SK REkTOR No.08/K6/SK/Rek/VI/1991
Edisi 01/thn.XXIV/November 2014
Jangan Disensor
LAPORAN KHUSUS Unisba Tertutup Terkait Transparansi Dana | Unisba Bukan Tamansari LAPORAN UTAMA Rona Kusam Pendidikan Seks Indonesia | Konflik Antara Hati dan Gender
Diterbitkan Oleh Pers Suara Mahasiswa Unisba
Dari Redaksi
Rahasia S
enja kala itu angin berhembus sepoi-sepoi, tiupannya lembut namun bisa dirasakan menerpa kelopak mata. Daun pun bergoyang naik turun geraknya, angin yang sesekali bertiup kencang tak jarang membuat tangkai melepaskan daun keriput layu jatuh kepermukaan bumi. Elora meyelip masuk diantara rimbunnya dahan pohon dan daun yang rimbun. Andai hujan datang, orang-orang pasti tak akan merasakan indahnya senja yang selalu berkesan beda. Selalu ada rahasia nuansa di setiap hari yang membuat penasaran. Terimakasih semesta. Negeri ini memiliki sejuta senja yang pasti belum dinikmati. Negeri ini pun memiliki sejuta kebahagian yang dipendam setiap orang. Memiliki sejuta polemik yang kompleks untuk dilalui. Banyak rahasia yang tak perlu semua diungkap. Sebab setiap manusia harus memiliki rahasia sebagai rasa kengerian dan debar yang bertalu bila diungkap. Kehidupan dunia kampus memang penuh imagi yang tak terlihat dibalik kesibukan mahasiswanya. Tak jarang beberapa mahasiswa kerap menyimpan hasrat seks yang terpendam. Dari yang normal sampai 'diatas normal' (penyimpangan seks). Bagaimana hasrat itu dikontrol, Iman yang rendah akan membawa diri pada kemungkaran. Entah kata apa yang harus diucapkan kala salah satu reporter kami ikut bergaul dengan penyuka sesama jenis (homoseksual) dan mendekatinya. Rasa was-was membelenggu dalam dirinya. Ia mencoba mengungkap rahasia yang jarang orang tahu. Segala ke was-wasan itu dapat dijalani dengan buah yang lumayan. Fenomena yang tak banyak orang tau mengenai perasaan dan kesehariannya. Kami menjadi tahu tentang itu. Hubungannya, jiwa psikologisnya, keluarganya, sampai keluh kesah yang diungkapkan berkaitan dengan norma-norma. Berbicara hak, mereka tentu mempunyai hak untuk memilih jalan hidup. Terkadang kita menganggap aneh mereka, tapi disisi lain mereka mengatakan aneh kepada kita. Atas dasar selera dan rasa cinta terkadang seseorang dibuat buta akan apa yang telah dilakukan bak tersesat di ruang gelap. Harus ada lilin bercahaya yang menerangi dan membawanya kepada ruang bercahaya. Pendidikan tentang seks di Indonesia memang sangat mengerikan. Fenomena penyimpangan seks seharusnya tidak menimpa teman, atau saudara-saudara kita. Kasus JIS meruak menjadi opini publik yang dikonsumsi. Fenomena lain adalah anak muda Indonesia yang tidak merasa malu menceritakan hubungan mereka diluar nikah. Pertanda negeri ini terlalu lugu sehingga bisa merenggut masa depan generasi penerus. Pendidikan seks harus dibina sejak dini. Jangan disensor ! Selamat Membaca Adil Nursalam Pemimpin Redaksi
PEMIMPIN UMUM Bobby Agung P. WAKIL PEMIMPIN UMUM Gana Kanzi H. SEKRETARIS UMUM Tiara Pascanoveira BENDAHARA UMUM Nindy Novrinawati PEMIMPIN REDAKSI Adil Nursalam SEKRETARIS REDAKSI Desyane Putri REDAKTUR PELAKSANA Muhammad R. Iskandar, Sugiharto Purnama, suaramahasiswa Ravi A. Fauzan REDAKTUR Winda R. Nelly, Insan Fazrul R., Intan Silvia D., Ghaisani Maulina, Teti Diana A. Khalida Sakinah, Siti Putri REDAKTUR FOTO Nahjul Istihsan, Regina Cahya, Muthia Meilanie ARTISTIK Agam Rachmawan, M. Kha Jati Suharto, Syifa Luthati, Luth Apriliasari PEMIMPIN LITBANG Indiana Primordi A. SEKRETARIS LITBANG Yulianti SDM Desy Amalia, Karel, M. Ghafur F., Rangga Mahardika, Raisha Hillary RISET DAN DATA Wildan A. Nugraha, Faza Rahim., Hasbi Ilman H., Rimma Artarinni DOKUMENTASI DAN RUMAH TANGGA Nadya Oktarina, Risqa Syuri, Maynolitta PEMIMPIN PERUSAHAAN M. Noris Thamher S., SEKRETARIS PERUSAHAAN Putri N. Salma PROMOSI & IKLAN Riska N. Wijaya, Annisa A. Ulfah SIRKULASI Tanesia Nauval, Rima M. Klara PRODUKSI Haris Darusalam, Firdaus M. Alhaq, N. Nita Siti N.
KONTRIBUTOR Raden Bambang Haryo, M. Fadhli Muttaqien, Andre Satria Akbar
Oktober 2014
Suara Java Anggara Jurnalistik 2013 Seks edukasi itu dapat perlahan menghapuskan stigma seks yang negatif karena orang-orang diharapkan dapat cerdas dalam menilainya, mereka akan mengetahui penyakit dan akibat lainnya dari seks bebas. Tentang disorientasi seks sendiri saya tidak mendukung tapi juga tidak mendiskriminasikannya, karena mereka juga manusia, dan itu hak mereka.
Ihsana sabriani Dra., M.Si. Dosen Fak. Psikologi Unisba Buat saya itu abnormaslitas dalam orientasi seksual walaupun dalam psikologi ada kriteria, untuk normal dan abnormal yang diturunkan dalam apa yang disebut sebagai DSM (Manual diagnostik dan statistik gangguan mental). DSM lima yang sekarang sudah keluar itu telah mengahapus homoseksualitas dari abnormalitas, tapi saya punya dasar mengatakan bahwa itu masih abnormal karena saya punya agama, yang menjelaskan bahwa itu abnormal dan norma sosial di Indonesia sendiri juga masih menekankan bahwa itu abnormalitas perkembangan.
Muhammad Fakhry Basalamah Manajemen 2014 Seks edukasi itu penting karena saat ini banyak terjadi pelecehan seksual dan lain sebagainya. Disorientasi buat saya adalah hal yang menjijikan, karena dalam kodratnya manusia diciptakan untuk berpasangan dengan lawan jenisnya, bukan sesama jenis. Saya sendiri penasaran bagaimana sih bisa terjadinya disorientasi seks, dan bagaimana pendapat mereka dengan hal yang mereka lakukan.
Rida Diastari Kedokteran 2010 Menurut saya sih yang mengalami disorientasi seksual itu sangat menyimpang ya dalam masyarakat, harusnya sih bisa kita sadarkan tapi ga dijauhin, kita berikan terapan-terapan kalau yang mereka lakuin itu salah, dan harusnya kita kasih penyuluhan biar mereka itu berubah. Soalnya ga baik juga buat dirinya, terus nanti masa depanya di masyarakat sekitar juga ga enak.
4
Abu Hikam Manajemen 2012 Menurut saya seks edukasi tidak penting buat kalangan anak dan remaja karena itu akan timbul dengan sendirinya, malah ketika ada seks edukasi untuk anak, mereka akan penasaran untuk lebih tahu dan mungkin mencobanya. Masalah seks aman ga amannya itu gimana pendidikan formal dan informalnya. Kalau disorientasi seks sih jelas bodoh karena manusia itu udah diciptakan dengan berpasangan untuk reproduksi. Disorientasi seks itu bukan hak, jadi mereka tidak bisa mendapatkan hak asasi manusia, karena saling mencintai dan memiliki lawan jenis adalah kewajiban.
suaramahasiswa
November 2014
About the cover
Ide: Nahjul Istihsan, Rangga Mahardika, & Adil Nursalam Foto: Nahjul Istihsan Desain: Nahjul Istihsan & Hasbi Ilman H.
suaramahasiswa
November 2014
Catatan Media 6 Laporan Utama 8 Pojok Bandung 16 Tatap Muka 18 Jendela Hati 20 Bidik 22 Budaya 24 Belahan Dunia 26 Suara Foto 28 Jas Merah 34 Laporan Khusus 36 Resensi 44 Sosok 46 Perjalanan 48 Musik 51 HotSpot Advertorial 54 Kesehatan 56 Artikel 58 HotSpot Advertorial 60
Catatan Media
Mahasiswa Unisba:
Dalam Melodrama dan Panggung Lawak OLEH BOBBY AGUNG PRASETYO *PEMIMPIN UMUM PERS SUARA MAHASISWA
“All that's sacred comes from youth// Dedication, naive, and true//With no power, nothing to do” – salah satu penggalan lirik lagu Not For You (Vitalogy, 1994) oleh Pearl Jam.
M
eski jarak dan waktu terlampau jauh, namun melalui penggalan lirik diatas, Eddie Vedder cs seolah paham akan kondisi kita lalu berusaha memberikan kuliah singkat via lagu tersebut. Kaum muda adalah kaum pemegang kunci dengan segala kemampuannya yang mulia, namun tak bertenaga dan atau terlalu bingung untuk melakukan suatu perubahan—kurang lebih begitulah makna yang tersirat. Padahal tak satupun personil Pearl Jam yang pernah kuliah di Unisba, tapi mereka telah lebih dari cukup untuk menggambarkan kondisi kita sekarang. “O-EM-JI”, begitulah ekspresi terkejut ala remaja masa kini. Lantas, apa kaitannya tembang lagu di atas dengan kampus kita? Unisba, lembaga pendidikan nan kita cintai yang (katanya) merupakan tempat berpijaknya para pejuang ini, menyimpan sejuta pesona diiringi dua juta problematika yang ada. Lokasinya strategis, tenaga pengajar yang ahli, mahasiswinya sungguh menggemaskan (sampai-sampai ada akun jejaring sosial yang inisiatif dalam memajang foto-foto mahasiswi Unisba cantik), mungkin menjadi kebanggaan tersendiri bagi sejumlah golongan. Namun selayang pandang, kampus biru kini bagaikan panggung catwalk dengan tampilan para pelajar yang modis adanya, walaupun kita sama-sama tak tahu akan isi otaknya. Ketika melirik problematikanya, maka akan
6
bermunculan kata seperti lahan parkir, dosen, jadwal kuliah, biaya, dan masih banyak lagi. Silahkan bersikap toleran dan permisif, kalau memang tak menginginkan perubahan yang berarti. Jikalau dianalogikan dengan sebuah melodrama (drama tentang hal-hal berbau duka) dan Unisba adalah latar tempatnya, maka alur ceritanya kurang lebih seperti ini: setelah melewati libur panjang dan prosesi wisuda, kita (baca: mahasiswa yang masih aktif kuliah) sebagai tokoh utama akan kembali bertemu dengan kegiatan perkuliahan yang teramat berwarna, meskipun didominasi oleh gelap dan kelabu. Kita kembali disapa dengan aktivitas sehari-hari macam nongkrong di spot-spot populer, kegiatan organisasi yang sungkan untuk dilirik, dosen mengajar kurang dari waktu yang seharusnya, ditambah dengan pelaksanaan ospek masa kini yang beralih fungsi menjadi kesempatan tebar pesona para senior. Tak lupa, keluhan legendaris seputar fasilitas dan kebijakan juga tampil sebagai pemeran pendukung. Hal tersebut mungkin akan terus statis seperti ini hingga puluhan tahun ke depan. Kita adalah manusia yang terjebak pada itu-itu saja. Fasilitas yang kurang memadai menjadi topik yang terus dibahas hingga gigi garing, namun hasilnya tetap nihil. Perlu adanya suaramahasiswa
November 2014
Mahasiswa Unisba: Dalam Melodrama dan Panggung Lawak
inisiatif tak hanya dari birokrat kampus, melainkan kita sebagai mahasiswa juga. Tapi stop, kita tak pantas berkutat di situ saja. Masih ada hal lain yang patut dibenahi, semisal “kebijakan”. Mengapa tak bersuara, wahai mahasiswa, bila kebijakan yang dirasa berat sebelah, sukses mencekik leher anda? Haram bilamana kita hanya berkicau dan berkomentar layaknya juri di ajang pencarian bakat stasiun televisi nasional. Ada organisasi, ada teman-teman yang sepemikiran, ada surat izin dari Kamtiber untuk mengadakan acara—mengapa tak dimanfaatkan untuk bersuara?
Cukup berat memang bagi mereka, untuk bertahan dalam wabah hujatan “cieee-anaknya-aktivis-banget” yang biasa dilontarkan kaum mahasiswa apatis nan eksis. Meski berada dalam kondisi post-apocalypse akan kekritisan, setidaknya masih terdapat mahasiswa yang berpegang teguh dengan jiwa 'mahasiswa'-nya. Obrolan hangat seputar kampus, konsolidasi yang berujung pada aksi, dan prosesi kaderisasi organisasi supaya generasi tak mati, masih tetap bergulir walaupun tergolong minor. Cukup berat memang bagi mereka, untuk bertahan dalam wabah hujatan “cieee-anaknya-aktivisbanget” yang biasa dilontarkan kaum mahasiswa apatis nan eksis. Sebuah bentuk ironi nan teramat hakiki, ketika sesama kaum saling membunuh ideologi satu sama lain. Berbicara masalah organisasi, terdapat tipikal nan kentara pada sosok mahasiswa. Beberapa tetap berdiri pada pijakan yang seharusnya, beberapa memilih tak peduli, sisanya terjebak dalam dua dimensi antara aktif dan pasif. Terciptalah organisasi tak jelas yang dalam proker besarnya terdapat agenda liburan ke taman rekreasi. Hal tersebut dapat dimaklumi bilamana diimbangi dengan proker yang berasaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi, namun nyatanya malah minim dan keapatisan pun menjadi virus dalam tubuh organisasi. Tak
suaramahasiswa
November 2014
heran, kita jadi sulit membedakan mana yang organisasi kampus, dan mana yang Taman Kanak-Kanak. Pada dasarnya, kita ditempa untuk memiliki otak brilliant, imajinasi nan liar, dan skill yang memadai. Namun apa mau dikata, ‘sistem’ mendesain kita untuk jadi robot seri berjama'ah. Janji-janji semu seputar lulus 3,5 tahun dengan IPK cum laude, sudah kadung tertanam dalam mindset kita. Aktif dalam organisasi mulai diingkari, sekedar terlibat dalam dinamika kampus pun diingkari. Masih terngiang dalam ingatan, ketika tahun lalu, salah satu jurnalis kami mewawancarai Aris Widiarso sang Kabag Kemahasiswaan. Ia berujar bahwa prestasi dalam perkuliahan juga harus diimbangi dengan kegiatan berorganisasi. Menjadi pribadi yang aktif di kampus, intinya tak harus seperti kawan kita di era Mei '98. Jangan sampai pemikiran ini terus mengakar pada diri kita. Lanjutkan pergerakan mereka, dengan cara yang sekarang. Apapun itu. Mahasiswa adalah ketika fasilitas dan kebijakan yang tak memuaskan, mereka berani bersuara lantang namun tetap solutif dan bertanggung jawab. Mahasiswa adalah mereka yang malu untuk terus berdiam diri di kantin sambil melirik 'ayam-ayam'. Bahkan dalam contoh kasus akademik, mahasiswa adalah ketika temannya terlalu banyak aktif di kelas, mereka tak sungkan untuk meladeninya dengan membalas argumen, bukannya mendengus sambil membayangkan kenikmatan duniawi akan indahnya “bubaran kelas”. Mau tak mau, kita harus memiliki inisiatif untuk bergerak dan tak membiasakan keapatisan yang mengakar ini. Ada satu kalimat yang saya kutip dari sinopsis L'Étranger (1985) karya Albert Camus, dalilnya berbunyi: “pada akhirnya, kita akan terbiasa dengan apa saja”. Jika Pearl Jam dengan Not For You-nya seolah mengerti akan kondisi kita, maka L’Étranger milik Albert Camus bagai meramalkan kenyataan pahit yang mungkin akan terjadi.
7
Laporan Utama
Rona Kusam
Pendidikan Seks INDONESIA
Rona Kusam Pendidikan Sex Indonesia
If it's not forever, If it's just tonight Oh, it's still the greatest The greatest The greatest -Kings of Leon (Sex On Fire)
TEKS WINDA R. NELLY FOTO ILUSTRASI NAHJUL ISTIHSAN
M
emasuki era modern seperti sekarang, tidak dipungkiri bahwa pergaulan seks dikalangan anak muda sudah semakin menjadi-jadi. Free sex, perilaku seksual menyimpang dan orientasi seksualitas adalah beberapa contoh kasus yang mulai menjamur di masyarakat. Seolah tak ada spesialnya, kini mereka yang melakukan hubungan seks pun seperti menikmati mandi dengan air. Secara garis besar, seks memiliki dua fungsi yaitu sebagai reproduksi dan rekreatif. Fungsi rekreatif mencirikan bahwa seks itu dapat memberikan “kesenangan”, dengan catatan hal ini dapat dipertanggung jawabkan oleh pelakunya. Sedangkan arti dari reproduksi adalah, seks dilakukan demi mendapatkan keturunan. Seiring berkembangnya zaman, budaya ketimuran Indonesia mulai luntur. Ditambah lagi hantaman budaya modern dari luar semakin memaksa anak muda untuk memilih. Masuknya westernisasi ke Indonesia memiliki dampak positif dan negatif. Salah satu contoh minusnya, free sex semakin berkembang pesat dikalangan muda-mudi masa kini. Kebanyakan dari mereka lebih mementingkan “kesenangan”-nya saja ketika berhubungan badan. Hal ini terlihat dengan tingginya presentase pergaulan bebas dikalangan muda-mudi bangsa yang mencapai angka 60 persen, data ini d i l a n s i r d a r i s u r v e i Ko m i s i N a s i o n a l Perlindungan Anak (KOMNAS-PA) pada tahun 2013. Sebenarnya tak hanya faktor pengaruh dari negara luar saja yang mengakibatkan hal ini terjadi. 'Keluguan' mayoritas remaja
suaramahasiswa
November 2014
Indonesia lah yang buat hal ini semakin subur bak jamur di bangkai batang kayu. Pemerintah menggadang-gadangkan bahwa sex education merupakan solusi paling mukhtahir demi menurunkan angka pergaulan bebas dikalangan remaja. Kini di beberapa sekolah menengah atas sudah dimasukan pembelajaran seks bagi usia remaja, seperti di SMAN 1 Bandung contohnya. Setiap satu bulan sekali diadakan seminar tentang pendidikan seks yang mendatangkan ahlinya sebagai narasumber. Adanya pengetahuan ini diharapkan menjadi pendorong sikap protektif kaum muda terhadap bahaya pergaulan bebas. Indah Amelia menceritakan pengalamannya saat ia masih sibuk di salah satu radio lokal kala siaran. Banyak remaja yang sudah melakukan hubungan seks mulai dari usia 15 tahun. Secara terus terang mereka mengatakan sering melayani sang kekasih untuk berhubungan intim. “Jadi saya suka nerima sms yang isinya remaja umur 17 tahun kebawah dengan entengnya ngomong udah pernah ML sama pacarnya,” ujar Indah yang juga Dosen Kedokteran UNPAD Mager Kesehatan Reproduksi. Ia menambahkan, tak terlaksananya pemberian pendidikan seks pada anak muda disebabkan oleh rasa kekhawatiran para orang tua dan kurang tanggapnya para mahasiswa untuk peduli. Ya, mahasiswa adalah salah satu harapan untuk dapat menyebarkan pentingnya seks education dikalangannya, baik itu dengan cara mulut kemulut atau mungkin membuat sebuah
9
“
Laporan Utama
Persentase pergaulan bebas di kalangan muda-mudi mencapai angka 60 persen, data ini dilansir dari survei Komisi Nasional Perlindungan Anak (KOMNAS-PA) pada tahun 2013.
gerakan anti free sex. Indah mengatakan bahwa usia mahasiswa sudah tepat untuk mengerti dan memahami dampak negatif pergaulan bebas. Keapatisan Mahasiswa dalam mencanangkan sex education pada dirinya sendiri dan orang lain, membuat istilah ayam kampus pun muncul. Perumpamaan ini diberikan kepada mahasiswa yang menjadi penjajah seks komersial di lingkungan universitas. Indah menyebut, ini timbul karena mereka sendiri belum menerapkan sikap protektif diri terhadap bahaya berganti-ganti pasangan. P s i k o l o g d a r i Pe r k u m p u l a n Ke l u a r g a Berencana Indonesia (PKBI) Jabar Nunuk Kusniati mengungkapkan, kurangnya uang saku dan perhatiaan dari orang ditenggarai sebagai penyebab hal ini terjadi. Usia Remaja adalah usia yang mudah dipengaruhi oleh orang lain dan lingkungannya. “Saran saya alangkah lebih baiknya, sebelum sang buah hati dilepas untuk pergi ke kota orang, ia sudah ditanamkan sikap mawas diri terhadap hal-hal negatif yang bisa saja terjadi di tempat tinggal barunya,” ungkapnya. Acapkali orang tua tak membangun komunikasi yang harmonis dengan darah dagingnya. Hal inilah yang menjadi noda hitam saat 'si anak' mulai mempelajari seks dari lingkungan non-rumah, sehingga berdampak pada hilangnya sosok pengawas bagi sang buah hati. Rose Mini mengungkapkan, integrasi antara peran orang tua dan pemerintah akan membangun benteng kokoh, guna melindungi anak dari pengaruh negatif. Psikolog anak ini beralasan karena peran orang tua sangatlah krusial demi menjalankan controling fungsion.
10
Senada dengan hal tersebut, para peneliti menemukan tiga orientasi seksual pada manusia. Pertama, heteroseksual yang berarti menyukai lawan jenis. Kedua, homoseksual atau orang yang menyukai sesama jenis. Ketiga, biseksual yang menyukai keduanya. Selain orientasi ada pula perilaku seks menyimpang yang kerap terjadi di Indonesia. Seperti Sadomasokisme, merasakan kepuasan seks dengan melakukan kekerasan pada pasangannya. Lalu pedofil, orang dewasa yang suka berhubungan seks dengan anak dibawah umur, sama dengan Sodomi, namun pelaku lebih suka berhubungan seks melalui bagian dubur. Terakhir Ekshibisionisme, kelainan seksual yang penderitanya suka memperlihatkan alat kelamin di depan umum. Kecendrungan menyukai sesama jenis berujung pada lahirnya istilah LGBT (Lasby, Gay, Biseksual dan Transgender). Hal ini mulai dikenal sejak tahun 1990 dan berkembang menjadi sebuah komunitas pencinta sesama jenis di Indonesia. Namun Dede Oetomo yang merupakan aktivis gay Indonesia, tidak rela apabila LGBT disebut dengan istilah 'dis-orientasi seksual'. Ia beranggapan bahwa hal ini merupakan ragam kekayaan gender dan seksualitas. “Perilaku sosial ini adalah aspek normal dalam orientasi seksual makhluk hidup, tergantung bagaimana masyarakat umum melihatnya,” papar lelaki yang juga seorang sosiolog ini.
suaramahasiswa
November 2014
Rona Kusam Pendidikan Sex Indonesia
Wawancara
Esklusif
Menurut pengamatan Dokter, apa paradigma yang berkembang di masyarakat tentang kata “Sex”? Banyak orang yang berfikir kata “sex” identik dengan hubungan badan padahalkan sebenarnya kata “sex” sendiri artinya jenis kelamin, perempuan dan laki-laki. Seks itu masih dianggap kotor dan tidak baik. Padahal seks pada intinya yaitu berfungsi untuk berreproduksi, bukan hanya untuk senangsenang saja seperti yang banyak dilakukan oleh remaja masa kini. Secara ilmiah, apa arti dari sex education itu? Pengetahuan tentang seks, berupa ilmu, pengetahuan kepada sasarannya sesuai target tentang seks. Secara bahasa sex itu artinya jenis kelamin. Sementara kalau seks itu jangkauannya lebih luas lagi, lebih menjelaskan tentang kesehatan reproduksi, apa saja organorgan reproduksi manusia, fungsinya, bagaimana berhubungan badan yang baik dengan lawan jenis. Sasarannya bisa mulai dari anak kecil sampai orang tua, karena kesehatan reproduksi itu penting untuk semua rentang usia. Pentingkah mempelajari sex education bagi remaja usia dini? Penting sekali, karena remaja yang dalam kategori ini berumur dari 13–21 tahun sangat butuh arahan mengenai seks. Di usia ini remaja sedang memasuki masa-masa pubertas yang bisa dibilang masa-masa paling labil juga bagi mereka. Apalagi mahasiswa, sebagian kan ada yang ngekost ya, jauh dari orang tua. Alangkah lebih baiknya sebelum sang anak dilepas untuk hidup mandiri diberikan bekal seks education dulu agar nanti di tempat barunya dia tidak akan terjerumus ke dalam hal-hal negatif.
suaramahasiswa
November 2014
Indah Amalia Dosen Kedokteran Mager Kesehatan Reproduksi Universitas Padjadjaran
Apa dampak positif dan negatifnya dari sex education? Dampak positifnya, seseorang yang asalnya tidak tahu bagaimana cara menjaga organ reproduksinya menjadi tahu setelah diberikan seks education. Bisa mengetahui juga bahaya dari free seks, dampaknya apa bila melakukan dan jenis-jenis penyakit kelamin. Sedangkan dampak negatifnya, kalo menurut saya tidak ada ya. Memang banyak orang tua yang waswas kalo anaknya diberikan pendidikan seks, takutnya mereka malah penasaran untuk mencoba dan mengulik lebih dalam lagi tapi berdasarkan penelitian para ahli dan juga waktu saya membuat tesis saya meneliti hal ini, hasilnya remaja yang belajar seks education tidak terjerumus tuh ke dalam free seks atau hal-hal negatif lainnya. Mengapa kini timbul dis-orientasi seksual, seperti homo, fedofil, sodomi dll ? Sebenarnya disorientasi seksual itu bukan sebutan yang tepat karena orientasi seksual manusia hanya ada tiga yaitu homoseksual, heteroseksual, dan biseksual. Maksudnya orientasi itu, kemana arah saya suka pada seseorang, lawan jenis kah, sesama jenis kah atau bahkan ada yang menyukai keduanya. Sedangkan istilah yang tepat untuk fedofil, sodomi, dan lain-lain, kami para Dokter lebih mengkategorikannya dengan nama perilaku seksual menyimpang.
11
Laporan Utama
Hat &
Gender
Konik Antara Hati & Gender
Langit senja terus menguning, merangkul mentari di ufuk barat yang kian terhalang oleh mendung. Cuaca sore itu agak dingin, hembusan angin cukup kencang yang meniup gumpalan awan hitam. Hujan rintik-rintik sempat membasahi jalanan kota, semakin mendinginkan suasana.
D
ia tidak merasa keheranan sedikit pun mengenai perjalan kisah cintanya. Menaruh perasaan kepada seorang yang berbeda bukanlah sebuah kendala. Terbit segelintir harapan, namun Tuhan yang tahu lika liku kehidupannya. Waktu menunjukkan pukul 17.15 WIB, dimana kala itu jalan raya Burangrang, Bandung terlihat ramai, terkecuali Cafe Beer di Jalan tersebut masih terlihat sepi. Sore itu ia berjanji menemui aku di cafe tersebut. Sebut saja Janet (bukan nama sebenarnya) yang berstatus mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Kembang. Ada sebuah rahasia tersimpan di balik nama yang banyak orang tidak ketahui. “Langsung masuk aja, kamu nungguinnya di dalem aja yah!” ia mengirimkan pesan kepada ku. Lantunan lagu Sweet Child O' Mine dari band Gun's N Roses mengiringiku memasuki cafe tersebut. Selang beberapa menit kemudian, ia menampakkan diri tepat di depan pintu masuk. Ia berpenampilan cukup ciamik, dianugerahi kulit putih langsat dan bergaya rambut Shaggy belah pinggir. Sudah tercium aroma yang fresh dari kejahuan, ternyata itu adalah parfum yang ia kenakan saat menemuiku. “Kamu nunggu di mana? aku udah di depan nih,” bunyi pesan darinya. Aku melambaikan tangan kepadanya dan ia sigap menghampiri. Ia pun mengulurkan tangan kepadaku, seraya mengucap “Aku Janet dan kamu Ijul kan?”Kita pun saling memperkenalkan diri satu sama lain. Ia duduk bersebelahan denganku dan menatap ke arah dimana pelayan berdiri. Ia meminta menu kepada pelayan cafe tersebut untuk segera memesan beberapa makanan dan minuman. Janet memiliki tutur kata yang sopan nan lembut saat order kepada waiter.
suaramahasiswa
November 2014
TEKS NAHJUL ISTIHSAN FOTO NET
“Bagaimana kabar dan kesibukannya sekarang?” pertanyaan ku menyambar disaat menunggu pesanan. “Baik-baik aja kok, kalau sekarang lagi fokus kuliah. Biasa semester akhir, lagi repot-repotnya nih,” itulah jawaban yang terlontar dari bibir manisnya. Ia pun menanyakan balik keadaan ku saat ini?. “Allhamdulilah, beginilah keadaannya,” ucapku kepadanya. Tibalah dua sajian spaghetti hangat yang dihiasi parutan keju di atasnya dan minuman dingin yang telah dipesan. Kami berdua langsung mencicipi makanan dan minuman yang telah disajikan. Sambil menyantap makanan tersebut, kami pun mengobrol dengan penuh kehangatan. “Tipe pasangan yang aku sukai memiliki fisik yang menarik, santun dan pengertian,” tutur seorang yang menjadikan hangout sebagai kesukaannya. Ia memiliki dua orang mantan di masa putih abu-abu. Hubungan bersama pacarnya di kala itu secara diam-diam atau backstreet. Pacar pertamanya hanya bertahan tiga bulan saja, karena ia tahu bahwa kekasihnya hanya memperdayainya. Hubungan percintaan kedua berjalan cukup lama namun, jelang satu tahun berlangsung hubungan itu kandas dimakan Long Distance Relationship (LDR). Janet mengungkapkan bahwa ia menjalani hidup yang berbeda. Latar belakang keluarga yang serba tercukupi serta jarak antara rumah dan kampusnya cukup jauh, menjadikan pihak keluarga tidak tahu tentang keadaannya saat ini. Ia lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah bersama teman, sehingga hanya sahabat karibnya lah yang tahu tentang hal ini.
13
Laporan Utama
Lingkungan sering dianggap sebagai faktor terbesar yang menjadikan Janet berbeda. Pergaulan Janet tak pandang bulu, ia berteman dengan siapa saja. Ia sering hangout bersama kawanannya di Coffee Bar Jalan Tamansari, Bandung. “Pergaulan di Bandung memang menyenangkan, bahkan sudah menjadi hal yang tak tabu lagi,” ucap seorang berhalis tebal ini. Sekitar pukul 20.15 WIB, kala itu kondisi Cafe Beer sudah dipadati oleh pengunjung. Semakin malam hangatnya obrolan kami seputar kisah cinta Janet. Ia pun memesan kembali dua minuman hangat untuk menemani obrolan kami. Lantunan musik blues pun tak luput menghangatkan suasana malam itu. Lika-liku percintaan Janet nan penuh intrik ala kaum urban zaman sekarang, memang tak ada habisnya untuk kita perbincangkan malam itu. Dalam relung hatinya yang paling dalam, ia menyimpan rasa teramat besar pada kaum adam, rasa dimana ia tak dapat ungkapkan dengan rangkaian kata-kata manis. “Hati ini yang berbisik kalau aku tertarik hanya kepada lelaki saja dan rasa cinta, kasih, sayang tidak bisa dipaksakan. biarlah mengalir seperti air,” tambah lelaki tampan ini. Bagi Janet menjadi seorang yang berbeda cukuplah bahagia. Ia memiliki banyak teman sehingga hidupnya pun tidak pernah merasa sepi. Ia menceritakan bahwa teman–temannya sering mengajaknya ke tempat-tempat clubing, bahkan menjadikan rutinitas setiap malam minggu. Tidak ada rasa penyesalan sedikit pun dalam batin Janet, namun secercah harapan terbersit untuk hidupannya kedepan. Ia menginginkan seperti lelaki normal yang dapat menikah sewajarnya, tentu dengan seorang wanita. “Entah sampai kapan aku terus begini, ini lah hidupku. Aku bersyukur karena masih menikmati manisnya dunia
14
meski dengan sebuah perbedaan.” tutup Janet dengan mata berkaca-kaca. LGBT Dari Sudut pandang Dede Oetomo Dede Oetomo mengungkapkan kaum Lesbi Gay Biseksual Transgender (LGBT), adalah orang yang orientasi seksualnya berbeda dengan pada umumnya manusia. Ragam kekayaan gender di muka bumi ini menciptakan kontroversi. Tidak semua orang dapat memahami sebuah perbedaan bahkan sebagian masyarakat menanggapi kontra pada kaum tersebut. Kaum LGBT menginginkan kesetaraan hidup untuk kehidupan seksual mereka. Ancaman disrikriminasi sering menghantui pikiran para p r a k t i s i L e s b i , G a y, B i s e k s u a l , d a n Transgender tersebut. Mereka sering menutup diri, karena ketakutan yang dirasakan. Dede mengungkapkan homoseksual bukanlah penyakit kejiwaan dan bukan pula penyebab efek psikologis negatif. “Dalam psikologi pun sudah tidak digunakan lagi istilah orientasi seksual menyimpang. Hal tersebut bisa mengacu untuk menghina orang. Perilaku sosial ini adalah aspek normal dalam orientasi seksual dalam makhluk hidup,” ungkap lelaki kelahiran Pasuruan ini. Dede mempaparkan bahwa sebuah perbedaan adalah keunikan dalam setiap makhluk hidup. Ia menambahkan bahwa masyarakat kerap sekali menggolonggolongkan umat, tidak memahami dan menghargai perbedaan gender dan seksualitas. “Kalau yang kontra itu mau belajar, kami ajak belajar tentang ragam kekayaan gender dan seksualitas. Kalau dasarnya kebencian. Ya kami lawan,” tutur sosiolog sekaligus aktivis gay Indonesia ini.
suaramahasiswa
November 2014
Konik Antara Hati & Gender
Dede Oetomo
Sosiolog, Aktivis HIV AIDS, dan Homoseks.
Bagaimana tanggapan bapak mengenai Kaum Lesbi Gay Biseks Transgender (LGBT)? Kaum LGBT merupakan bagian dari manusia yang memeliki keunikan, pasalnya setiap insan pun mempuyai keunikannya tersendiri. Banyak masyarakat yang salah paham kepada kaum ini, bahkan bisa membenci dan mencaci. Sedikitnya pemahaman tentang kekayaan jenis gender di muka bumi. Apa kaum LGBT merupakan seks menyimpang? Saya menentang mengatakan terhadap kaum LGBT segabai kaum disorientasi seksual. Pasalnya Istilah 'menyimpang' bisa dianggap menghina orang yang memiliki perbedaan dalam hidupnya. Dalam psikologi sudah tidak digunakan lagi istilah tersebut, karena membeda bedakan orang dengan gaya seksualnya.
suaramahasiswa
November 2014
Esklusif Bagaimana bapak menanggapi masyarakat awam mengenai kaum LGBT? Pada dasarnya bila orang tersebut ingin belajar dan memahami ragam kekayaan gender, mari belajar bersama. Namun bila orang tersebut dasarnya untuk membenci dan memaki, saya lawan. Apa latar belakang anda mendukung kaum LGBT dilegalisasikan? Saya ingin kesetaraan terhadap kaum LGBT, tidak adanya diskriminiasi terhadap kami. Agar Waria, Lesbi, Priawan hidup tenang seperti orang biasa.
15
Pojok Bandung
Historikal
Si Surga Belanja
Bangunan yang berdiri kokoh ini hanya menyisakan puing-puing yang hangus. Si jago merah dengan ganasnya telah melahap tempat bersejarah itu. namun, kisah nostalgia di dalamnya tidak akan pernah terkubur layaknya bangunan yang telah hancur.
S
udah tak asing lagi, Bandung tempat yang indah dan kaya akan sejarah. Tak heran, Tanah Pasundan ini menjadi tujuan utama liburan bagi para wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2000, Factory Outlet bermuculan di Kota Kembang. Hal itu membuat Bandung yang di juluki dengan Paris Van Java ini layak mendapat sebutan sebagai Kota Belanja. Kesuksesan Bandung pun diiringi oleh sebuah cerita suksesor. Kings Shopping Centre, menjadi salah satu ikon belanja Kota Parahyangan. Bangunan yang berdiri pada tahun 1978 ini, mulanya bertempat di Jalan Dalem Kaum. Seiring berjalannya waktu, penambahan area dilakukan di Jalan Ke p a t i h a n N o . 1 1 - 1 7 . M a l l i n i p e r n a h mengalami kebakaran di tahun 1989. Hal itu, membuat pihak pengelola merenovasi kembali dengan penambahan pembangunan gedung parkir yang terletak di depannya di tahun 1993.
16
Sejak saat itu, mall ini menjadi trendsetter warga Bandung. Gedung yang kala itu dibangun lima lantai, ditempati berbagai macam penjual. Seperti pedagang tekstil, pakaian, parfum, sepatu, kosmetik, aksesoris, dan masih banyak lagi. Di sini pun menyediakan sebuah food court dan swalayan kecil. Tak hanya memanjakan lidah, di lantai atas pun tersedia sebuah bioskop yang bernama Galaxy dan terkadang menjadi tempat para muda-mudi memadu kasih. Kawasan perbelanjaan ini pun mempunyai tempat favorit di kalangan anak dan keluarga, yaitu taman bermain King's Fun World. Arena yang hadir pada tahun 90-an ini mempunyai beragam macam permainan seperti Kincir Angin, Roller Coaster (Si Ulil), Bombom Kart, dan lainnya. “Pada tahun 90an, kemungkinan King's Fun World menjadi arena bermain pertama di Kota Bandung,� papar Rudy Rusli, General Manager Kings Shopping Centre.
suaramahasiswa
November 2014
Historikal Si Surga Belanja
TEKS AGAM RACHMAWAN FOTO NET
Menurut Faza Fauzan, arena tempat bermain ini menjadi salah satu tempat yang menghibur di kala umur balita. Dimanjakan bersama orang tua mempunyai kesan dan memori indah tersendiri bagi setiap keluarga yang menghabiskan waktu di tempat tersebut. ”Kenangan yang tak terlupakan yaitu tempat bermainnya, karena tempat bermain yang telah ada sejak saya masih kecil. Sudah menjadi tempat favorit keluarga saya dan warga Bandung,” ujarnya. Si Jago Merah kembali melalap Kings dan menghanguskan seluruh gedung pada tanggal 23 Juni 2014 pukul 23.30 WIB. Kebakaran yang membutuhkan waktu 20 jam dalam pemadaman ini terjadi saat menjelang bulan suci Ramadhan, dimana para pedagang bisa mendapat penghasilan yang lebih dari bulanbulan lain. Peristiwa tersebut, merupakan kebakaran yang sangat besar, melibatkan 19 unit kendaraan pemadam dari Kabupaten Bandung dan Cimahi. Kerugian pun ditaksir mencapai miliaran rupiah. Bangunan yang
suaramahasiswa
November 2014
tadinya berdiri kokoh kini hanya tersisa puing-puing yang hangus. Namun, kisah nostalgia di dalamnya tidak akan pernah terkubur layaknya bangunan yang telah hancur. Menurut media yang dilansir, Inisiatif Walikota Bandung, Ridwan Kamil berupaya membantu dalam membangun kembali mall tertua tersebut. “Untuk sementara waktu, akan ditampung beberapa pedagang ke tempat yang dekat, seperti ITC Kebon kelapa dan Pasar Kosambi,” ucap Kang Emil. (Tempo.co/Rabu, 25 Juni 2014) Setelah terjadinya kebakaran, pengelola membuat sebuah proyek yang akan segera dibuka pada tanggal 5 September. Proyek “kios darurat” akan ditempati oleh para pedagang Kings seperti pedagang textile, fashion, dan makanan. “kios darurat ini merupakan penampungan sementara para pedagang yang berada di gedung parkir Kings, kurang lebih 360 kios yang akan menempati.” tutupnya.
17
Tatap Muka
Menapa
l JEJAKLANGKAH
Engkin Teks Faza Rahim K. Foto Rangga Mahardika
Adang Muhammad Tsaury, putra kedelapan dari KHEZ Muttaqien.
wal Agustus lalu, ketika suasana Idul Fitri masih terasa, Suara Mahasiswa menyambangi kediaman Alm. KHEZ Muttaqien. Bertempat di jalan Adipati Kertabumi, kediaman beliau sekilas menyiratkan nuansa Bandung tempo dulu. Bergaya art deco, juga dirimbuni pepohonan yang besar. Bangunan kokoh itu seolah menjadi saksi bisu bagaimana almarhum dan keluarga menghadapi suka maupun duka.
A
kepemudaan, hingga gerakan politik. Dikutip dari buku Ajengan Dalam Kenangan, beliau adalah figur yang istimewa dan selalu menanamkan sikap toleransi tinggi pada anak-anaknya. “Bapak selalu dukung kita untuk jadi apa yang kita mau. Tidak apa-apa berbeda-beda, yang penting saling menghargai,” tutur Adang yang menganggap ayahnya ini sebagai kawan, orang tua, serta guru.
Nyaman dan sejuk. Itulah dua kata yang tersirat ketika menginjakkan kaki di sana. Engking, sapaan akrab bagi KHEZ Muttaqien, tidak hanya menjadikan rumah sebagai tempat tinggal. Namun juga tempat berkumpul keluarga, kerabat, maupun rekan organisasi. Tak heran, banyak sekali yang datang ke rumah Engking hari itu. “Mari masuk, maaf ya lagi banyak orang di sini karena mau pada silaturahmi. Tunggu sebentar ya, ibu masih diuap karena sedang batuk,” ujar Adang Muhammad Tsaury, putra ke delapan dari pasangan Almarhum dan istri.
Kiai Haji Engking Zainal (KHEZ) Muttaqien, dilahirkan tanggal 4 Juli 1925 di Desa Linggawangi, Kaki Gunung Galunggung, Tasikmalaya. Saat berusia 17 Tahun, beliau sudah menjabat sebagai Ketua Pemuda Masyumi. Menginjak 25 tahun, Engking dipercaya menjadi ketua DPRD Kota Bandung (1952-1954) serta ketua MUI periode 19761985. Aktif di dunia politik tak jarang membuatnya dianggap berseberangan dengan pemerintah orde lama. Keluar masuk sel tahanan adalah hal yang lumrah. Bersama M. Natsir dan Buya Hamka, beliau bertahan di Partai Masyumi yang dalam dinamika politik saat itu karam. Hal ini tidak lantas mematahkan semangat beliau untuk terus berkiprah.
Perbincangan sore itu mengarah pada nostalgia. Bagaimana semasa hidupnya, Engking telah memberikan kontribusi untuk banyak perubahan. Seperti dalam hal pendidikan,
18
suaramahasiswa
November 2014
Menapak Tilas Jejak Engking
Putar haluan ke dunia kepemudaan dan pendidikan, Muttaqien mendirikan GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia), PII (Pemuda Islam Indonesia), juga menjadi ketua umum HMI (Himpunan mahasiswa Islam) yang banyak menampung aspirasi anak muda. Tak berhenti di situ, Engking pun turut aktif dalam upaya mendirikan Unisba dan sempat menjabat sebagai rektor di tahun 1972-1985. Menurut Drs. H. Abdurrahman, mantan Sekretaris Dekan Fakultas Syariah (1976), kantor almarhum tidak pernah kosong. Selalu saja ada yang datang untuk konsultasi, bercerita, atau sekedar berbincang santai bersama beliau. Namanya pun terukir abadi di gedung fakultas kampus Tamansari. Menikah dengan Ny. Hj. Syamsyiah, 29 Januari 1948, pasangan ini dikaruniai delapan anak lakilaki dan tiga anak perempuan. Engking yang semula menjadi guru bagi Syamsyiah, tidak disangka melamar secara tiba-tiba. Kejadian tersebut terang saja menjadi kenangan yang tak terlupakan dalam perjalanan hidup pasangan ini. “Kami tidak pernah taaruf, apalagi pacaran. Kami sebatas saling mengenal lewat surat. Tahu-tahu bapak ngajak nikah,� kenangnya yang hari itu baru saja sembuh dari sakit. Dukungan dan kepercayaan. Dua hal ini yang selalu Syamsyiah berikan mengingat sang suami yang tidak pernah lelah berjuang. Meskipun keduanya jarang bertatap muka, namun Syamsyiah mengakui bahwa belahan jiwanya ini adalah pribadi yang romantis juga penuh
perhatian. Beliau sukses menghadirkan suasana rumah yang sakinah di dalam keluarga. Bagi almarhum, setiap hari adalah ilmu dan pengalaman. Tidak ada waktu yang sia-sia. Mulai dari urusan berdakwah, bermasyarakat, keluarga, hingga urusan pemerintahan, Engking selalu menjalaninya dengan kesungguhan. Usia memang menjadi rahasia Tuhan. Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 24.00 WIB, 12 April 1985. Hari itu, Engking yang baru saja pulang berdakwah mengalami kecelakaan mobil di Betulan, Desa Citaman Kecamatan Cicalengka. Kejadian ini menyebabkan Engking mengalami penggumpalan darah pada otak dan koma selama 15 hari. Pada tanggal 27 April 1985, ia berpulang kehadirat yang Maha Memiliki. Beliau memiliki satu keinginan, yaitu ingin supaya dirinya dapat berdakwah, bahkan ketika tidur. Sosok KHEZ Muttaqien menyadarkan kita, betapa kesuksesan dan menjadi 'orang besar' tidak dapat dicapai secara instan. Tapi melalui lika-liku perjalanan yang tidak selalu mulus. Kehidupan akan selalu memberikan tantangan untuk kita hadapi dan tentunya menguji apa yang kita yakini. Almarhum telah melalui itu semua, juga membuktikannya pada kita. Setiap orang akan kembali pada Sang Maha Pencipta, namun selalu ada yang akan terkenang yaitu kebaikan. Karena sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat bagi lingkungannya.
Hj. Syamsyiah Istri dari KHEZ. Muttaqin
19
Jendela Hati
Penyimpangan Seksual Dalam Pandangan Islam FAKULTAS HUKUM 2010 FOTO MUTHIA MEILANIE P.J.
D
ewasa ini, manusia menjadi sasaran empuk objek penelitian dalam penyimpangan kasus perilaku seksual. Penyimpangan tersebut diantarannya melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, penyiksaan terhadap partner sex, sampai melakukan hubungan dengan hewan. Tentunya hal-hal tersebut tidak sesuai pada nilai-nilai keislaman. Islam memandang homoseksual atau lesbi, sadomasokis, eksibisionisme, fedofil, beastialy, dan incest adalah perbuatan sangat tercela dikarenakan bertentangan dengan kodrat dan hakikat kenormalan manusia, terutama homoseksual atau lesbi. Fenomena penyimpangan seksual yang sedang marak terjadi di tengah masyarakat itu secara tegas dilarang oleh Allah S.W.T. Dahulu sebagai contoh, kemurkaan-Nya telah menghukum kaum Nabi Luth S.A dengan memerintahkan Malaikat Jibril mengangkat negeri mereka. Lalu menjadikan permukaan atasnya kebawah dan kemudian menghujani mereka dengan batu yang terbakar dari neraka jahanam. “Dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar. Dengan bertubitubi, yang di berikan tanda oleh Tuhanmu, dan siksa yang dzalim� (QS.Huud (11); 82-83). Penyimpangan yang telah mengantarkan kaum Nabi Luth pada jurang kesesatan itu, kini telah banyak diikuti manusia di bagian barat dengan peradaban seksualibilitas dan matrealistik mereka. Nabi Muhammad S.A.W pun dengan tegas tidak menyukai para pelaku penyimpangan
20
suaramahasiswa
November 2014
Penyimpangan Seksual dalam Pandangan Islam
seksual ini. “Rasulullah melaknat kaum perempuan yang meyerupai pria, dan kaum pria yang menyerupai wanita” (HR. Bukhari, Abu Dawud, At- Tarmidzi, An-Nasa'I dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas). Hadist ini bukan hanya saja berlaku bagi wanita menyerupai pria atau sebaliknya, namun juga berlaku untuk waria. “Allah melaknat siapa saja yang melakukan tindakan kaumnya Luth, sebanyak tiga kali”( HR. Ahmad dari Ibn Abbas). Kasus lainnya, sadomasokis adalah penyimpangan seksual yang jika dilakukan secara ekstrim dapat menyebabkan kematian, kepuasan seks diperoleh dengan cara meyiksa partner seks terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan. Sama hal nya seperti eksibisionisme, pedophilia, beastialy, dan incest tentunya hal ini termasuk perbuatan dzalim. Jelas dalam islam penyiksaan terhadap sesama sangat dilarang dan tidak menempatkan keadilan pada tempatnya. Allah berfirman dalam Al-quran, "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji……..'' (QS. An-Nahl 16:90). Persoalan ini seharusnya menjadi permasalahan kita bersama karena islam dengan sangat jelas melarang perbuatan yang tidak sesuai pada ajaran-Nya. Beberapa penyimpangan diatas terjadi disebabkan oleh permasalahan sosial, akibatnya penyimpangan seksual berdampak kepada tatanan sosial yang mampu memicu
kekacauan atau anarki. Untuk jangka panjang, dikhawatirkan akan berdampak pada kehancuran masyarakat dan meniadakan kemanusiaan. Jadi, siapakah yang harus membenahi persoalan tersebut di masyarakat? Jawabannya terletak pada masyarakat itu sendiri. Meski dalam p ra k te k n y a d i p e rl u k a n a d a n y a s a tu kelompok atau gerakan yang senantiasa mengadakan usaha dengan menganjurkan sesuatu yang bersifat kemanusiaan serta mencegah hal yang berlawanan. Di dalam dan melalui amal perbuatan yang berperikemanusiaan -fitrah sesuai dengan tuntutan hati nurani- manusia mengecap kebahagiaan dan sebaliknya di dalam dan melalui amal perbuatan yang tidak berperikemanusiaan ia menderita kepedihan. Pada prinsipnya hubungan seksual adalah karunia dari Tuhan YME untuk menciptakan peradaban dan dapat menjadi baik bila dilakukan bersama yang syah dan benar. Rasulullah SAW bersabda, “Dalam kemaluanmu itu ada sedekah”. Sahabat lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita mendapat pahala dengan menggauli istri kita?”. Rasulullah menjawab, “Bukankah jika kalian menyalurkan nafsu di jalan yang haram akan berdosa? Maka begitu juga sebaliknya, bila disalurkan di jalan yang halal, kalian akan berpahala” (HR. Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah).
Selamat Atas Diraihnya Gelar Sarjana Kepada:
Taufiq Iqbal S. Psi.
Pemimpin Umum Pers Suara Mahasiswa Unisba 2010-2011
BIDIK
Belum
Bandun
Kalau Belum
Ngaleu
TEKS SITI PUTRI ATTIYAH FOTO RANGGA MAHARDIKA
"Hana Nguni hana mangke tan hana nguni tan hana mangke aya ma beuheula aya tu ayeuna hanteu ma beuheula heunteu tu ayeuna�
K
utipan di atas bukanlah sebuah kutipan biasa. "Ada dahulu ada sekarang bila tak ada dahulu tak akan ada sekarang, karena ada masa silam maka ada masa kini bila tiada masa silam tak akan ada masa kini.� Kalimat ini merupakan wasiat gunung Galunggung yang diterjemahkan oleh Saleh Danasasmita, supaya kita melestarikan sejarah. Beliau adalah sastrawan sunda, sekaligus sejarahwan dan redaktur majalah Mangle pada tahun 1961-1963.
22
terkesan monoton, maka dari itu komunitas ini hadir dengan metode belajar yang menyenangkan. “Sejarah yang bersifat subjektif seharusnya mempunyai narasumber lebih dari satu, kami pun tidak hanya belajar di dalam ruangan, tapi kami akan mengunjungi langsung objek bersejarah tersebut,� ujar Arya koordinator Aleut.
Berkaitan dengan hal tersebut, di Bandung sendiri banyak sekali tempat-tempat yang benilai sejarah. Hal ini dikarenakan kota dengan sebutan Paris Van Java merupakan salah satu tempat yang memiliki banyak kebudayaan. Berawal dari kecintaan terhadap kota inilah, sekumpulan mahasiswa lulusan sejarah Unpad mendirikan sebuah komunitas yang berorientasi dalam sejarah dan diberi nama Komunitas Aleut.
Berbeda dengan komunitas lain, Aleut hadir tanpa sokongan pemimpin melainkan dengan enam koordinator atau pengurus yaitu Arya Vidya Utama, Hani Septia Rahmi, Atria Dewi Sartika, Mohamad Salaman, Vecco Suryahadi Saputro, dan Mentari Qorina Alwasiyah. Mereka merupakan nahkoda bahtera Aleut dalam menjalankan setiap kegiatannya. Biasanya pergantian koordinator diadakan satu tahun sekali untuk memberikan pengalaman kepada generasi baru.
Nama Aleut sendiri berasal dari bahasa Sunda artinya berjalan beriringan, yang mempunyai makna mereka akan melakukan kegiatan bersama-sama untuk menjelajah Kota Kembang. Mengingat sejarah yang diajarkan di sekolah dulu
Komunitas yang terbentuk sejak tahun 2006 ini memiliki kurang lebih 700 orang anggota. Terdiri dari siswa-siswi, mahasiswa, dan masyarakat umum yang memiliki kecintaan akan sejarah. Perlu diketahui anggota Aleut ini
suaramahasiswa
November 2014
Belum Bandung Kalau Belum Ngaleut
berasal dari berbagai daerah, tak hanya kota Bandung namun meliputi juga Padang, Banten, Jakarta, Jawa, dan Makasar yang menetap di sini. Gerakan pecinta sejarah yang bersekretariat di Jalan Sumur Bandung No.4 ini mempunyai kegiatan rutin yaitu Kamisan dan mengapresiasi sejarah. Di acara Kamisan, mereka sharing tentang tempat apa yang akan dikunjungi atau apa yang akan dilakukan saat ngaleut. Pada hari Minggu, komunitas ini akan menyusuri tempattempat di Bandung atau menonton film bernuansa sejarah bahkan diskusi tentang musik. Biasanya mereka menyusuri tempat tujuan dengan berjalan kaki, walau tidak menutup kemungkinan akan memakai transportasi jika tempat yang dialeut cukup jauh. Hal yang paling penting pada kegiatan ngaleut adalah diskusi mengenai tempat yang mereka kunjungi. Pada momen ini mereka bisa saling berbagi ilmu dan mengasah cara berkomunikasi di depan umum. “Dengan mengikuti komunitas ini manfaatnya sangat terasa, selain banyak tahu tentang sudut-sudut kota serta sejarahnya, Kami juga banyak bersilaturahmi dengan teman-teman dan sesepuh asal Bandung,” ujar Hani salah satu koordinator Aleut. Keunikan juga kegiatannya yang mengedukasi membuat komunitas yang telah berdiri selama sembilan tahun tersebut dikenal banyak orang.
suaramahasiswa
November 2014
Buktinya mereka beberapa kali diundang untuk menjadi pembicara di berbagai stasiun radio dan televisi. Selain itu, anggotanya pun pernah berkontribusi dalam pembuatan buku mengenai sejarah Kota Bandung. Kendati demikian mereka tidak mengharapkan p e n g h a r g a a n d a r i p e m e r i n ta h k o ta . “Mungkin kami sudah bubar dari dulu jika itu yang kami tuju,” ujar Muhamad Ryzki Wiryawan salah satu pendiri komunitas Aleut. Alasan komunitas Aleut tetap bertahan dalam bidang sejarah sebenarnya sederhana. Mereka hanya berharap kota ini kedepan bisa lebih baik. Apresiasi dilontarkan oleh Ade Dwi Wahyuni salah satu anggota Aleut. “Saya hidup di Bandung jangan mau enaknya aja, harus ada terimakasih dan kontribusi, seperti dengan cinta Bandung dan tahu sama sejarah-sejarahnya,” tutur wanita asal Banten. Komunitas ini sangat terbuka kepada siapa saja yang ingin belajar sejarah bersama, mereka akan selalu update tentang kegiatannya di media sosial seperti Twitter dan Facebook. Bagi siapa saja yang ingin menjadi anggota bisa langsung datang ke tempat yang akan dialeut, melakukan registrasi dan mengisi formulir. Dengan hanya membayar Rp.10.000 mereka akan mendapatkan jarkom kegiatan selama satu tahun dengan pin dan stiker dari komunitas Aleut.
23
Budaya
Wisata Religi Makam Keramat TEKS INTAN SILVIA D. FOTO NAHJUL ISTIHSAN
Kampung Mahmud menyimpan sejarah mengenai penyebaran agama Islam di Bandung, yang di dalamnya terdapat makam salah satu ulama besar. Di dalamnya terdapat makam salah satu ulama besar yang merintis penyebaran agama di Jawa Barat.
I
ndonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Maka tak heran, setiap suku bangsa memiliki ciri khas tersendiri. Hal ini berlaku bagi suku Sunda yang berada di Jawa Barat. Pasalnya, terdapat satu daerah di sisi sungai Citarum tepatnya di RT 01 dan 02, RW 04, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung, yang dikenal dengan sebutan Kampung Mahmud. Menurut masyarakat sekitar, kampung ini sudah ada sekitar abad 15 M. Dimulai sejak H. Abdul Manaf yang merupakan keturunan dari Sunan Gunung Djati, meninggalkan kampung halamannya untuk melaksanakan ibadah haji. Hal ini dikarenakan banyaknya permasalahan yang terjadi saat itu salah satunya penjajahan. Maka, ketika di Mekkah beliau berdoa agar kembali pada wilayah yang tidak akan tersentuh oleh penjajahan. Tempat berdoa tersebut dinamakan “Gubah Mahmud”, dekat Masjidil Haram.
24
Beliau pun mendapatkan firasat bahwa dirinya akan tinggal di tempat berawa. Setelah kembali ke kampung halaman, sesuai dengan isyarat yang diyakini, beliau menaburkan tanah yang dibawa dari sekitaran Gubah Mahmud ke rawa-rawa di pinggiran Citarum. Lambat laun rawa tersebut menjadi suatu lahan yang layak untuk dijadikan perkampungan, dan diberi nama Kampung Mahmud sesuai dengan tempat ketika H.Abdul Manaf berdoa. Dari luar kampung ini memang terlihat biasa saja, sebab kita tidak menemui bangunan rumah tradisional yang mencolok, atau masyarakat yang menggunakan pakaian khusus seperti di kampung adat lainnya. Gapura bertuliskan “Makom Karomah Mahmud” pun menjadi tanda bahwa ada situs keramat di dalamnya. Diantaranya terdapat makam manusia pertama yang tinggal di
suaramahasiswa
November 2014
Wisata Religi Makam Keramat di Kampung Mahmud
karuhunnya. “Makam Eyang H. Abdul Manaf dianggap tempat yang paling keramat, tak heran bila banyak sekali peziarah yang datang ke makam beliau,” tambahnya. Seiring dengan perkembangan zaman, Makam Mahmud ikut mengalami pergeseran fungsional. Pada awalnya makam ini dijadikan sarana Islami, namun sekarang dianggap sebagai tempat wisata dan lahan perekonomian. Sekretaris Desa Mekar Rahayu, mengatakan bahwa keberadaan Makam Mahmud dirasa membawa berkah untuk masyarakat sekitar. “Sebetulnya Disbudpar sudah menjadikan tempat ini sebagai lahan wisata karena keunikannya,” papar Aa. Muhyi. Keunikan lain dari kampung Mahmud adalah terdapat rumah-rumah panggung tanpa jendela. Selain merupakan aturan adat, menurut Mama Luai hal ini merupakan simbol kesederhanaan yang bertujuan agar terhindar dari sifat sombong. Ia pun menambahkan adat ini merupakan “Supata” atau sumpahnya para leluhur. Apabila ada yang melanggar aturan tersebut, maka akan mendapatkan sanksi. “Sudah banyak kasusnya, contohnya kemarin saja ada yang menembok rumah, orangnya sakit sampai dokter tidak tahu harus bagaimana, ketika dibongkar baru sembuh. Bisa juga usahanya bangkrut, ya pokoknya celaka saja,” jelasnya.
Mahmud, dengan panjang enam meter yakni Mbah Maris, lalu H. Abdul Manaf, dan para penyebar agama Islam lainnya. Ternyata bukan masyarakat sekitar saja yang sering berkunjung ke Makam Mahmud, namun orang luar kota pun sering datang sekalipun bukan umat Islam. Inilah yang disebut dengan budaya “Ziarah Masal”. Hal ini diutarakan oleh Mama Luai selaku kuncen di salah satu lokasi, “Ada dua macam untuk ziarah masal tersebut. Pertama, berasal dari orang Mahmud setelah salam-salaman di lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha. Kedua, orang luar kota yang biasanya datang di bulan Mulud (Rabiul Awal) dengan rombongan beberapa bus,” papar pria beruban itu. Menurut Mama Luai, makam Mahmud acapkali digunakan para peziarah dalam hal keinginan yang bersifat pribadi. Mereka meyakini bahwa doanya akan lebih cepat terkabul ketika dibantu oleh
suaramahasiswa
November 2014
Salah satu warga sekitar, Luthfi Nazmil Kamil mengaku pernah berkunjung ke Makam Mahmud. Dia berpendapat bahwa kampung ini harus dilestarikan karena kearifan lokalnya. Pria berumur 21 tahun tersebut memberikan saran pada para peziarah yang akan datang bertandang, “Kita berziarah boleh tapi jangan sampai musyrik, karena banyak yang datang hanya untuk kepentingan dunia, padahal yang memberi itu hanya Allah SWT,” ungkapnya. Banyaknya peziarah yang datang ke tempat ini harus dibayar mahal oleh warga sekitar. Pasalnya, pembangunan rumah di sekitar makam Mahmud membuat lahan bercocok tanam semakin berkurang. Kejadian tersebut membuat sebagian besar masyarakatnya beralih profesi dari petani menjadi kuli industri atau membuka usaha di sekitar makam. Namun, Aa. Muhyi mengatakan bahwa hal ini berdampak pada perekonomian sekitar. “Buktinya taraf hidup di sini sudah meningkat dalam artian lebih mapan,” pungkasnya.
25
Belahan Dunia
Eloknya Pesona Dataran Bolivi
TEKS MUTHIA MEILANIE P.J. FOTO NET
Pepatah mengatakan “Alam Mengembang Menjadi Guru� cocok untuk kawasan daratan ini, karena apapun yang dipunyai oleh alam, dapat menjadi sumber pengetahuan.
H
ampir setiap negara di dunia pasti memiliki keajaiban alam yang begitu menakjubkan. Hal tersebut disebabkan karena adanya suatu proses alam yang berlangsung selama jutaan tahun lamanya. Salah satunya dataran Salar de Uyuni yang terdapat di negeri penghasil timah terbesar di dunia, yakni Bolivia. Kawasan yang berupa dataran atau gurun garam terluas di dunia ini, berada di dekat puncak pegunungan Andes dengan ukuran 10.582 km2. 2
Dataran garam di Bolivia bagian tenggara ini tidak berbentuk begitu saja, melainkan mempunyai rangkaian proses. Sekitar 30-40 ribu tahun lalu, tempat ini merupakan danau raksasa pada masa prasejarah yang bernama Michin. Kemudian danau besar tersebut mengering dan mengakibatkan terjadinya proses kristalisasi garam. Permukaan gurun ini di bawahnya memiliki danau air asin dengan kedalaman 2-20 meter, yang mengandung sekitar 54.000 ton lithium. Selain itu, danaunya ditutupi oleh kerak garam padat sebagai sumber garam dengan ketebalan
26
b e r v a r i a s i . Ta k h e r a n , h a l t e r s e b u t menjadikan Salar de Uyuni sebagai salah satu sumber bahan dasar pembuatan baterai isi ulang terbesar di dunia. Daerah ini hampir tidak memiliki kehidupan liar dan vegetasi tumbuhan yang hidup serumpun. Salah satu tumbuhan yang dapat hidup yaitu kaktus raksasa dengan laju pertumbuhan sekitar 1 cm sampai 12 meter pertahunnya. Perlu diketahui, Salar de Uyuni pun menjadi tempat berkembang biak tiga jenis burung amingo seperti Chili, Andes dan James. Sisa dari puncak gunung berapi yang terendam selama era danau Michin menyebabkan beberapa pulau terbentuk di tengah gurun garam ini. Pulau- pulau tersebut terdiri dari struktur seperti karang, fosil, dan ganggang. Kawasan gurun ini dikelilingi oleh deretan-deretan gunung berapi yang masih aktif, sehingga para wisatawan pun dapat menikmati eloknya fenomena keajaiban alam di kandang garam tersebut.
suaramahasiswa
November 2014
Eloknya Pesona Dataran Boliavia
Saat musim hujan, akan tercipta danau garam raksasa yang terbentang di bawah langit luas. Pantulan sinar matahari akan menghasilkan cerminan reeksi keindahan langit maupun objek-objeknya. Bagaikan sebuah cermin raksasa bila berjalan di atas permukaan. Ke d a l a m a n se k i ta r 1 5 - 5 0 c e n ti m e te r membuatnya dapat dipijak dan dilalui kendaraan. Sedangkan saat musim kemarau datang, gurun ini akan berubah menjadi daratan kering yang luas. Dua keadaan ini membuat fotografer dari mancanegara-pun berkumpul untuk mengabadikan momen yang memiliki nilai estetika ini pada setiap harinya. Bangunan sebuah hotel bernama Playa Blanca berdiri di sekitar cermin raksasa ini. Uniknya, bagian sudut –sudut dan furniture di dalamnya terbuat dari garam. Walaupun tidak memiliki aliran listrik, para pengunjung tetap akan dimanjakan oleh nuansa keindahan danau garam pada malam hari. Jika ingin berkunjung ke sini, para wisatawan dapat menggunakan jasa tur yang terdapat di Uyuni. Transportasi seperti bus lokal pun tersedia di kawasan ini, sehingga memudahkan kita untuk menikmati destinasi dataran. Bagi wisatawan disarankan untuk membawa perlengkapan seperti kacamata hitam, sunblock, baju hangat, hingga sleeping bag. Hal itu diperlukan karena matahari sangat terik di pagi hingga siang hari dan dingin dimalam hari. “Alam Mengembang Menjadi Guruâ€?. Pepatah ini rupanya cocok untuk kawasan daratan tersebut. Sesuatu yang dimiliki oleh alam, dapat menjadi sumber pengetahuan. Bak cerminan yang ditidurkan, menjadikan Salar de Uyuni sebagai salah satu kekayaan alam Bolivia yang tak ternilai harganya.
suaramahasiswa
November 2014
27
Suara Foto Ini sebuah rasa yang tumbuh di dalam rongga dada namun sulit terungkapkan rasa bahagiaku yang teramat tertanam
Sebening embun pagi secerah fajar menyongsong sehalus kain sutra kasih sayangmu kepada anakmu
28 28
suaramahasiswa
November 2014
Keluarga Pers Suara Mahasiswa Unisba Mengucapkan
t a m
a l e S
s a t A
6 d 5 a l i A B M S I N U
Suara Foto
Kau datang penuh senyuman seperti hujan menghentikan kemarau panjang yang menjulang
Pengorbanan yang cukup berat mengasuh aku tiada henti meski menguras keringat kau lakukan sepenuh hati
30
suaramahasiswa
November 2014
Suara Foto
Tak pandang usia tak pandang jiwa yang terjalin dalam rongga dada itulah arti sebuah cinta
Kau luangkan waktumu demi bermain besama ku terimakasih ayah tercinta kau buatku tertawa bahagia
suaramahasiswa
November 2014
31
Suara Foto
Jangan berkurang sedikitpun rasa kasih yang kau berikan hingga ku tumbuh dewasa kelak
Terima kasih kau telah menjaga hingga ku kelak dewasa nanti meski keringat mengucur deras seperti ombak menerjang batu karang FOTO NAHJUL ISTIHSAN & MUTHIA MEILANIE P. J.
32
suaramahasiswa
November 2014
Berprestasi Mahasiswa
Suara Mahasiswa Edisi ini khusus sisipin satu rubrik teranyar dimana kita bakal ekspose mahasiswa-mahasiswi Unisba yang punya prestasi akademik atau non-akademik. Semoga bisa minginspirasi kalian wahai kaum muda. Salam Mahasiswa!
Muhram Fauzi
Moch. Muhram Fauzi Fak. Syariah 2012 Garut, 20 Juni 1994 Organisasi yang di ikuti -Badan Eksekutif Mahasiswa Unibsa (BEMU) sebagai Staff Menteri dalam Negeri ·-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai Kader ·-Youth community of Islamic economic (YOCIE) sebagai presiden direktur ·-Forum Studi Silaturahmi Ekonomi Islam (FOSSEI JABAR) sebagai Divisi Organisasi Prestasi Akademik -IPK 2,98 -Mahir Berbahasa Arab & Turki Karya Tulis Antologi Puisi “Terpenjara Di Negeri Sendiri” (DI bukukan dan diterbitkan oleh Alif Gemilang Presindo tahun 2012) Lain-Lain -Mendapat beasiswa dari Unisba karena mengirimkan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Analisis Pembelian Polis Asuransi Menggunakan Dana Zakat di Indonesia” ·-Lolos seleksi untuk mendapatkan beasiswa S2 ke Turki
Jas Merah
Sjahrir
Dalam Distorsi
Zaman TEKS HASBI ILMAN H. FOTO NET
K
ondisi penjara Cipinang tersebut terlihat semakin mencekam. Maklum, para tahanan politik tengah bersilat lidah mengenai titah Soekarno kepada mereka untuk segera menghadap. Sebagian besar mengatakan bahwa mereka tidak akan mengikuti perintahnya, kecuali apabila mereka dibebaskan. Namun, ada sebagian kecil –atau mungkin hanya dia- yang dengan lantang menyatakan, “Saya akan datang karena saya masih menganggap dia sebagai presiden saya,�. Dia adalah Sutan Sjahrir, lahir di Padang Panjang, sebuah daerah di ranah Sumatera Barat pada 5 Maret 1909. Sjahrir kecil menghabiskan waktunya di pemukiman kaum elite Belanda dan pribumi keturunan bangsawan kota Medan. Konon, ia dikenal sebagai anak lelaki terpandai, nilainya selalu sembilan dari ujian berkala yang dilakukan ayahnya. Ia hanya lemah dalam urusan menulis indah. Sejak SD hingga SMA, Sjahrir mendapatkan pendidikan di sekolah Belanda. Hal itu membuatnya senang membaca koran yang dikhususkan untuk kaum Irlander dan terletak di Jl. Braga no.2, Bandung. Ia kerap kali diusir
34
oleh polisi Belanda karena pelajar dilarang membaca media tersebut. Itulah Sjahrir, Perdana Menteri pertama di Indonesia. Ciri khasnya adalah jalur diplomasi yang menekankan kepada kemanusiaan dan anti kekerasan. Kabinet Sjahrir I, II, dan III menjadi bukti shahih perjuangan mempertahankan kedaulatan RI melalui diplomasi. Setelah tak lagi menjabat sebagai menteri, ia pun diutus menjadi dewan perwakilan Indonesia di PBB. Pada 14 Austus 1947, Sjahrir berpidato di muka sidang Dewan Keamanan PBB. Ia menguraikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang sejak lama berperadaban aksara, lantas dieksploitasi oleh kaum kolonial. Kemudian secara piawai ia patahkan satu per satu argumen yang disampaikan oleh wakil Belanda, Eelvo van Kleens. Indonesia pun berhasil merebut kedudukan sebagai sebuah bangsa yang memperjuangkan kedaulatannya di gelanggang internasional. Bersama Hatta di tahun 1932, ia bergabung dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) dan mengemudikan sebagai organisasi pencetak kader-kader pergerakan. Berdasarkan
suaramahasiswa
November 2014
Sjahrir Dalam Distorsi Zaman
pengamatan pemerintahan kolonial Belanda, gerakan politik tersebut justru lebih radikal ketimbang Soekarno dengan PNI-nya yang mengandalkan mobilisasi massa. Sebab itulah, pada Februari 1934, mereka menangkap, memenjarakan, dan membuang Sjahrir beserta Hatta ke Boven-Digoel. Setahun kemudian, mereka dipindahkan ke Banda Neira dan menahannya selama enam tahun. Selama menjadi tahanan politik, Sjahrir tak pernah mengeluh tentang kapankah hari kebebasannya. Banda Neira membuat ia merasa bebas. Selain menulis surat dan membaca buku, di sana ia mengajar, bermain, bergurau dengan anak-anak sejak hari pertama. Terkadang mereka pun berjalan meninggalkan pulau, berlayar, atau mendaki gunung. Sepenggal bait tergurat akan keindahan Banda Neira pada awal Juni 1936. “Di sini benar-benar sebuah firdaus,” tulisnya. Sal Tas sahabatnya sejak muda di Belanda, mengatakan di pulau itu Sjahrir dapat melampiaskan gairahnya dalam bermain dan mengajar. Seakan-akan ia menghilang ke dalam dunia yang tanpa ketegangan, pertikaian, dan problem. “Di lubuk hatinya, Sjahrir tak menyukai politik. Ia melibatkan diri ke dalamnya karena tugas dan bukan karena terpikat. Ia tak terpesona oleh fenomena
tak terpesona oleh fenomena dahsyat, menarik, bergairah yang terkadang luhur, sering kotor, namun sepenuhnya manusiawi yang kita sebut politik.
dahsyat, menarik, bergairah –yang terkadang luhur, sering kotor, namun sepenuhnya manusiawi- yang kita sebut politik. Namun, ia merasa tak ada panggilan,” tuturnya. Pada masa akhir penahanan, Sjahrir turut membawa tiga anak angkatnya terbang bersama pesawat MLD-Catalina. Bukan tanpa pengorbanan, ketiganya dapat ikut serta setelah Hatta merelakan 16 boks bukunya ditinggal di Banda Neira. Empat dekade berlalu, Hatta pun masih menyesali kehilangan itu. Sjahrir tak pernah merasa dirinya seorang tahanan. Berdiam di penjara membuat dia berkepala dingin dalam menghadapi sesuatu. Tak hanya di Banda, Boven-Digoel dan penjara Cipinang pun tak pernah ditemukan surat keluhan atau cemoohan tentang kondisinya dalam penjara. Setelah lama turut serta dalam pergolakan politik, Partai Sosialis Indonesia (PSI), yang telah lama ia dirikan, kalah dalam pemilihan umum pertama di Indonesia. Hubungan Sjahrir dan Soekarno pun memburuk, dengan gaya ala kolonial Belanda, Soekarno menjebloskan Sjahrir ke penjara terakhirnya tanpa pengadilan. Ia pun terkena stroke, berobat ke Zurich, Swiss, dan meninggal pada tanggal 9 April 1966 di sana.
“
Laporan Khusus
Unisba Dana Tertutup Terkait
Transparansi
36
suaramahasiswa
November 2014
Unisba Tertutup Terkait Transparansi Dana
Perputaran dana di Unisba tentu menjadi tanggung jawab bersama, mahasiswa sebagai penyumbang terbesar harus ikut “kepo” dan aktif mengawasi. Pasalnya lembaga-lembaga pendidikan mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi mendapatkan alokasi dana sebanyak 20 persen dari APBD dan atau APBN di tahun 2014. TEKS INSAN FAZRUL R.
D
enyut nadi kampus berlambang Ka'bah ini tak lepas dari pendanaan, seperti Infaq Kuliah Tetap (IKT), Infaq Pengembangan Universitas (IPU), Infaq Satuan Kredit Semester (ISKS), dan Infaq Pengembangan Fakultas (IPF). Iuran tersebut wajib dibayar mahasiswa yang ingin duduk manis dan tenang di ruang kelas untuk menimba ilmu meski terkadang gerah, sampai bisa mengenakan toga ketika wisuda. Dana yang dihimpun universitas tentunya tidak sedikit, jika diakumulasikan maka mahasiswa harus merogoh kocek yang cukup dalam. Walhasil, mengenai transparansi keuangan mahasiswa punya hak untuk mengetahui hal ini. “ Tr a n s p a r a n s i d a n a a d a l a h b e n t u k pertanggungjawaban universitas terhadap mahasiswanya, oleh karena itu mereka berhak bahkan harus mengetahui hal tersebut,” ujar Deo Rizky Kurnianto, Ketua Keluarga Mahasiswa Jurnalistik Unisba. Gilang Cahya Amala mengungkapkan bahwa salah satu sumber dana yang didapatkan oleh universitas berasal dari mahasiswa. Ia juga mempertanyakan terkait dana yang diberikan oleh Yayasan atau Universitas dalam setahunnya. “Selain itu, kita juga harus tahu mengenai pembagian dan sistem dana yang mengalir ke masing-masing fakultas,” ungkap ketua BEM Psikologi ini. Wakil rektor dua Unisba Efik Yusdiansyah menjelaskan, bahwa Unisba haruslah melakukan transparansi dana, karena itu merupakan asas pengelolaan keuangan. “Salah satu bentuk transparansinya adalah setiap tahun kita diperiksa oleh dua lembaga, meliputi badan pengawas yayasan dan akuntan publik. Jadi jika ada yang salah dari kita bisa ketahuan,” jelasnya. Perputaran dana di kampus ini diawali oleh pembayaran berbagai kewajiban mahasiswa.
suaramahasiswa
November 2014
Pembayaran tersebut masuk ke rekening yayasan, di sini dana yang terhimpun didata berapa pemasukan dan pengeluarannya. Setelah itu gelontoran uang disalurkan kepada pihak Universitas, untuk memberikan berbagai pelayanan dan fasilitas penunjang pendidikan kepada mahasiswa. Secara keseluruhan sumber keuangan Unisba berasal dari mahasiswa sekitar 70%. Sedangkan sisanya didapatkan dari usaha yayasan, sumbangan dari masyarakat, dan hibah Dikti. “Nah, penerimaan ini harus lebih besar dari pengeluaran, karena yayasan pun tengah melakukan berbagai pembangunan,” ujar Efik saat ditemui di ruangannya, pada 11 Agustus 2014. Jika dijabarkan dana yang diterima Unisba dari satu fakultas —ambil contoh Fakultas Syari'ah angkatan 2012 dengan sample tiga ratus mahasiswa. Berbagai uang wajib yang harus dibayarkan mahasiswanya seperti ISKS ambil saja 18 SKS sebesar Rp 1,8 juta IPU Rp 375 ribu dan IKT Rp 425 ribu total yang harus dipenuhi minimal per mahasiswanya sebanyak Rp 2,6 juta. Kalkulasi itu dikali 300 mahasiswa menjadi Rp 780 juta per satu semester. Belum lagi fakultas lain yang pembayarannya lebih tinggi seperti Fikom, Psikologi dan Kedokteran. Jadi jika sepuluh fakultas membayarkan nominal di atas, bila dikumpulkan dana mencapai hampir 7,8 miliar, dalam satu semester saja, belum satu tahun. Sementara itu pada tahun 2013, Efik memaparkan Unisba mengeluarkan sebesar Rp 86 miliar. Uang tersebut 60 persen diperuntukan bagi pembayaran gaji dosen dan karyawan, yang kurang lebih Rp 51,6 miliar. Sisanya dipergunakan untuk berbagai kegiatan senilai Rp 34,4 miliar.
37
Laporan Khusus
Tetapi saat meminta rancangan dana secara keseluruhan dosen fakultas hukum ini menolak. Menurutnya, tidak semua informasi dana yang ada di Unisba boleh diketahui publik. Rancangan Anggaran Biaya (RAB) adalah salah satunya. “Informasi yang belum final (rancangan), bukan informasi publik,” ungkapnya. Dan Satria ketua Komisi Informasi Jawa Barat menjelaskan, mengenai transparansi informasi, hal ini diatur oleh UU No. 14 Tahun 2008, tentang keterbukaan informasi publik. Disebutkan dalam UU No.14 Tahun 2008 pasal 1 ayat 3 bahwa badan publik adalah lembaga Eksekutif, Legislatif, Yudikatif dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBD, atau organisasi non-pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD, sumbangan masyarakat dan/atau luar negeri. Melihat klasifikasi di atas, universitas masuk kategori tersebut. UU yang membatasi itu kemudian diterjemahkan lagi di dalam Peraturan Komisi Informasi No. 1 tahun 2010 pasal 11, yang mengatur mengenai informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala. Pada pasal tersebut poin 1 bagian d tertulis, bahwa ringkasan laporan keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri atas; rencana laporan anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan yang disusun sesuai standar akuntansi dan daftar aset dan investasi. “Pertama, kita tinggal ricek apakah universitas itu mendapatkan bantuan dari negara, kedua apakah perguruan tinggi menerima dari luar negeri atau sumbangan dari masyarkat. Kalau salah satu saja syarat terpenuhi, maka universitas itu terkena kewajiban untuk transparan, termasuk tentang transparansi keuangan dan program-progamnya,” ujar Dan Satria. Sulitnya mendapatkan transparansi dana juga diamini Presiden Mahasiswa Unisba Nuran Fiqolbi, ia mengungkapkan pihak kampus
38
sangat tertutup mengenai trasparansi keuangan. Tumpang tindih job antara yayasan dan universitas pun menjadi suatu alasan. “Sejauh anggaran dikelola yayasan, maka kita tidak boleh melihat rektoratnya saja, tapi ada unsur yayasan yang mengelola keuangan,” ujarnya. Nuran menambahkan, jika ingin mengkritisi transparansi dana di Unisba—hal pertama yang harus dilakukan adalah menganalisis statuta dan peraturan menteri mengenai pengelolaan anggaran universitas. Kedua, juga harus mempelajari peraturan keseluruhan mengenai yayasan dan rektorat. Setelah itu kita baru boleh mengkiritisi tepat atau tidak pengelolaan anggaran yang sesuai dengan peraturan tersebut. ”Karena jika hanya dialog akan kemana-mana, sehingga dalam mengkritisi sesuatu bisa menyeluruh,” jelasnya. Namun, mahasiswa belum sepenuhnya bisa mengakses informasi terkait aliran dana yang mereka bayarkan selama ini. Menurut Deo Kurnianto, cukup sulit dan sudah menjadi rahasia umum di kalangan mahasiswa—karena birokrasi di Unisba sedikit rumit. Jangan dilihat dari kacamata pihak universitas saja, haruslah mahasiswa ikut aktif mencari tahu. “Jika dilihat dari sisi mahasiswanya, mungkin mereka masih malas dan tidak mau tahu soal dana di universitas,” lanjutnya. Sangatlah penting dalam mengkritisi lembaga pendidikan terutama universitas, karena lembaga-lembaga pendidikan tersebut mendapatkan alokasi dana paling banyak dari APBN dan/atau APBD sekitar 20 persen. Penting bagi kita untuk mengontrol keuangannya, sebab selain pendidikan dasar terdapat perguruan tinggi yang mengandung cukup besar dana masyarakat. “Kalau lembaga pendidikan ini transparan maka akan memudahkan orang mengawasi kualitas layanan, saya beranggapan bisa diawasi dan akhirnya itu bisa meningkatkan pelayanan pendidikan dan terasa langsung oleh masyarakat,” pesan Dan Satria semangat.
suaramahasiswa
November 2014
Unisba Tertutup Terkait Transparansi Dana
Esklusif Eď€ kYusdiansyah Wakil Rektor II Unisba
Dana yang dibayar mahasiswa, pertama mengalir kemana? Semua uang yang dibayar mahasiswa, masuk ke rekening yayasan. Unisba memperoleh dana dari yayasan, kita mengelola dana sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu kita berkoordinasi dengan yayasan menghitung berapa pemasukan dan pengeluaran. Dalam penerimaan tentu harus lebih besar dari pengeluaran, karena Unisba pun harus membangun. Terkait informasi dana, mana yang boleh diketahui publik, dan apa yang tidak boleh? Tahun lalu Unisba menghabiskan dana 86 milyar itu secara keseluruhan. Rancangan Anggaran Biaya (RAB) merupakan informasi yang tidak boleh diketahui publik, karena itu dijaga oleh Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Jika memang ingin mengetahui transparansi informasi, bisa dilihat di web Unisba. Sumber keuangan Unisba itu dari mana saja? Secara keseluruhan sumber keuangan Unisba yang berasal dari mahasiswa sekitar 70 % sedangkan sisanya usaha yayasan, sumbangan dari masyarakat, dan hibah Dikti.
suaramahasiswa
November 2014
Terkait hibah dari Dikti, itu dipergunakan untuk apa? Tergantung Dikti ingin dihibahkan untuk apa, seperti kemarin hibah kedokteran untuk membeli peralatan dan untuk penelitian dosen, tidak boleh di gunakan untuk membangun. Sumbangan masyarakat, itu berupa apa? Masyarakat banyak yang mempercayai Unisba dalam bentuk dana hibah, tetapi berbeda dengan hibah dari dikti yang memang sudah di tentukan, dana hibah dari masyarakat sepenuhnya di percayakan kepada Unisba. Secara umum dana di Unisba diperuntukan kemana saja? Uang tersebut 60 persen diperuntukan bagi pembayaran gaji dosen dan karyawan, sisanya 40 persen dipergunakan untuk berbagai kegiatan. Pembayaran seperti Infak Kulitah Tetap (IKT) untuk pembayaran listrik, air yang memang sudah di tetapkan. Infaq Satuan Kredit Semester (ISKS) bukan hanya terkait honor dosen, tetapi juga untuk menjalankan berbagai program seperti ta'aruf, kalau PPMB Fakultas itu di kelola oleh Fakultas, Universitas tidak tahu menahu. Infaq Pemgembangan Universitas untuk pengembangan pembangunan berbagai gedung di Unisba.
39
Laporan Khusus
Unisba
Tamansari
Gedung Fakultas Kedokteran Unisba Palasari
Unisba Bukan Tamansari
Ketika memasuki gedung ini, dapat terlihat tingginya struktur bangunan yang mengelilingi lokasi Universitas dengan julukan kampus biru. Namun dibalik kemegahannya ternyata beberapa fakultas tidak menikmati kampus Tamansari no.1. TEKS KHALIDA SAKINAH FOTO NAHJUL ISTIHSAN
K
ampus biru kampus perjuangan, begitulah Unisba dikenal oleh para mahasiswanya. Berdiri pada November 1958 dengan nama Perguruan Islam Tinggi yang menjadi cikal bakal Unisba. Bertempat di Gedung Muslimin Jalan Palasari no.9 pada awalnya hanya sebuah kampus kecil yang memiliki tiga fakultas, yaitu Syari'ah, Ushuludin dan Tarbiyah dengan jumlah mahasiswa minim. Kemudian berpindah ke Jalan Abdul Muis no.73 pada tahun 1960, barulah tahun 1972 menempati tanah peninggalan kuburan tentara Belanda yang berada di Jalan Tamansari no 1. Seiring berjalannya waktu penyediaan fasilitas untuk perkuliahan dan kegiatan administrasi pun terus dikembangkan. Kini Unisba memiliki 10 fakultas, dengan gedung p e r k u l i a h a n m a s i n g - m a s i n g . F a k u l ta s E k o n o m i , Te k n i k , P s i k o l o g i d a n I l m u Komunikasi bertempat di Tamansari No1. Kemudian di Jalan Ranggagading no.8 ditempati oleh Dakwah, Tarbiyah, Syari'ah dan Hukum, sedangkan gedung Mipa berada di Jalan Ranggamalela no.1. Berbeda dengan yang lainnya, Fakultas Kedokteran memiliki dua gedung perkuliahan yaitu di Jalan Hariangbanga no.2 dan Palasari no.09. Aris Widiarso selaku Kabag Kemahasiswaan menjelaskan bahwa Unisba selalu melakukan pengembangan setiap tahunnya, termasuk pembangunan gedung. Kampus ini memiliki konsep central, dimana pusat seluruh kegiatan itu di satu lokasikan. Tidak memadainya lahan di Tamansari membuat beberapa fakultas terpaksa disebar.
suaramahasiswa
November 2014
Hal tersebut menyebabkan mahasiswa yang gedung perkuliahannya bukan di Tamansari, terkadang tidak mendapatkan informasi baik dari pihak Universitas ataupun birokrat kampus. Iqra Aliamra sebagai salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran 2012 mengungkapkan bahwa seharusnya seluruh fakultas disatu lokasikan agar terjalin silaturahmi yang baik antar seluruh civitas akademika. “Saya sebagai warga Palasari merasa banyak event yang terlewatkan karena kurangnya informasi yang sampai,â€? ucapnya. Mengenai sulitnya informasi yang diperoleh, Nuran Fiqolbi selaku Presiden Mahasiswa berpendapat bahwa bukan hanya pihak pelaksana yang kurang maksimal secara informatif. Namun sebagian mahasiswanya juga apatis. Mereka harus menjalin koordinasi yang baik dengan birokrat kampus atau pun Universitas supaya mendorong mahasiswa yang apatis menjadi aktif. Ia pun menambahkan untuk mahasiswa aktif diranah kampus, agar jargon Mujahid, Mujtahid dan Mujaddid yang dimiliki Unisba dapat diterapkan. Se la in pe rsoa la n su litn ya me n da pa t informasi, mahasiswa juga mengeluhkan perihal pengadaan kegiatan. Fitri Setiawati mengungkapkan bahwa kegiatan yang diadakan seharusnya tidak hanya di Tamansari saja. Ia menginginkan adanya event yang diselenggarakan di Ranggagading, Ranggamalela atau Palasari agar kampusnya dikenal.
41
Laporan Khusus
“
Kampus ini memiliki konsep Central, dimana pusat seluruh kegiatan itu di satu lokasikan. tidak memadainya lahan di Tamansari, membuat beberapa fakultas terpaksa disebar.
Gedung Fakultas MIPA Unisba Ranggamalela Gedung Fakultas MIPA Unisba Ranggamalela
FOTO MUTHIA MEILANIE P.J.
Nuran menanggapi persoalan tersebut dengan mengungkapkan bahwa pusat kegiatan mahasiswa memang berada di Tamansari 1, karena sekretariat seluruh UKM dan LKM pun berada disana. Adanya kampus pusat bertujuan agar terjalin komunikasi yang baik antar mahasiswa dengan birokrat kampus baik itu dari pihak Yayasan, Rektorat, Dam, Bem, UKM dan LKM. Namun ia menuturkan meskipun pusat kegiatan berada di Tamansari, tidak menutup kemungkinan untuk mengadakan kegiatan di luar kampus tersebut. Aris menanggapi persoalan tersebut dengan mengungkapkan bahwa pengadaan kegiatan itu harus melihat kondisi tempat. Mengingat Aula utama Unisba, lapangan besar dan Student Centre berada di Tamansari. Kampus Ranggagading, Ranggamalela atau Palasari tidak memiliki ruangan yang memadai untuk event besar. Dikhawatirkan tamu yang hadir kecewa karena persoalan tempat yang tidak nyaman. Bukan hanya mahasiswa yang mengeluhkan persoalan ini, dosen yang mengajar di
42
beberapa fakultas pun mempermasalahkan hal ini. Nia Kurniati Syam selaku dosen tetap Fakultas Dakwah yang juga mengajar di Fakultas Psikologi dan Fikom mengungkapkan bahwa jadwal yang diberikan terkadang berdekatan tetapi berbeda gedung. Ia pernah mengalami mengajar pukul 06.30 - 08.10 bertempat di Ranggagading kemudian pukul 08.10 - 09.50 di Tamansari lantai 4. Hal tersebut, membutuhkan waktu beberapa menit sehingga sampai kelas tidak tepat waktu. Nia pun menjelaskan bahwa semua ini tetap harus di syukuri, mengingat perkembangan yang selalu bertambah setiap tahunnya. Aris Widiarso menganggap wajar atas keluhan-keluhan tersebut, ia berpesan permasalahan gedung perkuliahan Unisba yang berjarak jangan menjadi kendala bagi mahasiswa untuk berkarya. “Syukuri nikmat, sesulit apapun kalau kita mensyukuri tidak akan ada rasa capek. Toh kita tidak memikirkan dan hanya memanfaatkan fasilitas yang tersedia, maka manfaatkan sebaik-baiknya,� tutupnya.
suaramahasiswa
November 2014
Unisba Bukan Tamansari
Wawancara
Esklusif
Bagaimana Perkembangan bangunan Unisba dari masa ke masa? Kalau membicarakan bangunan milik Unisba yang pertama ya di jalan Tamansari no.1, tapi sebelumnya mahasiswa belajar di Gedung Lembaga Muslimin dan Gedung Masyumi. Kedua Ciburial, ketiga tamansari 24, keempat tamansari 20, kelima Ranggagading 8, keenam Hariang Banga no.2, dan yang sedang dalam pembangunan sekarang ini adalah di Jl.Hariang Banga untuk Fakultas Kedokteran. Nah, untuk gedung Palasari dan Ranggamalela itu sebenarnya bukan milik Unisba. Bangunan tersebut kita sewa dalam jangka beberapa tahun untuk memenuhi fasilitas kegiatan akademik mahasiswa. Mengapa kampus Unisba berada di beberapa lokasi? Unisba ini memang memiliki beberapa gedung yang jaraknya tidak berdekatan. Hal itu disebabkan karena kurangnya ruangan di kampus utama, yaitu Tamansari 1. Jumlah mahasiswa bertambah setiap tahunnya, jadi kami berusaha untuk memfasilitasinya dengan sebaik mungkin. Sebenarnya kami juga ingin membuat mahasiswa belajar di satu lokasi, agar terjalin komunikasi yang baik. Tapi keadaan yang menuntut harus seperti ini, lahan di daerah Tamansari tidak ada yang bisa kami gunakan untuk pembangunan. Jadi ya terpaksa kampus kami sebar di beberapa lokasi. Unisba kan memiliki kampus yang tersebar, lalu mengapa setiap mengadakan event selalu di Tamansari? Pusat kegiatan itu memang di kampus Tamansari, hal itu bertujuan agar seluruh mahasiswa Unisba bisa berkomunikasi meskipun berbeda lokasi perkuliahan. Selain itu, dalam mengadakan kegiatan itu kan butuh tempat yang memadai, apalagi kegiatan besar. Kita lihat saja realitanya, Aula utama, Student Centre, dan lapangan besar itu berada di Tamansari 1.
suaramahasiswa
November 2014
Aris Widiarso Kabag. Kemahasiswaan Unisba
Lalu bagaimana dengan keluhan mahasiswa yang menginginkan adanya kegiatan di luar kampus Tamansari? Wajar, namanya manusia pasti memiliki keinginan. Tapi bagaimana lagi, keadaan yang menuntut harus begini.Tidak mungkin kita mengadakan acara besar di Palasari, Ranggagading atau Ranggamalela. Hal itu disebabkan karena tempatnya tidak memiliki ruangan besar yang bisa menampung orang banyak. Pertimbangannya jauh sekali kalau mau mengadakan kegiatan besar disana. Jangan sampai membuat kecewa tamu undangan karena permasalahan ruangan yang sempit. Fakultas Hukum kan sebelumnya terletak di Tamansari 1, lalu mengapa kemudian dipindahkan ke Ranggagading? Hal tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama antar seluruh petinggi Unisba, termasuk didalamnya petinggi Fakultas Hukum. Alasannya karena pada saat itu jumlah mahasiswa bertambah, sedangkan ruangan tidak cukup. Fakultas Hukum pada saat itu memiliki mahasiswa yang sedikit, jadi kami pindahkan agar ruangan di Ranggagading memadai. Kita melihat realitanya saja, pada saat itu jumlah mahasiswa Fakultas hukum yang paling memungkinkan untuk di pindah. Fakultas lain memiliki jumlah mahasiswa yang cukup banyak, sehingga jika dipindahkan ruangan di Ranggagading tidak akan memadai.
43
Resensi TEKS MAYNOLITTA
Selamat Pagi, Malam Pemain: Adinia Wirasti, Dayu Wijanto, Dira Sugandi, Ina Panggabean, Marissa Anita, Trisa Triandesa Sutradara: Lucky Kuswandi
Menurut kebanyakan orang, kota Jakarta menyimpan banyak cerita kelam di dalamnya. Namun, tahukah anda bahwa kota Jakarta mempunyai banyak cerita menarik? Kenyataannya, semua tergantung dari sudut pandang setiap orang. Gia adalah seorang wanita berumur 32 tahun yang pernah menetap di New York. Ketika pulang ke Jakarta, Gia tidak merasa kembali ke rumahnya. Dia memiliki seorang belahan jiwa di New York yang lebih dulu kembali ke Jakarta bernama Naomi. Ada pula cerita tentang Indri yang berusaha merubah nasibnya dengan mencari laki-laki kaya. Cerita pahit juga datang dari Ci Surya yang harus menerima kenyataan bahwa suaminya memiliki selingkuhan. Ide membuat film ini datang saat sang sutradara, Lucky Kuswandi ketika baru menyelesaikan sekolah film di Amerika. Dia menemukan suasana Jakarta yang berbeda. Naskah filmnya sendiri sudah melanglang buana ke berbagai festival film di dunia. Film ini membawa kita untuk melihat sudut pandang berbeda mengenai kota Jakarta. Di mana pahit dan manisnya kehidupan ibukota dapat dirasakan oleh orang-orang yang tinggal di dalamnya. Jakarta tidak selalu menyimpan cerita yang buruk namun juga unik.
Ant-Man
Pemain: Corey Stoll, Evangeline Lilly, Paul Rudd Sutradara: Peyton Reed
Satu lagi tokoh pahlawan super dari 'MARVEL' yang filmnya akan hadir di tahun 2015. Ant-Man bercerita tentang sebuah teknologi yang dapat merubah ukuran benda. Tidak hanya merubah ukuran, namun teknologi ini juga dapat meningkatkan kekuatan. Film ini akan hadir di bioskop pada bulan Juli.
44
suaramahasiswa
November 2014
Resensi
Nika Aj , Yu ! Penulis Tebal
: Irma Irawati : 180 Halaman
Jatuh cinta adalah hal yang berbeda bagi setiap orang.Tergantung dari pengalaman dan sudut pandangnya. Jatuh cinta bisa terasa indah namun bisa saja menjerumuskan. Buku ini berisi panduan untuk mengendalikan diri yang sedang jatuh cinta.
En of Sarite Hampir semua orang di kota Bandung mengenal Saritem. Tempat ini populer sebagai tempat transaksi seks terbesar di kota Bandung. Walaupun keberadaannya sangat meresahkan masyarakat, Saritem seringkali menjadi bahan lelucon kebanyakan orang.
-Studi Komunikasi Politik
Saritem sendiri sudah berdiri sekitar dua ratus tahun lamanya. Namun tempat ini nyaris tidak tersentuh pemerintah. Pada masa pemerintahan walikota Bandung, Aa Tarmana, desakan dari warga untuk menutup Saritem terus berdatangan. Akhirnya didirikanlah pondok pesantren untuk membina warga di sekitar Saritem. Namun, upaya tersebut tidak memuaskan warga. Pada masa wali kota Bandung Dada Rosada, langkah tegas di ambil untuk menutup Saritem secara permanen. Dalam waktu kurang dari dua minggu, tempat ini di tutup secara sah. Penutupan Saritem berlangsung secara damai dan tanpa adanya konik di masyarakat. Buku 'The End of Saritem' merupakan tesis yang ditulis ulang oleh sang penulis, Pitoyo di Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Menurutnya, komunikasi politik yang diterapkan pemerintah Kota Bandung saat itu dinilai sebagai komunikasi politik yang efektif. Karena Saritem yang telah berdiri selama ratusan tahun dapat ditutup tanpa menimbulkan gejolak.
suaramahasiswa
November 2014
Penulis: Drs. Pitoyo, M. Ikom Tebal: 190 halaman Penerbit: Simbiosa Rekatama Media
45
Sosok
Gong Semangat
untuk Generasi Muda
TEKS SITI PUTRI ATTIYAH FOTO NET
H
eri Hendrayana Harris atau lebih dikenal dengan Gol A Gong adalah salah satu sosok yang sudah lama berkecimpung di dunia kepenulisan. Nama penanya tersebut mempunyai sebuah filosofi tersendiri, Gol: rasa syukur ayahnya karena tulisan Heri diterima penerbit, A: “semua berasal dari Tuhan”, dan Gong: harapan ibunya agar tulisan Heri bisa menggema seperti bunyi gong. Jadi arti dari nama penanya adalah kesuksesan itu semua berasal dari Tuhan. Pria kelahiran Purwakarta, 15 Agustus 1963 ini memulai debut menulis sejak duduk di bangku SMA. Di tahun 90-an, novel “Balada Si Roy” sangat populer dan dicetak sebanyak 100.000 eksemplar. Karena kemahirannya dalam bidang menulis, Gong pernah menjadi penulis skenario di beberapa stasiun televisi dan kini buku yang ia tulis mencapai 125 buah. Penulis yang bercita-cita menjadi pilot di masa kecilnya ini pernah mengalami kecelakaan ketika berumur 11 tahun. Saat itu, Heri terjatuh
46
dari sebuah pohon yang mengakibatkan tangan kirinya harus diamputasi. Berkat nasihat sang ayah, Harris Sumanatapura, ia lebih rajin membaca dan gemar menulis, sehingga kejadian itu tidak membuatnya putus asa. “Kamu harus banyak membaca dan kamu akan menjadi seseorang,” pesan ayahnya yang saat itu berprofesi sebagai guru olahraga. Gol A Gong pernah menggeluti dunia jurnalistik dengan menjadi seorang wartawan dan reporter di berbagai media dari tahun 1989-1995. Pengalamannya di bidang tersebut membuatnya banyak mempelajari mengenai tulisan. “Saat menjadi wartawan, selain belajar banyak tentang kepenulisan, saya juga dituntut berpikir kritis,” ujar suami dari Tias Tatanka ini. Usia tak menjadi penghalang Gol A Gong dalam berkarya, menginjak umur ke-51 ia masih sangat produktif dalam menulis.
suaramahasiswa
November 2014
Semangat Gong Untuk Generasi Muda
Bahkan di tahun ini, “Air Mata Kopi” karyanya masuk 10 buku puisi terbaik di Hari Puisi Indonesia 2014. Kini Gong dapat dengan mudah memberi manfaat lewat tulisannya. “Insya Allah di tahun ini saya akan menerbitkan tiga buku dan di bulan November 2015 novel Balada Si Roy filmnya akan tayang,” tambah penulis inspiratif ini. Sejak tahun 2002 Gol A Gong mendirikan sebuah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang bernama Rumah Dunia. Terletak di kompleks Hegar Alam 40 Ciloan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, taman bacaan ini memiliki beberapa kegiatan edukasi diantaranya wisata baca, tulis, dongeng, gambar, dan peran. Selain itu ada beberapa kegiatan unggulan, seperti merayakan hari besar nasional, Jambore TBM, temu sastrawan se-Indonesia, bazar buku, pelatihan menulis, perlombaan, dan pertunjukkan teater. Melalui Rumah Dunia Gong ingin menciptakan generasi muda yang jujur, kritis dan kreatif, dengan membiasakan mereka membaca sedini mungkin. Hal ini pun harus menjadi suatu budaya, supaya ketika tidak melakukannya akan terasa ada yang kurang. “Membaca harus dikenalkan sejak usia balita, dan harus jadi kebiasaan lalu menjadi kebudayaan. Apalagi kalau sudah jadi kebutuhan seperti halnya makan dan minum, jika itu sudah jadi kebutuhan, otak kita akan mendapatkan nutrisi gizi yang sehat,” ungkapnya.
Menurut pria yang memiliki tiga orang anak ini, kita tidak perlu membaca banyak hal tentang pengetahuan. Bacalah sesuatu yang kita sukai, maka kita akan mencapai ilmu yang lainnya pula. “Saya tidak perlu menguasai ilmu lain yang tidak saya sukai, tapi ketika saya membutuhkan referensi ilmu tertentu untuk pengaayan novel yang sedang saya tulis, maka saya melakukan riset pustaka,” tutur Gong. Kekurangan yang ada pada dirinya tidak mematahkan semangat dalam menjalankan aktifitas. Banyak pembaca yang terinspirasi dari karya-karya dan pengalaman hidupnya, salah satunya adalah Hana Fauziyah. “Saya kagum sama Mas Gong, walaupun ada kekurangan dengan fisiknya tapi tidak mengalahkan dia dalam berkarya,” ujar mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Garut tersebut. Gol A Gong berpesan pada generasi muda bahwa membaca tidak untuk kebutuhan saja. Memilih buku pun harus disesuaikan dengan minat, tulislah mulai dari hal yang sesederhana mungkin. “Ingat, puncak dari membaca adalah menulis, seperti kata pepatah China, menulis adalah membaca dua kali,” tutupnya.
Perjalanan
Wisata Pemikat Hati
TEKS DAN FOTO MUTHIA MEILANIE P.J.
Sejuk nyaman dengan pemandangan pegunungan dan lembah yang indah, akan memukau hati siapapun yang mengunjungi tempat ini. Bukittinggi, dua kata yang terhimpun jadi satu, memiliki makna identik karena letaknya pada ketinggian perbukitan.
K
eindahan ciptaan Tuhan terlukis disini. Bukittinggi, kota terbesar kedua di Sumatera Barat. Tanah yang menjadi tempat kelahiran sang proklamator Indonesia yakni Bung Hatta, juga pernah menjadi ibu kota Indonesia pada tanggal 19 Desember 1948. Pusat perbelanjaan dan tempat wisata yang menyatu, membuat tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Selain itu tanah Rang Agam ini mendapatkan julukan sebagai kota perjuangan, karena memiliki jejak-jejak peninggalan sejarah semasa Belanda dan Jepang. Dalam perjalanan kali ini, saya akan mengunjungi beberapa destinasi wisata di
48
Bukittinggi. Tempat ini menjadi buruan wisatawan sekaligus lahan mata pencaharian bagi penduduknya. Perjalanan pun dapat ditempuh menggunakan jalur darat dengan kisaran waktu dua jam dari Padang. Menelisik Peninggalan Jepang di Taman Panorama Nah, perjalanan saya berawal dari hutan kecil bertempat di sebelah barat Jam Gadang bernama Panorama. Hanya dengan Rp 8.000,pengunjung sudah dapat memasuki kawasan yang disulap menjadi taman tersebut. Setiap sudut yang saya telusuri menuju turunan lubang Jepang menyajikan pemandangan indah dipandang mata.
suaramahasiswa
November 2014
Wisata Rang Awak Pemikat Hati
Pada masa penjajahan Jepang, lubang ini digunakan sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan bala tentara. Panjang terowongannya mencapai 1400 meter dan lebar 2 meter dengan lorong berliku-liku. Di sana terdapat 21 bilik yang terdiri dari 6 ruang amunisi, 2 ruang makan, 1 ruang sidang dan 12 barak militer. Pada tahun 1984 sisa peninggalan sejarah ini diresmikan oleh pemerintah Bukittinggi menjadi objek wisata. Seiring berjalannya waktu, lubang Jepang ini tak luput dari berbagai renovasi seperti lantai, dinding, dan anak tangga. Para wisatawan tidak perlu khawatir bila ingin menjelajahi setiap sudut terowongan ini, karena jasa tour guide telah disediakan oleh pihak pengelola. Saya berbincang dengan seorang pemandu berusia 29 tahun yang bernama Roby Sugara. “Pemandu di sini ada 6 orang, dan tempat ini ramai di kunjungi pasa musim liburan seperti weekend,� jelas pria yang akrab disapa Abang. Setelah berjalan-jalan di taman Panorama, rasanya tak lengkap apabila saya tidak memanfaatkan fasilitas yang ada. Medan Nan Bapaneh, adalah tempat yang cocok digunakan untuk beristirahat. Hanya dari sebuah panggung kecil ini sudah dapat menikmati pesona tebing tinggi Ngarai Sianok dan Gunung Singgalang. Lukisan Alam Sianok dan Singgalang Ngarai sianok atau sering disebut Grand Canyon Bukittinggi, adalah jurang yang membentang sepanjang 15 km terletak di perbatasan kota Bukittinggi dan kabupaten Agam. Jurang ini
memiliki kedalaman 100 meter dan lebar 200 meter membentuk dinding curam. Di antara tebing mengalir sebuah sungai yang sering disebut Batang Sianok oleh masyarakat sekitar. Selain itu, di tepiannya masih banyak tumbuh tumbuhan herbal dan hewan seperti monyet yang dapat dijumpai. Tak hanya itu, mata kita akan dimanjakan pemandangan Gunung Singgalang. Terletak di ketinggian 2877 mdpl, Singgalang tercatat masih aktif namun jarang terjadi erupsi. Kawasan yang mempunyai hutan gunung lembab ini, memiliki kawah berisi air yang dinamakan Telaga Dewi dan Telaga Kumbang. Melihat Senja di Bekas Benteng Belanda Saya melanjutkan perjalanan menuju benteng peninggalan Belanda yaitu Fort de Kock. Pada tahun 1825, para penjajah memanfaatkannya sebagai tempat peristirahatan. Beberapa sangkar burung yang besar mengelilingi bangunan ini, terlihat indah dengan gundukan bukit-bukit kecil. Kini kawasan tersebut tak pernah sepi dari pengunjung, karena dijadikan sebagai tempat wisata yang terhubung dengan kebun binatang Budaya Kinantan. Setapak demi setapak kaki saya menyusuri jembatan yang berada di sebelah Benteng. Panjang bangunannya berkisar 90 meter dan lebar 3,8 meter yang tertanam di jalan Ahmad Yani. Atap kokoh bagonjong menjadi
Perjalanan
kebanggaan masyarakat Minangkabau, terdapat di tengah jembatan ini. Tak hanya itu saja, panorama Jam Gadang pun terlihat di atasnya. Indahnya Malam Jantung Kota Kawasan pusat kota adalah tempat yang tidak boleh terlewatkan saat mengunjungi Bukittinggi. Adanya menara Jam Gadang, menjadi magnet tersendiri bagi para pelancongnya. Bangunan yang merupakan simbol provinsi Sumatera Barat, dirancang oleh Yazid Rajo Mangkuto tahun 1926. Hal ini diperuntukkan sebagai hadiah dari Ratu Belanda untuk Rook Maker, sekretaris Fort de Kock masa Hindia- Belanda. Menara ini telah mengalami tiga kali pergantian bentuk atap. Dimulai pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur. Kemudian, di masa penjajahan Jepang dibuat seperti khas negeri sakura yakni pagoda. Terakhir saat Indonesia merdeka, berbentuk gonjong yakni atap rumah adat Minangkabau. Sepintas tidak ada keanehan di bangunan yang berdiri 26 meter ini. Namun sebenarnya, keunikan terletak pada angka romawi 4 yang
ditulis “IIII”, padahal di angka romawi yang benar seharusnya ditulis IV. Menurut website pemerintahan Bukittinggi, hal itu terjadi karena empat orang meninggal saat pembuatan Jam Gadang. Kini lokasi ini selalu ramai dengan beragam aktifitas pedagang mainan. Tak hanya itu, para pengunjung akan disambut oleh badutbadut dengan berbagai macam tokoh kartun. Hanya dengan membayar Rp 5.000,- saja mereka dapat mengabadikan momen bersama untuk satu badutnya. Wisatawan asal kota Padang, Afif Reyhan merasa puas dapat menikmati beberapa destinasi kota ini. “Pantas ya, Bukittinggi disebut kota wisata soalnya di sini banyak banget tempat yang menarik buat dikunjungi, puas lah pokoknya,” tutur pria jurusan Ekonomi di Universitas Andalas. Sorot lampu taman yang temaram, semakin menambah semarak nuansa menara Jam Gadang di malam hari. Tak terasa perjalanan saya harus diakhiri di sini, pengalaman yang sangat berkesan dapat mengekplorasi beberapa destinasi di tanah Minangkabau. Warisan alam maupun aset sejarahnya menjadi bukti kekayaan yang wajib kita lestarikan.
Musik
Menelaah Perbedaan Dalam TEKS RAISHA HILLARY FOTO NET
“Why is it that, as a culture, we are more comfortable seeing two men holding guns than holding hands? ” - Ernest J. Gaines
D
isorientasi seksual, satu pokok bahasan yang tak pernah luput dari pro dan kontra sosial. Para pemusik pun seakan ikut ambil andil dalam mengemas fenomena ini sedemikian rupa. Ada yang suka adapula yang memilih kontra.Pemusik adalah bagian dari public figure yang menjadi kiblat para penggemarnya. Tidak jarang, para fanatik tak sungkan melakukan apapun demi sang idola yang mereka puja-puja. Dari aksi panggung hingga lirik-lirik dengan arti terselubung, berikut berbagai lirik yang mengandung disorientasi.
“Aku takut kamu suka pada diriku Karena memang aku bukan lawan jenismu Maafkan aku karena mengisi relung hatimu Karena memang aku bukan lawan jenismu..”
Efek Rumah Kaca –Bukan Lawan Jenis Dimulai dari salah satu band dalam negeri yang terkenal akan liriknya yang kritis dan sarat makna. Para pendengar seakan dibawa untuk membuka mata mereka akan jepretan sosial di sekitarnya. Self titled Efek Rumah Kaca yang menetas di tahun 2007 dengan jumlah 12 lagu. Bait demi bait lagu bukan lawan jenis milik band yang berdiri sejak tahun 2005 ini bercerita tentang seseorang yang membantu temannya dari fenomena disorientasi seksual (Terdapat di bait pertama: Aku bertemu kamu dalam gelap, aku menuntunmu menuju terang). Ia memiliki ketakutan bila temannya jatuh hati kepadanya karena merekaberdua bergender sama.
suaramahasiswa
November 2014
‘Takut' yang terdapat pada penggalan lirik diatas menyiratkan bahwa Cholil selaku penulis sekaligus vokalis ini kontra terhadap cinta sesama jenis. Kandungan lagu ini diperkuat lagi dengan penggunaan kata 'maafkan' untuk memperhalus maksud tokoh utama menolak cinta sang teman. Mahattir Alkatiri pro dengan lagu ERK, “Bukan lawan jenis karena itu musik lahan kebebasan eskpresi dan saya gak setuju dengan disorientasi seksual karena menurut saya itu ga sesuai sama aturan-aturan yang udah ada. Ga logis,” ujar mantan presma Unisba 2008.
51
Musik “No matter gay, straight, or bi, lesbian, transgendered life, I'm on the right track baby, I was born to survive. No matter black, white or beige Chola or orient made, I'm on the right track baby,
Lady Gaga – Born This Way Dari musisi dalam negeri, sekarang kita hijrah ke penyanyi sensasional asal Amerika. Wanita ini sempat dicekal penampilannya di Indonesia beberapa waktu lalu karena menuai protes dari berbagai pihak dan dianggap tidak sesuai dengan budaya timur. Tidak tanggungtanggung, enam lagu milik Lady Gaga disensor oleh lembaga bersangkutan. Salah satunya adalah Born This way. Secara keseluruhan, lirik milik wanita perebut lima Grammy Awards ini menceritakan tentang kebebasan menjadi diri sendiri, kesetaraan gender dan orientasi seksual. Single ini pun dikenal sebagai The Gay Anthem (Lagu Kebangsaan para Gay). Gaga ingin menyampaikan bahwa semua orang tak perlu malu menjadi dirinya sendiri lengkap dengan kelebihan serta kekurangan yang dimiliki. Pada penggalan lirik di atas tentu saja tersurat bahwa “mama monster” ini memotivasi para Lesbian Gay Biseksual Homoseksual (LGBH) seantero dunia untuk percaya diri. Bahkan, ia sendiri pernah mengaku menyukai sesama jenis
52
sekaligus menyukai lawan jenis. Maka tak aneh, bila sosok yang sering mengundang kontroversi ini tentunya mendapatkan banyak hadiah berupa kritik maupun dukungan dari berbagai pihak. Dapat kita cermati, Lady Gaga menghormati dan menganggap semua golongan sama derajatnya. Keresahan dan isi pikirannya dituangkan dalam lirik diatas “Entah gay, lurus, atau bi (seksual), Lesbian, transgender. Aku di jalan yang benar. Aku terlahir untuk bertahan..” Salah satu fans asal Indonesia, Marshya Ghia yang pro terhadap karya Lady Gaga. “Menurutku sih kalo kita ngeliat secara positif ya lagu ini positif. Bagus sih lagu ini bisa diartikan menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya,” Tandas perempuan lulusan Psikologi Paramadina Jakarta ini.
suaramahasiswa
November 2014
Menelaah Perbedaan Dalam Lantunan Nada
Listen, we can dance but you gotta watch your hands Watch me all night, I'm movin to the light because I understand That we all need love and I'm not afraid I feel the love, but I don’t feel that way
Rihanna – Te Amo Berbeda dari Lady Gaga, wanita pemilik paras cantik dan suara lembut yang satu ini digandrungi banyak penggemar berbagai usia bukan karena sosok sensasionalnya. Melainkan dari usaha gigihnya di dunia industri musik. Meskipun pada awalnya Rihanna ingin menjadi lulusan sekolah tinggi, tapi pada akhirnya ia mengambil resiko meninggalkan sekolah demi karier musiknya. Salah satu lagu yang menerangkan sex orientasi tersebut adalah Te amo. Te amo, diambil dari bahasa Spanyol yang artinya “aku cinta kamu”. Single kelima dari album Rated R (2009) ini secara keseluruhan menceritakan tentang perasaan seorang wanita yang sedang jatuh cinta kepada sesama jenis. Dalam penggalan lirik diatas dikatakan “Dengar, kita bisa berdansa, tapi tanganmu jangan sembarangan” artinya si perempuan tokoh utama merasakan ketidaknyamanan yang jelas tersirat dalam tuangan lirik diatas. “karena aku mengerti.. kita semua membutuhkan cinta dan saya tidak takut. Saya merasakan cinta, tetapi bukan cinta yang begitu” (sesama jenis).
suaramahasiswa
November 2014
Selain itu, penggunaan kata she dan her dalam bait sebelumnya “Then she put her hand around my waist. I told her no, she cries. Te amo..” memperjelas bahwa objek dalam lagu ini adalah perempuan. Pengemasan video klip sensual yang diperankan oleh Rihanna memperjelas kandungan isi dari lagu “Te Amo” itu sendiri. Lesbian mungkin jadi satu buah fenomena yang sudah tak asing lagi di telinga banyak orang, terutama di kalangan mahasiswa. Ada yang memilih untuk anti dan ada juga yang turut simpati. Salah satunya adalah Bella Chintya yang mengaku jatuh cinta kepada karya rihanna sejak masih berseragam putih biru. “Liriknya tuh simpel tapi maknanya dapet. Apalagi kalo sambil nonton video klipnya. Kalau masalah lesbian sih, aku ga mempermasalahkan,” ujar mahasiswi Unisba jurusan Public Relation'11 itu.
53
Hotspot Advertorial
Cemal-cemil Sensasi Unik
TEKS TANESIA NAUVAL & RISKA N. WIJAYA FOTO FIRDAUS M. ALHAQ
“Everyone can it. Means, berarti semua orang bisa makan disini dengan kenyamanan, dengan keramahan kita, dengan suasananya kita, itulah caranya warung ini bisa menggaet semua kalangan” -Deky, owner.
S
uara bising dari kendaraan yang berlalu lalang, di depan sebuah warung kecil di u j u n g j a l a n D r. R a d j i m a n . Ti d a k memutuskan keramaian para pengunjung yang datang kesini. Sederet kursi beserta meja kayu ditata rapih di pinggiran jalan, semua terisi penuh oleh para pengunjung yang sekedar nongkrong menghabiskan lelah atas rutinitasnya, maupun pengunjung yang sengaja datang untuk mencicipi menu khas disini. Waroeng Distrik, hadir karena kecintaan dua orang kakak beradik terhadap dunia kuliner. Semua diawali karena rasa suka terhadap makanan yang jarang ditemui di Kota Bandung. Sehingga mereka memutuskan untuk membuatnya sendiri. Awalnya makanan yang dijual disini, adalah makanan yang
54
mereka suka. “Dari awalnya idenya karena suka, terus kita coba buat bikin gitu,” ujar Deky salah satu pemilik Waroeng Distrik. Bertempat di Jl. Dr. Radjiman No.6, warung ini hadir dengan keunikan tersendiri. Mulai dari menu makanan, menyajikan roti gandum beserta topingnya yang menggugah selera. Seperti Mango Sticky Rice, Roti Bakar Banana + Ice Cream Vanilla + Oreo, Endol Ice Cream Magic, Roti Bakar Marshmallow hingga nama makanan yang tak biasa seperti Seblak Ledong, Mie Ledong yang rasanya tak kalah unik. Selain itu, pengunjung selalu disambut baik oleh para penjual disana. ”Apa ya, si aa nya teh rame gitu, gak ngebosenin. Jadi seneng dateng kesini,” ujar Dila mahasiswa ITHB.
suaramahasiswa
November 2014
Sensasi Cemal Cemil Waroeng Disktrik
Rata-rata setiap pengunjung disini sudah kenal dengan para penjual di Waroeng Distrik. Keakraban antara pengunjung dan penjual menjadi ketertarikan tersendiri bagi para pelanggan disini. “Selama ini mungkin pengunjung adalah raja, tapi kalo disini sih pengunjung adalah teman kita,� ungkap Deky. Menu yang paling banyak digemari oleh para pengunjung disini adalah Mango Sticky Rice. Makanan khas negri gajah putih ini, diadaptasikan agar sesuai dengan lidah orang Indonesia. Terdiri dari ketan putih, yang di atasnya ditaruh irisan mangga, lalu disiram santan dan diberi sedikit taburan keju. Membuat lidah tak ingin berhenti melahap. Kemudian ada roti bakar marsh mallow, terbuat dari roti gandum yang didalamnya diberi ice cream magnum,
ditaburi dengan potongan kecil marsh mallow, sangat berselara memakannya. Warung ini buka dari pukul 17.00 WIB, sampai dengan 03.00 WIB. Biasanya, semakin malam semakin ramai didatangi pengunjung. Dan tak perlu khawatir, warung ini buka setiap hari. Meskipun bukanya malam hari, untuk kalangan wanita tak usah khawatir, karena disini hampir keseluruhan menunya bukan makanan berat. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, apalagi untuk kalangan mahasiswa. Mulai dari Rp.6.000,- sampai dengan Rp. 30.000,seperti yang dikatakan salah seorang Waroeng Dsitrik, “Yaaa, standar lah ya,� ungkap Rasya mahasiswa Universitas Parahyangan.
1
2
3
5
1. Roti Bakar Marsh Mallow 2. Seblak Ledong
suaramahasiswa
November 2014
4
3. Manggo Sticky Rice 4. Kopi Tubruk Endol 5. Green Tea
55
Kesehatan
Blue Film: Antara
Nikmat & Derita
TEKS KHALIDA SAKINAH
M
asa muda memang masanya coba-coba, mulai dari yang biasa sampai luar biasa. Hari ini blue film adalah satu dari banyak hal yang lumrah bagi para belia. Nikmat? Iya. Dosa? Jangan ditanya. Kita seolah dihadapkan pada hal yang menyenangkan sekaligus berlawanan. Blue film merupakan tontonan yang memiliki unsur seksual, juga mengandung pro dan kontra di dalamnya. Pada usia remaja, organorgan reproduksi mulai bekerja dan nafsu seksual mulai tumbuh. Sehingga pada masa ini sekecil apapun rangsangannya dapat meningkatkan hasrat. Siti Hannifah, dokter yang memiliki praktek di Klinik Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mengutarakan bahwa rangsangan seksual tersebut dapat terjadi pada manusia, baik melalui kulit, telinga, ataupun mata. Ia juga menambahkan bahaya lainnya bagi remaja yaitu timbulnya rasa nikmat yang akan mengakibatkan kecanduan. “Bahayanya jika sudah kecanduan akan menyalurkan hasrat birahinya kepada lawan jenis bahkan sesama jenis,” tuturnya. Siti juga menjelaskan bahwa menyaksikan blue film tidak ada manfaatnya dari sisi kesehatan, kecuali bagi pasangan yang sudah lanjut usia. Yaitu FOTO ILUSTRASI
FOTO ILUSTRASI
Blue Film: Antara Nikmat dan Derita
untuk mendatangkan hasrat seksual dan disalurkan kepada pasangan resminya. Namun bahayanya, jika pasangan tersebut ketergantungan, mereka tidak bisa berhubungan intim sebelum menyaksikan blue film. Dari sisi psikologi, menyaksikan blue film akan memicu hormonal seseorang untuk mencoba seks bebas dan aktif melakukan masturbasi. Kematangan organ seksual yang belum maksimal akan berisiko terhadap sistem reproduksi seseorang. Kesehatan psikis juga akan terganggu, terlalu sering menyaksikan blue film mengakibatkan sulitnya membedakan mana yang benar dan salah. Dampak yang lebih parah adalah menjadi introvert atau sulit bersosialisasi dan cenderung menyendiri.
“
Dari sisi psikologi, menyaksikan blue film akan memicu hormonal seseorang untuk mencoba seks bebas dan aktif melakukan masturbasi.
Nunuk Kusniati, psikolog PKBI Jabar mengatakan blue film itu seperti narkoba yang akan mengakibatkan kecanduan. Lebih parahnya lagi apabila terjadi masturbasi atau onani. “Pengaruh blue film akan meningkatkan fantasi dan masturbasi untuk mencari sensasi dalam perilaku seksual,” jelas wanita berperawakan tinggi tersebut. Masturbasi atau onani adalah bagian dari seks yang dilakukan sendiri dengan berfantasi seksual. Menurut Nunuk, masturbasi itu tidak berbahaya selama tidak dilakukan dengan alat. Namun akan berdampak buruk bagi psikis, yaitu menimbulkan rasa tidak nyaman. ”Bagi orang yang memiliki agama kuat akan menimbulkan rasa bersalah dan ketakutan akan dosa,” paparnya. Melalui Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), pemerintah sudah melakukan upaya mengenai permasalahan blue film, salah satunya dengan pemblokiran situs-situs porno. Meskipun belum ada larangan keras, menyaksikan blue film tetap harus dihindari. Nunuk Kusniati berpendapat, pengobatan untuk seseorang yang terlanjur kecanduan adalah dengan melakukan hal positif dan bergaul dengan lingkungan yang baik. Adanya keinginan dan kontrol yang kuat bagi pecandu untuk tidak lagi menyaksikan blue film merupakan hal terpenting bagi penyembuhan. Nunuk berpesan agar para remaja tidak mengonsumsi atau membuka situs porno, karena akan berdampak buruk di masa yang akan datang. “Bagi para remaja hindarilah menonton blue film, karena akan merusak masa depan. Lebih baik meningkatkan energi untuk hal positif seperti kegiatan sosial, keterlibatan dalam karang taruna dan lain-lain,” tutup psikolog tersebut.
57
Artikel
Sek , Kodrat
Manusia
OLEH M. FADHLI MUTTAQIEN (Fakultas Dakwah 2012 Universitas Islam Bandung)
K
eberadaan manusia di dunia ini bukan atas kehendak sendiri atau hasil revolusi alam, melainkan kehendak yang maha kuasa, Allah Robbul'Alamin. Dengan demikian manusia dalam hidupnya mempunyai ketergantungan (dependent) kepada-Nya. Manusia tidak bisa lepas dari ketentuan-Nya. Sebagai makhluk, manusia berada dalam posisi lemah (terbatas), dalam arti tidak bisa menolak, menentang, atau merekayasa yang sudah dipastikan-Nya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Prof.Dr.Syamsu Yusuf LN.M.Pd dan Prof.Dr.A.juntika Nurhsina,M.Pd. dalam buku Teori Kepribadian. Ketika sang Maha Kuasa menciptakan manusia ke dunia, manusia dibekali akal untuk mampu menentukan benar dan salah. Sejatinya manusia memiliki hakikat individu yaitu Fitrrah (suci), Hanief (cenderung kepada kebenaran), dan Ikhlas (menyandarkan sesuatu karna Allah SWT). Hal ini diartikan bahwa manusia sejatinya dilahirkan dengan sangat sempurna oleh sang pencipta. Dalam konteks seks sebagai kodrat manusia, adalah bentuk hawa nafsu atau bentuk kecintaan terhadap sesama manusia. Dalam ďŹ rman Allah dijelaskan bahwa manusia telah diciptakan berpasang-pasangan, manusia tidak dapat mengingkari apa yang telah Allah SWT tetapkan. Maka dari itu kebutuhan seks dalam diri manusia merupakan keharusan yang harus dilakukan, tetapi dalam Islam keterbutuhan
58
seks ini dibatasi sebagai upaya untuk menjaga nilai-nilai kehakikatan manusia sebagai makhluk yang Fitrrah, Hanief, dan Ikhlas Pr o f . D r. S y a m s u Yu s u f L N . M . P d d a n Prof.Dr.A.Juntika Nurhsina,M.Pd. pun berujar, Allah SWT menciptakan hasrat seksual (syahwat) pada manusia. Syahwat sama normalnya dengan nafsu makan atau minum. Seperti hasrat-hasrat lain yang Allah ciptakan pada manusia. Hasrat seksual yang ada pada manusia sangatlah kuat dan dapat menguasai manusia yang lemah. Manusia berbeda dengan hewan, hasrat seksual manusia ada pada setiap waktu. Sedangkan hasrat seksual pada hewan hanya ada pada saat musim kawin dan dalam fase reproduksi mereka. Pada kera, periode ini disebut estrus. Sangat jelas bahwa hasrat seksual manusia bukan hanya ditunjukan bagi tujuan reproduksi saja. Tetapi juga untuk kesenangan batiniah. Dalam dunia hewan, hasrat seksual hanya diperuntukan untuk reproduksi.
suaramahasiswa
November 2014
Seks, Kodrat Manusia
Selain itu, Prof.Dr.Syamsu Yusuf LN.M.Pd dan P r o f . D r. A . J u n t i k a N u r h s i n a , M . P d . , mengatakan bahwa ekspresi seksualitas manusia melibatkan laki-laki dan perempuan bersama. Hal ini menjadi suatu ketetapan sejak penciptaan Nabi Adam as. Hubungan saling membutuhkan antara laki-laki dan perempuan dilukiskan dalam kisah Adam dan Hawa. Dalam Islam Allah SWT membuat aturanaturan untuk merealisasikan kesucian sebagaimana yang dipahami oleh seorang hamba. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk menjaga kehormatannya dan mengendalikan jiwa terhadap seks. Selain itu, dalam menyalurkan syahwat seksnya, hendaklah sesuai dengan jalan yang telah di—syariatkan. Ketika jiwa mengenal sifatsifat Allah SWT dan ajara-Nya, maka ia akan lebih mampu menjaga dan mengendalikan diri dari tuntutan seks. Selanjutnya, pendidikan seks yang merupakan bentuk penghambaan diri ini tidak akan dapat direalisasikan oleh manusia hanya dengan kontrol yang kuat, pengendalian diri pada perkara-perkara yang haram, dan sematamata mengandalkan kerelaan jiwa, namun juga harus berdasarkan pada takdir Allah, keridhaan, serta adanya sentuhan keimanan dan melandaskan segala sesuatu Allah mengetahui dan “DIA” akan meminta pertangung jawaban atas apa yang kita lakukan.
Kemudian Allah SWT membuat aturan untuk menjaga kesucian atau fitrah manusia sebagai manusia yang dilahirkan dalam keadaan sempurna. Maka dari itu, Allah SWT memerintahkan hambanya untuk melaksanakan ibadah yaitu perkawinan. Dalam Islam, perkawinan memiliki dua fungsi, pertama adalah untuk memenuhi hasrat kedua pasangan. Baik yang bersifat fisikal maupun spiritual dan yang kedua adalah untuk prokreasi atau berketurunan. Dan hanya perkawinan-lah sarana yang halal dalam upaya menjaga kesucian jiwa dan raga. Dalam Islam kesucian jiwa dan raga sangat dijaga dengan segala aturan-aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT, sehingga manusia bisa terbebas dari perbuatan-perbuatan dosa yang dapat menghilangkan kesempurnaan dan menjauhkan dari kesucian jiwa dan raga. Allah SWT berfirman : Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk (Q.S. Al-Isra[17];32) Dalam firman ini Allah SWT menjelaskan bahwa segala sesuatu yang mendekati zina akan membawa seseorang pada suatu jalan yang buruk. Maka dari itu, agar kita terbebas dari perbuatan yang dapat membawa keburukan bagi diri manusia, manusia harus—lah sadar bahwa Allah SWT selalu melihat hal yang kita lakukan di dunia dan akan dimintai pertangung kelak di akhirat nanti.
or Suaramahasiswaonline@Yahoo.com
Hotspot Advertorial
Anjis! Cita Rasa Baru Ngopi di
Pencinta kopi, merindukan sesuatu yang unik saat ngopi? Sensasi rasa dan aroma baru yang khas? Kopi yang dicampur dengan varian-varian rasa menarik? Jadi penasaran? Yuk tengok Kopi Anjis!
S
emerbak aroma kopi mengisi rongga hidung saat memasuki ruangan, membuat rasa penasaran untuk langsung mencicipi segelas kopi yang telah dipesan. Ramainya pengunjung yang duduk santai sembari asyik bercanda ria membuat cafe ini terasa bersahabat. Tak heran, tempat nongkrong ini banyak di bicarakan di dunia maya, terutama di jejaring media sosial.
TEKS RISKA N. WIJAYA FOTO FIRDAUS M. ALHAQ DAN M. NORIS THAMHER
60
Tempat hits yang tidak mengusung tema tertentu ini mengisi lahan kosong di jalan Bengawan, No. 34 sejak bulan Juli 2014. Mempunyai tujuan untuk menciptakan kebiasaan baru, yaitu sarapan dengan roti
suaramahasiswa
November 2014
Anjis! Cita Rasa Baru Ngopi di Bandung
y
ang ditemani secangkir kopi. Nama “Anjis” yang terdengar unik dan sedikit nyeleneh pun mempunyai makna tersendiri, yaitu seruan atau ajakan. “Sebenernya kita ngambil kata anjis itu bukan karena kita nganggepnya kata kasar tapi seruan atau ajakan untuk ngopi,” tukas Kresna Marketing Strategy Kopi Anjis.
oleh berbagai kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga keluarga. Pas untuk ngopi-ngopi cantik sebelum pulang setelah bubar sekolah, kampus atau kantor. Selain di Bengawan, Kopi Anjis juga ada di jalan Surya Sumantri No. 25, Rencananya juga akhir tahun 2014 akan dibuka cabang baru di daerah Buah Batu.
Dekorasi nuansa bangunan jaman dulu yang kental, meja kursi ditata rapih dan semenarik mungkin, suasana indoor dan outdoor yang nyaman, menjadi kesan tersendiri bagi pelanggan untuk menikmati santapannya. Menu andalan di sini untuk minuman adalah kopi sanger toblerone, yaitu paduan antara kopi, susu dan coklat toblerone yang diolah secara manual sehingga meghasilkan aroma dan rasa yang khas. Pencinta kopi akan dimanjakan dengan cita rasa unik yang menyatu di lidah. Roti gempol gandum, adalah makanan yang paling banyak dipesan, roti gandum yang dibakar ini menciptakan aroma yang menggugah selera.
Bagi kalian yang ingin makan atau minum gratis di Kopi Anjis, bisa mengikuti kuis di twitter @thekopianjis. Pemenangnya akan mendapatkan voucher makan atau minum. Bagaimana tertarik dengan voucher gratis? Follow twitternya lalu ikuti kuisnya.
S e l a i n m e n u d i a t a s , Ko p i A n j i s p u n menyediakan menu lain yang tidak kalah menarik, yaitu kopi sanger nutella, sanger bembeng dan berbagai jenis kopi sanger lainnya, bermacam varian rasa minuman dari addictea, roti gempol tawar dan gandum yang diolah dengan berbagai rasa, dimsum, seblak dan masih banyak lagi. Sehingga saat berkunjung ke sini rasa bosan tidak akan pernah hinggap, karena dengan pilihan menu yang ada. Masalah biaya tak perlu khawatir, rent-nya sendiri sangat bersahabat, harga makanan mulai dari Rp 10.000 s/d. Rp 25.000 sedangkan minuman Rp 5.000 s/d. Rp 27.000, tidak perlu merogoh kocek dalam untuk mahasiswa. “Tempatnya enak banget buat nongkrong, makanan dan minumannya juga enak selain itu harganya juga terjangkau,” ujar Tania, salah satu pengunjung. Kopi Anjis buka setiap hari dari pukul 8 pagi sampai 12 malam, dan selalu ramai dikunjungi
suaramahasiswa
November 2014
Addictea (Green Tea)
Kopi Sanger Nutella
Siomay Udang
Roti Gempol Bakar Gandum Manis
61
KATUR
RADEN BAMBANG HARYO Fakultas Hukum 2011
Media Suara Mahasiswa
h p://suaramahasiswa.info
Pers Suara Mahasiswa Unisba
@suaramahasiswafoto
@suaramahasiswa