Media indonesia 19 11 2017 19112017010612

Page 1

MINGGU, 19 11 2017 NO. 13298/ TAHUN KE-48 24 HALAMAN Rp4.000/eks

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

INDONESIA MEMILIH

(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com

www.mediaindonesia.com

Halaman 3

Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

Maknanya dia benar-benar telah menjadi ‘istana hati’ bagi semua makhluk Tribuana-mayapada, madyapada, dan marcapada.” Pigura | Hlm 10

KKB Terus Diburu Mediasi Perlu Dimulai Pengejaran kelompok kriminal bersenjata akan terus berlanjut hingga mereka lumpuh. Komnas HAM menilai jalur mediasi juga perlu diambil. Selekta | Hlm 2

Petinggi Partai Golkar Turun Gunung

ANTARA/AMPELSA

PAWAI HARI TOLERANSI INTERNASIONAL: Para remaja berbusana adat dari lintas agama membawa spanduk dan poster saat mengikuti pawai memperingati Hari Toleransi Internasional di Banda Aceh, kemarin. Pawai tersebut bertujuan meneguhkan persatuan dan keanekaragaman budaya, suku, dan agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Merayakan Toleransi dalam Keseharian Saling menghargai perbedaan di kalangan warga merupakan modal dasar dalam membangun sebuah kota. VOUCKE LONTAAN

voucke@mediaindonesia.com

L

ETAK geografis Kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, diapit daerah Maluku Utara, Palu, dan Filipina Selatan. Berdasarkan data pihak kepolisian, Kota Manado sering dijadikan jalur transit para teroris yang hendak menyeberang ke wilayah Filipina Selatan. Meski demikian, kota yang berpenduduk hampir 600 ribu ini hampir tidak disinggahi aksi radikalisme atau terorisme. Aksi-aksi tersebut rupanya tidak laku di kota yang berjuluk ‘Kota Tinutuan’ (Bubur Manado) karena warga

Kawanua, sebutan untuk masyarakat Manado, memiliki moto ‘Torang samua basudara, baku-baku bae deng baku-baku sayang’ (kita semua bersaudara saling baik-baikkan dan saling menyayangi). Tak heran bila Manado menyabet juara 1 untuk kota yang paling toleran menurut survei Setara Institute dengan skor 5,90. Bertikutnya Kota Pematang Siantar (5,90), dan Salatiga (5,90) (Media Indonesia, 17/11). Pelayan khusus (diaken) dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) menilai warga Kota Manado mempunyai tujuan yang sama dalam menjaga kerukunan. “Kerukunan antarumat beragama harga mati bagi warga Manado.

Dengan kerukunan, kami tidak berpikir ada perbedaan,” kata Penatua Jemaat GMIM Sion Teling Manado, Jemmy Saroinsong, kemarin. Senada, Sekretaris MUI Sulawesi Utara, Nasruddin Yusuf, mengatakan pemahaman beragama warga Manado tidak fanatik. “Maksudnya, kedewasaan beragama warga Manado tidak terpengaruh dengan radikalisme,” katanya. Pun dalam keseharian, warga Manado terbiasa saling membantu saat hari besar agama. “Bila salat Idul Fitri, warga Nasrani membantu penyelenggaraan dan pengamanan salat Id bersama aparat kepolisian. Begitu pula sebaliknya,” cetus Aswin Lumintang, tokoh pemuda warga Kelurahan Bumi Beringin.

Sejak lahir Pemandangan yang sama terjadi di Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara. Di kota kelahiran Wakil

Kucuran Dana Pelatnas Lambat

Presiden ke-3 RI, Adam Malik, ini rumah ibadah berdiri megah secara berdampingan. “Pada hari besar keagamaan, para pemuda saling membantu. Mereka membantu persiapan di lapangan, berikut pengamanannya,” kata Parningotan Pandiangan, 54, warga Perumnas Jalan Asahan. Bagi warga Pematang Siantar, menghargai perbedaaan, apakah suku, agama, atau budaya, sudah tertanam sejak kecil. “Kami menghargai satu sama lain sudah tertanam sejak terlahir. Pergaulan sehari-hari kami cair,” kata Makda Pasaribu, 41, warga Tojai. Indahnya keberagaman juga terlihat di Kota Salatiga, Jawa Tengah. Selain berudara sejuk, penataan kotanya pun bagus. Masjid, gereja, kelenteng, wihara, berdiri berdekatan, di empat kecamatan yang ada, yakni Argomulyo, Tingkir, Sidomukti, dan Sidorejo. Para tokoh

“Toleransi butuh kesadaran total dari seluruh lapisan masyarakat. Yang terpenting ialah keteladanan dari pemimpin.”

Sejauh ini belum ada pembicaraan resmi perihal langkah penyelamatan partai. Rapat pleno DPP baru akan digelar pekan depan dengan melibatkan para senior partai beringin. Politik | Hlm 3

Anies Perintahkan Aparat DKI Siaga Banjir Posko bencana di DKI Jakarta harus bersiaga selama 24 jam, baik untuk persoalan personel maupun kebutuhan logistik dan sarana prasarana. Umum | Hlm 4

Musni Umar Sosiolog

agamanya pun mempunyai agenda rutin pertemuan. Bahkan, kampus Universitas Kristen Satya Wanaca dan IAIN Salatiga dibangun cukup dekat. “Toleransi warga modal dasar untuk membangun Salatiga,” kata Wali Kota Salatiga, Julianto. Sosiolog Musni Umar mengatakan survei Setara Institute menunjukkan intoleransi masih menjadi potret buram bangsa ini. “Toleransi butuh kesadaran total dari seluruh lapisan masyarakat. Yang terpenting ialah keteladanan dari pemimpin,” katanya, kemarin. (JH/ AS/Nic/Dhk/X-4) Sandiaga Anggap... | Hlm 2

CAKSONO

“Akselerasi ekonomi yang dihasilkan ekraf sangat cepat. Saya harapkan akhir 2017 sumbangan ekraf pada PDB sudah sampai Rp1.000 triliun.” Triawan Munaf Kepala Bekraf Wawancara | Hlm 5

Karena lambatnya kucuran dana pelatnas persiapan Asian Games 2018, pengurus pusat cabang olahraga menalanginya dengan biaya sendiri.

Olahraga | Hlm 8

SELA

JEDA

KASUS KTP-E

Black Rod Perempuan Pertama

Pencegahan Lebih Penting daripada Penindakan

KPK Tunggu Analisis Medis Novanto

TEMUAN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan pelaku korupsi di Indonesia didominasi oleh mereka yang mengenyam pendidikan tinggi, mulai yang bergelar sarjana, master, hingga doktor (Media Indonesia online, Jumat (10/11). Data yang dihimpun Indonesia Corruption Watch (ICW) medio Januari - Desember 2016 juga menunjukkan pelaku korupsi banyak dari kalangan aparatur sipil negara (ASN) yang didominasi oleh pejabat tinggi di tingkat kabupaten/kota. Dua temuan lembaga antikorupsi tersebut menunjukkan para aktor koruptor ialah mereka yang berpendidikan. Menurut Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW Febri Hendri, pelaku korupsi yang berpendidikan tinggi itu disebabkan hanya merekalah yang memiliki akses terhadap pengelolaan sumber daya negara. Sementara itu, warga yang berpendidikan lebih rendah, tambahnya, tidak memiliki akses lebih besar. “Jadi, wajar jika pelaku orang berpendidikan tinggi, tetapi perilaku korupsi tidak ditentukan oleh tingkat pendidikannya, tetapi kesempatan dan tata kelola yang buruk,” ungkap Febri, Kamis (16/11).

TERSANGKA kasus korupsi KTP elektronik, Setya Novanto, telah menjalani rangkaian tindakan medis, seperti pemeriksaan umum, MRI, dan CT scan di RSCM Kencana, Jakarta. Menurut juru bicara KPK Febri Diansyah, setelah seluruh rangkaian tindakan medis rampung, KPK tinggal menunggu analisis dan kesimpulan dari tim dokter. Laporan itu menjadi pertimbangan KPK untuk menentukan langkah selanjutnya. “Apakah masih dibutuhkan observasi dalam beberapa hari ke depan, atau dapat dilakukan pemeriksaan dan penahanan lanjutan di Rutan KPK, akan ditentukan kemudian,” kata Febri, kemarin. Ia menjelaskan penahanan terhadap Ketua DPR Setya Novanto telah dilakukan terhitung Jumat (17/11). Menurut dia, ditandatangani atau tidak berita acara penahanan tersebut tentu bukan menjadi syarat yang dapat memengaruhi keabsahan penahanan tersangka. “Terkait dengan kunjungan, karena sejak Jumat dilakukan penahanan,

RATU Inggris membuat sejarah dengan menunjuk Sarah Clarke, mantan direktur kejuaraan tenis Wimbledon, sebagai Black Rod. Ini pertama kalinya seorang perempuan memeEBET gang posisi parlemen seremonial tersebut dalam 669 tahun. Clarke yang mendapat gelar Lady Usher of the Black Rod akan mengambil alih jabatan itu dari David Leakey awal tahun depan. Leakey telah menjadi Gentleman Usher of the Black Rod sejak 2011. Sejak peran ini diciptakan pada 1348 oleh Edward III untuk menjaga pintu di luar rapat dewan penasihatnya, yang dikenal sebagai Ordo of the Garter, Black Rod sekarang menjadi pejabat senior di Dewan Bangsawan atau Majelis Tinggi (House of Lords). Pos tersebut tampil mencolok saat pembukaan parlemen, ketika Black Rod dikirim dari Majelis Tinggi ke Majelis Rendah untuk memanggil para anggota parlemen agar mendengarkan pidato Ratu. (The Guardian/Hym/X-10)

Febri menambahkan ICW fokus pada upaya menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi melawan korupsi, baik dalam penindakan maupun pencegahan. “Kalau dipersentasekan, program ICW untuk penindakan sebanyak 40% dan pencegahan 60%. Namun, yang dominan muncul di publik ialah kegiatan advokasi penindakan. Karena itu, ICW memandang pencegahan korupsi lebih penting daripada penindakan,” Febri. Sementara itu, pemerhati pendidikan Doni Koesoema A mengatakan korupsi terjadi karena penyalahgunaan kekuasaan. Dalam konteks politik, mereka yang memiliki gelar tinggi berpeluang lebih tinggi menjadi pemimpin. Rektor Universitas Paramadina Firmanzah mengatakan yang bertanggung jawab mengenai masalah korupsi bukan hanya KPK, kejaksaan, dan kepolisian, tetapi juga ranah akademik. Kampus harus dapat memberikan contoh pengelolaah yang baik dan transparan, serta harus ada kurikulum yang juga memerangi korupsi. (TB/X-7) Pendidikan Tinggi... | Hlm 6

seluruh kunjungan terhadap pasien (Novanto) harus seizin penyidik KPK,” ujarnya. Pakar hukum pidana Abdul Fickar Hadjar menegaskan ditandatangani atau tidaknya surat penahanan oleh pihak Novanto, upaya penahanan terhadap Ketua DPR itu tetap sah. “Karena dalam hukum pidana, itu diskresi penyidik. UU memberikan kewenangan penegak hukum, dia boleh menangkap, menahan (seseorang).” Fickar pun mendesak KPK untuk segera menyelesaikan berkas perkara Novanto agar cepat dimasukkan ke pengadilan. “KPK berkejaran dengan waktu untuk menyelesaikan berkas. Kalau berkas masuk ke pengadilan, praperadilan dengan sendirinya akan gugur,” tandasnya. Kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi, mengatakan kondisi kliennya yang saat ini dirawat di lantai 7 RSCM Kencana masih lemah dan terus tertidur. “Hari ini (kemarin) masih lemah, belum sadar, beliau juga tidur terus,” kata Fredrich. (Nur/Gol/X-10)

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


2

SELEKTA

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

Sandiaga Anggap Data Setara Institute tidak Mutakhir

ANTARA/YUSUF NUGROHO

LASEM BATIK CARNIVAL: Peserta karnaval menggunakan kostum batik lasem saat mengikuti acara Lasem Batik Carnival di Lasem, Rembang, Jawa Tengah,

kemarin. Festival yang diikuti ratusan peserta tersebut bertujuan mengangkat potensi Lasem sebagai kota budaya dan mengembangkan potensi kearifan lokal, yakni batik tulis lasem serta upaya untuk lebih memopulerkan batik tulis lasem ke tingkat nasional.

KKB Terus Diburu Mediasi Perlu Dimulai Pengejaran kelompok kriminal bersenjata akan terus berlanjut hingga mereka lumpuh. Komnas HAM menilai jalur mediasi juga perlu ditempuh. MARCELINUS KELEN

marcel@mediaindonesia.com

P

ASCAEVAKUASI warga yang disandera di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, Jumat (17/11), sebuah serangan yang diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali terjadi, kemarin. Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar membenarkan adanya serangan berupa pembakaran alat berat haul truck milik PT Freeport di Lower Wanagon, Grasberg, Distrik Tembagapura. Namun, ia belum memastikan pelaku ialah anggota KKB. “Bisa saja mereka (KKB) pelakunya karena mereka lebih menguasai medan,” kata Boy, kemarin. Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan pelaku pembakaran diduga berjumlah lebih dari

paling penting sandera selamat,” kata Gatot seusai menghadiri acara di kampus Unisba, Bandung, kemarin.

Langkah selanjutnya

sepuluh orang. Sebelum pembakaran terjadi sekitar pukul 06.00 WIT, kelompok bersenjata itu pun melepaskan beberapa kali tembakan. Pengejaran, ujarnya, akan terus berlanjut hingga kelompok itu dapat dilumpuhkan. “KKB selama ini telah banyak melakukan tindak kejahatan. KKB yang termonitor melarikan diri ke area ketinggian di wilayah Kali Bua menjadi kendala bagi aparat untuk melakukan pengejaran,” kata Kamal, kemarin. Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan proses evakuasi sebanyak 354 warga d i Kampung Banti dan Kimbely pada Jumat pagi berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Seluruh sandera bisa dibebaskan tanpa mengalami cedera satu pun. “Ini luar biasa, tempat sulit bisa menyelamatkan tanpa cedera. Fokus saya, kesampingkan semuanya. Yang

Untuk mengantisipasi persoalan serupa terjadi lagi, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai perlu dilakukan proses mediasi dengan berbagai kelompok di Papua. “Kalau Kapolri nanti mengatakan memang perlu dilakukan mediasi dengan kelompok-kelompok politik dan bersenjata di Papua, ya, coba kita lihat kemungkinan-kemungkinan di lapangan. Kita akan menjalin komunikasi dengan berbagai tokoh di sana,” ujar komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Amiruddin Al Rahab ketika dihubungi, kemarin. Beberapa bulan lalu, kata Amir, tiga pejabat telah ditugasi untuk menjalin komunikasi dengan berbagai pihak di Papua, di bawah koordinasi Kepala Kantor Staf Presiden (KSP). “Saya berharap mereka proaktif menjalin komunikasi dengan kelompok-kelompok itu sehingga persoalan HAM tidak timbul lagi yang baru,” tuturnya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku telah berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk melibatkan Kementerian Sosial dalam penanganan korban. “Kita upayakan para korban jangan sampai melakukan pendulangan liar lagi di sana,” kata Tito di Yogyakarta, Jumat malam. Sementara itu, ratusan korban masih bertahan di tempat penampungan, yakni rumah, perkantoran, dan gereja. Mereka ialah warga pendatang, mayoritas dari Toraja dan Jawa. Ketua Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Parjono mengatakan 90 orang yang masih bertahan di Sekretariat KKJB memutuskan akan kembali ke kampung halaman. “Tadi tiga orang sudah pulang ke Demak. Tinggal sisanya ini bingung mau pulang bagaimana terbentur biaya,” ungkapnya. Warga dari Toraja sebagian besar memilih bertahan. “Banyaknya anak. Ada yang masih mau tinggal di sini karena punya keluarga di Papua, belum tahu apakah mereka cari kerjaan lain atau tidak,” paparnya. (BY/AB/AT/AU/ Gol/Sru/Ant/J-4)

WAKIL Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menganggap indeks kota toleran (IKT) yang dipublikasi oleh Setara Institute menggunakan data yang tidak mutakhir. Akan tetapi, Sandiaga menga kui situasi di masyarakat sempat memanas saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017. “Kalau (data) kami, baru saja. Baru tiga minggu terakhir. Data Setara Institute kalau enggak salah, 2016-2017. Kalau pas pilkada, memang kita lihat sebagai dampak dari sebuah konstetasi yang sempat sangat tinggi. Mulai pemantauan warga dan partisipasinya tinggi. Namun, setelah itu, alhamdulillah turun sendiri di akar rumput,” ujar Sandiaga di Jakarta, kemarin. Menurut dia, data yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta menunjukkan kondisi toleransi di Jakarta sudah sangat kondusif. Ditambah, sambung Sandiaga, indikator yang digunakan Setara Institute berbeda dengan yang dimiliki pemprov, yakni Setara Institute menggunakan variabel penilaian berupa rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), peraturan daerah, tindakan pemerintah kota, serta pernyataan pemerintah terkait kekerasan berbasis agama. Sementara itu, data yang dimiliki Pemprov DKI, jelas dia, berbasis big data yang real time. “Indikatornya berbeda.

Kami gunakan big data yang real time dari segi konflik yang ada di bawah juga persepsi masyarakat,” tambahnya. Meski demikian, Sandiaga mengaku akan menjadikan kedua data tersebut sebagai rujukan untuk menciptakan toleransi di Jakarta. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). “Tugas kami juga untuk memastikan tingkat toleransi warga serta meningkatkan kebinekaannya.” Sebelumnya, Setara Institute merilis IKT 2017 yang menempatkan DKI Jakarta sebagai kota dengan skor toleransi terendah dengan nilai 2,30. Setara Institute juga menyatakan Kota Yogyakarta termasuk dalam cluster kota dengan toleransi rendah. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku belum mengetahui kawasan di daerah yang dia pimpin ada yang dinyatakan kota intoleran. “Yang perlu diperhatikan, kajian itu hanya perkiraan atau survei yang harus diperjelas,” kata Sultan. Menurut dia, hasil IKT dari informasi yang dirilis Setara Institute sangat berbeda dengan yang masuk ke pihaknya. Dalam tiga tahun terakhir, banyak survei menyatakan Yogyakarta ialah kota paling toleran. “Selama ini saya masih menganggap Yogyakarta kota paling toleran,” jawabnya. (Nic/AU/N-1)

ANTARA/ANDREAS FITRI ATMOKO

NGAYOGJAZZ 2017: Sejumlah peserta mengikuti kirab saat

pembukaan Ngayogjazz 2017 bertajuk “Wani NgeJazz Luhur Wekasane” di Kledokan, Selomartani, Sleman, Yogyakarta, kemarin. Perhelatan musik jazz yang digelar di area perdesaan dan menampilkan puluhan musisi jazz lokal maupun nasional itu menjadi ajang silaturahim para pecinta musik jazz.

Perundingan Iklim Tetap Berlanjut tanpa Amerika Serikat

ANTARA/SAPTONO

PENUTUPAN PAVILIUN INDONESIA COP23: Warga negara Jerman asal Bali menari

saat penutupan Konferensi Perubahan Iklim (COP23/UNFCCC) Fiji di Paviliun Indonesia, Bonn, Jerman, Jumat (17/11). Pavilun Indonesia bertema A smarter world collective actions for changing climate itu dihadiri 200 panelis, sejumlah tokoh internasional, serta ratusan pengunjung selama penyelenggaraan COP23 Fiji pada 7-17 November.

PERUNDINGAN untuk mendukung Kesepakatan Paris yang dibuat lebih dari dua dekade ditutup di Bonn, Jerman, kemarin. Pembicaraan gembos, tetapi tidak gagal akibat penolakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berkeras mempertahankan penggunaan bahan bakar fosil. Keputusan Trump untuk menarik AS dari pakta global membayangi perundingan, yang berlangsung hingga larut malam. Negosiasi ditandai dengan timbulnya kembali perpecahan antara negara-negara berkembang dan kaya. Hampir 200 negara melanjutkan usaha merancang buku panduan untuk memberlakukan kesepakatan tersebut, yang mulai berlaku penuh dalam waktu tiga tahun. “Pemerintah Trump gagal

menghentikan perundingan iklim global agar tidak bergerak maju,” kata pengamat Greenpeace, Jens Mattias Clausen. Saat menutup dua pekan perundingan, para negosiator sepakat pada dini hari kemarin untuk melaksanakan inventarisasi pada 2018 mengenai upaya nasional dalam mengurangi emisi bahan bakar fosil. Perjanjian Paris menyerukan pembatasan pemanasan global rata-rata untuk ‘di bawah’ dua derajat Celcius (3,6 derajat Fahrenheit) jika dibandingkan dengan tingkat era praindustri atau 1,5 C jika memungkinkan. Jika kondisi iklim tetap berada di atas 2 C, para ahli memperingatkan akan menyebabkan perubahan iklim yang mengerikan, dengan badai

super, kekeringan, banjir, dan kenaikan permukaan laut yang menelan daratan. Sebuah laporan minggu ini memperingatkan bahwa emisi karbon dioksida, penyebab utama masalah gas rumah kaca, meningkat 2% pada 2017 setelah tiga tahun hampir tidak ada pertumbuhan. “Mulai sekarang, emisi harus turun menjadi nol selama 40 tahun ke depan untuk mencegah kita melanggar ambang batas 1,5 C,” kata Piers Forster, seorang profesor perubahan iklim di Universitas Leeds, Inggris. Negara-negara telah mengajukan komitmen pemangkasan emisi berdasarkan Perjanjian Paris yang diperjuangkan oleh pendahulu Trump, Barack Obama. Batu bara saat ini memasok

sekitar 40% kebutuhan energi di seluruh dunia. Namun, emisi CO2 batu bara sangat tinggi dan bertanggung jawab untuk pemanasan bumi dan efek rumah kaca. Di Konferensi Iklim COP23 di Bonn, beberapa negara antara lain Inggris dan Kanada memperkenalkan Aliansi Antibatu Bara. Yang bergabung dalam aliansi itu, antara lain, Fiji, Finlandia, Denmark, Belanda, Italia, Austria, Portugal, Meksiko, Costa Rica, Selandia Baru, dan beberapa negara bagian di AS. Anggota aliansi itu ingin mengakhiri penggunaan energi batu bara selambatnya sampai 2030. Saat ini ada 20 negara yang bergabung dalam aliansi yang dinamakan Powering Past Coal Alliance itu. (AFP/DW/ Hym/I-1)

Maja Jadi Kota Mandiri dan Penahan Laju Urbanisasi MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan proyek Citra Maja Raya di Maja, Lebak, Banten, kemarin. Kota Maja akan menjadi salah satu kota penahan laju urbanisasi ke Jakarta. Proyek yang didirikan di salah satu dari sepuluh kota baru publik yang dicanangkan pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2015-2019 ini dikembangkan Ciputra Group. “Hari ini peresmian pengembangan Kota Maja. Jadi bukan Citra Raya saja, melainkan juga Kota Maja sebagai (kawasan) urbanisasi yang menuju ke Jakarta,” kata Basuki. Ia menjelaskan Kota Maja diharapkan mampu menjadi daerah penyangga Jakarta yang mandiri. Luasnya sekitar 15 ribu ha dan mampu menampung 1,2 juta jiwa serta akan dilengkapi fasilitas umum termasuk

akses tol dan stasiun kereta dari dan menuju Jakarta. “Makanya diusulkan bahwa Stasiun Maja selanjutnya harus dikembangkan. Saya kira Kota Maja akan ada Tol Serpong-Balaraja yang dikembangkan swasta non-BUMN, sudah mau dibangun, hanya ada masalah administrasi konsorsium mereka,” ujar Basuki. Menurut dia, akses tol tersebut akan segera selesai pada 2019 karena tidak terhambat oleh pro-

ses pembebasan tanah. Akses Tol Panimbang-Serang juga ditargetkan rampung pada tahun yang sama. “Kemudian dengan adanya KRL yang dikembangkan dan double track sampai Merak, ada tol yang dikoneksikan ke Maja. Itu menurut saya baik,” kata dia. Dengan perencanaan tersebut, lanjut dia, Maja bisa menjadi kota mandiri dan penyangga. Nantinya arus urbanisasi di Jakarta bisa surut karena masyarakat mendapatkan

pilihan lain, termasuk sembilan kota mandiri lain. “Kita juga jangan sampai lagi bergantung pada Jakarta, harus self service supaya bisa menghidupi kotanya sendiri,” ujarnya. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan PT KAI kini tengah mengerjakan proyek jalur ganda Stasiun Maja-Rangkasbitung sepanjang 40 kilometer. Pembangunan jalur ganda tersebut bertujuan mendukung pelayanan trans-

portasi kereta commuter line. Pendiri Ciputra Group, Ciputra, mengatakan Maja yang dikembangkan sebagai salah satu kota baru publik didukung dengan pembangunan infrastruktur dan hunian yang mumpuni. Pembangunan kawasan hunian Citra Maja Raya merupakan salah satu langkah Ciputra Group dalam mendukung upaya pemerintah mengembangkan sepuluh kota baru. (Cah/X-10)


POLITIK

3

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

Petinggi Partai Golkar Turun Gunung Sejauh ini belum ada pembicaraan resmi perihal langkah penyelamatan partai. Rapat pleno DPP baru akan digelar pekan depan dengan melibatkan para senior partai beringin. NUR AIVANNI

aivanni@mediaindonesia.com

S

ETELAH Komisi Pemberantasan Korupsi resmi menahan Setya Novanto, dinamika politik di internal Golkar pun memanas. Salah satunya, muncul wacana pergaantian Ketua Umum Golkar. Namun, sejauh ini belum ada pembicaraan resmi terkait dengan wacana tersebut. Ketua DPD I Golkar NTT Melki Laka Lena mengakui pihaknya belum membahas masalah pergantian ketua umum. Bahkan, ia menyebut internal partai beringin masih solid. “Pergantian ketua umum itu belum kami bahas. Walaupun ada pembicaraan semacam itu atau

KETERWAKILAN perempuan di lembaga legislatif butuh komitmen kuat dari partai politik. Parpol diminta tidak sekedar mencantumkan nama perempuan dalam daftar calon anggota legislatif (caleg), tapi harus memperjuangkan agar lolos sebagai anggota legislatif. “Ya butuh komitmen partai politik. Kalau kemam-

diskusi, belum kami bahas dan tidak kami bahas,� kata dia di Jakarta, kemarin. Namun, ia mengakui saat ini senior-senior partai tengah turun gunung. Pimpinan DPD I dan DPP pun tengah bergerak untuk menjalin komunikasi secara informal dengan para kader. “Kami ingin berkomunikasi secara informal terlebih dulu, bagaimana mencari jalan keluar dalam situasi ini,� tambahnya. Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung menyuarakan perihal pergantian Novanto. “Tidak ada langkah lain, Golkar harus segera melakukan perbaikan. Golkar harus segera menyiapkan pergantian kepemimpinan,� ujarnya.

Imbauan dan harapan serupa juga pernah dilontarkan mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie. Pada intinya mereka berharap Golkar bisa keluar dari kemelut politik terkait dengan kasus hukum yang menimpa Novanto. Mengenai anggapan bahwa kecelakaan yang menimpa Novanto Kamis (16/11) dianggap mengada-ada, Melki meminta biarkan setiap otoritas yang berwenang untuk berbicara. “Kalau bicara kecelakaan, biarkan polisi yang bekerja. Soal kesehatan, ada tenaga medis yang bekerja. Urusan hukum, serahkan pada Pak Novanto, pengacara, dan KPK,� terangnya. Direktur Polcomm Institute Heri Budianto menilai tidak cukup Golkar hanya mengandalkan kesolidan partai pascapenahanan Novanto oleh KPK. Menurutnya, Golkar harus mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah tersebut. “Golkar harus segera meng-

MI/ADAM DWI

DISKUSI DRAMATURGI: Ketua DPD I Partai Golkar NTT Melki Laka Lena (kanan) bersama Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto (kiri) dan mantan fungsionaris Partai Golkar Poempida Hidayatullah saat diskusi di Warung Daun, Jakarta, kemarin. Diskusi tersebut mengusung tema Dramaturgi Setya Novanto.

ambil langkah politik agar itu tidak menyandera partai, misalnya dengan mengganti ketua umum. Harus ada upaya ke sana. Kalau enggak akan ada implikasi terhadap Pemilu 2019,� tegasnya. Inisiator Gerakan Muda Partai Golkar Mirwan BZ Vauly mendesak Golkar segera mengambil langkah tegas,

mengganti ketua umum. Ia pun meminta pergantian tersebut paling lambat Desember tahun ini. “Ambil tindakan tegas, paling telat Desember ada pergantian (ketua umum),� tandasnya.

Rapat pleno Ketua DPP Golkar Andi Sinulingga menyatakan pekan

depan DPP Golkar akan menggelar rapat pleno untuk membicarakan pengisian kekosongan pucuk pimpinan partai. “Secara informal, kami sudah membahas soal rapat ini, tapi harinya belum ditetapkan. Pengurus Golkar punya akal sehat. Jika ada kekosongan, ya, seharusnya diisi,� ujar Andi. Dalam rapat nanti, kata dia,

Caleg Perempuan bukan cuma Penggembira puan perempuan saya kira sudah bisa, tapi partai harus memperjuangkan supaya 30% keterwakilan perempuan di parlemen benar-benar terwujud,� kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo seusai menghadiri acara Konsolidasi Nasional III Kaukus Perem-

puan Parlemen Republik Indonesia (KPPRI), di Jakarta, Jumat (17/11). Tjahjo mengakui banyak kendala yang dihadapi parpol dalam memenuhi syarat tersebut, salah satunya kader perempuan tidak siap. “Ya memang kadernya tidak siap,

saya pernah jadi sekjen partai mencari perempuan juga sulit, akhirnya enggak sampai 30%,� terangnya. Secara terpisah, Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate pun mengakui banyak tantangan yang dihadapi parpol untuk memenuhi

keterwakilan perempuan. Kendati demikian, pihaknya punya komitmen untuk memenuhi syarat tersebut. Artinya, hal itu tidak hanya sebagai syarat yang diamanatkan UU, tapi mereka juga berkomitmen bisa terpilih dan bekerja dengan baik di

parlemen. J o h n ny m e ny a m p a i k a n ada dua syarat yang harus dipenuhi caleg perempuan, yaitu memiliki elektabilitas bagus dan bisa bekerja dengan baik ketika terpilih. “Sekarang untuk mendapatkan dua syarat itu tidak gampang,

akan dibahas saran dari sejumlah senior partai, seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ginandjar Kartasasmita. Andi mengakui masih ada perbedaan pendapat di internal partai. Namun, menurut dia, perbedaan kepentingan dan pendapat akan berujung pada konsensus bersama dalam rapat nanti. (Pol/P-3)

baik di pusat maupun daerah. Benar, tidak gampang.� Sejauh ini, KPPRI terus mendorong peningkatan jumlah perempuan di parlemen. “Anggota parlemen perempuan memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap isu kesetaraan gender,� kata Ketua Panitia Pengarah Konsolidasi Nasional III KPPRI Ammy Amalia. (Nur/P-3)

DOK. KEMENKO POLHUKAM

KERJA SAMA ATASI TERORISME: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto (kiri) berbincang dengan Wakil Menteri Luar Negeri Spanyol Idelfonso Castro di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (17/11). Pertemuan tersebut membahas kerja sama di bidang pecegahan terorisme.

Indonesia-Spanyol Bahas Kerja Sama Atasi Terorisme WAKIL Menteri Luar Negeri Spanyol Idelfonso Castro menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (17/11). Pertemuan tersebut bertujuan membahas hubungan bilateral kedua negara, termasuk soal kerja sama penanganan terorisme. “Saya kira Indonesia sudah punya pengalaman bekerja sama dengan banyak negara dan Indonesia juga sering kali menjadi host untuk suatu bagian dari ajakan melakukan perlawanan terhadap terorisme,� ujar Wiranto. Selain membahas kerja sama penanganan terorisme, pertemuan itu membicarakan soal sikap Indonesia terkait dengan masalah Laut China Selatan. Wiranto pun menegaskan pada prinsipnya pemerintah Indonesia

sudah memiliki sikap yang tegas terkait dengan kasus itu. “Kami juga membahas bagaimana perkembangan hubungan Indonesia dan Spanyol, terutama masalah industri pesawat terbang,� kata dia. Menurut dia, kerja sama Indonesia-Spanyol di bidang industri militer di antaranya terlihat dalam pengadaan pesawat Gatot Kaca CN 202, 235, hingga 295. “Saya kira ini kerja sama yang berkelanjutan di antara kedua negara.� Mantan Panglima ABRI itu menambahkan pertemuan kedua negara sejatinya sudah beberapa kali dilakukan. Contohnya, pada Rabu (21/6) 2017, Dubes Spanyol untuk Indonesia Jose Maria Matres Manso pernah menemui Menko Polhukam. Pertemuan kala itu, antara lain, membahas rencana

kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), khususnya dalam rangka menumpas aksi terorisme. Wiranto menegaskan Indonesia tidak pernah membatasi diri. Negara mana pun di dunia yang mempunyai pengalaman terkait dengan penanggulangan aksi terorisme pasti akan diminta berkontribusi agar kinerja BNPT dapat lebih baik. Lebih jauh, terang Wiranto, pengalaman Spanyol dalam melakukan pendekatan keras ataupun halus terhadap terorisme dianggap bisa ditiru BNPT ketika menghadapi terorisme di Tanah Air. “Jadi, bagaimana BNPT bisa hard approach maupun soft approach menghadapi terorisme, dan Spanyol punya pengalaman soal itu,� pungkasnya. (Gol/P-3)

FOTO-FOTO: DOK BCA

BERBINCANG AKRAB: Direktur PT Bank Central Asia Tbk Rudy Susanto (kanan), Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan

Basir (kiri), dan Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto (tengah) berbincang usai menandatangani perjanjian kredit sindikasi di Jakarta pada Kamis (2/11). PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama dengan perbankan dan lembaga keuangan lainnya memberikan dukungan bagi kelistrikan di Indonesia melalui pembiayaan fasilitas kredit sindikasi senilai Rp 12 triliun kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN). Penandatanganan perjanjian kredit tersebut dilakukan oleh Direktur BCA Rudy Susanto, Direktur Keuangan PT PLN (Persero) Sarwono Sudarto, dan direksi manajemen institusi keuangan lain yang berpartisipasi disaksikan Direktur Utama PLN Sofyan Basir. Dalam kredit tersebut, BCA berkontribusi sebesar Rp2,5 triliun untuk melengkapi kredit dan pembiayaan dari kreditur lainnya. Keseluruhan dana tersebut akan digunakan untuk membiayai RKAP 2017, antara lain belanja modal PLN untuk pembangkit listrik, transmisi, distribusi, dan sarana di Indonesia guna men-

BCA melihat benefit yang sedemikian besar dari komitmen pendanaan yang disediakan kepada PLN hari ini, yakni mendukung PLN dalam menyediakan listrik untuk industri dan masyarakat. Rudy Susanto Direktur BCA

dukung pasokan listrik bagi masyarakat. “BCA melihat benefit yang sedemikian besar dari komitmen pendanaan yang disediakan kepada PLN hari ini, yakni mendukung PLN dalam menyediakan listrik untuk industri dan masyarakat. Pada gilirannya, dampak turunan dari komitmen pendanaan ini adalah pertumbuhan ekonomi, sehingga memberikan efek ganda untuk semua pelaku ekonomi, termasuk perbankan,� ujar Rudy. Dia juga menambahkan, BCA senantiasa terbuka untuk menjalin kerja sama pendanaan dengan berbagai pihak, apalagi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kerja sama tersebut juga sejalan dengan komitmen BCA yang senantiasa terus berinovasi dalam memenuhi berbagai kebutuhan pendanaan di tengah aktivitas ekonomi masyarakat yang semakin beragam dan spefisik.


4

UMUM

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

Aduan Warga Warnai Sosialisasi Camat Diminta Jadi Pahlawan PEMPROV DKI Jakarta menggelar sosialisasi pembukaan posko pengaduan di setiap kantor kecamatan, kemarin. Alih-alih mesti ke Balai Kota, warga Jakarta kini bisa memilih ke ruang pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) kecamatan yang buka setiap Sabtu pukul 08.00-11.00 untuk menyampaikan keluhan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede memantau pelaksanaan sosialisasi di Kecamatan Gambir dan Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Posko pengaduan di Kecamatan Sawah Besar dinamai Mpo Duma (Media Pojok Pengaduan Masyarakat). “Kita ingin membangun super team sehingga semuanya diberdayakan. Pak Camat harus menjadi pahlawan untuk

menyelesaikan permasalahan yang terjadi di akar rumput,” kata Sandiaga di Kecamatan Sawah Besar, kemarin. Pada hari pertama dibukanya posko, belum ada warga yang melapor di sana. Puluhan warga justru langsung menyampaikan keluhan mereka dalam acara sosialisasi. “Keluhannya beragam. Ada yang tingkatnya nasional seperti pelintasan kereta, ada yang sangat lokal seperti RPTRA (ruang publik terpadu ramah anak), ada juga yang bisa diselesaikan hari ini juga seperti mencabut tiang listrik (yang hampir jatuh) sebelum tertabrak,” tambah Sandi. Warga Sawah Besar mengusulkan pembangunan RPTRA di Kelurahan Kartini, sebagai satu-satunya kelurahan di Sawah Besar yang tidak punya RPTRA. Dalam

menanggapi hal itu, Camat Sawah Besar Martua Sitorus mengaku ada sebuah lahan di kompleks perumahan elite yang potensial untuk RPTRA, tapi prosedurnya lebih rumit dan harganya amat tinggi. “Kalau memang atas dasar keterdesakan warga, boleh lah kami kaji ulang lahan tersebut untuk dipergunakan sebagai RPTRA,” kata Martua. Herman, 46, warga Kelurahan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, mengeluhkan tempat pembuangan sampah di badan jalan sekitar wilayah Mangga Dua Selatan. “Dari dulu sebenarnya sudah beberapa kali masyarakat menyampaikan aduan. Cuma sekarang mungkin pelayanannya lebih sistematis. Mudahm u d a h a n p e n a g a n a n ny a juga semakin baik,” tuturnya. (Nic/J-4)

MI/ARYA MANGGALA

PENGADUAN WARGA DI KECAMATAN: Suasana pengaduan warga dengan konsep open house di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta,

kemarin. Pemprov DKI Jakarta memulai layanan pengaduan warga di tingkat Kecamatan setiap Sabtu mulai pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB. Layanan ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga, khususnya mereka yang memiliki jam sibuk pada hari kerja.

Anies Perintahkan Aparat DKI Siaga Banjir Posko bencana di DKI Jakarta harus bersiaga selama 24 jam, baik untuk persoalan personel maupun kebutuhan logistik dan sarana prasarana. NICKY AULIA WIDADIO

nicky@mediaindonesia.com

S

EJUMLAH daerah di Tanah Air bersiaga menghadapi banjir yang melanda. Apalagi, saat ini mulai memasuki musim penghujan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun memimpin apel siaga yang diikuti 49 ribu personel bertajuk Operasi Siaga Ibu Kota. Dalam apel yang digelar di Lapangan Monas di Jakarta,

kemarin, Anies memastikan seluruh aparatur Pemprov DKI dalam keadaan siap siaga selama tiga bulan ke depan. “Setiap saat kita memastikan Jakarta bebas bencana pada musim hujan kali ini,” kata Anies. Operasi ini dianggap sangat krusial terlebih jika melihat potensi banjir di Ibu Kota beberapa bulan ke depan. “Kondisi cuaca tak bisa diprediksi. Cuaca ekstrem menyebabkan banjir. Kita tak ingin tinggal diam,” kata Anies.

Dia juga menginstruksikan beberapa poin dari operasi siaga bencana ini. “Pesan saya, posko bencana harus siaga 24 jam, baik personel, kebutuhan logistik, maupun sarana prasarana. Kedua, pastikan memonitor permukaan air jika melebihi batas, aktifkan early warning system,” tambahnya. “Manajemen penanganan banjir tingkat kelurahan harus siap, mulai jalur evakuasi, pos kesehatan, dan dapur umum siap,“ kata dia. Keempat, mengantisipasi ke-

Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sudah memasuki siaga I banjir karena naiknya muka air Sungai Bengawan Solo. mungkinan lain, seperti pohon tumbang. “Semua bantuan harus didistribusikan secara baik, jangan ada penyimpangan dan lain sebagainya,” kata dia.

Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kondisi sudah memasuki siaga I banjir karena naiknya muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo. “Iya, sudah masuk siaga I banjir sejak kemarin, dini hari,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Andik Sudjarwo. Menurut Andik, tren kenaikan TMA Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro disebabkan, antara lain, tingginya curah hujan dari kawasan hulu dan lokal Bojonegoro. Selain itu, sambung Andik, ada kiriman air dari hulu sungai di Madiun dan sekitarnya.

Karena itu, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) diminta untuk mengintensifkan komunikasi dengan masyarakat. “Harap semua waspada dan bersiap menghadapi banjir,” jelasnya. Dari Kota Bandung, Jawa Barat, kawasan Jalan Pasirkoja dan Jalan Peta terendam banjir sedalam 50 sentimeter. Sejumlah toko di pinggir jalan itu juga terendam air. Seperti dilaporkan wartawan Metro TV, banjir itu diduga karena tingginya curah hujan ditambah meluapnya anak Sungai Citepus. Seorang warga, Mardi, berharap ada perbaikan sistem drainase serta pengerukan anak Sungai Citepus.

Korban tewas Seorang warga Desa Benangin V Kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Barlin, 60, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam saat banjir bandang di pedalaman Sungai Teweh (anak Sungai Barito). “Korban yang terjatuh di dalam parit ketika berjalan saat banjir melanda di jalan desa setempat,” kata seorang kerabat korban, Thole Sunarman. Korban meninggalkan rumah pada Jumat (17/11) pagi. “Korban ditemukan sekitar pukul 21.00 WIB di parit yang terendam banjir setinggi 3 meter saat mulai surut,” katanya. (YK/Ant/N-1)

Kemendag Gandeng Alfamart Berdayakan Warung Tradisional KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) menggandeng ritel swasta Alfamart untuk menjalin kesepakatan kerja dengan tujuh perbankan, yaitu BNI, BRI, Mandiri, BCA, BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Sinarmas dalam pemberdayaan warung tradisional. Dalam kerja sama itu, Alfamart berperan sebagai penyuplai barang untuk warung kelontong/ tradisional. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan langkah itu menunjukkan keberpihakan ritel modern dan perbankan dalam pemberdayaan warung tradisional dan mengembangkan UMKM sehingga ekonomi berkeadilan dapat tercipta. “Ritel modern dan perbankan harus saling membahu mengembangkan warung

tradisional guna mengatasi ketimpangan yang terjadi di sektor ritel,” ujar Enggar saat menghadiri penyerahan bantuan modal warung tradisional, di kantor pusat Alfamart, Tangerang Banten, kemarin. Bantuan kredit kemitraan itu diharapkan mampu menjangkau 2.000 warung hingga enam bulan ke depan. Skema penyaluran kredit pun bergantung pada setiap bank berdasarkan rekening koran. “Yang pasti kreditnya didedikasikan untuk membeli barang di Alfamart. Nanti kalau tidak, akan rancu, dibelikan barang lain. Maka batasan kreditnya, rate-nya Rp10 juta cukup. Jangan lebih dari itu. Bunga 13%-18%, atau 1% per bulan. Tetapi ingat, pemilik warung harus membayar tagihan rutin dan bunganya

karena ini pinjaman,” katanya. Presiden Direktur Alfamart Hans Prawira mengatakan, pihaknya akan terus berekspansi menambah gerai. Tahun ini, perusahaan telah menambah 1.150 gerai dan 800 gerai lagi di 2018. Untuk ekspansi di luar negeri, dari target 1.000 toko di Filipina, kini telah terbangun sekitar 340 toko. Modal per toko yang dibangun di sana berkisar Rp1,2 miliar-Rp1,3 miliar. Selain itu, dalam kemitraan, pemilik warung diberi pendampingan dan edukasi mengenai tren produk agar barang terus berputar, serta edukasi display barang jualan. “Kami akan terus menambah mitra terutama di gudang,” tukas Hans. (Try/ X-10)

Mahasiswa UIN Promosikan Keselamatan Berkendara HIMPUNAN Mahasiswa Teknik Informatika (Himti) Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar pekan festival inovasi mahasiswa bertajuk Hifest 2017 pada 13-18 November. Dalam rangkaian kegiatan itu, Himti UIN bekerja sama dengan PT Astra Honda Motor (AHM) mengadakan kompetisi film pendek bertemakan keselamatan berkendara (safety riding). Acara penganugerahan pemenang digelar di kampus UIN, Tangerang Selatan, kemarin. Ketua Himti UIN Alfat Nursyahban mengatakan pihaknya bersama AHM sengaja memilih tema keselamat an berkendara pada pengguna kendaraan roda

dua. Alasannya, sambung Alfat, kesadaran berkendara dengan aman amat minim, tak terkecuali di kalangan anak muda. Karena itu, ia berharap ajang kompetisi film bisa menjadi medium promosi untuk keselamatan berkendara di kalangan generasi muda. “Dalam kehidupan seharihari, keselamatan berkendara itu bukan hanya sebatas keperluan, tetapi sebuah kewajiban. Pesan itu yang ingin kami sampaikan kepada publik,” ucapnya. Dia menuturkan aspekaspek keselamatan berkendara di kalangan anak muda masih kerap diabaikan. Di antaranya berkendara tanpa helm, tidak lengkapnya kaca spion, dan perlengkapan lainnya yang tidak memenuhi

standar. “Perilaku itu muncul dalam kehidupan seharihari,” imbuhnya. Seleksi dan penjurian dilakukan melalui pemutaran terbatas pada Jumat (17/11). Selain diikuti kalangan mahasiswa, kompetisi juga diikuti siswa menengah atas. Sebanyak lima karya film lolos dalam seleksi akhir dan memperebutkan total hadiah Rp6 juta. Film berjudul Awas karya mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) keluar sebagai pemenang pertama. Posisi kedua diraih kelompok mahasiswa UIN Jakarta, Pesta Production, dengan film berjudul Nyaman karena Aman. Tempat ketiga didapat kelompok Kira’s Studio, yang juga berasal dari UIN Jakarta, dengan karya Safeless. (Dhk/I-1)


WAWANCARA

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

5

TRIAWAN MUNAF

Menggerakkan Ekonomi Kreatif Menangguk Devisa Negara Potensi ekonomi kreatif Indonesia sangat besar. Bukan tidak mungkin, di masa yang akan datang ekonomi kreatif justru bisa menjadi tumpuan dalam meraih devisa negara.

Loncat dari Swasta ke Birokrat

ABDILLAH M MARZUQI

abdi.zuqi@mediaindonesia.com

B

ANYAK yang mengatakan Indonesia gudangnya pelaku industri kreatif. Namun, banyaknya talenta kreatif itu belum mampu diwadahi secara baik. Bahkan belum ada ekosistem yang memadai untuk mereka sehingga sepotensial apa pun talenta milik Indonesia, dapat dipastikan mereka tertatih untuk merentangkan sayap ke luar negeri. Untuk itulah Bedan Ekonomi Kreatif (Bekraf) hadir. Secara kelembagaan, perjalanan Bekraf dimulai dari ditekennya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif pada 20 Januari 2015. Keberadaan Bekraf masih diterpa isu tak sedap. Setidaknya mulai isu laporan keuangan yang mendapat opini disclaimer atau tidak menyatakan pendapat dari Badan Pemeriksa Keuangan untuk laporan keuangan 2016. Banyak hal butuh diperjelas dari sepak terjang Bekraf dalam mengawal sektor ekonomi kreatif. Berikut petikan wawancara Media Indonesia dengan Kepala Bekraf Triawan Munaf, di Kantor Bekraf, Jakarta, Rabu (14/11).

TRIAWAN MUNAF

Bekraf telah berusia tiga tahun, bagaimana peran Bekraf dalam membangun industri kreatif di Tanah Air Sebetulnya belum tiga tahun. Dua tahun delapan bulan, sejak perpres yang ditandatangani Januari 2015 (Perpres Nomor 6 Tahun 2015). Akan tetapi, setelah itu tidak langsung operasional karena sebagai sebuah lembaga pemerintah memerlukan proses dalam pembentukan strukturalnya. Pada Agustus 2015, kami baru mendapatkan eselon satu. Lalu Februari 2016 baru mendapat eselon lainnya. Oktober 2016, kami baru memiliki sestama. Padahal, suatu lembaga pemerintah itu memerlukan backup dari PNS yaitu seorang sestama atau sekjen. Tidak boleh swasta atau yang berasal dari swasta memegang anggaran atau mengelola anggaran. Jadi kita dihitung dari situ, satu setengah tahunlah baru beroperasi. Kesulitan dan kendala yang dihadapi Bekraf? Keadaan Indonesia sangat besar, kita tidak bisa memuaskan dari segi pencapaian. Ada 500 kabupaten/kota yang harus kami bantu. Tentunya kami tidak menangani secepat itu karena kami tidak punya dinas. Semua harus ditangani dari Jakarta. Proses penyempurnaan dari adminitrasi. Kalau proses pendukungan secara kualitatif, itu sudah kami miliki. Yang masih menjadi tantangan kami adalah secara kuantitatif bagaimana kami bisa mencapai lebih banyak lagi praktisi, pihak-pihak yang membutuhkan dukungan kami. Bagaimana peran Bekraf dalam menanggani sektor ekonomi kreatif? Jadi sejak semula Bekraf didirikan, kami melihat tidak adanya ekosistem di 16 subsektor ekonomi kreatif. Pembentukan struktural dari Bekraf, kami bentuk persis enam kedeputian sesuai dengan kebutuhannya. Tiap kedeputian itu diharapkan ditujukan untuk menciptakan ekosistem yang dibutuhkan dari sebuah industri ekonomi kreatif seperti riset, edukasi, dan pengembangan. Lalu deputi infrastuktur karena kita belum punya infrastuktur online dan offline yang sudah mapan. Semua masih dalam pembentukan. Kita tak punya ikonik teater seperti Syndey Opera, Royal Albert Hall di Inggris. Daya capai kami masih terbatas, kuantitas orang yang melayani. Kalau kualitas kami punya. Program-program kita cukup berkualitas. Dari 16 subsektor, mana yang paling keren dan mengalami perkembangan pesat? Semua keren. Kalau soal keren atau tidak, berdasarkan hasil survei ekonomi kreatif, pertumbuhan pesat terjadi pada empat subsektor, yakni desain komunikasi visual 10,28%, musik 7,26%, animasi video 6,68%, dan arsitektur 6,62%. Apa kriteria ekonomi kreatif yang didukung Bekraf? Bagaimana prosesnya? Kita selalu mengadakan kurasi yang seadil-adilnya, seobjektif mungkin, yang dilakukan oleh pihak ketiga, oleh orang-orang yang kita percayai. Bukan oleh kita sendiri karena kita tidak ahli. Mereka akan mengu-

Tempat, tanggal lahir Bandung, 28 November 1958 Istri Luki Ariani Anak Virania Munaf Sherina Munaf Mayzura Munaf Pekerjaan Keyboardist dan penyanyi di grup musik Giant Step (1970-an) Bersama Anang Hermansyah dan Iman Sastrosaptono, mendirikan IM:port dengan situs Importmusik.com. Mendirikan perusahaan periklanan Euro RSCG AdWork (26 Desember 1989sekarang) Kepala Badan Ekonomi Kreatif (26 Januari 2015sekarang) Karya Logo ‘Moncong Putih’ Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

MI/ ROMMY PUJIANTO

rasi siapa pun yang mendaftarkan diri. Biasanya kita ada open call untuk pameran misalnya. Mendaftar langsung dinilai sesuai dengan kreasi mereka. Bukannya kita diskriminatif, tapi kita ingin menampilkan kita di luar negeri dengan optimal. Seperti itu, kita lakukan secara terus-menerus di berbagai subsektor. Kita tidak ingin menampilkan Indonesia yang terlalu tradisional, kita ingin menampilkan Indonesia yang maju. Selera kerajinannya pun bisa sesuai dengan kualitas yang dituntut konsumen di luar negeri. Ukuran keberhasilan dari dukungan Bekraf? Setiap peserta yang dikirim ke luar negeri untuk ikut pameran-pameran terkemuka, kami tuntut untuk siap bertransaksi di sana. Kalau ada orang memesan barang, komitmen mereka harus dipenuhi. Karena kita perlu skill up. Untuk industri secara keseluruhan. Ajari orang lain. Ada perluasan seperti itu yang kita tekankan pada mereka. Ukuran keberhasilan tentu transaksi. Kalau bukan transaksi tentu buat apa ada ekonomi kreatif. Hanya kreatif saja. Kita justru mau memonetisasi ide-ide itu seluas-luasnya sehingga ketiga ukuran kita, yakni penambahan tenaga kerja, penambahan devisa, dan kontribusi pada PDB juga meningkat. Bagaimana sinergi Bekraf dengan lembaga lain? Ada anggapan bahwa Bekraf kurang bersinergi dengan komunitas yang sudah ada, mohon tanggapannya? Kita sangat sinergi. Tidak bisa sempurna. Namun dengan pariwisata kita harus bersinergi. Karena kita dukung agar pariwisata menjadi andalan kita. Pariwisata tanpa ekonomi kreatif itu cuma pemandangan. Tidak ada makanan, tidak ada fesyen, tidak ada kerajinan, tidak ada musik, dan lainlain. Jadi kita harus mengikuti apa yang ditargetkan pemerintah dalam memajukan

TONTON VIDEONYA DI: ANTARA/TERESIA MAY

pariwisata. Seperti kita sudah bikin 10 konsep film yang sudah hampir selesai dari 10 destinasi wisata. Bukan iklan, bukan promosi, melainkan sebuah cerita yang terjadi di daerah itu. Bagaimana iklim ekonomi kreatif di Indonesia saat ini? Apakah sudah kondusif atau malah masih jauh dari ideal? Baik sekali kondisi iklim ekonomi kreatif. Akselerasi ekonomi yang dihasilkan ekraf sangat cepat. Saya harapkan akhir 2017 sumbangan ekraf pada PDB sudah sampai Rp1.000 triliun, pada 2015 yang sudah diukur Rp852 triliun, lalu ada kenaikan sampai hampir Rp910 triliun pada 2016. Kalaupun tidak sampai Rp1.000 triliun, hampir ke Rp1.000 triliun. Kesadaran hak atas kekayaan intelektual terkait dengan industri kreatif, termasuk perlindungan hukum terhadap hak cipta. Bagaimana Bekraf menyikapi hal itu? Ekonomi kreatif bisa maju kalau kita memahami apa itu hak kekayaan intelek-

tual. Kita bisa bukan hanya memahami, melainkan lebih lanjut lagi memberikan fasilitasi maupun pendaftaran yang kami fasilitasi secara masif dan gratis. Kami juga keliling Indonesia untuk memberikan pemahaman itu. Kalau HaKI sudah dijalankan dengan penuh. Itulah yang namanya ekraf. Sudah terdaftar, terlindungi, dan termonetisasi. Tanpa terdaftar, terlindungi itu tidak bisa termonetisasi. Kalau sudah HaKI itu yang mahal. Termasuk juga produk-produk yang harus diperhatikan branding-nya, promosinya, karena di situlah nilai dari sebuah barang. Laporan keuangan sempat mendapat disclaimer dari BPK, bagaimana dengan itu? Bahkan DPR juga menganggap SDM Bekraf kurang kompeten dalam laporan keuangan? Di tahun pertama memang kami akui kami masih sangat muda, sangat awam soal itu. Kami tidak punya struktur yang cukup untuk menangani pelaporan keuangan. Kami termasuk dari beberapa lembaga atau kementerian yang mendapat nilai rendah. Kami sudah janji tahun berikutnya, tahun kedua. Asal jangan di tahun keberapa masih juga jelek. Mudah-mudahan di tahun kedua ini kita sudah bisa meningkatkan status. Kalau bisa sudah wajar tanpa pengecualian (WTP). Saya akui pada saat itu kita memang sangat belum bisa menggelola keuangan dengan baik. Kalau boleh dibilang PNS yang kita dapat juga tidak sepenuhnya yang terbaik semua secara kualitatif. Secara kuantitatif juga kurang orangnya. Karena birokrasi administrasi keuangan di kementerian sungguh rumit, salah koma saja bisa dikembalikan, salah titik saja bisa dikembalikan. Banyak yang kami pelajari di tahun pertama dari pemeriksaan keuangan itu. (M-2)

“SAYA juga enggak tahu,” ucap Triawan Munaf datar. Kala itu Media Indonesia bertanya mengapa dirinya dipilih untuk menjadi orang nomor satu di Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Lalu ia pun sedikit cerita mengenang 2015 lalu kala Bekraf dibentuk. Kisah itu diawali dari beberapa orang yang punya obsesi untuk memajukan Bekraf yang terasa sangat ketinggalan di Indonesia. Teman-teman Triawan Munaf berkumpul dalam wadah informal yang bernama Rembuk Kreatif. Mereka bertemu secara intensif. Akhirnya mereka berhasil mengidentifikasi dan menginventarisasi apa saja yang harus dilakukan untuk memajukan sektor ekonomi kreatif di Indonesia, termasuk mengusulkan bentuk lembaga yang menangani ekonomi kreatif. Mereka merasa pekerjaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terlalu berat. Harus dipisah. Rupanya ide mereka sama dengan kemauan Presiden Jokowi. Gayung bersambut, setelah Jokowi memenangi Pilpres 2014, dibentuklah badan baru untuk urusan ekonomi kreatif. “Awalnya mau bentuk kementerian mungkin, tapi kementerian sudah 34. Tidak bisa lebih. Jadi dibentuklah sebuah badan,” ujarnya. Rembuk Kreatif lalu mengajukan proposal kepada Presiden. Ketika ditanya siapa yang mau menjadi kepala badan baru itu, malah semua teman Rembuk Kreatif mengusulkan nama Triawan Munaf. “Waktu itu saya enggak ada. Saya dihubungi mereka, termasuk Presiden apakah saya bersedia. Akhirnya sejarah yang akan bercerita,” kenangnya. Triawan Munaf bukan berasal dari dunia birokrat. Dulu dia praktisi komunikasi di bidang periklanan. Menurutnya, karakteristik di agensi periklanan berhubungan dengan semua subsektor, dari segala lini kreatif. Itulah sebabnya mantan pencetus kampanye Salam 2 Jari ini mengakui bersedia untuk menjadi Kepala Bekraf. “Waktu saya ditunjuk sebagai Kepala Bekraf, wah ini ideal sekali karena memang saya tahu banyak sekali kekurangan di semua subsektor yang ada,” ujarnya.

Masih jauh tertinggal Namun, bekal itu juga terus diasah Triawan Munaf. Ia sampai keliling ke berbagai negara maju untuk mempelajari dan membandingkan ekonomi kreatif negara tersebut dengan Indonesia. Hasilnya, Indonesia memang masih sangat jauh tertinggal. “Jadi saya OK. Kalau diberi tugas, saya mau coba,” ujarnya. Selain itu, dunia baru itu ternyata menyimpan berbagai tantangan. Sebabnya, dunia birokrasi tidak begitu akrab dengan dirinya. Ia tidak menyerah. Hasilnya, sekarang ia bermitra erat dengan berbagai lembaga dan kementerian, termasuk DPR. “Ya sudah saya hadapi terus sambil mempelajari birokrasi seperti apa. Tapi alhamdulillah mitra kerja kita Komisi X (DPR) awalnya keras. Tapi semakin kes ini mereka semakin tahu dan berteman dengan erat sekali,” terangnya. Mula menjadi Kepala Bekraf merupakan saat terberat. Ia harus menyesuaikan diri dengan format birokrasi pemerintahan. Di sisi lain, ia harus memikirkan bagaimana agar ekonomi kreatif Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari negara lain, bahkan menjadi yang utama dalam peta ekonomi kreatif dunia. Kini, Bekraf perlahan menemukan bentuk idealnya. Lembaga yang dipimpinnya telah berubah menjadi lembaga yang bergengsi di mata para pelaku ekonomi kreatif. Namun, ternyata itu tidak pula mengendurkan matanya untuk menikmati jam tidur lebih banyak. “Dapat 5 jam sudah alhamdulillah, 5 jam maksimal,” ucapnya sembari tertawa lepas. Beruntungnya, Triawan Munaf mempunyai rahasia kebugaran untuk segala aktivitas serbapadatnya. Ia ternyata juga mengonsumsi ramuan dari bahan alami untuk tubuhnya. “Saya ada ramuan dari madu, bawang putih, jahe. Jadi begini, kita punya food start-up yang sangat kreatif. Mereka salah satunya memberi saya. Mereka bilang, pak ini buat bapak supaya bapak sehat dan bisa bantu kami terus,” ujarnya. (Zuq/M-2)


6

JEDA

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

Pendidikan Tinggi Minus Integritas Untuk mencegah para intelektual melakukan korupsi, pemerintah perlu membangun korelasi antara tingginya pendidikan dan integritas diri. Kualitas karakter seseorang tidak ditentukan tingginya pendidikan.

RIZKY NOOR & TAUFAN BUSTAN miweekend@mediaindonesia.com

S

AAT orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-62 Universitas Airlangga di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (10/11), Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif mengatakan pelaku korupsi di Indonesia didominasi mereka yang mengenyam pendidikan tinggi, mulai yang bergelar sarjana, master, hingga doktor. Sementara itu, yang berpendidikan rendah sangat minim melakukan kejahatan tindak pidana luar biasa itu. Berdasarkan data KPK, lanjutnya, jumlah pelaku korupsi yang bergelar master (S-2) sebanyak 197 orang, sarjana 195, doktor 33 orang, SMA 35 orang, SMP 3 orang, dan SD 4 orang. Menurut Laode, itu fakta yang ada saat ini. Pertanyaannya apakah koruptor itu tidak tahu sehingga mereka korupsi? Itulah yang menjadi pekerjaan rumah (PR) kalangan perguruan tinggi di Indonesia untuk bisa mencegah perilaku tersebut. Laode bahkan mengkritisi bahwa sejauh ini belum ada perguruan tinggi yang meneliti apakah penggunaan APBD sampai ke rakyat. “Misalkan ada Rp1 triliun APBD, apakah ada perguruan tinggi, khususnya mereka yang bergelar master atau doktor meneliti sampai sejauh mana penggunaan dana itu, sampai riil ke masyarakat. Sejauh ini tidak ada,” katanya seperti dikutip dari mediaindonesia.com (10/11). Laode menambahkan, terjadinya korupsi, antara lain, disebabkan faktor politik, hukum, ekonomi, serta organisasi, sedangkan akar penyebab korupsi ialah krisis identitas dan orientasi kemanusiaan, kegagalan pendidikan, lemahnya kontrol dalam keluarga, aktualisasi agama terlalu normatif, serta proses politik.

Integritas diri Pemerhati dan Konsultan Pendidikan Doni Koesoema A mengatakan yang salah bukanlah sistem pendidikan, melainkan asumsi yang menyatakan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, akhlaknya semakin mulia. “Kualitas karakter tidak ditentukan tingginya ilmu atau gelar seseorang, tetapi konsistensi dan rekam jejak dalam membangun integritas dirinya,” ujarnya di Jakarta Rabu (15/11). Doni mengakui ada yang salah dalam perguruan tinggi di Indonesia. Sebabnya, ternyata sampai jenjang S-3 pun, PT belum berhasil membentuk pribadi berintegritas.

Membangun Kejujuran lewat Mata Kuliah Antikorupsi

ANTARA/ RENO ESNIR

PEREMPUAN ANTIKORUPSI: Aktivis perempuan dari Gerakan Anti Korupsi (GAK) menggelar aksi bertajuk Perempuan Indonesia Menggugat saat car free day, di Jakarta.

“Artinya, tingginya ilmu yang diperoleh ternyata tidak berkorelasi dengan meningkatnya standar dan integritas moral mereka,” tegas Doni. Sebab itu, lanjut pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah 1973 itu, PT harus memiliki kebijakan tegas tentang integritas moral para akademisi. Masalah plagiasi, ijazah palsu, dan lain-lain juga harus dibersihkan dari kampus. “Ini bentuk keseriusan pemerintah dalam menegakkan integritas moral akademisi,” ujarnya. Sementara itu, saat dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mulyadi P Tamsir mengatakan masalah korupsi tidak ada hubungannya dengan pendidikan. Menurutnya, ketika seseorang memegang kekuasaan dan mentalnya sudah mental korupsi, siapa pun akan bertindak korupsi. “Orang yang korupsi kan bukannya tidak tahu kalau perbuatannya korupsi. Yang penting pendidikan menjauhi perilaku korupsi,” jelas Mulyadi Kamis (16/11). Menurutnya, mental antikorupsi harus dibentuk sedini mungkin, bukannya sudah di perguruan tinggi, misalnya, sejak SD. Selain itu, diperlukan peran orangtua dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi. “Di luar negeri kalau orang ketahuan berbuat tidak jujur, misalnya, ketahuan menyontek sudah bisa langsung dikeluarkan

atau kena sanksi yang serius,” tambahnya. Hal senada diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Agus M Herlambang. Ia mengapresiasi upaya sejumlah kampus yang memerangi korupsi lewat mata kuliah antikorupsi. Namun, ada baiknya pendidikan semacam itu dilakukan sejak usia sedini mungkin. “Upaya kampus seperti itu silakan saja sebagai bentuk upaya pencegahan korupsi. Tapi kalau pendidikan karakternya sebaiknya dari SD, SMP, SMA. Soal kejujuran, transparansi, pengembanan amanah itu baiknya dari SD,” pungkasnya. (X-7)

SALAH satu upaya kampus mencegah korupsi bagi para lulusannya ialah memberikan pendidikan karakter melalui mata kuliah antikorupsi. Lewat mata kuliah tersebut dibangun pula nilai-nilai kejujuran dan etika. Beberapa perguruan tinggi yang memberikan mata kuliah antikorupsi itu, yakni Universitas Paramadina, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Bina Nusantara (Binus). Bahkan Binus berkomitmen menghapus data para alumninya jika terbukti korupsi.

dengan beban 2 SKS setiap mata kuliah. Masalah kejujuran juga sangat penting di lingkungan Binus. Sebab itu, mahasiswa yang menyontek saat ujian tengah semester (UTS) ataupun ujian akhir semester (UAS) akan dikeluarkan. Sudah 26 di-drop out. Hal itu dibenarkan oleh Husni, 22, alumnus Binus. Ia juga setuju dengan aturan tersebut.

Binus “Itu komitmen etik yang harus dimiliki alumni Binus. Komitmen itu sudah dijadikan kebijakan internal kampus sejak 2015,” ujar dosen tetap Jurusan Hukum Bisnis Universitas Bina Nusantara, Ahmad Sofian, kepada Media Indonesia, Jumat (17/11). Setiap kali acara wisuda, lanjutnya, rektor mengingatkan lagi bahwa Binus akan mencabut gelar akademik wisudawan jika suatu saat diputuskan bersalah oleh pengadilan terbukti melakukan korupsi,” tambah Ahmad. “Mekanisme melalui penghapusan data alumni dari database kampus. Memang belum ada aturan dari Kemenristek Dikti mengenai pencabutan gelar akademik bagi yang melakukan korupsi. Namun, itu salah satu upaya Binus dalam membangun karakter bangsa, etika, nilai-nilai kejujuran, dan antikorupsi,” jelasnya lagi. Sanksi penghapusan dari database tersebut, kata Ahmad lagi, diberlakukan bagi alumni di jenjang S-1, S-2, dan S-3. “Pendidikan karakter tersebut dilakukan melalui mata kuliah character building 1, 2, dan 3

“Orang yang korupsi kan bukannya tidak tahu kalau perbuatannya korupsi. Yang penting pendidikan menjauhi perilaku korupsi,”

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga

Mulyadi P Tamsir

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Paramadina Mata kuliah antikorupsi sudah diberikan sejak 2008 di Universitas Paramadina. “Tahun depan kita 10 tahun merayakan mata kuliah wajib antikorupsi. Kita menjadi salah

satu universitas pertama yang mewajibkan mata kuliah antikorupsi,” jelas Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah, Rabu (15/11). Mata kuliah tersebut, lanjutnya, wajib diambil oleh mahasiswa di semester awal. Kurikulumnya bekerja sama dengan KPK. Dari awal pihak KPK juga sangat aktif untuk mendorong pihak kampus secara aktif mengajarkan para mahasiswa agar tidak melakukan tindak pidana korupsi,” lanjutnya. “Metode pengajaran mahasiswa tidak hanya dibekali materi di dalam kelas, tetapi juga tugas menginvestigasi praktik-praktik korupsi di lingkungan sekitar mereka, mi-

MI/ROMMY PUJIANTO

DUKUNGAN UNTUK KPK: Sejumlah tokoh dari Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi

memberikan dukungan kepada KPK di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/9).

salnya soal pungli,” jelas Firmanzah. Seperti halnya Binus, menurutnya, Paramadina juga mengajarkan mahasiswa untuk jujur sejak dini. Misalnya, tidak boleh menyontek, mengakui tugas orang lain, dan lain-lain yang sebenarnya itu ialah nilai-nilai kejujuran dan integritas bersifat kemahasiswaan.

ITB Di kampus Ganesha itu mata kuliah antikorupsi juga diberikan sejak 2009, tetapi sifatnya pilihan. Setiap tahun ada 200-300 mahasiswa mengambil mata kuliah pilihan (tidak wajib) itu. “Mata kuliah antikorupsi) ada saat rektornya Pak Joko Santoso. ITB harus proaktif untuk mengembangkan karakter yang kuat,” jelas Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Bermawi Priyatna. Menurutnya, sebetulnya ITB memiliki pendidikan karakter yang disebut dengan NKRI (nasionalisme, kreativitas, respek, dan integritas). “Pendidikan antikorupsi masuk ke integritas. Tujuannya, pertama memahami korupsi. Setelah mahasiswa paham apa itu korupsi, barulah mahasiswa diberi tugas sebuah proyek yang merupakan penerapan dari antikorupsi,” jelas Bermawi. Contohnya, lanjutnya, dalam penggunaan uang. ITB punya banyak dana untuk program kreativitas mahasiswa yang jumlahnya sampai Rp12 juta. “Bagaimana mereka mempertanggungjawabkan setiap sen, mereka juga kampanye antikorupsi antarmahasiswa.” Selain itu, tambahnya pihak kampus pun secara regular mengundang KPK setiap tahunnya untuk memberikan kuliah umum terkait dengan korupsi. (TB/Riz/X-7)


SEPAK BOLA

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

7

KISI-KISI

Mulai Latih Skuat Usia Muda

AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS

GOL KEDUA: STRIKER Arsenal asal Cile Alexis Sanchez (kanan) melepaskan tendangan yang memperdaya kiper Tottenham Hotspur Hugo Lloris untuk mencetak gol kedua Arsenal dalam lanjutan pertandingan Liga Primer Inggris di Stadion Emirates, kemarin. Arsenal menang 2-0.

Pochettino Harus Akui Keunggulan the Gunners

Dari Jerman, pelatih Borussia Dortmund Peter Bosz harus membayar mahal ketegasannya setelah dikalahkan Stuttgrat 1-2 dalam lanjutan Bundesliga, kemarin. Eks

pelatih Ajax Amsterdam tersebut sebelumnya memilih menghukum penyerang andalannya, PierreEmerick Aubemeyang, karena ketahuan berpesta di kelab malam saat jeda internasional lalu. Penyerang Gabon ini tidak masuk ke daftar pemain yang dibawa Borussia Dortmund dalam laga tandang ke Mercedes Benz Arena. Akibatnya, di lima laga terakhir Bundesliga, Dormund gagal meraih kemenangan. Empat laga di antaranya bahkan berakhir dengan kekalahan. Terakhir Mario Gotze dan kawan-kawan dipermalukan rival terkuatnya, Bayern Muenchen, di kandang dengan skor 1-3. Bosz memilih meluapkan kekecewaannya seusai pertandingan. Apalagi, gol pertama Stuttgart yang dicetak Chadrac Akolo di menit kelima terlalu konyol. Kesalahpahaman di lini belakang membuat kiper Roman Burki melakukan blunder. Maximillian Philipp sempat membuat skor imbang sebelum akhirnya tim tuan rumah unggul kembali berkat gol Josip Brekalo di menit ke-51. “Kekalahan ini sangat menyakitkan ketika Anda melihat cara kami kebobolan. Itu berada di batas kekonyolan. Kecewa karena sejatinya kami bermain dengan baik,” jelasnya. Hanya meraih satu kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir di semua ajang membuat kursi kepelatihan yang diduduki Bosz memanas. Apalagi, kekelahan ini berpeluang besar akan menjauhkan diri dari pemuncak klasemen Bayern Munchen. (AFP/R-2)

Juventus kali ini. Tim asuhan Marco Giampolo tersebut tercatat tidak terkalahkan di kandang sejak awal musim ini. Enam pertandingan di depan pendukungnya di sapu bersih dengan 19 kali menjebol gawang tamu-tamunya dan hanya tiga kali kebobolan. Hal ini membuat bek Juventus Mehdi Benatia mengingatkan rekannya atas ancaman yang akan

ditimbulkan Fabio Quagliarella dan kawan-kawan. “Kami tahu akan sulit meraih tiga poin di sana, tapi kami harus untuk mengalahkan mereka untuk semakin dekat dengan posisi puncak. Kami harus mengerahkan semua kemampuan kami untuk menang,” jelas mantan pemain Bayern Munchen ini. Benatia merupakan salah satu suntikan tenaga baru Juventus. Bek Maroko ini sebelumnya absen dalam empat laga karena cedera. (football italia/Sat/R-2)

Kemenangan atas Tottenham di derbi London Utara akan memberikan suntikan kepercayaan diri Arsenal. Modal besar The Gunner untuk bangkit setelah gagal menunjukkan penampilan menjanjikan di awal musim. SATRIA SAKTI UTAMA

satria@mediaindonesia.com

S

EJAK kedatangan Mauricio Pochettino di White Hart Lane tiga tahun silam, Tottenham Hotspur tidak pernah sekalipun dikalahkan rival sekota Arsenal di Liga Primer Inggris. Akan tetapi, catatan positif akhirnya terhenti. Dalam derbi London Utara di Emirates Stadium kemarin, Arsenal sukses mencicipi kemenangan dari Tottenham dengan skor 2-0. Dua gol kemenangan Arsenal dicetak berkat sundulan kepala bek Skhodran Mustafi di menit ke-36 dan gol Alexis Sanchez lima menit kemudian. Namun, untuk gol terakhir sedikit berbau offside. Alexandre Lacazette berdiri sedikit di belakang bek lawan sebelum mengirimkan umpan

matang kepada Sanchez. Kemenangan ini membuktikan ucapan pelatih Arsene Wenger yang menilai timnya tidak pantas dijadikan underdog. Kemenangan itu juga memperlihatkan Arsenal sedang dalan jalur untuk bangkit. Bermain di kandang Arsenal, Tottenham gagal bersinar meski diperkuat penyerang utamanya Harry Kane. Salah satu kekecewaan terbesar dari Pochettino ialah kekalahan itu terjadi karena hanya karena masalah detil kecil. Komentarnya merujuk kepada gol offside Sanchez dan gol Mustafi yang diawali tendangan bebas. “Saya kecewa karena detaildetail yang menghalangi kami. Sangat sulit menang jika itu sudah terjadi. Sulit pula untuk diterima. Namun, semua orang tahu bahwa kami tahu apa yang terjadi,” jelas Pochettino.

Kemenangan Arsenal membuat mereka sukses memperpendek jarak dengan tim sesama penghuni London Utara ini. Dengan menempati posisi lima klasemen sementara dengan 22 poin, Arsenal kini hanya berjarak satu poin dengan Tottenham yang berada

di posisi tiga.

Perjudian mahal Bosz

Allegri Memburu Rekor Pribadi BAGI pelatih Juventus Massimiliano Allegri, pertandingan melawan Sampdoria dalam lanjutan Serie A menyimpan potensi terpecahnya rekor pribadi. Menaklukkan Il Samp, julukan Sampdoria, di Stadion Luigi Ferraris malam nanti akan menjadi kemenangan ke-300 Allegri sebagai juru taktik profesional. Selama 14 tahun menjadi pelatih,

Allegri telah melakoni 584 pertandingan, 299 di antaranya diakhiri dengan kemenangan. Juventus menjadi tim yang paling banyak memberikan rasio kemenangan terbesar sepanjang karier Allegri, yaitu sekitar 42%. Terlepas dari rekor pribadi, tiga poin di kandang Sampdoria teramat penting untuk Si Nyonya Tua, julukan Juventus. Poin penuh

berarti berpeluang menyalip pimpinan klasemen Napoli sekaligus menjauh dari kejaran Inter Milan di peringkat ketiga. Dalam delapan duel terakhir melawan Samdporia, Juventus hanya sekali kehilangan poin. Tujuh laga lain sepenuhnya menjadi milik Gianluigi Buffon dan kawan-kawan. Akan tetapi, Sampdoria berpotensi menghentikan keperkasaan

Tim Garuda Minim Kreativitas

ANTARA/RISKY ANDRIANTO

KECOH LAWAN: Pemain timnas Indonesia Boaz Salossa (tengah)

berusaha mengecoh pemain timnas U-23 Suriah pada laga uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, kemarin. Indonesia kalah 0-1.

MESKI berlabel laga persahabatan, kekalahan timnas senior Indonesia dari timnas Suriah U-23 cukup disayangkan. Boaz Solossa dan kawankawan dipaksa menyerah 0-1 di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Jawa Barat kemarin. Gol tunggal Elang Qasioun, julukan Suriah, dicetak Mohammed Anez saat laga menyisakan waktu tujuh menit di waktu normal. Tiga hari sebelumnya timnas Suriah U-23 mengalahkan timnas Indonesia U-23 dengan skro 3-2. Dalam laga uji coba kali ini, Indonesia gagal tampil seperti yang diharapkan. Delapan pemain senior yang dikombinasikan pelatih Luis Milla tidak mampu mendongkrak penampilan tim.

Masuknya Andik Vermansyah, Boaz Solossa, dan penyerang debutan Ilija Spasojevic nyatanya tidak mengubah peruntungan skuat Garu da. Gelandang Muhammad Taufiq yang ditugasi sebagai kreator gagal menjembatani serangan dari belakang ke depan. Milla mengakui kreativitas tim masih sangat terbatas. “Tim lawan menunjukkan kualitasnya, bermain baik dan akhirnya unggul. Mereka lebih baik secara fisik sehingga mampu mendominasi permainan. Seharusnya kami harus lebih dinamis dalam menyerang. Kami juga masih kekurangan ide untuk membangun serangan,” jelas Milla. Pelatih Suriah Hussein Alfash mengakui timnya bermain lebih

baik. “Pertandingan kali ini berjalan dengan baik, tapi Indonesia bermain sangat keras. Beruntung karena kami bermain lebih baik,” jelas Alfash seusai pertandingan. Meski demikian, ia memberi pujian bagi Indonesia, khususnya Milla. Menurutnya, dengan persiapan yang lebih matang, timnas Indonesia dinilai bakal menunjukkan performa lebih baik di masa mendatang. “Pada intinya, saya puas dengan penampilan tim, tapi Indonesia juga bermain baik. Mereka punya pelatih bagus. Jika ada waktu lebih banyak untuk berlatih, saya yakin pelatih (Milla) bisa meramu para pemainnya lebih baik,” imbuhnya. (Sat/R-2)

DAILYMAIL

SETELAH memutuskan gantung sepatu musim panas lalu, Scott Parker memulai kariernya sebagai pelatih sepak bola. Pria berusia 37 tahun tersebut memulai debut sebagai pelatih tim U-18 Tottenham Hotspur U-18. Bersama skuat muda Lilywhites, Parker mempunyai mimpi untuk menyukseskan para pemain muda Spurs di masa depan. “Saya punya tanggung jawab untuk pemain-pemain muda ini, bagaimana mereka bisa bekerja keras di luar batas dan seberapa jauh saya bisa mendorong mereka, seperti halnya orangtua. Ini adalah lingkungan elite dan saya pikir saya tahu apa yang dibutuhkan untuk meraih puncak kesuksesan,” ujar Parker. Parker memutuskan pensiun sebagai pemain setelah menjalani karier sepak bola selama dua dekade. Semasa menjadi pemain, Parker telah memperkuat Charlton, Chelsea, Newcastle United, West Ham, Tottenham Hotspur, Fulham, dan timnas Inggris. (dailymail/ Rul/R-2)

AFP

Kerap Ganti Nomor Telepon PEMAIN timnas Togo Emmanuel Adebayor ternyata membenci keluarganya. Mantan penyerang Arsenal, Manchester City, dan Tottenham Hotspur itu mengungkapkan keluarganya tidak pernah peduli terhadap dirinya. Kondisi tersebut bahkan sempat membuat Adebayor berpikir untuk bunuh diri. “Saya merasa jijik sampai pada tahap ini, tetapi saya lega telah membicarakannya. Saya berkali-kali merasa ingin bunuh diri dan saya menyimpan perasaan ini selama bertahun-tahun, rasanya sangat sulit ketika Anda bekerja keras untuk mengangkat keluarga Anda keluar dari kemiskinan, tetapi mereka masih saja menentang Anda,” ujar pemain berusia 33 tahun tersebut. Pemain Istanbul Basaksehir FK itu menambahkan keluarganya tidak pernah menanyakan keadaannya melalui telepon dan hanya meminta uang. Karena itu, Adebayor mengaku sering kali mengganti nomor teleponnya agar tidak ada keluarga yang bisa menghubunginya. (Mirror/Rul/R-2)

AFP

Tinggalkan Wales demi Sunderland CHRIS Coleman telah mengundurkan diri sebagai pelatih timnas Wales pascakegagalan membawa tim asuhannya ke putaran final Piala Dunia Rusia 2018. Pelatih berusia 47 tahun tersebut memutuskan untuk beralih ke klub Liga Primer Inggris, Sunderland, menggantikan Simon Grayson yang dipecat setelah memimpin di 18 pertandingan. Hengkangnya Coleman dari tim Wales diumumkan Asosiasi Sepak Bola Wales (FAW). Direktur Eksekutif FAW Jonathan Ford mengaku sangat kecewa dengan keputusan Coleman meninggalkan timnas. “FAW dan Wales sebagai sebuah negara akan selalu berterima kasih atas pekerjaan yang telah dia lakukan selama enam tahun terakhir sebagai manajer timnas, dari perjalanan panjangnya, dia bisa membimbing kami ke semifinal Euro 2016. Kami berharap Chris mendapat masa depan yang sangat menguntungkan saat dia kembali memanajeri sebuah klub, sebuah hasrat di saat dia selalu bersikap jujur dan terbuka,” ujar Ford. (BBC/Rul/R-2)


8

OLAHRAGA

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

SEKILAS GELANGGANG

The Cavs Lanjutkan Tren Positif Kalahkan Los Angeles Clippers CLEVELAND Cavaliers akhirnya melanjutkan tren kemenangan pascamenaklukkan Los Angeles Clippers pada laga lanjutan NBA 2017-2018, kemarin. Juara NBA musim 2015-2016 tersebut berhasil merebut kemenangan keempat mereka secara beruntun pascamenumbangkan Clippers dengan skor 118-113. LeBron James menjadi aktor kemenangan the Cavs kali ini. Forward andalan the Cavs tersebut berhasil mencetak 39 poin, 14 rebound, dan 6 asisst, sednagkan di kubu lawan, Blake Griffin tampil paling baik seusai mencetak 23 poin. The Cavs memang tengah memburu kemenangan di setiap pertandingan yang mereka hadapi. Sebabnya, saat ini posisi mereka masih tercecer di peringkat ketujuh di klasemen sementara dengan meraih sembilan kemenangan dan menelan tujuh kekalahan. Mereka harus mengejar ketertinggalan dari Boston Celtics yang kini menguasai puncak klasemen dengan 14 kemenangan dan hanya 2 kali menelan kekalahan. (AFP/ Rul/R-4)

1.300 Personel Disiapkan untuk Asian Games 2018

ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA

KEJURNAS LAYAR: Sejumlah atlet cabang olahraga layar (pelayar) beradu cepat dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Layar Piala Wali Kota Semarang di perairan Pantai Marina, Semarang, Jawa Tengah, kemarin. Kejuaraan yang terbagi menjadi dua kategori lomba, yakni laser dan optimis, tersebut diikuti 74 pelayar dari sejumlah provinsi di Indonesia.

Kucuran Dana Pelatnas Lambat Karena lambatnya kucuran dana pelatnas persiapan Asian Games 2018, pengurus pusat cabang olahraga menalanginya dengan biaya sendiri. NURUL FADILAH

fadillahl@mediaindonesia.com

P

ERSOALAN klasik yang dialami cabangcabang olahraga kembali berulang. Anggaran yang digunakan untuk membiayai persiapan bagi para atlet pelatihan nasional (pelatnas) dalam menghadapi Asian Games 2018 masih belum cair hingga saat ini. Padahal, Asian Games 2018 tinggal sembilan bulan lagi dengan target Indonesia, sebagai tuan rumah, masuk 10 besar sebagai kontingen peraih medali emas dari 45 negara

peserta. Di tengah waktu persiapan yang kian mepet, cabor-cabor sangat membutuhkan kucuran dana untuk mempersiapkan para atlet mereka dalam multiajang se-Asia tersebut. Cabor panahan yang tengah menjalani kamp pelatihan bagi para atlet mereka di Surabaya belum mendapat anggaran. Manajer pelatnas panahan, Freddy Rosandi, mengatakan pihaknya masih belum mendapatkan dana dari pemerintah. “Yang dijanjikan bahwa Oktober sampai Desember ini dana akan turun, tetapi sampai detik ini juga enggak ada,” ujar

Freddy saat dihubungi Media Indonesia via telepon. “Tetapi, kami tetap melakukan latihan di Surabaya secara mandiri dan semua menjadi tanggung jawab kami karena kami enggak mau kehilangan target,” ujar Freddy. Di sisi lain, cabor panahan ialah salah satu cabor yang diprioritaskan dan ditargetkan menyumbang medali emas di ajang Asian Games 2018. Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berjanji pihaknya akan memberikan perhatian khusus kepada cabor-cabor dan para atlet yang diprioritaskan meraih medali emas di Asian Games 2018.

Tanggung sendiri Dalam mengatasi penyaluran dana pelatnas yang berantai, pemerintah telah memang-

kas jalur birokrasi dengan menghapus Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Dana akan disalurkan secara langsung kepada pelatnas dari setiap cabor dengan persetujuan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Namun faktanya, penyaluran anggaran untuk cabor-cabor belum sesuai dengan harapan. Freddy mengaku, pihaknya telah mengajukan proposal pengajuan dana kepada Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora sejak awal September lalu. “Kami sudah lama serahkan ke Deputi IV Kemenpora. Bahkan saat penghapusan Satlak Prima, kami diminta mengubah pengajuannya ke Deputi IV dan kami sudah melakukannya,” tutur Freddy. “Anggaran pelatnas sebesar

Rp500 juta digunakan untuk akomodasi, konsumsi. Biaya peralatan atlet hampir mencapai Rp160 juta. Saat ini terpaksa kami tanggung dulu dan menunggu reimburse,” tandas Freddy. Di sisi lain, KONI telah menyerahkan usulan cabang olahraga yang berpeluang mendapat medali emas kepada Kemenpora. Sebanyak 16 cabang olahraga, menurut KONI, amat berpotensi mendapatkan medali emas untuk Indonesia. “Saya sebelumnya bukan bilang soal peringkat. Sejumlah 16 cabor amat berpeluang menyumbangkan 16-20 emas dan itu bisa menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar di klasemen Asian Games 2018,” kata Wakil Ketua III KONI Ekawahyu Kasih di Jakarta, kemarin. (Rul/Beo/R-4)

SEBANYAK 1.300 personel akan disiapkan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk mengawal kompetisi olahraga terbesar se-Asia alias Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta. Para personel dishub tersebut disiagakan guna mengatur lalu lintas selama perhelatan Asian Games 2018. Hal itu diungkapkan Kepala Dishub DKI, Andri Yansyah, di Jakarta, kemarin. Menurut Andri, ribuan personel tersebut tidak hanya ditugasi mengatur pengalihan arus lalu lintas, tetapi juga sekaligus melakukan pengawalan terhadap para atlet Asian Games 2018. Untuk menyambut gelaran Asian Games, pihak dishub telah mengalokasikan anggaran Rp34 miliar yang digunakan untuk membeli sejumlah unit kendaraan pengawalan. Andri menambahkan kendaraan tersebut salah satunya digunakan untuk mengantarkan para atlet Asian Games yang akan mendapat pengawalan berupa dua voorijder. “Pengawalan berupa dua voorijder itu diberikan untuk memastikan supaya seluruh atlet datang tepat waktu di lokasi pertandingan,” tutur Andri. (Rul/R-4)

Pembalap Inggris Tewas di Grand Prix Macau PEMBALAP asal Inggris Daniel Hegarty tewas dalam kecelakaan di Grand Prix Macau, kemarin. Pembalap dari tim Honda Topgun Racing berusia 31 tahun tersebut terjatuh di lap keenam balapan setelah menabrak rintangan di bagian luar sirkuit. “Keluarga Daniel telah dihubungi dan panitia akan memastikan setiap bantuan yang diberikan kepada mereka,” kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan setelah kecelakaan. “Komite Grand Prix Macau menyampaikan ungkapan simpati yang mendalam kepada keluarga dan temanteman Daniel.” Pembalap Nottingham itu ambil bagian dalam Grand Prix Macau kedua setelah finis di peringkat ke-16 pada tahun lalu. Glenn Irwin dari Irlandia Utara diumumkan sebagai pemenang setelah balapan dihentikan di lap keenam. Macau menjadi tuan rumah balapan untuk mobil dan motor sejak 1954. Hegarty ialah pembalap pertama yang tewas di ajang itu sejak Luis Carreira dari Portugal tewas dalam kualifikasi untuk balapan pada 2012. (Ant/R-4)

Muller Bertekad Berjaya di Etape Kedua DENGAN persaingan ketat, juara etape pertama Tour de Singkarak (TdS) 2017, Robert Muller, harus berjuang keras untuk menghadapi etape kedua dari Painan menuju Sawahlunto, Sumatra Barat, hari ini. Sebagai pemegang kaus kuning atau pembalap tercepat pada etape pertama, kemarin, Muller mencatatkan waktu 5 detik lebih unggul daripada posisi kedua, Peerapol Chawchiangkwang asal Thailand. Muller dari Embrace The World Cycling Team hanya terpaut 7 detik dari pembalap Indonesia asal tim KFC Cycling, Jamal Hibatullah, yang finis di urutan ketiga. Tidak hanya itu, dua pembalap asal Iran yang memperkuat tim Tabriz Shahrdari, sang juara tiga kali TdS, Mohammad

Esmaeil Chaichi Raghimi, dan Ghader Mizbani, akan menjadi ancaman bagi Muller. Etape kedua TdS 2017 dari Painan Pesisir Selatan menuju Sawahlunto dengan jarak tempuh 156 km diwarnai dengan tiga titik sprint, yaitu di Tarusan (Km 19,1), Bandar Buat (Km 76,9), dan Selayo (Km 122,8). Selain itu, ada titik KOM di Bungus (Km 61), Bukit Lampau (Km 61), dan Air Sirah (Km 94,7). “ Ya n g j e l a s s ay a c u k u p senang bisa tampil di sini. Apalagi saya langsung bisa menjuarai etape pertama, padahal saya pertama kali turun di TdS. Ini akan menjadi modal saya untuk etape berikutnya,” papar Muller yang tampak optimistis. Dua pembalap asal Iran, Chaichiraghimi dan Mizbani,

Dua pembalap asal Iran dipastikan menjadi momok bagi Muller dan para pembalap lain yang turun di kejuaraan TdS 2017. dipastikan menjadi momok bagi Muller dan para pembalap lain yang turun di kejuaraan TdS 2017. Selama berlangsungnya kejuaraan yang masuk kalender

UCI (Uni Sepeda Internasional) untuk edisi kesembilan, dua pembalap Iran memang mendominasi juara umum balapan bergengsi di Indonesia itu. Sementara itu, pembalap domestik, Jamal Hibatulloh, telah menunjukkan kebanggaan dengan finis di posisi ketiga dan meraih kaus merah di etape pertama. Selanjutnya, pembalap lain Indonesia, Aiman Cahyadi, yang kali ini memperkuat tim Sapura Pro Cycling asal Malaysia, juga bertekad memberikan yang terbaik. “Menjadi yang terbaik itu membutuhkan proses. Yang jelas saya bersama dengan tim akan terus mencoba. Balapan baru saja dimulai. Semoga mampu meraih hasil terbaik,” kata Aiman. (Rul/Ant/R-4)

ANTARA/MARIL GAFUR

JUARA ETAPE PERTAMA: Pembalap asal Jerman Robert Muller mengangkat tangan saat memasuki finis pada etape pertama Tour de Singkarak (TdS) 2017, di Pantai Padang, Sumatra Barat, kemarin. Etape pertama ajang balap sepeda internasional itu diikuti 103 pembalap dari 29 negara.

Kevin/Marcus Hadapi Lawan Berat di Final INDONESIA menyisakan satu wakil di babak final turnamen super series premier Tiongkok Terbuka 2017. Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Marcus Fernaldi Gideon berhasil meraih tiket final. Pada laga semifinal yang berlangsung di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, Tiongkok, kemarin, Kevin/ Marcus mengalahkan pasangan unggulan keempat asal Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen, dengan skor 21-14 dan 21-18. Di gim pertama, Kevin/ Marcus mampu mengatasi lawan mereka dengan mudah. Pasangan Indonesia itu menguasai permainan tanpa memberikan kesempatan

kepada Li/Liu untuk mengembangkan permainan. Pertandingan pun berakhir dengan skor 21-14. Memasuki gim kedua, Kevin/Marcus mulai mendapat perlawanan dari Li/Liu. Pemain Tiongkok tersebut sempat menyusul perolehan angka yang diraih Kevin/ Marcus. “Kami hari ini bermain cukup baik. Mungkin lawan di bawah tekanan terus, tapi di gim kedua lawan mulai jalan, sudah enggak segampang gim pertama,” ujar Kevin. Dengan hasil tersebut, kemenangan Kevin/Marcus atas Li/Liu bertambah. Dalam tiga kali berhadapan, Kevin/ Marcus telah memenangi

dua pertandingan dari pasangan itu. Sebelumnya, pasangan Indonesia tersebut mengalahkan Li/Liu di ajang Malaysia Terbuka 2017. Seusai bertanding, Li memuji permainan unggulan pertama turnamen tersebut. Menurut Li, permainan Kevin/Marcus sangat cepat dan mereka sulit mengimbangi permainan itu. “Mereka bagus di penerimaan servis. Lihat pertemuan sebelumnya, kami selalu belajar dari servis dan penerimaan servis,” kata Li. “Kami belajar dari pertandingan hari ini. Kami jadi mempunyai banyak pengalaman bertemu mereka, dan

berharap bisa beradaptasi dengan gaya bermain mereka,” tambah Li. Meski menang mudah atas lawan kali ini, Kevin/Marcus tidak boleh lengah karena mereka akan menghadapi Mathias Boe/Carsten Mogensen, di babak final. Pasangan Denmark yang menjadi unggulan kedua tersebut mengalahkan ganda putra lain Indonesia, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro, dengan straight-set 22-20, 21-12. Dari enam pertemuan dengan Mathias/Carsten, Kevin/ Marcus hanya merebut dua kemenangan di Jepang Terbuka 2017 dan Tiongkok Terbuka 2016. (Rul/R-4)


TIFA

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

9

Menengok Chairil Anwar melalui Perempuan Perempuan-perempuan itulah yang akhirnya digunakan sebagai gerbang untuk memasuki dunia Chairil Anwar dengan kegelisahan hidup dan pemikirannya. ABDILLAH M MARZUQI

abdizuqi@mediaindonesia.com

P

ANGGUNG itu memang bukan untuk menampilkan biografi utuh dari seorang sosok sastrawan besar yang dimiliki Indonesia. Alih-alih disebut sebagai biografi utuh, pentas itu tidak menampilkan masa kecil sang sastrawan ataupun proses kehidupan penting lainnya. Lalu apa yang dimaksudkan dalam pementasan ini? Memang pentas ini tidak bertujuan ke situ. Pentas ini juga tidak berupaya masuk ke ruang penggambaran runtut dan runut dari proses hidup seorang penyair besar. Masuk melalui fragmentasi peristiwa yang dibangun sedemikian rupa hingga menghasilkan dramaturgi apik. Setiap fragmentasi yang dibangun mampu menunjukkan bahwa Chairil Anwar adalah manusia biasa. Ia bisa sakit, sedih, takut, dan bahagia. Sungguh olahan dramaturgi memikat dari sebuah biografi besar seorang tokoh yang punya banyak sisi. Itulah yang menjadikan pentas ini berbeda dan indah. Sekelumit kesan itu muncul dari pentas Perempuan-Perempuan Chairil yang diselenggarakan Titimangsa Foundation didukung Bakti Budaya Djarum Foundation. Pentas itu berlangsung selama dua hari, 11 dan 12 November 2017, di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pentas ini bercerita tentang sosok penyair ternama Indonesia Chairil Anwar. Tak dapat dimungkiri, Chairil Anwar adalah penyair legendaris dengan karya-karya yang mampu menjadi sumber inspirasi banyak orang. Puisi-puisinya juga terus langgeng dan men-

jadi bahan kajian hingga saat ini. “Chairil Anwar melalui karya-karyanya merupakan cermin sejarah untuk memaknai apa arti kemerdekaan manusia, juga kemerdekaan sebuah bangsa. Setidaknya esensi itulah yang mendorong saya mewujudkan mimpi mementaskan perjalanan hidup Chairil Anwar. Lewat puisipuisinya, Chairil Anwar telah mengambil peran yang tak kecil demi memberi tenaga dan makna pada semangat revolusi dan kemerdekaan negeri ini. Chairil Anwar mati muda, tetapi karya-karyanya melampaui zamannya. Ia seakan tak pernah mati. Semangatnya selalu ada dan terus hidup bersama kita,” ujar produser Happy Salma. Pementasan ini terinspirasi oleh buku berjudul Chairil karya Hasan Aspahani. Dari buku itulah Happy Salma dan Agus Noor selaku sutradara menemukan bentuk dan fokus pemanggungan Chairil. Termasuk biografi Chairil yang berhubungan dengan sejumlah sosok perempuan yang hadir dalam puisinya. Perempuan-perempuan itulah yang akhirnya digunakan sebagai gerbang untuk memasuki dunia Chairil Anwar dengan kegelisahan hidup dan pemikirannya, serta pertaruhan yang dilakukan. Menurut Agus Noor, dengan pendekatan biografi puitik ini, penulisan lakon menjadi memiliki fleksibilitas tafsir karena tak terlalu terbebani untuk menginformasikan sebanyak mungkin fakta seputar Chairil. “Fakta-fakta dirujuk untuk mempertegas adegan, percakapan, dan konflik. Pergulatan batin dan kegelisahan Chairil, juga tokoh Ida, Sri,

Mirat, dan Hapsah, bisa dieksplorasi menjadi sebuah drama. Karena bagaimanapun, ini adalah pertunjukan teater yang mestilah memiliki bangunan dramatika atau dramaturgi yang diharapkan memikat,” terang Agus Noor.

Cinta dan perempuan Pentas ini lebih membahas cinta dalam kehidupan Chiril dengan menempatkan perempuan sebagai pintu masuk untuk mendalami sosok sang penyair. Itulah pula yang menjadikan tajuk dan fokus utama pementasan ini adalah perempuan dan cinta. Bagi Chairil, cinta dan perempuan adalah inspirasi, juga tragedi yang membuat hidupnya terempas, terlepas, dan luput. Diakui Agus Noor, percakapan dalam pentas ini tidaklah sebagaimana yang terjadi sesungguhnya. Sebab tentu sulit mencari rujukan dialog Chairil dengan tokoh-tokoh yang terlibat. Namun, di sinilah letak kedigdayaan tim kreatif diuji. Mereka wajib bisa membayangkan pergulatan batin dari puisi-puisi yang ditulis Chairil untuk Mirat. Bentuk itulah yang nantinya dijadikan dasar untuk membuat percakapan dan adegan. “Karena itulah saya lebih suka menyebut lakon ini sebagai biografi puitik, di saat adegan dan percakapan dihidupkan kembali berdasarkan puisi-puisi Chairil,” terang sutradara Agus Noor. Lakon ini terdiri dari empat babak, yang menggambarkan hubungan Chairil dengan empat perempuan, yakni Ida, Sri, Mirat, dan Hapsah. Memang ada banyak perempuan dan nama berlintasan dalam hidup dan sosok Chairil Anwar. Namun, empat nama ini istime-

wa. Mereka menggambarkan sosok perempuan pada zaman itu. Ida Nasution adalah mahasiswi, penulis yang hebat, pemikir kritis, dan bisa menyaingi intelektualisme Chairil ketika mereka berdebat. Sri Ajoti ialah seorang mahasiswi yang bergerak di tengah pemuda-pemuda hebat pada zamannya. Sri gadis ningrat yang tak membeda-bedakan kawan, bahkan ia ikut main teater, jadi model lukisan. Fragmen perempuan ketiga menampilkan Sumirat. Perempuan itu adalah seorang terdidik yang lincah dan tahu benar bagaimana menikmati kedaraan. Ia mengagumi keluasan pandangan Chairil. Ia juga menerima dan membalas cinta Chairil dengan sama besarnya. Tapi akhirnya cinta itu kandas. Lalu akhirnya, Chairil disadarkan oleh Hapsah bahwa dia adalah lelaki biasa. Perempuan yang memberi anak pada Chairil ini begitu berani mengambil risiko mencintai Chairil karena tahu lelaki itu akhirnya akan berubah. Meskipun itu terlambat, ia tahu Chairil menyadari bahwa Hapsah benar. Empat perempuan yang tak sama, empat cerita yang berbeda. Tanpa mengecilkan arti dan peran perempuan lain, tapi lewat cerita empat perempuan ini kita bisa mengenal sosok Chairil, juga dunia yang hendak ia jadikan, serta zaman yang menghidupi dan dihidupinya. Teater Perempuan-Perempuan Chairil menampilkan aktor terbaik Indonesia yaitu Reza Rahadian sebagai Chairil Anwar, Marsha Timothy sebagai Ida, Chelsea Islan sebagai Sri Ajati, Tara Basro sebagai Sumirat, dan Sita Nursanti se-

MI/ABDILLAH M MARZUQI

FENOMENAL: Aktor Reza Rahadian (kanan) memerankan penyair Chairil Anwar dan aktris Sita Nursanti sebagai Hapsah Wiriaredja dalam pementasan teater Perempuan-Perempuan Chairil, di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (11/11). besar untuk karya-karyanya. Pentas ini mampu menggambarkan hal itu dengan sangat baik melalui pintu masuk yang pas lewat perempuanperempuan Chairil. (M-2)

bagai Hapsah Wiriaredja. Pada akhirnya, pentas ini melestarikan ingatan bahwa Indonesia punya sastrawan yang menjadi anak emas pada zamannya bahkan zaman

sesudahnya. Ia bukan hidup dalam kemapanan serbacukup, puas, dan bahagia dalam kehidupan. Namun ia berhasil membuat segala yang ada dalam hidupnya menjadi energi

baginya kebenaran itu masih tetap ada walau dalam bentuk yang terfragmentasi. Dewasa ini, semakin hari semakin banyak orang mendapatkan informasi melalui media sosial. Sementara itu, media sosial itu sendiri telah diatur menggunakan algoritma untuk mengetahui apa yang kita suka. “Kita sepertinya tampak lebih bebas, tapi sebetulnya tidak. Ini sudah menjadi industri miliaran dolar dengan keuntungan miliaran dolar yang semuanya didapatkan dari data pribadi kita,” jelas Roby. Ketika mereka meraup keuntungan miliaran dolar, yang kita dapat malah polarisasi politik, polarisasi opini publik, yang kebanyakan justru merugikan. Roby berpidato kurang lebih selama 1 jam. Apa yang ia sampaikan ini merupakan hasil telaahnya soal asal usul waktu atau bagaimana ia memahami masa lalu, kini, dan masa yang akan datang. (*/M-2)

PIDATO KEBUDAYAAN: Roby Muhamad menyampaiakan Pidato Kebudayaan bertajuk Nostalgia Masa Depan Manusiadi Taman Ismail Marzuki, Jakarta .

Tentang Manusia dan Realitasnya MALAM itu ribuan penonton sudah masuk ke Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Mereka menempati kursi sesuai dengan nomor tiketnya masing-masing. Satu orang lagi tampak terlambat datang, lakunya bingung mencari tempat duduk sambil mencocokkan nomor tiketnya. Pendar cahaya lampu kini mulai redup. Tampak di sisi kiri, belasan anak mulai berjalan ke tengah panggung. Tak lama kemudian suara piano berdenting dan belasan anak tadi bersatu padu dalam suara. “Aku bangga menjadi anak Indonesia,” begitulah suara mereka bersipongang. Paduan suara anak-anak dari Yayasan Bina Vokalia menjadi pembuka Suara Jernih dari Cikini. Kali ini, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menggelar Pidato Kebudayaan, yang menjadi salah satu program unggulan sekaligus tradisi tahunannya dengan mengundang Roby Muhamad, seorang fisikawan, statistikawan, sosiolog, dan entrepreneur.

Di mata Ketua Umum DKJ Irawan Karseno, peradaban manusia sedang berada pada lampu kuning. ‘Kuning’ berarti situasi atau masa transisi. Setelahnya, keadaan bisa membaik menjadi lampu hijau, atau malah memburuk menjadi lampu merah. “Suara jernih dari Cikini,” kata Irawan Karseno memberi tawaran pemikiran kritis terkait dengan masalah terkini dalam aspek kesenian, kebudayaan, dan peradaban. Roby merupakan seseorang yang sejak kecil berambisi mengurai bab musabab realitas. Hal itu lantas membuatnya bersekolah nonsetop selama 35 tahun, hingga berhasil mendapat 1 gelar sarjana fisika teori dari Institut Teknologi Bandung (ITB), 3 gelar master dalam bidang fisika, statistik, dan sosiologi, dan 1 gelar doktor di bidang sosiologi jejaring sosial dari Columbia University, New York.

Nostalgia masa depan Roby membawakan pidato

Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Ahmad Punto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Denny Parsaulian Sinaga, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Raja Suhud V.H.M, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari

yang terdiri dari sepuluh segmen dan dikemas menjadi satu dalam tajuk Nostalgia Masa Depan Manusia. Roby mengutarakan pandangan terkininya terkait dengan budaya, moral, politik, sosial, kognisi, teknologi, biologi, fisika, dan spiritual, hingga pembaruan kreatif yang ia tawarkan sebagai konklusi. Menyoal budaya, Roby menganggap fungsi utamanya adalah pemaknaan. Dari pemaknaan terhadap realitas dan fenomenalah manusia mengonstruksi indentitas. Roby yang kali ini menyitir ungkapan seorang filsuf Arthur Danto menyatakan makna hanya bisa dibangun melalui ‘kalimat naratif’. ‘Kalimat naratif’ hanya bermakna jika diucapkan setelah kejadian bermaknanya terjadi. Menyangkut moral, Roby mengatakan saat ini ada beberapa tipe moral yang dipakai manusia, yaitu moral yang mengutamakan kesucian, keadilan, kebebasan, otoritas, dan kepedulian. Roby menga-

Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Adhi M Daryono, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Arief Hulwan Muzayyin, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cornelius Eko, Christian Dior Simbolon, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dwi Tupani Gunarwati, Dzulfikri, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fario Untung, Fathia Nurul Haq, Fetry Wuryasti, Gabriela Jessica Restiana Sihite, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hera Khaerani, Heryadi, Hillarius U. Gani, Iqbal Musyaffa, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Maggie Nuansa Mahardika, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S,

takan riset dari Amerika menemukan orang berideologi liberal cenderung mementingkan dimensi kepedulian dan mengabaikan dimensi moral lainnya. Sementara itu, kelompok konservatif cenderung menganggap semua dimensi moral sama pentingnya. Riset itu juga menemukan basis moral adalah intuisi, bukan nalar rasional. “Dari situ kita bisa mengerti kenapa hal yang berkaitan erat dengan moral seperti ideologi, politik, dan agama dapat dengan mudah memecah-belah masyarakat. Itu disebabkan bisa jadi setiap kelompok berpegang pada dimensi moral yang berbeda. Nalar lebih sering dipakai untuk merasionalisasi moral yang berbasis intuisi,” imbuh Roby. Menurut Roby, sekarang ini manusia telah sampai pada era post-truth atau keadaan di saat sebagian orang mengatakan kebenaran itu seolah-olah sudah tidak ada. Roby tidak menganggap demikian karena

Gurit Adi Suryo, Dhika Kusuma Winata, Zico Rizki Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki, Ruddy Pata Areadi Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Rio Thaba Pratama Burhan, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tampan Destawan, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya),

PRIBADI ROBY MUHAMAD

Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan) Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono (Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar), Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon),

Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura) Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303 Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia. com, DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN


10

CERPEN

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

AVEUS HAR

cerpenmi@mediaindonesia.com

A

KU menemuinya, kali ini sendiri, tanpa istriku. Dia menyambutku--berbeda dengan kemarin-wajahnya tak beku. Kulihat ada sekumpulan otot yang hendak menarik ujung-ujung bibirnya, tetapi otot lain seolah diperintah untuk menahan. Hasilnya sebuah senyuman yang samar. Sepertinya dia baru mandi; rambutnya masih basah menguarkan aroma sampo. Dia bertanya, “Mana istrimu?” Kujawab bahwa istriku tidak ikut. Lalu dia berkata, “Masuklah.” Dia menutup pintu. Aku berdiri menunggu. Ruangan ini masih sama seperti kemarin: sofanya masih mengambangkan debuan ke atas ketika dia menepuknepuknya beberapa kali sebelum mempersilakan aku duduk; dua gelas plastik air mineral yang kemarin tidak kami (aku dan istriku) sentuh meskipun telah dipersilakan; sekaleng roti yang berisi rengginang dan sestoples kue kering yang kemarin juga disuguhkan pada kami. Satu yang berbeda adalah sebuah buku yang tergeletak di atas meja. Buku itu sangat kukenali: berjudul Berjuang demi Negeri, bergambar sampul seorang yang kini menjadi menteri, sebagai penulis buku itu. Mungkin dia sengaja, atau mungkin kebetulan saja buku itu ada di sana. Buku yang-sebagaimana banyak buku lain-menjadi hantu dan membuatku tak sudi mengingatnya (namun, sebagaimana hantu, ingatan itu selalu menghantuiku). Aku berlaku seolah tak melihat buku itu, tapi dia--wanita tuan rumah ini-mengambilnya dan meletakkannya di pangkuan. Aku merasa yakin buku itu memang disengaja berada di antara kami. “Kami tidak menyangka kau bukan seorang profesional,” kataku, membawa ke perbincangan yang telah kupersiapkan sebelumnya. Dia tertawa. “Aku tidak peduli profesionalitas,” katanya. “Aku hanya peduli pada apa yang kuinginkan, selagi aku bisa mendapatkan.” “Kau tahu istriku sudah begitu berharap sejak pertama proses ini berlangsung.” “Oh, ya? Kau tahu, aku sudah begitu berharap sejak bertahuntahun lalu.” “Aku tidak tahu yang kau maksud.” Dia bangkit, masuk ke dalam, dan kembali ke luar dengan selembar film USG. “Ini foto janin yang bertahun-tahun lalu tidak mendapat kesempatan hidup.” Jadi, benarlah ketakutanku dulu bahwa masalah itu yang pada akhirnya menghadang. *** Pertemuan kembali kami setelah bertahun-tahun lampau adalah ketika istriku pulang dari reuni

ONO SARWONO

sarwono@mediaindonesia.com

A

NALISIS politik bermunculan setelah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko mewakili tuan rumah Presiden Joko Widodo dalam resepsi pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution di Graha Saba Buana, Surakarta, Rabu (8/11) malam. Respons lumrah karena ia tokoh di negeri ini. Namun, yang tidak biasa sekaligus menarik terkait dengan posisinya itu ketika Moeldoko menyampaikan sambutan. Ia mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada tamu undangan yang telah berbagi kebahagiaan di ‘istana hati’. “Sengaja saya menyebut istana hati karena perhelatan ini sungguh mampu membahagiakan dan membuat banyak pihak senang hati,” katanya. “Alam pun seakan ikut bergembira. Alhamdulillah, respons rembulan pun malam ini bersinar sungguh baik dan terang,” imbuhnya. Mencoba memaknai ungkapan tersebut, poinnya ialah pada pernyataan mampu membahagiakan dan menyenangkan banyak pihak. Dalam konteks ini, tentunya itu terwujud karena pengaruh pamor sang arsitek ‘istana hati’, yaitu Joko Widodo.

Ludes ditipu Bila menengok di dunia wayang, salah satu tokoh yang membuat

Rahim dan Hantu-Hantu kecil bersama teman masa kanakkanaknya dan mengabarkan, “Ada persewaan rahim.” Setelah lima belas tahun istriku didiagnosis tak bisa mempunyai anak karena masalah pada rahimnya, kabar itu terdengar seperti janji surga untuknya. “Itu ilegal di sini,” kataku. “Tapi praktiknya tetap ada,” sahutnya. “Dan, temanku berhasil punya anak dengan cara itu tanpa ada yang tahu bahwa dia hanya berpura-pura hamil. Aku mau seperti itu.” “Berpura-pura hamil?” “Sama seperti artis di film. Kau pikir mereka hamil beneran? Tidak. Mereka memakai sesuatu di perutnya agar tampak hamil.” Aku tahu itu. Tapi, bagiku, itu konyol meskipun aku tidak keberatan. Bahkan aku pikir itu lebih baik daripada adopsi. Dengan berakting hamil, tidak akan ada pertanyaan perihal kehadiran bayi dalam keluarga kami. Lalu, setelah kusetujui, istriku membawaku ke hadapan wanita ini, dan memperkenalkannya sebagai calon surrogate mother bagi janin kami. Sejak mula aku memang sudah ragu akan pilihan istriku pada wanita ini. Dia wanita baik, aku tahu. Dia juga pernah menyewakan rahimnya pada teman istriku--yang ini aku tidak tahu dan sungguh terkejut ketika istriku memberi tahu. “Apa sebaiknya tidak mencari pilihan lain selain dia?” tanyaku, sepulang dari pertemuan dengannya. “Memangnya gampang nyarinya?” balas istriku. “Mungkin....” “Tidak. Dia wanita baik, kata temanku, dan kooperatif.” Aku tidak menyerah begitu saja. Aku mencari informasi wanita lain yang menyewakan rahim. Tapi aku tidak menemukannya--dan kupikir itu musykil buat penulis yang terbiasa meriset apa pun semacam diriku. Akhirnya kami melakukannya. Selama prosedur bayi tabung berlangsung, aku menjaga jarak dengan wanita itu, dan berlaku profesional sebagai klien semata. Istriku, sebagaimana inginnya, berlaku seolah benar-benar hamil, dengan muntah di pagi hari pula sehingga aku kadang merasa dia hamil sungguhan. Aku berharap ‘kelahirannya’ akan lancar, tapi wanita pemilik rahim yang kami sewa ini membuat masalah--masalah yang sejak awal pernah kutakutkan karena aku sangat mengenalnya. Setelah kemarin wanita itu bersikukuh akan mengembalikan semua biaya proses bayi tabung itu (yang membuat istriku tak

semua penghuni jagat merasa ayem, tentrem, bagya, mulya (senang, tenteram, bahagia, dan mulia) ialah Puntadewa alias Yudhistira. Ia menjadi ‘istana hati’ bagi semua makhluk hidup. Siapa pun yang memiliki hati nurani pasti merasakan ia sang peneduh. Dikisahkan, putra sulung Pandudewanata-Kunti Talibrata itu kodratnya dikaruniai kepribadian welas asih. Watak luhurnya itu tidak pernah berubah hingga ia menjadi pemimpin negara Amarta. Malah kian matang. Modal inilah yang menjadikannya selama hidup tidak punya satru (musuh) sehingga ia mendapat predikat Ajatasatru. Keunggulan karakter Puntadewa itu sudah teruji berulang kali. Mulai peristiwa dalam lakon Pendadaran Siswa Sokalima, Main Dhadhu--yang mengantarkannya hidup terasing di belantara, hingga kasus Bale Sigalagala yang mengggiriskan. Puntadewa menghadapi semua peristiwa yang mengancam jiwanya itu dengan mesem. Ia lalui tanpa atau memunculkan amarah. Walaupun ia tahu betul dirinya dibodohi dan dijadikan bulanbulanan pihak lain, tidak sejengkal pun bereaksi untuk melawan, apalagi membalas dendam. Misalnya, dalam lakon Main Dhadhu itu, Puntadewa diakali habis-habisan oleh Kurawa yang dimentori Sengkuni. Bukan dalam satu babak, melainkan berbabak-babak hingga akhirnya ludes. Puntadewa bangkrut, tidak memiliki apa-apa kecuali dirinya sendiri.

berhenti menangis), sekarang aku tahu yang bisa kulakukan hanyalah mengemis belas kasihnya (meskipun aku tak yakin). “Aku tetap tidak akan memberikan janin ini,” katanya, setelah kami saling diam, sambil mengelus perutnya yang buncit besar, “Apa pun yang terjadi.” “Kau tahu kesepakatannya,” sahutku. Sebaris kalimat yang kubenci ketika kalimat yang sama ditujukan padaku oleh klienku. Kesepakatan. Hitam di atas putih. Perjanjian yang mengikatku dengan rantai besi. Sekarang aku menggunakan kalimat itu, dengan nada yang sama dengan yang dipergunakan orang lain: menekan. Dia tertawa, lalu menyorongkan dua tangannya. “Kalau kau hendak

menyeretku ke penjara, silakan saja,” katanya. “Kami tak bisa begitu,” sahutku. “Bagaimanapun ini ilegal.” “Ya, lalu apa maumu?” “Aku minta pengertianmu.” Dia kembali tertawa, dan aku merasa ditampar-tampar oleh tawa yang seolah memantulkan kembali kalimatku itu. “Dulu kau meminta pengertianku,” katanya. “Dulu aku memiliki janin darimu, benihmu, dan kau memintaku menggugurkannya. ‘Demi sekolah dan masa depanku’, begitu katamu. Sekarang, aku kembali memiliki darah dagingmu, darah daging kita, meskipun harus lewat alat-alat sialan itu dan bukan persenggamaan.” Dia tertawa lagi, kali ini nadanya getir.

PIGURA

Istana Hati Ia kehilangan negara Amarta alias Indraprastha yang dibangun dengan susah payah bersama adikadiknya. Bahkan istrinya, Drupadi, pun menjadi objek jarahan nafsu syahwati Kurawa. Lebih dari itu, karena kekalahannya dalam permainan itu, ia bersama keempat adiknya (Werkudara, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) wajib menjalani hukuman pengasingan di Hutan Kamyaka amyaka selama 12 tahun dan hidup sesingitan (menyamar) r) dalam waktu satu tahun. Susahkah h Puntadewa? a? Menyesalkah ah ia? Baginya, tiada ada yang perlu diratapi api atau ditangisi karena arena itu semua hanyalah yalah kefanaan. Ia lebih mengedepankan ankan sikap pantang ang tidak menyenangkan gkan atau melegakan siapa pun (Kurawa) wa) meski dirinya nya dan saudaranya ranya menjadi korban. rban.

Bersikap welas asih Setiap saat, terutama ketika Pandawa sedang tertimpa lelakon, Puntadewa senantiasa menasihati adik-adiknya agar selalu menyuburkan kesabaran dan tidak bersedih. Ia pun mejang saudaranya untuk ikhlas dan membuang kebencian terhadap siapa pun yang membuatnya merana. Wasiat ibunya yang lelakon itu dipegang, bahwa lela adilnya dilakoni. tidak ada Menurutnya, tid pikiran, dasarnya punya pi tindakan tidak baik perasaan, dan tind urusan duniawi. karena u yang lebih Ada y bernilai dan hakiki berni yang mesti diesti (diperjuangkan) (dipe dalam hidup ini yang ibaratnya sekadar ibarat mampir ngombe mamp (mampir minum) (mam atau ssingkat. Inilah sebagian Inil peran yang pera dimainkan dim Puntadewa Pu sebagai anak seb tertua dalam ter membentuk watak mem kesatria adik-adiknya dirinya sendiri. dan juga diri

Aku diam. Kami saling diam. “Kukira kau sudah tidak menulis,” katanya, setelah barangkali menungguku bicara tapi aku benar-benar tak tahu harus bicara apa. Dulu aku pernah bilang padanya ingin hidup dari menulis. Tapi menunggu karyaku dimuat di majalah atau diterbitkan menjadi buku seolah menunggu langit rubuh. Dan aku menyerah, sampai kemudian seorang kawan melibatkanku dalam bisnisnya. “Kau hanya perlu menulis,” katanya, “Tapi bukan untuk dirimu.” Sejak itu aku banyak menulis buku, semua atas nama orang lain. Dan aku tidak lagi menulis buku untuk diriku sendiri. Industri lebih menyukai nama-nama: pejabat, artis, pengusaha terkenal. Buku bertuliskan nama mereka jaminan laku; buku bertuliskan namaku dulu selalu ditolak. Padahal, buku yang laris sekarang ini, akulah yang menulisnya. “Aku tak menyangka orang berego besar macam dirimu rela menjadi bayang-bayang.” “Aku butuh uang.” “Aku juga,” sahutnya. “Menyewakan rahim itu menyakitkan bukan di selangkangan, tapi di perasaan. Tapi aku butuh uang.” Aku diam. “Dan kurasa kau juga. Menyewakan rahim otakmu untuk karya yang diaku orang lain, apakah kau merasa dunia tak adil?” Aku masih diam. Dia menyodorkan buku di pangkuannya ke hadapanku. Aku memandang keluar jendela. “Aku tahu ini bukumu maka aku membacanya.” Dia mengambil kembali buku itu. Membuka-buka tanpa membaca. “Roni, teman sekelas kita dulu, yang mengatakannya padaku. Katanya kau menjadi penulis hantu.” Aku tak menjawab. “Orang ini,” dia mengangkat bukunya seolah aku tidak tahu foto rekayasa yang tergambar di sana, “Menikmati pujian akan kecerlangan tutur bahasanya, meskipun sesungguhnya palsu.” “Aku tahu.” “Kisah hidup yang kau rekayasa atas dirinya akan difilmkan.” “Aku tahu.” “Dan, bagaimana perasaanmu?” Aku diam. “Begitulah aku, setiap kali harus melepas bayi yang sudah sembilan bulan kukandung.” Aku masih diam. Masa-masa lalu

Karena itu, ketika menjalani pengasingan di hutan, itu bukan ‘penjara’ yang membuat mereka konyol seperti yang ditargetkan Kurawa. Tetapi, hukuman itu malah menjadi ‘akademi’ untuk menyempurnakan karakter mereka. Dalam kisahnya, keunggulan kualitas pribadi Puntadewa sebagai ‘istana hati’ ini sudah terbukti jauh sebelumnya, yakni ketika Pandawa membabati Hutan Wanamarta alias Mertani untuk didirikan Negara Amarta. Ia mengajari Bratasena (Werkudara) bagaimana seyogianya membersihkan belantara tanpa menyakiti makhluk lain yang berada di situ. Di antaranya pantang serampangan menebang pohon. Harus dengan cara welas asih menyingkirkan dan menaklukkan semua binatang penghuni hutan. Pun mesti kulanuwun (minta izin) kepada makhluk yang tidak kasatmata yang menguasai tempat tersebut. Karena itu, aksi membabat hutan itu tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Binatang dan hewan bahu-membahu mendukung Pandawa membangun negara. Bahkan jin-jin ‘pemilik’ hutan pasrah dan malah menggabungkan diri pada Pandawa. Raja jin di situ, Yudhistira, menyatukan diri pada diri Puntadewa. Nama itulah yang kemudian dipakai Puntadewa ketika dinobatkan sebagai raja Amarta alias Indraprastha. Bukti lain Puntadewa menjadi ‘istana hati’ ketika ia mengadakan

berputar dalam kenangan. “Beberapa kali aku bisa melepaskannya demi profesionalitas atau taik kucing apa pun yang sesungguhnya demi uang. Aku melacurkan rahimku sebagaimana kau melacurkan intelektualitas, bahasa dan imajinasimu.” “Ghost writer bukan pelacur.” “Oh, maafkan. Kupikir sama.” Aku diam lagi. Berpikir harus segera pergi tapi tak bisa beranjak. Otak dan hatiku seperti berseteru. “Anak-anak dari rahimku menjadi hantu--bocah-bocah lucu yang tidak bisa kumiliki. Yang hanya bisa kulihat dengan perasaan hampa dan tak rela.” “Aku tahu.” “Ya, kau pasti merasakan semacam itu pada buku-bukumu.” Aku diam. Dia benar. Aku selalu ingin ada namaku. Aku ingin orang tahu keberadaanku di balik nama lain di sampul buku-buku itu. “Aku akan mengembalikan semua uang kalian, tapi aku harus menunggu rumah ini terjual.” “Kau akan ke mana?” Aku terkejut dengan pertanyaanku sendiri. “Aku akan pulang kampung. Kau tahu ke mana mencarinya jika ingin bertemu anak ini, anak kita ini.” Aku kalah. Aku tahu aku kalah. “Aku sudah membeli rumah di sana beberapa tahun lalu.” “Janin kami?” “Ini akan menjadi bayiku, bayi kita. Ini spermamu, dan meskipun bukan sel telurku yang kau buahi, ini tumbuh di rahimku. Aku tak akan melepaskannya, agar kau selalu ingat akan wanita yang pernah kau tinggalkan.” Bertahun-tahun lalu. Kenapa harus bertemu; kenapa harus dia yang menjadi induk bagi calon bayi kami? Aku tak tahu. Mungkin, demikianlah takdir bekerja. Aku pulang setelah tak ada lagi yang perlu diperbincangkan. Pulang sebagai kesatria yang kalah perang. Pada istriku yang menangis kukatakan, “Kita akan menyewa rahim lain. Dia pasti akan merawat anak kita dengan baik. Percayalah, karena aku sangat mengenalnya.” Istriku memandangku seolah aku baru saja melepaskan sebuah peperangan yang seharusnya kumenangkan. Tapi dia tidak tahu, aku sudah kalah bahkan sebelum perang itu dimulai. *** Penulis tinggal di Pekalongan. Novel terbarunya berjudul Sejujurnya Aku, Bentang Populer, 2015.

Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI

resepsi Sesaji Rajasuya. Para raja di seluruh pelosok di marcapada berbondong-bondong datang menghadiri undangannya. Mereka merasa tenteram bersilaturahim dengan Puntadewa.

Revolusi mental Sebagai raja, Puntadewa tidak pernah merasa yang paling berkuasa. Sikap dan perilakunya sehari-hari pun sangat sederhana bak kaum sudra. Sebagai pemimpin tertinggi di Amarta, ia tidak pernah mengenakan mahkota kebesaran, tetapi hanya bergelung keling. Ia menerima segala kritik dengan lapang dada. Ketika difitnah, pun digarap hidupnya, ia mengatakan dirinya lahir-batin rapapa (tidak apa-apa). Tidak ada dendam. Ia yakin pada waktunya para pembencinya akan sadar dan mapan dengan sendirinya. Di bawah kepemimpinan Puntadewa, rakyat Amarta merasa nyaman karena negara selalu hadir dalam setiap tuntutan kebutuhan dan persoalan yang muncul. Sang pemimpin pun dinilai mampu merevolusi mental seluruh komponen bangsa yang sebelumnya berwatak pemalas dan penggerutu. Keluhuran pribadi Puntadewa itulah yang membuat para dewa di Kahyangan seperti bertekuk lutut di depannya. Maknanya dia benarbenar telah menjadi ‘istana hati’ bagi semua makhluk Tribuana-mayapada, madyapada, dan marcapada. (M-3)


KHAZANAH

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

11

Besutan Cikal Bakal Ludruk Cerita kesenian besutan membawa pesan moral dan kritikan kepada para penjajah yang menjadikan rakyat Indonesia bodoh dan miskin. ABDILLAH M MARZUQI

abdi.zuqi@mediaindonesia.com

W

AJAH pria itu dilaburi bedak putih. Bedak itu cukup dominan hingga menutup seluruh muka tanpa meninggalkan warna asli kulit. Kupluk berbentuk bulat setengah lingkaran bola menutup bagian atas rambut. Kupluk merah itu tidak hanya polosan tanpa aksesori. Hiasan tali kuncir menyembul dari pucuk kupluk. Kunciran itu terurai bebas tetapi panjangnya tidak sampai melewati tepian bawah kupluk. Semakin mempertegas nuansa merah putih. Tidak hanya riasan wajah putih dan kupluk merah di kepala, nuansa merah-putih juga sangat kuat dari kostum yang dipakai pria itu. Lilitan kain putih itu melilit tubuhnya. Tidak menutup tubuh sepenuhnya. Seperti kemben yang menyisakan bagian atas tubuh sekitar pangkal tangan dan sebagian bagian dada terbuka. Kain itu juga tidak serta-merta menjadi satu-satunya kain penutup tubuh. Masih terlihat celana hitam komprang yang menyembul dari penghabisan kain putih. Celana itu meneruskan tugas kain putih untuk menutup tubuh. Hitam kompang membelit kaki masingmasing di bagian bawah. Masih ada tali lawe yang diikat melilit di perut. Itulah karakter besut yang muncul dalam pertunjukan kesenian rakyat yakni besutan. Tidak banyak yang tahu tentang kesenian besutan asal Jombang, Jawa Timur. Jika ditanya tentang adu kepopuleran ludruk dan besutan, jawabannya dapat dipastikan ludruk lebih banyak mengakrabi telinga bila dibandingkan dengan besutan. Besutan merupakan salah satu ke-

senian asli Jombang yang sudah ada sejak zaman penjajahan. Besutan berasal dari nama tokoh utama kesenian ini, yakni Besut, yang dalam bahasa Jawa memiliki arti mbeto maksud atau membawa pesan dalam bahasa Indonesia. Kata pesan merujuk pada isi pertunjukan yang tersirat dalam dalam kidungan, busana, dialog, parikan maupun alur cerita. Pada setiap pementasan besutan, ada adegan semacam ritual pembuka pentas. Adegan itu juga sebagai lambang perjuangan rakyat Indonesia. Karakter besut berjalan memasuki panggung dengan mata terpejam yang memiliki arti bangsa Indonesia tak boleh terlalu banyak tahu. Mulutnya tersumbat susur atau daun sirih yang melambangkan bahwa rakyat Indonesia dilarang untuk berpendapat. Ia berjalan dengan merayap mengikuti ke mana obor yang dibawa pemain lain bergerak. Hingga pada satu kesempatan, besut akan melompat dan menyemburkan susur di dalam mulutnya menuju obor hingga obor padam. Setelah obor padam, besut langsung membuka matanya dan mulutnya terbebas dari susur. Ia pun langsung menari dengan sangat bersemangat. Setelah besut selesai menari, ia akan melantunkan kidungan. Setelah itu, baru pementasan besut masuk ke lakon yang diangkat. Tokoh besut menggunakan kostum yang sangat sederhana, yaitu kain putih yang dililitkan di tubuhnya yang melambangkan kebersihan jiwa dan raga, dan sebuah tali lawe yang melilit perutnya yang melambangkan kesatuan, dan tutup kepala berwarna merah yang melambangkan keberanian. “Jadi bebet e bebet putih, kupluk e kupluk abang. Jadi merah-putih. Bawa obor, mulutnya susuran, pakai susur. Artinya pada waktu itu mulutnya terbungkam oleh penjajah, tidak boleh bersuara politik,” terang seniman Jawa Timur Cak Bathin. Selain karakter besut, kesenian besutan punya karakter lain yakni Rusmini, Man Gondo, dan Sumo Gam-

“Ludruk itu aslinya dari Jombang. Ada namanya Pak Santik. Dia itu buruh tani. Kemudian dia ke sawah dirubung sama ulat bulu. Terus gatelen. Zaman dulu supaya sembuh itu pakai bedak beras ditumbuk untuk menyembuhkan gatelnya itu.” Cak Bathin

seniman Jawa Timur

EBET

bar. Rusmini mengenakan busana khas yakni kain jarik, kebaya, dan kerudung lepas. Man Gondo menggunakan busana khas Jawa Timuran. Sumo Gambar menggunakan kostum khas masyarakat Madura. “Empat orang itu pakem. Temanya berkembang, tapi ada ciri khasnya. Dialognya dibuat parikan,” ujar seniman pengagas Komunitas Ludruk Jakarta itu.

Bermula dari gatal ulat bulu Tak berlebihan jika dikata besutan lahir dari pola masyarakat agraris. Kondisi Jawa Timur dahulu ditopang dengan kegiatan pertanian, hampir seluruh wilayah pelosok Jawa Timur penduduknya berpenghasilan dengan bercocok tanam atau bertani. Daerah

Jombang rata-rata masyarakat yang ada di pelosok desa berpenghasilan dari bertani, hasil dari bertani terkadang kurang untuk mencukupi hidup sehari-hari. Sekitar 1907, ada seorang penduduk yang setiap harinya bekerja sebagai petani dari Diwek Jombang yang bernama Pak Santik. Ia adalah seorang buruh tani yang tentunya banyak menghabiskan waktu di sawah untuk bekerja. Suatu ketika, ia terkena ulat bulu. Terang saja kegatalan melanda tubuhnya. Pada zaman itu, masyarakat sekitar mempunyai obat tradisional untuk gatal akibat ulat bulu, yakni dengan tumbukan beras. Tepung beras itu lalu dibedakkan ke bagian tubuh yang gatal.

“Ludruk itu aslinya dari Jombang. Ada namanya Pak Santik. Dia itu buruh tani. Kemudian dia ke sawah dirubung sama ulat bulu. Terus gatelen. Zaman dulu supaya sembuh itu pakai bedak beras ditumbuk untuk menyembuhkan gatelnya itu,” terang Cak Bathin. “Ia lewat. Orang dari pasar ketawa. Anaknya ketawa. Dia percaya diri bahwa dia lucu. Akhirnya dia pakai bedak itu untuk ngamen ke pasar. Itu 1905 sampai 1907, dia ngamen ke pasar. Ketemu sama panjak gendang namanya Pak Pono. Terus ngamen berdua sampai 1915,” tambahnya. Dari ngamen itulah lambat laun seiring dengan perkembangan muncul bentuk besutan, lerok, hingga ludruk yang banyak dikenal kini. (M-2)

PUISI

HUMAM S CHUDORI Bingung

Cinta

Malu

Win, aku terlalu lelah untuk tetap bertahan dalam kesetaraan. Ada hal yang sangat sulit untuk kuperjuangkan jika tuntutan persamaan terus menerus kamu dendangkan. Kau nyanyikan. Kau tembangkan tanpa henti seperti anak-anak di desa saat diantar tidur oleh simbok atau embah dengan sinom atau lirik sluku-sluku batok.

Andai Kau tak pernah menciptakan cinta nan suci dan abadi. Barangkali hidupku tak seberapa tersiksa seperti sekarang ini. Hidup menjadi neraka sepanjang masa, meski tak pernah ada yang tahu bagaimana panas yang menyiksa dada dan membuat sesuatu mendidih di otak yang ada di kepala

bukan malu yang kau jaga tapi kemaluan yang kau piara yang kau agung-agungkan guna membesarkan birahi pada kekuasaan memupuk syahwat pada harta menebar popularitas semu padahal semua langkah ini menuju kehancuran diri tapi tak pernah kau sadari.

Win, kita beda dengan mereka yang berkulit albino dan rambut jagung. Kulitmu sawo matang dan bola matamu hitam legam tidak biru, tidak pula berwarna hijau. Tapi kau begitu ngotot ingin seperti mereka yang segalanya serba sama. Padahal sisi mata uang mana pun tak pernah ada yang sama. Win, percakapan kita malam ini justru memperpanjang jarak kita. Jembatan yang kita bangun tak pernah menjadi kokoh meski puluhan tahun kita bangun bersama dengan skrup dan mur kasih sayang. Tapi kekokohan titian kita tidak pernah terjadi. Meski kebersamaan dalam jiwa yang terjalin terlihat indah. Tapi sesungguhnya keindahan itu penuh kepura-puraan sekedar berusaha menyenangkkan Tuhan. Tuhan, maafkan aku yang pernah menuntut padaMu. Dan permohonan itu Kau kabulkan. Tapi kini jadi penyebab penyesalan yang tak pernah menemukan titik akhir. 2017

Mulut tanpa kau sadari mulut itu telah kau gunakan mengundang malakul maut padahal kematian pasti akan datang meski tanpa diundang tak peduli kepada pahlawan tak peduli kepada pengecut tak peduli kepada pendiam tak peduli kepada si besar mulut

Tuhan, kenapa Kau cipta rasa cinta jika pada akhirnya cinta tidak pernah menyatu di alam nyata. Lalu apa artinya cinta yang menyiksa. Padahal seharusnya cinta menambah bahagia tenaga. Menjadi energi hidup. Menjelmakan irama bahagia. Tuhan, benarkah cinta yang mendatangkan bahagia itu masih ada saat dunia disesaki oleh nafsu syahwat terhadap kekuasaan.

Baiti Jannati

2017

Bagaimana kau rancang dan cipta bunga dunia dalam jelmaan baiti jannati. Sedang istri selalu mengajak diskusi dengan nada gaduh. Dengan kasidah keributan dan irama capek menjadi lagu sehari-hari. Aroma saling menyelidik pada setiap pembicaraan. Dan desible suara perempuan itu ternyata lebih tinggi dari suaramu nan lembut.

-bagi Adin

Bahagia

2017 kau selami lautan luas kau panjat puncak gunung kau telusuri semua sahara kau jelajahi ujung dunia bahkan kau berjalan di atas awan yang bertebaran pada angkasa raya ketika kau cari bahagia bahagia tak usah kau cari ke sana ke mari di sekelilingmu ia adanya sebab bahagia adalah buah manis dari tingkahlaku baikmu yang mengejawantah dalam senyum sumringah orang sekitarmu.

2017

Ingin Aku Menanam Damai ingin kutanam kedamaian meski tanah ini penuh perseteruan ingin kutabur benih ketenangan walau lahan ini sarat kegaduhan ingin kusemai pohon kejujuran kendati bumi ini dilapisi kemunafikan Tuhan ajarkan aku bersabar menunggu hasilnya memang tak mudah tapi aku pasrah. 2017

Humam S Chudori, lahir 12 Desember 1958, di Pekalongan, Jawa Tengah. Sajaknya, selain dimuat di media cetak, juga terhimpun dalam sejumlah buku antologi puisi antara lain Sketsa Sastra Indonesia, Trotoar, Resonansi Indonesia (dwibahasa Indonesia–Mandarin), Antologi Puisi Indonesia 1997, Menatap Publik, Senandung Wareng di Ujung Benteng, Jakarta dalam Puisi Mutakhir, Mengalir di Oase, Tifa Nusantara 2, Gelombang Maritim, Ije Jela, Seratus Puisi Qurani 2016, Matahari Cinta Samudera Kata, Kejernihan Cinta, Sail Cimanuk, 1550 Mdpl Kopi, Batik Si Jelita, Buitenzorg, Jejak Kata, dll.

Redaksi menerima kiriman puisi orisinal dan belum pernah diterbitkan media massa lain. Kirim ke puisi@mediaindonesia.com


SELEBRITAS

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

IWAN FALS

dengan Truk Dalam tur bertema Kontribusi untuk negeri perjalanan sejuta harapan, pelantun lagu Sarjana Muda tersebut akan mengunjungi 10 kota. INDRIYANI ASTUTI

indriyani@mediaindonesia.com

P

ENYANYI legendaris Virgiawan Listanto atau dikenal dengan Iwan Fals, 56, berencana melakukan tur musik menjelajahi Pulau Bali, Jawa, dan Sumatra dengan menggunakan truk sepanjang November hingga Februari 2018 mendatang. Dalam tour bertema Kontribusi untuk negeri perjalanan sejuta harapan itu, pelantun lagu Sarjana Muda tersebut akan mengunjungi 10 kota dimulai dari Denpasar, Semarang, Cirebon, Serang, Lampung, Surabaya, Palembang, Pekanbaru, Padang, dan berakhir di Medan. Menurut rencana, Iwan akan menghelat 11 pertunjukan musik di atas truk panggung varian Colt Diesel FE 74 Long. Menurutnya, roadshow ke sepuluh kota di Indonesia akan menjadi pengalaman yang berkesan. Iwan menuturkan memiliki sebuah truk panggung merupakan mimpinya sejak lama. Dia selalu memimpikan perhelatan musik di tempat terbuka yang lapang di saat dia dapat bermusik sambil menjelajah dan menikmati alam Indonesia. “Bangga sekali, saya merasa seperti mewujudkan mimpi,” tutur Iwan kepada media saat launching roadshow Kontribusi untuk negeri perjalanan sejuta harapan di Jakarta, Jumat (17/11). Iwan juga selaku brand ambassador dari Mitsubishi Fuso, perusahaan yang memproduksi Colt Diesel. Sebagai brand ambassador, Iwan memberikan sentuhan tersendiri. Sebab, sepanjang perjalanan kariernya, lagulagu Iwan Fals erat dengan para sopir truk, menemani mereka selama perjalanan mengemudi. Mitshubishi Fuso memilih Iwan juga karena lirik lagu yang diciptakannya erat dengan rakyat. Bagi pria yang lahir di Jakarta, 3 September 1961 itu, akan sangat mengesankan dapat menggelar pertunjukan di depan para konsumen Colt Diesel serta para sopir truk. Iwan sangat berterima kasih musiknya mendapat tempat tersendiri dan diapresiasi. “Saya berpikir ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan saya mengamen dari rumah ke rumah. Setiap melihat truk saya selalu terkesima. Saya menghormati para sopir, pergi jauh ribuan kilo untuk memperjuangkan hidupnya. Kita bisa belajar sabar dan keberanian,” ujarnya. Iwan mengatakan persiapan akan ada 15 lagu yang dibawakan. Dia pun membawa perlatan sound system bernuansa merah putih. Agar kondisinya tetap fit ketika roadshow, dia mengatakan menjaga pola makanan dan istirahat cukup.

Jadi sopir truk

MI/SUMARYANTO

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 12

MOORYATI SOEDIBYO

Menjelajah Indonesia

Iwan Fals didaulat menjadi Duta Desa Indonesia oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (2015).

CUSTOMER SERVICE:

Iwan terkenang saat kecil pernah berkeinginan menjadi sopir truk. “Saat SMP ketemu guru bimbingan konseling (BK), ditanya mau jadi apa? Saya mau jadi sopir, jualan sayur, dan main gitar. Rupanya ini menjadi doa dan Tuhan menjawab,” canda Iwan. Pria yang sudah beberapa kali menerima Anugrah Musik Indonesia (AMI) Awards itu memang dikenal punya perhatian terhadap masalah kehidupan sosial di Indonesia. Hal itu dia tuangkan dalam lirik-lirik lagunya yang sering mengangkat tema kritik, empati terhadap kaum marginal, dan bencana. “Buat saya yang tertarik dengan permasalahan sosial, sosok sopir mempunyai cerita tersendiri,” pungkas Iwan. (H-5)

Terlibat Pembuatan Film DI usianya yang menginjak 90 tahun, Mooryati Soedibyo masih aktif berkegiatan. Salah satu proyek yang sedang dikerjakannya ialah memprakarsai pembuatan film biopik, Sultan Agung. “Sudah lama saya memimpikan ini (membuat film Sultan Agung). Sultan Agung pantas diketengahkan di dalam masyarakat karena ketokohannya, tidak hanya seorang pemimpin, tetapi juga pejuang yang sangat andal,” kata dia saat berada di makam raja-raja di Imogiri, Bantul, Rabu (15/11) siang. Menurut produser eksekutif itu, sosok Sultan Agung sangat relevan untuk masyarakat segala zaman. Film ini dibuat dengan tema takhta, perjuangan, dan cinta. Dia berharap film itu dapat dijadikan peninggalan bagi generasi selanjutnya. “Di situ ada budi pekerti, ketegasan, keberanian, dan kerukunan. Sultan Agung sudah menjadi pahlawan nasional dan sejarahnya pantas diketahui para generasi muda,” kata dia. Sultan Agung juga telah meninggalkan warisan seni budaya yang luhur. Seni budaya tersebut perlu terus dilestarikan, dipelajari, dan dikembangkan hingga sekarang. “Dulu banyak seni dan budaya yang hanya untuk internal keraton, sekarang dipelajari di sekolahsekolah,” kata dia. (AT/H-5) MI/RAMDANI

MUHADJIR EFFENDY

Mimpi Sepak Bola Dunia GUNA mencetak lahirnya pemain sepak bola yang mampu berlaga di tingkat nasional, regional dan internasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Gala Siswa Indonesia (GSI), yaitu kompetisi sepak bola bagi siswa jenjang SMP. Kegiatan itu, menurut Mendikbud Muhadjir Effendy, bagian dari Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). “Dengan GSI, kita menyiapkan anak-anak kelak mampu tampil pada Piala Dunia,” kata Muhadjir pada Peluncuran GSI 2018, di Jakarta belum lama ini. Kemendikbud, tambahnya, bekerja sama dengan KONI dan PSSI menyelenggarakan GSI secara berjenjang dan berkesinambungan mulai tingkat kecamatan, kabupaten/kota, tingkat provinsi, dan nasional. “Para pemain berbakat dalam GSI nantinya dipersiapkan ke ajang kompetisi sepak bola tingkat internasional. Ajang tersebut untuk siswa, guru, orangtua, sekolah, komunitas sepak bola, suporter sepak bola, dan pemangku kepentingan lainnya agar bersama-sama memajukan persepakbolaan Indonesia,” ujer Mendikbud. (Bay/X-7) MI/PANCA SYURKANI

RENDY PANDUGO

Ruang bagi Musisi Muda PENYANYI sekaligus penulis lagu Rendy Pandugo, 32, hadir bersama musisi lain Tanah Air pada malam penghargaan Akademi Musik Indonesia (AMI) Awards 2017 di Teater Garuda, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (16/11). Pria yang akrab disapa ‘John Mayer’nya Indonesia mengaku bangga sudah masuk ke daftar nominasi untuk kategori Artis Solo Pria/Wanita/ Wanita Soul/R&B/ Urban Terbaik, bersama Andien, Eva Celia, Glenn Fredly, Rendy Pandugo, dan Tulus. “Saya melihat pentingnya AMI karena memberi ruang bagi musisi muda yang baru muncul. Itu penting sekali,” kata pelantun lagu I Don’t Care tersebut. Ia juga mengapresiasi tema yang dipilih panitia, yaitu ‘Musik tanpa Batas’. Bagi Rendy, kondisi dunia musik saat ini dengan perkembangan teknologi digital sangat cepat memengaruhi kehidupan manusia. “Saya sendiri produk dari digitalisasi musik itu, ya memang kita harus ke sana dan memanfaatkan perkembangan digital ini dalam industri musik kita,” pungkas pria kelahiran Medan itu. (Ths/X-7) DOK. PERMANA

ONLINE

Presiden Joko Widodo Minta KAHMI Perkuat Karakter Bangsa PRESIDEN Joko Widodo meminta Keluarga Besar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) mengantisipasi perubahan yang begitu cepat dengan memperkuat karakter bangsa dan mempersiapkan sumber daya manusia dengan nilai-nilai budaya Indonesia. (Polkam)

Milad 105 Muhammadiyah ORGANISASI Muhammadiyah merayakan milad ke-105 di Pergelaran Keraton Yogyakarta, Jumat (18/11) malam. Tema Muhammadiyah merekat kebersamaan terasa kontekstual dengan suasana batin masyarakat saat ini. (Polkam dan HAM)

COP23 Hasilkan Buku Pedoman Pelaksanaan Kesepakatan Paris FORUM negosiasi antarnegara pada Konferensi Perubahan Iklim PBB COP23 yang berlangsung di Bonn, Jerman, 6-17 November 2017, telah menghasilkan buku pedoman pelaksanaan Kesepakatan Paris. (Internasional)

Kompetisi Bahasa Indonesia di New South Wales DEPARTEMEN Pendidikan Negara Bagian New South Wales (NSW) menggelar kompetisi bahasa Indonesia untuk siswa Australia peserta program bahasa Indonesia. Kompetisi tersebut merupakan hasil kerja sama antara Sekolah Bahasa New South Wales, Konsulat Jenderal RI (KJRI) Sydney, Departemen Pendidikan NSW, Perhimpunan Australia Indonesia (AIA), Perhimpunan Guru Bahasa Moderen (MLTA), dan Perhimpunan Sekolah Independen NSW (AIS NSW). Kegiatan yang digelar pada 15 November lalu di Sekolah Bahasa NSW di Randwick, Sydney, itu ditujukan bagi siswa taman kanak-kanak, sekolah da-

sar dan sekolah menengah pertama. Kompetisi juga memberikan kesempatan kepada siswa dari sembilan sekolah di NSW untuk menunjukkan kemajuan berbahasa Indonesia mereka sekaligus memotivasi mereka untuk terus menekuni bahasa Indonesia. Dalam kompetisi itu, para siswa diminta menulis tema-tema yang telah ditetapkan, di antaranya tentang binatang kesayangan, maTHINKSTOCK kanan kesukaan, kota favorit, dan kawan akrab. Selain menetapkan pemenang I, II, dan III, para juri memberi penghargaan The Most Commendable atau Yang Paling Dikagumi. Para pemenang mendapatkan hadiah dan sertifikat. (H-2)

Pulau Penyengat Diusulkan Jadi warisan Nasional PEMERINTAH Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menetapkan Pulau Penyengat sebagai warisan nasional. Kepala Dinas Pariwisata Tanjungpinang Reni Yusneli mengatakan Pulau Penyengat menyimpan keunikan yang tidak dimiliki pulau lain di Indonesia. Pulau tersebut merupakan cagar budaya, pusat Kerajaan Riau, Lingga, Pahang. Pulau Penyengat dalam berbagai buku yang memuat sejarah Kerajaan Riau, Lingga, Pahang, dijadikan mas kawin dari Sultan Mahmud Marhum Besar alias Marhum Masjid sang penguasa Kerajaan Johor, kepada Engku Putri Raja Hamidah alias Engku Putri.

Di pulau bersejarah itu juga terdapat jejak kejayaan Kerajaan Riau, Lingga, Pahang. Pulau itu juga pernah dijadikan sebagai benteng melawan Belanda di zaman penjajahan. Kuburan para raja terdapat di Pulau Penyengat dan sampai sekarang dapat dikunjungi wisatawan. Menurut Reni, di pulau itu pula cikal bakal lahirnya bahasa Indonesia. Di Pulau Penyengat terdapat masjid bersejarah yang terbuat dari putih telur sebagai perekat. Di DOK. MI sana juga masih ada peninggalan sejarah berupa meriam dan bangunan kuno. “Kini di pulau itu ada pemerintahan, ada warga, ada sekolah, dan ada tempat wisata. Ini pulau yang unik berada di dekat pusat pemerintahan Tanjungpinang,” ucap Reni. (H-2)


MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

HALAMAN 13

HLM 14 Surat Cinta Untuk Sumba

HLM 18 Berpantomim hingga Korea

HLM 20 Superhero Bersatu Selamatkan Bumi

GAYA URBAN Nostalgia di Lintasan Tamiya

FOTO-FOTO: MI/RAMDANI

Selain untuk menghilangkan kepenatan selepas kerja, bermain balap mobil Tamiya menjadi cara para kaum urban untuk bernostalgia dengan masa kecil era 90-an. FARIO UNTUNG TANU

fario@mediaindonesia.com

D

ENGAN kecepatan mencapai 30 kilometer per jam, mobil mini dengan rangka badan plastik itu melibas lintasan. Meski di jalur menurun dan berbelok, kecepatannya tidak juga berkurang hingga membuat beberapa mobil itu terbang dan berguling keluar lintasan. Tentu saja tidak ada korban ketika aksi dramatis itu terjadi karena mobil-mobil itu dikemudikan dengan alat pengendali jarak jauh. Yang ada hanyalah teriakan kesal atau malah tawa dari para penonton. Sementara itu, sang pemilik mobil tangkas memperbaiki setelan mobil dan segera meluncurkan kembali jagoan

mininya ke lintasan. Begitulah suasana yang kini hadir lagi di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta. Setelah sempat tren di era 90-an, adu balap mobil mini bermerek Tamiya ini muncul lagi. Penggemarnya tidak hanya remaja, malah lebih banyak para pria usia 30-an. Salah satu yang kembali menjadi racer Tamiya adalah Anggoro Sulistyono. Dengan membawa kotak perkakas layaknya seorang teknisi, pria berusia 35 tahun itu hobi menyambangi berbagai tempat adu balap Tamiya. Tyo--panggilan akrabnya--mengaku mengalami demam Tamiya di masa remajanya. Kini hobi Tamiya juga menjadi cara melepas kepenatan. Hal sama juga dirasakan Erwin Eko Dwi dan Imam Mutaqqin. Erwin yang merupakan seorang anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNIAU) mengaku kecintaannya memainkan Tamiya sesungguhnya bukan mengikuti tren. Namun, ketika komunitas penggemar Tamiya tidak lagi intens bertemu, seolah permainan itu lenyap. Karena itu, ketika kini Tamiya tren kembali, momen tersebut pun benar-benar dimanfaatkan mereka yang menjadi racer sejati. Erwin dan rekan-rekannya bekerja sama membuat sebuah acara

kompetisi agar antusiasme yang kembali muncul ini bisa terus terjaga. Dari banyaknya peserta kompetisi, Erwin menilai jumlah penggemar Tamiya di Tanah Air berada di urutan kedua setelah negara aslinya, Jepang. “Nah kalau kita sedang membuat event, yang daftar pasti selalu penuh. Bahkan banyak yang tidak bisa daftar lalu hanya bisa menonton saja. Jadi Tamiya lover di Indonesia itu luar biasa banyak,” jelas Erwin ketika berbincang dengan Media Indonesia di Jakarta, Selasa (14/11).

Mobil baru Erwin juga menilai tren Tamiya saat ini didukung dengan munculnya jenis mobil baru, Tamiya Original Box (TOB). “Kalau Indonesia memang selalu ada yang hobi main Tamiya ini, tetapi kembali naik daun sekitar tiga tahun lalu karena muncul jenis Tamiya baru yakni jenis TOB,” tuturnya. TOB atau Standart Tamiya Box (STB) merupakan sebuah mobil mini 4WD yang semua part berasal dari dalam

boks. Seorang Tamiya racer hanya boleh mengganti atau memodifikasi ban, roller, plastik, serta dinamo dari Tamiya tersebut. Spesifikasi dari TOB merupakan spesifikasi yang paling standar, yakni terdiri dari kit (bodi), rangka, ban, dinamo, roller, dan baterai. “Kalau TOB paling kita hanya mengutakatik baterai dan dinamonya saja supaya lebih tahan lama dan lebih cepat. Yang lainnya tidak kita ganti,” jelas Anggoro. Baginya, jenis TOB tetap tidak menurunkan tantangan teknis bermain Tamiya. Seorang racer sejati biasanya tidak akan puas dengan hanya menggunakan spesifikasi mobil yang telah ada dari pabrikan. Mereka akan selalu tertantang untuk mengulik teknis mobil. “Namun, yang namanya sudah hobi, pasti mereka tidak akan pernah puas hanya buka Tamiya dari boks lalu dimainkan, kurang seru. Karena yang seru menjadi seorang Tamiya racer itu adalah duduk bareng, utak-atik mesin bareng, balapan bareng. Itu serunya,” ujarnya. Meski terihat simpel dan monoton, banyak keseruan lain yang membuat Tyo sulit beranjak dari hobinya itu. Salah satunya ialah jika berhasil mencapai garis finis dan meraih peringkat pertama. “Bangga banget kalau bisa melewati tiga lap tanpa keluar lintasan dan jadi

juara. Karena kalau kita balapan yang TOB itu semua mesin dan mobilnya sama, jadi ada kepuasan lebih deh,” tambahnya.

Ajang reuni Tidak sekadar bernostalgia dengan hobi, ajang balap Tamiya juga bisa berubah menjadi reuni dadakan. Hal itu dialami sendiri oleh Tyo. Ia mengaku secara tidak sengaja bertemu lagi dengan teman kecilnya saat beradu balap Tamiya. Dari situlah kemudian mereka mengenang lagi masamasa sulit memiliki Tamiya hingga harus berpatungan. Maka kini ketika mereka sama-sama telah mapan secara ekonomi dan memiliki banyak Tamiya, kenangan itu membuat hobi balap tersebut makin terasa manis. Bagi Imam, kembalinya tren Tamiya seperti menjadi oasis sosialisasi. Ia mengaku ritme kehidupan yang kini sibuk dan jarak tempat tinggal yang jauh membuatnya tidak lagi leluasa bersosialisasi. Ketika mengetahui komunitas penggemar Tamiya muncul lagi, ia merasa hobi dan kerinduan bergaul pun tersatukan. Jarak tidak lagi menjadi kendala baginya. Setiap kali ada ajang kumpul atau balap yang diadakan komunitas penggemar Tamiya, ia akan berupaya ikut serta. (M-3)

Kiat Memacu Tamiya 1. TENTUKAN tipe mobil yang tepat: Agar dapat melalui lintasan dengan cepat dan stabil, kemampuan mengatur teknis mobil sangat diperlukan. Jika lintasan lebih banyak jalur lurus, setelan kecepatan dapat dimaksimalkan. Namun, jika lintasan ddidominasi belokan, prioritaskan menjaga kestabilan mobil. MI/RAMDANI

2. DINAMO: Kecepatan Tamiya ditentukan dengan tipe dinamo yang digunakan. Ada beberapa macam dinamo, yaitu sedang, cepat, dan sangat cepat. Semakin cepat dinamo, semakin besar juga daya baterai yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya. Jika menggunakan dinamo supercepat, secara otomatis energi dari baterai juga akan lebih cepat terkuras. Selain itu, jika menggunakan baterai dengan ampere kecil untuk dinamo supercepat, kecepatannya tidak akan maksimal. MI/RAMDANI

DOK. RIDHO TAMIYA

3. BATERAI: Dalam sebuah pertandingan Tamiya, penggunaan baterai menjadi salah satu kunci kemenangan. Beberapa pertandingan ada memberlakukan jumlah penggunaan baterai yang terbatas. Hal ini menjadi penting karena jangan sampai daya baterai habis sebelum pertandingan selesai. Pembatasan baterai ini menjadi strategi tersendiri bagi para pembalap, jangan sampai daya habis sebelum pertandingan usai.

4. BAN: Ada dua jenis ban yang biasa digunakan, yaitu karet dan busa. Ban karet memiliki keunggulan lebih awet, tetapi kekurangannya lebih berat dan mudah selip pada lintasan yang lembap. Ban busa memiliki keunggulan lebih ringan, mencengkeram lintasan sehingga lebih efektif. Ban busa juga lebih mudah menyesuaikan dengan kelembapan lintasan karena sifatnya yang mudah menyerap air. Kekurangan ban busa ialah pada Tamiya berkecepatan tinggi, gesekan ban dengan lintasan dapat membuat ban jenis ini mudah rusak.

5. ROLLER: Ukuran roller sebaiknya sesuai dengan ukuran lintasan, atau setidaknya jeda antara pinggiran lintasan dan roller sangat sedikit. Dengan begitu, benturan dapat diminimalkan. Untuk memungkinkan hal itu terjadi, pembalap dapat mengakalinya dengan menggunakan ukuran roller yang lebih besar atau dengan menggunakan bumper (depan) dan akar (belakang) yang lebih lebar. (Rio/M-3)

MI/RAMDANI

DOK. RIDHO TAMIYA

MI/RAMDANI


14

PESONA

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

Surat Cinta

untuk Sumba Biyan tak hanya menggunakan bahan yang sudah ada, tetapi juga kain tenun hasil pengembangan dirinya bersama para perajin. SITI RETNO WULANDARI

wulan@mediaindonesia.com

M

OTIF gajah, ayam, hingga manusia di atas kain tenun khas Sumba menjadi kekuatan dalam koleksi terbaru karya Biyan Wanaatmadja. Nuansa Indonesia memang bukan baru ditampilkan perancang senior ini. Biyan kerap lebih sering menghadirkannya lewat motif cetak di atas sutra maupun bahan-bahan mewah khas Eropa, seperti detail simpul sarung. Karena itu, koleksi bertajuk Humba Hammu atau Sumba yang Cantik yang dikeluarkan lewat label Biyan ini terasa berbeda. Terlebih, kain tenun yang digunakan bukan hanya menggunakan yang sudah ada. “Kain tenun ini juga kain tenun hasil pengembangan saya bersama para perajin. Sekitar 14 perajin saya gandeng untuk menghasilkan 90 set busana,” tutur Biyan sebelum peragaan yang berlangsung di Nusantara Garden, Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (15/11). Perancangan kain tenun yang dilakukannya sendiri, dikatakan Biyan, merupakan upaya untuk membuat terjemahan yang tepat akan ide-idenya. Desainer 63 tahun itu ingin kesan masa kini tetap kuat dalam koleksinya. “Tidak ada yang salah dengan menjadi tradisional, tetapi saya ingin membawanya untuk masa kini dan mendatang,” tukas desainer yang koleksinya juga tersedia di situs belanja terkenal dunia, Net-A-Porter. Lebih lanjut, ia menuturkan koleksi kali ini juga ibarat surat cinta dalam bentuk karya busana. Karena jatuh cinta pada kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur (NTT), ia pun mengeksplorasi eksotisme motif yang ada di berbagai wilayah NTT, termasuk di Haumara, Kanatang, juga Sumba Barat.

“Kaum urban juga tidak punya waktu untuk lihat kekayaan Indonesia. Dengan rancangan ini saya ingin memperlihatkan kekayaan kita, harus kita bukan orang luar negeri yang mempromosikan,” tambahnya.

Siluet longgar Dalam koleksi itu, siluet-siluet longgar dan potongan bias tetap dimunculkan. Artikel busananya pun belum banyak beranjak dari ciri khas selama ini, di antaranya blus tunik, gaun a-line, dan berbagai outer baik untuk perempuan maupun pria. Kesan mewah dan megah dihadirkan lewat motif berukuran besar di bagian depan busana, penggunaan benang emas, maupun detail rumbai yang dibuat dengan sematan manik-manik.

Sekitar 14 perajin saya gandeng untuk menghasilkan 90 set busana. Di sisi lain, kesan muda hadir lewat artikel busana berupa celana sebetis, celana pensil, hingga tunik semi-mullet. Pada beberapa tampilan, Biyan menambahkan kain utuh yang dililitkan sebagai outer. Padu padanan motif, warna, serta detail seperti fringe, bordir, hingga patchwork tersebut dihadirkan tanpa menghilangkan kesan rustic yang sudah dimiliki kain tenun itu. Justru kesan rustic tampil sekaligus elegan lewat penggunaan warna-warna tanah. (M-3) FOTO-FOTO: MI/MOHAMAD IRFAN

Ragam Pernikahan Elegan di Wedding Extravaganza 2017 LAYAKNYA mode busana, pesta pernikahan memiliki tren yang selalu berputar. Meski tetap bertumpu pada garis besar konsep tradisional atau internasional, sisi kekinian dan inovasi dihadirkan melalui berbagai detail dekorasi dan juga busana. Ragam tren pernikahan dengan kemasan yang elegan itu hadir di pameran Wedding Extravaganza 2017. Acara berlangsung di Lagoon Garden The Sultan Hotel & Residence Jakarta pada 4-5 November, dengan ragam dekorasi yang dihadirkan mencakup untuk acara siraman, akad nikah, pemberkatan, hingga jamuan minum teh. Nuansa elegan langsung muncul lewat tempat penyelenggaraan itu sendiri. Lagoon Garden merupakan tempat terbaru di tengah Kota Jakarta yang cocok untuk acara pernikahan, acara pertemuan, pameran, serta acara-acara lainnya. “Kami menyelenggarakan acara pameran pernikahan ini di Lagoon Garden yang elegan dan berkelas bagi para calon pengantin. Kami juga memiliki tim banquet wedding sales terbaik dan vendor terpilih yang akan membantu menginspirasi para pengunjung untuk persiapan menuju acara pernikahan mereka. Semuanya tersedia selama dua hari di acara Wedding Extravaganza ini,” jelas General Manager The Sultan Hotel & Residence Jakarta Fintan O’ Doherty. (Zuq/M-3)


WIRAUSAHA

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

15

Menyebarkan Virus Kewirausahaan

di Temanggung Dengan kelas pelatihannya, Komunitas Universal and Muslim Entrepreneur di Temanggung berharap menumbuhkan jiwa kewirausahaan masyarakat. TOSIANI

tosi@mediaindonesia.com

D

I kelas itu Dahono bangga menunjukkan produk bumbu rempah buatannya. Pembuatan produk itu, termasuk desain kemasannya yang apik, bukan perjalanan singkat. Pemuda berusia 25 tahun itu akhirnya mampu mematangkan seluruh tahapan produknya setelah lima kali mengikuti pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan Komunitas Universal and Muslim Entrepreneur (U&EM) Temanggung. Setiap Jumat, Dahono akan berangkat dari desanya di Petarangan, Kecamatan Kledung, ke kelas yang berlangsung di halaman belakang minimarket Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) - Mart (Umart), Lingkungan Pandean, Kelurahan Temanggung II, Kecamatan/Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. “Punya produk ini sudah mimpi saya sejak lama. Saya berharap dengan produk ini keluarga saya lebih sejahtera. Karena itu, juga saya ikut pelatihan ini,” tutur pemuda yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh bangunan dan kurir ekspedisi itu dalam pelatihan yang berlangsung Oktober lalu. Dahono merupakan satu dari puluhan orang yang masuk angkatan ketiga peserta pelatihan. Peserta lainnya datang dari berbagai daerah, seperti Bantul, Kudus, Magetan, Semarang, Magelang, Kendal, dan Wonosobo. Angkatanangkatan sebelumnya sudah lulus dan berwirausaha. Setiap peserta pelatihan memang didorong, diwajibkan memiliki ide-ide cemerlang untuk mencetuskan dan membuat produk.

Membentuk Jaringan Pemasaran

Beragam kegiatan pelatihan kewirausahaan Komunitas U&EM. bisa menitipkan produknya Umart yang memang sengaja didirikan komunitas tersebut. Panitia pelatihan juga menerima konsultasi produk dan membantu pemasaran.

Peserta pelatihan nyatanya bukan hanya mereka yang baru ingin menjadi wirausaha. Edi Purnomo mengaku telah memiliki produk tahu bakso, yang sudah dijualnya selama empat tahun di sekitar Temanggung. Ia juga menjadi distributor untuk produk pembersih tangan organik. “Motivasi saya ikut pelatihan ini agar saya mendapat masukan, saran, mungkin kritik untuk produk saya beserta kemasannya, agar lebih bagus dan sempurna, sehingga dapat meningkatkan penjualan,” kata Pria asal Tepungsari, Walitelon, Kecamatan Temanggung. Siti Noor Farida, panitia pelatihan entrepreneur yang juga pengurus Komunitas U&ME, menerangkan, komunitas itu terbentuk sejak 2010. Semula komunitas itu bergerak melayani konsultasi mengenai utang

dan permasalahan dengan bank yang dialami pengusaha UMKM. “Biasanya yang datang berkonsultasi adalah pengusaha-pengusaha yang nyaris bangkrut dan dikejarkejar debt collector. Kami dampingi juga secara informal untuk menyelesaikan masalahnya dengan bank,” tutur perempuan yang akrab disapa Ida ini. Konsultasi debt free itu berjalan hingga 2012. Setelah itu, Komunitas U&ME mengalami vakum cukup lama lantaran para personelnya sibuk menyelesaikan problem usaha sendiri-sendiri. Baru pada 2016 Komunitas U&ME bangkit lagi dengan format dan pola baru, pun juga personel baru. Kegiatan yang dilakukan berbeda dengan sebelumnya. “Pada intinya kami ingin menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Kami ingin menyebarkan virus-virus entrepreneur, yakni dengan mengubah pola pikir, bahwa berwirausaha itu mudah, bisnis itu mudah. Makanya peserta pelatihan wajib punya produk tiap kali pelatihan kelima,” tukas Ida. (M-3)

kan wadah untuk memasarkan produk-produk UMKM dari para peserta pelatihan entrepreneur yang dibina komunitas U&ME. Uang yang terkumpul digunakan untuk sewa tempat Umart sebesar Rp40 juta per tahun. Siti Noor Farida, panitia pelatihan entrepreneur yang juga pengurus Komunitas U&ME, menjelaskan jika komunitas berupaya mengembangkan pemasaran produk UMKM dengan menjalin kerja sama dengan minimarket lainnya di Jawa Tengah. Beberapa minimarket sudah siap untuk menampung produk UMKM binaan komunitas itu. Bahkan, menurutnya, sudah ada beberapa orang

yang menduplikasi Umart, seperti dari Tangerang dan Gunung Kidul. “Namun, permintaan duplikasi Umart itu belum bisa diterima karena konsep kami masih belum jadi, belum sempurna,” ujar Ida. Geliat UMKM yang timbul setelah mengikuti pelatihan entrepreneur tersebut, menurut Ida, juga membangkitkan gairah usaha dari daerah-daerah lain. Hingga saat ini sudah ada beberapa daerah yang melakukan studi banding pada Komunitas U&ME. Mereka antara lain dari Yogyakarta, Surakarta, Blora, Magelang, dan Tangerang. “Kami memang ingin Temanggung jadi inspirasi entrepreneur untuk kota-kota lain. Dengan demikian, mereka yang akan belajar wirausaha, nantinya bisa datang ke Temanggung,” pungkas Ida. (TS/M-3)

Memoles produk yang sudah ada Beberapa produk hasil pelatihan kewirausahaan Komunitas U&EM “Semula saya bingung mau bikin produk apa. Selama mengikuti empat kali pelatihan, saya terus berpikir. Akhirnya muncul ide membuat bumbu rempah bubuk instan dari bumbu rempat segar dan murni untuk mempermudah orang memasak,” ujar Dahono. Pada pelatihan sebelumnya, ia membuat bumbu rempah bubuk hanya dengan kemasan plastik klip biasa, tanpa label. Namun, dalam pelatihan, mentor mendorongnya untuk mengemas produk dengan lebih bagus sehingga meningkatkan nilai jual. Dahono lalu berupaya mendesain kemasan produknya dengan nama bumbu rempah MUD.

SAAT ini Komunitas Universal and Muslim Entrepreneur (U&EM) memiliki beberapa divisi kepelatihan. Di antaranya divisi properti, agrobisnis, dan pelatihan wirausaha. Divisi properti khusus mengurusi bisnis membangun dan memasarkan perumahan. Divisi wirausaha mulai melakukan pelatihan wirausaha pada Maret 2017. Satu angkatan pelatihan berjalan selama sekitar dua bulan. Saat ini tengah berjalan pelatihan untuk angkatan ketiga. Kebanyakan peserta pelatihan pada angkatan sebelumnya telah berhasil berwirausaha dan memiliki produk dengan nilai jual. Bahkan salah satu peserta pelatihan angkatan pertama bernama Tony Biantoro berhasil menjuarai lomba Technopreneur 2017 yang berlangsung di Magelang. Saat ini jumlah anggota Komuni-

FOTO-FOTO: DOK. U&EM

“Mud itu diambil dari nama depan paman saya. Selama ini saya tinggal bersama paman sehingga namanya menginspirasi saya untuk membuat kemasan produk bumbu rempah ini,” tutur Dahono. Tiap kemasan produk bumbu rempah MUD berwarna kuning seberat 20 gram akan ia jual seharga Rp8.000. Isi 20 gram untuk bumbu ikan, misalnya, cukup untuk memasak 2 kilogram (kg) ikan. Jika lebih, bumbu instan bubuk tersebut dapat disimpan dalam waktu cukup lama, untuk digunakan lagi pada masakan berikutnya.

Ia mengaku selama ini belum sempat menjual produk bumbu tersebut. Dahono menilai produknya masih perlu banyak perbaikan. “Nanti setelah benar-benar bagus dan saya cukup percaya diri menjualnya, bumbu rempat ini akan diproduksi oleh sekeluarga agar meningkatkan ekonomi keluarga kami,” tambahnya. Selain membantu peserta mencari ide produk dan mematangkannya, Panitia Komunitas U&ME juga memfasilitasi pengurusan izin industri rumah tangga (IRT). Untuk pemasaran, peserta pelatihan juga

tas U&ME sudah mencapai 220 orang. Melalui sistem koperasi, tiap anggota ditarik iuran masing-masing Rp1 juta per orang sebagai simpanan pokok untuk membuat Umart. Koperasi bernama Umat Membangun Ekonomi tersebut saat ini sudah berbadan hukum. Minimarket itu merupa-


16

MUDA

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

Di Festival Universitas Mercu Buana (UMB) 1 Dekade, siswa dari puluhan sekolah se-Jabodetabek Banten beradu kekompakan di ajang Paskibraka dan Tari Saman.

FOTO-FOTO: DOK UMB

Adu Kekompakan Tim Sekolah di Festival UMB

Setiap tim paskibra menampilkan kekompakannya dari beberapa sisi seperti gerakan, variasi dan formasi.

SURYANI WANDARI PUTRI P muda@mediaindonesia.com

M

ENGIKUTI aba-aba sang danton, pemimpin pasukan, belasan siswa itu bergerak serempak. Barisan mereka membentuk beragam formasi dengan penuh kekompakan. Di beberapa bagian, yel-yel pun mereka teriakkan hingga membuat suguhan itu tampak makin bersemangat. Begitulah suasana perlombaan Paskibra dalam rangkaian Festival Universitas Mercu Buana (UMB) 1 Dekade, Rabu (15/11). Puluhan siswa dari 13 sekolah SMA/sederajat se-Jabodetabek Banten saling adu kekompakan dalam baris-berbaris dan tata upacara. Festival ke-10 UMB merupakan kegiatan tahunan yang digagas Biro Sekretariat Universitas dan Humas UMB. “Kegiatan itu mengusung tema diversity, creativity, dan green living, dengan berpijak pada kompetisi nalar, olahraga, dan kesenian,” kata Riko Noviantoro, ketua Pelaksana Festival UMB, kepada Media Indonesia. Tahun ini tercatat 150 sekolah ikut berpartisipasi dalam kompetisi multicabang pertandingan selama 25 hari tersebut. Tidak hanya paskibraka, ada pula perlombaan Tari Saman. Dua bidang perlombaan itu memang menekankan kekompakan dan kebersamaan tim yang solid.

Fitrajaya, panitia Festival UMB. Dengan alasan itulah, 13 tim peserta lomba berupaya menampilkan formasi yang variatif. Seperti yang dilakuakan SMK Jakarta 1 yang memadukan variasi formasi gerakan dengan nyanyian. Upaya mereka membuahkan tiga penghargaan sekaligus. “Kita hanya melakukan yang terbaik. Enggak nyangka menang juara 2, variasi terbaik dan formasi terbaik, tentu senang dan terharu sekali sampai menangis semua,” kata Mutiara Safitri dari kelas 10 SMK Jakarta 1 yang berposisi sebagai danton. Yura--demikian panggilan akrabnya--mengaku telah lama menjadi bagian dari Paskibra. Belajar disiplin, saling menghormati, dan kebersamaan antarpasukan membuatnya betah berada di lingkungan Paskibra. “Saya juga punya mimpi untuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang bertugas di Istana Negara,” kata Yura.

Tari Saman

juga menghasilkan tampilan yang menarik. Para peserta memiliki kesempatan selama 10 menit untuk menampilkan kepiawaian dan kesesuaian gerak mereka. Kompak dalam tepukan pada tangan, dada, dan pangkal paha, mereka harus fokus pada beragam tantangan seperti nyanyian atau syair yang keras, keseragaman formasi, hingga tempo. Ya, tarian asal Gayo, suku bangsa yang mendiami dataran tinggi di Provinsi Aceh Tengah, ini memang terkenal dengan temponya yang sering kali berubah dari pelan hingga cepat dan sebaliknya. “Mereka dinilai dari beragam sisi, yang paling utama ialah seperti kekompakan karena mereka bermain bersama belasan orang dalam satu tim,” kata Juniawan Mandala Putra, pelatih dan penanggung jawab Tari Saman UMB. Juniawan menambahkan para penari seharusnya memiliki tinggi pundak yang sama saat duduk bersimpuh agar tarian ini bisa kompak dan enak dipandang. Sambil duduk bersimpuh sejajar, belasan perempuan penari itu pun menggerakkan tangan, kepala, dan tubuh. Diiringi suara gendang syekh, kadang terdengar teriakan nyaring sang penari. Selain menyanyikan syair sebagai alat dakwah, tarian ini kadang diselingi teriakan sang penari untuk menambah semangat. Pada umumnya Tari Saman dimainkan dengan jumlah ganjil oleh laki-laki, tetapi kini penari perempuan semakin mendominasi. Tari Saman juga menjadi kegiatan seni yang tren di beberapa kampus, termasuk di UMB, lewat unit kegiatan mahasiswa. (M-3)

OPINI MUDA Hana

Kelas 11 SMA N 55 Jakarta

Sepanjang pangumuman pemenang kami deg-degan, takut enggak menang dan mengecewakan pelatih. Namun, akhirnya kami berhasil jadi juara 1 Paskibra, pasti sangat senang apalagi kebersamaan kami bisa terbayar.

Viki, Slivi, Ayu

Kelas 11, SMAN 96 Jakarta

Sebenarnya persiapannya kurang puas tapi kami melakukannya dengan maksimal, bersyukur kami dapat juara 3 Paskibra. Kami melakukan banyak variasi dan formasi gerakan.

Tahpatun Laela

Kelas 11, SMAN 94 Jakarta

Saman itu memang harus kompak, gerakannya juga enggak boleh kaku tapi harus keluarin semua power. Suara saat nyanyi pun harus kencang tapi tidak cempreng. Kami harus kompak dari semua sisi. FOTO-FOTO: DOK WANDARI

Mempunyai tantangan yang sama, kompetisi Tari Saman

Baris-berbaris Paskibra Meski memiliki arti Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, dalam perlombaannya ini tidak mengharuskan peserta untuk mengibarkan bendera. Panitia membebaskan peserta untuk melakukan baris-berbaris dengan tambahan variasi dan formasi yang unik tetapi tetap dalam formasi rapi dan posisi tubuh yang tegap. “Penilaian berdasarkan kekompakan gerakan, kostum, maupun gerakan menarik dari variasi dan formasi yang mereka tampilkan,” kata Prawira Hadi

DUTA


MUDA

I GEDE ARTHA SUDIARSANA Tempat, tanggal lahir: Pidpid, 5 Januari 1995 Pendidikan: Program Studi Agrobisnis Universitas Udayana Prestasi: Juara 1 Lomba Penyuluhan Pertanian se-Bali HUT ke-47 FP Unud (2016), Penerima penghargaan Anugrah Dewi Sri sebagai Petani Muda dari Bali Post (2016), dan Duta Petani Muda 2016 Jabatan: Founder Gede Jamur

DWI SAFITRI

Mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia Universitas Jambi muda@mediaindonesia.com

K

ONDISI sektor pertanian yang belum berkembang di desanya membuat I Gede Artha Sudiarsana bertekad melakukan inovasi. Terlebih dengan latar belakang jurusan agrobisnis, ia sadar akan pentingnya pengembangan sektor pertanian. Bukan itu saja, potensi di Desa Pidpid, Bali, yang menjadi tempat tinggalnya pun kaya dengan lahan pertanian serta limbah kayu yang bisa dijadikan media tanam. Maka dengan keyakinan diri, segala potensi itu ia satukan. Kini, pemuda berusia 22 tahun itu sudah mendirikan usaha budi daya bernama Gede Jamur yang ikut merangkul petani sekitar. Bagaimana usaha itu dirintis? Berikut penuturannya kepada Muda. Apa sebenarnya ide besar kamu ketika mendirikan Gede Jamur? Saya mendirikan Gede Jamur pada 2005 karena sebagai generasi muda ingin berkontribusi nyata untuk pertanian dan sistem pangan Indonesia. Saya juga ingin mengubah image petani dari yang selama ini diindentikkan dengan tua, kemiskinan, pekerjaan kotor, dan kurang berpenghasilan menjadi petani yang muda, keren, menguntungkan, dan kekinian. Tujuan usaha saya ialah menghasilkan produk jamur yang berkualitas dengan menerapkan GAP (good agriculture practice) dengan penanganan yang organik tanpa menggunakan input bahan kimia. Fokusnya saya pilih di budi daya jamur tiram yang memanfaatan limbah serbuk gergaji sebagai media tanam. Gede Jamur juga melakukan pengolahan pascapanen dan memproduksi media tanam (baglog) untuk dibudidayakan petani mitra. Usaha jamur ini juga menjadi pionir pengembangan jamur di desa saya sehingga banyak masyarakat di desa berkunjung untuk mengetahui proses budi dayanya. Usaha ini sebagai pilot project di desa yang bisa sebagai tempat belajar bagi generasi muda maupun petani yang ingin budi daya jamur tiram untuk dikembangkan di daerah masing-masing. Bagaimana prosses merintis usaha ini? Saya rintis dari saat saya masih kuliah di semester 4 di Jurusan Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Saya memang bertekad setelah tamat kuliah kembali ke desa karena melihat fenomena pertanian di desa tempat para orangtua masih menggunakan cara-cara yang sangat konvensional dan belum sadar market. Generasi mudanya malah ke kota untuk bekerja. Selain itu, banyak lahan yang dibiarkan tidak produktif, padahal potensial. Saat kuliah semester 2 saya mendapat kesempatan untuk magang selama tiga hari di Dinas Pertanian Provinsi Bali untuk membuat media tanam dan budi daya jamur tiram. Dari sanalah saya tahu bahwa budi daya jamur tiram, bahan baku yang dominan digunakan adalah limbah serbuk gergaji, yang mana sangat berlimpah di desa. Modal pertama yang digunakan dari mana? Modal pertama dari usaha Gede Jamur ini berasal dari sisa beasiswa kuliah saya. Kebetulan saya memperoleh beasiswa Generasi Lestari dari BPR Lestari. Selain itu, saya mendapat pinjaman modal dari teman-teman kuliah serta bantuan per-

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

Menjadi Petani Muda Kekinian

17

Limbah kayu yang berlimpah di Desa Pidpid ia jadikan media tanam jamur. Kini usaha Gede Jamur miliknya telah ikut mengangkat petani sekitar.

modalan dari Bali Bhakti yang berfokus pada pengembangan usaha gene rasi muda Bali. Modal pertama yang saya gunakan sekitar Rp20 juta untuk pembuatan kumbung (rumah jamur) dan media tanam. Kendala yang pernah di alami? Kendala yang pernah dialami pas memulai usaha ini, pertama, ialah meminta restu orangtua karena orangtua berharap untuk menjadi pekerja kantoran. Kedua, baglog yang ditanam tidak tumbuh akibat terkontaminasi oleh penyakit. Namun, semua bisa diatasi. Berapa jumlah petani yang sudah dirangkul? Untuk saat ini Gede Jamur sudah mengajak dua tenaga kerja yang kebetulan ibu-ibu di lingkungan saya. Pada awal 2016, saya juga mengajak petani sekitar untuk membentuk kelompok tani yang bernama Kelompok Tani Pertiwi Mesari yang artinya tanah dan menghasilkan hal-hal yang baik. Kelompok tani ini bertujuan meningkatkan bargaining power petani, menjadi wadah berbagi informasi antaranggota, serta dapat memperoleh penyuluhan dari dinas terkait. Untuk menghindari permainan tengkulak, kelompok tani ini juga bisa menjadi wadah dalam memasarkan produk dari anggota kelompok tani secara kolektif. Saat ini kelompok sudah mulai melakukan budi daya jamur secara kolektif oleh anggota kelompok yang berjumpah 28 orang. Sudah berapa besar penjualannya? Rata-rata panen kami 15-20 kg per hari dengan harga 22 ribu/kg. Jamur segar kami itu secara langsung dibeli putus oleh rumah-rumah makan, toko sayur, pasar tradisonal, maupun langsung ke tempat kami. Untuk olahan keripik jamur ‘Nyang-luh’ sementara ini kami pasarkan secara online. Omzet kami berkisar Rp10 juta-Rp12 juta per bulan. Program ke depan Gede Jamur? Mengingat potensi pasar pariwisata Bali sangat luas, Gede Jamur akan lebih banyak lagi mengajak petani mitra utamanya generasi muda dengan cara sharing pendapatan, yaitu 60% untuk mitra dan 40% untuk Gede Jamur dengan baglog dipasok Gede Jamur dan pendampingan ke petani mitra. Dengan begitu, pasokan jamur bisa memenuhi 3 K (kualitas, kuantitas, dan kontinuitas) dan bisa masuk market yang lebih besar seperti hotel, restoran, katering, dan supermarket. Kami juga berencana merambah ke jamur kuping, jamur champignon, jamur merang, dan shitake. Kemudian kami meningkatkan nilai tambah di pascapanen dengan membuat keripik, kerupuk, abon, dan nugget yang nanti dipasarkan melalui toko oleh-oleh. Impian terbesar Gede Jamur ialah menjadikan Desa Pidpid sebagai sentra jamur di Bali dan membuat agrowisata jamur dengan melibatkan masyarakat sekitar. Pesan buat anak-anak muda Indonesia? ANak muda yang akan atau sudah berkecimpung di dunia pertanian itu harus punya mindset bahwa bertani itu kekinian. Bisnis pertanian merupakan bisnis yang bagus karena kebutuhan akan pangan terus akan meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Kawankawan muda bisa berkontribusi baik dari hulu maupun hilir dan menjadi bagian dalam mencapai kedaulatan pangan Indonesia. Intinya, bertani itu untuk kini dan nanti; dan petani muda itu keren. (M-3)

FOTO-FOTO: DOK PRIBADI


18

MINGGU, MI INGGU 19 NOVEMBER 2017

MEDIA ANAK

Berpantomim hingga

Korea Menang di beberapa kompetisi pantomim, Muhammad Winesqi Nibras menjadi salah satu dari 72 penerima penghargaan dari Presiden. SURYANI WANDARI PUTRI P mediaanak@mediaindonesia.com

D

ENGAN wajah dicat putih, ia menggerakkan tangan dan tubuh untuk memvisualisasikan berbagai objek. Meski tanpa kata-kata keluar dari mulutnya, gerak tubuh dan mimik itu mampu menyampaikan pesan dengan penuh rasa. Bahkan tidak jarang gelak tawa dan emosi penonton ikut terpancing merespons seni penampilan tersebut. Ya, itulah pantomim. Itulah sebuah seni pertunjukan akting tanpa kata-kata. M e s k i s u d a h d i ke n a l lama, seni ini terus diminati hingga sekarang, termasuk oleh remaja dan anak-anak. Salah satu sahabat Medi yang hobi berpantomim ialah Muhammad Winesqi Nibras. Yuk kita berkenalan dengan siswa kelas 6 SD Muhammadiyah Nitikan Yogyakarta ini!

Senang beragam seni

SUARA ANAK

Michelle Maverick Homeschooling

Pertama kali lihat ak ting Michael Jackson dan Charlie Chaplin di Youtube, aku langsung suka, lucu sekali wajahnya putih semua. Aku juga coba belajar dari Youtube ikutin gerakan pantomim mereka

Meski sudah dikenal lama, pantomim terus diminati hingga sekarang, termasuk oleh remaja dan anak-anak.

Nibras, begitu sapaan akrabnya, mengaku seni telah menjadi bagian hidupnya. Sejak kecil, ia sudah mulai mengenai seni, mulai menyanyi, berpuisi, berpantomim, hingga akting yang dilakukannya belakangan ini. “Dulu basic-nya nyanyi di sekolah, aku ingin menunjukkan bakatku kepada teman-teman sekolah,” kata Nibras dalam wawancara via telepon, Rabu (15/11). Ia pun sering ikut perlombaan-perlombaan, lo, sobat. Menurutnya, dunia seni itu sangat seru, tapi harus ingat waktu sebab peringkat kelasnya pernah mengalami penurunan. “Dari peringkat 10 besar menjadi peringkat 35 dari 42 siswa. Tapi sekarang aku mulai giat belajar lagi,” katanya. Nibras bercerita banyak mengenai kegiatannya selain sekolah. Bahkan ia sempat syuting layar lebar. Namun, Nibras mengaku lebih menyukai seni pantomim karena saat wajahnya dilukis putih, ia merasa kepercayaan dirinya bertambah, lo, hi hi. Dalam berpantomim, Nibras pun memasukan kemampuan akting. Hasilnya Nibras berhasil menjadi juara 1 di tingkat kabupaten, juara 2 tingkat kota, juara 1 tingkat provinsi dan juara 1 tingkat nasional dalam cabang pantomim Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2016 tingkat nasional yang berlangsung Oktober tahun lalu di Manado.

Lomba di Korea Keberhasilan itulah membuat Nibras terbang ke Daijon Korea Selatan, 22-23 Oktober 2016 untuk bertanding pada 2016 World Creativity Festival kategori seni dan sains. Hari itu Nibras berjuang bersama Nareswari Darline (Arline), kelas 5 SD Muhammadiyah Nitikan Yogyakarta, untuk mewakili Indonesia. Namun, dalam lomba di Korea, Nibras dan Arline berlomba secara terpisah. “Ada kisah tak terlupakan saat mau tanding di Korea. Peralatan yang akan dipakai Arline tertinggal di bandara. Untungnya 2 jam sebelum perlombaan dimulai barangnya sudah sampai. Itu jadi tantangan juga buat kami,” kata Nibras. Saat itu Arline tidak memperoleh medali, sedangkan Nibras berhasil mendapat medali emas atau Golden Prize. Medali emas itu merupakan penghargaan atas proyek sainsnya yang berupa kolam renang keliling. Ya, di Korea ia bukan hanya menunjukkan kepiawaiannya berpantomim, lo, sobat. Kolam renang keliling buatan Nibras itu memiliki konsep bisa dilipat dan diantar pakai sepeda motor beroda 3. “Kolam renang keliling ini aku buat agar bisa menyenangkan orang karena kebanyakan orang menghabiskan banyak waktu perjalanan ke kolam renang umum, macet, ngabisin tenaga, dan sebagainya,” kata Nibras. Kolam renang yang masih berbentuk ide ini nantinya bisa disesuaikan dengan tempat yang terbatas pula mengingat banyak anak yang ingin berenang, tetapi terbatas oleh tempat dan waktu. Nibras mengatakan idenya tersebut bisa saja direalisasikan dengan bahan dari pipa atau bahan lainnya. Atas keberhasilannya dalam beberapa perlombaan itulah, Nibras menjadi salah satu dari 72 peserta penerima penghargaan dari Presiden RI, Agustus lalu. “Senang sekali terpilih, apalagi oleh Presiden. Saya akan terus mengejar prestasi, tapi tetap maksimal juga dalam mendapatkan pendidikan untuk menjadi dokter,” katanya. Ia berharap kemampuannya berpantomim membuat pasiennya terhibur dengan gerakan tubuhnya sehingga cepat sembuh. Keren, ya, sobat! (Suryani Wandari/ M-3)

Muhammad Winesqi Nibras

Andika Prayoga

Kelas 6, SD Negeri 11 Duri Kepa Saya sering lihat pantomim tapi belum bisa karena menurut saya pantomim butuh penghayatan dan ekspresi yang bagus. Tapi saya jadi mau belajar juga karena bisa melatih kepercayaan diri kita.

FOTO-FOTO: DOK PRIBADI

Pantomim aksi Muhammad Winesqi Nibras bersama rekannya, Arline saat berkompetisi di Korea Selatan.


MEDIA ANAK Dengan memanfaatkan laser dan kompas, kedua siswa ini membuat petanda lurusnya saf untuk salat. SURYANI WANDARI PUTRI P

mediaanaka@mediaindonesia.com

J

ARUM penunjuk arah berwarna merah pada kompas harus di arahkan ke utara, kemudian ia berputar ke arah indeks kota. “Indeks kota Bogor ada pada 75, jadi kita harus arahkan jarumnya ke angka 75 pada kompas,” jelas Roffifah Yusriah Putri kepada Medi, Rabu (8/11) Kawan Rofi, Annisa Ramadhani Fakhurahman membantu menyalakan laser warna hijau tepat di atas kompas tersebut. “Lasernya memang ditempatkan secara miring pada kayu di atas kompas agar cahayanya memantul pada bidang bawah hingga menyorot panjang,” lanjut Anissa. Dua siswa kelas 6 Sekolah Islam Terpadu Insantama yang masing-masing akrab dipanggil Rofi dan Annisa itu memang sedang menjelaskan cara kerja Shaf Laser buatan mereka. Kira-kira apa ya itu? Ada yang bisa menduganya?

Salat berjemaah Salat berjemaah memang salah satu ibadah umat muslim yang baik dilakukan karena mendapatkan pahala berkali-kali lipat. Dalam salat berjemaah, muslim diwajibkan meluruskan dan merapatkan saf (barisan) salat. Nah, alasan inilah yang membuat Rofi dan Annisa terinspirasi membuat alat ini.

Laser yang ditempatkan pada kayu di atas kompas dengan kemiringan tertentu ini memantulkan cahayanya ke lantai lalu menyinari secara horizontal sepanjang lantai tersebut. Sinar laser ini dijadikan tanda lurusnya saf pada ujung kaki. “Selama ini jika melaksanakan salat di kelas, saf yang dibuat susah lurusnya. Biasanya petanda untuk meluruskan agar menghadap kiblat yang benar kan pakai cat atau lakban. Kalau sudah lama kan jadinya jelek, jadi kami berpikir untuk membuat alat ini,” kata Rofi. Apalagi, sekolah ini punya tradisi atau kebiasaan salat bersama di lapangan atau depan kelas mereka secara bersama-sama. Seperti terakhir menggelar salat berjemaah ketika salah satu guru mereka meninggal.

Kompas dan laser Penelitian yang dibimbing bapak dan ibu guru, Pak Fajar Adi Nugroho dn Bu Sri Ratna Dewi ini memakai kompas sebagai arah kiblat dan laser untuk penandanya. Lasernya bisa menyinari hingga belasan meter lo sobat.

Tenang, lasernya ini tidak akan bahaya terkena mata karena lasernya menyorot lantai kok sobat. Laser yang ditempatkan pada kayu di atas kompas dengan kemiringan tertentu ini memantulkan cahayanya ke lantai lalu menyinari secara horizontal sepanjang lantai tersebut. Sinar laser ini dijadikan tanda lurusnya saf pada ujung kaki. Tapi tahukah sobat, penelitian ini pun bukan tanpa kendala. Mereka membuat dengan beberapa tahapan perbaikan. “Awalnya kami pakai styrofoam untuk penyangga kompas dan lasernya, tapi nggak begitu kuat,” kata Annisa. Mereka pun menggantinya dengan kayu, dengan bantuan guru pembimbingnya. Mereka mengaku tak kesulitan mencari bahannya, kompas dan laser di toko daring. Sementara itu, kayu dimodifikasi dosen pembimbing. “Dari ide hingga menyelesaikan alat ini dilakukan selama 3 bulan,” kata Rofi. Rofi pun mengaku pengerjaan alat ini hanya butuh modal Rp200 ribu.

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

Laser Pelurus Saf

sang Juara Inovasi

Menang penghargaan Alat yang diusung dua siswa ini dimulai sejak Februari 2017 dan mengusulkan ke kompetisi Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2017 akhir Juli 2017 lalu. Rupanya materi penelitian Shaf Laser terpilih menjadi finalis KJSA beserta 17 peserta. Mereka berhasil terpilih dari materi penelitian sebanyak 1.130 makalah dari 26 provinsi. Keren ya sobat! Shaf Laser ini pun mendapat penghargaan sebagai Juara Peneliti Terunggul Kalbe Junior Scientist Award 2017 loh. Tak hanya itu, alat ini pun mendapatkan penghargaan karya peneliti remaja paling potensial (most promising young scientist) saat Penganugerahan Penghargaan Indonesia Youth Science Fair (IYSF) 2017 di Balai Kartini. “Enggak nyangka bisa menang karena saingannya banyak yang sudah SMP, SMA bahkan kuliah,” kata Annisa. Ya meskipun sederhana, alat ini sangat efektif dan membantu banyak orang meluruskan safnya sesuai arah kiblat, di mana pun. Annisa mengaku memang ingin punya rencana memproduksi dan menjualnya, tapi belum tahu kapan dan seperti apa ke depannya. Semoga alat ini bisa bermanfaat bagi banyak orang ya sobat! (Suryani Wandari/M-1)

Inovasi yang dibuat Rofi dan Annisa telah mendapatkan beberapa penghargaan.

FOTO-FOTO: DOK PRIBADI

Cahaya laser pada alat ini bisa menyinari hingga belasan meter.

DUTA

19


20

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

HIBURAN MUSIK

DOK. RESONANZ.COM

Hari Jadi, Suara Hati, dan Toleransi

Superhero Bersatu Selamatkan Bumi Justice League menghadirkan pilihan cast yang ideal dan alur cerita yang seru. Film ini berhasil menyeimbangkan level intensitas dengan humor.

FERDIAN ANANDA MAJNI ferdian@mediaindonesia.com

J

IKA Anda penggemar tokoh superhero komik asal Amerika, sepertinya film Justice League menjadi tontonan wajib. Pasalnya, The Avengers besutan Marvel Studios sukses dengan menyatukan superhero dalam satu film. Kini giliran DC Comics melakukan gebrakan dan mempertemukan superhero andalan mereka dalam Justice League. Justice League bercerita tentang bumi dan masa depannya setelah Superman (Henry Cavill) meninggal. Kejahatan merajalela dan bumi dalam ancaman bahaya. Media massa ramai-rama memberitakan kematian Superman dan masyarakat putus asa. Di lain sisi, kebangkitan Steppenwolf bersama pasukan Parademons petanda ancaman itu dimulai. Mereka mencari tiga Mother Boxes di tiga tempat berbeda. Sebelumnya, pimpinan tiga suku sepakat untuk mengamankan Mother Boxes agar kekuatannya tidak disalahgunakan. Steppenwolf menyadarinya, untuk berkuasa dan mengendalikan tiga suku itu. Ia harus menemukan Mother Boxes. Jika Mother Boxes disatukan, semesta akan musnah dan hancur sehingga kekuatannya bertambah. Steppenwolf muncul dan mengejutkan para penjaga suku Amazon, ketika menyalanya kotak kekuatan mahadahsyat itu. Perlawanan sengit terjadi, suku Amazon berjibaku melawan pasukan Parademons yang dipimpin Steppenwolf. Queen Hippolyta, pemimpin suku Amazon sekaligus ibu Wonder Woman, tak mampu mempertahankan kotak tersebut. Ia pun menyalakan api, menandakan kebangkitan Steppenwolf dan meminta bantuan Wonder Woman. Steppenwolf mendapatkan kotak pertama, pencariannya berlanjut ke suku Atlantic. Upaya yang sama dilakukan, suku Atlantic mencegah pencurian Mother Boxes. Bahkan, Aquaman yang turut bertarung tidak mampu menandingi kekuatan Steppenwolf. Hingga Mother Boxes beralih tangan. Steppenwolf tinggal menemukan kotak ketiga, ia memerintahkan seluruh Parademons untuk mencarinya di bumi. Ia menyandera orang-orang, mengancam dan membunuh untuk mendapatkan Mother Boxes terakhir. Pencarian pemi-

lik kekuatan super pun dimulai. Batman menyusup ke gudang rahasia Flash dan mengajaknya. Kemudian, ia juga berhasil membujuk Aquaman. Selanjutnya Wonder Woman pun berhasil meyakinkan Cyborg untuk ikut bersama mereka.

Kejutan Justice League Tentunya, Justice League memberikan kejutan. Mulai dari munculnya Aquaman dan kebangkitan Superman dari kematian sehingga menjadi kunci kemenangan mereka atas Steppenwolf.

Sebelumnya, kematian Superman diceritakan dalam film Batman v Superman. Para superhero DC pun melanjutkan hidup dengan kesibukan dan kegiatan masingmasing. Bumi mulai terancam, dengan datangnya serangan dari Steppenwolf. Batman pun berhasil mengumpulkan orangorang terpilih bergabung dengan timnya. Persatuan lima kekuatan super itu juga belum dapat mengalahkan Steppenwolf. Kekuatan-kekuatan superhero tidak mampu mengimbangi kehebatan yang dimiliki Steppenwolf. Batman memiliki ide untuk menghidupkan kembali Superman agar membantu mereka. Setelah Superman hidup, mereka tidak langsung meminta bantuannya karena dendam pada Batman, seperti kisah di film sebelumnya. Superman memilih bertarung dan menuntaskan dendamnya

dengan Batman. Kelima superhero itu juga bertarung melawan superman dengan kekuatan masing-masing. Mereka menghentikan upaya balas dendam Superman. Meski demikian, keterlibatan beberapa superhero di Justice League, seperti Batman, Superman, Wonder Woman, Aquaman, Cyborg, dan The Flash, dalam setiap adegan tidak cukup seimbang. Sebagai ketua tim, peran Batman pasti menonjol. Ia terlihat sangat berpengaruh dan hampir ada dalam setiap adegan film ini. Begitu juga ada bagian film yang menceritakan masa lalunya dengan Superman. Sebelum akhirnya, ia memutuskan untuk menghidupkan kembali Superman. Begitu juga, Wonder Woman diceritakan memiliki dendam tersendiri dengan Steppenwolf. Pertarungan dengan suku Amazon, Steppenwolf telah membunuh saudara Wonder Woman, Themyscira. Adegan perkelahian di antara keduanya pun sangat mendominasi. Wonder Woman berhasrat membunuh Steppenwolf dengan pedangnya. Kisah hidup Superman banyak diceritakan untuk menguatkan karakternya. Bahkan saat scene Batman pun sering kali memunculkan Superman meskipun Superman tidak ikut berjuang sejak awal film. Hanya Superman yang dipilih untuk menggakhiri happy ending film ini. Superman mampu mengalahkan Steppenwolf dengan kekuatannya. Hanya seorang diri, setelah superhero lainnya kewalahan. Aksi superhero Hollywood itu menjadi film perdana yang diputar di bioskop IMAX Breeze XXI. Film berdurasi 2 jam 1 menit ini menampilkan efek visual menghipnosis mata penonton. Bahkan, kombinasi teknologi DMR (digital re-mastering) semakin membuat setiap scene terasa nyata. Sekretaris Cinema XXI, Catherine Keng, Selasa (14/11) mengatakan keseruan muncul dari pengalaman pertama menonton Justice League di IMAX. Penonton seperti ikut bertarung dengan para superhero layaknya cerita dalam komik. Pasalnya, perpaduan presentasi gambar IMAX terasa nyata dan visualisasi unik Justice League. “Keseruan lain tercipta berkat tata suara. Efek menggelegar membuat beberapa adegan Justice League terlihat menegangkan. Tata suara juga efektif membangkitkan semangat. Penonton turut antusias ketika backsound pertarungan superhero Justice League,” kata dia. (M-2)

FOTO-FOTO: DOK. WARNER BROS PICTURES

SETELAH melewati 12 kali revisi, naskah drama musikal Suara Hati karya Reh Fransisca akhirnya menjadi sebuah pertunjukan yang digelar pada Sabtu-Minggu (18-19/11) di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM). Drama musikal tersebut mengisahkan Alena (diperankan Anna Felita Ekaputri), seorang penyanyi yang tergabung dalam Suara Sagita Choirs. Alena merasa gundah karena ditinggal sang pelatih sekaligus konduktor yang pergi ke West End, London. Padahal, dalam beberapa bulan terakhir itu, Alena sedang belajar menjadi konduktor yang baik agar kelak menjadi konduktor kelas dunia. Suatu hari, selagi Alena bernyanyi sambil bermain piano dengan ekspresif, di ruang musik sekolahnya, masuklah Bayu (Bimashakti N Ksatriya). Bayu bersembunyi dari kejaran teman sekolahnya, Ronnie ‘The Rocker’ (Antonio Krisanto). Bayu di-bully Ronnie dan gengnya karena anak penjual jamu. Sejak saat itu pula Bayu dan Alena menjadi sahabat. Alena memperkenalkan Bayu yang ternyata memiliki suara indah dan suka musik klasik ke Suara Sagita Choirs. Bayu diminta Alena untuk mengikuti audisi dan lulus, kemudian diterima menjadi anggota Suara Sagita Choirs. Sementara itu, Ronnie merasa tersiksa karena harus membungkam suara hatinya sekaligus menyembunyikan minatnya terhadap musik klasik dari sang ayah yang otoriter. Sang ayah

menghendaki Ronnie untuk menekuni bidang lain. Drama musikal Suara Hati, menurut pendiri dan pengasuh TRCC Avip Priatna, sudah disiapkan sejak tahun lalu. Pertunjukan tersebut sekaligus menjadi kado ulang tahun ke-10 TRCC. Paduan suara anak tersebut pada awal Oktober lalu sukses meraih juara pertama kategori Children’s Choir, Public Audience Award, sekaligus meraih juara umum dalam ajang 49th Tolosa Choral Contest di Spanyol. TRCC lalu bekerja sama dengan Galeri Indonesia Kaya dan mengadakan Eki Dance Company menggarap pertunjukan Suara Hati. Sementara itu, lagu-lagu yang dilantunkan dalam drama musikal tersebut digarap komposer Elwin Hendrijanto dan dibawakan Jakarta Concert Orchestra (JCO) bersama konduktor Avip sendiri. Pemain dramanya diarahkan sutradara Wawan Sofwan. Menurut Fransisca, inti dari cerita drama musikal Suara Hati itu adalah Bhinneka Tunggal Ika. Ia menginginkan penontonnya paham akan adanya persatuan di dalam perbedaan. “Benang merahnya dari perbedaan adalah satu, yaitu maju bersama. Setelah mendapat benang merah itu, saya kemudian lihat mereka latihan lagi. Saat itu, saya melihat anak-anak begitu semangat. Pasti ada dorongan dalam diri mereka yang membuat mereka bertahan sejauh ini, yaitu dorongan hati atau suara hati, kemudian jadilah judul itu,” jelas Sisca. (*/X-7)

Kembangkan Diri Rambah Platform Streaming

ANTARA/MAULANA SURYA

MUSEUM LOKANANTA: Pengunjung melihat-lihat koleksi piringan hitam di Musem Lokananta, Surakarta, Jawa Tengah. LOKANANTA terus mengembangkan diri. Paling terbaru, seluruh koleksi konten audionya didistribusikan ke pelbagai platform streaming. Hal itu dilakukan untuk mempermudah masyarakat mendengarkan hasil rekaman di instansi milik negara itu dan mengikuti tren digital. Bagi sebagian orang Indonesia, Lokananta tidak asing lagi, terkhusus mereka yang bergelut di bidang musik, pasti kenal dengan label rekaman pertama dan satu-satunya milik negara tersebut. Sejak didirikan pada 29 Oktober 1956 atas inisiatif Wali Kota Surakarta R Maladi, Lokananta memiliki nama resmi pertama Pabrik Piringan Hitam Lokananta Jawatan Radio Kementerian Penerangan Republik Indonesia. Saat itu, fungsi utamanya sebagai unit pelaksana untuk duplikasi materi siaran RRI. Namun, sejak 2014, kata Kepala Lokananta Miftah C Zubir, unit usaha Lokananta bertambah di bidang security printing, sebagai sales representative dari Perum Percetakan Negara RI di area Jawa Tengah. “Bidang usahanya meliputi duplikasi audio, studio rekaman, multimedia, destinasi wisata sejarah, dan edukasi,” terangnya saat berkunjung ke Media Indonesia, Senin (13/11). Selain memiliki beberapa bidang usaha yang berpenghasilan tidak besar, Lokananta yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kerten,

Laweyan, Surakarta, itu memanfaatkan pekarangannya yang luas sebagai tempat acara-acara kreatif, seperti ekshibisi dan syuting. “Yang paling terbaru kami telah memasukkan koleksi audio yang selama ini ada di Lokananta masuk ke platform streaming. Ada koleksi lagu Waldjinah, Gesang, dan koleksi lagu lawas, nasional, dan terbaru,” tambah Miftah. Dia menjelaskan saat ini platform sudah menampung lagu-lagu yang pernah direkam di Lokananta, seperti Joox, Deezer, dan Spotify. Para pengurus, lanjutnya, saat ini terus mempromosikan aktivitas Lokananta ke media sosial. Bagi siapa saja yang ingin berkunjung bisa langsung ke Surakarta. Di sana, pengunjung dapat menyaksikan secara langsung peninggalan sejarah permusikan di Indonesia dan mendapatkan pelbagai pilihan oleh-oleh khas yang telah disiapkan pengurus. Diketahui, konten audio Lokananta tidak kurang dari 5.000 master pita dan 30 ribu keping piringan hitam. Koleksi yang dimiliki, antara lain, lagulagu tradisional dari hampir seluruh daerah, lagu-lagu populer, dan religi. Selain itu, Lokananta menyimpan rekaman penting bersejarah lainnya, seperti master pita pidato proklamasi, rekaman resmi pertama lagu Indonesia Raya, dan berbagai pidato Bung Karno. (TB/X-7)


KULINER

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

21

FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI

Membaurnya

Cita Rasa Thailand, Prancis, dan Italia

Bagi penggemar menu Thailand, jangan kaget kalau cita rasa aneka hidangan yang tersaji agak bergeser dari aslinya,tetapi sudah dipengaruhi Italia dan Prancis.

Cr ab

M

ea

tF

rie

d

Ri

ce

W

ith

A

RIZKY NOOR ALAM

dengan kornet sapi dan cabai goreng yang dibanderol Rp98 ribu per porsinya. Spageti bercita rasa Thailand itu disajikan dengan tekstur kenyal, tetapi kering. Sebabnya orang Thailand lebih menyukai tekstur kering dan berminyak. Lalu itu dilengkapi dengan daging kornet serta irisan cabai rawit. Rasanya gurih dan sedikit pedas. “Spageti ini Thai style. Jadi, ini pakai kornet yang ditumis sampai crispy sehingga minyaknya keluar dan wangi. Tekstur spagetinya sendiri kering dan berminyak seperti di Bangkok,” tambah chef Guan.

rizkynoor@mediaindonesia.com

M

ENGEJUTKAN, itulah kata untuk menggambarkan beragam rasa dari sajian makanan di Greyhound Cafe Jakarta, di Mal Grand Indonesia. Sebagai makanan pembuka ada salmon carpaccio in spicy hot sauce. Perpaduan rasa segar, manis, asam dan sedikit pedas dari makanan pembuka tersebut sangat kuat dan benar-benar mampu menggugah selera makan. Irisan daging salmon Menu penutup mentah segar, dipaduSetelah menikmati hikan dengan thai spicy dangan pembuka dan sauce yang bercerita utama, kurang lengkap rasa unik. rasanya jika tidak “Sausnya terbuat mencicipi menu dari daun corianpenutupnya, der (ketumbar) fresh coconut yang dihaluscrepe cake, kan dengan yang dijual bawang putih Rp72 ribu per dan bumbu raporsinya. Itu hasia. Cocok seialah crepe bagai appetizer lembut dan ti(makanan pempis yang dilapisi buka),” jelas Execukrim serta kelapa Thai Tea Granita tive Chef Greyhound segar. Cafe Jakarta, Ng Chun Begitu menyentuh liGuan, Rabu (15/11). dah, akan terasa kelemUntuk seporsi salmon butan dan kerenyahancarpaccio in spicy hot sauce nya. Makanan ringan itu tersebut dibanderol Rp88 sedikit gurih dan tidak ribu. Menu utamanya ada terlalu manis. Itulah secrab meat fried rice with a babnya menu tersebut tertwist yang dijual seharga masuk favorit di kafe itu. Rp165 ribu per porsinya. Untuk minuman, thai Nasi goreng tersebut tea granita seharga Rp52 dipadukan dengan dagribu mampu melepasing kepiting yang dikan dahaga para pengunberi rasa pedas dan jung. Yang membedakan gurih. Menu tersebut minuman itu dari thai tea disajikan dengan lainnya ialah keselurusaus pedas hannya terbuat dari thai spesial dan potongan tea, dan tidak terlalu manis, bahkan agak timun (acar) din- pahit sesuai ciri khas thai tea. gin yang meMinuman lainnya yang patut dicoba ialah nyegarkan. pink journey, jus dari campuran stroberi, Bumbu yang apel dan lime yang memberikan sensasi digunakan untuk menyegarkan. m e ra c i k ny a t e r bi l a n g Restoran itu cocok bagi Anda yang menggesederhana, yakni daging kepit- mari makanan Thailand, tapi yang disuguhing yang sudah disuwir-suwir, telur, kan di tempat ini bukanlah tradisional. Menu bawang putih, cabai kering, dan irisan sudah diolah, di-twist dengan sentuhan Prancabai rawit. cis dan Italia yang tentunya memberikan cita Menu lain yang patut dicicipi ialah spageti rasa unik, lebih ringan. (X-7)

Menu sudah diolah, di-twist dengan sentuhan Prancis dan Italia yang tentunya memberikan cita rasa unik, lebih ringan.

Tw i

st

Sensasi Pedas

Ayam Geprek Bensu SELEBRITAS Tanah Air, selain berseni peran, dan bernyanyi banyak pula yang merambah ke dunia bisnis. Salah satunya Ruben Onsu yang berbisnis kuliner Ayam Geprek Bensu. Kedai tersebut menyajikan beragam paket ayam goreng tepung dengan beragam sambal dan pelengkap. Menu pertama ada paket ayam geprek leleh. Ayam goreng tepung yang diberi potongan telur dadar di atasnya itu diberi lelehan keju mozarela dan sambal kosek (terbuat dari cabai rawit, bawang putih mentah diulek kasar dan diberi siraman minyak panas). Tekstur ayamnya renyah dan

gurih dengan potongan cukup besar. Sambalnya level 5 jadi lumayan pedas, sementara porsi nasinya tidak terlalu banyak. Menurut salah satu pengunjung, Dita, 17, secara umum rasanya enak, tapi sebaiknya ayamnya disajikan panas-panas. Menu lainnya paket ayam geprek keju. Seperti halnya paket di atas, ayam yang gurih dan renyah itu diberi taburan keju chedar parut. “Kalau pakai skala 1-10 nilainya 6, rasanya cukup enak tapi memang ayamnya kurang panas,” ungkap pengunjung lainnya Harmini, 50.

FOTO-FOTO: MI/RIZKY

Selain itu, kedai tersebut memiliki menu baru, yaitu paket ayam geprek cabai hijau. Sambal cabai hijaunya cukup pedas meskipun tidak ada pilihan level kepedasan. Sambalnya cocok

dinikmati dengan ayam yang renyah dan gurih serta diberi telur dadar yang digoreng orak-arik. Semua paket tersebut dihidangkan dengan potongan timun untuk menetralkan lidah dari

rasa pedas. Selain menu dengan nasi, ada pilihan menu dengan menggunakan mi goreng sebagai pengganti nasi, camilan kulit ayam goreng, jamur goreng,

maupun kol goreng yang dibanderol dengan harga Rp5.000 per porsinya. Beragam menu ayam gepreknya dibanderol Rp15 ribu sampai Rp27 ribu per porsinya. (Riz/X-7)


22

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

KARTUN

INTERMESO BIDASAN BAHASA

Kuberlari Andre Moller SUPRIANTO

Redaktur Bahasa Media Indonesia

D

I rubrik Kompas pada 28 Oktober 2017, tercantum judul ‘Lari dan Kawan-kawan’ yang ditulis Andre Moller, di bawah tulisan itu tersemat titel penyusun Kamus SwediaIndonesia. Setahu saya, dia juga sering menyapa penikmat bahasa di Indonesia. Akan tetapi, di tulisannya yang teranyar itu, terdapat empat hal yang menggelitik saya untuk berkomentar. Entah Moller lupa, penyebutan ku- sebagai sufiks mulai menghentikan gerak mata untuk menghabiskan seluruh tulisan Moller. Tentu Moller punya argumen mengapa ku- disebut sufiks. Hanya dalam kajian morfologi, bentuk seperti ku-, -mu, dan kau- tidak pernah disebut sufiks, tetapi disebut klitik. Istilah klitik ini justru ingin menjauhkannya dari batasan afiks, termasuk sufiks! Klitik (atau klitika) merupakan bentuk singkat dari persona aku (ku-), kamu (-mu), dan engkau (kau-). Bila dilekatkan di awal kata yang mengikutinya, bentuk singkat itu dinamai proklitik. Sebaliknya, bila dilekatkan setelah kata dasar, namanya disebut inklitik, seperti bukumu dan tulisanmu. Masih di tulisan itu, Moller terlupa membatasi definisi kalimat aktif dan pasif pada kata kuberlari. Dalam dimensi struktural, kalimat aktif berciri subjek melakukan perbuatan, menggunakan awalan me-N atau ber-. Sebaliknya, struktur yang disebut pasif apabila subjek tidak melakukan perbuatan. Biasanya imbuhan pasif ini berupa di- dan ter-. Akan tetapi, mengapa Moller menyebut kuberlari sebagai kalimat pasif (atau berciri pasif)? Analisis saya tentang hal itu karena Moller ingin menyampaikan ragam pasif bentuk kedua. Sebagai contoh: Aku akan menyampaikan pesan itu (aktif).

Kalimat aktif jenis ini, yakni mengandung kala atau waktu (akan) dapat dipasifkan dengan pola kedua, yakni posisi agentif (saya) berada antara kala dan kata kerja sehingga menjadi kalimat Akan kusampaikan pesan itu (kalimat pasif). Posisi subjek diduduki oleh pesan itu bukan ku-. Nah, kalau kita kembalikan pada kata kubelari yang Moller sebut sebagai bentuk yang bertabrakan, sebenarnya dapat dipahami lagi dari uraian di atas. Klitik ku- yang bergabung pada kata berlari tidak mengubah struktur dalam kalimat itu, tetap saja berstruktur aktif walau bentuk persona aku berganti ku-. Berikut hal ketiga yang saya komentari. Moller, melalui tulisan itu, berinisiatif menawarkan kata lelarian. Menurutnya, suatu saat nanti kata lelarian bisa digunakan dalam gabungan kata lelarian santai, lelarian jauh, lelarian interval, lelarian mingguan, dan lelarian para jomlo. Bentuk turunan yang seperti Moller maksud memang belum ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Namun, saya agak sedikit pesimistis saran kreatif ini terakomodasi dalam KBBI cetakan berikutnya. Mengapa? Bentuk ulang sebagian yang dimaksud Moller tidak separadigmatis dengan bentuk kata lelaki (dari laki-laki), tetangga (dari tangga-tangga), pepohonan (dari kata pohon-pohon), tetikus (berciri tikus), atau rerata (dari rata-rata). Kalau kita cermati lebih dalam, bentuk ulang sebagian itu terjadi pada dasar yang berkelas nomina (benda). Sebagai contoh, kata laki-laki termasuk benda. Pun kata tangga-tangga, pohon-pohon, tikus, dan ratarata termasuk kata benda. Singkatnya, kata-kata dasar itu tidak sekelas dengan kata lari (verba). Kalau saja kedinamisan bahasa ini tetap terbentuk secara paradigmatik, tentu harapan Moller untuk memakai kata lelarian masih membutuhkan kajian lagi.

Kalau saja kedinamisan bahasa ini tetap terbentuk secara paradigmatik, tentu harapan Moller untuk memakai kata lelarian masih membutuhkan kajian lagi.

SUDOKU

Jawaban Edisi Minggu, 12 November 2017

Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!

LENSABISNIS

HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480

Via.com Apresiasi Agen Travel Terbaik

Artotel Project Series Selenggarakan Artotel Week

AccorHotels dan CT Corp Sepakati Tambah Hotel

Via.com mengadakan Jabodetabek Exclusive Agent Gathering pada Selasa (7/11) sebagai wujud apresiasi pencapaian para agen travel terbaik periode 20162017. Pada program ini, perusahaan online travel agent (OTA) dengan model business to business (B2B) tersebut memberikan penghargaan kepada lima Top Performance Agents yang dinilai menyumbangkan kontribusi transaksi terbanyak dalam periode setahun terakhir. Penghargaan Top Performance Agents diberikan kepada Aditya New Tours & Travel, Alhidayah Internasional, PT Garuda Indowisata Jaya, Naraya Travel, dan Ruhiyah Tour & Travel. Pertama kali didirikan di India pada 2006, Via.com masuk ke Indonesia pada 2011. Hingga saat ini Via.com Indonesia telah memiliki jaringan lebih dari 16.000 travel agent di seluruh Indonesia.

Artotel Project Series menyelenggarakan Artotel Week untuk merayakan lima tahun kehadiran Artotel Group di industri perhotelan dan kreatif Indonesia. Festival seni, musik, dan lifestyle tersebut berlangsung pada 8-11 November 2017 di Gedung Cipta Niaga, Kota Tua Jakarta, yang didukung penuh oleh Urban Gigs. Penyelenggaraan Artotel Week juga mendapatkan dukungan dari Konsorsium Kota Tua selaku badan usaha swasta yang ditunjuk pemerintah untuk merevitalisasi Kota Tua. Artotel Week diharapkan dapat menjadi cikal bakal berkumpulnya pergerakan seni kontemporer anak muda di Kota Tua dan membawa napas baru di tengah-tengah lingkungan kolonial yang sudah berdiri lama sejak 1820. Sejumlah program yang disajikan Artotel Week. Salah satunya pameran seni kontemporer dari 12 seniman muda Indonesia.

AccorHotels dan CT Corp menandatangani kesepakatan menambah 30 hotel dan resor untuk percepatan ekspansi dan mendukung pengembangan pariwisata di Indonesia, Kamis (9/11). Kemitraan dengan CT Corp dapat menambah 6.000 kamar di seluruh Indonesia seiring dengan pengembangan pariwisata. Perjanjian kemitraan itu menandai tonggak sejarah baru dalam mempercepat ekspansi AccorHotel. AccorHotels memulai kemitraan bersama CT Corp dengan mengelola Ibis Bandung Trans Studio, hotel ekonomi dengan 568 kamar. Dengan kesepakatan strategis itu, kedua belah pihak berkomitmen membuka kompleks hotel dan lifestyle terpadu yang serupa. Salah satunya di Cibubur. Kolaborasi itu memungkinkan akses yang lengkap bagi CT Corp untuk mendapatkan manfaat dari AccorHotels.

Courtyard Bandung Dago Dibuka

Grand Inna Malioboro Rayakan Hari Pahlawan

Hotel Aston Imperial Serahkan 300 Bibit Pohon

Courtyard by Marriott Bandung Dago resmi dibuka pada 1 November 2017 melalui soft opening ceremony. Acara ini mengundang beberapa pejabat pemerintahan, asosiasi, dan lembaga kepariwisataan. Berlokasi strategis di Jalan Ir H Juanda 33, Bandung Dago, hotel dengan 187 kamar itu beroperasi sebagai properti yang dikelola Marriott International dan dimiliki PT Sanbe Karyapersada. Courtyard Bandung Dago menawarkan akses yang nyaman dan mudah untuk mengunjungi berbagai tempat yang diinginkan di Bandung, baik untuk perjalanan bisnis maupun liburan. Hotel itu telah menyelesaikan renovasi tahap satu yakni pada area lobi, restoran, fitness center, dan 41 kamar. Hotel pun dilengkapi dengan ruang lobi yang inovatif serta desain kamar kontemporer yang terbaru.

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan (10/11), Hotel Grand Inna Malioboro mencanangkan pembangunan joglo tetenger sebagai penanda lokasi batu prasasti Jogja kembali. Prasasti ini berada di halaman Hotel Grand Inna Malioboro. Batu prasasti ini diresmikan Sri Sultan HB X pada 29 Juni 2000 sebagai pengingat DOK MI/FURQON ULYA HIMAWAN ditariknya tentara Belanda yang kala itu Ibu Kota RI berada di Yogyakarta. Pada saat itu Hotel Grand Inna Malioboro bernama Hotel Merdeka. Selain itu, pihak manajemen mengajak para veteran melakukan napak tilas. Para veteran diajak ke kamar 291 yang diberinama Sudirman Suite, karena kamar tersebut pernah dipakai Panglima Besar Jendral Sudirman sebagai markas besar oemoem Tentara Keamanan Rakyat yang dipimpinnya.

Hotel Aston Imperial menyerahkan sebanyak 300 bibit pohon dalam program corporate social responsibility (CSR) kepada Pemerintah Kota Bekasi, Rabu (15/11). Acara ini merupakan rangkaian peringatan ulang tahun ke-3 Hotel Aston Imperial Bekasi. Pemberian 300 bibit pohon dilakukan sebagai bentuk dukungan hotel bagi pemerintah kota, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, yang saat ini sedang gencar melakukan program penghijauan. Pemberian bibit tanaman itu akan menggantikan sekitar 200 pohon di hutan kota yang mati. Matinya ratusan pohon di hutan kota tersebut diduga disebabkan unsur tanah yang terkontaminasi racun limbah domestik. Aston Imperial Bekasi juga menghadirkan harga spesial Rp33.333 untuk beberapa menu makanan dan minuman khusus di bulan ini.


METRO TV

MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

23


MINGGU, 19 NOVEMBER 2017

FOTO

CUSTOMER SERVICE:

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 24

Kepadatan lalu lintas dan kesemrawutan di Pasar Saddar.

Sepintas Tanah Abang di Jalanan Karachi

Angkutan barang yang ditarik keledai.

Penjaja gorengan.

Anak kecil mengendarai kendaraan motor.

Lawan arah dan tanpa menggunakan helm.

FOTO DAN TEKS: MI/DZULFIKRI PUTRA MALAWI

B

ERJUANG untuk menyeberang jalanan di daerah pusat perbelanjaan Saddar Empress Market, Karachi, Pakistan, saya pun teringat keriuhan wilayah Tanah Abang, Jakarta. Kendaraan yang parkir seenaknya ditambah dengan pedagang yang sibuk menjajakan pakaian hingga gorengan, melengkapi aroma kemiripan itu. Hal itu pula yang mendorong saya untuk mengabadikan suasana Pasar Saddar lewat lensa kamera sekaligus merasakan seberapa jauh kesamaannya dengan Tanah Abang. Nyatanya, Saddar lebih menguji kesabaran dan kewarasan. Berbagai kendaraan berlomba mengambil jalur, termasuk angkutan barang yang ditarik keledai. Para pengemudi kendaraan bermotor juga seolah tidak memiliki empati kepada pejalan kaki. Kesemrawutan jalan makin menjadi dengan contra flow ‘inisiatif’ pengemudi dan gaya menyetir mereka yang saling salip serta ugal-ugalan. Tidak mengherankan, saya sulit menemukan mobil dengan badan yang mulus tanpa goresan atau penyok. Tidak hanya di wilayah perbelanjaan Saddar Empress Market, kenihilan aturan berlalu lintas saya temui di tol. Selepas melewati gerbang yang masih menggunakan portal manual, saya mendapati bajaj ditumpangi satu keluarga berjumlah 5-6 orang. Di jalan raya lainnya, anak kecil bisa hadir di balik kemudi. Dengan kondisi itu, sepintas rasa syukur muncul ketika membandingkan dengan Tanah Abang. Di sisi lain, kondisi yang lebih baik di ibu kota sesungguhnya bukan pula sebuah kebanggaan. Bukankah semestinya perbandingan harus dilakukan pada wilayah lain yang lebih baik? Memilih berkaca pada wilayah yang lebih buruk hanya akan membuat malas dan memaklumi segala kesemrawutan. Terlebih kita pun tahu, saat aturan disiplin ditegakkan, wilayah-wilayah biang macet di Ibu Kota bisa berubah jauh lebih baik. Di akhir hari, saya hanya berharap Jakarta tidak akan menemui kesemrawutan layaknya di Karachi. Keberhasilan perubahan yang telah dibuat Jakarta beberapa waktu lalu sudah cukup menjadi cermin bagi Jakarta selanjutnya. (M-3)

Penumpang bus.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.