Media indonesia 23 07 2017 27072017054536

Page 1

@mediaindonesia

MINGGU, 23 07 2017

Keluarga sebagai Benteng Perlindungan Anak http://bit.ly/2uS0LD3

NO. 13182/ TAHUN KE-47 24 HALAMAN

@mediaindonesia

Memaknai Keragaman lewat Ekspedisi Papua http://bit.ly/2tohwl6

Rp4.000/eks

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

@mediaindonesia

Hakim belum Uraikan Peran Semua Pihak di Korupsi KTP-E http://bit.ly/2tyoZCd

E-mail: cs@mediaindonesia.com

www.mediaindonesia.com Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

(021) 5812113 & 5801480

J U J U R

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

JEDA

Belajar Mencintai Budaya Indonesia “PA, aku kepilih,” ujar Zahrah Aulya Afifah, 8, sambil berlari ke pinggir ruangan menuju ayahnya yang duduk bersila. Zahrah terpilih sebagai salah satu penari yang akan tampil pentas Hari Kemerdekaan RI bulan depan. Sudah dua tahun terakhir Zahrah dan Nadine Robhika Julin, 9, berlatih menari tradisional yang diselenggarakan Yayasan Belantara Budaya Indonesia di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, setiap akhir pekan. Nadine bahkan pernah menyabet juara pada ajang Lomba Tari Kreasi se-DKI dalam rangka menyambut Hardiknas 2017. Meski Nadine harus tiba di Museum Nasional Indonesia pukul 09.00 WIB, ia tidak keberatan. Nadine mengaku senang dan banyak teman. “Tidak dipaksa (orangtua). Senang karena banyak teman,” ucap Nadine. Banyak yang diantar orangtua, tapi saat pelatih masuk ruangan, mereka tidak lagi bermanja-manja. Mereka langsung berbaris dan mengikuti instruksi pelatih. Mereka belajar sejumlah tarian, seperti Topeng Gong, Ronggeng Nyentrik, Pendet, Panji Semirang, Puspanjali, dan Yamko. Tarian itu berasal dari Jawa Barat, Betawi, Bali, dan Papua. Berawal dari gerak-gerak kecil, kecintaan anak-anak akan seni dan budaya tumbuh seiring dengan waktu, apalagi dengan dukungan orangtua dan lingkungan, termasuk sekolah. Upaya mendekatkan seni dan budaya kepada anak-anak terus digaungkan. Tidak hanya dari yayasan dan organisasi yang peduli dengan seni dan budaya, tapi juga pemerintah. Sejak 2016, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud mengadakan program bertajuk Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). Program GSMS yang melibatkan sekolah dan masyarakat itu bertujuan menyaring budaya asing. Apalagi, dalam memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang tepat jatuh hari ini, anak-anak diingatkan kembali akan budaya tradisional. Tanpa mereka, budaya asli Indonesia bisa hilang termakan oleh waktu. “Sudah saatnya pemerintah menggandeng seniman yang menjalankan seni sebagai panggilan dan jiwa untuk ikut terlibat dalam pemajuan kesenian di Indonesia,” ucap Mendikbud Muhadjir Effendy saat membuka Workshop GSMS 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (19/7). (Zuq/M-4) Melestarikan Nilai... | Hlm 7

MI/ARYA MANGGALA

MENGENALKAN KEBERAGAMAN: Anak-anak bersalaman dengan Romo Christiyono SJ (tengah) saat mengikuti Festival Suara Anak dengan tema Berteman yuk! di Gereja Katederal, Jakarta Pusat, kemarin. Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional tersebut mengenalkan keberagaman agama dan kepercayaan kepada anak sehingga dapat memahami dan menghargai perbedaan.

Internet membuka ruang perundungan baru. Orangtua dan guru harus berkolaborasi agar anak menjadi individu yang berdaya. INDRIYANI ASTUTI

Indri@mediaindonesia.com

P

OLA pengasuhan yang salah dan kurangnya kasih sayang dalam keluarga (rumah) berpotensi melahirkan anak-anak pelaku perundungan (bullying) di tengah masyarakat. Peranan orangtua dan se kolah sangat penting untuk menanggulangi tindakan perundungan yang dilakukan anak-anak itu. Di lain pihak, kasus perundungan di sekolah jangan dianggap sepele. Para korban arus ditangani serius. Pasalnya, tidak sedikit terjadi kasus bunuh diri yang dilakukan korban perundungan tersebut. Pendapat itu disampaikan Direktur Rehabilitasi Anak Kementerian Sosial (Kemensos) Nahar, psikolog

Jauhkan Perundungan dengan Kasih Sayang

Reza Indragiri, dan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2017-2021 Susanto, saat dihubungi secara terpisah, di Jakarta kemarin. Menurut Nahar, hasil assessment sementara yang dilakukan petugas Kemensos terhadap pelaku di Thamrin City dan mahasiswa Universitas Gunadarma menunjukkan kesamaan, yakni kurangnya kasih sayang di keluarga. Jadi, pokok persoalannya kembali ke pola asuh di keluarga. “Pelakunya ada persoalan di pengasuhan. Kelihatannya kasih sayang tidak diberikan secara optimal kemudian berdampak pada perbuatan yang mereka lakukan,” ujarnya. Lebih lanjut, Nahar menyampaikan para pelaku perundungan

tersebut sudah diberikan pendampingan dan konseling di pusat rehabilitasi sosial milik Kemensos. “Apabila sudah selesai prosesnya, mereka akan dikembalikan lagi ke orangtua. Kita berharap mereka kembali pada perilaku seharusnya. Ini kejadiannya antara sekolah dan rumah. Karena itu, kami minta orangtua dan sekolah untuk terlibat,” tegasnya.

Tangani serius Psikolog Reza mengatakan umumnya perundungan terjadi di lingkungan sekolah dan kampus. Untuk itu, lembaga pendidikan seyogianya tidak berlepas tangan dengan hanya membebankan pertanggungjawaban terhadap individu pelaku. “Suicide (bunuh diri) dilakukan

Wejangan Cangik terhadap anaknya ini dalam konteks kebangsaan sudah termasuk dalam pembinaan ideologi Pancasila.”

PT IBU Sangkal Palsukan Beras Premium

Aturan Ada, Konsumsi Flakka Ditindak

Ambang Batas Mudahkan Rakyat Memilih Presiden

Kebijakan harga tinggi tidak terkait secara langsung pada PT IBU. Penetapan harga lebih ditentukan oleh para mitra penjual.

Sebelum masuk ke Indonesia, awal 2017 pemerintah telah membuat payung hukumnya. Pengguna dan pengedar flakka bakal ditindak keras.

Terlalu banyak calon presiden dalam pilpres, selain akan menimbulkan kerumitan politik, juga akan membingungkan rakyat.

Pigura | Hlm 10

Selekta | Hlm 2

Umum | Hlm 4

Politik | Hlm 5

Komitmen Kota Layak Anak Terus Ditingkatkan KEBANGSAAN

Lembur Picu Jantung Abnormal

Indonesia Bisa Rukun karena Memiliki Pancasila PARA rektor, guru besar, dan dosen di semua perguruan tinggi di Indonesia sejatinya tidak mengabaikan karakter bangsa dalam menghadapi perubahan dunia yang sangat cepat. Demikian pernyataan Presiden Joko Widodo saat menjadi pembicara utama dalam Kongres IX Pancasila di halaman Balairung Universitas Gadjah Mada, Daerah Istimewa Yogyakarta, kemarin. “Saya minta mereka membekali anak bangsa dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan penguatan karakter, anak bangsa tidak akan tergerus oleh pengaruh konten di smartphone,” kata Jokowi. Menurut Jokowi, perubahan dunia yang cepat itu akan mengubah lanskap global, nasional, dan daerah. “Nanti Gene rasi Y yang akan memengaruhi dunia. Interaksi manusia di masa mendatang sangat banyak menggunakan in-

dungan berbasis dunia maya. “Pemerintah daerah di seluruh Indonesia agar mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan bullying, mengingat saat ini pola kasusnya semakin variatif dan cangggih sehingga membutuhkan penyelesaian yang fundamental,” jelasnya. Para orangtua dan masyarakat, tambahnya, juga harus mengedukasi zero bullying sejak dini dalam pengasuhan agar lingkungan ramah anak dapat ditumbuhkan. Selain kemajuan TI, lanjut Susanto, tren meningkatnya anak sebagai pelaku perundungan juga akibat faktor gim berkonten kekerasan dan pengaruh media. (Nur/Bay/ Aya/Pro/X-7) Utamakan Pendekatan... | Hlm 2

“Diskriminasi masih terjadi di berbagai sektor, mulai pendidikan, pekerjaan, hingga hampir di semua lini kehidupan.” Ariani Soekanwo Ketua PPUA Penyandang Cacat DUTA

Wawancara | Hlm 6

Kewajiban pemerintah daerah memberikan hak dasar anak untuk tumbuh kembang dan perlindungan khusus telah termaktub dalam UU Pemda No 23/2014.

SELA

BUKAN rahasia lagi, bekerja dalam waktu lama dapat merusak mood, memicu stres, hingga obesitas. Studi terbaru bahkan menunjukkan kerja lembur bisa membuat detak jantung menjadi abnormal (fibrilasi atrial/ EBET Afib). Penelitian yang dimuat dalam European Heart Journal ini memaparkan data penelitian dari 85 ribu laki-laki dan perempuan. Partisipan yang bekerja 55 jam seminggu, 40% lebih mungkin terkena Afib jika dibandingkan responden yang hanya bekerja 35-40 jam. “Sekitar 90% responden tidak memiliki riwayat kardiovaskular. Artinya, panjangnya waktu bekerja berpotensi menimbulkan Afib,” kata peneliti dari University College London. (Time/Ihs/X-3)

korban akibat penderitaan tak tertahankan menjadi korban bullying,” ujarnya. Menurut Reza, dalam kasus perundungan juga ada potensi pelanggaran hukum lainnya yang harus diperhatikan. Di antaranya, penyebarluasan viral berita yang menampilkan wajah siswa-siswa tersebut. Di sisi lain, Susanto meminta semua pemangku penyelenggara perlindungan anak perlu melakukan langkah-langkah solutif agar anak tidak menjadi pelaku dan atau sekaligus korban. Sebabnya, kemajuan teknologi dan informasi (TI) semakin membuka ruang perundungan baru. Tren kasusnya bukan hanya perundungan secara fisik, verbal, psikis, dan seksual, melainkan juga perun-

ternet, seperti menonton film, membaca berita, dan berjejaring sosial. Untuk itu, kita harus berani bersuara lantang. Saya Indonesia, saya Pancasilais. Saya anak muda, saya Pancasilais. Saya mahasiswa, saya Pancasilais.” Jokowi pun bercerita setiap bertemu kepala negara asing dirinya selalu menyampaikan bahwa Indonesia memiliki sekitar 17 ribu pulau, 714 suku bangsa, dan 1.100 bahasa lokal. Para kepala negara asing, lanjut Presiden, bertanya manajemen apa yang dite rapkan agar semua suku bersatu? Jokowi menjawab, dirinya tidak tahu seluruh bahasa daerah. Untuk berkomunikasi, dia menggunakan bahasa Indonesia. “Indonesia bisa rukun dan bersatu karena memiliki Pancasila. Kita harus belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui konflik dan perang

Hari Anak Nasional | Hlm 3

ANTARA/ANDREAS FITRI ATMOKO

KONGRES PANCASILA: Presiden Joko Widodo berdialog dengan mahasiswa

saat menghadiri Kongres IX Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, kemarin. Acara itu merupakan komitmen UGM untuk mengajak komponen bangsa lebih mendalami, menghayati, dan mengamalkan nilai luhur Pancasila. saudara. Indonesia harus menjadi negara damai, adil, dan makmur di tengah kemajemukan dunia,” ujar Jokowi. Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan, sejak 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila, belum semua anak

bangsa memahami Pancasila. Oleh karena itu, UGM komit mengajak seluruh elemen bangsa memahami dan menghayati nilai Pancasila. “Tidak mudah menjaga Pancasila di tengah tantangan global saat ini.” (Nur/AT/AU/X-3)

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.