Media indonesia 27 10 2017 27102017044522

Page 1

JUMAT, 27 10 2017

@mediaindonesia

Mahasiswa ABN Diajak Peka terhadap Permasalahan Bangsa http://goo.gl/RGi7DJ

NO. 13275 / TAHUN KE-48 28 HALAMAN

@mediaindonesia

Rp4.000/eks

PPP Ingin Klausul Pengadilan dalam UU Ormas http://goo.gl/mVUzz5

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

@mediaindonesia

E-mail: cs@mediaindonesia.com

Anies: Reklamasi bukan Sesuatu yang Luar Biasa Penting http://goo.gl/yy2zsc

www.mediaindonesia.com Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

Dalam kejadian itu diduga pekerja tidak dilengkapi alat perlindungan diri selama bekerja. Celakanya lagi, akses pintu darurat juga tidak ada atau tidak dapat diakses.” Editorial | Hlm 2

UU Ormas untuk Pelihara Konstitusi Partai Demokrat dan Partai Gerindra menekankan poin revisi terkait sanksi dan proses peradilan. Politik | Hlm 3

JAD Jadi Ancaman Terbesar Indonesia Gerakan radikal di Indonesia didukung situasi dalam negeri saat transisi kekuasaan dari semiotoriter ke demokrasi liberal. Keamanan | Hlm 6

Perlindungan WNI Diperkuat Diplomasi RI Dalam tiga tahun ini, Kemenlu berhasil membebaskan 144 WNI dari ancaman hukuman mati.

AFP/DEMY SANJAYA

KEBAKARAN PABRIK KEMBANG API: Petugas dari Kepolisian Daerah Metro Jaya berjaga di lokasi pabrik kembang api yang terbakar di Kosambi, Tangerang, Banten, kemarin. Sedikitnya 47 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat kebakaran yang menghanguskan pabrik itu.

Pengawasan Aparat Lemah

Internasional | Hlm 12

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menilai kasus ledakan di Kosambi, Tangerang, ini harus diusut tuntas karena diduga telah terjadi pelanggaran keselamatan dan kesehatan kerja. SENO

“Jual beli jabatan (di Nganjuk) untuk mengisi jabatan kepala sekolah, kadis, kepala bagian. Orang membayar kepada pejabat setempat.” Basaria Panjaitan Wakil Ketua KPK Hukum | Hlm 7

SELA

Antibiotik dan Istirahat PUBLIC Health England (PHE) m e ny a t a k a n banyak pasien sebaiknya didorong untuk pulang dan beristirahat daripada diberi antibiotik. PHE DUTA menyebut seperlima resep antibiotik tidak ada gunanya karena banyak penyakit yang kita derita bisa sembuh dengan sendirinya. Terlalu banyak mengosumsi obat-obatan membuat infeksi, virus, atau bakteri lebih sulit diobati karena bertransformasi menjadi kebal obat. Antibiotik sangat penting dalam kasus sepsis, pneumonia, meningitis bakteri, dan infeksi berat lainnya. Namun, PHE menggaris bawahi bahwa antibiotik tidak esensial untuk setiap penyakit. “Mayoritas dari kita akan mengidap infeksi dari waktu ke waktu dan akan pulih karena kekebalan tubuh kita sendiri,” kata Paul Cosford, direktur medis di PHE. Ia menganjurkan, ketika mengalami infeksi, seseorang harus memperbanyak istirahat, menggunakan penghilang rasa sakit seperti parasetamol, dan mengasup banyak cairan atau air putih. (BBC/ Hym/X-5)

NICKY AULIA WIDADIO

nicky@mediaindonesia.com

P

ENGAMAT kepolisian Bambang Widodo Umar menilai terjadi kelemahan pengawasan, baik dari aparat pemerintah setempat maupun kepolisian, terkait dengan kasus meledaknya gudang pengepakan kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses di Kosambi, Tangerang, yang menewaskan sedikitnya 47 orang. Menurut Bambang, polisi dan pemerintah setempat seharusnya memeriksa lokasi secara berkala. “Harus dipastikan dulu izinnya. Kalau berizin, seharusnya ada pengawasan. Kalau tidak ada kontrol, tidak ada catatan, berarti ada kelalaian,” kata Bambang saat dihubungi, kemarin. Fungsi pengawasan, imbuhnya, penting karena tempat itu menyimpan bahan peledak. Selain itu, gudang kembang api harus memenuhi syarat administrasi dan

standar kelayakan lingkungan. “Saya duga ada unsur kelalaian dari peristiwa ini. Jika terbukti, pemiliknya bisa dikenai sanksi pidana, sedangkan polisi dan pejabat setempat yang lalai bisa dikenai sanksi administrasi,” tegasnya. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi NasDem, Taufiqulhadi, menilai jumlah perusahaan kembang api harus diminimalkan karena risikonya besar. “Pabrik petasan itu tidak bisa ada di Indonesia. Kita berharap kepolisian lebih hati-hati ke depannya,” tegas Taufiqulhadi. Di sisi lain, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menilai telah terjadi pelanggaran keselamatan dan kesehatan kerja dalam kasus ini. “Kalau memerhatikan dahsyatnya kejadian, serta banyak korban meninggal karena tak dapat menyelamatkan diri, diduga ada pelanggaran. Kasus ini harus diusut tuntas,” ujar Hanif melalui keterangan resmi, kemarin. Seperti diberitakan, gudang pengepakan kembang api milik

PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS) di Jalan Raya SMPN 1, Desa Belim bing, Kecamatan Kosambi, Tangerang, Banten, meledak dan terbakar sekitar pukul 10.00 WIB, kemarin. Selain korban tewas, masih ada 28 orang lain yang dirawat. Menurut saksi, suara ledakan yang diikuti kobaran api dan kepulan asap hitam tiba-tiba terdengar dari dalam gudang. “Begitu mendengar teriakan kar yawan, kami berusaha menolong,” kata Benny Benteng, warga sekitar lokasi. Menurut Benny, warga tidak tahu jika gudang itu dipakai untuk menyimpan kembang api karena

pintunya selalu tertutup. “Warga tahunya itu tempat penyimpanan pasir cina yang warnanya putih,” tutur dia. Kapolres Metro Kota Tangerang Komisaris Besar Harry Kurniawan menyatakan pihaknya akan segera meminta keterangan pemilik gudang bernama Indra Liyono yang masih berada di Malaysia. Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan izin untuk PT PBCS yang memiliki 103 karyawan itu telah keluar sejak 2016. “Jadi awalnya gudang. Di 2015, mereka minta peningkatan jadi manufaktur. Pada 2016 keluar (izinnya) sampai izin usaha indus-

LEDAKAN GUDANG KEMBANG API

Bertaruh Nyawa demi Upah Rp40 Ribu Sehari

D

ENGAN berlinang air mata, Sari, 35, tiba di RSU Kabupaten Tangerang, Banten, sekitar pukul 18.30 WIB. Kecemasan menggelayut kembali ketika ia mendapat informasi dari meja crisis center di depan ruang instalasi gawat darurat bahwa tidak ada dua nama putrinya, Uniya dan Nilawati. Sebelumnya, baik di RSIA BUN maupun RS Mitra Husada kedua nama itu juga tak ditemukan. Pilihan terakhir yang dituju Sari hanyalah RS Polri Kramat Jati. Ia berharap putrinya bisa ditemukan di sana dalam kondisi baik.

Uniya dan Nilawati ialah pekerja di gudang petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses yang berada di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi, Tangerang, yang meledak kemarin. “Pas kejadian sampai sekarang enggak ada kabar,” ungkap Sari. Kedua putrinya yang masih berumur 16 tahun dan 17 tahun baru bekerja satu minggu di sana. Sari mengungkapkan kedua anaknya itu terpaksa putus sekolah demi membantu ekonomi orangtua. Suaminya sehari-hari hanya mencari barang bekas. Sari mengaku tidak mengetahui bagaimana kondisi tempat

putrinya bekerja. Ia hanya tahu bahwa anaknya bekerja di pabrik kembang api. Sehari, kedua putrinya mendapat penghasilan Rp40 ribu. Mereka bekerja memasukkan kembang api ke plastik, pukul 08.00-17.00 WIB. “Ngepak (kembang api). Masukmasukin ke plastik,” katanya. Korban lain kebakaran gudang petasan itu ialah Siti Fatimah,15. Remaja yang baru bekerja selama satu minggu itu mengalami luka bakar hebat dan sejak kemarin dirawat di ruang ICU RSU Kabupaten Tangerang. “(Kondisinya) Parah. Dari ujung

Mengejar Rasio Elektrifikasi 96%

kaki sampai ujung rambutnya terbakar, mukanya juga, kulitnya mengelupas,” ungkap Lili Aliani, 29, kakak Siti. Ia mengaku belum ada dari pihak pabrik yang menemui keluarganya. “Bosnya aja kita belum ada yang tahu. Dia baru nyuruh siapa ini buat ngurusin rumah sakit,” ujarnya. “Saya berharap pihak pabrik mau bertanggung jawab. Sampai sembuhlah, ya,” tambahnya. Fatimah dirujuk ke RSU Kabupaten Tangerang dari RSIA BUN sekitar pukul 12.00 WIB. Lili tak tega melihat kondisi yang

Pemerintah bersama PLN berusaha membuat harga listrik terjangkau. Salah satu caranya dengan memasok listrik berharga murah.

trinya diperpanjang di 2017,” kata Ahmed. Mengenai adanya pekerja di bawah umur, ia menilai hal itu merupakan pelanggaran UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 68 dan 69. “Tapi sekarang kita fokus pada korban dulu,” kata Ahmed. Camat Kosambi, Toni Rustoni, mengatakan gudang beroperasi sekitar dua bulan lalu dengan izin domisili usaha. “Gudang ini hanya untuk pengepakan, sedangkan produksi dan pemasarannya kami tidak tahu. Hanya saja gudang itu cabang dari yang ada di Kapuk, Jakarta,” kata dia. (Nur/Nov/Dro/Pra/DG/SM/ Mtvn/Ant/X-11)

menimpa Siti. “Fatimah tadi sudah mau keluar pas kebakaran, terus kakinya nyangkut di meja, sampai jatuh, keinjek-injek,” ceritanya. Lili mengakui adiknya bekerja di gudang petasan yang tidak jauh dari rumahnya atas kemauan sendiri. Alasannya, Fatimah yang seharusnya duduk di bangku SMP ingin membantu keuangan orangtuanya. Kebetulan, temantemannya pun bekerja di sana. “Ngeliat temen-temennya ya pada masuk kerja di situ, jadi kepingin, dia ngikut gitu.” Seperti Uniya dan Nilawati, Siti Fatimah juga bekerja memasukkan kembang api ke plastik. Lili berharap adiknya dapat sembuh. “Tadi sudah ngedrop, gemetaran. Kata dia ‘panas’.” (Nur Aivanni/X-5)

Hari Listrik Nasional | Hlm 5

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.