Media indonesia 31 07 2017 01082017071903

Page 1

@mediaindonesia

SENIN, 31 07 2017

Jemaah Haji Indonesia Disambut Hangat Konjen di Jeddah http://bit.ly/2eXCjti

NO. 13190/ TAHUN KE-48 32 HALAMAN

@mediaindonesia

Belum Ada Indikasi Keterlibatan Jenderal dalam Kasus Novel http://ift.tt/2vbzuLd

Rp4.000/eks

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

@mediaindonesia

Wakil Gubernur Aceh Minta Pembakar Hutan Ditangkap http://bit.ly/2u8MFIS

E-mail: cs@mediaindonesia.com

www.mediaindonesia.com Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

(021) 5812113 & 5801480

J U J U R

B E R S U A R A

Bila investasi dana haji di sektor produktif halal serta membawa maslahat secara lebih luas, pemerintah dan para pemangku kepentingan tak perlu ragu untuk segera merancang realisasinya.”

Pelaku Kejahatan Siber Satu Jaringan

Rangkul Medsos Atasi Terorisme

Pemadaman di Kalbar dan NTT Buahkan Hasil

Polri menyatakan para warga negara asing (WNA) asal Tiongkok dan Taiwan yang menjadi pelaku kejahatan siber di Jakarta, Bali, dan Surabaya berasal dari satu jaringan.

Islamic State (IS) kerap menggunakan media sosial untuk merekrut sehingga hal yang sama mestinya juga akan dilakukan untuk memproteksi propaganda mereka.

Selain memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatra, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menanggulangi hal serupa di Kalimantan Barat dan NTT.

Editorial | Hlm 2

Selekta| Hlm 2

Deradikalisasi | Hlm 5

Nusantara | Hlm 23

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

SENO

Belajarlah ke Malaysia soal Dana Haji Seharusnya pemerintah menyiapkan peraturan pemerintah tentang tata cara pengelolaan keuangan haji ketimbang mengumbar wacana. ERANDHI HUTOMO SAPUTRA erandhi@mediaindonesia.com

MI/PANCA SYURKANI

LEBARAN BETAWI: Presiden Joko Widodo dikerumuni warga saat menghadiri perayaan ke-10 Lebaran Betawi di Pusat Budaya Betawi,

Setu Babakan, Jakarta Selatan, kemarin. Perayaan yang bertujuan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal warga Betawi tersebut menampilkan pergelaran seni, adat, dan berbagai kuliner asli Betawi.

K E BU DAYA A N

Kearifan Lokal Hadang Peradaban Asing LETUSAN petasan dan tradisi palang pintu khas Betawi menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Perkampungan Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemarin. Siang itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tampil beda, mengenakan busana khas Betawi, baju ujung serong. Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana yang anggun dalam balutan kebaya encim berwarna merah menghadiri acara perayaan ke-10 Lebaran Betawi. Jokowi mengelilingi beberapa stan, seperti rumah wali kota dan bupati yang merepresentasikan tiap kota dan kabupaten yang ada di Jakarta, pameran lukisan Betawi, dan melihat proses penempaan besi baja untuk pembuatan golok gobang khas Betawi, juga melepas 50 kilogram ikan mas di Setu Babakan.

Seusai menghadiri acara tersebut, Jokowi menekankan pentingnya untuk merawat dan menjaga kearifan lokal budaya bangsa Indonesia. Hal itu dilakukan agar budaya lokal tidak tergeser oleh budaya yang masuk dari negara lain. “Saya kira merawat dan menjaga kearifan lokal sangat penting karena intervensi peradaban Barat, peradaban dari negara lain, sangat mendesak kita semua,” kata Jokowi. Menurut Presiden, merawat dan melestarikan budaya itu tidak hanya terkait dengan pembangunan fisik, tetapi juga seni, arsitektur, serta makanan khas yang ada. Kehadiran orang nomor satu di Republik ini pada acara tersebut menjadi hari bersejarah. Pasalnya, baru pertama kali Lebaran Betawi dihadiri seorang Presiden RI. Hadir pula pada kesempatan tersebut, antara lain Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful

Pertemuan SBY-Prabowo Menuju 2019

Hidayat, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Ketua Bamus Betawi Zainudin, Ketua MUI Ma’ruf Amin, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Pada bagian lain, dalam sambutannya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyampaikan bahwa komitmen Jokowi saat menjadi Gubernur DKI telah terwujud, seperti membangun Masjid Fatahillah di kompleks Balai Kota DKI, Masjid Raya Hasyim Asyari di Kalideres, Jakarta Barat, serta melestarikan ornamen-ornamen Betawi dan perkampungan budaya Betawi. Djarot pun menyampaikan bahwa Lebaran Betawi setiap tahunnya akan diadakan di Setu Babakan, tidak seperti sebelumnya yang selalu berpindah tempat. “Kita putuskan bersama Bamus Betawi bahwa Lebaran Betawi setiap tahun kita pusatkan di Setu Babakan ini,” tukas Djarot. (Nur/X-4)

Pertemuan tersebut kurang lebih terkait dari dampak yang mereka antisipasi apabila presidential threshold diterapkan.

Kolom Pakar | Hlm 8

SELA

IDEOLOGI NEGARA

Sering Terbang Rusak Jantung

Jangan Percaya Ulama yang Ingin Ubah Pancasila

PENELITIAN terbaru dari Helmholtz Zentrum Munchen, Jerman, menemukan semakin sering seseorang meEBET lakukan perjalanan menggunakan pesawat udara dapat menyebabkan kerusakan jantung. Ini karena dosis rendah radiasi yang didapat ketika di dalam pesawat dapat menurunkan kemampuan jantung untuk berkontraksi, bahkan beberapa dekade setelah terpapar. “Ketika terbang, jantung berada dalam tekanan stres dari radiasi pemindai badan di bandara dan juga ketika pesawat menyentuh langit. Radiasi dari perjalanan udara, x-ray, dan CT scan dapat memiliki dampak merusak,” ujar Dr Omid Azimzadeh. (DailyMail/Ihs/X-5)

PANGLIMA TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan umat Islam Indonesia untuk menjaga keutuhan NKRI dengan dasar Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Ia meminta umat untuk tidak percaya kepada ulama yang ingin mengubah Pancasila. “Pancasila sebagai dasar negara sudah final. Jadi jangan lagi diubah, siapa pun enggak boleh mengubahnya. Bahkan ulama kalau ngajak mengubah, jangan percaya,” tegas Gatot dalam kajian pagi Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Surakarta, Jateng, kemarin. Menurutnya, seluruh elemen masyarakat harus bersatu untuk menghadapi musuhmusuh yang menghendaki NKRI pecah. Sekarang ini, kata Panglima TNI, sudah bermunculan organisasi kemasyarakatan yang radikal dan bertentangan dengan ideologi Pancasila. Siapa pun termasuk ulama, imbuh Jenderal Gatot, tidak boleh mengubah Pan-

casila. Jika sampai ada yang mempunyai keinginan itu, diyakini ia bukan ulama Indonesia. Gatot lebih percaya bahwa ulama Indonesia tak akan memecah belah bangsa dan tetap menjaga keutuhan NKRI. “Dia yang ingin mengubah adalah ulama dari luar, atau ulama asli Indonesia, tapi sudah dipengaruhi luar dan dibayar untuk merusak Indonesia. Ingat itu,” tandasnya. Gatot pun sangat berharap ulama akan terus menjadi pemimpin umat yang menyatukan. “Yang menyatukan bangsa ini siapa? Para ulama. Setelah satu, yang memotori perjuangan dengan membuat divisi siapa? Para ulama. Yang merumuskan dasar negara agar bangsa ini langgeng abadi siapa? Para ulama. Maka bohong jika para ulama akan merusak negara ini.’’ Ketua MTA Ustaz Sukina mengatakan pihaknya bersama ulama lain mendukung Pancasila sebagai dasar negara serta kuatnya NKRI untuk menghadapi infiltrasi kekuatan asing. (WJ/X-8)

P

EMERINTAH Indonesia harus belajar ke Malaysia soal penggunaan dan pemanfaatan dana haji, baik dari sisi baik maupun sisi buruknya. Hal itu dikatakan ekonom syariah Muhammad Syakir Sula terkait dengan polemik yang makin menghangat soal wacana yang dilontarkan pemerintah mengenai penggunaan atau pemanfaatan dana haji untuk investasi di sektor infrastruktur. Dari sisi baik, kata Syakir, Indonesia perlu belajar mengenai besarnya dana haji Malaysia yang mencapai US$15 miliar meskipun jumlah jemaahnya tidak sebanyak Indonesia. Namun, Indonesia juga perlu mempelajari sisi buruknya, yakni pengelolaan dana haji Malaysia yang tidak terlalu memperhatikan risiko. Ia menyebut pengelolaan dana haji Malaysia kini sedang bermasalah karena investasi yang terlalu besar ke kelapa sawit dalam bentuk saham. “Lima tahun terakhir kelapa sawit sedang bermasalah,” ujarnya saat dihubungi, tadi malam. Karena itu, Indonesia perlu belajar sehingga jika nantinya berinvestasi, semisal di infrastruktur, nilainya jangan terlalu besar melebihi 50% sebab berinvestasi terlalu besar di satu instrumen akan sangat berbahaya. “Karena bisa saja nanti ada perubahan politik sehingga akan menyulitkan. Maka, kalau mau, jangan besar-besar, jangan sampai seperti Malaysia di kelapa sawit,” tukasnya.

Dituangkan dalam PP Secara terpisah, anggota Komisi VIII DPR, Khatibul Umam Wiranu, menegaskan tata cara pengelolaan keuangan haji harus dituangkan dalam peraturan pemerintah (PP). Hal itu sesuai dengan amanat dari Pasal 48 ayat (3) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014. “Pemerintah lebih baik fokus menyusun PP yang diamanatkan daripada mengumbar wacana yang tidak jelas standar hukumnya,” ujar Khatibul dalam keterangannya, kemarin. Dana haji, kata dia, sejak tujuh tahun lalu banyak diinvestasikan untuk infrastruktur melalui sukuk dana haji Indonesia (SDHI) atau surat berharga syariah negara (SBSN)

yang berjumlah cukup besar yakni 35,2 triliun. “Sukuk dibolehkan karena instrumen syariah. Akan tetapi, jangan sampai dana haji terlalu besar diinvestasikan ke sukuk atau SBSN hingga mencapai 40%,” ungkapnya.

Bukan investasi langsung Ekonom syariah lainnya, Adiwarman Karim, mengatakan investasi menggunakan dana haji sesuai dengan Undang-Undang Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI pada 2012. “Setoran dana haji bagi jemaah haji yang masuk daftar tunggu bisa di-tasharruf-kan (dikelola) untuk hal-hal yang produktif, di antaranya melalui penempatan di perbankan syariah dan diinvestasikan melalui sukuk. Jadi melalui instrumen keuangan, bukan investasi langsung,” jelasnya. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar pengelolaan dana haji harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Pasalnya, dana tersebut merupakan dana umat, bukan dana pemerintah.

Terkait dengan Malaysia, negeri jiran itu memiliki lembaga bernama Tabung Haji yang dikelola sebagai BUMN. Lembaga tersebut tergolong sukses menginvestasikan dana haji untuk berbagai proyek infrastruktur. Presiden juga mengingatkan agar penggunaan dana haji mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Harus hati-hati,” kata Jokowi kepada awak media seusai menghadiri perayaan ke-10 Lebaran Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemarin. Terkait dengan Malaysia, negeri jiran itu memiliki lembaga bernama Tabung Haji yang dikelola sebagai BUMN. Lembaga tersebut tergolong sukses menginvestasikan dana haji untuk berbagai proyek infrastruktur. Sejak pertama berdiri pada 1969, Tabung Haji memfokuskan dana untuk menyubsidi ongkos perjalanan haji warga negara Malaysia agar berstandar ONH plus dengan harga yang tetap murah. (Nur/Ths/Nov/ Pro/X-4)

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.