Media indonesia 26 11 2017 26112017043144

Page 1

MINGGU, 26 11 2017

@mediaindonesia

Penyelidikan Kasus Novel Baswedan belum Memuaskan http://bit.ly/2zD9VX2

NO. 13305/ TAHUN KE-48 24 HALAMAN

@mediaindonesia

Rp4.000/eks

Rapat Pleno Golkar tidak Sesuai Harapan Publik http://bit.ly/2A5ao38

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

@mediaindonesia

E-mail: cs@mediaindonesia.com

Para Pelaku Serangan Masjid di Sinai Membawa Bendera IS http://bit.ly/2k0FV0l

www.mediaindonesia.com Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

PERNIKAHAN

Ulos Jokowi untuk KahiyangBobby SIDANG adat Mandailing sebagai penentu dari pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution, kemarin digelar di Kompleks Taman Setia Budi Indah, Medan, Sumatra Utara. Itu merupakan tahap akhir dari prosesi adat sebelumnya, manarimo tumpak. Rombongan Presiden tiba di kediaman orangtua Bobby pada pukul 09.00 WIB. Mereka disambut dengan tari Tor-Tor mundur dan diiringi alunan gordang sambilan di pintu gerbang. “Makna hal ini sebagai tanda kebesaran hati,” ungkap Pandapotan Nasution selaku pemangku adat Mandailing. Presiden, yang didampingi Ibu Iriana bersama putra mereka, Gibran Rakabumi, mengikuti prosesi mata ni horja sebagai rangkaian ngunduh mantu. Jokowi mengenakan jas biru tua dan kemeja putih lengkap dengan sarung ulos. Sementara Ibu Iriana mengenakan kebaya merah dan kain songket dan Gibran menggunakan jas abu-abu. Selanjutnya, Jokowi dan istri

PRESIDENTIAL PALACE/AGUS SUPARTO

MENARI TOR-TOR: Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu bersama suaminya, Bobby Afif Nasution, menari Tor-Tor Somba di depan orangtua mereka ketika resepsi ngunduh mantu di Medan,

kemarin. Resepsi itu dilaksanakan dengan prosesi upacara adat Mandailing seperti pemukulan gordang sambilan, manortor, tapian raya na martua, mangupa, ajar poda, tortor Somba, dan manyoda gondang.

langsung diberi ulos dengan panggobak ni tondi yang bermakna agar tegar dan terhindar dari bahaya. Mereka kemudian diajak para tetua adat melakukan manortor untuk anak perempuannya serta menantunya. “Dalam acara ini,

selain sebagai besan, Presiden Jokowi juga dianggap sebagai raja,” ujar Pandapotan. Prosesi lainnya ialah upah-upah dan peresmian gelar dan marga Siregar kepada Kahiyang Ayu. Karena itu, Jokowi secara tidak langsung

juga menyandang marga tersebut. “Pak Jokowi otomatis jadi marga Siregar,” tutur Presiden Siregar Seluruh Dunia, Muhammad Yusuf Siregar. Selain menyematkan ulos godang kepada Bobby dan Kahiyang, Jokowi

tidak lupa berpesan kepada kedua mempelai. “Pertama, ialah sopan santun, kalau tidak jaga sopan santun, malapetaka yang akan datang,” ujar Jokowi. Kedua, lanjutnya, manis jangan hanya di mulut, tapi juga di hati.

Artinya, kebaikan dilakukan dengan sepenuh hati. Ketiga, jika ada kemalangan, wajib berupaya menolong. “Jika ada kebahagiaan, kita juga datang. Keempat, kalau tidak menanam, kita tidak memetik hasilnya,” ucap Jokowi. (PS/X-11)

Negara Harus Menang Lawan Radikalisme NU merekomendasikan Kementerian Agama mengambil peran lebih aktif sebagai leading sector dalam penanganan radikalisme agama. YUSUF RIAMAN

yusuf@mediaindonesia.com

P

EMERINTAH perlu bersikap dan bertindak tegas untuk mengatasi persoalan radikalisme dengan tetap mengedepankan pendekatan kemanusiaan. Karena itu, diperlukan strategi nasional yang komprehensif meliputi aspek agama, pendidikan, politik, keamanan, kultural, sosial ekonomi, dan lingkungan berbasis keluarga. Demikian salah satu rekomendasi Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2017 yang berakhir kemarin setelah berlangsung tiga hari di Pondok Pesantren Darul Qur’an Bengkel, Lombok Barat, NTB.

Selain terkait pencegahaan dan penanggulangan radikalisme, ada juga rekomendasi bidang ekonomi dan kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, serta politik dalam negeri dan internasional (lihat grafik). “Pemerintah tidak boleh kalah oleh kelompok teroris. Aparat penegak hukum harus menjamin hak konstitusional warga dan tidak tunduk kepada kelompok radikal dan tegas menindak mereka,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj saat menyerahkan hasil rekomendasi kepada Wapres Jusuf Kalla. NU menyerukan agar pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, mengambil peran lebih aktif sebagai leading sector dalam strategi

radikalisme melalui penguatan pendidikan karakter berwawasan moderatisme dalam implementasi kurikulum, peningkatan kapasitas tenaga pendidik, dan pengelolaan program strategis seperti bidik misi dan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Said Agil juga mengingatkan partai politik agar selektif dan tidak menggunakan sentimen agama dalam kontestasi politik pilkada dan pileg dan pilpres. Selain itu, pemerintah juga perlu mengonsolidasikan kekuatan aparatur pemerintah dan partai pendukung pemerintahan untuk memperkuat barisan penegakan dan penguatan pemberantasan korupsi dan KPK. “Jihad melawan korupsi.” nasional penanganan radikalisme agama. Kementerian Agama harus mengawasi perkembangan aliran keagamaan dan mengembangkan sistem respons dini terhadap aliran

keagamaan yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. NU juga merekomendasikan agar pemerintah menjadikan pendidikan sebagai garda depan pencegahan

Jalan pintas Wapres Jusuf Kalla mengapresiasi rekomendasi Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama ini dan berterima

Kita bisa belajar dari sisi jiwa kesatria dan pengorbanan Antareja. Ia bukan pejabat tinggi Amarta, melainkan hanya aparat biasa.”

Guru Jadi Panutan Pendidikan Karakter

Opsi Munaslub Partai Golkar Terbuka

Kekerasan pada Perempuan Meningkat

Mendikbud menekankan perlunya komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru.

Pengurus pusat menilai menunggu hasil praperadilan merupakan proses yang paling cepat.

Dari tahun ke tahun, kasus kekerasan terhadap perempuan tidak turun. Kasus kekerasan tertinggi ada di Indonesia Timur, terutama Papua.

Pigura | Hlm 10

Selekta | Hlm 2

Politik & Hukum | Hlm 3

Umum | Hlm 4

kasih atas sejumlah masukan kepada pemerintah yang ia nilai positif untuk perbaikan bangsa dan negara. Wapres mengingatkan pentingnya tindak lanjut dari forum akbar ini melalui tindakan nyata. “Musyawarah saja tidak cukup tanpa diiringi dengan kerja keras.” Kalla mengatakan salah satu tantangan terbesar dalam perkembangan keislaman di Indonesia ialah berkembangnya radikalisme. “Perkembangan keislaman di Indonesia saat ini sangat luar biasa. Tantangan keislaman itu, salah satunya, ialah radikalisme,” katanya. Wapres menjelaskan munculnya paham radikal terjadi akibat pikiran hanya mau masuk surga. “Radikalisme ini ialah pikiran yang berlebihan, karena pikirannya cuma satu, yaitu surga. Surga yang didapatkan dengan jalan pintas. Surga yang didapatkan secara cepat dan instan. Surga jangan dijual murah, ya,” katanya. (X-10)

“Saya berusaha mengubah mindset, penelitian tidak berhenti di paper, tetapi sampai bisa digunakan oleh stakeholder.” Prof Dr Bambang Subiyanto Plt Kepala LIPI

Wawancara | Hlm 5 DUTA

Adu Ketajaman di Mestalla SELA

Penciuman dan Emosi AROMA manis kue panggang segar bisa membuat Anda merasa hangat, sedangEBET kan aroma bunga yang mekar di musim semi mungkin mengarah pada perasaan gembira. Ini membuktikan indra penciuman Anda memiliki pengaruh kuat pada emosi Anda. Namun, apa yang terjadi jika Anda memiliki masalah dengan emosi? Hasil penelitian Marilena Aiello, peneliti neurosains kognitif di International School for Advanced Studies di Italia dan tim menyebutkan kondisi psikologis ini dikenal sebagai alexithymia, yang berarti sulit mengekspresikan emosi mereka. Orang dengan alexithymia mengalami kesulitan dalam memproses dan berhubungan dengan emosi yang berbeda, seperti sukacita, kemarahan, atau jijik. (Live Science/Arv/X-10)

Barcelona dan Valencia menjadi tim tersubur dalam urusan mencetak gol di La Liga musim ini. Dari 12 laga, Barcelona telah mencetak 33 gol, sedangkan Valencia 32 gol.

Sepak Bola | Hlm 7

JEDA

Leisure sebagai Lokomotif Perekonomian PERTUMBUHAN media sosial sudah berkembang sedemikian rupa. Tak jarang banyak penggunanya memamerkan foto-foto bepergian. Generasi milenial lebih memilih berbelanja pengalaman (experience) ketimbang belanja sandang. Salah satu perusahaan penyedia jasa akomodasi pariwisata, Traveloka, mengakui peningkatan per-

mintaan dan menjadikan traveling sebagai gaya hidup disebabkan peningkatan pendapatan masyarakat di Indonesia. “Kami melihat fenomena tersebut berhubungan dengan semakin meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang saat ini sudah mencapai US$3,570 (data 2016). Artinya, ada pertumbuhan

masyarakat kelas menengah di Indonesia,” ungkap Public Relations Traveloka, Busyra Oryza, di Jakarta, Jumat (24/11). Menurut pengamat bisnis dan pemasaran Yuswohady, salah satu ciri konsumen kelas menengah ini ialah bergesernya pola konsumsi mereka dari yang awalnya didominasi makanan-minuman menjadi hiburan dan leisure. Pola konsumsi mereka juga mulai bergeser dari goods-based consumption menjadi experience-based consumption. Experience-based consumption antara lain liburan, menginap di hotel, makan, dan nongkrong di kafe/resto, dan menonton film/ konser musik.

“Konsumen mulai memprioritaskan menabung untuk tujuan liburan (experience) di tengah atau akhir tahun,” jelas managing partner inventure itu kepada Media Indonesia, kemarin. Tidak hanya itu, kafe dan restoran berkonsep experiential (menjual pengalaman) menjamur. Warung modern ala ‘kids zaman now’ seperti Warunk Upnormal agresif membuka cabang. Pusat kecantikan dan wellness menjamur bak jamur di musim hujan. “Semuanya menjadi pertanda pentingnya leisure sebagai lokomotif perekonomian Indonesia,” ujarnya. (Rio/*/M-2) Milenial Zaman... | Hlm 6

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


2

SELEKTA

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

Guru Jadi Panutan Pendidikan Karakter Mendikbud menekankan perlunya komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru. DHIKA KUSUMA WINATA dhika@mediaindonesia.com

M

ENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan para guru harus menjadi panutan pendidikan karakter. “Momentum Hari Guru Nasional ini hendaknya kita jadikan sebagai refleksi, apakah guru-guru kita sudah menjadi

kata Mendikbud, berkaitan erat dengan implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Dalam perpres itu, Presiden mengamanatkan bahwa guru sebagai sosok yang utama dalam satuan pendidikan. Muhadjir kembali menegaskan penguatan karakter kian mendesak seiring dengan tantangan berat yang dihadapi dunia pendidikan di masa mendatang. “Para siswasiswi saat ini menghadapi globalisasi yang mengharuskan mereka beradaptasi dengan perkembangan kultural yang ada,” ujarnya.

teladan bagi peserta didiknya, dan apakah kita juga sudah cukup memuliakan guru kita yang telah berjuang untuk mendidik dan membentuk karakter kita,” ujar Mendikbud pada upacara puncak peringatan Hari Guru Nasional 2017 di Jakarta, kemarin. Tema Hari Guru pada tahun ini ialah Membangun pendidikan karakter melalui keteladanan guru. Tema itu,

Muhadjir memaparkan pendidikan di Tanah Air belum lepas dari masalah-masalah mendasar seperti soal kualitas dan kuantitas guru. Ia mencatat dalam lima tahun terakhir, ada 295 ribu guru yang pensiun. Namun, perekrutan baru belum dilakukan karena ada moratorium sejak tujuh tahun lalu. Sementara itu, terdapat 738 ribu guru non-PNS di luar guru pendidikan agama Islam yang merupakan domain Kementerian Agama. Jika ditambah dengan guru PAI, jumlahnya 840 ribu. “Kita kekurangan guru, terutama guru PNS.” Karena sistem pengelolaan

saat ini sudah terdesentralisasi, Muhadjir berpesan kepada pemerintah daerah untuk berkomitmen meningkatkan kuantitas dan kualitas guru. “Anggaran pendidikan 20%. Dari situ, 66% dikelola pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota. Yang dikelola Kemendikbud hanya 9%. Perlu ada peran pemerintah daerah untuk ikut melakukan redistribusi guru, meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru,” jelasnya.

Basuh kaki guru Peringatan Hari Guru juga berlangsung di berbagai daerah. Ratusan siswa SMA

Parlaungan di kawasan Berbek, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, misalnya, melakukan aksi cium tangan dan membasuh kaki para guru mereka. Selain karena guru telah memberi ilmu berguna, aksi itu untuk menjaga budaya cium tangan yang hampir punah di kalangan siswa. Sementara di Klaten, Jawa Tengah, sejumlah guru yang dirawat di Rumah Sakit Cakra Husana (RSCH) mendapat kunjungan manajemen rumah sakit dan hadiah berupa kain batik. Salah satu pasien, Siti Soendari, 77, mengaku terharu mendapat kunjungan

direksi RSCH. Terlebih ketika lagu Himne Guru dinyanyikan bersama di ruang rawat inap. “Terima kasih, mendengar lagu itu mengingatkan kembali ketika saya masih aktif sebagai guru matematika dan fisika,” ujarnya. Sementara itu, Heru Purnomo, selaku Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia, dalam keterangan pers kemarin, antara lain, mendesak pemerintah segera memperbaiki tata pengelolaan guru, membayar gaji guru honorer hingga menghilangkan pu ngutan yang membebani orangtua siswa. (AD/JI/JS/AT/BB/RF/ HS/X-11)

Longsor di Kulon Progo Tewaskan Satu Orang

MI/SUSANTO

ANUGERAH PESONA INDONESIA 2017: Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman (kedua dari kanan) mewakili Provinsi Riau disaksikan Sekretaris Kementerian Pariwisata

(Kemenpar) Ukus Kuswara (tengah) mendapat ucapan selamat dari Ketua Panitia Nanda Azwar (kedua dari kiri) setelah meraih Juara Umum dalam Anugerah Pesona Indonesia 2017 di Grand Studio Metro TV, Jakarta, kemarin. Anugerah Pesona Indonesia 2017 memberikan 15 kategori penghargaan pariwisata sebagai ajang bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan potensi pariwisata di daerah masing-masing sehingga mampu memperkenalkan budaya, obyek wisata hingga kuliner.

Riau Sabet Juara Umum Pesona Indonesia 2017 PROVINSI Riau meraih juara umum tempat pariwisata terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia 2017 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata. Pada perlombaaan itu, sebanyak 15 kategori diperebutkan sejumlah daerah peserta. “Penghargaan yang kami terima pada malam hari ini merupakan hasil kerja sama masyarakat dengan pemerintah Riau. Menjadi juara umum Anugerah Pesona Indonesia 2017 akan menjadi pendorong dan motivasi untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif di Riau,” kata Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman,

seusai menerima penghargaan juara umum, di Studio Metro TV, Jakarta, tadi malam. Ia menjelaskan, Riau mulai serius menggarap sektor pariwisata pada 2015 ketika mengalami pelambatan ekonomi. Dampaknya sangat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi provinsi itu karena membludaknya kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. “Kami akan terus menggenjot peluang ini, termasuk membantu upaya pemerintah pusat meningkatkan sektor pariwisata. Target ke depan ialah pariwisata bisa memberikan pemasukan yang lebih besar

lagi untuk Riau,” terangnya. Pada kesempatan sama, Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara, mengatakan anugerah pariwisata yang digelar untuk kali kedua itu bertujuan untuk memacu seluruh daerah mengembangkan kekayaan alam, kuliner, dan tradisi melalui kemasan pariwisata. Sektor ini bisa memberikan banyak dampak positif kepada daerah.Selain menambah pemasukan kas daerah, juga dapat mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah, termasuk usaha kreatif. “Harapan kita, event seperti ini dapat melahirkan tiga

hal, yaitu calibration atau penyesuaian pelayanan dengan standar internasional. Kemudian confident atau kep er cayaan d a e r a h a t a s sektor pariwisatanya bisa terus bertumbuh. Terakhir, credibility atau pengakuan atas prestasi daerah yang bisa memupuk semangat lebih tinggi lagi untuk me ngembangkan industri pariwisata lokal,” paparnya. Dia mengatakan Kementerian Pariwisata memberikan apresiasi kepada seluruh daerah yang mendapatkan voting tertinggi dari 15 kategori yang dipertandingkan. Anugerah Pesona Indonesia

2017, lanjutnya, berhasil menyedot perhatian masyarakat lokal dan internasional dengan jumlah voters sebanyak 213.820 atau meningkat 4 kali jika dibandingkan perhelatan serupa pada 2016. “Kenaikan jumlah suara tersebut juga dibarengi dengan kenaikan jumlah voters dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Singapura, dan Belanda sebanyak 5.445 suara atau naik 26% jika dibandingkan dengan tahun lalu.” Dia menegaskan Kementerian Pariwisata akan selalu membantu daerah yang ingin meningkatkan kualitas pariwisata mereka. (Cah/I-4)

HUJAN deras yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta menyebabkan longsor di Kabupaten Kulon Progo, kemarin. Titik longsor ada di Dusun Ngruno, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih. Tebing setinggi 7 meter, lebar 6 meter dengan ketebalan sekitar 2 meter longsor menimpa rumah Subarjo. Material longsoran hampir 150 meter kubik itu menghantam dan meruntuhkan tembok bagian depan rumah. Longsor yang terjadi pukul 01.30 WIB itu menimpa Bernadinus Setyo Tri Priyanto, 32, yang sedang tidur bersama istri, Riyani, 30, dan anak mereka, Riyo Raditya, 12. Kejadian itu menyebabkan Bernardinus, menantu Subarjo, meninggal dunia. “Istri dan anaknya mengalami luka-luka,” kata Anang Supriyanto, tetangga korban. Longsor juga terjadi di Kalibuko, Kecamatan Kokap. Tebing setinggi 2 meter longsor. Akibatnya, pohon jati yang ada di atas tebing tumbang dan menimpa rumah milik Suwito. Batang pohon menimpa bagian ruang tamu yang sedang kosong. Koordinator Tim Reaksi Cepat Kulon Progo, Suradi, mengingatkan warga agar selalu waspada terhadap potensi longsor susulan. Dari Jawa Barat, jalur kereta api dari Stasiun Bumi Waluya menuju Stasiun Cipendeuy, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, sudah bisa dilalui kereta api. Meski demikian, jarak tempuh kereta Usman Jaelani api hanya bisa dengan kepala BPBD Kab Sukabumi kecepatan 5 km per jam. Hingga sekarang, para petugas dibantu warga masih membersihkan sisa-sisa material longsor. Ancaman longsor juga terjadi di Kabupaten Sukabumi. Bencana longsor masih mendominasi di wilayah itu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat sejak Januari hingga November, dari 543 kejadian bencana, 244 kejadian adalah bencana longsor. “Pemkab Sukabumi sudah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor sejak 1 Oktober hingga 31 Desember,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Jaelani. Dari Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyiapkan anggaran Rp4 miliar untuk perbaikan sekitar 906 bangunan di tiga desa berlokasi di Kecamatan Waru, yang diterjang angin puting beliung pada Rabu (22/11). Berdasarkan keputusan Pemkab Sidoarjo, rumah rusak ringan akan menerima uang perbaikan maksimal Rp5 juta dan rusak sedang Rp10 juta. “Perbaikan rumah rusak berat maksimal Rp20 juta. Untuk rumah roboh menerima Rp30 juta,” kata Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin saat meninjau lokasi korban angin puting beliung, Jumat (24/11) sore. Masih terkait dengan bencana, BPBD Kabupaten Tabanan, Bali, menggelar apel siaga dan membersihkan sungai di Lapangan Wagimin Tabanan. Aksi itu bertujuan mencegah banjir. (AU/AT/BB/HS/AD/RS/N-3)

“Pemkab Sukabumi menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor sejak 1 Oktober-31 Desember.”

Indonesia Kutuk Serangan Bom di Mesir

AFP/MOHAMED EL-SHAHED

MENUNGGU DI LUAR RUMAH SAKIT: Keluarga korban serangan bom dan

penembakan di Masjid Rawdah, Jumat (24/11), menunggu di depan gerbang Rumah Sakit Suez Canal University di Ismailia, Mesir, kemarin. Di rumah sakit tersebut, warga yang menjadi korban serangan bom menjalani perawatan.

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras serangan bom dan penembakan di Masjid Rawdah, di Kota Bir al-Abd, Sinai Utara, Mesir. Aksi teror itu terjadi saat jemaah melaksanakan ibadah salat Jumat (24/11). “Negara kita, saya, mengutuk keras serangan yang terjadi di Mesir,” kata Presiden di Bukit Hijau Regency, Taman Setia Budi Indah, Kota Medan, Sumatra Utara, kemarin. Indonesia, lanjut Presiden, berkomitmen untuk bersamasama dengan Mesir menghadapi situasi seperti itu. “Duka dan simpati yang mendalam dari seluruh rakyat Indonesia, baik kepada pemerintah Mesir maupun masyarakat dan para korban,” ucapnya. Jokowi menegaskan aksi teror seperti itu harus

dicegah, salah satu caranya dengan meningkatkan kerja sama internasional dalam memerangi terorisme. “Saya kira sudah sering saya ulang-ulang bahwa kerja sama dalam rangka memerangi terorisme, radikalisme, ialah kewajiban kita bersama,” tandasnya. Senada, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga melontarkan kutukan keras terhadap pelaku serangan di Masjid Rawdah. “Kita tentu marah dan mengutuk pelakunya. Ini sangat fatal karena menyerang orang habis salat Jumat,” kata JK di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dia menegaskan, apa pun alasannya, serangan itu tindakan keji yang menyebabkan jatuhnya korban orang-orang tak berdosa. Sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia, JK mengaku sangat marah.

“Kita sangat sedih, saya pribadi marah atas kejadian ini. Walaupun ini bukan yang pertama, korban jiwanya paling banyak.” Dia berharap pemerintah Mesir segera bisa menangkap pelakunya. Pasukan Mesir melancarkan operasi militer ofensif menyasar kelompok militan yang dituding terlibat dalam serangan di Masjid Rawda. Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bersumpah melancarkan tindakan tegas terhadap para pelaku yang mengakibatkan sedikitnya 235 jemaah tewas. Melalui pidato di televisi, AlSisi mengatakan akan merespons para pelaku serangan dengan mengerahkan kekuatan besar yang dimiliki Mesir. “Tentara dan polisi akan membalas dendam kita untuk mengembalikan keamanan

dan stabilitas dalam waktu singkat,” tegasnya. Juru bicara Militer Mesir, Tamer Rifai, menambahkan Angkatan Udara Mesir sedang mengejar para penyerang. “Pasukan Mesir berhasil menghancurkan sejumlah kendaraan teroris berikut para pelaku di dalamnya,” kata Rifai. Menurut saksi mata, penyerang mengelilingi masjid menggunakan empat kendaraan dan meledakkan bom. Mereka kemudian menembaki jemaah yang keluar karena panik untuk menyelamatkan diri. Insiden tersebut merupakan aksi teror paling kejam dalam catatan negara itu. Untuk menghormati para korban, Al-Sisi mengumumkan suasana berkabung selama tiga hari terhitung sejak kemarin. (Nur/YR/Hym/AFP/I-4)


POLITIK & HUKUM

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

3

TGPF Solusi Penuntasan Kasus Penyerangan Novel

ANTARA/DARWIN FATIR

BERKAS PERSEORANGAN: Relawan Abdi Merah Putih mengangkat berkas pasangan perseorangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar, di Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin. Pasangan Ichsan-Mudzakkar (IYL-Cakka) menyetorkan sebanyak satu juta dukungan KTP elektronik dari persyaratan minimal 480.124 KTP-E dengan sebaran di 13 kabupaten/ kota se-Sulsel, untuk selanjutnya diverifikasi administrasi dan faktual oleh KPU.

Opsi Munaslub Partai Golkar Terbuka Pengurus pusat menilai menunggu hasil praperadilan merupakan proses yang paling cepat. Jika mengacu pada sistem peradilan, bisa memakan waktu lebih dari tiga tahun. RICHALDO Y HARIANDJA

richaldo@mediaindonesia.com

P

ARTAI Golkar masih berpegang pada keputusan rapat pleno terkait dengan nasib Ketua Umum Setya Novanto. Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan diadakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk pemilihan ketua umum baru. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Sarmuji mengemukakan hal itu dalam diskusi bertajuk Beringin Diterpa Angin, di Jakarta, kemarin. “Kemarin dinyatakan di rapat apabila praperadilan menolak gugatan Pak Novanto, kita akan minta dia mundur. Kalau Pak Novanto tidak mau mundur, kita akan segera rapat lagi menyelenggarakan munaslub. Kalau praperadilan ditolak, ya, beliau kita minta secara legowo mundur,” ucap Sarmuji. Menurut Sarmuji, menunggu hasil praperadilan merupakan proses yang paling cepat. Hal itu disebabkan, jika mengacu pada sistem peradilan sampai in kracht van gewijsde (berkekuatan hukum tetap), bisa memakan waktu lebih dari tiga tahun. “Kita menyandarkan pada harapan publik, kita enggak bersandar pada proses peradilan itu yang panjang, tapi kita pada praperadilan

saja. Jadi bagaimana dia akan sedikit membela diri.” Keputusan itu disebut Sarmuji sebagai yang terbaik yang bisa dilakukan untuk mengakomodasi masukan dari para peserta rapat. Meskipun demikian, suara di luar rapat juga akan didengarkan termasuk dari DPD. Untuk itu, Golkar akan melihat semua masukan dan suara dari DPD yang dikatakan banyak permintaan untuk menyelenggarakan munaslub. “Pertama saya belum tahu itu ada (20 DPD) beneran atau tidak. Kalau ada, itu harus dimasukan ke DPP Partai Golkar dan itu harus 2/3. Akan tetapi, sampai selarang belum ada,” terang Sarmuji. Apabila sudah ada usulan dari 2/3 DPD Partai Golkar provinsi, hal itu bisa dijadikan perhatian untuk menyelenggarakan munaslub. Namun, rencana munaslub harus diproses di sistem organisasi lebih dahulu. Di kesempatan yang sama, Koordinator Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut hasil rapat pleno Partai Golkar yang tidak menurunkan Setya Novanto tidak sesuai dengan harapan publik. Partai Golkar seharusnya melakukan percepatan untuk mengganti Setya Novanto. “Semakin lama dibiarkan, spekulasi akan berkembang. Orang banyak bertanya ke-

napa pertahankan Novanto, apakah ada indikasi bahwa uang yang Setya Novanto ambil (dalam kasus KTP-E) dipakai ke partai. Ini yang kita khawatirkan,” terang Doli. Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi yang turut menjadi pembicara menyatakan desakan untuk melakukan perubahan sudah banyak disuarakan DPD. “Kita lagi konsolidasi DPD I. Ada 20 lah yang sudah berkomitmen untuk mengajak lainnya. Enggak usah disebutkan, yang jelas Jawa sudah semuanya,” ucap Bupati Purwakarta itu.

Bangkitkan kepercayaan Analis komunikasi politik Gun Gun Heryanto dalam kesempatan yang sama meminta Golkar tidak ragu melakukan pergantian ketua Umum. Penyelesaian persoalan yang menimpa Partai Golkar tidak bisa dengan penyelesaian ‘seolah-olah’. Menurutnya, harus ada suatu penyelesaian strategis yang bisa membangkitkan kepercayaan publik. “Golkar masih surplus kader, tidak akan rugi. Ini bukan soal person, tapi bagaimana ada citra institusi,” ucap Gun Gun. Dorongan agar Partai Golkar berbenah juga disuarakan Peneliti LIPI Siti Zuhro. Diingatkannya, tidak ada partai politik yang kebal terhadap kemerosotan jika terkena kasus hukum. (P-1)

MI/RAMDANI

BERINGIN DITERPA ANGIN: Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Sarmuji (kiri), koordinator

Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia (tengah), dan pakar politik LIPI Siti Zuhro saat diskusi di Jakarta, kemarin. Diskusi terkait dengan masalah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto tersebut mengangkat topik Beringin Diterpa Angin.

LANGKAH Polda Metro Jaya yang merilis dua sketsa wajah terduga pelaku penyerangan dengan air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan dinilai belum menunjukkan kemajuan penyelidikan. Penuntasan kasus itu tetap memerlukan tim gabung an pencari fakta (TGPF). Demikian dikemukakan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Abdullah Dahlan ketika dihubungi dalam kesempatan terpisah, kemarin. Menurut Dahnil, sketsa wajah yang dipublikasikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz dalam konferensi pers di Gedung KPK pada Jumat (24/11), pernah dibuat oleh salah satu media nasional di Tanah Air, beberapa waktu lalu. Artinya, informasi yang diberikan itu dapat dipastikan bukan perkembangan baru. “Kami malah semakin pesi-

mistis kasus ini mau dituntaskan secara serius oleh pihak kepolisian. Itu sketsa berbeda dengan yang ditujukkan Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) saat dipanggil Presiden Jokowi sehingga sama saja menambah teka-teki, semakin lamban, kabur,” ujarnya.

ICW tetap berharap polisi mampu secepatnya menunaikan janji ungkap pelaku. Dahnil mengemukakan desakan publik agar dibentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) masih sangat relevan. Hal senada disampaikan Abdullah Dahlan. Menurut dia, penyelidikan yang dilaku-

kan polisi sudah cukup lama, hampir delapan bulan. Publik menghendaki kepolisian segera menunaikan janji agar perkara penyiraman air keras terhadap Novel tidak semakin berlarut. “Ada desakan ketika ada keraguan polisi untuk ungkap kasus, desakan publik soal pentingnya TGPF menjadi hal yang signifikan untuk membantu proses penyelidikan dan penyidikan oleh kepolisian,” kata dia. Meski demikian, imbuh Dahlan, ICW tetap berharap polisi secepatnya mengungkap pelaku penyiraman dan aktor intelektual di balik perkara tindak pidana tersebut. Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menyebut dua sketsa wajah yang dirilis pada Jumat (24/11) didapat dari informasi dua saksi yang mengarah pada 90% akurasi terduga pelaku. Novel merupakan penyidik KPK yang antara lain menangani kasus megakorupsi pengadaan KTP-E. (Gol/P-1)

Imbauan Sukar Cegah Ujaran Kebencian UJARAN kebencian akan muncul dan makin marak setiap kali memasuki periode pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) ataupun pemilu. Langkah konkret untuk mengantisipasi dan membangun prakondisi agar ujaran kebencian tidak merebak di masyarakat lebih dinantikan. “Bukan hanya imbauan jangan melakukan ujaran kebencian saja, tapi lebih konkret lagi para elite, aktor, pemimpin di semua jenjang pemerintahan, tokoh masyarakat,” terang peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Siti Zuhro saat dihubungi Media Indonesia, kemarin. Sebelumnya diberitakan, Munas Alim Ulama 2017 di Pondok Pesantren Darul Falah, Mataram, NTB, menyepakati ujaran kebencian perbuatan tercela sehingga haram untuk kepentingan apa pun, termasuk dakwah. Menurut Siti, imbauan ataupun fatwa yang melarang ujaran kebencian belum cukup. Setidaknya para elite, pemimpin, ataupun tokoh masyarakat harus memberi teladan bertutur kata yang baik dan tidak menimbulkan kebencian kepada orang lain

atau kelompok tertentu. “Negara ini sedang butuh panutan, kepemimpinan. Tidak hanya pemimpin yang secara formal di lingkup pemerintahan, tapi juga informal seperti tokoh adat, tokoh agama, atau tokoh masyarakat.” Bukan hanya elite, pengamat politik dari Universitas Paramadina Toto Sugiarto mengatakan semua pihak berperan untuk mencegah ujaran kebencian merebak pada momen pilkada dan pemilu. Publik mesti disadarkan politik bukan untuk dilakukan dengan segala cara. “Politik harus dilakukan dengan santun.”

Caranya, partai politik mengingatkan pasangan calon yang diusungnya dan tim sukses untuk tidak menggunakan ujaran kebencian. Kedua, penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu harus membuat regulasi terkait sanksi bagi penyebar ujaran kebencian. Ketiga, tokoh masyarakat juga mempunyai tanggung jawab untuk menjelaskan kepada masyarakat untuk berpolitik yang benar. “Terakhir, masyarakat juga harus bisa mengerem diri kalau ada ujaran kebencian, mereka tidak ikut menyebarkannya,” tandas Toto. (Nur/P-1)


4

UMUM

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

Gunung Agung Erupsi Penerbangan Normal

ANTARA/WIRA SURYANTALA

PENERBANGAN BATAL: Calon penumpang menunggu jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali, kemarin. Sebanyak 17 jadwal penerbangan

internasional dari dan menuju Bali dibatalkan karena dampak erupsi Gunung Agung.

GUNUNG Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali erupsi sekitar pukul 17.30 Wita, kemarin. Kolom abu teramati berwarna kelabu kehitaman bertekanan sedang setinggi 1.500 m di atas puncak Gunung Agung. Erupsi secara visual teramati dari daerah Culik dan Batulompeh ke arah barat-barat daya. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan kejadian ini merupakan erupsi kedua Gunung Agung. Erupsi pertama terjadi pada Selasa (21/11) pukul 17.05 dengan tinggi asap kelabu tebal dengan tekanan sedang maksimum 700 meter. “Tidak ada peningkatan aktivitas kegempaan dan vulkanis setelah erupsi hingga petang ini.” Dia juga mengatakan status Gunung Agung hingga saat ini tetap siaga (level 3). Tidak ada peningkatan status dan PVMBG terus melakukan pemantauan dan analisis aktivitas vulkanis. “Rekomendasi juga tetap, yaitu agar tidak melakukan aktivitas apa pun di dalam radius 6 km ditambah perluasan sektoral sejauh 7,5 km ke

arah utara-timur laut, tenggara, dan selatan-barat daya,’’ katanya. Meski terjadi erupsi, sampai saat ini operasional Bandara Ngurah Rai masih berjalan normal. Otoritas bandara tetap mengoperasikan bandara sebagaimana mestinya. “Sampai saat ini bandara masih normal. Penerbangan domestik juga normal. Penerbangan internasional juga normal. Jadi tidak ada penumpukan penumpang di bandara,” kata Humas PT Angkasa Pura Ngurah Rai Arie Ashanurrohim. Namun, kemarin sembilan penerbangan asal Australia ke Bali dan sebaliknya dibatalkan dan dialihkan, di antaranya maskapai Jet Star dan Virgin Air. ‘‘Kebijakan penundaan dan pengalihan itu berasal dari maskapai. Belum ada notam resmi dari otoritas terkait. Makanya kami juga belum bisa menyimpulkan apakah kebijakan maskapai yang membatalkan dan mengalihkan penerbangannya karena letusan Gunung Agung atau bukan,” katanya. Pihak otoritas bandara baru menerima jika Jet Star memang menunda penerbangan karena peningkatan aktivitas Gunung Agung. (OL/X-10)

Kekerasan pada Perempuan Cenderung Meningkat Dari tahun ke tahun, kasus kekerasan terhadap perempuan tidak turun. Kasus kekerasan tertinggi ada di Indonesia Timur, terutama Papua. PALCE AMALO

palce@mediaindonesia.com

M

ENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengingatkan pemerintah daerah dilarang menutup mata atas kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Yohana menyebutkan kasus kekerasan terhadap perempuan cukup tinggi seperti di Papua. Menurutnya, kekerasan terhadap perempuan di Papua dipicu minuman keras. Para suami di papua sering menenggak

minuman keras dan mabuk. Saat mabuk, mereka memukuli istri dan anak-anak. “Banyak perempuan menjadi gila, bahkan meninggal dalam perawatan di rumah sakit karena dipukul suami. Kekerasan fisik terhadap perempuan masih ada sampai sekarang,” kata Menteri Yohana saat menghadiri Peringatan Hari Antikekerasan terhadap Perempuan di car free day Kupang, Nusa Tenggara Timur, kemarin. Menurutnya, sekitar 28 juta perempuan di seluruh Indonesia mengalami kekerasan setiap hari, dengan jumlah terbanyak di Indonesia Timur. Pemerintah daerah tidak boleh menutup mata terhadap kondisi seperti ini. “Perempuan dan anak menentukan masa depan bangsa. Jangan rasa berat untuk menambah anggaran mengurus perempuan dan anak,” tegasnya. Selain di Papua, kekerasan terhadap perempuan banyak ditemukan di NTT. Menteri Yohana meminta Pemprov NTT tidak membiarkan kasus kekerasan terhadap perem-

puan dan anak terus berlangsung, yang kemudian menjurus kepada perceraian. “Mohon (pemerintah daerah) memperhatikan hal-hal ini. Jangan ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata dia. Menurutnya, Kementerian PP-PA sudah melakukan langkah-langkah pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak seperti bertemu dewan adat di Papua dan NTT. “Kami menggandeng pemerintah, tokoh agama, dan tokoh adat untuk bersama-sama memberikan penyuluhan sampai ke desa-desa supaya perempuan dan anak dilindungi. Jangan sampai dieksploitasi dan didiskriminasi,” ujarnya. Selain kasus kekerasan, NTT tercatat sebagai daerah dengan kasus perdagangan manusia terbanyak. Mayoritas mereka diperdagangkan ke Hong Kong dan Malaysia. “Berdayakan perempuan karena mereka aset bangsa. Bilamana lakilaki dan perempuan bekerja secara setara, saya yakin NTT akan maju,” ujarnya.

Kekerasan seksual Masih terkait dengan kekerasan terhadap perempuan, Komnas Perempuan menyebutkan jumlah kasus kekerasan seksual setiap tahunnya meningkat. Berdasarkan hasil studi Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia Fakultas Hukum Universitas Indonesia (MaPPI FHUI), kasus kekerasan seksual selama Agustus-Oktober yang bersumber dari pemberitaan lima media online, ada 367 berita, dan 275 atau 74,9% di antaranya terjadi di dalam negeri. Korban kekerasan seksual yang diberitakan rata-rata berusia 14 tahun, dengan jumlah tertinggi 58% korban berusia 11-20 tahun, dan 29,5% korban berusia 1-10 tahun. Kategori korban anak-anak mendominasi kasus kekerasan seksual selama tiga bulan terakhir yaitu sebanyak 86% laporan berita kasus anak dan 14% kasus orang dewasa. “Korban kekerasan seksual terbanyak adalah perempuan dan mereka mengalami trauma,” kata Bestha Inatsan Ashila, peneliti MaPPI FHUI. (*/N-3)

Bareskrim Selidiki Korupsi Rp36 M di Kemenhub PENYIDIK Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri sudah memeriksa 14 kapal patroli Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di beberapa daerah. Pemeriksaan fisik kapal itu merupakan tindak lanjut penyidikan Dittipikor atas dugaan korupsi pengadaan kapal patroli Satker Peningkatan Fungsi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) di Kemenhub senilai Rp36,5 miliar. Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Brigjen Ahmad Wiyagus mengatakan, pihaknya telah menyidik dugaan korupsi pengadaan kapal tersebut sejak Februari lalu. Penyidik pun telah menetapkan satu pejabat Kemenhub sebagai tersangka.

“Ini tindak lanjut dari penyidikan yang sudah dilakukan dengan tersangka Kapokja pengadaan kapal berinisial C,” jelas Wiyagus saat dihubungi, kemarin. Kapal yang dibeli dari anggaran APBN pada 2013-2014 tersebut diduga tidak dikirimkan perusahaan pemenang tender, yakni PT Pantheon di Surabaya, PT F1 Perkasa di Banyuwangi, PT MBB, dan PT SSB. Pemeriksaan kapal pun dilakukan di berbagai tempat terpisah. Empat kapal yang dibuat PT Pantheon diperiksa di galangan Surabaya, sedangkan lima kapal lain diperiksa di galangan PT F1 Perkasa Banyuwangi. “Kami memeriksanya berbeda

hari. Seperti pemeriksaan kapal patroli kelas IV di KSOP Tarakan dan di KSOP Pekanbaru buatan PT MBB pada 20-25 November. Selanjutnya, satu kapal patroli kelas IV di KSOP Sebuku di Kalsel, satu unit di Banjarmasin milik PT SSB, dan pemeriksaan kapal patroli kelas V di Labuan Bajo, NTT, buatan PT Pantheon,” paparnya. Karena itu, pengungkapan kasus tersebut terkesan lambat. Untuk mengungkap kasus ini, pihaknya menggandeng KPK, PT Badan Klasifikasi Indonesia (BKI), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selain itu, penyidik sudah memeriksa 35 saksi yang terlibat dan mengetahui pengadaan itu.

Penyidik, ungkapnya, fokus terhadap paket pekerjaan kapal patroli FRP karena diduga proyek itu tidak selesai sesuai dengan kontrak yang telah ditentukan. Sebelumnya, dugaan korupsi dilaporkan Inspektorat Kementerian Perhubungan ke Bareskrim Polri karena ada indikasi melawan hukum dan menyebabkan kerugian negara. Temuan ini berdasarkan audit anggaran tahun yang sama. s Itjen Kemenhub Inspektur Jenderal Cris Kuntadi saat itu mengatakan sudah melaporkan temuan itu ke menteri perhubungan saat itu, Ignasius Jonan. Dia menduga ada pihak internal untuk memuluskan rencana tersebut. (Sru/J-3)

ANTARA/ARIF FIRMANSYAH

MULUNG SAMPAH CILIWUNG: Relawan memungut sampah di aliran Sungai Ciliwung saat Mulung Sampah Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, kemarin. Kegiatan Mulung Sampah Ciliwung yang dilakukan Laskar Karung Komunitas Pecinta Ciliwung (KPC) bersama warga Kelurahan Katulampa dan PSDA Bogor tersebut mampu memungut sampah hingga 30-50 karung.

Faktor Kelalaian Kerap Jadi Pemicu Kecelakaan FAKTOR kelalaian manusia seringkali menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Untuk itu, pembinaan kepada pengendara harus dilakukan secara periodik. “Pengendara harus mengetahui bagaimana seharusnya berkendara, di antaranya harus siap diri, siap kendaraan, dan siap mematuhi peraturan lalu lintas,” ujar Direktur Teknik dan Operasi Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak Sunarto Sastrowiyoto dalam sosialisasi program Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas (IAABL), di Mal Atrium Tangerang City, Banten, kemarin. Program IAABL ini merupakan salah satu rangkaian ulang tahun ke28 Astra Infra Toll Road TangerangMerak yang merupakan brand name dari PT Marga Mandalasakti. Sunarto melanjutkan Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak selaku operator Tol Tangerang-Merak merasa berkepentingan menggalakkan kampanye keselamatan berlalu lintas agar bisa mengurangi tingkat kecelakaan di Indonesia, khususnya di ruas Tol Tangerang-Merak. Itu sebabnya, dalam kegiatan yang

digelar bersama Metropolitan Edpresway Company Limited sejak 2010 melalui program Tokyo Smart Driver itu, juga dihadiri empat komunitas roda empat dan Japan International Cooperation Agency (JICA) sebagai perwakilan dari Kedubes Jepang. “Kami hadirkan komunitas kendaraan roda empat ini agar mereka berkomitmen untuk taat berkendara,” kata Sunarto. Sementara itu, Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Metro Jaya AKB Bambang Gunawan yang turut hadir menambahkan kampanye keselamatan berlalu lintas perlu diadakan terusmenerus agar masyarakat lebih hati-hati saat membawa kendaraan di jalan raya dan tol. Ini mengingat tingkat kecelakaan di jalan, khususnya di wilayah Polda Metro Jaya, cukup tinggi, yaitu rata-rata 5-10 kecelakaan setiap hari. Karena itu, kata dia, perlu diberikan pembekalan kepada masyarakat agar saat berkendara benar-benar siap, baik stamina maupun kondisi kendaraannya. “Terakhir, juga harus taat pada rambu-rambu lalu lintas,” tutup Bambang. (SM/E-3)

Semanis Gulali di Rumah Susun

MI/SUSANTO

DISKON BESAR: Pengunjung memadati pusat perbelanjaan Matahari, Mal Taman Anggrek, Jakarta, kemarin. PT Matahari Department Store Tbk akan menutup gerainya di Mal Taman Anggrek pada 3 Desember 2017 sehingga melakukan diskon besar-besaran untuk semua produknya.

PERBEDAAN laiknya menjadi perekat yang manis, semanis gulali. Pesan Kakek Gulali kepada 11 anak rusun di Jakarta itu disambut dengan tepuk tangan gemuruh ratusan penonton Operet Aku Anak Rusun di ruang teater besar Taman Ismail Marzuki, kemarin. Operet anak bertema Ada gulali di hatiku menggambarkan keragaman yang direkatkan perbedaan. Sebanyak 141 anak dari berbagai rusun di Jakarta itu mementaskan kisah persahabatan 11 anak yang berbeda suku dan agama, tapi tinggal di rusun yang sama. Cerita yang dibalut dalam drama musikal yang apik dengan iringan ragam lagu daerah itu mampu menyihir ratusan penonton. Pementasan yang digagas Reachout Foundation berkolaborasi dengan Perkumpulan Artsip, Paduan

Dengan pertunjukan ini, anak-anak dapat mengenal kembali lagu anak populer dan daerah yang merupakan bagian warisan budaya kita. suara Gloriamus, dan Soundkestra itu merupakan pertunjukan hasil karya anak rusun dengan mengangkat cerita kehidupan rumah susun di Jakarta yang kaya keberagaman budaya. “Dengan pertunjukan ini anakanak dapat mengenal kembali lagu

anak populer dan daerah yang merupakan bagian dari warisan budaya kita,” ujar General Secretary Reachout Foundation Adithya R Franciscus. Dia juga berharap anak-anak di berbagai daerah bisa lebih berani dan berkarya dan berkreativitas. Selain itu, masyarakat dapat berperan aktif dalam program pemberdayaan dan edukasi keluarga dan anak di rumah susun yang dilakukan secara berkelangsungan. “Pertunjukan ini juga sebagai bukti anak-anak kita memiliki potensi kreativitas dan karya yang luar biasa dengan adanya platform yang memadai,” imbuhnya. Pentas yang dihadiri anak-anak dari berbagai daerah itu menampilkan 20 lagu daerah dan ada yang

diaransemen ulang dengan diiringi kelompok orkestra dan paduan suara. Lagu itu ditampilkan dengan unik dan energik. Salah satu penonton, Donny Agustian, 36, mengaku terhanyut dalam kenangan masa kecilnya ketika dia bisa bermain sesukanya bersama teman-teman sebaya kala itu. “Sangat menginspirasi,” katanya. Ungkapan senada disampaikan Ellisa Karim, 38, yang membawa dua anaknya untuk menonton pertunjukan ini. Dia menilai acara itu menjadi tontonan yang menginspirasi setiap anak. “Bagus sekali acara seperti ini karena anak bisa terinspirasi untuk berkarya minimal bisa melihat penampilan anak-anak yang berani dan percaya diri,” ungkapnya. (Sru/J-3)


WAWANCARA

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

PROF DR BAMBANG SUBIYANTO

BIODATA Nama: Prof Dr Bambang Subiyanto Agama: Islam Jabatan: Plt Kepala LIPI Pendidikan: S-3, Wood Science and Technology, Kyoto University, Jepang S-2, Wood Science and Technology, Kyoto University, Jepang S-1, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor

MI/RAMDANI

Penelitian tidak

Berhenti di Makalah Ia berusaha meningkatkan implementasi penelitian dengan mengubah mindset para peneliti soal pentingnya paten. FERDIAN ANANDA MAJNI ferdian@mediaindonesia.com

M

ESKI masih banyak berkas menanti di meja, Plt Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Bambang Subiyanto, langsung bersiap berbincang begitu Media Indonesia tiba pada Rabu (22/11) sore di kantornya, Gedung LIPI, Jakarta. Mengemban tugas pimpinan sejak sekitar pertengahan tahun ini, yakni dengan berpulangnya Kepala LIPI saat itu Iskandar Zulkarnain, Bambang harus melanjutkan tanggung jawab yang jelas tidak mudah. Bukan saja menghadapi harapan masyarakat akan implementasi penelitian yang lebih luas, LIPI juga diharapkan lebih banyak melakukan kajian sosial politik seiring dengan situasi terkini dalam negeri. Lalu bagaimana Bambang membawa LIPI menjawab tantangan-tantangan itu? Sembari menawarkan teh dan kue khas Jepang, yang merupakan buah tangannya, berikut ia berbagi jawaban. Perubahan apa yang Anda lakukan semenjak mengemban tugas sebagai Plt Kepala LIPI? Selama ini sebagian besar penelitian hanya berhenti sampai ke paper dan paten atau makalah saja. Saya berusaha mengubah mindset, penelitian tidak berhenti di paper, tetapi sampai bisa diimplementasikan, diaplikasikan atau bisa digunakan oleh stakeholder karena kami menginginkan LIPI bisa dikenal oleh masyarakat secara luas dengan karya yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan.

pendapatan negara. Dengan demikian, kita memiliki dana lebih. Dengan begitu, kita bisa memiliki peralatan canggih supaya para peneliti itu bisa membuat analisis lebih dalam. Kedepannya, sara itu bisa menjadi titik awal untuk mendapatkan hadiah Nobel.

Salah satu cara untuk mengubah mindset ini dengan mendorong penelitian untuk dipatenkan sehingga paten bisa melonjak. Yang tadinya cuma 60 sekarang menjadi 150 produksi paten. Soal paten ini, LIPI leader-nya di Indonesia dan merupakan produsen paten terbesar di ASEAN dan Australia. Kita sekarang punya lebih dari 500 paten. Hal ini menunjukkan bahwa memang kita ubah arah dari penelitian yang tadinya hanya berupa paper itu. Tetapi kembali soal implementasi, memang butuh biaya besar. Karena itu kami berusaha mendatangi Bappenas, Kemenristek Dikti, dan Menteri Keuangan untuk pembiayaan. Alhamdulillah, kami juga mendapatkan tambahan anggaran dari Dikti.

hingga apa pun yang dilakukan mereka tidak mau, kedua mungkin memang karakter pengusaha Indonesia, yang tidak berani dan menanggung risiko.

Bagaimana langkah riil untuk meningkatkan implementasi penelitian itu? Selama ini memang tempat untuk menyiapkan suatu teknologi supaya bisa dipakai itu di pusat inovasi, yaitu Sains Techno Park. Kalau (penelitian) sudah dipaten, tapi masih tidak bisa digunakan, langkah pertama yaitu inkubasi teknologi sehingga ouput-nya matang sehingga tidak ada keraguan atau kegagalan jika digunakan pihak lain. Kedua, tentang inkubasi bisnis yaitu bagaimana caranya supaya kegiatan atau produk yang dihasilkan itu diketahui harganya. Namun, jika ditanya kenapa industri masih tidak mau menyerap (penelitian), ada dua penyebabnya. Kemungkinan besar hasil penelitian kita itu tidak sesuai keinginan dan memenuhi kebutuhan industri atau sektor swasta se-

Apakah upaya untuk implementasi itu bisa berjalan dengan anggaran yang ada? Apalagi tahun depan pagu anggaran LIPI berubah dari Rp2,3 triliun menjadi Rp1,3 triliun. Mungkin intesitas akan kita kurangin, misalnya kita melakukan dinas pengambilan data 5 orang akan kita kurangin menjadi 2 orang. Namun, ini sebenarnya membingungkan juga karena yang dikurangin biaya perjalanan dan koordinasi. Padahal, perjalan dinas kami dalam rangka menjalankan penelitian bukan koordinasi. Jadi, targetnya kami turunkan dan disesuaikan dengan anggaranya. Dengan pengurangan itu, gaji dan biaya jasa itu tidak bisa dikurangi. Mudah-mudahan dengan Undang-Undang Sistem Teknologi dan Ilmu Pengetahuan yang baru, dapat dicantumkan bahwa anggaran penelitian 2% dari izin

TONTON VIDEONYA DI:

Sekarang ini bahasan publik di sektor politik, ekonomi, hingga e-commerce juga semakin mengandalkan hasil riset. m Bagaimana upaya LIPI menggenjot penelitian di bidang itu? p Ya, itu jadi tantangan untuk LIPI. Sebenarnya kita harus melakukan penelitian dan menyiapkan generasi millenial. Kita harus bisa mengantisipasi perubahan lingkungan dan teknologi dengan kajian global village, yakni bahwa di dunia global tidak ada batasan. Soal kajian politik seperti pemilu, memang ada beberapa teman ilmu sosial dan kemanusiaan sudah melakukan kajian. LIPI sudah melakukan kerja sama dengan KPK, bagaimana membuat kajian rekrutmen para politikus yang bagus, tidak koruptor, dan bagimana cara etika berpolitik. Jadi, penelitian kami sudah ke arah sana, sudah menjadi buku, tetapi menunggu anggaran sosialisasi. Saat ini isu intoleransi masih mencuat di masyarakat. Bagaimana LIPI mengambil peran untuk ikut meredakan konflik SARA? Kami sudah menggelar diskusi dan pertemuan tentang bagaimana memelihara kebinekaan. Puncaknya kami mengundang presiden-presiden terda-

hulu, tetapi belum bisa terlaksana. Itu sebenarnya dalam rangka memeliharan kebinekaan, juga mencari apa benar ada kerenggangan pada kebhinekaan. Jika dilihat, memang tidak ada masalah, tetapi kenapa ada pihak yang begitu emosi. Mungkin terpancing dengan adanya medsos. Oleh karena itu, kami sebut namanya radikalisme atau sumbu pendek, tahun depan akan dikaji dan akan kami berikan solusinya kepada pemerintah. Intinya para pemimpinan konsisten menjaga keutuhan NKRI. Bagaimana dengan upaya menyebarluaskan antusiasme penelitian kepada remaja? Terus terang, antusiasme remaja sudah bisa dilihat dari kegiatan lomba-lomba karya ilmiah remaja dan perkemahan remaja nasional. Cuma sekarang bagaimana kedepannya. Apalagi, mereka setelah kita bimbing, mereka sangat antuasias sekali mendapatkan bimbingan. Itu juga terlihat saat kami melakukan pameran, mereka sebenarnya ingin dibimbing secara terus-menerus. Bahkan saya pernah menanyakan dan mereka menjawab ingin menjadi peneliti. Ini sebenarnya yang membuat saya senang bahwa banyak anak muda yang ingin menjadi peneliti. Namun, kita tahu semuanya memerlukan anggaran. Dengan dana sedemikian terbatas, kami akan berusaha terus mencari anggaran lebih, dan mencari partner atau sponsor dalam rangka mengadakan kegiatan, dari awal sampai menjadi peneliti hebat di Indonesia karena peneliti hebat itu bisa di LIPI dan institusi lainnya. (M-3)

Ujian Tersembunyi Profesor Jepang AWALNYA, Bambang Subiyanto tidak berniat menjadi peneliti. Namun, tahun demi tahun menapaki dunia penelitian hingga mengenyam gelar master dan doktor di Jepang membuatnya terus menemui banyak pengalaman yang membuatnya makin mencintai profesi tersebut. “Yang paling berkesan itu saat saya masuk LIPI dengan status CPNS saya dikirim ke Jepang untuk training 3 bulan. Saat masuk LIPI pun saya masih raguragu, apalagi ada teman juga yang keluar, mereka tidak tahan karena gajinya kecil dan saya harus berangkat ke Jepang,”

kata alumnus Pendidikan Strata Satu di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini. Belakangan, kenangnya, Bambang baru menyadari pelatihan ke Jepang itu merupakan bentuk apresiasi LIPI terhadapnya. Dari situlah ia mulai menikmati masa training-nya di Universitas Kyoto, Jepang. “Saat mulai menikmati masa training di Jepang, saya mulai memikirkan jika ingin berkarier di LIPI, pendidikan saya sebatas S-I tidak cukup. Saya mulai berpikir bagaimana pendidikan saya harus maksimal untuk bisa bertahan

di LIPI,” sebut pria kelahiran Nganjuk, 20 Desember 1958, itu. Niat itu ia sampaikan kepada sang profesor pembimbing dan nyatanya membuahkan sebuah pengalaman yang tidak dilupakan hingga kini. Pengalaman itu ialah ‘ujian-ujian’ unik untuk melanjutkan pendidikan. Sang profesor memintanya mengadakan pesta dan Bambang diharuskan menyiapkan masakan Indonesia. Meski tidak lihai dalam urusan memasak, ia mulai belanja bumbu ala kadar untuk memasak nasi goreng.

“Saya jarang masak, ditambah lagi bumbu untuk mengolah nasi goreng di Jepang tidak selengkap di Indonesia. Jadilah saya bereksperimen dengan bumbu-bumbu yang ada. Ini perintah profesor saya maka sepenuh hati saya lakukan,” kenangnya. Permintaan sang profesor tidak berhenti di sana. Bambang juga diajak naik gunung dengan membawa sejumlah perlengkapan. Usaha dan kerja keras Bambang yang sepenuh hati tidak siasia. Menjalang masa training berakhir, profesornya memberikan sebuah surat

yang sangat berharga baginya, yakni surat rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan. Sang profesor juga menjelaskan kegiatan memasak dan naik gunung merupakan ‘ujian tersembunyi’ yang nyatanya telah mampu menunjukkan kualitas tekad dan kecerdasan yang ada pada diri Bambang. Seusai meraih gelar master bidang pertanian dan gelar doktoral di Jepang, Bambang pun kembali ke Tanah Air. Selepas itu perjalanan kariernya terus bersinar hingga kini mengemban tugas sebagai pemimpin LIPI. (FD/M-3)

5


6

JEDA

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

Salah satu ciri konsumen kelas menengah ini ialah bergesernya pola konsumsi mereka dari yang awalnya didominasi makanan-minuman menjadi hiburan dan leisure.

Milenial Zaman Kini

Doyan Pelesiran

FARIO UNTUNG

fario@mediaindonesia.com

K

ETIKA ada waktu luang, Pipiet selalu menyempatkan diri untuk memburu tiket promo dari berbagai macam maskapai penerbangan, baik itu domestik maupun internasional. Karena baginya, traveling juga merupakan sebuah investasi. “Saya bersama suami sering berkelakar kalau kami bekerja untuk berlibur. Karena bagi kami, traveling itu sebenarnya bukan sekadar berlibur atau menghamburkan uang, melainkan sebuah investasi pengalaman hidup yang kadang tak ternilai,” tutur Pipiet kepada Media Indonesia, Rabu (22/11). Kebiasaan berlibur itu juga terus dilakukan ketika perempuan bernama lengkap Pipiet Tri Nooraatuti sudah memiliki anak. Bahkan, ketika anaknya masih berusia lima bulan, ia bersama dengan suami sudah mengajak anaknya berlibur untuk memperkaya wawasan. “Setelah kami sudah memiliki anak yang kini sudah berusia 4,5 tahun, kami ingin memberikan berbagai pengalaman dari traveling ini. Karena bukan hanya jalan-jalan saja, melainkan kita bisa mengenal dunia lebih luas lagi,” sambungnya. Ketika sudah lima tahun berkeluarga, perempuan 34 tahun itu telah beberapa kali mengunjungi kota-kota di Indonesia dan menjelajahi berbagai negara bersama keluarga kecilnya itu. Bahkan dalam waktu dekat, sudah ada dua destinasi telah dijadwalkan. “Kalau domestik sudah banyak ya mulai dari Yogyakarta, Solo, Bali, Lombok, Malang, Surabaya, Ambon, Maluku dan lain-lain. Nah kalau untuk waktu dekat ini, akhir tahun kami akan ke Yogyakarta dan Februari tahun depan ke Jepang,” tutur Pipiet yang juga sudah mengajak anaknya ke Singapura, Malaysia, dan Jepang itu.

Prioritas Dalam menjalankan kegemaran pelesiran bersama keluarga ke berbagai kota dan negara lain, Pipiet bahkan tak pernah ragu menunda kebutuhan tersier lain untuk lebih memilih dialokasikan ke dana jalan-jalan. Namun, Pipiet memastikan ia bersama dengan suami selalu menjadikan kebutuhan primer sebagai yang utama. Barulah setelah kebutuhan utama terpenuhi, dana untuk jalan-jalan akan menjadi prioritasnya. “Kalau sampai mengorbankan kebutuhan primer sih tidak ya. Tapi kalau menunda kebutuhan tersier lain untuk bujet jalan-jalan, itu pasti. Karena kami selalu selalu menyisihkan dana untuk traveling,” sambungnya.

Pelesiran ke destinasi baru merupakan sebuah tujuan hidup yang selalu dinanti-nantikan seluruh anggota keluarga. Meski sedikit berbeda, David Kartono mengaku bisa melakukan penghematan dan menabung untuk menyambangi destinasi yang sudah menjadi impian sejak lama. Namun, semua dilakukan masih dalam batas wajar. “Terkadang kami lakukan itu (mengorbankan kebutuhan lain), terutama untuk destinasi impian kami, tetapi tidak sampai ekstrem karena kami masih mengimbangi dengan kebutuhan primer keluarga,” ungkap David. Bagi David dan keluarga, pelesiran ke destinasi baru merupakan sebuah tujuan hidup yang selalu dinanti-nantikan seluruh anggota keluarga. Bahkan terkadang, istri atau anak-anak kerap menanyakan kapan melakukan perjalanan lagi. “Karena traveling adalah waktu dan momen yang paling ditunggu-tunggu keluarga sehingga untuk trip tertentu yang cukup jauh, pasti kami menabung untuk merealisasikannya,” tutur pria 36 tahun ini.

ANTARA/FAHRUL JAYADIPUTRA

FOTO BERSAMA: Pengunjung berswafoto bersama di kawasan objek Wisata Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kawah Putih merupakan danau kawah dari Gunung Patuha di Bandung Selatan yang keberadaannya menjadi salah satu tempat terfavorit bagi wisatawan lokal dan luar negeri untuk berwisata. Semua itu bisa terlihat dari daftar perjalanan yang sudah dilewati David bersama istri dan keluarga di tahun ini. Sebut saja dari yang terdekat yakni Singapura, Malaysia, Jepang, Dubai, hingga Turki sudah dijelajahi olehnya. “Jadi dalam setahun itu bisa tiga sampai lima kali perjalanan dan destinasi yang akan dituju biasanya ditentukan anggota keluarga,” sambungnya.

Jadi gaya hidup Salah satu penyedia jasa pariwisata, Obaja Tour & Travel, mengakui saat ini kebutuhan akan traveling sudah menjadi sebuah kebiasaan di kalangan masyarakat baik itu bepergian ke dalam maupun luar negeri. “Saat ini kebutuhan traveling sudah menjadi tren di masyarakat Indonesia, sudah mulai menjadi salah satu kebiasaan bahwa saat musim liburan adalah kesempatan yang tepat untuk berlibur dan jangan sampai terlewatkan,” tutur Presiden Director Obaja Tour & Travel Rudy Lie ketika berbincang, Kamis (23/11). Menurutnya, setiap pendapatan masyarakat yang terus mengalami kenaikan, maka traveling akan menjadi salah satu prioritas aktivitas kehidupan mereka. Apalagi saat ini tiket penerbangan, hotel, atau apa pun bisa mudah didapat melalui sistem online. “Memang saat ini sistem pembelian sudah mulai bergeser pada pembelanjaan melalui transaksi online. Hal ini tentunya menjadi sebuah pergeseran konsumen dari konvensional ke transaksi online,” sambung Rudy. Selain itu, pihak Obaja mengakui setiap waktu selalu mencermati perubahan-perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin dinamis dan tuntutan akan kebutuhan gaya hidup yang semakin tinggi. “Traveling itu menjadi salah satu tren, hanya pola distribusinya saja yang berbeda dan mulai bergeser pada era digital ini,” ungkapnya. Oleh karena itu, Obaja selalu senantiasa membuat inovasi dengan cara menciptakan beragam produk dengan tujuan wisata yang menarik serta harga yang ekonomis, tetapi para traveler yang ikut dengan Obaja Tour mendapatkan pelayanan yang maksimal. “Para traveler akan nyaman pergi dengan kita karena kita mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan perusahaan maskapai penerbangan, hotel, dan vendor lainnya,” pungkasnya. (M-2

DOK WARUNK UPNORMAL

WARUNK UPNORMAL: Salah satu gerai Warunk Upnormal yang ramai dikunjungi kalangan anak muda karena menyuguhkan aneka sajian mi instan yang tidak biasa.

Cita Rasa Lokal Bersaing dengan Produk Global INDONESIA kaya akan ragam kulinernya, salah satunya mi instan. Itu seperti yang ditawarkan kafe bernama Warunk Upnormal yang kini banyak dikunjungi anak muda di berbagai kota di Tanah Air. Warunk Upnormal ramai dikunjungi kalangan anak muda karena menyuguhkan aneka sajian mi instan yang tidak biasa. Di Warung Upnormal, mi instan diracik dengan bahan dan bumbu pilihan. Tidak hanya itu, sajiannya pun dibuat semenarik mungkin sehingga semakin menggugah selera. Seperti salah satu gerai Warunk Upnormal yang berlokasi di Mangga Besar Jakarta Barat. Bertemakan bangunan industrial, kafe ini dilengkapi perabot berbahan kayu dan besi. Setidaknya, ada sekitar 35 menu olahan mi instan yang bisa dinikmati di kafe ini. Seluruhnya dijamin bisa menggoyang lidah karena sebelumnya ragam olahan mi instan ini telah melewati proses riset terlebih dahulu. Olahan mi instan di sini kebanyakan menonjolkan cita rasa masakan Indonesia seperti ditambahkan tongkol balado, sambal matah, seblak, dan jengkol. Selain mi instan, Warunk Upnormal menyediakan berbagai pilihan makanan ringan seperti roti dan pisang bakar. Kafe ini juga melengkapi menunya dengan beragam minuman seperti kopi gayo, susu segar, jus, hingga es krim. “Kita melihat pada 2014 warungwarung Indomie sangat banyak, kami melihat anak kuliah pengin tempat bagus dan harga terjangkau, tapi pada tahun itu saya belum melihat ada warung Indomie dengan tempat yang hit,” ujar Founder Warunk Upnormal Sarita Sutedja. Sarita membuka bisnis kuliner tersebut pada awal 2014. Awalnya karena melihat ada peluang yang sangat bagus.

Maklum penggemar mi instan sangat banyak di Indonesia. Kini bisnis yang tergabung dalam Grup Cita Rasa ini sudah yang menaungi gerai Nasi Goreng Mafia, Warunk Upnormal, Bakso Bujangan, Sambal Karmila, dan Fish Wow Cees (November 2017) yang tersebar di 22 kota di Indonesia.

Suasana nyaman Dilengkapi dengan konsep interior yang Instagramable sehingga secara ambiens menimbulkan suasana nyaman untuk melewatkan waktu bersama keluarga. “Paling esktrem dengan Rp10.000 orang bisa nongkrong di Upnormal. Mau Rp10.000 maupun Rp1 juta, harga sama, wi-fi, colokan sama, dan AC sama. Ini artinya kita ingin menjadi tempat ketiga atau jika orang tidak ada di rumah, kampus, nongkrongnya di Upnormal,” tuturnya. “Selaku founder kita punya misi cukup idealis, yakni kita ingin jaringan outlet (gerai) yang besar di Indonesia. Brand-brand kami ini adalah brand lokal dari Bandung dan suatu saat sanggup bersaing dengan brand internasional. Kami ingin sejajar dengan brand internasional,” ujar Sari Sutedja. Saat ini seluruh gerai yang ada sudah mencapai 101 gerai yang tergabung dengan Grup Cita Rasa Prima. Sarita menjelaskan, untuk membangun bisnis seperti ini, tentu diperlukan inovasi dan perencanaan yang baik. Salah satunya dengan inovasi resep mi instan yang beragam serta interior ruangan di setiap restoran Warunk Upnormal yang dibuat semenarik mungkin dan tentunya Instagramable. “Kalau ingin bisnis kita bisa bersaing dengan yang lain, kita harus punya ciri khas sendiri agar bisa bertahan lama,” tutup Sarita. Resto ini setiap weekend dikungjungi sekitar 600 orang dan pada hari biasa dikungjungi sekitar 400-500

pengunjung. Lain lagi dengan grup Restoran Sambara. Pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) yang diprediksi mengalami stagnasi akibat ekonomi global yang lesu ternyata tidak begitu memengaruhi omzet restoran ini. “Sambara memiliki konsep sendiri sehingga konsumen punya pilihan jelas ketika mau ke Sambara,” terang Sales and Marketing Manager Corporate Office Sambara Bandung, Ivan Prabumi, di Jakarta, Rabu (22/11). Naik turunnya omzet biasa bagi restoran. Itu pun terjadi di Sambara secara keseluruan. Hal itu jauh ketika dikaitkan dengan ekonomi global yang tengah memasuki masa lesu. “Hampir semua restoran itu sepi ketika hari raya keagamaan selesai. Namun, setelah itu kembali ramai bahkan setiap bulan itu bisa full book pemesanan,” ungkapnya. Manajer Sambara Cipete, Jakarta, Hendi Hidayat menambahkan omzet yang naik turun pada momen tertentu juga terjadi di restoran yang termasuk dengan hotel. “Jadi tidak hanya di murni restoran, hotel yang memiliki restoran juga merasakan naik-turunnya omzet ketika Lebaran usai,” jelasnya. Dia mengaku, dari 12 gerai Sambara di Indonesia, secara keseluruan omzet tahunannya sesuai dengan target. Memang di bulan-bulan tertentu selama setahun itu, ada omzet yang menurun. Sambara merupakan restoran khas Sunda dengan konsep pelayanan warteg yang dikemas modern dengan banyak pilihan menu kuliner yang cocok dengan lidah semua orang. Terlebih konsep yang menarik dan berbeda di 12 gerai cabang yang telah dibuka menambah banyak pilihan konsumen untuk mencari santapan berbau bumbu Nusantara. (M Taufan SP Bustan/M-2)


SEPAK BOLA

7

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017 KISI-KISI

AFP/GLYN KIRK

Pernah Jadi Atlet Kriket SEBELUM beralih karier menjadi pesepak bola, Solly March ternyata sempat menjadi atlet kriket. Saat masih sekolah, gelandang klub Liga Primer Brighton & Hove Albion itu bermain untuk Hellingly Cricket Club di East Sussex sebagai batsman nomor 4. Bahkan, March sempat bermain bersama para atlet profesional, termasuk batsman klub kriket West Indies, Shai Hope dan Luke Wells. Kendati demikian, March tetap memilih memantapkan hatinya sebagai pemain sepak bola. “Sebagai pemain kriket sebenarnya saya sudah setengah jalan, tetapi saya tidak cukup baik sebagai atletnya. Saya selalu ingin menjadi pemain sepak bola dan saya menikmatinya lebih dari apa pun, termasuk menjadi pemain kriket. Menjadi pemain kriket merupakan pengalaman yang bagus buat saya,” ujar March. (Dailymail/Rul/R-2)

AP/ADAM DAVY

KUASAI BOLA: Dua pemain West Ham Andy Carroll (kiri) dan Winston Reid (tengah) berusaha menguasai bola saat menghadapi Leicester City dalam lanjutan Liga Primer di London Stadium, kemarin. Meski bermain di kandang, West Ham harus puas dengan hasil 1-1.

Adu Ketajaman di Mestalla

DOK TWITTER SINAN

Barcelona dan Valencia menjadi tim tersubur dalam urusan mencetak gol di La Liga musim ini. Dari 12 laga, Barcelona telah mencetak 33 gol, sedangkan Valencia 32 gol. NURUL FADILLAH

fadillah@mediaindonesia.com

P

ARTAI ketat akan terjadi di Estadio Mestalla saat tuan rumah Valencia menjamu Barcelona di pekan ke-13. Valencia dan Barcelona menjadi tim yang belum pernah menelan kekalahan musim ini. Bagi Valencia, kemenangan atas Barcelona menjadi hal penting. Tiga poin akan memangkas jarak el Che, julukan Valencia, dengan Barcelona. Berada di posisi kedua dengan 30 poin, Valencia terpaut empat poin dari Barcelona yang berada di posisi puncak. Simone Zaza yang telah mengemas sembilan gol akan menjadi andalan pelatih Valencia, Marcelino Garcia Toral, di lini depan. Dengan performa yang ditunjukkan hingga pekan ke-12, Valencia optimistis bisa meraih kemenangan pertama atas Barcelona di Mestalla dalam laga La Liga sejak 2007.

“Tim telah berubah drastis, tidak hanya dari sisi permainan, tapi juga mental bertanding,” ungkap Zaza. Namun, bukan hal mudah bagi Valencia untuk bisa memberikan kekalahan perdana kepada Barcelona musim ini. Selain memiliki Lionel Messi dan Luis Suarez yang tajam di lini depan, Barcelona mempunyai pertahanan yang sangat sulit ditembus. Hingga kini gawang Barcelona yang dikawal Marc-Andre ter Stegen baru empat kali kebobolan di pentas La Liga. “Stegen dalam kondisi yang bagus saat ini,” ungkap pelatih Barcelona, Ernesto Valverde. Jelang lawatan ke Valencia, Barcelona juga mendapat suntikan moral dengan kepastian perpanjangan kontrak Messi. Bintang Argentina itu akan tetap mengenakan seragam Blaugrana hingga 2021. Dengan kontrak sebelumnya yang berakhir pada 2018, Messi

Pensiun karena Sakit Jantung

bisa meninggalkan Barcelona sebagai pemain bebas transfers musim panas mendatang jika kontraknya tidak diperpanjang. “Klausul pembelian ditetapkan sebesar US$835 juta (sekitar Rp11,3 triliun),” ungkap Barcelona.

Poin Perdana Dari Liga Primer, pemimpin klasemen sementara Manchester City akan ditantang tim kuda hitam, Huddersfield Town. Walau unggul kualitas pemain, the Citizens sama sekali tidak meremehkan tim yang bermarkas di John Smith’s Stadium. Huddersfield memang hanya menghuni posisi ke-10 klasemen sementara dengan 15 poin, terpaut 19 poin dari City. Namun, kemenangan 2-1 atas Manchester United di pekan ke-9 lalu menjadi bukti tim asuhan David Wagner tersebut tidak bisa disepelekan. Pelatih City, Pep Guardiola, meng akui the Terries, julukan Huddersfield, tidak bisa dipan-

dang sebelah mata. “Musim lalu kami tidak bisa menang di kandang mereka saat Piala FA. Pertahanan mereka juga terorganisasi dengan baik,” ujar Guardiola. Kala menghadapi Huddersfield, Guardiola bisa menurunkan kekuatan terbaik, termasuk memainkan palang pintu lini pertahanan, Vincent Kompany, yang telah sembuh dari cedera. Di sisi lain, David Moyes meraih poin perdana sejak menangani

West Ham. Saat menjamu Leicester City di London Stadium, West Ham meraih hasil 1-1. Meski tertinggal 0-1 di menit ke-8 oleh gol Marc Albrighton, the Hammers menyamakan kedudukan lewat gol Cheikhou Kouyate (45’). “Ini awal bagi kami malam ini. Penggemar kami sangat luar biasa setelah semua hal-hal negatif yang kami dengar. Faktanya justru sebaliknya,” ujar mantan pelatih Everton dan Manchester United itu. (AFP/R-2)

KARIER sepak bola Sinan Bytyqi terpaksa berakhir lebih cepat. Pemain muda Manchester City tersebut memutuskan gantung sepatu di usia yang baru menginjak 22 tahun. Bytyqi mengidap kardiomiopati hipertrofik, penyakit pembesaran pada sebagian otot jantung yang bisa menimbulkan kerusakan fungsi jantung. Penyakit ini dapat menyebabkan jantung berhenti seketika pada atlet muda hingga berujung kematian. Dengan kondisi tersebut, Bytyqi terpaksa mengakhiri karier sepak bola. Meski demikian, Manchester City tetap mempertahankan kontrak Bytyqi dan memberinya posisi sebagai loan scouting di klub. “Bagi saya, pekerjaan yang terbaik di dunia ialah dibayar sebagai pemain sepak bola dan kedua dibayar untuk menyaksikan permainan mereka. Saya sungguh sangat beruntung,” ujarnya. (Goal/Rul/R-2)

AFP/FRED DUFOUR

Persebaya dan PSMS Kembali ke Kasta Tertinggi PERSEBAYA Surabaya dan PSMS Medan memastikan diri akan tampil di Liga 1 musim depan. Kepastian itu didapat setelah kedua tim melaju ke fi nal Liga 2 setelah kemarin menundukkan lawan masing-masing di semifinal yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung. Di laga pertama, Persebaya menundukkan Martapura FC 3-1. Irfan Jaya menjadi bintang Persebaya dengan menyumbang dua gol menit ke-25 melalui titik penalti dan menit ke-38. Satu gol Bajul Ijo lainnya dicetak Rishadi menit ke-58, sedangkan gol balasan Martapura FC dicetak

Reza Saputra. Pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera mengaku terharu dengan sukses Persebaya promosi ke Liga 1. Pasalnya, sukses ini didapat di tengah dirinya mengalami kesedihan setelah anaknya meninggal dunia, Oktober lalu. “Terima kasih kepada semua yang memberi dukungan buat saya di tahun ini yang terjadi banyak sesuatu. Susah saya terima, tapi Tuhan beri kekuatan untuk masih bisa berjalan,” ungkap Angel Alfredo Vera seperti dikutip situs resmi Liga 1. Sementara itu, PSMS lolos ke final dan memastikan tempat di Liga 1 setelah menundukkan PSIS.

DOK LIGA 1

Angel Alfredo Vera

Pelatih Persebaya Surabaya PSMS harus bermain selama 120 menit sebelum memastikan kemenangan 2-0 atas PSIS melalui gol di masa perpanjangan waktu. Dua

gol tim berjuluk Ayam Kinanta itu dicetak Frets Listanto Butuan menit ke-114 dan Dimas Drajad dua menit berselang. Dengan lolosnya Persebaya dan PSMS, satu tiket tersisa ke Liga 1 musim depan akan diperebutkan Martapura FC dan PSIS. Kedua tim akan berhadapan dalam perebutan tempat ketiga yang akan berlangsung pekan depan. D i s i s i l a i n , S r i w i j ay a F C bertekad kembali ke jalur juara saat mengarungi Liga 1 musim depan. Keputusan merekrut Rahmad Darmawan sebagai pelatih kepala menjadi awal upaya Sriwijaya FC untuk bangkit di Liga 1. “Secara resmi kami menyambut

RD, kawan lama yang sebelumnya pernah melatih Sriwijaya. Musim depan diharapkan Sriwijaya kembali ke jalur yang sudah jadi habitat awal, yakni jadi juara liga. Secepatnya, klub segera menyusun kerangka pemain. Sudah ada pelatih, ini harus secepatnya,” kata Presiden Sriwijaya Dodi Reza Alex Noerdin di Palembang, Jumat (24/11) . Musim ini, Sriwijaya FC tampil kurang memuaskan. Menjadi salah satu tim favorit, klub berjukuk Laskar Wong Kito tersebut hanya menempat posisi 11 klasemen. Dalam 34 laga yang dimainkan, Sriwijaya FC hanya mengemas 42 poin. (Beo/R-2)

Pilih Guardiola Pimpin United LEGENDA sepak bola Prancis, Eric Cantona, tak mengerti alasan mantan klubnya, Manchester United, memilih Jose Mourinho sebagai pelatih. Menurut Cantona, Pep Guardiola lebih cocok dengan karakter United. Pria berusia 51 tahun tersebut mengungkapkan, di bawah arahan Mourinho, lini serang skuat ‘Setan Merah’ justru lebih pasif karena mengedepankan pola permainan bertahan. “Sepak bola yang saya mainkan dan sepak bola yang Sir Alex Ferguson mainkan, atau pun Sir Matt Busby mainkan sebelumnya ialah tipe permainan yang sangat kreatif. Itulah sebabnya saya lebih memilih cara permainan Guardiola dan saya lebih memilihnya. Itu yang lebih logis,” ujar Cantona. Cantona menambahkan, Mourinho sejatinya pelatih karismatik. Namun, cara bermainnya yang bertahan sangat tidak sesuai dengan identitas ‘Setan Merah’. (Dailymail/Rul/R-2)

Cetak Dua Gol, Spasojevic Dipuji Milla MESKI tertinggal lebih dulu, timnas Indonesia akhirnya memetik kemenangan 2-1 atas Guyana dalam laga uji coba di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, kemarin. Pemain naturalisasi IIija Spasojevic menjadi aktor kemenangan Indonesia dengan memborong dua gol tim ‘Garuda’. Penampilan striker Bhayangkara FC tersebut tak urung menuai pujian pelatih Luis Milla. “Seperti yang kita lihat, Spasojevic pemain yang penting, apalagi dia bisa mencetak gol pada hari ini. Bagi penyerang sangat penting untuk mencetak gol tentunya,” ungkap Milla seusai

pertandingan. Namun, pelatih asal Spanyol tersebut menegaskan bukan hanya Spasojevic yang tampil bagus. Menurutnya, semua pemain menunjukkan penampilan bagus. “Febri Hariyadi juga bagus. Kita lihat dia ada peningkatan pada permainannya, terutama saat menyerang di bola-bola daerah pertahanan tim lawan. Saya tekankan sekali lagi, meskipun secara individu ada pemain yang tampil bagus malam ini, saya tetap berpendapat bahwa timlah yang bermain sangat bagus malam ini,” tambahnya. Ketika menghadapi Guyana,

Indonesia sejatinya tampil cukup impresif pada babak pertama. Namun, sayangnya Guyana mampu mengungguli skuat ‘Garuda’ lebih dulu melalui gol Shaquille Agard pada menit ke-8. Tertinggal 0-1 tak membuat skuat ‘Garuda’ menyerah. Serangan demi serangan dilancarkan Evan Dimas dan kawan-kawan hingga gol balasan pun tercipta pada menit ke-37 melalui penalti Spasojevic menyusul pelanggaran pemain Guyana di kotak terlarang. Bagi pemain kelahiran Montenegro tersebut, itu menjadi gol perdana bagi Indonesia. Pada babak kedua, permainan

Indonesia menjadi lebih agresif. Hasilnya, umpan silang Osvaldo Haay di menit ke-67 dengan baik dimanfaatkan Spasojevic untuk mencetak gol keduanya dalam laga tersebut sekaligus memastikan kemenangan 2-1 Indonesia. “Saya pikir kami sudah bermain dengan kompetitif. Pertandingan tadi berjalan dengan bagus. Indonesia mampu bermain dengan baik dan mereka bisa mengatur bola dengan bagus. Tapi, bagi pemain muda kami, saya merasa kalau dengan pertandingan ini mereka bisa mengambil pelajaran,” ujar pelatih Guyana, Wayne Dover. (Rul/R-2)

ANTARA/RISKY ANDRIANTO

BORONG GOL: Pemain timnas Indonesia Ilija Spasojevic melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Guyana pada laga uji coba di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, kemarin. Spasojevic memborong gol Indonesia yang menang 2-1.


8

OLAHRAGA

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

Tembok Terakhir Kevin/Marcus

AP/SUE OGROCKI

BERJIBAKU: Center Detroit Pistons, Andre Drummond (kiri), berusaha mempertahankan keranjang timnya dari kebobolan saat guard Oklahoma City Thunder, Russell Westbrook, ingin memasukkan bola pada pertandingan NBA di Oklahoma city, kemarin. Dalam laga itu, Detroit Pistons menang 99-98.

Mulai Intip Kekuatan Lawan Selain mengasah kemampuan atlet, ajang try out biasanya dilakukan untuk mengintip kekuatan lawan. Hal itu pula yang dilakukan tim sofbol. NURUL FADILLAH

fadillah@mediaindonesia.com

T

IM sofbol putri Indonesia mengaku mewaspadai tiga negara yang akan menjadi pesaing terberat mereka pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Ketiga negara tersebut ialah Jepang, Tiongkok, dan China Taipei. Karena itu, untuk mengintip kekuatan ketiga negara tersebut, tim sofbol berencana menjalani uji coba di Kejuaraan Asia Sofbol Putri di Taichung, China Taipei, 28 November-5 Desember. Kejuaraan tersebut merupakan ajang kualifikasi menuju Asian Games 2018 dan Kejuaraan Dunia Sofbol 2018 yang akan berlangsung di Jepang. Sebanyak 21 pemain telah terpilih melalui test event sofbol, Road to Asian Games 2018, yang

berakhir, Kamis (23/11) lalu. Mereka yang terpilih juga akan mengikuti training jangka panjang untuk Asian Games 2018. “Setidaknya mereka akan berkesempatan menguji lebih dahulu sejauh mana kemampuan di level Asia. Untuk cabang softbol, Jepang memang masih yang terkuat di Asia dan dunia. Namun, persaingan akan cukup seru meskipun Tiongkok dan China Taipei masih terkuat di tiga besar Asia. Maksimal, masuk lima besar sudah luar biasa,” ujar Djoko Pramono, Wakil Deputi I Games Operation Panitia Penyelenggara Asian Games di Jakarta, kemarin. Pada bagian lain, Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia akan menggelar Kejuaraan Nasional Atletik 2017 pada 6-9 Desember di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta. Semua atlet dari 34 provinsi di Indonesia turut diundang dan diharapkan dapat berpartisipasi pada tur-

namen terakhir atletik tahun ini tersebut. Sebabnya, ajang kejurnas kali ini merupakan peluang bagi para atlet-atlet daerah untuk dapat berpartisipasi di ajang Asian Games 2018. Menurut kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PASI, Taufik Yudi, PB PASI akan menyaring atlet-atlet berpotensi untuk menjadi usulan pelatnas Asian Games yang akan diserahkan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk diverifikasi lebih lanjut. “Sejauh ini kami sudah mengantongi 17 nama atlet inti yang akan berlaga di Asian Games 2018. Masih banyak tempat kosong dari nomor-nomor pertandingan yang harus kita isi karena total nomor pertandingan saja ada 48 nomor sementara kita baru ada 17 atlet,” ujar Taufik. “Karena itu, melalui kejurnas ini kita akan mencari atlet-atlet berpotensi untuk dipromosikan menjadi atlet pelatnas.”

Tunggu anggaran Seluruh atlet pelatnas juga akan berpartisipasi dalam turnamen kali ini. Bagi mereka, itu akan menjadi ajang evaluasi hasil latihan yang mereka jalankan sejak berakhirnya SEA Games Kuala Lumpur 2018, Agustus lalu. Selain Kejurnas, penyeleksian atlet dilakukan melalui kejuaraan-kejuaraan lain. Atlet pada nomor-nomor jalanan, seperti halnya maraton, akan disaring melalui turnamenturnamen resmi dari Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF), misalnya, Borobudur Marathon. “Begitu pula jalan cepat 50 km itu tidak dipertandingkan di kejurnas kali ini dan kita ambil dari turnamen-turnamen luar.” Soal jalan cepat, hingga kini PB PASI belum juga merekrut pelatih asing khusus jalan cepat. Mereka masih menunggu anggaran resmi untuk menyewa pelatih asing dari pihak Kemenpora. (R-3)

GANDA putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, tinggal selangkah lagi memastikan gelar keenam mereka tahun ini. Duet andalan ‘Merah Putih’ tersebut berhasil menjangkau final kedelapan mereka setelah susah payah mengalahkan unggulan keempat turnamen, Li Junhui/Liu Yuchen (Tiongkok), dengan skor 21-13, 16-21, dan 21-13 di semifi nal, kemarin. Sayangnya, perjuangan Kevin/Marcus belum berakhir. Mereka masih harus berjuang keras di partai puncak dengan menghadapi unggulan keenam asal Denmark, Mard Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding. Meski di atas kertas ganda peringkat pertama dunia tersebut lebih diunggulkan, Petersen/Kolding tetap merupakan lawan yang tangguh dan patut diwaspadai. Bahkan, dari empat pertemuan, Kevin/ Marcus dan Petersen/Kolding sama-sama imbang dengan merebut masing-masing dua kemenangan. Ke v i n / M a r c u s pun berhasil mengungguli p e r i n g k a t ke delapan dunia tersebut di dua pertemuan terakhir, yakni pada All England 2017 dan India Terbuka 2017. Dalam menanggapi pertandingan esok, Kevin mengaku tidak punya persiapan khusus. Namun, Kevin melanjutkan, ia dan Marcus harus lebih siap dan fokus lagi di lapangan. “Buat besok enggak ada persiapan khusus karena kondisi lapangan beda dengan di Tiongkok. Harus lebih siap saja karena lawan juga enggak mudah. Apa pun yang terjadi di lapangan harus tenang dan tetap mengontrol pertandingan,” ujar Kevin. Saat menghadapi Li/Liu di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Kevin/Marcus unggul terlebih dahulu di set pertama dengan membukukan skor 21-13. Memasuki set kedua, Kevin/Marcus tertinggal tipis pada jeda interval dengan 8-11 dan 13-16. Kevin/Marcus terus berada di bawah tekanan lawan hingga akhirnya kalah 16-21. Seperti tidak ingin menyerah, Kevin/Marcus mencoba mendominasi permainan di laga penentuan. Setelah unggul 13-8, Kevin/Marcus melesat dengan 17-11 hingga menang 21-13. “Kami enggak terlalu mikir poinnya. Fokus satu-satu dulu. Sama saya tenangin juga. Tadi sempat enggak enak di lapangan, bola-bola atas kata enggak pas terus mau dismes. Jadi tenangin itu dulu, jangan sampai down,” kata Marcus. Keberhasilan itu sekaligus mempertajam rekor kemenangan Kevin/Marcus atas Li/Liu. (Rul/R-3)

Di atas kertas, Kevin/ Marcus lebih diunggulkan, tapi Petersen/ Kolding tetap lawan tangguh.

Peluang Hamilton Lengkapi Musim PEMBALAP tim Formula 1 Mercedes, Lewis Hamilton, memenuhi janjinya. Meski sudah memastikan diri menjadi juara dunia Formula 1 musim ini, pembalap asal Inggris itu tetap tampil sungguh-sungguh pada Grand Prix Abu Dhabi yang merupakan seri pemungkas. Itu bisa dilihat dari performanya di Sirkuit Yas Marina sejak sesi latihan bebas hingga sesi kualifikasi. Ia menempati posisi tercepat kedua. Posisi start terdepan direbut rekan setimnya, Valtteri Bottas. Ia mencatat waktu tercepat 1 menit, 37,356 detik. Sementara itu, posisi ketiga ditempati pembalap Ferrari, Sebastian Vettel. Sebelumnya, Hamilton juga menebar ancaman lagi pada sesi latihan bebas ketiga atau yang terakhir di GP Abu Dhabi. Pembalap Mercedes itu lebih cepat daripada Bottas.

Hamilton tampil apik sejak awal sesi latihan ketiga di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi. Pembalap yang sudah dipastikan menjadi juara dunia itu tak terkejar hingga pertengahan sesi. Sementara itu, pembalap Pertamina Arden, Sean Gelael, bertekad menuntaskan balapan dengan sebaik mungkin. F2 akan menutup gelaran musim ini di Sirkuit Yas Marina, akhir pekan ini. Sudah pasti seri terakhir akan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh setiap pembalap untuk meraih poin sebanyak-banyaknya. Demikian halnya Sean dan rekan setimnya, Norman Nato, yang tak ingin meraih hasil buruk di seri penutup. Sean saat ini masih berada di posisi ke-15 dengan 17 poin. Sementara itu, Nato ada di urutan ke-9 dengan 91 poin. Keduanya pun bertekad meraih poin sebanyak-banyaknya di seri ini demi

memperbaiki posisi tim di klasemen. Saat ini Arden ada di posisi keenam klasemen dengan 108 poin, unggul enam angka atas MP Motorsport. Posisi enam besar setidaknya sudah cukup bagus bagi Arden di akhir musim ini meski misi itu terbilang berat. Sebabnya, pabrikan ban Pirelli mengalokasikan ban soft dan supersoft di Abu Dhabi. “Ya ini akan menjadi balapan yang sulit. Meski demikian, kami akan berupaya mencetak angka. Mudah-mudahan kami tidak mengalami kendala teknis selama balapan,” kata Sean. Hal senada diungkapkan Nato yang ingin belajar dari balapan-balapan sebelumnya. “Tentu kami ingin menutup balapan musim ini dengan hasil yang bagus. Kami ingin mencetak angka dan mengamankan posisi tim di peringkat keenam,” ujarnya. (AFP/AP/Rul/R-3)

AP/LUCA BRUNO

TETAP SENGIT: Meski sudah tidak memastikan gelar juara lagi, persaingan antara Mercedes Lewis Hamilton (depan) dan Sebastian Vettel (Ferrari) tetap sengit pada seri terakhir Formula 1 di Grand Prix Abu Dhabi, kemarin.

SEKILAS GELANGGANG

Giliran Pembalap Iran Kuasai Etape 8

Palembang Siapkan Terapi Kamar Es

15 Negara Ikuti Turnamen PIIJG 2017

PEMBALAP Iran Khalil Khorshid dari Tabriz Shahrdary Team tampil sebagai yang tercepat pada etape delapan lomba balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) 2017, kemarin. Kesuksesan itu sekaligus mengakhiri penantian panjangnya untuk bisa naik podium pada lomba tersebut. Selama ini, pembalap dengan nomor 45 itu memang selalu berada di bawah bayang-bayang rekan satu timnya, Ghader Mizbani. Namun, dengan mundurnya Mizbani akibat cedera, ia berpeluang unjuk gigi. Pada etape yang mengambil start dari Lembah Anai dan finis di Embun Pagi, Agam, tersebut, Khorshid finis di urutan pertama dengan waktu 03:37:12 detik atau unggul 16 detik atas pembalap kedua. “Balapan etape ini cukup berat, tapi tim sangat mendukung sehingga mampu menjuarai etape ini. Hasil yang luar biasa,” kata Khalil Khorshid seusai lomba. Atas kesuksesan itu, Khorshid pun berhak mengenakan kaus kuning sebagai pemuncak klasemen lomba setelah membukukan total catatan waktu 27:12:23 detik. Bukan itu saja, Khorship juga mempertahankan predikat raja tanjakan (kaus polkadot) dengan 92 poin. (Ant/YH/R-3)

PEMERINTAH Provinsi Sumatra Selatan terus memperbaiki sarana dan prasarana olahraga di wilayah mereka. Saat ini mereka sedang membangun rumah terapi untuk atlet yang mengalami cedera. Fasilitas tersebut berada di Palembang dan diperkirakan pembangunannya selesai pada Januari tahun depan dan mulai beroperasi empat bulan setelahnya. Hak pengelolaannya dilimpahkan ke PT Swarna Dwipa selaku BUMD di Sumsel. “Namanya Swarna Dwipa Sport Hotel Injuries & Therapy. Dibangun di tanah seluas 2.800 meter persegi. Pembangunan dan kelengkapan peralatannya menghabiskan dana kurang lebih Rp200 miliar,” kata Direktur Umum Swarna Dwipa Augie Bunyamin di Palembang, kemarin. Augie menjelaskan sarana yang terdapat di rumah terapi itu, antara lain 32 kamar untuk pasien rawat inap. Kemudian, ada sauna, kolam renang, dan kamar terapi es. “Di Asia Tenggara, yang punya kamar terapi es baru Thailand. Tapi, nantinya di Asia tenggara, hanya di Palembang yang punya fasilitas lengkap sampai bisa melayani pasien yang harus menginap,” kata dia. (Beo/R-3)

UNTUK mencetak pegolf-pegolf muda berbakat, Pondok Indah Golf Club kembali menggelar turnamen Pondok Indah International Junior Golf (PIIJG) 2017 pada 19-21 Desember. Tahun ini merupakan tahun keenam digelarnya turnamen bergengsi tersebut. Keistimewaan turnamen kali ini adalah dimainkan di dua lapangan golf, yaitu Pondok Indah Golf Course dan Senayan National Golf, Jakarta. Diungkapkan ketua panitia turnamen Ronny Titiheruw, jumlah negara yang berpartisipasi lebih banyak bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 15 negara, di antaranya Indonesia, Australia, Irlandia, dan India. “Tahun lalu hanya diikuti 10 negara. Kami ingin ikut memberikan dukungan untuk perkembangan prestasi olahraga golf di Indonesia, terutama di turnamen bertaraf internasional. Kami sangat menghargai dukungan dari BRI yang mensponsori turnamen ini . Semoga terus mendapat dukungan sponsor sehingga kualitas turnamen dapat terus ditingkatkan,” kata Ronny yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Divisi Junior Club Committee Pondok Indah Golf. (Rul/R-3)


TIFA

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

9

Absurditas Politik Kekuasaan Internasional Seniman Made Wianta mengelar pameran Run for Manhattan. Ia ingin mengingatkan bahwa dua negara yang berkuasa merebut Pulau Run. Ironisnya Pulau Run seperti tidak terdengar lagi. ABDILLAH M MARZUQI

abdi_zuqi@mediaindonesia.com

T

AJUK itu cukup membuat dugaan kosong pada awalnya. Run for Manhattan, begitu judul pameran tunggal seni rupa karya Made Wianta dilekati. Judul itu bukan seperti judul gelaran acara olahraga yang kerap memakai kata run untuk merujuk pada aktivitas olahraga. Memang run identik dengan lomba maraton atau semacamnya. Namun, kali ini berbeda. Jauh dari pertandingan atau perlombaan, Run for Manhattan ialah acara pameran tunggal seniman terkenal asal Tabanan, Bali. Itulah tajuk pameran tunggal Made Wianta yang dihelat di Gedung Plaza Asia, Ciptadana Center, Jakarta, 24 November hingga 8 Desember 2017. Ekshibisi itu memajang 46 karya Made Wianta yang dikuratori Emmo Italiaander. Menurut Emmo Italiaander, ide mengenai ekshibisi muncul setahun yang lalu, bertepatan dengan 2017 yang menjadi momen perayaan 350 tahun perjanjian Breda yang disepakati pada 1667. Pameran ini lebih dari sekadar pernyataan getir tentang absurditas politik kekuasaan internasional dalam realitas semesta. “Pak Wade Wianta muncul dengan ide Run for Manhattan dengan sarkas. Di masa itu dua negara yang berkuasa merebut Pulau Run. Ironisnya Pulau Run sekarang seperti tidak terdengar namanya lagi,” terang Emmo. Sekedar pengingat, Run adalah pulau kecil di Laut Banda yang pernah dijadikan sebagai penukar Pulau Manhattan di New York. Pulau itu menjadi kunci dalam Perjanjian Breda yang mengakhiri konflik Inggris

dan Belanda. Dalam kesepakatan itu Inggris menyerahkan Pulau Run kepada Belanda dan sebagai imbalan Inggris mendapat Pulau Manhattan di Pantai Timur Amerika Utara. Perjanjian Breda berisi penawaran pertukaran Pulau Run dan Manhattan akibat perebutan sengit dan berdarah antara Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) dan sekelompok tentara Inggris pimpinan Kapten Nathaniel Courthope pada awal abad ke-17. Disebut Perjanjian Breda atau Treaty of Breda karena perjanjian itu ditandatangani di Kota Breda, Belanda. Perjanjian Breda ditandatangani pada 31 Juli 1677. Belanda rela menukar Pulau Manhattan dengan Pulau Run karena pala memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Bahkan kala itu, Belanda berperan peting dalam ekonomi dunia karena memiliki Pulau Run. Bagi Wianta, keseluruhan transaksi itu ibarat lelucon. Manhattan selalu menjadi fokus penting ketika menyangkut kekayaan dan kekuasaan. Sementara itu, Run, dulu memang pernah menjadi kepingan berharga. Namun kini, ia hanya seolah menjadi gundukan tanah yang ditinggalkan dan dilupakan.

Kunci bagi dunia Dulu Pulau Run adalah satu-satunya pulau yang menyediakan suplai pala terbesar di dunia meskipun pulau tersebut hanya mempunyai panjang sekitar 3 km dan lebar sekitar 1 km. Keberadaan Pulau itu pun diburu negara-negara kolonial macam Portugis, Belanda, dan Inggris. Saat itu Run kunci bagi dunia. Biji pala waktu itu ditukar dengan berat yang sama dengan emas. Harga emas dan harga pala sama persis.

MI/ABDILLAH M MARZUQI

SENIMAN MULTITALENTA.: Pameran tunggal Made Wianta Run for Manhattan dihelat di Gedung Plaza Asia, Ciptadana Center, Jakarta pada 24 November hingga 8 Desember 2017. Ekshibisi itu memajang 46 karya Made Wianta yang dikuratori Emmo Italiaander. Judul Run for Manhattan menjadi permainan kata-kata sekaligus mantra misterius. Seni merupakan sihir yang mampu bekerja dengan garis penghubung yang tak terlihat. Karya lukisan dan tiga dimensi milik Made Wianta yang dipamerkan melalui Ciptadana Art Program itu ada yang menceritakan New York dan Pulau Run. Putri pertama Made Wianta, Buratwangi, yang menemani sang ayahanda melakukan riset, mengatakan sudah tiga kali ke Pulau Banda dan berkali-kali ke New York. Run for Manhattan merangkul seluruh periode karya kreatif Wianta yang memamerkan jangkauan bakat dan visi artistiknya yang sangat luas. Meskipun dia mempelajari seni

lukis Bali tradisional kekagumannya kepada seni Western dan Eropa mendorongnya melancong ke Eropa pada tahun 1975 untuk menyaksikan sendiri kekayaan ragam gaya seni Eropa, ia menyerap pelajaran tentang surealisme dan mengembangkan dengan versinya. Wianta dikenal sebagai seniman penuh gairah dan multitalenta. Selain melukis, Wianta terlibat aktif dalam seni batik, teater, tari, musik, puisi, dan kaligrafi. Dia pertama kali menembus seni kontemporer Indonesia pada dekade 1970 di Yogyakarta. Wianta memang memiliki semangat tersendiri terhadap seni lukis tradisional Bali. Namun, itu tidak membuatnya berhenti untuk

Merekam Ulang Jejak Cut Nyak Dhien SECERCAH cahaya di tengah gelap gulita dan hening, lamat-lamat memperlihatkan seorang perempuan bertudung dengan ringkih berkomat-kamit. Kemudian suara itu mulai terdengar, ia sedang merutuk nasib pengasingannya. Di bawah temaram, berlatar siluet dan suara gesekan selo kian mendramatisasi ruangan itu. “Perasaan terasingku jauh dari tanah kelahiranku. Meskipun aku buta dan lemah, langit di luar jendela itu bukanlah langit yang selalu kurindukan. Nanggroe, Nanggroe….” Perempuan itu lalu menangis tersedu-sedu. Perempuan renta itu terlihat bersimpuh di atas sebuah kursi dipan. Dari depan panggung disorotkan proyektor yang menghasilkan lanskap latar. Memacarkan siluet bulan purnama, peta, dedaunan, batangbatang pohon dan hutan tropis. Perempuan malang itu adalah Cut Nyak Dhien. Artis Ine Febriyanti tengah menyelami lakon dan mengobarkan semangat perjuangan perempuan pejuang asal Tanah Ren-

cong itu dalam pementasan monolog di Bentara Budaya, Jakarta, Kamis (16/11). “Jika saja aku dibiarkan mati di tanah kelahiranku sendiri, betapa setiaku sebut nama-Mu. Engkau selalu berdenyut di dalam jantungku. Seorang ibu yang membesarkan anaknya dalam keadaan perang adalah benteng yang paling kukuh. Maka dalam setiap iman dan rohku selalu kubisikkan kepada mereka hikayat tentang Datuk Makhudum Sati.” Sepenggal monolog tunggal Ine tentang kerinduan Cut Nyak terhadap Aceh dari pengasingannya di Tanah Pasundan. Dilanjutkan dengan kisah Makdum Sakti. Cerita tentang keteguhan moyang Cut Nyak Dhien melawan kezaliman penjajahan. Kemudian dilanjut tentang perkawinannya dengan Teuku Ibrahim pada saat usia Cut Nyak Dhien 12 tahun.

Pejuang yang lengkap Seusai pertunjukan, Sha Ine Febriyanti mengatakan, Kamis (16/11), sa-

Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ahmad Punto, Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Heryadi, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Raja Suhud V.H.M, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari

MI/FERDIAN ANANDA MAJNI

MONOLOG CUT NYAK DHIEN: Aktris Sha Ine Febriyanti tampil dalam teater monolog berjudul Cut Nyak Dhien, di Bentara Budaya, Jakarta, Kamis (16/11). ngat terinspirasi oleh sosok Cut Nyak Dhien. Selain pejuang yang gagah berani, Cut Nyak Dhien tak melupakan perannya sebagai seorang ibu sekaligus sebagai istri. Tentunya dia itu pejuang yang lengkap. “Setelah Teuku Umar, suami keduanya juga tewas tertembak ketika

Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Adhi M Daryono, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cahya Mulyana, Christian Dior Simbolon, Denny Parsaulian Sinaga, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dhika Kusuma Winata, Dwi Tupani Gunarwati, Dzulfikri, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fario Untung, Fathia Nurul Haq, Fetry Wuryasti, Gabriela Jessica Restiana Sihite, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hera Khaerani, Hillarius U. Gani, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Satria Sakti Utama, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S, Gurit Adi Suryo

peperangan meletus di Meulaboh. Keberaniannya tidak mengerdil meski matanya sudah mulai rabun, pendengarannya rusak, dan penyakit-penyakit usia tua mulai menggerogotinya. Cut Nyak Dhien masih teguh melawan dan membenci penjajahan,” kata dia.

Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki, Ruddy Pata Areadi Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tampan Destawan, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya), Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan)

bereksplorasi. Berangkat dari kekaguman terhadap seni modern Barat, ia berangkat ke Eropa pada 1975. Ia lalu menyerap gaya surealisme Eropa. Alih-alih berhenti berproses, ia malah mengembangkan gaya surealismenya yang merefleksikan nurani, sekaligus menggabungkan penampakan imajiner dengan sensibilitas etnis. Terdapat beberapa periode klasifikasi lukisan, di antaranya periode karangasem, periode titik, periode segi empat, periode segitiga, periode parakitan, periode kaligrafi, periode kalender, dan periode media campuran. Meski demikian, periode itu tidak berjalan linier searah dengan

garis waktu. Sebaliknya, periode itu layaknya spiral yang bisa saja melintasi masa lalu dan masa kini. Di antara karyanya pada periode titik juga ditemui singgungan dengan pola pada periode lain. “Yang penting bagi saya adalah waktu, waktu yang saya jalani sejak lahir, waktu saat ini, dan di masa depan, waktu yang saya jalani untuk hidup,” begitu menurut Wianta ketika berbincang tentang esensi. Sebabnya, baginya esensi adalah waktu. Begitulah Wianta, seniman yang punya karya dengan visi masa depan sembari mengizinkan masa lalu dan masa kini hadir dalam setiap karyanya. (M-2)

Ine menjelaskan ia tidak mendeskripsikan secara persuasif sosok perempuan Aceh. Namun, ia memastikan apa yang ditampilkannya melalui lakon Cut Nyak Dhien setidaknya mengabarkan bagaimana karakter perempuan Aceh itu. Ia lebih mengambil sisi positif dari sejarah perjuangan Cut Nyak Dhien. “Oleh karena itu, dengan mengingat kembali sejarah dan perjuangan pahlawan, kita bisa belajar banyak. Begitu juga seperti gejolak politik, negeri kita ini jatuh bangun karena pengkhianat. Kita juga jangan gampang percaya sebelum benar-benar memahaminya,” kata dia. Ine juga mengakui kisah panjang yang dialami pejuang Cut Nyak Dhien tidak semuanya mampu ia angkat dalam monolognya. Meski demikian, ia tetap memilih peristiwa-peristiwa penting yang dilakukan dan melibatkan Cut Nyak Dhien. “Artinya dari sejarah panjang Cut Nyak Dhien, kita tidak bisa menampilkan semuanya. Kita harus memilih sedikit-sedikit, memilih dramatik itu sepenggal untuk ditampilkan. Karena yang diharapkan, bagaimana ia bisa dan agungnya Cut Nyak Dhien,” sebutnya. Ine menyebutkan memang berat memerankan tokoh Cut Nyak Dhien, apalagi untuk memperlihatkan

kepada generasi muda bagaimana seorang perempuan bisa bertahan dan teguh dalam mengorbankan jiwa raganya untuk tanah air. “Sulit sekali memang mencari tokoh yang bisa memerankan Cut Nyak Dhien. Kita memang tidak tau pasti bagaimana beliau. Di naskah ini, saya juga menunggalkan Cut Nyak Dhien. Saya memilih beberapa nukilan hidupnya yang penting, dan bisa kita kisahkan,” terangnya. Pemetasan monolog tunggal Cut Nyak Dhien telah ia lakukan sebanyak sembilan kali. Bahkan, selama itu ia terus belajar dan menjiwai karakter Cut Nyak Dhien. Oleh karena itu, ia memiliki semangat untuk menggelorakan seni teater di kalangan anak muda. “Tahun depan kita akan melakukan pemetasan teater di beberapa kota. Jadi saya ingin berbagi kepada teman-teman teater di Indonesia, yang tidak memiliki referensi bagus,” sebutnya. Ine memastikan akan mengunjungi ke daerah-daerah yang kurang memiliki referensi teater sehingga mereka bisa berbagi pengalaman untuk meningkatkan minat generasi muda dalam mengekplorasi seni teater. “Kalau dulu main teater, dianggap tidak ada masa depan. Tetapi sekarang justru menjadikan teater bagian dari pendidikan,” pungkasnya. (Ferdian Ananda Majni/M-2)

Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono (Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar), Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon), Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura)

Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303 Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia.com DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN


10

CERPEN

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

ANGGI NUGRAHA

cerpenmi@mediaindonesia.com

K

ISAH ini bermula di penghujung musim dingin. Saat bunga-bunga violet mulai kembali bermekaran di kota Tavuliaprovinsi Presaro, Italia. Di satu hari yang cerah di dermaga Venesia, Armanno Arrigo kehilangan cintanya. ”Berjanjilah untuk kembali!” teriaknya pada sang kekasih, tak lama setelah perempuannya itu menginjakkan kakinya di sebuah kapal yang hendak berlayar menuju Cina. Dari ratusan orang yang melambai-lambaikan tangan, kekasihnya itu menjadi satu daripadanya. Semakin lama, lambaian itu terlihat semakin mengecil. Dan akhirnya benarbenar menghilang. Sedangkan Armanno masih saja mematung. Seketika saja ia merasa, seperti ada yang mengalir deras melewati pipinya. Namun itu semua dulu. Jauh sebelum kedatanganku ke rumah Armanno untuk bekerja sebagai pembantu. Demikianlah yang ia kisahkan padaku di waktu-waktu terakhirnya. Mungkin, karena tak lagi ia punya sanak saudara di Tavulia. Atau sebagaimana banyak para penulis yang bercumbu dengan kesunyian, Armanno, seperti menyadari, bahwa denganku, ia memiliki sahabat untuk berbagi. Armanno memang seorang penulis. Meski pada saat itu, tak satu pun karya tulisnya dimuat di koran. Tak juga ada penerbitan yang berminat akan karyakaryanya. Bila malam, ia selalu membaca buku hingga larut. Saat pagi menjelang, adalah waktu terbaiknya untuk menulis. Tak lupa, sebuah Flat Cap usang berwarna abu-abu selalu saja ia kenakan manakala ia hendak menulis. Aku sempat bertanya padanya dulu ihwal ritual unik itu. ”Kenapa kau selalu mengenakannya, Tuan?” Ia pun tersenyum. Seraya membuka topi pet itu, ia mencoba untuk tak hanya menjawab pertanyaanku. Lebih jauh, ia menunjukkan betapa berharganya sebuah kenangan. ”Topi ini pemberian darinya, Yoana. Entahlah, dengannya aku merasa dekat dengan kekasihku itu. Terlebih bila aku mengenakannya di saat menulis. Bukankah menulis adalah proses mengukir kenangan, Yoana?” ”Itulah sebabnya, kau senantiasa menulis, Tuan? Karena kau ingin memetik kenangan itu kelak?” ”Hmm..hmm. Di dunia ini, hanya kenangan yang mampu abadi. Dan karenanyalah kita hidup. Namun, teramat banyak kini orang memberi kenangan berupa benda. Bagiku, kenangan adalah sebuah cara, Yoana.” Demikianlah mungkin yang ia maksud sebuah ”cara” itu, adalah usahanya dalam belajar menulis. Kekasihnya dulu memang seorang pecinta sastra. Oleh sebab itu, ia

ONO SARWONO

sarwono@mediaindonesia.com

D

ALAM sejarahnya, bumi Nusantara banyak melahirkan anak bangsa yang berjiwa kesatria dan negarawan. Bahkan, bisa dibilang melimpah, jauh sebelum negara indah ini diproklamasikan. Namun, entah kenapa, kini negeri yang subur ini sudah terlalu lama dilanda paceklik negarawan. Banyak jabatan tinggi negara yang diduduki orang-orang kerdil dan tidak bermartabat. Pada umumnya mereka hanyalah para pengabdi dirinya. Ciri lainnya, tidak memiliki etika dan moral sehingga sikap dan perilakunya serbatidak jujur. Mereka pun tidak taat hukum. Malah, dengan kekuasaan dan kekayaan, mereka menantang hukum. Pertanyaannya, bagaimana masa depan bangsa dan negara bila sebagian besar pangembating praja (pejabat negara) bukan para negarawan?

Menjaga matra bumi Bila dunia wayang ditengok, cukup banyak kisah tokoh yang bisa dijadikan sebagai bahan renungan tentang negarawan. Mereka para titah yang sudah selesai dengan dirinya. Wataknya ikhlas mengorbankan jiwa raganya untuk kepentingan yang lebih besar, dalam hal ini, demi kejayaan bangsa dan negara yang dicintai. Salah satu di antara mereka ialah Anantareja alias Antareja. Ia bukan hanya mempersembahkan tenaga,

MATINYA SANG PENULIS sangat ingin agar Armanno bisa menjadi seorang penulis. ”Menulislah! Karenanya, kelak kau akan menjadi seorang yang bijaksana.” Ucap Armanno padaku, kala ia mencoba menirukan apa yang perempuannya dulu katakan padanya. Akan tetapi, selain menyukai sastra, kekasihnya itu adalah sosok yang juga menyukai berbagai macam pengobatan tradisional. Itu semua berawal dari pertemuannya dengan seekor kucing yang nyaris buta di suatu hari. Ia pun segera membawa pulang kucing itu dan merawatnya. Satu minggu berselang, kucing itu pun akhirnya bisa melihat kembali. Sejak saat itulah, perempuan cantik itu bertekad untuk mendalami pengobatan tradisional. Karenanya, ia pun memutuskan untuk pergi ke negeri Cina guna mendalami ilmunya. Tentu dengan konsekuensi, bahwa ia harus berpisah dengan pujaan hatinya untuk beberapa lama. Tapi sayang, tahun berganti tahun, tak lagi ada berita dari perempuan itu. Yang hadir hanyalah berita ketidakpastian tentang kapal yang juga tak pernah benarbenar kembali. Masih sangat kuingat dulu, pada saat aku datang tuk melamar pekerjaan padanya, Armanno, adalah seorang pria ringkih. Tubuhnya bungkuk. Air mukanya menyiratkan kerinduan yang teramat dalam. Namun yang mengerikan adalah, TBC akut menjelma monster pembunuh di dalam tubuhnya. Ia teramat lama menanti. Menghabiskan waktunya dengan membaca, menulis, mengisap tembakau yang teramat pekat, juga meminum anggur kesukaannya itu. Karenanya, penyakitnya itu semakin hari semakin menyiksa. Pernah di suatu pagi, ia memanggilku dengan teramat lemahnya. ”Yoana!” rintihnya. Suara batuknya berulang tak henti. Aku pun bergegas menemuinya dan mendapati lelaki itu dalam kondisi yang memilukan. Darah segar mengalir dari mulutnya. ”Tampaknya… tak lama lag…i… aku akan ma…ti!” ucapnya, dengan nada yang terputus-putus. ”Tenanglah, Tuan! Aku akan meracik obat untukmu.” Aku pun segera menuju dapur guna

harta dan benda, melainkan juga ‘barang’ yang paling bernilai, yakni roh atau jiwanya. Dengan penuh kesadaran, ia mencabut sukmanya semata demi kejayaan Pandawa (Amarta). Antareja merupakan putra tertua Werkudara yang lahir dari rahim Dewi Nagagini, putri Bathara Antaboga, penghuni Kahyangan Saptapratala. Ia memiliki dua saudara muda kandung lain ibu, yakni Gathotkaca dan Antasena. Tempat tinggalnya di Kesatrian Jangkarbumi. Dalam seni pedalangan, Antareja dikenal sebagai kesatria pendiam yang sakti mandraguna. Ia memiliki pusaka cincin Mustika Bumi pemberian ibundanya. Aji-aji itu bisa untuk menghidupkan orang meninggal yang belum kodratnya. Kisah ini, misalnya, bisa disimak dalam lakon Sumbadra Larung. Sumbadra alias Bratajaya, yang tewas di tangan Burisrawa tanpa sengaja, jantungnya bisa berdetak lagi setelah disentuh dengan ali-ali tersebut. Antareja juga memiliki ajian Napakawaca yang melekat pada sekujur tubuhnya. Daya kesaktiannya, ia tidak mempan oleh senjata tajam jenis apa pun. Masih ada lagi, air liurnya beracun. Apa pun yang terkenanya pasti melepuh. Yang menggiriskan, ia mampu melenyapkan musuh dalam sekejap hanya dengan menjilat bekas telapak kaki yang bersangkutan. Sebagai anggota keluarga putra Pandawa, Antareja memiliki tugas menjaga keamanan dan

memeras satu buah mengkudu matang. Setelahnya kucampur sedikit dengan parutan kunyit putih dan madu. Dan kuberikan ramuan itu perlahan pada Armanno. Seperti itulah akhirnya keadaan laki-laki itu membaik. Namun, bila ia merasa sehat, ia akan kembali menulis. Mengisap tembakau pekatnya. Menenggak anggur kesukaannya. Melupakan obatobatan yang semestinya ia minum. Karenanya, waktu itu pun akhirnya datang juga dalam hidupnya. Di satu pagi berkabut, sekembalinya aku dari berbelanja, kudapati Armanno tertidur dengan wajah dan kedua tangannya terjatuh ke meja. Flat Cap miliknya

telah terhempas ke lantai. Begitupun dengan sebuah pena kesayangannya. Semakin dekat, semakin tercium pula bau darah segar itu, yang ternyata telah membasahi beberapa bagian dari kertas tulisnya. Namun, semua sudah terlambat. Lelaki itu telah pergi tuk selamanya. Sungguh itulah hari yang memilukan. Aku kehilangan lelaki yang begitu berarti dalam hidupku. Dia, Armanno, tak hanya menjadi satu-satunya orang di Tavulia yang mau menerimaku untuk bekerja. Namun, dialah juga sosok yang tak pernah menghiraukan segala kekurangan yang selama ini aku miliki. Aku, seorang wanita dengan wajah yang teramat buruk ini. Dan hari pun terus berganti. Dua

PIGURA

Kesatria Jangkarbumi ketenteraman negara Amarta. Ia memikul tanggung jawab tersebut bersama kedua adiknya serta saudara sepupu, terutama para putra pamannya, Arjuna, seperti Abimanyu dan Wisanggeni. Antareja membentengi negara pada matra perut bumi. Ia memiliki keistimewaan mampu ambles dan hidup normal di dalam tanah. Wataknya, Antareja selalu berkeinginan tampil terdepan dalam setiap misi pengabdian. Maka, ketika Amarta mengumumkan Gathotkaca sebagai panglima perang, Antareja sempat masygul. Tapi, setelah diberi pencerahan oleh bapaknya, ia bisa menerima dan kembali konsisten pada perjuangannya meski tanpa menduduki jabatan strategis.

Pembuktian hukum jagat Namun, darma baktinya yang tulus dan ikhlas tidak selamanya mulus. Terutama, pada keinginan besarnya menjadi pasukan garda terdepan dalam kancah Bharatayuda di Kurusetra. Ini perang antara Pandawa dan Kurawa yang sama-sama trah Kresnadwipayana alias Abiyasa. Sri Bathara Kresna yang mengandaskannya. Botoh Pandawa ini mewejang Antareja untuk tidak terjun ke palagan. Malah, demi kemenangan Pandawa (Amarta), Antareja diharuskan berkorban dengan meninggalkan dunia fana ini sebelum perang suci tersebut pecah. Semula, Antareja bingung. Ia tidak mengerti dengan perintah pepundennya tersebut. Tapi, setelah dijelaskan

bulan berlalu sepeninggal Armanno pergi. Tak lagi ada senyumnya. Hanyalah sehelai kertas bernodakan darah, dengan tulisan yang juga tak tuntas yang jadi peninggalannya. Aku telah menyimpannya terlebih dahulu, untuk akhirnya membaca tulisan terakhir darinya itu. Tulisan itu adalah sebuah cerita pendek. Sebuah kisah tentang penantian seorang lelaki yang ditinggal kekasihnya pergi. Sang lelaki terus menanti meski sang kekasih tak jua datang. Namun, hanya sampai bagian itu sajalah cerita pendek itu sanggup ia tulis. Tentu, TBC akut telah merenggut nyawanya, sebelum ia menuntaskan cerita tersebut. Lama aku menanti sebelum akhirnya, seperti ada yang mendorong tanganku untuk melanjutkan kisah tersebut. Maka, segera kuraih sebuah pena dan mencoba melanjutkan kisah tersebut, yang kurang lebih seperti inilah kisahnya: Sungguh, lelaki itu tak pernah tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Sebuah amukan badai telah memaksa kapal yang ditumpangi kekasihnya itu menepi ke sebuah negeri yang dipimpin oleh seorang tiran. Alih-alih mendapat pertolongan, para penumpang di kapal itu dipaksa bekerja pada penguasa negeri itu. Para lelaki harus bekerja membangun bentengbenteng yang tinggi. Namun yang lebih memilukan, tatkala perempuan muda dipekerjakan di sebuah tempat pelacuran. Termasuk perempuan itu. Perempuan yang hadirnya selalu dinanti-nanti. Dan dua dekade pun berlalu. Namun kecantikan sang perempuan tak juga sirna. Setua itu ia masih menjadi primadona. Karenanya, ia harus pasrah dengan kenyataan, bahwa ia tak mampu keluar dari tempat itu. Sedangkan, ia teramat rindu pada kekasihnya. Ia ingin sekali bisa kembali ke negeri asalnya. Maka, tiada henti ia berpikir dan selalu berusaha. Sampai akhirnya, ilham itu pun datang juga. Satu-satunya cara agar bisa keluar dari negeri itu adalah dengan mengubah wajahnya yang cantik itu menjadi buruk. Seburuk-buruknya. Karenanya, di sebuah malam yang kelam,

Kresna, ia menerima dan melakukannya dengan legawa. Antareja mengakhiri hidupnya dengan cara menjilat bekas telapak kakinya. Ia kembali ke jagat kelanggengan tanpa beban apa pun. Kresna terpaksa mengorbankan Antareja karena itu jalan untuk mengejawantahkan skenario dewa tentang penyelesaian akhir perseteruan Pandawa-Kurawa. Bahwa, kezaliman harus tumbang di kaki kebenaran. Kurawa yang melambangkan kezaliman harus sirna oleh kebenaran yang disimbolkan pada Pandawa. Meski ini sepenuhnya skenario dewa, Kresna ikut campur tangan, khususnya pada nasib Antareja. Semula, Dewa Penyarikan, sekretaris Kahyangan, menulis bahwa dalam Bharatayuda, Antareja berhadapan dengan Baladewa (berpihak Kurawa) yang adalah kakak Kresna. Tapi, rencana itu akhirnya dibatalkan Raja Kahyangan Bathara Manikmaya atas permohonan Kresna. Sebagai barternya, Kresna diharuskan mengembalikan pusakanya, kembang Wijayakusuma. Manikmaya lalu memasrahkan kepada Kresna tentang jalan kisah Baladewa dan Antareja dalam panggung Bharatayuda tersebut. Kresna lalu meminta kakaknya bertapa di tempat yang jauh dari Kurusetra. Ia mengakalinya dengan memanfaatkan momentum ketika Baladewa kehilangan pusaka Nenggala akibat kecerobohannya. Untuk mendapatkan kembali

ia memberanikan diri meracik pelbagai rempah-rempah yang berkhasiat merusak wajahnya. Keesokan, tak lagi ada yang tahu, bahwa ia adalah perempuan cantik tersebut. Syahdan, ia pun berhasil keluar dari tempat pelacuran, bahkan beruntung berhasil kembali ke negerinya setelah menumpang kapal yang hendak menuju ke sana. Namun sesampainya ia di negerinya itu, tak lagi ia diakui oleh keluarganya sebagai perempuan yang dua dekade lalu menghilang. Satu-satunya harapan, adalah mendatangi kembali kekasihnya yang pada saat itu tampak mulai menua dan juga sakit-sakitan. Akan tetapi, ia tak kuasa bila harus jujur. Perempuan itu tak tega bila harus menyakiti kekasihnya dengan kenyataan, bahwa ia kini tak lagi cantik. Terlebih, ia dapati lelaki itu masih selalu setia menantinya. Lalu, perempuan itu pun memohon untuk bisa bekerja padanya. Tentu, ia pun telah mengubah namanya, gaya bicaranya, dan menghilangkan semua hal yang tampaknya bisa mengingatkan lelaki itu pada kekasihnya yang telah pergi dulu. Dan singkat cerita, perempuan malang itu diterima bekerja sebagai pembantu. Hingga, sampailah nanti di suatu pagi, di mana penyakit paru-paru telah menghentikan napas sang lelaki malang, sungguh, lelaki itu tak pernah tahu tentang siapa gerangan perempuan buruk rupa yang jadi pembantunya selama itu. Setelah selesai menuliskan lanjutan cerita itu, aku pun lekas mengirimkannya pada redaktur di kota. Selang dua minggu, cerita pendek itu pun dimuat di koran. Kisah itu disukai oleh banyak orang di Tavulia. Dan hingga kini, saat limabelas tahun berlalu sepeninggal kekasihku itu pergi tuk selamanya, aku tengah memandangi wajahku yang begitu buruk itu lewat cermin dengan perasaan bahagia. Bahagia, karena kini orang-orang mengenalnya. Mengenal seorang penulis yang meninggalkan tulisannya. TAMAT Anggi Nugraha lahir di Batumarta 2, Kab OKU, Sumsel. Kini ia menetap di Bandung. Alumnus Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tulisan-tulisannya dimuat di Republika, Pikiran Rakyat, Tribun Sumsel, Lampung Post, Malang Post, Padang Ekspres, Palembang Ekspres, Radar Surabaya, Koran Singgalang, dan Majalah SUAKA. Buku yang akan terbit Kekasihku ‘Hujan’ ialah kumpulan cerita pendek.

Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI

pusaka itu, Baladewa harus menebus dengan tapa brata seraya meminta pengampunan Sanghyang Widi. Kresna mengatakan akan memberi tahu Baladewa bila Bharatayuda terjadi. Ini sesuai dengan keinginan Raja Mandura itu untuk mengetahui langsung perang tersebut. Tapi, kenyataannya, Baladewa bangun dari semadinya ketika Bharatayuda tinggal menyisakan Duryudana di pihak Kurawa.

Pengorbanan jiwa Bila Baladewa disingkirkan, Antareja ‘dimatikan’. Jika tidak, Antareja justru akan mengacaukan Bharatayuda. Bukan hanya Kurawa yang akan lenyap tetapi Pandawa juga akan habis. Bilamana itu terjadi, hukum jagat bahwa kezaliman tumbang melawan kebenaran tidak akan tereksekusi. Dengan kesaktiannya, Antareja bisa menghabisi siapa saja hanya dengan menjilat bekas telapak kakinya. Masalahnya, bagaimana ia bisa membedakan telapak kaki yang satu dengan lainnya. Mana milik musuh dan mana punya Pandawa. Inilah yang dikhawatirkan memunculkan kekacauan. Hikmahnya, kita bisa belajar dari sisi jiwa kesatria dan pengorbanan Antareja. Ia bukan pejabat tinggi Amarta, melainkan hanya aparat biasa. Namun, Antareja memiliki etika, moral, dan tanggung jawab. Pengorbanannya bagi tegaknya kebenaran (Pandawa) tiada tara. (M-3)


KHAZANAH

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

11

After Party

ala Budaya Jawa Jenang sumsum menjadi salah satu hidangan terpenting dalam pesta after party ala kebudayaan Jawa. Seluruh masyarakat di sekitar wilayah tempat digelar upacara pernikahan juga turut menikmati jenang itu. ABDILLAH M MARZUQI

Jenang sumsum memang lazim dihadirkan saat sebuah acara usai atau yang akrab disebut after party bagi masyarakat kekinian. Saat itu biasanya diisi dengan acara evaluasi, ramah tamah, saling berucap maaf, dan berterima kasih. Evaluasi mulai perencanaan kegiatan hingga kegiatan berlangsung dan dinyatakan selesai dengan pembubaran panitia pelaksana kegiatan. Ramah tamah untuk proses yang memenatkan hingga memancing emosi. Terima kasih untuk sesama teman, dan maaf jika ada yang salam.

abdi.zuqi@mediaindonesia.com

Penuh simbolis

T

Warna putih jenang sumsum diartikan sebagai bersihnya hati. Rasa manis pada ialah simbol kesejahteraan karena gula merupakan bahan pangan yang hampir dipakai di semua masakan Jawa dan harganya tidak murah. Tekstur lengket jenang sumsum diartikan persatuan dan kesatuan, menandakan adanya keharmonisan dalam keberagaman. Dalam tradisi Jawa, Sumsuman ialah memakan bubur sumsum yang berwarna putih dengan paduan juruh atau gula jawa yang dicairkan. Sumsuman dipercaya dapat menghilangkan rasa lelah setelah acara hajatan. Menurut budayawan Mudji Sutrisno, dalam budaya jawa, jenang sumsum ialah jenang putih hasil olahan beras yang dimasak sampai lembut. Jenang sumsum juga merupakan simbol rezeki. “Dalam budaya jawa itu yang namanya Sumsuman jenang putih yang dari beras yang dimasak itu simbol dari rejeki. Artinya fooding nasi yang lembut itu yang jadi makanan kita waktu kecil. Lalu pakai juruh. Juruh itu kan manis. Itu simbol antara yang manis dan yang gurih itu menghidupkan,” terang budayawan yang akrab disapa Romo Mudji itu. Ada alasan mengapa jenang sumsum dibuat dan dihadirkan saat sebuah pesta telah usai. Sebabnya, dalam budaya jawa, segala proses dalam kehidupan dianggap sebagai sesuatu yang harus dirayakan. Perayaan itu juga termasuk tahapan kehidupan dalam kandungan, kelahiran, pernikahan, hingga kematian. “Kalau Jawa kenapa itu dibuat after party atau pesta itu disyukuri. Sebenar-

EKSTURNYA memang rapuh dan luluh. Ia memang lembek dan tak punya bentuk, seolah tak punya kepastian dalam dirinya. Ia mudah mengikuti bentuk wadah yang menampungnya. Sekali pun tidak pernah ia mencoba berdiri sendiri dan mandiri. Ia justru menimpakan pilihan untuk selalu bersama dengan cairan manis. Ketika hadir, ia harus selalu ada bentuk cair lain yang melingkupinya. Bolehlah orang meremehkannya dengan bentuk yang telah dipilihnya. Namun, di balik bentuk yang sedemikian itu, ternyata tersimpan makna dan arti yang dalam. Itulah jenang sumsum, makanan rakyat yang lazim dijumpai di wilayah kebudayaan jawa. Jenang sumsum akan mendapati bentuk bermakna ketika pesta usai. Jenang itu menjadi salah satu hidangan terpenting dalam pesta after party ala kebudayaan Jawa. Bahkan, namanya diabadikan dalam sebuah prosesi pasca pesta dengan sebutan Sumsuman. Pada prosesi itu, jenang sumsum menjadi bintang utama tunggal. Tak ada jenang sumsum, mustahil Sumsuman bisa digelar, tak terkecuali ketika orang nomor satu di Indonesia menggelar pesta pernikahan untuk anaknya. Presiden Joko Widodo menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu, dengan Muhammad Bobby Afif Nasution. Jenang sumsum tetap tak ketinggalan. Bahkan Sumsuman menjadi milik tidak hanya keluarga mempelai atau sang empu hajat. Seluruh masyarakat di sekitar wilayah tempat digelar upacara pernikahan juga turut menikmati jenang itu.

nya tahap-tahap perayaan kehidupan orang Jawa. Jadi, tahap-tahap kehidupan itu dirayakan karena orang Jawa hidup dalam sebuah dialog dan relasi yang amat sakral,” tegasnya. Padangan hidup masyarakat Jawa juga sangat memengaruhi tradisi Sumsuman. Masyarakat Jawa memaknai manusia sebagai jagat kecil yang berada dalam jagat besar. Dari situlah konsep maneges, yakni upaya harmonisasi antara manusia dan alam semesta raya. “Karena individual orang Jawa itu jagat kecil, harus menyatu dalam jagat besar. Itu disesuaikan dengan kebatinan artinya kepekaan batin untuk selalu maneges. Maneges itu mencari harmonisasi antara yang mikro kosmos dan makro kosmos. Itu artinya suara batin,” lanjutnya.

Mensyukuri kehidupan Sumsuman bermakna manusia yang sudah mensyukuri kehidupan dengan pesta perayaan. Memang itu juga bermakna syukur atas helatan ataupun acara pesta yang sudah selesai dijalankan dengan sukses. “Artinya kita sudah selesai. Kita sudah mensyukuri kita sudah pesta dalam hidup ini, tetapi jangan lupa jenang sumsum ini juga untuk mulai lagi. Sama ketika kita masih kecil mendapatkan nasi yang masih lembut (jenang sumsum) dan antara gurih dan manisnya hidup itu untuk menjadi bagian yang menghidupkan hidup kita,” tegasnya. “Setelah kita bersyukur. Jangan lupa syukur ini harus kita teruskan untuk melangkah baru,” lanjutnya. Romo Mudji juga melihat pesan dalam upacara pernikahan putri Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Jokowi ingin mengatakan kepada rakyat Indonesia ia sebagai presiden sama seperti masyarakat kebanyakan. Ia juga menikahkan putrinya. Karena ia berlatar budaya Jawa, ia pun mengikuti adat budaya jawa secara lengkap. Kembali ke upacara adat. Tidak perlu yang mewah-mewah, yang penting tetap memberi serta mengandung makna dan nilai.

EBET

“Nilai adalah sesuatu acuan yang baik, benar, suci, indah, yang diacu orang atau kelompok untuk bisa survive menghadapi krisis. Itu kebudayaan sebenarnya. Wujudnya perkawinan dan Sumsuman tadi,” begitu Romo Mudji memungkasi penjelasannya tentang Sumsuman. (M-2)

PUISI

MUHAMAD ARFANI BUDIMAN Ketukan Hujan 1

Potret Wajahmu :Ardisa Nadilestari

bulan menghiasi dinding malam rintik hujan mengusap perih kerinduan sementara curamnya luka tersimpan pada kesabaran batu-batu di ruang tamu bayang wajahmu menyusup bersama putaran waktu kekasih petiklah kembang-kembang doa kirimkan pada wajah langit sehingga cinta masih bisa menyala seperti kobaran api yang dijaga dewa puisi

wajah malam dengan getarnya luka tersimpan rapi bersama rintik hujan lalu di atas tanah datar ini aku meniupkan rindu pada irama gerimis yang ritmis perempuan itu mengusap lebam dadaku melipat doa-doa yang jatuh dari ranting cahaya sehingga cinta itu seperti titik api membakar seluruh garis-garis kesedihan yang dikendalikan sang waktu

2017

2017

Aubade 2 sepanjang malam bulan remuk dipunggung langit ledakan rindu seperti selongsong peluru tubuhku terpisah menjadi sebuah kekosongan ketika luka menetes dari putaran waktu doa-doa berlayar seperti perahu dikayuh menuju lautan ingin rasanya mencintaimu seperti ikan-ikan dikolam tepat ketika pagi begitu berbahaya dan seorang gadis menenun cinta dengan telapak tangan yang berdarah

Goresan Namamu :Ardisa Nadilestari doa-doa membasuh rekah kelopak mawar pada matamu aku menemukan sebuah jalan pulang dimana kau menjadi rumah bagi setiap langkah perjalanan kau tabukan cinta menjadi sebuah ungkapan luka dimana kau menjadi ibu bagi setiap kata-kataku membentuk rindu pada putaran waktu terlempar menuju lubang kesunyian

2016

2016

Variasi Doa

Gerimis Luka

menjelang senja matahari terbit dimatamu seolah rindu seperti pisau yang diasah melewati jalan-jalan berlubang aku temukan ketabahan batu-batu diguyur hujan sepanjang hari seperti juga tanganmu mampu mengusap dadaku yang lebam oleh pusaran luka digigil cermin bayangan wajahmu melompat menciptakan cinta yang suci ditaburi puisi dengan seluruh imajinasi

pada hari jumat agung seluruh hamba-hamba mengumpulkan doa menjadi serpihan hujan sehingga bumi begitu terluka menerima rintik kesedihan yang mengalir dari matamu matahari terbelah pecah diwajahmu riak-riak cahaya membentuk lingkaran waktu sehingga aku masih mampu membaca takdir pada telapak tanganmu meniupkan ruh pada retakan kata-kata

senja mulai memasuki ruang rindu hembusan angin meluruhkan daun-daun menuju rebah tanah matahari terkurung oleh kepak awan putih sementara ledakan doa-doa berlayar menuju samudera waktu seluruh luka terseret menuju punggung langit mencintaimu adalah sebuah takdir tapi kesedihan adalah tangan tuhan yang menurunkan sayap-sayap puisi menuju lubang kesunyian

2016

2016

2016

Kepada Waktu 2 Muhamad Arfani Budiman, lahir pada 6 Januari 1989. Penyair yang bergiat di ASAS (Arena Studi Apresiasi Sastra) UPI Bandung. Buku Puisinya Pecahan Kaca Di Jalan Lestari.

Redaksi menerima kiriman puisi orisinal dan belum pernah diterbitkan media massa lain. Kirim ke puisi@mediaindonesia.com


SELEBRITAS

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

CUSTOMER SERVICE:

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 12

PRITA LAURA

Bangga Menjadi Bagian dari Metro TV Metro TV konsisten dengan idealismenya sebagai pembawa suara rakyat dan menyajikan informasi yang mencerdaskan bangsa. PATNA BUDI UTAMI

patna@mediaindonesia.com

S

TASIUN televisi berita Metro TV kini tengah merayakan hari ulang tahun (HUT) yang ke-17. Hingga usia ini, televisi yang bermarkas di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, ini makin kukuh dengan misinya, yakni menyajikan informasi yang mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, awak televisi ini pun berharap idealisme tersebut tetap berdiri tegak di tengah berbagai tantangan, baik dari sisi bisnis maupun pemberitaan. Hal itu seperti diharapkan salah seorang presenter Metro TV, Prita Laura, 39. “Doa saya, di tengah berbagai tantangan dari sisi bisnis dan berbagai sisi lainnya, semoga Metro TV dapat terus berdiri tegak untuk memberikan informasi sesuai dengan misinya, yakni untuk mencerdaskan bangsa,” harap perempuan yang telah bergabung dengan Metro TV selama 15 tahun itu. Wanita kelahiran Klaten, Jawa Tengah, pada 26 Juni 1978 itu mengakui selama bergabung di Metro TV ia memperoleh begitu banyak pengalaman.

Namun, yang paling berkesan ialah melihat Metro TV yang tetap konsisten dengan idealismenya walaupun isu miring kerap menerpa. Stasiun televisi tempatnya bekerja ini bergeming dengan misi dan cita-cita dari pendirinya, Surya Paloh, bahwa Metro TV adalah pembawa suara rakyat dan mencerdaskan bangsa. Prita yang kini tengah menjadi presenter Top News dan program 360 juga mengaku sangat bangga bisa menjadi bagian dari Metro TV. Stasiun televisi ini, ujarnya, tidak memikirkan hasil akhir komersial dari setiap programprogram yang dibuatnya. Metro TV, kata perempuan yang hobi travelling itu, lebih mengutamakan manfaat yang dapat diambil masyarakat dari program-programnya. Di antara tugasnya sebagai presenter, ia memiliki deretan pengalaman menarik dan tidak akan terlupakan. Salah satunya ialah ketika ia bertugas meliput kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise ke Afghanistan. Ia bercerita, di negeri itu, ia bertemu dengan seorang bapak yang sangat

mengagumi dan menghormati Indonesia. Bahkan, laki-laki itu sangat berharap negaranya seperti Indonesia yang memiliki keberagaman, tetapi masyarakatnya saling menghargai satu sama lain. Ucapan orang tersebut, ujar Prita, membuatnya semakin bersyukur menjadi orang Indonesia. Di negeri yang sebagian besar penduduknya beragama Islam, seperti juga Afghanistan, masyarakat Indonesia bisa hidup dengan rukun di tengah perbedaan.

Kerja sama Perempuan yang rajin berolahaga ini juga mengaku akan selalu ingat pengalamannya ketika live report dari dalam laut di Bunaken, Sulawesi Utara. Ketika itu ia bersama ribuan orang lainnya menyelam ke kedalaman 15 meter untuk mengibarkan bendera Merah Putih untuk memecahkan Guinness Book of Records. Selain berkesan karena ia menjadi presenter pertama yang menyiarkan secara langsung dari bawah laut, event tersebut berjalan lancar berkat kerja sama yang baik di antara seluruh awak yang bertugas. Hal yang lebih membanggakan, tutur Prita, untuk menyajikan acara yang banyak tantangan tersebut, seluruh peralatannya diciptakan tangan-tangan kreatif awak Metro TV sendiri. (*/X-10)

MI/ROMMY PUJIANTO

AARON CARTER

LALA KARMELA

ARI PADI

Jadi Relawan di Hari Thanksgiving

Lari pada Kampanye Antikekerasan

Kembali Bermusik atas Pertemanan

SETELAH melewati masa sulit karena mengalami kelainan dalam pola makan, penyanyi hip hop Aaron Carter turun menjadi relawan di Hari Thanksgiving. Penyanyi asal Amerika tersebut ikut memasak di lokasi pengobatan dan rehabilitasi pengidap kelainan yang serupa dengannya. “Saya sempat mengalami stres berat hingga mengalami masalah makan dan akhirnya berat badan saya turun sangat banyak saat itu,” ujar penyanyi berusia 29 tahun tersebut seperti dilansir dari Dailymail.co.uk, Jumat (24/11). Sepanjang April hingga OkAP tober lalu, Aaron berusaha mengembalikan tubuhnya dengan melakukan berbagai terapi. Selain itu, ia memperbaiki kesehatan fisik dan psikisnya. Ia mengakui sangat sadar ketika itu dirinya bermasalah dan berusaha keras untuk sembuh. Hingga akhirnya kini adik penyanyi Nick Carter tersebut pulih kembali. “Tidak ada yang bisa mengubah selain diri saya sendiri. Saya harap mereka yang juga mengalami hal serupa bisa berjuang dan berhasil seperti yang saya alami,” ujar Aaron. (Pro/H-2)

PENYANYI Lala Karmela, 32, merayakan kampanye 16 Hari Antikekerasan terhadap Perempuan dengan ikut lari santai bertajuk Fight Back Run yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta, hari ini. Ia mengaku tertarik untuk terlibat dalam kegiatan itu karena merasa perlu ada gerakan dari masyarakat untuk mengubah situasi perempuan Indonesia saat ini. “Suara saya tidak hanya untuk menyanyi, tetapi juga untuk menginformasikan dan mendorong temanteman untuk ikut menghentikan kekerasan terhadap perempuan,” kata dia. Selain pencegahan dan menjerat pelaku kekerasan, ia menyoroti pentingnya pemulihan perempuan korban kekerasan. “Apa yang sudah mereka alami akan meninggalkan trauma luar biasa bagi mereka dan kita harus menolong mereka. Tidak hanya agar mereka selamat, tetapi juga supaya mereka bisa kembali menjalani hidup,” ujar Lala. Ia berpesan kepada semua orang untuk tidak takut melaporkan kekerasan yang terjadi di sekitar. Lala juga berharap pemerintah dapat mendukung masyarakat untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan. Kegiatan lari santai sebagai kampanye 16 Hari Antikekerasan terhadap Perempuan digagas Komnas Perempuan Indonesia untuk Kemanusiaan dan jaringan masyarakat sipil yang tergabung dalam #GerakBersama. (Ant/H-2)

DENGAN tajuk Padi Reborn, grup band Padi yang pernah eksis di era 2000-an menggelar konser di empat kota, yaitu Palembang, Bandung, Yogyakarta, dan Makassar, setelah vakum tujuh tahun. Salah satu gitaris Padi, Ari Tri Sosianto yang akrab disapa Ari, mengaku senang dengan berkumpulnya kembali personel Padi. Grup band tersebut semula tidak berniat vakum hingga tujuh tahun, tetapi hanya rehat selama tiga bulan. Menurutnya, momen membahagiakan tersebut diawali dengan pertemuan seluruh personel (Ari, Piyu, Fadli, Rindra, dan Yoyok) pada 2 Januari tahun ini. Mereka membicarakan serius kelanjutan nasib grup band mereka. Dengan pertemuan dalam formasi lengkap untuk pertama kali setelah vakum tersebut, ujar Ari, rasa pertemanan di antara mereka pun muncul kembali. Rasa itulah yang membuat mereka bertekad kembali bersama-sama bermain musik. “Chemistry bermusik kami hadir melalui cara pertemanan. Saya menemukan temanteman saya seperti 20 tahun yang lalu,” kata dia. Selain menggelar konser, Padi tengah membuat album baru. (AT/H-2)

ANTARA

ANTARA

ONLINE

Indonesia Kutuk Aksi Teror di Mesir

Es Krim Berbahan Serbuk Daun Gaharu

PRESIDEN Joko Widodo mengutuk keras aksi teror yang terjadi di Mesir. Melalui akun Twitter-nya, ia juga menyampaikan duka mendalam kepada korban teror di negeri itu. “Indonesia mengutuk keras segala bentuk aksi teror,” cuitnya. (Internasional)

MAHASISWA Politeknik Negeri Pontianak, Kalimantan Barat, Aris Munandar mengkreasikan daun gaharu sebagai bahan dalam membuat es krim. Ia menamai produknya dengan nama Ice Cream House Antioksidan karena daun gaharu diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh seperti antioksidan, mencegah stres, dan mengurangi kolesterol dalam darah. Menurut Aris, ia manfaatkan daun gaharu karena selama ini tidak dimanfaatkan. Selain itu, dengan menggunakannya sebagai bahan es krim, ia berharap dapat membantu perekonomian petani. Aris memilih membuat produk es krim karena hampir semua orang menyukai es krim termasuk anak-anak.

Pemda Jangan Tutup Mata atas Kasus Kekerasan MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengingatkan pemerintah daerah untuk tidak menutup mata terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah masing-masing. (Nusantara)

Pembalap Iran Ambil Alih Yellow Jersey KHALIL Khorshid dari Tabriz Shahrdary Team Iran menjuarai etape kedelapan Tour de Singkarak (TdS) 2017 dari Lembah Anai menuju Embun Pagi, Agam, Sumatra Barat. (Olahraga)

Ditambah lagi dengan adanya kandungan daun gaharu bisa memberi manfaat kesehatan. Ia mengaku memulai berwirausaha pada 2015 dengan memproduksi es krim berbahan konvensional seperti susu dan gula. Baru pada setahun terakhir ia memanfaatkan daun gaharu sebagai campuran bahan es krim. Dalam prosesnya, daun gaharu dikeringkan terlebih dahulu kemudian dijadikan bubuk seperti teh hijau. Daun gaharu tersebut ia dapat dari petani dengan harga Rp600 ribu per DOK. MI setengah kilogram. Ice Cream House Antioksidan menjadi salah satu peserta Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) VIII 2017 yang digelar di Pontianak. (H-2)

15 Finalis Miss Senegal Kenakan Batik dan Tenun RI SEBANYAK 15 finalis Miss Senegal 2017 mengenakan busana batik dan tenun Indonesia rancangan desainer Nita Seno Adji, Rudy Chandra, Defrico Audy, dan Malik Moestaram pada acara malam Grand Final Miss Senegal di King Fahd Palace, Dakar, Senegal. Batik dan tenun karya empat desainer Indonesia menjadi busana pilihan untuk diperagakan pada malam grand final yang diprakarsai Dubes RI Dakar Mansyur Pangeran dengan Ketua Komite Miss Senegal Amina Badiane. Dubes Mansyur mengatakan sambutan dan minat para tamu undangan pada Grand Final Miss Senegal 2017 terhadap batik dan tenun cukup tinggi. Mereka dengan serius mengamati

keelokan batik Indonesia yang diperagakan. Bahkan Miss France 2017 juara keempat, Justine Camara, sebagai juri kehormatan, terkesima melihat paduan motif dan corak warna dari batik dan tenun yang ditampilkan. Menurut Mansyur, finalis Miss Senegal 2017 merupakan wakil dari 14 provinsi dan satu finalis mewakili wilayah Kepulauan Sine-Saloum. Dikenakannya batik dan tenun oleh 15 finalis terseANTARA but membuat popularitas batik dan tenun meluas ke seluruh penjuru Senegal. Ia berharap momentum itu dapat dimanfaatkan pengusaha batik dan tenun untuk melakukan penetrasi pasar ke Afrika Barat. (H-2)


MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

HALAMAN 13

HLM 14 Antara Feminitas dan Kekuatan

HLM 20 Belajar Toleransi dari Rochel dan Nasira

HLM 21 Jengkol Tampil Kekinian di Bogor

GAYA URBAN

Sensasi Gabungan Tiga Selancar Diyakini dimulai di Australia dan Selandia Baru pada era 1970an, wakeboarding menggunakan lintasan berkabel yang bekerja otomatis (automatic cable) untuk menarik tubuh peselancar.

FARIO UNTUNG TANU

fario@mediaindonesia.com

D

ENGAN kecepatan mencapai 30 kilometer per jam, Ifan Diky bagai melesat di atas papan seluncur. Tidak hanya meluncur lurus di atas air, ia juga harus menghadapi beberapa rintangan (obstacle) yang berupa tembok-tembok papan. Saat rintangan makin dekat, dengan penuh kepercayaan diri, Ifan meloncat tinggi. Sembari ia melompat, berbagai manuver pun ia peragakan. Tidak hanya itu, Ifan juga lincah meliuk-liuk di atas air. Uniknya, tidak ada perahu motor yang menarik Ifan untuk melaju. Olahraga yang digeluti pria 31 tahun ini nyatanya memang bukan ski air yang membutuhkan bantuan kapal penarik, melainkan olahraga wakeboarding. Diyakini dimulai di Australia dan New Zealand pada era 70-an, wakeboarding menggunakan lintasan berkabel yang bekerja otomatis (automatic cable) menarik tubuh peselancar. Sepintas

pemandangan lintasan berkabel ini layaknya kabel-kabel listrik di jalanan. Bedanya, kabel-kabel tersebut melintas belasan hingga puluhan meter di atas taman air. Dari kabel-kabel yang membentang dan terhubung ke tiang-tiang penyangga di pinggir badan air, ada pula kabel yang mengarah ke bawah dan terikat ke badan peselencar. Dalam sebuah taman air tempat bermain wakeboard, lintasan kabel itu tidak hanya berjumlah satu dan pada satu jalur. Dengan jumlah lintasan yang banyak dan jalur yang beragam, permainan wakeboard bisa dilakukan beberapa orang dalam waktu bersamaan. Mereka pun bisa mengeksplorasi berbagai sudut dari taman air. Hal itu pula yang kerap dilakukan Ifan dan rekan-rekannya di Batam Wakepark. Berbincang dengan Media Indonesia, Senin ( 20/11), ia menjelaskan wakeboarding dapat pula dilakukan dengan cara ditarik perahu motor atau disebut wakeboarding behind boat. “Ini penggabungan antara snowboarding, skateboarding, dan surfing,” tambahnya. Maka sensasi wakeboarding ini ibarat gabungan ketiga olahraga itu.

Ekstrem Sensasi melompat tinggi di atas air itulah yang begitu dinikmati Ifan, juga rekannya Alex Hanief. Berlomba, mereka menunjukkan kemahiran berputar 360 derajat, gerakan berguling (roll) ke depan atau ke belakang, hingga gerakan terbang sembari membuka kaki atau disebut raley. “Jadi, jangan kaget kalau yang hobi olahraga ini sering bolak balik mengalami cedera, seperti terkilir, keseleo, atau bahkan memar-memar karena terempas ke air ketika sedang melaju,” ujar Alex. Namun, bukan berarti pula cedera

FOTO-FOTO: DOK. BATAM WAKEBOARDING COMMUNITY

tidak bisa dihindari. Salah satu langkahnya ialah mengikuti tahapan belajar yang dimulai dengan berlatih keseimbangan berdiri di atas wakeboard. “Apa yang perlu dipelajari pertama ialah belajar berdiri di atas air dengan perlengkapan yang sudah disiapkan. Dengan tangan memegang sebuah tali kemudian badan bergerak di atas air, ditarik mengikuti gerak tali tersebut,” papar Ifan yang juga Ketua Batam Wakeboarding Community. Dalam tahapan awal pembelajaran ini pula, peselancar mulai berlatih beradaptasi dengan tarikan kabel. Setelah tahap tersebut dikuasai, barulah peselancar masuk tahap pembelajaran full system. Dalam tahap ini, peselancar sudah diperkenalkan dengan rintangan dan manuver-manuver untuk melewatinya. Di arena Batam Wakepark, dua tahap pembelajaran ini dilakukan di area terpisah. “Jadi semua terpisah dan sangat aman. Karena untuk yang pemula semua disediakan safety equipment serta guide yang akan menjaga,” jelas Alex. (M-3)

Pariwisata dan Olahraga LOKASI Batam Wakepark yang dekat dengan negara tetangga, Singapura dan Malaysia, membuat olahraga itu menjadi bagian dari pariwisata. Ifan mengakui banyak warga Singapura yang menjajal wakeboarding di sela-sela pelesir mereka. “Karena kebetulan saya bekerja di tour and travel. Nah saya banyak permintaan dari warga Singapura yang sedang berkunjung untuk bermain wahana seperti ini. Jadi selain olahraga, nilai tambah dari pariwisatanya juga dapat,” terang Ifan. Mengenai manfaat fisik, Ifan menilai olahraga itu cukup membantu membentuk massa otot. “Seluruh badan otomatis akan terlatih

Teknik/Gerakan: Gerakan 360 derajat: Gerakan yang menggunakan obstacle berupa tanjakan untuk melompat dan membentuk gerakan memutar satu lingkaran penuh.

Gerakan raley: Gerakan terbang sembari membuka kedua kaki menyerupai spiderman. Gerakan front flip: Gerakan salto ke arah depan.

Gerakan roll: Gerakan memutar badan ke depan atau ke belakang.

karena tangan harus menyeimbangkan tarikan tali dan menahan tubuh, sedangkan kaki harus menahan air

serta badan supaya tidak terjatuh. Otomatis semua akan terlatih,” pungkasnya. (Rio/M-3)

Nama: Batam Wakeboarding Community Lokasi: Batam Wakepark Jadwal kegiatan: Setiap hari Biaya: 300 ribu/2 jam atau 600 ribu/1 hari

“Ini penggabungan antara snowboarding, skateboarding, dan surfing.”


14

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

PESONA

Antara Feminitas

Raegitazoro

dan Kekuatan

Ali Charisma dan para siswa Istituto di Moda Burgo Indonesia menampilkan koleksi yang terinspirasi oleh kekuatan perempuan. (JFW) 2018, Ali mengungkapkan koleksi tersebut masih akan terus dikembangkan dan dijadwalkan selesai pada Februari mendatang. “Perempuan itu punya power, bisa menentukan pilihannya, tapi tetap tidak melupakan sisi femininnya,” ujar Ali soal koleksinya kepada Media Indonesia, Rabu (22/11). Paduan antara kekuatan dan feminitas itu tampak diwujudkan Ali dengan menyadur gaya prajurit Eropa tempo dulu dan ada pula sentuhan ala biker. Gaya itu diwujudkan dengan dominasi bahan kulit pada bagian atas busana serta teknik jahitan quilt. Dalam sebuah set busana yang menggunakan palet abu-abu, tampilannya pun mengingatkan pada baju zirah. Inovasi juga dilakukan Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) itu melalui penggunaan kancing pada jaket yang persis seperti engsel pintu.

Karya Burgonians

Julianto

SITI RETNO WULANDARI

wulan@mediaindonesia.com

J

AKET kulit dengan pinggang berstruktur itu menampilkan kesan tangguh. Meski begitu, dengan palet warna baby pink, sematan batuan berkilau, serta rangkaian tali di bagian depan, kesan feminin dan romantis pun muncul. Kesan itu diperkuat dengan rok panjang berbahan tile, yang juga berwarna senada, sebagai padanannya. Set busana itu bagian dari koleksi baru Ali Charisma. Setelah itu ditampilkan di Jakarta Fashion Week

Koleksi Ali di JFW itu juga merupakan bagian peragaan sekolah mode Istituto Di Moda Burgo Indonesia. Ali menjadi mentor untuk para siswa terbaik sekolah itu buat koleksi mereka di panggung mode terbesar Indonesia tersebut. “Saya tidak mau ubah ide mereka, hanya bantu mempertajam dan membantu bagaimana menerapkan craftmanship yang baik,” tukas Ali. Siswa Istituto Di Moda Burgo Indonesia atau dise-

Jumpanona

but Burgonians yang unjuk karya ialah Julianto, Raegita, Eleska Paradis, Jessica Welia Halim, dan Rilya Krisnawati. Julianto dalam label yang senada dengan namanya menghadirkan permainan aksen payet pada koleksi busananya sebagai representasi dari retakan gunung, seperti pada gaun dengan kerah v dan detil cut out di bagian bahu yang dipenuhi dengan tatanan payet. Representasi retakan juga hadir pada atasan berpotongan seperti blazer tanpa lengan dalam nuansa cokelat muda (krem). Sementara itu, struktur kabut dituangkan dalam rancangan gaun berwarna abu dengan detail lipit dan aksen aksesori pada bagian pinggang. Sementara itu, label RAEGITAZORO menerjemahkan budaya Sisingaan sebagai simbol perjuangan masyarakat Sunda, terutama Subang, terhadap penguasa perkebunan zaman Inggris dan Belanda melalui koleksi bergaya sporty. Seperti pada jaket tanpa lengan berpotongan bomber yang dipadukan bersama terusan berwarna merah jambu dengan detil singa di bagian dada serta kalung choker spike studs. Warna busana lain juga dihadirkan label PADI milik Eleska Paradis yang menghadirkan warna-warna vibrant dengan aplikasi tekstur kawung. Label JWH milik Jessica Welia Halim menghadirkan kesan kuat dan berani Ratu Victoria dengan penggunaan kain songket palembang. S e m e n t a ra , l a b e l Jumpanona karya Rilya Krisnawatimenampilkan perhiasan yang terinspirasi dari Ali Charisma budaya Dayak.

Ali yang melakukan mentorship selama 3 bulan, menilai para siswa memiliki ide bagus, tapi masih meluapluap. Dengan mentorship, ia berharap karya para siswa dapat menjadi karya yang tidak hanya artistik, tetapi juga wearable. (M-3)

Julianto

JWH

FOTO-FOTO: DOK ISTITUTO DI MODA BURGO INDONESIA.


WIRAUSAHA

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

15

Agar Sembilan Tungku Bakso Joss Ngebul Mari berkaca pada semangat pengusaha di akar rumput yang tanpa banyak drama, termasuk mengeluh soal turunnya daya beli. Mereka senantiasa bergeliat, termasuk dengan menghemat ongkos energi. IIS ZATNIKA

iis@mediaindonesia.com

T

ULISKAN saja ‘Bakso Joss’ di Google Maps atau aplikasi taksi atau ojek, keduanya akan menunjukkan alamat kedai legendaris itu dengan detail. Selanjutnya, mengikuti petunjuk di peta, kita akan diarahkan menuju kawasan permukiman di Jalan Dirgahayu, Bekasi Timur, Jawa Barat. Ada belasan sepeda motor yang diparkir di muka kedai. Menjadi kejutan karena lokasinya di dalam permukiman padat, bukan di pinggir jalan raya. Belasan anak muda duduk tersebar, duduk berhadapan dengan aneka mimik saat menyantap sajian di mangkuknya. Ya, kejutan di Bakso Joss bukan cuma karena lokasinya yang tak lazim tapi ramai, tetapi juga karena ada racikan daging giling dengan cabai rawit yang dimasak dengan cermat sebagai isian. Bertemu dengan Sutarjo, 59, dan Titi Lestari, 55, sang pendiri, yang bercerita proses mereka merintis usaha juga sama menariknya. “Saat kami mendirikan warung bakso ini pada 2007, baru Bakso Joss yang membuat bakso pedas. Idenya dari anak kami, katanya biar baksonya beda dengan yang lain. Kami yakin, ini yang pertama, belum ada yang buat. Baru belakangan, dua hingga tiga tahun terakhir, banyak bakso pedas lain. Ada juga sekarang yang buat bakso keju, bakso dengan banyak isian atau bakso beranak. Kalau kami sih tetap, bakso yang

bukan cuma pedas, tapi juga enak,” ujar Sutarjo ketika dijumpai di warungnya, Minggu (12/11). Bukan cuma konsisten pada inovasi, pasangan yang kini membuka cabang di Rawalumbu dan Tambun (Bekasi) itu juga menjaga keberlanjutan usaha dengan menjaga kualitas bahan baku, proses, dan penyajiannya. “Kami selalu memilih bahan terbaik, mulai mi, bihun, saus, kecap, tempat penggilingan, dan tentunya daging. Tentunya ini pengaruh ke harga, tapi itu harus dilakukan untuk menjaga pelanggan. Makanya ada yang ke sini sebulan sekali, seminggu, atau bahkan dua hari sekali. Dulunya diajak ibunya, sekarang ke sini bawa anak,” ujar Titi.

Menyasar anak muda Kiat lain yang dipraktikkan Bakso Joss dari tahun ke tahun ialah pilihan menyajikan sensasi pedas, secara organik membuat pembelinya didominasi anak-anak muda yang gemar menjajal aneka rupa jajanan, sehingga regenerasi pelanggan terus terjadi. “Mungkin dari mulut ke mulut, lalu mereka penasaran dan datang. Tapi bukan cuma karena pedas, tapi rasanya kami jaga, jadinya ya kembali terus,” kata Sutarjo yang memasang harga mulai Rp18 ribu untuk satu mangkok Bakso Joss serta menyediakan pula bakso urat, polos, hingga mi ayam. Setelah dirintis sejak satu dekade lalu dengan bermodal resep yang didapat Titi dari sekolah kejuruan tata boga, setingkat SMK sekarang,

FOTO-FOTO: MI/IIS ZATNIKA

Kedai bakso Joss dipadati anak muda yang menjajal pedasnya bakso dengan isian daging giling yang dimasak dengan cabai rawit.

Sutarjo dan Titi Lestari pemilik Bakso Joss.

kemudian didampingi penuh oleh Sutarjo yang mengundurkan diri dari pekerjaannya, Bakso Joss telah melalui banyak tantangan juga puncak kesuksesan.

Bergantung daya beli “Sekarang stabil di angka produksi 30 kg bahan baku daging sapi untuk tiga cabang. Beberapa tahun

Inovasi dan Bertahan ala Bakso Joss Melakukan inovasi sejak awal merintis usaha melalui sajian bakso dengan isian daging cincang yang dibumbui pedas agar memiliki posisi berbeda dari kedai lainnya.

lalu bisa dua kali lipatnya. Tapi kan ini jajanan, sangat bergantung pada kondisi perekonomian. Kalau masih ada sisa uang, baru orang akan jajan bakso. Sekarang ini sudah cukup stabil di angka itu,” ujar Titi yang untuk memasak isian daging cincang pedasnya menghabiskan 7-8 kg cabai rawit merah setiap harinya. Kedai di Dirgahayu, kata Sutarjo, hingga saat ini masih menjadi motor utama bisnis. Dua cabang lain yang dikelola sang putra masih belum bisa menyaingi jumlah penjualan. Kendati begitu, ketiganya memberikan pembelajaran tentang pentingnya dukungan ketersediaan energi yang aman, bersih, dan berkelanjutan bagi masyarakat, terutama UKM, yang harus terus berikhtiar bertahan di tengah berbagai tekanan. “Di sini kami memakai sembilan tungku yang menyala terus dari pukul delapan pagi dalam proses memasak, dan lima tungku akan hidup terus setelah bakso matang. Kami terhubung dengan pipa PGN sejak pertama kali mendirikan usaha ini. Setiap bulan untuk gas habis Rp1,5 juta, biasa bayar di minimarket. Di

sehari, totalnya Rp1,8 juta,” kata Umronah.

Dapur Warung Putri yang Senantiasa Sibuk TAK kurang 20 jenis sayur, 25 jenis lauk, satu karung beras seberat 50 kg, dan tak kalah pentingnya, satu kuali sambal, dimasak setiap hari di Warung Putri di Jalan Pulau Bangka Raya, Bekasi, Jawa Barat. Konsisten menjaga fokus pada volume untuk memutarkan modal, harga yang dipasang untuk satu piring nasi, lauk, sayur, dan segelas air putih mulai Rp5.000. Untuk lauk yang terhitung paling mahal ialah Rp13 ribu untuk sepiring nasi, sayur, sepotong ayam, dan segelas air. “Yang penting mutar, supaya

orang yang mau makan, dari semua kalangan bisa dilayani, juga agar saya dan dua yang kerja di sini juga bisa terus jalan,” kata Umronah, sang pemilik warung yang merintis bersama sang mendiang suami sejak 2005, kepada Media Indonesia, Minggu (12/11). Untuk memasak sejak pukul 04.30--sesudah pulang dari Pasar Baru Bekasi--hingga pukul sebelas siang, dilanjutkan memasak secara bertahap ketika beberapa jenis lauk atau sayur tandas, Umronah menggunakan sedikitnya empat tungku

dua cabang lainnnya masih pakai tabung gas biasa, bisa sampai dua kali lipat biayanya, kadang juga susah carinya. Di sini selalu lancar mengalir. Untuk jualan bakso, bahan bakar itu penting karena harus serbapanas,” kata Titi. Dengan dipantau rutin setiap bulan oleh petugas, termasuk untuk memastikan keamanannya, di dapur yang senantiasa sibuk itu aliran energi tak pernah mengalami hambatan, terlebih insiden keamanan. “Kami saja yang kompornya selalu menyala, aman, apalagi masyarakat yang cuma punya dua tungku,” ujar Sutarjo yang memakai kata ‘Joss’ untuk kedainya dari penggalan terakhir namanya. Dengan menggarap pasar anakanak muda, Bakso Joss juga menjalin kemitraan bersama layanan pesan antar ojek daring. Terjaring oleh tim pengembang aplikasi itu, dan menyepakati imbal jasa Rp4.000 per porsi yang kemudian dibebankan pada pembeli, kini sedikitnya 10% omzet berasal dari layanan itu. Dari Dirgahayu, Bakso Joss bisa tersebar hingga ke penjuru Bekasi hingga pinggiran Jakarta lainnya. (*/M-2)

Mementingkan volume

Umronah, pemilik kedai Warung Putri.

kompor. “Untungnya sekarang ada sambungan gas alam, PGN ke sini, sejak dua tahun lalu. Ketika ditawari un-

tuk mendaftar, saya enggak ragu, dan ternyata sekarang cuma habis Rp1 juta sebulan. Dulu ketika pakai tabung 3 kg bisa habis 3 tabung

Respons yang cepat dan tanggap pada perubahan, dipadu dengan konsistensinya menggarap pasar warung yang mengedepankan jumlah penjualan, membuat Umronah tetap optimistis dalam berbagai kondisi, termasuk ketika isu perlambatan ekonomi dan daya beli menyeruak. “Karena orang tetap butuh makan, bagi kami yang penting juga atur keuangan. Kalau bisa, punya warung yang tempatnya milik sendiri, seperti saya, sehingga harga kita bisa murah dan terus bertahan dalam persaingan,” ujar Umronah yang menghargai seribu rupiah untuk satu jenis sayur, guna memas-

Tidak tergoda menyajikan aneka bakso kekinian lainnya karena pertimbangan rasa. Bakso dengan isian pedas dirasa relevan dengan rasa yang enak, sedangkan variasi keju atau bakso berukuran besar dengan aneka isian diyakini hanya menghadirkan sensasi, tak memacu pelanggan datang berulang. Menomorsatukan kualitas kendati konsekuensinya harga jual lebih tinggi. Untuk menjaga pelanggan, ini diterapkan dalam semua bahan baku, daging hingga saus. Ketika harga daging naik, misalnya dalam Lebaran 2016, kualitas tetap jadi prioritas, harga jual dinaikkan sementara. Jika kualitas bahan baku tak bisa ditawar, pasokan lainnya termasuk energi dikawal efisiensinya, termasuk dengan menggunakan gas alam yang sambungannya telah tersebar di beberapa wilayah Bekasi. Menjalin kolaborasi dengan pengembang aplikasi penyedia layanan pesan antar untuk menambah omzet, pelanggan, dan daya jangkau. (*/M-1)

tikan pelanggannya yang sensitif terhadap harga tetap mampir ke warungnya. Dengan dikawal para perempuan, Umronah pun tak khawatir dengan pilihan Warung Putri pada energi yang disalurkan melalui pipa. Terlebih, kontrol rutin dilakukan PT PGN, serta perjalanan warungnya yang belun pernah mengalami masalah dengan sumber bahan bakar itu. Dalam menjalankan operasi Warung Putri yang buka mulai pukul tujuh pagi hingga pukul delapan malam, Umronah konsisten memelihara semangatnya dengan tak memiliki hari libur, kecuali Ramadan dan Lebaran. Warung Putri setia terus memasak, memutar modal, mengenyangkan banyak orang. (*/M-1)


16

MUDA

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

Meriset Kerang, Menyelamatkan Teluk Jakarta Bukan cuma gelar yang mereka bawa pulang seusai kompetisi, melainkan juga semangat yang lebih besar buat berkontribusi. DWI SAFITRI

Universitas Jambi

muda@indonesia.com

K Prestasi:

Juara 1 Bidang Ilmu Pengetahuan Kelautan dan Kebumian, Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR), 2017

CHRISTOPHER PRASETYA MULYA

DEVINA GRISELLA

Tempat, tanggal lahir:

Jakarta, 12 April 2000

Tempat, tanggal lahir:

Jakarta, 22 Maret 2017

Kelas:

XII IPA, SMA Santa Laurensia

Kelas:

XII IPA, SMA Santa Laurensia

FOTO-FOTO: DOK PRIBADI

ERANG hijau yang jadi salah satu komoditas masyarakat di pesisir Teluk Jakarta sekaligus memicu kekhawatiran karena habitatnya yang telah rusak, dapat menjadi pahlawan lingkungan dalam riset Devina Grisella dan Christopher Prasetya Mulya, siswa SMA Santa Laurensia, Tangerang, Banten. Riset mereka tentang butiran cangkang kerang hijau, Perna viridis, yang dipadukan dengan bahan aktif dari kayu bakau, Rhizophora mucronata, menjadi pengurai alami limbah kation dan anion, yang dihasilkan rumah tangga, berhasil menjadi juara satu Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2017 Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kelautan yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Oktober lalu. Simak obrolan Muda dengan mereka, ya! Ceritakan dong penelitian kalian ini tentang apa? Riset kami dilandasi permasalahan lingkungan Jakarta, beberapa tahun lalu, ditemukan banyak ikan mati di pesisir Teluk Jakarta. Setelah kami telusuri, penyebab utamanya blooming algae yang disebabkan limbah logam berat seperti besi dan mangan. Selain itu, adanya limbah fosfat dari rumah tangga. Kenyataannya, konsentrasi limbah di perairan Jakarta sudah jauh melebihi batas normal. Maka dari itu, kami tergerak untuk membuat absorben untuk menyerapnya menggunakan kedua bahan baku khas Indonesia yang potensinya belum dimaksimalkan, yaitu cangkang kerang hijau dan kayu bakau. Ide kami menggunakan butiran cangkang kerang hijau yang notabene memiliki kemampuan sebagai adsorben logam berat dan kayu bakau untuk bio adsorben logam berat. Perjalanan riset kalian? Di sekolah ada pelajaran proyek, kami harus melakukan penelitian. Sebelumnya sudah pernah melakukan beberapa penelitian karena setiap tahun ajaran kami didorong memecahkan masalah dengan penelitian. Nah tahun ini, kami mencari masalah lingkungan di sekitar Jakarta dan Tangerang, tempat tinggal kami. Solusi untuk perairan Jakarta ini, menurut pembimbing, idenya cukup menarik dan kami didorong untuk ikut kompetisi, sehingga akhirnya kami mendaftar. Tantangan apa saja yang kalian hadapi? Selama penelitian, biasanya tidak semua rancangan penelitian yang kita sudah buat, ketika dilakukan di lapangan, tidak sesuai pun ada pula material yang tidak bisa didapatkan. Jadi harus mencari literatur untuk prosedur lain yang pas untuk penelitian ini. Kendala lainnya, alat yang digunakan untuk pengujian, karena di sekolah tidak ada, harus ke lab milik LIPI dan harus mengantre, jadi ada kendala waktu juga. Saat di acara lomba, tantangannya nervous saat mau presentasi di depan juri, itu harus dikontrol supaya bisa presentasi dalam 10 menit. Siapa saja yang mendukung kalian?

Dari awal, kami punya pembimbing dari sekolah. Setelah lolos seleksi proposal, kami dibimbing mentor dari Pusat Penelitian Kimia LIPI Kimia, namanya Dr. Ajeng Arum Sari, beliau sangat membantu mengembangkan metode penelitian dan menggunakan alat-alat di LIPI yang tidak ada di sekolah. Ada juga pembimbing dari sekolah, Ibu Dra MM Rosyati. Prosesnya dari Agustus sampai pengumpulan laporan pada Oktober. Agenda kalian ke depan? Ke depan, kami ingin mengembangkan produk water treatment untuk pabrik yang menghasilkan limbah berbahaya. Jadi sebelum dibuang, sudah bersih dan tidak mencemari perairan. Selain itu, kami ingin mengarah pada rumah tangga, jadi sebelum air bekas cucian dibuang, bisa diserap dulu sehingga bersih dan airnya bisa digunakan kembali. Pembelajaran apa saja yang sudah didapat dari penelitian ini? Kami belajar untuk tidak pernah menyerah karena prosedurnya sering salah dan kami dikejar waktu pengumpulan sehingga prinsip never give up harus ada terus supaya tetap semangat mengerjakannya. Selain itu, kami belajar manage waktu karena kami ada tugas dan ulangan sekolah yang tidak boleh ditinggalkan. Jadi harus pintarpintar atur waktu untuk bisa menyesuaikan jadwal supaya dua-duanya selesai. Kami juga belajar tidak boleh menunda karena kalau ditumpuk, penelitian tidak ada yang selesai. Sebenarnya dalam proses penelitian pasti banyak nilai-nilai yang dapat diambil dan secara tidak sadar membangun karakter menjadi orang yang lebih baik, tangguh, dan semangat buat masa depan. Proses meneliti ini membuat kami sadar, dengan meneliti kami dapat membantu Indonesia menjadi negara yang lebih baik dengan menyelesaikan persoalan yang ada. Bagaimana rasanya bertemu dengan peneliti-peneliti muda lainnya? Ikut lomba yang diikuti peserta dari berbagai daerah, kami jadi kenal dengan banyak orang dari berbagai daerah, jadi lebih banyak sahabat, mengenal, menghargai dan menghormati budaya mereka. Kami juga jadi sadar, Indonesia itu beragam, banyak suku, agama, budaya yang berbeda dan bikin kami bangga, harus menghormati satu sama lain dan tetap bersahabat. Harapan kalian untuk Indonesia? Semoga dengan adanya peneliti-peneliti muda, Indonesia bisa semakin berkembang dengan banyak penemuan baru yang bermanfaat. Semoga semua bukan hanya dipublikasi, melainkan juga diterapkan, sehingga manfaatnya terasa secara nyata di lingkungan masyarakat. Pesan buat anak-anak muda Indonesia? Jangan sangka tugas kita sebagai pelajar hanya belajar untuk diri sendiri. Kita harus menerapkannya untuk kebaikan bersama. Jika ada kesempatan untuk membuat lingkungan sekitar lebih baik, kenapa tidak diambil? Jangan hanya diam, lakukan yang bisa dilakukan sebagai pelajar yang dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar! (M-1)


MUDA

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

17

Timba Pengalaman Berharga di Tahun Kedua M

ENJALANi tahun kedua di ajang Formula 2 yang sebelumnya bernama GP2, pembalap muda Indonesia Sean Gelael tampil dengan kepercayaan diri yang lebih baik dengan tim Pertamina Arden. Bersama dengan rekannya, Norman Nato, pembalap 21 tahun itu merintis untuk bisa berlaga di Formula 1. Sean tampil lebih konsisten di tahun keduanya dengan berhasil menyelesaikan seluruh lomba di 10 seri yang sudah dijalani dari keseluruhan 11 seri balapan dengan 22 sesi balap (feature dan sprint race) pada F2 tahun ini. Meski podium belum sempat dirasakannya, penampilan Sean terlihat lebih menjanjikan dengan menyentuh garis ďŹ nish di setiap lomba. Peluang Sean untuk mencuri perhatian pun masih besar dengan sisa satu seri balapan lagi yang dilaksanakan akhir pekan ini di Sirkut Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Sean yang kini menduduki peringkat 15 di klasemen pembalap dengan 17 poin, masih bisa menyodok ke peringkat 12 jika mendapatkan hasil maksimal di Yas Marina. Empat kali masuk ke jajaran 10 besar pada tahun ini, tak menutup kemungkinan Sean untuk bisa meraih poin kembali di Yas Marina. Terlebih, sirkuit tersebut termasuk yang sudah dikenal Sean mengingat sejumlah ujicoba pra dan pasca musim sering dihelat disana. Sirkuit Yas Marina memiliki panjang lintasan 5,55 kilometer. Sirkuit ini memiliki lintasan lurus yang panjang, yakni 1,2 kilometer. Akhir dari lintasan panjang ini juga unik, karena area run-off diperpanjang sampai di bawah tribun barat (West Grandstand). Dengan demikian, mobil yang membelok akan berada di bawah para penonton. Pintu keluar dari pitlane juga unik karena ada di bawah tanah. Setelah meninggalkan pitlane, para pembalap harus masuk sebuah terowongan dan berputar 90 derajat ke kiri, lalu lewat di bawah trek setelah turn 1. Kondisi lintasan akan sangat panas, manajemen untuk menjaga degradasi ban menjadi tantangan sulit bagi pembalap. “Mudah-mudahan kami mendapatkan balapan yang ideal dan tak mengalami banyak gangguan teknis,â€? kata Sean mengenai peluangnya untuk bisa merebut poin di Yas Marina. Jalan Sean ke ajang balapan mobil kursi tunggal tertinggi, Formula 1 memang terbilang masih panjang. Namun, pengalaman panjang Sean membalap sejak usia dini mulai dari gokart, Formula Pilota, hingga F2 membuat putra mantan pembalap, Ricardo Gelael itu akan siap saat waktunya naik kelas ke F1 nanti. Selain membalap di F2, Sean pada tahun ini juga menimba pengalaman bersama tim Toro Rosso yang memberinya kesempatan untuk menjajal mobil F1. Bos Toro Rosso, Franz Tost bahkan sempat menyebutkan Sean punya peluang bagus di F1 setelah pembalap kelahiran 1 November 1996 itu mampu ďŹ nish di urutan 14 saat latihan bebas pertama GP Malaysia, September silam. (Gnr/S1-25)

FOTO-FOTO DOK TIM SEAN GELAEL


18

MEDIA ANAK

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

Yuk Cegah

Kebakaran! Ayo pahami dan latih terus teknik mencegah dan menyelamatkan diri dari kebakaran. IIS ZATNIKA

kita menyelamatkan diri dan orang di sekitar kita,” ujar PI, api, kebakaran, kebakaran! Kalimat Pak Handoko. Lazimnya, kata Pak itu mungkin pernah kamu dengar ketika menonton berita televisi atau film. Atau, Handoko, jalur menuju mungkin, sebagian dari kamu pernah me- pintu darurat ditandai dengan simbol orang berlihat atau mengalaminya langsung! Sobat Medi tentu pernah mendengar, api kecil men- lari berwarna hijau, dalam jadi sahabat, tetapi ketika besar dan tidak terkendali, kondisi gelap pun, tanda itu bisa menyala. api dapat mendatangkan musibah. Pada gedung bertingkat, jalur Nah, buat mencari tahu lebih dalam tentang api, kiat menyelamatkan diri serta berbagai peralatan darurat biasanya berupa tangga. yang dibutuhkan, Medi mengunjungi kantor Gun- “Jangan gunakan lift saat terjadi nebo, perusahaan penyedia aneka alat pemadam kebakaran, ya, carilah tangga kebakaran, baik untuk rumah tangga, perkebunan, darurat yang biasanya juga gedung hingga industri, di kawasan Salemba, Jakarta dilengkapi pintu besi yang kukuh sehingga mampu mePusat, Senin (13/11). Di sana, Medi menjumpai aneka peralatan pem- nahan masuknya api jika kebakaran telah menyala,” ujar adam kebakaran, mulai yang beruHandoko. kuran 5 kilogram berisi busa -Pemilik atau hingga pipa penyalur air pengelola yang panjangnya bisa bangunan, mencapai 1 kilometer. kata Pak Ada pula baju pemaHandoko, dam yang tahan api termasuk hingga 1.000 derajat sekolah, celsius. wajib melaPak Handoko, kukan fire Technical Support drill atau Manager Gunnebo, latihan yang menjumpai simulasi Medi, menuturSebaiknya kebakaran kan mengetahui antabung pemadam enam bueka peralatan untuk mekebakaran tersedia lan sekali. madamkan kebakaran medi setiap bangunan, “Latihan ini mang penting, tetapi jauh lebih termasuk rumah penting dan penting untuk mengetahui kiat-kiat dan sekolah. jangan dianggap mencegahnya. Simak, ya, Sobat Medi! sepele, ikuti dengan baik, ya,” kata Pak Mencegah paling utama Handoko yang bersama timnya - Hindari bermain-main dengan api, baik itu di kompor, menggunakan korek api atau kembang api, beberapa kali melakukan fire drill di beberapa bangunan, termasuk sekolah. jika kamu tidak didampingi orang dewasa. - Jika kamu sering melihat tulisan titik ber- Pastikan di rumah atau sekolah, dua tempat yang paling sering kamu tempati, tersedia peralatan pe- kumpul, biasanya di halaman gedung, penentuan lokasi tersebut juga dibutuhkan sekolah atau rumah. madam kebakaran. “Lebih baik memiliki peralatan pemadam keba- Lazimnya, berjarak 6 meter dari bangunan. “Titik karan, biasanya berisi busa, karena lebih efektif untuk memadamkan, pastikan letaknya terjangkau dan minta orangtuamu mengajari cara menggunaSaat menyelamatkan diri, kannya. Oh ya, pastikan juga isi di dalamnya tidak usahakan menempatkan kedaluwarsa, ya, dan jangan sampai dimainkan, ya, tubuh serendah mungkin, sehingga dalam kondisi darurat, dipastikan bisa digunakan,” ujar Pak Handoko. misalnya dengan merunduk - Saat berkunjung ke mal, rumah sakit, atau tempat untuk menghindari asap yang baru pertama kamu kunjungi, pastikan kamu karbonmonoksida atau CO. mengetahui lokasi pintu darurat serta jalur untuk mencapainya. Ingatkan orangtuamu, ya! berkumpul ini harus diketahui seluruh penghuni “ Ko n d i s i d a r u ra t untuk rumah mungkin tidak perlu ada tulisan bisa datang kapan Aksi petugas tertentu, tapi cukup kesepakatan.” pun, hanya pemadam kebakaran Dengan adanya lokasi itu, kata Pak perlu waktu dengan pakaian Handoko, bisa diketahui penghuni rumah beberapa tahan api, yang bisa mana yang masih tertinggal sehingga perlu menit saja menembus panas diselamatkan. untuk mengehingga 1.000 derajat tahui lokasi dan celcius. jalur menuju Jika kondisi darurat terjadi? p i n t u d a r u ra t , Inilah kiat yang dibagikan Pak Handoko jika tapi dari situ telah terjadi situasi darurat: - Jika ukuran api masih bisa dipadamkan dengan busa pemadam kebakaran, maka semprotan akan lansung melenyapkan api. Jika tabung pemadam tidak tersedia, maka kain yang dibasahi juga bisa digunakan. - Namun, jika kebakaran telah terjadi sehingga kita harus menyelamatkan diri, gunakan selimut penyelamat atau safety blanket tahan api. “Seharusnya setiap rumah, sekolah atau kantor memiliki safety blanket. mediaanak@mediaindonesia.com

A

Jika tidak ada, kain tebal yang dibasahi dapat mengurangi risiko dari api,” kata Pak Handoko. - Saat menyelamatkan diri, usahakan menempatkan tubuh serendah mungkin, misalnya dengan merunduk untuk menghindari asap karbonmonoksida atau CO. “Sebanyak 80% korban jatuh akibat kasus kebakaran, karena menghirup asap, sehingga mengalami kerusakan jaringan tubuh. Selain itu, asap juga menyebabkan rasa pusing sehingga salah mengambil keputusan, salah mengambil rute penyelamatan.” - Saat berada di ruangan terkunci, misalnya di rumah, semua penghuni, termasuk Sobat Medi harus mengetahui lokasi anak kunci diletakkan, sehingga bisa segera membuka pintu dan menyelamatkan diri ketika kebakaran terjadi.

Yang keliru soal kebakaran Dalam berita televisi, sering dikabarkan bahwa listrik menjadi penyebab kebakaran. Penyebab terbanyaknya, kata Pak Handoko, satu colokan listrik digunakan untuk menyalakan lebih dari satu alat elektronik, misalnya menggunakan pemanjang kabel yang menyediakan lebih dari satu colokan. “Harusnya satu colokan hanya untuk satu alat, sehingga arus listriknya seimbang.” Anggapan yang keliru lainnya, kata Pak Handoko, tabung gas menjadi penyebab kebakaran. Padahal yang terjadi, kompor dibiarkan menyala tanpa pengawasan sehingga minyak atau alat bakarnya terbakar, lalu api yang muncul menyebar melalui selangnya, hingga akhirnya memicu ledakan. Jadi, saat belajar memasak, jangan tinggalkan wajan atau panci tanpa pengawasan ya, dan jangan lupa, minta orangtua atau orang dewasa mendampingi. (*/M-1)

CARI TAHU YUK!

Segitiga Api • Segitiga api, pemahaman mendasar tentang asal mula api ini, kata Pak Handoko, harus dimiliki setiap orang, termasuk anak-anak. “Jadi api itu hanya bisa muncul dari tiga komponen, oksigen, bahan atau material serta panas. Jadi untuk memadamkan, bisa dilakukan dengan menghilangkan atau mengatasi penyebabnya,” kata Handoko. Ketika api ditangani dengan semprotan busa pemadam, kata Pak Handoko, maka yang dihilangkan adalah oksigen. Pada kebakaran hutan misalnya, segitiga api yang terjadi adalah kombinasi pohon, panas dan oksiden. Panas itu bisa muncul dari percikan api karena gesekan pohon atau puntung rokok. • Di lingkungan pemadam kebakaran, dikenal prinsip 15 menit sebagai waktu terbaik untuk menolong korban secara maksimal. “Paling lama, 15 menit setelah mendapat telepon atau laporan kasus kebakaran, petugas sudah harus sampai di lokasi, prinsip itu berlaku di seluruh dunia.” Namun sayangnya, kata Pak Handoko, di lingkungan padat dengan jalanan sempit atau terhalang banyak barang, prinsip itu seringkali tidak berjalan karena banyaknya rintangan menuju lokasi. • Tahukah kamu, ada beberapa jenis isi tabung pemadam api. Semuanya memiliki fungsi sama, mengandung bahan kimia HFC, AFFF, atau HCFC yang efektif memadamkan api, namun wujudnya ada yang busa, butiran serta gas. Hanya saja, jika busa dan butiran akan meninggalkan sisa sehingga perlu dibersihkan, maka pemadam api berupa gas tidak ada bekasnya, sehingga sering digunakan pada ruangan berisi barang berharga atau harus terjaga kebersihannya, seperti ruang penyimpan data atau server. • Gunnebo, kata Pak Handoko, bukan cuma menangani penjualan alat pemadam kebakaran buat rumah tangga, industri hingga pertambangan, namun juga alat-alat penyelamat lainnya, seperti water resque, penyelamat korban yang berada di air. “Alat ini mampu melihat dalam kegelapan dan mengirim gambarnya ke permukaan,” kata Pak Handoko.

FOTO-FOTO: MI/IIS ZATNIKA

Simulasi antisipasi kebakaran yang dilakukan Gunnebo.

• Menjelajahi berbagai alat pemadam kebakaran yang dipamerkan, tampilan baju petugas kebakaran, yang tebal dan terkesan berat, paling menarik perhatian Medi. “Petugas pemadam kebakaran di Indonesia umumnya sudah dilengkapi alat ini, bisa tahan hingga 1.000 derajat celsius, dab dilengkapi dengan oksigen untuk bernafas, sehingga bisa menembus api juga asap,” kata Pak Handoko yang belum lama ini mengadakan Fire Rescue Challenge, kompetisi penyelamatan dari kebakaran untuk para pegawai pertambangan di Kalimantan yang diikuti 19 tim dengan delapan kategori. (*/M-1)


MEDIA ANAK

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

19

Makan Es Krim agar Sehat dan Mendukung Petani Es krim bukan sekadar camilan enak, tapi juga ada manfaat kesehatan dan kebanggaan pada produksi Indonesia

IIS ZATNIKA

mediaanak@mediaindonesia.com

M

ESIN-MESIN itu tampak sangat sibuk, berputar, mengaduk hingga mengemas. Namun, bukan cuma mesinmesin canggih itu yang jadi perhatian Medi, melainkan produk yang tengah mereka hasilkan favorit semua anak. Ya, es krim. Medi mengunjungi langsung pabrik PT Campina Ice Cream Industry di Surabaya, Jawa Timur. Menggunakan penutup kepala dan perlengkapan lain untuk menjamin higienitas atau kebersihan, Medi dan anak-anak dari beberapa sekolah di Surabaya dan Sidoarjo yang hari itu juga melakukan kunjungan, hanya diperkenankan melihat dari kaca, tentunya, agar tak mengganggu kelancaran dan kebersihan proses produksi.

Serbavegetarian Ada pula cerita tentang sejarah perusahaan di ruangan teater serta yang paling istimewa dan unik, Medi diajak mengunjungi kantin, tempat para karyawan Campina makan siang. Di sana ada kulkas yang berisi aneka jenis es krim. Medi serta para karyawan bisa mengambil dan menyantap aneka es krim itu. Namun, yang paling menarik justru menu makanan yang terhidang di sana. Semuanya vegetarian, atau hanya mengandung sayuran, tanpa protein hewani. Namun, bukan berarti enggak enak lo. Medi yang diajak mencicipi makan siang di sana ikut menyantap lauk dari kedelai yang diolah menyerupai daging. Hmmm, enak lo! Tak kalah istimewanya, aturan makan yang berlaku di sana, tak boleh menyisakan sedikit pun walau sebutir nasi atau sepotong lauk. Ya, ada kamera yang mengawasi di sana. Medi pun dengan bersemangat menyantap semua menu yang terhidang, selain agar aman dari kamera pengawas, memang makanannya enak!

DUTA FOTO-FOTO: MI/IIS ZATNIKA

Di pabrik Campina, selain proses produksi, juga dilakukan kegiatan penelitian untuk memastikan kualitas es krim yang diproduksi.

Berusia 45 tahun Pabrik itu didirikan pada 1972 oleh Bapak Darmo Hadipranoto beserta istri yang sebagian keluarganya vegetarian, untuk alasan lingkungan dan kesehatan. Ternyata salah satu gaya hidup sehat itu kini juga diperkenalkan pada konsumennya. “Kami memiliki varian LuVe yang berasal dari protein soya, bukan seperti biasanya es krim yang dibuat dari susu sapi. Kini ada dua varian rasa baru yang sedap, vanila brownies stroberi dan cokelat,” kata Pak Adji Andjono, National Sales and Marketing Manager PT Campina Ice Cream Industry dalam acara peluncuran kedua rasa baru itu di Jakarta, Sabtu (11/11). Peluncuran itu dilakukan berbarengan dengan Namaste Festival 2017, yang menjadi ajang pertemuan penyuka olahraga yoga. Walaupun rendah kalori dan lemak, kata Pak Adji, LuVe tetap kaya gizi buat anak-anak karena kandungan protein soya yang dikandungnya. Saat mengunjungi pabrik es krim ini yang awalnya dijajakan dengan sepeda itu, Medi menyaksikan truk datang silih berganti membawa kelapa hingga aneka buah segar yang jadi bahan bakunya. Jadi, saat kita menyuap atau menjilat es krimnya, sobat Medi juga mendukung bapakbapak petani. (*/M-1)

Berbagai jenis peralatan membuat es krim bisa diamati saat melakukan kunjungan ke pabrik Campina.

CARI TAHU YUK • Es krim lazimnya menggunakan susu sebagai bahan baku utamanya, baik sapi maupun kedelai, dengan tambahan cokelat, buah-buahan atau cokelat sebagai penambah rasanya. • Vegetarian ialah pola makan tanpa protein hewani, sebagian orang menganutnya karena alasan agama, lingkungan atau kesehatan, juga bisa perpaduan antara ketiga alasan tersebut. • Saat sudah dewasa dan sudah punya penghasilan, kamu bisa memiliki saham perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar di bursa saham secara daring, salah satunya Campina yang pada November ini telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jika perusahaan tersebut untung, pemilik saham juga akan mendapatkan bagian sesuai jumlah saham yang dimiliki.


20

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

HIBURAN

FOTO-FOTO: DOK. ARRANGEDTHEMOVIE.COM

Belajar Toleransi dari Rochel dan Nasira Adanya perbedaan tak patut menjadi alasan untuk saling menjatuhkan dan sudah seharusnya menjadi pegangan hidup manusia untuk saling bergandengan tangan. GALIH AGUS SAPUTRA

miweekend@mediaindonesia.com

M

ESKI pilkada DKI Jakarta sudah berakhir, persoalan isu SARA masih membekas. Perang urat saraf dan serangan verbal berbau sentimen mungkin sudah berkurang. Namun, adanya luka yang baru saja mengering barang kali dapat mengelupas sewaktu-waktu. Persoalan yang sudah terjadi kadang sulit untuk dihapus, tetapi memelihara perseteruan juga bukan hal bijaksana. Siapa pun pasti menginginkan tatanan masyarakat yang kondusif, toleran, dan nyaman untuk hidup berdampingan. Kisah Rochel dan Nasira dalam film Arranged: Friendship Has no Religion sangat menarik dan cocok untuk jadi bahan renungan. Film produksi 2007 itu diputar ulang dalam Tolerance Film Festival 20017, di Institute Francais Indonesia pekan lalu. Kegiatan tersebut diadakan untuk memperingati Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada 16 November. Hubungan Rochel dan Nasira telah memberikan memorabilia yang sungguh indah bagi kehidupan manusia. Dalam film berdurasi 1,5 jam itu, dikisahkan Rochel (diperankan Zoe Lister-Jones ) ialah remaja dari keluarga Yahudi Ortodoks. Sementara itu, Nasira (dibintangi Francis Benhamou) hidup dalam keluarga Islam yang taat. Apa yang perlu kita gali dari mereka bukanlah akar pembeda, melainkan cara mereka menjalani hidup secara dewasa sembari menggapai asa bersama-sama. Rochel dan Nasira ialah guru sekolah dasar di suatu daerah Brooklyn, Amerika Serikat. Nasira mengajar siswa kelas empat, sedangkan Rochel guru pendamping murid dengan keterbatasan aktivitas (disabilitas) di kelas yang sama. Keduanya mendapat sinyal untuk memperkuat landasan toleransi antarumat beragama ketika beberapa murid merasa tabu dengan keberadaan mereka berdua di tempat yang sama. “Bukankah Islam dan Yahudi saling membunuh?” tanya murid. “Miss Rochel, apakah aku terlihat hendak membunuhmu?” kata Nasira sembari berjalan menuju tempat duduk Rochel, sebagai bentuk pembuktian kekhawatiran muridnya itu tidak benar. Rochel bangkit dari tempat duduknya sambil menggelengkan kepala. “Tentu tidak Miss Nasira,” jawab Rochel.

Sarat Pesan Moral Keluarga

FOTO-FOTO: DOK. DISNEY

SEPERTI halnya film Moana yang mengangkat kebudayaan Polinesia (Hawaii), kali ini Disney mencoba mengeksplorasi kebudayaan Meksiko lewat film animasi Coco. Film tersebut menceritakan bocah laki-laki berusia 12 tahun bernama Miguel (Anthony Gonzalez) yang bercita-cita menjadi musikus. Padahal, keluarganya turun-temurun ialah pembuat sepatu yang terkenal. Keinginan kuat Miguel menjadi musikus tak lepas dari pengaruh Ernesto de la Cruz (Benjamin Bratt) yang merupakan musikus terkenal dan melegenda di kota tersebut. Miguel pun berharap dapat menjadi musikus besar seperti idolanya itu. Dalam film garapan kolaborasi Disney dan Pixar tersebut, Coco mencoba memperkenalkan sebuah tradisi unik dari Meksiko, yaitu Dia de Muertos (sebuah hari yang dispesialkan untuk mengenang para anggota keluarga yang meninggal). Pada Dia de Muertos, arwah-arwah pendahulu akan datang ke dunia orang-orang hidup (land of the living) dari dunia para arwah (land of the dead). Namun, para arwah yang dapat kembali ke dunia orang hidup hanya mereka yang foto-fotonya dipajang

anggota keluarga. Di saat perayaan Dia de Muertos itulah Miguel menyeberang ke dunia arwah dengan cara mencuri gitar legendaris milik mendiang idolanya, Ernesto de la Cruz. Tak disangka di dunia arwah, Miguel pun bertemu dengan para anggota keluarganya yang sudah meninggal serta mampu menguak rahasia keluarga yang selama ini dikubur dalam-dalam oleh nenek buyutnya. Coco adalah film animasi penuh pesan moral yang menyentuh hati, nilai-nilai tradisi dalam keluarga, serta penghormatan untuk budaya Meksiko. Pesan-pesan moral tersebut terbungkus apik oleh kreasi imajinasi Pixar Animation Studios yang mengagumkan. Detail-detail dalam film tersaji amat apik, ditambah permainan warna yang cantik, membuat Coco wajib dinikmati bersama keluarga. Untuk dapat menyajikan kebudayaan Meksiko dengan baik, Disney dan Pixar sudah meneliti hingga Meksiko sejak 2011. Mereka kemudian menggandeng konsultan budaya untuk dapat mempelajari lebih dalam mengenai seni, film, dan musik khas Meksiko, serta berinteraksi langsung dengan penduduk lokal. (Riz/X-7)

MUSIK

Konser Supergroup Band untuk Guru MI/ABDILLAH MARZUQI

Melihat keadaan tersebut, Rochel lantas membantu Nasira memperbaiki cara pandang yang tidak tepat pada siswa di kelasnya. Rochel mengajak para murid itu untuk bergabung dalam permainan atau simulasi yang menggambarkan manusia dapat berteman dengan siapa saja. “Jadi, kita sebagai manusia dapat berteman dengan siapa saja. Seperti saya dengan Miss Nasira, meskipun saya seorang Yahudi dan Miss Nasira Islam. Kita dengan ciri-ciri dan karakteristik masing-masing, punya kehendak individual untuk berteman dengan siapa saja,” terang Rochel seusai bermain bersama lalu disambut anggukkan murid-muridnya.

Mengampanyekan perdamaian Film garapan Diane Crespo yang dirilis pada 2007 bermula dari Rochel dan Nasira berjumpa secara tidak sengaja di taman. Rochel datang bersama adiknya, sedangkan Nasira bersama keponakannya. Adik Rochel tidak mau berkenalan dengan Nasira karena ia muslim. Begitu pula saat disuruh bermain bersama keponakan Nasira, adik Rochel kembali menanyakan agama. “Itu tidak menjadi suatu masalah. Kau bisa bermain layang-layang dengannya,” kata Rochel kepada adiknya, yang bermain bersama keponakan Nasira. Pada kesempatan itu pula, Rochel dan

Nasira mulai berpikir mengampanyekan perdamaian bagi seluruh umat beragama di dunia. Dalam film yang naskahnya ditulis Stefan C Schaefer itu, Rochel dan Nasira tidak hanya menghadapi masalah stereotipe murid di kelas, tapi juga di lingkaran keluarganya. Mereka juga gusar dengan tradisi keluarga yang mengatur pasangan hidup mereka masing-masing. Rochel tidak setuju dengan pria pilihan keluarga besarnya. Begitu juga Nasira, ia tidak setuju dengan pria pilihan keluarga karena rentang usianya berbeda lebih dari 20 tahun. Dalam keadaan seperti itu, Rochel dan Nasira sering bertukar cerita dan saling menguatkan. “Tenang lah, Tuhan pasti menunjukkan kebesarannya untuk kita,” kata Nasira kepada Rochel, yang disambut dengan senyuman mereka berdua. Sebenarnya, Rochel dan Nasira pernah hendak memberontak dari tradisi keluarganya. Akan tetapi, mereka berdua berusaha sabar, dan berpikir jernih dengan bekal perspektif ilmu pengetahuan dan rasa hormatnya pada para leluhur. Singkat cerita, Rochel bersedia menerima pria yang dijodohkan keluarganya karena pria tersebut dapat merebut hatinya. Begitu juga Nasira, ia akhirnya bertemu dengan pria seumuran pilihan keluarga yang cocok dengan seleranya. Sekali lagi, kedekatan personal antara Rochel dan Nasira telah menuntun mereka berdua untuk menemukan jalan keluar atas persoalan yang ada. Persahabatan mereka berdua mampu menembus sekat jurang pemisah yang dilatarbelakangi sentimen antarumat beragama. Film yang disutradarai Diane Crespo itu pernah mendapat sejumlah penghargaan, di antaranya Best Film Award dan Best Feature Film Award dari Brooklyn International Film Festival (2007), serta Grand Prize Award dari Skip City International D-Cinema Festival (2008). (X-7)

“DUNIA ini panggung sandiwara...,” begitu Ahmad Albar menyanyikan sebaris lirik lagunya saat menyapa para penggemarnya. Ketika Ahmad Albar tampil dengan lagu Panggung Sandiwara, setiap yang hadir dapat dipastikan kenal lirik lagu itu. Suara sang vokalis tak dibiarkan sendiri. Setiap personel God Bless tak diam dengan alat musik masing-masing. Sebait lirik lagu itu pun disambut kor dari para yang rindu sentuhan musik God Bless. Itulah sekilas gambaran kemeriahan konser Supergroup Live in Concert yang diadakan di Plenary Hall, Jakarta Convention Center Jakarta, Selasa (21/11). “Selamat malam pencinta musik Indonesia. Jarang sekali God Bless berkesempatan bermain di Balai Sidang. Biasanya di Stadion,” kata Ahmad Albar menyapa penggemarnya setelah membawakan beberapa lagu. God Bless terbentuk sejak 1973 dan melahirkan enam album. Selain Panggung Sandiwara, legendaris rock band Indonesia itu juga membawakan lagu Musisi, Blablabla, Menjilat Matahari, Cermin, Bis Kota, dan Kehidupan. Konser tersebut membingkai beberapa grup musik lain yang tetap memberikan pengaruh. Terdapat lima supergroup Tanah Air yang tampil dalam konser itu, yakni grup band terbaik dari berbagai genre utama seperti rock, fusion jazz, dan pop. Band yang tampil itu merupakan hasil pilihan polling suara netizen. Mereka dianggap memenuhi kriteria, seperti rekam jejak, jam terbang lebih dari 20 tahun, masih berkarya hingga saat ini, personelnya sekelas maestro musik, musikalitasnya solid, manajemen, jumlah fans, mengelola sosial media, dan jumlah album serta lagu hitsnya. Dari situlah terpilih nama God Bless, Krakatau, Kahitna, Gigi, serta Sheila on 7. Berikutnya band beraliran pop rock Gigi yang sejak 1994 meramaikan kancah musik Indonesia dengan lebih dari 20 album. Lagu-lagunya sukses

digemari beragam usia. Selain itu, terdapat salah satu pioneer fusion jazz di Indonesia, Krakatau yang dibentuk pada 1984 di Bandung. Krakatau kini digawangi Dwiki Dharmawan, Indra Lesmana, Gilang Ramadhan, Donny Suhendra, Pra Budi Dharma, dan Tri Utami. Semua personelnya sudah menjadi pemusik kelas internasional dengan segudang prestasi. Mereka telah menelurkan sekitar 10 album. Masih ada mama Kahitna yang lahir di 1986. Sampai saat ini, nama Kahitna masih punya kekuatan dalam peta musik tanah air. Lagu-lagunya banyak menjadi hits seperti Cantik, Mantan Terindah, Cerita Cinta, dan Rahasia Cinta. Lalu nama Sheila On 7 yang berdiri tahun 1996. Total 10 album telah dipersembahkan Sheila On 7 yang dimotori Eross, Duta, Adam, dan Brian. Sheila On 7 tercatat telah meraih lebih dari 70 penghargaan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Konser kolosal tersebut diinisiasi oleh XI CREATIVE The Promotor, sebuah forum kerjasama nirlaba alumni (angkatan tahun 1980,1981 & 1982) SMA XI Bulungan yang sekarang menjadi SMAN 70. Tujuan penyelenggaraan konser itu adalah untuk mengumpulkan dana bagi guru-guru yang telah berjasa. Pentas itu diharapkan mengulang sukses yang pernah dibuat pada 2015, bertajuk LCLR Plus Concert yang berhasil mendonasikan Rp500 juta kepada 25 orang guru. “Pada pentas 5UPERGROUP Live in Concert ini, kami berencana melakukan hal serupa. Mohon doa restu,” terang Executive Producer Kadri Mohamad. Konser spektakuler itu juga melibatkan semua yang terbaik dari bidangnya. Tata suara, tata cahaya, tata panggung dan multimedia yang sangat mumpuni dipercayakan kepada Donny Hardono, sedangkan nama Oleg Sanchabakhtiar ditunjuk sebagai creative director. (X-7)


KULINER

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

Jengkol Tampil Kekinian di Bogor

Banyak orang tidak tahu jengkol dapat menangkal beberapa jenis penyakit. Namun, jengkol juga mengeluarkan sedikit racun bila tidak mengolahnya secara benar.

Burger Jengkol

Satai Jengkol FOTO-FOTO: MI/M TAUFAN SP BUSTAN

M TAUFAN SP BUSTAN

m.taufan@mediaindonesia.com

A

Batagor Jengkol

Stik Jengkol

ROMAnya seketika menusuk ke hidung. Meski begitu, tak satu pun orang di area itu terganggu, mereka malah tampak menyemut di sejumlah stan. Ada yang antre dan ada pula duduk seraya menyantap makanan di atas meja bersama kerabat serta keluarga. Itulah pemandangan yang terlihat di Food Court Bellanova Country Mall (BCM), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/11). Siang itu orang berbondong-bondong datang dan memadati BCM karena ingin hadir dalam Festival Jengkol Indonesia (FJI) yang digelar pihak mal. Alasan utama mereka datang karena festival kuliner yang khusus menyajikan makanan berbahan dasar jengkol. Bagi pecinta menu jengkol pasti akan tertarik datang ke festival tersebut. “Tertarik saja, Mas, apalagi jengkol kan. Ya aku ajak keluargalah untuk datang. Ternyata seru, jengkol emang makanan favorit kami banget,” aku salah satu pengunjung FJI, Mila Wati, di lokasi acara. Di tempat yang sama, penggagas FJI dari Green Spot Healty Food Cafe Cibinong, Dwi Kartika Putri, menuturkan FJI yang digelar selama tiga hari sejak Jumat (17/11) itu tidak lain untuk lebih memperkenalkan aneka macam olahan makanan berbahan jengkol tidak hanya stagnan di semur jengkol. Namun, lanjutnya, melalui FJI pengunjung bisa menyaksikan seraya menyantap olahan pelbagai jenis kuliner berbahan dasar jengkol yang diolah dengan kekinian.

Sensasi Menyedot

Sum-Sum Kaledo di Palu SUP yang satu ini hampir mirip dengan sup buntut. Bagi penggemar masakan berbahan dasar daging, ada baiknya mencicipi kaledo, menu khas Palu, Sulawesi Tengah, itu. Begitu menyentuh lidah, rasa asam pedas yang segar terasa nikmat. Kita bisa merasakan kaldu sapi bercampur asam jawa, cabai rawit, dan tetesan jeruk nipis. Kaledo berarti kaki lembu Donggala, yakni kuliner tradisional yang masuk keluarga sup. Yang menjadi pembeda dengan sup lainnya, kaledo disajikan dengan ubi rebus. Untuk kaledo, daging dipilih yang empuk dan tulang dari lutut yang masih penuh sumsum sehingga ketika dikonsumsi harus menggunakan sedotan biar sum-sum mudanya tersedot ke mulut. Di Palu, kaledo tidak dijual di warungwarung hingga restoran besar. Kaledo sudah menjadi masakan wajib yang harus disajikan jika masyarakat suku Kaili (suku yang mendominasi Sulawesi Tengah) menggelar hajatan. Baik itu pesta pernikahan, akikah, tahlilan, maupun acara adat lainnya. Berdasarkan cerita, dahulu kaledo merupakan sajian kehormatan untuk raja-raja di

Lembah Palu saat menjamu para tamu kehormatan dari kaum bangsawan yang disebut Toma Oge atau Toma Langgai atau Langga Nunu. Biasanya, mereka para pembesar dari sub-subkerajaan di Lembah Palu. Pada jamuan-jamuan makan, para tamu dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan status sosial undangan. Untuk raja atau pembesar kerajaan, jamuan makan bersama raja berlangsung di dalam ruangan rumah (Rara Banua). Untuk para punggawa kerajaan, jamuan makan berlangsung di teras rumah (Ri Tambale), sedangkan untuk rakyat biasa jamuan makan berlangsung di halaman rumah (Ri Poumbu). Pada umumnya masyarakat menyebut jika kaledo banyak dikonsumsi bisa menimbulkan kolesterol karena didominasi daging. Namun, masakan itu juga menyehatkan. Daging tidak melulu identik penyebab kolesterol. Daging dan kaki lembu juga dapat mencegah anemia, diabetes, meningkatkan sel darah merah, menigkatkan kesehatan kulit, dan dapat mencegah penyakit stroke serta serangan jantung. “Dulu ada pelanggan yang sampaikan

Di FJI ada 12 olahan masakan yang semuanya berbahan dasar jengkol, di antaranya hamburger isi jengkol, steik jengkol, satai jengkol, somay dan batagor jengkol, dan spageti jengkol. Selama festival kurang lebih 350 kilogram jengkol habis diolah untuk berbagai resep tersebut. Untuk hamburger, di dalam tumpukan roti bukan lagi terlihat daging, melainkan jengkol dibalut saus lada hitam, timun, selada, dan campuran beberapa pemanis lainnya. Sepintas orang akan mengira isiannya adalah daging. Namun jika memakannya, pasti akan terkejut kalau tumpukan roti itu mengapit jengkol yang telah diolah khusus. Jengkol dalam isian hamburger sengaja diolah kasar kemudian dipanggang sehingga masih tampak itu adalah jengkol yang berpadu dengan segarnya sayuran. “Soal rasa lumayan karena tekstur jengkolnya terasa banget kalau dicampur bumbu lada hitam dan bumbu lainnya,” tambah Dwi. Selain hamburger, satai jengkol juga sangat menggoda selera pengunjung di acara tersebut. Jengkol yang telah menjadi dua bagian ditusuk menggunakan bambu kemudian dibakar layaknya satai hingga matang. Setelah dibakar matang, baru ditaburi bumbu-bumbu khusus, bawang goreng, dan saus lada hitam yang kental. “Rasanya tetap orisinal jengkol, tetapi lebih gurih dan sedikit pedas karena bumbu kacangnya bercampur saus pedis dan mayones,” lanjutnya. Pada steik jengkol yang merupakan pesanan andalan pengunjung sejak awal FJI dibuka hingga berakhir, diolah bersama tepung dan perpaduan pelbagai bumbu khusus. Sepintas layaknya steik yang menggunakan daging ayam, tetapi jika dimakan akan ketahuan itu adalah jengkol. “Pada menu ini jengkol begitu mendominasi, kemudian dipercantik dengan tambahan

dengan kami kalau banyak mengonsumsi daging itu juga menyehatkan. Kebetulan pelanggan itu dokter,” terang Ipang, 34, pedagang kaledo stereo, di Jalan Ponegoro, Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, di Palu. Kaledo dibanderol den g a n h a r g a l u m ay a n tinggi, yakni Rp65 ribu per porsi. Itu sudah termasuk tulang sumsum dan ubi rebus. Biasanya ada juga yang memesan nasi untuk mengganti ubi. “Ada dua pilihan, mau kaledo pakai tulang dan daging atau daging saja. Untuk harga sedikit mahal yang kaledo daging (tanpa tulang). Namun seni menyedot sumsumnya tidak ada,” tambahnya. Menurut Ipang, membuat kaledo cukup mudah dan hampir semua warga suku Kaili bisa membuatnya. Anda cukup menyiapkan 1 kg daging lembu dan tulang, 20 buah cabai rawit hijau, 6 ruas asam jawa mentah, 1 batang serai, 1 ruas jahe, garam secukupnya, 1 buah jeruk nipis, dan tambahan penyedap rasa. Kemudian cuci daging dan tulang hingga bersih lalu rebus ke dalam panci berisi air hingga setengah matang dan empuk.

potongan wortel, jagung, saus, mayones, dan bumbu kacang. Secara keseluruan rasanya tetap khas jengkol, tetapi tambahan bumbubumbu itu membuat sedikit berbeda. Belum lagi bentuknya, pokoknya enak deh,” ujar Dwi. Dari belasan olahan masakan berbahan dasar jengkol ini, panitia tidak mematok tinggi harganya. Dimulai harga termurah Rp8.000 hingga Rp25 ribu per porsi.

Baik buat kesehatan Jengkol (Archidendron pauciflorum/A jiringa), atau jering, menurut literatur, adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara. Bangsa Barat menyebutnya sebagai dog fruit. Selain Indonesia, orang Malaysia, (disebut jering), Myanmar (da nyin thee), dan Thailand (luk-nieng juga mengonsumsi jengkol. Jengkol termasuk suku polong-polongan (Fabaceae). Jengkol dapat menimbulkan bau tidak sedap pada urine setelah diolah dan diproses pencernaan, terutama bila dimakan segar sebagai lalap. Jengkol diketahui dapat mencegah diabetes dan baik untuk kesehatan jantung. “Jengkol memang dapat menangkal beberapa penyakit, seperti kanker, jantung koroner, anemia, tulang keropos, dan menangkal penyakit tubuh lainnya,” jelas Dwi. Namun, masih menurut literatur, jengkol bersifat diuretik dan sedikit beracun karena adanya kandungan asam jengkol. Asam amino dalam jengkol dapat menyebabkan djenkolism (keracunan biji jengkol). “Di Amerika sudah ada penelitian jengkol karena kandungan protein dan zat besi serta zat lainnya di jengkol itu sangat ampuh. Soal aroma memang kurang enak, tapi kalau sudah diolah seperti menu-menu ini pasti menarik siapa saja ingin mencobanya,” tegas Dwi. (X-7)

MI/M TAUFAN SP BUSTAN

“Kalau sudah setengah matang dan empuk tiriskan airnya. Setelah itu masak lagi hingga benar-benar matang. Itu dilakukan biar mengurangi lemak dan bau amis,” jelas Ipang. Jika daging dan air dalam panci kembali mendidih, barulah kemudian dimasukkan rempah dan bumbu-bumbu lainnya. Tunggu hingga benar-benar matang baru kemudian diangkat untuk disajikan. “Enaknya masakan ini dimakan saat masih panas terus ditambah dengan ubi rebus,” ujarnya. (TB/X-7)

21


22

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

KARTUN

INTERMESO BIDASAN BAHASA

Peduli Tuli ADANG ISKANDAR

Redaktur Bahasa Media Indonesia

S

ELAMA ini kita kerap menggunakan kata-kata tertentu untuk menyebut orang-orang yang memiliki kekurangan atau keterbatasan dengan maksud tidak menyinggung perasaan atau merendahkan mereka. Bahasa Indonesia pun mengenal istilah ‘penghalusan’ itu. Misalnya, secara umum kita sering menyebut mereka penyandang disabilitas. Lebih khusus, kita terbiasa memakai tunanetra bagi orang yang tidak bisa melihat, tunarungu untuk orang yang tidak bisa mendengar, tunagrahita terhadap orang yang memiliki keterbelakangan mental, dan sebagainya. Tentu penggunaan kata-kata itu bertujuan menjaga agar para penyandang disabilitas tidak ter-singgung atau merasa direndahkan, alih-alih kita menyebut mereka buta, bisu, tuli, atau idiot. Namun, belakangan ini ada fenomena menarik di sebagian kalangan penyandang tunarungu. Banyak di antaranya yang menolak sebutan tunarungu yang disematkan kepada mereka. Mereka lebih nyaman disebut tuli. Jujur, sebagai praktisi bahasa, selama ini saya menganggap tunarungu sebuah istilah yang tepat, dalam arti lebih lebih baik, halus, sopan, dan formal ketimbang kata tuli. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata tuli bermakna tidak dapat mendengar (karena rusak pendengarannya). Saya pun mengganggap tuli tergolong kata yang relatif kasar dan berkonotasi negatif. Akan tetapi, pandangan saya dan mungkin sebagian besar awam dijungkirbalikkan para penyandang tuli sendiri, terutama dari Komunitas Tuli (ditulis dengan T kapital). Menurut mereka, tunarungu pesannya masih berdasarkan kasihan karena kata itu muncul

dari istilah kedokteran yang menganggap bahwa ada hubungan kerusakan fisik (tuna-) dengan rungu (pendengaran). Tunarungu, dari segi makna kosakata, dikaitkan dengan kondisi pendengaran yang rusak, tidak bisa berbicara, dan tidak normal. Ada yang menganggap itu sebuah penyakit sehingga perlu diperiksa, diberi alat bantu dengar, dipasang implan koklea, juga terapi-terapi lainnya sehingga dapat seperti orang normal lainnya. Berbeda dengan istilah tuli, yang menurut mereka lebih netral. Kata tuli tidak membawa kesan bahwa ada ‘kerusakan’ terkait dengan pendengaran mereka. Bahwa mereka terlahir sudah dalam kondisi tersebut, tak ada kerusakan, dan memiliki budaya dan bahasa sendiri. Hambatan yang dialami penyandang tuli dan orang dengar itu hanyalah perbedaan budaya dan bahasa, serta lingkungan yang tidak mendukung, seperti aksesibilitas bahasa isyarat, running text, dan gambar visual. Istilah tuli, tegas mereka, lebih mengacu pada kelompok minoritas linguistik yang menggunakan bahasa isyarat, juga terkait dengan budaya dan identitas. Dengan berbagai pertimbangan itu, Komunitas Tuli sebagai representasi dari para penyandang tuli merekomendasikan agar penggunaan kata tuli lebih diutamakan ketimbang tunarungu. Tentu, sebagai pihak yang berada di luar komunitas itu, kita harus menaruh respek karena alasan yang mereka kemukakan pun sangat rasional dan ilmiah. Intinya, tuli bukan merupakan sebuah kekurangan, itulah yang dirasakan mereka. Mereka berharap masyarakat bisa mempelajari budaya tuli, sebagaimana mereka belajar budaya orang normal. Media massa pun bisa mengakomodasi pencerahan ini melalui pengutamaan penggunaan kata tuli terkait dengan pemberitaan yang menyangkut kelompok minoritas linguistik ini.

Kata tuli tidak membawa kesan bahwa ada ‘kerusakan’ terkait dengan pendengaran mereka seperti halnya kata tunarungu.

SUDOKU

Jawaban Edisi Minggu, 19 November 2017

Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!

LENSABISNIS

HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480

Kemeriahan Ulang Tahun Aston Marina Ancol Ke-9

Hotel Ibis Gading Serpong Rayakan 50 Tahun AccorHotels

Mercure Jakarta Sabang Undang 40 Pahlawan Lokal

Hotel Aston Marina Ancol mengadakan bazaar bertemakan I Love Local Product untuk memperingati ulang tahun ke-9 yang jatuh pada Senin (30/10). Bazaar ini diselenggarakan selama 3 hari, mulai 10 hingga 12 November 2017, di area lobi hotel dan sekitarnya. Aston Marina Ancol mengundang beberapa usaha kecil menengah asuhan Inacraft, kawula muda, dan usaha sampingan karyawan untuk bersama merayakan ulang tahun. Acara berlangsung berhubungan dengan produk-produk lokal. Peragaan busana dan tarian mengawali pembukaan bazaar. Para model tampil elegan dengan memamerkan berbagai busana batik asli Indonesia, Batik Gobang Jakarta karya Ethys Mayoshi. Perlombaan menghias cup cake yang disponsori Pondan serta berbagai cooking class oleh Kokita dan Forvita mengundang para tamu yang gemar memasak.

Hotel Ibis Gading Serpong yang berada di bawah salah satu jaringan hotel terbesar di dunia, AccorHotels, turut serta merayakan ulang tahun emas AccorHotels ke-50 pada Selasa (21/11). Perayaan itu berlangsung bersamaan di 85 negara dengan lebih dari 3.000 hotel yang tersebar di seluruh dunia. Bertempat di Taste Restaurant Hotel Ibis Gading Serpong, kegiatan spesial bertema Welcome heroes digelar. Acara itu mengundang beberapa pahlawan lokal sebagai tanda apresiasi terhadap jasa-jasa mereka. Sebut saja, para guru dari beberapa sekolah yang berada di sekitar area hotel, polisi, TNI, petugas keamanan kawasan, petugas kebersihan, petugas pemadam kebakaran, pihak manajemen Summarecon Serpong, dan beberapa pihak untuk mewakili desa-desa sekitar. Mereka dinilai sangat berjasa.

Mercure Jakarta Sabang tidak ketinggalan untuk ikut serta dalam kemeriahan global perayaan ulang tahun AccorHotels ke-50. Hotel tersebut mengundang 40 pahlawan lokal yang terdiri dari pasukan oranye, pemadam kebakaran, satpol PP, perawat, dan seniman jalanan untuk makan siang bersama. Sebelum acara dimulai, para pahlawan lokal diajak untuk mengenal lebih dekat dengan Mercure Jakarta Sabang melalui hotel tour. Kemeriahan berlanjut saat para pahlawan lokal menikmati makan siang dan menerima bingkisan dari General Manager Gunawan Widodo. AccorHotels menyambut para pahlawan di lingkungan sekitar mereka, seperti pekerja sosial, relawan, pemadam kebakaran, perawat, dan guru yang bekerja setiap hari untuk melayani komunitas sekitar hotel. Ini dalam rangka merayakan ulang tahun yang jatuh pada Minggu (19/11).

Novotel dan Ibis Styles Mangga Dua Meriahkan Hari Jadi AccorHotels

RS Awal Bros Adakan Seminar Penyakit Kardiovaskular

RS Mata Aini Gelar Bincang Pagi Diabetes Melitus

Novotel dan ibis Styles Jakarta Mangga Dua Square turut berpartisipasi dalam perayaan ulang tahun AccorHotels yang meriah ini. Pada Minggu (19/11), Novotel dan ibis Styles Jakarta Mangga Dua Square mengundang para guru, polisi, tim pemadam kebakaran, dan TNI AD yang bertugas di area sekitar hotel beserta keluarga mereka. Para pahlawan itu sama-sama berkumpul dengan tamu undangan dan tamu hotel menikmati jamuan makan siang di Food Exchange. Selain menikmati sajian makanan prasmanan lezat yang disediakan, para pahlawan juga dapat mengikuti kesempatan memenangkan hadiah doorprize mulai dari voucer menginap di Novotel Jakarta Mangga Dua Square atau ibis Styles Jakarta Mangga Dua Square hingga voucer makan di Food Exchange dan sTREATs. Mereka juga dapat mengajak anak-anak mengikuti kegiatan di area kolam renang.

Rumah Sakit (RS) Awal Bros mengadakan seminar Medis dan Workshop Cardiac Comprehensive Care & Advance Treatment Coronary Disease di Hotel Pullman Central Park Jakarta, Selasa (14/11). Seminar ini bertujuan memperkenalkan jaringan RS swasta nasional tersebut sebagai penyedia pelayanan kesehatan Jantung secara menyeluruh di Indonesia. Acara yang dihadiri lebih dari 100 dokter dari Jabodetabek itu juga menyelenggarakan workshop teknik dalam penelitian cardiologis. Tujuannya melatih ilmuwan, mahasiswa, dan para dokter yang punya minat dalam hal tersebut. Sebagai RS terpercaya dan terbesar di Indonesia, Awal Bros berupaya mewujudkan jantung sehat untuk Indonesia sehat. RS menyelenggarakan roadshow seminar itu di lima cabangnya di Tangerang, Bekasi Barat, Bekasi Timur, RS Evasari Awal Bros Jakarta, dan Makassar.

Rumah Sakit Mata Aini menggelar kegiatan Bincang Pagi dan Senam Sehat pada Sabtu (18/11). Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Diabetes Melitus yang jatuh pada 14 November lalu tersebut bertempat di lapangan parkir RS Mata Aini. Kegiatan itu dihadiri komunitas diabetes, pasien, keluarga pasien, serta masyarakat Kecamatan Setia Budi dengan peserta sekitar 60 orang. Kegiatan tersebut juga dihadiri dokter RS. Senam Diabetes Rumah Sakit Mata Aini merupakan kegiatan yang ditujukan bagi peserta awam atau penyandang diabetes serta keluarga. Tujuannya yaitu agar nanti para peserta kelas dapat hidup sehat dengan diabetes. Kegiatan itu didukung para dokter spesialis terkait, ahli gizi, dan instruktur senam diabetes. Para peserta juga dapat bertukar pikiran dan pengalaman dengan sesama peserta, dokter terkait, dan ahli gizi.


METRO TV

MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

23


MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

Pantai bagi Semua Orang

FOTO

CUSTOMER SERVICE:

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 24

Meskipun airnya dingin, beberapa orang menghabiskan waktu mereka di pantai.

Beristirahat seusai bersepeda ataupun berkumpul bersama sahabat di sore hari.

Berolahraga di sepanjang pantai.

Wahana permainan.

Menikmati komidi putar di salah satu sudut pantai.

The Lanes menyajikan bermacam restoran dan coee shop.

Sepasang calon pengantin sedang melakukan sesi foto pranikah.

PHOTO DAN TEKS OLEH AR SETIAWAN

“I

am sure my sisters must all envy me. I only hope they may have half my good luck. They must all go to Brighton. That is the place to get husbands.� Jane Austen, Pride and Prejudice (1813). Entah mengapa itulah kalimat yang ada di benak saat kereta yang saya tumpangi tiba di Brighton Station, Inggris. Meski demikian, kunjungan saya kali ini bukan mencari pasangan hidup, melainkan bagian dari ketertarikan mengabadikan kehidupan manusia dan pantai di beberapa negara. Menurut saya, tidak banyak kota pesisir yang berhasil menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan tuntutan publik untuk menggunakan pantainya secara cuma-cuma. Beberapa hari saya mengamati interaksi sosial dan kehidupan sehari-hari warga di Pantai Brighton, mulai sekelompok orang yang berenang, ada pula yang berlari di sore hari, calon pengantin melakukan sesi foto pra-nikah, hingga keluarga yang asyik menikmati bermacam wahana permainan di Brighton Pier. Tidak jauh dari pinggir laut ke arah kota, ada jalanan sempit berkelok bagai labirin dikenal dengan nama The Lanes. Di sini masyarakat dapat menikmati deretan toko dengan gaya bohemian, mencicipi bermacam makanan di restoran dan bar, atau sekedar duduk menyesap secangkir kopi sambil mungkin membuat catatan harian. Dikabarkan, Graham Greene menghabiskan waktu di sebuah pub di sana dan melahirkan novel gangster Brigthon Rock (1938). Novel itu diadaptasi ke layar lebar oleh sutradara John Boulting dan aktor Richard Attenborough pada 1947. Bagi saya, Brighton merupakan salah satu kota yang berhasil menata ruang publik pantainya. Mereka menyadari nilai sebuah ruang publik tidak bisa didasarkan hanya pada hitungan ekonomi saja, tetapi juga kehidupannya lebih bermakna dengan adanya interaksi sosial. Dengan begitu, masyarakat dapat saling berbagi, tempat menikmati kebersamaan atau juga leluasa menyendiri di ujung senja. (M-3)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.