@mediaindonesia
JUMAT, 28 07 2017
KY Minta 33 Hakim Diberi Sanksi http://bit.ly/2uZT79k
NO. 13187/ TAHUN KE-48 28 HALAMAN
@mediaindonesia
Pengadaan Alutsista Ikuti Perkembangan Teknologi http://bit.ly/2tF3USM
Rp4.000/eks
(di luar P. Jawa + ongkos kirim)
Rp89.000/bulan
(di luar P. Jawa + ongkos kirim)
@mediaindonesia
Indonesia Undang 5 Negara Bahas Konflik di Marawi http://bit.ly/2ePHsDF
E-mail: cs@mediaindonesia.com
www.mediaindonesia.com Customer Service:
(021) 5821303 Pemasangan Iklan:
(021) 5812113 & 5801480
J U J U R
B E R S U A R A
Peneguhan kembali visi kebangsaan MUI makin bermakna lantaran masih ada sebagian umat yang anti-Pancasila dan ingin menggantinya.”
Sindikat Pluit sudah 6 Kali Beraksi
KPK Perkuat Alat Bukti
Deddy-Ahmad Terlalu Dini
Sebanyak 284 kilogram sabu yang masuk lewat jalur laut Tanjung Priok itu tadinya akan dikemas ulang di Tangerang sebelum disebarkan ke kotakota besar di Indonesia.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menyatakan penyidik antirasywah sedang berkonsentrasi untuk merampungkan berkas perkara Setya Novanto.
Langkah PKS menahbiskan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu untuk bertarung di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 dikecam Partai Gerindra.
Editorial | Hlm 2
Selekta | Hlm 2
Tipikor | Hlm 6
Regional | Hlm 13
Harian Umum Media Indonesia
@mediaindonesia
@mediaindonesia
Media Indonesia
“MUI harus berperan sebagai kekuatan moral pemersatu bangsa, jangan politik praktis. Jadi, bicara negara, bukan pemerintahan.” Komaruddin Hidayat
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Politik | Hlm 3 SENO
Pertahankan Daya Beli Pemerintah diminta terus melakukan koordinasi intensif agar daya beli masyarakat tetap dapat dipertahankan. TESA OKTIANA SURBAKTI tesa@mediaindonesia.com
I AFP/AHMAD GHARABLI
EKSPRESI RASA SYUKUR: Muslim Palestina bersujud di dalam kompleks Haram al-Sharif dengan latar belakang Dome of the Rock di Jerusalem, kemarin.
Warga Palestina mengakhiri boikot selama dua pekan terakhir dan akan kembali beribadah di situs suci Jerusalem, termasuk Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock, setelah Israel mencabut alat pendeteksi logam, kamera pengawas, dan pagar besi di kawasan tersebut.
KO N F L I K PA L E ST I N A
Warga Akhiri Boikot di Kompleks Al-Aqsa WARGA Palestina akhirnya mengakhiri boikot yang sudah berlangsung dalam dua pekan terakhir dan akan kembali beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa setelah Israel kemarin mencabut sistem pengamanan terbaru yang kontroversial berupa alat pendeteksi logam, kamera pengawas, dan pagar besi di kawasan tersebut. “Kita akan dapat menunaikan salat di dalam kom-
pleks (Al-Aqsa),” ujar pejabat senior Otoritas Wakaf, Abdel-Azeem Salhab. Oto ritas Wakaf merupakan badan di bawah naungan pemerintah Yordania dan mengurus kegiatan di Al-Aqsa, Jerusalem Timur. Saat pekerja Israel mencopot instalasi keamanan, ratusan warga Palestina berkumpul lalu membunyikan peluit dan klakson kendaraan mereka untuk
merayakannya. Para pemuda Palestina menyulut kembang api dengan diawasi secara ketat oleh pasukan Israel. Seorang di antara pemuda itu, Firas Abasi, mengaku sangat senang atas ‘kemenangan’ tersebut. “Tidak ada yang bisa tidur dalam 12 hari terakhir. Kami semua memikirkan soal Masjid Al-Aqsa,” ujarnya. Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas,
Ruang Kegembiraan Anak
mendukung seruan pemuka agama agar warga kembali beribadah di dalam kompleks. “Insya Allah ibadah salat akan dilaksanakan di dalam Masjid Al-Aqsa,” ujar Abbas pada konferensi pers, kemarin. Ulama senior di Jerusalem, Mohamed Hussein, mengatakan tuntutan rakyat Palestina ialah masuk secara bebas ke Masjid AlAqsa dari semua pintu dan tanpa pembatasan usia.
Israel mengklaim perlu memasang pengawas dan detektor logam di Al-Aqsa setelah terjadinya insiden serangan pada 14 Juli. Tindakan Israel itu memicu kemarahan warga dan otoritas Palestina yang menganggapnya sebagai pelanggaran batas kontrol oleh Israel atas situs suci tersebut. Mereka juga menyebut tindakan itu sebagai bentuk hukuman kolektif. (AFP/Ant/Hym/X-11)
Ruang yang dibutuhkan itu berupa ruang yang bisa mengeksplorasi kemampuan serta kepekaan sosial anak.
Opini | Hlm 10
SELA
PA N G A N
Empati Pasangan Redakan Sakit
Polisi Temukan Kecurangan
STUDI terkini dari Cognitive and Affective Neuroscience Lab, Universitas Colorado, Amerika Serikat, menemukan bahwa empati dari sentuhan pasangan lawan jenis meredakan sakit dan memberi kenyamanan. Analisis DUTA studi dilakukan kepada 22 pasangan kekasih. Para perempuan diberikan sakit panas ringan yang membuat tidak nyaman. Mereka lalu duduk berdampingan dengan pasangan masing-masing. Tim studi, yakni Pavel Goldstein, Irit Weissman-Fogel, dan Simone G Shamay-Tsoory memantau detak jantung dan tingkat pernapasan mereka. Hasilnya, saat tidak berpegangan tangan napas dan detak jantung mereka tidak sinkron. Sebaliknya, saat berpegangan menjadi sinkron. Sebabnya, stimulasi elektrodermal terjadi saat bersentuhan. Kekuatan sentuhan sangat penting dalam masa stres atau sakit. Goldstein menyebut sentuhan itu sebagai ‘kopling fisiologis antarpasangan’. Hasil studi dipublikasikan dalam Science Reports. (Counsel&Heal/Ire/X-7)
KEPOLISIAN menemukan dua bukti permulaan yang cukup untuk membawa PT Indo Beras Unggul (IBU) ke ranah pidana. Demikian dikatakan Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto di Gedung Ombudsman Republik Indonesia (ORI) di Jakarta, kemarin. “(Diduga) ada praktik kecurangan dalam kegiatan usaha kepada pedagang dan konsumen. Pertama, harga beras lebih tinggi jika dibanding umumnya. Kedua, kandungan yang tertera di kemasan tidak sesuai dengan hasil uji laboratorium. Hanya, polisi belum menentukan tersangka. PT IBU tidak mengoplos beras. Beras yang didistribusikan PT IBU pun tergolong berkualitas baik,” kata Ari Dono. Hingga kemarin, lanjut Ari Dono, polisi telah memeriksa 21 saksi. Polisi menduga ada pelanggaran
“Kandungan yang tertera di kemasan tidak sesuai dengan hasil uji laboratorium.” Ari Dono Sukmanto Kabareskrim Polri
terhadap Pasal 382 bis KUHAP, Pasal 8 (i) dan (e) Undang-Undang Perlindungan Konsumen serta Pasal 141 Undang-Undang Pangan. PT IBU membeli gabah kering panen (GKP) dari petani seharga Rp4.900 per kg. GKP tersebut diolah menjadi beras premium dengan harga jual Rp13.700 dan Rp20.400. Harga ini lebih tinggi dari harga eceran tertinggi sebagaimana diatur dalam Permendag No 47/2017,
yakni Rp9 ribu. Ari Dono enggan menjelaskan penghitungan keuntungan yang diraup PT IBU dengan membeli beras ke petani bersubsidi input di Karawang. “Kalaupun saya tahu, nggak k akan jawab. Itu bagian dari penyidikan.” Komisaris Utama PT IBU Anton Apriyantono pun enggan mengomentari kasus ini. “Saya cooling down dulu.” Di sisi lain, ORI menggali potensi malaadministrasi dalam penindakan kasus beras ini. “Kok, beras harga medium dan premium mau disamakan Rp9 ribu. Kami akan cek apakah sudah patuh prosedur atau ada hal lain terkait kepentingan. Kami akan menyampaikan rekomendasi kepada Presiden, DPR, dan pihak terkait lainnya,” ujar anggota ORI Ahmad Alamsyah Saragih. (Nic/CS/UL/X-3)
NDONESIA disebut telah memasuki era inflasi rendah dalam dua tahun terakhir karena laju inflasi secara nasional dalam periode itu hanya di kisaran 3%. Akan tetapi, rendahnya angka inflasi itu tidak akan banyak berarti bila tidak diiringi dengan daya beli masyarakat yang memadai. Karena itu, ekonom Indef, Eko Listiyanto, meminta pemerintah berupaya keras untuk menggapai target pertumbuhan ekonomi 5,2% yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017. Hal itu akan berkontribusi dalam meningkatkan atau setidaknya mempertahankan daya beli masyarakat. “Kalau daya beli masyarakat sedang terganggu, pemerintah harus mencari ganti dengan meningkatkan investasi atau belanja pemerintah. Begitu pula ekspor,” kata Listiyanto, kemarin. Daya beli masyarakat yang mencakup swasta dan rumah tangga, menurut Listiyanto, berkontribusi lebih dari 50% terhadap produk domestik bruto. Untuk menggapai target pertumbuhan ekonomi 5,2%, pemerintah harus mencari aspek lain yang menjadi substitusi dari kontribusi daya beli masyarakat. “Jadi, bisa dibilang pemerintah harus tancap gas dan jangan buat kebijakan yang mengganggu daya beli masyarakat. Sudah cukup kebijakan penyesuaian tarif listrik yang berimbas signifikan,” cetusnya. Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai daya beli masyarakat masih terjaga di tengah inflasi rendah, yakni 3,02% pada 2016. Menurut dia, konsumsi masyarakat masih cukup kuat dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga mendekati 5%. Meski demikian, Josua tetap meminta pemerintah terus melakukan koordinasi intensif agar daya beli masyarakat tetap dapat dipertahankan.
Era rendah Sebelumnya, saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2017 di Jakarta, kemarin, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia sudah memasuki era inflasi rendah.
“Pada 2015, angka inflasi kita 3,35%, 2016 sebesar 3,02%, dan kuartal I 2017 di kisaran 4%,” kata Presiden. Presiden menambahkan, kunci dalam mengelola perekonomian baik di pusat maupun daerah saat ini ialah pengendalian inflasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, Presiden meminta pemerintah, baik di kabupaten, kota, maupun provinsi tidak pasrah terhadap tingkat inflasi. “Kalau (inflasi) terus kita tekan, rakyat akan merasakan. Percuma pertumbuhan ekonomi 6%, tetapi inflasi 9% rakyat tekor, menjangkau harga berat. (Berbeda) kalau pertumbuhan 5%, tetapi inflasi 3%, rakyat enteng,” ujar Presiden. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo pun menggarisbawahi pesan Presiden agar era inflasi rendah itu stabil. Bila hal ini tercapai, daya beli masyarakat menguat. Namun, Agus mengingatkan daya beli masyarakat pada kuartal kedua mendatang akan sedikit terpengaruh. Itu terlihat dari kontribusi konsumsi pada pertumbuhan ekonomi. “Namun, bila inflasi bisa dijaga, daya beli masyarakat akan terjaga.” (Nyu/ Try/Ssr/Ant/X-6)
MI/PANCA SYURKANI
RAKORNAS PENGENDALIAN INFLASI: Presiden Joko Widodo berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan) dan Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution di sela pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2017 di Jakarta, kemarin.
MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG