SM Selembar edisi ke #9 periode 14-15 (Maret 2015)

Page 1

Edisi 9 Periode 13/14 (MARET)

EDITORIAL

Mungkin Lelah

Suara Mahasiswa Selembar kembali hadir dalam nuansa kampus yang mungkin sudah lelah. Setelah di bulan Februari lalu kami absen tidak mewarnai sudut-sudut mading kampus, SM Selembar kembali hadir dengan racikan bumbu-bumbu yang renyah untuk dibaca khalayaknya. Tentu bertambahnya punggawa dengan semakin lengkapnya keluarga kami dengan kehadirann anggota baru semoga bisa menjadi semangat dan konsistensi redaksi untuk terus berkarya untuk masyarakat Unisba. Jelang akhir periode Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) 2014-2015, dilanda berbagai problem. Konon, konflik internal mewarnai Badan tertinggi organisasi Univeraitas tersebut. Harmonisasi pasangan Presma dan Wapresma dipertanyakan. Ditambah koordinasi DAMU dan BEMU kian tak se-semangat periode awal mereka.Benarkah? Pentas Seni Akdemika (PESTA) yang telat dihelat, koordinasi dengan Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) juga Kemahasiswaan rapuh bagai nuansa kasmaran yang sedang dirundung masalah. Menjaga gengsi atau egoisme semata. Apalagi beberapa staf DAMU ditinggal pergi lulus sang ketua Adam Mandala. Membuat lembaga pengawas kampus itu harus mawas diri dan berbenah sebelum Sidang Akhir Periode (SAP). Bagaimana cerita selengkapnya? We come back SM Selembar. Adil Nursalam Pemimpin Redaksi

NEW MESSAGE

Sebuah mobil yang mogok di tengah jalan akan membuat mobil-mobil dibelakangnya tidak bisa melaju dengan lancar karena adanya hambatan. Mogoknya kendaraan roda empat itu otomatis akan membuat macet jalan begitu pula dengan siklus organisasi di kampus perjuangan ini. Kinerja BEM Universitas dapat dianalogikan seperti mobil, jika kinerjanya tidak berjalan maka akan mempengaruhi organisasi internal kampus lainya. Sekedar mengulas kinerja BEMU setahun kebelakang, kita mulai dengan pelantikan yang seharusnya dilakukan pada bulan januari namun terpaksa ditunda karena adanya sengketa antara kedua calon Presma. Kemelut yang terjadi dalam sengketa Presma ini akhirnya mengantarkan Nuran Fikolbi mengepalai Unisba di tahun 2014. Masa jabatan kepeminpinan Nuran seharusnya habis pada tanggal 11 Maret 2015, namun hingga hari ini Nuran beserta jajarannya masih menjabat dalam tubuh BEMU. Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) yang berfungsi sebagai pengawas BEMU, terpantau acuh pada ‘molornya’ masa jabatan. Hal ini terbukti dengan tidak adanya tindakan yang dilakukan oleh DAMU. Dennis Kurniawan selaku Penanggung Jawab Sementara mengakui hal tersebut sedang dalam keadaan ketar-ketir karena Adam Mandela (Ketua DAMU 2014-2015) yang

Perpecahan Pasca STP Setelah Sidang Tengah Periode yang dilakukan setidaknya setengah tahun lalu, BEMU kehilangan sebagian pengurus mulai dari staff sampai mentri. Dengan hengkanginya para staff, BEMU memanAgkas kementrian yang awalnya sebelum STP terdiri dari tujuh mentri hingga menjadi empat. Tidak hanya sampai disitu perpecahan dalam tubuh BEMU digadang-gadang terjadi diantara antara Nuran Fikolbi dan Gibral Immperial. Dennis mengungkapkan terjadinya konflik internal menyebabkan para pengurus BEMU justru lebih menganggap Gibral sebagai presma bukan Nuran. Perpecahan ini semakin terlihat dengan pengakuan Mentri Dalam Neggri di BEMU yang mengatakan “Jika secara vote Gibral yang seharusnya menjadi presma bukan Nuran,” tutur Fajar. Selain itu kesibukan Nuran yang sedang mengurusi kuliahnya menjadi alasan tidak aktifnya mahasiswa teknik tambang ini. Keterlambatan Program Kerja Menurut Fajar semua program kerja yang dimiliki BEMU sudah terpenuhi. Dennis pun dengan tegas mengatakan semua program kerja terpenuhi, namun tidak tepat pada waktunya. Sedangkan Seminar Nasional dan Diskusi Akbar belum dilaksanakan oleh pihak BEMU. Ada tujuh progam yang diniatkan oleh BEMU setelah dilantiknya Kepengurusan 2014-2015. Sebagian besar terlaksana, tetapi nyatanya setiap yang direncanakan tidak tepat waktu penyelenggaraanya. Salahsatunya,

www.suaramahasiswa.info

1

Desain : Selvy Fitrianawati/SM

Kemelut di Akhir Masa Periode, menghilang begitu saja, dan sebagian panitia DAMU yang tengah fokus pada urusan perkuliahan Mengantar Kepergian BEMU masing-masing.


hajatan mahasiswa baru 2014 ‘PESTA’ yang jauh dari rencana sebelumnya, seharusnya diselenggarakan setelah PPMB atau setidaknya pada tanggal 6-9 Februari, sesuai dengan yang tertera dalam program kerja. Nyatanya dalam pelaksanaannya PESTA diselenggarakan pada tanggal 21-22 Februari kemarin. Saat konfirmasi, Nuran menjelaskan penyebab molornya penyelenggaraan event ini dikarenakan pihak kemahasiswaan dinilai lelet dalam pembuatan sertifikat ta’aruf. Sebaliknya, Aris W. selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan justru mengatakan, sertifikat sudah ada beberapa hari setelah ta’aruf, namun dari BEMU tidak ada yang datang untuk mengambilnya. Hal ini disebabkan komunikasi yang kurang baik antara pihak BEMU sendiri terhadap pihak kemahasiswaan. Untuk masalah ngaretnya acara PESTA itu tidak ada sangkut pautnya dengan keterlambatan dalam

pembuatan sertifikat bukan juga dipersulit. Aris pun mengeluhkan perihal tidak masuk akalnya anggaran dana dalama proposal yang diajukan. *** Fajar menganggap BEMU sekarang lebih baik dari peridode sebelumya karena ia menilai tahun ini merupakan momen kebangkitan BEMU yang sempat mati suri. Dengan adanya kehidupan di dalam lingkungan sekre BEMU, yang setiap hari selalu terbuka untuk menyambut para pendatang atau hanya sekedar sharing-sharing antara BEMU dan LKM-UKM. Namun disisi lain Dennis tidak sependapat dengan apa yang dikatakan Mandagri, “BEMU yang sekarang gak jauh beda dengan yang dulu kalo cuma diam di sekre saya juga bisa. BEMU belum membuat gebrakan baru,” ujar mahasiswa FIB 2010 tersebut. (Wulan & Amelia/SM)

INBOX

Kenyataan Dibalik Fungsi DAMU

Foto : Salma/SM

Foto: Salma/SM “Fungsi DAM-U itu banyak, bukan hanya sebagai pengawas BEM-U, tetapi juga menertibkan BEM-U dan DAM-F,” ungkap Yusuf Ketua Komisi A Dewan Amanat Mahasiswa Universitas (DAM-U). “Selain itu, DAM-U berfungsi juga sebagai tempat menampung aspirasi dari setiap mahasiswanya” lanjut Sulbi, sekertaris DAM-U saat ditemui di ruangannya. Sebagai jembatan untuk menyalurkan hak mahasiswa dalam memberikan suaranya, banyak hal penting yang harus dimengerti dan dipahami DAM-U. Contohnya seperti adanya hubungan baik dengan lembaga lainnya, juga koordinasi yang harus terjalin dalam menjalankan tugas yang sudah diberikan. Tidak salah memang jalannya organisasi akan timbul masalah. Salah satu contohnya yaitu sosialisasi yang kurang terjalin antara DAM-U dengan mahasiswa. Itu pun menjadi acuan berpikir bagi

mereka untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Berbicara tentang hal itu, banyak sekali yang perlu di evaluasi mengenai kinerja DAM-U pada periode ini. Setelah Adam Mandala lulus, DAM-U pun harus memilih Penanggung Jawab Sementara (PJS) untuk mengisi kekosongan pimpinan. Menurut Yusuf selaku Ketua Komisi A menuturkan sudah ada rapat internal di dalam DAM-U sendiri dan akan mensosialisasikan PJS kepada seluruh warga Unisba, itu pun sudah ada perintah dari Rektor. “Untuk menempati kekosongan di DAMU sendiri, kita akan mengadakan PJS yang sudah mulai akan disosialisasikan,” tuturnya. Komisi yang kini dikordinir Yusuf memang bertugas untuk membantu menyelesaikan permasalahan internal DAM-U dan organisasi lain di Unisba. Kendati ditinggalkan Adam Mandala, usaha untuk menjalankan fungsi lembaga sebagaimana mestinya tetap dijalankan sambil menunggu PJS berlangsung. Terlebih, fungsi utamanya harus selalu mengawasi Badan Eksekutif Mahasiswa Univertsitas (BEM-U) dan juga DAM Fakultas.

www.suaramahasiswa.info

2


Meski begitu, di bawah lembaga itu ada DAM Fakultas yang membantu DAMU mengawasi mahasiswa secara lebih fokus. Oleh karena itu, hubungan yang baik pun perlu dijalankan diantara keduanya. Akan tetapi saat ditemui oleh Tim Suara Mahasiswa Yusuf mengungkapkan bahwa, hubungan keduanya terjalin baik namun diakui obrolan secara empat mata jarang dilakukan. “Kita sih sebenernya untuk obrolan banyak yang bisa dibahas, namun obrolan secara personal jarang sih dilakuin, paling kalau ada rapat saja,” ungkapnya dengan ramah. Dibalik fungsinya, ada kontra yang diungkapkan Faza selaku ketua pengurus DAMF Ekonomi saat ditemui beberapa waktu yang lalu. Sebagai ketua komisi A di DAM Fakultas Ekonomi, ia menceritakan bahwa lagi-lagi kurangnya koordinasi menjadi halangan dalam kerja yang tidak maksimal. Selama satu periode hanya satu kali diskusi yang pernah diadakan oleh keduanya, itu pun berlangsung pada tahun yang lalu. “Pokonya ya kurang baiklah hubungan antara DAMF sama DAMU tuh, apalagi sejauh ini masalah DAMF yang sempat ditangani oleh BEMU,” ungkap lelaki berkulit putih ini. Lebih lanjut dicermati secara mendalam, ternyata ada saja permasalahan kecil yang justru kurang diketahui oleh mahasiswa. Komunikasi yang kurang terjalin antar lembaga, menjadi masalah utama yang kini harus diperbaiki. Sesuai penjelasan yang disampaikan Faza, pada kejadian tahun lalu mahasiswa mendemo mengenai permasalahan cuti paksa. Masalah itu pun selesai dibantu oleh BEMU, padahal seharusnya ditangani oleh DAMU. Saat dikonfirmasi mengenai hal ini tidak ada jawaban yang disampaikan oleh DAMU. Kondisi seperti ini tentu membuat berbagai pihak bertanya-tanya. Yusuf dan

kawan-kawan perlu melaksankan koordinasi intens yang dilakukan dengan berbagai pihak baik BEMU maupun DAMF. Peran sentral ini dinilai sebagai jembatan mahasiswa, mereka pun perlu menyampaikan pesan dari universitas kepada mahasiswa begitupun sebaliknya. Hal itu dilakukan untuk mengurangi kesalah pahaman antar keduanya yang diharapkan menimbulkan feedback yang baik. Yusuf pun memberikan penjelasan mengenai hubungan dengan pihak universitas. Baginya komunikasi yang terjalin memang baik dan terbuka, tetapi kurangnya kepercayaan dari kemahasiswaan kepada DAMU menjadi masalah kecil yang sudah biasa terjadi. Ia menambahkan, sampai saat ini ada beberapa hak yang belum bisa diberikan kepada DAMU, seperti hak angket yang harusnya diberikan BEMU dan hak badget dari kemahasiswaan. “DAMU dengan kemahasiswaan itu tidak ada sekat, namun memang ada beberapa hal yang mungkin tidak bisa diketahui sepenuhnya oleh kami. Salah satunya tentang badget,” jelasnya. Evaluasi disetiap permasalahan harus dilakukan, berusaha menjadi lebih baik lagi dari periode sebelumnya. Saat ditemui di pelataran aquarium, Annis Irawan selaku mantan komisi A DAMU periode 2012-2013 memberikan pengalaman dan cerita saat ia juga menjabat sebagai PJS sebelumnya. Tidak ada perbedaan DAMU tahun lalu dan tahun sekarang tetap menjalani fungsinya, akan tetapi permasalahan yang dialami dulu dengan saat ini tetap sama yaitu ditinggal pimpinannya lulus. “Yang harusnya dilakukan ya itu harus segera melakukan pemilihan, jangan sampai molor lagi lebih dari waktu seharusnya,” tuturnya. (Salma Nisrina & Devi Fajriati/SM)

OUTBOX

Menengok Kebijakan Lembaga Mahasiswa Tertinggi di Unpad Menjaga hubungan baik akan terasa mudah apabila diantara kedua pihak terjalin koordinasi nan baik pula. Akan tetapi sebaliknya jika koordinasi antar dua pihak tidak berjalan baik segala permasalahan akan timbul mulai dari hal kecil hingga besar. Tentu saja hal itu menjadi masalah yang harus dihadapi untuk kedua pihak. Seperti yang dialami BEM Universitas Islam Bandung dan Dewan Amanat Mahasiswa yang sedang mengalami masalah koordinasi antar kedua lembaga itu. Apabila hal tadi dibiarkan tentu saja sangat tidak baik untuk kelangsungan kerjasama antar kedua pihak tersebut. Setiap Universitas memiliki lembaga-lembaga untuk menyokong jalannya aktivitas organisasi di kampus. Sebut saja kampus yang tidak asing lagi di telinga para mahasiswa, Universitas Padjajaran (Unpad). Badan Perwakilan Mahasiswa yang biasa disebut BPM Kema Unpad sebagai lembaga mahasiswa tertinggi. Lembaga tersebut terbagi menjadi 2 bagian. BPM Kema Unpad menaungi lembaga tertinggi di kampus dan BPM Fakultas yang tersebar di berbagai fakultas.Tugas lembaga ini sendiri,bercamam-ma-

cam mulai dari advokasi serta aspirasi mahasiswa hingga mengawasi lembaga di bawahnya. Contohnya BPM Fisip Unpad memiliki komisi A yang bertugas dan berwenang mengenai pengawasan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Untuk memperlancar jalannya pengawasan komisi A memiliki program kerja antara lain rapat kerja, rapat koordinasi, rapat dengar pendapat, dan konsolidasi sebelum kongres, semua program tersebut dijalankan bersama BEM. Program kerja pertama yaitu kegiatan rapat bersama BEM. Di rapat tersebut BEM menjelaskan program kerja yang sudah direncanakan untuk satu tahun kedepan. Tidak lengkap rasanya apabila tidak ada yang mengikat antar dua lembaga tersebut. Di dalam proker rapat koordinasi, dua lembaga tersebut membuat kesepakatan dalam hal pengawasan. “BPM sendiri kasih masukan dan saran untuk proker BEM disana kita diskusi bareng,” ujar Deden Rizki Aditya Dinar selaku ketua BPM FisipUnpad.

www.suaramahasiswa.info

3


Foto : Reza Firdaus/SM Untuk sisanya ada rapat dengar pendapat dan konsolidasi sebelum kongres. Kegiatannya yaitu evaluasi rutin tiap bulan tentang progress dari BEM konsolidasi persiapan untuk kongres. “Ada evaluasi rutin tiap bulan mengenai progress-progress dari BEM sendiri, ”terangnya. BPM Fisip mempunyai caranya sendiri saat mengadakan kongres awal, tengah, dan akhir dengan membentuk panitia pemilu yang terdiri dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Komisi Pengawasan Pemilu (KPP), dan Mahkamah Pemilu (MP). “BPM tidak ikut campur dalam pemilihan ketua BEM karena lembaga pemilih itu harus independen,” tambah Deden saat di wawancara. Memang kodratnya manusia tidak luput dari kesalahan. Deden mengaku tahun lalu ada proker Departemen yang tidak terlaksana dari Hubungan Eksternal. “Saat rapat kerja bersama BEM, prokernya tetap dimasukkan ke proposal tapi karena tidak terlaksana di penilaian kita kasih nilai E, “ungkap mahasiswa Administrasi Bisnis Unpad tersebut. Kurang lengkaprasanya apabila seorang pemimpin kemahasiswaan tidak turut angkat suara. Kali ini tim Suara Mahasiswa mewawancarai seorang Presiden Kema Unpad disela-sela aktivitiasnya yang padat. Aa Habib Baihaqi atau yang akrab disapa Habib ini menuturkan visi dan misi kabinetnya yaitu Semangat Menginspirasi dari Unpad untuk Indonesia. “Pertama semangat kita untuk responsif mahasiswa Unpad, kedua semangat kita untuk menjadikan Unpad sebagai rumah terbaik untuk berprestasi dan berkreasi, ketiga semangat kita untuk mengabdi nyata di masyarakat, terakhir semangat kita untuk proaktif dalam isu-isu keprofesian kampus dan pergerakan nasional,” jelasnya.

Selain itu ia menjelaskan delapan proker unggulan yang akan digarap bersama teman-teman BEM Kema Unpad lainnya. Salah satu program kerja unggulannya adalah mengadakan Mata Unpad setiap satu bulan sekali. “Tiap bulan sekali kita mengundang tokoh-tokoh yang bertujuan mengingkatkan atmosfir diskusi daya kritis para mahasiswa,” jelasnya. Habib pun menjabarkan hak, wewenang, serta kewajiban sebagai Presiden Kema Unpad. Sebagai seorang mahasiswa yang bertanggung jawab atas jabatannya ia harus Mampu menjadi leader dari setiap gerakan-gerakan aksinya. “Harus bertanggung jawab secara keseluruhan untuk aspek kegiatan-kegiatan mahasiswa dari 35 UKM yang sudah disahkan di rektorat,” ujarnya Menjalani tugas sebagai Presiden Kema Unpad tentu saja bukan hal yang sepele. Ia diharuskan bertanggung jawab atas semua kegiatan-kegiatan para mahasiswa. Jika ada program kerja yang tidak terlaksana tentu saja akan mendapatkan sanksi dari BPM Kema Unpad sendiri. “Di sidang akhir tahun jika ada proker yang tidak jalan, konsekuensinya lebih kepenilaian, diterima atau tidak diterima disana sangat berpengaruh,” terangnya. Di akhir perbincangan Habib pun memberi pesan agar hubungan antara lembaga eksekutif dan legislatif kampus dapat berjalan dengan baik. Iaber pesan agar para pihak yang terlibat menjalankan tugas serta wewenangnya dengan sesuai serta menjalin hubungan baik antar personalnya. “Intinya kalo masalah hubungan baik atau buruk tergantung kita menjalankan tanggungjawab dan tugas kita,” tutup mahasiswa perikanan Unpad tersebut. (Reza Firdaus/SM)

Pemimpin Umum Bobby Agung Prasetyo, Wakil Pemimpin Umum Gana Kanzi Hutomo, Sekretaris Umum Tiara Pascanoviera, Bendahara Umum Nindy Novrinawati, Pemimpin Redaksi Adil Nursalam, Sekretaris Redaksi Desyane Putri, Redaktur Pelaksana Sugiharto Purnama, Ravi A. Fauzan, Roby Iskandar, Redaktur Ghaisani Maulina, Teti Diana Ayu, Insan Fazrul., Intan Silvia DewiKhalida Sakinah, Siti Putri Attiyah, Winda Rahma N., Redaktur Foto Regina Cahya A., Nahjul Istihsan, Muthia Meilanie P.J, Artistik Luthfi Apriliasari, M. Kahfi Jati, Syifa Luthfiati, Agam Rachmawan Pemimpin Litbang Indiana Primordi A., Sekretaris Litbang Yulianti, SDM Desy Amalia, Karel, M. Ghofur Fdhillah, Rangga Mahardika, Raisha Hillary, Riset dan Data Rimma Artarini, Faza Rahim, Wildan A. Nugraha, Hasbi Ilman Hakim,Dokumentasi dan Rumah Tangga Nadia Oktarina, Risqo Syuri P.,Maynolitta, Pemimpin Perusahaan M. Noris Thamher, Sekretaris Perusahaan Putri N. Salma, Promosi dan Iklan Annisa Alifia Ulfah, Riska N. Wijaya, Sirkulasi Rima Mega Klara, Tanesia Naufal G.N ., Produksi Hariss Darussalam, N.Nitta Siti Nurjanah, Firadaus M. Alhaq.Anggota M. Febi Ardiansyah, Salma Nisrina N.F., Selvy Fitrianawati S., Imas Masitoh, Wulan Yulianti, Anis Ahmad, Amelia, Rifka Silmia S., Reza Firdaus, Wiwin Fitriyani, Devi Fajriati H. M., Cynthia Novianti, Firhan Adi Suares, Nurhuda Rahman, Ferli Rivaldi, Siti Rohimah, MArlina Sari, Hamam Priyadi Sa’dan

www.suaramahasiswa.info

4


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.