Mediaindonesia 22 04 2018 22042018143934

Page 1

MINGGU, 22 04 2018 NO. 13445/ TAHUN KE-49 24 HALAMAN Rp4.000/eks

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com

www.mediaindonesia.com Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

HARI KARTINI

Ibu Negara Ingatkan Kaum Ibu Awasi Anak IBU Negara Iriana Joko Widodo mengingatkan orangtua Indonesia, khususnya para ibu, mengenai bahaya zat adiktif bagi anak. Hal itu mengemuka dalam dialog bersama Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla dengan perempuan inspiratif dari Yayasan Sahabat Rekan Sebaya, Aisyah Dahlan. Dialog tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kartini yang digelar oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja di halaman belakang Gedung Induk, Istana Bogor, kemarin. Pada kesempatan itu, Aisyah mengungkapkan rata-rata pengguna narkoba berada di usia produktif. “Ada juga yang berumur 10 tahun,” ucapnya. Aisyah juga menyampaikan bahwa anak-anak biasanya menggunakan lem, spidol, atau bahkan bensin untuk mendapatkan efek seperti mengonsumsi narkoba. ‘’Itu ialah zat adiktif sehingga kami sulit untuk menghentikan penggunaannya.’’ Saat mendengar penjelasan itu, Ibu Negara mengingatkan ibu-ibu yang hadir untuk berhati-hati dan

ANTARA/ANIS EFIZUDIN

KARTINI KESEHATAN DI DAERAH TERPENCIL: Sejumlah tenaga kesehatan membawa peralatan medis menyeberangi Sungai Blukar saat akan melakukan pelayanan kesehatan di Dusun Cipluk, Patean, Kendal, Jawa Tengah, kemarin. Kegiatan yang bertepatan dengan Hari Kartini di daerah terpencil itu juga dilakukan koordinasi dalam program penurunan angka kematian bayi, ibu, dan anak.

tetap mengawasi anak-anak mereka. “Hati-hati Ibu semua,” kata Iriana. Peringatan Hari Kartini di Istana Bogor, kemarin, juga dihadiri istri sejumlah kepala daerah dan tokoh perempuan inspiratif. Hadir pula Menlu Retno Marsudi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti

Nurbaya, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. Yohana menyerukan kaum hawa di seluruh Indonesia untuk melihat potensi dan aset diri. Dengan begitu, harkat dan martabat kaum perempuan akan setara dengan laki-

kali. Dia katakan, perjuangan paling mendesak yang harus dilakukan ialah terkait dengan masih maraknya kekerasan terhadap perempuan. Senada, Menteri Siti yang memakai kebaya hijau dan kain batik cokelat menyatakan, dalam memaknai Hari Kartini yang terpenting ialah sema-

ngat untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia. Pun demikian dengan Menlu Retno. “Buat saya Kartini ialah inspirasi, ada cita-cita untuk memajukan perempuan. Tugas kita melanjutkan mimpi dan cita-cita tersebut,” katanya.

Hari Kartini juga diperingati di daerah-daerah di Indonesia. Di Kendal, Jawa Tengah, misalnya, sejumlah perempuan petugas kesehatan tetap melayani masyarakat kendati mereka harus menyeberangi sungai untuk menuju lokasi. (Nur/OL/JL/JS/ Ant/X-8)

Kartini Milenial Manfaatkan Medsos Media sosial bisa menjadi laras bagi perempuan untuk saling menguatkan. SITI RETNO WULANDARI

wulan@mediaindonesia.com

H

IDUP di era digital memang lekat dengan dunia maya, yang sudah tentu generasi milenial terbanyak penggunanya. Bisa untuk menebar kebaikan, tetapi bisa juga untuk menebar isu-isu yang belum diketahui kebenarannya. Melati Wijsen, 17, pendiri kampanye bye bye plastic bag, mengatakan, saat ini digital menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, khususnya remaja. Apalagi, dengan memiliki

banyak pengikut, sudah tentu apa yang disampaikan bisa menyebar dengan cepat dan membawa pada perubahan-perubahan kecil. Melati Wijsen mengatakan perempuan milenial memiliki kesenangannya sendiri. Yang terpenting berani berbicara, menjadi kreatif, dan sebarkan hal positif. “Dengan medsos, kita bisa saling menguatkan, menguatkan daerah kita yang tertinggal, bahkan menguatkan negara ini,” ujarnya di Bali, kemarin. Remaja yang baru kembali dari acara European Parliament HighLevel Roundtable Discussion on Plastic Free Ocean itu giat mengumpulkan sampah plastik dan menyuarakan agar tidak ada lagi penggunaan plastik di Bali. Seruan itu disebar Melati yang memulai gerakannya pada 2013 melalui

akun Instagram. Tak disangka justru muncul komunitas bye bye plastic bags dari daerah bahkan negara lain. Seperti yang ditemukan, ada akun bye bye plastic bags jakarta, bye bye plastic bags batam, juga bye bye plastic bags nepal. Meskipun banyak yang menyangsikan keberhasilan kampanye Melati, ia tak gentar, baginya selagi masih memiliki harapan dan mau beraksi maka tujuan akan bisa dicapai. Memanfaatkan media sosial juga dilakukan Alamanda Shantika, 29, pendiri sekolah teknologi gratis Binar Academy; psikolog anak Devi Raissa, 30, dan make up artis Lizzie Parra (lihat hlm 6).

Pengantar pesan yang andal Politikus muda Tsamara Amany, 21, dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengatakan perempuan mile-

Perempuan bisa menggunakan ruang publik digital dan medsos untuk terlibat politik. nial saat ini jangan menyia-nyiakan kebebasan dan kesetaraan yang dimiliki. Perempuan bisa memanfaatkan ruang publik digital dan medsos untuk terlibat politik. “Sekarang terbuka lebar peluang untuk perempuan-perempuan Indonesia terlibat dalam politik. Baik itu politik praktis maupun nonpraktis. Itu harus dimanfaatkan dengan baik. Jangan sampai perjuangan Kartini itu sia-sia,” tegas Tsamara.

Dalam konteks kebangsaan, kodratnya NU memang ‘diturunkan’ ke Nusantara untuk momong negara ini.”

Pertamina Segera Jalankan Penugasan Pemerintah

Perempuan hanya Jadi Pemancing Suara

Penugasan dari pemerintah yang mewajibkan distribusi premium dan solar di Jawa, Madura, dan Bali penting untuk menjaga daya beli.

Regulasi bidang politik memberi ruang 30% kepada perempuan untuk berpartisipasi dalam politik. Namun, belum terlaksana.

Perang dagang antara AS dan Tiongkok telah memengaruhi perekonomian global. IMF mengimbau semua negara mengatasi perselisihan tanpa langkah luar biasa.

Pigura | Hlm 10

Selekta | Hlm 2

Politik & Hukum | Hlm 3

Umum | Hlm 4

Medsos saat ini, lanjutnya, sudah bagus dengan bisa mengakomodasi suara perempuan. Namun, ia juga menyanyangkan munculnya beberapa komentar di medsos ketika perempuan mengemukakan pendapat. Itu juga yang harus dihindari karena itu tidak sesuai dengan semangat kekartinian,” pungkas Tsamara. Sementara itu, Kepala Pusat Studi Kajian Gender Universitas Indonesia, Lidwina Inge Nurtjahyo, melihat hubungan erat antara perempuan dan era digital. Di situ, perempuan menjadi penyerap pesan lantas membawakannya ke anggota keluarga. “Perempuan memanfaatkan teknologi informasi nyaris untuk segala hal, dari silaturahim dengan kerabat, mencari informasi, belajar memasak, hingga menjahit,” jelasnya. Dalam beberapa konteks budaya di Indonesia, tambah Lidwina, perem-

Stabilitas Ekonomi Terjaga

puan tidak diperkenankan menjadi juru bicara keluarga besar dalam ruang publik. Namun, perempuan ialah agen penyampai berita yang andal karena dapat masuk pada ruang paling dalam di suatu komunitas. Era digital, tambahnya, menyuguhkan ketiadaan batas dalam memunculkan ide dan pemikiran positif. “Namun, tak jarang justru menjadi sarana untuk berlaku jahat. Sebabnya, saat tidak berhadapan secara langsung, tidak ada ekspresi wajah dan respons gerak tubuh lawan bicara. Itu membuat seseorang tidak peka pada kemungkinan apa yang disampaikan itu melukai hati orang lain,” jelasnya. Untuk itu, berbicara dalam medsos haruslah santun seperti halnya komunikasi tatap muka. (Zuq/X-7) Menebar Kebaikan... | Hlm 6

“Industri perbukuan masih sangat kecil jika dibandingkan industri kreatif lain, yang artinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan.” Dewi Lestari Penulis Wawancara | Hlm 5 DUTA

Persipura Melambung, Arema Karam

Ketika tim-tim elite bersaing ketat dalam memperebutkan posisi terhormat, Arema FC justru masih berkutat di dasar klasemen.

SELA

KETENAGAKERJAAN

Banyak Soda Kurang Cerdas

Bentuk Pansus TKA Reaksi Berlebihan

HASIL studi dari Harvard University, AS, baru-baru ini menemukan bahwa anakanak yang ibunya mengonsumsi makanan olahan DUTA dalam jumlah besar dan minum soda bergula selama hamil mendapat skor lebih rendah pada tes yang berkaitan dengan belajar, memori, pemecahan masalah, dan keterampilan verbal. Demikian pula, anak-anak yang memiliki kebiasaan serupa yang biasanya diturunkan dari orangtua mereka, diketahui kurang cerdas. Di sisi lain, ketika ibu dan anak-anak makan makanan yang tinggi buah dan mengandung gula sehat, skor kecerdasan mereka meningkat. Para peneliti kesehatan telah memperingatkan kaitan gula dengan masalah kesehatan. Gula memicu obesitas dan diabetes, tetapi penelitian terbaru ini menjadi salah satu yang mengaitkan antara persoalan itu dan perkembangan otak awal. (AFP/Arv/X-8)

KEINGINAN membentuk Pansus Hak Angket Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) merupakan reaksi berlebihan dan bukan solusi apabila dewan hendak mengklarifikasi kebijakan pemerintah tersebut. Hal ini dikemukakan Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR, Johnny G Plate, dan Wakil Sekjen Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily,

kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin. Plate menilai, jika ingin mendapat penjelasan rinci mengenai Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan TKA, anggota dewan bisa meminta penjelasan pemerintah melalui Komisi IX DPR. “Apa pun yang dilakukan pemerintah jangan langsung dinilai buruk, kebijakan itu bermanfaat bagi masyarakat. Jika ada kebijakan baik,

harus dibilang baik. Sebaliknya, jika ada kebijakan yang perlu penyempurnaan, mari sama-sama disempurnakan,” kata Plate. Wacana pembentukan Pansus TKA tersebut dilontarkan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon karena menilai perpres tersebut justru menyulitkan masyarakat Indonesia untuk memperoleh pekerjaan. Wakil Sekjen Golkar, Ace Hasan Syadzily, meminta semua pihak membaca cermat isi Perpres TKA sebelum melakukan penilaian. Perpres itu dibuat justru untuk mengatur penggunaan TKA bukan malah mempermudah seperti yang digaungkan kalangan oposisi. “Perpres itu tidak perlu dikhawatirkan. Ini kan upaya pemerintah mengatur dan justru membatasi warga negara asing untuk bekerja di

Sepak Bola | Hlm 7

Indonesia. Sebelumnya, pengaturan TKA ini tidak jelas,” ujar Ace. Menurut Ace, perpres justru memberi kepastian hukum bagi korporasi untuk menggunakan TKA dalam dunia industri sehingga dampaknya bagi Indonesia ke depan ada kenaikan investasi. “Perpres ini berlaku umum dan tidak untuk memudahkan warga negara tertentu.” Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri kemarin menegaskan perpres tentang penggunaan TKA tidak serta merta membuka keran buruh migran sebab terdapat syarat pendidikan, kompetensi, dan hanya boleh menduduki jabatan tertentu. “Perpres TKA akan menjadi instrumen untuk menggenjot penciptaan lapangan kerja melalui skema investasi.” (Nur/Put/Cah/X-3)

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Mediaindonesia 22 04 2018 22042018143934 by Oppah - Issuu