Edisi 6 Periode 14/15 (November/15)
EDITORIAL Selamat Tak perlu kita berikan applause jika kualitas dianggap tidak pas. Selamat untuk Unisba yang ke 56 tahun, umurnya yang sudah terbilang cukup dewasa namun masih saja kurang mensejahterakan suatu kelompok berseragam biru langit (CS). Apalagi biaya masuk Unisba dan jumlah mahasiswa yang setiap tahun meningkat tidak mengubah nasib yang bekerja juga untuk kampus biru ini. Mari kita tengok rubrik inbox dari edisi Suara Mahasiswa Selembar (SMS) kali ini. Secara rinci akan dipaparkan keluh kesah CS terhadap kampus yang menyatakan diri sebagai kampus unggulan. Kita hanya memanusiakan apa yang semestinya menjadi haknya. Sebanding atau tidak mari kita nilai secara objektif. Lantas kesejahteraan apa yang mampu Unisba kasih? Problematika yang juga harus diselesaikan birokrat kampus selain menyelesaikan kebutuhan mahasiswa. Selamat membaca Adil Nursalam Redaksi
NEW MESSAGE
Menelitik Milad Unisba ke 56 tahun
Lima puluh enam tahun bukanlah angka yang muda lagi bagi Universitas Islam Bandung dalam mengembangkan diri menjadi salah satu Universitas Swasta yang berpengaruh di bidang pendidikan. Tepat pada 15 November lalu, Unisba merayakan ulang tahunnya. Bertemakan “The Power of Communication: Membangun Lingkungan, Kesehatan dan Budaya Islam� panitia membawa misi yaitu, membangun kekuatan komunikasi dan merealisasikan tiga peran perguruan tinggi. Salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat. Sebagaimana yang dituturkan Aning Sofyan selaku ketua pelaksana milad, “Dalam Milad kali ini ingin membangun kekuatan komunikasi dalam bentuk lingkungan,
salah satu bentuk dampak. Dampak atas minat mahasiswa
terimplementasikan pada setiap rangkaian acara,” ujarnya.
baru yang terus bertambah setiap tahunya. “selama saya
Biaya prediksi yang dikeluarkan hingga saat ini
disini pembangunan memang tidak berhenti dan rasanya
untuk merealisasikan keenambelas lebih acara milad
kebutuhan tidak pernah tercukupi. Selain itu, adanya
sebanyak hampir satu miliyar. “Dana stimulun dari
syarat-syarat ruangan yang diberikan mendiknas menjadi
universitas hanya 300 juta. Sisanya panitia peroleh dari
salah satu pemicu pembangunan yang terus terjadi,” jelas
sponsor-sponsor yang telah membantu. Baik dana pribadi,
Kokok Heriyadi selaku Ketua Sarana Prasarana (13/10).
instansi atau hanya dalam bentuk barang saja.” tutur Aning
Harapan pun muncul dalam diri, Aning Sofyan.
Sofyan yang merupakan salah satu dosen manajemen
Tuturnya Unisba harus sudah mampu meraih kacamata
komunikasi di Fikom tersebut.
internasional dan menjelama menjadi perguruan islam
Puncak acara akan dilaksanakan akhir bulan ini
yang representatif dalam arti sudah selayaknya
dengan menyajikan konser musik dan bazzar. Namun,
mendapatkan pengakuan dari dalam dan luar negri. “dalam
Aning Sofyan menyatakan dari seluruh runtutan acara
umurnya yang ke 56 tahun Unisba harus sudah ajeg dan
milad, acara yang paling penting yaitu tanggal 18 November
berpikir kedepan selayaknya perguruan tinggi islam yang
nanti. Pada hari itu seluruh civitas akademik dan
dipercaya,” harapnya.
mahasiswa/i akan diundang. Mereka akan mendengarkan
Namun dibalik rentetan peristiwa yang telah
Orasi Ilmiah, serta evaluasi atau laporan-laporan
disebutkan, Unisba dihadapkan pada persoalan yang cukup
perkembangan Unisba yang akan disampaikan oleh Thaufiq
pelik. Kesejahteraan Cleaning Service (CS) adalah salah
Boesoirie, selaku Rektor Unisba. “Acara paling penting itu
satunya. Jika dibandingkan dengan dana yang dikeluarkan
nanti tangal 18. Kalo acara-acara lainnya hanya suplemen
untuk milad, upah para CS perbulannya tidak mencapai
sebagai hiburan untuk memeriahkan saja,” tambah Aning
setengah dari pada perayaan ini. Ada dan tiada, begitu para
ketika ditemui dalam sela-sela persiapan gerak jalan sabtu
CS kadang dipandang. Salah seorang CS yang tidak ingin
lalu (14/10).
disebutkan namanya berujar, “kerja disini karena bakat.
Menelitik perkembangan Unisba dalam segi
Bakatingku butuh hungkul (karena ada kebutuhan).”
infrastruktur di usia tuanya, dapat dilihat secara nyata.
Unisba, permasalahanmu belum usai—perbaikilah demi
Pembangunan yang terus menerus dilakukan merupakan
tercapainya kesejateraan bersama. (Syifa Luthfiati/SM)
INBOX
Cleaning Service Unisba Kurang Sejahtera
Hasbi Ilman/SM
N
ovember hujan, tak henti-henti mencari daratan kering untuk dibasahi. Beberapa orang teman yang bekerja dalam naungan kampus biru bercerita dalam kata. Mereka berperang. Tidak menggunakan senjata maupun sebuah granat, tapi dengan sapu, pengki, pel dan teman-temannya. Tentu dalam balutan seragam biru bertuliskan "Koperasi Syariah", dengan iming-iming kesejahteraan. Kesejahteraan balutan kampus ini bukan cuma dengan bangunannya yang bagus, harga kuliah yang seharusnya murah, pengajaran berkualitas, pelayanan wahid Cleaning Service Unisba Kurang Sejahtera
Desain : Luth fiApriliasari/SM
kesehatan dan budaya yang islami. Semua itu nanti
bahkan hingga mahasiswi berlabel "Unisba cantik". Tentu itu semua harus sejalan dengan kesejahteraan di dalam kampus biru--rektor beserta jajarannya, dosen, pegawai, mahasiswa dan Cleaning Service (CS). Kadang dipandang sebelah mata--CS yang selalu berusaha membersihkan Unisba, bercerita perihal kesejahteraannya. Adalah Ugi (nama samaran), salah satu yang menceritakan hal ini secara gamblang pada Sabtu (15/11). Menurutnya Unisba kurang bisa mensejahterakan para CS yang hampir mencapai 80 orang, dengan bergajikan Rp. 800.000 perbulan dan kerja 12 jam membuatnya sering kocar-kacir. Bahkan gaji yang diterima tiap bulannya pun uang kotor--dapat potongan dari tunjangan hari tua. "Boro-boro sejahtera. pertama gaji kurang cukup, yang masih bujangan aja ga cukup apalagi yang berumah tangga. ditambah jam kerja yang 12 jam," ujarnya. Wacana penaikan gaji dan pengurangan jam kerja pun menyeruak dalam telinga para punggawa kebersihan ini. Berkedok kontrak baru, dia dan teman-temannya pun dibuat getir. Karena ada beberapa CS yang harus digusur dari kampus biru secara random. "Jadi gini, karena Unisba ga bisa naikin gaji para CS jadi aja harus ada yang dikeluarin. Misalnya gini, dilapangan ada empat pekerja. masing-masing gajinya Rp. 800.000, nah kalau dua orang dipecat--gajinya dipecah buat orang yang masih menetap," jelasnya. Ia berharap, pihak yang menggajinya harus menentukan kebijakkan yang balance tidak memihak sebelah saja. Dengan 8 jam kerja dan gaji minimal standar UMK, menjadi hal yang paling ia tekankan. "Kalau ngitung kasarnya gaji disini (CS Unisba) dengan gaji bangunan, masih besar gaji kerja bangunan," tambahnya. Ditemui secara terpisah, Tedi Rohiman Kepala Bagian Pengupahan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung menuturkan bahwa setiap perusahaan harus memberikan upah sesuai standarisasi yang ditentukan. Untuk Kota Bandung UMK sebesar Rp. 2.000.000, sedangkan untuk Kabupaten Bandung dan Cimahi sebesar Rp. 1.735.000. “Apabila ada perusahaan yang memberikan gaji dibawa upah yang ditentukan maka harus ada laporan dari perusahaan terkait alasan memberikan upah yang tidak sesuai,” ungkap Tedi saat ditemui di jalan Martanegara no 4 Bandung. Ia menambahkan, pada dasarnya UMK yang diberikan tidak mengenal tingkatan pendidikan. Seperti halnya CS tetap harus digaji UMK kecuali bekerja secara part time (tidak 8 jam) dan harus diberikan jaminan kesehatan. “Jika persyaratan itu tidak terpenuhi akan ada tindak lanjut dari pengawas ketenagakerjaan. Itupun jika pihak bersangkutan melapor langsung pada Disnaker,”
pungkasnya. Dalam menanggapi permasalahan tersebut, dosen fakultas Teknik Industri, M. Satori menilai bahwa para CS belum sepenuhnya berada dalam taraf sejahtera. “Antara hak dan kewajiban itu kan seharusnya seimbang. Jadi ketika mereka sudah menjalankan kewajibannya dengan baik, maka sudah seharusnya mereka mendapatkan imbalan yang sebanding,” ujarnya. Ia menilai bahwa kinerja CS sudah cukup baik, meskipun belum seluruhnya sesuai dengan yang diharapkan. Walaupun tugas seorang CS adalah menjaga kebersihan, namun mahasiswa pun harus turut andil dalam menjaga kebersihan kampus Unisba. “Saya berharap agar CS di kampus Unisba bisa mendapatkan kesejahteraan yang mereka inginkan. Dan kinerja mereka pun harus terus ditingkatkan menjadi lebih baik,” tutupnya. Outscorsing dan Cleaning Service Diperbolehkannya suatu perusahaan atau lembaga mempekerjakan pekerja (CS) dengan status outsourcing masih sering menjadi pertanyaan. Namun, Undang-Undang mengenai ketenagakerjaan mungkin dapat dijadikan acuan. Outsourcing adalah penyerahan sebagian pekerjaan oleh perusahaan kepada perusahaan lain. Berdasarkan pasal 66 UU Ketenagakerjaan, pekerja atau buruh dari perusahaan penyedia jasa pekerja tidak boleh digunakan oleh pemberi kerja untuk melaksanakan kegiatan pokok atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi, kecuali untuk kegiatan jasa penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Seperti yang telah dijelaskan, yang dimaksud dengan kegiatan jasa penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi adalah kegiatan yang berhubungan di luar usaha pokok suatu perusahaan atau lembaga. Kegiatan tersebut diantaranya adalah: usaha pelayanan kebersihan (CS), usaha penyediaan makanan (catering), usaha tenaga pengaman (security), usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan, serta usaha penyediaan angkutan pekerja. Berdasarkan UU tersebut, dapat dilihat bahwa telah ada pembatasan mengenai pekerjaan apa saja yang dapat diserahkan kepada perusahaan penyedia pekerja. Terkait pertanyaan mengenai apakah office boy dan cleaning service dapat di-outsource, maka yang harus kita lihat adalah apa saja yang dikerjakan oleh office boy tersebut. Apabila pekerjaan yang dilakukan termasuk ke dalam kegiatan yang telah disebutkan di atas, maka pekerjaan office boy dapat dioutsource. Dan begitupun sebaliknya (Ravi A.Fauzan, Regina Cahya,Desyane P/SM)
http://suaramahasiswa.info
WHAT THEY SAY Salah satu elemen penting dalam tatanan kampus. Kebersihan di unisba tetap terjaga. sempet ngobrol sama CS, katanya kurang sejahtera. Gajinya di bawah UMK. Asep Hidir, Tarbiyah 2008
Penting untuk kebersihan Unisba. Walaupun CS bekerja rame banget, tapi unisba masih gini-gini aja. Kayanya udah sejahtera deh, malah mereka saya liat mereka suka nongkrong. Sucy Srihayati , Akutansi 2011
Banyak mahasiswa yang menganggap, CS kalangan kelas bawah. Seperti kaya acuh tak acuh. Padahal bisa juga sebagai membantu buat dosen. Muhammad Aji Lubis, Ekonomi 2013
Sangat penting, melihat mahasiswa ada yang suka buang sampah sembarangan jadi bisa dibersihin. Kalo masalah gaji, ada atasan yang lebih paham.
Muthia Meilanie P.J, Desy/SM
Davi,Tambang 2011
Sangat penting, ada CS yang pernah ngadu kesini dengan alasan gaji yang hanya 800ribu dan itu termasuk uang makan sampai uang rokok. Jadi itu belum cukup, malah sekarang ada isu kenaikan bbm. Muhammad Muaram Fauzi, Syariah 2012
PEMIMPIN UMUM Bobby Agung P W. PEMIMPIN UMUM Gana Kanzi H SEKRETARIS UMUM Tiara Pascanoveira BENDAHARA UMUM Nindy N PEMIMPIN REDAKSI Adil Nursalam SEKRETARIS REDAKSI Desyane Putri REDAKTUR PELAKSANA Roby, Sugiharto, Ravi REDAKTUR Winda, Insan, Intan, Ghaisani, Teti, Khalida, Siti P REDAKTUR FOTO Nahjul, Regina, Muthia ARTISTIK Agam, Jati, Syifa, Luthď€ PEMIMPIN LITBANG Indiana Primordi A SEKRETARIS LITBANG Yulianti SDM Desy, Karel, Ghafur, Rangga, Raisha RISET DAN DATA Wildan, Faza Hasbi, Rimma DOKUMENTASI DAN RUMAH TANGGA Nadya, Risqa, Maynolitta PEMIMPIN PERUSAHAAN Noris Thamher SEKRETARIS PERUSAHAAN Putri N. Salma PROMOSI & IKLAN Riska, Annisa SIRKULASI Tanesia, Rima PRODUKSI Haris, Firdaus, Nita
http://suaramahasiswa.info