Media indonesia 10 09 2017 10092017031227

Page 1

MINGGU, 10 09 2017

@mediaindonesia

MA Jamin Independensi Hakim Praperadilan Novanto http://bit.ly/2gPvHy1

NO. 13229/ TAHUN KE-48 24 HALAMAN

@mediaindonesia

Rp4.000/eks

Obat Kolesterol Turunkan Risiko Kematian http://bit.ly/2gQCrvN

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

@mediaindonesia

E-mail: cs@mediaindonesia.com

Gunungkidul Siaga Darurat Bencana Kekeringan https://shar.es/1SSQOz

www.mediaindonesia.com Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

Bhisma membuktikan diri bahwa tanpa menggenggam kekuasaan, ia mampu memiliki kehormatan, kemuliaan, dan kemasyhuran.” Pigura | Hlm 10

Haornas Momentum Kebangkitan Olahraga Selain mengharumkan nama bangsa di pentas dunia, olahraga bisa memperkuat persatuan masyarakat Indonesia yang majemuk. Selekta | Hlm 2

AP/BERNAT ARMANGUE

DERITA PENGUNGSI ROHINGYA: Para pengungsi Rohingya berebut makanan yang dibagikan oleh relawan setempat, di Kutupalong, Bangladesh, kemarin. Pengungsi Rohingya yang terus

berdatangan hingga mencapai 270 ribu orang memadati kamp-kamp darurat di Bangladesh yang sangat kekurangan makanan, air bersih, dan kebutuhan lainnya. Mereka menarik baju wartawan yang sedang meliput untuk meminta makanan.

Antisipasi Penumpukan Pengungsi Pengungsi telah diterima layaknya tamu di Indonesia. Namun, ada potensi pengungsi mengendap di dalam negeri. PUJI SANTOSO

puji@mediaindonesia.com FERDIAN ANANDA MAJNI ferdian@mediaindonesia.com

E

NAM pemuda sedang duduk santai di pendopo penampungan Beras Pati di Jalan Jamin Ginting, Medan Tuntungan, Medan, Sumatra Utara. Mereka asyik mengobrol dengan bahasa yang sangat asing di telinga. “Ini bahasa Rohingya,” ujar Muhammad Asyik, salah satu dari mereka kepada Media Indonesia, Jumat (8/9). Asyik sudah dua tahun berada di Medan. Ia sudah bisa berbahasa Indonesia walau terbata-bata. “Kami belajar bahasa Indonesia dengan orang Medan di sekitar sini,” ujar Asyik sambil menggendong Isfati, anak pertamanya yang berusia 10 bulan. Asyik menikah dengan perem-

puan sesama pengungsi. Namun, ada pula rekan-rekannya yang menikahi warga setempat. “Mereka ada yang punya anak,” jelas pria berusia 29 tahun itu. Berlangsungnya pernikahan pengungsi dengan warga menunjukkan keterbukaan masyarakat Indonesia. Menerima pengungsi sebagai bagian dari keluarga juga terjadi di Aceh Timur. Mumammad, salah seorang warga Idi Rayeuk, Aceh Timur, mengaku pernah mendapat undangan dari tokoh masyarakat setempat untuk menghadiri pernikahan seorang perempuan desa dengan lelaki Rohingya. Keramahan penduduk Aceh terhadap pengungsi juga diakui Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Langsa, Suriyatno. Bahkan adat memuliakan tamu yang berakar di masyarakat Aceh ikut mengarahkan sikap pemda dalam

menerima pengungsi saat itu. “Bahu-membahu enam kapal nelayan menolong mereka (saat itu) karena memang pemulia jamee adat geutayoe (memuliakan tamu adat orang Aceh) sehingga pemerintah melakukan hal sama,” jelasnya. Suriyatno menyebutkan di perairan Langsa sempat ditemukan 825 pengungsi. Namun, dari jumlah itu, ternyata teridentifikasi sebanyak 400 orang merupakan warga Bangladesh dengan motif ekonomi. Kini pengungsi Rohingya telah seluruhnya dipindahkan ke Medan. Meski diterima, pengungsi juga mengakui kejenuhan karena tidak banyak yang bisa dilakukan di penampungan. “Kami hanya makan tidur di sini,” kata Asyik. Sebab itu mereka ingin segera bisa menuju negara tujuan (negara ketiga) mereka agar bisa hidup normal. Negara idaman mereka ialah Amerika Serikat. “Sebagian teman kami sudah ada yang diterima di sana dan bekerja di sana,” tambah Asyik. Harapan untuk bisa bekerja dan hidup normal juga dikatakan pe-

ngungsi asal Afghanistan di Cisarua, Jawa Barat. Meski bersyukur dapat tinggal aman di Indonesia, lamanya proses penentuan status dan mencari suaka membuat mereka frustrasi.

Kebijakan pengungsi Setidaknya dalam lima tahun ini jumlah pencari suaka dan pengungsi. Pada 2012, jumlah pengungsi sebesar 1.819 orang, menjadi 7.827 orang pada 2016. Pakar HAM dan hukum pengungsi Enny Soeprapto menilai banyaknya pengungsi dan pencari suaka merupakan dampak dari letak geografis Indonesia yang berada di jalur lalu lintas pengungsi. Selain itu, jumlah terus membengkak karena lamanya proses penentuan status dari Badan Pengungsi PBB (UNHCR). Di negara ketiga, isu terorisme kerap membuat mereka lambat atau enggan menerima pengungsi. “Pulang enggak bisa, ke negara ketiga enggak diterima. Akhirnya ngendap di sini,” ujar Enny. Indonesia hanya menjadi negara transit karena belum meratifikasi Konvensi PBB Tahun 1951 tentang

Status Pegungsi dan Protokol 1967 tentang Status Pengungsi. Di negara yang telah meratifikasi konvensi itu, hak-hak peng ungsi diakui layaknya hak warga negara, kecuali hak politik. Enny menilai Perpres No 125/2016 tentang Pengungsi Luar Negeri yang hanya mengatur penanganan, tidak menggariskan kebijakan soal pengungsi. Padahal, adanya kebijakan tersebut merupakan amanat Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Menurut Enny, jika Indonesia memiliki UU tentang penentuan status pengungsi, negara tidak perlu lagi menunggu penentuan dari UNHCR. “Ambil sikap. Menurut saya, itu harus diantisipasi,” ujarnya. Enny juga mendorong Indonesia memenuhi hak-hak pengungsi, seperti hak bekerja. Pemberian izin kerja terhadap pengungsi Rohingya sempat dikemukakan Malaysia meski negara itu juga belum meratifikasi konvensi PBB. (Zuq/M-3) Berbagi di Antara... | Hlm 6

KPK -PN Jaksel Adu Cepat Periksa Novanto Komisi Pemberantasan Korupsi akan memeriksa Novanto sebagai tersangka pada 11 September, hanya terpaut sehari dari jadwal sidang praperadilan di PN Jaksel. Politik & Hukum | Hlm 3

Pemerintah Mesti Konsisten Terapkan HET Selain untuk menjaga laju inflasi, pemerintah juga khawatir bila harga beras tidak terkendali, angka kemiskinan akan melonjak. Umum | Hlm 4

DUTA

“Saya lebih banyak di depan, tetapi berjalannya waktu dia sekarang lebih dewasa dan tidak jarang membantu saya dalam kondisi yang sulit.” Liliyana Natsir Atlet bulu tangkis Indonesia Wawancara | Hlm 5

Djarum Ingin Berikan Peluang Kedua

Dengan adanya kesempatan kedua tersebut, para atlet yang sebenarnya berpotensi, tetapi tereliminasi punya kesempatan unjuk diri.

Olahraga | Hlm 7

KTT OKI

BADAI IRMA

Penerapan Iptek untuk Dorong Pertumbuhan

Jutaan Warga Tinggalkan Florida

TOPIK ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang menjadi pokok bahasan di KTT OKI, 10-11 September, menegaskan Islam menghormati pemikiran, nalar, dan sains untuk membebaskan manusia dari perbudakan, ilusi, mitos, menyerukan sikap moderat, serta memerangi radikalisme. Hal ini dikemukakan Sekjen OKI, Yousef A Al-Othaimeen, di Astana, Kazakhstan, kemarin. “Ini KTT pertama yang mempromosikan kemajuan iptek sebagai pendorong pengembangan sosioekonomi di negara-negara anggota OKI. Kami telah melakukan konsultasi dengan 157 ilmuwan dari 20 negara OKI. Kami ingin membantu anggota untuk memperbaiki standar pendidikan, menciptakan kesempatan kerja bagi kaum muda, mengurangi dampak buruk perubahan iklim, dan aksi nyata memperbaiki sumber daya manusia, energi, dan air,” kata Al-Othaimeen. Lebih jauh, Al-Othaimeen me-

nyoroti bahwa dokumen tersebut mencantumkan beberapa program sains besar yang dapat dikerjakan bersama. Ia menyebut proyek-proyek itu akan menjadi penentu untuk membangun ekonomi dan industrialisasi di negara-negara anggota OKI. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan selama ini KTT OKI sudah terlalu banyak menggelar pertemuan seremonial. “Kini saatnya kita mengimplementasikan agar negara-negara Islam tidak ketinggalan dari negara lain,” ungkap Kalla. Menurut Wapres, sebenarnya penerapan iptek di negara-negara Islam sudah maju seperti di Kazakhstan, Turki, Iran, dan Pakistan. Oleh karena itu, sebagai negara yang tergabung dalam OKI, Indonesia harus bisa mengimplementasikannya. Indonesia akan menawarkan beberapa teknologi unggulan, yaitu terkait produksi pangan dan pengelolaan air. (oic-oci.org/Ant/ Hym/X-3)

SETELAH menghancurkan beberapa Pulau Karibia dan mendarat di Kuba sebagai badai kategori 5, badai Irma, kemarin, mengarah ke Florida, Amerika Serikat, tempat sekitar 5,6 juta orang diperintahkan mengungsi. Mata badai itu berputar dengan kecepatan kira-kira 440 kilometer dari Miami dan membawa angin dengan kecepatan maksimal 257,5 km per jam. Demikian menurut Badan Badai Nasional (NHC). Irma diperkirakan akan mendarat

di Florida Keys pada Sabtu (9/9) dan Minggu (10/9) waktu setempat sebelum bergerak ke daratan AS. Akibatnya, banyak penduduk telah bergabung dalam eksodus. “Irma tetap badai yang sangat berbahaya!” ujar NHC, Sabtu (9/9) dini hari. “Belum terlambat untuk pergi dari Keys!” kata badan tersebut. “Anda masih punya waktu, pagi ini, untuk keluar! Tolong, Keys tidak aman,” imbuh lembaga itu. Dengan peringatan bahwa Irma

AP/WILFREDO LEE

EVAKUASI BINATANG: Staf senior kebun binatang, Jennifer Nelson,

membawa seekor cheetah ke kandang khusus di Miami, Florida, AS, kemarin. Petugas memindahkan hewan agar selamat dari amukan badai Irma.

akan lebih buruk daripada badai Andrew--yang menewaskan 65 orang pada 1992--Gubernur Florida Rick Scott mengatakan 20,6 juta warga Florida harus bersiap mengungsi. “Jika berada di zona evakuasi, Anda harus sangat berhati-hati,” kata Scott kepada CNN. “Ini badai dahsyat yang lebih besar daripada negara kita.” Badai Irma turun menjadi badai kategori 4 setelah meninggalkan Kuba. Meski begitu, Badan Badai Nasional tetap menyatakan badai itu masih berbahaya. “Sejumlah fluktuasi intensitas bisa terjadi selama satu atau dua hari ke depan. Namun, Irma tetap merupakan badai yang kuat saat mencapai Florida,” tegas NHC. Militer AS telah memobilisasi ribuan tentara dan mengerahkan beberapa kapal besar untuk membantu evakuasi dan bantuan kemanusiaan akibat badai Irma. Gubernur Puerto Riko, Kepulauan Virgin AS, dan Florida telah mengaktifkan 14 ribu personel Garda Nasional untuk mendukung misi penyelamatan serta evakuasi. Demikian sebuah pernyataan Pentagon. (AFP/Hym/I-2)

SELA

Debu 9/11 dan Penyakit Jantung

CAKSONO

ANAK-ANAK yang menghirup abu dari runtuhnya World Trade Center (WTC) di New York pada 11 September 2001 (9/11) telah menunjukkan tanda-tanda awal risiko penyakit jantung. Para peneliti dari New York University Langone Health menemukan anak-anak dengan kadar bahan kimia tinggi yang diketahui berada di debu telah meningkatkan kadar lemak pengeras arteri dalam darah. Hal itu dilansir dalam laporan di jurnal Environmental International. Untungnya, mereka menambahkan, tanda-tanda awal risiko penyakit kardiovaskular yang diamati pada anak-anak itu umumnya dapat ditangani dengan diet, pengendalian berat badan, dan olahraga. (Xinhua/ Hym/I-2)

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


2

SELEKTA

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

Deklarasi PKB untuk Ridwan Kamil Tinggal Menunggu Waktu PARTAI Kebangkitan Bangsa ( P K B ) d i p a s t i k a n s e g e ra mendek larasikan dukungan terhadap Wali Kota Bandung dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018. Deklarasi dukungan dilakukan setelah ada kepastian rekomendasi partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar terhadap pria yang kerap disapa Emil tersebut akan diserahkan pada hari ini. Menurut Emil saat ditemui di Cirebon, kemarin, deklarasi

akan dilakukan di wilayah Cirebon. “Minggu ini sudah clear dengan PKB. Insya Allah (deklarasi) di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan).” Emil menambahkan, dek larasi masih menunggu kesediaan waktu Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar y a n g s e d a n g b e r ke l i l i n g Indonesia. Partai NasDem yang mengawali menyatakan dukungan terhadap Emil. Dengan masuknya PKB, Emil telah

mengantongi 12 kursi DPRD yang terdiri atas 7 kursi PKB dan 5 kursi Partai NasDem. Untuk mengusung kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, parpol atau gabungan parpol harus memiliki total minimal 20 kursi DPRD Jabar. Karena itu, Emil mengaku akan terus mendekati PPP. Dengan sembilan kursi PPP di DPRD Jabar, membuat gabungan tiga parpol itu mengantongi 21 kursi. Adapun untuk sosok calon wakil gubernur, Emil mengaju-

“Minggu ini sudah clear dengan PKB. Insya Allah (deklarasi) di wilayah Ciayumajakuning.” Ridwan Kamil

Bakal calon Gubernur Jabar

kan dua syarat. Pertama, harus bisa memimpin. Kedua, calon pendampingnya harus memiliki elektabilitas tinggi. Emil juga mengungkapkan persoalan dana kampanye yang mahal. Dia mencontohkan di Jabar yang memiliki sekitar 70 ribu tempat pemungutan suara (TPS). Di setiap TPS, memerlukan dua saksi. “Jika tiap saksi butuh dana operasional Rp100 ribu, perlu Rp14 miliar hanya untuk saksi. Tidak mungkin harta kekayaan saya sang-

gup untuk membiayai,” kata Emil. Emil mengaku memerlukan dukungan pemilih, baik berupa penggunaan hak pilih dan finansial. Emil berjanji pengelolaan dana kampanye akan transparan karena dilakukan secara daring. “Nanti dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).” Selain pencalonan Emil dalam Pilgub Jabar, Partai NasDem juga mempersiapkan dua skenario untuk memenangkan Ketua DPD Partai NasDem Su-

kabumi dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota. Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa menjelaskan kedua skenario itu ialah menjalin koalisi dengan partai lain atau mengajukan Mulyono melalui jalur independen. “Mulyono masih menjadi figur terbaik di Kota Sukabumi. Namun, kami menyadari cuma punya satu kursi DPRD Sukabumi. Maka, upayanya harus mendekati partai lain,” terang Saan. (UL/PT/BB/N-1)

Taman BMW Mulai Disulap, Rp17 Miliar Disiapkan

ANTARA/ANIS EFIZUDIN

PUNCAK PERINGATAN HAORNAS 2017: Sejumlah peserta perwakilan kontingen dari berbagai provinsi mengenakan pakaian adat dan menyanyikan lagu

kebangsaan Indonesia Raya pada puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXXIV di Stadion Moch Soebroto Kota Magelang, Jawa Tengah, kemarin. Haornas 2017 mengusung tema Olahraga menyatukan kita itu dihadiri ribuan pelajar dan atlet berprestasi dari seluruh Indonesia.

Haornas Momentum Kebangkitan Olahraga Selain mengharumkan nama bangsa di pentas dunia, olahraga bisa memperkuat persatuan masyarakat Indonesia yang majemuk. BUDI ERNANTO

budi_ernanto@mediaindonesia.com

P

ERINGATAN Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2017 menjadi momentum untuk mengejar prestasi olahraga Indonesia setelah terpuruk di SEA Games Kuala Lumpur 2017. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan sekarang saatnya bangkit dan tidak boleh lagi menjadikan olahraga sebagai aktivitas biasa. “Kami berharap Hari Olahraga Nasional (Haornas) jadi momentum kebangkitan. Semua warga negara Indonesia terjun langsung berolahraga dan tidak hanya saat 9 September ketika perayaan Haornas, setiap hari, setiap saat. Bicara olahraga berarti harus bicara tentang prestasi,” kata Imam pada puncak peringatan Haornas di

Magelang, Jawa Tengah, kemarin. Imam mengatakan masyarakat yang gemar dan mencintai olahraga merupakan dasar dari lahirnya prestasi olahraga. “Kita ingin membidik prestasi dari tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan olahraga. Prestasi adalah sebuah proses panjang melahirkan dan menemukan atletatlet elite dari ribuan bahkan jutaan anak-anak Indonesia yang turun ke lapangan olahraga,” jelasnya. Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto menambahkan kini saatnya memprioritaskan cabang olahraga yang benar-benar berprestasi. Hal itu sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo agar fokus kepada cabang yang bisa menyumbang prestasi. “Kalau ada kegaduhan karena dianggap pilih-pilih, itu sementara tapi tidak ada pilihan lagi. Kami akan fokus ke

cabang yang selama ini telah sumbangkan emas di dunia, dan Asian Games dan SEA Games,” kata Gatot. Pengamat olahraga Tommy Apriantono mengatakan dibutuhkan pembenahan revolusioner agar dapat meraih prestasi terbaik di Asian Games mendatang. Untuk itu, pemerintah harus fokus kepada atlet yang berprestasi dan mulai memprioritaskan pendanaan untuk kepentingan penyelenggaraan Asian Games. “Dana untuk cabang yang berpeluang medali itu yang diutamakan. cabang lain boleh dikasih tetapi tak sebanyak yang berpeluang meraih emas.”

Pemersatu bangsa Pada peringatan puncak Haornas, Imam juga mengingatkan olahraga bisa memperkuat persatuan masyarakat Indonesia yang majemuk dan terdiri atas berbagai suku dan agama. Dia pun mencontohkan hal yang telah dilakukan Sani Tawainella di Desa Tulehu, Maluku. Sani dikatakan Menpora berhasil menyatukan anakanak di daerahnya yang terdiri atas

beragam agama untuk berprestasi di kancah sepak bola hingga ke tingkat nasional meski ketika itu Maluku masih didera konflik antargolongan. “Saat ini desa itu menjadi desa percontohan nasional untuk perkembangan sepak bola,” kata Imam. Selain itu, dia mengajak masyarakat melihat ganda campuran bulu tangkis Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Owi/Butet, sapaan Tontowi/Liliyana, dianggap mencerminkan keragaman Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, karena walau berasal dari latar belakang yang sangat berbeda mereka berhasil menorehkan prestasi internasional. Dalam acara puncak Haornas ke-34, Menpora juga turut dalam pencampuran tanah dan air dari 90 kabupaten dan kota di Indonesia ke dalam sebuah wadah berbentuk bola dunia. Tanah dan air itu nantinya dibawa ke puncak Gunung Tidar dan turut menjadi bahan pembangunan Monumen Tanah Air Nusantara di sana. Gunung Tidar jadi tempat pendirian monumen itu karena diyakini sebagai titik pusat tanah Jawa. (Rul/TS/X-10)

GUBERNUR DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kemarin meletakkan batu pertama sebagai penanda dimulainya pembangunan fasilitas olahraga air dan club house di Taman Bersih, Manusiawi, Wibawa (BMW), Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pembangunan fasilitas tersebut merupakan tahap awal atas pemanfaatan lahan Taman BMW yang akan dibangun kompleks gelanggang olahraga bertaraf internasional. “Kita harapkan pada Desember sudah selesai pembuatan club house dan fasilitas olahraga air, termasuk saya minta juga untuk pengerukan. Pengerukan waduk di sini sehingga betul-betul bisa digunakan untuk ski,” ujar Djarot, kemarin. Club house nantinya akan memiliki fasilitas ruang pertemuan, area pedagang kuliner, taman, dan sebagainya. Sementara itu, fasilitas olahraga air yang terletak di tepi Waduk Sunter Utara akan menjadi tempat untuk jet ski dan perahu dayung. Tidak cuma atlet, kata Djarot, semua sarana itu bisa dimanfaatkan masyarakat umum karena hakikat tujuannya ialah menjadi sarana tempat berkumpulnya warga lewat olahraga, hiburan, dan wisata. Mirip Simpang Susun Semanggi yang pembangunannya tidak menggunakan APBD, pembangunan club house dan fasilitas olahraga air itu akan menggunakan anggaran dari kompensasi pemenuhan ke-

wajiban atas pelampauan koefisien lantai bangunan (KLB) PT Putera Gaya Wahana senilai Rp17 miliar. Di kesempatan itu, Djarot juga memaparkan rencana Pemprov DKI Jakarta membangun kompleks stadion bertaraf internasional. Pembangunannya dimulai pada 2018 dengan menggunakan APBD. “Pengerjaan stadion utama itu paling tidak membutuhkan waktu dua tahun, semuanya itu lengkap dua tahun. Maka itu saya ingatkan supaya 2018 dianggarin,” ucap Djarot. Spesifikasi stadion yang akan dibangun tak jauh beda dengan Stadion Gelora Bung Karno. Stadion itu akan menampung 75 ribu orang, tak berbeda jauh dengan daya tampung Stadion Gelora Bung Karno yang berkapasitas 80 ribu orang. Djarot mewanti-wanti, selain menjadi kompleks olahraga, Stadion BMW agar memiliki ruang terbuka hijau. Ia tak mau jika nantinya di area stadion itu dibangun pusat perbelanjaan hingga hotel. “Itu sudah melenceng dari tujuan awal pembangunan stadion. Saya wanti-wanti betul supaya fokus pada prestasi olahraga. Jangan dicampur dengan yang lain, jangan ada mal di sini, enggak perlu. Jangan lagi ada hotel di sini, itu juga enggak perlu. Jadi betul-betul semuanya untuk olahraga, baik itu sepak bola maupun olahraga yang lain,” tegasnya. (Nic/J-1)

ANTARA/MAKNA ZAEZAR

PEMBANGUNAN STADION: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama istri, Heppy Farida, meletakkan batu pertama dalam pembangunan stadion olahraga bertaraf internasional di Taman Bersih Manusiawi Wibawa (BMW). di Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin.

Tukar Budaya Jepang-Betawi di Jak-Japan Matsuri

MI/BARY FATHAHILAH

JAK-JAPAN MATSURI 2017: Anak-anak mencoba mengangkat tandu yang

dihias dengan kuil kecil saat acara Jak-Japan Matsuri 2017 di Lapangan Aldiron, Pancoran, Jakarta Selatan, kemarin. Jak-Japan Matsuri 2017 yang berlangsung hingga hari ini menghadirkan berbagai macam hiburan, kuliner, dan atraksi tradisional, khas kebudayaan Jepang.

TIDAK perlu pergi jauh ke Jepang. Warga Jakarta dan sekitarnya dapat menemukan pengalaman layaknya di Jepang dengan menghadiri JakJapan Matsuri 2017. Acara yang digelar mulai kemarin hingga hari ini di lapangan Wisma Aldiron, Jakarta Selatan, itu menghadirkan pertunjukan budaya Jepang dan Betawi yang variatif. Pada hari pertama, sejumlah band menghibur para pengunjung yang datang di siang hari. Beberapa grup musik asal Jepang dan Indonesia, seperti Shojo Complex, JKT 48, hingga Tompi turut meramaikan acara.Selain musik, pertunjukan budaya juga dilakukan. Dari Jepang, ditampilkan parade Mikoshi, yakni arak-arakan tandu yang dipikul ramai-ramai di pundak,

lalu dibawa berkeliling. Mikoshi biasanya dipakai untuk membawa objek roh persemayaman permanen ke tempat peristirahatan sementara selama berlangsungnya Matsuri. Sementara dari Jakarta ditampilkan pertunjukan Lenong Betawi. Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii mengatakan terselenggaranya kegiatan itu merupakan upaya yang sangat baik untuk masyarakat kedua negara. Kerja bersama sangat penting dilakukan oleh semua negara. Jak-Japan Matsuri merupakan salah satu kegiatan yang dapat mencerminkan hal tersebut. “Moto hidup saya ialah kerja bersama. Ini sangat penting dan baik dilakukan,” ujar Ishii, di panggung utama Jak-Japan Matsuri 2017, Wisma Aldiron, Jakarta, kemarin.

Tujuan acara tersebut mempromosikan pertukaran kebudayaan warga Jepang dan Betawi. Sebab, warga Jepang di Indonesia setiap tahunnya bertambah dan mereka perlu mengenal konten lokal. Asisten Deputi Gubernur Bidang Industri dan Perdagangan DKI Jakarta Sahat Parulian mengatakan sangat mengapresiasi upaya masyarakat Jepang di Jakarta itu. Acara itu menggambarkan rasa persaudaraan antara Indonesia dan Jepang yang semakin erat. “Acara semacam ini semakin mempertegas persaudaraan kedua bangsa lewat seni dan budaya.” Jepang merupakan salah satu dari lima negara dengan realisasi investasi terbesar di DKI Jakarta. Selain itu, berdasarkan data Dinas

Kependudukan DKI Jakarta tahun 2016, diketahui sekitar 12 ribu warga Jepang menetap di Jakarta saat ini. Kondisi itu yang membuat Jak-Japan Matsuri terus dipertahankan untuk berlangsung sejak tahun 2009 lalu. “Untuk itu acara ini menjadi sangat penting dan berarti. Warga juga bisa belajar lebih banyak budaya yang ada di dunia.” Selain dihibur dengan penampilan artis, seni, dan budaya, pengunjung juga dapat menikmati berbagai sajian kuliner dan produk khas Jepang mulai dari okonomiyaki, yakisoba, donburi, takoyaki, dan unagi. Selain kuliner, arena Jak-Japan Masturi juga ramai dijadikan sebagai latar berfoto oleh pengunjung. (Pro/X-10)


POLITIK & HUKUM

3

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

KPK-PN Jaksel Adu Cepat Periksa Novanto Komisi Pemberantasan Korupsi akan memeriksa Novanto sebagai tersangka pada 11 September, hanya terpaut sehari dari jadwal sidang praperadilan di PN Jaksel. DERO IQBAL MAHENDRA dero@mediaindonesia.com

K

ETUA Umum Partai Golkar Setya Novanto akan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka kasus KTP-E pada Senin (11/9). “Terkait pemanggilan KPK pada Senin, saya sangat percaya Ketum Golkar akan akomodatif, kooperatif. Kalau tidak ada apa-apa, kalau misal tidak sakit, pasti akan hadir,” kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham di Jakarta, kemarin. Idrus mengaku telah mendapat informasi bahwa surat panggilan KPK sudah sampai ke Novanto. Pemeriksaan itu dilakukan sehari sebelum sidang perdana praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang dijadwalkan pada Selasa (12/9). Idrus mengaku tidak menaruh curiga kepada KPK soal pemanggilan yang hanya berselang sehari tersebut. Ia berharap pemanggilan itu tidak perlu dibesar-besarkan. Dia yakin rencana pemeriksaan sudah tertera dalam protap KPK. “Kita yakin KPK punya protap dan mekanisme sendiri, kita tidak boleh mengatakan ini curi start. Mari kita saling

menghargai,” ucap Idrus di sela Pendidikan dan Pelatihan Komunikator Politik Nasional Partai Golkar, di The Sultan Hotel, Jakarta. Menurutnya, Novanto selama ini sudah cukup akomodatif dengan KPK. Ia menyebut saat Novanto diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-E) untuk tersangka Andi Narogong. “Saya berkeyakinan, kalau tidak sakit, pasti akan hadir, karena selama ini kan sangat akomodatif dalam masalah itu,” imbuhnya. Atas penetapan tersangka oleh KPK pada 17 Juli 2017, Novanto melayangkan gugatan praperadilan ke PN Jaksel pada 4 September lalu. Dalam menyikapi gugatan itu, PN Jaksel telah menunjuk hakim Chepy Iskandar untuk menyidangkan gugatan tersebut.

Ruang klarifikasi Juru Bicara KPK Febri Diansyah berharap Novanto memenuhi panggilan perdananya sebagai tersangka meskipun keesokan harinya akan menjalani sidang perdana praperadilan. “Kami berharap pihak terkait (Setya Novanto) datang. Baiknya hadir ke KPK,” ujar Febri. Pemanggilan Novanto, menurut Febri, bisa dijadikan tempat untuk klarifikasi

dan menyampaikan apa yang ingin dijelaskan. Jadi, ada baik nya hadir. “Kalau ada yang ingin dijelaskan, ada yang ingin dibantah, ada yang ingin diklarifikasi, di sinilah ruangnya.” Novanto merupakan tersangka keempat dalam kasus KTP-E yang diduga merugikan negara hingga Rp2,3 triliun. Dalam surat dakwaan Andi Narogong, Novanto disebut telah menerima keuntungan dari proyek KTP-E. Novanto dan Narogong disebut mendapat jatah sebesar Rp574,2 miliar. Untuk mengungkap tuntas kasus itu, imbuh Febri, KPK telah memeriksa lebih dari 100 saksi. Para saksi berasal dari berbagai latar belakang, mulai anggota dan mantan anggota DPR, pegawai Kementerian Dalam Negeri, advokat, notaris, pegawai BUMN, serta swasta. Keterangan para saksi dan bukti-bukti yang memadai, ujar Febri, semakin memperkuat konstruksi keterlibatan para tersangka dalam megaproyek itu. Berkenaan dengan gugatan praperadilan, Febri mengatakan KPK optimistis dapat memenangi gugatan itu. Pasalnya, penetapan Novanto sebagai tersangka telah memenuhi prosedur undang-undang. (Dro/Mtvn/P-3)

MI/ADAM DWI

DIKLAT KOMUNIKASI POLITIK: Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan pidato di acara Pendidikan dan Pelatihan Komunikator Politik Partai Golkar, di Jakarta, Sabtu (9/9). Dalam pidatonya, Kapolri menjelaskan situasi dan kondisi politik, hukum, dan ekonomi Indonesia saat ini.

Pentolan Kelompok Saracen Dijerat Pasal Berlapis PENYIDIK Bareskrim Polri menyiapkan pasal berlapis untuk menjerat ketua umum kelompok Saracen Jasriadi yang kerap penebar ujaran kebencian berunsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Selain membuat kontak kebencian, Jasriadi juga telah membajak akun milik orang lain. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan penyidik sedang menguat kan unsur pidana dari tindakan tersangka. Jika hal itu terbukti, ia bisa dijerat dengan pasal berlapis. “Untuk pembajakan akun orang lain secara ilegal, itu ada lagi pasal yang mengaturnya,” jelas Setya di Jakarta, Jumat (8/9). Undang-Undang ITE, kata dia, sudah mengatur hal itu termasuk sanksi pidana terhadap pelaku. “Kalau dia gunakan akun orang lain tanpa seizin pemiliknya, ada pasalnya,” tuturnya. Namun, Setyo belum me-

Polisi menemukan kejahatan yang dilakukan dengan menyusup ke sistem jaringan komputer secara tidak sah. mastikan jumlah akun yang sudah dibajak oleh kelompok Saracen. Penyidik masih terus mengumpulkan data, termasuk untuk mengetahui aliran dana serta pengguna jasa Saracen yang diduga banyak melibatkan politikus. “Saya belum tahu pastinya, tetapi itu banyak sekali,” tandasnya. Sebelumnya, Kabagpenum Divhumas Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul

mengatakan, dari hasil penelusuran, pihaknya telah menemukan satu kejahatan yang dilakukan dengan menyusup ke sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa sepengetahuan pemilik atau illegal acces. “Jejak digital ditemukan ada sebuah illegal access yang dilakukan Jasriadi terhadap akun Facebook milik seseorang yang dilaporkan di Polres Depok, Januari 2017.” Martinus menjelaskan Jasriadi, yang diduga sebagai aktor intelektual, mempunyai kemampuan untuk membajak akun media sosial orang lain. “Kemampuan itu terdeteksi oleh penyidik.” Sampai kini, polisi masih menunggu hasil dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait aliran dana sindikat Saracen. Polisi menemukan 14 rekening dari barang bukti yang disita yang kini sudah diserahkan kepada PPATK. (Sru/P-3)

MI/ADAM DWI

AKADEMI BELA NEGARA NASDEM: Gelombang kedua mahasiswa Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem bersiap untuk

diberangkatkan dari Gedung ABN ke beberapa wilayah di Jakarta dan Banten, kemarin. Setelah menjalani pendidikan selama empat bulan, para mahasiswa ABN siap dilepas ke tengah masyarakat untuk membantu masalah sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

ABN NasDem Mendidik Calon Pemimpin PEMIMPIN yang baik dituntut untuk bisa memahami pelbagai situasi dan kondisi yang terjadi di masyarakat, termasuk bijaksana dalam mengambil keputusan. Seorang pemimpin wajib santun dalam bertutur dan tetap optimistis. Demikian pernyataan Deputi II Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem Damianus Bilo seusai melepas 140 mahasiswa ke Provinsi DKI Jakarta dan Banten, di gedung ABN NasDem, Pancoran, Jakarta, kemarin. Sehari sebelumnya, ABN juga melepas 360 mahasiswa ke Jawa Tengah dan Jawa Ba-

rat. “ABN ini ialah wadah yang disiapkan untuk mendidik calon pemimpin bangsa melalui program internship,” jelas Damianus. Program internship, lanjutnya, bertujuan agar seluruh mahasiswa ABN dapat mengimplementasikannya ke masyarakat. Mahasiswa yang diterjunkan ke lapangan akan membaur dengan masyarakat selama dua pekan. “Ini murni kegiatan akademik. Mereka melakukan beberapa metode untuk mengetahui kesulitan di masyarakat. Misalnya, dengan meng-interview tokoh masyarakat dan beberapa pejabat pemda.”

Apabila kajian penelitian lapangan telah rampung, terang Dami, para mahasiswa itu wajib mengikuti proses evaluasi dan pengolahan data sebelum kembali ke wilayah masing-masing. Mahasiswa yang menimba ilmu di ABN NasDem merupakan perwakilan dari DPW dan DPD Partai NasDem seluruh Indonesia. “Mereka yang dikembalikan ke daerah masing-masing diharapkan tahu bagaimana mengenali situasi di masyarakat, kesulitannya, dan bisa menyimpulkan apa yang harus dilakukan, khususnya ketika mereka dipercaya untuk memimpin,” kata dia.

Tikno, 30, warga Desa Boto, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengaku senang bisa menempa ilmu di ABN NasDem. Ia berjanji akan memberikan pengetahuan ilmu komunikasi politik kepada anak muda di kampung halamannya. Untuk tahap awal, imbuh dia, sasaran transfer ilmu tersebut ialah keluarga, warga di sekitar tempat tinggal, dan lingkungan kampus. “Saya ingin mendapatkan banyak massa dengan bekal ilmu ini,” ujar mahasiswa tingkat akhir Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makdum Ibrahim (Stitma) Tuban itu. (Gol/P-3)


4

UMUM

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

Pekerjaan Rumah Martha Tilaar yang belum Kelar WAJAHNYA terlihat semringah saat memasuki wahana permainan anak Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta, kemarin. Digandengnya tangan anakanak dari panti asuhan untuk sama-sama masuk ke arena permainan itu. Riuh rendah suara anak-anak panti pun membahana. Dr Martha Tilaar kemarin berbagi kebahagiaan dengan merayakan ulang tahunnya yang ke-80 bersama 250 anak penghuni panti asuhan. Meski berbeda generasi, wajahnya sama semringahnya dengan anak-anak tersebut. “Semangat hidup saya selalu muncul kembali saat melihat wajah anak-anak. Terlihat masa depan yang cerah di wajah mereka. Masa depan ada di tangan mereka,” ucap Presiden Direktur PT Martina Berto Tbk tersebut. Bersama suami, Henry Alexis Rudolf Tilaar, dan empat anaknya, tidak cuma berbagi kebahagiaan, Martha Tilaar juga ingin mengajak anakanak tersebut membangun optimisme sejak kecil. “Kalian harus optimistis dalam mencapai cita-cita. Syaratnya harus disiplin, jujur, inovatif, kreatif, tekun, dan ulet, jangan mudah menyerah,” ucap perempuan kelahiran Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, 4 September 1937 itu. Menularkan semangat optimistis itu seakan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Martha Tilaar saat ini. Kerja keras dan keuletan, dua resep yang selalu diucapkannya di berbagai kesempatan. “Waktu saya kecil, saya tidak pernah dapat ranking di seko-

lah. Kalah saya sama adik-adik saya yang selalu dapat ranking waktu bagi rapor. Saat itulah saya berpikir, apa yang harus saya perbuat untuk membahagiakan orangtua?” kenang lulusan Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, Amerika Serikat, tersebut. Berangkat dari didikan ibu yang sejak kecil sudah mengajarkannya berdagang, Martha kecil pun sudah memilih untuk fokus berdagang. Bermodal meja bertaplak koran, ia jajakan buah-buahan di depan rumah.

Menularkan semangat optimistis itu menjadi pekerjaan rumah Martha Tilaar saat ini. “Yang beli itu pasti senyumsenyum karena yang jualan anak kecil hahahaha,” seloroh Martha. “Namun, saat itu saya sudah berpikir, apa lagi yang bisa dijual supaya bisa dapat banyak uang? Pokoknya apa pun yang bisa dijual, pasti saya jual hahahaha,” selorohnya lagi. Keuletan itu yang terus menjadi modal Martha membawa usaha-usaha kecantikannya di bawah bendera Martha Tilaar Group mencapai usia ke-47. Tak bisa dimungkiri, ia telah menjadi salah satu ikon kecantikan perempuan Indonesia. (Ind/J-1)

ANTARA/WIRA SURYANTALA

NGABEN KELUARGA PURI BLAHBATUH: Warga mengusung keranda jenazah berbentuk sapi dalam upacara ngaben bagi jenazah keluarga Kerajaan Puri

Blahbatuh, Anak Agung Biang Raka Candra, di Gianyar, Bali, kemarin. Ritual kremasi jenazah dalam skala besar tersebut dihadiri ribuan warga, wisatawan, kerabat, dan keluarga raja untuk memberikan penghormatan terakhir.

Pemerintah Mesti Konsisten Terapkan HET Selain untuk menjaga laju inflasi, pemerintah juga khawatir bila harga beras tidak terkendali, angka kemiskinan akan melonjak. FETRY WURYASTI

fetry@mediaindonesia.com

K

DOK MARTHA TILAAR

ULTAH MARTHA TILAAR: Presdir PT Martina Berto Tbk Martha

Tilaar (kiri) memotong kue ultah ke-80 dengan disaksikan anak-anak panti asuhan di Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta Utara, kemarin. Ulang tahun tersebut dirayakan bersama ratusan anak panti asuhan serta pemberian beasiswa pendidikan kepada ratusan anak dari panti asuhan binaan Martha Tilaar Group.

EPUTUSAN pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras didasari untuk menjaga laju inflasi. Selain itu, kebijakan tersebut diterapkan untuk menekan angka kemiskinan. Dalam diskusi di Jakarta, kemarin, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef ) Bustanul Arifin mengatakan pemerintah sudah berhasil mengendalikan inflasi bisa di bawah target 4%. Selain itu, saat Lebaran dan puasa stabil. “Jadi, itu yang dijaga terus. Jangan sampai beras melonjak lagi,” ujarnya. Selama periode Januari-Agustus 2017, inflasi kalender mencapai sebesar 2,53%. Sementara pada Agustus 2017, indeks harga konsumen (IHK) mengalami deflasi sebesar 0,07%. Selain menjaga laju inflasi, kata Bustanul, pemerintah juga khawatir bila harga beras tidak terkendali, angka kemiskinan akan melonjak. Pasalnya, kenaikan harga beras menyumbang sekitar 23% dari angka kemiskinan Indonesia. Bustanul berharap pemerintah konsisten menerapkan HET dan meng-

awasi serius penerapan kebijakan tersebut. “Beras ini kontributor terbesar terhadap kemiskinan, rata-rata 23%, di desa 26%. Bila harga beras naik sedikit, orang miskin bertambah,’ ujarnya. Anggota DPR Ichsan Firdaus yang juga menjadi pembicara dalam diskusi itu, lebih menyoroti kemampuan Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menyerap beras dari petani. “Dari kemampuan Bulog dengan serap beras petani kami juga khawatir, pada semester I 2017 jika dibandingkan tahun lalu Bulog mengalami penurunan daya serap sebesar 500-600 ribu ton,” ujarnya. HET, kata Ichsan, idealnya diterapkan hanya sebagai ambang batas plafon. Kalau harga pasar di atas HET pemerintah mestinya operasi. “Bulog juga hanya memiliki stok beras medium, tidak ada premium. Kalau HET juga berlaku di beras premium, bagaimana operasi pasar kalau stok di Bulog tidak ada,” tegasnya.

Perlu pengawasan Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan HET beras sebesar Rp9.450 per kilogram untuk beras medium dan Rp12.800 untuk beras premium. Hal itu berlaku mulai 1 September 2017. Namun, para pelaku usaha perberasan minta waktu sosiali-

sasi kebijakan itu hingga 4 bulan ke depan. Pasalnya, mereka (pengusaha dan pedagang) butuh waktu untuk menghabiskan stok lama dan mengganti sistem bisnisnya. Beberapa waktu lalu, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan, Ninuk Rahayuningrum, menegaskan kebijakan penetapan HET tidak untuk merugikan pedagang, tetapi untuk memberikan kepastian harga pada masyarakat. Karena itu, evaluasi kebijakan akan terus dilakukan berkala guna memastikan seluruh pihak tidak dirugikan. Bustanul mengatakan penerapan HET bermanfaat kalau memang ada instrumen dan ada institusi yang mampu mengamankannya dan tidak sekadar mengawasi, tetapi juga membina. “Pembinanya harusnya dinas perdagangan setempat,” ujarnya. “Yang mengawasi dan menindak ialah Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Kemendag memiliki PPNS, juga dashboard harga, dicek dulu apakah memang betul terjadi menjual di atas harga eceran. Lakukan teguran untuk pertama kali kemudian mungkin pencabutan izin,” ujar Alamsyah Saragih, salah seorang anggota Komisioner Ombudsman yang juga jadi pembicara dalam diskusi tersebut. (E-2)

Ragam Pembenahan Sambut Bandara Internasional Silangit BANDARA Silangit Tapanuli Utara, Sumatra Utara, segera diresmikan sebagai bandara internasional. Sejumlah pembenahan kawasan perlu dilakukan menyusul peningkatan status bandara itu. Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, kemarin, mengungkapkan pembenahan kawasan itu terkait dengan sektor pariwisata, terkhusus Danau Toba yang menjadi salah 1 dari 10 destinasi wisata utama Indonesia. Seperti, jelas Nikson, persoalan kebersihan lingkungan, ketersediaan sarana pendukung, penyusunan paket wisata, dan kesiapan masyarakat dalam menyambut turis mancanegara dengan peningkatan kemampuan berbahasa asing. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan seusai mendarat di bandara itu, Jumat (8/9), mengung-

kapkan perlunya pembenahan sarana dan prasarana bandara. “Selain pembenahan Bandara Silangit, kita harus membenahi wisata untuk destinasi pariwisata Danau Toba,” ujar Luhut. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tapanuli Utara Erikson Siagian memaparkan beberapa pembenahan yang sedang berlangsung, seperti penertiban bangunan di sekitar bandara. Hanya, dia mengaku belum menerima ketentuan radius yang dibolehkan untuk mendirikan bangunan. “Kita sudah turun ke lapangan untuk menertibkan bangunan sekitar Bandara Silangit. Bangunan sekitar bandara maksimal berlantai dua. Sosialisasi mengenai hal itu juga tengah berjalan,” ujarnya. Dia berharap peningkatan status bandara dapat meningkatkan kemajuan daerah serta tingkat

pengunjung. Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung mengaku telah menerima sejumlah masukan dan informasi terkait dengan pembenahan kawasan dari Luhut, seperti sejumlah investor asing yang sudah berminat menanam kan modal mereka di kawasan sekitar bandara, misalnya, investor di bidang perhotelan terkait dengan pengembangan Danau Toba. “Pak Luhut juga menilai perlu dibenahi sumber daya manusia (SDM) di Bandara Silangit,” katanya. Selain itu, industri kerajinan tangan perlu ditingkatkan agar bisa menghasilkan suvenir yang menarik minat wisatawan. “Menteri juga menegaskan agar infrastruktur jalan dari Kota Medan menuju Bandara Silangit harus segera diperbaiki,” katanya. (JH/N-1)

ANTARA/IGGOY EL FITRA

BANJIR DI PADANG: Warga menggunakan becak melintasi banjir di Jl Imam Bonjol, Padang, Sumatra Barat, kemarin malam. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Sumbar, hujan yang turun sejak Sabtu siang menyebabkan banjir setinggi 30 centimeter hingga satu meter melanda hampir semua kawasan Kota Padang.

RI Perlu Siapkan SDM Berkualitas TEKNOLOGI merupakan faktor penentu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Teknologi mampu menciptakan efisiensi ekonomi dan meningkatkan daya saing yang lebih tinggi. Pendapat itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani di hadapan wisudawan Institut Teknologi Del, di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara, kemarin. Dia mencontohkan di sektor perdagangan teknologi telah mendorong perluasan pasar sehingga tidak ada lagi batas oleh ruang maupun waktu antarnegara. Perubahan teknologi, kata Menkeu, menjadi keniscayaan dan akan terus berkembang. Sejak penemuan mesin uap yang menandai revolusi pertama (akhir abad ke-18) disusul penemuan listrik, dan perkembangan teknologi informasi, revolusi industri bahkan kini telah memasuki tahap keempat. Hal itu antara lain ditandai dengan berkembangnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence, robot, teknologi pesawat tanpa awak, mobil tanpa sopir, hingga bioteknologi. “Pada tahap ini, batas-batas fisik dengan digital dan bidang biologis menjadi makin kabur atau menyatu,” ujarnya. Munculnya robot dengan kecerdasan buatan, kata Sri Mulyani, berpotensi menggantikan pekerjaan yang selama ini banyak dikerjakan manusia. “Perkembangan teknologi dan inovasi selalu diikuti turunnya sektor dan pelaku yang tidak bisa beradaptasi,” kata dia, seraya menyebut munculnya Uber, Go-Jek, dan Amazon yang telah menimbulkan destruction (penghancuran) model bisnis lama. Penerapan tekonologi, kata Sri Mulyani, selalu berkaitan dengan isu penyerapan tenaga kerja dan itu dialami semua negara. Karena itu, kata dia, Indonesia perlu menyiapkan hal ini dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta meningkatkan inovasi melalui riset dan pengembangan teknologi. Menurut Menkeu, faktor utama masih rendahnya pemanfaatan teknologi di Indonesia, khususnya di bidang ekonomi, ialah kendala dari sisi suplai, kurangnya kemampuan menghasilkan sumber daya manusia memadai. Namun, kata dia, itu juga pernah dialami Korea Selatan pada 1950-an. “Namun, dengan pembangunan berorientasi ekspor, mereka tak gentar bersaing dengan bangsa lain dan sukses seperti sekarang,’’ ujarnya. (JH/E-2)


WAWANCARA

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017 LILIYANA NATSIR DAN TONTOWI AHMAD

Diperlukan dukungan dan motivasi agar atlet muda menjadi lebih baik sehingga prestasi bulu tangkis Indonesia ke depan semakin maju. ANTARA/YUDHI MAHATMA

Motivasi Menjadi Lebih baik SATRIA SAKTI UTAMA

satria@mediaindonesia.com

S

EGUDANG prestasi telah dipersembahkan Tontowi Ahmad dan pasangan ganda campurannya, Liliyana Natsir, untuk Indonesia. Masih tersirat jelas Owi dan Butet-sapaan keduanya--sukses besar mengembalikan budaya medali emasi di Olimpiade 2016, lantas juara Indonesia Open 2017, dan persembahan terbaru bagi bangsa ialah menjadi nomor satu pada kejuaraan dunia 2017 di Glasgow, Skotlandia, Agustus lalu. Prestasi ganda campuran yang disandingkan sang pelatih Richard Mainaky tujuh lalu kini kebanjiran bonus. Salah satunya dari Bakti Olahraga Djarum Foundation yang mengganjar mereka dengan total hadiah Rp1 miliar. Bonus tersebut diberikan secara langsung di pelataran GOR Djarum Kudus, Kamis (7/9). Tidak hanya pemberian hadiah, acara ini juga dimeriahkan band Ibu Kota, Kotak. Di tengah euforia itu, ada sejumlah tantangan besar yang menanti pasangan peringat ketiga dunia ini. Salah satunya faktor usia mereka yang sudah tidak muda lagi, sedangkan belum ada suksesor sepadan Owi-Butet yang memperkeruh bayangan masa depan bulu tangkis. Berbicara tentang masa depan mereka dan olahraga tepok bulu itu, seusai pemberian bonus, OwiButet menyempatkan berbincang dengan Media Indonesia di Kudus, Kamis (7/9). Kalian juara tertua BWF, di satu sisi ini merupakan gelar yang baik, tapi di sisi lain ada kekhawatiran soal lambatnya regenerasi, pendapat kalian? Butet: Kita punya banyak talenta bagus, tinggal bagaimana memotivasi, kerja keras, mau disiplin. Itu yang menjadikan juara atau tidak. Saya tentu berharap setelah

dari kita ada muncul pengganti ganda campuran. Berharapnya pelapis-pelapis lebih termotivasi, ‘wah tidak ada mas Owi-ci Butet, giliran saya nih’. Tapi kan tidak semudah itu, lawan-lawan kan semakin berat. Saya harap mereka punya motivasi itu rasa tidak mau kalah, masak sih Owi-Butet bisa, latihannya bareng, pelatihnya sama, masa tidak bisa. Saya harap sih itu. Owi: Paling mendekati untuk menggantikan kami ya Praveen (Jordan) dan Debby (Susanto, peringkat ketujuh dunia). Mereka juara All England tapi kemudian menurun. Semoga performa keduanya kembali lagi. Bagaimana kalian menjaga kestabilan mengingat usia kalian sudah kepala tiga? Butet: Caranya tentu kami tidak bisa bernafsu ikut semua kejuaraan. Kami harus mengatur agar kami tetap di performa terbaik. Seperti kami ada kegiatan di Jepang (19-24 September) tapi dibatalkan, karena kita ingin fokus di kejuaraan Denmark (17-22 Oktober) dan Paris (24-29 Oktober). Kami tidak bisa menggebu-gebu karena usia kami tidak muda lagi. Tidak seperti dulu ayo hajar saja semua kejuaraan. Kayak kemarin kita habis di Indonesia Open (1218 Juni) langsung ke Australia (20-25 Juni), kan babak belur. Maksudnya bukan saya alasan, saya kalah ya saya akui, dua pasti ada kondisi badan saya mainnya malam terus. Berangkat subuh, istirahat bentar sudah main lagi. Jadi kita bisa atur itu. Setelah juara BWF, target selanjutnya? Butet: Tentu kami ingin melanjutkan prestasi, ya. Tadi pak Victor (Hartono, Chief Operating Officer (COO) PT Djarum dan Presiden Direktur Djarum Foundation) menantang sekaligus doa agar tahun depan kami di sini lagi untuk

menerima bonus. Tapi kami tentu ingin melakukan yang terbaik di Asian Games 2018 karena kita dimain di kandang sendiri. Tugas kita ya menjaga kondisi saja, ya seperti saya bilang jangan terlalu menggebu-gebu. Masih banyak ajang yang ada untuk persiapan. Setelah Asian Games, Butet rencana pensiun? Butet: Rencana seperti itu, setelah Asian Games saya memutuskan untuk mundur ya. Tapi kita lihat dulu nanti karena setelah Asian Games, saya masih ada kontrak sponsor dua tahun hingga akhir tahun depan. Jadi setelah Asian Games mungkin akan mengikuti beberapa pertandingan, di saat bisa juga mungkin akan mengumumkan berhenti atau lanjut. Tergantung stamina dan cedera saya bagaimana. Kalau masih fit, ya oke saya masih bisa. Karena cedera ini banyak mengganggu, jadi di pertandingan Owi banyak sekali mengover. Selain saya mengatur bola, Owi banyak membantu saya dengan keterbatasan saya. Sebenarnya tidak pengin ingat tapi namanya cedera merasa sakit, merasa traumalah. Seberapa kompak kalian sehingga berdampak positif untuk permainan kalian? Butet: Berbeda saat saya berpasangan sama mas Nova (Widianto) yang lebih banyak berusaha keras. Ketika di awal saya dipasangkan Owi memang saya lebih berusaha keras, lebih berpikir untuk memberikan Owi permainan yang nyaman. Dia lebih suka melakukan smes, jadi saya lebih banyak di depan. Tapi berjalannya waktu dia sekarang lebih dewasa dan tidak jarang membantu saya dalam kondisi yang sulit. Seperti saat saya mengalami cedera ini Owi yang lebih banyak mengover saya sekarang. Owi: Sebenarnya tidak bisa diukur. Menurut saya dan banyak

yang beranggapan sama kalau ci Butet bisa beradaptasi dengan siapapun. Jadi tidak ada kesulitan apapun. Hasil buruk di SEA Games 2017, apa yang harus dilakukan? Butet: Ke depannya kita berharap lebih baik lagi. Saya ingin melihat kita sapu bersih lagi dan saya merasakannya. Tujuh kali medali emas, kita juara, duduk, kemudian juara lagi, momen yang luar biasa. Semoga prestasi yang sama bisa terulang lagi. Gaya hidup olahraga makin tidak condong kepada bulutangkis, bagaimana agar menjadi tren kembali? Butet: Bulu tangkis kan kita harus di lapangan tertutup, butuh raket, sepatu, dan lain-lain. Jadi, mungkin itu pertimbangan orangtua untuk mengarahkan anaknya ke bulu tangkis. Satu lagi harus ada jaminan hari tua ya karena saat memilih menjadi atlet akan mengorbankan salah satu (pendidikan), tidak bisa dua-duanya. Jarang bisa duaduanya. Kita ninggalin itu saat berhasil tidak ada tunjangan hari tua jadi semua olimpian harap bisa disahkan undang-undang. Menjadi motivasi orangtua dan atlet untuk tekunin olahraga karena juara sudah ada tunjangan hari tua sudah terjamin, kalau tidak ada ya pasti berpikir lagi. Sekarang banyak berpikir ya kalau jadi, kalau tidak? Kemudian kalau juara tapi tidak bisa mengaturnya jadi apa dia. Sudah tidak sekolah, tidak punya pengalaman kerja. Jadi harus ditanamkan bagaimana bulu tangkis itu bisa menjadi profesi menjanjikan. Peran orangtua sangat penting. Saya merasakan sendiri. Tidak bisa kan saya ujug-ujug berangkat latihan sendiri, tidak mungkin bisa sendiri kecuali anaknya punya kemauan besar. Mudah-mudahan

LILIYANA NATSIR

TONTOWI AHMAD

Panggilan: Butet

Panggilan: Owi

Tempat, tanggal lahir: Manado, 9 September 1985

Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 18 Juli 1987

Klub: Djarum (2014-sekarang), Tangkas (2001-2013)

Klub: Djarum (2005-sekarang)

Tinggi Badan: 173 cm

Istri: Michelle Harminc (menikah 2014)

Orangtua: Olly Maramis, Beno Natsir Prestasi Juara Indonesia Open Superseries Premier 2017 (ganda campuran) Juara Hong Kong Open Superseries 2016 (ganda campuran) Juara China Open Superseries Premier 2016 (ganda campuran) Medali emas Olimpiade 2016 (ganda campuran) Juara Malaysia Open Superseries Premier 2016 (ganda campuran) Juara Indonesia Masters Grand Prix Gold 2015 (ganda campuran) Semifinalis Piala Sudirman 2015 Penghargaan Inews Maker Awards 2017 Golden Award SIWO PWI 2017 Golden Shuttle Awards 2016 Indonesia Kids Choice Awards 2014 Anugerah Seputar Indonesia 2014

pemerintah segera mengesahkan undang-undang itu. Baru-baru ini kalian diangkat menjadi duta keberagaman oleh Asosiasi Olimpian Indonesia (IOA)? Butet: Harapannya kita bisa menjadi contoh keberagaman.

Tinggi badan: 179 cm

Anak: Danish Arsenio Ahmad Orangtua: Masruroh dan Muhammad Husni Muzaitun Prestasi: Juara Indonesia Open Superseries Premier 2017 (ganda campuran) Semifinalis Malaysia Masters Grand Prix Gold 2017 (ganda campuran) Juara Kejurnas Beregu Campuran Dewasa AntarKlub 2016 Juara Hong Kong Open Superseries 2016 (ganda campuran) Juara China Open Superseries Premier 2016 (ganda campuran) Medali emas Olimpiade 2016 Juara Malaysia Open Superseries Premier 2016 (ganda campuran) Juara Indonesia Masters Grand Prix Gold 2015 (ganda campuran) Semifinalis Denmark Open Super Series Premier 2015 (ganda campuran)

Seperti tahu sendiri saya dari Sulawesi, Owi dari Jawa tapi tidak memikirkan perbedaan itu, kita bersatu, punya motivasi, visi, dan misi sama untuk kejuaraan meraih juara untuk Indonesia. Yang penting itu kita ini sama untuk membanggakan indonesia. (M-4)

Modal Usaha Masa Depan KEBANJIRAN bonus bukan berarti Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir berfoya-foya. Sebagian hadiah atas prestasi mereka itu ditabung untuk masa depan. Sebabnya, pasangan campuran dengan nama panggilan Owi-Butet itu sadar suatu saat akan gantung raket, sedangkan belum ada jaminan hari tua bagi atlet berprestasi dari negara. “Ditabung saja buat modal usa-

ha karena karier jadi atlet bulu tangkis kan tidak terus menerus,” ujar Owi kepada Media Indonesia di Kudus, Kamis (7/9). Sementara itu, Butet, Februari lalu, di akun Instagram mengungkapkan mulai proyek perumahan terbarunya. Sebuah gugus minimalis modern di kawasan Jatiwarna, Pondok Gede, Bekasi, menjadi usahanya. ‘Memulai Proyek Perumahan

baru diawali dengan selametan dan doa bersama. Mudah-mudahan berjalan dengan lancar Amin #segeradipasarkan #cluster #minimalismodern #dualantai #unitterbatas #jalanrayahankam #exittoljatiwarna #bebasbanjir #alwaysgrateful’, kicau Liliyana dalam akun Instagram, dengan sejumlah foto selamatan, proses pembangunan, dan lay out rumah.

Pindah Sebagian penggemar bulu tangkis tentunya tahu Butet m e m u l a i k a r i e r ny a d i P B Tangkas. Namun, perempuan asal Manado itu kini berada d i P B D j a r u m . S a a t h i j ra h dari Manado pada 2001, Butet masuk PB Tangkas dan setahun ke m u d i a n m a s u k p e l a t n a s Cipayung. “Saya pindah ke Djarum pada

2013, belum lama. Pertimbangan saya, partner saya orang di Djarum, pelatih saya juga, teman saya Vita Djarum juga. Ya jadi saya memutuskan bergabung,” ujar Butet. Di samping itu, Butet melihat PB Djarum memiliki kepedulian yang tinggi akan olahraga bulu tangkis di Indonesia. Beragam acara yang mendukung olahraga tepok bulu ini digelar

PB Djarum. “Kepeduliannya, acara audisi s e p e r t i i n i , a c a ra k u m p u l The Legends dan sebagainya jarang terjadi. Kalau kumpul kan merasa senang saja jadi serulah kebersamaan dengan pemain dan senior-senior. Saya saja sudah berapa generasi bedanya sama om King (Liem Swie King), tapi bisa ketemu di sini,” ujarnya. (Sat/M-4)

5


6

JEDA

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

Berbagi

di Antara Sempitnya Pilihan Tidak ingin hanya termangu, pengungsi berusaha berkarya dengan membagikan ilmu bagi sesama mereka. ABDILLAH MARZUQI

abdizuqi@mediaindonesia.com

“S

AYA menggambar es krim,” ujar Yusuf, 10. Di kertas, tampak coretan-coretan garis panjang yang sebenarnya tidak mirip es krim. Namun, imajinasi Yusuf, juga sang adik, Yahya, 4, sudah mengagumkan jika melihat keterbatasan di tempat tinggal mereka, baik keterbatasan sarana maupun aktivitas. Dua bocah itu merupakan penghuni lokasi penampungan pengungsi di Cisarua, Jawa Barat. Kamis (7/9) pagi itu, Yusuf dan Yahya menggambar sembari menunggu ayah mereka, pengungsi asal Afghanistan yang sedang mengikuti kelas bahasa Inggris yang difasilitasi Yayasan Jesuit Refugee Service (JRS) Indonesia, di sebuah rumah di lokasi penampungan tersebut. Ruang yang digunakan untuk belajar sedianya merupakan ruang tamu. Sementara itu, perpustakaan sendiri berada di dapur. Sang guru bahasa Inggris adalah Maryam, yang juga seorang pengungsi. “Saya ingin agar pengungsi lain lebih terbuka, selain itu bagaimanapun komunikasi adalah hal penting untuk mencari negara baru,” tutur perempuan berusia 28 tahun itu soal tampilnya ia sebagai guru. Lebih jauh, Maryam mengaku hidup di pengungsian tidak memberinya banyak pilihan. Sebagai seorang bergelar sarjana komunikasi, ia ingin memiliki hidup normal termasuk bisa bekerja dan berkarya. Maka membagikan ilmu ialah satu cara untuk tetap berkegiatan di tengah minimnya pilihan.

Di sisi lain, menjadi guru juga tidak membuatnya berhenti meratap. “Secara fisik tidak ada masalah besar, tapi secara mental (menjadi pengungsi) itu sangat mengganggu. Seperti ketika berpikir tentang masa depan, tidak ada tujuan. Tidak tahu apa pun,” ucapnya sembari menahan tangis. Ibu anak berusia empat tahun itu pun sangat berharap dapat bekerja layaknya orang lain. Tanpa bekerja, ia tidak memiliki pemasukan. Maka untuk hidup sehari-hari, ia harus sangat berhemat dengan uang yang ia bawa dari Afghanistan. Staf Education Project Yayasan JRS Indonesia M Dam Febrianto menyebut program pendidikan itu dimulai pada 2013. Program itu berawal dari kekososngan akibat tidak lagi hadirnya lembaga-lembaga internasional yang semula membantu pengungsi. “Bagaimana agar para pengungsi ini memiliki kegiatan. Karena mereka kan dilarang bekerja. Juga kesulitan untuk mengakses pendidikan formal di Indonesia terus kesulitan bahasa,” tambah Koordinator Bogor Project Melani Wahyu W. Yayasan JRS Indonesia juga menjalankan program Be Friend yang memberikan pendampingan terhadap para pengungsi atau pencari suaka. Proses penetapan status pengungsi memang bisa berjalan hingga dua tahun. Program ini juga memberikan bantuan biaya kesehatan. Saat ini, program Be Friend kesehatan menjangkau sekitar 100 penerima manfaat. Program ini diprioritaskan kepada keluarga, kelompok rentan, serta anak-anak di bawah 18 tahun tanpa pelindung. “Jadi (dari) 100 orang itu, 23 orang itu keluarga,” tambah Melanie. “Kalau Bogor dan sekitarnya itu 2.500 (pengungsi).

MI/PUJI SANTOSO

BERKELUARGA: Dua pria pengungsi asal Rohingya bersantai penampungan pengungsi di Medan, Sumatra Utara. Dalam proses menuju negara ketiga, sebagian pengungsi itu ada yang membentuk keluarga baik dengan sesama pengungsi maupun dengan warga lokal. Kalau Jakarta-Bogor dan sekitarnya itu 6.000. Jadi jika dibandingkan dengan jumlahnya, sebenarnya yang kami bantu masih sanagat kecil,” tuturnya.

Mendatangkan guru Kelas pelatihan bahasa juga terlihat di penampungan pengungsi Beras Pati di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatra Utara. Tidak hanya bahasa Inggris, anak-anak etnik Rohingya juga diajari bahasa Indonesia. “Gurunya kita datangkan dari Medan juga,” ujar staf Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) Melva yang bertugas di penampungan tersebut. Sebagaimana di penampungan-penampungan lain yang dibangun pemerintah maupun di Rumah Detensi Imigrasi yang berada di bawah Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, kebutuhan pengungsi dan pencari suaka disediakan IOM. Di Langsa, Aceh, Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Langsa Suriyatno mengatakan pihaknya juga telah berupa untuk menangani pengungsi dengan maksimal. Hal itu dilakukan dengan adanya lahan seluas 5 hektare yang diperuntukkan pembangunan kamp penampungan pengungsi. Di luar itu bisa juga digunakan untuk kepentingan tempat pelatihan dan tempat persiapan atlet Olimpiade. “Kawasan Timbang Langsa memang disiapkan menjadi tempat permanen, penampuangan pengungsi dan karantina. Begitu juga sedang dipikirkan pembangunan

sekolah. Akan tetapi, dulu, kami juga mementingkan pendidikan anak-anak pengungsi. Ada enam anak yang kami titipkan di Sekolah Dasar Matang Seulimeun,” kata dia soal penanganan pengungsi yang telah berakhir pada November tahun lalu. Di Jakarta, Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kalideres Jakarta, Buono Adi Sucipto mengatakan pengungsi difasilitasi beragam kegiatan. “Jadi pencari suaka dan pengungsi itu dibantu oleh International Organization for Migration (IOM). IOM inilah yang membantu para pencari suaka dan pengungsi untuk makan, minum, dan fasilitas kesehatan di rumah detensi,” terang Sucipto. Di hari Senin dan Rabu ada pemeriksaan kesehatan. Rabu ada pengajian. Dua minggu sekali setiap Kamis itu ada rekreasi keluar. Jadi bisa main ke tempat rekreasi, ada yang berenang, bahkan ada yang belanja. “Difasilitasi semua dari IOM yang dilaksanakan sama rumah detensi,” lanjutnya. Khusus untuk hari Selasa ada kegiatan dengan konseling dengan Pusat Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (Puskris UI) untuk anak-anak, remaja, dan orang tua. Sabtu-Minggu tidak ada kegiatan. Buono menjelaskan dalam jangka waktu 3-4 tahun berada di Rudenim, umumnya para pencari suaka akan mendapat kepastian status dari UNHCR. Setelah itu, pengungsi bisa dipindahkan ke community house.”. (PS/FD/M-3)

MI/PUJI SANTOSO

Penampungan pengungsi Rohingya di Medan, Sumatra Utara.

Sinergi Semua Pihak

MI/BARY FATHAHILAH

BELAJAR: Anak-anak pengungsi asal Afghanistan mengisi waktu dengan menggambar.

PENANGANAN pengungsi memang bukan hal mudah. Sebab itu pula dalam Peraturan Presiden No 125 Tahun 2016 tentang Pengungsi dari Luar Negeri, penanganan pengungsi dilakukan dengan sinergi banyak pihak. Dalam pasal 2 Perpres itu disebutkan penanganan pengungsi dilakukan berdasarkan kerja sama antara pemerintah pusat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi di Indonesia dan/atau organisasi internasional. Dalam hal penampungan, Rumah Detensi Imigrasi diamanati berkoordinasi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota setempat. Ketika tempat penampungan belum tersedia, pengungsi dapat ditempatkan di tempat akomodasi sementara yang ditetapkan bupati/ wali kota. Jika dilihat dari yang terjadi di Aceh, sinergi tersebut tampak sudah cukup berjalan. Di sisi lain, ketiadaan hak untuk bekerja tetap menghadirkan tantangan besar.

Terlebih lamanya proses mendapat suaka dari negara ketiga, banyak pengungsi merasa tidak berdaya.

Jika penampungan belum tersedia, pengungsi dapat ditempatkan di lokasi sementara yang ditetapkan bupati/wali kota. Dalam menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumatra Utara Syamsul Qodri Marpaung mengaku prihatin. Di sisi lain ia juga mengakui tidak banyak yang bisa dilakukan negara selain meminta kejelasan dan terus mendorong lembaga-lembaga internasional tersebut untuk

mempercepat proses penentuan status tersebut. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah sudah berupaya maksimal memberikan perhatian tidak hanya bagi pengungsi, tetapi bagi konflik di negara asal. Hal ini khususnya terkait dengan konflik di Rakhine yang menimpa warga etnik Rohingya di Myanmar, pemerintah sudah bertindak aktif. “Sudah melakukan ‘action’, tidak hanya diplomasi,” katanya, di Semarang, Jumat (8/9). Tjahjo menyebutkan Pemerintah RI sudah menugasi Menteri Luar Negeri untuk menggalang negaranegara ASEAN, menggalang negaranegara di PBB, dan negara-negara Eropa untuk Rohingya. Langkah konkret yang dilakukan, kata dia, termasuk memberikan bantuan untuk mengurangi beban pengungsi Rohingya sehingga harus dipahami sebagai upaya pemerintah membantu warga Rohingya secara maksimal. (PS/Ant/M-3)


OLAHRAGA

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

7

Pantang Menyerah di Usia Belia

BERKURANG:

Salah satu peserta final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 di Kudus, Jawa Tengah, Michael Owen, tengah beraksi. Memasuki hari kedua audisi final Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017, jumlah peserta terus berkurang. Sebanyak 19 peserta gagal melanjutkan langkah. DOK/DJARUM

Djarum Ingin Berikan Peluang Kedua Dengan adanya kesempatan kedua tersebut, para atlet yang sebenarnya berpotensi tapi tereliminasi punya kesempatan untuk kembali unjuk diri. SATRIA SAKTI UTAMA

satria@mediaindonesia.com

P

B Djarum sepertinya tidak rela menyianyiakan potensi bibit pebulu tangkis muda yang telah dikumpulkan selama audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017. Karena itu, wacana untuk memberikan kesempatan kedua bagi kontestan yang dinyatakan gagal menebus impian menjadi atlet PB Djar-

um muncul. Menurut Manajer Program Bakti Olahraga Djarum Foundation Budi Darmawan, pihaknya berencana mengundang kembali para atlet yang dinyatakan gugur oleh tim kepelatihan dalam program training camp. Jika tidak ada halangan, program itu akan dilaksanakan saat liburan sekolah pada Desember mendatang. Hal itu dilakukan agar kegiatan tersebut tidak mengganggu pendidikan para atlet.

“Tidak menutup kemungkinan akan kita rekrut lagi. Ini seperti audisi khusus yang tidak lolos audisi kali ini. Kesempatan akan dilakukan tahun ini.” Program itu merupakan salah satu inovasi terbaru dari PB Djarum demi menjaring lebih banyak pebulu tangkis usia muda. Sebelumnya klub yang sudah berusia 43 tahun itu melakukan inovasi dengan melakukan audisi untuk kategori umur lebih muda lagi, yakni U-11. Meskipun demikian, Budi memahami keterbatasan bagi peserta dari luar Jawa untuk mengikuti program tersebut. Ia pun menyerahkan kepada pertimbangan keluarga untuk mengambil kesempatan

tersebut atau tidak. “Cukup memberatkan untuk yang berada di luar Jawa, tapi kami berkomitmen untuk mempersiapkan seluruh fasilitas selama berada di sini seperti penginapan dan konsumsi,” imbuhnya.

Mulai tereleminasi Memasuki hari kedua audisi final Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 di Kudus, 131 peserta yang tersisa di hari pertama mulai dikerucutkan. Sejumlah 19 peserta dipulangkan dan langkah mereka terhenti untuk mengikuti hari terakhir audisi yang berpusat di GOR Djarum Kudus, hari ini. Manajer tim PB Djarum Fung Permadi menyebut

ada pertimbangan tambahan sehingga eliminasi hari kedua tidak terlalu signifikan. Faktor kemenangan menjadi pertimbangan tambahan, selain aspek teknik dasar dan semangat juang yang menjadi fokus utama. Hal itu pula yang membuat pengumuman pemain menjadi molor hingga satu jam. “Kenapa agak lama? Karena ada beberapa pertimbangan tambahan di luar teknik dasar, kondisi fisik dan semangat juang. Jadi, kami beri dua kesempatan lagi bertanding sore ini dan besok siang sebelum menentukan yang berhak ke babak karantina,” jelas Fung di kesempatan yang sama. Mantan pebulu tangkis era 1990-an itu juga membocorkan sedikit suasana rapat pengambilan keputusan yang penuh perdebatan, khususnya di kategori putra. Peningkatan kualitas seleksi di kelas putra sekaligus meratanya skill dan kemampuan setiap pemain membuat tim kepelatihan kesulitan. (R-3)

FPTI Gelar Pelatihan untuk Instruktur PENGURUS Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) bekerja sama dengan Pengurus Provinsi FPTI Jawa Barat menggelar pelatihan instruktur panjat tebing untuk sekolah menengah dan komunitas pemanjat tebing se-Jawa Barat. Sebanyak 55 peserta yang terdiri atas 50 guru SMA/SMK se-Jawa Barat dan 5 anggota komunitas pemanjat tebing hadir dalam acara itu. Pelatihan tersebut digelar di GOR Saparua, Bandung, selama tiga hari, yakni pada 8-10 September. Para peserta merupakan guru olahraga di SMA/SMK yang memiliki organisasi pecinta alam, ekstrakurikuler panjat tebing. Kabid Pembinaan Prestasi PP FPTI yang juga pelatih kepala timnas Sport Climbing untuk Asian Games 2018, Caly Setiawan, menjelaskan, acara ini merupakan pembinaan di level menengah. Pembinaan terhadap instruktur diharapkan dapat mencetak atlet yang berkualitas. (Ant/R-3)

Thailand Sapu Bersih Gelar

Refit Club Siap Gaet Atlet Indonesia MEMASUKI tahun kedua berkiprah di Indonesia, PT Mitra Bugar Bersama selaku pengelola pusat kebugaran Refit Club mulai melirik kerja sama dengan sejumlah atlet Indonesia. Salah satunya akan direalisasikan dengan atlet bulu tangkis asal Kalimantan Selatan dalam pembukaan cabang Refit terbaru di Banjarbaru, Kalsel, dalam waktu dekat. Irawan Amanko, CEO of Refit Indonesia, mengatakan pola cabang Refit di Kalsel itu akan diadopsi di sejumlah cabang yang akan dibuka. Hal itu sejalan dengan salah satu misi Refit untuk ikut mendukung olahraga Indonesia dari segi kebugaran atlet (fitnes). Salah satu metode latihan Refit mengadopsi teknik olahraga modern. Metode tersebut sebelumnya juga diterapkan dalam latihan tim nasional sepak bola U-19. (Ant/R-3)

menjadi seperti sang idola, Susi Susanti. Akan tetapi, kehadiran orangtua bak menjadi oasis dipadang pasir bagi Agatri. Sang ayah Wibowo, 45, kembali mencoba menyuntikkan motivasi agar Agatri kembali bangkit. “Saya ajak bicara lagi, ini kesempatan terakhir buat dia untuk gabung ke PB Djarum karena usia dia sekarang sudah 13 tahun. Saya berikan dorongan lagi ke dia,” ungkap Wibowo. “Dia sudah ikut audisi sejak 2014, tapi memang awalnya tidak target lolos. Anak saya hanya ingin tahu PB Djarum itu di mana dan seperti apa. Jadi bergabung di sini mimpi dia,” imbuhnya. Audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 di Kota Cirebon menjadi awal kebangkitan pebulu tangkis yang kini bergabung di Rau Trade Center (RTC) Serang ini. Akan tetapi, sekali lagi, ia menemui kegagalan. Tidak patah arang, Agatri kembali ikut audisi di Kota Purwokerto yang berlangsung pada 4 Agustus silam. Hasil manis pun dicicipi setelah ia mendapatkan supertiket dalam audisi tersebut dan lolos ke putaran final di Kudus. Usaha keras Agatri yang sempat meminta izin sekolah selama satu bulan untuk berlatih penuh pun berbuah kado. “Saya optimistis saja lolos kali ini,” imbuh Agatri. Perjalanan Agatri menggapai mimpinya pun berlanjut di audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 setelah dinyatakan lolos untuk ikut ambil bagian di hari terakhir audisi final hari ini. (Sat/R-3)

Agatri Wibowo Pebulu tangkis muda DOK DJARUM

Peduli Olahraga, Metro TV Raih Penghargaan

SEKILAS GELANGGANG

TIM golf Thailand kembali tidak terbendung. Mereka menunjukkan keperkasaan dengan menyapu bersih gelar juara di SEA Amateur Golf Team Championship 2017 yang digelar di Gading Raya Padang Golf & Klub, Serpong, Banten, 5-8 September. Mereka menjadi juara perorangan dan grup di 57th Putra Cup, 11th Lion City Cup, 9th Santi Cup, dan 5th Kartini Cup. “Saya merasa sedikit lelah setelah bermain di SEA Games, tapi saya berusaha untuk tetap bermain baik. Saya sangat menikmati permainan di turnamen ini. Lapangannya juga sangat bagus dan menantang. Tekanan di SEA Games lebih besar karena orang banyak mengharapkan hasil yang bagus. Saya gembira bisa bermain baik,” kata Kusuke Hamamoto, pegolf asal Thailand yang menjuarai Putra Cup. Dalam pertandingan empat hari, dia mencetak 264 pukulan atau 24 di bawah par. Peringkat kedua ditempati kompatriotnya, Sadom Kaewkanjana. (Ant/R-3)

M

ENUAI kegagalan setelah impian sudah di depan mata bukanlah sesuatu yang aneh lagi Agatri Wibowo. Pebulu tangkis muda asal Kota Serang itu merasakan betul pahitnya kegagalan. Tahun lalu atlet kelahiran 12 Oktober 2005 itu mampu menembus fase karantina dalam audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis. Namun, nasib berkata lain. Ia dipulangkan dan impiannya menjadi atlet PB Djarum pun kandas di tengah harapan yang memuncak. “Saya saat itu dinilai kurang dalam stamina dan fisik,” kata Agatri menceritakan kembali pengalaman pahitnya tersebut di Kudus, Jawa Tengah, kemarin. Kegagalan di usia masih sangat belia membuat Agatri sempat mengalami masa-masa krisis tanpa motivasi. Enam bulan ia seperti menekuni olahraga ‘tepok bulu’ tanpa hasrat. Ia melupakan mimpinya untuk

AFP/JEWEL SAMAD DAN DON EMMERT

BEREBUT GELAR: Petenis Spanyol, Rafael Nadal (kiri), akan mencoba melewati hadangan petenis Afrika Selatan Kevin Anderson untuk merebut gelar grand slam kedua tahun ini. Keduanya akan berhadapan di final turnamen grand slam Amerika Serikat Terbuka 2017.

Nadal Menuju Tahun Emas KEMBALI menjadi petenis nomor satu dunia mungkin tidak pernah tebersit lagi dalam benak Rafael Nadal. Betapa tidak? Seiring dengan usianya yang terus bertambah, petenis Spanyol itu terus digerogoti cedera. Bahkan, akibat cedera lutut yang dialaminya, petenis yang sempat mendapat julukan ‘Raja Lapangan Tanah Liat’ itu sempat terlempar dari posisi 10 besar dunia. Namun, siapa yang menyangka peruntungan petenis kidal itu berubah tahun ini. Keberuntungan Nadal memang tidak lepas dari melorot nya performa dua petenis yang sebelumnya menempati posisi nomor satu dunia, Andy Murray dan

Novak Djokovic, lantaran cedera. Di sisi lain, performa Nadal terus membaik pascacedera. Hasilnya, satu demi satu gelar pun kembali masuk lemarinya. Petenis berusia 31 tahun itu bahkan berpeluang menambah koleksi gelar grand slam menjadi 16 jika bisa menjuarai turnamen Amerika Serikat Terbuka. Ia hanya perlu melewati rintangan terakhir, yakni petenis Afrika Selatan, Kevin Anderson, di partai puncak. “Buat saya, juara atau tidak di grand slam bukan masalah. Tentu saya akan lebih senang jika juara. Bagi saya yang lebih menyenangkan saya bisa sehat kembali dan bisa bersaing lagi. Itu yang

paling penting,” ujar pemilik 15 gelar grand slam itu. Nadal maju ke final setelah mengalahkan petenis Argentina, Juan Martin del Potro, 4-6, 6-0, 6-3, 6-2. “Saya senang bisa melaju sampai ke final di sini setelah memenangi turnamen di Monte Carlo, Barcelona, Madrid, dan Roland Garros. Tentu saya akan berusaha menjadi juara di sini,” kata Nadal yang sebelumnya sukses menjuarai Prancis Terbuka 2017. Di sisi lain, Anderson yang maju ke final setelah mengalahkan petenis Spanyol, Pablo Carreno Busta, 4-6, 7-5, 6-3, 6-4 juga berambisi masuk jajaran legenda olahragawan Afsel yang memenangi gelar grand slam. (AFP/AP/ Mln/R-1)

METRO TV mewakili 49 media massa yang peduli pada olahraga mendapat penghargaan sebagai media massa peduli olahraga dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada puncak perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) di GOR Moch Soebroto, Kota Magelang, kemarin. Penghargaan diberikan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan diterima wakil dari Metro TV Suryopratomo. Selain Metro TV, terdapat lima perusahaan yang menerima penghargaan sebagai perusahaan peduli olahraga. Kelimanya Milo PT Nestle Indonesia, Kompas Gramedia, TVS Motor Indonesia, PT Djarum Foundation, dan Danone. Dalam kesempatan itu Imam memberikan penghargaan kepada tujuh orang pelaku olahraga. Mereka ialah atlet Denny Thios, pelatih olahraga Ditto Rembrandt, ahli gizi Erwin Christianto, dan peraih medali emas ASEAN School Games 2017 dari cabang atletik Idan Fauzan R. Kemudian peraih medali emas SEA Games 2011 cabor kempo Siti Nurhayati Alil, peraih medali emas SEA Games 2013 di Myanmar dari cabang kempo Christian Prima Mery Rajagukguk, dan Dedah Erawati yang meraih dua emas dan dua perak World Master 2016, serta

dua emas dan dua perunggu World Master 2017. Imam mengatakan penghargaan khusus diberikan kepada pesepak bola Sani Tawainella karena telah menyatukan perbedaan lewat sepak bola. Ada pula pebulu tangkis Tontowi atau Owi dari Banyumas, Islam, Jawa, berduet dengan Butet yang Katolik dari Manado.

Penghargaan khusus diberikan kepada mantan pemain dan pelatih sepak bola Sani Tawainella karena telah menyatukan perbedaan. “Beda etnik dan agama tapi berhasil menyatukan Indonesia lewat olahraga bulutangkis. Bung Karto pada 1958 jadi tuan rumah Asian Games dalam kondisi keterbatasan ekonomi dan perbedaan pandangan politik. “Selain alat pemersatu, olahraga jadi alat perjuangan yang menaikkan harkat dan martabat sebuah bangsa,” kata Menpora. (TS/R-3)


8

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

SEPAK BOLA

Fanshop FC Kuasai Piala Menpora

AFP/JEAN-CHRISTOPHE VERHAEGEN

RAYAKAN GOL: Tiga penyerang Paris Saint-Germain, (dari kiri) penyerang Brasil Neymar, striker Prancis Kylian Mbappe, dan ujung tombak Uruguay Edinson Cavani merayakan

gol saat laga Liga Prancis melawan tuan rumah Metz di Stade Saint-Symphorien, Metz, kemarin. Aksi ketiganya membuat PSG menang besar 5-1.

Trio Rp7,3 Triliun Tampil Mengerikan Tiga penyerang Paris Saint-Germain, Neymar, Kylian Mbappe, dan Edinson Cavani, berperan dalam empat dari lima gol yang dapat disarangkan ke gawang Metz.

Di sisi lain, Cavani turut memuji formasi baru di lini depan timnya saat ini. Ia berharap kerja sama kian matang. “Mbappe dan Neymar pemain luar biasa. Kami punya pengertian yang baik. Saya harap kami dapat melanjutkannya,” jelas penyerang Uruguay itu. “Menang, mencetak gol di laga yang bagus. Saya mendapatkan semua keinginan saya,” tandas Mbappe. “Sekarang kami akan ke Glasgow untuk menang dan membuat awal yang bagus (di Eropa). Saya selalu menyatakan Liga Champions merupakan kompetisi spesial,” tandas bomber timnas Prancis itu. PSG bakal jumpa Glasgow Celtic di laga pembuka penyisihan grup Liga Champions, Selasa (12/9).

SATRIA SAKTI UTAMA

satria@mediaindonesia.com

T

RIO serang Real Madrid BBC (Karim Benzema, Gareth Bale, Cristiano Ronaldo) akan punya saingan baru di pentas sepak bola Eropa musim ini. Mereka bukan milik Barcelona, melainkan milik raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Kali pertama PSG mempertontonkan trio penyerang dengan harga mencapai Rp7,3 triliun milik mereka ialah saat menghadapi tim juru kunci FC Metz dalam lanjutan kompetisi Ligue 1, kemarin. Trio tersebut terdiri atas Neymar yang dilabeli harga 222 juta euro (Rp3,5 triliun), Kylian Mbappe yang bakal ditebus dengan nilai 180 juta euro (Rp2,8 triliun), plus Edinson Cavani yang ditaksir punya harga 60 juta euro (Rp950 miliar). Kala bertandang ke Stade Saint-Symphorien, ketiganya berperan dalam empat dari lima gol yang dapat disarangkan ke gawang kiper Jepang Eiji Kawashima. Gol pelengkap sekaligus penutup dicetak gelandang Lucas Moura di menit-menit

Madrid tertahan

akhir pertandingan. Tim tuan rumah hanya mampu sekali membalas melalui gol Emmanuel Riviere di menit ke-37. Gol itu memaksa PSG menutup paruh pertama dengan skor 1-1. Akan tetapi, kartu merah Benoit Assou-Ekotto membuat Thiago Motta dkk leluasa memberondong mereka dengan gol tambahan. Kombinasi ketiganya membuat pelatih PSG Unai Emery tentu tersenyum lebar. Namun, pujian khusus disampaikan kepada Mbappe yang menjalani debut

berseragam Les Parisiens--julukan PSG. Mbappe didatangkan dari tim rival AS Monaco dengan skema peminjaman satu musim dengan opsi pembelian pada musim depan. “Saya pikir pemain yang berkualitas senang bermain dengan pemain berkualitas lainnya. Mbappe memulainya dengan baik dan saya pikir semua pemain senang. Kami masih punya pekerjaan. Yang terpenting bagi saya keseimbangan di saat menyerang dan bertahan,” ujar Emery seusai pertandingan.

Dari La Liga, tadi malam, Real Madrid harus puas dengan hasil imbang 1-1 dengan Levante. Kala tampil di kandang sendiri, Madrid justru kebobolan lebih dulu akibat ulah Ivi Lopez di menit ke12. Gol Lucas Vazquez membuat Los Blancos menyamakan kedudukan, tapi skor imbang itu tidak berubah hingga laga usai. Di Liga Inggris, tuan rumah Manchester City membukukan keunggulan 5-0 atas Liverpool, tadi malam. Sergio Aguero menjadi pembuka keunggulan pada menit ke-24. Setelah Liverpool bermain dengan 10 pemain karena Sadio Mane diganjar kartu merah, the Citizens menambah gol lagi melalui Gabriel Jesus (45’, 53’) serta Leroy Sane (77’, 90’). (AFP/ Goal/R-1)

TIM Fanshop FC Bandung, wakil Provinsi Jawa Barat, menjadi juara Liga Sepak Bola Pelajar (LSP) U-16 Piala Menpora 2017 seusai menaklukkan perwakilan Sumatra Selatan, SYSA Sekayu, dengan skor 4-1. Tiga gol Jawa Barat di laga final yang digelar di Stadion Gemilang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kemarin, ditorehkan penyerang Ilham Mahfudzillah di menit ke-8, ke-39, dan ke-66. Satu gol tambahan dibuat Padli Bisma pada menit ke-23. Gol balasan dari tim wakil Sumatra Selatan dilesakkan Arland Agma di menit ke-65. Menurut pelatih Fanshop FC Bandung Asep Suherman, kemenangan diraih karena timnya berlaga sesuai dengan rencana. Asep menginstruksikan tim untuk menekan sejak menit awal dan itu berhasil setelah Fanshop membuat gol cepat saat pertandingan belum genap 10 menit. “Permainan lawan pun jadi tidak berkembang,” ujarnya. Meski menang, Asep menyebut kondisi kebugaran anak-anak asuhnya sebenarnya tidak terlalu fit untuk laga final. Alasannya, sebelum final mereka menjalani pertandingan yang padat karena harus bertanding dua kali dalam sehari. “Jadi masukan saya, ke depan penyelenggara harus memperhatikan kondisi para pemain,” kata Asep seusai pertandingan. Selain menjadi juara LSP U-16 Piala Menpora, tim perwakilan Jawa Barat mencatatkan prestasi melalui penyerang Ilham Mahfudzillah yang berhasil menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang turnamen dengan 13 gol. Ilham sangat senang dengan prestasinya dan menyebut gelar individu itu dipersembahkan untuk orangtuanya. “Ini semua berkat dukungan orangtua saya yang datang jauh-jauh dari Aceh ke Magelang untuk memberikan dukungan,” tutur pemuda berusia 15 tahun yang juga pemain Persib U-19 itu. Di ajang Liga Mahasiswa U-21 Piala Menpora, trofi juara menjadi milik tim Universitas Islam Riau yang menundukkan Universitas Halu Oleo melalui adu penalti dengan skor 5-4. Laga final di Stadion Gemilang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kemarin, dilanjutkan dengan tos-tosan setelah bentrok berkesudahan imbang 0-0 hingga waktu normal berakhir. (Ant/Beo/R-1)

KISI - KISI

AFP

Curahan Hati Van Gaal MANTAN manajer Manchester United Louis van Gaal akhirnya buka suara atas pemecatan dirinya setelah memenangi Piala FA pada 2016. Pelatih asal Belanda itu tergusur oleh Jose Mourinho yang kini sudah lebih dari satu tahun menukangi ‘Setan Merah’--julukan Manchester United. Van Gaal secara terbuka menyebut pemecatan dirinya telah diarahkan bak sebuah film oleh para petinggi Manchester United, tidak terkecuali CEO Ed Woodward. “Tekanan memberatkan benak saya, mereka berjalan di belakang saya dan membiarkan saya terhukum. Ini semua diatur layaknya film dan semuanya sudah terjadi sejak Januari,” kata Van Gaal. Dugaan mantan pelatih Barcelona itu kian memuncak karena mantan pemain seperti Paul Scholes dan Rio Ferdinand sepakat mengkritiknya. Apalagi, rumor merapatnya Mou--sapaan Mourinho--kian santer. (101greatgoals/Sat/R-1)

Serangan Balik Kabau Sirah Repotkan Persib GOL Ezechiel Ndouassel menjelang akhir laga menyelamatkan Persib Bandung dari kekalahan pada laga Liga 1 melawan Semen Padang yang berakhir 2-2 Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, kemarin. Gol Persib dicetak Raphael Maitimo pada menit ke-45 dan Ezechiel, 2 menit jelang bubaran. Tim tamu, skuat ‘Kabau Sirah’, sempat dua kali unggul lewat aksi Vendry Mofu di menit ke-44 dan menit ke-56. Pada babak pertama ‘Maung Bandung’ berhasil mendominasi pertandingan. Beberapa serangan yang disusun melalui Febri dan Essien sempat mengancam gawang yang dijaga Jandia Eka Putra. Megabintang Persib, Essien, berpeluang mencetak gol, tapi sundulannya masih menyamping. Kubu Semen Padang lebih menunggu pemain Persib membuat kesalahan. Tim tamu mengandalkan serangan balik dengan memaksimalkan kecepatan Riko Simanjuntak. Dengan bergerak di sayap kanan, dia mengirimkan umpan lambung ke Vendry Mofu. Meski dijaga Vladimir Vujovic dan Henhen, Vendry Mofu mampu menceploskan bola melalui tendangan voli. Persib langsung bangkit. Shohei Matsu-

ANTARA/FAHRUL JAYADIPUTRA

KETAT: Penyerang Persib Bandung Ezechiel Ndouassel (kiri) mendapat kawalan ketat dari pemain Semen Padang FC Agung Prasetyo pada laga Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin. Pertandingan berakhir imbang dengan skor 2-2.

naga yang menerima bola dari Essien mengirimkan umpan lambung mengarah ke Maitimo yang tinggal menceploskan bola lewat sundulan, di akhir babak pertama.

Permainan lebih menarik dan terbuka terjadi selepas jeda. Serangan balik yang digerakkan Riko Simanjuntak kembali membuat Vendry Mofu mencatatkan

nama di papan skor untuk kali kedua. Skuat ‘Maung Bandung’ mengurung pertahanan tim tamu. Dengan menekan habis-habisan, Persib akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-88 melalui sundulan Ezechiel dengan memaksimalkan umpan Vladimir Vujovic. Hasil imbang sekaligus satu poin itu disyukuri pelatih Semen Padang FC Nil Maizar. “Bangga dengan pemain, sebab selama 2 x 45 menit, mereka terbukti mampu meredam permainan Persib, sekaligus membuktikan bisa memanfaatkan peluang,” tandasnya. Di bagian lain, pelatih PS TNI Ivan Kolev mengatakan timnya tanpa striker murni saat menghadapi tuan rumah PSM di Stadion Gelora Andi Mattalatta, Makassar, hari ini. “Kami sebelumnya telah kehilangan beberapa striker, dan belakangan Elio Martin juga tidak bisa kita turunkan akibat akumulasi kartu,” kata Kolev, kemarin. Mantan pelatih timnas Indonesia itu mengaku sudah menyiapkan antisipasi dan strategi khusus. Dia berharap pemain yang ditempatkan sebagai penyerang atau bertugas mencetak gol dalam pertandingan tersebut bisa menjalankan tugas dengan baik. (Ant/YH/R-1)

ALCHETRON.COM

Bela sang Putra AYAH Gonzalo Higuain, Jorge Higuain, angkat bicara perihal kritik yang ditujukan kepada putranya selama ini. Higuain menjadi sasaran kritik media dan masyarakat setelah beberapa kali tampil tanpa keberuntungan bersama timnas Argentina. Kasus terbaru dan cukup diingat ialah kegagalan penyerang Argentina mengeksekusi tendangan penalti pada final Copa Amerika 2016 lalu. Cile pun akhirnya menjadi juara dan Higuain menjadi pusat cibiran. Belum lagi kegagalan Argentina di Piala Dunia 2014, Higuain juga menjadi sasaran kritik. “Hari ini masyarakat menghukum pemain dengan meme dan kritik yang tajam,” ujar Jorge. “Anak saya telah bermain di klub terbaik Eropa. Real Madrid, Napoli, dan kini Juventus. Semua orang tahu bagaimana meme bekerja dan ini seperti mainan untuk mereka,” tambahnya lagi. (101greatgoals/ Sat/R-1)


TIFA

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

9

Harmoni Melodi dan Kedalaman Pesan The Voyage to Marege terinspirasi oleh koneksi masyarakat Yolngu dari timur Arnhem Land dan para pedagang Bugis dari Makassar. ABDILLAH M MARZUQI

abdizuqi@mediaindonesia.com

M

ALAM itu, tempat berkapasitas 1.200 orang itu penuh. Padahal Teater Jakarta boleh dibilang sebagai tempat pertunjukan terbesar yang dimiliki Indonesia. Ruang penonton tiga lantai tidak menyisakan tempat untuk yang ingin duduk. Beberapa tidak kebagian kursi. Mereka yang berdiri di sayap balkon atas harus memajukan kepala mereka jika ingin melihat panggung megah itu. Jika tidak, pandangan mereka terhalang oleh batas pengaman balkon yang cukup tinggi. Tentu para penonton tidak ingin melewatkan setiap aksi panggung. Maklumlah malam itu world premiere karya terbaru Ananda Sukarlan bertajuk The Voyage to Marege pada 31 Agustus 2017 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pertunjukan musik yang diadakan Kedutaan Besar Australia itu menampilkan karya dua musikus Australia dan satu musikus Indonesia. Di antaranya karya Peter Seulthorpe berjudul Small Town (1976), karya Betty Beath berjudul Lagu-Lagu Manis (1994). Sementara itu, Ananda Sukarlan menampilkan dua karya bertajuk Marzukiana Pianistica (2012/2016) dan The Voyage to Marege’ (2017). Small Town (1976) ialah orkestra kecil yang menampilkan terompet, oboe, dan perkusi. Karya ini menggambarkan peringatan bagi tentara yang gugur sekaligus penghormatan kepada orang yang telah gugur dalam pengabdian untuk negara. Lagu-Lagu Manis (1994) adalah puisi nada untuk orkestra dan berasal dari masa-masa di Bali. Betty Beath dimentori musikus Bali, yakni Cokorda Agung Mas dari Ubud.

Musiknya dipengaruhi pertunjukan gamelan dan tarian yang disaksikan Betty di rumah Cokorda Mas. Sementara itu, Marzukiana Pianistica merupakan dua karya piano dan orkestra yang didasarkan pada melodi Indonesia Pusaka dan Selendang Sutra karya Ismail Marzuki yakni. Komposisi tersebut juga menampilkan Stephanie Onggowinoto sebagai piano solo. The Voyage to Marege (2017) yang menjadi tajuk dalam konser itu merupakan karya terbaru Ananda Sukarlan. Konser itu terinspirasi oleh koneksi antara masyarakat Yolngu dari timur laut Arnhem Land dan para pedagang Bugis dari Makassar. Konser itu dimaksudkan sebagai hadiah dari Australia untuk masyarakat Indonesia dalam perayaan utang tahun kemerdekaan Indonesia. Menurut Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson, konser itu perayaan untuk ikatan yang dalam antara Australia dan Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan kaya. “Sebagai tahap berikutnya dalam narasi hubungan ini, saya meminta komposer Indonesia terkemuka Ananda Sukarlan dan musisi penduduk asli Australia Djakapurra Munyarryun dan Kevin Yunupingu untuk membangkitkan sejarah bersama Australia dan Indonesia melalui musik,” terang Paul Grigson.

Perjalanan ke Australia Demi karya ini pula, Ananda Sukarlan melakukan perjalanan ke Australia untuk mengunjungi masyarakat Yolngu untuk mempelajari kebudayaan, tradisi, dan musik. Dalam kunjungan ini pula, Ananda juga berjumpa dengan Djakapurra Munyarrun. “Pada Juni saya menghabiskan beberapa hari dengan ma-

MI/ABDILLAH M MARZUQI

KOLABORASI: Pemusik tradisi Aborigin Australia, Djakapurra Munyarryun dan Kevin Yunupingu, tampil berkolaborasi dengan Ananda Sukarlan membawakan The Voyage to Marege dalam konser orkes simfoni di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (31/8). syarakat Yolngu di Northern Territory of Australia, mempelajari musik mereka. Awalnya ini perjalanan penelitian musikal untuk karya orkestra The Voyage to Marege atas permintaan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Selama kunjungan tersebut saya juga belajar tentang banyak aspek kehidupan lainnya,” terang Ananda. Voyage ditampilkan dengan orkestra simfoni lengkap dengan pemain yidaki sebagai salah satu solois. Yidaki ialah sebutan masyarakat Yolngu untuk instrumen tradisional yang disebut didgeridoo. Alat ini tidak mengeluarkan melodi. Sebaliknya, alat ini mengeluarkan suara yang dihasilkan dengan cara meniupnya.

Sementara itu, Marege ialah nama yang diberikan pelaut Makassar untuk wilayah di sekitar Arnhem Land di Australia Utara. Para pelaut Makassar mendarat dari akhir abad ke18 sampai awal abad ke-20. Mereka berlayar untuk mengumpulkan teripang, barter dengan masyarakat Yolngu dengan rempah-rempah dan produk tanaman lain dari Sulawesi. Karena kontak yang berkelanjutan ini, pertukaran budaya terjadi secara alami. Misalnya, beberapa kata dari bahasa Makassar diadopsi ke dalam bahasa Aborigin, misalnya rupiya untuk uang, balanda untuk orang asing, mutiyara untuk mutiara, dan trepa untuk teripang. Selain menggunakan tradisi

musik Aborigin, The Voyage to Marege juga memakai melodi rakyat Makassar, Ammaciang, sebagai motif utama. Bait lagu Ammaciang dipakai untuk titik awal dari karya ini, yakni samudra pun akan kuarungi untuk menemukan keindahanmu. Selain itu, Ananda memasukkan unsur cinta dalam karya ketika flute solo dan yidaki solo yang menggambarkan dua karakter budaya yang berbeda, bahasa (musik), dan waktu yang bertemu dan jatuh cinta. “Saya tidak akan bisa menciptakan karya seperti ini jika saya tidak bertemu dengan masyarakat Yolngu,” terang Ananda. Ananda menampilkan ba-

ngunan emosi yang kuat dalam karya The Voyage of Marege. Melalui tempo permainan yang dibuat sedemikian rupa, Ananda mampu membuat musik yang seolah punya ruang dan dunia tersendiri. Bunyian bisa menyeret jiwa untuk masuk ke ruang yang diciptakan musik itu. Terkadang nada pilu menggencar dan semakin mengoreskan perasaan gelap. Emosi dalam nada gelap yang semakin menjadi-jadi. Namun bagian berikutnya berbeda, irama merancak dan menggebu justru muncul. Menyapu hilang suasana sebelumnya. Ada lompatan rasa dan emosi. Terkadang ada fase yang membuat perasaan serasa diseret masuk dalam pilu,

lalu diayun kemudian diempas pada fase berikutnya. Itulah yang disebut Ananda Sukarlan dengan main perasaan. Di balik setiap lompatan rasa dan emosi ada pesan dalam karya ini. Dalam satu bagian komposisi, Ananda memasukkan unsur musikalitas yang sangat akrab dengan dunia Islam. Ananda punya semangat keindahan dan harmoni dalam karya yang membalut kedalaman pesan. “Saya sih sebenarnya ingin lebih memberi nuansa dan ngasih keindahan Islam. Karena sekarang Islam itu sekarang udah image-nya itu tukang fitnah, dikit-dikit nista agama, dikit-dikit berita bohong,” pungkas Ananda. (M-2)

Memamerkan Hasil Perjalanan LAYAKNYA para traveller, ia memajang setiap hasil serta menulis apa pun yang didapati dalam perjalanan. Namun, kali ini berbeda, seorang traveller berjalan-jalan di Jakarta selama beberapa hari. Alihalih menjadikan laman media sosial sebagai ruang pamernya, ia malah memilih tembok sebagai tempat untuk menempel kesan, pesan serta barang hasil perjalanannya. Itulah yang dilakukan Lee Wan dalam karya berjudul The Travel of Lee Wan. Ia melakukan perjalanan selama beberapa hari di Jakarta. Dari perjalanan itu, ia menghasilkan sebuah jurnal visual yang unik dan personal. Jurnal itu ditulis ulang dengan menyertakan benda temuan yang mendukung perasaan dan pengalamannya selama menjadi traveller. Lee Wan ialah seniman asal Korea yang menjadi salah satu pemamer karya dalam Pameran Seni Media dan

Instalasi Korea Indonesia ke-5 yang bertajuk Nomadic Traveller pada 8-17 September 2017 di Edwin’s Gallery Jakarta. Pameran ini dikuratori Jeongok Jeon dan Evelyn Huang. Selain Lee Wan, tujuh seniman lain yang turut berpamer karya ialah FX Harsono, Julia Sarisetiati, Venzha Christ, Lee Wan, Moon Hyungmin, Lee Hansu, Lee Sang Hyun, dan delapan seniman Korea dan Indonesia yang diundang untuk pameran ini memiliki karya yang tidak hanya terbatas pada perjalanan manusia dalam konteks kultural yang spesifik, tetapi juga mencakup perpindahan materi, wacana, dan informasi di dalam masyarakat.

Kampanye turisme lokal Zico Albaiquni memajang karya Bezoek Bandung! All Land For Sale!. Dalam karya itu, ia mendiskusikan eksploitasi lahan atas nama kampanye turisme lokal. Dengan meng-

Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Ahmad Punto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Denny Parsaulian Sinaga, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari

ambil latar Terminal Ledeng yang dikabarkan akan dibeli investor Korea yang akan membantu pengusaha lokal untuk membuat tempat wisata di lahan tersebut. Kondisi itu membuat warga resah karena ketidakpastian akan perubahan ekosistem yang mereka jalani sehari-hari seiring dengan dimulainya pembangunan hotel. Lukisan Zico itu dibungkus dengan bahasa visual mooi indie, yang merupakan bentuk iklan untuk mengundang investor asing ke wilayah Nusantara pada zaman kolonial Hindia Belanda. Dalam kuratorial disebutkan Nomadic Traveller menampilkan ide seputar pengembaraan dalam ranah seni rupa kontemporer Korea dan Indonesia. Topik pengembaraan dapat ditemukan pada sejumlah seniman kontemporer dari kedua negara dalam konteks perpindahan antara batas teritorial, maupun

Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Adhi M Daryono, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Arief Hulwan Muzayyin, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cornelius Eko, Christian Dior Simbolon, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dwi Tupani Gunarwati, Dzulfikri, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fario Untung, Fathia Nurul Haq, Fetry Wuryasti, Gabriela Jessica Restiana Sihite, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hera Khaerani, Heryadi, Hillarius U. Gani, Iqbal Musyaffa, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Maggie Nuansa Mahardika, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Raja Suhud V.H.M, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S,

MI/ABDILLAH M MARZUQI

KARYA INSTALASI: Seorang pengunjung memperhatikan karya instalasi dalam Pameran Seni Media dan Instalasi Korea Indonesia ke-5 bertajuk Nomadic Traveller pada 8-17 September 2017 di Edwin’s Gallery Jakarta. antarbudaya. Mereka juga menempuh beragam metode kreatif dalam eksperimen teknik dan media.

Gurit Adi Suryo, Dhika Kusuma Winata, Zico Rizki Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki, Ruddy Pata Areadi Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Rio Thaba Pratama Burhan, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tampan Destawan, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya),

“Temanya sebenarnya agak cukup generik, travel. Kami memang ingin menampilkan spektrum selebar-

Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan) Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono (Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar), Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon),

lebarnya mengenai perjalanan manusia,” terang Evelyn. (Abdillah M Marzuqi/M-2)

Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura) Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303 Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia. com, DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN


10

CERPEN

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

YUS R ISMAIL

cerpenmi@mediaindonesia.com

O

RANG-ORANG menyebut saya Perempuan Sunyi. Mungkin karena keberadaan saya tidak ditandai dengan suara. Saya tidak berbicara, apalagi keras, apalagi berteriak. Sering ada yang bertamu ke rumah nenek, setelah lama berbincang dengan nenek atau kakek, baru menyadari kehadiran saya di kursi pojok sedang membaca buku. “Oh, itu Anelis cucu Ibu itu, ya?” tanya tamu sambil tersenyum kepada saya. Nenek selalu mengangguk menjawab pertanyaan seperti itu. Sang tamu kemudian menghampiri saya. “Oh, cantik sekali. Rambutnya begitu indah, matanya begitu cerlang.” Nenek selalu tersenyum mendengarnya. Mungkin karena tahu, bila tidak ada nenek, komentar tamu atau orang lain yang melihat saya itu sedikit ada penyimpangan. Mereka akan mengatakan seperti ini: “Kasihan sekali, cantik-cantik kok bisu, tuli, dan lumpuh.” Apapun komentar mereka, saya akan tersenyum. Ya, karena saya tidak bisa bicara. Sudah lama saya berlatih, setiap ingin bicara atau berteriak saya mengalihkannya dengan tersenyum. Karena suara yang keluar dari mulut saya hanya melenguh. Dan saya tidak menyukai suara lenguhan. ** Kata nenek, saya sudah bisu, tuli, dan lumpuh sejak lahir. Meski begitu, ketika saya lahir ada suara tangis bayi yang keras. Suara tangis bayi yang membuat pendengarnya bersyukur. Tapi suara tangis itu bukan keluar dari mulut saya. Suara tangis itu kepunyaan saudara kembar saya, namanya Inalis. Nenek selalu bilang, di antara kami berdua yang lebih mirip ibu adalah saya. Ibu adalah perempuan yang cantik dengan rambut indah bergelombang, mata cerlang bercahaya, dan senyum seperti bunga yang selalu mekar. Ibu pun perempuan sunyi; bisu, tuli, dan lumpuh. Meski mengalami keterbelakangan mental, tubuh Ibu nyaris normal. Kulit kuning langsat seperti bercahaya, halus mengundang orang untuk membelainya. Ibu bisa berjalan mengesot, bisa melakukan apa pun keperluannya sendiri. Mandi, ganti baju, mengambil makanan dari meja makan, ibu bisa melakukannya. Ibu pernah sekolah, tapi hanya beberapa tahun. Entah kenapa ibu tidak melanjutkan sekolah, nenek tidak pernah bercerita. Suatu hari sepulang bermain di teras belakang rumah, ibu menangis. Melenguh-lenguh, lalu diam dengan air mata mengalir membasahi pipinya yang ranum. Tangis yang tidak biasa. Karena berhari-hari kemudian, bermingguminggu kemudian, tangis itu tidak berhenti.

ONO SARWONO

sarwono@mediaindonesia.com

B

ICARA berkorban dalam konteks kekuasaan, menarik untuk memahami perjalanan hidup Dewabrata, kesatria yang kemudian menjadi resi ulung bernama Bhisma. Ia membuktikan diri bahwa tanpa menggenggam kekuasaan, ia mampu memiliki kehormatan, kemuliaan, dan kemasyhuran. Bukan hanya emoh kekuasaan, ia pun bertempat tinggal di dusun yang jauh dari istana Astina, tempat ia dilahirkan. Darah birunya pun tidak menjadikannya berlimpah materi. Ia memilih hidup dalam keterbatasan sehingga tak mengenal kemewahan, apalagi kefoya-foyaan. Pada bagian lain, meski terpinggirkan dari hak konstitusionalnya, Bhisma tetap mencintai tanah airnya. Ia terus mengawal jalannya pemerintahan dan selalu memberikan nasihat kebaikan kepada raja. Lebih dari itu, ia menghibahkan jiwa raganya untuk negaranya. Keluhuran budi itulah yang menjadikannya sebagai salah satu titah mustikaning jagat, bintang keindahan dunia. Dewa pun hormat dan menyabdanya, Bhisma tak akan mati bila bukan dari kehendaknya pribadi.

Melamar Durgandini Alkisah, Raja Astina Prabu Sentanu jatuh cinta kepada Dewi Durgandini, janda warga negara Wiratha. Sentanu sendiri telah

Perempuan Sunyi dan Saudaranya

Nenek dan kakek tentu saja bingung. Tapi kemudian ibu melupakan tangisnya. Ibu sibuk lagi dengan keterampilan menyulamnya, keterampilan yang diajarkan nenek sejak kecil. Apa pun disulamnya. Taplak meja, sarung bantal, bajunya, hiasan dinding, dan apa pun. Sebagian hasil sulaman ibu dibagikan kepada saudara-saudara yang datang dan tetangga. Tapi nenek dan kakek tidak berhenti bingungnya. Karena beberapa bulan kemudian ibu tidak juga datang bulan. Waktu dibawa ke dokter, ibu dinyatakan hamil. Waktu itu usia ibu dua puluh tahun. Sampai saya dan Inalis lahir, nenek dan kakek tidak tahu siapa sebenarnya ayah kami. Ibu selalu menangis setiap ditanya. Ibu pun meninggal waktu melahirkan saya dan Inalis. ** Kata orang, saya dan Inalis seperti pinang dibelah dua. Hanya yang membedakannya, Inalis lebih besar dan tinggi. Karena sejak kecil Inalis biasa bergerak, menari, menyanyi, dan bermain berlari-larian. Sementara saya hanya menemaninya dari pinggir halaman, tersenyum, bertepuk tangan, dan ngesot untuk

lama menduda setelah ditinggal istrinya, Dewi Gangga, yang mudik ke Kahyangan. Persisnya pascakelahiran Dewabrata dalam drama rumah tangga memilukan. Sentanu kemudian melamar Durgandini. Putri Prabu Basuketi, raja Wiratha, ini telah memiliki putra bernama Abiyasa, buah pernikahannya yang singkat dengan sang petapa Palasara. Basuketi bergembira dengan pinangan Sentanu. Ini impiannya. Sebagai orangtua, ia menggadanggadang putrinya bisa menjadi permaisuri raja. Apalagi, calon menantunya itu raja Astina, negara besar nan kuncara. Akan tetapi, lamaran sepenuhnya ia serahkan kepada Durgandini. Sejujurnya Durgandini juga kesengsem kepada Sentanu. Namun, seperti adatnya, ia juga minta syarat. Kelak, bila pernikahannya memiliki anak, merekalah yang harus menggantikan sebagai raja di Astina. Permintaan itu tampaknya sederhana, tapi sungguh berat bagi Sentanu. Betapa tidak. Sesuai dengan paugeran, yang harus menggantikan dirinya nanti sebagai penguasan ialah anak kandungnya tertua, tentunya Dewabrata. Seketika itu, Sentanu tidak bisa berkata-kata. Sepulang dari melamar, Sentanu meriang. Berhari-hari hingga berminggu-minggu hanya di atas peraduan. Ia seperti tidak bergairah hidup sehingga mengganggu jalannya pemerintahan. Dewabrata lalu menanyakan kepada ayahnya, apa yang menyebabkannya

mengejarnya. Inalis sangat menyayangi saya, seperti juga saya sangat menyayanginya. Inalis selalu membantu saya. Saya dipangkunya untuk dipindahkan dari lantai ke kursi atau tempat tidur. Saya digendongnya ketika ingin melihat pawai kendaraan hias saat perayaan hari kemerdekaan. Saya diberinya makanan dan mainan apa pun yang dipunyainya. Hanya saja Inalis tidak pernah bisa menguasai bibirnya. Bila sudah marah, bicaranya akan panjang, mengomel mengatai apa pun yang tidak berhubungan dengan yang membuatnya marah. Suatu hari saya tidak mau diajaknya bermain. “Setiap hari saya pangku, saya gendong, saya beri apa pun yang saya punya; eh balasannya penolakan hanya dajak bermain. Saudara seperti apa kamu itu?” kata Inalis dengan wajah sinis. “Dasar, anak tidak tahu diri. Sudah lumpuh, bisu, dan tuli lagi!” Inalis tidak tahu kepala saya pening sehingga saya tidak kuat bermain. Tentu saja saya terkejut. Saya tidak menyangka Inalis mengatakan kalimat-kalimat pedas seperti itu. Saya menangis saking

sedihnya. Tapi Inalis malah seperti yang berbahagia, merasa puas, melihat air mata saya mengalir menyusuri pipi. “Makanya kamu bicara! Jangan hanya ah-uh auh-ah, seperti monyet! Tahu diri, kamu itu manusia tidak berguna!” katanya semakin membuat air mata saya banjir. Sejak itu saya tidak ingin bisa bicara seperti Inalis bicara. Keinginan yang sejak saya ingat dan sadar bahwa saya tidak bisa bicara seperti itu, berhenti begitu saja. Seperti sinar matahari yang tertutup awan dan hujan. Saya lalu lebih memercayai tersenyum sebagai kata-kata. Itulah awalnya mengapa saya dikenal sebagai Perempuan Sunyi yang selalu tersenyum. “Coba, kamu tahu apa arti senyum Perempuan Sunyi itu kali ini?” tanya seseorang kepada temannya saat melihat saya sedang menyulam di teras rumah. Saat itu senja turun dengan matahari jingga kekuningan. “Mungkin dia bangga bisa membuat sulaman,” jawab temannya. “Bukan. Dia pasti berbahagia begitu menyadari bahwa dirinya tidak bisa bicara.”

PIGURA

Pengorbanan Tiada Tanding kehilangan asa hidup. Sambil menahan tangis, Sentanu membeberkannya secara rinci kepada putra satu-satunya itu. Namun, ia memintanya untuk tidak usah memikirkan. Sejenak kemudian, Dewabrata matur (bicara) bahwa dirinya tidak mempermasalahkan syarat Durgandini. Semula, Sentanu memilih untuk tidak jadi menikahi putri Wiratha itu karena beratnya syarat. Ia malu kepada rakyatnya karena bisa dicap hanya mementingkan kebutuhan diri sendiri, tidak memikirkan masa depan anak.

Sumpah wadat Kerelaan Dewabrata tidak menjadi raja itu tulus dan ikhlas. Oleh karenanya, ia berinisiatif menghadap sendiri Prabu Basuketi di istana Wiratha. Di sana ia memperkenalkan diri sebagai

putra Sentanu. Kedatangannya pun membawa pesan bahwa ayahnya menerima atau bersedia memenuhi syarat yang diminta Durgandini. Lebih dari itu, Dewabrata pun berjanji mendukung sepenuhnya siapa pun nanti putra SentanuDurgandini yang menjadi pemimpin Astina. Berulang kali prasetianya tersebut ia yakinkan kepada calon ibu tirinya itu. Karena masih ragu, Durgandini meminta bukti. Tanpa pikir panjang, Dewabrata lalu menyatakan sumpah bahwa dirinya tidak akan menjadi raja. Durgandini belum sepenuhnya percaya. Ia lalu bertanya, bagaimana nanti bila ada keturunan Dewabrata yang menuntut takhta Astina. Saat itu juga Dewabrata bersumpah untuk kedua kalinya. Dengan saksi dewa di Kahyangan dan dunia seisinya, Dewabrata

“Haha... masak karena bisu jadi bahagia?” “Iya, karena dia tahu, banyak berkata-kata sering kali menutup orang untuk tersenyum.” Mendengar percakapan seperti itu senyum di bibir saya semakin merekah. ** Setelah kami dewasa, kata-kata seperti kutukan bagi Inalis. Dia sangat baik kepada siapa pun. Tapi begitu sudah berselisih, mulutnya seperti senapan yang tidak akan berhenti sebelum ada peristiwa besar. Sekali waktu, saat Inalis SMP, teman akrabnya sendiri dikatakan pelit, bodoh, tidak tahu diri, kurang ajar, sengsara, buruk rupa, pecundang, dan entah apa lagi; hanya karena tidak memberinya pinjaman buku. Tentu saja temannya itu marah. Dia memutuskan hubungan pertemanannya. Saya sendiri tidak sekolah. Nenek mengundang guru les ke rumah. Saya belajar membaca, berhitung, dan menggambar. Saya sangat senang membaca. Saya bisa belajar banyak hal dari bacaan. Ketika guru les saya harus meneruskan kuliah ke luar kota, saya tidak mau lagi belajar. Saya tidak mau guru baru. Lagi pula, setelah bisa membaca,

menyatakan bhishan-pratigya, yang artinya sumpah membujang hingga akhir hayat (wadat) serta tidak akan mewarisi takhta ayahnya. Sejak saat itu Dewabrata memiliki nama lain, yakni Bhisma, yang artinya sumpahnya dahsyat. Singkat cerita, menikahlah Sentanu dengan Durgandini. Dari perkawinan mereka, lahirlah dua putra, Citranggada dan Wicitrawirya. Pada suatu ketika Sentanu lengser, Citrangganda yang menggantikannya. Namun, tidak lama kemudian ia meninggal dunia tanpa memiliki keturunan. Estafet kepemimpinan dilanjutkan Wicitrawirya. Janji dukungan Bhisma kepada adiknya lain ibu ia bukti juga dengan mencarikan putri sebagai permaisuri raja. Bhisma unggul dalam sayembara di Negara Kasi dengan memboyong tiga putri, yakni Amba, Ambika, dam Ambalika. Wicitrawirya berkenan menikahi Ambika dan Ambalika, sedangkan Amba ditolak karena pernah menjalin kasih dengan Raja Salwa dari Negara Saubala. Dikisahkan, Wicitrawirya juga meninggal di usia muda tanpa memiliki keturunan. Karena sudah tidak ada lagi putranya dari benih Sentanu, Durgandini lalu mengangkat putra pertamanya, Abiyasa, menjadi raja baru bergelar Prabu Kresnadwipayana. Dari pernikahannya dengan jandanya Wicitrawirya (Ambika dan Ambalika), serta dayang Datri, Abiyasa memiliki tiga putra, yakni Drestarastra, Pandu, dan Yama Widura.

saya bisa belajar sendiri. Lulus kuliah, bekerja, Inalis menikah dan berpisah rumah dengan nenek dan kakek. Saya diajaknya juga tinggal di rumah Inalis. Suaminya baik mengizinkan saya ikut tinggal dengan mereka. Lima tahun mereka berkeluarga tapi belum dikasih momongan juga. Sekali waktu Inalis dan suaminya berselisih. Seperti yang sudahsudah, mulut Inalis seperti senjata yang tidak berhenti menembak. “Dasar lelaki mandul, miskin, pecundang, tidak tahu diri, pemalas, pengangguran, dan....” Saya tidak hafal apa lagi yang dikatakan Inalis. Suaminya kemudian pergi. Beberapa hari kemudian datang surat cerai dari pengadilan. Sebulan kemudian Inalis berselisih dengan tetangganya. Setahun kemudian Inalis dijauhi semua tetangganya. Hidup Inalis seperti terasing. Hidup menyendiri di tengah keramaian. Bertemu dengan saya para tetangga itu menyapa dan tersenyum. Tapi begitu melihat Inalis, mereka seperti tidak saling mengenal. Sekali waktu Inalis menangis. Ujung bibirnya robek berdarah. Awalnya hanya karena ada orang yang lewat tidak bilang permisi. Mulut Inalis lalu menjadi senjata lagi mengeluarkan perbendaharaan kata yang begitu tidak terbayangkan banyaknya. Setiap orang itu lewat, mulut Inalis menembaknya dengan jutaan kata-kata. Orang itu awalnya bingung. Tapi begitu tahu katakata sumpah serapah dan ejekan itu ditujukan kepadanya, orang itu memukul Inalis. Inalis memeluk saya. “An, tahukah engkau, sejak dulu, sejak kita kecil, aku ingin sepertimu,” katanya sambil menangis. “Aku ingin bisu sepertimu.” Saya tentu saja tersenyum sambil membelai rambutnya. ** Sekali waktu keinginan Inalis untuk bisu itu terkabul. Dia tidak bisa berteriak, menembak orang dengan kata-katanya yang tajam, bahkan melenguh pun tidak bisa. Saya memeluknya. “Bicaralah, In, bicaralah seperti biasa,” bisik saya. Tapi Inalis membisu. Darah segar membasahi tangan saya saat tersentuh belati yang menancap di dada Inalis. ** Yus R Ismail, menulis cerpen, novel, dan puisi, dalam bahasa Indonesia dan Sunda yang sudah diterbitkan di sejumlah media massa. Buku terbarunya Humor Klasik si Kabayan (BIP, 2017), Mahacinta (e-book Gramedia, 2017), Ambilkan Bulan, Bu (audiobook, 2017).

Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI

Hingga akhir hayat Kepemimpinan silih berganti, tetapi Bhisma senantiasa menjaga keluhuran Astina. Hingga pada suatu ketika Astina di bawah kekuasaan rezim Kurawa yang dipimpin Duryudana. Di era itu Bhisma, yang tinggal di pertapaan Talkanda, menjadi pepunden yang nasihat-nasihat luhurnya selalu diabaikan keturunan DrestarastraGendari itu. Kurawa, yang dimentori pamannya dari garis ibu, Sengkuni, merampas kekuasaan Astina dari ahli warisnya, Pandawa. Perampasan inilah yang menjadi bibit perseteruan abadi Kurawa dengan adik sepupunya, Pandawa, lima putra keturunan Pandu-Kunti/ Madrim. Puncaknya, terjadilah perang besar di antara mereka di Kurusetra yang bernama Bharatayuda. Di medan itulah, Bhisma, yang membela tanah kelahirannya, gugur di tangan Srikandi, senapati Amarta (Pandawa). Hikmah kisah ini ialah pengorbanan Bhisma untuk persatuan bangsa dan keutuhan negaranya hingga tetes darah penghabisan. Bila dikontekskan dengan situasi kebangsaan negeri ini, laku Bhisma ini paradoks. Jangankan berkorban, sekadar tahu malu atau tahu diri dan berintrospeksi saja, para elite tidak kuasa. Mental dan kecerdasannya setiap hari hanya dicurahkan untuk menjelek-jelekkan dan memfitnah lawan politiknya demi kekuasaan. Sungguh memprihatinkan. (M-4)


KHAZANAH

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

11

Mengenal Gambuh sebagai Sumber Tari Bali Tarian Gambuh adalah salah satu tarian tertua yang ada di Bali. Gambuh merupakan drama tari, hasil akulturasi tari Jawa dengan tarian-tarian Bali. ABDILLAH M MARZUQI

abdizuqi@mediaindonesia.com

M

ENDENGAR kata Bali, tentu yang terbayang keindahan alam, keindahan budaya, dan tradisi. Masyarakatnya dikenal sebagai pemeluk agama yang taat. Keindahan alamnya menjadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Sementara itu, kesenian tradisinya dikenal sebagai salah satu gaya yang paling banyak diminati termasuk drama dan tari. Namun, di balik banyaknya kesenian tradisi di Bali, ada seni yang paling tua, yakni Gambuh. Gambuh ialah tarian yang terkadang lucu dan keras, terkadang kasar dan sengit, terkadang dilakonkan penari lanjut usia dengan keanggunan yang menghanyutkan, tapi terkendali. Namun, di balik itu, ternyata Gambuh juga menyimpan hal menarik lain. Salah satunya anggapan Gambuh merupakan sumber dari tari Bali. “Gambuh merupakan dramaturgi yang paling tua dan dianggap sebagai sumber tari Bali,” begitu kata Prof Dr I Made Bandem, MA, untuk mengawali penjelasannya tentang Gambuh. Kala itu, I Made Bandem menjadi salah satu pemateri dalam Festival dan Seminar Budaya Panji yang diadakan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan RI di Museum Wayang Jakarta pada 4–6 Agustus 2017. Festival itu menghadirkan sejumlah tokoh dan akademisi lintas budaya serta mementaskan sejumlah pertunjukan seni dan pameran karya sastra, naskah kuno, dan kreasi seni rupa. Kapankah Gambuh mulai ada di Bali? Sulit untuk diketahui tepatnya. Namun, dapat dikirakan, Gambuh sudah ada di Bali pada abad XV atau abad sesudah itu. Bila dihubungkan dengan peristiwa sejarah di kala Majapahit runtuh pada pertengahan abad XV ketika khazanah sastra Jawa termasuk cerita Panji diboyong ke Bali, kesenian Gambuh diperkirakan muncul di Bali sekitar abad XV. Menurut Bandem, sebelum adanya Gambuh, Bali tidak memiliki tarian. Sebab tari sebelum Gambuh digolongkan dalam tari sakral yang ditampilkan di tempat ibadah sebagai ritual keagamaan. Tidak ada persiapan latihan secara khusus untuk sebuah pementasan. “Itu ada trance atau ekstasi. Di situ tidak ada koreografi yang pasti seperti koreografi Gambuh. Jadi semuanya improvisasi,” terang I Made Bandem.

Seni pentas Sementara itu, Gambuh merupakan seni pentas yang berbentuk total teater. Meskipun unsur seni tari dominan, terda-

pat juga unsur-unsur seni lainnya, seperti seni tabuh, seni sastra, seni dialog, seni rupa, dan seni rias. Semua unsur itu berpadu secara harmonis dan indah. Pementasan Gambuh dilakukan di sebuah area bernama Kalangan yang berbentuk segi empat. Sebagai pemisah antara penari dan penonton, terdapat bambu yang biasa disebut tangluk. Pementasan Gambuh untuk upacara adat biasanya dimulai pada pukul 09.00 dan berlangsung hingga tengah hari. Gambuh termasuk tari sakral yang menunjang jalannya upacara. Namun, ketika pada malam hari Gambuh dipentaskan lagi, fungsinya hiburan. Pertunjukan Gambuh lengkap dimainkan 25-40 penari laki-laki dan perempuan. Cerita Gambuh dibagi beberapa episode dengan struktur naratif dan dramatik yang memikat. Gambuh didukung dengan berbagai karakter, seperti karakter halus dengan tokoh Rangkesari dan Panji, karakter keras para patih Arya dan Prabangsa, ataupun karakter lucu Demang Tumenggung. Setiap tokoh memiliki gending iringan tersendiri yang dipimpin suling panjang hingga 90 cm dengan karakter dinamis dan manis. Di samping itu di tengah-tengah penabuh duduk satu atau dua orang juru tandak yang berfungsi untuk menghidupkan suasana dalam dramatisasi pertunjukan seperti sedih, gembira, marah, dan lucu. Setiap tokoh karakter putra maupun putri memiliki tatanan busana tersendiri. Kostum dibagi menjadi dua, yakni untuk kelompok putra dan putri. Setiap kelompok alus maupun

keras memakai kostum yang hampir sama, kecuali gelungan atau hiasan kepala. Setiap tokoh utama harus mampu berbahasa Kawi atau Jawa kuno yang akan diterjemahkan para panakawan. Di samping itu Gambuh sangat ekspresif karena mengutamakan ekspresi muka dan banyak memakai gerakan mata yang disebut nelik, nyureng, gagilehan, dan nyerere. Tanpa ekspresi utama itu, Gambuh tidak akan kelihatan hidup. Hal ini akan memberikan kendala pada generasi muda bila diarahkan untuk mempelajari kesenian yang sulit dan kurang menarik baginya. Lakon utama Gambuh ialah cerita Panji yang mengisahkan kehidupan, romantika, dan peperangan dari kerajaan di Jawa Timur pada abad XII–XIV. Di Bali cerita itu disebut Malat, sesuai dengan nama tokoh sentral, yakni Panji Amalat Rasmi. Cerita Panji merupakan kisah yang populer bukan hanya dalam masyarakat Indonesia, melainkan juga negara tetangga. Cerita Panji adalah karya cipta asli budaya Nusantara, bukan seperti Mahabharata dan Ramayana.

Nama bangsawan Selain itu, Gambuh masih menggunakan nama-nama bangsawan dari kerajaankerajaan di Jawa Timur, di antaranya seperti Demang Sampigontak, Tumenggung Macan Mangelur, Patih Rangga Toh Jiwa, Panji Kudanarawangsa, dan Mahisa Prabangsa. Adapun seni pertunjukan yang bersumber dari Gambuh seperti wayang Gambuh, Arja, Topeng, dan Calonarang. Wayang Gambuh merupakan

EBET

pertunjukan wayang kulit bernuansa Pagambuhan, yang dapat dijumpai pada tokoh, cerita, tembang, dialog, maupun iringan. Dikabarkan, sekeropak wayang Gambuh bersama benda-benda seni lainnya, yakni satu peti topeng dan dua buah gong, diboyong ke Bali setelah Dalem Waturenggong mengalahkan kerajaan Blambangan di Jawa Timur pada abad ke-16. Arja merupakan satu-satunya dramatari opera yang bentuknya sangat dipengaruhi Gambuh, baik dari segi cerita, perbendaharaan gerak, struktur pertunjukan, maupun kostum. Jika dibandingkan de-

ngan Gambuh, Arja memiliki lebih banyak versi cerita Panji, bisa berupa lakon carangan atau pengembangan, misalnya, Pakang Raras, Godogan, Cilinaya, dan Made Umbara. Topeng ialah dramatari yang semua pelakunya memakai topeng. Dramatari itu mengangkat cerita sejarah dan babad Bali. Tari yang mengambil laras Gambuh ialah patih keras memakai laras Prabangsa seperti gelatik nuut papah, ngerajeg, ataupun ngerangrang. Sementara itu, yang mengambil laras Panji ialah Arsawijaya. Sementara itu, Calonarang ialah dramatari yang memakai

lakon Calonarang dari zaman Erlangga di Kerajaan Kediri Jawa Timur. Tokoh¬tokoh yang mengambil gerak Gambuh di antaranya Patih Madri yang memakai laras Panji, Pandung mengambil laras Prabangsa, dan Ratnamanggali memakai laras Putri Gambuh. Wayang Wong dan Parwa merupakan dramatari yang bernuansa pewayangan dengan lakon Ramayana dan Mahabharata, para pemeran tokoh halus dan keras yang mengambil gaya Gambuh. Selain itu masih ada tari Baris, tari Legong Lasem, dan tari Panji Semirang, dan drama gong. (M-2)

PUISI

JULAIHA S Karang yang Lebur di Dadaku

Dari Kota Jerebu Terselip Pilu

Jangan pergi dulu, sebelum matahari mengakar di tanah langit biarkan orang-orang menjejaki rasa sibuk di jalan kota bau ludah dan kaos kaki ditumbuhi anak-anak kulit yang mengeras, yang memberi tanda pada bumi.

Pandangan telah luntur oleh cahaya tanah mengering, bahkan ribuan air mata mengakar di lubuk ketakutan, tak jua membasah wajah wajah penantian, kaki yang letak getarnya serta merta mengetuk pintu degup waktu segalanya pasang surut di dadaku

Jangan pergi dulu, biasanya suara burung dan daun-daun gugur menjadi sarapan pagi, detak membumbuhi makanan di pingganmu. kau seduh secangkir kopi, dibalur cinta di sekitarmu masih luaskan bintang berjejer di kepalamu, atau sudah tenggelam di langit maha biru.

Kota jerebu pada tumbuhan dan binatang kematian telah menjadi panggilan paling akhir dari Tuhan pada rumah dan harta para pengungsi segalanya telah lebih dulu kupamitkan pada tangis dan ketakutan di dadaku redakanlah hujan yang berhari hati deras

Karang telah tumbuh, mengekali tiang tiang lautan. di dadaku, ada sesak yang lebur di sepasang jarum menjahit angka di kawah ingatan. Sampai padamu beratus kali lelah, aku masih tabah menggumuli sepi. Kelak kepergian tidak mengalir terlalu lama di dalam nadi

Dari kota jerebu, pilu ternanak kenangan tawa dan kaki kaki bocah terjejak di tanah subur tak sengaja kami sirami darah dan air mata barangkali sinabung juga luluh biarkan harapan tak rabun dimakan waktu

Medan, 2017

Medan, 2017

Jalan di Sebuah Pagi

Hujan di Kartu Pos

Sebuah jalan yang sepi pagi lebih sering dituang dalam teh dibandingkan kopi yang tersaji di meja makan kita juga memahat kepadatan kata-kata bekerja mengurusi pintu-pintu dan titik tidak dapat dibubuhi tanpa penjelasan rinci

Pada kepala yang padat ingatan hujan selalu membasahi bumi setelah kau rambutmu tetap jatuh menjadi jalur air mengalir tak ubahnya mimpi-mimpi di malam hari

Mencari-cari letak denyut dari pagi makna disulam, tumbuh dari matahari dan bersemi setelah hujan kepala kita menampung bayi ingatan datang silih berganti Sungguh, ia lebih sering menampung kaki-kaki yang tergesa dan tidak tersusun rapi

Hujan menusuk kenangan di hulu jantung menenun doa-doa bumi dan berlayar kartu pos menuju rumahmu

Medan, 2017

Romantisme musim dingin Puisi-puisi lahir dari rahim pena tangisan menyelimuti kata-kata kecemasan menghitam segalanya tumpah dalam kartu pos yang datang dari negeri sebrang

Menguras Musim Di Tubuh Anak-Anak Di tubuh anak-anak terdapat liur hujan mengalir ke bilik sepi, dibanjiri rupa tangis ada desah yang timbul dari nafas pagi setelah menghabiskan kudapan mimpi. Anak-anak memandangi atap rumah mengukir kembali wajah ibu yang selalu membangunkan jantungku dengan tampian beras. Di tubuh anak-anak terdapat aroma kulit beras yang dijemur sebagai penangkal amsal panen telah usai, mesin padi menggiling musim berikutinya tanah mengering, batang kaki mengakari bumi. Sarapan pagi dan segelas air tajin manis mengawali ritual hari, kuketuk jam dinding buram bertaburan ingatan beberapa hari sebelumnya, barangkali kisah lalu jangan lagi dituang dalam pinggan kata biarkan ia disapu oleh jerami-jerami kering agar hilang sudah-sudah rasa nyeri. Medan, 2017

Yang datang dari langit seperti wajah lautmu sebelum akhirnya meninggalkan tanah kelahiran di sana kau melihat tangan-tangan ilusi memeluk dan merekah segala dada agar rindu dapat ditampung

Lalu arah angin hendak pulang menajamkan kenangan yang tumbuh di kepala sebagaimana dingin tengah malam gigil kematian menelanjangi tubuh para gadis kasur aku telah sampai di tempat pembaringan kudus Akhirnya alamat berpulang pada pengirim menemui ruas kisah belum sembuh seperti mafela terbang membantai keinginan aku semakin menerka-nerka riwayat basi pekeuk rindu menjelma kapal perang senjata disimpan dalam peti sedang karat menyerang besi-besi tua kobar api menyala membakar rambut para gadis kasur tentang peristiwa yang ranum tentang permisalan yang gagal sebaiknya gali kubur massa

Jampi-jampi masa depan bekal yang tumbuh dari kejujuran sebab ia telah berkabar pada langit pada tumbuhan dan tanah-tanah basah Angin di telingaku, air di kaca jendela berbisik ; matahari kerap menghilang, laju puisi mengikuti detak jantung dari waktu dan kerinduan Medan, 2017

Julaiha Sembiring, perempuan kelahiran Medan, 11 Juni 1993. Sejumlah tulisan telah dimuat di media cetak dan online dan beberapa antologi puisi. Alumni Program Penulisan Mastera: Puisi 2017. Saat ini, ia tercatat sebagai alumni Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Medan. Ia telah melahirkan buku puisi tunggalnya berjudul Mula-Mula Kita Pergi Selanjutnya Tersesat. (Obelia Publisher, 2016).

Medan, 2017

Redaksi menerima kiriman puisi orisinal dan belum pernah diterbitkan media massa lain. Kirim ke puisi@mediaindonesia.com


SELEBRITAS

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

CUSTOMER SERVICE:

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 12

LAUDYA CYNTHIA BELLA

JENNIFER LAWRENCE

Ucapan dari Mantan Istri sang Suami

Salahkan Trump

atas Bencana Alam Presiden AS Donald Trump, menurut Jennifer pantas disalahkan karena menganggap bencana alam akibat perubahan iklim ialah hoaks. PUTRI ROSMALIA OCTAVIYANI putri@mediaindonesia.com

P

AKTRIS asal Amerika Serikat, Jennifer Lawrence, menyalahkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, atas bencana alam yang baru saja terjadi di beberapa wilayah di Amerika Serikat. Dia meyakini ada hubungan antara bencana alam di negara tersebut dan kemenangan Trump. Dengan menimbang terjadinya Badai Harvey yang melanda Houston bulan lalu dan Badai Irma yang diprediksi melanda Florida akhir pekan ini, Lawrence menyebut itu sebagai wujud kemarahan alam. Hal itu dia utarakan dalam saat diwawancara tentang film barunya Mother! di stasiun televisi Channel 4. “Ini menakutkan, semacam bahasa baru yang terbentuk. Saya bahkan tidak mengenalnya,” kata aktris pemenang Oscar tersebut. “Sangat mengerikan bahwa sudah dibuktikan dengan sains, perubahan iklim disebabkan perbuatan manusia. Dan kita terus (saja) mengabaikannya,” ujarnya seperti dikutip dari Aceshowbiz.com. Saat wawancara, Jennifer mengatakan warga Amerika Serikat lebih memilih Donald Trump yang tidak percaya dengan perubahan iklim. Sekarang dampak hal itu, yang pasti sangat menakutkan, sudah di depan mata. “Anda melihat badai tersebut sekarang dan sangat sulit, terutama ketika harus mempromosikan film ini, tanpa merasakan kemarahan dari alam semesta,” kata Lawrence. “Sangat terpolarisasi dan menyedihkan. Saya mendengar sejumlah hal dan melihatnya di televisi terjadi di negeri saya sendiri yang menghancurkan dan memuakkan,” katanya. Kemarin, Menteri Lingkungan Hidup Prancis Nicolas Hulot mengingatkan kembali posisi Presiden Donald Trump saat cuaca ekstrem serta badai sedang mendekati Florida. Setelah terpilih, Trump secara tegas telah menarik AS dari Kesepakatan Paris. Hulot menyiratkan, dengan menyebut pemanasan global sebagai tipuan, Trump telah mengabaikan kenyataan perubahan iklim ialah akibat perbuatan manusia. Hal ini, oleh kebanyakan ilmuwan, dianggap sebagai fakta.

Pandangan politik J Law, sapaan akrabnya, selalu terbuka tentang pandangan politik. Pada 2015, ketika Trump mencalonkan diri sebagai presiden, bintang film serial The Hunger Games itu menyampaikan pada Entertaiment Weekly, apabila Trump menjadi presiden, sepertinya dunia akan berakhir. “Saya benar-benar percaya bahwa sekarang hal-hal seperti ini mungkin hanya untuk hiburan,” katanya. Jennifer kemudian menulis sebuah esai, Setelah Trump Menang. “Jangan biarkan kita kalah. Biarkan hal ini membuat kita marah! Biarkan keadaan ini memotivasi Anda! Biarlah ini menjadi api yang tidak Anda miliki sebelumnya. Jika Anda seorang imigran, jika Anda orang yang berwarna, jika Anda LGBTQ+, jika Anda seorang perempuan, jangan takut!” (H-1)

AFP

AKTRIS Laudya Cyntha Bella, 29, akhirnya melepas masa lajangnya Jumat (8/9) di Kuala Lumpur, Malaysia. Bintang Surga yang tak Dirindukan 2 itu dinikahi pengusaha media di Malaysia, Engku Amran, 42. Artis Malaysia Erra Fazira turut berbahagia atas pernikahan Bella dengan Engku yang merupakan mantan suaminya. Di akun Instagram @errafazira, pesohor negeri jiran ini mengunggah fotonya bersama putri semata wayang dan Bella sedang tersenyum lebar. Dia menuliskan ucapan selamat serta harapan agar pernikahan Engku dan Bella langgeng dan bahagia. ‘Alhamdulillahhhh… Tahniah!! Buat ayah kepada Aleesya @iamkumbre dan @laudyacynthiabella di atas penyatuan cinta kalian… moga berbahagia dan berkekalan hingga ke jannah’, tulisnya di kolom komentar. Engku dan Bella pun mengucapkan terima kasih seperti dikutip Strait Times. “Kami sangat mengapresiasi kerja sama dan dukungan media, dan kami berdoa agar pernikahan ini diberkahi Allah selamanya,” kata pasangan Engku dan Bella. (H-1) DOK. INSTAGRAM

PANDJI PRAGIWAKSONO

Menulis Naskah Film STAND up comedian Pandji Pragiwaksono mengatakan saat ini dirinya tengah menulis naskah film komedi bertema persahabatan. Proyek film tersebut bakal menjadi yang pertama bagi dirinya sebagai penulis. “Saya sedang mencoba untuk menulis penceritaan yang bagus dan disukai penonton,” ucap lelaki 38 tahun ini saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu. Pemain film Insya Allah Sah itu mengaku tertantang menulis naskah film. Pria 38 tahun itu mengatakan sebelumnya hanya terbiasa menulis naskah komedi dan buku. “Sulit sekali membuat naskah film. Biasanya saya membikin naskah stand up comedy. Itu bisa dengan durasi naskah 2,5 jam. Akan tetapi, menulis untuk film runutannya harus benar. Banyak kelimuan ternyata di balik itu,” ucapnya. Ia mengaku sering berdiskusi dengan Raditya Dika dan Ernest Prakarsa yang sudah terlebih dahulu menggeluti dunia balik layar film sebagai penulis naskah. (Dhk/H-1) ANTARA

BAMBANG BRODJONEGORO

Hobi Bulu Tangkis SETIAP orang memiliki hobi sesuai dengan passion mereka. Begitu juga dengan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, 50, yang ternyata memiliki hobi bermain bulu tangkis. Sudah tujuh tahun ia menekuninya. Menteri Bambang mengaku tertarik bermain bulu tangkis mulai sejak kecil. Hanya, ia mulai intensif lagi sejak 2011. Di sela kesibukannya, Bambang mengatakan membagi waktunya untuk bermain bulu tangkis pada Sabtu dan Minggu pagi di Lapangan DPR. “Kalau lagi pergi ke luar negeri atau luar kota mungkin hanya sekali seminggu dan kadang tidak main,” ungkapnya saat sedang bermain bulu tangkis dalam acara Porseni Bappenas di Jakarta, Kamis (7/9). Terkadang ia juga mencoba menyempatkan diri bermain bulu tangkis Selasa malam dan Rabu malam. (*/H-1) ANTARA

ONLINE

Negara Islam Harus Perkuat Iptek

Di Jepang, 4 Kafe Sailor Moon akan Dibuka

KTT Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI) pada 1011 September 2017 akan lebih banyak membicarakan sains dan teknologi serta bagaimana negara-negara Islam kembali menggairahkan hal yang sifatnya saintifik. (Internasional)

ANDA suka dengan Sailor Moon? Ingin mencoba makanan bertema Sailor Moon? Kabar baik untuk Anda, mulai musim gugur ini, 4 kafe Sailor Moon di Jepang akan dibuka. Menurut laporan Rurubu, salah satu kafe tersebut akan dibuka di Tokyo mulai 22 September. Sementara itu, satu kafe lain dibuka di Osaka mulai 28 September dan satu lainnya mulai dibuka pada hari berikutnya di Nagoya. Kafe-kafe ini hanya akan dibuka dalam waktu terbatas. Di Tokyo, misalnya, Kafe Sailor Moon ini hanya dibuka

Katering dan Hotel Sambut Jemaah Gelombang II MENJELANG kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang II dari Mekah ke Madinah, katering dan pemondokan di Madinah sudah siap menyambut kedatangan para tamu Allah tersebut. (Humaniora)

Tsunami Dunia Peradilan HAKIM Agung Gayus Lumbuun menyebut dunia peradilan saat ini berada dalam kondisi darurat. Hanya Presiden Joko Widodo selaku Kepala Negara yang bisa membenahinya. (Polkam HAM)

sampai akhir Oktober, sedangkan di Osaka dan Nagoya, kafe tersebut dibuka hingga awal November. Kafe keempat akan dibuka di Fukuoka. Tanggal bukanya baru akan diumumkan nanti. Ini bukanlah pertama kalinya kafe bertema Sailor Moon dibuka dan pastinya ini bukan yang terakhir. Tahun lalu, Kafe Sailor Moon dibuka di Tokyo. Di sini, Anda bisa memakan burger dengan roti berwarna merah DOK. AMAZON muda. Jika penasaran dengan jenis makanan yang disajikan, Anda bisa melihat beberapa gambar menu di bawah ini. (H-1)

Cara Mudah Poles Mobil di Rumah MEMANFAATKAN libur akhir pekan tidak harus selalu dengan pergi jalanjalan atau liburan keluar kota. Tidak ada salahnya akhir pekan dijadikan sebagai momen untuk memanjakan mobil, yang kesehariannya dipakai untuk beraktivitas. Salah satunya melakukan kegiatan memoles sendiri mobil kesayangan. Marcello, pemilik bengkel poles Details Auto Jakarta, menjelaskan kegiatan memoles kendaraan bisa dilakukan sendiri di rumah. Kegiatan poles di rumah bisa membuat mobil tampak bersih dan

kinclong, tapi tidak bisa menghilangkan baret-baret yang parah. Poles rumahan tidak bisa menghilangkan baret yang berat, tetapi cara ini bisa untuk mengilapkan kendaraan. “Jika kendaraan Anda banyak baretnya, lebih aman dibawa ke salon poles,” ujar Marcello kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, beberapa waktu lalu. DOK. ULASMOBIL Sebelum mobil dipoles, Marcello memperingatkan beberapa hal, salah satunya mengenai warna mobil. Untuk mobil bercat hitam, Anda dianjurkan lebih hati-hati karena rentan akan baret. (H-1)


MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

HALAMAN 13

HLM 15 Merayakan Berkah Air di Sulteng

HLM 19 Timun Mas dari Kampung Melayu

HLM 21 Pesona Tatar Sunda di Serpong

GAYA URBAN

Menguji Fisik Menyerupai Gurita

Dengan dimainkan di dalam air, permainan hoki jadi memiliki tantangan berbeda karena dibutuhkan keterampilan berenang dan menahan napas yang baik.

FOTO-FOTO: MI/SUSANTO

KOMUNITAS Nama: Jakarta Underwater Tantangan fisik sudah dimulai sejak pemanasan dengan berenang 40 putaran dalam 40 menit.

Hockey Club Tempat: Kolam renang GOR Bulungan, Jakarta Selatan

Bangun Keluarga Baru DALAM Jakarta Underwater Hockey Club (JUHC) terlihat bukan saja sisi olahraga yang dibangun, melainkan juga kekompakan dan kekeluargaan. Bahkan klub ini juga pantas disebut wadah membentuk keluarga yang sebenarnya karena banyaknya anggota yang melanjutkan hubungan ke pelaminan. “Di klub ini banyak yang menikah antarsesama anggota. Yang latihan ini saja, ada beberapa orang istrinya anggota JUHC dan suaminya JUHC,” tutur salah satu anggota JUHC Hadi Hidayat yang bergabung sejak 2011. Tidak hanya itu, beragamnya latar belakang profesi para anggota membuat klub ini menjadi ajang bersosialisasi yang penuh warna. Inilah yang dialami Maria, salah satu anggota JUHC. Dia mengaku, selain olahraga ini bermanfaat untuk kebugaran tubuhnya, ia mendapat pergaulan baru dengan temanteman dari latar belakang yang beragam.

“Saya ini ibu rumah tangga, sekarang bisa bergaul dengan anggota yang mahasiswa, pegawai, dan anggota dari kalangan lainnya. Pastinya seru,” akunya. Berbicara kekeluargaan, ternyata tidak hanya pada JUHC di Indonesia saja. Para anggota JUHC menuturkan keakraban antaranggota seperti sudah menjadi budaya antarklub hoki dalam air di seluruh dunia. Hal itu bisa dilihat dari sambutan yang hangat terhadap anggota klub hoki oleh klub hoki lainnya yang berada di negara kunjungan. Tidak saja kongko bersama, para anggota klub hoki dalam air akan bermurah hati untuk menawarkan tempat tinggal. “Memang kekeluargaan itu langsung terbangun kalau kita mendatangi mereka. Ini menurut saya yang menjadi lebih berarti dari olahraga ini,” sambung Hadi. Tradisi itu pula yang dijalankan JUHC saat anggota klub negara lain mengunjungi Jakarta. (TB/M-3)

Jadwal: Senin-Kamis pukul 20.00-22.00 WIB Biaya: Rp100 ribu per bulan untuk delapan kali latihan

Alat yang digunakan Snorkle (untuk bernapas) Masker (membantu penglihatan) Polo cap (pengaman kepala) Fin (kaki katak untuk berenang) Glove (pelindung tangan) Stik (pemukul bola) Puck (bola) Mouthguard (pelindung mulut)

M TAUFAN SP BUSTAN

m.taufan@mediaindonesia.com

B

ERKUMPUL di kolam renang Cilandak Town Square, Jakarta, 14 orang itu masuk kolam dengan menggunakan perlengkapan komplet. Bukan hanya pakaian renang, kelompok yang terdiri dari pria dan perempuan itu juga mengenakan peralatan snorkle, pelindung mulut dan tangan, dan kaki katak (fin). Setelah sesi pemanasan di kolam, mereka kemudian mengambil perlengkapan lain berupa tongkat (stik) dan lempengan bundar yang digunakan sebagai bola. Tidak lama keseruan olahraga hoki dalam air (underwater hockey) pun dimulai. Bergantian mereka membentuk tim yang terdiri atas dua tim perempuan dan dua tim pria yang masing-masing kemudian bertanding. Permainan mereka begitu lincah dan seru. Tidak mengherankan, mereka memang bukan baru mengenal olahraga ini. Malah kelompok yang tergabung di bawah nama Jakarta Underwater Hockey Club (JUHC) ini telah beberapa kali mengikuti kejuaraan, termasuk Asia Underwater Hockey Championship (AUHC). Latihan yang berlangsung Minggu (3/9) itu pun merupakan bagian dari latihan untuk keikutsertaan di AUHC di Beijing, Tiongkok, 22-24 September 2017. Kejuaraan bergengsi itu menunjukkan underwater hockey merupakan olahraga yang sudah cukup dikenal di Asia meski belum populer di Indonesia. Manajer JUHC Andreas Yufan menuturkan kemunculan underwater hockey di Jakarta dimulai pada 2010, ketika diperkenalkan Chris Sahad yang tergabung dalam tim olahraga tersebut di Singapura. Namun, sejarah underwater hockey telah dimulai jauh sebelum itu, tepatnya pada 1950 di Inggris. Di musim dingin, beberapa scuba diver yang tidak dapat

berolahraga luar ruangan mencoba berolahraga di dalam kolam renang. Akhirnya mereka mencoba untuk bermain hoki di dalam air. Awalnya olahraga ini disebut dengan octopush karena gerakan para pemain yang menggunakan kaki juga tangan serupa dengan gurita. Penambahan huruf h pada akhir kata adalah wordplay untuk membentuk kata push, mengacu pada kegiatan mendorong hockey puck (bola hoki) di dalam air. Di Indonesia, pengenalan underwater hockey oleh Chris Sahad berlanjut ke pembentukan JUHC. “Awalnya hanya empat orang, sekarang anggota JUHC mencapai ratusan, tetapi yang aktif kurang lebih 30-an orang dan terdiri dari semua kalangan, mulai ibu rumah tangga hingga mahasiswa. Meski belum satu pun prestasi yang kami raih, kami sudah mengikuti banyak event di Asia dan semangat anggota cukup tinggi untuk terus bermain,” paparnya. Meski belum memiliki cabang di luar Jakarta, klub ini telah menggelar ekshibisi di Yogyakarta, Semarang, dan Bandung.

Olahraga sekaligus main Salah satu anggota JUHC yang tampak lincah dan bersemangat adalah Carmelita. Staf di salah satu kedutaan asing di Jakarta ini mengaku mendapat banyak manfaat dengan menggeluti underwater hockey. “Pokoknya sehatnya, senangnya kita dapat dalam olahraga ini dan masih banyak lagi manfaatnya. Terlebih yang bosan hanya berenang, selain olahraga kita bisa bermain-main di air,” imbuhnya. Kebosanan memang tampak sulit muncul di olahraga ini. Bagaimana tidak, sebab fisik dan pikiran sama-sama ditantang. Tantangan fisik bahkan sudah dimulai sejak pemanasan yakni dengan berenang

40 lap dalam waktu 40 menit di kolam sepanjang 50 meter. Sementara itu, pemanasan untuk pernapasan dilakukan dengan berenang ke dasar kolam dengan hanya satu tarikan napas. Lalu ada pula berenang dari ujung hingga ke ujung kolam hanya dengan satu kali ambil napas. “Seluruh pemain memang diharuskan untuk menahan napas saat berada di dalam air, tapi tidak mesti lama. Idealnya sih, menahan napas sekitar 1 menit lalu ambil napas lagi ke atas, terus ke bawah lagi. Inilah tantangan dari olahraga ini. Namun, tetap menyenangkan dan pastinya menyehatkan,” papar Andreas. Saat permainan berlangsung, beragam teknik pun dilancarkan untuk bisa menyarangkan puck ke gawang lawan. Beberapa teknik yang dilakukan adalah curling, yaitu teknik untuk menghindari lawan dengan berputar ke kiri atau ke kanan, kemudian teknik flick melayangkan puck, hingga teknik untuk melindungi puck dari lawan. “Ketiga back dan forward dari setiap tim harus bekerja sama karena di dalam olahraga ini tidak ada penjaga gawang. Jadi memang harus benar-benar kompak karena di dalam permainan ini juga tidak bisa berkomunikasi dan bagaimana caranya harus kompak menyerang sehingga menciptakan goal. Itulah yang membedakan dengan olahraga lainnya,” Andreas. Bagi mereka yang menginginkan olahraga air yang menantang dan seru, underwater hockey jelas bisa jadi pilihan. Mereka yang tertarik bisa mengunjungi JUHC yang bermarkas di kolam renang GOR Bulungan. Di tempat ini mereka rutin latihan dua kali dalam seminggu, dimulai Senin dan Kamis pada pukul 20.00 hingga pukul 22.00 WIB. (M-3)

Jenis gerakan Curling (menghindari lawan)

V (melindungi puck)

Passing (mengoper puck)

Formasi (untuk menyerang dan bertahan)

Flick (melayangkan puck)


14

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

PESONA

Seindah

Kerlip Bintang Hian menerapkan teknik olah bahan yang mendetail, termasuk teknik pengolahan bahan-bahan halus yang dipotong-potong, bahkan seakan dirajang, dan disusun ulang. SURYANI WANDARI

wandari@mediaindonesia.com

K Kristal dan sulaman benang emas itu juga tidak sekadar membentuk motif abstrak, tetapi juga motif-motif lingkaran khas bentuk galaksi.

FOTO-FOTO: MI/RAMDANI

EINDAHAN langit malam yang bertabur bintang kerap menjadi inspirasi. Begitu pula yang dialami Hian Tjen saat liburan di Maroko. Desainer yang terkenal dengan gaun-gaun romantis yang penuh detail tersebut terkesima oleh gemerlapnya galaksi Bimasakti yang ia lihat melalui teleskop. Kekagumannya makin bertambah saat mendengar sebuah cerita rakyat Estonia tentang hamparan bintang itu. Cerita itu berisi tentang perempuan bernama Lindu yang jatuh cinta pada ketampanan cahaya utara. Namun, karena sang kekasih tidak berkepastian, Lindu yang patah hati menjelma menjadi dewi yang memimpin kawanan burung yang terbang dari utara ke selatan. Jejak air mata sang Dewi menjadi hamparan bintang yang menjadi petunjuk jalur migrasi burung-burung untuk berpindah dari tempat dingin ke area yang hangat. Keindahan rasi bintang berikut kisah cinta di baliknya itulah yang diangkat Hian Tjen dalam koleksi adibusana 2017-2018 yang diperagakan di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (6/9). Koleksi bertajuk Magellani, yang diangkat dari nama sebuah galaksi kecil itu, cukup berhasil merepresentasikan keindahan malam berbintang sekaligus nuansa kerinduan cinta, misteri, hingga kesenduan. Hal itu terbangun baik pada gaun-gaun indah bersiluet princess, empire, terompet, hingga bertingkat; maupun busana berupa terusan span dan padanan jaket berlengan lonceng rok lebar klok. Meskipun koleksi kali ini terlihat lebih ringkas dari koleksi perdana tunggal Hian dua tahun lalu, tetap saja sofistikasi yang terlihat tidak kalah tinggi. Tidak mengherankan Hian me-

nerapkan teknik olah bahan yang mendetail. Salah satunya penggunaan bahan-bahan halus seperti silk gazar dan tulle yang dipotong-potong bahkan seakan dirajang dan disusun ulang. Sementara itu, kesan kerlip bintang dihadirkan bukan saja lewat sematan kristal, melainkan juga dengan sulaman halus benang emas dan benang perak. “Jika dilihat mungkin sederhana dan biasa saja, tapi teknik yang kami lakukan itu justru lebih sulit. Kami benar-benar menempelkan kristal dan bulu-bulunya satu per satu,” kata desainer yang menjadi finalis di Concours Creation de Mode, Paris, pada 2004 itu.

Kolaborasi Pada ke-59 set busana itu juga terlihat segala detail dan aplikasi yang diterapkan Hian bukan sekadar memperindah busana, melainkan juga mempertegas ide yang diusungkan. Karena itu, kristal dan sulaman benang emas itu juga tidak sekadar membentuk motif abstrak, tetapi juga motif-motif lingkaran khas bentuk galaksi. Ada pula ilustrasi yang menggambarkan awan-awan hingga sosok Lindu. Untuk menciptakannya, Hian menggandeng ilustrator asal Bali, Ian Permana. Bahkan Hian rela pulang pergi ke Italia menyulih ilustrasi Ian menjadi motif printing di atas bahan-bahan halus berkualitas prima. “Di Indonesia belum ada teknologi yang bisa print dalam kain berbahan silk, jadi ini menjadi tantangan besar,” ungkap Hian. Jerih payah desainer lulusan Esmod Jakarta 2003 ini tidak sia-sia. Hian berhasil menampilkan sisi kebaruan pada gaun-gaun romantis. (M-3)


TRAVELISTA

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

15

Merayakan Berkah Air di Sulteng M TAUFAN SP BUSTAN

m.taufan@mediaindonesia.com

M

ARI ke Sulawesi Tengah, menjelajahi objek wisata air panas Bora di Kabupaten Sigi, Teluk Tomori di Kabupaten Morowali Utara, serta Air Terjun Salodik di Kabupaten Banggai. Semuanya istimewa dengan panorama alamnya.

Rekreasi sambil terapi di Sigi ANGIN semilir menerpa di antara deretan pepohonan rindang di kaki bukit, lokasi air panas Bora. Berada di pusat ibu kota Kabupaten Sigi, berjarak hanya 20 kilometer dari Palu, ibu kota provinsi itu, tempat ini mudah dan cepat dijangkau. Akses jalan menuju lokasi juga sudah sangat layak sehingga jika ingin berkunjung, cukup menggunakan sepeda motor atau mobil dari Palu menuju arah selatan. Ketika sudah memasuki Desa Bora di Kecamatan Sigi Biromaru dengan tanda bundaran Patung Topeaju, tak jauh dari situ tampak gerbang masuk menuju lokasi rekreasi ini. Letaknya berada dalam lorong permukiman warga, tapi tenang karena petunjuk arahnya jelas dan gampang dicari. Pengunjung pasti tidak akan kehilangan jejak apalagi tersesat. Setiba di depan pintu masuk, terdapat loket karcis dengan tarif Rp10.000 bagi dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak. Namun, nominal rupiah tersebut rasanya tak sebanding dengan pesona lokasi ini. Pertama memasuki area, mata pengunjung bakal dimanjakan kesejukan taman nan hijau dengan tekstur tanah berbukit. Semakin berjalan mendaki ke atas, pengunjung akan semakin merasakan kesegaran udara. Kombinasi alam yang langka hadir di sana, hawa hangat diiringi sedikit b a u b e l e ra n g dari uap mata air panas, bercampur udara sejuk dan segar. Di bawah pohon rindang, penjaga objek

wisata Fadlin, 24, menuturkan dahulu sumber mata air panas ini hanya berukuran kecil. “Sekitar 2012 lalu kalau tidak salah dikeruk menggunakan alat berat. Setelah itu, barulah dibuatkan kolam dengan dikelilingi beton dan kemudian pengelolaannya dipegang alih Pemerintah Donggala,” ucap pemuda asli Bora itu, belum lama ini. Kini, lokasi wisata seluas tujuh hektare ini dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sigi. Tersedia aula lengkap berpendingin udara seharga sewa Rp1 juta serta lima cottage mulai Rp125 ribu hingga Rp300 ribu yang dilengkapi pemandian air panas di dalamnya. Buat yang sekadar ingin berendam, ada 8 bilik sauna, 2 besar dan 6 kecil dengan tarif Rp10.000 hingga Rp20 ribu per jam. Ada juga pilihan bak berkapasitas empat hingga lima orang dengan penyewaan gayung, ember atau loyang, seharga Rp5.000. Keseluruhannya dihidupi satu sumber mata air panas. Sebagian besar pengunjung mengaku berpelesir sekaligus berikhtiar mencari khasiat kandungan belerang. Mereka datang dengan keluhan asam urat, stroke, kolesterol, hingga gatal-gatal. Sambil menikmati kesejukan sembari berikhtiar buat kebugaran, pengunjung juga bebas memilih gazebo tanpa dipungut biaya.

FOTO-FOTO: MI/M TAUFAN SP BUSTAN

Teluk Tomori

Surga tersembunyi di Teluk Tomori KOLONODALE sebuah kota kecil di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Meski terbilang kota kecil, daerah yang ditinggali suku Mori dan Wana itu memiliki sebuah tempat yang menawarkan panorama alam dan dunia bawah laut yang eksotis. Yah, namanya Teluk Tomori. Berada persis di depan Kota Kolonedale yang menjadi pintu gerbang menuju ke Teluk Tomori atau ke kawasan Cagar Alam Morowali Utara. Di sana terdapat pelabuhan utama yang menghubungkan jalur transportasi laut Kabupaten Morowali Utara dengan daerah lainnya. Sebagian besar penginapan, pertokoan, terminal, dan pasar berada di kawasan yang terletak tidak jauh dari dermaga pelabuhan tersebut. Teluk ini memiliki keindahan alam yang unik dan menarik. Airnya tenang dan kadang-kadang menyerupai sebuah cermin yang memantulkan bayangan gunung di sekitarnya. “Ini surga yang tersembunyi di Teluk Tomori,” aku salah satu wisatawan lokal, Salahuddin, yang hendak mengelilingi Teluk Tomori, belum lama ini. Panorama alam ini semakin indah dengan adanya rangkaian kepulauan yang cantik. Sebut saja Payau Dara, nama pulau yang terletak di pusat laut dan beberapa pulau kecil lainnya, seperti Pulau Lampu, Pulau Tokabe, Pulau Bunda, Pulau Tomori, dan Pulau Toko Nanaka yang menyediakan banyak cottage. Teluk ini juga memiliki ribuan

Teluk Tomori

Teluk Tomori spesies ikan karang yang unik dan cantik. Hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk melakukan kegiatan snorkeling maupun diving. Di teluk ini pula terdapat Pulau Tomori yang sangat indah dan kerap dikunjungi wisatawan, sebuah pulau kecil yang berbentuk oval yang memanjang dari utara ke selatan. Pantainya memanjang di bagian timur dan barat, berpasir putih, sementara pantai di bagian utara dan selatan, berupa perbukitan setingginya 300 meter. Terdapat batu karang di tengah laut yang menyerupai pohon beringin setinggi 25 meter, mencuat dari dasar laut, disebut Batu Apali atau Batu Payung. Ada kearifan lokal yang mewarnainya, puncak batu dianggap keramat sehingga setiap perahu yang lewat di sana harus membunyikan sirene. Selain itu, terdapat peninggalan mistis berupa cap tangan yang me-

nempel di dinding sebuah tebing gunung batu di salah satu pulau. Di dalam teluk, juga terdapat air terjun Paka-Paka, Cap tangan yang menempel di dinding sebuah indah dan mengalirtebing gunung batu kan air nan segar. Karena daerah ini memiliki curah ruh objek wisata,” tutur pengunjung hujan tinggi sepanjang tahun, waktu dari Palu lainnya, Basri. Teluk Tomori kini terus dipromoterbaik pelesir ke sini September sikan di pasar dalam negeri hingga hingga November. Mencapai kawasan ini, dengan internasional dengan aneka rangkatransportasi darat, dari Palu ke ian kegiatan kepariwisataan. Pemkab Kolonedale memakan waktu kurang berharap pergerakan wisata bisa lebih 13 jam, lalu menggunakan taksi memberikan pemasukan tambahan laut yang telah bersiap di pelabuhan bagi daerah yang terkenal dengan tambang nikelnya ini. untuk mengelilingi Teluk Tomori. “Selain PAD dari sisi pertambangan, Untuk tarif, dari Palu menggunakan mobil rental Rp250 ribu per orang. kami tengah fokus untuk menambah Kemudian taksi laut alias perahu PAD dari sektor pariwisata,” harap Rp50 ribu per orang. “Cukup mahal Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimemang biayanya, tetapi pengunjung momor yang terus menggenjot acara puas karena bisa mengunjungi selu- rutin, gelaran Festival Teluk Tomori.

Pesona air terjun Salodik GODAAN lainnya, hadir di Luwuk, namanya Air Terjun Salodik, sekitar 20 km dari Kota Luwuk, di Desa Salodik, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai. Lokasinya di kaki gunung dengan ketinggian 750-1.000 mdpl. Menuju air terjun ini, diperlukan waktu 45 menit perjalanan darat menggunakan mobil atau sepeda motor, dari Kota Luwuk. Jalannya berkelok tajam, tetapi hijaunya hutan tropis di sepanjang jalan tentunya akan menyegarkan mata. Kesan pertama, mungkin fasilitas yang kurang terawat, dengan ger-

Objek wisata air panas Bora

Air Terjun Salodik

bang masuk dan gazebo yang dibiarkan seadanya. Namun, keindahan air terjunnya, tetap juara! Air terjun memang tidak begitu tinggi seperti lazimnya, tetapi airnya jatuh mengalir bertumpuk. Letaknya di kaki gunung membuat tempat ini jauh dari keramaian, hutan tropis di sekelilingnya pun membuat suasana segar. Hutan tropisnya masih lebat, dengan ekosistem masih terjaga mebuat sungai ini tak pernah kering walaupun di musim kemarau. Tarif masuknya Rp5.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak. (M-1)


16

MUDA

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

Dari Kokas ke Pasar Global

1. Desain Clean Lines, salah satu merek milik alumni LaSalle College Jakarta yang eksis dalam Creative Week 2017. 2. Jeanne Barosa dan Sharon Olivia, pendiri Kagumi. Mereka memadukan batik Solo dengan garis kimono Jepang, kedua wilayah itu mereka kunjungi dalam program kunjungan lapangan. 3. Karya siswa program artistic make-up, mereka mengaplikasikan teknik cat tubuh dan kamuflase.

1 Selama 10 hari, desain dirayakan di panggung peragaan busana serta bazar produk fesyen, desain interior, desain media digital, fotografi, hingga make-up artistik. IIS ZATNIKA

muda@mediaindonesia.com

C

REATIVE Week 2017, yang diselenggarakan LaSalle College Jakarta di Food Society, Kota Kasablanka Mall (Kokas), Jakarta, diselenggarakan 9 hingga 20 Agustus. Para mahasiswa kampus LaSalle College Jakarta berkolaborasi memperkenalkan pengalaman desain pada kaum urban Jakarta. Tentunya, sembari memperkenalkan karya dan bisnis mereka. Sebagian tampil dalam aneka pertunjukan yang digelar silih berganti dan ada pula yang fokus menjual produknya. Anak-anak muda dari semua program, mulai desain feyen, bisnis fesyen, desain interior, desain media digital, fotografi, hingga make-up artistik, eksis di sini. Motif truntum dengan dominasi warna biru dalam dalam potongan atasan bergaya kimono Jepang yang dipajang di stan Kagumi mencuri perhatian. “Truntum bermakna true love dan beauty. Motif ini salah satu yang paling menarik perhatian kami daat melakukan field trip ke pembatik di Solo. Lalu, terinpirasi dari kunjungan ke Jepang, di kawasan sekitar kelenteng di Asakusa, kami melihat bagaimana eksistensi kimono. Keduanya lalu kami pertemukan dalam desain Kagumi,” ujar Jeanne Barosa dan Sharon Olivia, keduanya mahasiswa bisnis

fesyen yang bersama satu kawannya yang lain, Nadya Yulistria, mengoperasikan Kagumi.

Kerja keras Perusahaan yang juga tugas akhir itu menjadi rangkaian terakhir dalam perjalanan belajar mereka. Mereka mempelajari bisnis fesyen, mulai jenis kain, desain, membuat press release, menyusun rencana usaha, hingga membuat look book. Kagumi menjadi medium praktik langsung di dunia bisnis. Mereka mengimplementasikan semua teori, diskusi intens dengan dosen, perjumpaan dengan praktisi yang didatangkan rutin, perjalanan melakukan kunjungan lapangan, hingga mengamati langsung bagaimana pengusaha fesyen dari berbagai skala bekerja. Jeanne yang besar di Surabaya dan Sharon yang asal Kupang, Nusa Tenggara Timur, memilih jurusan dan kampus yang berfokus pada desain buat mengejar kariernya di dunia bisnis fesyen. “Ternyata, berat banget, butuh effort karena selain harus menguasai teori, kami dituntut terus praktik. Namun, dari sini, kami bisa hafal jenis-jenis kain hingga menentukan harga jual, kerja kerasnya terbayar,” ujar keduanya.

Optimisme make-up Berjarak beberapa meter saja dari lokasi berjualan merek dengan akun Instagram @ kagumi.official itu, ada Wawa Huduri, Anastasya, serta dua temannya yang menampilkan karya make-up-nya bertema camuflage bodypainting. “Kami menampilkan sosok pria yang tubuhnya kami warnai dengan cat khusus, 3-4 jam mengerjakannya. Aslinya, modelnya hanya menggunakan celana pendek, tetapi dengan teknik tertentu bisa tampak menggunakan baju lengkap serta terkamuflase dengan latar belakangnya yang motifnya serupa,” ujar Wawa. Menempuh pendidikan di program artistic make-up, Wawa tengah merintis karier di bidang perfilman dan seni. Salah satunya dengan menghasilkan karya-karya efek spesial. “Karena dunia perfilman Indonesia juga sedang bagus, juga dimungkinkan berkarier di luar negeri, saya ingin fokus ke bidang film dan seni. Saya optimistis,” ujar Wawa. Profesi di dunia film dan seni memang salah satu pilihan karier lulusan ini, pun tentunya menjadi make-up artist kini tengah banyak dibutuhkan kaum urban untuk eksis. Mendadani klien yang hendak menikah, wisuda, serta berbagai acara istimewa lainnya, termasuk pemotretan untuk diunggah di media sosial, kata Wawa dan kawan-kawannya, menjanjikan peluang bagus.

Bisnis alumni

3

Di sayap area Creative Week 2017 lainnya, juga terdapat stan-stan milik alumni. Salah satunya yang dikawal Dena Meidina beserta tiga kawannya dalam merek Clean Lines.

2 Dena bersama stafnya tengah sibuk melayani pembeli, memilihkan warna dan ukuran. Berbeda dengan bisnis-bisnis milik adik-adiknya yang masih kuliah, Clean Lines yang dikelola alumnus memang telah sepenuhnya terjun ke pasar. “Selama ini kan, merek fesyen yang menonjolkan desain yang simpel tapi gaya itu kan identik dengan harga mahal dan brand besar. Kami berupaya menampilkan Clean Lines yang membuat orang punya identitas, tampil dengan desain yang bagus, tapi harganya terjangkau,” kata Dena Meidina dari Clean Lines yang menjual produknya lewat akun Instagram @Clean Lines.official. Selain Clean Lines milik Dena, ada tiga merek alumni bisnis fesyen, di antaranya @ retronym_id, @ pastiche.p, serta @the_art_club.

Sesi inspiratif Bukan cuma belanja, inspirasi karya-karya siswa LaSalle College Jakarta bisa dinikmati dari foto-foto yang dipamerkan, milik Insight Wedding Photigraphy, Little Memoir, Kalatisya, serta Mooi Portraiture. Mereka mahasiswa program fotografi yang juga tengah merintis bisnis. Bukan cuma mahasiswa dan alumni yang eksis, ada pula sesi peragaan busana dan sesi inspiratif dari para pengajar LaSalle College Jakarta dalam acara Desainer Talk Show. Buat anak-anak muda yang juga bergairah pada fesyen, ada kompetisi ilustrasi fesyen. “Kami mendorong mereka untuk merintis langsung bisnisnya dan mengeksplorasi berbagai pengalaman. Kami harap siswa LaSalle College Jakarta dapat berkompetisi di industri kreatif nasional juga internasional,” ujar Teddy Suteja, Digital Media Design Program Director. Dari Kokas, jalan menuju panggung dunia pun dirintis! (M-2)

OPINI MUDA Dena Meidina De

A Alumnus Fashin Design @cleanlines.offi cial @

““SETIAP kali kami produksi, yang rata-rata dibuat 2 lusin per artikel, ra sejauh ini diserap pasar dengan seja baik. Kami ingin mewadahi orangbaik K orang yang sadar fesyen, tetapi tidak atau belum membeli merek yang mahal, dengan menyediakan baju yang gaya tapi terjangkau. Tentu saja ada banyak tantangan. Namun, perkembangannya baik. Untuk identitas brand, kami selalu tampil dengan bisban yang menjadi aksen, di tengah desain yang clean, simpel, tapi gaya.”

Wawa Wa

Siswa program make-up artistik Si

I INTERNET telah membuka banyak peluang, termasuk bagi dunia makep up u artist. Kami bisa dengan mudah mencari sumber inspirasi di sana me sekaligus memajang portofolio. Akun sekal saya, @wawahaduri. Saya selalu bergairah mengeksplorasi seni dengan make-up, menghasilkan karya dari cat serta peralatan make-up. Bimbingan dari pengajar dan kampus membuat saya optimistis. Walau karier yang saya pilih mungkin belum terlalu familier di Indonesia, ini menjanjikan masa depan yang baik.

FOTO-FOTO: DOK PRIBADI

Serunya Creative Week 2017 LaSalle College Jakarta, diisi peragaan busana, bazar hingga lomba ilsutrasi fesyen.


MUDA

BIODATA Nama Lengkap: Stephanie Jesselyn Pendidikan: Lulusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB) 2006 Jabatan: CEO Eragano

FOTO-FOTO: DOK PRIBADI

HILDA JULAIKA

Jurusan Jurnalistik Universitas Padjadjaran muda@indonesia.com

S

TEPHANIE Jesselyn, CEO Eragano, start-up atau perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pertanian, berupaya mempertemukan petani dengan teknologi. Tujuannya agar petani berdaya dan sejahtera. Simak wawancaranya dengan Muda!

Ceritakan dong tentang Eragano? Eragano, dari katanya terdiri atas era sama oregano, daun oregano yang fresh. Jadi digabungkan dengan kata era, berarti zaman baru yang membawa keunikan dan kesegaran ke dunia pertanian. Kami bergerak di bidang pertanian dengan membantu petani rumah tangga yang lahannya kurang lebih 0-2 hektare dari hulu ke hilir. Kami membantu petani, mulai pemberian pinjaman, pembimbingan budidaya, sampai penjualan panen. Latar belakangnya, ketika melihat dunia pertanian itu, terutama petani kecil, sangat menyedihkan. Apalagi background ayah distributor makanan sehingga saya menyadari makanan yang kita konsumsi itu berasal dari petani yang berjuang keras, tapi kurang dihargai. Eragano didirikan pada Oktober 2015. Bagaimana bentuk kontribusi kalian pada petani? Setelah kami melakukan riset di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, ternyata yang mereka butuhkan bantuan di pasar, berupa penjualan hasil panen. Selama ini mereka tidak tahu berapa harga yang pantas untuk menjual komoditas. Selain itu, terjadi masalah harga, harga jual petani sangat rendah. Petani juga butuh pendampingan budi daya serta pinjaman. Petani sekarang banyak yang terikat dengan tengkulak yang memberikan bunga sangat tinggi atau harga jual sangat rendah. Mekanisme kerja Eragano? Konsepnya pakai digital supaya lebih efisien dan jangkauannya lebih luas. Kalau tidak menggunakan digital, jangkauannya tidak luas dan tidak cepat. Jadi, kami menggunakan teknologi. Kalau secara konsep, kami membangun beberapa sisi, misalnya, kami menghubungkan petani dengan pemberi pinjaman, dengan ahli-ahli pertanian, dan pembeli hasil panen. Pemberi pinjaman memang agak ragu memberikan pinjaman karena melihat dunia pertanian itu tidak memiliki data. Dari situ, kami membuat tools dan cara-cara untuk mendapatkan dan memantau pertanian. Jadi, dari pemberi pinjaman nyaman dan yakin berinvestasi di Eragano. Sementara, solusi buat budi daya, para

petani bisa secara real time bertanya langsung kepada para ahli. Yang ketiga, kami membantu transportasi dan bargaining, supaya hasil panen petani tersebut sesuai dengan keinginan pembeli. Alur prosesnya dimulai dengan mencarikan pembeli hasil panen untuk petani yang siap dengan kesepakatan kuota. Lalu, mencarikan pemberi pinjaman setelah dua hal itu siap. Kami menghubungi petani tersebut dan memaparkan programnya. Setelah itu, akan diberi pinjaman dalam bentuk sarana produksi petani dan ponsel. Hingga panen berlangsung, kami juga mendampingi online dan oine. Kami akan memberikan penyuluhan sampai penjualan panen. Pada penjualan panen, kami akan bantu logistiknya. Jadi petani lebih fokus ke kualitas pertaniannya. Di awal-awal, kami ada pelatihan dulu secara langsung dalam satu grup. Lalu, kami melakukan pendampingan secara offline, bila ada keperluan, kami pun langsung datang. Tantangan yang kalian hadapi? Ada beberapa petani yang tidak benarbenar mengerti teknologi, mereka biasa menggunakan ponsel zadul. Jadi, kami harus mengarahkan perspektif akan manfaat digital dan teknologi agar dapat menjalankan pertanian tepat guna. Jadi, tantangannya bukan penolakan, lebih ke arah komunikasi pemanfaatan teknologi itu sendiri. Kami tentunya melakukan sosialisasi terhadap para petani mengena cara penggunaan digital juga membangun teknologi user friendly. Jadi kalau dibedakan dengan yang di Amerika, bentuknya memang berbeda, karena mereka lebih melek teknologi. Jadi, kami menciptakan aplikasi yang disesuaikan dengan petani di sini. Selama dua tahun berjalan, bagaimana hasilnya? Selama ini, para petani menyatakan, merasa terbantu, bahkan mereka bisa memperluas lahan ketika di daerah itu petani lain banyak yang gagal panen. Petani kami justru bisa mengurangi gagal panen sampai 5% sedangkan yang lain, gagal hingga 70%. Lokasi operasi kalian? Fokus kami di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kupang, dan Lombok. Alasannya, jangkauan dan jumlah petani, paling banyak di daerah-daerah tersebut. Jadi, sekitar 60% petani di Pulau Jawa, ada juga yang di Kupang dan Lombok. Kuncinya, para petani harus mau belajar. Kami sudah menangani 6.000 petani di daerah yang telah disebutkan. Start-up ini menjadi Finalis di The NextDev Telkomsel, bagaimana ceritanya? Jadi prosesnya, kami mengutarakan idenya melalui beberapa kegiatan, seperti sisi mentoring, lalu dari situ, terpilih menjadi finalis. Kami pun melakukan MoU dengan Telkomsel untuk program di Garut, membantu petani dengan memberikan dukungan ke arah pemberian pinjaman dan paket data untuk petani. Agenda ke depan? Harapannya, melalui start-up benarbenar bisa membantu dan meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk Eragano sendiri, kami bisa memperluas dan meningkatkan jangkauan petani juga pembeli hasil panen. Kami juga kebetulan mendapatkan kesempatan mewakili Indonesia di Tiongkok dalam ajang She Love Tech Award. Ini ajang penghargaan untuk perempuan yang memimpin dalam teknologi. Kami akan mewakili Indonesia untuk bersaing dengan start-up lain di dunia yang dipimpin perempuan. (M-1)

Ketika Kebun Terhubung dengan Internet Ketika petani terhubung dengan aplikasi Eragano di ponselnya, diharapkan melimpah panennya.

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

17


18

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

MEDIA ANAK

Asyik, Pelatihan S Reporter Cilik kembali Digelar

SURYANI WANDARI

mediaianal@mediaindonesia.com

EUSAI kertas putih diberikan, beberapa orang mulai mengatur posisi duduk. Kursi yang awalnya diduduki itu kini digunakan berbeda. Mereka menjadikannya sebagai meja, alas untuk menulis. Bahkan, beberapa orang menulisnya di lantai sambil duduk atau tengkurap. Sambil memegang pulpen, Niko Ahmad Yunus, kelas 4 SDN Cimuning 5 Bekasi, tiba-tiba berhenti sejenak lalu menatap langit-langit ruangan. Setelah mendapatkan ide tulisan awalan, ia menorehkan tintanya di kertas, Kamis (7/9). Niko salah satu peserta pelatihan Reporter Cilik (Repcil) Media Anak Media Indonesia dari Jawa Barat. Diselenggarakan di Kantor Media Indonesia, sebelumnya ada pula 50 orang yang mengikuti pelatihan serupa dari DKI Jakarta yang dilakukan di Kantor Media Indonesia, Selasa (5/9) lalu. Ya benar sobat Medi, program Repcil kembali digelar lo! Asyik! Setelah sukses dengan repcil angkatan ke-11 di 2015 dengan mewawancarai Kabinet Kerja, termasuk Presiden Joko Widodo beserta Wakilnya Jusuf Kalla, Repcil kembali digelar di tiga provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. “Tujuan diadakannya Reporter Cilik ini mendidik supaya anak bisa menyalurkan bakat dan mendidik anak-anak supaya walaupun dengan kemajuan teknologi sekarang ini mengeluarkan ekspresi dia untuk menulis,” kata Pak Firdaus Dayat, Direktur Utama Media Indonesia.

Proses seleksi Sobat, untuk menjadi bagian dari pelatihan ini, sebelumnya Medi bersama tim Media Anak melakukan seleksi lo. Ada puluhan sekolah yang ikut dari tiga provinsi di Indonesia seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. Masingmasing dari mereka mengumpulkan tulisan mengenai hidup sehat. “Tulisan dinilai melalui keaslian tulisan dan tata bahasa,” kata Kak Iis, Redaktur Media Anak Media Indonesia dalam sesi pelatihan. Tahukah sobat, dari kurang lebih 2.500 tulisan yang masuk lewat e-mail dan road show sekolah. Mereka disaring menjadi 50 orang dari setiap provinsi. Yeaahh hebat, ya, sobat!

Berlatih menulis Saat pelatihan dimulai Kak Iis menjelaskan secara runtut pekerjaan reporter atau wartawan serta teknik menulis berita loh sobat. Untuk menulis, judul dan kalimat pertama menjadi unsur terpenting, ibarat wajah sebuah judul menggambarkan tulisan. “Judul harus DOK WANDARI

Praktis menulis berita.

SUARA ANAK Naima

SDS Smart School Aku memang berminat menjadi wartawan. Menurutku wartawan itu bisa mengetahui kejadian apa pun, apalagi dapat meliput langsung dari tempatnya.

Zafitra Nuzul Pramadani SDN Rawajati 03 Pagi

Aku senang ada kegiatan ini. Aku bisa belajar menulis, apalagi aku senang sekali menulis seperti novel dan cerita pendek. Aku mau melanjutkan tulisanku yang pernah terhenti.

M Afriza Jein

SDN Rawajati 03 Pagi Kegiatan pelatihan jadi wartawan ini seru. Kami bisa mengetahui kerja mereka seperti apa, ternyata lumayan sulit ya.

Sahnaz Nurrizqy NSDIT Tunas Harapan Ilahi

Jurnalis atau wartawan itu memang berjasa bagi pengetahuan terbaru masyarakat. Pekerjaan mereka seperti mudah, tapi sebenarnya mereka pun butuh keberanian. Insya Allah saya sudah punya itu untuk terus belajar jadi wartawan.

Zaskia Keisya Chairunissa SD Padurenan VI Bekasi

Sebenarnya aku senang menulis cerpen dan buat puisi. Melaporkan kejadian menjadi sebuah berita tentunya berbeda tapi aku yakin bisa, yang penting aku harus berusaha semaksimal mungkin.

Winny

SD Al-Azhar Syifa Budi Bogor Aku memang suka menulis, aku sudah punya satu buku dan berharap aku bisa jadi wartawan juga. Karena wartawan harus punya keberanian dan percaya diri.

berisi 5 kata yang menarik. Judul dan kalimat pertama harus berisi kalimat yang menarik perhatian pembaca, tentang hal yang unik, menarik, penting atau hal yang baru,” kata Kak Iis. Ingat ya sobat, tulisan harus pula diikuti keterangan tentang lokasi, waktu, siapa, apa, mengapa, dan bagaimana. Oh ya sobat, dalam pelatihan menjadi reporter ini pun, para peserta kedatangan dokter pula lo, namanya Kak Claudia Anggi, pakar gizi PT Kalbe Farma Tbk. Ia menjelaskan makanan bergizi seperti buah dan sayur yang memiliki vitamin yang baik buat tubuh. Menurutnya, vitamin memiliki fungsi yang sama seperti polisi lo. Ia mengatur kesehatan di dalam tubuh kita. Tubuh kita pun punya polisi, ya. Dengan ini pun diharapkan Reporter Cilik Media Indonesia menjadi anak yang sehat, aktif, dan cerdas sehingga mampu turut berperan aktif dalam memberikan informasi kepada anak-anak di seluruh Indonesia akan pentingnya mengonsumsi vitamin untuk menjadikan anak Indonesia sehat dan cerdas. Nah sobat, penjelasan dari dokter inilah yang menjadi bahan tulisan Tujuan peserta Repcil untuk mendiadakannya ulis. Mereka harus memahami dan juga ingat Reporter Cilik pesan dokter. Kurang dari ini mendidik 1 jam mereka harus mesupaya anak bisa nyelesaikan tulisan untuk menyalurkan bakat dinilai dan dipilih sebagai reporter terbaik.

dan mendidik anak-anak.

Pemenang

Menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan rupanya tak begitu susah bagi mereka lo sobat. Hanya berlatih satu kali, tulisan mereka berangsur lebih baik dengan detail pengungkapan yang menarik loh. Namun Kak Iis beserta tim harus memilih 3 Repcil terbaik nih. Dari DKI jakarta ada Naima siswa SDS SMART SCHOOL menjadi juara 1, Zafitra Nuzul Pramadani dari SDN Rawajati 03 Pagi sebagai juara 2 dan M Afriza Jein dari SDN Rawajati 03 Pagi sebagai juara 3. Sementara itu, dari Bekasi dan Bogor, ada Sahnaz Nurrizqy N siswa SDIT THI sebagai juara 1, Zaskia Keisya Chairunissa SD Padurenan VI Bekasi sebagai juara 2, dan Winny, SD Al-Azhar Syifa Budi Bogor, sebagai juara 3. Selanjutnya, pelatihan Repcil dengan tajuk Dari daerah untuk Indonesia ini akan berkesempatan untuk mewawancarai Gubernur dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur yang akan membahas seputar kontribusi, pengalaman, serta prestasi apa saja yang sudah dicapai ketiga gubernur tersebut. Nantikan kisah Repcil selanjutnya, ya, sobat! (Suryani Wandari/M-1)


MEDIA ANAK

Timun Mas

dari Kampung Melayu

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

HILDA JULAIKA

mediaanak@mediaindonesia.com

A

PA yang sobat pikirkan tentang perpustakaan? Ya, benar, perpustakaan adalah tempat yang pas untuk membaca buku. Namun, ada yang berbeda dari Perpustakaan Bulir Padi yang berada di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, ini lo. Anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) yang merupakan penerima beasiswa dari Yayasan Bulir Padi ini tengah sibuk berlatih untuk pergelaran teater dengan cerita Timun Mas. Menurut Kak Hani Karno Mu’minah sebagai Manajer Program di Bulir Padi, teater yang mengangkat cerita Timun Mas merupakan salah satu metode belajar bagi teman-teman di Bulir Padi. Jadi, sebelumnya teman-teman penerima beasiswa Bulir Padi ini sudah mendapat kisah Timun Mas melalui dongeng. Dalam kisah Timun Mas ini banyak sekali pelajaran-pelajaran hidup yang bisa kita peroleh. Nah, mereka kemudian dilibatkan langsung dalam penyelenggaraan teater. “Iya, jadi mereka sebelumnya sudah mengikuti kegiatan story-telling karena kan memang Bulir Padi lagi ada gerakan cinta buku. Anak-anak main teater untuk melihat pemahaman mereka dalam menyerap cerita tersebut,” ujar Kak Hani.

Beasiswa sesuai nilai Dari cerita di atas teman-teman makin penasaran dong apa itu Yayasan Bulir Padi? Nah, Yayasan Bulir Padi ini merupakan

lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan membantu teman-teman kita yang kurang mampu untuk mendapatkan hak pendidikan. Yayasan ini memberikan beasiswa sekolah dengan menggunakan ukuran nilai IPK. Misalnya, kalau nilai rata-rata rapor siswa di sekolah lebih kecil atau sama dengan 5,9, beasiswa yang diperoleh sebesar 50% dari seluruh biasa sekolah, berbeda kalau nilai rata-rata yang diperoleh 6-7, beasiswa yang kita dapatkan sebesar 75%. “Nah, jadi tingkatan beasiswa yang diberikan pun berbeda. Tidak sama rata. Hal ini bertujuan supaya anak-anak termotivasi untuk terus belajar. Karena semakin baik nilai rapor, semakin tinggi beasiswa yang diperoleh,” terang Kak Irma Isnaedi, Direktur Marketing Komunikasi Yayasan Bulir Padi.

Pintar dan bermanfaat Kak Irma juga menjelaskan nama Bulir Padi ini memiliki makna filosofis di dalamnya. Layaknya tanaman padi yang semakin berisi semakin merunduk, begitu pun teman-teman penerima beasiswa Bulir Padi ini. Mereka diharapkan semakin tumbuh dan berkembang dengan wawasan yang semakin tinggi sehingga semakin rendah hati dan mampu memberikan manfaat untuk sesama. Di Bulir Padi, teman-teman diarahkan untuk menjadi pribadi yang percaya diri dan kuat membangun komunitas dan masyarakat sekitarnya. Saat ini Bulir padi sudah memberikan lebih dari 380 beasiswa dan pendampingan bagi-anak-anak sejak 2002. Keren ya? Beasiswa diberikan hingga mereka lulus SMA/ SMK. Ada pula kegiatan magang untuk mereka! (Hilda Julaika, Jurusan Jurnalistik, Universitas Padjadjaran/M-1)

DUTA

DOK HILDA JULAIKA

Anak-anak Bulir Padi usai melakukan latihan teater Timun Mas.

SUARA ANAK Nadia Diva Maharani Kelas 3 SD

“Belajar di sini senang dan menggembirakan. Terus makin semangat belajar di sekolah juga. Aku pengin banget jadi arsitek. Jadi mau belajar yang rajin,”

Ghifari

Bimbel Level 4 Belajar di sini menyenangkan dan gembira. Kemarin sempat belajar tentang Timun Mas. Aku jadi belajar jadi orang yang baik dan nggak boleh jahat. Aku pengin jadi koki juga supaya bisa buat masakan yang enak buat Ibuku.”

Raisa Azzahra Kelas 1 SD

Aku pengin jadi dokter, karena ingin bisa merawat orang sakit. Aku pengin bisa belajar banyak hal di Bulir Padi.

Ghifari sedang belajar memahami perannya. Dalam cerita Timun Mas. Ia akan berperan sebagai Raksasa.

DOK AYU NURUL HILDA

19


20

HIBURAN

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

Belajar Cinta Kasih dari Jembatan Pensil Persahabatan lima anak sekolah dasar (SD) ini menginspirasi. Perbedaan menambah erat persahabatan dan cinta kasih.

RETNO HEMAWATI

retnoretno@mediaindonesia.com

D

I tengah hiruk pikuk film nasional yang ramai dengan komedi dan horor, terdapat satu film yang keluarga yang menyejukkan hati. Film berjudul Jembatan Pensil yang tayang Kamis (7/9) ini mengisahkan perjuangan anak-anak sekolah dasar di Towea, Muna, Sulawesi Tenggara. Jembatan Pensil yang diproduksi Grahandikavisual itu sarat dengan permasalahan, tetapi juga padat solusi. Diceritakan, persahabatan antara Ondeng (Didi Mulya), Aska (Azka Marzuqi), Yanti (Permata Jingga), Nia (Nayla D Purnama), Inal (Angger Bayu), dan Attar (Vickram Priyono) yang mana di antara mereka ada yang berkebutuhan khusus. Ondeng memiliki keterbelakangan mental (down syndrome), sedangkan Inal tunanetra. Kekurangan yang mereka berdua miliki tidak menjadi penghalang dalam persahabatan. Justru sebaliknya, mereka saling menolong dan menjaga satu sama lain. Selebihnya, anak-anak lengkap dengan segala kekurangan mereka tetap berhubungan normal dengan manusia lain. Mereka juga bisa beraktivitas dan dibuktikan dengan bisa terus mengenyam pendidikan. Mereka tidak hanya belajar formal di dalam kelas, tetapi juga belajar langsung ke alam. Pendidikan. Itu isu yang juga diangkat

dalam film ini lengkap dengan penggambaran sekolah gratis beralaskan pasir, murid seadanya, dan bangunan yang jauh dari layak. Murid-murid di SD Towea itu sangat bergembira saat kedatangan guru baru, Aida (Alisia Rininta). Aida merupakan anak pasangan Pak Guru (Andi Bersama) dan Ibu Farida (Meriam Bellina). Film ini bisa dikata memiliki tingkat eksperimental yang tinggi meskipun boleh dikatakan dengan jujur berhasil. Tokohtokoh sentral sangat kuat berperan. Pemeran Ondeng, misalnya. Hasto Broto sebagai sutradara memberikan porsi besar yang tepat kepada Didi Mulya sehingga dia bisa berakting dengan maksimal. Hasilnya, akting Didi mampu mencuri perhatian bahkan Gading (Kevin Julio), Ibu Meriam Bellina, dan Alisia Rininta tidak lagi menjadi fokus perhatian penonton. Totalitas Didi Mulya pantas diacungi jempol. Kevin Julio yang notabene berperan sebagai Tristan di sinetron Ganteng-Ganteng Serigala bahkan agak terpinggirkan oleh keberhasilan Didi membawakan perannya. Peran Gading yang dibawakan Kevin juga sebenarnya tidak kalah penting karena dia dikisahkan sebagai pahlawan yang membantu mewujudkan cita-cita Ondeng membangun jembatan untuk teman-temannya. Jembatan yang dimaksud, secara harfiah, ialah jembatan penyeberangan bagi anak-anak untuk menuju ke sekolah. Jem-

MUSIK

Terbuai Alunan K-pop SUASANA JI Expo Kemayoran, Sabtu (2/9) siang, tampak ramai. Antusiasme penonton yang kebanyakan anak-anak dan remaja yang didampingi orangtua mereka terasa. Mereka mendatangi kawasan di Kemayoran itu untuk menyaksikan konser Kpop, Music Bank. Konser musik menjadi bagian dari Korea Festival 2017 yang berlangsung di Jakarta, 2 September-1 Oktober. Saat memasuki Hall B3-C3, penonton yang kebanyakan perempuan itu histeris. Apalagi saat layar di panggung memutarkan video musik lagu-lagu hit, seperti Navillera dari Gfriend hingga Ko Ko Bop dari EXO. Para penggemar selaras menyanyikan lirik lagu sambil mengangkat light stick atau kipas bergambar idola mereka. Keriuhan semakin

terasa saat Park Bogum, Irene, dan Lolita menjadi MC konser selama 2 jam itu. Kemeriahan Music Bank dibuka band hip hop NCT 127. Grup yang dibentuk SM Entertainment ini membawakan lagu-lagu terbaik mereka, di antaranya Fire Truck, Good Thing, O Mile, Limitless, dan Cherry Bomb. “Indonesia… Indonesia… sudah siap-siap bersenang-senang?” teriak para anggota NCT 127 yang dijawab riuhan para penggemar. Suasana semakin memanas saat BAP tampil di pangung. Band yang berusia lima tahun itu mengaku senang akhirnya bisa menyapa para penggemar di Indonesia lewat beberapa lagu, di antaranya Wake Me Up, No Mercy, Bang2x, Warrior, dan Feel So Good.

Hantu Badut Peneror Kota KARYA sang raja misteri Stephen King kembali diangkat ke layar lebar. Kali ini film IT yang penuh misteri. Film yang pernah dibuat miniserinya tersebut pada 1990 kembali diangkat ke layar lebar oleh Warner Bros September ini. Film dengan sosok hantu badut Pennywise the Dancing Clown (Bill Karsgard)

dengan latar belakang kehidupan di kota kecil Derry yang terletak di Negara Bagian Maine, Amerika Serikat, tersebut mengambil latar waktu akhir 1980-an dan kembali meneror anak-anak di kota tersebut. Film tersebut diawali kisah seorang anak berumur 6 tahun bernama Georgie (Jackson Robert Scott)

FOTO-FOTO: DOK JEMBATANPENSIL.COM

batan yang sudah lapuk itu kerap hampir mencederai teman-teman Ondeng karena sering patah di salah satu bagian saat dipijak. Hingga tiba suatu masanya, jembatan itu benar-benar hancur dan membuat teman-teman Ondeng tercebur ke sungai dan hampir hanyut. Kejadian itu membuat anak-anak sekolah kehilangan tas lengkap beserta isinya dan mesti berbasah-basah ria menuju sekolah. Mereka pun tetap mengikuti upacara dengan saksama.

Penduduk lokal Film ini juga mampu menggambarkan secara persis karakter penduduk Sulawesi Tenggara khususnya dari sisi mata pencaharian, yakni penenun, peternak, dan nelayan. Jembatan Pensil juga ingin memperlihatkan bagaimana kekayaan alam laut mampu

“Ini pertama kalinya kami ke Indonesia. Senang akhirnya bisa bertemu Baby (sebutan untuk fan BAP),” ujar Bang Yongguk. Interaksi antara penonton dan idola mereka semakin dekat dengan tata panggung berbentuk ‘T’. Para idola tak segan mendekati penonton dan menyapa dengan senyuman serta lambaian tangan. Sapaan seperti ini semakin membuat penonton berteriak menyebut nama mereka berharap sang idola mendekati atau sekadar menoleh. “Sehun! Sehun! Saranghaeo…” teriak salah satu penggemar hingga membuat penonton di sekitarnya menutup telinga. Tahun ini Music Bank (Mubank) kembali menyambangi Indonesia setelah sempat absen tahun lalu, dengan menampilkan beberapa idola K-pop, di antaranya EXO, Gfriend, ASTRO, NCT, BAP, dan dikawal Park Bogum & Irene sebagai MC. Selain menampilkan lagu-lagu dari setiap grup, para idola pun menampilkan

yang sedang bermain perahu di tengah hujan lebat dan secara tidak sengaja bertemu dengan Pennywise the Dancing Clown di sebuah selokan. Georgie yang lugu tersebut pun termakan oleh rayuan sang badut tersebut dan akhirnya menjadi santapan hantu itu. Beberapa bulan kemudian pascaperistiwa hilangnya Georgie yang misterius itu, kakak Georgie yang bernama Bill (Jaeden Liberher) selalu dihantui rasa bersalah karena membiarkan adiknya bermain sendirian di luar pada saat itu, dan dia selalu berharap bahwa adiknya tersebut masih hidup. Tidak hanya Georgie yang sebenarnya hilang secara misterius. Ada beberapa anak yang juga mengalami nasib serupa. Saat liburan musim panas

FOTO-FOTO: WARNER BROS PICTURES

memberi kehidupan dan menjadi tempat kematian bagi Pamone (Deden Bagaskara), ayah Ondeng. Cerita Pamone yang mencintai Ondeng dengan seluruh jiwa dan raga juga sangat menyentuh hati. Bagaimana seorang ayah tunggal mampu memperhatikan dan mengasihi anaknya yang kekurangan meskipun secara ekonomi kehidupannya sangat sederhana. Sangat mengharukan ketika penonton diperlihatkan bagaimana dia memeluk dan selalu teringat pada anak tunggalnya, Ondeng, ketika saat makan tiba. Di sisi lain, film ini sarat dengan gambaran kekurangan. Film ini memotret kurangnya sarana dan prasarana pendidikan di tempat yang jauh dari kota besar. Kehadiran Aida, seorang sarjana lulusan dari Jakarta, bagaikan oasis bagi anak-anak

yang selama ini digambarkan berpendidikan terbatas dan bagi masyarakat setempat. Konflik yang berulang diperlihatkan dalam film ini justru berasal dari Farida, ibu Aida yang ingin anaknya berjodoh dengan Arman (Agung Saga), yang merupakan juragan sapi, jika dibandingkan dengan Gading yang seorang nelayan. Kisah romatisme Aida dengan keduanya memang tidak tergambar tuntas di film ini. Secara visual, keindahan pemandangan laut, pantai, bukit, dan daratan di Muna yang ditampilkan sungguh menambah kekayaan wawasan penonton. Inilah yang seharusnya dilakukan sineas, mengangkat kekayaan alam daerah sehingga menggugah selera untuk mengunnjunginya. Film juga merupakan salah satu upaya promosi yang sangat efektif. (M-4)

MI/HILDA

KOREA FESTIVAL 2017: Suasana konser Music Bank di JI Expo Kemayoran, Jakarta. Konser musik ini menjadi bagian dari Korea Festival 2017 yang berlangsung, 2 September-1 Oktober. lagu-lagu soundtrack dari beberapa drama hit di Indonesia seperti Yuju Gfriend dan Chaenyeol EXO yang menyanyikan lagu berjudul Stay with Me dari drama hit Goblin.

Puncaknya saat EXO tampil. Grup yang debut sejak 2012 ini memberikan kesempatan kepada fan untuk naik ke atas panggung dengan mengacak satu nomor ponsel terpilih.

tiba, Bill dengan para sahabatnya, yaitu Richie (Finn Wolfhard), Eddie (Jack Dylan Grazer), Stanley (Wyatt Oleff ), serta dua teman baru mereka yaitu Ben (Jeremy Ray Taylor) dan Beverly (Sophia Lillis), mulai menginvestigasi peristiwa hilangnya Georgie yang berbuntut pada investigasi atas kejadian aneh yang melanda kota tersebut. Film tersebut tidak hanya menceritakan teror yang disebar Pennywise the Dancing Clown kepada Bill dan teman-temannya. Namun, itu juga diwarnai kisah percintaan khas remaja antara Ben-Beverly-Bill. Mereka pun akhirnya menemukan sarang dari Pennywise the Dancing Clown di sebuah rumah bekas terbakar di sudut kota. Di rumah tersebut ternyata ada sebuah sumur tua yang menjadi pusat dari saluran pipa air pembuangan kota yang merupakan media Pennywise the Dancing Clown dalam melakukan aksi teror

dan pembunuhannya. Satu per satu temanteman Bill mendapat teror dari hantu badut tersebut. Namun, justru akibat teror tersebut mereka menjadi pemberani dan tidak takut pada sosok hantu badut menyeramkan tersebut. Rasa tidak takut itulah yang nantinya menjadi senjata ampuh untuk melawan hantu itu. Film ini pun tampaknya akan ada lanjutan sekuelnya karena bagian terakhir film ini memiliki keterangan chapter one. (Riz/M-4)

Penampilan EXO memang paling dinantikan penggemar. Terikan para penggemar pecah saat boyband ini melantunkan Ko Ko Bop. Musik K-pop yang menarik ditambah koreografi tarian yang kreatif memang menjadi daya tarik bagi anak muda di Indonesia. Dewi, penggemar yang datang dari Surabaya, sangat menggemari EXO lantaran memiliki kualitas dan bakat tarian maupun suara yang berkualitas. Selain itu, menurutnya, sikap (attitude) dari idolanya tersebut baik. “Saya baru hari ini flight dari Surabaya sengaja ingin menonton EXO secara langsung,” ujarnya. EXO menjadi boyband penutup yang memberikan penampilan lewat lagu-lagu hit mereka. Penggemar terlihat belum puas dan menginginkan mereka memberikan penampilan kembali. Namun, waktu 2 jam ternyata cepat berlalu. Kemeriahan Music Bank 2017 Jakarta ditutup dengan lagu berjudul Bounce with Me oleh para bintang tamu. (*/M-4)


KULINER

MINGGU, 10 SEPTEMBER

21

Pesona Tatar Sunda Sore ini, mari ke Serpong, Tangerang, Banten, buat menikmati panorama, rasa, dan suasana serba-Sunda.

di Serpong IIS ZATNIKA

iis@mediaindonesia.com

T

AK perlu menembus kemacetan Puncak atau Cipularang untuk sampai di Tanah Pasundan. Di Festival Kuliner Serpong (FKS), di Summarecon Mal Serpong, semua kuliner khas Sunda ada. Waktu terbaik mengunjunginya ialah akhir pekan, walau dipastikan pengunjungnya lebih padat, tapi bertandang

bersama orang-orang tersayang, tentu lebih seru. Jadi, karena yang diselenggarakan sejak Kamis (10/8) akan berakhir malam ini, yuk ke sana! Seusai melewati dekorasi payung geulis, cendera mata kebanggaan ‘urang’ Tasikmalaya, yang terbuat dari kertas dengan warna-warna meriah berbunga-bunga, serta saung-saung beratap rumbia dengan formasi Julang Ngapak juga rumah panggung Ciamis, penjelajahan pun dimulai. Terdapat 97 penjaja kuliner makanan berat hingga camilan hadir di sini. Sebagian telah menjadi legenda kuliner Jawa Barat atau perusahaan rintisan yang terinspirasi kekayaan kuliner Sunda. Tak hanya itu, aneka usaha kecil menengah (UKM) yang bergelut melestarikan tradisi kuliner dari seantero Nusantara.

Bergedel Nasi Jamblang Mas Dul Nasi Jamblang Mas Dul, salah satu ikon kuliner Cirebon, segera merebut perhatian saya. Bayangkan, jika lazimnya butuh waktu sedikitnya 4 jam dari Jakarta, itu pun jika tol lancar, kini bergedel, sambal cabai merah dan tumis kerang kering itu saya bisa dinikmati di sini. Perkedel, yang di kalangan warga Cirebon serta beberapa wilayah di Pulau Jawa, disebut Bergedel, hadir panas-panas, langsung dari penggorengan. Sambal khas Cirebon, irisan cabai merah tipis-tipis dengan tingkat kepedasan segar dan menjadi menu wajib di setiap warung nasi jamblang, tampil tak kalah menggoda. Buat lauknya, saya memilih tumis kerang yang digoreng kering. Daun jati segar, menjadi pelengkap yang kerennya, turut hadir di sini, hadir sebagai alas nasi. Nasi jamblang, sebenarnya sajian nasi putih biasa, dengan aneka lauk, dan menjadi khas karena daun jati sebagai penyerta. Nasinya, dalam bahasa Sunda, disebut bertekstur haragrag, tidak lembek, cenderung keras, sehingga sedap kendati dimakan dalam kondisi tak hangat sekalipun. Untuk sajian sedap nan eksotis itu, kartu makan FKS bergambar wayang golek, dan layak dijadikan koleksi itu milik saya, berkurang Rp18 ribu saja! Salah satu sajian berjudul nasi ala Cirebon lainnya, nasi lengko, juga hadir di FKS, di tenda lainnya, bersama dengan satai kambing. Sajian nasi putih, juga bertekstur haragrag, dengan taoge, potongan tahu, dan tempe ber-

Suasana di Festival Kuliner Serpong (FKS), di Summarecon Mal Serpong, semua kuliner khas Sunda.

Berjumpa rendang jengkol dan sambal terasi mentah di FKS.

FOTO-FOTO: MI/IIS ZATNIKA

Yang Favorit di Favehotel SALAH satu hotel bujet di kawasan Jakarta Pusat, Favehotel Pasar Baru, tidak hanya memberikan pelayanan yang prima, tapi juga ragam pilihan hidangan yang menggugah selera dan menjadi favorit. Ragam hidangan itu bisa dinikmati pengunjung yang datang ke New Tawang Restaurant yang berada di hotel tersebut. Bila mencari makanan ringan, coba lumpia udang. Camilan yang berisikan cincangan udang ini terasa gurih dan kenyal karena udang tersebut dicampur dengan tepung sagu. Udang yang dipilih pun jenisnya udang api yang berukuran agak besar. Kerenyahan lumpia itu semakin lengkap dengan cocolan sambal asam manis. Sebagai hidangan utama, coba cicipi Gurame Sambal Rujak. Daging ikan gurami yang sudah difilet digoreng tepung. Ikan goreng itu diletakkan di atas tulang gurami yang juga digoreng

tepung kering. Bagian atasnya disiram beragam buah, sayuran, dan sambal rujak. “Ini daging gurami kita filet lalu ditepungi dan digoreng pada api sedang. Sayuran yang kita pakai adalah timun, bengkuang, wortel, dan nanas,” jelas Chef New Tawang Restaurant, Toni Kuswoyo, kepada Media Indonesia, Senin (21/8). Tekstur daging gurami yang lembut dan renyah dipadukan dengan sayuran yang segar dan sambal rujak yang pedas dan manis serta ditaburi kacang mede cincang merupakan kombinasi yang sempurna saat dinikmati dengan seporsi nasi panas. Bila ingin mencari yang berkuah, ada Soto Betawi. Soto ini berisikan potongan daging sapi, paru, dan urat yang dipadukan dengan kuah santan yang gurih dan sedikit manis. Tekstur daging, paru, dan uratnya sendiri empuk saat digigit. “Untuk Soto Betawi kita pakai daging, campurannya paru, urat, kentang, tomat. Kuahnya pakai susu dan santan sehingga gurih dan pakai minyak samin juga untuk menambah aroma,” imbuh Toni. Tom and Guna menyegarJerry kan tenggorokan setelah bersantap semua makanan itu, coba Tom and Jerry. Minuman berwarna merah ini merupakan perpaduan dari jus tomat, jeruk, dan stroberi. Rasanya segar dan tidak terlalu asam dengan rasa manis yang pas. (Riz/M-4)

Serabi Hijau Khas Rengasdengklok-Karawang siram sambal kacang yang sekilas mirip bumbu pecel, itu disempurnakan dengan potongan seledri. Di Cirebon, nasi lengko menjadi sajian rakyat layaknya nasi uduk atau nasi kuning di tanah Sunda serta kawasan Indonesia Timur, mulai Kupang, Manado, hingga Palu. Lazim dijajakan berkeliling di pagi hari, nasi lengko juga dijual di warung-warung permanen sepanjang hari. Rasa gurih, segar, dan renyah nan mengenyangkan dari sajian nasi ini membuat saya terkenang menikmati sajian ini dari ibu-ibu yang berkeliling Stasiun Cirebon dua dekade lalu.

Es Oyen, alpukat dan kelapa muda Sejenak menyegarkan diri, saya beralih ke gerobak es oyen Pak Eef yang hadir autentik dengan gerobaknya. Sajian es oyen menjadi salah satu favorit warga Bandung. Ada banyak namanama kios legendaris di sana, tapi wujud yang dihadirkan tetap sama, serutan es yang ditimpa alpukat dengan tekstur yang lembut, siraman pacar china, bentuknya bulat-bulat merah terbuat dari sagu, lembaran kelapa muda yang dijamin teksturnya pas, ditutup kucuran susu kental manis. Di Jakarta, yang paling mirip Es Oyen dengan sajian ini es teler, tapi yang membuat es oyen istimewa, ialah eksistensi pacar china! Semangkuk es oyen ini berharga Rp20 ribu. Ketika disantap bersama orang-orang terdekat, tentunya bikin asyik.

Wangi daun suji dari Rengasdengklok Tak lama, aroma kayu terbakar yang berpadu daun saji yang menguar, membuat perhatian tertuju ke stan dengan tulisan besar-besar, Pondok Serabi Hijau Khas Rengasdengklok-Karawang. Ada jajaran gerabah yang tak henti mematangkan serabi-serabi hijau nan wangi. Warna hijau dan wanginya, diperoleh langsung dari perasan daun suji. Ingatan kembali terlontar ketika menikmati serabi langsung di kiosnya di Rengasdengklok, yang hanya terpaut beberapa menit dari Monumen Kebulatan Tekad serta rumah milik Djiauw Kie Siong, salah satu pasukan Pembela Tanah Air (Peta), yang dijadikan sebagai lokasi ‘penculikan’ Soekarno Hatta menjelang proklamasi.

Tonton sisingaan Tajuk FKS 2017, dari Timur Menuju Barat, agenda tahunan Summarecon Mall Serpong yang digelar satu bulan penuh ini sukses mempertemukan leluhur kuliner Sunda, yang dalam kesehariannya terpaut puluhan hingga ratusan kilometer. Namun, berkah menangguk untung itu bukan cuma dinikmati para jagoan lama. Saya menemukan perusahaan rintisan, #Seblak Jeletet Murni yang digerakkan anak-anak muda yang memadukan kerupuk-kerupuk yang direndam air hingga bertekstur kenyal dengan pelayanan ala kedai kopi internasional. Nama kita dicatat di mangkuk kertasnya, berikut pilihan menu, ceker, makaroni atau kerupuk yang tak lagi kriuk tadi! Kekayaan kuliner lokal dirayakan, usaha kecil menengah berputar kian kencang, dan tradisi pun dilestarikan. Saya menikmati betul penampilan Arumba Mang Udjo yang bermarkas di kawasan Cicaheum, Bandung, serta sisingaan yang menjadi tradisi selamatan anak sunatan di Subang dan wilayah pantura lainnya, yang tampil mengentak. Tahun depan, petualangannya ke mana lagi, ya! (M-4)

Lumpia udang

Nasi Tutug Oncom

Soto Betawi

FOTO-FOTO: MI/PANCA SYURKANI

Mangga kembali Hadir di A&W

DOK A%W

INGIN mencari makanan cepat saji yang menarik? Coba berkunjung ke restoran cepat saji khas Amerika Serikat A&W. Tempat makan yang berdiri pada 1919 di California itu menyediakan beragam menu baru yang patut Anda dan keluarga coba. Menu terbaru mereka ialah American Chicken Tender. Potongan dada ayam tanpa tulang ini digoreng kering setelah dibalur tepung. Rasanya tambah gurih dengan tambahan saus keju yang lembut sebagai cocolan. American Chicken Tender ini bisa disantap dengan tiga pilihan pendamping. American Chicken Tender

with Raisin Rice, ayam ini didampingi nasi kuning yang diberikan taburan kismis dan sepotong ayam goreng. Ada juga yang didampingi kentang goreng dan terakhir Anda bisa memilih waffel. Untuk Anda yang memilih pendamping waffel, ada tambahan telur mata sapi. Mangga kembali menjadi pilihan A&W dalam menu terbaru mereka. Buah tropikal ini dipadukan dalam minuman. Minuman andalan restoran ini ialah Mango Coco Magic. Minuman ini perpaduan es krim vanila, puding mangga, dan nata de coco yang chewy dalam soda. Semakin lengkap dengan saus mangga yang menyegarkan di bagian atas. Tidak hanya disajikan dalam minuman bersoda. Mango Coco Magic disajikan dalam lima varian hidangan. Yaitu Sundae Mango, Milkshake Mango Coco, Waffle Ice Cream Mango dalam dua ukuran kecil dan regular, serta Monas Mango Crown. (Riz/M-4)


22

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

KARTUN

INTERMESO BIDASAN BAHASA

Kata Mendua MEIRISA ISNAENI

Staf Bahasa Media Indonesia

S

ERING kali kata berbeda dengan realisasi maknanya. Pemaknaan kata pada satu kata ternyata dapat berbeda dengan arti sesungguhnya yang ada di kamus. Maksudnya A ternyata bermakna B. Misalnya, kata kompatriot. Contohnya, Neymar (Brasil) dinilai bisa beradaptasi cepat dan langsung nyetel dengan kompatriot barunya di lini depan, yakni Cavani (Uruguay) dan Angel Di Maria (Argentina). Rekan setim Higuain di Juventus, Alex Sandro (Brasil), percaya kompatriotnya, Higuain (Argentina), itu akan dapat mengatasi tekanan suporter tuan rumah dalam laga malam nanti, dan Kompatriot Lucas Moura (Brasil), Marco Verrati (Italia), tidak ingin buru-buru mengucap kata menyerah. Penggunaan kata kompatriot dalam konteks itu kurang tepat. Sebabnya, kata kompatriot dalam kalimat itu seolah bermakna rekan satu tim yang berbeda negara. Padahal, makna yang sebenarnya bukanlah itu. Dalam KBBI Edisi V, kata kompatriot berarti teman setanah air, sebangsa, atau senegara. Hal itu bisa dilihat pada contoh (1) Neymar berkebangsaan Brasil, sedangkan Cavani berkebangsaan Uruguay dan Angel Di Maria bernegara Argentina. Begitu pula pada contoh (2) Higuain berkebangsaan Argentina, sedangkan Alex Sandro berkebangsaan Brasil. Pada contoh (3) Lucas Moura berkebangsaan Brasil, sedangkan Marco Verrati berkebangsaan Italia. Dengan demikian, jelas bahwa penggunaan kata kompatriot dalam contoh itu tidaklah sesuai. Selain itu, salah kaprah yang hampir serupa juga terjadi pada kata silaturahim dan ukhuwah. Istilah silaturahim berasal dari kata dalam bahasa Arab,

yakni silah yang artinya ‘menyambungkan’ dan rahim yang artinya ‘kasih sayang dan pengertian’. Jadi, kata silaturahim mempunyai makna menyambungkan tali persaudaraan kandung yang putus, atau bisa juga menyambung sanak famili yang masih terikat dalam hubungan darah dan nasab. Sementara itu, ukhuwah mempunyai arti yang lebih luas daripada silaturahim. Dalam KBBI, kata ukhuwah berarti persaudaraan: Perlu ditingkatkan rasa ukhuwah di antara sesama anggota masyarakat. Dengan kata lain, ukhuwah berarti menyambung tali persaudaraan yang bukan saudara sekandung dan sifatnya lebih luas. Namun, kenyataannya selama ini masyarakat kerap mengartikan silaturahim berarti menyambung tali persaudaraan, baik saudara sekandung maupun tidak. Artinya, masyarakat menggunakan kata silaturahim untuk mewakili kata ukhuwah. Contoh pada kalimat Bagi PDIP, kehadiran Jokowi di Rakernas Projo bentuk silaturahim (Kompas.com, Selasa 5/9). Silaturahim Idul Fitri, Luhut dan elite Partai Golkar Temui Setya Novanto (Tribunnews.com, Minggu 25/6), Mendagri selenggarakan buka puasa bersama pererat silaturahim (Kemendagri.go.id, Sabtu 2/7/2016). Pada contoh 1, jelas sekali bahwa tidak ada hubungan darah atau nasab antara Jokowi dan Projo, sedangkan pada contoh 2 juga jelas bahwa Luhut dan Partai Golkar tidak punya hubungan nasab. Sementara itu, pada contoh 3 pun jelas tidak ada ikatan darah dan nasab antara Mendagri Tjahjo Kumolo dan Kemendagri. Dengan demikian, sebenarnya kata yang tepat untuk mengganti kata silaturahim pada contoh itu ialah ukhuwah. Cakupan pada contoh itu bukanlah ikatan darah atau nasab, melainkan partai dan lembaga kepemerintahan.

Sering kali kata berbeda dengan realisasi maknanya. Pemaknaan pada satu kata ternyata dapat berbeda dengan arti sesungguhnya.

SUDOKU

Jawaban Edisi Minggu, 3 September 2017

Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!

LENSABISNIS

HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480

Aston Marina Ancol Adakan Donor Darah

Best Western Plus Kemayoran Berbagi Daging Kurban

Four Points Rayakan Ulang Tahun Pertama

Aston Marina Ancol bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia mengadakan aksi donor darah. Program corporate social responsibility (CSR) ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap sesama. Acara itu digelar sekaligus memperingati Hari Palang Merah Indonesia yang jatuh pada Minggu (17/9). Penyelenggaraan donor darah bertema Register to save lives berlokasi di Cium Cium Lounge, Aston Marina Ancol, pada Jumat (8/9) pukul 09.30-12.00 WIB. Para donor datang dari tamu hotel, tenant setempat, karyawan, dan masyarakat luar. Kegiatan itu merupakan penyelenggaraan kedua di tahun ini. Aksi donor darah pertama berjalan dengan sukses pada Februari lalu. Hal itu bisa dilihat dari antusiasme seluruh karyawan yang sangat mendukung program ini dan banyaknya donor. Kegiatan ini akan berjalan setiap tahun.

Best Western Plus Kemayoran Hotel membagikan daging kurban kepada warga sekitar lingkungan hotel dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Adha 1438 H. Pemotongan hewan kurban berupa seekor sapi dan 17 kambing itu dilakukan pada pukul 07.00 WIB oleh pihak manajemen Best Western Plus Kemayoran beserta staf. Setelah pemotongan, daging langsung disalurkan kepada warga sekitar bekerja sama dengan kepala rukun tetangga beberapa wilayah sekitar yang membutuhkan. Manajemen hotel berharap pembagian hewan kurban membawa manfaat bagi penerima dan berkah bagi semua pihak sekaligus agar tali silaturahim tetap terjaga. Best Western Plus Kemayoran terletak di daerah strategis Jalan Benyamin Suaeb. Itu merupakan jalan utama di Kemayoran yang bebas macet serta dekat dengan JI Expo dan beberapa pusat rekreasi.

Four Points by Sheraton Jakarta telah beroperasi selama satu tahun pada Agustus lalu. Hotel bintang empat pertama di pusat kawasan bisnis Thamrin, Jakarta, ini memiliki komitmen peningkatan mutu pelayanan bagi para tamu. Hotel dengan luas 159 ribu m2 yang resmi dibuka pada 15 Agustus 2016 itu memiliki rancangan khusus untuk business traveler maupun leisure. Akses yang sangat mudah menuju berbagai pusat perbelanjaan dan perkantoran menjadikan Four Points by Sheraton Jakarta Thamrin sebagai pilihan tepat untuk menginap di Jakarta. Four Points by Sheraton sadar bahwa pelayanan terbaik dari para staf kepada tamu menjadi faktor penting. Karena itu, hotel melaksanakan rangkaian kegiatan sebagai apresiasi kepada karyawan berupa pemotongan tumpeng dan associate gathering pada Senin (4/9) dan Senin (11/9).

Parador Hotels Beri Hadiah Spesial bagi Tamu

The Sunan Hotel Rayakan Idul Adha

Swiss-Belinn Simatupang Peringati Hari Jadi Ke-2

Parador Hotels & Resorts Group memiliki Corporate Fun Break Weekender Program sebagai apresiasi kepada para tamu sejak awal 2017. Parador menyiapkan hadiah spesial berupa tiket pesawat ke Hong Kong dan tiket masuk Disneyland Hong Kong untuk empat orang (2 dewasa dan 2 anak). Syaratnya, tamu punya revenue terbanyak pada akhir pekan di setiap hotel milik Parador Hotels & Resorts, baik di Tangerang, Magelang, Malang, Batam, maupun Bali. Untuk semester pertama, Parador Hotels & Resorts mendapatkan pemenang yang mendapatkan hadiah spesial tersebut, yaitu pasangan Riadi dan Karen dari Atria Hotel Gading Serpong. Manajemen Parador Hotels & Resorts dan Atria Hotel Gading Serpong melakukan serah terima hadiah itu pada Kamis (30/8).

Manajemen The Sunan Hotel Solo berpartisipasi dalam memperingati Hari Raya Idul Adha 1438 H dengan menyumbangkan seekor sapi dan dua kambing pada Jumat (1/9). Kegiatan ini dilakukan rutin setiap Idul Adha dan merupakan wujud kepedulian manajemen The Sunan Hotel Solo kepada warga sekitar yang membutuhkan. Daging kurban tersebut dibagikan kepada warga sekitar dan seluruh karyawan hotel. Harapannya, daging kurban itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. General Manager The Sunan Hotel Solo Retno Wulandari menyampaikan Hari Raya Idul Adha 1438H merupakan waktu yang baik untuk mengamati etika dan adat istiadat seseorang yang beragama Islam. Selain itu, fungsinya sebagai pengingat untuk berbagi dengan kalangan yang kurang beruntung.

Swiss-Belinn Simatupang merayakan hari jadi kedua mereka dengan tema 2gether we care. Staf dan manajemen Swiss-Belinn Simatupang menyiapkan serangkaian acara, antara lain imunisasi gratis, kunjungan ke media-media mitra, perayaan dengan staf, dan promo spesial bagi tamu setia. Perayaan hari jadi itu berlangsung sejak Senin (28/8). Tim Swiss-Belinn Simatupang melakukan kunjungan ke media guna menjalin kerja sama yang semakin baik. Pada Selasa (29/8), SwissBelinn Simatupang bersama posyandu mengadakan imunisasi gratis bagi warga sekitar. Pada puncak acara, Swiss-Belinn Simatupang merayakannya dengan tumpengan bersama dengan staf. Swiss-Belinn Simatupang merupakan hotel bintang tiga plus internasional yang berlokasi di TB Simatupang, Jakarta Selatan.


METRO TV

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

23


MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017

FOTO

HALAMAN 24

Abadikan kenangan di bawah pohon rindang.

Piknik keluarga.

Canda dan tawa.

Taman yang Menghidupkan Kota FOTO DAN TEKS: MI/RAMDANI

D

ENGAN menggendong anak balita yang lucu, perempuan itu berpose di bawah sebuah pohon besar. Sinar matahari yang menembus di antara cabang-cabang pohon menjadikan mereka bak bermandi cahaya emas. Sebuah pemandangan yang seindah lukisan, yang segera saja diabadikan lelaki yang bersama mereka. Pemandangan indah serupa mudah ditemui di berbagai di taman-taman di Kota Taipei, terutama saat sore datang, taman seolah menuturkan akan sisi lain kota yang sibuk itu. Di balik gedung-gedung bertingkat perkantoran maupun hunian, Taipei nyatanya tidak kehilangan kehangatan kehidupan. Berkat taman, anak-anak bisa tetap

Berlatih sepatu roda.

Mengejar matahari senja.

Menjalin asmara.

mengenal nikmatnya berlarian di rumput luas maupun asyiknya memanjat dahan-dahan besar. Di taman itu pula, orang-orang tidak lupa akan budaya menyapa dan berbagi cerita. Taman memang bukan sekadar penting untuk lingkungan. Ruang terbukanya bukan hanya berfungsi sebagai daerah tangkapan air ataupun sekadar mempercantik kota. Taman sejatinya menghidupkan kota. Di situlah masyarakat bisa tetap merasakan menjadi bagian komunitas warga. Bukan sekadar penduduk yang terwakili di statistik belaka. Di negara kita Indonesia, belakangan ini pembangunan taman kota sebagai ruang publik mulai mendapat perhatian lebih oleh pemimpin-pemimpin kota. Hal itu menyadari pentingnya keberadaan taman kota yang tidak hanya sebagai tempat berkegiatan dan interaksi, tapi juga sekaligus sebagai sebuah identitas. (M-3)

Melatih anjing kesayangan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.