Media indonesia 10 09 2017 10092017031227

Page 1

MINGGU, 10 09 2017

@mediaindonesia

MA Jamin Independensi Hakim Praperadilan Novanto http://bit.ly/2gPvHy1

NO. 13229/ TAHUN KE-48 24 HALAMAN

@mediaindonesia

Rp4.000/eks

Obat Kolesterol Turunkan Risiko Kematian http://bit.ly/2gQCrvN

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

@mediaindonesia

E-mail: cs@mediaindonesia.com

Gunungkidul Siaga Darurat Bencana Kekeringan https://shar.es/1SSQOz

www.mediaindonesia.com Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

Bhisma membuktikan diri bahwa tanpa menggenggam kekuasaan, ia mampu memiliki kehormatan, kemuliaan, dan kemasyhuran.” Pigura | Hlm 10

Haornas Momentum Kebangkitan Olahraga Selain mengharumkan nama bangsa di pentas dunia, olahraga bisa memperkuat persatuan masyarakat Indonesia yang majemuk. Selekta | Hlm 2

AP/BERNAT ARMANGUE

DERITA PENGUNGSI ROHINGYA: Para pengungsi Rohingya berebut makanan yang dibagikan oleh relawan setempat, di Kutupalong, Bangladesh, kemarin. Pengungsi Rohingya yang terus

berdatangan hingga mencapai 270 ribu orang memadati kamp-kamp darurat di Bangladesh yang sangat kekurangan makanan, air bersih, dan kebutuhan lainnya. Mereka menarik baju wartawan yang sedang meliput untuk meminta makanan.

Antisipasi Penumpukan Pengungsi Pengungsi telah diterima layaknya tamu di Indonesia. Namun, ada potensi pengungsi mengendap di dalam negeri. PUJI SANTOSO

puji@mediaindonesia.com FERDIAN ANANDA MAJNI ferdian@mediaindonesia.com

E

NAM pemuda sedang duduk santai di pendopo penampungan Beras Pati di Jalan Jamin Ginting, Medan Tuntungan, Medan, Sumatra Utara. Mereka asyik mengobrol dengan bahasa yang sangat asing di telinga. “Ini bahasa Rohingya,” ujar Muhammad Asyik, salah satu dari mereka kepada Media Indonesia, Jumat (8/9). Asyik sudah dua tahun berada di Medan. Ia sudah bisa berbahasa Indonesia walau terbata-bata. “Kami belajar bahasa Indonesia dengan orang Medan di sekitar sini,” ujar Asyik sambil menggendong Isfati, anak pertamanya yang berusia 10 bulan. Asyik menikah dengan perem-

puan sesama pengungsi. Namun, ada pula rekan-rekannya yang menikahi warga setempat. “Mereka ada yang punya anak,” jelas pria berusia 29 tahun itu. Berlangsungnya pernikahan pengungsi dengan warga menunjukkan keterbukaan masyarakat Indonesia. Menerima pengungsi sebagai bagian dari keluarga juga terjadi di Aceh Timur. Mumammad, salah seorang warga Idi Rayeuk, Aceh Timur, mengaku pernah mendapat undangan dari tokoh masyarakat setempat untuk menghadiri pernikahan seorang perempuan desa dengan lelaki Rohingya. Keramahan penduduk Aceh terhadap pengungsi juga diakui Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Langsa, Suriyatno. Bahkan adat memuliakan tamu yang berakar di masyarakat Aceh ikut mengarahkan sikap pemda dalam

menerima pengungsi saat itu. “Bahu-membahu enam kapal nelayan menolong mereka (saat itu) karena memang pemulia jamee adat geutayoe (memuliakan tamu adat orang Aceh) sehingga pemerintah melakukan hal sama,” jelasnya. Suriyatno menyebutkan di perairan Langsa sempat ditemukan 825 pengungsi. Namun, dari jumlah itu, ternyata teridentifikasi sebanyak 400 orang merupakan warga Bangladesh dengan motif ekonomi. Kini pengungsi Rohingya telah seluruhnya dipindahkan ke Medan. Meski diterima, pengungsi juga mengakui kejenuhan karena tidak banyak yang bisa dilakukan di penampungan. “Kami hanya makan tidur di sini,” kata Asyik. Sebab itu mereka ingin segera bisa menuju negara tujuan (negara ketiga) mereka agar bisa hidup normal. Negara idaman mereka ialah Amerika Serikat. “Sebagian teman kami sudah ada yang diterima di sana dan bekerja di sana,” tambah Asyik. Harapan untuk bisa bekerja dan hidup normal juga dikatakan pe-

ngungsi asal Afghanistan di Cisarua, Jawa Barat. Meski bersyukur dapat tinggal aman di Indonesia, lamanya proses penentuan status dan mencari suaka membuat mereka frustrasi.

Kebijakan pengungsi Setidaknya dalam lima tahun ini jumlah pencari suaka dan pengungsi. Pada 2012, jumlah pengungsi sebesar 1.819 orang, menjadi 7.827 orang pada 2016. Pakar HAM dan hukum pengungsi Enny Soeprapto menilai banyaknya pengungsi dan pencari suaka merupakan dampak dari letak geografis Indonesia yang berada di jalur lalu lintas pengungsi. Selain itu, jumlah terus membengkak karena lamanya proses penentuan status dari Badan Pengungsi PBB (UNHCR). Di negara ketiga, isu terorisme kerap membuat mereka lambat atau enggan menerima pengungsi. “Pulang enggak bisa, ke negara ketiga enggak diterima. Akhirnya ngendap di sini,” ujar Enny. Indonesia hanya menjadi negara transit karena belum meratifikasi Konvensi PBB Tahun 1951 tentang

Status Pegungsi dan Protokol 1967 tentang Status Pengungsi. Di negara yang telah meratifikasi konvensi itu, hak-hak peng ungsi diakui layaknya hak warga negara, kecuali hak politik. Enny menilai Perpres No 125/2016 tentang Pengungsi Luar Negeri yang hanya mengatur penanganan, tidak menggariskan kebijakan soal pengungsi. Padahal, adanya kebijakan tersebut merupakan amanat Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Menurut Enny, jika Indonesia memiliki UU tentang penentuan status pengungsi, negara tidak perlu lagi menunggu penentuan dari UNHCR. “Ambil sikap. Menurut saya, itu harus diantisipasi,” ujarnya. Enny juga mendorong Indonesia memenuhi hak-hak pengungsi, seperti hak bekerja. Pemberian izin kerja terhadap pengungsi Rohingya sempat dikemukakan Malaysia meski negara itu juga belum meratifikasi konvensi PBB. (Zuq/M-3) Berbagi di Antara... | Hlm 6

KPK -PN Jaksel Adu Cepat Periksa Novanto Komisi Pemberantasan Korupsi akan memeriksa Novanto sebagai tersangka pada 11 September, hanya terpaut sehari dari jadwal sidang praperadilan di PN Jaksel. Politik & Hukum | Hlm 3

Pemerintah Mesti Konsisten Terapkan HET Selain untuk menjaga laju inflasi, pemerintah juga khawatir bila harga beras tidak terkendali, angka kemiskinan akan melonjak. Umum | Hlm 4

DUTA

“Saya lebih banyak di depan, tetapi berjalannya waktu dia sekarang lebih dewasa dan tidak jarang membantu saya dalam kondisi yang sulit.” Liliyana Natsir Atlet bulu tangkis Indonesia Wawancara | Hlm 5

Djarum Ingin Berikan Peluang Kedua

Dengan adanya kesempatan kedua tersebut, para atlet yang sebenarnya berpotensi, tetapi tereliminasi punya kesempatan unjuk diri.

Olahraga | Hlm 7

KTT OKI

BADAI IRMA

Penerapan Iptek untuk Dorong Pertumbuhan

Jutaan Warga Tinggalkan Florida

TOPIK ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang menjadi pokok bahasan di KTT OKI, 10-11 September, menegaskan Islam menghormati pemikiran, nalar, dan sains untuk membebaskan manusia dari perbudakan, ilusi, mitos, menyerukan sikap moderat, serta memerangi radikalisme. Hal ini dikemukakan Sekjen OKI, Yousef A Al-Othaimeen, di Astana, Kazakhstan, kemarin. “Ini KTT pertama yang mempromosikan kemajuan iptek sebagai pendorong pengembangan sosioekonomi di negara-negara anggota OKI. Kami telah melakukan konsultasi dengan 157 ilmuwan dari 20 negara OKI. Kami ingin membantu anggota untuk memperbaiki standar pendidikan, menciptakan kesempatan kerja bagi kaum muda, mengurangi dampak buruk perubahan iklim, dan aksi nyata memperbaiki sumber daya manusia, energi, dan air,” kata Al-Othaimeen. Lebih jauh, Al-Othaimeen me-

nyoroti bahwa dokumen tersebut mencantumkan beberapa program sains besar yang dapat dikerjakan bersama. Ia menyebut proyek-proyek itu akan menjadi penentu untuk membangun ekonomi dan industrialisasi di negara-negara anggota OKI. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan selama ini KTT OKI sudah terlalu banyak menggelar pertemuan seremonial. “Kini saatnya kita mengimplementasikan agar negara-negara Islam tidak ketinggalan dari negara lain,” ungkap Kalla. Menurut Wapres, sebenarnya penerapan iptek di negara-negara Islam sudah maju seperti di Kazakhstan, Turki, Iran, dan Pakistan. Oleh karena itu, sebagai negara yang tergabung dalam OKI, Indonesia harus bisa mengimplementasikannya. Indonesia akan menawarkan beberapa teknologi unggulan, yaitu terkait produksi pangan dan pengelolaan air. (oic-oci.org/Ant/ Hym/X-3)

SETELAH menghancurkan beberapa Pulau Karibia dan mendarat di Kuba sebagai badai kategori 5, badai Irma, kemarin, mengarah ke Florida, Amerika Serikat, tempat sekitar 5,6 juta orang diperintahkan mengungsi. Mata badai itu berputar dengan kecepatan kira-kira 440 kilometer dari Miami dan membawa angin dengan kecepatan maksimal 257,5 km per jam. Demikian menurut Badan Badai Nasional (NHC). Irma diperkirakan akan mendarat

di Florida Keys pada Sabtu (9/9) dan Minggu (10/9) waktu setempat sebelum bergerak ke daratan AS. Akibatnya, banyak penduduk telah bergabung dalam eksodus. “Irma tetap badai yang sangat berbahaya!” ujar NHC, Sabtu (9/9) dini hari. “Belum terlambat untuk pergi dari Keys!” kata badan tersebut. “Anda masih punya waktu, pagi ini, untuk keluar! Tolong, Keys tidak aman,” imbuh lembaga itu. Dengan peringatan bahwa Irma

AP/WILFREDO LEE

EVAKUASI BINATANG: Staf senior kebun binatang, Jennifer Nelson,

membawa seekor cheetah ke kandang khusus di Miami, Florida, AS, kemarin. Petugas memindahkan hewan agar selamat dari amukan badai Irma.

akan lebih buruk daripada badai Andrew--yang menewaskan 65 orang pada 1992--Gubernur Florida Rick Scott mengatakan 20,6 juta warga Florida harus bersiap mengungsi. “Jika berada di zona evakuasi, Anda harus sangat berhati-hati,” kata Scott kepada CNN. “Ini badai dahsyat yang lebih besar daripada negara kita.” Badai Irma turun menjadi badai kategori 4 setelah meninggalkan Kuba. Meski begitu, Badan Badai Nasional tetap menyatakan badai itu masih berbahaya. “Sejumlah fluktuasi intensitas bisa terjadi selama satu atau dua hari ke depan. Namun, Irma tetap merupakan badai yang kuat saat mencapai Florida,” tegas NHC. Militer AS telah memobilisasi ribuan tentara dan mengerahkan beberapa kapal besar untuk membantu evakuasi dan bantuan kemanusiaan akibat badai Irma. Gubernur Puerto Riko, Kepulauan Virgin AS, dan Florida telah mengaktifkan 14 ribu personel Garda Nasional untuk mendukung misi penyelamatan serta evakuasi. Demikian sebuah pernyataan Pentagon. (AFP/Hym/I-2)

SELA

Debu 9/11 dan Penyakit Jantung

CAKSONO

ANAK-ANAK yang menghirup abu dari runtuhnya World Trade Center (WTC) di New York pada 11 September 2001 (9/11) telah menunjukkan tanda-tanda awal risiko penyakit jantung. Para peneliti dari New York University Langone Health menemukan anak-anak dengan kadar bahan kimia tinggi yang diketahui berada di debu telah meningkatkan kadar lemak pengeras arteri dalam darah. Hal itu dilansir dalam laporan di jurnal Environmental International. Untungnya, mereka menambahkan, tanda-tanda awal risiko penyakit kardiovaskular yang diamati pada anak-anak itu umumnya dapat ditangani dengan diet, pengendalian berat badan, dan olahraga. (Xinhua/ Hym/I-2)

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.