MINGGU, 22 04 2018 NO. 13445/ TAHUN KE-49 24 HALAMAN Rp4.000/eks
(di luar P. Jawa + ongkos kirim)
Rp89.000/bulan
(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com
www.mediaindonesia.com Hotline:
0811 123 7979 Customer Service:
(021) 5821303 Pemasangan Iklan:
J U J U R
(021) 5812113 & 5801480
B E R S U A R A
Harian Umum Media Indonesia
@mediaindonesia
@mediaindonesia
Media Indonesia
HARI KARTINI
Ibu Negara Ingatkan Kaum Ibu Awasi Anak IBU Negara Iriana Joko Widodo mengingatkan orangtua Indonesia, khususnya para ibu, mengenai bahaya zat adiktif bagi anak. Hal itu mengemuka dalam dialog bersama Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla dengan perempuan inspiratif dari Yayasan Sahabat Rekan Sebaya, Aisyah Dahlan. Dialog tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kartini yang digelar oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja di halaman belakang Gedung Induk, Istana Bogor, kemarin. Pada kesempatan itu, Aisyah mengungkapkan rata-rata pengguna narkoba berada di usia produktif. “Ada juga yang berumur 10 tahun,” ucapnya. Aisyah juga menyampaikan bahwa anak-anak biasanya menggunakan lem, spidol, atau bahkan bensin untuk mendapatkan efek seperti mengonsumsi narkoba. ‘’Itu ialah zat adiktif sehingga kami sulit untuk menghentikan penggunaannya.’’ Saat mendengar penjelasan itu, Ibu Negara mengingatkan ibu-ibu yang hadir untuk berhati-hati dan
ANTARA/ANIS EFIZUDIN
KARTINI KESEHATAN DI DAERAH TERPENCIL: Sejumlah tenaga kesehatan membawa peralatan medis menyeberangi Sungai Blukar saat akan melakukan pelayanan kesehatan di Dusun Cipluk, Patean, Kendal, Jawa Tengah, kemarin. Kegiatan yang bertepatan dengan Hari Kartini di daerah terpencil itu juga dilakukan koordinasi dalam program penurunan angka kematian bayi, ibu, dan anak.
tetap mengawasi anak-anak mereka. “Hati-hati Ibu semua,” kata Iriana. Peringatan Hari Kartini di Istana Bogor, kemarin, juga dihadiri istri sejumlah kepala daerah dan tokoh perempuan inspiratif. Hadir pula Menlu Retno Marsudi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti
Nurbaya, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. Yohana menyerukan kaum hawa di seluruh Indonesia untuk melihat potensi dan aset diri. Dengan begitu, harkat dan martabat kaum perempuan akan setara dengan laki-
kali. Dia katakan, perjuangan paling mendesak yang harus dilakukan ialah terkait dengan masih maraknya kekerasan terhadap perempuan. Senada, Menteri Siti yang memakai kebaya hijau dan kain batik cokelat menyatakan, dalam memaknai Hari Kartini yang terpenting ialah sema-
ngat untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia. Pun demikian dengan Menlu Retno. “Buat saya Kartini ialah inspirasi, ada cita-cita untuk memajukan perempuan. Tugas kita melanjutkan mimpi dan cita-cita tersebut,” katanya.
Hari Kartini juga diperingati di daerah-daerah di Indonesia. Di Kendal, Jawa Tengah, misalnya, sejumlah perempuan petugas kesehatan tetap melayani masyarakat kendati mereka harus menyeberangi sungai untuk menuju lokasi. (Nur/OL/JL/JS/ Ant/X-8)
Kartini Milenial Manfaatkan Medsos Media sosial bisa menjadi laras bagi perempuan untuk saling menguatkan. SITI RETNO WULANDARI
wulan@mediaindonesia.com
H
IDUP di era digital memang lekat dengan dunia maya, yang sudah tentu generasi milenial terbanyak penggunanya. Bisa untuk menebar kebaikan, tetapi bisa juga untuk menebar isu-isu yang belum diketahui kebenarannya. Melati Wijsen, 17, pendiri kampanye bye bye plastic bag, mengatakan, saat ini digital menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, khususnya remaja. Apalagi, dengan memiliki
banyak pengikut, sudah tentu apa yang disampaikan bisa menyebar dengan cepat dan membawa pada perubahan-perubahan kecil. Melati Wijsen mengatakan perempuan milenial memiliki kesenangannya sendiri. Yang terpenting berani berbicara, menjadi kreatif, dan sebarkan hal positif. “Dengan medsos, kita bisa saling menguatkan, menguatkan daerah kita yang tertinggal, bahkan menguatkan negara ini,” ujarnya di Bali, kemarin. Remaja yang baru kembali dari acara European Parliament HighLevel Roundtable Discussion on Plastic Free Ocean itu giat mengumpulkan sampah plastik dan menyuarakan agar tidak ada lagi penggunaan plastik di Bali. Seruan itu disebar Melati yang memulai gerakannya pada 2013 melalui
akun Instagram. Tak disangka justru muncul komunitas bye bye plastic bags dari daerah bahkan negara lain. Seperti yang ditemukan, ada akun bye bye plastic bags jakarta, bye bye plastic bags batam, juga bye bye plastic bags nepal. Meskipun banyak yang menyangsikan keberhasilan kampanye Melati, ia tak gentar, baginya selagi masih memiliki harapan dan mau beraksi maka tujuan akan bisa dicapai. Memanfaatkan media sosial juga dilakukan Alamanda Shantika, 29, pendiri sekolah teknologi gratis Binar Academy; psikolog anak Devi Raissa, 30, dan make up artis Lizzie Parra (lihat hlm 6).
Pengantar pesan yang andal Politikus muda Tsamara Amany, 21, dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengatakan perempuan mile-
Perempuan bisa menggunakan ruang publik digital dan medsos untuk terlibat politik. nial saat ini jangan menyia-nyiakan kebebasan dan kesetaraan yang dimiliki. Perempuan bisa memanfaatkan ruang publik digital dan medsos untuk terlibat politik. “Sekarang terbuka lebar peluang untuk perempuan-perempuan Indonesia terlibat dalam politik. Baik itu politik praktis maupun nonpraktis. Itu harus dimanfaatkan dengan baik. Jangan sampai perjuangan Kartini itu sia-sia,” tegas Tsamara.
Dalam konteks kebangsaan, kodratnya NU memang ‘diturunkan’ ke Nusantara untuk momong negara ini.”
Pertamina Segera Jalankan Penugasan Pemerintah
Perempuan hanya Jadi Pemancing Suara
Penugasan dari pemerintah yang mewajibkan distribusi premium dan solar di Jawa, Madura, dan Bali penting untuk menjaga daya beli.
Regulasi bidang politik memberi ruang 30% kepada perempuan untuk berpartisipasi dalam politik. Namun, belum terlaksana.
Perang dagang antara AS dan Tiongkok telah memengaruhi perekonomian global. IMF mengimbau semua negara mengatasi perselisihan tanpa langkah luar biasa.
Pigura | Hlm 10
Selekta | Hlm 2
Politik & Hukum | Hlm 3
Umum | Hlm 4
Medsos saat ini, lanjutnya, sudah bagus dengan bisa mengakomodasi suara perempuan. Namun, ia juga menyanyangkan munculnya beberapa komentar di medsos ketika perempuan mengemukakan pendapat. Itu juga yang harus dihindari karena itu tidak sesuai dengan semangat kekartinian,” pungkas Tsamara. Sementara itu, Kepala Pusat Studi Kajian Gender Universitas Indonesia, Lidwina Inge Nurtjahyo, melihat hubungan erat antara perempuan dan era digital. Di situ, perempuan menjadi penyerap pesan lantas membawakannya ke anggota keluarga. “Perempuan memanfaatkan teknologi informasi nyaris untuk segala hal, dari silaturahim dengan kerabat, mencari informasi, belajar memasak, hingga menjahit,” jelasnya. Dalam beberapa konteks budaya di Indonesia, tambah Lidwina, perem-
Stabilitas Ekonomi Terjaga
puan tidak diperkenankan menjadi juru bicara keluarga besar dalam ruang publik. Namun, perempuan ialah agen penyampai berita yang andal karena dapat masuk pada ruang paling dalam di suatu komunitas. Era digital, tambahnya, menyuguhkan ketiadaan batas dalam memunculkan ide dan pemikiran positif. “Namun, tak jarang justru menjadi sarana untuk berlaku jahat. Sebabnya, saat tidak berhadapan secara langsung, tidak ada ekspresi wajah dan respons gerak tubuh lawan bicara. Itu membuat seseorang tidak peka pada kemungkinan apa yang disampaikan itu melukai hati orang lain,” jelasnya. Untuk itu, berbicara dalam medsos haruslah santun seperti halnya komunikasi tatap muka. (Zuq/X-7) Menebar Kebaikan... | Hlm 6
“Industri perbukuan masih sangat kecil jika dibandingkan industri kreatif lain, yang artinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan.” Dewi Lestari Penulis Wawancara | Hlm 5 DUTA
Persipura Melambung, Arema Karam
Ketika tim-tim elite bersaing ketat dalam memperebutkan posisi terhormat, Arema FC justru masih berkutat di dasar klasemen.
SELA
KETENAGAKERJAAN
Banyak Soda Kurang Cerdas
Bentuk Pansus TKA Reaksi Berlebihan
HASIL studi dari Harvard University, AS, baru-baru ini menemukan bahwa anakanak yang ibunya mengonsumsi makanan olahan DUTA dalam jumlah besar dan minum soda bergula selama hamil mendapat skor lebih rendah pada tes yang berkaitan dengan belajar, memori, pemecahan masalah, dan keterampilan verbal. Demikian pula, anak-anak yang memiliki kebiasaan serupa yang biasanya diturunkan dari orangtua mereka, diketahui kurang cerdas. Di sisi lain, ketika ibu dan anak-anak makan makanan yang tinggi buah dan mengandung gula sehat, skor kecerdasan mereka meningkat. Para peneliti kesehatan telah memperingatkan kaitan gula dengan masalah kesehatan. Gula memicu obesitas dan diabetes, tetapi penelitian terbaru ini menjadi salah satu yang mengaitkan antara persoalan itu dan perkembangan otak awal. (AFP/Arv/X-8)
KEINGINAN membentuk Pansus Hak Angket Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) merupakan reaksi berlebihan dan bukan solusi apabila dewan hendak mengklarifikasi kebijakan pemerintah tersebut. Hal ini dikemukakan Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR, Johnny G Plate, dan Wakil Sekjen Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily,
kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin. Plate menilai, jika ingin mendapat penjelasan rinci mengenai Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan TKA, anggota dewan bisa meminta penjelasan pemerintah melalui Komisi IX DPR. “Apa pun yang dilakukan pemerintah jangan langsung dinilai buruk, kebijakan itu bermanfaat bagi masyarakat. Jika ada kebijakan baik,
harus dibilang baik. Sebaliknya, jika ada kebijakan yang perlu penyempurnaan, mari sama-sama disempurnakan,” kata Plate. Wacana pembentukan Pansus TKA tersebut dilontarkan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon karena menilai perpres tersebut justru menyulitkan masyarakat Indonesia untuk memperoleh pekerjaan. Wakil Sekjen Golkar, Ace Hasan Syadzily, meminta semua pihak membaca cermat isi Perpres TKA sebelum melakukan penilaian. Perpres itu dibuat justru untuk mengatur penggunaan TKA bukan malah mempermudah seperti yang digaungkan kalangan oposisi. “Perpres itu tidak perlu dikhawatirkan. Ini kan upaya pemerintah mengatur dan justru membatasi warga negara asing untuk bekerja di
Sepak Bola | Hlm 7
Indonesia. Sebelumnya, pengaturan TKA ini tidak jelas,” ujar Ace. Menurut Ace, perpres justru memberi kepastian hukum bagi korporasi untuk menggunakan TKA dalam dunia industri sehingga dampaknya bagi Indonesia ke depan ada kenaikan investasi. “Perpres ini berlaku umum dan tidak untuk memudahkan warga negara tertentu.” Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri kemarin menegaskan perpres tentang penggunaan TKA tidak serta merta membuka keran buruh migran sebab terdapat syarat pendidikan, kompetensi, dan hanya boleh menduduki jabatan tertentu. “Perpres TKA akan menjadi instrumen untuk menggenjot penciptaan lapangan kerja melalui skema investasi.” (Nur/Put/Cah/X-3)
MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG
2
SELEKTA
MINGGU, 22 APRIL 2018
Tawuran Anak SD Coreng Dunia Pendidikan KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan keprihatinan terhadap kasus 15 siswa SD di Purwakarta, Jawa Barat, yang diduga akan tawuran dengan membawa senjata tajam. KPAI akan mengawasi kelanjutan kasus itu melalui dinas pendidikan dan instansi terkait di Purwakarta. “Hal ini mencoreng dunia pendidikan kita,” kata Komisioner KPAI, Retno Listyarti di Jakarta, kemarin. KPAI, lanjut Retno, mendorong pihak kepolisian tetap mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak serta memproses kasus tersebut dengan menggunakan UU No 11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Perilaku anak-anak SD ini
menjadi momentum semua pihak untuk mengevaluasi pola asuh dan pendidikan di keluarga dan sekolah. “Perilaku anak meniru atau menduplikasi lingkungan tempat dia dibesarkan. Ketika guru dan orangtua beranggapan bahwa mendidik dan mendisiplinkan harus dilakukan dengan kekerasan, anak belajar dari orang dewasa bahwa menyelesaikan masalah dengan kekerasan,” ujar Retno. Menurutnya, dalam mendidik anak diperlukan reward bagi anak-anak, bukan hukuman. Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta akan mendatangkan psikilog untuk menangani pelajar SDN 1 Sindangkasih yang membawa
senjata tajam. Rencananya psikolog akan diundang, Kamis (26/4), setelah para siswa mengikuti ujian sekolah. “Kita juga akan bekerja sama dengan pihakpihak terkait untuk menangani kondisi anak pascakejadian,” kata Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto. Dia meminta masyarakat bijak dalam menyikapi peristiwa tersebut. “Yang perlu diperhatikan ialah kondisi psikologis mereka. Ini demi masa depan mereka,” tegasnya. Sebelumnya sebanyak 15 siswa SDN Sindangkasih 1 diamankan oleh jajaran Kepolisian Sektor Purwarkarta dibantu Babinsa dan warga, Jumat (20/4) pukul 10.00. Kelima belas siswa itu hendak menyerang siswa SDN 6 Sin-
dangkasih. Saat siswa diamankan, polisi menemukan benda-benda yang dibawa anak-anak itu, yakni berupa 5 parang, sebuah gear motor, 5 celurit, 2 golok, 2 batang besi, dan gesper. Kapolsek Purwakarta Ajun Komisaris Suyono mengatakan para siswa diamankan saat dalam perjalanan menuju SDN 6 Sindangkasih di Kampung Baranangsiang, Kelurahan Sindangkasih. Petugas membawa mereka dengan menggunakan mobil pikap ke Kantor Polsek Purwakarta untuk dibina. Seluruh orangtua siswa ikut hadir. Setelah dilakukan pembinaan, para siswa langsung dibawa pulang oleh orangtua masing-masing. (Pro/Dhk/ RZ/N-3)
ANTARA/RAHMAD
PENAMPUNGAN IMIGRAN ROHINGYA: Sejumlah imigran etnik Rohingya, Myanmar,
yang terdampar berada di tempat penampungan darurat bangunan bekas Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Bireuen, Aceh, kemarin. Pemkab Bireuen menyediakan penampungan dan makanan bagi 76 warga Rohingya yang terdampar di perairan Laut Aceh sambil menunggu penangangan lanjutan oleh Imigrasi, IOM, dan UHNCR.
Pertamina Segera Jalani Penugasan Pemerintah Penugasan dari pemerintah yang mewajibkan distribusi premium dan solar di Jawa, Madura, dan Bali penting untuk menjaga daya beli masyarakat menjelang Lebaran. CAHYA MULYANA
cahya@mediaindonesia.com
D MI/RAMDANI
FLASHMOB PERINGATI HARI KARTINI: Penampilan flashmob tarian dan musik tradisional dalam acara 1.000 Kartini Nusantara
di Grand Indonesia, Jakarta, kemarin. Acara itu merupakan rangkaian peringatan Hari Kartini yang bertujuan untuk mentransformasikan nilai perjuangan RA Kartini dalam kehidupan nyata agar perempuan Indonesia bisa menjadi pelestari tradisi dan budaya.
Kasus Century Bergantung Kemauan KPK DESAKAN agar Komisi Pemberantasan Korupsi segera menuntaskan kasus korupsi dana talangan Bank Century terus berdatangan dari banyak kalangan. Kasus itu menjadi pertaruhan kredibilitas sehingga KPK wajib menyikapinya dengan serius. Kasus Century yang merugikan negara Rp7,4 triliun lama tenggelam sejak eks Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya divonis 10 tahun penjara di Pengadilan Tipikor pada Juli 2014. Semangat KPK untuk melanjutkan pengusutan perkara itu pun seakan menguap kendati hukuman Budi Mulya diperberat menjadi 12 tahun di tingkat banding dan 15 tahun di kasasi. Megaskandal itu baru mencuat lagi ketika pada 10 April lalu putusan sidang praperadil-
an PN Jakarta Selatan memerintahkan KPK untuk menyidik dan menetapkan tersangka terhadap Boediono, Muliaman D Hadad, Raden Pardede, dan kawan-kawan sebagaimana tertuang dalam dakwaan atas nama Budi Mulya. Mantan anggota Panitia Khusus Bank Century di DPR, Misbakhun, menegaskan putusan praperadilan itu seharusnya dijadikan pelecut KPK untuk segera menuntaskan perkara Century. Menurutnya, dengan kerugian yang begitu besar, sudah semestinya semua pihak yang terlibat ditindak. “Tidak mungkin kasus sebesar ini pelakunya hanya satu,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, kemarin. Menurut anggota DPR dari Fraksi Golkar itu, saat ini bola Century berada di kaki KPK
dan bergantung pada KPK akan ditendang ke mana. “Tinggal penegakan hukum yang harus dilakukan oleh KPK. Semua bukti sudah kami berikan.’’ Dia yakin KPK masih mengedepankan profesionalisme. Ia pun berharap Deputi Penindakan KPK Brigjen Firli tetap menjunjung tinggi integritas meski pernah menjadi ajudan Boediono saat menjabat wakil presiden. “Dulu dia (Brigjen Firli) melakukan tugas negara dengan menjadi ajudan Pak Boediono, wajar ada keterikatan emosional. Namun, sekarang juga harus profesional ketika juga menjalankan tugas negara di KPK,” tukas Misbakhun. Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) yang juga pemohon praperadilan kasus Bank Century di PN
Jaksel, Boyamin Saiman, menilai semestinya tak ada ganjalan dalam diri Firli untuk melanjutkan penanganan kasus Century. Ia menyebut penuntasan perkara itu di bawah kontrol penuh KPK. Artinya, kemauan KPK menjadi kunci penyelesaian kasus tersebut. ‘’Semua bahan, bukti, dan putusan pengadilan sudah dimiliki oleh KPK. Jadi, tinggal lihat saja, KPK mau atau tidak (menuntaskan kasus Century),” tukas Boyamin. Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku penyidik telah selesai mendalami dan menganalisis dugaan keterlibatan nama-nama lain dalam kasus korupsi dana talangan Bank Century. Pimpinan KPK pun akan segera membahasnya untuk menentukan langkah lanjutan. (Ric/X-8)
IREKSI baru PT Pertamina (persero) perlu segera memastikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) subsidi seperti premium dan solar di semua titik yang ditugaskan pemerintah berjalan aman. Hal itu penting guna menjaga daya beli masyarakat menjelang Lebaran. “Kembalikan penyaluran premium yang sempat turun 50% di wilayah Jawa, Madura, dan Bali. Premium amat penting untuk menjaga daya beli jelang Lebaran. Ini salah satu jurus yang perlu dijalankan direksi baru Pertamina,” kata peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef ) Bhima Yudistira Adhinegara kepada Media Indonesia, di Jakarta, kemarin. Sebagai informasi, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Pertamina, Jumat (20/4), memutuskan pemberhentian sejumlah direksi, termasuk Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik. Direktur Sumber Daya Manusia Nicke Widyawati, yang juga Ketua Komite dan Implementasi Holding Migas, ditunjuk sebagai plt direktur utama. Selain itu, RUPSLB mengangkat enam direktur baru. Selain distribusi BBM, Bhima menekankan direksi baru untuk fokus pada kinerja eksplorasi sumur baru dan sumur lama. “Direksi baru Pertamina perlu mempercepat eksplorasi sumur baru
dan meningkatkan produksi sumur existing atau yang sudah ada,” tuturnya. Terakhir, lanjut Bhima, direksi baru Pertamina perlu meningkatkan kinerja dan keuangan yang sempat turun. Tercatat, pada tahun lalu, Pertamina membukukan laba US$2,41 miliar atau Rp32,24 triliun. Perolehan laba itu menurun 24% jika dibandingkan dengan 2016 yang mencapai US$3,15 miliar.
Direksi baru Pertamina perlu meningkatkan kinerja dan keuangan perseroan yang sempat turun. Menurut dia, salah satu yang harus dilakukan Pertamina ialah menegosiasi kembali kebijakan penyaluran BBM satu harga dan subsidi BBM yang memberatkan keuangan Pertamina. “Pemerintah perlu menambah subsidi BBM dan jangan bebankan semua ke Pertamina. Ini butuh ketegasan direksi baru,” tutup Bhima.
Pembangunan kilang Dosen Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengatakan tugas ke depan yang segera dilakukan direksi baru Pertamina, yakni mempercepat pembangunan kilang
baru dan memperbarui kilang lama. Pasalnya, sudah 20 tahun Indonesia tidak memiliki tambahan kilang sehingga keran impor BBM masih sangat besar. Itu bisa terjadi karena ada upaya sistemik yang menghambat pembangunan kilang. Dengan begitu, pembangunan kilang baru dan peningkatan kapasitas kilang lama tidak berjalan sesuai target. “Inilah yang termasuk sebagai penyebab kita masih tergantung terhadap impor BBM, dan ini jadi pekerjaan rumah bagi direksi baru Pertamina,” tuturnya di sela-sela diskusi di Jakarta, kemarin. Fahmy juga meminta Pertamina berhenti mengeluh terkait dengan penugasan dari pemerintah yang mewajibkan distribusi BBM premium dan solar di Jawa, Madura, dan Bali. Pasalnya, dalam waktu bersamaan pemerintah memberikan potensi keuntungan melalui penyerahan sejumlah wilayah kerja minyak dan gas (WK migas). Di antaranya, pemerintah memberikan Blok Mahakam dan disusul 7 WK migas baru pada 20 April lalu untuk dikelola oleh Pertamina. “Pengelolaan WK migas itu bisa memberikan potensi keuntungan yang besar, bisa sampai 80%. Itu sekaligus dapat menutupi potential lost akibat penugasan BBM PSO (bahan bakar minyak untuk pelayanan masyarakat) oleh pemerintah,” pungkas Fahmy. (E-3)
Korut Setop Uji Coba Nuklir dan Rudal SAAT menjelang pertemuan puncak dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat, Korea Utara mengumumkan akan menangguhkan uji coba nuklir dan peluru kendali. Mereka juga segera menutup lokasi percobaan nuklir. Media pemerintah Korea Utara mengatakan langkah itu diambil Korut untuk mengejar pertumbuhan ekonomi dan perdamaian di semenanjung Korea. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan bahwa negaranya tidak perlu lagi melakukan uji nuklir atau peluru kendali balistik antarbenua karena telah menyelesaikan tujuannya untuk mengembangkan senjata nuklir, kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), kemarin. “Untuk menjamin penangguh-
an uji nuklir secara terbuka, sarana percobaan nuklir di wilayah utara akan dihancurkan,” kata KCNA setelah Kim mengadakan sidang paripurna pertama Komite Sentral Partai Buruh berkuasa, Jumat (20/4). Pengumuman ini datang kurang dari seminggu sebelum Kim bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk pertemuan puncak di Zona Demiliterisasi yang membagi semenanjung itu, yakni menjelang pertemuan yang sangat diantisipasi oleh Trump. “Misi uji coba nuklir Korut telah berakhir,” Jong-un menambahkan pada pertemuan komite pusat Partai Buruh, seperti dilansir KCNA. Partai memutuskan bahwa ledakan nuklir dan peluncuran ICBM akan berhenti pada Sabtu (21/4). Negeri komunis itu tidak
melakukan apa pun sejak November, dan tempat uji atom di Punggye-ri akan dibongkar untuk menjamin transparan akhir pengujian. Sepanjang tahun kemarin, Korut telah melakukan enam kali uji coba nuklir. Dalam beberapa menit setelah laporan itu diterbitkan, melalui akun Twitter-nya, Trump mengatakan hal itu sebagai berita yang sangat bagus untuk Korea Utara dan dunia. “Ini kemajuan besar! Nantikan KTT kami,” tulisnya. Seoul juga menyambut baik pengumuman itu, menyebutnya sebagai kemajuan signifikan menuju denuklirisasi semenanjung Korea. “Ini akan menciptakan lingkungan yang sangat positif bagi keberhasilan pertemuan antar-Korea dan Korea UtaraAS mendatang,” kata kantor
kepresidenan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan. Namun, pengumuman Korut itu disambut skeptis warga Korsel. Mereka mengingatkan Presiden Moon Jae-in tentang bahaya politik dari keputusan Korut itu. “Pernyataan itu hanyalah pernyataan,” kata mahasiswa Kim Han-nuri, 23, di pusat kota Seoul. Warga Korsel dalam beberapa dasawarsa terakhir hidup di bawah ancaman perang dengan negara tetangga mereka itu, yang bermusuhan dan memiliki senjata nuklir. Mereka juga telah melihat beberapa dorongan sebelumnya untuk rekonsiliasi, yang membangkitkan harapan perdamaian hanya untuk berakhir dengan kembali ke dalam situasi pahit. (AFP/Ant/Arv-I-1)
AFP/JUNG YEON-JE
HENTIKAN UJI COBA NUKLIR: Warga menonton berita pemimpin Korea Utara Kim Jong-un
di sebuah stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, kemarin. Kim mengatakan pihaknya akan menghentikan uji coba nuklir dan peluncuran rudal antarbenua. Hal itu disambut baik oleh Presiden AS Donald Trump menjelang pertemuan keduanya yang telah dijadwalkan.
POLITIK & HUKUM
Perempuan P hanya Jadi Pemancing Suara
PUTRI ROSMALIA OCTAVIYANI
parpol lebih memikirkan unsur kemampuan dan kapabilitas perempuan, khususnya dalam ranah politik seperti pilkada dan pemilu legislatif. “Di ruang politik, perempuan masih rendah peluangnya untuk berperan dalam pengambilan keputusan,” ujarnya. Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyebutkan, pada Pilkada 2018, persentase perempuan yang mengikuti pilkada ialah 8,85%. Perempuan yang mendaftar sebagai calon kepala daerah masih didominasi kader parpol. “Koalisi parpol pengusung perempuan calon kepala daerah dibangun dalam fondasi yang lemah,” ujar peneliti Perludem, Maharddhika. Pembentukan koalisi, kata dia, tidak didasarkan pada pertimbangan berbasis ideologi yang solid untuk menjalankan pemerintahan dan menghasilkan kebijakan properempuan.
putri@mediaindonesia.com
E R I N G ATA N H a r i Kartini yang jatuh setiap 21 April menjadi momentum pemberdayaan perempuan Indonesia agar hak-hak mereka, termasuk hak politik, dapat setara dengan laki-laki. Komnas Perempuan menilai sampai saat ini sejatinya perempuan belum ditempatkan pada posisi strategis. Dalam pilkada, misalnya, perempuan lebih banyak berada di posisi sebagai calon wakil kepala daerah. Itu pun umumnya hanya dilakukan untuk menarik suara (vote getter). “Mereka digunakan banyak yang hanya untuk mengatrol suara atau kepentingan politik partai,” ungkap komisioner Komnas Perempuan, Masruchah, di Jakarta, kemarin. Ia mengatakan seharusnya
Regulasi bidang politik memberi ruang 30% kepada perempuan untuk berpartisipasi dalam politik. Namun, implementasinya belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan.
“Kenyataan itu sangat memilukan. Karena itu, kaum hawa harus berani terjun ke dunia politik.” Bivitri Susanti
Peneliti senior PSHK Hal itu menunjukkan ketidakseriusan parpol dalam mengusung kepentingan perempuan. Platform dan ideologi mengenai kepentingan perempuan tidak tampak dalam pemilihan perempuan sebagai calon kepala daerah. Hal itu menunjukkan pragmatisme parpol yang tidak memilih kader sebagai calon kepala daerah berdasarkan
MINGGU, 22 APRIL 2018
pertimbangan ideologis, tapi lebih pada pertimbangan popularitas dan elektabilitas calon.
Pendorong perubahan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai perempuan telah banyak berperan dalam mendorong perubahan agar Indonesia lebih baik. Menurutnya, perempuan mempunyai intuisi yang lebih baik daripada laki-laki. Dia mengutip paparan doktor perempuan dalam forum Women Millionaire Asia Pasifik, yang ia hadiri. Doktor itu menyatakan perempuan dapat menghasilkan penjualan yang lebih banyak daripada laki-laki. Itu menandakan perempuan punya kemampuan bernegosiasi lebih baik daripada laki-laki. “Saya pikir pantas kita (perempuan) klaim kita lebih banyak menyelesaikan
3
persoalan karena kemampuan jualnya juga baik,” kata Susi. Meski begitu, Susi mengatakan baik perempuan maupun laki-laki memiliki kelebihan dan kekurangan. Karena itu, di era sekarang perempuan dan laki-laki harus bekerja sama melakukan perubahan, bukan lagi bersaing. Peneliti senior Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Bivitri Susanti menegaskan keterwakilan perempuan dalam pembuatan kebijakan sangat penting. Sebabnya, banyak regulasi yang membutuhkan perspektif perempuan. Sayangnya, kata dia, syarat keterwakilan perempuan yang telah diatur dalam undang-undang yang diimplementasikan parpol hanya syarat untuk lolos verifikasi. “Kenyataan itu sangat memilukan. Karena itu, kaum hawa harus berani terjun ke dunia politik.” (Pro/ Ind/Nur/P-2)
Terdakwa Politik Uang Divonis Bebas ISMIRYADI, terdakwa perkara politik uang di pilkada Pangkalpinang, Kepulauan Riau, divonis bebas oleh majelis hakim pengadilan negeri setempat. Vonis bebas itu dibacakan ketua majelis hakim Sri Endang A Ningsih, Jumat (20/4) sekitar pukul 23.00 WIB. Hakim Sri Endang mengatakan terdakwa yang merupakan calon Wakil Wali Kota Pangkalpinang itu tidak terbukti melakukan pengisian token listik seperti seperti yang didakwakan jaksa dengan Pasal 187 ayat 1 juncto Pasal 73 ayat 4 UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. “Terdakwa Ismiryadi dengan ini dinyatakan tidak bersalah. Untuk itu, majelis hakim menyatakan menolak segala tuntutan jaksa penuntut umum dan terdakwa dinyatakan bebas demi hukum,” kata Sri Edang. Atas putusan tersebut, jaksa Raden Isjuniyanto menyatakan menghormati keputusan hakim dan akan menempuh upaya banding. “Ini sudah menjadi keputusan hakim, kita akan upayakan banding dalam tiga hari ke depan,” ujar Raden
seusai sidang. Saleh, penasihat hukum Ismiryadi, menyatakan sejak awal persidangan, tidak ada satu saksi pun yang melihat kliennya mengisi token listrik Rp20 ribu untuk masyarakat. “Bahkan, lebih banyak saksi yang mengaku tidak melihat terdakwa melakukan pengisian token listrik,” paparnya. Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mendeklarasikan penolakan dan perlawanan terhadap politik uang, penghinaan, penghasutan, serta adu domba dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Bagi Bawaslu, pelanggaran tersebut merupakan praktik yang mencederai demokrasi di Indonesia. “Ini menjadi momok demokrasi, mencederai demokrasi, dan merusak hasil demokrasi,” ucap Ketua Bawaslu Abhan. Para deklarator berasal dari perguruan tinggi, organisasi kemasyrakatan, pemantau pemilu, serta lembaga survei. Kegiatan serupa, kata Abhan, sudah pernah dilakukan bersama dengan kementerian/ lembaga serta partai politik. (Ric/RF/P-2)
MI/PIUS ERLANGGA
DEKLARASI TOLAK POLITIK UANG DAN SARA: Peserta membubuhkan cap telapak tangan dan tanda tangan pada acara Deklarasi Tolak Politik Uang dan Politisasi
SARA dalam pemilu yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di halaman Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, kemarin. Bawaslu mengajak masyarakat luas untuk berkomitmen menolak segala bentuk politik uang dan politisasi SARA dalam Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.
PDIP Dorong Kubu Lawan Munculkan Pesaing
MI/RAMDANI
POLITIK COPRAS CAPRES: Anggota DPR dari Fraksi PDIP
Masinton Pasaribu (kanan) bersama Founder Kedai Kopi Hendri Satrio (kiri), dan Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria saat menjadi pembicara dalam diskusi di Jakarta, kemarin. Diskusi tersebut mengangkat tema Politik copras capres.
POLITIKUS Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu menantang kubu lawan agar segera memunculkan calon presiden yang akan bertarung dengan petahana Joko Widodo. Hal itu penting supaya masyarakat lebih awal mengetahui capres yang maju dalam Pilpres 2019. Menurutnya, masyarakat ingin melihat program kerja yang ditawarkan oleh capres sehingga mereka bisa membandingkan mana program yang realistis dan mana yang sekadar janji semata. “Jadi, bagi kami, semakin cepat teman-teman partai lain memunculkan capres,
itu akan semakin baik. Akan ada kontestasi ke publik, baik tawaran program maupun visi politik yang dimunculkan,” ujar Masinton dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, kemarin. Mengenai calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi, pihaknya belum memikirkan hal itu. “Sekarang ini kami fokus pada kerja. Bagaimana menghadirkan negara di tengah masyarakat, bagaimana meningkatkan kesejahteraan, infrastruktur, dan lainnya,” katanya. Namun, ia memastikan pada saat yang tepat partai-partai pendukung Jokowi akan berembuk
Masyarakat ingin melihat program kerja yang ditawarkan oleh capres sehingga bisa membandingkan yang realistis dan yang sekadar janji. guna menentukan cawapres. “Pasti ada capres dan pasti juga
ada cawapres. Pada saatnya nanti akan kita sampaikan kepada publik,” tukasnya. Politikus Gerindra Ahmad Riza Patria mengungkapkan pihaknya masih akan mempertimbangkan hasil pilkada di 171 daerah yang dilaksanakan tahun ini untuk mempersiapkan Pilpres 2019. Pertimbangan itu juga d a l a m ra n g k a d e k l a ra s i cawapres bagi capres yang diusung Gerindra, Prabowo Subianto. “Kami masih akan lihat hasil pilkada, apakah akan memenga ruhi pilpres atau tidak. Kita lihat dulu,” katanya di Jakarta, kemarin. Menurutnya, Gerindra saat
ini masih menunggu keputusan hasil musyawarah dari Majelis Syuro PKS untuk menentukan cawapres. Gerindra juga masih mempertimbangkan untuk mencari cawapres dari partai lain. “Kami terbuka bagi siapa saja yang mau berkoalisi dan mengusulkan. Komunikasi selalu baik,” ucapnya. Sementatra itu, politikus PKS Mardani Ali Sera menyatakan akan mengumumkan cawapres pendamping Prabowo akhir bulan ini. “Akhir bulan ini Majelis Syuro PKS akan menentukan satu nama untuk disampaikan kepada Gerindra,” ucap Mardani. (Put/P-2)
LPSK Perluas Jangkauan ke Daerah GUNA meningkatkan jangkauan dan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di daerah, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) berencana membangun sejumlah perwakilan di daerah, tahun ini. Setidaknya terdapat 10 daerah yang akan menjadi perhatian khusus bagi LPSK. Saat ini rencana tersebut sedang dalam proses pengajuan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-Rebiro). “Untuk keperluan ini kita sudah ajukan permohonan ke Kemenpan untuk memberikan izin prinsip pembentukan perwakilan di daerah,” ujar Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai dalam kegiatan media bertema 10 tahun LPSK mengamankan saksi dan melindungi korban, di Bogor,
Jawa Barat, kemarin. Ia menjelaskan saat ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan pusat untuk memberikan layanan perlindungan saksi. Oleh sebab itu, harus ada perwakilan di daerah agar upaya perlindungan saksi dan korban dapat lebih baik ke depan. “Kita sudah merasakan betul bahwa tidak bisa layanan perlindungan saksi hanya oleh LPSK pusat. Perlu ada LPSK perwakilan daerah, dan itu bisa di tingkat provinsi, kabupaten/kota,” terangnya. Sebagai langkah awal, imbuh Haris, LPSK mengusulkan pembentukan perwakilan di 10 provinsi. Kesepuluh provinsi itu ialah Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Kalimantan Barat, Papua, Kepulauan Riau, dan Jawa
Tengah. Daerah tersebut menjadi prioritas karena banyaknya kasus yang membutuhkan layanan dari LPSK untuk melindungi saksi dan korban. Mengenai kantor perwakilan, Haris menyatakan pihaknya tidak akan membangun kantor baru karena akan membutuhkan anggaran yang besar. Apalagi, saat ini pemerintah masih menerapkan moratorium pembangunan perkantoran/gedung baru. Untuk itu, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan untuk menggunakan aset-aset negara yang ada di daerah, khususnya kantor/gedung yang masih bisa digunakan. “Pihak Kemenkeu sangat support untuk ini. Bahkan, akan ada pertemuan lebih intensif terkait sarana prasarana yang dibutuhkan LPSK,” jelasnya.
Sekretaris Jenderal LPSK, Noor Sidharta, menjelaskan bahwa LPSK sesungguhnya sudah diberikan kewenangan oleh undang-undang untuk mengusulkan atau mengajukan pembentukan perwakilan di daerah. “Terkait LPSK daerah, dalam UU sudah diberikan kewenangan untuk membuat perwakilan apabila diperlukan,” jelasnya. Data terakhir, kata dia, pada 2017, LPSK menerima 1.901 permohonan perlindungan. Jumlah itu meningkat sekitar 10% jika dibanding tahun 2016, yakni 1.720 permohonan. Sedangkan jumlah saksi dan korban yang dilindungi LPSK selama 2017 mencapai 2.490 orang. Jumlah itu termasuk perlindungan yang diperpanjang dari tahun 2016 sebanyak 1.392 orang. (Dro/P-2)
ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA
OPEN BASE LANUD ATANG SENDJAJA BOGOR: Sejumlah pelajar melihat helikopter milik TNIAU saat Open Base, di Pangkalan Udara Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, kemarin. Saat Open Base Lanud Atang Sendjaja yang berlangsung 21-22 April 2018, masyarakat umum diperbolehkan memasuki Lanud ATS untuk melihat berbagai persenjataan dan pesawat milik TNI-AU.
4
MINGGU, 22 APRIL 2018
UMUM
Mossad Dituding Bunuh Pakar Energi Palestina di Kuala Lumpur
AFP/MARK RALSTON
SISWA DI AMERIKA TURUN KE JALAN: Para pelajar sekolah menengah membawa poster saat long march untuk memprotes pemerintah yang belum
juga melarang jual beli senjata secara bebas, di California, AS, Jumat (20/4). Aksi serentak ribuan pelajar itu dilakukan untuk memperingati 19 tahun peristiwa penembakan di Columbine High School di Colorado yang menewaskan 13 siswa.
KELUARGA profesor asal Palestina, Fadi Muhammad al-Batsh, 35, menuding intelijen Israel, Mossad, telah membunuh Al-Batsh di jalanan Kuala Lumpur, Malaysia. Polisi Malaysia mengatakan AlBatsh ditembak mati oleh pengendara sepeda motor saat tengah berjalan kaki menuju masjid untuk salat Subuh, kemarin. “Kami menuduh Mossad menjadi dalang pembunuhan ini,” demikian pernyataan keluarga Al-Batsh di Jalur Gaza. Gerakan Hamas yang memerintah di Gaza mengatakan pakar energi itu merupakan anggotanya. Hamas tidak menuduh Israel sebagai pembunuh Al-Batsh. Akan tetapi, mereka menyebutnya sebagai syuhada. Kepala kepolisian Kuala Lumpur, Datuk Seri Mazlan Lazim mengatakan salah 1 dari 2 tersangka melepaskan 10 tembakan, empat di antaranya mengenai kepala dan tubuh Al-Batsh. “Dia tewas di tempat kejadian. Polisi menemukan dua selongsong kosong di sana,” ujarnya seperti dikutip kantor berita Bernama. Perwakilan Palestina di Malaysia, Anwar al-Agha, mengatakan AlBatsh ialah dosen teknik listrik dan telah tinggal 10 tahun di Malaysia. “Saya mengunjungi lokasi serangan.
Al-Batsh anggota Hamas,” ujarnya. Dalam insiden lain, empat warga Palestina tewas ditembak serdadu Israel dalam demonstrasi di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, kemarin. “Tembakan serdadu Israel menewaskan remaja laki-laki berusia 15 tahun dan dua pria muda, berusia 24 dan 25 tahun, di Gaza Utara,” kata petugas pertolongan. Selain itu, kata dia, warga Palestina berusia 29 tahun ditembak mati di selatan daerah kantong pesisir itu. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dengan kematian terakhir itu, 38 warga Palestina telah tewas di tangan tentara Israel sejak 30 Maret dan ratusan lainnya juga terluka akibat tembakan. Koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, Nikolay Mladenov, lewat Twitter mengecam pembunuhan itu dan menyerukan penyelidikan. ‘Membunuh anak-anak ialah tindakan BIADAB’, tulis Mladenov. Dubes Palestina di PBB Riyad Mansour kembali menyerukan penyelidikan yang transparan dan independen atas kejadian itu. Protes kemarin bagian dari protes menuntut hak pengungsi Palestina ke tanah mereka yang direbut Israel. (AFP/Arv/I-1)
Stabilitas Ekonomi Terjaga Perang dagang antara AS dan Tiongkok telah memengaruhi perekonomian global. IMF mengimbau semua negara mengatasi perselisihan tanpa langkah luar biasa. ADIYANTO
adiyanto@mediaindonesia.com
M
ESKIPUN dunia dibayangi situasi geopolitik dan geoekonomi yang tidak menentu, Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomian Indonesia sudah melaju di jalur yang benar. Menurut Kepala Grup Asesmen Ekonomi Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Firman Mochtar, bank sentral selalu menjaga ketahanan ke depan. Selain kondisi domestik, BI mencermati kondisi global. Indikator yang diperhatikan pun banyak,
yakni soal suku bunga riil dan suku bunga nominal jika dibandingkan dengan inflasi. “Kami meyakini, inflasi ke depan masih terkendali. Itu yang pertama. Kedua, membaca suku bunga riil atau BI rate harus hati-hati. BI rate kita pada 2016 tenornya cuma tujuh hari. Sebelum 2016 tenornya 12 bulan. Jadi, mungkin kita bandingkan dengan tenor yang sama agar ekuivalen,” kata Firman di acara pelatihan wartawan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kemarin. Firman menyatakan menjadi tidak adil kalau ada pihak yang membandingkan suku bunga di luar negeri dengan suku bunga domestik saat ini. “Kita paham capaian positif ini. Terakhir, rating kita meningkat. Ini cerminan ekonomi domestik yang baik. Kedua, bagaimana BI sudah memberi ruang besar bagi kebijakan moneter. Kami memandang, arah kebijakan yang ditempuh saat ini masih memadai,” lanjut Firman.
Perang dagang Head of Economic and Market Research UOB, Enrico Tanuwidjaja,
mengungkapkan rencana perang dagang antara AS dan Tiongkok (geoekonomi) dan memanasnya konflik di Timur Tengah (geopolitik) bisa berdampak pada perekonomian Indonesia. “Dampaknya bisa langsung dan tidak terutama pada defisit perdagangan. Industri baja dan aluminium dalam negeri terkena karena kita mengekspor baja olahan. Apa yang membuat kemarin rupiah bergerak dari 13.000 jadi 13.900? The Fed baru menaikkan (suku bunga) sekali dan sudah menekan pasar. Apalagi, ada perang dagang,” ujar Enrico. Kepala Departemen Kebijakan Makro Prudensial BI Retno Ponco Windarti mengakui pemerintah tetap optimistis di tengah ketidakpastian global tersebut. “Kalau kita baca lagi arah kinerja, positif. Sistem stabilitas keuangan sudah bagus dan berkelanjutan. Intermediasi perbankan membaik dan pertumbuhan kredit meningkat. Lalu kondisi korporasi, arah perbaikannya positif. Dari sisi kinerja, likuiditas membaik.” Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine
Lagarde, mendesak para pengambil keputusan menghindari tindakan proteksionis di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan mitra dagang utama. “Semua pembatasan perdagangan belum terbukti membantu. Mereka justru akan memperlemah kepercayaan. Semua negara harus bekerja sama untuk mengatasi perselisihan tanpa menggunakan langkah-langkah luar biasa,” kata Lagarde pada konferensi pers pertemuan musim semi IMF-Bank Dunia di Washington DC, akhir pekan lalu. Dampak aktual dari ketegangan perdagangan, lanjut Lagarde, saat ini berimbas pada pertumbuhan dunia yang tidak sesuai dengan harapan. Dalam hal produk domestik bruto (PDB), erosi kepercayaan dalam jangka pendek sulit diukur karena investor masih enggan berinvestasi. “Kami percaya setiap negara dapat berbuat lebih banyak dengan melihat kebijakan domestiknya untuk membantu negara yang terkena dampak oleh dislokasi dari teknologi maupun perdagangan,” tandas Lagarde. (Ant/X-3)
Ngobrolin Indonesia untuk Kebinekaan PEREMPUAN Peduli Kebinekaan dan Keadilan (PPKK) menginisiasikan gerakan bertajuk Ngobrolin Indonesia untuk memperjuangkan kebinekaan yang mulai ditolak sejumlah pihak. Menurut inisiator Ngobrolin Indonesia, Anindita Sitepu, acara diskusi lintas generasi dan lintas sektor ini penting dilakukan sebagai media untuk memperluas pemahaman pentingnya kebinekaan dan memperjuangkannya di tengah krisis sosial masyarakat. Terlebih, Indonesia pada 2030 akan menghadapi bonus demografi, yaitu jumlah usia produktif lebih banyak jika dibandingkan dengan usia tidak produktif. “Masa depan Indonesia dan kebinekaannya dipertaruhkan sejak sekarang. Jika tidak mampu mengelolanya, kehadiran toleransi akan semakin memudar,” kata Anindita di acara peluncuran Ngobrolin Indonesia di Attarine Indonesia, Jakarta Selatan, kemarin. Salah satu pembiacara dalam acara itu Peneliti Budaya Hokky Situngkir. Anindita menambahkan, berdasarkan survei yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), 53% pemuda usia 17-29 tahun tidak dapat menerima pemimpin yang berbeda agama. “Perbedaan sering kali dianggap tabu untuk dibicarakan. Tim Ngobrolin Indonesia percaya keterpaparan dan ruang dialog menjadi pintu masuk untuk bisa saling me-
MI/PIUS ERLANGGA
NGOBROLIN INDONESIA: Peneliti Budaya dari Surya University Hokky Situngkir menjadi pembicara pada
Ngobrolin Indonesia 2030, Apa yang kita pertaruhkan? di Attarine, Jakarta, kemarin. Hokky memaparkan Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman di bidang kuliner yang menjadi bonus demografi di 2030. mahami. Karena itu, kami mengundang masyarakat dari berbagai sektor, usia, dan latar belakang budaya melalui kegiatan-kegiatan yang akan membangun diskursus yang kritis, terbuka dengan tetap saling menghormati,” tambah Anindita. Pada pertemuan pertama, Ngobrolin Indonesia menitikberatkan dialog terbuka. Pada dialog itu mengemuka sejumlah masalah, yakni maraknya berita palsu yang
memecah belah dan menjadikan penetapan sudut pandang serta isu diskriminasi yang kerap diterima masyarakat akibat perbedaan latar belakang. “Indonesia di 2030 kami pilih sebagai tema besar karena 2030 merupakan tenggat untuk sustainable development goals (SDG), agenda pembangunan yang sudah disepakati secara global, termasuk Indonesia,” paparnya.
Secara esensial, lanjutnya, tujuan dirumuskannya agenda ini ialah memastikan tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan. Ketua Yayasan Cahaya Guru, Henny Sitepu, mengingatkan orang intoleran ada bukan karena ketidakmauan menerima perbedaan, melainkan karena ketidaktahuan. “Untuk itu, edukasi menjadi kunci utama dalam memperjuangkan kebinekaan,” tukasnya. (Put/J-2)
MI/PIUS ERLANGGA
REI MEGA EXPO 2018: Pengunjung mendapat penawaran saat melihat
pemeran REI Mega Expo yang digelar di Kemayoran, Jakarta, kemarin. Pameran yang diikuti 25 pengembang dengan total produk yang dipasarkan mencapai 100-an proyek properti itu diselenggarakan hingga Minggu (29/4).
Dorong Kebangkitan Industri Properti lewat Pameran PAMERAN properti diharapkan dapat berkontribusi terhadap kebangkitan industri properti di Tanah Air. “Ajang pameran cukup ampuh untuk menggaet masyarakat untuk membeli sesuatu. Untuk itu, memperbanyak pameran properti dapat berkontribusi terhadap kebangkitan industri,” ujar Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata di pameran properti REI Mega Expo di Jakarta International Expo (Jiexpo), Kemayoran, Jakarta, kemarin. Ini kali kedua Persatuan Perusahaan REI menggelar pameran properti lewat kerja sama dengan Dyandra Pomosindo. Namun, pameran yang digelar pada 19-29 April 2018 itu memiliki arti spesial karena menjadi salah satu upaya mendorong kebangkitan properti yang kini terus diupayakan para pengembang dengan meluncurkan produk properti baru sejak awal tahun ini. “Strateginya kami akan memperbanyak dan mendukung kegiatan pameran properti seperti ini sehingga gaungnya diharapkan mampu menggerakkan semangat pasar, khususnya pengembang, agar terus berproduksi, dan yang penting menjadi magnet menarik minat masyarakat membeli atau berinvestasi properti,” tuturnya. Ajang REI Mega Expo 2018 yang berlangsung bersamaan dengan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 itu diikuti sekitar 25 pengembang dengan 100 produk properti dari
berbagai jenis dan segmen pasar. Meski acara berlangsung secara bersamaan, Soelaeman menilai itu sebagai sebuah terobosan penting. Hal itu disebabkan properti khususnya rumah dan kendaraan saat ini telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia. Ia menargetkan sekitar 5%10% dari target pengunjung IIMS 2018 akan ikut berkunjung ke REI Mega Expo 2018. “Konsumen dimanjakan karena hadir di satu lokasi, tapi bisa melihat dua produk sekaligus, yakni otomotif dan properti,” ujarnya. Sementara itu, rumah yang dipasarkan di REI Mega Expo 2018 berasal dari beragam segmen, mulai rumah bersubsidi hingga nonsubsidi, dengan kisaran harga mulai Rp130 juta hingga Rp5 miliar per unit. Selama pameran berlangsung, penyelenggara menyiapkan sejumlah promo bagi konsumen, antara lain beli rumah dapat mobil, uang muka rendah dari 1%-5%, bunga KPR/KPA rendah mulai 5%, KPR/ KPA bertenor hingga 20 tahun, serta instant approval dari perbankan. Sementara itu, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Khalawi Abdul Hamid, mengatakan saat ini back log perumahan di Indonesia masih sangat besar. Untuk itu, peran swasta sangat diharapkan untuk bisa membantu pengurangan back log tersebut. (Gnr/J-2)
WAWANCARA
MINGGU, 22 APRIL 2018
DEWI LESTARI
Menulis Adalah Media Berekspresi Industri perbukuan masih sangat kecil jika dibandingkan dengan industri kreatif lain. Artinya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan. RIZKY NOOR ALAM
rizkynoor@mediaindonesia.com
“M
ULAI tulisan de n gan n iat menamatkannya,” demikianlah pesan novelis perempuan Dewi Lestari kepada para penulis muda Indonesia. Penulis perempuan yang akrab disapa Dee itu dikenal dengan karya-karyanya yang out of the box. Buku yang ditulisnya kerap membetot perhatian masyarakat hingga tak sedikit yang diangkat menjadi film layar lebar. Bagaimana Dee, sebagai seorang penulis yang berprestasi, melihat perkembangan dunia tulis-menulis dalam era digital yang begitu masif merasuki kehidupan masyarakat? Bagaimana pula pendapatnya soal pajak bagi penulis? Mari kita simak jawaban alumnus hubungan internasional di Universitas Parahyangan Bandung itu saat diwawancara Media Indonesia melalui surat elektronik, beberapa waktu lalu. Bagaimana Anda melihat perkembangan dunia menulis di Tanah Air saat ini? Secara umum, profesi penulis saat ini mendapatkan lebih banyak perhatian. Dari soal pajak, program residensi, festival penulis baik lokal maupun internasional, pemunculan beberapa asosiasi penulis, kesemuanya itu menunjukkan adanya geliat yang lebih dinamis. Berbicara soal penulis tidak bisa lepas dari industri. Industri yang sehat dan bergairah akan memunculkan lebih banyak penulis. Industri perbukuan masih sangat kecil jika dibandingkan dengan industri kreatif lain, yang artinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan. Terutama menyangkut minat literasi, akses ke buku yang lebih merata, dan pengadaan buku yang lebih terjangkau. Bagaimana dengan hak cipta dari buku/cerita karya Anda yang kemudian diangkat ke film? Berapa nilai dari setiap buku yang diangkat menjadi film tersebut? Hak cipta tetap ada di tangan penulis. Proses ekranisasi atau alih wahana dari fiksi menjadi film disebut sebagai hak adaptasi. Artinya, buku diadaptasi, dan bukan garansi bahwa isi buku 100% diterjemahkan menjadi film. Dalam proses alih wahana tersebut pasti akan penyesuaian. Penulis memberikan hak adaptasi kepada pihak film dan selebihnya merupakan hak pembuat film untuk menentukan. Poin yang kedua tidak bisa saya jawab karena menyangkut pasal kerahasiaan dalam kontrak. Dalam menulis buku, apa target Anda? Apakah Anda selalu menargetkan buku itu akan menjadi film? Target saya adalah menulis buku yang ingin saya baca dan menulis sebaik-baiknya. Alih wahana tidak pernah menjadi target.
Buku terbaru Anda yang berjudul Aroma Karsa bisa dibilang booming di pasaran. Pesan apa yang ingin disampaikan kepada pembaca? Saya bukan tipe penulis yang punya pesan khusus kepada pemba ca. Saya menuliskan sesuatu semata-mata karena itu menarik bagi saya. Sejak empat tahun lalu, saya memang sudah tertarik untuk mengolah topik indra penciuman di dalam fiksi. Dari sanalah muncul ide dasar untuk Aroma Karsa. Bagian mana dari buku Aroma Karsa yang paling menarik/ berkesan buat Anda? Mengapa begitu? Saya tidak bisa mengisolasi beberapa bagian saja dari cerita. Bagi saya, semuanya merupakan satu kesatuan. Di Aroma Karsa, selain tema penciuman, mungkin yang bisa dibilang hal baru bagi saya di Aroma Karsa adalah penggalian mitologi Jawa khususnya Majapahit, yang meski dalam Aroma Karsa hampir semuanya fiktif, dalam risetnya saya tetap mempertimbangkan aspek epigrafi yang relevan. Unsur semacam ini belum pernah sebelumnya muncul di karya saya. Apa harapan Anda dengan kemunculan buku Aroma Karsa? Dinamika pembaca semacam ini merupakan hal lazim, sebetulnya. Yang membedakan adalah saya, sebagai kreator, sempat ikut di dalamnya. Meski sekarang ini pastinya keterlibatan saya tidak seintensif ketika cerbung Aroma Karsa masih berjalan. Mau dibawa ke mana komunitas pembaca Aroma Karsa yang sudah terbentuk? Saya tidak ingin mengorganisa si pembaca karena itu akan memakan fokus dan atensi saya yang seharusnya bisa dipakai untuk berkarya. Saya lebih cenderung membiarkan komunitas pembaca semacam ini berjalan organik, seperti halnya Komunitas Supernova. Jadi, biarlah para pembaca yang sudah bersilaturahim ini yang kemudian memutuskan arahnya bagaimana. Grup FB (Facebook) Aroma Karsa yang sekarang ada tidak akan ditutup. Berapa eksemplar buku Aroma Karsa yang sudah terjual? Apakah akan muncul sekuel lanjutan? Sampai saat ini, 10 ribu buku PO sudah terjual. Di luar dari itu, jika tidak salah, penerbit mencetak 40 ribu eksemplar. Detailnya bisa dipastikan ke penerbit Bentang Pustaka. Sekuel Aroma Karsa sejauh ini belum direncanakan meski tidak menutup kemungkinan. Sebelum Aroma Karsa, Anda sudah menerbitkan banyak buku dan beberapa di antaranya diangkat menjadi film. Bagaimana perjalanan buku-buku tersebut hingga menjadi film? Tawaran menjadi film sepenuhnya merupakan inisiatif rumah produksi/produser. Saya tidak
Inspirasi Datang dari Hidup SELAIN buku, musik merupakan media berekspresi seorang Dewi Lestari, 42. Dalam menulis, dirinya mengaku inspirasi yang didapatkan itu datang dari potret kehidupan yang ada, termasuk fenomena sosial. “Inspirasi saya datang dari hidup itu sendiri, dari mengamati dan menjalaninya. Baik perenungan, ketertarikan, maupun buku-buku yang saya baca, menjadi bahan bagi saya menulis. Kalau ada fenomena sosial masyarakat terkini yang menarik, bisa saja itu menjadi ide,” ungkap
Dewi kepada Media Indonesia, Rabu (18/4). Dewi mengaku tidak pernah merencanakannya dengan sengaja. “Kalau memang terpicu jadi ide, ya terjadilah,” sambung ibu dua anak itu. Dalam menghadapi kebuntuan dalam menulis, Dewi mengaku cara mengatasinya hanya perlu melakukan hal-hal yang sederhana seperti beristirahat, menonton film, berolahraga, mandi, atau membaca buku. “Kalau cerita stagnan berkepanjangan, biasanya perlu dirombak
DEWI LESTARI SIMANGUNSONG (DEE) Tempat dan tanggal lahir Bandung, 20 Januari 1976 Pendidikan Hubungan internasional di Universitas Parahyangan Bandung (1998) Nama suami Reza Gunawan
FOTO-FOTO: DOK PRIBADI
Adakah target jumlah buku yang harus Anda terbitkan setiap tahunnya? Saya tidak punya target tahunan karena kecepatan saya berkarya sejauh ini selalu lebih dari setahun, paling cepat setahun setengah.
Akankah Anda beralih menerbitkan buku secara digital? Saya sudah memulai menerbitkan naskah secara digital sejak 2007, dimulai dari Perahu Kertas. Saat ini, selain Aroma Karsa, semua versi digital dari buku saya juga sudah tersedia. Saya merasa teknologi saat ini merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan minat litera si. Meski buku cetak masih mendominasi dan memiliki peran penting, kita bisa memanfaatkan teknologi buku digital untuk pemerataan buku-buku di daerah ketimbang harus mengirimkan/ menyebarkan buku fisik yang juga memakan biaya dan membutuhkan perawatan. Beberapa daerah yang saya kunjungi akhir-akhir ini, salah satunya Kalimantan Selatan, dinas perpustakaannya sudah bersiap meluncurkan perpustakaan digital, yang mana anggota perpus dapat meminjam buku secara gratis dalam kurun waktu tertentu. Hal seperti ini, menurut saya, adalah terobosan penting dan mudah-mudahan dapat diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Untuk itu, penting sekali bagi pemerintah untuk menyiapkan jaringan/infrastruktur bagi layanan internet memadai di Indonesia. Buku bukan berhenti sebatas kertas. Buku adalah konten dan informasi. Teknologi saat ini memungkinkan kita mengakses konten buku di luar batasan fisik. Tergantung kita memanfaatkannya secara maksimal atau tidak.
secara teknis. Elemen fiksinya dikaji ulang dan diganti, bahkan ditulis ulang,” tuturnya. Berusaha terus semangat dalam menyelesaikan karya bukanlah target yang realistis karena seperti cuaca, pasti ada naik-turunnya. Dewi cuma berusaha mematuhi tenggat yang dibuatnya. “Semangat atau tidak semangat, jenuh tidak jenuh, kalau kita sudah punya deadline dan komitmen untuk mematuhinya, perintang seperti itu akan teratasi dengan sendirinya, apa pun caranya,” imbuhnya. Di tengah kesibukannya menulis, Dewi mengaku masih dapat mengurus keluarganya. Dirinya pun masih sempat memasak hampir setiap hari bahkan di waktu luangnya dirinya masih sempat menyalurkan hobi berenangnya
bisa 2-3 kali dalam seminggu. Baginya, kunci untuk menyeimbangkan antara pekerjaan, keluarga, dan hobinya ialah membagi waktu sesuai dengan prioritas yang tepat sesuai dengan kebutuhan. “Saya berusaha membatasi diri saja untuk tidak overwork dan menjalankan prinsip produktif tanpa sibuk. Banyak orang sibuk, tapi tidak produktif. Saya berusaha sebaliknya, produktif, tapi minim sibuk,” jelasnya. Sebagai seorang penulis, Dewi juga mengaku memberikan kebebasan kepada anak-anaknya dan tidak memaksakan mereka harus menjadi seperti dirinya. Di rumah, Dewi dan suami berusaha menyuburkan kreativitas anak-anak dengan memberikan akses ke alat musik, kursus musik,
Nama anak 1. Keenan Avalokita Kirana 2. Atisha Prajna Tiara Profesi: Penulis, penyanyi, pengarang lagu Bibliografi 2001 Dee: Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, Truedee Books 2002 Dee: Supernova: Akar, Truedee Books 2004 Dee: Supernova: Petir, Truedee Books & Akoer 2006 Dee: Filosofi Kopi – Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade, Truedee Books & Gagas Media 2008 Dee: Rectoverso, Goodfaith Production 2009 Dee: Perahu Kertas Bentang Pustaka 2011 Dee: Madre, Bentang Pustaka 2012 Dee: Supernova: Partikel Bentang Pustaka 2014 Dee: Supernova: Gelombang Bentang Pustaka 2016 Dee: Supernova: Inteligensi Embun Pagi, Bentang Pustaka 2018 Aroma Karsa, Bentang Pustaka
pernah aktif menawarkan. Jadi, kalau ada yang tertarik, yang bersangkutan akan mengontak saya. Jika segalanya pas, jadi. Jika tidak, ya, tidak jadi. Sesederhana itu saja.
Media multiplatform dianggap cocok untuk orang-orang yang bergerak di industri kreatif. Misalnya, Filosofi Kopi yang tidak hanya diangkat menjadi film, tapi sekarang juga ada gerai-gerai kopinya. Bagaimana pendapat Anda? Menurut saya, memang ke arah sanalah industri perbukuan harus bergerak. Secara umum, ke arah sana jugalah industri kreatif harus bergerak. Sekat antarmedium saat ini sudah semakin cair dan fl eksibel. Satu ide yang sama dapat bertransformasi menjadi berbagai output, lintas industri. Pengikut Anda di media sosial terbilang banyak. Bagaimana Anda memandang diri Anda sebagai seorang influencer? Saya tidak memisahkan profesi saya dengan status saya sebagai influencer. Kredibilitas saya datang dari profesi yang saya lakukan. Jadi, yang lain-lain bisa dibilang hanya ‘bonus’. Yang jelas, di medsos saya berprinsip untuk membatasi tidak over-sharing hal-hal yang terlalu pribadi. Ketika saya menampilkan keseharian, saya juga tidak ingin menampilkan citra artifisial, jadi sesuai dengan kepribadian saya saja. Interaksi dengan follower saya jaga tetap riil dan hangat. Bagi saya, medsos pada prinsipnya adalah penunjang pekerjaan, tapi saya tidak ingin ‘dimanfaatkan’ medsos.
dan buku. “Saya tidak berusaha menjadikan mereka seperti saya. Saya percaya mereka lahir dengan potensi masing-masing dan ke-
Setelah Aroma Karsa, buku apa lagi yang dalam proses penulisan? Saat ini saya masih menjalani masa promosi Aroma Karsa, dan belum merencanakan apa yang akan saya garap berikutnya. Bagaimana pendapat Anda soal pengenaan pajak bagi penulis? Sudah ada perhatian dengan tanggapnya pemerintah dan Menkeu terhadap isu pajak penulis tempo hari, dan juga perbaikan dengan adanya profesi penulis di daftar NPPN. Hanya saja, menurut saya, pajak penulis masih bisa diperbaiki dan lebih merefleksikan sifat profesinya. Besaran NPPN tersebut, menurut saya, masih bisa disesuaikan. PPh 23 saat ini juga masih terlalu besar (15%), dan pengaturan pemungutan langsung oleh penerbit berarti pemerintah menahan uang penulis dan berpotensi membuat perhitungan yang membutuhkan koreksi di SPT tahunan (bisa lebih atau kurang bayar yang artinya menambah satu prosedur lagi yang merepotkan penulis, juga pemungut pajak). Apa saran Anda bagi para penulis muda Indonesia? Tulis yang ingin kita baca. Tingkatkan jam terbang. Banyak mencoba sampai kita nyaman. Jangan takut gagal, jangan juga terlalu muluk. Mulai tulisan dengan niat menamatkannya. (M-4)
tertarikan yang juga mungkin berbeda dengan saya. Saya dan suami hanya berusaha memfasilitasi sebaik mungkin,” pungkas Dewi. (Riz/M-4)
5
6
JEDA
MINGGU, 22 APRIL 2018
Menebar Kebaikan lewat Daring Memanfaatkan media sosial harus cerdas. Jadilah aktif dan kreatif dengan konten positif, maka akan lahir respons yang baik, bahkan bisa saling menguatkan antara satu perempuan dan perempuan lainnya. SITI RETNO WULANDARI wulan@mediaindonesia.com
M
ENGGUNAKAN media sosial (medsos) untuk menebar kebaikan dan informasi yang bermanfaat ternyata membuat keberadaan atau eksistensi seseorang menguat. Hal itulah yang dilakukan beberapa Kartini milenial yang memanfaatkan medsos sebagai sarana berbagi ilmu dan pengalaman positif, menjadi inspirasi, serta memberdayakan orang lain. Itu yang dilakukan psikolog anak Devi Raissa, 30. Magister psikologi anak dari Universitas Indonesia (UI) itu menulis hasil penelitiannya tentang keluhan kesulitan berkomunikasi dengan anak ke dalam buku cerita bergambar Rabbit Hole. Untuk memasarkan buku-bukunya yang sudah mencapai 14 seri itu, Devi secara daring menggunakan medsos. Bahkan penjualannya sampai ke luar negeri. “Saya mengajak teman yang jago menggambar untuk membuat buku. Hasilnya bisa dinikmati oleh orangtua masa kini berupa buku serial untuk usia 0-7 tahun berlabel Rabbit Hole,” jelas Devi di Jakarta, kemarin. Semua cerita yang terangkum dalam 14 serial itu, lanjutnya, berasal dari keluhan ataupun cerita klien juga teman-teman dekat Devi yang punya problem tumbuh kembang anak, pola asuh, sehingga melahir-
kan komentar-komentar yang justru saling mendukung satu sama lain. Menurutnya, era digital tidak bisa ditolak atau dihindari, justru kita yang harus pintar dalam mempergunakannya. “Buatlah konten yang positif, maka niscaya akan lahir komentar yang serupa, dan justru saling menguatkan antara satu perempuan dan perempuan lainnya,” tambahnya. Kini buku karya Devi yang telah diluncurkan sejak Agustus 2014 itu telah memiliki banyak perpanjangan tangan dalam penjualan (reseller). Devi pun turut mengedukasi para reseller dalam memasarkan produk sehingga selain membuka peluang bagi perempuan untuk memiliki kegiatan positif, banyak hal baik juga datang melalui kolom komentar. Devi juga mengenalkan program 20 untuk 1. Setiap 20 buku terjual, maka ada satu buku yang didonasikan, salah satunya ke Indonesia bagian timur.
Saling memberdayakan Melengkapi kekurangan dengan menggunakan medsos juga dilakukan Lizzie Parra, 31, seorang make up artist yang juga pemilik brand BY LIZZIE PARRA (BLP). “Tidak biasa merias diri membuat saya kerap menyaksikan video para beauty blogger. Saya belajar bagaimana cara mengaplikasikan sapuan kuas blush on dan eyeshadow dengan benar,” ujar Icil, sapaan akrab Lizzie.
FOTO-FOTO: DOK. PRIBADI
Peneliti muda mineral processing LIPI, Mutia Dewi Yuniati. Latihan lewat video di blogger orang itu akhirnya membawanya menjadi make up artis dan membuat ulasan-ulasan tentang produk perawatan wajah di medsos juga. “Lewat ulasan itu, saya ingin menularkan semangat percaya diri kepada perempuan lain. Saya mau katakan it’s ok to be yourself karena masih banyak perempuan yang minder dan tidak menghargai dirinya sendiri,” tambah Icil yang memasarkan produk kosmetiknya lewat belanja daring. Dengan membawa brand BLP, pengikutnya di Youtube mencapai 88 ribu. Di laman Instagram pun Icil memiliki pengikut yang tak kalah banyak. Icil pun percaya akan banyak lahir Kartini baru yang siap membangun Indonesia, salah satunya melalui media sosial. “Women empowerment (saling memberdayakan), membangun Indonesia tidak melulu melalui pendidikan formal, tetapi juga aspek-aspek kehidupan lainnya. Saya mulai mempromosikan brand melalui media sosial karena sudah memiliki basis dan pengalaman dengan dunia tersebut. Selain itu, minim bujet menjadikan online cara tepat dan efektif untuk pemasaran serta penjualan,” tukasnya. Perempuan, sambungnya, banyak menggunakan media sosial. Hal itu dilihatnya sebagai sebab dari kesukaan perempuan pada sesuatu yang visual. Ia pun memberi saran agar ruang maya bisa menjadi sarana untuk perempuan semakin maju. “Pilih pertemanan dan siapa yang kalian ikuti, berpikir sebelum memberikan komentar, lalu ambil apa yang perlu diambil dan tinggalkan yang tidak perlu,” pungkasnya. Sementara itu, Alamanda Shantika, 29, pendiri sekolah teknologi gratis Binar Academy mengatakan yang penting untuk diteladani dari semangat Kartini ialah semangat pembebasan melalui pendidikan. “Zaman digital saat ini telah banyak mengubah pola perilaku manusia. Anakanak didik saat itu tentu berbeda dengan 10 tahun lalu ketika internet belum begitu masif. Generasi saat ini masuk ke pendidikan di era digital ketika mereka menganggap Youtube ialah guru. Pertanyaannya bagaimana para influencer atau Youtuber bisa menjadi sumber inspirasi bagi generasi sekarang,” ujarnya. (Zuq/X-7)
MI/ABDILLAH MARZUQI
WANITA TANGGUH: Peneliti herpetologist Hellen Kurniati dari LIPI, berbagi pengalaman pada diskusi Wanita Tangguh dalam IPTEK Bangsa, di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat (20/4).
Ponsel Pintar justru untuk Perluas Wawasan
Mutia Dewi Yuniati saat melakukan penelitian di laboratorium. Dunia riset dan laboratorium ternyata MENYADARI adanya ketidakseimbangan gender dalam bidang ilmu pengeta- semakin menghanyutkannya. Namun, huan, teknologi, teknik, dan matematika dalam praktik kerja ia justru masuk di (STEM) saat ini, Microsoft Indonesia geoteknologi.“Banyak kendala, tetapi mengadakan diskusi Wanita Tangguh itu enggak bisa dijadikan halangan,” dalam IPTEK Bangsa, di Gedung Lem- ujarnya. Sosok perempuan ideal dalam benak baga Ilmu Pengetahuan Indonesia Mutia ialah perempuan yang bisa (LIPI), Jakarta, Jumat (20/4). Salah satu dari tiga pembicara da- menyelaraskan kodrat dan pekerjaan. lam acara Sharing Session: Inspirasi Setiap perempuan, tambahnya, punya Perempuan Muda Indonesia di Bidang dua sisi. Pertama, bertanggung jawab STEM itu ialah Mutia Dewi Yuniati, 36, terhadap keluarga, dan sisi lain mengpeneliti muda LIPI. Alumnus Faculty haruskan perempuan bertanggung jawab juga terhaof Engineering, dap pekerjaanKyushu Univernya. sity Jepang, itu “Jadi, yang ideberfokus pada al itu yang bisa mineral prom e ny e i m b a n g cessing seperti kan antara kodrat remidiasi atau dan pekerjaan,” kegiatan untuk ungkapnya. membersihkan Terkait generapermukaan tasi milineal saat nah yang terceini, Mutia melihat mar. Mutia Dewi Yuniati banyak kemudahSelain itu, MuPeneliti Muda LIPI an dan dukungan tia juga meriset rekayasa mineral untuk pengolahan di bidang informasi dan teknologi. “Saya pikir anak-anak zaman sekalimbah tambang. Ia pun memublikasikan hasil riset rang sudah lebih maju jika dibanding doktoralnya dalam dua jurnal, yakni saya dulu. Harusnya anak-anak sekaHydrometallurgy (2015) dan Materials rang lebih semangat. Lebih punya daya Transactions (2015). “Itu awalnya pe- juang lebih tinggi sebab bagaimanapun nelitian tentang air asam tambang. Ya, dengan adanya kemudahan teknologi itu disertasi saya,” terang Mutia saat dan informasi harusnya bisa mendorong mereka menjadi lebih maju,” ditemui seusai diskusi. Jerih payah dan keringatnya mem- tegasnya. Mutia tidak mempermasalahkan buahkan hasil ketika salah satu penelitiannya mendapat penghargaan The Min- pemakaian ponsel pintar. Ia justru ing and Materials Precessing Institute of menekankan pemakaian ponsel untuk kegiatan yang bermanfaat seperti Japan (MMIJ) pada Maret 2018. memperluas wawasan. Lebih lanjut, ia mengungkapkan awal “Kita harus selalu meng-update dan perkenalannya dengan dunia penelitian setelah lulus SMP. Waktu itu Mutia memperluas wawasan. Saya yakin masuk sekolah kejuruan analis kimia. ketika saya duduk di sini orang lain suDari situ ia banyak belajar bekerja di dah menghasilkan penelitian yang lain. laboratorium yang banyak berhubung- Jadi, setiap menit setiap waktu banyak an dengan penelitian. “Sepertinya ket- banget yang berkembang. Bagaimana ertarikan saya bekerja di dunia riset,” caranya agar kita tidak tertinggal,” pungkas Mutia. (Zuq/X-7) ungkapnya.
“Jadi, yang ideal itu yang bisa menyeimbangkan antara kodrat dan pekerjaan,”
SEPAK BOLA
MINGGU, 22 APRIL 2018
7
KISI-KISI
AFP
Gol Piala FA Jadi Titik Balik PENYERANG muda Manchester United, Jesse Lingard, masih mengingat gol yang paling berkesan dalam kariernya. Menurut dia, gol yang ia anggap sebagai titik balik peningkatan rasa percaya dirinya sebagai pemain sepak bola ialah gol di babak final Piala FA 2016. Saat itu United meraih gelar Piala FA dengan kemenangan 2-1 atas Crystal Palace. Jason Puncheon membuat Crystal Palace unggul 1-0 sebelum akhirnya dibalas 1-1 oleh Juan Mata di menit ke-81.Namun, Lingard mencetak gol kemenangan bagi skuat United pada menit ke-110. “Itu kelegaan bagi saya. Ada beban berat yang terangkat dari pundak saya dengan terciptanya gol itu dan membantu meningkatkan rasa percaya diri saya,” ujar Lingard. (Dailymail/Rul/R-2)
DIKAWAL KETAT: Pemain
Madura United, Zah Rahan (kiri), berusaha melewati hadangan dua pemain Arema FC, Israel Wamiau (kanan) dan Hanif Abdurahman S, dalam kompetisi Liga 1 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jawa Timur, kemarin. Madura United mengalahkan Arema FC dengan skor 3-2.
ANTARA/SAIFUL BAHRI
Persipura Melambung, Arema Karam Ketika tim-tim elite bersaing ketat dalam memperebutkan posisi terhormat, Arema FC justru masih berkutat di dasar klasemen.
NURUL FADILLAHS
fadillah@mediaindonesia.com
C
UKUP sehari Persija Jakarta menikmati posisi puncak klasemen Liga 1. Posisi strategis tersebut kembali dikuasai Persipura Jayapura. Kesuksesan tersebut didapat tim berjuluk ‘Mutiara Hitam’ itu lewat kemenangan tipis 2-1 atas Mitra Kukar di Stadion Mandala, kemarin. Kedua gol Persipura dalam laga kandang itu dicetak Ian Kabes (12’) dan
Sacramentp (19’). Sementara itu, satu-satu gol balasan ‘Naga Mekes’ dicetak Septian David Maulana (90’). Berkat tambahan tiga angka itu, Persipura mengoleksi 11 poin dari lima pertandingan. Kontras dengan Persipura, tim elite Arema FC masih belum juga bisa memetik kemenangan. Madura United-lah kali ini yang menjinakkan tim berjuluk ‘Singo Edan’ tersebut. Dalam duel yang berlangsung di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, kemarin, Arema harus mengakui keunggulan ‘Laskar Sapeh Kerrab’ 2-3. Ketiga gol Madura United dalam laga itu dicetak Fabiano Da Rosa Beltram di menit ke-43, Rafael Maitimo di menit ke-73, dan Nuriddin Davronov di menit ke-87. Sementara itu, gol Arema FC dicetak Dendi Santoso di menit ke-45 dan Thiago Furtioso di menit ke-66. Tambahan tiga angka mengangkat posisi Madura United ke peringkat ketiga klasemen sementara dengan koleksi nilai sembilan. Bagi Arema, kekalahan itu membuat
mereka makin terbenam di dasar klasemen dengan poin dua. Pada pertandingan lain, PSM Makassar menang tipis 4-3 atas sang tamu, PS Tira. Sementara itu, di Bandung, Persib menggilas Borneo FC 3-1.
Penebusan dosa Arsitek Barito Putera Jacksen F Tiago menyebut timnya hanya menjadi underdog saat menghadapi runner-up Liga 1 musim lalu, Bali United, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, hari ini. Meski begitu, timnya tak akan menyerah begitu saja dari ‘Serdadu Tridatu’. “Kami tahu level Bali United jauh di atas tim kami karena mereka sudah berlaga di tingkat Asia sehingga dari aspek kekuatan mereka lebih tangguh dan persiapan mereka juga lebih matang. Kami akui itu, tetapi kami tahu pasti ada celah dalam tim mereka dan itu tugas saya mempersiapkan tim untuk bisa memanfaatkan celah yang ada di dalam pertahanan lawan, bagaimana pun cara mereka bermain,” kata pelatih
asal Brasil itu. Pada bagian lain, Sriwijaya FC bertekad menebus poin di kandang Persebaya pada lanjutan pekan kelima Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, hari ini. “Kami kehilangan dua poin di kandang saat melawan Persipura Jayapura pekan lalu. Di sini (Surabaya) kami bertekad menebusnya dengan mencuri poin melawan Persebaya,” ujar pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan di sela konferensi pers di Surabaya, kemarin. Pekan lalu, tim berjuluk ‘Laskar Wong Kito’ itu ditahan tamu mereka, Persipura, dengan skor 2-2 meski sudah unggul dua gol di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang. Menurut dia, hasil pertandingan tersebut menjadi bahan evaluasi agar jangan sampai terjadi lagi pada laga-laga berikutnya sehingga mampu memaksimalkan hasil sekaligus meraup poin. “Kami sudah melihat rekaman pertandingan sebagai bahan evaluasi.” (MG/Ant/R-2)
Piala FA Jadi Trofi Penyelamat Muka SETELAH dipastikan gagal mempertahankan gelar Liga Primer, Piala FA menjadi peluang satu-satunya bagi Chelsea untuk meraih gelar musim ini. Masalahnya, gelar itu pun belum pasti didapat. Pertama-tama mereka harus bisa melewati hadangan Southampton pada babak semifinal di Wembley Stadium, malam ini. Jika lolos, mereka harus melewati rintangan yang berat lagi di partai puncak, yakni Manchester United atau Tottenham Hotspur. Kedua klub itu tentu juga berambisi menjadi juara lantaran
trofi itu menjadi satu-satunya gelar yang tersisa. The Blues sejatinya memiliki peluang untuk menghentikan langkah the Saint. Di atas kertas Alvaro Morata dan kawan-kawan tercatat lebih unggul dengan menyapu bersih lima pertemuan terakhir kedua tim. “Itu tidak akan mudah. Lima hari yang lalu kami sempat tertinggal 0-2 oleh Southampton. Namun, saya melihat adanya semangat yang luar biasa di Burnley sehingga kami harus melanjutkan cara ini,” ujar arsitek Chelsea, Antonio Conte.
Pada laga kontra Burnley, Conte memainkan sistem dua penyerang untuk kali pertama sejak mengambil alih the Blues pada 2016. Alvaro Morata dan Oliver Giroud dipasangkan sebagai juru gedor. Karena itu, di ajang kali ini Conte diprediksi kembali menggunakan sistem serupa. “Di masa lalu rasanya sulit bagi saya untuk mencoba dua penyerang, tetapi mereka justru menunjukkan kombinasi dan ikatan yang hebat dan di waktu yang sama mereka bekerja sangat keras untuk tim.” Di sisi lain, Southampton
justru kekurangan modal. Tim besutan Mark Hughes tersebut tercatat hanya mampu meraih satu kemenangan di lima laga terakhir. Meski demikian, Hughes tetap mengharapkan upaya yang maksimal dari anak-anak asuhnya. “Saya pikir kami bisa menggunakannya sebagai selingan. Kami masih bisa belajar dari permainan ini untuk menghadapi pertandingan melawan Bournemouth. Kami akan memiliki waktu satu pekan untuk pemulihan setelah menghadapi Chelsea,” ujar Hughes. (AFP/BBC/Rul/R-2)
AFP
Bantah Bernafsu Gantikan Wenger MANTAN arsitek Bayern Muenchen Carlo Ancelotti membantah spekulasi dirinya bakal menggantikan Arsene Wenger di Arsenal. Menurut juru taktik asal Italia itu, belum ada kontak apa-apa dari Arsenal dan ia juga masih ingin mencari klub yang sesuai dengan visinya. Di antara sederet pelatih andal di Eropa, Ancelotti memang masuk daftar kandidat yang dilirik skuat ‘Meriam London’. Namun, pelatih yang telah memenangi trofi Liga Primer Inggris dan Piala FA bersama Chelsea tersebut tak ingin terlalu jemawa dalam menanggapi rumor yang beredar. Pascadipecat Bayern Muenchen tahun lalu, Ancelotti belum lagi melatih tim mana pun. “Jika saya menemukan kemungkinan yang tepat, proyek yang tepat, saya akan senang.” (Dailymail/Rul/R-2)
AFP
Incar Dua Trofi Tersisa di Spanyol GELANDANG Barcelona, Ivan Rakitic, masih belum menyerah untuk mencetak sejarah dalam musim kompetisi kali ini. Setelah gagal merebut gelar Liga Champions akibat tersingkir di babak perempat final, kini Rakitic mengincar dua trofi yang masih berpeluang mereka dapatkan. Dengan keunggulan 12 poin di puncak klasemen La Liga, Barca memang amat berpeluang merengkuh trofi kompetisi level teratas Spanyol tersebut. Trofi berikutnya yang menjadi incaran ialah Copa del Rey. Hanya, mereka dirintangi Sevilla di babak final yang berlangsung dini hari tadi. “Jika kami bisa menyelesaikan musim dengan gelar ganda, ini akan menjadi kesuksesan yang sangat besar. Saya berada di sini untuk memenangi semua gelar,” tandasnya. (Marca/Rul/R-2)
Pertaruhan Dua Penantang Gelar DUEL panas akan tersaji di Allianz Stadium, dini hari nanti. Juara bertahan Juventus akan berusaha mati-matian untuk memperkuat cengkeraman di puncak klasemen sementara saat menjamu pesaing terberat, Napoli. Tiga poin yang diperebutkan kedua tim di Turin tersebut memang sangat berarti bagi kedua tim lantaran bisa menentukan nasib akhir mereka di penghujung musim. Saat ini Juve masih unggul di puncak klasemen sementara. Hasil imbang yang dituai La Vecchia Signora dan kemenangan Napoli membuat selisih mereka hanya tinggal empat angka. Itu artinya jika il Partenopei bisa mempermalukan ‘si Nyonya Tua’ di hadapan
fan sendiri, jarak mereka tinggal satu poin. Di atas kertas Bianconeri memang lebih diunggulkan. Dalam tujuh pertemuan terakhir Juve memenangi empat laga di antaranya, sedangkan satu berakhir imbang 1-1 dan dua lainnya menjadi milik Partenopei. Menjelang berlangsungnya pertandingan, Juve pun telah mengantongi modal cukup. Pascakekalahan dari Real Madrid 0-3 di leg pertama Liga Champions 2018, Juve tercatat belum terkalahkan di empat laga terakhir. Namun, arsitek Juventus, Massimiliano Allegri, menegaskan lini pertahanan yang masih renggang menjadi masalah yang harus dibenahi. “Perta-
hanan Juventus kurang rapat dan kami membiarkan Crotone menguasai bola di area-area krusial hingga mampu membalas gol,” ujarnya. Demikian halnya Napoli yang tampaknya tampil konsisten di lima laga terakhir mereka. “Tim kami selalu mencoba mengambil inisiatif dan memainkan permainan kami, tak peduli situasinya. Itu filosofi kami. Bermain di Turin sulit dan untuk mencoba meraih kemenangan, sementara di dalam hal kekuatan, saya pikir Juve jelas tim yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan tim mana pun di Eropa. Namun, kami akan melakukan yang terbaik,” pungkas Maurizio Sarri, juru taktik Napoli. (Goal/ AFP/ Rul/R-2)
AFP/GIUSEPPE CACACE
SANG MANTAN: Striker Juventus, Gonzalo Higuain (kiri), berebut bola dengan
bek Napoli, Kalidou Koulibaly, pada laga Seri A. Higuain merupakan mantan pemain Napoli yang memutuskan hijrah ke Juventus.
8
OLAHRAGA
MINGGU, 22 APRIL 2018
SEKILAS GELANGGANG
JELANG ASIAN GAMES 2018
Pacers Jadi Kerikil di Sepatu Cavaliers LANGKAH Cleveland Cavaliers untuk bisa masuk babak semifinal play-off NBA kini semakin panjang. Sebabnya, mereka kembali kalah dari Indiana Pacers dalam laga ketiga play-off, kemarin. The Cavs harus mengakui keunggulan Pacers yang bermain di hadapan pendukung sendiri di Bankers Life Fieldhouse dengan skor tipis 90-92. Bojan Bogdanovic menjadi pemain Pacers yang paling impresif dengan menyumbangkan 30 poin. Itu torehannya yang paling baik sepanjang musim ini. Skor Pacers juga berasal dari Victor Oladipo yang membuat 18 poin dan Thaddeus Young dengan 12 poin. “Kami diam sepanjang musim ini. Sekarang kami sudah bisa mengatasi kesulitan yang ada,” kata Young. (CBS/AFP/Beo/R-2)i
BERLATIH:
Sejumlah atlet pelatnas loncat indah berlatih di Stadion Akuatik, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (12/4). Cabang loncat indah diharapkan mampu membuat kejutan dengan meraih medali pada Asian Games 2018.
Kurang Jam Terbang Jadi Kelemahan Pegulat Putri ENAM pegulat gaya bebas putri Indonesia bertolak ke Bulgaria, hari ini, untuk mengikuti program training camp dan try out. Mereka yang berangkat ke negara Eropa Timur itu ialah Eka Setiawati, Dewi Ulfa, Mutiara Ayu, Dewi Atiya, Desi Sinta, dan Ridha Wahdaniyaty. Pelatih gaya bebas putri Fathur Rahman mengatakan training camp akan berlangsung hingga akhir Juli. Pada Mei Eka dkk akan mengikuti kompetisi di Italia selama sepekan. “Semoga dengan mereka mengikuti kompetisi di Italia, jam terbang mereka bertambah agar makin mantap berlaga di Asian Games 2018. Selain itu, berlatih di Bulgaria untuk menyempurnakan teknik mereka,” kata Fathur kepada Media Indonesia, kemarin. Selain tim gulat putri, yang juga berangkat ke Bulgaria ialah enam pegulat greco-roman putra dan enam pegulat gaya bebas. (Beo/R-2)
Rafael Nadal tidak Mau Bersantai PETENIS nomor satu dunia Rafael Nadal bertekad tidak akan melepas satu gelar pun dari turnamen bergengsi yang ada pada musim ini. Dia menyatakan hal tersebut sekaligus dengan maksud membuktikan dirinya tidak akan sesantai Roger Federer, petenis Swiss yang lebih memilih tidak berpartisipasi di sejumlah turnamen. Dengan demikian, dapat diartikan Nadal sudah pasti akan mengikuti Prancis Terbuka 2018 pada 27 Mei-10 Juni. Sementara itu, Federer, seusai kalah di Miami Terbuka 2018 pada bulan lalu, mengumumkan ingin diam sejenak dan tidak mengikuti seluruh turnamen tenis yang digelar di lapangan tanah liat. Prancis Terbuka seperti diketahui merupakan turnamen tanah liat. “Tidak ada alasan untuk saya meninggalkan turnamen-turnamen besar, seperti Australia Terbuka ataupun Wimbledon,” kata Nadal. (ESPN/AFP/Beo/R-2)
ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY
Bekal Bridge Menuju Asian Games Meski tidak bisa menjadi tolok ukur, keberhasilan itu setidaknya bisa menambah motivasi para atlet bridge dalam menghadapi Asian Games. BUDI ERNANTO
budi_ernanto@mediaindonesia.com
T
IM bridge Indonesia sukses mencapai target di Kejuaraan Junior Bridge Asia-Pasifik. Di kejuaraan bertajuk 22nd Asia Pacific Bridge Federation Youth Championship 2018 yang berlangsung di Wisma Kinasih, Bogor 1320 April tersebut, tim ‘Merah-Putih’ tidak terbendung dan menyabet 3 emas, 3 perak, dan 6 perunggu. Ketiga emas diraih dari nomor Junior U-26 Team, Open Pairs, dan Swiss Pairs. Sementara itu, tiga perak datang dari
Youngster U21, Young Girls, dan Swiss Pairs. Sementar itu, enam perunggu direngkuh Junior U-26, Girls U-26, Young Girls (2 perunggu), Open Pairs, dan Swiss Pairs. Posisi kedua ditempati Tiongkok dan Taiwan yang sama-sama meraih 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Sementara itu, Thailand ada di posisi ketiga dengan 1 emas dan 1 perunggu. Hong Kong menyusul di urutan keempat (1 emas dan 1 perunggu) dan Australia di posisi kelima (1 perak dan 1 perunggu). Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB Gabsi), Ekawahyu Kasih, mengapresiasi pencapaian para atlet. Raihan itu, kata dia, mampu melampaui target awal yang diberikan. “Kami sebenarnya menargetkan 1 emas, tapi ini sudah melampaui target. Indonesia bahkan keluar sebagai juara umum mengungguli tim-tim kuat, seperti Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Thailand, dan Australia. Prestasi ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam pembinaan atlet bridge junior,” ujar Ekawahyu kepada
wartawan, kemarin. Ekawahyu mengatakan, pencapaian yang diraih para atlet bridge junior ini juga diharapkan dapat semakin memompa semangat tim bridge yang akan turun di Asian Games 2018. “Saat ini tim bridge Asian Games sedang menggelar pelatnas dan pada Mei nanti akan try-out ke Turki, dilanjutkan ke Bulgaria dan Amerika Serikat pada Juni. Mereka akan kembali ke Indonesia pada 8 Agustus sebelum tampil di Asian Games pada 21 Agustus sampai 2 September,” ucap pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum KONI Pusat itu. Selanjutnya, Indonesia akan mengikuti Kejuaraan Dunia di Tiongkok pada Agustus untuk nomor Junior U-26 dan Girls U-26.
Cilodong jadi alternatif Pada bagian lain, Kementerian Pemuda dan Olahraga mengaku tengah mengkaji lapangan tembak di kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat, untuk arena Asian Para
Games 2018, selain lapangan menembak di kawasan Senayan, Jakarta. Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto menjelaskan pengkajian yang dilakukan itu ialah instruksi dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. “Wakil Presiden Jusuf Kalla menugasi kami dan sejumlah kementerian dan lembaga untuk mengkaji keuntungan dan kerugian penggunaan lapangan menembak Asian Para Games di Cilodong dan di Senayan,” kata Gatot. Menurutnya, lapangan menembak di Cilodong sebenarnya memenuhi syarat untuk menjadi arena. Namun, masih diperlukan beberapa penyesuaian terkait dengan akses para atlet disabilitas, khususnya bagi pengguna kursi roda. Selain itu, diperlukan pertimbangkan soal penginapan para atlet karena Cilodong sangat jauh dari Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta. Sementara itu, lapangan tembak di Senayan perlu direnovasi dan butuh waktu lama. “Peralatan sebenarnya kurang, tapi, bisa diakali dengan menyewa,” kata Gatot. (R-2)
Lampu Kuning buat Pembalap Agresif PARA pembalap setuju dengan keputusan pengawas balap (steward) Moto-GP yang akan memberikan hukuman atau penalti yang lebih keras bagi para pembalap yang membahayakan pembalap lain. Hal itu dibutuhkan agar insiden yang melibatkan Marc Marquez dengan Valentino Rossi di Grand Prix Argentina tidak terulang. “Kami setuju dengan sanksi tersebut untuk menjadi pelajaran,” kata pembalap Alex Rins. Hal senada dikatakan pembalap KTM, Pol Espargaro. “Kami sudah memberikan pendapat dan Dorna (promotor Moto-GP) setuju akan ada sanksi baru. Carmelo (Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna) mengatakan pada kami bahwa steward akan
memberikan penalti yang lebih berat.” Pada bagian lain, pembalap Suzuki Andrea Iannone menyebut Marc Marquez boleh saja menyombongkan diri dengan rekor tak terkalahkan di GP Amerika Serikat. Namun, dia siap membuktikan akan menyulitkan pembalap Honda tersebut. “Marquez selalu jadi paling cepat di AS. Namun, tidak ada yang mustahil selama kita terus berusaha keras. “Marquez menurut penilaian saya memang punya sedikit kelebihan daripada pembalap lain.” Iannone sekarang menjadi pembalap kedua Suzuki yang membuat kejutan di awal musim ini setelah
Alex Rins yang menjadi juara ketiga di GP Argentina pada dua pekan lalu. Dia membuat kejutan setelah pada sesi latihan pertama hanya berada di urutan kedelapan dan mendadak memimpin di sesi kedua. “Saya yakin di sesi sebelum latihan kedua, potensi saya tidak keluar secara maksimal, apalagi dengan kondisi yang selalu berbeda di setiap sesi,” ujar dia. Dengan bekal menjadi nomor satu di sesi latihan kedua dan rekannya menjadi juara, Iannone bertekad bisa lebih baik saat balapan digelar pada Minggu (22/4). Menurut dia, sekarang kualitas Suzuki sudah lebih baik daripada musim sebelumnya. (Crash/Beo/R-2)
ANTARA/WAHYU PUTRO A
AKSI GILES: Forward Pelita Jaya Chester Jarell Giles melakukan slam dunk ketika bertanding melawan Satria Muda Pertamina pada laga kedua final kompetisi bola basket nasional (IBL) 2018 di GOR Soemantri Brodjonegoro Jakarta, kemarin.
KHAZANAH
9
MINGGU, 22 APRIL 2018
Bundo Kanduang Sosok bundo (bunda), dalam konsep matrilineal, menempatkan pedusi pada basis moral dan pengawal moral, sementara laki-laki pada basis hukum dan pelaksana. YOSE HENDRA
yose@mediaindonesia.com
S
UASANA rumah dengan pagar berselimutkan tanaman pekarangan di kawasan Lapai, Padang, Sumatra Barat, itu begitu senyap. Di ruang tengah, seorang perempuan berusia 71 tahun, duduk di sofa, mengobrol dengan tiga mahasiswi. Baju kuruang basiba, pakaian pedusi Minang membungkus sekujur tubuh perempuan tua itu dengan paduan kerudung hitam menutup kepala. Itu menegaskan kalau dia ialah perempuan yang menjunjung tinggi cara berpakaian sesuai adat dan tradisi. Baju bakuruang basiba telah amat lekat dengan kesehariannya sebab dia adalah pewaris Kerajaan Pagaruyung dengan nama pada ranji, Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib. Puti Raudha Thaib atau Buk (Bundo) Upik, begitu orang banyak memanggilnya. Terlahir dari pasangan Muhammad Thaib Datuk Penghulu Basa dan Puti Reno Disma Yang Dipertuan Gadih Gadang, Puti Raudha Thaib tak bisa mengelak dari takdir. Ia didapuk sebagai limpapeh rumah gadang, persisnya Istano Salinduang Bulan atau rumah gadangnya ahli waris Pagaruyung. Limpapeh dalam tafsiran adat digambarkan bahwasanya wanita Minangkabau yang mendiami rumah gadang, adalah wanita yang dihormati atau ditinggikan di setiap kaum. Seringkali mereka disebut Bundo Kanduang atau Mande Sako. Sebutan itu adalah gelar mutlak milik perempuan sekaligus ‘hierarki’ tertinggi dalam struktur etnik penganut sistem matrilineal, garis kekerabatan atau keturunan yang berlaku di Minangkabau. Menurut Puti Raudha, Mande Sako di Istano Salinduang Bulan berjumlah 6 orang. “Tapi saya didahulukan selangkah,” ungkapnya.
Dia merupakan representasi dari ahli waris Pagaruyuang karena kedalamannya memahami soal adat dan nilai-nilai Minang. Di internal Pagaruyung, dia menjadi mande sako yang didahulukan selangkah, dalam pengertian tempat bertanya, dan tempat berembuk (baiyo). “Kalau ndak diajak baiyo (berembuk), jangan buka pintu rumah gadang. Itulah matrilineal. Jangankan kunci, menentukan semua perkara dalam rumah gadang dan kaum itu adalah mande sako (bahasa minang, paruik mande sako). Itu ranji matrilineal. Tidak ada apak (laki-laki),” bebernya. Saat Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Darul Qorror, Sultan Muhammad Thaib Tuanku Maharajo Sakti mangkat 2 Februari 2018 lalu, Puti Raudha menjabat takhta kerajaan pada masa transisi sebelum pemilihan kembali pimpinan tertinggi. Gelar Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Darul Qorror selanjutnya dipegang oleh Sultan Muhammad Farid Thaib Tuanku Abdul Fatah, yang tak lain adalah adik Puti Raudha. Meski tidak meneruskan sebagai Sultanah, atau istilah permaisuri (pimpinan kerajaan), nyatanya Puti Raudha harus bolak balik Padang–Batusangkar untuk mengurus banyak hal menyangkut Pagaruyung atau kaumnya sendiri.
EBET
Zona aman Tak hanya di Kerajaan Pagaruyung, Puti Raudha juga menjadi Bundo Kanduang atau Mande Sako di organisasi Bundo Kanduang Sumbar, menyusul jabatan ketua yang diembannya hingga 2021 nanti. Selain itu, Puti Raudha juga tercatat sebagai Guru Besar Pertanian Universitas Andalas, dengan keahlihan benih. Adapun di kalangan budayawan dan sastrawan, dia dikenal dengan sebutan Upita Agustine, dengan seabrek karya. Di pundak Puti Raudha, marwah pedusi Minangkabau terus ditarik ke trek yang benar sebagaimana terpatri dalam adat. Perempuan Minang dalam konsep matrilineal, memberi ruang selebar-lebarnya untuk memimpin, mengatur banyak hal dalam rumah gadang secara internalisasi, dan kaum lebih luas lagi. Konsep matrilineal telah memberi ruang dan kedudukan bagi perempuan
Minang dengan posisi sangat strategis, seimbang dan berimbang, seperti dua sisi mata uang. Dalam perkawinan, kedudukan perempuan Minang lebih kuat dibanding suami hingga muncul istilah abu di atas tungku. Suami tinggal di rumah istri, atau kalaupun membangun rumah, seringkali atas nama istri. Dengan konsep itu, kata Puti Raudha, posisi perempuan sebenarnya berada pada zona aman. Misalkan, kalau terjadi pertengkaran, laki-laki yang pergi. Namun untuk kembali (rujuk), maka niniak mamak mengantarkan kembali sang suami.
Ko n s e p de m i kian, memiliki visi agar anak tidak telantar ketika terjadi pertengkaran berujung perceraian. Setidaknya anak masih punya tempat berlindung, yakni rumah. Di masa Raden Ajeng Kartini mencurahkan perasaan tentang betapa terkungkungnya perempuan di sekitarnya, sebut Puti Raudha para perempuan Minang juga melakukan gebrakan untuk menuntut egaliter di pelbagai
bidang secara intelektual. Nyaris di zaman yang sama. Misalnya, Rahma el Yunisiah yang mendirikan Perguruan Diniyyah Puteri pada 1 November 1923 dan Rohana Kudus sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia yang memimpin koran Sunting Melayu pada 10 Juli 1912. Lalu, ada Siti Manggopoh, pejuang perempuan yang menentang pemberlakuan pajak (belasting) di kampungnya. “Rancaknya rumah gadang karena kuatnya karakter perempuan, terhormatnya kaum karena pandainya bundo kanduang merawat kaum, dan eloknya nagari karena para perempuannya memainkan fungsi dengan signifikan,” pungkas Puti Raudha. (M-4)
PUISI
HUMAM S CHUDORI Lanny
Yuliana
Woro
Wulan
Bahasa tubuh kau gunakan bahasa isyarat kau layangkan dalam memikat lelaki itu sementara bibirmu selalu terkatup bahkan tersenyum pun tak padahal ada yang kauharap sayang, ia memahami apa yang kau ingini ia anggap kau hanya teman sejati
Tak ada kesetiaan kau tawarkan tak ada kemesraan kau janjikan tak ada cita-cita kau harapkan tak ada keinginan rajut masa depan
Tubuh mungil dengan segudang misteri yang diperebutkan sejumlah lelaki taklah mungkin kau jadi drupadi anak drupada yang diperebutkan para ksatria pun di antara mereka tidak ada pandawa seperti dalam kisah Mahabarata.
Topi yang bertengger di rambutmu hias wajah polos, lugu, tak kemayu ingatkan gadis pinggir kali yang memikat seorang lelaki dan jatuh cinta tetapi tak berani ungkap pikiran dan perasaan kecuali dalam sejumlah puisi yang ditulisnya setiap kali.
Kau adalah misteri yang hanya umbar senyum atau tawa riang penuh kepalsuan sebab jiwamu ibarat angin yang tak mungkin diwadahi.
Hatimu merintih, kini saat yang kau damba malah berlabuh di lain hati yang tak pernah kau duga hingga dirimu menderita.
Caroline Mencintaimu seperti tengah mengejar mimpi merindukanmu ibarat mencium bayang-bayang dan hidup hanyalah kenangan tak berarti bagi lelaki pengembara cinta sejati.
Astri Nila
Sungguh yang kau tebarkan tak lebih dari jerat-jerat penipuan penuh balon-balon harapan yang kau lambungkan ke lubuk hati pemuja kecantikan padahal semua itu fana tetapi, kau tak pernah menyadarinya.
Persahabatan yang disulam telaten oleh dua lelaki di masa sekolah cipta keindahan dalam tiap langkah demi hidup yang lebih sempurna untuk saling melengkapi raih masa depan
Diajeng Arti Riana Sungguh bukan sebuah kebetulan tetapi memang dipertemukan tuhan saat aku kelelahan kayuh perjalanan bapakmu yang kepala desa di sana menjamu tiga siswa SMEA yang sedang berkeliling Jawa dengan berkendara sepeda Kau sajikan teh hangat namun senyum yang kau taburkan dalam jiwa kami terasa lebih hangat dan mampu kembalikan semangat kami bertiga tuk lanjutkan perjalanan Hingga kini, desamu tak kami ketahui sebab waktu kami cari dalam peta nama desamu sudah tiada lagi tapi kenangan itu tak pernah sirna.
Kau adalah puisi gelap yang susah dipahami isinya segala organ tubuhmu adalah bait-bait sajak yang susah ditebak apalagi ditafsirkan maknanya
Amalia Namamu adalah jeruji penjara yang membuat jiwa ini seperti budak tidak merdeka sekali pun hendak menghubungi saudara-saudara
Tatap matamu adalah syair kerinduan basah bibirmu adalah tembang asmara bangir hidungmu adalah nyanyian cinta belah dagumu adalah kasidah kasih sayang mulus pipimu adalah lagu keindahan
Barangkali aku lebih baik mati tetapi itu tak mungkin terjadi tanpa kehendak Ilahi, tapi hidup bersamamu lebih tersiksa dari menghuni kerak jahanam
Wahai gadis Klaten ajari aku teliti dan telaten memunguti setiap butir cinta yang tercecer bersama sinar mentari agar hidup lebih berarti mampu hadapi semua persoalan dan, kenyataan menjadi kegembiraan.
Entah kenapa aku tak mampu melepas belenggu siksaan yang kau ikatkan pada nuraniku seperti pecandu narkoba sadar akan bahaya tetapi, tak pernah jera tetap setia dan memberhalakannya.
Rajutan sahabat terurai tak bisa diulang lagi sejak kau obral cinta yang tak sengaja membuat mereka menjadi saling curiga dan menyemai dendam di salah satunya.
Humam S Chudori, lahir pada Jumat Kliwon, 12 Desember 1958, di Pekalongan, Jawa Tengah, dan kini menetap di Tangerang Selatan. Cerpen, puisi, dan novelnya tersebar di berbagai media cetak dan daring. Namanya tercantum dalam Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern Edisi Baru susunan Pamusuk Eneste (Djambatan, 1990), Leksikon Sastra Jakarta–Sastrawan Jakarta dan Sekitarnya (DKJ dan Bentang Budaya, 2003), Leksikon Sastra Indonesia (ed. Korrie Layun Rampan), dan Apa Siapa Penyair Indonesia.
Redaksi menerima kiriman puisi orisinal dan belum pernah diterbitkan media massa lain. Kirim ke puisi@mediaindonesia.com disertai identitas lengkap.
10
CERPEN
MINGGU, 22 APRIL 2018
ELFI RATNA SARI
cerpenmi@mediaindonesia.com
K
AU yakin semua wanita menginginkan sebuah pernikahan yang bahagia, jauh dari masalah, senantiasa dimanja suami, hidup damai dan bisa berdampingan sampai akhir hayat. Namun pernahkah berpikir kenapa bisa terjadi banyak sekali perpisahan pada dua orang yang dulu katanya saling mencintai, dan tak bisa hidup satu sama lain jika berjauhan? Orang yang telah berjanji di hadapan Tuhan untuk bergantian menjaga dan menyayangi tanpa batas waktu basi seperti makanan yang dijual di toko-toko. Lalu ke manakah semua itu? Apakah lenyap begitu saja seperti debu di atas batu yang tersapu air hujan? Usiamu belum seperempat abad tapi orang-orang di sekitar— terlebih ibumu—sudah ribut sekali mempersoalkan dirimu yang masih sendiri. Padahal mereka ngaji seminggu dua kali di sebuah pengajian rutin. Mestinya sudah hafal dan tahu kalau jodoh itu Tuhan yang menentukan, Tuhan yang mengatur dengan siapa dan kapan akan bertemu, juga di mana tempatnya. Sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa. Tapi mereka sedikit pun tak mau mendengar alibimu. Kaukata, “Santailah, toh masih dua puluh sekian. Nanti juga datang sendiri jodohnya.” Mereka sama sekali tak mau menerima itu. Katanya kau sudah terlalu tua karena para anak tetangga kebanyakan setelah lulus sekolah menengah atas langsung menggendong bayi. “Iya,” katamu “… mereka kan nyelengi dulu sewaktu masih pakai seragam putih abu-abu. Makanya lulus sekolah, nikah beberapa bulan langsung gendong anak.” “Ada duda dua kali. Anaknya satu sudah perawan. Kau menikah saja dengan dia.” “Kalian gila!” jawabmu. “Kalian kira aku sangat jelek dan tidak laku dengan perjaka.” Kau sangat tersinggung dengan ide mereka. Lagipula kau ini masih muda. Masih mungkin untuk mendapatkan lelaki seperti yang kauinginkan. Jadi tidak perlulah sampai segitunya. Suatu ketika di tengah kegelisahan akibat desakan ibumu yang meminta agar cepat menikah dengan alasan ubannya makin bertambah, kau pulang kerja berjalan kaki—karena memang tempat kerjamu tidak terlalu jauh dari rumah. Di sebuah konfeksi yang lumayan terkenal di kota ini. Di dekat tiang listrik, seorang batu, sebuah batu, seonggok batu atau apa pun itu harus kausebutnya, sedang memerhatikanmu. Kau tahu dia. Sudah kenal sejak lama malah. Dia kekasihmu di masa lalu. Kurang lebih sembilan tahun lalu. Yang sempat pergi datang, pergi datang, pergi datang dan entah pergi datang untuk ke berapa kali yang sekarang ini. Dulu kausebutnya jailangkung. Bagaimana tidak? Dia
ONO SARWONO
sarwono@mediaindonesia.com
T
EMA hari ulang tahun ke-95 Nahdlatul Ulama (NU) yang baru lalu ialah Menuju satu Abad NU, memperkukuh ukhuwah wathoniyyah (persaudaraan berdasar kebangsaan) untuk Indonesia yang lebih sejahtera. Moral pokok pikiran ini jelas untuk menegaskan kembali akan jati diri NU sebagai salah satu pilar kukuh negara ini. Dengan bahasa lain, NU merupakan bagian integral eksistensi bangsa dan negara ini. Tidak berlebihan pula dikatakan-ini terbukti dalam perjuangan ormas Islam ini sejak lahir hingga kini--selama NU masih ada, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap tegak berdiri. Saking vitalnya posisi mereka itu, mendiang cendekiawan Nurcholish Madjid (Cak Nur) mengibaratkan jika umat Islam Indonesia, bahkan Indonesia itu sendiri, seekor burung garuda, NU ialah salah satu sayapnya. Sayap lainnya adalah Muhammadiyah.
Tulus dan ikhlas Bila dianalogikan dalam dunia wayang, posisi NU itu persis seperti keberadaan Semar di Negara Amarta (Pandawa). Semar merupakan salah satu sayap Pandawa. Sayap lainnya digambarkan pada diri Kresna. Kedua tokoh ini tidak bisa dipisahkan dengan Pandawa, putra Pandudewanata-Kunti/Madrim,
Kau yang Menikah dengan Batu
hobby sekali menghilang, tidak ada kabar dalam waktu lama—yang kaukira itu adalah akhir dari kisah cinta kalian yang masih kencur. namun di saat hatimu telah rela, telah melupakannya, dengan santai dia datang menebar senyum khas— senyum sebuah batu—menemuimu seperti seorang kekasih yang tengah rindu-rindunya karena lama tidak bertemu. Bodohnya, kau yang memang terbutakan oleh cinta, dengan senang hati menyambut kembali, membuatkannya kopi, mempersilakan duduk, lalu kalian mengobrol banyak hal seperti sepasang kekasih pada umumnya. Kemudian dia hilang (lagi) … dan begitu terus sampai entah kapan berakhirnya keadaan seperti itu. Kadang kau muak dan ingin lari ke lelaki lain. Tapi hatimu telah dibawanya di pertemuan terakhir kali itu, diikatnya erat, dimasukkan ke saku yang dalam, dikunci dengan mantra-mantra. Atau mungkin dipersatukan dengan hatinya di dada. Karena jika kau lihat di dadamu sekarang, yang ada hanya paru-paru dan jantung. Hati itu sudah lenyap sejak lama. Menyisakan tempat kosong yang diisi luka mengering. Kini lihatlah. Batu itu setiap hari menunggu di situ. Menawarkan sebuah senyum yang sebenarnya tidak pernah dapat kautolak— karena hatimu masih dibawanya, bertahun-tahun bahkan sampai
yakni Puntadewa, Werkudara, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Dari sudut pandang budaya, NU itu ibarat Semar. Peran utamanya sang pamomong. Semarlah yang momong, yang meng-gulawentah atau mengasuh Pandawa, mulai usia kanak-kanak hingga dewasa menjadi kesatria utama. Semarlah yang mengisi jiwa dan mengkreasi serta membentuk karakter Pandawa. Semar tidak pernah henti menjaga Pandawa untuk senantiasa pada jalur sebagai kesatria linuwih (hebat) sampai pengabdian mereka kepada dunia paripurna. Tanpa Semar Pandawa akan kehilangan kiblat. Bahkan, bukanlah tidak mungkin para cucu Abiyasa itu ambruk dan musnah tak berbekas dalam peta peradaban. Dalam sanggit pedalangan, Semar digambarkan selalu menuntun Pandawa ke jalan yang diridai. Ia intens menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah. Mana becik dan mana tidak baik. Mana perilaku luhur, mana perbuatan kufur, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam setiap kemunculannya, Semar tidak banyak bicara di luar konteks itu. Semar akan menyegerakan diri meluruskan Pandawa ketika momongannya itu melakukan kekeliruan atau kealpaan. Semar juga langsung menunjukkan pepadang (jalan keluar) bila momongannya didera kegelapan atau kesulitan. Semar juga tidak akan lelah memotivasi momongannya jika tidak bergairah atau kalah ketika sedang diterpa
lupa. Yang sebenarnya tidak lupa tapi kaupaksa untuk melupakan dan mengikhlaskan. Toh kaukira dengan pertemuan-pertemuan yang baru dengan sosok lainnya yang bukan batu, hati yang baru pun akan tumbuh. Lebih subur dan lebih indah dibanding hati aslimu yang entah bagaimana bentuknya sekarang. “Baru pulang kerja?” tanyanya. Kau mengangguk saja. Malas jika hatimu yang mulai tumbuh dan baru kecil itu kembali dicurinya, yang akhirnya akan membuatmu jadi gila lagi jika tiba-tiba dia pergi. Membawa hati yang baru itu, dan hanya meninggalkan air untuk menyiram luka lama yang sudah kering. Hingga akhirnya rimbunlah kembali segala sakit yang pernah ada. Begitu seterusnya. Hingga tahun pun beralalu. Dan batu yang katanya tak dapat melupakanmu itu hanya memandangimu dari jauh tanpa berani menyapa. Usiamu dua puluh sekian ketika ibu lagi-lagi memaksamu untuk segera menikah. “Jodohkan saja,” katamu. “Tapi jangan dengan bandot tua.” Kau sudah amat putus asa dengan desakan untuk segera menikah. Lagipula apa salahnya sih seorang wanita menikah di usia yang lebih matang? Takut diomong tetangga dan disebut perawan tua? Bagimu itu lebih baik daripada
kehilangan keperawanan dengan orang yang hanya berstatus pacar. Atau takut tidak memungkinkan punya anak? Oh ayolah … masih ada beberapa tahun lagi untukmu tetap aman mengandung dan melahirkan mengingat usiamu yang baru dua puluh sekian. “Oh iya.” Kau baru ingat sesuatu. “Ada seorang batu yang sudah sejak lama mengajakku menikah.” Mata ibumu berbinar mendengar ucapanmu. Seperti anak kecil yang mendengar akan mendapatkan permen lollipop besar dan banyak. Sama sekali tak menghiraukan bahwa yang mengajakmu menikah itu sebuah batu. Oke, katakanlah ‘seorang’ batu. Ibu lupa bagaimana hakikat dan perilaku seorang batu pada umumnya. Keras, cuek, sama sekali tak ada lembut-lembutnya. Dan entah apalagi segala yang dimiliki seorang batu yang tidak mungkin dimiliki orang pada umumnya. “Tapi dia seorang batu, Bu.” “Seorang batu bisa saja berubah jadi seorang bubur, Nda.” Ya ampun … begitu inginnya ibumu agar kau segera menikah, sampai tidak memedulikan siapa yang mengajak menikah. Batu! Ini batu yang mengajak menikah! Ini ibumu yang selalu berhusnuzon, ingin keinginannya segera terpenuhi, apa kau yang sama sekali
PIGURA
Sang Pamomong ujian hidup. Pada sisi lain, Semar tampil di garis depan bila Amarta diganggu para siluman yang tidak kasatmata. Ia akan mengejar dan menemukan aktor intelektualnya, lalu disirnakan seketika. Biasanya, kreator pengganggu Pandawa ialah Bathari Durga dan balanya dari Kahyangan Setragandamayit. Catatan penting lain pada Semar ialah ia tidak pernah mendapatkan imbal balik dari jerih payahnya, bahkan jiwa raganya yang telah dipertaruhkan. Ia memberikan sumbangsihnya itu kepada Pandawa dengan tulus dan ikhlas. Lakunya itu ia jadikan ibadahnya di marcapada. Semar bersama ketiga anaknya, yakni Gareng, Petruk, dan Bagong tetap berderajat wong cilik. Ia memang tidak ingin memiliki jabatan formal dan tinggal di tempat mewah yang berlimpah. Semar merasa terhormat dan ayem tenteram tinggal di rumah sederhana di Dusun Karangkadempel.
Lima laku utama Maka, konteks ketika dalam perayaan ulang tahunnya itu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) menggelar pergelaran wayang kulit dengan lakon Kalimasada Kawedhar, Sabtu (7/4). Pertunjukan semalam suntuk itu dibawakan dalang muda dari Surakarta kelahiran Blitar (Jawa Timur), Ki Cahyo Kuntadi. Kisah dalam lakon itu
menggambarkan betapa sentralnya ketokohan Semar mengurai sekaligus menyelesaikan persoalan kebangsaan yang melanda Amarta. Kondisi
tak pernah bisa melihat kebaikan si batu yang sering abai itu? “Kau itu sudah tua di kampung ini, Nda. Sudahlah terima saja. Ibu sampai malu diomong tetangga karena punya anak gadis yang belum menikah sampai usia segini.” Itu lagi yang diucapkan. Karena sudah bosan mendengarkan, pada detik itu juga kaukirimkan sebuah pesan ke si batu yang berisi kau mau menikah degannya. Setelah itu, semalaman suntuk kau berpikir akan merelakan keperawananmu untuk seorang batu yang kau tak tahu sudah berapa kali bercinta dengan batu-batu lain atau apalah sejenisnya. Atau kau yang harus menghabiskan sisa umurmu yang semoga tidak akan lama lagi di dunia ini untuk bersama seorang batu yang kautahu semua keburukannya. ‘Tapi kau mencintai batu itu sejak lama, Nda.’ Hati kecilmu yang baru tumbuh dan siap disekapnya lagi yang berkata. Ya. kau memang mencintai batu itu. Bahkan tidak bisa melupakannya untuk waktu yang lama. Jadi senormalnya kau harus bahagia karena pada akhirnya Tuhan berkehendak bahwa seorang batu yang kaucintai itulah yang akan menjadi suamimu. Yang sebenarnya kaudoakan agar dia bisa berubah jadi bubur. ***
kebangsaan sedang gonjangganjing, persatuan terancam pecah, dan negara di ambang kehancuran. Kondisi menggiriskan itu akibat hilangnya pusaka Kalimasada. Ki Cahyo menyanggit persoalan pokok itu menjadi lead atau prolog pergelarannya. Itu digambarkan dengan pertemuan empat mata antara Semar dan Raja Amarta Prapu Yudhistira alias Puntadewa. Dalam dialog mereka, Puntadewa menyatakan kesedihannya karena Kalimasada lepas dari genggamannya. Semar mengaku dirinya sebenarnya sudah tahu ada sesuatu yang tidak semestinya sedang terjadi di Amarta. Rakyat tidak lagi hidup tenteram karena semua aspek kehidupan diliputi kanistan (perbuatan hina). Moral dan etika sudah hilang dari peri kehidupan. Menurut Semar, Amarta akan kembali pulih bila semua komponen bangsa, mulai rakyat hingga para pemimpinnya, mesti kembali kepada pegangan hidup yang terdiri atas lima laku utama. Pertama, bangsa Amarta mesti berketuhanan. Artinya, setiap insan harus beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing. Melaksanakan semua yang menjadi perintah-Nya dan menjauhi yang menjadi larangan-Nya. Kedua, berwatak welas asih kepada sesama. Dalam hal itu setiap insan senantiasa memiliki rasa tresna sebagai sesama titah sehingga terwujud suasana peradaban yang mulia. Ketiga, setiap insan mesti
Kau sedang memandangi usuk atap kamar. Tidur telentang dengan keadaan perut membuncit. Tidak menghiraukan jika posisi itu dapat mengakibatkan pendarahan, sebab bayi yang ada di perutmu menimpahi organ dalam. “Gantung saja lehermu dengan selimut.” “Tapi anakku berhak lahir.” “Kau pergi saja ke dukun kalau begitu.” “Syirik!” “Ke kiai?” “Sejak kapan seorang Manda mau pakai perantara begitu untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan? Dia lebih percaya mengemis sendiri pada Tuhan daripada harus menyekutukanNya.” “Kau ingat, si batu pernah bilang padamu jika ada satu bagian dari perempuan yang jika diminumkan pada seorang laki-laki. Maka laki-laki itu akan takhluk dan tidak bisa berpaling lagi. Bahkan untuk berpaling ke batu tercantik sekalipun.” “Aku sedang hamil, bodoh! Tidak bisa. Lagipula itu menjijikkan. Aku juga tidak mau Tuhanku murka.” “Nasihati saja dia!” “Apa kau pernah melihat seorang batu dinasihati dan bisa menerima nasihat?” “Apa dia tidak takut dosa?” “Kau pernah melihat seorang batu yang takut akan siksa neraka? Takut dengan azab-azab Tuhan? Takut dengan dosa yang menggunung?” “Abaikan saja kalau begitu.” “Tapi anakku juga butuh kasih sayangnya.” “Itulah nasibmu yang menikah dengan batu. Dan kau mau tidak mau harus menerima kenyataan ini.” Suara-suara itu lenyap dari kepalamu ketika ibu membawakan makanan ke kamarmu yang sudah seperti kandang babi. Bermingguminggu kautempati tanpa kau apa-apakan. Berminggu-minggu pula anak ibumu yang dulu senang menawari ingin baju warna apa, seperti mayat hidup yang hanya menatap ke langit-langit kamar sambil menangis. Sama sekali tidak memedulikan dampak psikis pada anaknya yang masih ada dalam kandungan. “Kau lihat sekarang, Bu. Batu itu lenyap lagi.”
Elfi Ratna Sari ialah penulis asal Pati. Sejumlah bukunya telah terbit, di antaranya Debur Tasbih sang Jalang (kumpulan puisi) serta Seribu Kepak Sayap Patahmu (novel).
Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI
mengutamakan kerukunan sehingga tercipta persatuan yang kuat sebagai bangsa. Dengan demikian, tidak ada yang tidak bisa dicapai bila hal itu terwujud selamanya. Keempat ialah menjunjung tinggi kebijaksanaan dalam setiap kali bertindak. Semua langkah mesti diambil setelah melibatkan semua aspirasi rakyat, sedangkan yang terakhir semua energi harus dibelanjakan bagi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Tampil terdepan Itulah di antara yang diperankan Semar dalam menjaga eksistensi Amarta (Pandawa). Masih banyak contoh dalam kisahkisah lain dalam pakeliran yang menceritakan betapa sentralnya peranan Semar dalam konstelasi politik di Amarta atau Indraprastha. Sejujurnya Semar memang bukan titah sawantah, insan biasa. Ia Bathara Ismaya yang mengejawantah. Sanghyang Tunggal yang memerintahkan Ismaya turun ke marcapada dengan nama Semar yang diberi tugas membimbing para kesatria. Dalam konteks kebangsaan, kodratnya NU memang ‘diturunkan’ ke Nusantara untuk momong negara ini. Pada sisi lain, seperti halnya Semar, NU akan berada di baris terdepan mengganyang bila ada pihakpihak dari Setragandamayit yang berusaha mengusik, apalagi mengutak-atik eksistensi negara ini. (M-3)
TIFA Tuntunan moral dalam setiap cerita rakyat ialah inspirasi abadi dalam perjalanan peradaban suatu bangsa. Karena itu, cerita rakyat tetap relevan untuk terus direproduksi dalam berbagai bentuk seni. ARDI TERISTI
ardi@mediaindonesia.com
D
I atas panggung itu, Damarwulan dan Menakjingga bergelut. Di bawah bayangan cahaya, mereka saling menyerang dalam gerak teratur. Bunyi gamelan Jawa gaya Mataraman yang harmonis mengiringi setiap entakan kaki keduanya, sepanjang pertempuran berlangsung. Hingga salah satu dari mereka mati. Demikian salah satu adegan pementasan sendratari Damarwulan Menakjingga, di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Jumat (13/4) malam. Cerita rakyat yang berseting zaman Kerajaan Majapahit ini ditampilkan di bawah arahan koreografi Elly D Luthan, Joko W Polong selaku
penata musik, dan Waluyo Sastrosukarno selaku penata tembang. Kisah Damarwulan dan Menakjingga sudah akrab di telinga masyarakat. Damarwulan dikenal sebagai salah satu tokoh legenda cerita rakyat Jawa. Ia dikisahkan pernah mengabdi sebagai tukang rumput kepada Patih Loh Gender dari Majapahit. Karena kepandaiannya, Damarwulan dapat menjadi abdi andalan Patih Loh Gender, dan Anjasmara putri sang patih terpikat dan jatuh cinta kepadanya. Damarwulan kemudian mendapat tugas dari raja putri Majapahit, yaitu Ratu Kencana Wungu untuk mengalahkan Menakjingga, penguasa Blambangan yang bermaksud memberontak kepada Kerajaan Majapahit. Damarwulan yang berparas tampan dan berdedikasi terhadap negerinya pun berhasil mengalahkan
11
MINGGU, 22 APRIL 2018
Damarwulan Menakjingga
tidak Lekang oleh Waktu
FOTO-FOTO: DOK. TMII
CERITA RAKYAT: Salah satu adegan pementasan sendratari Damarwulan Menakjingga, di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Jumat (13/4) malam. Cerita rakyat yang berlatar zaman Kerajaan Majapahit ini ditampilkan di bawah arahan koreografi Elly D Luthan, Joko W Polong selaku penata musik, dan Waluyo Sastrosukarno selaku penata tembang. Menakjingga yang sakti mandraguna nan bengis. Setelah pertempuran itu, Damarwulan menjadi pahlawan dan bisa mempersunting raja putri Majapahit. Cerita ini coba menanamkan nilai moral tentang sosok pemuda sederhana, dengan cita-cita yang tidak muluk. Ia hanya ingin memberi kontribusi kepada negara, tanpa punya pamrih apa-apa. Ketika yang dilakukan dimanipulasi dan dianggap sebuah pengkhianatan, ia tetap teguh dan lurus berkontribusi pada negeri. Pada akhirnya, kebaikan dan kebenaranlah yang menang. Hingga kini, cerita rakyat ini tidak henti-hentinya direproduksi terus menerus, baik dalam bentuk dongeng lisan, ketoprak, wayang orang, ataupun sendratari. Elly D Luthan, sang koreografer mengatakan, cerita rakyat selalu relevan untuk terus direproduksi karena masyarakat tidak hanya
menikmati cerita rakyat dari sisi akhir cerita, tetapi juga alur cerita dan yang paling penting ialah tuntunan cerita. “Saya ingin lebih membawa cerita lama dengan relevansi ke kini. Ingin mengajak diri berpikiran positif terhadap peristiwa yang dianggap negatif,” kata Elly. Penerima Anugerah Kebudayaan Kategori Anugerah Seni dari Kementerian Kebudayan dan Pariwisata 2014 itu mengaku, koreografi Damarwulan Menakjingga bukanlah karya terbarunya. Koreografi tersebut sudah pernah dipentaskan pada 2007. Kali ini kembali dipentaskan dengan penari yang berbeda dengan semangat baru.
Terpuaskan Cerita yang berdurasi dua jam tersebut berhasil memberikan kepuasan bagi para pencinta seni, terutama seni tari dan karawitan. Danardono, salah seorang penon-
ton, memuji penampilan sendratari Damarwulan Menakjingga malam itu. Menurut dia, sendratari tersebut sangat kuat pada aspek koreografi tari dan karawitan. “Tidak masalah sebuah cerita rakyat ditampilkan (direproduksi) karena setiap koreografi selalu memiliki ide dan pandangan sendiri terhadap suatu cerita,” kata dia. Menurutnya, hasil seni yang dipentaskan pun akan selalu memiliki pesan dan kesan masing-masing bagi setiap penonton. Hal serupa juga disampaikan oleh Hernowo, yang sangat kagum dengan pementasan malam itu. “Tidak bisa bilang apa-apa lagi memang bagus banget koreografi dan karawitannya,” puji dia dengan semangat. Di benaknya, cerita Damarwulan Menakjingga tidak lekang oleh waktu. Bahkan, cerita ini tidak ada salahnya apabila dipentaskan dalam koreografi yang lebih kekinian agar anak muda juga tertarik. (M-4)
Menikmati Karya Seni para Bipolar JEJERAN 78 lukisan kanvas itu begitu menarik. Tidak hanya satu macam gaya saja yang ditampilkan, setiap karya punya gaya berbeda. Tiap-tiap lukisan pun punya pesan dan kesannya sendiri. Setiap mereka punya keunggulannya sendiri. Jika satu dengan garis, yang lain dengan warna. Jika yang satu dengan komposisi gelap pekat, yang lain tampil dengan paduan warna cerah. Namun, itulah yang menjadikan pameran Ekspresi Ragam Jiwa karya 23 seniman di Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, April 2018, menjadi menarik. Sebutlah karya Olivia Febrianne berjudul Control. Warna hitam saling bertelikung membentuk pola lingkaran bertumpuk. Cipratan warna putih timbul di antara warna hitam, sedangkan warna merah berusaha untuk bisa berpadu utuh dengan warna lain. Karya itu bercerita sebuah kondisi ketika manusia tidak bisa mengontrol semuanya. Ada momen tertentu terjadi di luar kontrol. Sering kali itu ialah momen kelam, tetapi kadang pula momen yang menakjubkan. Karya lain berjudul Sedih Sendiri
oleh Vindy Ariella. Figur-figur kecil yang hanya tampak muka, tampak tersenyum lebar dengan ikon emosi tertawa, sedangkan satu wajah terlihat menekuk mulut. Lukisan yang dibuat dengan medium spidol di atas kertas itu menceritakan kesedihan mendalam yang dirasakan seseorang saat orang lain sedang tertawa bahagia.
Pameran ini menjadi bukti bahwa penyandang bipolar bisa tetap berkarya. Salah satunya melalui dunia seni. Berbeda dengan karya Amsayna Lubis berjudul Fear Life. Karya bermedium pensil warna di atas kertas itu tengah bercerita seorang anak yang terjebak dalam kecemasan dan ketakutan. Ketua acara Agus Hidayat mengatakan, pameran tersebut diadakan dalam rangka Hari Bipolar Sedunia
Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Abdul Kohar, Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Don Bosco Selamun, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Iskandar Zulkarnain, Kania Sutisnawinata, Lestari Moerdijat, Muhammad Mirdal Akib, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ahmad Punto, Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Heryadi, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Raja Suhud V.H.M, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari
2018, bagian dari perayaan tahunan dari Bipolar Care Indonesia (BCI). BCI merupakan komunitas yang bergerak di bidang kesehatan jiwa khususnya gangguan bipolar. “Ini salah satu kampanye kita melawan stigma. Melalui kegiatan seperti pameran ini masyarakat lebih peduli dengan kesehatan jiwa, serta tidak lagi menstigma orang dengan masalah kejiwaan,” terang Agus. Saat menikmati karya-karya itu, memang tidak muncul praduga sedikit pun bahwa seni visual itu dihasilkan para pelaku seni dengan gangguan kejiwaan, seperti bipolar, depresi, dan kepribadian ganda. Selain itu, pameran itu juga menjadi bukti bahwa penyandang bipolar bisa tetap berkarya. Salah satunya melalui dunia seni. “Seni adalah media kampanye juga sekaligus sebagai media terapi bagi penyandang bipolar,” lanjut kurator pameran Joko Kisworo yang juga salah satu pegiat BCI. Meski pameran diikuti peserta dengan gangguan kejiwaan, helatan itu tidak pernah dimaksudkan untuk membuat kotak atau sekat yang terpisah dari para pelaku seni lainnya.
Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cahya Mulyana, Denny Parsaulian Sinaga, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dhika Kusuma Winata, Dwi Tupani Gunarwati, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fetry Wuryasti, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hillarius U. Gani, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Satria Sakti Utama, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S, Gurit Adi Suryo Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto
MI/ADAM DWI
EKSPRESI RAGAM JIWA: Penyandang Bipolar Olivia Febrianne (tengah) dengan lukisan karyanya berjudul Control (kiri), dan lukisan karya Vindy Ariella berjudul Sedih Sendiri (kanan), di Pameran Lukisan Ekspresi Ragam Jiwa, karya penyandang masalah kejiwaan, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (12/4). Sebaliknya, pameran itu ditujukan untuk para penyandang gangguan kejiwaan agar bisa dan berani untuk menunjukkan diri mereka. Ketika mereka mampu berekspresi maka mereka bisa melepaskan isi jiwa mereka dengan bebas atau yang sering disebut katarsis. Tidak ada
ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya), Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan) Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono (Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar),
yang salah dalam membuat sebuah karya seni sebagai ungkapan jiwa. “Katarsis adalah tujuan utamanya dan kebebasan adalah salah satu kuncinya,” tegas Joko. Menurut Joko, jika penyandang bipolar tidak berani bersuara, tidak akan ada perubahan dalam
Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon), Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura) Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303 Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga
melawan stigma yang selama ini sering dialamatkan pada para mereka. “Diharapkan hasil karya luar biasa ini dapat merubah stigma negatif yang tadinya dipandang sebelah mata akan menjadi sangat luar biasa menginspirasi ide peradaban bangsa,” pungkas Joko. (Zuq/M-4)
Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia.com DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN
SELEBRITAS
MINGGU, 22 APRIL 2018
CUSTOMER SERVICE:
(021) 5821303
PEMASANGAN IKLAN:
(021) 5812113 / 5801480
HALAMAN 12
SITI NURBAYA
Tampil Manis Berkebaya
SUMI YANG
Perempuan dalam Tantangan Zaman
ADA yang berbeda dengan penampilan Menteri Lingkung an Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Hari Kartini. Dalam keseharian, biasanya pakaian yang dikenakan Siti lebih banyak bergaya maskulin. Ia kerap mengenakan setelan jas dan celana panjang. Namun, dalam rangka memperingati Hari Kartini yang digelar oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja di halaman belakang Gedung Induk, Istana Kepresidenan Bogor, kemarin, Siti tampil berbalut kebaya biru dan kain batik cokelat. Ia juga menyanggul rambutnya. Gaya berpakaian Siti pun berbuah manis. Tak sia-sia, ia menghabiskan waktu 1,5 jam untuk tampil anggun dalam acara yang mengangkat tema Perempuan Indonesia yang menginspirasi tahun 2018. Busana Siti pun menjadi salah satu busana terbaik dan terserasi yang diumumkan Bendahara OASE Kabinet Kerja Ratna Jonan. Siti mengaku waktu untuk ber-make up lebih lama bila dibandingkan dengan memasang sanggul yang hanya memakan waktu sekitar 35 menit. “Repot sedikit,” akunya. (Nur/H-1)
Baginya, Kartini merupakan simbol perlawanan perempuan dari segala penindasan dan pembuktian dari segala tuduhan yang mengecilkan perempuan.
ANTARA/WAHYU PUTRO A
OESMAN SAPTA ODANG
Siapkan Hadiah Rp1 Miliar
THOMAS HARMING SUWARTA thomas@mediaindonesia.com
OESMAN Sapta Odang punya cara tersendiri untuk menghormati para ibu. Saat menyampaikan orasi ilmiah di depan sivitas akademika Universitas Sangga Buana YPKP di Bandung, Jawa Barat, kemarin, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu berjanji akan memberikan uang Rp1 miliar kepada para wisudawan yang ada di ruangan itu jika bisa menjawab satu pertanyaannya. “Saya membawa uang cash Rp1 miliar. Saya akan berikan sekarang juga jika ada yang bisa menjawab satu saja pertanyaan saya,” kata OSO, panggilan akrab Oesman. Atas janji hadiah itu, seketika Gedung Serbaguna USB-YPKP hening. “Siapa di antara kalian yang dilahirkan bukan oleh seorang ibu. Itu saja pertanyaan saya. Ada yang bisa menjawab?” tanyanya. Seketika ruangan bergemuruh. Tawa para wisudawan pecah bersama hilangnya harapan mendapat modal satu miliar rupiah. Bagi OSO, ibu ialah segala-galanya. Ia mengaku sudah kehilangan ayah ketika masih sangat belia. Sang ibu membesarkannya sendiri. Oleh karena itu, demi membahagiakan ibunya, laki-laki kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat itu, bekerja sejak berusia 15 tahun sebagai pengecer rokok di dekat pelabuhan. (SG/H-1)
H
ARI Kartini yang jatuh setiap 21 April tidak pernah diperingati secara khusus oleh presenter Metro TV, Sumi Yang, 34. Namun, bukan berarti kenangan tentang tokoh pejuang perempuan tersebut tidak ada di hatinya. Sumi mengaku terkesan dengan mata Raden Ajeng Kartini yang dilihatnya di foto-foto perempuan kelahiran Jepara, Jawa Tengah, bernama lengkap Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat itu.
Kondisi hari ini lebih baik. Namun, perjuangan dan diskriminasi terhadap perempuan belum berakhir.
MI/IRFAN
NATALIE PORTMAN
Tolak Acara di Israel AKTRIS Hollywood Natalie Portman, 36, menolak menghadiri sebuah seremoni di Israel untuk menerima hadiah jutaan dolar AS, Genesis Prize. Prempuan kelahiran Yerusalem bernama asli Natalie Hershlag itu merasa terganggu oleh tindakan Israel kepada Palestina di Gaza. Pernyataan Portman itu diumumkan oleh penyelenggara acara seperti dikutip Reuters. Israel dikritik dunia karena menggunakan taktik brutal dalam bentrok dengan warga Palestina di sepanjang perbatasan Gaza. Dalam pernyataan pada lamannya, yayasan penyelenggara anugerah Genesis Prize mengutipkan penolakan Portman, yakni berbagai peristiwa belakangan ini di Israel telah mempersulitnya dan ia tidak merasa nyaman turut serta dalam setiap acara publik di Israel. Genesis Prize dianugerahkan sejak 2014 kepada tokoh yang berkiprah luar biasa dalam profesinya dan menginspirasi nilai-nilai Yahudi. Pemenang Genesis Prize sebelumnya ialah Wali Kota New York Michael Bloomberg, pematung Anish Kapoor, pemain biola Itzhak Perlman dan aktor Hollywood Michael Douglas. (Ant/H-1)
“Kebiasaan khusus (untuk memperingati) memang enggak ada. Namun, setiap peringatan Hari Kartini yang saya ingat ialah foto hitam putih Kartini. Pandangan mata Kartini dalam foto yang selalu membuat aku penasaran dengan apa yang ada dalam pikiran seorang perempuan Jawa pada masa itu, dengan segala keterbatasan,” kata perempuan kelahiran Riau, 10 Januari 1984, tersebut saat
AFP
berbincang dengan Media Indonesia, Jumat (20/4). Menurutnya, sosok Kartini tersampaikan kepada generasi perempuan Indonesia saat ini. Salah satunya melalui buku fenomenal Kartini berujudul Habis Gelap Terbitlah Terang yang pada saat ia masih duduk di bangku pendidikan dasar selalu diajarkan oleh guru kepada para siswa. “Setidaknya yang saya ingat ialah guru selalu mengajarkan sosok Kartini sebagai perempuan yang hebat dan pantang menyerah dalam mengejar mimpi dan cita-cita,” ungkap Sumi yang bergabung dengan Metro TV sejak 2002. Berbekal pengetahuan itulah, ujarnya, saat ia beranjak dewasa dan masuk ke dunia kerja atau dunia sesungguhnya, baru memahami mengapa seorang Kartni begitu memberikan pengaruh luar biasa bagi perempuan pada zaman itu. Baginya, Kartini ialah simbol perlawanan perempuan dari segala penindasan, pembuktian dari segala tuduhan yang mengecilkan perempuan. “Oleh karena itu, saya dan kita di zaman ini patut bersyukur bahwa kita ialah perempuan yang beruntung karena lahir di zaman yang jauh lebih baik. Perempuan kini diberi kesempatan yang sama untuk mengejar mimpi dan cita-cita,” kata perempuan yang menyukai sejarah dan film klasik tersebut.
Kesempatan berkontribusi Atas perjuangan Kartini, tambahnya, perempuan diberi kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara, bagi tempat mereka bekerja, dan bagi keluarga. Perempuan juga diberi kebebasan berbicara dan mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran mereka untuk perbaikan dunia. “Dengan demikian, peringatan Hari Kartini ialah untuk mengingatkan perempuan Indonesia bahwa hari ini kondisi kita jauh lebih baik. Namun, juga sekaligus menyadarkan bahwa perjuangan dan diskriminasi terhadap perempuan belum sepenuhnya berakhir,” pungkas Sumi yang selain menjadi presenter televisi berita juga mengelola usaha kafe di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. (H-1)
MI/PERMANA
ONLINE
Bawaslu dan Pemuka Agama Susun Pencegahan Politisasi Agama BADAN Pengawas Pemilu bersama para pemuka agama akan mengeluarkan materi-materi yang mendukung pemilu yang adil dan jujur. Hal tersebut dilakukan agar kasus ceramah politikus Amien Rais yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat tidak terulang. (Polkam dan HAM)
Pameran Dorong Kebangkitan Industri Properti PERSATUAN Perusahaan Realestat Indonesia (REI) kembali menggelar pameran properti REI Mega Expo di Jakarta International Expo, Kemayoran, 19-29 April. Pameran merupakan salah satu upaya mendorong kebangkitan properti. (Ekonomi)
Perempuan di Kancah Politik Sebatas Pemancing Suara KOMNAS Perempuan menilai perempuan belum menempati posisi strategis dalam politik. Kalau ikut pilkada, kebanyakan hanya di wakil kepala daerah dan sebagian besar sebagai penarik suara. (Humaniora)
RI Promosikan Wonderful Sail di Selandia Baru INDONESIA mempromosikan Wonderful Sail Indonesia di Opua, Selandia Baru. Sepanjang 2018 ada enam event sail internasional yang digelar di perairan Indonesia. Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk mencapai target kunjungan wisatawan Selandia Baru sebanyak 141.896 orang pada tahun ini. Kegiatan promosi Wonderful Sail Indonesia dibagi menjadi dua bagian, yaitu presentasi dan dinner reception di Opua Yacht Club, termasuk mengundang luxury yacths dari Oyster Yacht Community. Kegiatan juga diisi dengan pendistribusian materi promosi di Kerikeri Cruising Club dan Whangarei Cruising Club. Pitana mengatakan, kegiatan itu bertujuan mempromosikan enam
Kampung Jajan Campania di Roma Meriah
event sail internasional yang diselenggarakan Indonesia pada 2018, yaitu Wonderful Sail to Indonesia, Sail Indonesia-Darwin, Back to Down Under Rally, Sail Anambas to Natuna, West Kalimantan Rally, dan Sail Moyo Tambora. “Kegiatan ini juga bertujuan memperkenalkan destinasi-destinasi wisata bahari beyond Bali kepada para yachter, yakni Wakatobi, Labuan Bajo Komodo, Borobudur, dan Raja Ampat,” katanya. (H-1)
MI/PALCE
FESTIVAL Kuliner Indonesia dengan nama Kampung Jajan Campania diadakan KBRI Roma dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2018. Festival diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan KBRI Roma. Sekitar 300 undangan memadati lokasi festival di halaman KBRI Roma untuk menikmati beragam makanan maupun mencari produk kerajinan tangan khas Indonesia. Festival diberi nama Kampung Jajan Campania. Menurut Pensosbud KBRI Roma Aisyah Allamanda, itu sesuai dengan nama jalan lokasi KBRI. Kelompok masyarakat yang terdiri atas pelajar sekolah menengah, anggota asosiasi perempuan setempat, hingga korps diplomatik asing, antusias menikmati sajian khas Nusantara yang ditawarkan. Ragam penganan, seperti nasi goreng, satai ayam, lontong kari, bakwan malang, coto makassar, dan beraneka kue memikat lidah para pengunjung.
MI/ROMMY PUJIANTO
Warga Indonesia yang tinggal di Roma maupun Kota Turin dan Napoli juga berdatangan untuk mengobati kerinduan mereka terhadap kuliner khas Tanah Air. Sementara itu, tamu asing yang hadir menyatakan kekaguman atas informasi figur perempuan, seperti RA Kartini yang menginspirasi perempuan Indonesia melampaui zamannya. Keterangan bahwa Indonesia pernah memiliki kepala negara dan banyak pemimpin perempuan disambut dengan hangat oleh hadirin. (H-1)
MINGGU, 22 APRIL 2018
HALAMAN 13
HLM 15 Yang Tua tetapi Memikat di Surakarta
HLM 20 Kebinekaan dan Impian Onggy
HLM 21 Aroma Arang Legenda Semarang
GAYA URBAN
Belajar Seni Samurai dan Filosofi Hidup Selain mempelajari ilmu seni pedang modern Jepang, berlatih shinkendo mengajari rendah hati, menghormati dan membantu sesama, serta fokus. FOTO-FOTO: MI/AGUNG WIBOWO
ABDILLAH M MARZUQI
abdizuqi@mediaindonesia.com
K
ETIKA memasuki dojo (tempat latihan), sudah ada sejumlah orang yang lebih dahulu hadir. Mereka yang baru datang langsung berganti baju dengan pakaian khusus berlatih pedang. Baju longgar berwarna putih yang akrab disebut gi, dipadu dengan bawahan longgar hitam disebut hakama. Setiap orang yang hadir membawa dua bilah boken (pedang kayu). Ada dua jenis yang digunakan, yakni katana (pedang tajam) untuk latihan solo dan wax wood untuk berpasangan. Sebelum masuk ruangan, seorang bernama Nurham, 46, menyambut sebagai penunjuk jalan. Sekilas tidak ada yang menarik dari penampilannya, Nurham mengenakan
Berawal dari Suka Bela Diri BUDAYA Jepang cukup populer di Indonesia, mulai makanan, pakaian, animasi, manga, sampai bela diri. Film-film bela diri Jepang yang bercerita tentang samurai pun tidak asing lagi. Begitulah samurai kemudian terkenal tidak hanya di negeri asalnya. Kesukaan itulah yang kemudian membuat Anton, 42, memilih shinkendo. Ia berangkat dari hobi latihan
T-shirt berkerah dan celana jins. Sosoknya ramah dan tutur katanya lembut. Sikap hormat ditunjukkannya kepada setiap orang yang ia jumpai. Nurham ternyata menjadi shibucho (pemimpin cabang) shinkendo di Indonesia. Ia pula yang malam itu akan melatih shinkendo di dojo yang terletak di Studio Gasandra Bumi Serpong Damai (BSD), Jumat (13/4) malam. Sekilas mungkin sulit dipercaya bahwa Nurham ialah shibucho. Para peserta begitu mendengarkan dan menghormatinya sebagai sensei mereka. Sikap mereka ternyata ialah perwujudan dari filosofi shinkendo yang terbingkai dalam moto jinsei shinkendo, yang berarti hidup adalah shinkendo, shinkendo adalah hidup. Banyak hal penting ditanamkan pada saat berlatih. Hal itu pula
bela diri kemudian jatuh hati dengan seni pedang. “Sebelumnya saya mengikuti beberapa jenis bela diri tangan kosong. Puas dengan tangan kosong, saya tertarik dengan bela diri lain yang menggunakan senjata. Pilihan jatuh pada shinkendo karena saya ingin belajar cara memegang dan menyabet pedang yang benar,” ujarnya. Peserta lain shinkendo, Husin, 47, juga mengaku punya ketertarikan dengan samurai. Ia merasakan manfaat besar dari belajar shinkendo. “Pertama, sehat. Alasan kedua, dengan latihan bela diri, percaya diri kita pasti beda,” terang Husin. Hal yang sama dirasakan Herbowo Abimanyu, 28. Anggota termuda itu mengaku suka dengan segala hal yang berkaitan dengan samurai. Shinkendo mengajarkan Abi tentang semangat berjuang. “Saya suka yang berhubungan dengan samurai, dengan perjuangan, bela diri pedang. Kolosal-kolosal
bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, seperti sikap saling menghormati, rendah hati, mau membantu orang lain, serius dalam menekuni sesuatu, ataupun fokus. “Dengan ikut berlatih, shinkendo juga akan menjadi bagian dari kita dalam menjalani kehidupan sosial di luar dojo, baik di lingkungan keluarga, kerja, maupun lain-lain,” terang Nurham.
Seni pedang modern Shinkendo ialah seni permainan pedang Jepang modern yang diciptakan pada 1990 oleh Toshishiro Obata Kaiso berdasarkan pengalamannya menekuni bela diri. Obata mendobrak tradisi tersebut dan menggabungkan beberapa aspek penting dalam mempelajari ilmu pedang Jepang dari berbagai aliran menjadi satu bentuk yang komprehensif.
Terdapat lima aspek penting dalam latihan pedang Jepang, yakni suburi (latihan mengayunkan pedang), battoho (mencabut pedang dan menyarungkannya kembali dalam kondisi bertempur), tanrengata (latihan variasi gerakan dalam bentuk solo), tachiuchi (latihan berpasangan), dan tameshigiri (memotong target). “Dia belajar dari pengalaman itu dan filosofi-filosofi dari setiap bela diri itu dia combine jadi satu. Makanya shinkendo itu boleh dibilang satu ilmu samurai art yang sudah lengkap satu paket. Ketika kita belajar dulu paling cuma dapat dua dari lima aspek itu,” lanjut Nurham. Selain lima aspek tersebut, tambahnya, shinkendo masih dilengkapi dengan ashisabaki, latihan gerak kaki atau kuda-kuda dan taisabaki, yakni latihan menghindari serangan. Seluruh aspek itu dipelajari
MEMBUAT RILEKS: Peserta shinkendo mengakui manfaat shinkendo yang paling terasa ialah membuat rileks.
itu saya suka. Dalam bela diri ada nilai-nilai perjuangannya, gimana kita serius dalam latihan, disiplin, semangatnya,” tambahnya. Abi mengakui manfaat shinkendo yang paling terasa ialah membuat rileks. Seperti halnya Anton dan Husin, dirinya juga pernah mengikuti
berbagai macam jenis bela diri sebelum akhirnya menambatkan pilihan pada shinkendo. Tidak butuh waktu lama baginya untuk merasa cocok dengan seni bela diri Jepang itu. “Begitu ada sabetan pedang, saya langsung klik,” pungkasnya. (Zuq/ X-7)
secara mendalam dan sistematis. Malam itu, saat melihat langsung aktivitas peserta shinkendo, semua aspek dilatih, kecuali tameshigiri. Latihan cutting membutuhkan pedang tajam asli dan sesuatu sebagai target, sedangkan shinkendo melarang peserta hadir membawa pedang tajam saat latihan. Peserta harus berada pada kondisi mental yang baik. Jika tidak, tentu sangat berbahaya berlatih dengan pedang Jepang yang sudah terkenal ketajamannya. “Menu hari ini, keempat aspek itu ada, kecuali tameshigiri atau cutting. Itu kita butuh pedang tajam yang namanya katana (shinken),” terang Nurham seusai latihan.
Praktis, simpel, efisien Nurham lalu mengganti aspek itu dengan latihan lain, yakni menebas menggunakan pedang kayu. Latihan
itu ditujukan untuk melatih fokus para peserta sekaligus menjadi fase peralihan sebelum mereka menggunakan target dan pedang tajam. “Tadi saya ganti dengan suburi, tapi pakai kayu. Kami sebutnya tameshigiri suburi. Itu masih latihan dasar juga untuk beralih ke cutting beneran dengan target beneran,” tegas Nurham. Shinkendo tidak melihat keindahan suatu gerakan sebagai tujuan akhir, tetapi lebih mengajarkan kepada gerakan yang praktis, simpel, fleksibel, dan efisien. Sistem pengajarannya sangat sistematis dan bertahap sehingga menjadikan shinkendo mudah dipahami dan diikuti. Latihan shinkendo selalu bersifat kembali ke dasar. Bahkan untuk level paling tinggi sekalipun pun, suburi yang notabene merupakan gerakan dasar tetap dilatih. Shinkendo banyak melakukan pengulangan gerak yang sama. Hal itu mungkin bisa membuat sebagian orang bosan, terutama yang memiliki fantasi samurai seperti di film-film atau komik. Namun, justru melakukan repetisi tersebut diharapkan dapat membentuk memori otot yang keluarannya akan menjadi refleks. Pola itu rupanya tidak membuat bosan, setidaknya Anton, 42, telah membuktikannya. Semangatnya berlatih shinkendo tidak pudar meski ia tahu saat latihan, gerakannya sama dengan yang sudah-sudah. Ia sadar bahwa sesuatu yang diulangulang akan menjadi matang. “Hal yang sama dilatih itu akan menjadi matang,” ujar Anton yang telah mengikuti shinkendo sejak empat tahun lalu. (X-7)
14
PESONA
MINGGU, 22 APRIL 2018
Kembali ke Gaya Vintage B dan Era 1980-an
SURYANI WANDARI PUTRI wanda@mediaindonesia.com
Mode-mode tempo dulu ternyata tidak selalu memberikan kesan kolot, tetapi justru bisa menjadi tren di zaman modern.
TRI HANDOKO
PRIO OKTAVIANO
MEL AHYAR
AJU atasan atau blus longgar yang terlihat seperti kebesaran oleh si pemakainya cukup mendominasi koleksi terbaru Mel Ahyar yang ditampilkan pada Fashion Nation di Senayan City, Rabu (11/4). Busana oversize itu berpadu dengan kaus kaki tebal warnawarni neon hingga lutut. Maka terlihatlah gaya perempuan 1980-an yang selalu tampil percaya diri. Begitulah cara Mel Ahyar bernostalgia dengan kenangan manis di era 1980-1990-an yang juga merupakan tahun kelahirannya. “Koleksinya akan mengenang masa lampau tentang walkman, sepatu roda, dan yang berkenaan dengan recalling childhood memories,� kata Mel Ahyar sebelum pagelaran busana dimulai. Melalui koleksinya bertajuk Vignette itu, ia memberikan kesan zaman yang sangat dekat dengan dunia fotografi. Nama vignette diambil dari salah satu efek visual yang mengacu ke foto yang mencerahkan atau menggelapkan latar belakangnya. Biasanya digunakan untuk membuat koleksi antik melalui vinyet. Di bawah label busana siap pakainya, Mel Ahyar First, ia bermainmain dengan denim, jaring, kain bertekstur, katun tebal, dan organdi. Ia berhasil mengeksplorasi dan menggambarkan busananya seakan anak berani melakukan apa pun, bahkan berarti melanggar aturan, seperti tabrak warna maupun tabrak motif. Permainan warna itu hadir dalam garis desain yang minimalis, feminin, dan eklektik. Tak
TRI HANDOKO hanya itu, kehadiran motif plaid atau kotakkotak serta material mika sebagai hiasan tiga dimensi pada oversized outerwear, seperti coat, vest, dan jaket, semakin mempertegas gaya di zaman 30 tahun lalu.
Kotak dan 3 dimensi Masih bernostalgia dengan gaya busana tempo dulu, Priyo Oktaviano pun menghadirkan koleksi bertajuk La Riviera yang membawa kita ke masa-masa 1960-an di pantai selatan Prancis yang dikenal dengan PRIO OKTAVIANO C`ote d`Azur. “Saya terinspirasi oleh vintage beachwear hati, tapi terlihat selama musim panas di French tenang di luar. Riviera pada era 1960-an yang Emosi tersebut diambil dalam foto-foto lama h a d i r d a l a m dan kartu pos vintage, mode c o ra k ko t a k trapeze siluet yang menampil- k o t a k d a l a m kan potongan-potongan dengan model kemeja, material yang sangat tipis,� celana, blus, hingga rok dengan berbagai siluet ujarnya. Untuk materialnya, ia memil- dan aksen tumpuk. Di koleksi tersebut, Tri lebih ih bahan-bahan natural, seperti linen, katun, tulle, dan organza. banyak menggunakan bahan Yang menarik, busana itu di- katun flanel, yakni jenis flanel bordir dan disulam halus tiga yang lebih sejuk. Tak hanya dimensi dengan detail kelopak warna merah cerah, ia pun bunga yang diaplikasikan pada mengombinasikan corak kotakbahan berwarna pasir. Koleksi kotak dengan warna hijau, Priyo tersebut ditampilkan da- krem, dan coklat pada satu set lam 15 set, terbagi menjadi 10 busananya. Nostalgia memang selalu set pakaian perempuan dan 5 memberikan kesan mendalam set untuk pria. Sementara itu, perancang Tri bagi semua orang, terlebih Handoko mempersembahkan apa yang dirindukan ialah koleksi busana bertajuk A state kenangan indah. Mode-mode with no motion yang masih tempo dulu ternyata tidak memperlihatkan gaya klasik selalu memberikan kesan kolot, tetapi justru tapi tetap playful. Energi dari koleksi kali ini bisa menjadi tren tergagas dari emosi yang berko- di zaman modern. bar atau berontak di dalam (X-7)
MEL AHYAR
FOTO-FOTO: MI/RAMDANI
TRAVELISTA
Yang Tua tetapi Memikat di Surakarta
MINGGU, 22 APRIL 2018
15
Dua bangunan sarat sejarah, pun berperan penting pada hajat publik, dibangkitkan kembali dan siap buat disambangi, dijamin keren buat berfoto.
Arsitektur De Tjolomadoe
RIZKY NOOR ALAM
rizky.noor@mediaindonesia.com
K
EHEBOHAN kisah David Foster, Brian McKnight, dan Anggun yang manggung di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Maret lalu menyisakan godaan buat para pemburu destinasi bangunan bersejarah dengan bonus-bonus foto nan Instagramble. Kehadiran musikus-musikus dunia pada rangkaian acara peresmian De Tjolomadoe itu menjadi penanda, lokasi itu jadi pemikat baru buat Surakarta. Terlebih, jaraknya hanya 15 menit dari Bandara Internasional Adi Soemarmo. Pesona itu sudah ditebar sejak mata menangkap sosok rumah pesanggrahan, objek yang pertama kali dilihat ketika tiba di sana. Terletak di sayap kanan, bangunan ini dulunya ditempati Mangkunegara IV, sang pemilik pabrik sekaligus penguasa Kadipaten Mangkunegara yang memerintah pada 1853-1881. Rumah itu kini tengah disiapkan menjadi galeri. Lalu, memasuki pintu utama, Anda akan memasuki area museum dan disuguhi roda-roda baja raksasa yang dulunya berfungsi sebagai Stasiun Gilingan. Roda-roda tersebut masih asli dan kukuh berdiri, mempercantik sekaligus memberi kesan gagah pada bangunan.
Tiap area punya fungsi
gi Colomadu, Edison Suardi, kepada Media Indonesia, Kamis (22/3). Setelah berjalan menyusuri koridor, Anda akan masuk ke ruangan konser. Concert hall ini istimewa karena di latar belakang kursi penonton terdapat kaca-kaca besar yang memperlihatkan mesin-mesin besar sebagai ornamen yang menakjubkan. Concert hall tersebut mampu menampung hingga 3.000 orang.
Aneka paket wisata Kesan pabrik yang identik dengan kerja keras dan udara panas, tidak tampak di tempat ini. Pengunjung dapat berkeliling dengan nyaman karena suhu udara ruangan sejuk, selain karena struktur atap yang tinggi, sudah dilengkapi dengan pendingin udara serta peredam panas pada atap. Untuk pencahayaan, pada siang hari terang benderang karena ada beberapa bagian yang dipasangi jendela besar untuk masuknya cahaya sekaligus meminimalkan penggunaan lampu. Area parkirnya sendiri cukup luas, mampu untuk menampung 600 mobil dan akan terus ditambah. Di area parkir tersebut pun dapat dibangun panggung untuk acara-acara pertunjukan musik maupun festival. Ke depannya, PT Sinergi Colomadu yang menaungi kompleks bangunan itu, menggandeng berbagai pihak seperti Association of Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) dan dinas pariwisata setempat. Berbagai paket wisata De Tjolomadoe
Noda-noda karat di mesin giling mengajak akan mengajak Anda menerawang jauh ke masa lampau. Memasuki koridor, pengunjung akan menemukan ornamen-ornamen mesin uap di langit-langit bangunan, dulunya berfungsi sebagai stasiun penguapan. Di bagian bawahnya, terdapat area kafe yang dapat diakses pengunjung. “Stasiun Gilingan akan difungsikan sebagai Museum Pabrik Gula, Stasiun Ketelan sebagai area F&B (food and beverage), Stasiun Penguapan sebagai area arcade, Stasiun Karbonatasi sebagai area art & craft, Besali Cafe sebagai F&B. Selain itu, ada pula Tjolomadoe Hall atau concert hall, dan Sarkara Hall sebagai multi-function hall,” imbuh GM Konstruksi PT Siner-
akan dikemas. Tak tertutup kemungkinan, lanjut Edison, wisatawan kapal pesiar ketika tiba di Semarang langsung menuju De Tjolomadoe. “Atau wisatawan mancanegara yang sudah mengunjungi Candi Borobudur dan Candi Prambanan digiring menuju pabrik gula ini.”
Riset sejarah Kisah De Tjoloemadoe diawali Pabrik Gula Colomadu atau yang tersohor sebagai PG Colomadu yang dimilik Mangkunegara IV, dibangun pada 1861. Kendati kini menjadi sebuah kawasan modern dan premium, keaslian arsitektur situs cagar budaya itu cukup terpelihara dan dikelola PT Sinergi Colomadu. “Sekitar 20 tahun lamanya pabrik gula ini berhenti beroperasi dan terbengkalai, kami pun sulit mencari dokumen-dokumen PG Colomadu ini. Bahkan di Leiden, Belanda, pun kami hanya menemukan 2-3 foto pabrik ini,” jelas Edison. Lahan milik PT PTPN 9 itu, tambah Edison, meninggalkan bangunan dengan atap hancur, dinding-dinding terkelupas, baja-bajanya berkarat, tetapi strukturnya 90% masih layak. Proses pembangunan pertama dilakukan pada 8 April 2017. Studi kelayakan melibatkan berbagai ahli di bidang arsitektur, sejarah, maupun budaya. Luas kompleks bangunannya 1,3 hektare, berdiri di atas
Sudut museum di De Tjolomadoe
Gedung Lokananta
lahan 6,4 hektare. Proses revitalisasi dilakukan dengan tetap mempertahankan nilai dan kekayaan historis. Mesin-mesin raksasa pabrik gula dipertahankan untuk memberikan wawasan sejarah.
Lokananta, sang pelestari nada Puas berkeliling De Tjoloemadoe, Anda pun dapat mengunjungi situs bersejarah lainnya di Solo (Surakarta), salah satunya studio rekaman legendaris Lokananta yang hanya berjarak 7 km dari De Tjolomadoe. Lokananta terletak di Jl Jenderal Ahmad Yani No 379. Lokananta merupakan perusahaan rekaman musik pertama di Indonesia. Sejak awal berdiri pada 29 Oktober 1956, Lokananta mempunyai dua tugas besar, yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam serta kemudian kaset. Gedung utamanya dicat warna krem dan hijau tosca. Kondisi gedungnya sendiri cukup terawat, tampak sekali gedung baru saja dicat ulang. Meskipun begitu, gentinggenting atapnya menunjukkan jejak usianya yang panjang. Saat memasuki lobi, Anda akan disambut beragam ornamen musik yang dipajang di dinding. Di lobi, ada dua ruangan yang difungsikan berbeda. Pertama, kantor sekretariat dan yang satunya ruangan yang difungsikan sebagai tempat penjualan suvenir, mulai kaus, kaset, hingga pernak-pernik. Selepas dari lobi, ada taman sederhana yang asri nan hijau dengan kolam air mancur di tengahnya, cukup membuat sejuk mata di tengah cuaca Solo nan panas. Dari sana pun Anda langsung dapat berkeliling menikmati berbagai benda-benda permusikan di setiap ruangan. Ruangan selanjutnya, berisi peranti seperti mesin quality control keluaran 1980, pattern generator keluaran 1980, mesin pemotong pita keluaran 1980, video home system (VHS) video recorder keluaran 1990, pemutar piringan hitam keluaran 1970, dan power amplifier keluaran 1960. Beberapa kaset VHS dipajang sebagai pelengkap dan pengingat, VHS pernah populer pada zamannya. Mesin-mesin tersebut apik terawat meskipun sudah tidak berfungsi. Setelah beranjak dari ruangan
Perangkat gamelan di Lokananta
FOTO-FOTO: MI/RIZKY NOOR ALAM
penuh mesin tersebut, Anda akan masuk ke ruangan harta karun, yaitu berbagai piringan hitam dari lagulagu yang pernah direkam di tempat ini. Koleksinya mulai lagu daerah, lagu-lagu nasional, sampai lagu-lagu milik para musikus yang pernah rekaman di sini, seperti Waldjinah. Ruangan terasa pengap, debu-debu pun serasa terhirup ke paru-paru dan suhu ruangannya cukup panas, terkesan kurang mendukung jika difungsikan sebagai ruangan penyimpangan koleksi piringan hitam. Lokananta sendiri menyimpan sekitar 5.000 pita reel dan 30 ribu keping piringan hitam.
Alunan gamelan Di ruangan selanjutnya, ada satu set perangkat gamelan lengkap. Satu set gamelan tersebut ialah gamelan tua yang dibuat di zaman Pangeran
Diponegoro, namanya Kiai Sri Kuncoro Mulyo. Pemiliknya, Raden Moelyosoeprobo, priagung trah dalem atau bangsawan Yogyakarta Hadiningrat yang mendapatkannya pada 1920. Pada 1937, gamelan itu dibawa ke Surakarta Hadiningrat oleh pewarisnya, Raden Moelyosoehardjo. Menurut petugas yang mendampingi, gamelan tersebut dipercaya terkadang berbunyi sendiri pada waktu-waktu tertentu. Ruangan terakhir ialah ruang studio rekaman tua, tetapi masih aktif dan dapat digunakan sampai sekarang. Di dalamnya, ada alat mixer Series 80B buatan 1950-an, istimewanya, masih menggunakan teknologi analog. Peranti itu dipercaya hanya tersisa dua di dunia, satu lagi di Kantor BBC London, Inggris, yang pernah digunakan untuk merekam lagu-lagu The Beatles. (M-1)
Paket Lengkap di Pusat Kota JIKA berkunjung ke Solo (Surakarta), tentunya belum pas jika tidak berkunjung dan berbelanja di Pasar Klewer. Pasar yang pernah terbakar pada 2014 tersebut kini sudah selesai direvitalisasi. Tampak dari kejauhan, bangunannya masih baru. Pasar yang terletak di Jl Dr Radjiman tersebut tersohor sebagai pusat batik, termasuk yang murah meriah. Ada daster, kemeja, celana, baju formal, semuanya dijual bervariasi dan beraneka macam corak.
Pasar Klewer, pusat batik dan oleh-oleh.
Pusat oleh-oleh Ada pula beragam oleh-oleh
berupa makanan ringan khas Solo, lokasinya di tengah pasar. Dodol, jenang, onde-onde, entingenting kacang, ampyang jahe, intip, belut goreng, keripik tempe sagu, keripik bayam, gemplak, dodol, bakpia, semuanya memikat mata dan rasa. Seusai berbelanja, karena lokasinya yang strategis dekat dengan Masjid Agung Surakarta serta Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta, cukup dengan berjalan kaki kita bisa menuntaskan pelesiran. Ada pula becak yang banyak mangkal di depan pasar yang siap buat mengantar. (Riz/M-1)
Aneka penganan bisa dibeli di Pasar Klewer sebagai penanda telah tuntas menjelajahi Surakarta.
16
MUDA
MINGGU, 22 APRIL 2018
Menonton dan Belajar dari Film Karena film menggambarkan kehidupan dan rupa-rupa perilaku manusia, mari menyimak kisahnya, langsung dari pembuatnya. DUTA
FATHURROZAK JEK
muda@mediaindonesia.com
S
EKITAR pukul 18.30 WIB beberapa orang sudah menggerombol di lobi Kineforum, TIM, Jakarta. Ada yang duduk berkelompok, tidak jarang pula ada yang berdiri. Mereka ialah para penonton yang ingin segera menikmati film Ziarah, garapan BW Purbanegara. Film itu memang sudah beredar di bioskop komersial pada medio Mei tahun lalu. Namun, April ini lewat layar Kineforum, film yang sudah lama turun dari bioskop itu bisa disaksikan kembali, dalam program Rumput Tetangga. Kineforum merupakan ruang pemutaran alternatif pertama di Jakarta, yang sudah ada sejak 2006. Dalam perkembangannya, Kineforum menawarkan program-program tayangan film tiap bulannya. Seperti pada April ini, melalui tema Rumput tetangga, Kineforum ingin mengajak kita membahas wacana budaya dan kehidupan masyarakat negara tetangga kawasan Asia Tenggara, lewat film.
Cerita dari pembuat Selain menayangkan film-film dari negara kawasan ASEAN pada bulan ini, sesi diskusi sebagai pendamping film juga menghadirkan narasumber yang berlatar belakang di luar dunia sinema. Kegiatan itu upaya untuk memenuhi makna bagaimana Kineforum mengartikan nama mereka, kine berasal dari cinema yang identik dengan ‘gambar bergerak’ dan forum yang berarti ruang pertemuan gagasan sehingga film-film yang ditayangkan menjadi pemantik terbukanya ruang diskusi dengan bahasan yang lebih luas daripada sekadar dunia film. Sebagai forum yang berada di bawah naungan komite film Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Kineforum mendapatkan sokongan dana dari DKJ meski para programer, sebutan untuk para pengelola dan penyusun program, juga mengupayakan lewat donasi penonton.
“ S e p a n j a n g s ay a m e ngelola Kineforum (2017-April 2018), pendanaan Kineforum sebagian besar didapat dari DKJ sebagian lagi dari pengumpulan dari donasi penonton Kineforum. Setengahnya kami berikan kepada pemilik film dan penyewaan ruang studio Kineforum,” buka Suryani Liauw, manajer Kineforum yang baru menjabat sejak 2017. Kehadiran ruang putar alternatif seperti itu tentunya membuka peluang bagi para sineas dan pemilik lisensi film, baik produser maupun distributor, memperpanjang napas film mereka untuk bertemu dengan para penonton. “Setengah dari donasi yang didapatkan dari penonton kami berikan kepada para pemilik film yang tidak selalu sineas,” lanjut perempuan yang juga berkutat sebagai produser itu. Lahirnya ruang pemutaran alternatif juga muncul akibat keprihatinan film-film bagus yang cepat turun layar di bioskop komersial. Sinema Rabu, bentukan Panji Mukadis, ialah salah satunya. Ia mengajukan program pemutaran alternatif di Paviliun 28, sebuah kedai yang memiliki minibioskop, terletak di Petogogan, Jakarta Selatan. “Soal pembentukan Sinema Rabu. Jadi, gue tahu Paviliun 28 dari awal mau dibangun. Sebelumnya udah ngajuin program, tapi belum nemu format yang pas. Kemudian akhirnya 2015 awal gue ada keprihatinan juga soal film-film yang bagus di Indonesia yang cepat turun dari bioskop. Ya akhirnya ngajuin program ke Paviliun 28. Formatnya seperti sekarang,” terang Panji.
Sinema Rabu Sesuai dengan namanya, Sinema Rabu, pemutaran dilakukan tiap Rabu. Melalui kerja sama dengan Paviliun 28, Panji dengan Sinema Rabu-nya mendapat slot khusus, dengan bagi hasil 20% bagi Pavilun 28. Sementara itu, untuk kontribusi ekonominya, programer dan pemilik lisensi film sama-sama mendapat-
kan 40% dari jumlah harga tiket saat penayangan. Untuk program yang ditawarkan, Panji mengaku melihat film yang tergolong penting, atau unik, sebagai pertimbangan program penayangan. Namun, karena Sinema Rabu memiliki tanggung jawab moril terhadap lokasi yang digunakan, ia juga harus mempertimbangkan film yang mampu mendatangkan banyak massa. Seperti terlihat pada medio Januari lalu, Sinema Rabu menampilkan film A Copy of My Mind garapan Joko Anwar, yang menurut pengamatan Muda mendatangkan banyak penonton pada Rabu malam tersebut.
Militansi para programer Ketika Sinema Rabu hadir dengan program tiap Rabu malam mereka, Kineforum berbeda dengan mengusung tema-tema tertentu tiap bulannya. Untuk menyiapkan program pemutaran, tentu materi harus tersusun dan dipersiapkan sejak jauh hari. Bila salah perhitungan, bisa-bisa film yang sudah direncanakan gagal tayang. Dalam beberapa ruang pemutaran, perspektif mengenai suatu gagasan tema menjadi bangunan utama sebelum akhirnya pemilihan film-film yang ditayangkan mengemuka. Di Kineforum, Suryani Liauw dibantu Ifan A Ismail, sebagai koordinator program, memilih tema dan film yang akan mendukung program. “Idealnya judul film sudah harus di-lock satu bulan sebelumnya, paling lambat banget ya tiga minggu sebelum program mulai, agar kemudian bisa menyusun jadwal pemutaran
dan mulai dan mulai proses pembuatan materi publikasi,” terang Suryani. Begitu pula yang dilakukan Alexander Mattius, programer Kinosaurus, ruang pemutaran alternatif di Kemang, Jakarta Selatan. Ia memilih tema yang akan menjadi pembahasan kemudian memilih film yang cocok dan sesuai dengan tema. Lelaki yang juga mengurus Cinema Poetica, salah satu kanal daring khusus kajian film, menganggap kemunculan beberapa ruang pemutaran alternatif ialah penanda keinginan masyarakat untuk terlibat aktif dalam dunia sinema. “Menurut saya, ada keinginan untuk bisa belajar lebih banyak lagi, berbagi pengetahuan, bisa bertemu dengan film-film yang lebih banyak lagi. Menandakan sebagai fenomena bahwa masyarakat ingin terlibat aktif.” Permasalahan utama yang dihadapi, sekaligus menjadi tantangan para penggiat ruang pemutaran alternatif, ialah akses terhadap film dan operasional ruang pemutarannya sendiri. Alexander Mattius, yang akrab disapa Mamat, menganggap mendapatkan materi film, karena keterbatasan medium, menjadi tantangan bagaimana tiap ruang pemutaran alternatif harus mampu meyakinkan film mereka aman. Selain itu, terkait dengan keberlanjutan ruang alternatif, faktor pendanaan menjadi fokus tersendiri meski tidak dominan. Pendapatan dari bagi hasil biasanya akan digunakan sebagai biaya operasional ruang pemutaran alternatif. “Membayar infrastruktur, bisa membayar honorarium tiap pekerja, mengganti uang transpor, dan pertimbangan lain yang membutuhkan uang. Intinya untuk sustainability ruang putar.” Bila bukan karena cinta dan gairah pada dunia film, tentu mungkin para programer ini sudah kabur. Namun, tekad untuk mendistribusikan pengetahuan lewat medium film menjadi semangat militansi mereka. “Saya pengin orang lain mendapatkan akses ke film yang saya anggap penting,” ungkap Ifan. Meski jauh dari ideal, apa yang dilakukan para programer ruang pemutaran alternatif ini patut mendapat apresiasi, sebagai upaya menghadirkan variasi sinema pada publik, dan menjadi ruang pertukaran gagasan. “Memahami situasi yang ada, kami yakin kami semua, yang mengelola ruang putar alternatif baik itu berbasis nonprofit, komersial, maupun komunitas, sudah melakukan apa yang bisa dilakukan semampu kami masing-masing,” tutup Suryani. (M-1)
Kineforum merupakan ruang pemutaran alternatif pertama di Jakarta, yang sudah ada sejak 2006.
MI/ FATHURROZAK
Kineforum memiliki kapasitas 45 kursi. Berada di bawah naungan Komite Film Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), setiap bulannya menyajikan program-program pemutaran bertema.
OPINI MUDA
Ester Setiawan
Staf Publikasi Kineforum Aku ikut bergabung dalam tim pendukung Kineforum karena untuk memenuhi mata kuliah magang sebagai syarat kelulusan. Kemudian karena tidak menolak tawaran dari Lulu Ratna, salah satu anggota Komite Film DKJ. Aku juga berharap ke depannya adanya ruang pemutaran alternatif ini bisa semakin mendidik penonton Indonesia lewat forum diskusi di antara sesama penonton dan pembuat film.
FOTO-FOTO: DOK PRIBADI
Poetra Rizky Harindra
Koordinator Operasional Kineforum Dengan bergabung di Kineforum, tentu saya ingin membantu menyajikan program untuk penonton. Dari situ saya bisa mendapatkan pelajaran tentang kedisiplinan. Ke depannya, saya pun berharap akan makin banyak ruang putar alternatif, dan bermutu.
MUDA
MINGGU, 22 APRIL 2018
17
Kecantikan
Bisnis Masa Depan Inilah salah satu sosok perempuan yang eksis di dunia kecantikan via digital dengan ciri khasnya, dandan tapi enggak menor. HENDRIKUS YOHANES
Jurusan Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara muda@indonesia.com
D
I peluncuran Ovalle Micellar Water, di Jakarta, Senin (9/4), mata para wartawan tertuju pada Natasia Adrina, akrab disapa Tasia, beauty influencer yang juga make up artist. Ia sukses menyakinkan para jurnalis, produk keluaran PT Kino Indonesia, itu akan membuat para perempuan kian kece. Ia mengusapkan cairan untuk membersihkan wajah sang model yang seorang wartawan dengan kapas dan menciptakan kejutan. Tampilan before and after, sebelum dan sesudah didandani, yang keren abis. Perubahan terjadi drastis, kendati sepuhan warna yang ditambahkan bergaya para perempuan masa kini, bernuansa lembut namun segar, persis wajah-wajah yang gemar selfie di Instagram. Ya, bisnis kecantikan terus bertumbuh, selain ada produk lokal yang diuji coba Tasia itu, ada banyak wajah-wajah kreatif yang membuat kosmetika jadi salah satu bisnis paling hits. Muda kemudian mewawancarai Tasia untuk menggali kiat-kiatnya eksis di dunia yang penuh perempuan-perempuan percaya diri itu. Simak ya! Sejak kapan mulai suka make-up? Saya memang ambil kuliah jurusan pendidikan tata rias, lulus sekitar 2014 dari Universitas Negeri Jakarta. Tapi sebelum lulus pun, saya sudah sambilan kerja sejak Semester 1, sebagai paruh waktu. Dari kecil, aku terpengaruh mama yang passion-nya juga di bidang yang sama. Dari kecil, aku suka makeup dan gambar. Makanya setelah lulus SMA, terpengaruh dari teman yang bekerja di salah satu media, saya baru tahu ternyata ada kuliahnya. Perjalanan hingga sampai ke titik ini? Aku dari Semester 1 sudah bisa menghasilkan uang sendiri dengan melakukan praktik makeup di sanggar, tv. Sebelum lulus juga sempat magang di merek kosmetik lokal sehingga dapat banyak pengalaman. Setelah lulus, saya mulai fokus ke Instagram. Tadinya sempat enggak kepikiran kalau Instagram ternyata pengaruhnya luas. Dari situ, berdatangan banyak klien, mulai deh ngembangin sendiri, ikut-ikut beberapa kali workshop sama makeup artist yang hits pada masa itu, kira-kira awal 2015. Jadi waktu itu mulai dapat uang tuh, sekaligus langsung belajar makeup lagi! Sampai akhirnya, sempat ngajar di Mustika Ratu sebagai freelance sekitar setahun. Setelah itu ikut pameran-pameran, jadi makeup artist, termasuk di pernikahan.
Sosok yang menginspirasi kamu? Dulu pas saya SMA saya sudah makeup wedding dan promnight buat teman-teman sekelas. Meskipun belum dibayar. Awalnya sih ragu, tapi ibu bilang pasti bisa! Makanya, orangtua, keluarga sih yang selalu mendukung saya. Mereka yang selalu menginspirasi. Kalo soal makeup artist, yang pertama saya tahu, setelah lulus kuliah itu Anpa Suha. Dia lumayan banyak menginspirasi saya. Dulu sempat 2 kali ikut kelasnya dia. Belum lama ini juga sempat ketemu, meskipun enggak kenal secara personal, cuma sering mengikuti perkembangan dia. Kiat kamu agar eksis sebagai beauty influencer, sosok yang sering digandeng merek kecantikan? Mungkin, harus sering berbagi informasi tentang suatu produk, jangan hanya pas diendorse atau dikontrak. Nggak dibayar pun, kalau ada kosmetik baru, atau teknik yang bermanfaat, harus di-share. Nah dari situ, orang juga bakal percaya bahwa kita bukan cuma terima endorse, tapi juga bisa kasih edukasi buat netizen. Misalnya, saya kan suka kasih ulasan makeup di Insta Story. Bagaimana dengan follower kamu di media sosial? Yang pasti terus nambah sih. Hehe. Tergantung sih, kalau habis nge-review atau ikut event, biasanya lumayan berpengaruh. Untungnya belum ada haters-nya. Ciri khas makeup kamu? Biasanya saya makeup nggak yang terlalu bold atau tegas, ya. Kalo yang keseluruhan, bedak itu yang flawless, mungkin lebih kuatnya di alis atau di area mata. Tapi enggak terlalu bold, yang flawless saja. Rata-rata klien cari-cari karena katanya makeup saya nggak menor, lebih soft gitu. Ya, tapi namanya makeup kan juga soal selera, kita enggak bisa ngatur juga. Hehe. Makanya saya juga masih belajar terus.
NATASIA ADRINA Tempat tanggal lahir: Jakarta, 11 Maret 1992
Pendidikan:
S-1 Tata Rias Universitas Negeri Jakarta
Event:
Peluncuran Ovale Micellar Water, April 2018 Workshop Collaboration with Bobbi Brown, 2018 Event Jakarta Fashion Week 2016 Event Kartini Mandiri Event Awarding Night Mandiri Prioritas
Apakah ini profesi utama kamu? Iya ini profesi utama dan satu-satunya. Sistem tarif untuk satu pekerjaan sebagai influencer atau proyek makeup? Tergantung sih. Kalo influencer enggak nentu juga. Tapi, kalo makeup itu biasanya per tahun progress-nya. Misalkan di tahun ini buat pengantin di angka RP5 juta, mungkin tahun depan biasanya naik, kan enggak mungkin turun. Kalo beauty influencer biasanya ada negosiasi dengan produknya dulu. Pencapaian tertinggi kamu? Kalau sampai saat ini, sejujurnya dari dulu saya punya angan-angan bisa berdiri di depan, sharing apa pun itu, kayak influencer tadi. Dan nggak nyangka, ternyata sudah tercapai. Terus, bikin beauty workshop kayak kemarin, bekerja sama dengan perusahaan Bobbi Brown, salah satu brand kosmetik high end. Saya juga sempat kaget dan bersyukur banget. Teknik khusus yang jadi ciri khas kamu? Mungkin complexion sama alis, saya juga on the way mau share-share tutorial, karena banyak request dari klien. Tapi, pelan-pelan sih, karena harus proses dulu untuk manajemennya. Sudah punya tim manajemen? Sejauh ini tim manajemennya masih keluarga. Udah mulai rekrut orang, tapi masih dalam keluarga, asisten ada dua, itu masih saudara. Terus manajernya, kakakku. Tapi, mungkin tahun ini, bakal diatur semuanya, karena udah semakin keteteran. Bagian wajah yang paling kamu suka di makeup? Mata, karena itu jadi point of interests. Tanggapan kamu terhadap produk kecantikan keluaran artis? Biasanya sih, kerja sama dengan produk kecantikan lain, cuma pakai nama artisnya. Jarang ada yang benar-benar belajar kosmetik, sehingga ini ekspansi bisnis saja. Cuma, kalau produknya enggak bagus, kan sayang karena citra dia yang dipertaruhkan. Cara kamu untuk tetap kompetitif? Jangan pernah berhenti belajar. Sekarang atau nanti, harus tetap mengembangkan diri juga pintar melihat pasar. Ya Insya Allah, kita akan tetap dicari. Satu lagi, kita juga harus kuatkan signature dan jangan cuma ikut-ikutan, karena orang enggak bakal cari. Tapi, kalau kita punya karakter, orang bakal dicari, karena ciri itu enggak ada di orang lain. Tantangan yang pernah kamu alami dan cara mengatasinya? Soal manajemen, lagi proses. Saya juga harus belajar mengenali karakter. Tapi, sejauh ini sih lumayan bisa kontrol emosi, membawa diri. Kadang begini, kita melihat kan kalo kayak gini, lebih bagus, tapi klien kan enggak semuanya mau menerima saran. Jadi kita harus ada edukasi, kalau kliennya percaya, ya syukur, kalau enggak, kita balik lagi ke kepuasan kliennya. Kita juga enggak bisa memaksakan kemauan kita. Kiat sukses yang bisa kamu bagi? Tipsnya sih, ketika kamu merasa punya ketertarikan dalam dunia makeup, kamu harus tetap jadi diri sendiri dan jangan pernah berhenti belajar. Berikutnya, jangan takut enggak ada rezeki. Cari dulu signature kamu, jati diri dan rezeki akan datang dengan sendirinya. (M-1)
FOTO-FOTO: DOK PRIBADI
18
MEDIA ANAK
MINGGU, 22 APRIL 2018
Hore, Film dan Lagu Anak
Eksis Kembali! Ada film juga lagu-lagu anak keren, semuanya agar kamu dapat tontonan dan hiburan yang menyenangkan sekaligus jadi sarana belajar. Film keluarga
MI/WANDARI
Acara jumpa media Kulari ke Pantai
SURYANI WANDARI
mediaanak@mediaindonesia.com
Selamat pagi!! Embun membasahi dunia dan mulai mengawali hari ini Dan kukatakan: Selamat pagi!! Kicau burung bernyanyi dan kini ku siap tuk jalani hari ini. Kini bergegaslah sipakan dirimu untuk memulai menjalani hari ini.
A
DOK PRIBADI
SUARA ANAK Maisha Kanna
Kelas 5, SD Mentari Aku sangat senang mendengarkan lagu, di mobil atau di mana pun. Tapi memang aku tak pernah mendengarkan lagu anak-anak karena memang sulit sekali menemukannya. Dengan kegiatan ini, saya berharap kami bisa mendengarkan lagu sesuai umur dengan nada yang asyik.
Lil’li Latisha
kelas 8, Homeschooling Saat syuting terakhir di Pulau Rote, NTT, yang akan menjadi scane pertama dan terakhir itu aku mengalami perubahan karakter. Jadi sekarang sedang mempersiapkan mental dan ekspresi bagaimana rasa rindu itu ada dalam diri aku.
PAKAH sobat Medi juga sudah siap menjalani hari seperti pada lirik Selamat Pagi yang dinyanyikan oleh RAN ini? Lagu pernah hits di tahun 2007 ini terdengar kembali di Galeri Indonesia Kaya, di Grand Indonesia, Senin (16/4). Lagu itu pun menjadi single pertama soundtrack film Kulari ke Pantai yang akan tayang Juni 2018. Dengan diaransemen ulang dan dinyanyikan bersama dua aktor cilik pemeran utama film tersebut yakni Maisha Kanna dan Lil’li Latisha lagu ini menjadi lebih ceria dan sesuai dengan spirit filmnya. “Ketika ingin mendaur ulang sebuah lagu yang pernah terkenal, ceria, dan sesuai dengan spirit film Kulari ke Pantai, yang terbayang adalah suara RAN menyanyikan lagu “Selamat Pagi” bersama para pemain cilik film kami yang memang keren keren suaranya,” jelas Kak Mira Lesmana, produser film Kulari ke Pantai. Kesesuaian antara cerita dan lagu ini pun tercipa dari video klipnya loh. Disutradarai oleh kak Sakti Marendra, video klip ini menampilkan keseruan bernyanyi dengan animasi tentang tokohtokohnya mengawali hari mereka dengan cara berbeda. Tapi akhirnya bersama-sama menghabiskan waktu di pantai bersama personel RAN yang juga sedang dalam perjalanan berlibur. “Penggunaan gambar-gambar ini dimaksudkan agar bisa lebih mengeksplorasi warna dan objek-objek imajinatif untuk membawa keseruan dan menjembatani karakter Mimi dan Lil’li yang masih anak-anak dengan RAN yang sudah dewasa,” jelas Kak Sakti soal konsep video klipnya. Ya, sobat, karena filmnya ini mengusung tema yang berkaitan dengan anak-anak bahkan digadang-gadang sebagai lagu anak-anak terbesar setelah Petualangan Sherina 18 tahun yang lalu, lagunya pun harus masuk pada ranah anak-anak ya sobat.
Film-film bagus terus bermunculan di bioskop, tetapi rupanya film layar lebar yang dikhususkan sebagai tontonan bagi anak-anak sangatlah kurang ya sobat. Kak Mira Lesmana menjelaskan dari 2008-2018, hanya ada 15 film anak saja loh sobat. “Itu terlalu sedikit. Anak-anak bahkan datang ke bioskop untuk menonton film luar seperti Disney, dan film Hollywood lainnya,” kata Kak Mira. Itulah yang juga menjadi alasan Kak Mira untuk membuat film ini loh sobat. Lewat Miles Films, Kak Mira berkolaborasi pula dengan kak Riri Riza, seorang Sutradara. Kedua tokoh ini sebelumnya sudah menggarap film anak legendaris Indonesia, yakni Petualangan Sherina dan Laskar Pelangi. Di filmnya kali ini, petualangan anak-anak pun tersaji dengan menceritakan dua saudara sepupu yang telah lama berpisah yakni Sam yang diperankan oleh Maisha Kanna dan Happy yang diperankan oleh Lil’li Latisha. Keduanya mempunyai karakter yang bertolak belakang dan terjebak dalam perjalanan 1.000 kilometer yang membuat mereka harus saling menghargai dan mengasihi. Perjalanan yang mereka sebut sebagai road trip dimulai dari Jakarta hingga Banyuwangi dan dilanjutkan ke Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur sehingga memberikan gambaran mengenai keberagaman dan keindahan Indonesia.
Yuk buat lagu anak! Selain lagu Selamat Pagi milik RAN yang menjadi sountrack, nantinya akan ada dua lagu anak lagi yang akan dinyanyikan para pemain film ini saat Gala Premier, sobat Medi pun berpeluang untuk mengikutinya. Ya, dengan program Lomba Cipta Lagu Anak 2018 yang diadakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ini kalian bisa menciptakan lagu anak dan mengirimkannya ke website kularikepantai.com Ada 5 kriteria tema lagu yang dilombakan, yakni keindahan alam, petualangan, persahabatan, keluarga dan liburan. “Syarat lainnya yakni harus berbahasa Indonesia, namun terbuka untuk diberikan sentuhan bahasa daerah ataupun bahasa asing,” kata Pak Triawan Munaf, Kepala Bekraf. Lomba ini terbuka untuk semua warga Indonesia tanpa batasan usia, loh, bisa diikuti pula oleh pribadi ataupun kelompok, yang penting merupakan karya orisinal. Pendaftaran lomba ini akan ditutup 15 Mei. Jadi, yuk ikutan Sobat. Lima lagu terbaik pilihan dewan juri nantinya akan direkam dalam album CD kompilasi dan disebarkan secara cuma-cuma. Selain itu, lagu tersebut dapat diunduh secara gratis yang kemudian akan dilakukan voting untuk menentukan 2 pemenang, yakni pilihan publik badan pilihan dewan juri. Kalian mau ikutan juga kan sobat? Mulai mencatat liriknya mulai dari sekarang yuk! (M-1)
DUTA
Lima lagu terbaik pilihan dewan juri nantinya akan direkam dalam album CD kompilasi dan disebarkan secara cuma-cuma.
MEDIA ANAK
MINGGU, 22 APRIL 2018
19
Main Basket dengan Bersepatu Roda, Seru Pastinya! Ada dua olahrga yang dimainkan sekaligus, yang diadu kecepatan dan strategi.
SURYANI WANDARI
mediaanak@mediaindonesia.com
G
ARIS berwarna kuning hitam itu terhubung dari tiang satu ke tiang lainnya hingga mengelilingi area di lantai mal di Depok, Jawa Barat, itu. Tenang, ini bukan garis polisi untuk menandakan kejadian kecelakaan, kebakaran, dan lainnya kok. Garis itu menjadi pembatas agar pemain tidak keluar batas arena pertandingan dan mencelakai pengunjung. Ini pertandingan apa ya? Minggu (15/4) kegiatan di mal ini memang agak berbeda, puluhan anak hingga orang dewasa berkumpul di sana, lengkap dengan pakaian dan peralatan olahraga sepatu roda. Ya, mereka telah siap mengikuti perlombaan sejak pagi hari. Beberapa orang dari berbagai klub sepatu roda itu bahkan sudah siap di depan garis start sembari memegang sebuah bola. Setelah peluit ditiup Kak Hari Hengky Irawan, Ketua Umum Persatuan Sepatu Roda Cabang Kota Depok yang hari itu menjadi wasit pertandingan, mereka meluncur cepat di atas sepatu roda masingmasing. Lari beberapa langkah, lalu kemudian berhenti di garis hitam dan memasukkan bola pada ring. Inilah yang dinamakan roller basketball. Sobat Medi pasti baru mendengarnya bukan? Agar tak penasaran, simak cerita Medi ya!
Pertama kali di Indonesia Olahraga sepatu roda atau yang lebih dikenal dengan inline skate ini sudah tak asing di Indonesia, bahkan mungkin Sobat Medi pun sering menggunakannya ya?
SUARA ANAK Almira
kelas 2 SD Darul Abidin Depok Ini baru pertama kali ikut permainan ini ternyata seru sekali, meskipun memang agak susah sih saat memasukkan bola ke ring.
Alya
kelas 2 MI Al-Madani Depok
Karena di klub yang aku ikuti itu lebih menekankan pada speed atau kecepatan, kami pun menjadi tim tercepat dan juara pada Roller Basketball. Menurutku, gampang kok mainnya, aku tidak mengulang memasukkan bola itu lebih dari 2 kali.
Zoya
kelas 1 MI Al-Madani Depok Ini memang pertama bagiku, ini seru. Tim kami pun harus bekerja sama untuk bisa mencapai waktu tercepat dan bersyukur bisa menang.
Azam
Kelas 3 Kinderfield Depok Saat main Roll Ball 4x4, tim aku di-block terus, apalagi musuh sudah gede-gede dan tinggi, jadinya susah untuk merebut bola, sehingga kami kebobolan.
FOTO-FOTO: MI/WANDARI
Anggota tim mendapatkan pengarahan dari pelatih.
Penyebutan In line skate tak lain n karena penyusunan roda-roda pada sepatunya dibuat sebaris. Tapi, Sobat Medi, di kejuaraan sepatu roda Roller Basketball yang diadakan kala itu, selain harus bisa memakai teknik sepatu roda harus bisa juga menguasai bola loh. “Pertandingan ini baru pertama kali ada di Indonesia. Inii sebagai roller basketball, kombinasi asi antara olahraga sepatu roda dan basket,” kata Kak Hengky di sela istirahat. rahat. Menurut Kak Hengky, pertandingan ingan ini dimaksudkan sebagai perkenalan lan agar anak-anak Indonesia mengetahui hui dan mau tergabung untuk menjadi atlet di bidang ini. Karena, Kak Hengky bersama Federasi Roll Ball Indonesia akan mengadakan kejuaraan untuk olahraga jenis baru ini loh. Wah harus siap-siap ya sobat!
Beradaptasi Karena baru pertama kali hadir di Indonesia, para pemain dari beberapa klub ini pun perlu adaptasi untuk bermainnya loh. Mereka yang kebanyakan atlet ini pun harus bisa fokus pada dua hal, yakni keseimbangan badan yang berdiri dan meluncur pada sepatu roda serta strateginya untuk memasukkan bola. Aturan dalam roller basketball ini hampir sama dengan basket biasa, namun dalam pengenalan ini, Kak Hengky memodifikasinya dengan teknik berlari cepat dengan melewati belokan terlebih dahulu sebelum memasukkannya pada bola. “Sebenarnya tidak akan dilihat bagaimana mereka punya teknik yang bagus seperti freestlye, karena hasil akhirnya dilihat mereka mampu memasukkan bola ke ring dan waktu tercepat,” kata kak Hengky. Begitupun dengan bola basket yang digunakan, dalam aturan seharusnya memakai bola basket normal, namun di sini mereka menggunakan bola yang ringan dari karet. Hal itu disebabkan pe-
main belum terbiasa dengan beban aslinya, apalagi mereka harus pecah fokus ke dua titik. Dalam aturannya kali ini, pemain meluncur cepat dengan sepatu rodanya melewati belokan tajam, kemudian mereka pun harus cepat memasukkan bola ke ring basket dengan jarak 2 hingga 3 meter. Mereka harus melakukannya sebanyak 2 kali. Waktu tercepatlah yang akan menang.
reka pun mencoba Roll Ball 4x4, yang yan mirip dengan permainan basket, namun memakai gaba wang sepak bola untuk mew masukkannya. m “Aturannya, setiap tim berisi 4 orang. Satu menjadi b kiper dan 3 orang lainnya ki sebagai penyerang. Mereka se harus har mempertahankan gawangnya,” ngny kata Kak Hengky. Tak hanya itu, mereka pun tidak boleh membawa bola lebih b dari tiga detik tanpa men-dribble atau memantulkan bola ke lantai. Jika meman dilakukan, terjadi pelanggaran. ter Dengan waktu wak yang cepat yakni masingmasing 5 menit di babak pertama dan me kedua diselingi 1 menit istirahat, mereka kembali beradu teknik dan strategi. Pertandingan itu membuat beberapa tim menjadi juara, yakni Tim Thunderskates Depok berhasil menjadi juara Rollball 4x4 U14 Putra. Ada pula juara Rollball 4x4 U14 Putri dari Tim Thunderskates Depok, juara Rollball 4x4 Senior Putra, Tim Cross Roller Club Jakarta, dan juara Rollball 4x4 Senior Putri dari Tim Gabungan Lampung Roller+CRC jakarta. Keren kan sobat?
Memasukkan ke gawang
Berdiri, meluncur, dan berhenti
“Gocek, gocek terus...,” teriak para penonton mendukung salah satu pemain. Menggocek, istilah yang digunakan untuk mengoceh lawan saat membawa bola ini memang harus dilakukan, mengingat lawannya yang kuat. Tak hanya itu mereka pun berkordinasi untuk mengoper bolanya ke teman yang lain yang ada di kanan kirinya. Tim lainnya mau kalah dalam berstategi. “Jika bolanya tidak ada di tangan kalian, maka kalian harus cari lawan dan tempel satu-satu ya. Itu bisa memudahkan kalian mengambil alih bola,” kata kak Icak, pelatih Depok Inline Skate Club. Itulah yang dilakukan hampir semua tim untuk menaklukkan musuhnya di dalam lapangan. Bukan lagi Roller Basketball, kali ini me-
Sobat, untuk ikut permainan ini kalian harus sudah bisa dulu sepatu roda ya, mengingat saat pertandingan kalian harus membagi fokus pada gerakan kaki dan tangan dan kordinasi dengan tim. Untuk bisa meluncur, kalian harus belajar berdiri seimbang dulu loh. “Berawal dari duduk di bawah, kedua tangan dan lutut menyentuh lantai. Kemudian berdiri dengan menangkat kaki satu per satu. Posisikan kaki membentuk huruf V,” kata Kak Hengky. Jika sudah bisa berdiri, baru ke tahap selanjutnya yaitu meluncur dengan membungkukkan punggung dan berjalan dengan posisi kaki lurus dan berhenti dengan beragam gaya seperti membuka kedua kaki dan menekan salah satu tumit. Jangan sampai cedera ya! (M-1)
DOK PRIBADI
20
HIBURAN
MINGGU, 22 APRIL 2018
Kebinekaan dan Impian Onggy Perjuangannya keluar dari kemiskinan menginspirasi banyak orang. Dari film ini kita mampu belajar tentang kegigihan dan kebinekaan. FERDIAN ANANDA MAJNI
ferdian@mediaindonesia.com
I
NDONESIA memiliki beragam suku. Keberagaman itu yang menjadikan Indonesia unik. Keunikan itu dikemas dalam aspek kekeluargaan,
Chew Kin Wah (kiri)
Candra (Laura Basuki) & Onggy (Dion Wiyoko)
Delon Thamrin (kiri)
asmara, dan bisnis dalam film Terbang Menembus Langit. Film garapan sutradara Fajar Nugros itu mengisahkan perjuangan Onggy Hianata atau A Chun (Dion Wiyoko). Onggy yang merupakan keturunan Tionghoa hidup dalam keluarga yang miskin di
Kampung Bugis, Tarakan Barat, Kalimantan Utara. Keterbatasan ekonomi itu tidak menjadi penghalang baginya. Sejak di bangku sekolah, A Chun berencana untuk kuliah dan marantau ke Kota Pahlawan, Surabaya. Namun karena kondisi ekonomi, niatnya itu ditolak sang ayah (Chew Kin Wah). Setalah kematian ayahnya. Tekad A Chun kian menggebu, bermodal nekat ia merantau ke Surabaya. Kehidupan awalnya di sana pun sangat sulit, ia tinggal berdesakan dengan 3 pemuda lainnya. Ia membiayai kuliah dengan usahanya sendiri. Mulai dari berjualan apel, jagung bakar, dan kerupuk unyil hingga menjadi seorang motivator. Berkali-kali pun dia ditipu dalam menjalankan bisnisnya. Saat menemani keponakannya ke sebuah salon, A Chun bertemu dengan Candra (Laura Basuki). Ia jatuh cinta dan mengajak Candra menikah. Tak dinyana, ajakannya bersambut manis. Pernikahan ternyata bukan akhir dari segalanya. Cobaan demi cobaan terus menghampirinya. Seakan nasib sial terus mengikuti kehidupannya. Beruntung ia memiliki istri yang penuh perhatian dan kesabaran. Ia menjalani kehidupannya dengan penuh perjuangan. Hingga ia mencapai titik balik ketika tinggal di Jakarta saat krisis moneter melanda Indonesia. Selain Dion Wiyoko dan Laura Basuki sebagai pemeran utama. Film ini juga didukung pemain lain seperti Baim Wong, Delon Thamrin, Chew Kin Wah, Marcel Darwin, Fajar Nugra, Mamat Alkatiri, Erick Estrada, Aline Adita, Melisa Karim, Dinda Hauw, Dayu Wijanto, dan Indra Jegel.
Kisah nyata Film biopik ini diangkat dari kisah nyata perjuangan hidup seorang pengusaha dan motivator dunia Onggy Hianata. Sutradara Fajar Nugros dengan apik berhasil mengaduk emosi penonton dan menggambarkan kembali perjuangan Onggy melalui latar waktu era 1970-an hingga tahun 1990-an.
Fajar mengaku sosok yang diangkat dalam biopik ini bukan tokoh terkenal. “Bukan yang penting siapa tokohnya, sosoknya, tetapi kisah hidupnya yang menginspirasi. Kalau yang diangkat tokoh kenamaan, nyarinya sutradara pasti yang kenamaan juga,” katanya sebagaimana disitat Antara. Begitu juga Dion Wiyoko mampu menjalankan tugasnya sebagai tokoh utama secara totalitas. Bahkan seluruh perasaan sedih, kecewa, marah, putus asa hingga bahagia dapat ia rasakan dalam setiap adegan. Laura Basuki mengaku keasyikannya menjalani syuting yang berlangsung selama satu bulan di beberapa kota itu. “Di Surabaya sekitar dua mingguan, kemudian di Tarakan, Kalimantan. Film ini komplet karena ada drama, komedi, dan kisah perjuangan seseorang,” kata perempuan kelahiran Berlin, Jerman, 9 Januari 1988. Produser, Susanti Dewi, juga mengajak musisi ternama, Once Mikel untuk mengisi soundtrack film tersebut. Suara khas Once dianggap mampu mengangkat karakter tokoh utama dengan lagu berjudul Terbang. Meski demikian, ada beberapa kejanggalan dan kejutan dalam film berdurasi 2 jam itu. Setingan film yang menggambarkan tahun 70-an itu tidak sepenuhnya berhasil divisualisasi secara detail. Selanjutnya, proses kesuksesan tokoh utama dan alasan meninggalkan pekerjaan tetap juga terlalu lemah. Penonton dibikin penasaran dengan isi surat yang diterima tokoh utama. Alasan ekspresi kecewa yang diperlihatkannya juga tidak digambarkan secara jelas. Bahkan dengan durasi yang cukup panjang, penonton seharusnya mendapatkan plot twist yang memukau atau ending yang klimaks. Sayangnya, film ini gagal dikemas dengan baik. Film Terbang Menembus Langit tayang serentak pada 19 April 2018. Demi Istri Production mengadakan road show ke Medan, Palembang, Surabaya, dan Makassar serta berlanjut mengunjungi 11 kota lainnya. (M-3)
FOTO-FOTO: DOK. INSTAGRAM DEMI ISTRI PRODUCTION
SERIAL TV
Kembalinya Westworld
FOTO-FOTO: DOK. HBO
SUKSES dengan serial pertamanya, Westworld kembali hadir dengan 10 episode untuk season kedua mereka. Episode pertama akan tayang di HBO, Senin (23/4). Drama sci-fi ini mengambil tempat di teman bertema Old West. Di sana para tamu berinteraksi dengan robot dalam skenario yang dikembangkan, diawasi, dan ditulis departemen kreatif, keamanan, dan jaminan kualitas taman. Tayangan yang diciptakan Jonathan Nolan & Lisa Joy, yang juga menjadi executive producer itu, menghadirkan kembali sejumlah pemain dari musim pertama. Di antaranya Evan Rachel Wood (Dolores), Thandie Newton (Maeve), Ed Harris (Man in Black), Jeffrey
Bernard Lowe (Jeffrey Wright)
Wright (Bernard), James Marsden (Teddy), Tessa Thompson (Charlotte), dan Ingrid Bolsø Berdal (Armistice). Di samping itu ada sejumlah pemain baru, seperti Fares Fares (Antoine Costa), Katja Herbers (Grace), dan Gustaf Skarsgård (Karl Strand). Episode pertama musim terbaru berjudul Journey into Night. Dalam episode ini pertunjukan para boneka berakhir. Taman ini kembali mencari pengunjung untuk menyambut kembali mereka ke Westworld. Episode berikutnya berjudul Reunion, mempertanyakan mengapa tidak mulai awal akan tayang 30 April 2018 pukul 08.00 WIB. Jadi, penggemar Westworld jangan ketinggalan tayangan perdananya esok. (RO/M-3)
KULINER
MINGGU, 22 APRIL 2018
Olahan Ikan Manyung asalnya, Semarang, satu porsi kepala manyung dihargai Rp75 ribu. Berlokasi di Jalan Ariloka Raya, Semarang, kini Bekti beserta anaknya mencoba untuk membuka cabang di daerah Banyumanik, Semarang, dan sudah berjalan lima tahunan.
Paduan bumbu
Aroma Arang
Legenda Semarang Dari resep turun-temurun, timbul cita rasa baru yang menggoda. Semua rasa dari sang legenda tampil di Bango Warisan Kuliner.
FATHURROZAK
fathur@mediaindonesia.com
P
EREMPUAN muda yang menjaga stan dengan ramah menawarkan sajian yang ada dalam dua kuali besar. Kedua kuali itu berisikan kuah santan kekuningan. Bedanya, satu berisi potongan daging ikan dan satunya kepala ikan manyung. Potongan kepala ikan manyung yang dihidangkan tergolong besar. Terbukti memenuhi piring saya. Saya sejenak bergumam, apakah mampu menghabiskannya sendirian? Kepala ikan manyung biasa disebut ikan jambal roti. Ikan laut ini memiliki kumis dan berukuran besar. Biasanya ikan ini diolah menjadi ikan asin. Tidak bagi Bu Fat, generasi pertama pemilik Warung Kepala Manyung Bu Fat di Semarang, Jawa Tengah. Kini resep legendarisnya telah menurun pada anak perempuannya, Bekti Mulyani, yang berusia setengah abad. Ibunya mengawali bisnis kuliner dengan menjual nasi rames, kemudian menjajal menu ikan asap. “Awalnya ya nasi rames, kemudian karena di sekitar rumah itu banyak pengasapan, akhirnya ibu saya mencoba dengan ikan asap ini,” ungkap Bekti saat ditemui di depan tendanya dalam Festival Jajanan Bango 2018 di Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (14/4).
Mangut Ikan manyung segar dari nelayan biasanya diasapi secara manual dengan arang. Setelah itu diolah menjadi mangut. Mangut adalah masakan ikan berkuah santan dengan rasa gurih dan pedas. Ini menu khas pantura. Saat saya mencobanya, aroma bakaran dari ikan masih nampak kentara. Perpaduan kuah santan dengan racikan cabai rawit yang dimasak secara bersamaan menjadikan pedas sebagai ciri utama masakan ini. Untuk mendapatkan daging pada bagian kepala, kita memang diajak menyelisik lebih dalam bagian kepala manyung. Cara menyantapnya memang mengharuskan kita menggunakan tangan langsung. Bumbu yang meresap hingga tulang dan bagian dalam kepala membuat kita rela untuk menyesapnya. Sembari sesekali menyeruput kuah santan yang gurih, dengan sendok, atau langsung dari piring dihadapkan ke mulut. Tidak terasa, satu kepala manyung ber-
Ayam Bakar Rudie
Minuman
sang Raja
Casavella
SEBUAH botol berukuran besar berwarna hitam di atas drum kayu. Botol berukuran 1,5 liter itu berwarna hitam. Tidak semata warna dari botol tersebut, tapi juga warna minuman di dalamnya terlihat pekat. Ya, botol itu merupakan Casa Vella Ca bernet Sauvignon. Minuman asal Penedes, Barcelona, itu diklaim sebagai minuman para raja dari Spanyol. “Biasanya minuman ini diminum para raja dari spanyol,” ujar Casa Ligena, Marketing PT Danisa Texindo, kepada Media Indonesia Minggu (15/4). Rasa dari minuman produksi 2007 itu memang pekat dan ber-body full. Mungkin bagi sebagian orang rasanya sedikit sepet, tapi terasa agak fruity.
h a sil saya tuntaskan sendiri, dengan keringat yang sudah mengucur di wajah. Bekti menggunakan lebih banyak komponen bumbu pawon (dapur), seperti daun jeruk, kencur, salam, dan laos sebagai antisipasi amis saat kita menyantap. Saran saya, seusai menyantap kepala manyung, coba cuci tangan dengan daun jeruk atau perasan jeruk agar aroma ikan tidak menempel. Satu porsi kepala manyung lengkap dengan nasi dibanderol seharga Rp50 ribu. Namun, bila ditilik dari beberapa ulasan para penggemar masakan ini, di kota
Bumbu Jawa Timur gurih cenderung asin, sedangkan Jawa Tengah gurih manis.
Beralih ke hidangan lain asal Semarang, yakni ayam kecap. Seperti Bekti, Rudie Setiawan, 39, juga mendapatkan resep dari sang ibu. Pria berdarah Jawa Timur itu menawarkan sajian ayam dengan tiga cara, ungkep, goreng, dan bakar. Sampai sejauh ini, hidangan ayam bakarnyalah yang paling laris. Seperti kepala manyung andalan keluarga Bekti, ayam bakar Rudie juga diolah secara manual dengan arang. Uniknya, Rudie menggabungkan bumbu daerah asalnya, Jawa Timur, dengan bumbu tempat ia tinggal kini, Semarang, Jawa Tengah. Orangtua Rudie berasal dari Madiun. Ia lahir di Sumenep, tapi lama menghabiskan waktu di Surabaya. “Saya lebih terpengaruh dengan masakan-masakan Surabaya. Dalam menu ayam ini, saya menggabungkan bumbu Jawa Timur dengan bumbu Jawa Tengah,” tutur pria berkacamata ini. Meski sama-sama memiliki karakter gurih, Jawa Timur lebih cenderung gurih asin, sementara Jawa Tengah dengan gurih manisnya. Saya memesan bagian paha, menyantap tanpa nasi. Aroma daging yang terbakar secara sempurna dengan bara arang semakin lengkap dengan rasa manis kecap yang melumuri bagian daging. Sementara itu, rasa gurih berasal dari serundeng kelapa sebagai pelengkap. Keduanya pemenang Bango Warisan Kuliner. Bekti sebagai generasi kedua penerus usaha kuliner ibunya telah menjadi legenda bagi warga asal Semarang. Dengan mengkreasikan masakan mangut yang biasanya menggunakan ikan pe atau pari, ibunya datang dengan menawarkan mangut ikan jambal roti (manyung). Kini, terbukti 30 tahunan lebih Kepala Manyung Bu Fat punya penggemarnya. Sementara itu, ayam bakar paduan bumbu Jawa Timur dan Jawa Tengah milik Rudie yang baru berusia enam bulan sedang bersiap menjadi legenda selanjutnya. (M-3)
FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI
Suasana di Bango Warisan Kuliner.
tival (JFFF) hingga 29 April nanti di La Bergeser dari meja itu, ada sederet Piazza, Mal Kelapa Gading. Tidak semata sparkling wine produksi Prancis yang dari luar negeri, tapi juga minuman angbisa dicicipi. Turunan minuman anggur produk lokal. gur jenis chardonine ini telah di-infuse Sababay, produsen anggur dari Sindengan aroma yang membuat rasanya garaja, Bali, turut berparlebih ringan. Sparkling wine tisipasi. Jenis anggur karya Edmond Thery ini yang digunakan juga ada rasa persik (peche) khusus jenis bibit d a n c o ke l a t ko p i lokal. Salah satu (chocolate cafe). keluarannya Anggur jenis ini minuman angbisa diminum degur jenis rose ngan dua cara, wine. langsung atau “Rose wine dicampur deitu bukan ada ngan jus buah. campuran Disesuaikan debunganya, ngan selera dari tetapi karena penikmatnya. warnanya yang “Kita bisa menmenyerupai campur sparkling Sparkling rose. Tidak sepewine Edmond Therry wine kat red wine, tetapi dengan fresh juice. Saya berada di tengah-tengah sebagai penjual tidak bisa FOTO-FOTO: MI/THALATIE di antara red wine dan white mengatakan mana wine terbaik. wine,” terang Adfi Tarishi, staf purchasing Wine terbaik adalah wine yang kita sukai wine seller. karena karakter orang masing-masing.” Rose wine keluaran Sababay ialah pink Dua jenis minuman itu turut berparblossom. Minuman yang berkadar alkotisipasi di Wine and Cheese Expo dalam hol 11% ini memiliki unsur rasa buah ceri rangkaian Jakarta Fashion & Food Fes-
dan beri-berian dengan aroma leci dan jambu. Adfi menyarankan, pink blossom cocok untuk menemani kita saat mengudap pasta. Namun, untuk menemani satai lilit atau gado-gado, rasanya juga tidak salah.
Bir kreasi Minuman bir juga tidak ketinggalan. Salah satu produsen lokal yang sudah berada di pasaran sekitar delapan tahunan, Stark, memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk mencobanya. Stark mengeluarkan berbagai varian bir. Seperti bir rendah gula, pilsener, bir hitam, dan bir beraroma buah. Bahan dasar Stark ialah gandum impor karena masih sulit mendapatkan gandum dari dalam negeri. “Kami ini salah satu jenis craft beer. Artinya proses pembuatannya menggunakan tangan manusia. Bukan mesin. Keunggulan dari craft beer, ada pada komposisinya. Seperti air yang kita gunakan, adalah langsung dari sumber pegunungan. Bahan baku utama juga ialah gandum, biasanya ada yang mencampurnya dengan jagung kalau bukan craft beer.” (*/M-3)
21
22
MINGGU, 22 APRIL 2018
KARTUN
INTERMESO BIDASAN BAHASA
Performansi DONY TJIPTONUGROHO
Redaktur Bahasa Media Indonesia
K
ERAP kali keasyikan menikmati bacaan terhenti karena adanya sesuatu yang tidak biasa, baik karena itu hal baru atau mengganggu. Bentuknya bisa kalimat, bisa juga kata. Itu terjadi lagi pada saya ketika sedang menikmati sebuah artikel pendidikan. Muncul kata performansi di antara kalimat yang sedang saya cerna, terutama frasa penilaian performansi. Langsung terbetik dalam benak saya, performansi ini pasti maksudnya pengindonesiaan dari kata dalam bahasa Inggris, performance. Memang langsung terkonfirmasi bahwa frasa penilaian performansi dalam artikel itu merupakan padanan dari performance assessment. Namun, yang lekat pada saya selama ini kata performansi sangat sering muncul ketika orang membahas pemikiran Noam Chomsky tentang competency dan performance, yang diindonesiakan menjadi kompetensi dan performansi. Namun, terbetik juga dalam benak saya, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam bahasa Indonesia sudah ada padanan performance, yakni kinerja dan performa. Kata kinerja dalam kamus itu diperikan sebagai kata benda yang bermakna ‘sesuatu yang dicapai’; ‘prestasi yang diperlihatkan’; ‘kemampuan kerja (tentang peralatan)’. Dalam kamus yang sama kata performa dijelaskan sebagai kata benda yang bermakna ‘hal melakukan; hal menyelenggarakan’; ‘hal memainkan (dalam seni drama, musik, dan seni tari)’; dan ‘penampilan’. Jadi,
sebenarnya kata performansi tidak diperlukan. Namun, kenapa ada? Saya membuat dugaan, dengan asumsi kajian tentang pemikiran Chomsky muncul lebih dulu daripada bahasan lain yang menggunakan kata performance di Indonesia, bahwa performance diindonesiakan menjadi performansi karena dalam bahasan Chomsky ada competency yang dialihbahasakan menjadi kompetensi. Akhiran yang berima dapat mendukung orang untuk mencerna konsep. Sayangnya, bentuk performansi mengandung masalah. Pertama seperti sudah saya singgung, KBBI sudah mencantumkan kinerja dan performa sebagai padanan performance. Tinggallah pilih. Memang, dalam pilihan itu, kata performa juga mengandung masalah. Jangan-jangan, performa diindonesiakan dari performance yang terintervensi oleh adanya perform yang berasosiasi dengan method yang memunculkan metode dan metoda. Dalam kasus ini kata metode diposisikan sebagai bentuk baku dalam KBBI. Asosiasi itu dapat muncul meski perform dan method berbeda kelas kata. Masalah kedua, performansi tidak linier dalam relasi paradigmatis dengan sederetan kata serapan yang kata asingnya diakhiri unsur –ance, seperti admitans, ambulans, balans, diskordans, emitans, kans, konduktans, konsiderans, ordonans, radians, renaisans, dan resistans. Kata ambulans, misalnya diserap dari kata dalam bahasa Inggris ambulance. Jadi, performansi tidak bisa dideteksi, baik secara sintagmatis maupun paradigmatis. Tidak dapat dibandingkan kiri-kanan dan atas-bawah. Ini berarti pula kata performasi semena. Liar!
Performansi tidak linier dalam relasi paradigmatis dengan sederetan kata serapan yang berunsur –ance.
SUDOKU
Jawaban Edisi Minggu, 15 April 2018
Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!
LENSABISNIS
HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480
The Sultan Hotel & Residence Rayakan Kartini
Prime Plaza Hotels Berulang Tahun Ke-15
Shangri-La Hotel Siapkan Menu Favorit Ramadan
The Sultan Hotel & Residence Jakarta bekerja sama dengan Alleira Batik & GAIA Indonesian Premium Tea mengadakan pertunjukan fashion kebaya dan batik pada Rabu (18/4) untuk memperingati Hari Kartini. Bertempat di Lagoon Lounge, anggota tim hotel mempresentasikan fashion show. Beberapa di antara mereka bekerja di Sultan Hotel & Residence selama bertahun-tahun. Acara itu dihadiri banyak tamu penting dan klien hotel. Selain itu, hotel mengadakan malam itu untuk bazaar batik di lobi, doorprize untuk para undangan, dan prasmanan tradisional. Banyak hidangan khas dari dapur Sultan yang dipasangkan dengan pilihan teh dari GAIA. Dalam semangat Kartini, acara itu merayakan kemerdekaan perempuan yang dapat menghargai pekerjaan dan kehidupan rumah tangga sekaligus menjadi sukses pada saat bersamaan.
Prime Plaza Hotels & Resorts mencapai usia ke-15 tahun pada bulan ini. Operator hotel Indonesia tersebut telah tumbuh dari mengelola empat properti ketika didirikan pada 1 April 2003 hingga mengelola 13 properti di lokasi utama di Bali, Jawa, dan Sumatra dengan 2.053 kamar. Perusahaan berencana menambah lebih banyak flagships ke portofolionya pada 2020 dengan membuka sejumlah hotel baru di Samarinda dan Batu, Malang. Perusahaan berkembang melalui tiga merek untuk memenuhi beragam kebutuhan para pelancong saat ini. Merek tersebut yaitu Prime Plaza Hotels sebagai hotel bintang 4, Prime Plaza Resorts sebagai kumpulan hotel dan resort, serta PrimeBiz Hotels sebagai hotel layanan penuh skala menengah. Perayaan ulang tahun ke-15 Prime Plaza diselenggarakan pada Senin (2/4) oleh Bali Dynasty Resort.
Shangri-La Hotel, Jakarta, menyambut Ramadan dengan membuat acara media gathering yang bertajuk Graceful Ramadan pada Kamis (18/4). Acara yang diadakan di ruangan Satoo Garden ini didekor kain warna-warni inspirasi Maroko di langit-langit Lobby Lounge. Tim juru masak hotel menyajikan masakan istimewa resep Indonesia dari kampanye kuliner hotel Taste of Indonesia. Tamu yang terdiri dari 60 media ini mencicipi menu favorit dimulai dari takjil manis seperti bubur tampah, es selendang mayang, aneka kue tradisional, serta es krim vanila dengan baklava yang juga nikmat untuk pencuci mulut. Untuk makanan utama, tersedia kambing guling, nasi kebuli rempah, sop buntut dengan aneka sambal, martabak telur, ayam penyet sambal, aneka sate, dan bakso. Itulah kuliner utama di saat Ramadan yang akan disajikan restoran Satoo.
METRO TV
MINGGU, 22 APRIL 2018
23
FOTO
MINGGU, 22 APRIL 2018
CUSTOMER SERVICE:
(021) 5821303
PEMASANGAN IKLAN:
(021) 5812113 / 5801480
HALAMAN 24
KEVIN FRAYER, GETTY IMAGES
Juara ke-2, Kategori General News-Stories.
RONALDO SCHEMIDT, AGENCE FRANCE-PRESSE
Foto Jurnalistik Terbaik 2018 dan Juara Ke-1, kategori Spot News-Single.
RYAN M. KELLY, THE DAILY PROGRESS
Juara Ke-2, kategori Spot News-Single.
NEIL ALDRIDGE
Juara ke-1, kategori Environment-Single.
Gambaran Dunia yang Pilu TEKS: MI/SUMARYANTO BRONTO
D
I tengah berbagai keterbatasan, manusia akan tetap bisa menemukan kebahagiaan. Sayangnya keceriaan tidak tampak di kamp pengungsi Rohingya di Balukhali, Cox’s Bazar, Bangladesh. Tampaknya tak sedikit orang yang sepertinya benar-benar kehilangan bahagia. Salah satunya tampak dari seorang anak pengungsi Rohingya dengan air mata
meleleh di pipinya mengharap iba saat pendistribusian bantuan. Foto dengan visual kuat tersebut merupakan bagian dari foto cerita yang diabadikan fotografer Kevin Frayer dari Getty Images. Foto karya Frayer itu meraih juara 2 pada kategori foto cerita general news World Press Photo 2018. Kegetiran dan kepiluan masih mendominasi dari foto-foto yang menjawarai penghargaan World Press Photo 2018. Tahun ini, ajang kompetisi foto jurnalistik paling bergengsi tingkat dunia ini diikuti 4.548
fotografer dari 125 negara yang menyertakan sebanyak 73.044 foto. Dewan juri yang diketuai Magdalena Herra, menganugerahkan photo of the year untuk foto Ronaldo Schemidt berjudul Venezuela Crisis. Foto ini juga menjuarai kategori Spot News Single. Foto yang diabadikan itu berkisah tentang seorang pengunjuk rasa Jose Victor Salazar, 28, terbakar di tengah bentrokan hebat selama unjuk rasa saat protes terhadap Presiden Nicolás Maduro, di Caracas,
Venezuela. Salazar terbakar ketika tangki bensin sebuah sepeda motor meledak. Dia selamat dari insiden dengan luka bakar tingkat pertama. “Gambar klasik, tetapi dengan energi dan dinamika yang sangat besar. Warna, gerakan, komposisi yang bagus. Gambar ini memiliki kekuatan,” ujar ketua juri Magdalena Herrera. Masih soal unjuk rasa, juara 2 foto single untuk kategori spot news diraih Ryan M Kelly pewarta foto The Daily Progress.
Dalam fotonya, Kelly membidik oang-orang yang terlempar ke udara saat sebuah mobil berkecepatan tinggi menabrak kerumunan demonstran Unite the Right di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat pada Sabtu 12 Agustus 2017. Dari sejumlah deretan pemenang penghargaan, ada satu kategori yang menarik. Yakni foto cerita kategori sport yang diraih fotografer Alain Schroeder asal Belgia lewat bidikannya tentang joki cilik di Pulau Sumbawa, Indonesia. (M-3)
Juara ke-1, kategori Contemporary Issues-Single
Juara ke-1, kategori Sports-Stories
JESCO DENZEL, LAIF
ALAIN SCHROEDER, REPORTERS