SABTU, 07 04 2018 NO. 13431/ TAHUN KE-49 24 HALAMAN Rp4.000/eks
(di luar P. Jawa + ongkos kirim)
Rp89.000/bulan
(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com
www.mediaindonesia.com Hotline:
0811 123 7979 Customer Service:
(021) 5821303 Pemasangan Iklan:
J U J U R
(021) 5812113 & 5801480
B E R S U A R A
Bangsa ini patut berbangga karena ada dokter yang mampu membuat inovasi luar biasa di bidang medis, seperti halnya Terawan.”
RUU Proteksi Data Privat Harus Jadi Prioritas
Pemerintah Terima Usul KPU
Sudah Revisi, Tarif masih Ganjal OK Otrip
Ketua DPR mempertimbangkan pembentukan pansus atas penyalahgunaan data jutaan pengguna Facebook.
Pemerintah menerima usul KPU mengenai larangan terhadap mantan narapidana korupsi menjadi calon anggota legislatif dalam Pemilu 2019.
Pengusaha angkot belum sreg dengan tarif, yang dinilai tidak bisa menutup biaya operasional. Padahal, uji coba hampir berakhir.
Editorial | Hlm 2
Selekta | Hlm 2
Politik | Hlm 4
Perkotaan | Hlm 8
Harian Umum Media Indonesia
@mediaindonesia
@mediaindonesia
Media Indonesia
“Kami akan mengevaluasi UN SMK. Kami masih kumpulkan masalah di lapangan. Perbaikannya menjadi catatan penting.” Muhadjir Effendy
Menteri Pendidikan dan Kebuda ayaan Humaniora | Hlm 16 DUTA
KPK Mesti Blakblakan Ungkap Kasus KTP-E Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman kecewa lembaga antirasywah tidak pernah memeriksa Johannes Marliem. PUTRI ANISA YULIANI
putrianisa@mediaindonesia.com
S ANTARA/PUSPA PERWITASARI
PRESIDEN BERSAMA ANAK-ANAK PENGIDAP KANKER: Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana dan anak-anak pengidap kanker yang berada di bawah pendampingan Yayasan Kanker Anak Indonesia tertawa saat menyaksikan pertunjukan sulap di sela-sela silaturahim di halaman belakang Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin. Yayasan Kanker Anak Indonesia dalam kesempatan tersebut meminta regulasi impor obat kanker dipermudah dan bea masuknya ditiadakan.
K E S E H ATA N
Saat Presiden Hibur Anak-Anak Penyintas Kanker
E
KSPRESI wajah ceria tampak dari puluhan anak yang duduk dan berkumpul di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin pagi. Di hadapan mereka, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana duduk lesehan membaur dengan keceriaan anak-anak, didampingi Menkes Nila Moeloek serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. Pertemuan Jokowi dengan anak-anak penyintas kanker di bawah naungan Yayasan
Kanker Anak Indonesia itu berlangsung santai dan banyak canda. Jokowi pun berdialog dengan anak-anak. Ia, misalnya, menanyakan soal matematika ke anakanak. “Mau berhitung atau mau bernyanyi?” Jokowi menawarkan. Rafa, anak yang maju pertama, berhasil menjawab tantangan Jokowi yang menanyakan soal perkalian dan pertambahan. Demikian pula Alarik. Awalnya, ia yang berinisiatif berdiri menghampiri Jokowi. Tiba-tiba ia mengalami demam panggung. Sembari
Politik Agraria Jokowi-JK
tersenyum, tangannya pelanpelan menolak mikrofon yang disodorkan Presiden. Ia menolaknya sembari menepuk-nepuk pundak mantan Wali Kota Solo itu. Jokowi yang seakan tidak sadar dengan aksi Alarik hanya tertawa lebar ketika bocah SD itu berlari kembali duduk ke tempatnya. “Loh, kok balik (duduk) lagi? Ayo kita berhitung, mari sini. Kayaknya pintar banget nih. Ayo sini, saya beri hadiah,” kata Jokowi. Alarik pun kembali dan berhasil menjawab soal. Semua anak yang berhasil menjawab, termasuk
Citra yang menari Saman, dihadiahi sepeda. Selain hitung-hitungan, ada pula permainan sulap oleh pesulap muda, Ibnu. Ia memainkan dari trik tisu panjang hingga gelembung udara. Ibnu sempat mengajak Jokowi berdiri di tempat yang sudah disiapkan untuk masuk ke gelembung udara besar. Namun, Jokowi menolaknya. “Enggak ah, takut,” kata Jokowi seraya tertawa. Iriana juga tertawa mendengar celetukan itu. Akhirnya, justru Jokowi yang menjadi pembuat gelembung. Jokowi
Para pengkritik Jokowi-JK, oleh karena ketidakpahaman mereka mengenai reforma agraria, hanya melihat dari satu sisi, yakni sertifikasi tanah.
SELA
SOSIAL EKONOMI
Neuron Terus Berproduksi
Kesenjangan bukan untuk Dipolitisasi
PARA ilmuwan mengungkapkan manusia terus menghasilkan neuron baru di bagian otak mereka yang terlibat dalam pembelajaran, DU DUTA ingatan, dan emosi sepanjang masa dewasa. Hasil studi pada tikus itu melawan teori sebelumnya bahwa produksi neuron berhenti setelah masa remaja. Hasil penelitian tersebut dapat membantu dalam mengembangkan perawatan untuk penderita demensia. Dr Maura Boldrini dari Universitas Columbia, AS, yang juga penulis pertama dari studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Cell Stem Cell itu mengatakan neuron baru diproduksi di wilayah otak (disebut hippocampus) pada manusia dewasa dan tidak menurun seiring dengan bertambahnya usia. Temuan-temuan itu, kata tim peneliti, dapat membantu dalam perburuan cara-cara untuk mengobati berbagai kondisi, dari alzheimer hingga masalah-masalah psikiatri. “Bagian yang menarik ialah bahwa neuron ada di sana sepanjang hidup,” kata Boldrini, seperti dilansir The Guardian, Kamis (5/4). (Hym/X-7)
menggoyang-goyangkan gagang pembuat gelembung kemudian mengangkatnya ke atas. Ibnu sang pesulaplah justru yang berada di dalam gelembung besar. Anak-anak pun bersorak-sorai saat orang nomor satu di Indonesia itu aktif bermain gelembung. Di sela-sela atraksi, Presiden memberi pesan kepada anak-anak penyintas kanker agar mereka tetap menjalani aktivitas dan memiliki cita-cita. “Anak-anak harus punya cita-cita dan tetap semangat,” ucap Presiden. (Rudy Polycarpus/X-6)
DIREKTUR Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng menegaskan penyebab utama kesenjangan ekonomi harus dipahami dan kesenjangan itu dibebaskan dari kepentingan politik sehingga solusi yang tepat mudah untuk dicari. “Mari kita lihat fakta dan penyebabnya. Kalau tidak tahu fakta dan penyebabnya, akan keliru menentukan solusi, apalagi digeser ke politik,” terang Rizal di Jakarta, kemarin. Dia dimintai tanggapan perihal penegasan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latief bahwa kesenjangan tak boleh dikaitkan dengan
suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Rizal pun mengakui kesenjangan masih jadi persoalan di negeri ini. Menurutnya, pertumbuhan penduduk lebih banyak terjadi di masyarakat menengah ke bawah dengan anak lebih dari dua. Akibatnya, tanggungan ekonomi mereka bertambah, sedangkan penghasilan cenderung tetap. Karena itu, ucap Rizal, kesenjangan harus diobati dengan cara mengerem tingkat kelahiran dan menanggulangi gizi buruk. Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah sudah berusaha mengatasi kesen-
Opini| Hlm 6
jangan antara lain dengan pembangunan infrastruktur. Menurut dia, dalam bincangbincang dengan para budayawan di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta, kemarin, selama ini ada disparitas pembangunan antara wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. “Dalam pemahaman saya, infrastruktur ini akan mempersatukan kita. Kalau ketimpangan seperti tadi yang saya sampaikan, kita tidak bisa bersatu,” tandas Presiden. Budayawan Radhar Panca Dahana menyatakan kesenjangan saat ini ialah akibat sistem kapitalisme yang tak berpijak di kaki kebudayaan purba Indonesia, yakni keadilan bagi semua. “Setiap individu berlomba-lomba menumpuk kekayaan. Ini disebabkan sistem dan tidak ada hubungannya dengan SARA,” tukas Radhar. (Cah/Pol/X-8)
EKONYONG-KONYONG Aris Budiman mengajak awak media yang meliput pelantikan Brigjen Firli sebagai Deputi Bidang Penindakan KPK dan Supardi sebagai Direktur Penuntutan KPK, kemarin, merapat ke aula. Dengan raut muka tegang, Direktur Penyidikan KPK itu membeberkan sejumlah persoalan terkait dengan lembaga antirasywah tersebut. “Biar (kalian) tahu kelakuan di dalam (KPK). Ngumpul semuanya,” ajak Aris kepada para wartawan yang bergegas mengikutinya. Sejurus kemudian Aris menceritakan salah satu ketidakberesan KPK ketika menangani kasus korupsi jumbo proyek KTP-E. Aris menyatakan Supardi pernah bercerita kepadanya bahwa perkara KTP-E yang merugikan keuangan negara Rp2,3 triliun itu hanya fokus pada pelaksanaan proyek, tetapi tidak masuk ke perencanaan. “Yang kedua, Johannes Marliem itu tidak pernah diperiksa. Yang ketiga, perusahaan Johannes Marliem yang namanya Biomorf Lone LLC juga tidak pernah digeledah, padahal sudah dimintakan surat penetapan penggeledahan,” kata Aris. Aris lalu membandingkan kasus KTP-E yang menelan dana APBN sebesar Rp5,9 triliun dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan seorang pejabat di Mahkamah Agung (MA). “(Gelar perkara) seorang pejabat MA selesai pukul 18.00 WIB, pukul 20.00 langsung digeledah. Kantor Polri dan kantor hukum digeledah. Kenapa satu lembaga ini (Biomorf ) tidak? Ada apa? Itu semua pertanyaan,” ujar Aris seraya buru-buru meninggalkan kerumunan wartawan.
Proses terbuka Saat menanggapi nyanyian sumbang Aris itu, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menjanjikan segera membahasnya agar tidak berujung fitnah. “Nanti kami bahas,” jawab
Basaria kepada Media Indonesia. Juru bicara KPK Febri Diansyah menambahkan, pihaknya telah menangani perkara KTP-E sesuai prosedur. Hal itu termasuk dengan menggeledah kantor Biomorf di AS. “Aspek hukum acaranya berbeda dengan di Indonesia. Jadi, kami melibatkan FBI,” ungkap Febri. KPK mengonfirmasikan kematian Johannes Marliem pada Jumat (11/8/2017). Johannes merupakan saksi penting untuk membongkar kasus korupsi KTP-E. Kepada media, Johannes mengaku menyimpan rekaman pertemuan dengan para perancang proyek KTP-E.
“Kantor Polri dan kantor hukum digeledah. Kenapa satu lembaga ini (Biomorf) tidak? Ada apa?” Aris Budiman
Direktur Penyidikan KPK Dalam dakwaan penuntut umum KPK kepada terdakwa Irman dan Sugiharto, Johanes Marliem disebut menerima US$14,88 juta dan Rp25,24 miliar terkait dengan proyek itu. Febri melanjutkan persidangan kasus KTP-E juga masih bergulir dengan terdakwa mantan Ketua DPR Setya Novanto. “Proses pemeriksaan tergantung penyidik. Saya pikir sudah terbuka. Misalnya, apa yang disita, ada ribuan alat bukti. Kita lihat ada putusan Irman, Sugiharto, dan Andi Agustinus. Tuntutan terhadap Setya Novanto juga bisa dilihat alat buktinya.” Menurut mantan Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji, pernyataan Aris bisa dituntaskan dengan ketegasan pimpinan lembaga antirasywah. “Bagaimana pimpinan (KPK) menyikapi dan menyelesaikannya secara tuntas lalu semua pihak mematuhi keputusan pimpinan,” tandas Indriyanto. (Cah/Ant/X-3)
Baca Media Indonesia Edisi Minggu Enam Bulan Menuju Pentas Sarat Kritik
Aneka Sarapan Sehat Khas Pulau Kei
Berteater bukan hanya soal latihan peran dan gerak, melainkan juga disiplin, kepekaan, dan kepedulian kepada sekitar.
Pisang, singkong, ubi, dan rumput laut menjadi pilihan sarapan sehat saat berkunjung ke Pulau Kei.
Muda | Hlm 16
Kuliner | Hlm 21
MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG