BEKERJA BERSAMA UNTUK
INDONESIA BERKEADILAN RABU, 16 AGUSTUS 2017 ◆ HALAMAN E1
Pemerintah Genjot Percepatan Program Indonesia Pintar KIP bukan hanya menjamin semua anak usia sekolah mendapat pendidikan dengan baik, melainkan juga sebagai program jangka panjang pemerintah guna mempersiapkan generasi masa depan yang berdaya saing global. SYARIEF OEBAIDILLAH
oebay@mediaindonesia.com
P
ROGRAM Indonesia Pintar atau PIP merupakan salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Program itu bertujuan meningkatkan pemerataan layanan pendidikan bagi seluruh penduduk usia sekolah 7-18 tahun. Melalui PIP, pemerintah ingin memastikan setiap anak dapat menempuh pendidikan pada jenjang dasar hingga menengah. Produk PIP di antaranya kartu Indonesia pintar (KIP). Berkaitan dengan hal itu, Mendikbud Muhadjir Effendy menjelaskan, KIP bukan hanya menjamin semua anak usia sekolah mendapat pendidikan dengan baik, melainkan juga sebagai program jangka panjang pemerintah guna mempersiapkan generasi masa depan yang berdaya saing global. Sebabnya, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dengan memiliki populasi usia produktif terbesar se-Asia Tenggara pada 2045. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menegaskan pemerintah memiliki komitmen kuat untuk membuka secara luas akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Melalui KIP, anak yang tumbuh dalam keluarga kurang mampu tetap dijamin dapat mengecap jenjang pendidikan formal hingga tingkat menengah. Memasuki tahun ajaran baru 2017/2018, Muhadjir menyatakan Kemendikbud telah berupaya agar distribusi atau penyaluran KIP dipercepat, terutama untuk mengantisipasi kebutuhan siswa menyambut tahun ajaran baru. “Jadi, ini momentumnya agar pas manakala anak-anak masuk sekolah membutuhkan buku, sepatu, dan seragam sekolah,” kata Muhadjir menjawab wartawan di Kemendikbud, belum lama ini terkait dengan penyaluran KIP secara serentak di Tanah Air yang dilakukan di Kota Bogor, Jawa Barat, Direktorat Pembinaan SMP Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud.
Lewat ATM Penyaluran KIP kini dilakukan dengan model ATM bank, yaitu siswa tidak dapat mengambil sekaligus, tapi bertahap. “Setelah kita berlakukan melalui model ATM bank, tampak uang KIP yang dikirimkan ke siswa tidak dapat diambil sekaligus. Mereka mengambilnya bertahap. Jadi positif tidak dihabiskan seketika. Untuk jenjang SMA dan SMK sudah semuanya. Distribusi KIP di SMP di Bogor itu sebagai contoh karena di wilayah lain juga diberlakukan sama. Akan tetapi untuk tingkat SD dalam pengambilan uang KIP nya melalui ATM bank harus didampingi orangtua atau gurunya masih kita rumuskan bagaimana mekanismenya,” papar Muhadjir. Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan, Alpha Amirrachman, mengutarakan daerah yang menerima KIP sebelum hari kemerdekaan di antaranya
ANTARA/EMBONG SALAMPESSY
Kota Bogor, 9.048 siswa. Menurut dia, pemerintah menargetkan dapat menyalurkan dana PIP untuk 2.543.653 siswa jenjang SMP di seluruh Tanah Air pada akhir Agustus 2017. “Seperti selalu dikemukakan Mendikbud, PIP adalah program prioritas Presiden Joko Widodo untuk membantu siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu agar tetap melanjutkan sekolah,” kata Alpha. Direktur Pembinaan SMP Dikdasmen Kemendikbud Supriano menambahkan, percepatan ini dilakukan agar siswa dari keluarga tidak mampu dapat memenuhi kebutuhan sekolah dan memanfaatkannya dengan baik, juga sebagai kado peringatan HUT ke-72 RI. “Insya Allah di akhir Agustus nanti, seluruh siswa yang sudah terdaftar sekitar 2.543.653 siswa SMP penerima PIP mendapatkan manfaatnya,” kata Supriano. Ia mengatakan, percepatan pencairan PIP melalui Bank BRI digelar awal Agustus 2017 di seluruh Indonesia. Menurut dia, para penerima PIP ini berdasarkan data terbaru yang diambil dari data pokok pendidikan (dapodik) Kemendikbud. Supriano menargetkan pula sebelum atau tepat pada 17 Agustus 2017 sejuta siswa SMP dapat menerima manfaat KIP tersebut. KIP untuk siswa SD/Paket A Rp450 ribu, untuk siswa SMP/Paket B Rp750 ribu, dan siswa SMA/Paket C Rp1 juta. Direktur Pembinaan SD Dikdasmen Kemendikbud Wowon Widaryat menambahkan, untuk siswa SD pada 9-10 Agustus 2017 serentak dilakukan percepatan penyaluran melalui bank dengan mengaktifkan buku tabungan setiap siswa didampingi orangtua mereka. Pendistribusian KIP kini semakin meluas, bukan hanya untuk siswa miskin. Presiden Jokowi menginstruksikan anak yatim piatu juga berhak mendapat KIP. Untuk pendataannya, Kemendikbud menggunakan basis data pokok pendidikan (dapodik) per Desember 2016. Dalam data tersebut, diperkirakan terdapat 896 ribu anak yatim dan yatimpiatu bakal mendapatkan KIP.
Kemendikbud menetapkan penerima KIP ialah anak yatim dan yatim-piatu yang berada di panti asuhan dan di luar panti asuhan. Penerima KIP untuk kategori anak yatim dan yatimpiatu ialah mereka yang berasal dari golongan tidak mampu.
Prorakyat “Menurut konstitusi, pendidikan ialah hak setiap warga negara. Karena itu pemerintah wajib menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas. PIP merupakan kebijakan prorakyat terkait layanan dasar di sektor pendidikan. Kita tahu, pendidikan ialah public good yang harus dapat dinikmati seluruh penduduk Indonesia tanpa membedakan latar belakang sosialekonomi,” kata Direktur Pendidikan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Amich Almuchami, kepada Media Indonesia, di Jakarta, Jumat (11/8). Amich menyatakan agar PIP dapat diimplementasikan dengan baik. Pihak Kemendikbud perlu memastikan jumlah siswa penerima PIP. Untuk itu, lanjut dia, data murid di setiap sekolah dan data anak usia sekolah di dalam satu keluarga yang sedang bersekolah pada setiap jenjang harus akurat. Akurasi data ini sangat penting untuk menghindari kekeliruan dalam perhitungan target dan sasaran siswa penerima PIP. Praktisi pendidikan Indra Charismiaji menilai program PIP dalam bentuk KIP sangat baik. Ia berpandangan KIP merupakan program nasional kartu Jakarta pintar (KJP) saat Jokowi memimpin DKI Jakarta. Secara ide, kata Indra, PIP cukup baik, tapi masih belum menjawab tantangan utama, yaitu anak miskin masih belum dapat menikmati sekolah gratis. Saat menyinggung peran pemerintah daerah atau pemda dalam menyukseskan PIP dan KIP, Indra Charismiaji berpendapat masih minim. “Mereka masih berpikir itu bukan bagian dari tanggung jawab mereka. Di sini penting koordinasi pusat dan daerah dalam menyukseskan program PIP ini,” pungkasnya. (H-1)
PROGRAM PRIORITAS: Presiden Joko Widodo (kedua kiri) sesaat setelah membagikan kartu Indonesia pintar (KIP) di Ambon, Maluku, Rabu (18/2). KIP adalah program prioritas Presiden Joko Widodo untuk membantu siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu agar tetap melanjutkan sekolah.