MINGGU, 27 08 2017 NO. 13216/ TAHUN KE-48 24 HALAMAN Rp4.000/eks
(di luar P. Jawa + ongkos kirim)
Rp89.000/bulan
(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com
www.mediaindonesia.com Hotline:
0811 123 7979 Customer Service:
(021) 5821303 Pemasangan Iklan:
J U J U R
(021) 5812113 & 5801480
B E R S U A R A
Harian Umum Media Indonesia
@mediaindonesia
@mediaindonesia
Media Indonesia
Selain untuk mengapresiasi jiwa seni Bung Karno dalam dunia karawitan, lagu itu juga guna menggelorakan semangat juang 45 bagi para generasi penerus bangsa.” Pigura | Hlm 10
Sopir Truk Jadi Tersangka Kecelakaan di Malang Polres Malang menetapkan sopir truk crane, Iwan Prasetyo, 28, sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan yang menewaskan empat orang. Selekta | Hlm 2
Segera Antisipasi Penyebaran Hoaks Tingkat pengguna internet di Indonesia mencapai angka 180 juta lebih. Namun, angka itu tidak didukung dengan melek media di kalangan pengguna internet. Politik & Hukum| Hlm 3
ANTARA/FAHRUL JAYADIPUTRA
KARNAVAL KEMERDEKAAN PESONA PARAHYANGAN: Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Widodo menyapa peserta dalam Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan (KKPP) 2017 di Bandung, Jawa Barat, kemarin. KKPP 2017 diikuti 2.500 peserta dari 13 provinsi se-Indonesia dengan rute sepanjang 3,8 km dalam rangka memeriahkan Puncak Peringatan HUT ke72 Kemerdekaan RI. Karnaval Kemerdekaan... | Hlm 2
Serangan Pisau Teror Eropa, 1 Orang Tewas
Saracen dipastikan bukan sekadar bermotif ekonomi, tetapi juga mengandung unsur politik.
Pelaku serangan di dekat Istana Buckingham ditahan dengan dugaan serangan terhadap polisi. Dia kemudian dijerat dengan UU Terorisme. Umum | Hlm 4
NICKY AULIA WIDADIO
nicky@mediaindonesia.com
S DUTA
“Inisiatif PPIH tahun ini ialah aplikasi Siskoppih, yaitu aplikasi tracking petugas sebagai media pengaduan masalah jemaah.” Ahmad Dumyathi Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Wawancara | Hlm 5
INDIKAT penyebar ujaran kebencian Saracen diduga dipersiapkan untuk mendiskreditkan salah satu calon dalam Pilpres 2019. Motif politik itu diketahui seusai ditemukannya bukti percakapan antara tersangka Jasriadi dan seseorang. Percakapan mereka menyangkut persiapan Pilpres 2019. “Saya belum bisa mengatakan siapa, tapi orang itu akan didalami,” ujar sumber di kepolisian kepada Media Indonesia, kemarin. Sebelumnya, Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono menyebut transaksi dari sindikat ini tidak seluruhnya
Saracen Terkait Persiapan Pilpres
berlangsung melalui dunia maya, tetapi juga melalui pertemuan langsung (kopi darat). Penyidik mesti melacak keseluruhan transaksi itu untuk memperkuat adanya transaksi antara pihak pemesan dan Saracen. “Percakapan ketiga tersangka itu ada terkait masalah uang, tetapi untuk siapa yang pesan, pembayaran kapan, di mana, itu harus dibuktikan,” kata Awi. Polisi juga tengah melakukan pemeriksaan digital forensik terhadap 120 gigabyte (GB) data milik Saracen yang disimpan di komponen penyimpan data, berupa hard disk drive (HDD) dan flashdisk. Pemeriksaan ini dilakukan lantaran data-data tersebut diduga berkaitan dengan aktivitas sindi-
Wajah Indonesia dalam Lukisan Koleksi Istana
kat Saracen dalam membuat dan menyebarkan konten ujaran kebencian dan SARA di media sosial, khususnya Facebook. “Kami dalam proses pendalaman. Saat ini sedang dilakukan analisis lapor terkait barang bukti yang ada. Data yang baru bisa diperiksa baru 27 GB dan masih ada sekitar 93 GB,” kata Awi. Analis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divisi Humas Polri Kombes Pudjo Sulistyo menambahkan pihaknya tidak mau gegabah dalam melakukan penyelidikan terhadap Saracen. Namun, dia memastikan penyidik telah mengantongi jejak digital dari komputer para tersangka yang bisa digunakan untuk mengungkap lebih jauh peran Saracen dan pemberi order.
KPU harus tegas Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan terungkapnya sindikat Saracen menjadi titik balik dalam mengontrol pasangan calon dalam pilkada mendatang. Menurutnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus berani menindak tegas para calon yang melakukan penyebaran ujaran kebencian. “Pokoknya kalau ada tim sukses paslon yang dalam kampanye pilkada atau pilpres yang menyebar berita hoaks (ujaran kebencian), saya kira harus didiskulifikasi. Kalau tidak, itu akan merusak mekanisme demokrasi kita,” ujar Tjahjo di Jakarta, kemarin. Menurut dia, syarat terselenggaranya pilkada, pileg, dan pilpres yang baik ialah pada partisipasi politik yang terlihat dalam proses
tersebut. Selain itu, tidak adanya kampanye hitam dan politik uang menjadi hal yang perlu diwujudkan. Meskipun demikian, Tjahjo menilai akan sulit membendung serangan kampanye hitam dan menyesatkan itu. “Ini akan sulit, bagian dari politik. Intinya, kalau dari kami, harus ada ketegasan dari kepolisian dan perangkatperangkat pemilu. Saya kira semua partai politik memiliki sikap yang sama,” tukas dia. Anggota Komisi III DPR TB Ace Hasan Syadzily berharap penggunaan isu SARA pada pemilu serentak 2019 perlu secara tegas diatur serta dilarang. Prinsipnya, agama tidak boleh dijadikan instrumen untuk mendiskreditkan seseorang. (Ric/Gol/Nov/X-10)
Mari belajar tentang kekayaan alam dan budaya Indoensia lewat lukisan-lukisan indah ini.
Media Anak | Hlm 19
SELA
SEA GAMES 2017
JEDA
Persahabatan Positif untuk Mental
Evan Dimas Dkk sudah Maksimal
Kiprah Mereka Menembus Dinding Puskesmas
PENANTIAN panjang Indonesia untuk kembali membawa pulang medali emas SEA Games setelah terakhir kali berjaya pada 1991 berakhir setelah skuat ‘Garuda Muda’ kandas di semifinal SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Namun, perjuangan Evan Dimas dan kawan-kawan tetap patut diapresiasi. Pada laga di Stadion Shah Alam, Selangor, tadi malam, mereka harus mengakui keunggulan tuan rumah Malaysia 0-1. Thanabalan Nadarajah menghadirkan petaka buat Indonesia tiga menit jelang bubaran. Ia mengoyak gawang Satria Tama dengan sundulan dengan memanfaatkan sepak pojok. Raihan tersebut sekaligus melengkapi buruknya kiprah Kontingen Merah Putih secara keseluruhan di SEA Games Kuala Lumpur. Bagi pelatih asal Spanyol, Luis Milla, hasil itu merupakan kegagalan kedua setelah sebelumnya gagal lolos di kualifikasi Piala Asia U-23, Juli lalu. Kendati begitu, penampilan para pemain tetap layak dipuji. Mereka bertarung gigih, bahkan mampu mendominasi dengan penguasaan bola 52% berbanding 48%. Sayang, sejumlah peluang terbuang percuma akibat buruknya penyelesaian akhir. Salah satunya ketika penyerang naturalisasi Ezra Walian gagal menceploskan bola meski tinggal berhadapan dengan kiper tuan rumah. ‘’Saya bangga mereka sudah berjuang maksimal. Kami hanya punya waktu dua hari untuk recovery, sedangkan Malaysia tiga hari. Mereka membuat kompetisi ini lebih menguntungkan mereka,’’ ujar Milla seusai laga.
KISAH tentang deteksi kanker serviks, tes IVA, menjadi bagian dari obrolan Program Bunut Sehat yang dipandu Mayu Fentami. Perawat di Puskesmas Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, itu menjadi penyiar di radio dengan jangkauan siaran sejauh 20 kilometer, setiap sekali sepekan, sejak 2013. Silih berganti topik kesehatan dikupas. Bukan cuma soal IVA, ada pula kampanye larangan membuang sampah di Kapuas. Agenda besar Kementerian Kesehatan yang diluncurkan pada Hari Kesehatan Nasional ke-52, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), merupakan langkah preventif untuk mencegah terus bocornya anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang pada 2016 defisit Rp9,7 triliun karena banyaknya orang sakit, telah dirintis Mayu jauh-jauh hari. Kontribusi sang perawat juga melintasi fokusnya. Ia bergabung dengan Gerakan Kapuas Membaca (Kaca) untuk membangun budaya literasi. Kaca merupakan program literasi berbasis komunitas di Bunut Hilir. Para pegiatnya menda-
HASIL penelitian University of Virginia, AS, menyebutkan memiliki persahabatan yang kuat pada masa remaja berdampak panjang pada kesehatan mental saat dewasa. Studi itu diterbitkan dalam jurDUTA nal Child Development dan menunjukkan remaja dengan persahabatan yang erat cenderung lebih adaptif terhadap stres, merasa lebih bahagia, dan melakukan praktik akademis dengan lebih baik. Mereka pun cenderung memiliki harga diri yang lebih tinggi. Selain itu, remaja yang menjalin pertemanan pertama pada usia 15 tahun cenderung memiliki kecemasan sosial yang rendah dan rasa penghargaan diri yang lebih tinggi. Gejala depresi pada usia 25 tahun juga lebih sedikit ketimbang rekan yang tidak memprioritaskan hal tersebut. (Medical News Today/Arv/X-8)
“Tentu kecewa (gagal meraih medali). Namun, seluruh pemain sudah tampil maksimal untuk memberikan yang terbaik,” kata Sekretaris Menpora, Gatot S Dewa Broto, di Jakarta. Di final, Malaysia akan menghadapi Thailand yang menyingkirkan Myanmar 1-0. Bagi Thailand, ini merupakan penampilan ke-20 di final SEA Games dan sudah 15 kali juara. Indonesia pun bakal berebut perunggu lawan Myanmar, lusa. (Sat/X-8) SEA Games... | Hlm 7
tangi perkampungan di setiap desa, membawakan bacaan. Kiprah Mayu yang sepi dari pemberitaan mencuri dewan juri Penghargaan SK Trimurti 2017 yang diselenggarakan Aliansi Jurmalis Independen (AJI) Indonesia. Langkah serupa para tenaga kesehatan yang mengotimalkan ikhtiar mereka mendukung warga agar berdaya juga dilakukan Khairil Anwar, petugas Puskesmas Camplong, Sampang, Madura, Jawa Timur. Angka yang dirilis Kementerian Kesehatan, yang menunjukkan Madura sebagai salah satu penyumbang angka penderita kusta terbesar di Jawa Timur, ia tindak lanjuti langsung di lapangan. Khairil membina 30 mantan penderita dan yang masih berobat yang berkolaborasi membantu mencari pengidap baru untuk diajak berobat. Korelasi antara penyakit, anggaran BPJS Kesehatan, dan upaya preventif bagi mereka bukan cuma data dan sumber kerisauan semata, melainkan juga menggerakkan langkah nyata. (AR/MG/M-1) Perawat, Penyiar... | Hlm 6
MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG
2
SELEKTA
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
Korupsi di Kemenhub akibat Pembenahan Setengah Hati
ANTARA/BUDI CHANDRA SETYA
KEJUARAAN KITEBOARDING INTERNASIONAL: Sejumlah atlet kiteboarding melakukan start pada kejuaraan Kiteboarding Internasional di Pulau Tabuhan,
Banyuwangi, Jawa Timur, kemarin. Kejuaraan yang diikuti atlet kiteboarding dari 11 negara tersebut mempertandingkan tiga kategori maraton, trapezoid, dan freestyle.
Karnaval Kemerdekaan sebagai Wujud Keragaman Kekayaan Tanah Air khususnya budaya dan seni diperlihatkan kepada masyarakat dalam pentas karnaval di Bumi Parahyangan. BAYU ANGGORO
anggoro@mediaindonesia.com
K
EANEKARAGAMAN Indonesia tersaji dalam Karnaval Kemerdekaan 2017 di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. Bertemakan Nyalakan api semangat kerja bersama, acara yang dibuka Presiden Joko Widodo ini diikuti sekitar 2.500 peserta, yang beriringan menampilkan budaya dari Aceh hingga Papua. Presiden beserta Ibu Negara Iriana tampil menggunakan pakaian khas Sunda. Mengenakan beskap berwarna ungu dan ikat kepala Makuta Sinatria yang dilengapi keris di sebelah kiri. Pakaian khas Sunda yang dikenakan pemimpin Indonesia ini dipadukan dengan sandal bustong yang dibuat di Tasikmalaya. Pakaian yang digunakan Presiden
ini mengartikan kesatria yang memiliki sikap berani, adil, tegas, dan jujur. Tak lama berselang, Presiden pun membuka Karnaval Kemerdekaan 2017 dengan membunyikan kentongan berbentuk kujang, senjata tradisional khas masyarakat Pasundan. Alat pemberi tanda atau yang biasa disebut kohkol ini dibunyikan tujuh kali yang langsung diiringi ratusan siswa dengan membunyikan alat permainan tradisional. Penampilan sendratari Sabilulungan dengan cerita heroik dari tatar Parahyangan mengawali karnaval yang berlangsung sekitar dua jam ini. Presiden memulai iring-iringan budaya Tanah Air dengan menggunakan Kereta Pancasila, hasil karya lima seniman Bandung. Rute dimulai dari Gedung Sate dan berakhir di Taman Vanda sejauh 3,8 kilometer. Kereta berbentuk burung garuda yang digunakan Presiden bersama Gu-
bernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ini menyiratkan makna kerja budaya dan gotong royong yang dituangkan dalam kebersamaan.
Penuh makna Burung garuda yang menghiasi bagian depan memiliki arti keberanian. Di bagian belakang Kereta Pancasila terdapat 99 susunan dandang yang dalam bahasa Sunda disebut seeng. Seeng-seeng ini diisi air dari 99 mata air di Jabar. Air memaknakan spiritualitas yang tecermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Kereta Pancasila diikuti kendaraan hias yang membawa sejumlah menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Mensesneg Pratikno. Presiden melambaikan tangan kepada setiap peserta seperti Tomohon International Flower, Solo Batik Carnival, dan Jember Fashion Carnival. Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan menuturkan keragaman dalam karnaval ini harus mampu menguatkan semangat persatuan dan kesatuan di Tanah Air. Perbedaan yang ada bukan alasan untuk tidak bersatu. “Sebagai bangsa yang majemuk, kita harus bersama-sama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Karnaval ini merupakan pesta rakyat untuk merayakan keberagaman,” tuturnya. Selain itu, acara dimeriahkan parade rumah adat seperti Rumoh Aceh dan Kalbar. Karnaval Kemerdekaan kali ini pun dimeriahkan penampilan 20 domba garut, yang terdiri atas lima domba catwalk dan 15 domba pejantan unggul. Acara ini pun dimeriahkan marching band Gita Pakuan binaan Pemprov Jabar. “Karnaval ini menggambarkan keragaman suku dan budaya di Tanah Air. Keragaman yang ada harus menjadi kekuatan dalam mencapai cita-cita. Dengan semangat kerja bersama untuk mengisi kemerdekaan,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, kemarin. (OL-4)
PRAKTIK korupsi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang baru saja diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semestinya tidak perlu terjadi apabila ada sinergi dari pemerintah untuk membenahi pelbagai persoalan di hulu dan hilir. Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan, mengatakan di Jakarta, kemarin, operasi penangkapan yang dilakukan KPK di Kemenhub semakin mencoreng lembaga yang dipimpin Budi Karya Sumadi itu karena sebelumnya Kemenhub juga tersandung kasus pungli. Dalam operasi tangkap tangan, KPK membekuk Dirjen nonaktif Perhubungan Laut Kemenhub Antonius Tonny Budiono dengan tuduhan menerima suap senilai total Rp20 miliar dari Komisaris PT Adhi Guna Keruktama. Uang suap itu diduga terkait dengan proyek di lingkungan Ditjen Hubla Kemenhub 2016-2017, termasuk pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. “Kalau mau, ya, korupsi politiknya diselesaikan, korupsi birokrasi diselesaikan. Memang tergantung strategi pemerintah dalam konteks pemberantasan korupsi,” ujar Ade. Selain itu, lanjut dia, korupsi bisa dicegah apabila internal Kemenhub memiliki kerelaan untuk menerima masukan, termasuk mendorong pembenahan yang lebih serius
dari dalam. Menurut Ade, strategi yang dilakukan tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) hanya fokus pada persoalan di hilir. Artinya, jika tidak ada niat untuk menuntaskan perkara di sisi hulu, korupsi akan tetap terjadi. Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan komisi antirasywah sebenarnya telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak Kemenhub untuk membahas upaya pencegahan dan tata kelola kelembagaan. “Tapi memang KPK bukan tukang jaga malam yang 24 jam memelototinya,” terang dia. KPK terus mengembangkan pengusutan kasus yang menjerat Tonny dan Adiputra. Penyidik tak akan berhenti pada kedua orang yang sudah ditahan itu. Apalagi, uang suap yang diamankan merupakan yang terbesar dalam operasi tangkap tangan. Pascadibongkarnya kasus suap yang melibatkan anak buahnya itu, Menhub Budi Karya Sumadi akan berbenah, terutama terkait dengan proses penunjukan mitra kerja proyek di Kemenhub. “Selama ini saya konsentrasi pada berfungsinya pelabuhan dan bandara. Ke depan saya akan konsentrasi pada proses penunjukan kontraktor dan kerja sama,” jelas Menhub seusai seminar tentang Bandara Kulon Progo di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. (Gol/AT/X-8)
MI/ROMMY PUJIANTO
CSR MAYBANK: Presiden Komisaris Maybank Indonesia Datuk
Abdul Farid bin Alias menyerahkan alat belajar kepada anak-anak penerima program corporate social responsibility (CSR) Maybank, yang merupakan bagian dari rangkaian penyelenggaraan Maybank Bali Marathon 2017 di Taman Bhagawan, Benoa, Bali, kemarin.
Sopir Truk Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Malang Hingga saat ini, ungkap Decky, korban meninggal dunia tetap empat orang, yaitu 2 orang di TKP dan 2 orang lainnya di RS Prasetya Husada, Desa Ngijo Karangploso. Korban luka ringan sebanyak 12 orang dan 1 luka berat masih di rawat di RS Prasetya Husada. Kecelakaan maut yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia itu terjadi sekitar pukul 16.45, Jumat (25/8), di Jl Raya Kertanegara Desa Girimoyo, Kecamatan Karang-
ploso, Kabupatan Malang. Truk tronton N 9065 UA yang dikemudikan Iwan melaju dari arah timur atau Kota Batu menuju barat atau Malang. Di jalan raya yang menurun, truk tidak bisa dikendalikan, diduga lantaran remnya mengalami masalah. Akhirnya truk menabrak sejumlah pengendara bermotor di depannya. Pertama kali truk menabrak angkutan umum, lantas menabrak Isuzu Panther dari arah berlawanan, kemu-
KEPOLISIAN Resor Malang menetapkan sopir truk crane, Iwan Prasetyo, 28, warga Jalan Gadang VI Kota Malang, sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan empat orang. Wakil Kepala Polres Malang Komisaris Decky Hermansyah, kemarin, mengatakan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara sekaligus mengumpulkan barang bukti. Dalam kejadian itu, kendaraan bermotor tertabrak truk crane,
yaitu mikrolet dan Izusu Panther serta 10 unit sepeda motor. Akibatnya, Iwan ditetapkan sebagai tersangka. Sopir truk crane itu dijerat Pasal 310 ayat (4) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Ancaman pidana penjara paling lama enam tahun dan/ atau denda paling banyak Rp12 juta. “Tersangka ditahan selama 20 hari ke depan sejak 26 Agustus 2017 pukul 18.30 WIB,” imbuhnya.
L I P U TA N H A J I
Jemaah Ramai-Ramai Beli Rice Cooker
Siswantini Suryandari Dari Madinah
SAAT bus selawat berhenti di depan Hotel 511, jemaah Indonesia berbondong-bondong turun sepulang dari salat subuh berjemaah di Masjidil Haram, Sabtu (26/8). Sebagian jemaah kemudian langsung masuk ke toko Indonesia yang tidak jauh dari hotel. Toko-toko Indonesia cukup banyak ditemui di Mekah meski pemiliknya orang Arab. Mulai sayuran kangkung, bayam, terung, pare, tomat, timun, tempe, hingga tahu bisa ditemui di toko-toko tersebut. Menurut sejumlah pemilik toko Indonesia, sayuran dan lauk pauk khas Indonesia justru dipasok dari warga Thailand yang tinggal di Arab Saudi. Uniknya, toko-toko Indonesia hanya beroperasi
selama musim haji. Menjelang penghentian operasi katering untuk sementara yang dimulai pada 27 Agustus, banyak jemaah yang membeli rice cooker untuk memasak. Harga yang ditawarkan 150 riyal (sekitar Rp530 ribu). “Harga 150 riyal… murah… murah,” kata Anwar, pedagang toko Indonesia yang terletak di samping Hotel 511. Sejumlah jemaah dari Medan tercenung saat mendengar harga yang dipatok untuk rice cooker. “Tidak bisa ditawar? Harga 80 riyal (sekitar Rp284 ribu), ya,” kata Astuti, jemaah asal Medan, sambil menepuk rice cooker yang dipamerkan pedagang. “Tidak… tidak…,” ujar Anwar sambil geleng kepala. “Saya beli satu kalau boleh.
“Tersangka ditahan selama 20 hari ke depan sejak 26 Agustus 2017 pukul 18.30 WIB.” Decky Hermansyah
Wakil Kepala Polres Malang
MI/SISWANTINI SURYANDARI
PENUHI KEBUTUHAN: Sejumlah jemaah asal Indonesia
memasuki toko Indonesia untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari selama di Mekah, Arab Saudi, kemarin. Toko tersebut menyediakan antara lain sayuran, kompor listrik, suvenir, dan rice cooker.
dian menabrak 10 pengendara motor. Truk terhenti setelah menabrak rumah warga. Empat korban meninggal sesuai data polisi, yaitu Winarti, 35, Warsiti, 50, Kuswanto, 30, warga Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dan Sujadmiko, 35, warga Jalan Sumpil II/30 A Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Kecelakaan akibat rem blong bukan kali ini saja. Sehari sebelumnya (24/8), empat orang
juga meninggal dalam kecelakaan yang melibatkan truk tronton, mobil, dan minibus di Jalan Rantau MeranginPasir Pengaraian Kabupaten Kampar, Riau. Karena rem blong, truk molen juga menabrak rumah warga di Jl Raya Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Kamis (24/8/). Tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka. Namun, kerusakan yang ditimbulkannya cukup parah. (BN/J-3)
Bayarnya pakai uang Indonesia,” ujarnya. Ketiga temannya yang ikut berbelanja menanti dengan wajah cemas, apakah rice cooker itu boleh ditawar. Sebab mereka memang membutuhkannya. Anwar kemudian meminta harga 100 riyal, tapi mereka menggeleng. Anwar mengalah. “Halal 80 riyal… halal,” ujarnya sambil tersenyum. Rombongan jemaah itu juga membeli piring dan sayuran. “Masaknya, sayuran cemplungin saja ke rice cooker. Saya mau masak sup sayuran,” terang Astuti. Beras dan bumbu telah dibawa dari Tanah Air. Dalam dua hari ini jemaah Indonesia memang mencari rice cooker untuk memasak.
“Rice cooker untuk memasak nasi dan sayuran buat sarapan selama ini. Kalau pagi, kami tidak sarapan. Ada roti dibagikan pada malam hari untuk sarapan pagi. Biasanya roti sudah dihabiskan jemaah pada malam itu juga,” kata Muhammad dari Surakarta, Jawa Tengah. Ia dan teman-temannya sudah terbiasa memasak bersama sehingga saat operasional katering akan dihentikan sementara pada 27 Agustus-5 September, bekal makanan sudah ada. Kasie Katering Daker Madinah Iin Setyawati mengimbau, pada awal pemberangkatan ke Arafah, jemaah sebaiknya membawa bekal makan karena ketering hanya dibagikan pada malam hari. (OL-4)
POLITIK & HUKUM
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
3
Segera Antisipasi Penyebaran Hoaks Tingkat pengguna internet di Indonesia mencapai angka 180 juta lebih. Namun, angka itu tidak didukung dengan melek media di kalangan pengguna internet. GOLDA EKSA
eksa@mediaindonesia.com
R
ENDAHNYA literasi di media sosial menjadi salah satu penyebab mudah merebaknya hoaks (berita bohong). Ketua Masyarakat Antifitnah Indonesia Cabang Jakarta Astari Yanuarti berharap pemerintah segera mengantisipasi hal tersebut. “Masalah utama hoaks muncul karena rendahnya literasi di media sosial. Literasi itu
jelas sesuatu yang sangat penting. Kami meminta pemerintah untuk masukkan literasi di media sosial ke kurikulum pendidikan,” kata Astari dalam acara diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, kemarin. Menurut dia, membuat kurikulum tentang literasi di media sosial memang akan membutuhkan waktu yang lama. Namun, bukan berarti pemerintah tidak punya iktikad dalam menyusun payung hukumnya. “Sambil menunggu pemerin-
tah, kami tetap jalan memberi edukasi literasi di media sosial,” lanjutnya. Menurut dia, tingkat pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka 180 juta lebih. Namun, tingginya angka pengguna ternyata tidak dibarengi dengan literasi media sosial. Ketimpangan yang jauh tentu saja harus segera diantisipasi pemerintah. “Adanya ketimpangan membuat negara kita mudah terkena hoaks. Namun, memang ada juga negara yang tingkat literasi media sosialnya tinggi tetap terkena hoaks. Pemerintah harus membuat kurikulum pendidikan di SD misalnya sehingga masyarakat menjadi melek media,” tegas Astari lagi.
Selain faktor penegakan hukum, pemerintah harus beriktikad guna membuat kurikulum literasi di media sosial. Salahkan pemerintah Pengajar filsafat Rocky Gerung mengakui saat ini ada pihak yang menjual jasa untuk menyebarluaskan hoaks. Ia pun sepakat dengan Astari bahwa pemerintah harus mengedukasi masyarakat
agar bisa menangkal berita bohong. “Kalau hoaks terjadi, pemerintah gagal melakukan literasi, yang disalahkan siapa? Ya pemerintah. Karena itu, penting adanya sebuah literasi. Dengan adanya literasi, itu akan membuat hoaks tidak lagi memiliki ruang untuk berkembang,” imbuhnya. Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily berpendapat masalah hoaks juga harus ditangani secara serius dari sisi penegakan hukum. Aparat kepolisian harus mengusut tuntas kelompok penyebar hoaks agar tidak lagi terulang kasus serupa yang dapat memecah belah bangsa. “Pelaku hoaks itu, produsen maupun klien yang dapat
manfaat, harus ditindak dengan tegas. Kalau ada politisi yang menyewa buzzer untuk mendiskreditkan seseorang dan isinya konten fitnah, bisa dituntut dengan pencemaran nama baik,” tegas dia. Ia menambahkan sudah ada regulasi yang mengatur sanksi terhadap para penebar hoaks. Polisi harus bertindak tanpa menunggu momentum seperti pemilihan kepala daerah (pilkada) ataupun pemilu presiden (pilpres) yang sebentar lagi akan digelar. “Lagi-lagi soal penegakan hukum baik di momentum politik maupun kehidupan sehari-hari. Sudah sangat jelas aturan hukumnya tinggal polisi bertindak secara hukum. Saya pribadi beberapa kali
ditawari pihak-pihak tertentu untuk men-down grade orang lain,” kata dia. Namun, ia tidak menyebut secara spesifik apakah pihak yang menawarinya tersebut adalah dari Saracen. Ia menduga masih banyak kelompok sejenis Saracen yang masih bebas saat ini. Polisi harus benar-benar bekerja serius agar Indonesia terbebas dari hoaks. Saracen diketahui memiliki jaringan yang cukup besar, yaitu terdiri dari inti kelompok, pendukung, dan pengikut. Faizal Muhammad Tonong dan kawan-kawan diketahui memiliki 800 ribu follower dan memiliki 2.000 akun yang mereka kendalikan sendiri guna menyebar hoaks. (Ths/P-4)
Partai Harus Jeli Tempatkan Kader PARTAI politik diminta terus mendorong keterlibatan perempuan tidak hanya dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan keterlibatan perempuan merupakan amanat undang-undang. “Soal keterwakilan perempuan ini kan amanat undang-undang,” ucap Tjahjo saat menjadi pembicara dalam Workshop Nasional Kesatuan Perempuan Partai Golkar bertajuk Perempuan Legislatif, Eksekutif, dan Kader Partai Golkar di Jakarta, kemarin. Faktanya, lanjut dia, partisipasi perempuan belum banyak terakomodasi. Hal itu bisa dilihat dari kesenjangan antara kader perempuan dan kursi perempuan. Untuk itu, Tjahjo meminta partai politik jeli memetakan penempatan kader mereka. Jangan sampai ada kader yang ditempatkan di dapil yang tidak populer bagi dirinya. “Harus ada strategi tepat. Jangan diadu dua sampai tiga kader di tempat sama sehingga dia mikirnya bukan bagaimana kalahkan tim lain, melainkan kalahkan ka der dari partai yang sama,” ucap dia. Ia juga melihat budaya patriarkat masih membuat perempuan diremehkan di kancah politik. Untuk itu, perlu ada pembekalan yang sama kepada seluruh kader perempuan. Ketua DPP Partai Golkar bidang Media dan Penggalangan Opini Nurul Arifin, saat ditemui dalam kesemJohnny G Plate patan yang sama, mengKetua DPP NasDem akui masih kurangnya keterlibatan perempuan dalam politik. Menurut dia, kendala perempuan berada pada kultur dan strategi berpolitik. “Strategi yang perempuan sering kali canggung. Kalau kaum pria lebih cerdas menggunakan segala macam kemungkinan, perempuan ini masih sungkan,” terang dia. Ketua DPP Partai NasDem Johnny G Plate menyatakan NasDem sangat peduli dengan keterlibatan perempuan. Pada pemilu 2014, sebanyak 40% calon NasDem ialah perempuan. “Partai NasDem memandang dan terus berusaha untuk partisipasi perempuan bisa kita dorong terus di dunia politik. Dia yang berkualitas akan terus kita dorong lewat belajar organisasi di partai,” ucap dia. (Ric/P-4)
“Partai NasDem terus berusaha agar perempuan terjun ke dunia politik. Dia yang berkualitas akan belajar organisasi di partai.”
MI/ARYA MANGGALA
DISKUSI BISNIS ATAU POLITIK HOAKS: (Dari kiri) Pengamat politik Rocky Gerung, penulis & pegiat media sosial AS Laksana, moderator Ichan Loulembah, dan anggota Komisi II
DPR dari Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menjadi pembicara dalam diskusi dengan topik Bisnis dan Politik Hoaks? di Jakarta, Sabtu (26/8). Diskusi tersebut mengharapkan polisi dapat mengambil upaya yang tegas dalam menghentikan penyebaran ujaran kebencian.
BNPT Turun ke Kampus Cegah Radikalisme DEPUTI I Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir mengatakan kampus harus mencegah radikalisme dan terorisme. Ia mengatakan itu di selasela kuliah umum di Baruga Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, kemarin. “Karena itu, kami hadir di sini untuk memberikan pencerahan kepada mahasiswa baru agar tidak terpengaruh oleh radikalisme dan terorisme karena terindikasi, kampus menjadi salah satu sasaran,” kata Abdul Rahman. Dengan BNPT masuk ke kampus, ia berharap ada pencerahan yang diterima mahasiswa agar tidak terpengaruh oleh kelompok-kelompok radikalis dan teroris. Ia pun berharap mahasiswa bijak dalam menggunakan internet.
“Dari 250 juta penduduk di Indonesia, lebih dari 50% aktif menggunakan internet. Bisa dibayangkan besarnya pengaruh kelompok radikal jika memanfaatkan potensi ini untuk disalahgunakan,” kata dia lagi. Karena itu, baru-baru ini pemerintah sudah memblokir sejumlah media sosial untuk membendung kelompok-kelompok radikal. Hal itu disadari karena mereka sangat pandai memanfaatkan situasi dalam memengaruhi generasi muda. Untuk program lanjutan ke kampuskampus itu, lanjut dia, pihaknya masih akan membahas kerja sama tersebut dengan Kemenristek Dikti dan perguruan tinggi bersangkutan. Pada kesempatan yang sama, pihak BNPT turut menghadirkan mantan teroris Kurnia Widodo untuk memberikan
testimoni. Kurnia di depan 2.000 lebih mahasiswa baru Unhas menceritakan ketika malang-melintang sebagai teroris. Ia terjerumus setelah mendalami paham-paham yang menyesatkan yang tidak lagi mempertimbangkan masalah kemanusiaan. Namun, dalam perjalanannya setelah dipenjara pada 2010, akhirnya secara perlahan-lahan ia menyadari selama ini pemahaman dan keyakinannya itu tidaklah benar. Sementara itu, Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi pihak BNPT dalam memberikan pencerahan kepada mahasiswa baru. “Kegiatan ini sebagai pembekalan bagi mahasiswa baru sekaligus untuk persiapan ke depan dengan menimba pengalaman dari orang-orang yang sukses di
bidangnya, tanpa mengabaikan karakter dan integritas bangsanya,” kata dia. Di tempat terpisah, Menristek Dikti M Nasir mengatakan sekitar 2.000 rektor di seluruh Indonesia menghadiri aksi komitmen kebangsaan yang akan diselenggarakan pada akhir September 2017. “Bagaimana kampus terhindar dari paham-paham radikal. Ini harus kita jaga semua, jangan sampai mahasiwa kegiatan kosong karena diisi mereka itu. Itu harus diisi dengan nilai-nilai kebangsaan,” kata dia, Jumat (25/8). Peran pemerintah dalam kegiatan ini selalu mengafirmasi pada seluruh perguruan tinggi. “Kami bekerja dengan BNPT, BIN, terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan kampus di seluruh Indonesia.” (Ant/P-4)
4
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
UMUM
Serangan Pisau Teror Eropa, 1 Orang Tewas
Kalbe Berikan Edukasi Diet Sehat
Pelaku serangan di dekat Istana Buckingham ditahan dengan dugaan serangan terhadap polisi. Namun, dia kemudian dijerat dengan UU Terorisme 2000. ANASTASIA ARVIRIANTY
anastasia@mediaindonesia.com
S
EORANG pria bersenjatakan pisau ditembak mati setelah menyerang dan melukai seorang tentara di Brussels, Jumat (25/8). Seorang pria lainnya ditangkap setelah melakukan aksi serupa di dekat Istana Buckingham, London, Inggris, kemarin. Serangan tersebut terjadi, kemarin, di Grand Place, Brussels Tengah, sekitar pukul 20.00 (Sabtu pukul 04.00 WIB). Media Belgia mengatakan penyerang berusia sekitar 30 tahun dan berasal dari Somalia. Pelaku mendapat kewarganegaraan Belgia pada 2015. Pelaku menyerang beberapa tentara dari belakang dan menusuk mereka dengan pisau. Seorang tentara kemudian menembaknya. “Pelaku tertembak dan tewas di rumah sakit,” demikian pernyataan kantor jaksa penuntut. Polisi menyita sebuah replika senjata dan salinan Alquran dari pelaku. Jaksa Penuntut Belgia mengatakan penyerang meneriakkan ‘Allahu Akbar’ saat menyerang tentara tersebut. “Kami yakin ini serangan teroris,” kata juru bicara kantor kejaksaan. Polisi menggeledah rumah pelaku di Bruges, Belgia Barat Laut, kemarin malam. Jaksa penuntut membuka penyelidikan percobaan serangan teroris. Kurang dari 2 jam kemudian, dua polisi Inggris terluka setelah diserang seorang pria dengan pisau besar di luar Istana Buckingham di London. Serangan terjadi ketika Ratu berada di istananya di Balmoral, Skotlandia. Pelaku yang berusia 26 tahun awal-
nya ditahan dengan dugaan serangan terhadap polisi. Namun, dia kemudian dijerat dengan Undang-undang Terorisme 2000. “Detektif dari Komando Terorisme Polisi Metropolitan sekarang menyelidiki insiden itu. Penggeledahan dilakukan di kawasan Luton hari ini,” kata Dean Haydon, kepala kontraterorisme. “Kami yakin pelaku bertindak sendiri dan kami tidak mencari tersangka lain di tahap ini,” lanjutnya. Kedua serangan semakin mencekam Eropa yang dalam beberapa bulan terakhir dalam kewaspadaan tinggi setelah dilanda sejumlah serangan teror. Sebagian besar serangan tersebut diklaim kelompok Islamic State (IS). Tentara telah dikerahkan di stasiun kereta api dan bangunan bersejarah di ibu kota Belgia sejak serangan November 2015 di Paris, Prancis, yang menewaskan sekitar 130 orang. Penjagaan makin ketat setelah terjadi bom bunuh diri Bandara Zavantem dan stasiun metro Maalbeek pada Maret 2016, yang menewaskan 32 orang dan melukai ratusan lainnya. Pada Juni lalu, seorang pria yang mencoba mengebom sebuah stasiun kereta Brussels Central ditembak mati seorang tentara. Di Inggris, 35 orang tewas dalam tiga serangan di London dan Manchester sejak Maret. Dua dari mereka melibatkan kendaraan yang membajak pejalan kaki. Serangan juga terjadi di tengah persiapan demonstrasi yang dihadiri ribuan orang untuk menolak terorisme di Barcelona, Spanyol. Sedikitnya 15 orang tewas dalam serangan teror di kota itu pekan lalu. (AFP/Arv/I-1)
MI/ARYA MANGGALA
BAZNAS AWARD: Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Muhammadiyah Amin (kiri) menyerahkan penghargaan kepada Finance & Administration Director Metro TV M Mirdal Akib pada acara Baznas Award 2017 di Gedung Kemenag, Jakarta, Jumat (25/8). Metro TV meraih Baznas Award karena telah mendukung kebangkitan zakat melalui media elektronik.
Metro TV Raih Baznas Award 2017 DINILAI sebagai stasiun televisi yang mendukung kebangkitan zakat di Indonesia, Metro TV meraih Baznas Award 2017. Ketua Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Bambang Soedibyo, dalam penganugerahan tersebut, mengatakan, berdasarkan amanat undang-undang, Baznas sebagai lembaga berwenang menjadi lembaga pengelolaan zakat secara nasional. Dalam menyemarakkan 72 tahun kemerdekan Indonesia, Baznas menggelar festival zakat dan zakat award dengan tema zakat Indonesia. “Sebanyak 45 penghargaan diberikan untuk Baznas tingkat provinsi, kabupaten/kota, Lembaga Amil Zakat (LAZ) di tingkat provinsi, kabupaten/kota,
instansi dan kepala daerah yang paling baik dalam mendukung kebangkitan zakat, media, serta penulis buku,” ujar Bambang dalam sambutannya pada acara Baznas Award 2017 di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, akhir pekan lalu. Hadir pula Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam, Direktorat Jenderal Bina Masyarakat Islam Muhammadiyah Amin, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Hadi Prabowo, dan Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Daryanto. Bambang menyampaikan saat ini sudah ada indeks gerakan zakat nasional. Dengan indeksi itu, penerimaan zakat secara nasional dapat diukur sehingga pengukur-
an kinerja pengelolaan zakat lebih efektif. Selain memberikan penghargaan, Baznas menyelenggarakan sejumlah lomba seperti pidato zakat. “Hal itu sebagai kampanye akbar mengawal kebangkitan zakat agar masyarakat lebih menyadari untuk menyalurkan zakatnya ke lembaga resmi yang diakui pemerintah,” imbuh Bambang. Dia menuturkan potensi keuangan syariah, salah satunya zakat, besar sekali. Bila dikelola dengan baik, zakat dapat membangun kebangkitan ekonomi dan penuntasan kemiskinan. Namun, Bambang mengingatkan masyarakat agar menunaikan zakat secara resmi di lembaga yang ditunjuk pemerintah. (Ind/J-3)
ANTARA/UMARUL FARUQ
KARAPAN KAMBING: Joki mengarahkan kambingnya
untuk berlari saat mengikuti karapan kambing di Probolinggo, Jawa Timur, kemarin. Karapan kambing merupakan salah satu tradisi masyarakat Probolinggo yang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk datang ke Probolinggo.
MEMILIKI tubuh ideal merupakan dambaan setiap orang, terutama perempuan. Namun, 52% dari populasi orang dewasa berusia 18 tahun ke atas memiliki berat badan berlebih. Bahkan 13% di antara mereka tergolong obesitas (WHO, 2014). Data lainnya, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Indonesia 2013, sebanyak 19,7% pria Indonesia usia 18 tahun ke atas tergolong obesitas. Perempuan lebih besar lagi 32,9% obesitas atau 1 dari 3 orang tergolong obesitas. Berdasarkan data itu, Kalbe Nutritionals berkomitmen memberikan solusi diet yang lengkap melalui acara Fit Dance 2017, Easy Fun and Way to Slim and Fit. Acara ini memberikan edukasi tentang kesehatan dengan dua rangkaian program utama pengaturan pola makan (diet sehat) serta aktivitas untuk mendapatkan tubuh ideal. Untuk mewujudkannya, Kal be Nutritionals mengadakan roadshow acara Fit Dance 2017 di tiga kota. Acara pertama digelar di Surabaya, Jawa Timur, kemudian di Bandung, Jawa Barat, dan akan berakhir di Jakarta. Acara di Bandung yang diadakan di Bandung Convention Centre (BCC) dimulai dengan talkshow interaktif bersama Siti Nurfatimah dan zin Nadya Putriani (instruktur zumba). Acara mengangkat tema Rahasia diet tanpa gagal dilanjutkan dengan sesi Fit Dance dan diakhiri dengan Shake Dance Competiton yang dipimpin Zin Jun Ko (pelopor zumba Indonesia). Di hadapan peserta BCC, Siti Nurfatimah mengatakan diet bukan berarti mengurangi waktu makan sebab tubuh perlu asupan dan gizi. Jika ingin mengurangi lemak, kata dia, jangan memakan makanan yang mengandung lemak seperti gorengan. “Rata-rata kebutuhan kalori 1.800 kalori. Jika mau dikurangi harus bertahap sehingga tidak menyebabkan lemas dan tidak mengganggu aktivitas,” ujarnya. Selain mengikuti kegiatan itu, sekitar 350 peserta yang hadir dapat menikmati layanan seputar diet dari Slim&Fit seperti pengecekan komposisi tubuh dan lemak, konsultasi dengan ahli gizi dan personal trainer. “Seluruh rangkaian acara Fit Dance diharapkan dapat mengubah persepsi perempuan Indonesia yang menganggap bahwa diet itu susah menjadi mudah dan fun,” jelas Brand Manager Slim&Fit Lydia Trisna Wibowo. (BU/I-1)
Pedagang Menanti Sosialisasi HET Terbaru Beras IKATAN Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) menyambut dengan baik penetapan harga eceran tertinggi (HET) baru beras. Sebabnya, HET saat ini dinilai sudah baik karena mencegah permainan harga dari para spekulan. Apalagi, beras merupakan komoditas pangan pokok masyarakat. Namun, Ikappi mengaku membutuhkan waktu untuk menyosialisasikan HET tersebut kepada segenap anggota. Pihaknya merasa belum dilibatkan dan diberi sosialisasi oleh pemerintah. “Kami butuh waktu untuk menyosialisasikannya ke anggota apakah siap atau tidak karena pedagang pasar tidak dilibatkan. Padahal, pengu asaan pasar untuk beras di pasar tradisional itu 70%, ritel hanya 30%,” ujar
Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri, Sabtu (26/8). Abdullah juga menilai pihaknya harus mengkaji sanksi yang akan diberikan pemerintah kepada para pedagang yang menjual beras di atas HET. Menurutnya, hal itu mesti disuarakan kepada seluruh pedagang pasar agar tidak terjadi kekisruhan dan malah menimbulkan kelangkaan stok. Seperti diberitakan sebelumnya, HET beras akan berlaku per 1 September 2017. Seluruh pedagang, baik pasar tradisional maupun ritel, wajib menjual beras medium dan premium maksimal dengan harga yang ditetapkan pemerintah. “Bisa saja harga itu ditetapkan di pasar, tapi karena pemerintah tidak melibatkan kami, sekarang ada kepa-
nikan. Di pasar itu banyak jenis berasnya, ada medium, setengah medium, setengah premium, dan lainnya sesuai dengan daerah juga,” papar Abdullah. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan seluruh kemasan beras medium dan premium harus diberi label harga. Bila ada yang menjual di atas HET, sanksi yang diberikan ialah teguran administrasi hingga pencabutan izin usaha. Namun, Enggar menilai mekanisme pasar akan berjalan dengan sendirinya di pasar tradisional bila penggilingan beras dan distributor sudah menyesuaikan margin keuntungan. Ia yakin para pedagang pasar tradisional lebih taat pada aturan ketimbang ritel modern. (Jes/E-4)
WAWANCARA
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
BIODATA Nama: Ahmad Dumyathi Pendidikan: Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo S-1 Markaz al-Ulum al-Islamiyyah, Lahore Pakistan S-2 The Pakistan Futuristics Institute, Islamabad Pakistan S-3 Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Karir: Koresponden Majalah Al-Mujtama, Kuwait (1998-2003) Peneliti Comes (Center for Middle East Studies), Jakarta (2001-2002) Dosen HI Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEIS), 2003-2006 Sekretaris International Program FEB UIN Jakarta (2005-2009) Kepala International Program FEB UIN Jakarta (2009-2011) Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta (2003-sekarang) Konsul Haji KJRI Jeddah (2014-sekarang)
MI/SISWANTINI SURYANDARI
Teknologi Aplikasi Mudahkan Kontrol Petugas Haji Dalam menjalani peran sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ahmad Dumyathi melakukan terobosan untuk memudahkan pengaduan jemaah haji. SISWANTINI SURYANDARI ndari@mediaindonesia.com
F
SEBAGAI bagian dari mata rantai upaya untuk mendekatkan jemaah kepada para petugas dan untuk mengumpulkan pengaduan, pemanfaatan teknologi seperti SMS center, Whatsapp Center, dan call kini terus digalakkan. Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Ahmad Dumyathi melakukan terobosan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti aplikasi gadget, yang bisa membantu tugas para petugas haji Indonesia selama berada di Arab Saudi. Dengan adanya jalinan komunikasi ini, ia berharap call center dan Whatsapp/ SMS center bisa segera dipahami jemaah haji dan keluarga serta dimanfaatkan mereka sebagai sarana menyampaikan aduan, saran, dan masukan. Berikut petikan wawancara dengan Media Indonesia, Minggu (13/8): Bagaimana seputar pelaksanaan penyelenggaraan haji tahun ini? Alhamdulillah sejauh ini penyelenggaraan haji tahun ini berjalan lancar. Baik dari penerbitan visa, penempatan jemaah di Madinah yang sema prosesnya sangat sulit sekali dan melelahkan, dapat diurai dan diselesaikan dengan baik. Ini berkat kerja sama semua pihak secara kolektif bak seluruh unsur PPIH dari unsur Kementerian Agama, TNI/Polri, Kementerian Kesehatan, Kemenkum dan HAM, Kementerian Perhubungan, maupun dari pihak Arab Saudi dari Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Luar Negeri,
Kementerian Dalam Negeri, dan seluruh masyarakat Arab Saudi di bawah kepemimpinan Khadimul Haramain al Syarifain Raja Salman bin Abdul Aziz. Apa kendala yang ada selama ini? Hambatan-hambatan kecil di lapangan itu hal biasa tidak kita nafikan keberadaannya. Maklum dinamika haji ini sangat tinggi, tapi kesigapan semua pihak untuk melayani para tamu Allah di waktu yang sama, di tempat yang sama dapat diselesaikan secara cepat. Dengan koordinasi, komunikasi, dan kerja sama yang baik bertujuan membina, melayani dan melindungi jemaah haji kita sehingga tidak ada hambatan yang berarti ditemui di lapangan. Dengan media komunikasi modern seperti Whatsapp dan media lain seperti telepon dan alat komunikasi bravo sangat membantu proses penyelesaian masalah yang ada di lapangan. Baik itu dari sisi akomodasi, transportasi, dan katering. Untuk mengantisipasi agar tidak ada tragedi seperti tahun-tahun sebelumnya? Tantangan tahun ini tentu kita perlu selalu waspada dengan hal-hal eksternal yang bersifat perlindungan kepada jemaah Indonesia. Arab Saudi sangat peduli dengan jumlah jemaah haji yang demikian besar. Tahun ini kuota haji seluruh dunia kembali normal. Ditambah dengan kuota bagi sebagian negara termasuk Indonesia yang bergerak secara bersamaan menuju titik yang sama. Ini selalu berpotensi menimbulkan kerawanan. Oleh karena itu, Arab Saudi telah mempersiapkan aspek perlindun-
gan dan keamanan jemaah dari manajemen kerumunan manusia. Istilahnya idarat alhusyud. Pihak perwakilan Indonesia baik KBRI Riyadh maupun KJRI Jeddah bekerja sama secara aktif dan intensif dengan pihak aparat keamanan Arab Saudi agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari. Demikian juga dengan PPIH harus mengantisipasi terkait kerawanan-kerawanan yang mungkin terjadi, termasuk meletakkan contingency plan saat diperlukan. Bagaimana dengan pendisiplinan jemaah menaati waktu lempar jumrah? Kita telah berkoordinasi dengan muasasah terkait hal ini. Disampaikan bahwa Saudi sangat ketat dalam hal ini, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Muasasah telah memberikan waktu melontar jumrah dan waktu-waktu terlarang guna menghindari bahaya. Bahkan muasasah terpaksa harus mengunci gerbang bila jemaah mendesak keluar di luar jadwal yang sudah ditentukan. Jumlah petugas haji tidak banyak jika dibandingkan dengan jumlah jemaah. Bagaimana pelaksanaan di lapangan? Memang pada tahun ini ada perubahan mendasar pada aspek tata kelola SDM. Para petugas dan perangkat kloter dilibatkan penuh. Ini sudah ditegaskan pimpinan di Jakarta, yaitu empowering para ketua regu, ketua rombongan, dan ketua kloter. Alhamdulillah sejauh ini to some extent berjalan dengan baik. Terlihat perubahan terjadi pada kesigapan kerja dan keterlibatan mereka di
lapangan. Namun hal ini memerlukan mekanisme kontrol yang baik, dengan jumlah tenaga yang banyak. Sebaran wilayah yang lebar dan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada diakui masih ada kekurangan dan kelemahan. Tantangannya bagaimana kita dapat memastikan semuanya berjalan sesuai dengan perencanaan. Untuk itu salah satu inisiatif yang dilakukan PPIH pada tahun ini ialah aplikasi Siskoppih yaitu aplikasi tracking petugas yang bisa diunduh di Playstore sebagai media percepatan penyelesaian masalah atau pengaduan jemaah kepada markas PPIH di Jeddah. Awalnya aplikasi ini sebagai pilot project karena untuk tim pendukung PPIH (istilah untuk tenaga musiman). Namun, karena efektivitas yang ditemukan di lapangan, sekarang ini pemasangannya diperluas bagi sebagian petugas PPIH dari Jakarta. Aplikasi ini bekerja dengan memanfaatkan pengaduan jemaah yang diterima lewat SMS, Whatsapp, call center, dari Mabes PPIH di Jeddah (Kanor Urusan Haji KJRI Jeddah). Bagaimana menindaklanjuti mekanisme pengaduan tersebut? Semua pengaduan dikonfirmasi dan didata, dan ditindaklanjuti dengan monitoring sebaran petugas di lapangan. Dari layar tampak siapa petugas paling dekat wilayahnya dengan jemaah yang dilaporkan hilang, sakit dan sebagainya. Ketika petugas terdekat terdeteksi di monitor lengkap dengan nomor Whatsapp dan telepon, segera dikontak dan diperintahkan untuk membantu jemaah yang sedang
kesulitan. Petugas pun diminta melaporkan apabila sudah menunaikan kewajiban. Pelapor (jemaah) pun akan dimintai konfirmasi bila sudah ditangani petugas. Semua ini dicatat di mabes, sebagai bagian dari laporan penanganan pengaduan, termasuk para petugas yang online maupun offline terekam sebagai bentuk akuntabilitas publik. Memang aplikasi ini akan terus dikembangkan sehingga semakin user friendly dan tidak tertutup kemungkinan dapat diakses jemaah yang familier dengan gadget sehingga dapat mendeteksi para petugas terdekat mereka untuk meminta bantuan dan jemaah dapat dilayani lebih baik lagi. Tantangan aplikasi ini ialah belum tersosialisasi secara baik. Dari Jakarta masih banyak yang belum menginstal dan mengaktifkannya hingga hari ini. Semoga ini akan menjadi kewajiban setiap petugas PPIH ke depan, termasuk perangkat petugas yang melekat di kloter. Lalu, bagaimana antisipasi pihak PPIH untuk penanganan masalah wabah kolera? Soal kolera sejauh ini sudah diantisipasi tim kesehatan PPIH dengan melakukan sosialisasi kepada jemaah agar hati-hati mengonsumsi makanan. Pihak Saudi sangat baik menangani masalah kesehatan dan telah melakukan banyak hal untuk menghindari wabah penyakit yang sedang merebak di Yaman. Kita berdoa semoga Allah melindungi para tamu-Nya, agar dijauhkan dari seluruh mara bahaya dan kembali ke Tanah Air dengan selamat dan membawa haji mabrur. (M-2)
Menjaga Pluralisme Kota Madinah JUTAAN orang memadati Masjid Nabawi di Kota Madinah setiap hari. Apalagi saat musim haji seperti sekarang ini, jemaah dari berbagai negara datang ke masjid yang dibangun Nabi Muhammad SAW tersebut. Berbagai ras, suku, bangsa berkumpul di masjid yang megah itu untuk melakukan salat dan bermunajat. Selawat tidak putus-putusnya dilantunkan para jemaah sebagai bentuk ucapan salam dan doa untuk Rasulullah SAW beserta keluarganya. Madinah yang didirikan Rasulullah SAW ini merupakan kota yang memiliki kehidupan masyarakat pluralis. Islam pun telah mengenal sistem kehidupan masyarakat pluralis sejak Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Kota Yatsrib yang kemudian berubah nama
menjadi Madinah. Nabi Muhammad SAW mulai meletakkan dasar kehidupan yang kukuh bagi pembentukan masyarakat baru. Masyarakat baru ini merupakan masyarakat majemuk, yang berasal dari tiga golongan penduduk, yakni kaum muslim yang terdiri atas kaum Muhajirin dan Anshar yang merupakan kelompok mayoritas. Kemudian kaum musyrik yaitu orang-orang berasal dari suku Aus dan Khazraj yang belum masuk Islam. Menurut Ketua Dewan Riset Islam Universitas Taibah Madinah, Prof Abdul Jabbar Asya’bi, kedua suku ini berasal dari Yaman. Ketiga, kaum Yahudi yang berasal dari tiga kelompok. Satu kelompok tinggal di Kota Madinah, yakni Bani Qainuqa, dan dua
kelompok lainnya tinggal di luar kota Madinah, yakni Bani Nadhir dan Bani Quraizhah. Setelah dua tahun berhijrah, Rasulullah SAW mengeluarkan peraturan dalam hubungan antarkelomok masyarakat yang hidup di Madinah. Pengumuman yang dikenal dengan Piagam Madinah berisi peraturan sistem politik dan sosial masyarakat Islam dengan kau musyrikin dan Yahudi. Para sejarawan setempat menyebut Piagam Madinah sebagai Konstitusi Madinah.
Membaur tanpa sekat Keterbukaan masyarakat Madinah pun tecermin di Masjid Nabawi, salah satunya. Masjid yang dibangun Nabi Muhammad ini tidak hanya menam-
pung masyarakat Arab. Jutaan orang muslim dari berbagai strata sosial, ekonomi, pendidikan, warna kulit, dan bahasa membaur tanpa ada sekat. Di Masjid Nabawi, tidak hanya ulama Arab yang boleh berceramah. Ulamaulama dari berbagai negara pun diizinkan untuk berceramah di depan para jemaah, termasuk ulama dari Indonesia pun memiliki panggung untuk berceramah dengan bahasa Indonesia di Masjid Nabawi. Seperti dilakukan Ustaz Abdullah Roy yang rutin mengisi ceramah di Masjid Nabawi. “Kalau pas musim haji, saya berceramah dengan tema seputar haji seperti manasik haji,” kata Abdullah. Kegiatan ceramah di Masjid Nabawi sudah berlangsung sejak 2013. Selain Abdullah Roy, ada Ustaz Firanda
Andirja dan Ustaz Anas. Para penceramah ini lulusan S-3 Universitas Islam Madinah. Tidak hanya suara Indonesia terwakili di Masjid Nabawi ini. Belakangan ini muslim dari Tiongkok mulai mewarnai wajah Masjid Nabawi. Kaum muslim Tiongkok juga cukup aktif melakukan pengajian di pojok barat laut Masjid Nabawi. “Ustaznya asli warga Tiongkok, memberikan ceramah dengan bahasa Tiongkok dan sesekali bahasa Arab. Ini perkembangan positif,” kata Rektor IAIN Raden Intan Lampung Prof Moh Mukri terharu. Muruah Kota Madinah sebagai kota pluraris masih terjaga hingga sekarang. Mempersatukan umat dengan beragam kultur bisa berjalan harmonis di Madinah Al Munawarah ini. (Nda/M-2)
5
6
JEDA
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
Ia mengoptimalkan semuanya, merawat pasien di puskesmas, melakukan kampanye pencegahan penyakit lewat radio, dan berkontribusi pada akses literasi, agar warga cerdas berdaya.
Perawat, Penyiar,
dan Pejuang Literasi
ARIES MUNANDAR
aris@mediaindonesia.com
K
AYU yang menjadi tempat bertumpu tidak mampu menahan bebannya. Dia limbung sebelum akhirnya tercebur ke sungai bersama tas yang digendong dan dijinjingnya. Tubuh dan seluruh isi tas tersebut pun kuyup oleh air Sungai Kapuas. “Mungkin karena (saya) berat, ya. Berat bawa buku,” seloroh Mayu Fentami, Pontianak, Rabu (9/8). Mayu ketika itu hendak bertolak ke sebuah perkampungan untuk menyajikan bahan bacaan kepada warga. Sebanyak dua tas berisi penuh buku sudah disiapkannya sebagai bekal. Namun, rencana hari itu tersendat lantaran sekitar 100 buku tersebut tercebur sehingga harus dikeringkan terlebih dahulu. “Alhamdulillah, sungainya tidak dalam sehingga saya tidak tenggelam. Pak Camat pun ikut menolong dan mengeringkan buku,” kenang dara kelahiran Sintang tersebut. Insiden tersebut menjadi pengalaman tidak terlupakan bagi Mayu. Dia bersama dua tas buku tercebur saat hendak melangkah dari lanting atau dermaga terapung ke perahu bermotor. Mayu ketika itu menumpang rombongan dinas dari kecamatan yang akan berkunjungan ke sebuah perkampungan. Kejadian tersebut pun tidak lantas menyurutkan semangatnya. Dia tetap rajin menyambangi berbagai perkampungan di Kecamatan Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Perahu bermotor menjadi andalannya untuk menyusuri perkampungan di sepanjang sungai Kapuas tersebut. Mayu harus mengarungi sungai selama 2 jam dari tempat tinggalnya di Desa Bunut Hilir. Ada kalanya dia juga berjalan kaki atau bersampan dan bersepeda kayuh untuk mencapai lokasi perkampungan. “Kalau dekat, saya pakai sepeda atau anak-anak datang ke rumah.”
Jemput bola Mayu sehari-hari bertugas sebagai perawat di Puskesmas Bunut Hilir. Aktivitas kedinasan itu cukup menyita waktu karena dia juga bertugas di unit gawat darurat (UGD) dan rawat inap. Kediamannya di samping Puskesmas juga harus siap digedor pada tengah malam apabila ada warga yang membutuhkan pertolongan. Padatnya jadwal kedinasan tersebut tidak membuat perempuan berusia 30 tahun ini terjebak dalam rutinitas. Dia masih menyempatkan diri untuk ikut menyelesaikan problematika sosial warga. Mayu pun bergabung dengan Gerakan Kapuas Membaca (Kaca) untuk membangun budaya literasi. Gerakan Kaca merupakan program literasi berbasis komunitas di Bunut Hilir. Mayu bersama beberapa rekannya menghidupkan kembali program yang sempat vakum tersebut. Mereka menyewa sebuah toko di pasar di ibu kota kecamatan untuk dijadikan sebagai perpustakaan. “Uang sewanya dari saweran beberapa teman, termasuk teman kuliah saya,” ungkap alumnus Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini. Walaupun peminatnya banyak, perpustakaan yang dirintis Mayu dan kawan-kawan hanya mampu bertahan tidak lebih dari setahun. Mereka tidak sanggup lagi membayar uang sewa toko. Pengunjung terutama anak-anak pun kerap menanyakan kapan perpustakaan mereka kembali dibuka. Mayu bersama para relawan akhirnya memutar otak agar gerakan literasi tersebut jangan sampai kandas di tengah jalan. Mereka mengubah strategi pelayanan dengan pola jemput bola. Pengelola mendatangi perkampungan di setiap desa dengan membawakan bahan bacaan untuk warga. Sejak itu Mayu pun selalu menjadwalkan kegiatan kepustakaan di sela kesibukannya berdinas di puskesmas. Dia mengagendakan minimal 2-3 kali setiap bulan untuk berkunjung ke perkampungan. Karena tidak memiliki biaya operasional, Mayu kerap menumpang agenda lapangan puskesmas atau pemerintah
MI/M GHOZI
JEJARING: Petugas mengobati pasien kusta di Sampang, Madura, Jawa Timur. Guna mengatasi stigma, kusta juga diperangi dengan jaringan yang melibatkan penyandang hingga tokoh agama. desa. “Kami juga sering menumpang ketika ada kawan-kawan dari (organisasi lingkungan) WWF turun ke lapangan,” akunya.
Tugas ganda Kehadiran Gerakan Kapuas Membaca sangat dinanti dan diminati warga. Mereka menganggap inilah satu-satunya wahana pembelajaran dan sumber ilmu sekaligus sarana hiburan bermanfaat. Gerakan ini hadir untuk memberikan akses informasi yang masih sangat terbatas di Bunut Hilir. “Hanya sebanyak satu atau dua lokasi permukiman yang tidak bisa kami jangkau. Lokasinya terpencil karena berada di tengah danau, penduduknya juga sedikit,” jelas Mayu. Tidak sekadar diajak membaca, Mayu juga merangkul anakanak setempat untuk bermain sembari berimprovisasi dan bereksperimen. Bahannya berasal dari bacaan mereka. Ada juga kuis dan kampanye mengenai kesehatan dan lingkungan yang disisipkan dalam kegiatan berliterasi tersebut. Mayu menganggap kegiatan ini sangat menunjang tugasnya sebagai tenaga medis karena bisa sekalian mengetahui kondisi kesehatan warga. Kegiatan ini juga sejalan upaya kampanye kesehatan yang dilakukan melalui Surasuta, stasiun radio komunitas di Kecamatan Bunut Hilir. Dari semula hanya sebagai narasumber, Mayu kini menjadi penyiar sekaligus pengasuh Program Bunut Sehat sejak 2013. Program mingguan ini menyiarkan informasi dan penyuluhan kesehatan serta lingkungan. Dengan jangkauan siaran sejauh 20 kilometer, program ini pun bisa disimak seluruh warga di Kecamatan Bunut Hilir. “Walaupun capek, saya harus menyempatkan diri. Ini panggilan hati, dan sepertinya tuhan mengasi jalan kepada saya untuk terlibat di radio komunitas dan kapuas membaca,” pungkasnya.
Pejuang literasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengganjar Mayu dengan penghargaan SK Trimurti 2017. Mayu dinilai sebagai pejuang untuk keterbukaan akses informasi bagi masyarakat di Bunut Hilir, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Mayu berhasil menyisihkan 18 nomine yang beberapa di antaranya tokoh terkenal, dan dari luar Indonesia. Seleksi terhadap pemenang dilakukan secara ketat dengan mengacu ke beberapa kriteria. Di antaranya, isu yang diperjuangkan, lokasi pengabdian, serta konsistensi dan durasi pengabdian. “Saya mempunyai kewajiban untuk berbagi harta. Harta saya itu cuma ilmu. Saya tidak ingin seperti Karun yang mati tenggelam oleh hartanya sendiri,” kata Mayu. (M-1) MI/ARIES MUNANDAR
DOK PRIBADI
(Atas) Perawat Mayu Fentami, perawat peraih Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengganjar Mayu dengan penghargaan SK Trimurti 2017. (Bawah) Rumah baca yang dirintis Gerakan Kapuas Membaca untuk membangun budaya literasi di Kecamatan Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Kolaborasi Mengikis Kusta di Madura MARWIYAH, 41, (bukan nama sebenarnya), tidak pernah menyangka anaknya, Nono, 18 tahun, (juga bukan nama sebenarnya), akan terkena penyakit yang selama ini ia takuti, kusta. Anak semata wayangnya itu terdeteksi menderita penyakit tersebut sejak kelas 5 SD. Suami perempuan itu meninggal dunia 14 tahun lalu dengan tubuh didera kusta. Semula Marwiyah enggan memeriksakan Nono ke puskesmas lantaran tak punya uang, pun tak kuasa menahan risiko hukuman sosial. “Lamun anak kuleh etemmoh sakek lepra, pas ejheuih bik tatanggheh (kalau anak saya diketahui mengidap lepra, pasti akan dikucilkan),” katanya dalam bahasa Madura kepada Media Indonesia yang mendatangi rumahnya di salah satu desa di Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Sabtu (29/7). Nano pun mendapat obat cuma-cuma, yang harus ia minum secara rutin selama enam bulan. Pemuda yang tidak melanjutkan sekolah setelah lulus SD karena malu dengan penyakitnya itu dan beraktivitas mencari pakan ternak di sekitar rumahnya tersebut akhirnya dinyatakan sembuh. Jejak kusta terlihat pada kelingking dan jari manisnya yang bengkok. Nono kini bertolak ke Malaysia, menjadi pekerja migran.
Hambatan kultural Kusta di Robatal, juga kantong-kantong penyakit ini di berbagai penjuru Nusantara, menjadi mimpi buruk, bukan cuma karena efek kesehatannya, melainkan juga mitos kultural yang menyertainya. Kusta dianggap sebagai aib dan kutukan sehingga penderitanya terpuruk, tak berdaya. “Di sini lepra dianggap penyakit bhastoan (kutukan) yang tidak bisa disembuhkan,” jelas Marwiyah. Tamsul, aktivis Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) yang bergiat pada pencarian penderita baru penyakit yang memiliki risiko penularan cukup tinggi itu, sering terkendala karena keluarga menutup-nutupi. “Kami melakukan pendampingan sejak 2015 lalu dengan biaya operasional swadaya,” kata Tamsul ketika ditemui di Sampang, Minggu (30/7). Madura merupakan salah satu penyumbang angka penderita kusta terbesar di Jawa Timur. Setidaknya 35% penderita penyakit lepra di provinsi itu berasal dari empat kabupaten di Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan. Yang mengkhawatirkan data awal 2017 menunjukkan tingkat prevalensi kusta di wilayah itu cukup tinggi. Di Sumenep, daerah dengan jumlah penderita terbanyak di Madura, prevalensi per 10 ribu penduduk masih mencapai 4 sampai 5 orang. Padahal, angka idealnya di bawah 1:10 ribu penduduk. Demikian pula tiga kabupaten lainnya. Kondisi itu membuat Madura berada di zona merah kusta, atau daerah yang me-
merlukan perhatian khusus karena jumlah penderita tinggi. Sejauh ini belum ada penelitian tentang penyebab tingginya jumlah penderita kusta di daerah itu.
Pasien cari pasien Upaya serupa juga dilakukan Khairil Anwar, 44, Koordinator Program Penanganan Penyakit Menular Sampang, yang juga petugas Puskesmas Cemplong, yang juga berpacu melawan stigma kusta. Ia terjun sejak 2012 saat ditugasi di bagian penanganan pada penyakit menular. Sejak saat itu ia mulai blusukan ke kampung-kampung untuk menemukan penderita baru, untuk sekadar mendata dan memfasilitaskan pengobatan. “Mereka tertutup dan tidak mengaku seakan kedatangan saya membawa petaka bagi mereka. “Mereka lebih berani menanggung penyakit karena takut malu,” jelas Khairil.
Madura merupakan salah satu penyumbang angka penderita kusta terbesar di Jawa Timur. Hingga akhirnya ia bertemu Jupri, 55, yang saat itu menderita penyakit tersebut dan bersedia menjadi relawan, mencari, mendekati, dan meyakinkan penderita lain bahwa penyakit yang diderita bisa disembuhkan. “Sayangnya, Pak Jupri meninggal dunia setelah cukup banyak membantu saya,” kata dia seraya mengakui sempat khawatir akan tertular. Namun, dengan bekal pemahaman medis dan tingginya dorongan untuk membantu sesama, ia tetap berkomitmen untuk itu. Kini jumlah anggota binaan Khairil dan timnya sudah 30 orang, mantan penderita, dan penderita tengah berobat. Istimewanya, mereka aktif membantu mencari penderita baru untuk diajak berobat.
Diobati, diberdayakan Tak cuma pernyataan sembuh dari dokter, pendampingan juga perlu dilakukan hingga mantan penderita diterima kembali di lingkungan sosialnya. “Ini tahapan paling sulit karena jika mereka jualan makanan, tidak akan laku,” kata Khairil yang berkolaborasi dengan lembaga swadaya masyarakat serta tokoh agama di desa-desa yang jadi tempat tinggal penderita kusta. “Kami bahkan mendekati kepala desa agar mantan penderita kusta dilibatkan di pemerintahan atau kegiatan-kegiatan desa. Sementara penderita dan mantan penderita diberi pelatihan usaha mandiri agar bisa memulai hidup baru. Juga, ada semacam forum diskusi sesama penderita untuk meningkatkan rasa percaya diri yang selama ini luntur,” kata Khairil. (Mohammad Ghazi/M-1)
SEA GAMES 2017 MINGGU, 27 AGUSTUS 2017 ◆ HALAMAN 7 KABAR DARI JIRAN
DI LUAR ARENA
Warga Malaysia Dukung Atlet Indonesia
Trotoar yang Ramah bagi Pedestrian MENGITARI sejumlah lokasi di Kuala Lumpur, Malaysia, terasa lebih nyaman dengan berjalan kaki. Saya mulai berpikir begitu ketika saya melihat banyaknya trotoar yang berukuran le-bar, bersih, serta DOK PRIBADI asri di seputar Kota Kuala Nurul Fadillah Lumpur. Wartawan Media Indonesia Saya pun menyempatkan diri menyusuri trotoar yang membentang dari Stasiun Bukit Nanas menuju Hotel Shangri-La yang terletak di Jalan Sultan Ismail, Bukit Bintang. Selain bersih, di sisi kiri dekat pagar pembatas terdapat tanaman-tanaman kecil sebagai penghias trotoar. Sisi kanan ditumbuhi deretan pepohonan sehingga sepanjang trotoar terasa begitu menyegarkan. Tidak hanya di Jalan Sultan Ismail, dari kawasan Kompleks Kerajaan Kuala Lumpur hingga ke Jalan Tun Perak menuju ke Masjid Jamek juga trotoar-trotoarnya berukuran lebar dan nyaman untuk dilalui. Saya juga tidak menemukan orang yang berjualan di atas trotoar. Parkir-parkir liar di atas trotoar jarang sekali saya jumpai. Selain itu, ketika kondisi lalu lintas sedang macet, para pengguna sepeda motor tidak merampas jalur trotoar untuk menerobos kemacetan. Kebersihan trotoar sangat terjaga dengan disediakannya tempat-tempat sampah. Kondisi yang kontras justru saya lihat di seputar Kota Jakarta. Para pedagang kaki lima masih tetap membandel dengan mengambil lahan trotoar untuk para pedestrian sebagai tempat jualan. Para pedagang kaki lima mulai berjualan dengan menggunakan kios dorong hingga berjualan dengan sepeda yang menjajakan minuman dan makanan ringan masih terlihat di atas trotoar. Kenapa trotoar di negeri jiran begitu bersih, nyaman, dan terbebas dari pedagang kaki lima? Akhirnya saya mengetahui jawaban kenapa trotoar di Kuala Lumpur sangat layak bagi pedestrian. Itu disebabkan tegasnya peraturan sehingga masyarakat Malaysia pun mematuhinya. Saya sempat berbincang dengan seorang polisi lalu lintas di dekat Stasiun Kebun Nanas. Dia menjelaskan peraturan trotoar yang dibuat Dinas Pertamanan Kuala Lumpur. “Di sini tidak boleh berjualan, kalau mau berjualan ada tempatnya sendiri. Kalau sembarang berjualan di sini akan diangkut. Kalau parkir sembarangan juga akan kami kenakan denda dari RM150 hingga RM300. Sejauh ini masyarakat cukup patuh meskipun untuk masalah parkir masih ada satu dua orang yang melanggar,” ujar Estolan, polisi lalu lintas Malaysia. (Rul/R-4)
ADA yang spesial saat pertandingan lari 10 ribu meter di Stadium Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat (25/5). Sekumpulan warga negara setempat dengan mengenakan pakaian Malaysia justru membawa spanduk kecil bertuliskan nama Agus Prayogo. Mereka penggemar berat Agus Prayogo, pelari jarak jauh Indonesia asal Jawa Barat. Sebelumnya para pendukung asal Malaysia itu senantiasa mengiringi perjuangan Agus sejak ia awal bertanding di nomor maraton. Menurut mereka, sikap Agus yang ramah dan kegigihannya dalam berjuang di trek menjadi alasan kekaguman mereka terhadap atlet berusia 32 tahun tersebut. “Agus itu yang menyatukan silaturahim antara Indonesia dan Malaysia. Dia yang membuat hati kita bersatu dan dia juga yang membuat kita menyadari bahwa kita memang bersaudara dengan Indonesia karena kita satu rumpun,” ujar Arina Muhammad, salah satu penggemar Agus. (Rul/R-4)
Pengabdian yang tidak Mengenal Usia
ANTARA/SIGIT KURNIAWAN
EMAS JUDO -66 KG PUTRA: Judoka Indonesia Mochammad Syaiful Raharjo (kanan) mencoba membanting judoka Malaysia Chong Wei Fu
dalam final judo -66 Kg putra SEA Games XXIX Kuala Lumpur di Malaysia, kemarin. Mochammad Syaiful Raharjo berhasil mengalahkan Chong Wei Fu dan menyabet medali emas.
Cabang Sepeda Tembus Target dengan Dua Emas Setelah sempat dicurangi juri, akhirnya trio pesilat Indonesia mampu menyumbang emas pertama cabang silat. NURUL FADILLAH
fadillah@mediaindonesia.com dari Kuala Lumpur, Malaysia
K MI/NURUL FADILLAH
BERSIH DAN ASRI: Seorang pria berjalan di trotoar yang terlihat bersih dan asri di seputar Kota Kuala Lumpur, Malaysia. Trotoar di Kuala Lumpur disenangi para pedestrian.
ONTINGEN Indonesia masih mendulang emas kendati posisi perolehan medali secara keseluruhan belum bergeser di multiajang SEA Games 2017. Tim balap sepeda Indonesia menambah pundi medali dengan dua emas sekaligus melampaui target yang dicanangkan. Sumbangan dua emas cabang sepeda nomor BMX dipersembahkan pesepeda Elga Kharisma Novanda dan I Gusti Bagus Saputra. Bertanding di Arena BMX Nasional, Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia, kemarin, pesepeda asal Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat itu mendominasi dan meraih prestasi tertinggi. “Sejak awal target kami melebihi hasil SEA Games Singapura dan saat ini sudah dua emas dan satu perunggu yang sudah kami dapat. Masih ada peluang untuk menambah lagi,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI)
Raja Sapta Oktohari. Oktohari berharap emas yang diraih Elga dan Bagus bisa memotivasi atlet lain pada hari ini yang akan berlaga di nomor track. Peluang untuk meraih medali memang cukup terbuka meski persaingan bakal berlangsung ketat. “Masih ada 13 nomor cabang sepeda yang berpeluang. Makanya saya meminta anakanak fokus untuk perlombaan berikutnya,” ujar Okto, sapaan akrab Oktohari.
Emas pertama silat Emas pertama akhirnya dipersembahkan para pesilat Indonesia. Dalam pertandingam nomor seni beregu putra, kemarin, trio pesilat--Anggi Faisal Mubarok, Asep Yuldan Sani, dan Nunu Nugraha--mencatat total skor 4,66. Sementara itu, medali perak direbut trio pesilat tuan rumah Malaysia dengan skor 4,45. Dengan raihan skor 4,42, pesilat Singapura harus puas dengan meraih perungu. “Saya tidak menyangka bakal menang,” kata Nunu Nugraha kepada para wartawan. “Kami main nothing to lose saja, tidak terpengaruh yang kemarin-kemarin,” tambah Nunu yang sebelumnya sempat mengalami insiden tindakan juri yang merugikan para pesilat Indonesia. Penampilan cemerlang ditunjukkan petenis Christopher Rungkat yang turut menambah perbendaharaan emas Indonesia. Pada pertandingan final, kemarin, Christo, sapaan akrab Christopher, dapat
membungkam petenis Thailand, Jirat Navasirisomboon, dua set langsung dengan skor 6-4, 6-4. Di nomor ganda campuran, Christo yang berpasangan dengan Jessy Rompies hanya meraih perak. Di babak final kemarin, Christo/Jessy kalah dari wakil Thailand, Sanchai Ratiwatana/Nicha Lerpitaksinchai. Dari cabang judo, Indonesia meraih dua medali emas, kemarin. Medali emas Indonesia dari cabang judo itu dipersembahkan Mochamad Syaiful Raharjo di kelas -66 kg putra dan Apriyadi Iksan pada kelas -73 kg putra. Pada pertandingan final itu, Mochamad Syaiful mengalahkan atlet Chong Wei Fu dari Malaysia, sedangkan Apriyadi menyudahi perlawanan atlet Vietnam Nguyen Ton Cong. Di final tim hoki indoor putra, kemarin, Indonesia gagal meraih emas setelah dilibas tim tuan rumah Malaysia 1-5. Dengan kekalahan itu, kandaslah sudah harapan Indonesia meraih emas pada ajang pesta olahraga se-Asia Tenggara di Malaysia itu. Harapan atletik dapat menambah koleksi emas dari nomor lari jarak jauh pupus sudah setelah hanya meraih perunggu melalui pelari 5.000 meter putri, Triyaningsih, di Stadium Nasional Bukit Jalil, kemarin. Di nomor 5.000 meter putra, Agus Prayogo harus puas dengan capaian perunggu setelah membukukan waktu 15 menit 01,80 detik. (Rul/R-4)
PANITIA SEA Games Kuala Lumpur 2017 menerapkan peraturan pembatasan untuk menjadi sukarelawan pelaksanaan multiajang Asia Tenggara itu. Pihak penyelenggara menetapkan mereka yang ingin berpartisipasi dan mendukung suksesnya SEA Games ke-29 minimal berusia lebih dari 16 tahun. Siapa pun yang berusia lebih dari 16 tahun jelas diperbolehkan menjadi sukarelawan SEA Games 2017. Namun, biasanya mereka yang berstatus kakek-nenek tidak terbentur soal izin, tetapi masalah fisik. Dari sederet sukarelawan yang sibuk di multiajang SEA Games 2017 ialah kakek bernama V Varatharaju. Kendati usianya telah 62 tahun, dia tampak sangat antusias untuk menyukseskan pesta olahraga terbesar di kawasan Asia Tenggara tersebut. “Saya senang berpartisipasi sebagai sukarelawan karena saya bisa mendukung SEA Games ini dan juga para atlet Malaysia,” ujar Kakek yang tinggal di Kuala Lumpur ini. (Rul/R-4)
Lagu Dangdut Mengentak Stadium STADIUM Axiata Arena di kawasan Kuala Lumpur Sports Centre, Bukit Jalil, Jumat (25/8), tampak sangat meriah saat tim bulu tangkis putra Indonesia meraih medali emas di nomor beregu. Pascapengalungan medali, lagu dangdut yang dilantunkan penyanyi Indonesia, Cita Citata, berjudul Sakitnya tuh di Sini yang diperdengarkan pihak panitia penyelenggara. Lagu dangdut yang mengentak itu menggema seisi Stadium Axiata Arena. Karena mendengar lagu tersebut, beberapa kontingen bulu tangkis tidak bisa diam dan langsung menggoyangkan tubuh mereka mengikuti irama musik dangdut. Sebaliknya para penonton Malaysia yang berada di stadium hanya terpaksa dengan ulah kontingen Indonesia. Tak hanya itu, seusai pertandingan, beberapa penonton dan sukarelawan Malaysia langsung mengerubuti para pebulu tangkis Indonesia. Mereka berebut untuk meminta tanda tangan Jonatan Christie, Ihsan Maulana, dan atlet bulu tangkis lain. (Rul/R-4)
BINTANG
Emas Pemicu Semangat di Asian Games CHRISTOPHER Rungkat akhirnya mengakhiri puasa gelar selama enam tahun dengan hasil yang memuaskan. Pada cabang tenis ajang SEA Games Kuala Lumpur 2017, Christo, sapaan akrab Christopher, menyumbang emas pada nomor tunggal putra, kemarin. Medali emas yang diraih Christo tersebut menjadi emas keempat di pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Emas terakhir diraih Christo saat dia berlaga di ajang SEA Games 2011, Palembang, Indonesia. Memang butuh waktu lima tahun bagi Christo untuk kem-
bali bersinar di lapangan. Pada SEA Games Myanmar 2013, dia tidak turut dalam kontingen Indonesia karena cabang tenis memang tidak dipertandingkan. Pada SEA Games Singapura 2015, tenis kembali dipertandingkan, tetapi Christo hanya meraih perak di nomor beregu. Prestasi yang ditorehkan Christo tak secemerlang saat di Palembang. Saat itu, petenis kelahiran Jakarta 27 tahun lalu itu mampu memboyong tiga emas dari nomor tunggal, ganda putra, dan beregu. Namun, persembahan emas kali ini menjadi sumber motivasi
Christo menuju Asian Games 2018. “Arti medali ini bagi saya adalah sebagai batu loncatan. Mudah-mudahan dengan adanya emas SEA Games ini saya bisa naik kelas ke level Asian Games khususnya di tunggal dan ganda putra. Ya meskipun saya tahu lawan pasti akan sepuluh kali lebih berat karena mencakup seluruh negara di Asia, saya masih bertekad mendapatkan medali,” ujar Christo. Dalam babak final tenis SEA Games 2017 kemarin, Christo meraih emas setelah petenis dari ‘Negeri Gajah Putih’ Jirat
Navasirisomboon dikalahkan. Christo menang dua set langsung dengan skor 6-4, 6-4. Meski sempat terancam pada set kedua kala tertinggal 2-0 dari Jirat, Christo mampu mengejar. Bahkan Christo dapat menyamakan kedudukan dengan skor imbang 4-4. Akhirnya dia bisa menuntaskan permainanya dengan baik dengan skor 6-4, 6-4. Christo mengatakan hasil ini sudah sesuai dengan prediksi dirinya. “Ini sudah sesuai dengan ekspektasi saya karena dari awal memang saya menargetkan emas di nomor tunggal,” ujarnya. (Rul/R-4)
ANTARA/SIGIT KURNIAWAN
EMAS TENIS TUNGGAL PUTRA: Petenis Indonesia Christopher Rungkat merentangkan bendera
Merah-Putrih saat menjuarai final tenis tunggal putra SEA Games XXIX Kuala Lumpur di Pusat Tenis Tun Razak, Malaysia, kemarin.
8
OLAHRAGA
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
HARAPAN GELAR: Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir merayakan kemenangan atas Chun Hei Reginald Lee/Hoi Wah Chaupada (Hong Kong) pada laga semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Glasgow, Skotlandia, tadi malam. Owi/ Butet menang dua gim langsung, 21-16, 21-13 dan menjadi harapan Indonesia untuk meraih gelar di laga final, hari ini. AFP/ANDY BUCHANAN
Asa di Pundak Ahsan/Rian dan Owi/Butet Owi/Butet berharap ulang momen membanggakan seperti di Olimpiade, raih kemenangan di bulan kemerdekaan. BUDI ERNANTO
budi_ernanto@mediaindonesia.com
H
ARAPAN Indonesia memboyong gelar di ajang Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017, Glasgow, Skotlandia, masih terjaga. Tim ‘Merah Putih’ menempatkan dua wakil di laga final, hari ini, yakni ganda putra Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputra dan ganda campuran Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir. Seusai mengalahkan lawan
nomor satu dunia di babak ketiga, langkah Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputra semakin tidak terbendung. Ganda putra Indonesia itu di semifinal, kemarin, mengalahkan ganda asal Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Bermain di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, Ahsan/ Rian menang dengan mudah melalui straight game 21-1221-15 selama 37 menit. Keduanya seperti tidak mengeluarkan banyak tenaga menangani Kamura/Sonoda
yang merupakan unggulan keempat. Di final, Ahsan/Rian dipastikan bakal melawan pasangan asal Tiongkok, Chai Biao/Hong Wei atau Liu Cheng/ Zhang Nan. Chai/Hong di babak delapan besar mengungguli ganda terbaik Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo lewat pertarungan ketat tiga gim, 11-21, 21-19, 22-20. “Kami berusaha main sesuai pola kami, tidak mau terbawa oleh permainan cepat dan keras yang disukai pasangan Jepang itu,” kata Rian. “Kami juga terus memberi tekanan kepada Kamura/Sonoda sehingga mereka tidak dapat mengembangkan permainan,” tambah Ahsan. Final kejuaraan dunia ta-
Final ini yang ketiga untuk Ahsan. Dua kali diraihnya saat berpasangan dengan Hendra Setiawan, 2013 dan 2015, tetapi itu gagal berbuah gelar. hun ini yang ketiga untuk Ahsan. Dua kali diraihnya saat berpasangan dengan Hendra Setiawan pada 2013 dan 2015, tetapi itu gagal membuahkan
gelar. Kali ini dipasangkan dengan pemain yang lebih muda, Ahsan dapat membawa Rian ke final untuk bisa menyabet gelar juara dunia. Namun, kali ini, Ahsan bertukar peran menjadi playmaker dan lebih banyak mengontrol permainan di depan net. Peran Rian lebih sebagai tukang gebuk di belakang. “Awalnya kami sama-sama pemain belakang, tetapi sekarang saya kan yang lebih tua, jadi main di depan. Rian lebih muda dari saya, jadi dia yang lebih banyak mengeluarkan tenaga,” ungkap Ahsan.
Kemampuan terbaik Sebelum Ahsan/Rian memastikan tiket ke final, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana
Natsir lebih dulu melenggang ke laga pamungkas. Pasangan emas Olimpiade Rio 2016 itu mengalahkan Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah (Hong Kong) lewat dua gim langsung 21-16 dan 21-13. Empat kemenangan dari enam pertemuan dengan Lee/Chau cukup buat Tontowi/Liliyana, juara dunia 2013, mengetahui letak kelebihan dan kekurangan lawan. “Kami ingin juara dunia lagi. Di lapangan, kami ingin usaha yang terbaik. Kami tidak berpikir soal menang atau kalah, yang penting keluarkan kemampuan terbaik,” ujar Owi, sapaan Tontowi, seusai laga. Owi/Butet berharap dapat mengulang momen membang-
gakan seperti di Olimpiade, meraih kemenangan di bulan kemerdekaan. “Keinginan itu pasti ada, tetapi kami tidak mau terbeban harus juara, nanti malah tidak lepas mainnya. Kami sudah pernah jumpa dengan pasangan yang akan jadi lawan kami di final,” jelas Butet, sapaan akrab Liliyana. Lawan Owi/Butet di final, pemenang antara ganda Tiongkok yang menempati unggulan utama Zheng Siwei/Chen Qingchen dan unggulan kelima asal Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Zheng/Chen di babak sebelumnya, kemarin dini hari, menyisihkan ganda Indonesia Praveen Jordan/ Debby Susanto, 16-21, 12-21. (BadmintonIndonesia/R-1)
Conte Lupakan Parkir Bus PELATIH Chelsea Antonio Conte tidak akan menduplikasi permainan bertahan total seperti saat menaklukkan Tottenham Hotspur 2-1, pekan lalu. Kembalinya Cesc Fabregas setelah menjalani larangan bermain bakal mengubah ide permainan the Blues-julukan Chelsea--agar tampil lebih ofensif saat disambangi Everton di Stamford Bridge, malam ini. Allenatore 48 tahun itu diprediksi bakal mengembalikan skema awal 3-4-3 dari sebelumnya 3-5-1-1 yang sarat permainan bertahan. Eks kapten Arsenal itu akan didampingi N’Golo Kante untuk mengatur ritme permainan di lini tengah. Sokongan dari sayap ada Viktor Moses dan Marcos Alonso, pahlawan kemenangan atas Tottenham.
Sempat tergelincir di laga perdana seusai takluk 2-3 dari Burnley membuat tiga poin di pekan ketiga teramat penting bagi Chelsea. “Bagi saya penting untuk melanjutkan pekerjaan dan meningkatkan performa pemain-pemain saya. Tentu kami mencoba lebih kuat dan mereka bekerja keras untuk itu,” ujar Conte. Chelsea diproyeksikan akan memenangi laga ini. Faktor tuan rumah menjadi alasan pertama keunggulan Chelsea karena Everton tidak mampu berbicara banyak di hadapan publik Stamford Bridge sejak 1994 silam atau tidak menang dalam 22 laga beruntun. Di samping itu, Chelsea juga lebih dominan dalam 10 duel, dengan tujuh kali menang. Di sisi lain, krisis penyerang utama dihadapi Everton di
“Bagi saya penting untuk melanjutkan pekerjaan dan meningkatkan performa pemain-pemain saya.” Antonio Conte Pelatih Chelsea
awal musim setelah Yannick Bolasie dan Sandro Ramirez harus dibelit cedera. Praktis sang pelatih Ronald Koeman hanya punya opsi dua striker muda kurang pengalaman, Ademola Lookman dan Domi-
nic Calvert-Lewin. Penyerang senior Wayne Rooney lebih sering ditugaskan sebagai gelandang serang. Di laga lain, Arsenal mendapatkan amunisi dengan kembalinya striker tersubur mereka musim lalu, Alexis Sanchez, ketika melakoni laga berat di markas Liverpool. Momentum comeback Sanchez pun dirasa sangat tepat. Arsenal dalam situasi sulit setelah dipermalukan Stoke City di pekan sebelumnya dan perlu tambahan tenaga. Meskipun demikian, situasi menguntungkan berpihak kepada tim tamu. Fisik pemainpemain the Reds--julukan Liverpool--tidak dalam kondisi 100% setelah di tengah pekan mereka harus bertarung di ajang play-off Liga Champions Eropa. (BBC/Goal/Sat/R-1)
AFP/JOHN GURZINSKI
INTIMIDASI: Petinju Amerika Serikat Floyd Mayweather Jr (kiri) tersenyum ketika mendapat
intimidasi dari petarung martial art Connor McGregor saat timbang badan di Las Vegas, Nevada, AS, kemarin. McGregor, 29, lebih muda 11 tahun ketimbang Mayweather, sesumbar bakal mengejar kemenangan KO. Duel dua petarung dengan bayaran total mencapai US$300 juta (Rp3,99 triliun) itu bakal disiarkan langsung TV One mulai pukul 08.00 WIB.
SEKILAS GELANGGANG
Panjat Tebing Targetkan Dua Emas KETUA Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Faisol Riza menyatakan pihaknya sedang mempersiapkan para atlet untuk bisa meraih prestasi di Asian Games 2018. Faisol mengatakan tahun depan diharapkan ada dua medali emas dari panjat tebing yang merupakan kali pertama dipertandingkan di Asian Games. “Kami optimistis untuk memenuhi target emas itu juga terus menyala melihat perkembangan positif para atlet nasional yang sedang menjalani latihan di Yogyakarta,” jelas Faisol di Jakarta, kemarin. “Bahkan ada yang memiliki catatan waktu melewati rekor dunia meski tidak resmi karena di dapat saat latihan. Hal ini juga diharapkan menambah motivasi atlet muda yang bertanding d Kejurnas 2017 di Sawahlunto, Sumatra Barat untuk bisa mencontoh dari senior,” tambahnya. Meski tidak dipertandingkan di tiga SEA Games, panjat tebing kini amat berpotensi mengharumkan nama bangsa di panggung dunia. Tidak hanya Asian Games tahun depan, PP FPTI juga berharap bisa meraih kesuksesan saat panjat tebing untuk kali pertama dipertandingkan di Olimpiade 2020 di Jepang. (Beo/R-1)
Marquez Rebut Pole di Inggris PEMBALAP Honda Repsol Marc Marquez berhasil menempati posisi pole setelah menjalani kualifikasi Moto-GP di Sirkuit Silverstone, Inggris, kemarin. Artinya Marquez menempati posisi start terdepan di balapan GP Inggris itu, malam ini. Marquez, pembalap asal Spanyol, mengalahkan Valentino Rossi, pembalap Italia dari tim Yamaha Movistar, dengan menorehkan waktu lap 1 menit 59,941 detik, sekaligus memecahkan rekor lap tercepat di sirkuit tersebut. Catatan itu lebih baik daripada rekor lap di Sirkuit Silverstone, 2 menit 0,234 detik, yang dibuatnya musim 2015. Rossi menempati posisi kedua dengan terpaut 0,084 detik dari Marquez, diikuti pembalap tuan rumah, Cal Crutchlow (LCR Honda), yang akan mengawali balapan dari posisi ketiga setelah membukukan waktu 2 menit 0,106 detik. Rekan tim Rossi, Maverick Vinales, menyelesaikan sesi kualifikasi di posisi keempat dengan terpaut 0,400 detik dari Marquez. Pembalap Spanyol Jorge Lorenzo yang mengendarai Ducati, melengkapi posisi lima besar. Juara dunia musim lalu itu berselisih 0,458 detik dari the Baby Alien--sebutan Marquez. (AFP/Beo/R-1)
Vettel Bela Ferrari hingga 2020 SEBASTIAN Vettel telah memperpanjang kontraknya bersama Ferrari hingga tiga musim mendatang. Pengumuman perpanjangan kontrak sampai 2020, kemarin, akhirnya menyudahi spekulasi apakah pembalap Jerman itu bakal pindah ke tim lain akhir musim ini. Perpanjangan kontrak Vettel terbilang mengejutkan. Sebabnya, Ferrari biasanya akan mengumumkan nasib pembalap mereka di Monza, Italia, yang jadi markas tim berlogo ‘kuda jingkrak’ itu. Jadwal GP Italia sendiri akan berlangsung, akhir pekan depan. Pihak Mercedes mengakui sebenarnya telah ada upaya untuk mendapatkan Vettel. Namun, itu tidak ditindaklanjuti lagi. “Ferrari lebih agresif sehingga semakin sedikit alasan dia untuk meninggalkan timnya yang sekarang,” kata Direktur Noneksekutif Mercedes, Niki Lauda. Sementara itu, pembalap Mercedes Lewis Hamilton berhasil mendapat posisi pole di kualifikasi GP Belgia, kemarin. Pembalap Inggris itu mencatatkan waktu 1 menit 42,553 detik untuk mencetak pole ke-68 sepanjang karier di Formula 1, menyamai rekor Michael Schumacher. Vettel menempati posisi start kedua, diikuti Valtteri Bottas, Kimi Raikkonen, dan Max Verstappen. (AFP/Beo/R-1)
TIFA
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
9
Menangkap Makna dengan Digital Intuitif Fotografi digital dan teknologi cetak digital dibawa Arif Datoem ke ranah seni rupa, yang membuka kemungkinan menjadi kaya dan luas. ABDILLAH M MARZUQI
abdizuqi@mediaindonesia.com
K
ARYA terbingkai itu memang tidak hanya terdiri dari satu gambar, tetapi terdapat beberapa gambar yang saling mengisi. Potongan dari setiap gambar terlihat jelas. Gambar tangan bersilang dengan golok besar. Telapak tangan menempa bilah golok. Jemari bergesekan dengan sisi golok yang berkilat. Lidah yang lunak menjulur dan bertemu dengan tajamnya golok. Gambar-gambar itu bersusun menjadi satu rangkaian dalam karya berjudul Bedog Aing (2010) karya Arif Datoem. Karya itu menjadi salah satu yang dipamerkan dalam pameran tunggal fotografi Lumina Sense Envisage di Galeri Nasional Indonesia pada 21-31 Agustus 2017. Pameran itu dikuratori Sudjud Dartanto. Menariknya, di antara karya Arif Datoem, banyak berupa banyak foto yang dibingkai menjadi satu seperti kolase. Setiap gambar seolah menyajikan pesan masing-masing. Pesan itu tidak harus dibaca dari setiap gambar. Sebaliknya, setiap potongan ialah bagian tak terpisah dari pesan besar yang ingin dibangun. Pesan itu ialah tentang sebuah nilai yang melampaui batas diri dan jalinan visual. Bedog Aing pun demikian. Karya itu merupakan salah satu dari beberapa seri tentang tradisi debus yang terdapat dalam budaya masyarakat Banten. Masyarakat sering kali melihat debus secara fisik sebagai aksi kekebalan tubuh. Namun, ternyata penampilan fisik hanyalah bagian kecil dari debus. Debus juga mengajarkan banyak hal selain kekebalan tubuh. Lebih dari sekadar ilmu kebal
dan unjuk kesaktian. Karya itu ingin menyampaikan perihal debus dalam pemahaman Arif. Untuk memahami nilai dan bersampai pesan dalam karya, ia membutuhkan waktu yang tidak sebentar. “Butuh waktu hampir tiga tahun hanya untuk melihat apa konsep tak terkalahkan di dalam debus Banten. Setelah itu, saya menemukan bahwa pemahaman debus kemudian didefinisikan sebagai cara hidup yang mendorong ketakadaan fisik dan keterbentukan spiritual sebagai teladan berdasarkan praktik syariah dan tarekat di dalam iman,” terang Arif. Menurut kurator pameran Sudjud Dartanto, karya seni Arif Datoem menghubungkan orang dengan misteri, pesona, tempat, dan budaya, serta saling hubung dengan waktu untuk menjembatani jurang antara citra yang ada di dalam foto dan orang-orang yang melihatnya. Memotret ialah sebuah aktivitas, tapi yang penting ialah memahami mengapa kita memotret, apa artinya, paling baik digunakan untuk apa, bagaimana hal itu memengaruhi realitas kita. “Semua ini sebenarnya jauh lebih utama daripada sekadar pengambilan gambar dan ini ada dalam semua karya seni foto Arif Datoem,” terang Sudjud. Sudjud juga menyatakan Arif Datoem cenderung merenovasi, merakit ulang, mengubah, rekondisi, dan memperbarui gambar yang dia ambil selama proses pengideannya. Arif sangat terlibat dalam tahap rekoleksi dan refleksi dengan cara kontemplatif sebelum memperkenalkan pernyataan visual yang benar-benar berbeda. Modus digital intuitif Arif melalui spiritualitas, nalar, dan imajinasinya memainkan peran penting dalam tahapan kontemplasi dan pengidean.
MI/ABDILLAH M MARZUQI
FOTOGRAFI SENI: Pengunjung mengabadikan karya foto Arif Datoem pada Pameran Tunggal Fotografi Seni bertajuk Lumina Sense Envisage (Muara Observasi, Refleksi) di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (21/8).
Profesionalisme dan kompetensi Aktivitas inilah yang selama ini dilakukan Arif Datoem selama hampir tiga dasawarsa untuk mengisi realitas bagaimana profesionalisme dan kompetensi seorang fotografer, dan ini tidaklah sekadar mencapai tingkat akademis tertinggi. Itu pula yang mendasari pameran ini. Tema Lumina sense memiliki arti simbolis sebagai bagian dari alam semesta dan bagian dari kehidupan. Indra sebagai wahana persepsi memainkan peran penting dalam membuka dan memahami fenomena universal. Lumina Sense Envisage bagi Arif Datoem ialah muara observasi, refleksi, serta pengabdiannya
dalam fotografi selama 35 tahun. “Lumina Sense Envisage adalah muara observasi, refleksi, serta pengabdian saya dalam fotografi selama 35 tahun keterlibatan saya di bidang ini,” ujar Arif. Bagi Arif, hidup dengan fotografi ialah perjalanan transendental dalam mengeksplorasi ruang dalam entitas pengetahuan sebagai subjek secara alami. Hidup dengan cara itu dilakukan dengan melalui pendekatan emosional dan pendekatan nalar. “Melihat selalu menjadi cara untuk mengetahui dan fotografi adalah sebuah disiplin untuk melihat,” sambungnya.
Arif memaknai fotografi lebih dari sekadar jepret-jepret. Fotografi secara substansial mencurahkan metode dan juga konstitusi pemikiran dan perasaan ke dalam proses melihat, untuk mendapatkan suatu keadaan yang sangat signifikan dari keberadaan subjeknya. Untuk itulah, Arif selalu berusaha menghindari segala bentuk penetrasi atau intervensi terhadap hasil foto. “Melalui medium saya, saya ingin subjek saya berbicara apa adanya karena ini adalah tentang realitas dan gelombang makna visual yang mereka pegang,” terangnya. Ia pun menelusuri setiap niat dan makna yang ada pada saat berada
dekat dengan subjek, sekaligus secara intuitif menangkap esensinya melalui akal dan rasa. Itu kemudian diwujudkan dalam karya seni sebagai gagasan baru. Arif mengomunikasikan esensi dan nilai. Ia tampil lebih banyak sebagai seorang menangkap penggambaran daripada menjadi seorang fotografer. Subjek foto dengan sendirinya akan menyingkap makna yang ada padanya, sedangkan Arif terlibat sebagai penangkap gambaran makna dan nilai tersebut. “Gambar-gambar ini tidak diciptakan, tetapi diperoleh melalui pemrosesan fisik, mental, dan spiritual,” pungkas Arif Datoem. (M-2)
Tenggelam dalam Alunan Musik Neoklasismus Rusia SEPERTI sebelumnya, pertunjukan musik klasik malam itu juga diramaikan pengunjung. Banyak di antara mereka yang bahkan rela mengambil tempat di celah kosong antarblok kursi. Gedung itu penuh. Semua kursi telah menda-
patkan empunya. Tidak sekalipun tempat duduk dibiarkan tanpa isi. Bahkan, beberapa orang terpaksa mengambil tempat dilorong sayap. Meski demikian, mereka yang duduk dilorong tampak khusyuk menikmati pertunjukan. Tidak
terdengar suara berbisik dan gemericik gerak. Seolah mereka bersepakat untuk menikmati alunan musik orkestra yang ditawarkan dari panggung. Ternyata musik klasik juga punya banyak peminat. Konser malam
itu telah membalikkan anggapan mi ring. Musik klasik tidak elitis, terjangkau, dan dinikmati siapa pun. Kesan itulah yang didapati dalam Konser Jakarta City Philharmonic #6 dalam tema Neoklasismus Rusia yang diaba Budi Utomo Prabowo. Konser itu diadakan pada 22 Agustus 2017 di Gedung Kesenian Jakarta. Konser musik klasik kali ini membawakan karya dua komponis Rusia dan satu komponis Indonesia. Mereka Igor Stravinsky (1882-1971), Sergei Prokofiev (1891-1953), dan Joko Suprayitno. Sebab, dalam konser ini, karya musik simfonis anak bangsa menjadi prioritas untuk dihadirkan dalam setiap edisi pementasan. Karya itu berdampingan dengan raksasa-raksasa musik simfonis dunia yang sudah lebih dulu menggaung di bangsal-bangsal legendaris sejagat.
Semangat kemerdekaan
MI/ABDILLAH M MARZUQI
KONSER MUSIK KALASIK: Lagu Tanah Airku karya Ibu Soed yang familier di telinga itu disulap jadi lebih dinamis lewat berbagai variasi pada Konser Jakarta City Philharmonic #6 pada 22 Agustus 2017 di Gedung Kesenian Jakarta.
Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Ahmad Punto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Denny Parsaulian Sinaga, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari
Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Adhi M Daryono, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Arief Hulwan Muzayyin, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cornelius Eko, Christian Dior Simbolon, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dwi Tupani Gunarwati, Dzulfikri, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fario Untung, Fathia Nurul Haq, Fetry Wuryasti, Gabriela Jessica Restiana Sihite, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hera Khaerani, Heryadi, Hillarius U. Gani, Iqbal Musyaffa, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Maggie Nuansa Mahardika, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Raja Suhud V.H.M, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S,
Kali ini, sesuai dengan bulan kemerdekaan, komposisi gubahan Joko Suprayitno dipilih untuk ditampilkan. Joko Suprayitno mengubah lagu Tanah Airku karya Ibu Soed yang mengangkat lagu yang bermakna kecintaan dan kebanggaan bangsa Indonesia terhadap Tanah Airnya. Lagu Tanah Airku karya Ibu Soed digubah dalam
Gurit Adi Suryo, Dhika Kusuma Winata, Zico Rizki Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki, Ruddy Pata Areadi Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Rio Thaba Pratama Burhan, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tampan Destawan, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya),
Jakarta City Philharmonic berupaya menghadirkan repertoar musik klasik dunia kepada masyarakat, agar terjangkau, tidak elitis, dan mudah disentuh. format variasi untuk klarinet dan orkestra. “Ini kita pilih karena masih berhubungan dengan kemerdekaan,” terang pengaba sekaligus Komisaris Jakarta Philharmonic Budi Utomo Prabowo. Karya itu untuk pertama kalinya diperdanakan Jakarta Concert Orchestra pada 19 September 2012 di Aula Symphony Jakarta. Variasi Tanah Airku terdiri atas delapan bagian yang masingmasing memiliki nuansa dan teknik permainan berbeda-beda. Virtuositas klarinet pada tempattempat tertentu ditonjolkan selain
Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan) Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono (Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar), Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon),
dari bagian cadenza. Seperti pada bagian ketiga yang menggabungkan rangkaian triol dan duol dalam not seperenambelasan. Ini membutuhkan teknik permainan klarinet yang tinggi. Variasi keenam dan ketujuh dalam C minor (Adagio) memiliki nuansa sangat kontras jika dibandingkan dengan tema-tema sebelumnya. Meskipun dalam tempo lambat, unsur kekuatan permainan klarinet tetap ditonjolkan. Pada variasi kedelapan (allegro moderato), tema Tanah Airku diolah dengan motifmotif imitatif. Tema musikal secara figuratif diikuti sekelompok biola yang memberi atmosfer dialog bersahutsahutan, hidup, dan lincah. Jakarta City Philharmonic (JCP) berupaya menghadirkan repertoar musik klasik dunia kepada masyarakat. Musik bermutu menjadi terjangkau, tidak elitis, dan mudah disentuh guna memperkaya kehidupan kultural masyarakat yang sehat sekaligus memberikan kesempatan mendapatkan pengalaman pribadi akan betapa kuatnya pengaruh musik dalam jiwa. “Karena ada komitmen selalu harus ada karya Indonesia,” terang Budi Utomo Prabowo. (Abdillah M Marzuqi/M-2)
Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura) Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303 Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia. com, DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN
10
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
CERPEN
Aku Melihat Ranggas Terbakar di Mata Butet JELI MANALU
cerpenmi@mediaindonesia.com
B
UTET, sepupuku memanggil dengan suara agak ditekan melalui jendela rumahnya. Ia berkata ada rahasia yang sedang gempar di desa. Diam-diam kami pergi dari pintu belakang saat Bapak dan Ibu tertidur selepas makan siang. Kami berhenti di ladang bekas panen padi. Semak mulai tumbuh. Sejenis rumput menjalar mengelilingi batangbatang jerami. Kupetik tangkai padi yang sengaja dibiarkan karena waktu itu bulirnya masih muda. Aku gemetaran melihat selembar daun merayap di punggung tanganku. “Itu belalang,” kata Butet. “Apa ini bukan daun?” tanyaku, merasa aneh sendiri. Ragu-ragu aku menangkapnya lalu mengarahkan bagian yang berdiri ke wajahku. Ia rupanya ada mata. Kecil. Seperti titik dua, namun pancarannya mengingatkanku pada ibu jari yang tertusuk peniti saat mengambil duri. Aku bergidik takut seakan darahku semua menuju kepala. “Belalang,” kata Butet lagi—ia memang senang baca buku yang isinya memuat flora dan fauna. “Belalang setan?” Butet menatap lekat mataku. Dalam matanya kulihat yang berwarna hitam. Lebar. Di dalam warna hitam lebar itu ada dua sosok memanggil-manggil. Api bernyala-nyala mengelilingi mereka, membuat tubuh mereka bergoyang seperti terpal dihantam badai. “Kau bisa meramal sesuatu?” aku bertanya pertama kalinya meski sebenarnya tak terlalu yakin. “Tentu saja tidak. Kau mengenalku sejak kecil.” Mengenai mataku yang melihat keanehan di dalam matanya, menurutnya, itu karena aku terlalu lama melihat ke arah matahari. Matahari putih yang terlampau terik, jika dipandangi tanpa pengaman bisa membuat mata memunculkan bayang-bayang. Bisa berupa balon-balon udara yang dimasuki seekor belalang. Bisa seperti ada yang berkejaran, katanya. Kupikir yang ia katakan ada benarnya. Setelah menutup mata sebentar penglihatanku kembali normal. Belalang yang membuatku
merinding tadi, kini sudah tak ada. Entah kapan ia pergi. Dengan cara apa? Merangkak? Terbang atau menghilang begitu saja? Sudah sering bermain di bekas panen padi, baru kali ini kutemukan belalang semacam itu. Kadang ia juga bisa datang ke dinding rumahmu. Diam-diam ia memanjat bajumu, masuk ke rambutmu dan membuat rumah di sana, kata Butet. Tapi kubilang jangan menceritakan hal horor lagi. Nanti aku ngompol. Lagi pula tak ada hubungan belalang dengan rahasia. Kami hanya ke ladang bekas panen padi lalu kebetulan saja ada belalang merayap di tanganku. Dasar penakut, ejek Butet. Meski aku anak laki-laki sehat dan berotot, tapi untuk cerita begituan aku lebih lemah dari bayi. Bila malam tiba kubangunkan Bapak menemani kencing. Sedang Ibu, aku lebih sering terkejut mendapati mulutnya yang sewarna darah. Gusinya selalu penuh. Ibu suka menyirih. Sehabis itu ia menggosok-gosokkan tembakau ke seluruh gigi. Kata Ibu, giginya yang sudah goyang itu suka gatal. Jika digosokkan tembakau gatalnya hilang. Selain itu bisa juga mengobati bentol-bentol karena ulat bulu, atau bekas gigitan serangga. Pernah ada yang datang minta tolong. Kami semua sudah tidur. Seseorang itu mengeluhkan kakinya baru saja dipagut ular. Ibu memeriksa bekas gigitannya. Hanya luka sedikit, kata Ibu. Namun bila tak diobati nyawa bisa terancam. Segera Ibu ke kamar—bukan kamar tidur bersama Bapak, tapi kamar khusus Ibu menyimpan ramuan. Dioleskannya krim ke kaki orang itu. Disembur sirih ke badannya. Ibu membisikkan sesuatu ke ubunubunnya. Tak lama setelahnya seseorang itu pergi dengan mengucapkan terima kasih saja. Kudengar ia belum punya uang. Ibu jawab tak apa-apa yang penting sembuh dulu. Hampir selalu begitu. Belum pernah kulihat Ibu menikmati jerih payahnya. Paling dibawakan rokok, buah, beras, kelapa, sayur, dan ternak. Jika pasien Ibu sudah pergi, aku segera tengkurap dan pura-pura ngorok. Ibu tak membolehkanku penasaran bila sedang mengobati. Urusan orangtua tak perlu
PIGURA
Holopis Kuntul Baris ONO SARWONO
sarwono@mediaindonesia.com
D
ALANG Ki Manteb Soedharsono merasa tertantang ketika diminta membawakan lakon Tripama di halaman Polres Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (19/8) lalu. Ini memang tidak gampang karena lakon itu mengisahkan tiga kesatria yang tidak ada hubungannya satu sama lain. Dengan kata lain, tiga cerita berbeda dalam satu pementasan. Pergelaran ini dihelat selain untuk merayakan hari ulang tahun ke-72 kemerdekaan Republik Indonesia, juga sebagai ajang reuni jajaran Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Salatiga periode 1989-1997. Pentas wayang dan reuni itu atas inisiatif mantan Kepala Bagian Operasional (KBO) atau Wakil Kasat Reskrim Polres Salatiga Brigjen Agung Setya, yang kini menjabat Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Tipideksus) Bareskrim Mabes Polri. Adapun lakon Tripama tersebut merupakan ide dari Ketua umum Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional (PRSSNI) Rohmad
Hadiwijoyo yang juga dikenal sebagai dalang wayang politik.
Mustikaning jagat Lakon itu mengacu pada Serat Tripama karya KGPAA Mangkunegara IV (1809-1881). Isi buku ini ditulis dalam bentuk tembang Dhandanggula sebanyak tujuh pada (bait). Ini mengisahkan tiga kesatria yang pantas menjadi teladan, yakni Bambang Sumantri (patih Suwanda), Kumbakarna, dan Karna (Suryaputra). Dalam sanggitnya, Ki Manteb mengawalinya dengan dialog di antara dua saudara pamong titah di marcapada yang selama ini terpisah karena
dicampuri anak-anak, begitu Ibu berpesan. “Lalu, apa rahasia yang kau mau katakan itu, Butet?” “Tapi kau harus berjanji menjaganya. Pokoknya tak ada yang boleh tahu. Bisa?” “Bisa. Aku bisa,” jawabku, dan langsung menautkan jari kelingkingku ke jari kelingkingnya. Berhari-hari belakangan— mungkin semingguan lebih, kata Butet ada pertemuan sembunyisembunyi di rumah seorang lakilaki di ujung desa. Orang-orang lewat yang tak terlibat dalam perbincangan mengira itu sebagai ajang kumpul-kumpul (tempat singgah untuk beristirahat) sewaktu kembali dari kebun masing-masing. Di sana orang-orang itu bisa ngopi, minum tuak (arak), memesan teh manis, merokok. Yang perempuan ada juga yang ngemil kacang tanah. Rumah itu dari kejauhan terdengar riuh. Namun saat Butet akan sampai tiba-tiba hening. Seakan semua tak saling kenal. Seakan semua larut dalam pikiran masing-masing. Butet akhirnya singgah karena Bibi Hana, ibunya Butet kehausan. Persediaan air minumnya habis. Bibi Hana memesan segelas teh, diminum segera lalu pergi. Tapi menurut Butet lagi, waktu ia ke belakang menompang pipis, dari balik tirai yang dibuat seadanya
sebagai penutup kamar mandi ia dengar orang-orang menyebut sebuah nama. Ranggas. Siapa Ranggas? Belum pernah ia dengar nama itu sebelumnya. Lagi pula nama itu terkesan sembarangan. Ranggas, menurutnya hanya ranting-ranting kayu kering. Ranting kering seharusnya dipotong dari dahan kemudian dibakar. Maka ia buka tas, ia catat. Butet memang senang membawa buku kosong dan pena setiap ia keluar rumah. Seperti yang kukatakan sebelumnya ia suka flora dan fauna. Ia akan mencatat mengenai tumbuhan yang kali pertama ia jumpai. Begitu pula dengan hewan, dan apa saja yang terasa asing ataupun sekadar berkelabatan di kepalanya. Pernah kucuri sirih dan rempah obat yang belum ibuku racik. Ia terkekeh memandangi mulutku yang merah. Kau seperti drakula, ejeknya, lalu mencatat itu. Aku tidak tahu persis apa yang ia tulis, tapi kukatakan padanya: kelak jika sudah tua kau akan jadi ilmuwan. Ia menarik daun telingaku sampai jauh. Sampai merah dan panas. Agar berhenti kubilang ia akan tetap gadis cantik berumur belasan tahun meski lama hidupnya sudah seratus. Ia terbahak. Liurnya menetes ke tanganku. Aromanya wangi seperti daun-daun padi yang baru muncul. Seketika aku
terkesima. Bila sudah begitu, aku pasti menggelitiki telapak kakinya sampai nangis. “Jadi sudah kautemukan teka-teki nama itu?” “Belum.” Tapi aku curiga ia telah mengetahui sangat banyak dan akan menceritakannya perlahan sampai aku benar-benar masuk perangkapnya—maksudku sampai ia benar-benar melihat sorot mataku yang paling serius. Tak ada begu (setan) di sini ataupun di rumahmu, katanya, suatu malam sewaktu belajar kelompok di rumahnya dan aku minta diantarkan pulang sebab listrik padam total. ** Aku melakukan pengintaian berikutnya. Kubuat alasan kepada Mama agar diizinkan keluar rumah. Ada tugas mengenai hewan dan tumbuhan dari sekolah, ujarku. Aku harus juara di semester ini. Juara umum. Mama pun membolehkanku. Mama selalu mendukung apa pun yang kulakukan. Hari kedua, aku baru tahu kalau Ranggas itu perempuan. Suka menyirih, suka menggosokkan tembakau ke gigi. Tapi hampir semua perempuan menikah di desaku melakukan hal semacam itu, termasuk mamaku. Hanya, perempuan penyirih yang mereka maksudkan ini, hebat. Punya ilmu.
tugas masing-masing, yakni Semar dan Togog alias Tedjamantri. Keduanya berbagi pengalaman dalam melaksanakan kewajiban mereka yang sama-sama berat tapi dijalani dengan kesabaran, ketulusan, dan keikhlasan. Dalam dialog itulah Semar menceritakan kiprah tiga kesatria yang berwatak berbeda tapi memiliki kualitas setara. Bambang Sumantri di era Lokapala, Kumbakarna (Ramayana), dan Karna (Mahabharata). Cerita Semar tentang ketiga kesatria itu di-pakelir-kan satu per satu. Ketika akan mengawali kisah Bambang Sumantri, dilantunkan dulu tembang Dhandanggula bait kesatu dan kedua dari Serat Tripama. Isi pesannya tentang kisah Sumantri, putra Begawan Suwandagni dari pertapaan Argasekar, yang ngenger (mengabdi) kepada Prabu
Arjunasasrabahu di Negara Maespati. Hal sama ketika akan mengisahkan Kumbakarna. Diperdengarkan dulu tembang Dhandanggula bait ketiga dan keempat yang isinya tentang jiwa kepahlawanan adik Dasamuka dari Alengka itu. Begitu juga ketika menceritakan Karna yang tersua dalam bait kelima dan keenam. Begitu rapi dan apiknya sanggit Ki Manteb, kisah tiga ‘mustikaning jagat’ yang rumit dan pelik itu menjadi gampang dicerna. Sumantri ialah kesatria yang patuh pada pimpinan. Kumbakarna melambangkan kesatria yang mempersembahkan jiwa raganya untuk tanah air. Karna merupakan simbol konsistensi antara hati, ucapan, dan perilaku.
seni Bung Karno dalam dunia karawitan, itu guna menggelorakan semangat juang 45 bagi para generasi penerus bangsa.
Bergotong royong
Tumandang bareng maju nunggal tekad rahayu, Merdeka... merdeka... merdeka, Bumi klairanku, Merdeka... merdeka... merdeka, Wus tetep merdika.
Pada sisi lain, di tengah padatnya menyanggit tiga lakon sulit itu, Ki Manteb bisa ‘menyisihkan’ waktu untuk ndhudhah (menggali) ‘mutiara’ terpendam dalam sesi Limbukan. Mutiara itu berupa Lagon 45 karya Presiden Soekarno dengan aransemen musiknya oleh Ki Nartosabdo, satu-satunya dalang sekaligus komposer musik gamelan yang mendapat penghargaan Bintang Mahaputra hingga saat ini. Tampaknya, lagu ini sengaja dimunculkan terkait dengan nuansa peringatan hari kemerdekaaan. Selain untuk mengapresiasi jiwa
Berikut syair Lagon 45: Galo kae genderane kumlebet angawe-awe, Abang Putih sang Dwiwarna iku lambang sejatine, Negara kita wus merdika, kang adhedhasar Pancasila, Dumadi kalaning tanggal pitulas Agustus sasine, Nuju taun sewu sangangatus patang puluh lima, Rambate rata hayu, Holopis kuntul baris, Rambate rata hayu, Holopis kuntul baris,
Terjemahannya: (Lihatlah di sana, bendera berkibar memanggil-manggil, Merah Putih sang dwiwarna itu lambang yang sejati, Negara kita telah merdeka, yang berdasarkan Pancasila, Terjadi pada waktu tanggal 17 Agustus bulannya, Tahunnya seribu sembilan ratus empat puluh lima,
Pamanku, Bapaknya Timur, sepupuku yang penakut itu tiga minggu lalu terlibat pertengkaran dengan tetangga ladangnya. Si tetangga ngotot menuduh Paman menggeser tapal batas sekitar satu meter. Harusnya pohon kemirinya berjumlah seratus. Kok tinggal sembilan puluh sembilan? Kenyataan tak sebatang pohon kemiri pun di ladang Paman. Untuk tanaman tua Paman hanya menanam kemenyan. Saat Paman bilang barangkali dulu sewaktu masih kecil batang-batang kemiri yang dipinggir sakit lalu mati, si tetangga itu langsung menuduh: jangan-jangan kauguna-gunai. Istrimu yang melakukannya. Dasar parbegu ganjang! cecarnya, tanpa membiarkan Paman membela diri. Seminggu kemudian lelaki tua itu kejang-kejang lalu mati. Cerita itu aku tahu saat menguping ketika Mama bertandang ke rumah Paman, di mana waktu itu lengan kanan paman berdarah. Kena tebas parang, kata Paman. Mama membantu Tante meracik obat Paman. Saat aku duduk lebih dekat, Mama menyuruhku pulang. Sana, pergi belajar. Bilangnya mau juara? Aku pun pergi. Namun bukan benar-benar pergi. Aku berdiri di balik dinding, kemudian berlari sekencang-kencangnya saat sudah yakin siapa sebenarnya Ranggas yang dibicarakan banyak orang di rumah laki-laki di ujung desa. ** Aku ketiduran saat Butet bercerita. Tahu-tahu matahari sudah ke barat. Ketika kukatakan ayo pulang, Butet menahan badanku. Kugertak mata Butet. Bagian hitam matanya berubah menjadi layar. Aku bisa melihat dengan jelas sesuatu yang berkibarkibar. Sebuah kobaran api. Tinggi. Besar. Menjulang. Di sekelilingnya orang-orang berteriak: begu, begu, bakar rumah ini, bakar orang itu, laki-laki itu, perempuan itu! Aku patah hati dan menjerit. Butet membekap mulutku. Jangan berbunyi, katanya. Jangan cengeng bila kau tak mau terbakar. Kau tidak akan tahan. Kau akan gosong. Hangus, kata Butet, menggenggam debu tanah di kiri-kanan tangannya. Layar di bagian hitam mata Butet mengalirkan cairan berwarna merah. Ada tangisan memanggilmanggilku, menggapai-gapaiku. Ibuku. Bapakku. Tapi aku tak percaya kalau Ranggas itu nama ibuku. ** Riau, Maret 2017 Cat: Begu ganjang = Semacam ilmu santet Jeli Manalu merupakan penikmat sastra. Sejumlah karyanya telah diterbitkan di sejumlah media massa nasional dan daring.
Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI
Rambate rata hayu, Holopis kuntul baris, Rambate rata hayu, Holopis kuntul baris, (ini yel-yel semangat persatuan dan gotong royong) Bekerja maju bersama menyatukan tekad kemakmuran, Merdeka... merdeka... merdeka, Negara kelahiranku, Merdeka... merdeka... merdeka, Sudah tetap merdeka). Poin pentingnya memperdengarkan Lagon 45 tersebut juga konteks dengan moto perayaan HUT ke-72 kemerdekaan Indonesia saat ini, yaitu ‘Indonesia Kerja Bersama’. Ini klop dengan pesan yang tertuang dalam lagu tersebut, yaitu bersatu dan bergotong royong mengisi kemerdekaan. Hikmahnya, sungguh luar biasa bila anak bangsa ini, terutama para elite pangembating praja (pejabat negara), bisa meneladani nilai-nilai tiga kesatria (Tripama) tersebut. Keutamaan itu kemudian dibingkai dalam semangat persatuan dan bekerja bersama-sama, bahumembahu, bergotong royong demi mengejawantahkan citacita proklamasi kemerdekaan. Bergotong royong inilah sejatinya nilai hakiki dasar negara Pancasila. Holopis kuntul baris..... Merdeka! (M-4)
KHAZANAH
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
11
Peti Mati Bergorga Batak Empat tahun silam, DL Sitorus memesan pohon nangka untuk peti mayat di kala dirinya meninggal dunia.
JANUARI HUTABARAT
januari@mediaindonesia.com
J
ENAZAH DL Sitorus disemayamkan di rumah parsaktian miliknya yang beralamat di Parsambilan Jae Desa Sinta Dame, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir-Sumatra Utara. Ribuan pengunjung dengan isak tangis setiap harinya mengiringi kepergian DL Sitorus dari berbagai pulau. Ucapan turut berduka pun memadati sepanjang Jalan Silaen (diperkirakan 5 kilometer). Ucapan duka tersebut berasal dari pemerintah, Pengusaha antarpulau bahkan mancanegara. Pejabat daerah juga turut menghadiri serta menyapa keluarga yang ditinggal pergi. DL Sitorus dikenal sebagai tokoh yang memiliki jiwa sosial tinggi serta menjunjung tinggi kebinekaan. Terbukti semasa hidupnya ia mempekerjakan staf/ karyawan juga buruh di perusahaan miliknya. AW Sitorus, 50, amang uda (kerabat satu kakek dengan DL Sitorus), Jumat (11/8) mengatakan, DL Sitorus sudah memesan pokok nangka untuk peti mayatnya di kala dirinya meninggal dunia sejak empat tahun lalu. Pohon nangka memiliki makna dan sejarah yang melekat di suku Batak. Sejarah tersebut merupakan suatu sejarah yang tidak dapat diabaikan dari kepribadian DL Sitorus. Nangka yang dikenal dengan pinasa (bahasa Batak Toba) merupakan tanaman yang tumbuh di perkampungan. Pohon nangka tersebut memiliki mutu dan kualitas tahan lama, tapi sulit dibentuk
K RENO
CEBOO
DOK. FA
menjadi papan karena badan kayu saling mengikat jauh, berbeda dengan pohon lainya. Dalam pemahaman almarhum semasa hidupnya, nangka memiliki buah yang manis serta kerap digunakan sebagai campuran daging suatu pesta. Nangka mampu menjawab kebutuhan orang banyak serta berbuah manis. Pencarian pohon nangka tersebut diperintahkan DL Sitorus kepada hahaanggi martinodohon (bahasa Batak) artinya adik menurut urutan marga. Tuan Naser Sirait, haha-anggi DL Sitorus, Jumat (11/8), mengaku diperintahkan DL Sitorus mencari pohon nangka atau bonani pinasa (bahasa Batak), sekitar empat tahun lalu. Penjelajahan pun dilakukan hingga satu tahun lamanya. Pohon nangka yang dipesan baru ditemukan di Jalan Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara.
Berburu pohon nangka Pohon nangka tersebut tumbuh tepat di perbatasan perkampungan yang memiliki usia sangat tua. Konon pohon itu tumbuh sejak kampung tersebut berdiri.
G
PADAN
Nangka yang dikenal dengan pinasa (bahasa Batak Toba) merupakan tanaman yang tumbuh di perkampungan. Pohon nangka yang ditemukan cukup besar serta memiliki ukuran keliling lingkaran 400 Cm (empat meter). Setelah pohon ditemukan, Tuan Naser Sirait melaporkannya kepada DL Sitorus. Laporan tersebut mendapatkan respons dari DL Sitorus. Selanjutnya lobi harga pun dimulai dan Tuan Naser pun membayarnya sebesar Rp50 juta kepada pemilik nangka itu. Pohon nangka tersebut dipotong sesuai dengan ukuran dan selanjutnya dibawa ke Lampung lewat jalan darat dengan truk khusus milik DL Sitorus.
Saat pengerjaan dilakukan, pinasa tersebut pecah sehingga tidak layak pakai sesuai pesanan DL Sitorus sehingga dilakukan pencarian kembali.Pohon pinasa kembali ditemukan di kampung dengan ukuran yang cukup, diperkirakan memiliki keliling lingkaran 200 Cm. Pengerjaan peti mayat milik DL Sitorus diselesaikan di Lampung selama tiga bulan. Peti mayat itu tidak disentuh paku karena pengerjaannya dilakukan dengan cara dikeruk. Penutup peti dan lobang peti tempat jenazah semua dikorek dan kayu yang dijadikan satu badan atau tidak bersambung. Tuan Naser Sirait selanjutnya memanggil Bagian Panjaitan, yang diketahui mahir dalam pembuatan peti mayat yang kerap disebut dalam bahasa Batak Abal-Abal. Bagian Panjaitan menghabiskan waktu selama tiga bulan untuk mengerjakan abal-abal atau peti mayat pesanan DL Sitorus, dengan imbalan Jasa Rp150 juta hingga selesai. Setelah selesai dikerjakan, peti mayat tersebut disimpan, setelah DL Sitorus meninggal dunia peti atau abal-abal dibawa ke Jakarta lewat pesawat.
Gorga Batak Dari Jakarta, jenazah DL Sitorus dibawa ke kampung halaman menggunakan peti mayat yang sudah tersedia
lewat pesawat. Seluruh bagian peti diukir dengan gorga Batak. Keseluruhan gorga tersebut memiliki makna tersendiri. Bagian Panjaitan, Jumat (12/8), mengatakan bagian kaki dan bagian kepala diikat dengan rotan atau roppu, sedangkan bagian pembatas kepala diberi gorga singa. Ikatan roppu dilakukan setelah jenazah dimasukkan ke peti. Karena peti tidak dapat dipaku, peti akan diikat dengan rotan dan tidak boleh dibuka kembali. Gorga singa memiliki makna raja dan laki-laki. Gorga singa tersebut pantas untuk DL Sitorus, dengan alasan pada 2015 DL, Sitorus dikukuhkan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, sebagai Raja Mangatur Dua, ketika itu masa pemerintahan Bupati Kasmin Pandapotan Simanjuntak. Pesta adat yang dilaksanakan untuk DL Sitorus disebut dengan pesta saur matua sebab sudah memiliki cucu dari anak laki-laki dan anak perempuan, dengan jumlah keturunan sebanyak 17 orang. Menurutnya, tidak semua raja atau pesta saur matua menggunakan peti dari kayu pokok nangka karena keterbatasan ekonomi dan pokok nangka sulit ditemukan. “DL Sitorus layak dan pantas memiliki peti tersebut. Selain kemampuan ekonomi, juga telah membuka lowongan kerja bagi ribuan orang, memiliki sumbangsih pemikiran dan materi bagi pembangunan serta menyekolahkan anak yang tidak mampu hingga ke perguruan tinggi,” ujarnya mengakhiri.(M-2)
PUISI
MUHAMMAD DE PUTRA Menatap Indonesia kedipan matamu busuk serupa mimpi buruk yang membusuk di tidurku kaumasuk. matamu adalah kompas rusak yang mengarak-arak para warga kami agar ‘tak suci. di mimpi ini begitu pengap, penuh oleh matamu yang memata-matai. mimpi ini laksana negeri kami yang penuh orang tak tahu diri tak sudi-suci. negeri ini berisi tatapan peristiwa kedipan sketsa. negeri kami meski, tetiduran mata kami tetap saling bertatapan.
Pertiwi Tunjuki Tanah Air Matamu pertiwi, biarkan aku bertanya di mana tanah airku? aku memang harus pulang setiap orang yang bertualang pasti ingin pulang, dan berceruk di pohon rindang. seperti kita dulu berselonjor di taman dan aku pun menatap matamu. aku memang tak membuang ingatan sebab, telah aku kubur kenangan di lubuk matamu. pertiwi, tunjukkan aku jalan menuju tanah airku mungkin ini akan menjadi mudik terakhir. tapi, biarkan tak ada macet agar aku bisa lagi menatap matamu. tanah airku adalah air matamu dan mata air anak-anak kita.
Gubuk Sastra | 2015
Anak Pertiwi
pertiwi tunjukkanlah tanah airku meski tanah airku terdapat di matamu. Gubuk Sastra | 2015
aku adalah anak pertiwi yang lahir dari rahim bumi kulitku penuh dengan darah tubuhku terisi oleh lelah kutengadah. tubuhku yang tangkai tersadai jalur duka lara biarlah mematah jantung jiwa. ibu pertiwiku, percayalah, dari rahim paling indonesia aku doa ‘kan abadi selamanya. sehingga, dalam sakit paling sengit kukibarkan bendera merah putih di sukma. dan bila aku mati aku pasti kembali ke rahim bumi, di perutmu ibuku pertiwi. Gubuk Sastra | 2015
Angan Nelayan mari kita menari di lautan di palung paling daratan sambil bersenandung menyayapkan doa-doa nelayan berharap umpan bercinta dengan ikan. semoga, doa ini tak hanyut tersadai di laut-laut yang memberi hidup kita garam. kami telah geram...asam...geram! haiii! pertiwi nadi kami telah kami kecup di matamu yang kian basi, dibanjiri pukat yang memerahkan matamu ditumpuki bom yang mendarahkan korneamu, hingga matamu merah, berdarah. kami teruslah bersampan dan bermain bersama badai dan topan yang mencium keningku dengan kecupan paling ibu.
memberhentikan mobil sedan mobil yang dilunasi dengan hasil korupsi. di jalan yang terlaknat ini kutanam ludah di belokan lampu merah anak-anak pengemis meringis menahan tangis. sebab, uang merak habis di makan koruptor yang membayarkannya pada mobil sedan untuk menjemput wanita-wanita setan. Gubuk Sastra |2015
Kunjungi Indonesia kapan ‘kan kau bermain ke indonesia dengan kehangatan cahaya semesta di tinggi etalase megah berjendela.
pertiwi di tanah air, air mata, mata airmu. telahku semanyam mimpi di muara paling ujung biarkanlah ia menjelajah di lautmu yang merah yang darah di matamu terbasah tangisan kami yang tumpah.
engkau memang tamu yang lembut bersama matamu yang jingga seraut senja aromamu yang seharum bunga desa.
kami adalah nelayan yang menccrai ikan dengan harapan seribu umpan.
hei kau! mari ke indonesia. kami tahu bahwa kau adalah ibu yang menyusui kami ibu yang membumikan tanah kami dan kau adalah pertiwi.
meskipun telah lelah dan angan kian pongah setidaknya, telah kami jamah matamu yang kian biru merekah. Pertiwi | 2015
taukahkau bahwa kami adalah pertiwi langit kami adalah cakrawala dan cinta kami adalah ‘kau.
maka kunjungi kami lagi! Sastra Minggu | 2015
Balada Orang Pinggiran di pinggiran jalan yang macet para pengemis berbaris wanita-wanita setan memberhentikan mobil sedan. jalan ini begitu ramai di penuhi asap kendaraan wanita-wanita setan
Muhammad De Putra, lahir 14 April 2001. Bukunya yang telah terbit Kepompong dalam Botol & Timang Gadis Perindu Ayah Penanya Bulan, Sedang meramu buku puisi tunggalnya yang ke-3 Hikayat Anak-anak Pendosa. Puisinya juga termaktub dalam beberapa antologi, seperti Merantau Malam (Sabana Pustaka, 2016), dan TeraKota (Liliput, 2015).
SELEBRITAS
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
CUSTOMER SERVICE:
(021) 5821303
PEMASANGAN IKLAN:
(021) 5812113 / 5801480
HALAMAN 12
TAYLOR SWIFT
LOLA AMARIA
Salurkan Energi
lewat Seni Peran
Dukungan dan keyakinan yang diberikan banyak tokoh favorit di dunia seni peran membuatnya yakin untuk turun bermain teater. PUTRI ROSMALIA OCTAVIYANI putri@mediaindonesia.com
K
IPRAH Lola Amaria di dunia hiburan sudah tidak diragukan lagi. Tidak hanya bermain peran, Lola juga aktif di belakang layar sebagai sutradara dan produser. Saat ini, perempuan berusia 40 tahun tersebut semakin aktif melakukan berbagai kegiatan, tidak hanya seni peran di layar kaca dan lebar, tetapi juga berperan langsung di panggung teater. Salah satu yang terbaru dilakukan perempuan berdarah Sunda-Jawa tersebut ialah bermain dalam pentas teater berjudul Laskar Bayaran bersama Teater Indonesia Kita. Dalam pentas yang disutradarai Agus Noor tersebut, Lola bermain sebagai pemeran utama bersama beberapa tokoh yang telah lama di dunia teater, seperti Cak Lontong, Marwoto, dan grup musik Balawan. “Saya sedang promo film terbaru, tiba-tiba diajak bermain teater bersama Indonesia Kita,” ujar Lola. Sebelumnya, ia mengaku kerap menolak tawaran tampil bermain teater. Namun, dukungan dan keyakinan yang diberikan banyak tokoh favorit di dunia seni peran membuatnya yakin untuk turun bermain. Seni peran tetap menjadi hal yang dicintai Lola, hingga akhirnya ia memberanikan diri bermain teater. “Ini jadi panggung pertama saya. Beda dengan film atau sinetron, kalau salah masih bisa take ulang,” ujar Lola.
Tiga generasi Laskar Bayaran menampilkan wayang tiga generasi. Diwakili tiga dalang asal Bali yaitu I Made Sidja, anaknya, I Made Sidia, dan cucunya, I Kadek Sugi Sidiarta. Mereka menampilkan representasi wayang dari generasi masing-masing. Laskar Bayaran berlatar 2099, ketika korporasi bernama Paradize Capitol Corporation menguasai sebuah negara. Rakyatnya hidup dalam koloni yang serbatertib dan diatur secara ketat. Beberapa adegan lucu juga kerap ditampilkan dalam pertunjukan. “Jadi saya punya metode sendiri memahami peran. Pertama membedah naskah, lalu meriset atau cari informasi, kemudian pendalaman peran, terus membuka dialog dengan sutradara,” ujar Lola. Selain bermain teater, salah satu yang belum lama dilakukan Lola ialah pemutaran film atau layar tancap gratis di pinggir pantai, di kawasan Labuan Bajo, NTT, pada 17 dan 18 Agustus lalu. Kegiatan yang dilakukan secara gratis bagi warga sekitar tersebut memutar film Indonesia dan pergelaran seni lainnya. Acara tersebut juga dilakukan sebagai bentuk perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Film Indonesia yang ditampilkan dalam kegiatan tersebut merupakan garapannya yang berjudul Labuhan Hati. Film yang pertama dirilis pada April 2017 lalu di bioskop itu digarap sebagai bentuk kecintaan Lola pada wilayah Indonesia Timur, khususnya NTT. Perempuan yang sukses berperan dan menyutradarai film Minggu Pagi di Victoria Park tersebut mengatakan sangat menyukai keindahan alam dan budaya di Indonesia bagian Timur. Namun, sayang tidak mudah untuk dapat menjangkau destinasi-destinasi indah tersebut. Dibutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, ia berharap akan semakin terbukanya akses dan perhatian pemerintah pada pengembangan potensi wisata di sana. (H-1)
Bersihkan Medsos untuk Album Baru SETELAH 3 tahun, akhirnya bintang pop muda Taylor Swift merilis single perdana untuk album barunya, Reputation. Sebelum merilis single berjudul Look What You Made Me Do, Taylor secara bertahap menghapus semua unggahan di akun-akun media sosialnya. “Ke mana Taylor yang lama? Saya semakin pintar dan kuat seiring waktu,” ungkap Taylor dalam penggalan lirik lagu tersebut, seperti dilansir Eonline, kemarin. Penyanyi berusia 27 tahun tersebut secara tidak langsung ingin mulai mengubah hidupnya dan memulainya dari awal menjadi lebih baik dan tidak bergantung pada penilaian orang lain. Ia juga sempat mengungkapkan permohonan maaf bila ada unggahan tidak baik dalam media sosial lamanya. Ia tidak hanya memulai kebaruan dalam beraktivitas di dunia maya. Dalam video single tersebut, penyanyi AS yang mulai berkarier sejak usia 14 tahun tersebut mengubah penampilan menjadi lebih dewasa. Ia meninggalkan kesan perempuan muda yang sangat feminin dalam album-album sebelumnya. (Pro/H-1) AP
M JUSUF KALLA
Rutin Senam Dua Kali Seminggu USIA yang sudah menginjak 75 tahun tidak membuat Wakil Presiden Jusuf Kalla enggak berolahraga. Ia justru semakin rajin bergerak untuk menjaga kesegaran tubuh. Setidaknya dua kali dalam sepekan pria yang akrab disapa JK tersebut melakukan senam. Belum lama ini, rekaman dirinya tengah melakukan olahraga senam beredar di dunia maya. Dengan menggunakan pakaian olahraga berwarna merah putih, JK senam bersama beberapa rekan kerja dan masyarakat sekitar. “Begini cara Pak JK menjaga kebugaran, Rabu dan Sabtu selalu menyempatkan olahraga,” ujar juru bicara JK, Husain Abdullah, dalam akun Twitter-nya @husainabdullah1, kemarin. Berbagai komentar positif bermunculan, terutama setelah JK baru saja diisukan mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit. JK yang mendengar hal itu muncul dan menegaskan dirinya sehat dan masih berkegiatan seperti biasa. (Pro/H-1) ANTARA
GAL GADOT
Jawab Pengkritik FILM Wonder Woman menjadi salah satu film box offi ce, yang menginspirasi banyak perempuan di seluruh dunia, serta mengubah Gal Gadot menjadi super bintang. Status super bintang ini ternyata membuahkan banyak kritik bagi aktris asal Israel. Yang lebih kontroversial ialah topik yang membahas tubuhnya yang kurang berisi sebagai seorang perempuan superhero. Banyak yang menilai penampilan Gadot tidak mewakili perempuan Amazon sebenarnya, sesuai mitologi Yunani. Dalam wawacara di majalah Rolling Stones, Gadot merespons bahwa ukuran sepasang bagian tubuh bukan sesuatu yang ditonjolkan di film ini. Jika disesuaikan dengan sejarah mitologi Yunani, semuanya pasti semakin jauh dari bayangan para pengkritis. ‘’Tolong dengarkan, jika ingin sesuai (tampilan) perempuan Amazon, mereka cuma punya sebelah saja. Jadi maksudnya apa? Apa karena dada dan pinggul saya kecil? Apa itu mengubah sesuatu?’’ ujarnya menjawab pengkritik. (Pro/H-1)
AFP
MI/ADAM DWI
ONLINE
Termotivasi Saran sang Legenda TEPAT pada 10 tahun menjadi atlet tolak peluru, Eki Febri Ekawati, meraih emas pertama, sesuai dengan wejangan sang legenda Christian Hadinata yang menjadi juara All England setelah 10 tahun berkarier. (Olahraga)
ASN Ditangkap Terduga Saracen APARATUR sipil negara (ASN) terlibat jaringan penyebar berita bohong (hoaks) kelompok Saracen. Dua ASN, yakni di Bantul, DIY, dan NTB ditangkap karena terkait dengan Saracen. (Nusantara)
Tiga Penyebab Jemaah Ajukan Pulang Cepat UMUMNYA jemaah yang mengajukan tanazul (pulang cepat) ialah jemaah yang sakit, mengalami masalah visa, dan penggabungan mahron. Namun, ada juga jemaah yang mengajukan tanazul dengan alasan dinas. (Humaniora)
Cara Mengubah Tampilan Facebook ke Bahasa Jawa ADA banyak cara agar tampilan Facebook Anda terlihat unik dan menarik. Facebook sudah menyediakan fasilitas berupa gambar sampul (cover picture) dan gambar profil (profile picture) sehingga Anda bisa tampil berbeda dengan pengguna lain Facebook. Namun, jika Anda merasa tampilannya masih kurang unik, hal selanjutnya yang bisa dilakukan ialah
mengatur tampilan bahasa. Tahukah Anda Facebook juga punya dukungan terhadap bahasa Jawa? Begini langkah-langkah mengubahnya. Pertama, masuk ke akun Facebook Anda. Kedua, akses menu pengaturan (setting) dengan cara klik tombol panah yang ada di pojok kanan atas tampilan Facebook. Ketiga, dalam pengaturan, pilih bahasa (languages) dan Anda akan menemukan tiga bagian pengaturan. Ganti bahasa pada bagian pertama yang merupakan pengaturan bahasa tampilan pada Facebook. Jika Anda ingin mengubah tampilannya menjadi bahasa Jawa, pilih ubah dan pilih bahasa Jawa. Anda juga bisa menggunakan bahasa lain, seperti Sunda dan Melayu. (MMI/H-1) AFP
Go-Jek Mendapat Dana Segar Rp16 Triliun JD.com, perusahaan ecommerce yang menjadi pesaing Alibaba, telah setuju menanamkan investasi di Go-Jek dalam pendanaan sebesar US$1,2 miliar (Rp16 triliun). Informasi tentang hal ini pertama kali dilaporkan the Information yang mengutip narasumber Techcrunch. Dengan suntikan dana ini, nilai GoJek akan menjadi US$3 miliar (Rp40 triliun). Sebelumnya, pada Mei lalu, telah muncul laporan Go-Jek akan mendapatkan pendanaan baru setelah Tencent setuju memimpin ronde pendanaan tersebut. Namun, tampaknya proses ini memakan waktu lebih lama daripada
ANTARA
yang diperkirakan. Keikutsertaan JD.com, rekan lama Tencent, dalam pendanaan kali ini sudah hampir dapat dipastikan. Saat ini Go-Jek terus mengembangkan layanan pembayaran digital dengan harapan akan dapat meningkatkan kesetiaan pelanggan untuk bersaing dengan Grab dan Uber. (MMI/H-1)
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
HALAMAN 13
HLM 14 Peradaban Nusantara dan Shibuya
HLM 18 Dorong lalu Meluncur
HLM 21 Perpaduan Nikkei dan Peru di Ketinggian
GAYA URBAN
FOTO-FOTO: MI/SUSANTO
Bela Diri Perlawanan Filipina Awalnya, stick fighting merupakan bela diri yang diterapkan masyarakat Filipina ketika mereka dijajah Spanyol.
TONTON VIDEONYA DI:
FARIO UNTUNG TANU
fario@mediaindonesia.com
D
ENGAN baju pelindung tubuh yang tebal dan berleher tinggi, dua pria itu sekilas seperti samurai yang sedang bertarung. Namun, kesan tradisional tidak juga kuat karena mereka menggunakan celana pendek ketimbang celana panjang ala samurai. Tidak hanya itu, yang paling membedakan dari pertarungan samurai ialah suara kayu yang beradu. Tak tok tak tok tak tok.... Begitu suara nyaring saat tongkat kayu mereka beradu. Stick fighting, demikianlah sebutan olahraga bela diri yang sedang dimainkan dua pria tersebut di Combined Martial Arts Academy, Jakarta, Selasa (22/8). Meski sekilas mirip beladiri asal Jepang, nyatanya stick fighting berasal dari Filipina. “Jadi, awalnya muncul stick fighting ini memang karena kebutuhan dari masyarakat lokal Filipina untuk melawan penjajah dari Spanyol. Karena senjata tajam mereka semua
diambil dan yang paling mudah adalah tongkat ini untuk melawan,” tutur salah satu instruktur stick fighting di Combined Martial Arts Academy, Taufik Nandipinto. Setelah masa penjajahan, stick fighting berkembang sebagai olahraga. Tidak hanya di Filipina, seni beladiri ini meluas ke berbagai negara lain di kawasan Asia Tenggara. g “Perpaduan antara olahraga, seni “ bela diri menjadikan stick fighting b mudah diterima dan digeluti banyak pihak,” tambah Taufik. Salah satu penggemar stick fighting ialah Herry Wicaksono. Pria 30 tahun yang memang gemar menggeluti olahraga beladiri itu mengaku sudah dua tahun berlatih olahraga impor ini. Menurutnya, berlatih stick fighting cukup menantang dan seru karena menggabungkan keahlian menggunakan tongkat pendek dan tangan kosong. “Kalau dilihat sepintas memang latihannya pasti menggunakan tongkat pendek dan saling adu, tapi ada juga latihan satu tongkat yang dibalut busa dan satu dengan tangan kosong tanpa menggunakan pelindung apa pun. Di sini seni bela dirinya sangat terasa,” tutur Herry. Keberanian dan kekuatan fisik menurut Herry sangatlah penting jika ingin menggeluti olahraga ini. Pasalnya, fighter harus siap menerima puluhan, bahkan ratusan pukulan ke badan dengan tongkat yang dibalut dengan busa. “Memang dibalut busa, tapi kalau puluhan sampai ratusan kali di pukul ke badan pasti juga akan biru-biru. Tapi kalau sudah terbiasa, tentu akan semakin kuat dan tahan,” canda Herry.
MASA PENJAJAHAN: Bela diri stick fighting muncul saat Filipina dijajah Spanyol setelah masa itu, stick fighting digemari sebagai olahraga.
Fisik Layaknya perpaduan olahraga dan seni bela diri pada umumnya, kelas stick fighting mengharuskan setiap petarung memiliki kekuatan fisik dan stamina yang mumpuni. Oleh karena itu, sebelum kelas dimulai, dipastikan, tetap akan ada latihan fisik untuk menunjang latihan inti. “Latihan fisik tentu ada. Karena ini seperti kelas biasa, akan ada pemanasan, pelemasan otot terutama tangan, latihan fisik, latihan teknik, dan sparing antar petarung,” tutur Taufik. Ia mengaku menerapkan latihan kardio kepada murid-muridnya. Sebab, latihan tersebut menurutnya sangat efektif bagi seorang petarung untuk melatih stamina dan kekuatan fisik. Barulah setelah latihan fisik, Taufik akan menerapkan latihan teknik dan gerakan serta berujung pada sesi tanding antarpetarung. Pada bagian ini, petarung diwajibkan menggunakan alat pelindung lengkap. “Nah saat sparing, baru kita membebaskan petarung mengeluarkan teknik dan skill-nya secara bebas. Dalam kurun 3 kali 1 menit,” paparnya. Saat pertandingan, Taufik menjelaskan semua bagian atas tubuh yang terlindung pakaian busa dapat menjadi target pukulan. Pertandingan akan dihentikan jika ada tongkat petarung yang terlepas atau jatuh. “Kalau saat pertandingan, semua bebas menyerang tanpa ada henti selama semenit, kecuali kalau stik terjatuh. Jadi itulah serunya stick fighting ini, lebih menantang,” pungkasnya. (M-3)
Manfaat Stick Fighting
KOMUNITAS
- Melatih adrenalin
Tempat: Combined Martial Arts Academy (CMAA)
- Membentuk otot tangan - Melatih konsentrasi - Menjaga diri - Meningkatkan fisik dan stamina - Melatih mental
Jadwal: Selasa (19.00-21.00), Sabtu 08.00-10.00) Biaya: 300 ribu/bulan atau 75 ribu/kehadiran Jenis Gerakan: - Front jumping strike - Side jumping strike - Spinning strike
Jaga Diri I Made Karunia Atmaja juga tampak antusias menggeluti bela diri stick fighting. Pria 21 tahun kelahiran Bali itu punya tujuan khusus, yakni mengasah kemampuan bela diri. “Kalau saya memang untuk bisa bela diri dan utamanya jaga diri supaya kalau terjadi apa-apa, saya bisa hadapi,” jelas Atmaja, sapaan akrabnya. Menurutnya, manfaat berlatih stick fighting sangat bagus untuk kehidupan seharihari, apalagi jika ia harus kerap keluar malam untuk bekerja. “Kan kita tahu kalau di luaran itu cukup bahaya, apalagi kalau sudah malam. Jadi dengan latihan menggunakan tongkat ini sudah seperti menjaga diri dalam keseharian saja,” kata Atmaja. Di sisi lain, Atmaja mengaku kemampuan bela diri tidak lantas membuatnya merasa jagoan. Ia juga mengambil sportivitas dan kejujuran dari olahraga ini. Salah satunya bahwa pertarungan tetap memperhatikan keseimbangan kemampuan dan kekuatan lawan, serta tidak bermaksud sengaja membahayakan orang lain. (Rio/M-3)
14
PESONA
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
Peradaban Nusantara
dan Shibuya Bagi Edward Hutabarat, lurik bukan sekadar kain, melainkan wastra yang mencerminkan peradaban bangsa. Sementara itu, dalam koleksi terbarunya, Tri Handoko mengangkat peradaban sibuk di Shibuya. SURYANI WANDARI wandari@mediaindonesia.com
G
EDWARD HUTABARAT
FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI
AUN panjang ala jubah itu sekilas hanya kental dengan nuansa resor. Sebabnya ialah motif bergaris besar berwarna biruputih, ditambah lagi tiga simpul tali sebagai kancing di bagian depan. Namun, busana itu sesungguhnya juga sarat kisah. Hal itu ada pada material kain lurik yang digunakan. Demikianlah yang disuguhkan Edward Hutabarat lewat peragaan busana bertajuk Tangan-Tangan Renta di Plataran Ramayana, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (23/8). Dalam peragaan yang juga serangkai dengan pameran fotografi, video, hingga instalasi tersebut, Edo--panggilan akrab sang desainer--menonjolkan lurik. Lurik memang bukan barang baru bagi Edo. Desainer yang sudah lebih dari 35 tahun berkarya ini setidaknya sudah 7 tahun mendalami lurik. Dalam konferensi pers sebelum peragaan, Edo melihat lurik mencerminkan kehidupan bangsa, khususnya di wilayah Klaten dan Yogyakarta. Seperti juga batik, lurik kerap dibuat untuk merepresentasikan tahapan kehidupan, mulai kelahiran hingga kematian. “Itu peradaban. Kain tradisi hadir dalam setiap fase kehidupan penting seorang manusia. Proses pembuatannya pun melibatkan banyak
perajin yang penuh cinta dan dedikasi. Itu mengapa saya katakana sebagai kain peradaban karena terdapat cerita pada setiap lembarnya,� kisah Edo. Lewat peragaan ini pula Edo bermaksud meningkatkan kesadaran untuk melestarikan lurik di kalangan generasi muda. Salah satunya dengan menonjolkan lurik dalam busana. Terlebih, menurutnya, lurik memang memiliki daya tarik dan pesona tinggi. Sebab itu, lurik dapat bersanding dengan merek apa pun. Penggunaan lurik ini pada selanjutnya akan mendorong terus lahirnya generasi perajin lurik. Sekarang ini perajin lurik umumnya sudah berusia lanjut. Sementara anak muda tidak begitu tertarik menjadi perajin lurik.
Kamuflase seperti di Keramaian Shibuya Di peragaan lainnya, yang berlangsung di awal Agustus, potret peradaban juga menjadi inspirasi koleksi. Hanya, di koleksi milik Tri Handoko tersebut, peradaban yang ditonjolkan ialah peradaban sibuk di Jepang, tepatnya di kawasan Shibuya. Di kawasan yang memang dikenal sebagai pusat perbelanjaan ini, ada sekitar dua juta orang lalu-lalang setiap hari. Beragam aktivitas dan pertukaran informasi terjadi begitu cepat setiap detiknya. Tanpa ada kata yang saling terlontar, manusia saling berkomunikasi melalui
AUSTERE BY 3 HANDOKO
DOK AUSTERE BY 3 HANDOKO
tatap dan gerak. Fenomena itu pun ditangkap Tri Handoko. Membawa label Austere by 3 Handoko, pria yang menjabat creative director di label itu mengangkat sisi humanisme Shibuya. “Inspirasi ini datang dari beberapa bulan yang lalu setelah melakukan perjalanan ke Jepang. Kebetulan saya tinggal dekat dengan persimpangan Shibuya. Ya, ini social experince yang saya rasakan sendiri,� kata Handoko dalam konferensi pers, di Qubicle Center, Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (9/8). Handoko memilih warna-warna natural untuk koleksi busana uniseks ini, seperti cokelat, hijau, biru muda, abu, dan putih. Dengan siluet lebih modern nan klasik, busana ini hadir dalam blazer, celana baggy, luaran, trench coat, hingga shirt dress. Rancangannya pun tampil dengan beberapa motif seperti garis horizontal. Garis ini dimasukkan untuk mencerminkan persimpangan yang sibuk. (*/M-3)
EDWARD HUTABARAT
TRAVELISTA
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
15
Tersihir Energi sang Samurai Dua hari menjelajahi Fuji, samurai, kuil, serta semangat warga lokal mengelola industri wisata.
Kuil Kunozan Toshogu FOTO-FOTO: MI/ ZICO RIZKI
ZICO RIZKI
miweekend@mediaindonesia.com
M
ATAHARI sudah mulai mengambil alih terangnya pagi di Shizuoka, Jepang. Saat itu pukul 07.00. Hari itu Maeda, kawan yang mendampingi kami menjelajah, tidak memberi tahu kami ke tempat mana kami dibawa. Setelah lebih dari setengah jam mengitari Kota Shizuoka yang sepi di pagi hari, kami mencapai jalan yang terus menanjak dan meliak-liuk. Beberapa menit, yang bisa kami lihat ialah rumah warga dan bukit yang dipenuhi pohon pinus. Namun, setelah panorama itu hilang, mata segar sekali melihat hamparan perkebunan dan sawah yang tertata rapi dengan lanskap pegunungan. Saat posisi sudah mulai meninggi, lanskap gedung-gedung di Kota Shizuoka terlihat. Namun, tak lama kemudian, hutan pinus yang lebat dan menjulang tinggi mulai mengerubungi pandangan mata. Saking lebatnya, sinar matahari pagi hanya sedikit menerobos untuk menyinari jalan. Tak sadar, sekonyong-konyong
muncul pemandangan ‘sang Fuji’ yang megah di depan mata. Namun, hanya sebentar saja kami melihat sensasi kebesaran Fuji karena kembali terhalang rimbunnya pinus. “Segala pemandangan ini merupakan wisata lanskap Nihondaira yang dikenal sebagai dataran tinggi ketika wisatawan dapat melihat satu paket pemandangan, terdiri atas perkebunan, Kota Shizuoka, hutan pinus, perbukitan, dan Gunung Fuji,” ujar Maeda. Letak kawasan ini yang berada pada ketinggian 308 meter dpl menjadikannya sebagai ikon pariwisata kebanggaan Shizuoka, bahkan Jepang!
Menggantung di atas hutan Kami kemudian berhenti di sebuah kompleks tempat parkir dengan sederet toko cendera mata dan penganan yang baru dibuka. Sejauh mata memandang sepertinya itu merupakan salah satu bukit tempat menikmati indahnya pemandangan Nihondaira. Berjalan pelan di depan, Maeda memandu kami memasuki bangunan putih dan abu-abu. Tak lama
setelah masuk, kami tiba di lorong menurun dengan banyak anak tangga. Tangga demi tangga menurun kami susuri. Sesaat Maeda menghampiri jendela dan membelikan sebuah tiket bertuliskan tulisan kanji. Di ujung, bertemulah kami dengan sebuah pelataran yang dikerumuni banyak orang. Beberapa struktur tiang serta kabel raksasa menyita pemandangan, menjulang di atas hutan. Sebuah kereta gantung perlahan menanjak menghampiri antrean pengunjung. Pemandu wisata menyapa dengan bahasa Jepang yang lantang, menyambut masuknya pengunjung dalam kereta gantung dengan kapasitas sekitar 30 turis. Tarifnya 1.100 yen. Seusai pintu tertutup, kereta gantung berjalan menurun, perlahan melintasi pemandangan hutan belantara di bawahnya. Sekitar 10 menikmati dan merasakan sensasi perjalanan menggantung di atas hutan belantara. Setiba kami di ujung perjalanan, sejumlah anak tangga yang menjurus ke dalam hutan menyambut.
Tempat persemayaman Di ujung anak tangga, pendeta Shinto dan wisatawan berlalu lalang melintasi gerbang besar. Kami harus menaiki puluhan anak tangga batu, hanya ada potongan bambu yang bisa dipakai untuk membantu menopang tubuh. Sebelumnya, kami harus membayar tiket 500 yen. Gerbang berwarna dominan merah itu bernama Gerbang Romon. Di kedua ujung sisinya tersimpan dua patung pemanah, yakni Udaijin dan Sadaijin yang diyakini merupakan tokoh penjaga bangunan. Kunozan Toshogu, begitulah nama dari bangunan yang begitu disakralkan masyarakat Shizuoka dan masyarakat Jepang itu. Bangunan itu merupakan kompleks kuil persemayaman sang samurai sekaligus salah satu Shogun termasyhur Jepang, Ieyasu Tokugawa. Kala kami melintasi gerbang Romon, terlihat beberapa struktur yang didominasi batu. Sangat berbeda suasana dan udara sebelum dan sesudah melewatinya. Anda akan merasakan suasana yang lebih sejuk dan perasaan tenteram. Terdapat sebuah bak kayu berisi air untuk menyucikan diri
Terpapar energi positif
bagi penganut aliran Shinto, tapi juga dapat dikonsumsi pengunjung. Saya menikmati betul kesegarannya. Kunozan Toshogu pada dasarnya dibuat dengan bertingkat-bertingkat. Kami berkali-kali menemukan anak tangga batu hingga mencapai ujung kompleks kuil itu. Di tingkat selanjutnya, terlihat pohon ume dan sakura dengan bunga yang indah, merah muda, dan putih. Terdapat pula sejumlah rumah tradisional kuno alias Haiden dengan akses terbatas, tampak sangat terawat dan sebuah dinding dari susunan drum sake bertulisan kanji. Terdapat Haiden yang berbeda dari lainnya di sini. Di pelatarannya, para perempuan berkimono menjajakan mochi dan cendera mata. Di salah satu bagiannya, terdapat ruangan yang rapi dengan ornamen dan pajangan yang disebut sebagai koleksi pribadi ‘sang Shogun’. Istilah terbatas itu bukan berarti tidak bisa dimasuki. Jika pengunjung membeli salah satu camilan atau cendera mata dari para perempuan berkimono, Anda mungkin diajak melihat dalam ruangan, bahkan berfoto.
Bangunan utama di kompleks kuil ini berwarna merah, hitam, dan emas dengan arsitektur bergaya Gongen dan ukiran yang teramat indah, dan menjadi pusat keramaian. Harum dupa menguar dan terdengar lantunan mantra yang khidmat. Beberapa warga lokal melemparkan koin, membunyikan lonceng, serta mengepalkan tangan, berdoa menghadap ke dalam kuil Shinto itu. Lanjut menelusuri jalan setapak menanjak, Anda akan bertemu akhir kompleks kuil di tengah hutan itu. Terdapat kawasan yang didominasi bebatuan, tersusun seperti candi, menampilkan sebuah struktur berbentuk lonceng dari tembaga. Itulah Shinbyo, tempat tubuh sang Shogun bersemayam. “Dalam kuil yang masyhur itu, ada energi positif yang sangat besar. Siapa pun, setelah menjelajahi Kunozan Toshogu, dia akan merasa tubuhnya ringan serta terbebas dari energi dan pikiran jahat. Penganut Shinto percaya, spirit samurai yang besar dari sang Shogun masih tersimpan di sana. (M-1)
Harmoni Pantai dan Gunung
Pendeta Shinto
Kereta gantung
Shinbyo
Panorama dari atas kereta gantung
PENJELAJAHAN lainnya di Shizuoka, kami menuju Miho No Matsubara, pantai sepanjang 7 km dengan pemandangan langsung Gunung Fuji. Pantai berpasir hitam itu masuk sebagai situs warisan dunia UNESCO sejak 1999. Di sini, pemandangan terbaik Fuji dapat dinikmati. Lebih asyiknya lagi, wisata ini gratis. Kami menempuh jalur tercepat, menggunakan jalan raya, menghemat waktu sekitar setengah jam. Namun, kita juga dapat mengaksesnya melalui jalur kendaraan umum, dengan kereta cepat hingga ke Stasiun Shimizu, diteruskan dengan bus umum di Halte Shimizu Ekimae menuju Mihono Matsubara-iriguchi. Rute ini bisa dipantau lewat peta Google di ponsel. Dalam perjalanan menggunakan mobil, kami melewati jalan yang disebut tol kuno alias rute No 150. Jalanan ini berbatasan langsung dengan Teluk Suruga dengan suguhan panorama langsung gunung Fuji. Di tengah-tengah perjalanan, kami rehat menikmati hasil olahan stroberi organik. Kedainya banyak ditemui di pinggir jalan rute no 150.
enda Hagoromo-No-Matsu,” ujar Maeda.
Legenda sang dewi
Setelah 45 menit berkendara, kami pun tiba di pintu masuk, disambut hutan pinus. Puluhan ribu pohon pinus berusia ratusan tahun menyuguhkan lanskap terbaik untuk berfoto.
Miho no Matsubara, paket lengkap Maeda menyebutkan, mendatangi objek wisata ini termasuk ‘untung-untungan’ karena seperti yang kami alami, awan besar yang terbang di sekitar gunung menghalangi pandangan menuju ikon kebanggaan masyarakat Jepang itu.
Namun, untuk berburu spot foto terbaik, kami berjalan sekitar 2-3 km untuk mendapatkan panorama Fuji yang dijamin baik, lengkap dengan lekukan Pantai Matsubara. Ada pula struktur penahan ombak dan jembatan buatan kecil untuk memancing. “Miho no Matsubara merupakan objek wisata panorama alam di Prefektur Shizuoka dengan paket lengkap. Selain wisata pantai dan lanskap gunung, hutan pinus, dalam satu tempat, Pantai Miho kental dengan budaya. Pantai berpasir hitam ini termasyhur karena merupakan lokasi leg-
Kisahnya, Dewi Hagoromo yang terkagum-kagum dengan keindahan Pantai Miho turun dari langit untuk berenang. Ia meletakkan selendang saktinya untuk terbang di salah satu pohon pinus. Seorang nelayan yang menemukan selendang Hagoromo mengambilnya dan tidak berniat memberikannya kembali. Hagoromo pun memohon dan bersedia melakukan semua keinginan nelayan itu. Permintaan Hagoromo diluluskan dengan syarat ia harus menari. Hagoromo menyanggupinya, dan ia pun menari di bawah sinar bulan purnama sebelum kembali ke langit. Pohon pinus tempat selendang Dewi Hagoromo tertinggal masih ada hingga sekarang dan terletak paling dekat dengan pantai. Terdapat juga sebuah bangunan sakral di dekat pohon itu. Setiap akhir pekan kedua Oktober penduduk Shizuoka mengadakan Festival Hagoromo di sekitar pohon legendaris itu. Wujudnya, tarian obor api dipadukan dengan gerakan modern. (*/M-1)
16
MUDA
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
Petani Digital, dari Ponsel Pantau Kebun Cabai
(Kiri): Tampilan aplikasi Habibi Garden di ponsel petani. Sesudah melalui The NextDev Academy, teknologi berkategori smart rural ini dikembangkan secara berkesinambungan dalam program Peduli Tani Anak Negeri (PETANI). (Kanan) : Aplikasi elektronik agrobisnis di kebun uji coba di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
HOW TO
Ikutan The NextDev Academy! JANGAN sampai kelewatan The NextDev Academy, ajang tahunan untuk mengasah kualitas aplikasi kreasi startup sekaligus kompetisi! Adita Irawati, Vice President Corporate Communications Telkomsel, menegaskan teknologi mobile di tangan anakanak muda yang kreatif akan menjadi solusi. • Dalam fase akhir penjurian, para finalis ditantang untuk melakukan serangkaian aktivitas yang bertema Meet The Entertainer, Meet Your Customer, Meet The Investor, dan Meet The Government, guna melihat kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan berbagai stakeholders. • Setelah kompetisi The NextDev berakhir, Telkomsel berkolaborasi dengan beberapa peserta di antaranya Habibi Garden, dan Eragan dalam upaya menghadirkan solusi bagi petani. Keduanya digandeng untuk mengembangkan PETANI (Peduli Tani Anak Negeri), sebuah program e-agriculture yang bertujuan memberdayakan petani di Indonesia dari hulu ke hilir melalui teknologi, khususnya seluler dan Internet of Things (IoT). • Solusi PETANI menggabungkan kemampuan Habibi Garden yang dapat memonitor kondisi tanaman secara real-time dan
Eragano dalam mengembangkan solusi dari hulu ke hilir untuk petani dengan menghadirkan ahli pertanian dan pendampingan dengan memanfaatkan platform digital. Dalam kolaborasi ini, Telkomsel menyediakan produk dan layanan broadband untuk menghadirkan konektivitas pada aplikasi dan sistem yang dikembangkan. • Sebagai pilot project, PETANI akan diterapkan untuk komoditas cabai di Lampung Selatan dan untuk komoditas kentang di Garut, Jawa Barat dengan luas areal lahan yang digarap mencapai sembilan hektar. Program ini melibatkan lebih dari dua kelompok petani dengan menerapkan sistem otomasi pada mekanisme pengairan, pemupukan, dan intensitas cahaya, serta penggunaan sensor pembaca kondisi tanah sebanyak 560 unit. Saat ini Telkomsel bersama Habibi Garden dan Eragano sedang memasuki masa persiapan untuk implementasi. • Dengan memanfaatkan kekuatan jaringan yang stabil di berbagai lokasi pertanian atau perkebunan, solusi ini pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani, mengurangi biaya, dan meminimalisasi kemungkinan gagal tanam. (Zat/M-2)
Di Lampung, dan Garut, aplikasi e-agriculture menghubungkan petani, sensor, kebun, hingga pasar. IIS ZATNIKA
muda@mediaindonesia.com
P
EKAN-PEKAN terakhir menuju September ini, kesibukan di kantor Habibi Garden di kawasan Kayuringin, Bekasi, Jawa Barat, mencapai puncaknya. Namun, kerja keras bukan terjadi di balik monitor komputer, tujuh anggota tim berbagi tugas, Irsan Rajamin, sang pendiri, berfokus pada produksi sensor. Ada pula, tim lapangan yang mengawal kinerja kebun percobaan tomat di Desa Pasir Cina, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Sensor, cabai, dan aplikasi dikorelasikan Habibi Garden. Jika di Cianjur, masih berupa uji coba, pada awal September mendatang, kerja riset, pengembangan teknologi informasi, rekayasa perangkat keras, lunak, teknik pertanian, sosialisasi dengan petani serta berbagai lingkup kerja lainnya, akan diimplementasikan. Pada tahap awal, ada 300 meter green house atau rumah kaca yang dijadikan kebun pembibitan serta 9 hektare kebun pembesaran, di Kalianda, Lampung, serta Garut, Jawa Barat yang akan menjadi pembuktian kinerja inovasi mereka. “Aku sendiri fokus ke sensor, kebutuhannya sekitar 1.000 unit, tantangannya desain sistem harus dipastikan. Sensor menjadi salah satu kunci dalam sistem pertanian presisi,” ujar Irsan Rajamin, 28, lulusan STT Telkom, Bandung, kepada Muda, Kamis (24/8) Bersama Dian Prayogi, 28, alumnus ITB, kawan satu SMA-nya, Irsan mendirikan Habibi Garden, start-up yang disebutnya, memungkinkan petani melakukan kerjanya lebih efisien, pun memacu hasil panen hingga 200%. Dengan menargetkan petani sebagai bagian dari masyarakat digital, teknologi mereka menjadi salah satu dari tiga terbaik The NextDev 2017, kompetisi dan ajang inkubasi yang digagas Telkomsel dengan pendaftar 1.000 start-up.
Sensor dan otomatisasi Berfokus pada pengembangan Internet of Things (IOT), Irsan mengklaim Habibi Garden memanfaatkan sensor realtime Selain itu, ada pula petunjuk bagi petani untuk melakukan berbagai kegiatan, termasukkegioatan manual, seperti membersihkan lahan dari gulma, hingga mengisi pulsa internet. Petani yang menjadi salah satu bagian dari masyarakat digital, kata Irsan, menjadikan desa cerdas, smart rural. “Di Jepang, Amerika, teknologi
ini sudah biasa diterapkan petani di sana, untuk menerapkannya di Indonesia, agar efisien dan sesuai kondisi, harus dikembangkan developer lokal, di sinilah Habibi Garden berusaha memberikan dampak,” ujar Irsan yang kini membagi kerja timnya di bidang perangkat keras, mobile development, web development, binsis, keuangan, teknis pertanian hingga tim lapangan. Bermitra dengan Telkomsel, kata Irsan, mereka kini menjalankan project Peduli Tani Anak Negeri (PETANI). Di Garut membudidayakan kentang, sedangkan di Lampung, membudidayakan cabai TW dan keriting. Istimewanya, kolaborasi pun dilakukan dengan start-up lainnya, Eragano, yang lolos hingga tahap 20 besar.
Perangkat ini mengumpulkan informasi, mengolahnya dan memandu kerja sistem pengairan, pemupukan serta berbagai peranti lainnya dalam sistem kerja otomatis. “Kami sebagai solusi teknologi pertanian, mulai produksi hingga pengembangan infrastruktur, Telkomsel yang menyediakan infrastruktur, sedangkan Eragano fokus ke penjualan hasil panen dan pembinaan petani. Kolaborasi ini melatih kami, para start-up, untuk bersinergi supaya dampak yang dihasilkan lebih maksimal,” ujar Irsan.
Tantangan kekinian Mekanisme kerja pertanian digital, lanjut Irsan, sensor mengirimkan informasi tentang kondisi tanaman, di antaranya, temperatur, kelembaban tanah, keasaman, intensitas cahaya, hingga nutrisi. Informasi itulah yang kemudian memacu kerja sistem kontrol yang mengotomasi berbagai kegiatan dan peranti, mulai penyiraman, pengaliran pupuk cair, hingga pengaturan kelembaban. “Karena kini petani menghadapi banyak tantangan perubahan iklim hingga situasi pasar, sehingga intervensi teknologi menjadi tak bisa dihindarkan. Selain otomatisasi, sistem kami juga akan memberikan panduan lewat ponsel. Prinsipnya, petani atau pengusaha agribisnis dapat mengetahui kondisi kebunnya bahkan dari luar kota,” ujar Irsan yang menyebut konsumsi datanya, 2 kb per 15 menit . Buat mengungkit agar petani digital tak cuma ada di Garut dan Lampung, kata Irsan, memang
diperlukan peran pihak ketiga. Kontribusi serupa, yang diberikan Telkomsel, diproyeksikan, kedepannya, dapat dihimpun dari crowd funding. Kehadiran Habibi Garden akan menghubungkan kepentingan para pemberi dana tentang transparansi dan kecepatan laporan, juga akuntabilitasnya, dengan para petani.
The NextDev Academy Intervensi teknologi, kata Irsan yang juga melalui tahapan The NextDev Academy, ajang untuk mengasah dan mempertajam kualitas aplikasi, untuk meningkatkan keterampilan riset, business model hingga branding, akan mengatrol kemampuan petani. “Kementerian Pertanian itu punya petani champion, yang kami jadikan mitra, biasanya, jika petani sukses, dan biasanya sekaligus adaptif itu puas, untuk mendekati petani sekitarnya, lebih mudah. Nah dengan sistem kami, untuk jadi petani champion, dengan pengalaman 25 tahun, bisa dicapai petani muda atau baru,” ujar Irsan yang mengagendakan ke depannya, aplikasi Habibi Garden berkolaborasi dengan petani didasarkan sistem bagi hasil. Bukan cuma dana, kontribusi Telkomsel juga berwujud koneksi optimal. “Makin lancar koneksinya, dengan broadband, tentu makin bagus. Petani wajib punya ponsel, tak perlu yang hi-end, yang penting Android, dan terhubung dengan internet. Perangkat keras yang ada, selain sensor, juga ada kontroler 10 unit, IT camera, repeater, serta access point,” kata Irsan. Sementara peranti teknis pertanian, berupa pipa irigasi, menara air, pompa serta sistem pemupukan cair. Semua investasi peranti lunak dan keras itu, kata Irsan, dalam tahap implementasi, diproyeksikan akan kembali selama 1,5 tahun atau tiga kali panen.
Mentor dan kunjungan kerja Proyek PETANI Kolaborasi dengan Telkomsel ini, pun berbagai pelatihan, forum diskusi, mentoring, penjurian hingga studi lapangan ke Swiss dan Perancis pada tanggal 21-28 Februari lalu telah memantapkan agenda kerja Habibi Garden. Irsan kini mengaku timnya fokus pada agenda membukukan untung dari sektor perkebunan korporasi, dan berkontribusi pada petani. “Yang didapat dari diskusi di Swiss dan Paris, dengan para pelaku start-up di sana, model bisnisnya hampir sama, kami termasuk dalam start-up yang harus fokus pada pengembangan produk, bukan mengumpulkan sebanyak-banyaknya user. Pelajaran lainnya, curi perhatian untuk melakukan perubahan. Strategi sosialisasi, dan publikasi sangat diperlukan,” kata Irsan yang optimisis, ke depan Habibi Garden bisa diadopsi hingga ke Sumatra, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara Timur. (M-2)
FOTO-FOTO: DOK HABIBI GARDEN
(Kiri): DI Lampung, PETANI akan diaplikasikan dalam budidaya cabai, mulai pembenihan hingga penjualan hasil panen. (Tengah ): Tim Habibi Garden, salah satu dari tiga pemenang The NextDev Telkomsel 2017. (Kanan): Tanaman, sensor dan internet, terhubung melalui aplikasi, sehingga petani menjadi bagian dari masyarakat digital.
MUDA
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
Jagoan Skuat Futsal Putri Futsal mengikis rasa galau, dan mendatangkan senyuman.
ADE FITRIYA HILDA Tempat, tanggal lahir:
Tangerang, 2 Februari 1995
Pendidikan:
Mahasiswa Universitas Budi Luhur (semester 8 jurusan public relations)
Prestasi:
SYIFA AMELIA
Politeknik Negeri Jakarta muda@indonesia.com
P
ADA SEA Games 2017 Malaysia yang saat ini tengah berlangsung, Indonesia mengirimkan kontingen terbaik di berbagai macam olahraga, salah satunya futsal. Meski futsal identik dengan olahraga laki-laki, nyatanya Indonesia punya skuat terbaik di nomor putri yang turun di arena. Muda mewawancarai salah satu atlet futsal perempuan, Ade Fitriya Hilda, pentolan timnas futsal Indonesia. Hingga Jumat (25/8) Indonesia berada diperingkat dua sesudah Thailand. Hari ini, Ade dan tim bertanding melawan Vietnam. Yuk simak perjalanan kariernya sebagai atlet! Ceritakan dong perjalanan kamu hingga menjadi atlet futsal putri? Saya menyukai permainan bola itu sejak sebelum SD karena lingkungan di dekat rumah saya mayoritas laki-laki. Kebetulan saya juga sangat dekat dengan kakak lakilaki, jadi kadang suka main sama mereka dan akhirnya menyukai olahraga bola, seperti sepak bola dan futsal. Jadi atlet itu akhir 2009, saat saya kelas 3 SMP, saat itu sekolah bertanding dengan klub futsal Jaya Kencana (JK) Angels. Setelah selesai sparing, saya dipanggil manajer, pelatih, serta dua senior JK Angels. Saya diajak bergabung karena mereka melihat saya paling menonjol dan memiliki potensi. Sejak saat itu saya rutin mengikuti latihan dan turnamen hingga menjadi pemain profesional seperti saat ini. Futsal kan identik dengan olahraga laki-laki, bagaimana pendapatmu? Saya pernah mencoba beberapa olahraga lain seperti badminton dan sepak bola. Kalau sepak bola, saya masih suka karena hampir sama dengan futsal. Futsal identik dengan laki-laki itu benar, tapi nyatanya dalam olahraga ini peluang untuk berkembang dan mengasah skill terbuka lebar. Futsal itu urutan ketiga dalam hidup saya setelah keluarga dan pendidikan. Jadi, saya memang sangat menyukai futsal. Segala macam keresahan dan kegalauan bisa sejenak terlupakan saat main futsal hehe. Bagaimana dengan respons orangtua saat kamu serius di futsal? Mama mendukung apapun yang terbaik, tapi papa sempat menyuruh berhenti, tapi saya tidak mau. Papa lalu memberikan tantangan, pendidikan tidak boleh ditinggalkan dan nilai harus bagus. Saat SMP dan SMA, saya harus masuk 5 besar dan alhamdulillah tercapai. Saat kuliah pun, IPK saya dari semester ke semester selanjutnya tidak boleh turun, minimal stabil dan alhamdulillah bisa IPK 3,5-3,7. Kebijakan seperti itu justru memotivasi dan mama mendukung penuh tantangan papa itu. Permainan futsal putri itu semua aturan dan tekniknya sama kah dengan putra? Futsal putri dan putra tidak ada bedanya, teknik dan aturannya. Di futsal ada teknik passing, controling, dribbling, shooting, chipping, dan kiper. Posisimu di tim? Sebagai flank atau sayap, yang biasanya
“Futsal itu urutan ketiga dalam hidup saya setelah keluarga dan pendidikan. Jadi, saya memang sangat menyukai futsal. Segala macam keresahan dan kegalauan bisa sejenak terlupakan saat main futsal hehe.” melakukan serangan terhadap lawan, tapi merambat menjadi pivot yang bertugas menyelesaikan peluang. Kamu tergabung dalam timnas, ya? Gimana ceritanya bisa dipanggil? Pada 2017, alhamdulillah saya bisa dipercaya menjadi pemain nasional dan mewakili Indonesia di SEA Games. Sejak 2015, banyak sahabat dan kerabat, bahkan beberapa pelatih menginginkan saya masuk timnas karena menilai layak. Tapi saya tidak terlalu terobsesi, hanya jika saya diberi kesempatan, tidak akan menolak. Perjalanan yang cukup panjang, dari 2010–2017. Sebelum masuk timnas, saya mengikuti ajang bergengsi, yaitu Liga Pro Futsal Women Indonesia yang diselenggarakan setiap tahun. Tahun ini, memang saya tidak mau melewatkan kesempatan tersebut, jadi selalu mengeluarkan kemampuan dengan tidak mengubah karakter permainan. Akhirnya saya dipanggil untuk seleksi timnas dan kemudian terpilih. Sebelum SEA Games ini, kami latihan 3 bulan, targetnya juara! Bagaimana menjaga stamina agar tetap fit? Harus menjaga pola makan, olahraga rutin seperti joging, sit up, push up, back up, dan minum vitamin. Bagaimana risiko kontak fisik antarpemain, apakah kamu pernah mengalami cedera parah? Sejauh ini belum pernah cedera, hanya benturan fisik saja dan pernah juga kepala saya ketendang sampai benjol dan biru hehe. Pengalaman menarik saat bertanding? Saat juara 1 AFF 2016, pengalaman paling berharga sampai saat ini. Suka duka menjadi atlet? Asyiknya, bisa menjadi diri sendiri, banyak teman, bisa bahagia, sejenak melupakan masalah. Dukanya, di saat menerima kekalahan, lelah dan sakit karena terlalu over bermain. Bagaimana kamu mengatur energi antara kuliah dan futsal? Sebijak dan sepintar mungkin mengatur waktu, harus seimbang. Disiplin dengan tidak membuang waktu. Harapan ke depan? Semoga futsal putri Indonesia terus berkembang, dari segi peminat tapi juga dari prestasi, dan bisa selalu membanggakan Indonesia! (M-1)
FOTO-FOTO: DOK PRIBADI
• Juara 1 Carlsberg Futsal Tournament 2015 • Juara 1 Women Blend Futsal League (WBFL) 2016 • Juara 1 AFF CHAMPIONSHIP 2016 • Juara 2 Women Profesional Futsal League (WPFL) 2017 • Juara 1 Menpora Cup 2017 • Juara 2 Liga Mahasiswa Regional Jakarta 2016 • Peringkat 4 Liga Mahasiswa Nasional 2016 • Juara 2 Kejurnas UNSOED 2016 • Juara 2 Piala Atmajaya 2016 • Juara 1 Disorda Jakarta 2016 • Juara 3 Liga Mahasiswa Regional Jakarta 2017 • Top Scorer Carlsberg Futsal Turnament 2016 • Best Player Young PWFC Competition 2017
17
18
MEDIA ANAK
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
Dorong
lalu
Meluncur
Bukan digowes, sepeda ini didorong agar bisa melaju cepat.
SURYANI WANDARI
mediaanak@mediaindonesia.com
S
E P E DA m i n i i t u t a m pak menarik perhatian. Selain warna bodinya yang mencolok, seperti merah, kuning, dan hijau dengan ban agak tebal, sepeda ini hadir tanpa pedal kaki. Lo kok bisa? Julukan sepeda ini ialah pushbike, yang sengaja tanpa pedal. Tentu cara mengemudikannya pun unik, yakni dengan dorongan kaki seperti orang berlari, tetapi di atas sepeda. Biasanya sepeda ini sangat ampuh digunakan untuk melatih anak mengemudikan sepeda. Namun jangan salah, peminat pushbike kini semakin banyak dan ada pula kejuaraannya lo sobat. Salah satu yang ikut dalam kejuaraan atau balapan pushbike dari Indonesia ialah Ken Ghaizan, anak berusia 4 tahun yang berasal dari Bali yang sering ikut kejuaraan pushbike hingga luar negeri membawa nama Indonesia. Yuk kenalan!
Sepeda untuk berlatih
Ken Ghaizan (kanan) saat bersiap balapan Strider Cup Asian Championship 2017 di bangkok, Thailand
B I O D ATA Nama lengkap: Ken Ghaizan
Sekolah:
PAUD Mutiara Bunda, Taman Griya Jimbaran Bali
Tempat, tanggal lahir: Cirebon, 19 Desember 2013
Prestasi/kejuaraan pushbike yang pernah diikuti:
• Juara 1 Strider cup Bali 2016 • Juara 1 Strider Cup Kuta Beach Festival 2016 • Semifinalist Strider Cup Asian Championship 2016 di Odaiba Tokyo Japan • Peringkat 5 Strider Cup Asian Championship 2017 di Bangkok Thailand • Semifinalist Open Class Strider Cup Asian Championship 2017 Bangkok Thailand • Juara 1st Malaysia Strider Cup Round 6 di Kuala Lumpur Malaysia FOTO-FOTO: DOK PRIBADI
Ken, begitu panggilan akrabnya, membagikan kisahnya kepada Medi, Jumat (25/8). Ken diarahkan untuk latihan pushbike oleh ayahnya, Wibowo Sulaksono, 37, yang hobi motor trail. “Umur 1,5 sudah mulai menyukai sepeda pushbike bekas kakak dan mulai menirukan ayah yang motor trail. Ayah pun mengarahkan saya untuk latihan bersama di skate park dan tempat yang luas,” kata Ken. Saat itu Ken mengaku belum ada komunitas pushbike di Bali dan peminatnya pun kurang sehingga latihan dengan sang ayah. Pemilihan pushbike pun bukan tanpa alasan lo sobat. Pushbike sebenarnya bagus lo untuk belajar naik sepeda untuk pertama kali. “Karena usia dini tentunya belum bisa seimbang, dengan pushbike ini anak umur 2-5 tahun bisa berlatih keseimbangan dengan sangat cepat,” kata Pak Wibowo. Pak Wibowo pun mengatakan Ken bisa naik sepeda dengan pedal tanpa latihan dan tanpa terjatuh karena sudah terbiasa seimbang saat latihan dengan pushbike. Wah keren kan, sobat?
masuk pendidikan anak usia dini (PAUD) di tahun ini, Ken telah mengukir prestasi dalam kejuaraan pushbike baik nasional maupun internasional lo. Ia pernah menjadi juara 1 Strider
CARI TAHU YUK!
Manfaat
Pushbike 1. Belajar keseimbangan motorik yang pada akhirnya memicu dan memacu perkembangan motorik lain untuk terus meningkat dan berkembang 2. Konsentrasi terasah, akibat koordinasi mata, tangan, kaki, dan badan. 3. Terlatih menghadapi tantangan. Ketika bersepeda, selain harus mengatur koordinasi mata, tangan, kaki, badan, harus berhadapan atau melewati jalan yang terkadang ada belok kanan, belok kiri, naik, turun, bergelombang, berkerikil, suara-suara, warnawarna, serta bentuk-bentuk di tepi jalan. 4. Mempunyai keseimbangan tak sekadar pada motoriknya, tetapi keseimbangan pada kedua belah otaknya (otak kanan dan otak kiri). Hal ini terjadi karena adanya sinergi dari seluruh aspek indra anak, koordinasi total. 5. Kemandirian terlatih dan sangat bermanfaat bagi dirinya serta masyarakat tentang partisipasi sederhana dalam hemat energi dan berwawasan lingkungan. Sumber: Andi Yudha Asfandiyar, pesepeda, penggerak kreativitas dan praktisi pendidikan anak.
Cup Bali 2016, juara 1 Strider Cup Kuta Beach Festival 2016, peringkat 5 Strider Cup Asian Championship 2017 di Bangkok Thailand, dan juara 1 Malaysia Strider Cup Round 6 di Kuala Lumpur Malaysia. Ken pun sudah 2 kali menjadi satusatunya wakil dari Indonesia lo. “Saat ke Jepang ada 2 orang yang mewakili Indonesia, di Thailand dan Malaysia hanya satu, yaitu Ken,” kata Ken. Dalam kejuaraannya itu pun ada pengalaman yang berkesan bagi Ken dan ayahnya, yakni harus bertanding dalam keadaan sakit. “Ken bertanding di Jepang dalam
Selain fisik, sebelum bertanding dirinya harus mempersiapkan latihan start, speed, dan mengatur stepping agar tidak mudah capai.
keadaan sakit. H-1 Ken panas sampai 40 derajat dan minta tidur dengan sepeda karena ayah tidak mengizinkan untuk balapan dan takut sepedanya disembunyikan oleh ayahnya. Keesokan harinya pada saat hari H Ken masih dalam keadaan sakit tapi tetap minta balapan, dan luar biasa Ken bisa peringkat 1 di latihan balapan dan bisa masuk semifinal,” kata Pak Wibowo dengan bangganya.
Persiapkan fisik Perjuangan Ken untuk menang di lintasan pun beragam lo sobat. Selain menguatkan otot kaki, salip lawan, kadang ia terjatuh karena lintasan menanjak, bergelombang, atau tak menoleh posisi lawan. Menurut Ken, selain fisik, sebelum bertanding dirinya harus mempersiapkan latihan start, speed, dan mengatur stepping agar tidak mudah capai. “Ayah selalu antisipasi dengan hadiah seperti permen, atau mainan kecil untuk menjaga mood-nya Ken. Selain itu, safety tetap yang utama antara lain harus siap protektor seperti helm, elbow, dan knee protector, dan gloves,” kata Ken.
Target Pemilik nomor punggung 44 atau nomor favorit sang ayah yang artinya Pegasus dan kehidupan ini kini sedang hobi melihat tayangan Youtube tentang BMX dan motocroos lo. Ya, Ken sadar bahwa dirinya enggak akan melulu pakai pushbike yang diperuntukkan anak usia 2-7 tahun. Sang ayah akan terus memantau potensi Ken dan mengarahkannya. “Setelah pushbike, mungkin arahnya ke BMX atau pocket bike/mini moto-GP,” kata Pak Wibowo. Ken pun berharap ia bisa mengikuti bisa mengikuti kejuaraan dunia. Dukung dan doakan ya, sobat! Semoga Ken bisa mengharumkan nama Indonesia lewat balapan sepeda. (Suryani Wandari/M-1)
Ikut balapan Kecil-kecil caberawit, mungkin itu yang bisa mengg a m b a r k a n Ke n . Meskipun baru
DUTA
MEDIA ANAK
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
19
Wajah Indonesia dalam
Lukisan Koleksi Istana Mari belajar tentang kekayaan alam dan budaya Indoensia lewat lukisanlukisan indah ini. SURYANI WANDARI
mediaanak@mediaindonesia.com
P
ULASAN cat air itu menempel di kanvas-kanvas berukuran besar. Berbagai warna dibuat bergradasi dengan pemilihan warna dan teknik tertentu hingga menciptakan gambar yang indah. Lukisan tersebut diberi pigura dan ditempelkan di dinding. Tak hanya Medi, semua pengunjung Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (24/8) pun menikmati suguhan lukisan yang jarang kita lihat. Ya, lukisan-lukisan ini karya seni koleksi Istana Kepresidenan yang selama ini menghiasi istana, tengah dipamerkan Kementerian Sekretaris Negara. Pameran lukisan ini pun turut dibuka pula oleh Pak Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia, Selasa (1/8) dan akan berlangsung hingga Rabu (30/8). Bertajuk Senandung Ibu Pertiwi, pameran ini dapat dimaknai sebagai Tanah Air, tempat kita dilahirkan dan berkarya bersama-sama. Ibu Pertiwi menjadi gambar bijak bestari yang dihidupkan sebagai sosok imajinasi yang penuh kasih, penjaga, dan pelindung bagi semua.
48 lukisan dari 41 pelukis Sobat, karya seni rupa ini mengingatkan kita terhadap karya para seniman berkualitas tinggi masa lalu lo. Ini menjadi salah satu tujuan diadakannya pameran ini. Selain itu, menunjukkan karya-karya unggulan seniman kita kepada komunitas internasional dan wujud komitmen Kementerian Sekretariat Negara dalam pemeliharaan karya-karya seni unggulan dari masa lalu, yang menjadi koleksi di Istana Kepresidenan.
CARI TAHU YUK
Melukis, salah satu teknik seni rupa dua dimensi memerlukan aneka jenis bahan dan alat. Inilah beragam pilihannya!
1
Pensil, alat yang dapat digunakan menggambar, kepekatan warnanya dibedakan dengan inisial, yaitu H, B, dan HB.
2
Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar potret atau benda yang bertekstur halus.
3
Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama, hanya berbeda kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dusel atau arsir.
4
Drawing pen dan milipen tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil gambar antara drawing pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing pen lebih lunak daripada milipen. Drawing pen dan milipen cocok untuk teknik arsir.
5
Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan bisa bergerak spontan. Tebal tipisnya garis dapat diperoleh melalui tingkat penekanan spidol pada bidang kertas.
6
Cat poster (poster colour) dan cat air (water colour), gambar yang dihasilkan dari kedua media ini hampir sama, bedanya warna cat poster lebih cerah.
7
Tinta bak atau tinta cina, ada yang berupa cairan dan ada yang batangan, warnanya pekat, sesuai untuk membuat blog, dan cara penggunaannya dengan bantuan kuas.
8
Cat minyak (acrylic), terdiri atas beragam warna yang disertai minyak pengencernya. Cat minyak ini digunakan untuk melukis pada kain kanvas.
9
Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan. Kain kanvas menyatu dengan spanram (bingkai kayu yang berguna untuk merentangkan kain). Kain kanvas adalah bidang datar yang dibuat khusus untuk melukis. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih
10 kaku daripada yang digunakan untuk cat air. Bentuknya ada yang pipih, ada pula yang runcing dengan berbagai ukuran.
11
Palet, merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
12
Komputer, merupakan media berkarya yang dewasa ini telah populer. Teknologi digital saat ini memungkinkan untuk membuat teknik gambar yang beragam.
(Sumber: Guraru.org (guru era baru)/M-1)
Pengunjung menikmati lukisan koleksi Istana Kepresidenan
FOTO-FOTO: MI/WANDARI
Pameran ini pun menampilkan lebih banyak lukisan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Ada 48 lukisan dari 41 penulis yang dibuat antara abad 19 dan 20. “Lukisan-lukisan yang dipamerkan itu telah dipilih empat kurator seni terkemuka setelah melalui seleksi cermat dan teliti. Diharapkan, lukisan-lukisan itu sanggup menyajikan karya seni terbaik yang berpadu dengan kekayaan makna di dalamnya,� kata Pak Pratikno, Menteri Sekretaris Negara, dalam sambutan dalam bukunya.
Alam, mitologi, dan religi Sebanyak 48 lukisan itu terdiri atas 12 lukisan keragaman alam yang merupakan bagian dari daya tarik Kepulauan Nusantara yang saat ini menjadi keunggulan wisata dunia, seperti lukisan berjudul Pantai Flores, karya Basoeki Abdullah pada 1942 dan Pemandangan di Sulawesi oleh Henk Ngantung pada 1954. Karya ini sebagai penanda pada masa itu para pelukis sudah menjelajah ke berbagai pelosok dan merekam pemandangan alam, misalnya, nyiur di pinggir pantai, ombak yang bergulung, pepohonan rindang, gunung yang tinggi, dan sawah yang luas dengan padi yang menguning. Ada pula 11 lukisan menggambarkan dinamika keseharian, misalnya, dari kalangan petani, nelayan, dan para pegagang. Pemandangan itu umum pada masanya, tapi masih berjejak hingga kini lo sobat. Selain itu, terdapat lima lukisan dengan tema tradisi dan identitas. Di sini ditampilkan lukisan perempuan berkebaya seperti lukisan berjudul Potret Sumilah oleh Soedibio, Wanita Berkebaya Hijau oleh Thamdijin dan Tiyul oleh Sudarso. Koleksi perempuan berkebaya ini menunjukkan kebaya menjadi tradisi dan identitas berbusana di Indonesia. Satu lagi sobat, lukisan yang tak kalah dikagumi pengunjung ialah yang bertema mitologi dan religi. Ya, masyarakat Indonesia kaya dengan nilai-nilai mitologi yang berasal dari perpaduan agama-agama besar, yaitu Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha serta cerita kerajaan-kerajaan besar yang tumbuh di Jawa dan pulau lainnya. Ada pula yang menggambarkan mitologi, seperti Nyai Roro Kidul.
Aneka kegiatan Selain lukisan koleksi Istana Kepresidenan, ada pula kegiatan lain yang tak kalah seru lo sobat, seperti lomba lukis kolektif tingkat nasional pada 26 Agustus, workshop menjadi apresiator seni terhebat se-Jabodetabek pada 29 agustus, dan tur galeri setiap Sabtu dan Minggu pukul 10.00. Yuk catat tanggalnya dan nikmati lukisan indah sebagai media belajar. Kapan lagi melihat masa lalu lewat lukisan indah para pelukis ternama Indonesia, apalagi lukisan itu biasanya berada di Istana Negara. (Suryani Wandari/M-1)
20
HIBURAN
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
Turah, Perbudakan Masa Kini GAMBARAN perbudakan di masa kini tergambar dalam film Turah yang disutradarai Wicaksono Wisnu Legowo. Film yang dibintangi empat tokoh kunci, yaitu Turah (Ubaidillah), Jadag (Slamet Ambari), Pakel (Rudi Iteng), dan Darso (Yono Daryono), berkisah tentang kesenjangan sosial yang sangat lebar di Kampung Tirang yang berada di sebelah barat Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah. Perbudakan itu dilakukan tuan tanah Darso. Dia begitu menguasai Kampung Tirang, termasuk penduduknya yang miskin. Mereka termasuk Turah dan Jadag, yang tidak hanya tinggal dan dipekerjakan, tetapi juga membayar uang sewa pada Darso. Turah digambar-
kerasnya perjuangan hidup. Film ini disajikan dalam bahasa dan dialek Tegal sehingga memperkaya wawasan bahasa. Unik sekaligus menghibur. Sayangnya film yang diproduksi Fourcolours Films itu kurang detail, kehidupan pelabuhan dan tambak tidak tergambar. Padahal, gambaran wawasan visual juga tetap penting. Detail lain yang tertinggal ialah ketidakmunculan Ilah, sosok misterius selingkuhan Jadag, istri Darso yang dikatakan jelita. Meski demikian, Turah tetap Turah (ada sisanya), film itu menyisakan akhir yang penuh pertanyaan. Penonton masih haus ingin menyaksikan Turah berkelanjutan karena film yang belum selesai. (Eno/M-4)
kan sebagai sosok yang hidupnya lurus dan menerima takdir hidup. Penonton dibuat adem melihat hidup Turah. Jadag, sosok pemberontak. Dia protes karena dikuasai Darso melalui tangan kanannya, Pakel. Jadag konfrontatif, meledak-ledak. Ketidaksukaannya pada Darso dan Pakel diperlihatkannya secara terang-terangan. Kehidupan Jadag dan keluarganya semakin gelap tatkala pendidikan yang rendah dan kemiskinan kawin dengan kemalasan. Geregetan deh! Namun, Jadag menjadi aktor kuat dalam film ini. Dari sisi pemilihan pemain, patut diacungi jempol. Jadi, mungkin jika saja Jadag menjadi judul, lebih layak, lebih maskulin juga. Menandai
Adaptasi Karya Stephen King
DOK. SONY PICTURES
KEMATIAN ayah Jake Chambers (Tom Taylor) dalam kebakaran amat membekas dalam ingatan remaja tersebut. Setiap malam ia bermimpi akan peristiwa yang aneh. Apa yang ia lihat di mimpi lalu ia gambarkan di kertas esok harinya. Baginya, semua yang muncul di mimpinya bermakna. Sayangnya bagi orang lain, pembawaannya yang cenderung diam dan gambargambar itu sebagai tanda gangguan kejiwaan. Kehilangan sang ayah dianggap penyebab gangguan itu. Sang ibu berencana mengirimnya ke psikiater, sedangkan ayah tirinya memutuskan mengirimnya ke fasilitas untuk anak-anak yang
memiliki gangguan kejiwaan. Jake tahu dirinya tidak gila dan apa yang muncul di mimpinya nyata. Gempa dahsyat yang sering melanda dunia diyakininya berkaitan dengan mimpinya. Lewat internet, dia menelusuri satu rumah yang muncul dalam mimpinya. Rumah itu ternyata ada, makin meyakinkannya bahwa segala yang dialaminya sesungguhnya mengarahkan dirinya untuk menuju suatu tempat dan melakukan sesuatu. Ada sesuatu yang istimewa dimiliki Jake, yaitu kekuatan pikirannya. Banyak anak yang istimewa seperti dirinya, diculik Walter O’Dim (Matthew McConaughey)
untuk dipasang ke alat untuk menghancurkan Menara Hitam. Walter merupakan penyihir yang memiliki kekuatan menguasai pikiran orang lain, membunuh mereka hanya dengan masuk ke pikirannya. Dia berambisi menghancurkan Menara Hitam, yang melindungi dan menjaga kestabilan semua dunia yang ada. Jika menara itu hancur, kegelapan akan menguasai. Lawannya para gunslinger, orang-orang dengan kemampuan menembak jitu. Namun, satu per satu dari mereka pun dibunuhnya. Roland Deschain (Idris Elba) ialah gunslinger terakhir yang tersisa. Dia bersumpah menghentikan Walter yang juga dikenal sebagai man in black tersebut. Bertemu dengan Jake membuatnya jadi tahu ke mana harus mencari orang yang hendak dibunuhnya itu untuk mencegah penghancuran Menara Hitam. Film The Dark Tower merupakan adaptasi novel Stephen King yang berisi kisah epik pertempuran abadi antara kebaikan dan keburukan, yang mempertaruhkan banyak dunia sekaligus. Film dari Columbia Pictures, MRC, dan Imagine Entertainment ini cukup intens walau di bagian akhir justru terkesan antiklimaks karena ditutup dengan adegan yang terlalu sederhana dan kurang dramatis. (Her/M-4)
DOK. FILM TURAH
KOTAK MUSIK
Kebebasan Jazz di Panggung Alam Momentum kemerdekaan kali ini memberikan warna yang berbeda untuk ajang Jazz Gunung kali ini. Konser jazz yang tidak melulu bernuansa jazz. DZULFIKRI PUTRA MALAWI dzulfikri@mediaindonesia.com
K
ABUT yang menutupi gunung di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tidak menghalangi pesonanya yang menjadi latar belakang panggung Jazz Gunung 2017. Ajang musik yang masuk tahun kesembilan itu mengambil tempat di Amfiteater Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jawa Timur, 18-19 Agustus 2017. Semangat kemerdekaan terasa, tak hanya dari susunan musisinya tapi juga tema yang diangkat, Merdekanya jazz meneguhkan Indonesia. Ajang jazz tidak mengharuskan
semua musikus jazz. Di hari pertama dibuka Surabaya All Star yang menyajikan lagi-lagu dangdut. Disusul musisi tamu asal Amerika Serikat Paul McCandless with Charged Partices. Sang drumer, Jon Krosnick, memuji Indonesia yang memiliki banyak pergelaran jazz. “Indonesia punya 60 festival jazz, bahkan di Amerika saja tidak sampai. Tata suara yang dimiliki juga bagus,” kata dia sehabis penampilan. Sayangnya, masuknya aliran musik di luar jazz itu dikeluhkan pengamat musik. “Jazz tidak pernah menolak lirik, genre, dan musik apa pun karena semua terakomodasi di musik jazz. Ini yang disebut harmoni di Gunung Bromo,” jelas musikus jazz senior Idang Rasjidi kepada Kotak Musik, Sabtu (19/8). Penampilan lainnya ialah Dewa Budjana Zentuary yang didampingi musisi muda Demas Narawangsa (drumer), Rega Dauna (pemain harmonika), Martin Siahaan (keyboardist), Shadu Rasjidi (basis), dan Irsa Destiwi (pianis) yang tampil apik. Ada juga Monita Tahalea yang menambah syahdunya malam itu.
Kemeriahan hari pertama ditutup penampilan MALIQ & D’Essentials. Hari kedua Jazz Gunung dibuka Sono Seni Ensemble dengan eksplorasi musik yang mereka sebut kronc-wrong. Musik akar keroncong yang mereka bawa memang mengalun bebas dengan komposisi-komposisi yang tidak mudah dinikmati kuping awam.
Musik Nusantara Setelah itu, ada peINDRA LESMANA KEYTAR TRIO SAAT SOUNDCHECK nampilan Sri Hanuraga Trio feat Dira Sugandi yang membawa lagu dari album mereka bertajuk Indonesia Volume 1. Aga, demikian pianis muda ini dipanggil, begitu bergairah untuk mengeksplorasi musik-musik Nusantara yang menjadi akar budaya dan identitas Indonesia. Lagu Bungong Jeumpa, Tanah Airku, Manuk Dadali, dan sound saya sendiri dengan mengeksKicir-Kicir ditafsirkan ulang oleh- plorasi musik tradisional. Langkah nya. awalnya saya terinspirasi Béla Bar“Saya ingin menggali style dan tók (komposer asal Hongaria) yang
Aksi Penuh Komedi MICHAEL Bryce (Ryan Reynolds) dan Darius Kincaid (Samuel L Jackson) merupakan musuh bebuyutan. Keduanya memiliki profesi yang saling berseberangan. Kincaid pembunuh bayaran, sedangkan Bryce bodyguard yang
dibayar untuk melindungi orangorang yang kerap menjadi target Kincaid. Dalam persinggungan keduanya, ada banyak kesempatan ketika Bryce nyaris terbunuh. Suatu ketika keduanya bertemu dalam situasi yang tidak terduga. Bryce diminta Amelia Roussel (Elodie Yung) mantan pacarnya yang bekerja untuk FBI untuk melindungi Kincaid. Kincaid menjadi saksi kunci untuk pengadilan internasional melawan presiden yang diduga melakukan banyak pelanggaran HAM berat. Kincaid yang ditahan dalam penjara ditawari kebebasan
FOTO-FOTO: DOK. LIONSGATE
MONITA TAHALEA DAN GERALD SITUMORANG
istrinya dari penjara andai dia mau bersaksi melawan presiden yang pernah meminta jasanya sebagai pembunuh bayaran itu. Tawaran itu diterimanya, tapi dalam pengawalan keluar dari penjara, mobil tahanannya diserang. Sudah jelas, nyawanya diincar, kesaksiannya tidak diharapkan. Di sisi lain, penyerangan itu pun membuktikan ada penyusup dalam tubuh FBI. Jasa Bryce melindungi Kincaid dan menjadi harapan terakhir untuk menyeret sang presiden diktator turun dari kekuasaan dan menghadapi konsekuensi hukum dari semua pelanggarannya. Amelia semula tidak tahu keduanya bermusuhan. Hubungan Bryce dengan Kincaid yang dipenuhi aksi perkelahian dan dialog mengundang tawa, menjadikan film The Hitman’s Bodyguard sangat menghibur dari awal hingga akhir. Meski banyak adegan kekerasan, film garapan sutradara Patrick Hughes dan Tom O’Connor sebagai penulis naskahnya itu tidak menampilkan adu jotos yang vulgar. Bahkan, ketika menyusupkan kisah percintaan di dalam filmnya, kesan yang dimunculkan lebih dekat ke komedi alihalih romansa. Ingin menonton film guna melepas penat lewat banyak tertawa? The Hitman’s Bodyguard mungkin pilihan yang baik untuk Anda. (Her/M-4)
FOTO-FOTO: MI/DZULFIKRI PUTRA MALAWI
juga mulai mengaransemen ulang lagu tradisional Hongaria sampai akhirnya ketemu style-nya sendiri,” kata Aga seusai turun panggung. Indra Lesmana turut ambil bagian dengan format Keytar Trio bersama Sandy Winarta (drum), dan Indra Gupta (double bass). Ia sekaligus menerima penghargaan dari Jazz Gunung Award 2017 untuk ayahnya, Jack Lesmana, yang telah berkontribusi besar terhadap musik jazz Indonesia. Sajian rutin Jazz Bromo lainnya Ring of Fire project yang dipunggawai Djaduk Ferianto, kali ini menggandeng Soimah. Penonton yang kedinginan pun larut dalam
kehangatan canda tawa penampilan mereka. Ditambah guyon-guyon khas dua MC andalan asal Yogyakarta, Alit dan Gundhi, yang tidak pernah gagal mengundang gelak tawa. Akhirnya Glenn Fredly menutup ajang yang berlangsung dua hari itu. Perayaan kemerdekaan kali ini juga memberikan kebebasan musik jazz, berkawan denan keindahan alam Bromo. “Tahun depan kami buat selama tiga hari pada Juli,” pungkas Sigit Pramono, bankir kenamaan Indonesia yang menjadi founder Jazz Gunung bersama dengan Djaduk Ferianto dan Butet Kertaradjasa. (M-4)
Musuh Perangi Perubahan Iklim SATU dekade sudah sejak film dokumenter fenomenal perubahan iklim buatan mantan Presiden Amerika Serikat Al Gore, An Inconvenient Truth (2006). Kini sekuel dari dokumenter itu dirilis di sejumlah bioskop di Tanah Air, berjudul An Inconvenient Sequel Truth to Power. Dalam film itu, Al Gore mengajak kita menyelami rasa frustrasinya kendati fakta-fakta yang disampaikannya cukup berpengaruh besar dalam cara orang melihat fenomena perubahan iklim. Perlawanan terhadap teori perubahan iklim pun tidak kalah kerasnya. Perubahan iklim tidak dianggap krusial karena kalah penting dengan isu-isu lain seperti terorisme. Bahkan dari kalangan media massa, perubahan iklim dianggap tidak cukup seksi untuk diberitakan. Kehadiran dokumentar itu diharapkan memunculkan harapan baru. Pascafilm pertama, Al Gore memulai pelatihan melalui The Climate Reality Project untuk belasan ribu ‘climate leaders’ di seluruh dunia. Keyakinan Al Gore soal perubahan iklim sudah tersebar ke seluruh dunia dan mereka itu turut memperjuangkan hal yang sama. Revolusi energi yang diusulkan Al Gore agar negara-negara beralih dari minyak bumi dan batu bara menjadi energi solar. Sayangnya bagi para penentang
DOK. AMCTHEATRES
gagasannya, energi solar dinilai membutuhkan investasi yang terlalu tinggi dan mudah rusak sehingga diperlukan peran para pemimpin untuk melakukan perubahan dan menentang korporasi besar pendukung bahan bakar minyak dan batu bara. Selain menawarkan gambargambar yang indah dan menakutkan di saat yang sama, dokumenter ini membawa kita masuk ke balik layar Perundingan Paris saat terjadi perundingan alot di antara pemimpin-pemimpin dunia. Kesenjangan ekonomi negara maju dengan berkembang menjadi kendala besar. Berbagai lobi ke pemimpin dunia dan perusahaan teknologi yang dilakukan Al Gore pun ditampilkan. Ironisnya ketika Perundingan
Paris ditutup dengan hasil yang menggembirakan, Al Gore dan dunia harus menghadapi kenyataan pahit dengan sikap Presiden AS Donald Trump yang menyepelekan isu perubahan iklim dan menarik AS dari hasil perundingan tersebut. Di akhir filmnya, Al Gore mengutip kalimat yang pernah dikatakan Martin Luther King tentang berbagai ketidakadilan yang terjadi. Jika ditanya seberapa lama lagi semua ini akan terjadi, butuh berapa lama hingga perjuangan untuk mengatasi perubahan iklim akan berhasil, jawabannya tidak lama lagi. “Tidak lama lagi karena tidak ada kebohongan yang bisa hidup selamanya,” ujarnya penuh harap. (Her/M-4)
KULINER
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
21
Minuman Macerados Maracuya (Kiri) dan suasana Jakarta di ketinggian dari restoran Henshin.
Perpaduan Nikkei dan Peru di Ketinggian
Cebiche
Cita rasa makanan Nikkei dan Peru yang unik semakin menarik saat disantap di ketinggian Kota Jakarta. RIZKY NOOR ALAM
rizkynoor@mediaindonesia.com
La Causa
Tiradito
Lomo Azul FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI
Yang Ringan di Sore Hari MATAHARI masih sedikit menyisakan kuasanya. Terbukti dengan udara sedikit panas yang membuat tubuh gerah. Ditambah kemacetan Kota Jakarta di sore hari, membuat sebagian orang memilih berkumpul bersama teman. Saat itu, menjadi waktu yang tepat menikmati minuman ringan. Sebagai merek global yang berusia lebih dari 150 tahun, Heineken menawarkan pengalaman baru bagi konsumennya. Minuman yang diluncurkan di Beer Garden SCBD Jakarta, Rabu (23/8) itu terbuat dari bahan-bahan alami, seperti barley malt, air, hop, dan bahan penting yang disebut A-Yeast. Sejak abad ke-19, bahan AYeast selalu menghasilkan rasa yang seimbang. Ditambah lagi dengan aroma buah-buahan yang lembut. Bahan tersebut diproses dalam fermentasi untuk menghasilkan minuman berkualitas. Di Indonesia, Heineken tersedia dalam dua varian, yaitu Heineken dengan kadar alkohol 4,8% dan Heineken Light dengan kadar alkohol rendah 3,3% dengan kalori rendah yakni 99 kalori. Marketing Director Multi Bintang Indonesia, Francis Aswin menjelaskan, kehadiran
Heineken Light memberikan alternatif pilihan minuman bagi konsumen. “Heineken Light sangat cocok bagi konsumen yang menginginkan minuman rendah alkohol, rendah kalori dengan rasa yang menyegarkan,” kata Francis. Tidak hanya rendah alkohol, juga bisa memiliki rasa yang setara. Rahasianya, menggunakan cascade hops. Bahan inilah yang membuat Heineken Light memiliki rasa floral, fruity, dan fresh. Berdasarkan hasil riset yang dibuat perusahaan riset independen TNS dengan lebih dari 1.000 responden pada 2016, Heineken Light cocok dinikmati saat konsumen sedang berkumpul selesai kerja dan saat berlibur di alam tropis. “Heineken sadar bahwa penikmat bir selalu mencari pilihan dan alternatif bir yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Sekarang, mereka bisa mendapatkan semuanya di dalam Heineken Light,” pungkas Francis. Heineken Light telah memenangkan World Beer Championship’s Best Tasting Light Beer tiga kali berturutturut pada 2014-2016. Selain itu, Heineken Light juga telah meraih gold winner dari ajang penghargaan European Beer Star pada 2015. (Zuq/M-4)
P
ENIKMAT makanan Jepang tentunya sudah tidak asing dengan cita rasa gurih dan asin khas ëNegeri Sakuraí tersebut. Namun, bagaimana dengan makanan Nikkei? Nikkei merupakan kombinasi makanan Jepang dan Peru yang menghasilkan rasa yang unik dari dua negara. Tidak hanya kombinasi makanan yang menarik, tempat bersantapnya juga menarik untuk disinggahi. Bagaimana tidak, hidangan Nikkei ini disajikan di bar dan restoran tertinggi di Indonesia, tepatnya di lantai 67-69 Hotel The Westin Jakarta. Restoran bernama Henshin itu menawarkan perpaduan makanan khas Jepang-Peru dengan pemandangan Kota Jakarta di malam hari. Membuka santap makan malam Anda, coba Cebiche. Makanan khas Peru ini terbuat dari daging ikan sea bass mentah segar yang dipotong dadu. Ikan tersebut diberikan taburan garam, cincangan bawang, coriander (daun ketumbar), cabai, serta tiger’s milk yang merupakan bumbu khas Peru.
Potongan ikan itu tidak sendiri, tapi ditemani potongan baby corn, Peruvian corn dan sweet potato yang sudah diserut dan digoreng renyah. Disajikan di atas es untuk menjaga kesegarannya, rasa yang cebi-
che itu segar, asam, dan gurih. Sangat menggugah selera makan. Pilihan hidangan pembuka lainnya ialah La Causa. Sajian ini terbuat dari udang yang dicincang dicampur dengan kentang dibentuk bola dan digoreng kering. Hidangan ini disajikan dengan aji amarillo foam. Aji amarillo merupakan cabai kuning asal Amerika Selatan yang banyak digunakan untuk makanan tradisional dan bahan baku penting dalam hidangan Peru. “La Causa itu mashed potato yang diisi salmon dan digoreng lalu pakai aji amarillo foam yang terbuat dari cabai kuning Peru,” jelas Executive Chef Henshin, Hajime Kasuga kepada Media Indonesia, Kamis (27/7).
Fondos
Issei
Seusai menikmati dua hidangan pembuka yang menarik, saatnya memilih ragam hidangan utama atau dalam bahaa Peru disebut fondos dalam menu. Salah satu hidangan yang menarik ialah Lomo Azul. Lomo atau daging tenderloin yang sebelum dimasak dibalurkan dengan bubuk kopi dan rempah-rempahan. Daging yang sudah diberikan bumbu itu didiamkan selama satu hari sebelum diolah. “Lomo adalah daging tenderloin lalu disajikan dengan saus teriyaki blue cheese,” imbuh Hajime. Lomo Azul disajikan dengan apple
crusted dan sayuran pilihan. Tekstur dagingnya sangat lembut dan bumbu-bumbunya meresap. Siraman saus teriyaki blue cheese-nya sedikit manis tetapi gurih. Untuk menu Nikkei, patut dicoba ialah Tiradito. Tiradito pada dasarnya sashi mi asal Jepang, tetapi mendapatkan sentuhan cita rasa Peru. Sashi mi yang disajikan merupakan salmon sashi mi yang memiliki cita rasa unik. Bila biasanya sashi mi ditemani dengan soyu, sashi mi ini menggunakan cabai kuning pada campuran sausnya sehingga rasa yang dihasilkan asin, dan gurih, serta ada sentuhan pedas.
Segar Setelah menyantap makanan yang pedas, saatnya menyiramnya dengan minuman yang segar. Beragam minuman disediakan di bar. Henshin menawarkan minuman beralkohol maupun nonalkohol. Salah satunya ialah Issei, yang terbuat dari vodka, geikaiken johsen honjozo sake, thai basil, yuzu juice, dan vanilla syrup. Ada pula Macerados Maracuya yang terbuat dari campuran macerados, maracuya syrup, serta fresh lemon juice. Minuman-minuman tersebut memiliki cita rasa yang unik dan menyegarkan. Minuman dan makanan yang dijual di Henshin dijual dengan harga bervariasi mulai Rp100 ribu-Rp 390 ribu. Selain cita rasanya yang unik, suasana yang disuguhkan pun akan memberi pengalaman yang berbeda bagi Anda. (M-4)
Saat Jakarta
pastry dengan resep asli The Savoy akan disajikannya seperti lavender eclair, apricot delice, strawberry victoria sponge, battenberg cake, dan lain sebagainya. Sementara itu, minuman-minuman kuliner gastronomi dalam acara bertajuk When yang disajikan ialah cockdi VIEW Restaurant & Jakarta Meets London yang tail racikan mixologist, dan Bar, serta Royal Sunday bekerja sama dengan The witek wojaczek. Ada pun yang Brunch di Spectrum. Savoy. Acara ini berlangsung Strawberry The Savoy, yang su24-27 Agustus 2017. Di antaakan disajikannya nanti di victoria dah berusia 125 taranya ialah Afternoon Tea ala antaranya cocktail klasik sponge hun itu mendatangkan Inggris di Peacock Lounge, dari The Savoy, seperti Hanky tiga chef terbaik mereka Bond Girl Party di K22 Bar, Panky dan Moonwalk. Moondari London. Executive Sous bar take over di Barong Bar, walk terbuat dari campuran Chef Fransisco Hernandez grand marnier gin, rose water, menghidangkan beberapa grapefruit bitters, gula, dan hidangan istimewa seperti brut champagne. telur dadar arnold bennet Untuk menikmati afteryang resepnya sudah ada seoon tea ala Inggris di Peajak 1920 di The Savoy. Lalu, cok Lounge, dihargai Rp588 ada pula traditional roasted ribu++ per set. Kemudian, beef yang memakan waktu s a n t a p m a l a m d i V I EW 24 jam untuk memasaknya. Restaurant & Bar dihargai Tak mengherankan dengan Rp1.788 ribu ++ per orang, jangka waktu yang cukup Royal Sunday Brunch di lama itu menghasilkan Spectrum dihargai Rp788 cita rasa yang lemribu++ termasuk but, tetapi crispy di minuman cocktail. bagian luarnya. Selanjutnya, Daging itu disaLadies Night di jikan bersama K22 Bar dihargai p i l i h a n s ay Rp288 ribu ++ per uran dan roti. orang, dan take Witek Hidangan over Barong Bar Traditional Wojaczek saat pastry-nya didihargai Rp788 ribu roasted mengolah racik pastry chef ++ untuk minum free beef minuman luc bigeard. Beragam flow cocktail. (Riz/M-4) FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI
Bertemu London INGIN tahu kelezatan makanan khas Inggris? Apalagi ragam kuliner asal negeri Ratu Elizabeth itu diolah langsung oleh para chef terbaik dari hotel legendaris di London, The Savoy. Semua bisa Anda cicipi di Hotel Fairmont Jakarta
Ragam kuliner asal Negeri Ratu Elizabeth itu diolah langsung oleh para chef terbaik.
22
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
KARTUN
INTERMESO BIDASAN BAHASA
Ganyang ADANG ISKANDAR
Redaktur Bahasa Media Indonesia
“D
OAKAN aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot bangsa, sebagai martir bangsa, dan sebagai peluru bangsa yang tak mau diinjakinjak harga dirinya.” Itulah sepenggal pernyataan Soekar no dalam pidatonya saat menggelorakan gerakan Ganyang Malaysia pada 1963. Peristiwa itu dipicu langkah pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia yang dianggap sebagai antek kolonialisme. Konfrontasi Indonesia-Malaysia memuncak ketika pengunjuk rasa dalam demonstrasi anti-Indonesia di Malaysia menginjak-injak lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Presiden Soekarno marah besar dan menggalang gerakan Ganyang Malaysia. Perang gerilya pun terjadi di sejumlah wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Konfrontasi itu berakhir dengan perjanjian damai di Bangkok, Thailand, pada 1966 ketika Indonesia dipimpin Soeharto. Setelah itu, perjalanan hubungan kedua negara mengalami pasang surut. Kasus-kasus seperti sengketa Sipadan-Ligitan, Blok Ambalat, klaim Malaysia atas batik, Tari Pendet, dan reog ponorogo, hingga kasus Manohara dan penyiksaan TKI mewarnai turun-naiknya tensi hubungan kedua negara serumpun ini. Yang paling terbaru ialah kasus pencetakan bendera Merah Putih terbalik di buku panduan SEA Games XXIX 2017 Kuala Lumpur, Malaysia. Menurut saya, itu sudah keterlaluan. Bendera ialah simbol suatu negara untuk menunjukkan kedaulatan sehingga tak satu pihak pun yang boleh melecehkannya. Itu penghinaan tingkat tinggi atas harga diri negara dan rakyat Indonesia. Apalagi, penghinaan itu terjadi di saat rakyat Indonesia tengah dalam euforia perayaan hari kemerdekaan.
Pemerintah Indonesia pun melayangkan nota protes dan mendesak Malaysia menindak tegas mereka yang serampangan memajang Merah Putih. Pemerintah Malaysia merespons dengan mengaku salah, meminta maaf secara resmi, dan menarik buku panduan SEA Games yang bermasalah. Namun, di Indonesia banyak yang tidak puas dengan sikap pemerintah yang dengan mudah menerima permintaan maaf Malaysia itu. Mereka yang tidak puas melampiaskan kekecewaan itu di media sosial. Salah satu kata yang kembali menyeruak di medsos ialah ganyang. Kata itu sangat melekat dengan Malaysia karena mengingatkan kita pada gerakan Ganyang Malaysia yang digaungkan Presiden Soekarno dulu. Kata ganyang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna ‘memakan mentah-mentah; memakan begitu saja’; ‘menghancurkan; mengikis habis’; dan ‘mengalahkan (lawan dalam pertandingan)’. Kata ganyang dianggap lebih mengekspresikan kegeraman rakyat Indonesia terhadap perilaku negeri jiran yang sering berbuat kurang ajar itu. Alih-alih menggunakan kata lawan, hancurkan, kalahkan, lumat, dan lain-lain, kata ganyang dianggap lebih pas dan ekspresif. Selain karena lebih berima jika dilekatkan dengan kata Malaysia dan mengingatkan kita pada sosok Soekarno yang pemberani, ganyang bisa ditempatkan dalam berbagai konteks, baik politik, sosial-budaya, maupun olahraga. Terkait dengan konteks saat ini, di saat para atlet Merah Putih tengah berjuang menegakkan harga diri bangsa di pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara--kebetulan Malaysia menjadi tuan rumah, muruah ganyang bisa menjadi pemacu semangat para duta olahraga negeri ini yang tengah berlaga di sana. Tentu tetap dalam koridor semangat sportivitas dan fair flay dalam pertandingan olahraga.
Kata ganyang dianggap lebih mengekspresikan kegeraman rakyat Indonesia terhadap perilaku negeri jiran itu.
SUDOKU
Jawaban Edisi Minggu, 20 Agustus 2017
Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!
LENSABISNIS
HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480
Favehotel Pluit Junction Jakarta Rayakan Ulang Tahun
Hotel Borobudur Rayakan HUT RI dengan Kegiatan Sosial
Grand Zuri BSD City Gandeng Komunitas Sepeda Onthel
FAVEHOTEL Pluit Junction Jakarta merayakan ulang tahun kedua pada Rabu (16/8) di lobi hotel tersebut. Hotel yang berlokasi di pusat perbelanjaan Pluit Junction yang populer di Jakarta Utara itu, mengelar acara sederhana dan hanya dimeriahkan para staf Favehotel Pluit Junction. Acara diawali dengan kata sambutan General Manager Favehotel Pluit Junction Jack Yaaro Zeqa Cha. Ia menyatakan perjalanan Favehotel bisa sampai lima tahun merupakan hasil kerja sama tim yang luar biasa. Kunci kesuksesan kerja tim, yaitu kerja ikhlas, jujur, serta bersyukur. Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng serta silaturahim dan makan bersama seluruh staf Favehotel Pluit Junction. Arfin Jaya Sapurta selaku direktur pemasaran dan penjualan berharap layanan Favehotel Pluit Junction memberi pengalaman tidak terlupakan bagi para tamu.
LEBIH dari 500 karyawan Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (17/8), melakukan upacara bendera dan berbagi tumpeng memperingati dan mensyukuri HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Acara tersebut rutin dilaksanakan salah satu unit usaha dari Artha Graha Network setiap tahun. Seturut dengan tema nasional Kerja bersama, peringatan HUT RI juga melibatkan seluruh keluarga perusahaan melakukan kegiatan sosial untuk masyarakat sekitar, seperti pemeriksaan, pengobatan, dan pembagian kacamata gratis. Hal itu sebagai salah satu wujud nyata membangun dan melestarikan nilai-nilai kebangsaan kepada seluruh karyawan dan jajarannya serta sebagai bentuk manifestasi visi Artha Graha Peduli dalam mewujudkan/membangun kepedulian dalam segala aspek termasuk bidang kesehatan.
MENYAMBUT HUT ke-72 kemerdekaan Republik Indonesia, Grand Zuri BSD City mengadakan acara bersepeda bersama dengan komunitas sepeda antik (onthel). Bersama komunitas Cooperst, Grand Zuri BSD City bersepeda dari Taman Kota BSD menuju hotel dengan iringan kostum merah putih berlogo Grand Zuri BSD City. Sepanjang jalan peserta menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Sesampainya di Grand Zuri BSD City, komunitas Cooperst disambut General Manager Anton Hartanto yang memakai baju lurik atau surjan khas Jawa Tengah. Tenda angkringan pun terpasang di sepanjang depan lobi siap menjamu komunitas Cooperst. Sekitar 15 sepeda yang diparkir di depan lobi siap untuk dicoba oleh para tamu hotel atau untuk berfoto bersama dengan anggota komunitas yang memakai kostum perjuangan.
Jambuluwuk Oceano Seminyak Hotel Raih BTA
Pesonna Hotel Semarang Adakan Lomba HUT
Prime Plaza Hotels & Resorts Apresiasi PCO dan EO
JAMBULUWUK Oceano Seminyak Hotel (anak usaha Jambuluwuk Hotelss & Resort) meraih penghargaan Bali Tourism Awards 2017/2018 dalam kategori Bali Leading Resort, pada 29 Juli 2017. Bali Tourism Awards (BTA) merupakan ajang penghargaan yang diselenggarakan Yayasan Indonesia Travel and Tourism Awards sejak 2015. Ajang penghargaan itu menjadi pelopor dalam penghargaan pariwisata bergengsi dan paling diakui di Indonesia. Selama bertahun-tahun, penghargaan BTA selalu menggali potensi, memberi penghargaan, dan merayakan keberhasilan pencapaian seluruh sektor industri perjalanan dan pariwisata di Bali. Apalagi, Jambuluwuk Oceano Seminyak Hotel, Bali, merupakan koleksi terbaru dari jaringan hotel kelahiran Indonesia, Jambuluwuk Hotels & Resorts.
PESONNA Hotel Semarang merayakan ulang tahun (HUT) ke-1 sekaligus HUT ke-72 kemerdekaan RI di Sky Lounge, pada Jumat (18/8). Rangkaian kegiatan ini diawali dengan senam zumba guna membakar semangat karyawan di pagi hari. Selain itu, senam juga baik bagi kesehatan. Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan serangkaian lomba seperti tray race, ping pong race, dan menyelam mencari koin yang diselenggarakan di swimming pool. Acara tersebut mengambil tema One team, one spirit, one goal, together we can! yang berarti ‘Satu tim, satu semangat, satu tujuan, bersama-sama kita bisa!’ Perayaan itu sebagai wujud rasa syukur atas pencapaian selama satu tahun beroperasi sekaligus apresiasi kepada karyawan yang telah bekerja keras, cerdas, dan tuntas dalam melaksanakan tugas.
PRIME Plaza Hotels & Resorts kembali menyelenggarakan acara Prime Plaza Clay Statements 2017 di Rumah Model & Wisata Keramik F Widayanto di Tanah Baru, Beji, Depok, Sabtu (12/8),. Acara yang dimulai pukul 10.00-14.00 WIB tersebut ditujukan bagi para professional conference organizer (PCO) dan event organizer (EO). Acara itu diselenggarakan untuk mempererat hubungan Prime Plaza Hotels & Resorts dengan berbagai PCO dan EO di Jakarta. Dalam sambutannya, Heriyanto Widjaja selaku Director of Sales & Marketing Prime Plaza Hotels & Resorts memberikan apresiasi atas dukungan juga keterlibatan para peserta dalam acara itu. Ia juga menyampaikan harapan untuk meningkatkan hubungan yang lebih baik, khususnya dalam memberikan jasa layanan perhotelan terhadap kebutuhan berbagai PCO dan EO.
METRO TV
MINGGU, 27 AGUSTUS 2017
23
LOMBA FOTO
FOTO TERBAIK
MEMBANGUN RUMAH LAYAK HUNI MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA
PERIODE FOTO: AGUSTUS 2016 - 19 AGUSTUS 2017 DUDUK berjongkok, pria-pria itu tekun memasang atap rumbia. Potongan-potongan susunan daun rumbia itu mereka ikatkan di rangka atap yang terbuat dari material alami. Pekerjaan mereka masih panjang karena baru tiga tingkat rangkaian daun rumbia terpasang. Meski masih banyak yang harus diselesaikan, tidak ada kejengahan pada para pria itu. Tampaknya kegotong-royongan menjadi penyemangat sendiri bagi mereka. Potret kebersamaan dalam mendirikan rumah itulah yang tergambarkan kuat dari foto karya Sofyan Efendi. Foto itu pun didaulat sebagai juara 1 kompetisi foto bertema Membangun rumah layak huni menuju masyarakat sejahtera yang diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) dan Dari Balik Lensa Media Indonesia. Foto Sofyan mengingatkan kita akan tradisi gotong-
royong yang berakar kuat di Indonesia. Tradisi itu melingkupi berbagai aspek, termasuk pendirian bangunan yang penting dalam kehidupan, yakni rumah. Foto Sofyan mengalahkan 2.160 karya fotografi lain dalam penjurian yang digelar Selasa (22/8) lalu. Selain foto Sofyan, tim dewan juri yang terdiri atas Kepala Divisi Foto dan Artistik Media Indonesia Hariyanto, Direktur Galeri Foto Jurnalistik Kantor Berita Antara Oscar Motuloh, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PU-Pera Lukman Hakim memilih 2 karya terbaik dan 10 karya yang masuk kategori nominasi. Foto juara dua ialah karya Muhammad Abdul Azis dengan foto anak-anak tengah bermain di lahan bermain sebuah rumah susun. Sementara itu, gelar juara tiga disabet Wisnu Romadhinata, dengan foto yang memperlihatkan harmonisasi antara lahan pertanian yang produktif dan rumah susun. (Sumaryanto Bronto/M-3)
JUARA 1 SOFYAN EFENDI, JAKARTA
FOTO NOMINASI
ANGGI, CIMAHI
ABRIAWAN, MAKASSAR
JUARA 2 MUHAMMAD ABDUL AZIS, SEMARANG
WAWAN HADI PRABOWO, TANGERANG SELATAN
FAHMY HUSAIN, MAKASSAR
LUCKY PRANSISKA, DEPOK
AKBAR, BOGOR
JUARA 3 WISNU ROMADHINATA, SEMARANG
L I K E T E R B A N YA K JUARA FAVORIT LIKE TERBANYAK DI INSTAGRAM (PER MINGGU, 20 AGUSTUS 2017)
GALIH PRADIPTA, JAKARTA
MAMAN SUKIRMAN, MAKASSAR
(@irtiayasmina) IRTIA YASMINA MAHARANI, TEGAL FERGANATA INDRA RIATMOKO, SALATIGA
AGUS SUSANTO, JAKARTA