SM Selembar edisi ke #1 periode 15-16 (Juni 2015)

Page 1

EDISI11--17 17JUNI JUNI2015 2015 EDISI

EDITORIAL Apa Yang Kau Dapat? Sebuah tamparan nan kasar, lugas, namun tetap sesuai porsinya. Setidaknya itu yang bisa dipetik dari perhelatan akbar Kongres Keluarga Besar Mahasiswa Unisba, tempo hari. Sayang ‘si hajatan akbar’ nampaknya tidak menarik bagi sebagian mahasiswa yang sibuk cari kesenangan di bilik-bilik kopi dan wifi. Tak apa, Laporan Pertanggungjawaban diterima atau tidak. Lebih amat penting: Adakah pembelajaran yang diambil dari keringat yang menetes? Adakah intirasi yang tertenggak selama membanting tulang? Adakah kesadaran untuk memperbaiki disabilitas sedari dulu? Adakah semua itu kawan? Pengurus DAMU dan BEMU periode lalu, barangkali hanya 80 persen yang mendapatkan nikmat di atas. Pun tak seluruh LKM dan UKM sudi mampir disana, demi sedikit pembelajaran. Bagaimana dengan anda? Sudikah anda bermain sebagai ‘Mahasiswa’? Muhammad R. Iskandar Pimpinan Redaksi

NEW MESSAGE Tak Hadiri KBMU, LKM dan UKM Terancam dibubarkan Layaknya sebuah pemerintahan, kehidupan kampus pun mempunyai poros politiknya tersendiri. Setiap tahunnya kampus biru ini melakukan pergantian tampuk pengurus kepemimpinan, Presiden Mahasiswa dengan jajaran kabinetnya rutin melakukan pembaruan. Untuk menandai pergantian ini Unisba mempunyai ritual sendiri dengan mengadakan Kongres Keluarga Besar Mahasiswa Unisba (KBMU). Berbagai organisasi internal Kampus diundang, demi mendengar pertanggungjawaban dari Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU). KBMU tahun ini diselenggarakan di Kampus II Unisba, Sabtu 6 Juni lalu, dimulai dengan pembacaan Laporan

Pertanggungjawaban (LPJ), dilanjut membahas Peraturan Dasar /Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) dan terakhir pengesahan Presma untuk periode selanjutnya. Di awal sesi pertama, diisi dengan ditolaknya LPJ BEMU oleh forum sidang. Penolakan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kinerja BEMU setahun kemarin yang berjalan kurang baik. Tak hanya itu, kurangnya antusias mahasiswa terhadap kongres KBMU sendiri masih menjadi masalah yang sudah terjadi sejak lama. Padahal sudah tertera di dalam PRT pasal 32 bahwa Lembaga Kegiatan Mahasiswa (LKM) yang 3 tahun berturut-turut tidak menghadiri kongres dapat diturunkan statusnya. Begitu pula dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), termaktub di pasal

www.suaramahasiswa.info


39 bahwa bila tidak menghadiri kongres selama 3 tahun berturut-turut, pembubaran menjadi sanksinya. “Pasal ini dibuat sebenarnya agar LKM atau UKM yang tidak aktif dapat terlihat, biar enggak jadi sampah di Unisba,” Jelas Akhmad Yusup ketua Komisi A DAMU 2014-2015. Ia menjelaskan sebelum diturunkan, DAMU terlebih dahulu mengeluarkan Surat Peringatan (SP) kepada LKM yang tiga tahun berturut-turut tidak menghadiri kongres. Apabila SP tidak dihiraukan, barulah sanksi penurunan berlaku. Sedangkan untuk pemberhentian UKM itu masih berada di bawah wewenang BEMU. “Jadi kita tidak langsung menurunkan status LKM, diberikan SP terlebih dahulu dan untuk UKM itu kembali lagi kepada BEMU karena ada menteri yang bertanggung jawab untuk sebuah UKM,” tambahnya. Aga Triskano Metinaz, salah satu perwakilan dari Unit Bola Basket Unisba (UBBU) ikut angkat suara. Ia sangat setuju dengan pasal-pasal tersebut karena UKM bukan hanya sebagai penghias di dalam kampus. ”Saya pribadi setuju dengan pasal tersebut, karena UKM di Unisba bukan hanya sebagai penghias kampus, tetapi UKM adalah sebagai wadah penyaluran bakat dan hobi bagi mahasiswa Unisba. Tetapi dari pihak BEMU harus lebih mendekatkan diri dan harus mau tahu lebih lagi dengan

UKM-UKM di Unisba agar tidak terjadi miss komunikasi dan miss-miss lainnya,” tutur mahasiswa Fikom 2011 ini. Sedangkan mengenai ketidak hadiran di kongres, Yonoki yang mewakili Protokoler mengungkapkan alasannya. Ia beralasan bahwa ditanggal yang sama pihaknya tengah melaksanakan pelantikan bagi anggota barunya. Senada dengan itu, Iden Bangun Nugraha selaku ketua umum dari Badan Operasional Mentoring-PAI (Bompai) Unisba menuturkan, pihaknya tidak menghadiri kongres KBMU karena bertepatan dengan agenda Bompai. Fichri Hakim selaku wakil ketua Unit Bulu Tangkis Unisba (UBTU) mempunyai alasan berbeda. Ia mengaku tidak menghadiri kongres karena UKM mereka sempat mati. “UBTU terakhir kali jalan waktu tahun 2011, sempet mati dari tahun 2012 sampai 2013 dan hidup kembali pada tahun 2014,” ungkap mahasiswa Fikom itu. Menanggapi ketidakharidiran LKM maupun UKM, Ananda Muhammad Firdaus sebagai peninjau menyayangkan organisasi yang tidak datang. “Sayang sekali untuk yang tidak datang, harusnya agenda seperti ini dimanfaatkan oleh organisasi kampus,” ujar Ketua BEM Dakwah ini. (Winda dan Reza/SM)

INBOX Menelaah Kinerja Lembaga Tertinggi Mahasiswa

Lewat sudah kepengurusan Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) periode 2014-2015. Berbagai daya dan upaya telah dikerjakan demi memajukan Kampus Biru ini. Dengan label lembaga tertinggi, DAMU sejatinya mepunyai fungsi mengawasi kinerja dari Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU). Tidak hanya mengawasi, mereka pun bertugas menampung aspirasi dari mahasiswa dan memantau BEMF dan DAMF. Melihat masa kerja DAMU yang dinahkodai Adam Mandela pada satu tahun kebelakang, sejumlah ‘hal baik’ dan ‘hal buruk’ tentu wajar disematkan kepada mereka. Sebagaimana diketahui, sang pemimpin terlebih dahulu lulus dari Unisba sebelum masa kerjanya selesai. Atas dasar tersebut, penanggung jawab sementara (PJS) berhak menduduki posisi pimpinan yang kosong berdasarkan rapat pleno yang mereka selenggarakan. Ditinggal sang pemimpin tidak membuat DAMU ketir, Akhmad Yusup mantan ketua Komisaris A menerangkan, tidak ada hambatan setelah Adam lulus. Sebagaimana porsi kinerja DAMU yang tidak sepadat lembaga mahasiswa lainnya, namun tetap menjalani tugas berat sebagai perangkat pemantau. "Tugas kita hanya memantau praktek lapangan yang dikerjakan oleh lembaga mahasiswa di bawah kita, dan melaksanakan

tugas yang memang sudah menjadi hak DAMU," tuturnya ketika dijumpai oleh tim Suara Mahasiswa Jum'at (12/6). Bicara soal kinerja DAMU, agenda vital masih kurang dimaksimalkan. Pemilu raya contohnya, DAMU kurang bisa merangsang antusiasme pengurus organisasi dan mahasiswa Unisba pada hajatan akbar tersebut. "Menurut saya subjektif ya, DAMU masih kurang untuk membuat antusiasme partisipasi ataupun kontribusi aktif pada agenda-agenda tersebut," ujar Ananda Muhammad Firdaus selaku ketua BEM Dakwah 2014-2015. Berawal dari garis start, tentu berakhir di garis finish. Kongres Keluarga Besar Mahasiswa Unisba (KBMU) menjadi titik akhir kepengurusan DAMU dan BEMU periode 2014-2015. Kongres sendiri diselenggarakan di Aula Kampus II Unisba Ciburial pada Sabtu, (6/6) lalu. Sejumlah organisasi internal ikut berpartisipasi dalam acara tersebut, tapi banyak pula yang tidak menghadirinya. Agenda terakhir yang diselenggarakn DAMU ini berakhir dengan penolakan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dari BEMU 2014-2015. Dilihat dari acara keseluruhan, kongres ini menuai tanggapan dari sejumlah organisasi internal kampus

www.suaramahasiswa.info


yang hadir. Salah satunya Mirza A.F., ia mengungkapkan konsumsi yang disediakan panitia dirasa cukup dan menjadi nilai positif tersendiri. Namun, ia menyanyangkan acara tersebut sempat melenceng dari waktu yang sudah ditentukan karena jauhnya tempat penyelenggaraan kongres. "Menurut saya, faktor jauhnya lokasi kongres menjadi penyebab mundurnya pembukaan acara," tutur mantan ketua BEM Psikologi tersebut. Mundurnya pembukaan acara memang menjadi catatan, salah satunya dari Riza Pachrudin. Ia memandang ada beberapa hal yang menurutnya menjadi penyebab keterlambatan acara, salah satunya adalah persiapan DAMU yang kurang. "Seandainya mereka siap, pasti tidak ada keterlambatan," tutur ketua Stuba tersebut. Shulbi Muthi Sabali sekertaris DAMU 2014-2015 mengomentari ihwal penyelenggaraan kongres kemarin. Ia mengakui, bahwa ada beberapa kendala dari persia-

pan yang berimbas pada hari diselenggarakannya acara. Salah satunya, keterlambatan penyebaran undangan, beberapa UKM dan LKM bahkan ada yang tidak mendapat undangan, sehingga menyebabkan sedikitnya peserta yang datang. Dikarenakan menurutnya beberap LKM dan UKM tidak mempunyai sekre dan pengurus yang aktif. "Kita sendiri sudah membagikannya kepada mereka, tetapi beberapa dari mereka tidak memiliki sekre dan perwakilan yang aktif," ucapnya. Kekurangan dan Kelebihan DAMU 2014-2015 haruslah dijadikan bahan evalusi serta perbaikan oleh pengurus baru, periode mendatang. Harapan dan ikhtiar kudu diterapkan demi menjaga kinerja lembaga tertinggi kampus tersebut semakin baik. Hak dan wewenang untuk bisa membenarkan yang benar dan menindaklanjuti yang salah, serta menjadi tempat menampung aspirasi masyarakat Unisba merupakan ekspektasi dari DAMU periode sebelumnya. “Jadilah DAMU yang lebih baik dari sebelumnya, jangan hanya diam di tempat,� tutup Ahmad Yusup. (Febi dan Muthia/SM)

OUTBOX Ritual Pesta Politik Universitas Katolik Parahyangan

Sebagai miniatur dari sebuah Negara, setiap universitas memiliki lembaga-lembaga seperti badan legislatif dan esekutif yang mengatur jalannya pemerintahan. Tak terkecuali Universitas Islam Bandung (Unisba), rangkaian pesta politik digelar di kampus perjuangan. Mulai dari screening calon presma dan wakilnya sampai kongres keluarga besar mahasiswa Unisba. Sanggahan dan kritikan dari forum menghasilkan keputusan peno lakan laporan pertanggung jawaban (LPJ) BEMU periode 2014-2015. Sama halnya dengan Unisba, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) juga menggelar agenda yang sama. Layaknya sebuah negara, berbagai prosesi dilakukan sebelum pemilu. Tahap-tahapannya tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan kampus perjuangan ini, hanya saja ada beberapa hal yang berbeda dalam pelaksanaan kongresnya. Masyarakat Unisba memakai istilah kongres, lain lagi dengan mahasiswa Unpar. Mereka biasa menyebutnya dengan sidang umum, tapi dari segi rangkaian acara di dalamnya tetap ada pembacaan laporan

pertanggung jawaban dan pengukuhan pengurus yang baru. Selain itu adapula teknis yang mereka lakukan tidak sama dengan di Unisba, seperti suasana kongres yang selalu tenang tanpa kerusuhan dan tertutup. Robertus Bambang Mudjianto, selaku ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) memaparkan, antusiasme dari para mahasiswa dalam ranah legislatif tidak setinggi di ranah eksekutif. Baik dari segi pendaftar calon ketua tiap lembaganya maupun para mahasiswa yang mengikuti pemilu. Namun parameternya terlihat dari jumlah pengurus terpilih untuk periode 2015-2016 mengalami kenaikan dibandingkan periode lalu. Ini membuktikan adanya peningkatan dalam partisipasi para mahasiswanya. Ia juga menambahkan, tidak pernah ada kontra ketika pembacaan laporan berlangsung. Suasana sidang forum selalu menerima LPJ apa adanya, tanpa ada kritikan. “Dari tahun ke tahun selama sidang umum berlangsung tidak pernah ada yang menyanggah. Apapun LPJ yang mereka bacakan langsung diteri

www.suaramahasiswa.info


ma oleh forum,” tutur mahasiswa Fakultas Hukum Unpar tersebut. Menurutnya, sikap tersebut menimbulkan dua kemungkinan. Bisa jadi mahasiswanya yang kurang peduli atau memang kinerja dari badan legislatif dan eksekutif yang sudah berjalan dengan baik. “Saya sendiri bingung tidak adanya sanggahan seperti itu bisa dibilang baik atau tidak. Menurut saya, ketika ada perlawanan dari forum berarti mereka memiliki antusias yang tinggi,” Ujar mahasiswa semester akhir tersebut. Pemilihan umum sudah terlaksana dan akan dilanjutkan dengan sidang umum pada tanggal 18 Juni 2015 mendatang. Acara tersebut akan dihadiri oleh rektorat, dekanat, pengurus lama, dan pengurus baru. Pelaksanaan sidang dipersiapkan oleh para anggota MPM yang baru. Sidang umum merupakan agenda pertama sebelum akhirnya dilantik menjadi pengurus.

FREETALK

Persiapan menjelang sidang umum telah dilakukan oleh panitia pelaksana. Evadne, selaku Koordinator Divisi Humas panitia sidang umum memaparkan, sejauh ini mereka sudah menyebarkan undangan sejak dua minggu yang lalu. Undangan resmi dibagikan hanya untuk seluruh pengurus lama dan baru, dekan, wakil dekan bidang kemahasiswaan, dan rektorat. Sidang umum dibuat tertutup, dengan kata lain para mahasiswa Unpar tidak turut diundang, dikarenakan agenda digelar pada musim liburan dan acara tersebut merupakan hal yang resmi dan khidmat . Robertus pun berharap sidang umum nanti berjalan dengan lancar. Semua pihak datang dalam acara sidang umum dan pelantikan sehingga acara tersebut tidak hanya sebagai seremoni. “Harapan saya untuk sidang umum ini tidak hanya sebagai seremonial belaka, tapi sebagai estafet tongkat kepemimpinan dan penanda dimulainya kepengurusan persatuan mahasiswa Unpar yang baru,” tutupnya. (Rifka dan Nahjul/SM)

Elegi DAMU, di Kampus Ka’bah Dewan Amanat Mahasiswa (DAM) merupakan bagian terpenting dalam kancah politik Unisba. Posisi ini sama seperti fungsi legislatif dalam suatu negara. Sampai saat ini, tidak banyak mahasiswa yang paham betapa seksinya posisi Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) dalam mempelajari politik kampus. Organisasi yang dapat merubah peraturan dan penganggaran organisasi kampus lainnya, menja dikan lembaga legislatif kampus menjadi bagian yang membahayakan dan vital. Akan tetapi, kaderisasi DAMU kian menurun seiring bertambahnya umur kampus biru ini. DAMU periode 2014-2015 saja, dianggap tidak bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan aspirasi mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan sering tutupnya kantor DAMU. Bahkan, dalam beberapa kasus, mereka menunjukkan sikap arogan ketika dikritik oleh Pers. Jelas ini merupakan kesewenangan aparatur negara kampus yang tidak bisa ditolerir. Sikap gampang ngambek dan tersinggung bukanlah jiwa besar yang harus dimiliki oleh pejabat kampus. Sebuah bukti menurunnya kualitas mahasiswa yang kini cenderung kekanak-kanakan. Secara kuantitas, DAMU dari masa ke masa selalu kekurangan orang karena dinilai tidak memberikan eksistensi secara individual bagi mahasiswa yang menjabat. Pada kepengurusan periode 2011-2012 saja, hanya empat orang pejabat DAMU yang aktif. Di bawah pimpinan Fauzan Sofyan Sungkar dan Dimas Satriya, organisasi ini tetap berjalan sebagaimana mestinya, meski guncangan hebat terus meng-

Oleh: Dimas Satriya

hantam. Pun di bawah, back up dari Vino Febrianto serta Dahman Sinaga. Meski kekurangan personil, semua agenda yang direncanakan berjalan lancar meski beberapa kali harus ribut dengan BEMU. Semua aspirasi dari mahasiswa selalu ditampung dan disampaikan kepada pihak Universitas. Dampaknya, berbagai ancaman pun harus diterima. Bagaimana DAMU hari ini? Masihkah menjadi wadah aspirasi mahasiswa ataukah hanya berjalan untuk sekedar ada? Pertanyaan yang sudah diketahui jawabannya. Kekecewaan mahasiswa terhadap kondisi DAMU dari generasi ke generasi kian kencang menjadi bola salju yang pastinya akan meledak suatu saat. Pada periode selanjutnya, banyak mahasiswa berharap DAMU semakin tegas dan berwibawa dalam menghadapi kondisi Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) yang kian melemah. Fungsi kontrol dalam tubuh DAMU harusnya dapat menjadi pecutan bagi BEMU yang notabene harus selalu dalam pengawasan DAMU. Praktik-praktik kotor atas nama apapun termasuk partai manapun harusnya bisa disingkirkan demi kepentingan seluruh civitas mahasiswa. Semoga DAMU yang baru dapat bekerja lebih maksimal tanpa terbuai kenyamanan, tanpa pengawasan. Hati nurani lah yang mengawasi dan menjadi hal terpenting dalam lembaga ini. Lebih baik mundur daripada tidak siap dan berpura-pura bertugas.

PEMIMPIN UMUM Gana Kanzi H. WAKIL PEMIMPIN UMUM Indiana Primordi A. SEKRETARIS UMUM Desyane Putri BENDAHARA UMUM Putri N. Salma PEMIMPIN REDAKSI Muhammad R. Iskandar SEKRETARIS REDAKSI N. Nita Siti Nurjanah REDAKTUR PELAKSANA Insan Fazrul R., Rangga Mahardika O. N., REDAKTUR Winda R. Nelly, Intan Silvia D., Muthia Meilanie P.J., Khalida Sakinah, REDAKTUR FOTO Nahjul Istihsan, ARTISTIK Agam Rachmawan REPORTER Anis Achmad, Wulan Yulianti, Devi Fajriati H., Selvy Fitrianawati S., M. Reza Firdaus, Amelia, M. Febi Ardiansyah, Rifka Silmia S. PEMIMPIN LITBANG Wildan A. Nugraha SEKRETARIS LITBANG Faza Rahim K.P. SDM Yulianti, Salma Nisrina F., Raisha Hillary RISET, DATA DAN PENGEMBANGAN Hasbi Ilman H., Firhan Adi S., Wiwin Fitriyani RUMAH TANGGA Risqa Syuri, Maynolitta, Cynthia Novianti PEMIMPIN PERUSAHAAN M. Noris Thamher SEKRETARIS PERUSAHAAN Riska N. Wijaya PROMOSI DAN IKLAN Marlina Sari, Annisa A. Ulfah SIRKULASI Firdaus M. Alhaq, Siti Rohimah, Nurhuda Rahman PRODUKSI Tanesia Naufal, Ferli Rivaldi,


HASIL HASIL KONGRES KONGRES DARI DARI BEBERAPA BEBERAPA KEPENGURUSAN KEPENGURUSAN BEM BEM UNI U

S A A L L E E J J K K A A D D TITI

KK LALA TO ITIO DD NURAN NURAN FIQOLBI FIQOLBI

YUSUF YUSUF SAHRONI SAHRONI

A M M I I R R E E T T I I DD

KK LALA TO ITIO DD UUUU

GOBEN GOBEN GUSMIYADI GUSMIYADI

EKSISTENSI EKSISTENSI KONGRES KONGRES KBMU KBMU DIDI KALANGAN KALANGAN MAHASISWA MAHASISWA *mengikuti *mengikuti kongres kongres KBMU KBMU yang yang diadakan diadakan pada pada 6-76-7 JuliJuli 2015? 2015?

10% 10% YA YA

TIDAK TIDAK

10%

76% 76% 22% 22% KET:KET:

*mendapat *menda diadakanny diadaka

90% 90%

*mengetahui *mengetahui Kongres Kongres KBMU? KBMU?


BA ISBA

KK LALA TO ITIO DD

S

BAYU BAYU ABKA ABKA

KK LALA TO ITIO DD MAHATTIR MAHATTIR ALAL QATIRI QATIRI

AA M M I I R R E E T T I I DD HAMZAH HAMZAH SIDIK SIDIK JIBRAN JIBRAN

*mengetahui fungsi *mengetahui fungsi kongres KBMU? kongres KBMU?

*berminat *berminat untuk untuk hadir? hadir?

52% 52% 48% 48%

20% 20%

80% 80%

90% 90%

nkan sosialisasi sosialisasi ya ongres kongres KBMU? KBMU?

DATA DATA LITBANG LITBANG SM SM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.