SELASA, 08 08 2017 NO. 13198/ TAHUN KE-48 28 HALAMAN Rp4.000/eks
(di luar P. Jawa + ongkos kirim)
Rp89.000/bulan
(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com
www.mediaindonesia.com Hotline:
0811 123 7979 Customer Service:
(021) 5821303 Pemasangan Iklan:
J U J U R
(021) 5812113 & 5801480
B E R S U A R A
Jelas kita membutuhkan pengadil, terutama hakim agung, yang semua sisi kualitasnya tak sekadar tinggi, tapi mumpuni.”
PP Dana Haji Ubah Paradigma Pengelolaan
Andi Narogong Segera Diadili
PPP dan PKB makin Solid Dekati Emil
Selain mengatur kewenangan BPKH, peraturan itu juga akan meregulasi secara detail pengelolaan keuangan haji.
KPK akhirnya melimpahkan berkas Andi Agustinus alias Andi Narogong ke pengadilan dalam perkara dugaan korupsi KTP-E.
Bahkan komunikasi NasDem dengan PPP dan PKB untuk menguatkan posisi Ridwan Kamil sebagai cagub, terus dilakukan.
Editorial | Hlm 2
Selekta| Hlm 2
Tipikor | Hlm 7
Regional | Hlm 12
Harian Umum Media Indonesia
@mediaindonesia
@mediaindonesia
Media Indonesia
“Kami akan jemput bola untuk mencari hakim agung berkualitas. Di daerah banyak yang bagus, tetapi mereka enggan mendaftar.” Maradaman Harahap Komisioner Komisi Yudisial Politik | Hlm 3 SENO
Daya Beli Masyarakat masih Kuat Badan Pusat Statistik juga mencatat tingkat optimisme para pelaku bisnis masih baik. JESSICA RESTIANA SIHITE
jessica@mediaindonesia.com
B ANTARA/RONY MUHARRMAN
PADAMKAN KEBAKARAN LAHAN: Prajurit TNI menyemprotkan air ke lahan gambut yang masih membara di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, kemarin. Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Lahan Riau terus berupaya melakukan pemadaman agar kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di provinsi itu tidak meluas. Antisipasi Karhutla... | Hlm 23
ANGGARAN
Presiden Minta Efektivitas Dana Desa Dijaga PRESIDEN Joko Widodo meminta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memperhatikan efektivitas dana desa untuk kese jahteraan warga di perdesaan. “Tadi dibahas soal dana desa. Beliau (Presiden) menanyakan dana desa sampai saat ini efektif atau tidak,” kata Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo seusai menghadap Jokowi di Istana Kepresidenan, kemarin. Menteri Desa menjelaskan kepada Jokowi bahwa penyaluran dana desa berlangsung efektif dan masyarakat
desa pun bisa belajar cepat untukmengelolanya. “Pada 2015 penyerapan dana desa baru mencapai 82% di level desa. Kemudian naik signifikan menjadi 97% pada 2016. Artinya, masyarakat desa secara administrasi sudah mampu mengelola dana desa,” ujar Eko. Eko juga memaparkan penyaluran dana untuk setiap desa pun meningkat. Tahun lalu sebesar Rp600 juta, kini menjadi Rp800 juta per desa. Dana tersebut digunakan antara lain untuk membangun jalan, gedung untuk program pendidikan anak usia dini, dan sarana air bersih.
Rekrutmen Garis Keras Digagalkan
“Sarana tersebut memang kecilkecil, tetapi ada di 74.910 desa. Kalau ditotal, seluruh desa telah membangun jalan sepanjang 66 ribu kilometer dan 38 ribu unit penahan longsor,” ungkap Eko. Pada pertemuan itu, lanjut Eko, Jokowi mengingatkan juga perlunya antisipasi agar penyaluran dana desa tidak sia-sia. “Presiden minta diadakan survei untuk mengevaluasi efektivitas dana desa.” Di Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Ciamis, Jabar, Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) Citra telah menyalurkan dana desa kepada
empat kelompok tani untuk membeli bibit. “Setiap kelompok menerima Rp5,2 juta untuk penggarapan lahan seluas 10 hektare. BUM-Des juga telah memberikan modal usaha bagi beberapa pedagang sebesar Rp13 juta,” ungkap Ketua BUM-Des Citra, Handi. Handi mengakui pemberian modal usaha bagi kelompok tani dan pedagang dapat meningkatkan aktivitas perekonomian warga. “Pemberian modal dilakukan merata dan terbuka agar manfaatnya juga dirasakan seluruh warga masyarakat.” (Pol/ Mtvn/AD/AB/SL/PO/AT/X-3)
Kelompok aliran garis keras tak pernah berhenti mencari pengikut. Sasaran mereka ialah orang-orang dari kalangan bawah dan direkrut melalui jejaring sosial.
Regional | Hlm 13
VIGILANTISME
SELA
Setop Main Hakim Sendiri
Gula Berlebih Bisa Picu Gangguan Mental
“TINDAKAN ini benar-benar tidak berperikemanusiaan. Lain kali, pastikan dulu, jangan seperti binatang yang tidak punya akal dan nati nurani.” Kalimat itu terucap dari mulut Kartono, warga Kranji, Kota Bekasi, Jawa Barat, menanggapi kasus vigilantisme atau tindakan main hakim sendiri oleh sekelompok massa terhadap Muhammad Al Zahra alias Azoy di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8). Dalam insiden itu, suami Siti Zubaedah, warga Cikarang Utara itu dibakar hiduphidup karena dituduh mencuri alat pengeras suara di salah satu musala di sekitar lokasi. Kartono berharap masyarakat tidak bertindak tanpa dasar hukum seperti yang dilakukan massa terhadap Azoy yang sehari-hari mencari nafkah sebagai tukang reparasi elektronik keliling. Warga Bekasi lainnya, Dea, mengaku sangat menyayangkan kejadian yang menimpa Azoy. “Kalau sudah meninggal, nyawa tidak bisa kembali lagi. Semestinya dicari tahu dahulu kebenarannya,” kata dia. Dea sangat menyayangkan tindak-
ANTARA/RISKY ANDRIANTO
KEHILANGAN SUAMI: Istri Muhammad Alzahra yang menjadi korban main hakim sendiri, Siti Zubaedah, menunjukkan surat kuasa hukum di kediamannya di Cikarang, Bekasi, kemarin.
an warga yang mengesampingkan hukum dan norma yang berlaku. “Harusnya ada tokoh masyarakat yang bisa meredam aksi itu. Kalau massa, mungkin refleks. Namun, tidak juga dibenarkan main hakim sendiri sebab Indonesia negara hukum,” jelas Dea. Karena itu, ia berharap pelaku dapat segera tertangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku. Kapolrestro Bekasi Kombes Asep
Adi Saputra menyatakan lima pelaku pengeroyokan dan pembakaran telah ditangkap. Dari lima yang ditangkap, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan dua orang ditetapkan sebagai tersangka. Penetapan dilakukan setelah penyidik melaksanakan pemeriksaan secara intensif. (Gan/Ant/X-6) Istri Azoy... | Hlm 21
ADAN Pusat Statistik (BPS) menjawab perdebatan soal kondisi daya beli yang disebut-sebut menurun. Kepala BPS Suhariyanto menegaskan daya beli masyarakat tidak menunjukkan tanda-tanda pelemahan setelah konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2017 tercatat mengalami pertumbuhan. “Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95% pada triwulan II 2017. Ini membuktikan bahwa daya beli masyarakat masih kuat,” kata Suhariyanto di Jakarta, kemarin. Ia mengatakan konsumsi rumah tangga pada periode itu terbantu oleh Ramadan dan Idul Fitri serta libur sekolah sebelum tahun ajaran baru. “Selain itu, konsumsi juga terbantu oleh banyaknya hari libur hingga 39 hari dalam periode ini,” tambahnya. Ia mengatakan komponen yang memberikan kontribusi terhadap konsumsi rumah tangga ialah makanan dan minuman, restoran dan hotel, kesehatan dan pendidikan, serta transportasi dan komunikasi. “Semuanya masih tumbuh, tidak ada yang negatif. Makanan-minuman tumbuh 5,24%, restoran dan hotel tumbuh 5,87%, tapi memang yang nonfood sedikit terkoreksi dan tumbuh agak lambat sedikit.’’ Menurut Suhariyanto, konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2017 tumbuh lebih baik ketimbang triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,94%. Kalau dibandingkan secara year on year memang ada perlambatan, tapi 4,95% masih tumbuh signifikan,” katanya. BPS mencatat, pada triwulan II 2016 konsumsi rumah tangga tumbuh 5,07%. Daya beli masyarakat menjadi perdebatan karena industri ritel lesu dan banyak pusat perbelanjaan yang sepi pengunjung. Anehnya, penerimaan negara dari pajak pertambahan nilai masih tumbuh di atas 13% yang berarti transaksi di masyarakat tetap signifikan.
Pebisnis optimistis Tak cuma daya beli masyarakat yang masih kuat, BPS juga mencatat tingkat optimisme para pelaku bisnis masih baik. Indeks tendensi bisnis (ITB) tercatat naik pada triwulan (kuartal) II tahun ini menjadi 111,63 dari 103,42 di kuartal sebelumnya. “ITB merupakan pandangan para manajer yang melihat kondisi bisnis masih baik,” ucap Suhariyanto. Hal itu, sebut dia, berasal dari kenaikan pendapatan usaha dari 104,54 menjadi 118,93 dan kenaikan penggunaan kapasitas usaha dari 104,6 menjadi 114,55. Kenaikan tipis rata-rata jumlah jam kerja juga mendorong kenaikan optimisme pelaku bisnis. Namun, pada kuartal III tahun ini optimisme pelaku usaha diperkirakan menurun di angka 108,82 karena adanya kekhawatiran pada pergerakan harga komoditas. Penurunan juga diprediksi terjadi pada indeks tendensi konsumen (ITK) dari 115,92 menjadi 103,29. Suhariyanto menilai penurunan ITK itu disebabkan pendapatan yang kembali normal sehingga konsumsi tidak sebesar pada waktu menjelang Lebaran. “Kalau kuartal II kan ada THR (tunjangan hari raya).” Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan konsumsi rumah tangga masih tetap tumbuh meski cenderung stagnan dalam dua kuartal terakhir ini. “Ke depan, konsumsi rumah tangga diperkirakan membaik seiring dengan penundaan penyesuaian tarif listrik serta perkiraan stabilnya harga BBM pada semester II tahun ini sehingga tetap dapat menjaga daya beli masyarakat.” Ekonom Indef, Bhima Yudhistira Adhinegara, menyatakan momentum triwulan yang bersamaan dengan Lebaran semestinya dibarengi dengan tingginya permintaan konsumsi. Dengan begitu, meski tetap tumbuh, dengan hanya tumbuh 4,95% berarti konsumsi tidak optimal. “Angka ini terbilang rendah karena tahun lalu bisa tumbuh 5,07%. Padahal konsumsi rumah tangga jadi motor pertumbuhan ekonomi paling utama dengan kontribusi 56%,” tutur Bhima. (Try/X-8) Belanja Pemerintah... | Hlm 17
MENGONSUMSI gula berlebih ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit mental jangka panjang, terSENO utama pada pria. Hasil temuan Institute of Epidemiology and Public Health di University College London, Inggris, itu telah dipublikasikan dalam jurnal Scientific. Peneliti menganalisis data 10.308 peserta (66% pria) berusia 35-55 tahun lalu memantau asupan gula harian mereka selama 22 tahun. Hasilnya, kata peneliti Anika Kunppel, pria yang mengonsumsi gula harian 67 gram/hari berisiko 23% lebih tinggi mengalami gangguan jiwa lima tahun kemudian. (Medicalnewstoday/Ihs/X-7)
MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG