VOLUME 01 | DESEMBER 2012
VOLUME 01 | DESEMBER 2012
CONTENTS 4
Interview: Firman Hananda Boedihardjo
12
Interview: Haryanto R. Devcom
18
Project: The Ghost Town
30
Viewfinder: Long Exposure Fotografi Bagian 1
34
Geleri
58
Community: Fobia - Fotografer Balikpapan
68
Event: Klayar - The Journey Continues
70
Event: Once Upon A Time In Lombok
74
Last Frame
HAK CIPTA Dilarang menggunakan isi majalah ini dalam bentuk dan keperluan apapun tanpa izin redaksi. Hak cipta tulisan ada pada penulis dan hak cipta foto ada pada fotografer, dan dilindungi undang undang.
2 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
EDITORIAL Siksa Kamera, terdengar sangat Indonesia, mendengarnya orang pasti tergelitik. Kata “siksa” disini bukanlah pada arti siksa yang sebenarnya. Kamera adalah sebuah alat dan bisa dibilang senjata para fotografer, oleh sebab itu sudah selayaknya kamera digunakan semaksimal mungkin dan menjadi pemuas nafsu para pemiliknya. Pada tahap ini fotograferlah yang menjadi tuan, bukan sebaliknya. Siksa Kamera adalah sebuah grup fotografi yang berbasis di Indonesia. Berawal dari kegemaran yang sama terhadap fotografi long-exposure yang keanggotaannya bersifat terbuka baik penggiat fotografi di tanah air maupun manca negara. Puji syukur akhirnya Siksa Kamera e-magazine edisi perdana ini dapat hadir ditengah kita. Terima kasih sebesar-besarnya kami ucapkan pada semua pihak yang turut membantu. Siksa Kamera e-agazine hadir sebagai wujud apresiasi kami kepada anggota grup Siksa Kamera yang telah berperan aktif dan terus menjaga grup pada standar fotografi yang tinggi. Kami menyadari ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami juga mengharapkan saran, kritik, dan masukan untuk membuatnya lebih baik. Dalam edisi perdana ini kami menampilkan Interview Firman Hananda Boedihardjo dan interview Haryanto R. Decvom, project “The Ghost Town” yang beberapa waktu lalu menjadi tantangan mingguan di grup Siksa Kamera, Liputan event Klayar - The Journey Continues dan event Once Upon A Time In Lombok, dan Galeri foto-foto terbaik yang pernah di upload di grup Siksa Kamera. Adapula rubrik khusus yang kami sediakan bagi komunitas fotografer di berbagai daerah, di edisi ini ada klub foto Fobia (Fotografer Balikpapan). Kedepannya kami mengajak pembaca untuk dapat turut berpartisipasi dalam majalah ini. Tak perlu segan untuk mengirimkan karya foto maupun tulisan kepada kami. Kami berharap Siksa Kamera e-magazine dapat memberikan warna baru dalam dunia fotografi dan dapat memberikan inspirasi segar bagi penggiat fotografi khususnya pecinta long-exposure fotografi.
Here we come.. fasten your seatbelt and enjoy the ride!
Salam Siksa, Haswa Wedhaswara
Cover Photo : Firman Hananda Boedihardjo This page : Erick Moreno
Editor in chief : Haswa Wedhaswara Editorial assistants : Chaerul Umam, Muhammad Salman, Didik Hariadi Mahsyar, Imam Taufik Suryanegara, Asep Yusuf Tazul Arifin Design & production : HWStudio Email : siksakamera@yahoo.com Siksa Kamera e-magazine is a free e-magazine. Publihes bi-monthly. Published digitally in Indonesia and distributed worldwide via the internet. Copyright © 2012 Siksa Kamera. All right reserved
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 3
INTERVIEW FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO
4 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 5
INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO
Hi Firman, ceritakan sedikit tentang Anda dan bagaimana Anda mengenal fotografi? Saya lahir pada tahun 1971, saya adalah seorang hobiis fotografi. Profesi saya adalah arsitek dan saat ini bekerja di salah satu perusahaan konstruksi bangunan di Jakarta. Mulai mengenal fotografi sejak duduk dibangku SMU namun baru intens menekuninnya secara khusus pada tahun 2008 ketika saya berada di Kalimantan.
Apa yang membuat anda tertarik pada fotografi? Pada dasarnya saya suka sekali dengan namanya “menangkap moment� , yang kemudian saya abadikan kedalam photo. Hal ini bertujuan hanya sebagai kenangkenangan saja dan hanya ingin menunjukkan bahwa saya pernah berada di tempat tersebut. Siapakah artis/fotografer yang mengispirasi karya Anda? Alper Cukur dan Xavier Rey, mood dan impact dari karyakaryanya luar biasa.
6 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO
Apa yang Anda lakukan diluar fotografi? Apakah itu turut berpengaruh pada karya-karya Anda?
Bisa ceritakan kepada pembaca bagaimana teknik atau peralatan yang Anda gunakan?
Saya seorang Architect, mungkin saja “mata” , “sudut” dan “taste”pengambilan dari bidang saya tekunin ini sedikit banyak berpengaruh pada karya saya, hopefully..
Saya menggunakan DSLR, Lensa Tamron 11-16mm, filter after ND 32 dan tripod Fotopro c14. Lensa Tamron 11-16mm saya gunakan agar dapat menangkap ruang landscape yang lebih luas, saya menyukali hasil distorsinya. Filter After ND 32 bisa mencapai 13 stop, untuk pemotretan di siang hari bia mendapatkan shutter speed selama 1 - 2 menit. Filter ini juga memiliki kekurangan, selain tone yang dihasilkan kurang natural, filter ini juga menimbulkan efek vignete. Dalam fotografi long-exposure tripod adalah yang utama. Saya menggunakan Fotopro c14, selain harga terjangkau tripod ini cukup berat dan tahan goncangan.
Anda tidak mempunyai background fotografi, bagaimana Anda mempelajarinya? Saya sama sekali tidak ada background fotografi, saya mempelajarinya dengan otodidak dan sharing bersama teman. Saya menyukai hunting bersama, selain mempererat pertemanan disitu kita bisa saling bertukar cerita, ilmu, dan pengalaman.
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 7
INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO
8 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO
Sebagian besar karya Anda dalam balutan hitamputih, adakah alasan untuk itu? I love black & white so much, saya termasuk orang yang tidak suka ribet, saya tidak terlalu suka dengan banyak warna. Dengan hitam putih saya dapat mengekspresikan mood dan karakter dalam foto-foto saya. Bagaimana Anda mendeskripsikan karya-karya Anda dalam tiga kata? Moody, Surial, Zen
Bagaimana menurut Anda sebuah foto layak dikatakan foto yang luar biasa? Bagi saya pribadi, suatu foto dapat dikatakan luar biasa tergantung oleh impact. Artinya daya tarik yang sangat kuat sekali dan dapat mempengaruhi atau memikat si pemerhati foto bisa dari segi moment , tone, teknis atau story dari foto tersebut
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 9
INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO
Menurut Anda, apa yang dibutuhkan seorang fotografer untuk membuat karya yang baik? Selalu mencoba berkesperimen dengan hal yang baru, jangan terpaku terhadap satu “skill” saja. Perbanyak referensi dari fotografer manca negara. Jangan cepat puas terhadap hasil yang didapat. Jangan terpaku pada tools (dslr) tertentu, cobalah dengan tools yang ringan, seperti kamera ponsel atau kamera saku. Hal ini bertujuan untuk melatih kepekaan akan komposisi dan moment. Just be your self, jangan menjadi “shadow” dari photographer lain, karena fotografi adalah dari “mata” diri anda sendiri.
10 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO
Firman Hananda Boedihardjo http://www.facebook.com/efhabe
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 11
12 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
INTERVIEW | HARYANTO R. DEVCOM
INTERVIEW HARYANTO R. DEVCOM
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 13
INTERVIEW | HARYANTO R. DEVCOM
H
aryanto R. Devcom seorang aerial photographer yang merupakan penggemar berat fotografi hitam putih yang selain menggunakan kamera digital, juga pecandu berat fotografi analog (film). Dikenal sebagai pemotret landscape handal yang selalu mempresentasikan karyanya dalam hitam putih. Mulai mengenal camera pada waktu kuliah, kemudian vakum lama dan kembali di era digital pada tahun 2004. Pengenalan dengan kamera digital ini , hanyalah membangkitkan kembali “cinta lamanya ” pada fotografi hitam putih. Dengan melakukan sendiri pemotretan, prosesing film dan pencetakan kamar gelap, Haryanto mendapatkan kenikmatan luar biasa atas hasil karyanya. Sebagai “pemain lama”, Haryanto paham benar, foto-foto mana yang akan tampil jauh lebih kuat bila di presentasikan dalam bentuk hitam putih. Ditanyakan mengenai kecintaannya mengenai “fotografi hitamputih”, Haryanto mengatakan, bahwa “kalau setahun ada 365 hari mungkin saya berkutat di film dan darkroom 500 hari dalam setahun” . Berarti benar-benar jiwa-raga, pikiran , bahkan mimpi beliau adalah demi fotografi hitam putih yang dicintai dengan sepenuh hati. Bagaimana Anda mengenal fotografi dan apa yang membuat anda tertarik? Waktu kuliah ada teman di pecinta alam yg serius di fotografi, beliaulah yg menginspirasi dan “meracuni” saya tentang fotografi. Kemudian dalam perjalanannya saya bertemu dengan beberapa orang yang berperan memperdalam pengetahuan dan ketertarikan saya pada foto. Bagaimana Anda mempelajari fotografi? Saya mengikuti kursus dasar fotografi di Canon
14 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
School. Selanjutnya saya belajar secara autodidak melalui buku-buku dan bahan-bahan yang tersebar di majalah maupun internet. Selain itu yang juga sangat membantu adalah bahan-bahan workshop John Sexton (former Asisten Ansel Adam), dan diskusi dengan teman-teman. Hal-hal yang dapat dipelajari di dunia fotografi menurut saya sangatlah luas, baik tentang teknis maupun tentang seni. Materi yang tersedia juga sangat beragam. Salah satu kesenangan yang saya dapatkan dari fotografi adalah kesempatan untuk belajar dan terus men-challenge diri sendiri.
INTERVIEW | HARYANTO R. DEVCOM
Apa yang Anda lakukan diluar fotografi? Apakah itu turut berpengaruh pada karya-karya Anda? Tidak ada, saat ini konsentrasi saya hanya untuk fotografi saja. Pada akhirnya ini juga sedikit banyak turut berpengaruh pada karya saya karena saya jadi punya lebih banyak waktu untuk belajar dan menghasilkan karya foto. Siapakah artis/fotografer yang mengispirasi karya Anda? Banyak sekali, terutama, Ansel Adams, John Sexton, Brett Weston, Andre Kertez, Howard Bond, Fan Ho, Van Gogh dll. Ansel Adams dan John Sexton adalah fotografer utama untuk aliran American West Coast yang mengedepankan penggunaan teknik akurat untuk menghasilkan fine print. Dari aliran west coast ini saya mempelajari bahwa untuk menghasilkan sebuah karya foto yang tercetak dengan baik maka diperlukan pemahaman tentang pengenalan alat, bahan dan teknis yang tepat. Karya-karya Brett Weston juga sangat mengagumkan yang didapatnya dari kerja keras yang luar biasa. Ungkapan Weston bahwa “Photography is 90% sheer, brutal drudgery! The other 10% is inspiration!!” sangat tepat untuk mengungkapkan bahwa sebagian besar dari proses berkarya di fotografi mungkin bukanlah hal yang selalu menyenangkan karena menuntut kerja keras. Hal-hal inilah yang coba saya terapkan dalam cara kerja saya.
Bisa ceritakan sedikit kepada pembaca bagaimana teknik atau peralatan yang Anda gunakan? Untuk karya “Assignment from within” saya memakai Kamera large format, Linhof MasterTechnika 2000, dan Ebony. Keduanya adalah kamera dengan format 4x5 inch atau large format camera, dengan berbagai lensa antara lain Schneider, Rodenstock dan Nikor. Saya juga menggunakan kamera medium format Hasselblad 501c. Dengan kamera-kamera ini saya masih menggunakan film dan kertas silver black and white, dengan tehnik Zone System untuk mengendalikan seluruh proses sehingga bisa menghasilkan cetak foto yg sama dengan visualisasi awal sebelum jepret. Dan untuk pekerjaan fotografi komersial saya mengunakan berbagai macam kamera digital sesuai keperluan klien. Kenapa saat ini masih menggunakan kamera film? Seperti yg saya sudah sebutkan diatas bahwa BW film, kalau dianalogikan di lukisan, merupakan canvas dan cat minyak saya, saya merasa nyaman bekerja dengan BW film, kertas dan darkroom untuk mendapatkan hasil yang saya inginkan DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 15
INTERVIEW | HARYANTO R. DEVCOM
16 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
INTERVIEW | HARYANTO R. DEVCOM
Sebagian besar karya Anda dalam balutan hitam-putih, adakah alasan untuk itu? Tidak ada alasan spesifik karena bagi saya dengan BW saya lebih gampang untuk menyajikan foto saya dalam kontras terang dan gelap tanpa terdistract oleh warna yang tiap hari selalu kita lihat.
Bagaimana menurut Anda sebuah foto layak dikatakan foto yang luar biasa? Hal apa yang ada dalam benak Anda sebelum menekan shutter? Saya membayangkan bentuk akhir / cetakan foto saya nanti. Bagaimana Anda mendeskripsikan karya-karya Anda dalam tiga kata? Life in BW
Foto yg bila dilihat orang maka org tersebut akan melupakan segala teknis, tempat, dll. Foto yg bisa menggerakkan emosi pemirsanya. Menurut Anda, apa yang dibutuhkan seorang fotografer untuk membuat karya yang baik? Passion , passion , passion, serta penguasaan alat dan pengetahuan seni. Tanpa passion maka keinginan untuk berkarya dan meningkatkan diri tidak akan maksimal. Sedangkan penguasaan alat dan pengetahuan seni keduanya harus berjalan beriringan dan perlu terus menerus diperdalam.
Haryanto R. Devcom http://www.facebook.com/haryanto DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 17
PROJECT | THE GHOST TOWN
THE GHOST TOWN
Sungguh asik memang mengabadikan keindahan, keramaian, ataupun hiruk pikuk aktifitas masyarakat kota. Apalagi disajikan dengan balutan Slow-shutter dan Long-exposure Photography. Orang-orang yang berlalu lalang atau kendaraan yang melintas akan terlihat menarik dan tidak biasa.
18 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
PROJECT | THE GHOST TOWN
by Ivan Nurdhiyansah http://www.facebook.com/ivan.nurdhiyansah
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 19
by Zulkifli Sukarta
http://www.facebook.com/soulsickbastard
PROJECT | THE GHOST TOWN
20 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
PROJECT | THE GHOST TOWN
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 21
PROJECT | THE GHOST TOWN
by Rivanda Septian Widyatmiko http://www.facebook.com/rivanda.dblankstrike
22 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
PROJECT | THE GHOST TOWN
by Herry Soebagio http://www.facebook.com/herry.soebagio
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 23
PROJECT | THE GHOST TOWN
by Morow Blind
http://www.facebook.com/morow.blind
24 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
PROJECT | THE GHOST TOWN
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 25
by Nasrul Effendy
http://www.facebook.com/nasruleffendy
PROJECT | THE GHOST TOWN
26 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
PROJECT | THE GHOST TOWN
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 27
by Michael Aleng
http://www.flickr.com/photos/michael_aleng
PROJECT | THE GHOST TOWN
28 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
PROJECT | THE GHOST TOWN
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 29
VIEWFINDER | LONG EXPOSURE FOTOGRAFI
LONG EXPOSURE PHOTOGRAPHY BAGIAN 1
Oleh: Chaerul Umam http://www.mrizalcs.deviantart.com
U
ntuk memahami long exposure photography akan ada 4 tahap dari pembahasan yang akan dibagi dalam 2 edisi yang meiputi: definisi, jenis-jenis filter, pemilihan filter pada bermacam kondisi, dan proses pembuatan foto. Pada artikel pertama kita hanya akan membahas pada tahapan definisi dan jenis-jenis filter, untuk pemilihan filter dan proses pembuatan foto long exposure akan kita bahas pada edisi berikutnya.
Definisi Long exposure adalah suatu tehnik dalam fotografi yang membuka rana lebih dari atau minimum 30 detik dengan tujuan untuk memblurkan objek bergerak seperti air laut yang menjadi halus (soft and milky water), awan yang bergerak membentuk garis, star trail (pergerakan bintang), light painting, milkyway. Sedangkan slow-shutter speed merupakan tehnik fotografi dimana kecepatan rana hanya sedikit lebih rendah dari pergerakan objek, sehingga kita hanya merekam efek pergerakan (motion effect) dari objek yang kita inginkan. Pada slow-shutter speed tidak harus lebih dari 30 detik, kita cukup memahami kecepatan dari suatu objek, sehingga kecepatan rana yang lebih rendah akan cukup membuat 30 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
Iso: 50 Speed: 2 detik D iafragma: f/11 Untuk membuat visual pergerakan air laut maka dengan kecepatan rana 2 detik pun, motion effect ini dapat terekam seperti pada foto ini.
VIEWFINDER | LONG EXPOSURE FOTOGRAFI
Filter Dalam membuat fotografi long exposure hal penting yang diperhatikan adalah membuat exposure foto dapat mencapai kecepatan minimal 30 detik atau lebih lambat dari 30 detik (60 detik, 120 detik, 240 detik, 1 jam, 1 hari, dst). Pada keadaan cahaya yang tidak terlau terang, semisal malam hari, fotografi long exposure dapat dilakukan tanpa tambahan filter peredam cahaya. Namun pada pemotretan malam hari seluruh permukaan benda (objek) menjadi gelap dikarenakan sedikitnya intensitas cahaya yang dapat dipantulkan dari benda tersebut ke kamera. Sehingga hasil foto akan tampak gelap pada benda-benda tersebut dan akan tampak sangat terang benderang pada sumber cahaya yang hanya sedikit. Untuk membuat fotografi long exposure pada siang hari yang dibutuhkan adalah filter peredam (pengurang) intensitas cahaya. Filter ini biasa disebut sebagai ND filter.
Neutral Density Filter Is o : 5 0 Speed: 30 detik Dia f r a g m a : f / 1 6 Dengan long exposure maka pergerakan air laut ini akan lebih halus dan lebih lembut.
Is o : 5 0 Speed: 120 detik Dia f r a gm a : f / 1 6 pada POI yang sama, kecepatan rana diturunkan 2 stop maka akan didapat permukaan air laut semakin rata hampir menyerupai permukaan kaca.
tehnik dalam fotografi yang membuka rana lebih dari atau minimum 30 detik
ND filter, kependekan dari Neutral Density Filter (filter pekat netral) filter yang memiliki tingkat kepekatan tertentu untuk mengurangi intensitas cahaya dengan tetap mempertahankan warna (netral). Filter ND yang baik seharusnya memang hanya mengurangi intensitas cahaya, dengan tidak memberikan perubahan warna pada hasil foto sama halnya dengan tidak memakai filter. Namun dalam kenyataanya filter-filter yang ada tidak seuruhnya memberikan warna netral pada hasil foto, bahkan untuk filter yang mahal sekalipun perubahan warna tersebut masih terasa walaupun sangat kecil.
Metode Pemakaian Metode sederhana pemahaman pemakaian filter ND adalah sebagai berikut: Semisal saya memiliki ND filter yang menurunkan intesitas sebanyak 3 stop (ND 8 atau B+W 103) sebelum filter saya pasang pada kamera, exposure terbaik yang saya dapatkan pada ISO 100, dan difragma f/8 adalah 1/125s. Maka dengan memasangkan filter ND yang menurunkan exposure sebanyak 3 stop akan didapatkan nilai exposure 1/15s pada ISO yang sama (ISO 100), dan difragma yang sama (f/8). Non filter: speed 1/125s Turun 1 stop: 1/60 s Turun 2 stop: 1/30 s Turun 3 stop: 1/15 s DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 31
VIEWFINDER | LONG EXPOSURE FOTOGRAFI Untuk mendapatkan nilai exposure yang lebih rendah atau minimal sama dengan 30 detik (long exposure photograhy) maka dibutuhkan fiter ND dengan kepekatan yang lebih pekat semisal ND 400 (9 stop) atau B+W 110 (10 stop). Turun 4 stop: 1/8 s Turun 5 stop: 1/4 s Turun 6 stop: 1/2 s Turun 7 stop: 1 s Turun 8 stop: 2 s Turun 9 stop: 4 s Turun 10 stop: 8 s tampaknya masih belum mencapai kecepatan exposure yang diinginkan, namun hal ini berlaku pada difragma f/8, bagaimana bila diafragma kita turunkan maksimalkan pada f/22 (3 stop turun)atau lebih. Maka penurunan exposure pun akan ikut turun lagi sebanyak 3 stop berikutnya: 15 s, 30 s, 60 s. Cara paling sederhana dalam menghitung penurunan Exposure adalah dengan perhitungan penurunan 10 stop exposure pada: f/22, ISO:100 bila didapat Speed 1/30s (siang hari) maka dengan filter yng menurunkan 10 stop exposure akan didapat speed 30s. pada f yang sama dan ISO yang sama
Istilah Dalam ND Filter Ada bermacam-macam penyebutan untuk ND filter berdasarkan penurunan exposure yang tidak seragam, namun memliki jenis intensitas penurunan yang sama. Semisal perusahaan A menjual 0.3, 0.6, dan 0.9 ND filters dalam labelnya, sedangkan perusahaan B menjual dengan istilah ND2, ND 4 dan ND 8 filters dan adapula perusahaan C yang menjual ND filters dengan penyebutan 2,4,8 dan 10 stop ND Filters. Untuk memudahkan pemahaman akan istilah ND fiters berikut adalah tabel sederhana akan penurunan stop filters dan kepekatannya berikut filter factor nya: Optical Density
f-stop Reduction
Filter Factor
0.3
1
2
0.6
2
4
0.9
3
8
1.2
4
12
1.5
5
32
1.8
6
64
2.1
7
128
2.4
8
256
2.7
9
512
3.0
10
1024
3.3
11
2048
3.6
12
4096
3.9
13
8192
32 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
Speed 1/30s (siang hari) maka dengan filter yang menurunkan 10 stop exposure akan didapat speed 30s pada f yang sama dan ISO yang sama
Bagian pertama yang harus dipahami adalah F-stop (penurunan stop Filter). Bila saya berkata bahwa saya memiliki filter ND 10 stop maka itu berarti saya memiliki fiter yang menurunkan intensitas cahaya sebanyak 10 stop dari nilai exposure normal. Dari tabel diatas 10 stop sama dengan 3.0 optical density (kepekatan optik). Pabrikan B+W menjual fiter berdasarkan pada F-stop semisal B+W103 (3 stop), B+W110 (10 stop). Bagian ke dua yang harus dipahami adalah optical density (kepekatan optik), kepekatan optik adalah hasil perhitungan standar internasional yang dibuat berdasarkan nilai penyerapan cahaya oleh lapisan kaca (optik). Namun hal ini sulit dipahami bila kita tidak meihat tabel di atas. Sebagai contoh bila perusahaan menjual fiter 0.9 ND. Apakah kita langsung memahami berapa nilai penurunan exposure dari kepekatan optik sebanyak 0.9, namun dengan melihat tabel kita dapat menyamakan bahwa 0.9 sama dengan 3 stop penurunan filter atau filter factor 8. Pabikan LEE Filter menjual filter dengan label berdasarkan optical density ini, semisal LEE 0.9 ND (3 stop). Bagian ke tiga adalah filter factor, HOYA adalah satu-satunya pabrikan yang menjual filter dengan label yang berdasarkan pada filter factor. Semisal HOYA ND4, HOYA ND8, dst. Angka “4� dan “8� menunjukan jenis filter factor yang setara dengan penurunan 2 stop dan 3 stop.
GND (Gradient Neutral Density) GND bukan lah jenis filter untuk fotografi long exposure, namun cukup membantu dalam improvisasi foto. Masalah yang sering muncul dalam fotografi landscape adalah menyelamatkan bagian langit yang over ataupun bagian daratan yang under, ketika kita mendapatkan beda exposure yang tinggi antara daratan dan langit (seringnya di siang hari) maka pilihan sulit untuk memiih bagian mana yang diutamakan, tatkala langit yang dramatis dan daratan yang cantik harus dipilih keduanya maka filter GND adalah solusi terbaik. Filter GND adalah jenis filter yang sebagian gelap dan sebagian lagi bening (Netral), di saat kita ingin mendapatkan detail di langit dengan mendapatkan metering yang baik pada daratan, akan tetapi beda kontras cukup tinggi hingga 2 stop atau lebih maka GND membantu mengurangi beda kontras tersebut, dengan tetap mempertahankan metering pada daratan dan menurunkan metering pada langit. (Bersambung)
THE BEST OF Best of July
Best of August
Best of September
Best of October
Best of November
Best of December
Bobby Bong
Arya Teja Perbawa
Didik Hariyadi Mahsyar
Morow Blind
Xavi Moya
? Our jury make a selection for the best by the month Join to our community and show to the world your amazing photos
GALERI
Morow Blind http://www.facebook.com/morow.blind
34 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
GALERI
Niky Tanjung Ori
http://www.flickr.com/photos/nikytanjung/
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 35
GALERI
Imam Taufik Suryanegara http://www.facebook.com/suryanegara.its
36 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
GALERI
Xavi Moya http://www.xavimoya.com/
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 37
GALERI
Didik Hariadi Mahsyar http://www.facebook.com/Didikhariadimahsyar
38 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
GALERI
Muhammad Salman http://salman2021.deviantart.com/
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 39
GALERI
Bobby Bong http://www.500px.com/alwaysbj182
40 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
GALERI
Miftachus Sa’idin http://500px.com/tacuz
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 41
GALERI
Allan Papendang http://www.facebook.com/allan.papendang
42 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
GALERI
Rhizky Pratama http://www.facebook.com/rhizky.pratama.1
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 43
GALERI
Edy Santosa http://www.facebook.com/edy.santosa
44 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
GALERI
Rivanda Septian Widyatmiko http://www.facebook.com/rivanda.dblankstrike
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 45
GALERI
Bobby Sulistyo R. http://www.facebook.com/reborn.ofme.9
46 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
GALERI
Dian Rosita http://www.facebook.com/dian.rosita
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 47
GALERI
Chaerul Umam http://www.mrizalcs.deviantart.com
48 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
GALERI
Dadan Ramdani http://www.facebook.com/dadan.motret
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 49
GALERI
Dodot Sumiargo http://www.facebook.com/dodot.sum
50 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
GALERI
Abdul Azis http://www.facebook.com/abdul.azis.5891
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 51
GALERI
Dedy Harifianto http://www.facebook.com/kundendienst
52 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
GALERI
Herry Soebagio http://www.facebook.com/herry.soebagio
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 53
GALERI
Daniel Panjaitan
http://www.facebook.com/dpanjait
54 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
GALERI
Morow Blind http://www.facebook.com/morow.blind
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 55
GALERI
Dimas Yulianto Z
http://www.facebook.com/dimas.y.z
56 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
GALERI
Arya Teja Perbawa
http://www.facebook.com/Qoepiet
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 57
COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN
58 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012 by Riza Purnawarman
COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN
FOBIA
FOTOGRAFER BALIKPAPAN Naskah: Khotib Fitrian
Tidak seperti sekarang, awal tahun 2006 kegiatan fotografi di kota Balikpapan boleh dibilang masih jarang terlihat. Hunting foto-pun masih dilakukan dalam kelompok kecil ataupun perorangan. Saat itu baru ada dua klub fotografi di Balikpapan, yang masing-masing dibentuk oleh dua perusahaan migas ternama di Balikpapan. Karena berada di bawah naungan perusahaan maka sudah barang tentu keanggotaannya hanya diperuntukkan bagi karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 59
COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN Berlatarbelakang situasi tersebut, sejumlah penghobi fotografi yang kerap kali melakukan hunting bareng setiap akhir pekan atau sering disebut fersami (fotografer sabtu minggu), berinisiatif membentuk suatu wadah sebagai tempat berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang fotografi. Lewat obrolan dan diskusi panjang melalui email akhirnya diputuskan untuk memberi nama klub baru tersebut dengan nama FOBIA singkatan dari Fotografer Balikpapan. Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional FOBIA pun akhirnya diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 dengan harapan bisa menjadi awal kebangkitan dunia fotografi di Balikpapan. Dengan semangat kebersamaan, hunting bareng pun semakin intensif dilakukan, sehingga anggotapun semakin bertambah. Latar belakang anggota pun beraneka ragam, mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai negeri, pegawai swasta, pengusaha, fotografer profesional hingga direktur sebuah perusahaan. Hingga saat ini anggota FOBIA telah tersebar ke berbagai tempat, karena tuntutan pekerjaan dari tempat mereka bekerja sebagian ada yang sudah pindah ke luar pulau atau bahkan ada yang sampai ke luar negeri. Namun demikian komunikasi masih tetap terjalin, baik melalui situs jejaring sosial ataupun melalui group Blackberry Messenger. FOBIA bisa dibilang aktif dalam menggelar berbagai kegiatan. Bukan hanya aktivitas hunting bersama saja, pameran dan lomba foto pun pernah diadakan beberapa kali. Selain itu workshop dan seminar dengan mengundang beberapa pembicara terkenal pernah juga diadakan oleh FOBIA. Salah satunya adalah seminar Landscape dan Human Interest yang dimentori oleh Yadi Yasin dan Gathot Subroto tahun 2009 silam.
60 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
by Freyke Kosakoy
by Manto Zaidaan
COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN
by Mario Daryandi
by Khotib Fitrian
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 61
COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN
by Hilman Fajar
62 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN
by Dody Zakaria
by Anol Ed
by Ucok Namorambai DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 63
COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN
by Deddy Doloksaribu
by Gazali Rahman
Letak geografis kota Balikpapan yang berada di sepanjang pesisir pantai Kalimantan Timur menjadikan landscape fotografi sebagai salah satu cabang fotografi yang paling diminati di klub ini. Setiap akhir pekan atau bahkan di hari biasa pun apabila cuaca atau kondisi langit sedang bagus, menjelang matahari tenggelam biasannya para pemburu sunset ini telah bersiap
64 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
di spot nya masing-masing. Moment ini biasanya dijadikan sebagai ajang berbagi teknik dan pengalaman antar anggota. Satu lagi cabang fotografi yang mulai diminati sebagian anggota satu tahun kebelakang ini adalah astrofotografi, tak jarang mereka yang ingin mendapatkan foto startrail atau milkyway
by Doddy Amrullah
COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN harus berada di lokasi foto sepanjang malam dan biasanya lanjut sampai pagi sekalian dilanjutkan dengan foto sunrise. Dalam kurun waktu 2006 -2012 tercatat telah dilakukan trip hunting ke luar pulau sebanyak enam kali yaitu: 1. Bali (2006). 2. Papuma, Ijen dan Bromo (2009). 3. Semporna–Sabah, Malaysia (2010). 4. Derawan, Maratua, Kakaban dan Sangalaki (2010). 5. Merapi, Klayar dan Bromo (2012). 6. Papuma, Alas Purwo, Plengkung dan Bali (2012). Berbagai pengalaman menarik saat melakukan trip ke luar pulau kerap di temukan di sepanjang perjalanan, salah satunya saat melakukan perjalanan dari Jogja menuju Pantai Klayar di wilayah Kabupaten Pacitan. Dengan mengandalkan panduan GPS di gadget yang dimiliki, malam itu team sempat tersesat di tengah hutan dan terus mengitari tempat yang sama sebanyak tiga kali. Salah satu anggota sempat shock karena melihat penampakan. Beruntung ditengah kegalauan tersebut mereka bertemu dengan pejalan kaki yang memberikan petunjuk arah ke jalan yang benar. Kejadian yang tak kalah menariknya adalah saat mengunjungi Taman Nasional Alas Purwo. Team baru sampai di lokasi yang terkenal dengan sebutan hutan paling angker di pulau Jawa ini sekitar pukul 18:30 waktu setempat, baru mengetahui kalau di lokasi tersebut tidak ada penginapan. Akhirnya mereka pun harus menginap di satusatunya warung yang ada di lokasi tersebut dan rela tidur diatas bangku yang sempit ditemani oleh nyamuk dan suara binatang malam. Banyak lagi tempat menarik yang ingin dikunjungi oleh FOBIA ke depan, salah satunya adalah Danau Segara Anak yang terletak di kaldera Gunung Rinjani. Karena untuk mencapai lokasi tersebut diperlukan persiapan fisik yang lebih baik, mudah-mudahan tahun depan keinginan tersebut bisa diwujudkan. Target utama yang ingin dicapai oleh klub ini ke depannya adalah dapat meningkatkan kemampuan fotografi seluruh anggota dan ikut berperan serta dalam upaya memanjukan fotografi di Kota Balikpapan.
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 65
COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN
by Riza Purnawarman
by Andy Ramadhian
66 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
by Bambang Dwi Wijayanto
COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN
Foto -foto dok. Fobia
Contact person: Nama: Gazali Rahman Telp: +6281347892626 Email: zali26@live.com Twitter: https://twitter.com/fobia2006
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 67
GALERI| KLAYAR: THE JOURNEY CONTINUES EVENT
KLAYAR: The Journey Continues Naskah: Imam Taufik S.
S
iksa Kamera chapter Surabaya mengadakan hunting bareng tanggal 14-15 September 2012. Deburan ombak yang keras menerjang karang dan struktur batu yang khas menjadikan Klayar, Pacitan, Jawa Timur sebagai tujuan. Hunting ini diikuti 13 peserta yang berasal dari Surabaya dan sekitarnya, dan satu orang peserta yang berasal dari Sampit. Perjalanan dimulai dari Surabaya menuju Klayar membutuhkan waktu kurang lebih 7 jam perjalanan. Setiba di lokasi, peserta langsung disambut terbitnya matahari. Moment indah ini tak disiasiakan dan untuk langsung diabadikan dari atas bukit Klayar.
68 | SIKSA KAMERA | NOVEMBER DESEMBER 2012 2012
Hunting berlanjut menyusuri pantai dan menuju puncak bukit Klayar untuk mengambil gambar dari sudut lain. Ombak yang menghantam karang menjadikannya laksana air terjun mini juga tak luput dari bidikan para penyiksa kamera ini. Setelah puas di session pagi, peserta beristirahat dan melanjutkan session sunset dari pantai Karang Bolong yang berlokasi disebelah timur pantai Klayar. Pemandangan alam yang indah didukung oleh cuaca yang bersahabat, tukar pengalaman, keakraban dan keceriaan peserta membuat acara ini penuh kesan.
EVENT | KLAYAR: THE JOURNEY CONTINUES GALERI
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 69
EVENT | ONCE UPON A TIME IN LOMBOK
Once Upon A Time In Lombok Naskah: Imam Taufik S.
T
anggal 27 Oktober lalu Siksa Kamera bekerja sama dengan Lombok Landscaper mengadakan Hunting dan Sharing Knowledge yang di beri tajuk Once Upon a Time in Lombok. Diikuti lebih dari 50 peserta yang kebanyakan anggota dari Lombok Landscaper, sebuah komunitas fotografi di Pulau Lombok yang memfokuskan diri mengabadikan keindahan alam ciptaan Tuhan. Event ini juga sekaligus dalam rangka memperingati setahun usia Lombok Landscaper. Di awali dengan sharing session Creative Landscape Photography dan tips long-exposure photography oleh Imam Taufik Suryanegara bertempat di sekretariat Lombok Landscaper Jl. Puring no.1 Mataram sebagai bekal sebelum hunting yang di berlokasi di Pantai Buaq Desa gerupuk Kecamatan Sengkol, Lombok tengah. Perjalanan ditempuh kurang lebih 1 jam dari sekretariat Lombok Landscaper ke lokasi hunting dengan bus.
70 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
Bertepatan dengan hari raya Idul Adha, team hunting melakukan bakti sosial dengan menyumbangkan 1 ekor kambing di desa Grupuk untuk dikorbankan. Setelah istirahat siang untuk melakukan ibadah sholat zuhur dan makan siang peserta berangkat menggunakan perahu menuju pantai Buaq. Lelah dan penat karena teriknya cuaca seakan hilang berganti semangat ketika tiba di pantai Buaq yang elok. Ketua panitia Didik H. Mahsyar mengatakan “Event ini menjadi moment berharga, saling berbagi dan kolaborasi antara Lombok Landscaper dan Siksa Kamera dalam membuat acara bersama seperti ini sekaligus menjadi batu loncatan untuk kerjasama yang lebih baik kedepannya.�
EVENT | ONCE UPON A TIME IN LOMBOK
DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 71
SHOP CARA PEMBELIAN: 1. SMS ke 087774061110
format: (kode)_(ukuran)_(warna)_ (jumlah)_(Nama)_(Alamat)
Contoh:SKT02_hitam_2_Andi_ Jl.Jogja no 2; 2. Anda akan menerima SMS balasan berisi informasi ketersediaan stok, jumlah yang harus dibayar dan nomor rekening untuk transfer pembayaran; 3. Lakukan pembayaran (dapat melalui rek BCA dan BRI); 4. Setelah transfer diakukan kaos dikirim melalui ekspedisi TIKI/JNE beserta nomor resi dikirim melalui sms.
NE
W DESIG N KODE: SKLE Ukuran tersedia: S,M,L,XL,XXL Harga: Rp 100.000 Cotton 100% 30s
Belakang
KODE: SKT01 Ukuran tersedia: S,M,L,XL,XXL Harga: Rp 100.000
KODE: SKT03 Ukuran tersedia: XL,XXL Harga: Rp 100.000
Black Cotton 100% 30s Plastisol High Density + glitter
Cotton 100% 30s, Plastisol High Density Tersedia juga dalam pilhan warna hitam
72 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012
KODE: Hoodie01 Ukuran tersedia: S,M,L,XXL Harga: Rp 180.000 Terry Cotton 100%, Bordir
COMING SOON SIKSA KAMERA E-MAGAZINE VOLUME 2 FEBRUARY 2013
LAST FRAME
Asep Yusuf Tazul Arifin http://www.facebook.com/a.j.tadjoel.arifin