SM Selembar edisi ke #4 periode 14-15 (September 2014)

Page 1

Edisi 4 Periode 13/14 (September/15)

Selamat Datang 'Siswa-siswa'

Editorial

Selalu ada kata selamat untuk keberhasilan, selalu ada kata semangat dalam perjuangan, dan selalu ada kata jangan menyerah kala kegagalan menghampiri. Selamat datang mahasiswa baru, kiasan diatas pasti telah dilewati dengan sungguh-sungguh. Unisba tahun ini telah menjaring siswa-siswa menjadi MAHA, maha dari semua siswa, mahasiswa. Dalam perjalanan menuju kampus biru ini terangnya tidak mudah dan banyak yang harus dikorbankan. Waktu, tenaga, berpikir, gelontoran uang masuk yang mahal sudah pasti. Unisba pun tersenyum dengan kehadiran mahasiswa baru yang naik 30% dari tahun sebelumnya. Perlu mahasiswa baru catat dan bertindaklah kritis, mari kita perhitungkan perbandingan uang yang dikeluarkan dengan fasilitas yang akan kalian dapat selama berpendidikan di kampus biru ini. Pekan Ta'aruf Universitas minggu lalu (8/9) merupakan awal dari pengenalan menenai kampus Islam ini. Pelaksanaanya dinilai cacat tak terorganisir tak layak diapresiasi. Kritik dimana-mana, mengecewakan dan tentu tidak beretika kala memotong pembicaraan. Kendati panitia telah meminta maaf, tentunya ini harus benar-benar di evaluasi mengingat banyak mahasiswa baru yang masih perlu bimbingan untuk memulai hari-harinya di kampus perjuangan. Fase baru kini mulai ditetapkan. Kebijakan baru mengenai pelaksanaan ospek fakultas yang tidak diperbolehkan pelaksanaannya dihari-hari mulai masuk perkuliahan harus dipatuhi. Penyebabnya tentu beralasan dan akan kami sajikan di edisi Suara Mahasiswa Selembar (SMS) kali ini. Selamat membaca dan selamat datang siswa-siswa yang kini akan bertitle MAHASISWA. Adil Nursalam Redaksi

Desain: M. Roby Iskandar

New Message

Unisba Tetapkan Aturan Baru Untuk PPMB

Foto: Dokumentasi SM

P

ekanTaaruf, Pengenalan dan Pengembangan Pribadi 3M (P3M) dan Program Pembinaan Mahasiswa Baru (PPMB) merupakan serangkaian kegiatan yang harus diikuti oleh mahasiswa baru kampus biru. Dalam acara ini akan diperkenalkan organisasi dan kegiatan yang ada di Unisba. Tujuannya adalah agar para mahasiswa dapat mengenal kampus maupun fakultas-fakultasnya.


Berbeda dengan sebelumnya, pada tahun ini kegiatan PPMB dilakukan sebanyak enam kali pertemuan, berbarengan dengan masa perkuliahan sudah berlangsung. Aris Widiarso selaku Kabag Kemahasiswaan Unisba mengatakan hal ini dilakukan karena tidak adanya jeda waktu yang bisa digunakan untuk PPMB. “Sebenarnya kami sudah membuat rancangan jadwal sama dengan tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan selama seminggu setelah pekan taaruf, namun rapat pimpinan memutuskan waktu kuliah dimajukan satu minggu akhirnya jadwalnya diserahkan kepihak fakultas,” ucapnya.

Tak senada dengan Milda, Muhammad Fauzan merasa tidak setuju dengan kebijakan tersebut, menurutnya program pembinaan itu lebih baik dipegang oleh mahasiswa karena mereka yang paling paham tentang kebutuhannya. “Seharusnya kegiatan PPMB ini dipegang langsung oleh mahasiswa karena kalau sama dosen takutnya ada nilai-nilai yang kurang tersampaikan. Cuma karena peraturannya sudah seperti itu, ya kita jalani saja tapi diusahakan untuk kedepannya tidak begitu lagi,” ungkap ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tekni kini.

Aris menambahkan tahun ini jadwal maupun aturan kegiatan PPMB tidak seluruhnya diserahkan kepada mahasiswa namun dosen pun harus turut berkontribusi dalam pelaksanaanya. Ketentuan ini sudah ada sejak 2010, tapi kurangnya fasilitas membuat kegiatan tidak berjalan sesuai rencana. “Program pembinaan itu merupakan tugas dosen kecuali tentang keorganisasian, karena mereka yang punya soft skill. Mahasiswa hanya sebagai fasilitator saja,” ujarnya.

Raudya Maghfira mengungkapkan ia merasa keberatan dengan PPMB yang dilakukan selama enam kali pertemuan pada saat masa perkuliahan sudah berlangsung. “Kuliah tuh kan cape, Sabtu sama Minggu itu waktu buat istirahat tapi ini malah dipake buat ospek. Harusnya sih, kalau mau diberesin aja semuanya misalnya dari Senin sampe seberesnya kegiatan dari pada misah-misah kayak gini,” ucap Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi.

Milda Yanuviati, wakil dekan satu Fakultas Psikologi mengaku tidak keberatan dengan kebijakan baru ini, karena setiap fakultas dapat menunjukkan ciri khasnya, namun harus lebih kreatif dalam mengatur waktu agar tidak menganggu kegiatan perkuliahan. Ia juga mengakui memang terdapat beberapa kendala salah satunya adalah menyamakan jadwal antara fasilitator dan mahasiswa baru. Jumlah mahasiswa yang meningkat sebesar 30 persen menyebabkan perkuliahan pun dilakukan sampai hari Sabtu sehingga sulit mengatur jadwal untuk PPMB. Akhirnya disepakati kegiatan tersebut akan dilakukan pada hari Minggu, namun materinya dipadatkan.

Menanggapi hal tersebut Aris menjelaskan bahwa sebenarnya PPMB tak harus dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Fakultas diharapkan jeli dalam mencari waktu kosong yang bisa digunakan untuk kegiatan sehingga tidak menganggu jalannya perkuliahan. “Misalnya mahasiswa baru ada setengah hari yang kosong maka PPMB bisa dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang ada seperti aula atau student center sesuai jumlah mahasiswanya. Waktunyapun dibatasi sampai setelah Ujian Tengah Semester agar dapat dilakukan evaluasi dengan harapan supaya mahasiswa bisa lebih baik lagi,” tutupnya. (Ghaisani/SM)

Inbox

D

Manajemen Waktu Buruk, Taaruf Unisba Dikritik

ua hari sudah pekan Taaruf Universitas terselenggara. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kini program tersebut menghadirkan orasi ilmiah bertemakan lingkungan. Mengusung tema Ta’aruf 2014/2015 ‘Dari Kilometer 0 Universitas Islam Bandung Melesat Menjadi Khalifah Allah Yang Mujahid, Mujtahid, dan Mujtaddid Untuk Memelihara Semesta Raya’ dimaksudkan atas rasa kebanggaan Unisba dari sebuah gagasan. Bahwa mulai titik nol sampai setengah abad kampus ini berdiri, tak terasa sudah melahirkan generasi berkarakter Mujahid, Mujtahid, dan Mujaddid


Tak ada gading yang tak retak, di balik kesuksesannya acara itu menuai kritik terutama dari segi optimalisasi waktu dan narasumber. Sore itu Senin (8/9) Nuran Fiqolbi Presiden Mahasiwa Unisba, menyesalkan perihal narasumber yang didatangkan dari luar kampus. “Yang dibutuhkan mahasiswa itu tentang kampusnya, gak butuh harus dateng tokoh- tokoh dari luar,” ungkapnya di sela- sela sosialisasi perubahan jadwal pengenalan LKM. Wakil Ketua II Program Taaruf Lilim Halimah menanggapi, proses taaruf pengenalannya bukan hanya sekedar lingkungan kampus, melainkan lingkungan jauh pun harus dikenal. “Kita sudah coba balance antara pemateri dari dalam dan luar, karena gak semua mahasiswa baru itu berasal dari satu wilayah. Kita juga butuh men-charge mahasiswa dari berbagai aspek,” ujarnya. Kendala lain timbul mengenai permasalahan keterbatasan waktu yang dinilai kurang optimal. Pukul empat sore usai acara tersebut, Presma dan beberapa perwakilan LKM mengeluh pada Lilim. Mereka mencurahkan kegelisahan tentang optimalisasi waktu pengenalan yang dirasa kurang efektif. Jelas hal ini ditampik, menurutnya langkah itu upaya dari kemahasiswaan sebagai ‘satu suntikan’ agar koordinasi DAMU, BEMU, LKM, DAMF, BEMF dan UKM, bekerjasama untuk menciptakan program bagi mahasiswa baru. “Ini hanya stimulan saja untuk memancing mahasiwa baru agar penasaran dan diharapkan mereka

Outbox O

rientasi Study Pengenalan Kampus atau lebih dikenal dengan sebutan Ospek adalah ritual awal masuk beberapa Perguruan Tinggi. Meski dengan proses dan cara yang berbeda-beda kegiatan yang melibatkan mahasiswa baru ini bertujuan untuk mengenalkan dunia kampus. Sampai saat ini ospek masih ada meski banyak kontrofersi mengenai pelaksanaannya karena sudah banyak korban akibat kekerasan senior selama masa orientasi.

(red- organisasi internal kampus) menciptakan program membangkitkan minat maba terhadap organisasi dalam waktu yang lebih terakomodir, seperti contohnya Unisba Expo yang lebih grand lagi ”, ujar perempuan empat orang anak ini. Lilim menambahkan bahwa sudah ada koordinasi tentang pembagian waktu perkenalan DAMU dan LKM yang jatahnya 15- 25 menit. MENWA salah satu LKM sempat merasa kecewa atas persoalan etika ketika menjelaskan seluk beluk organisasinya di depan mahasiswa baru. “Saya merasa terganggu baru aja bilang Assalamualaikum udah dipotong, padahal kan itu doa,” ujar Wakil Komandan Kompi MENWA, Ismail Wefa . Lumrah bila manusia memang tempatnya salah, Lilim pun meminta permohonan maaf. “Tolong sampaikan permintaan maaf saya kepada teman-teman yang complain, karena ini adalah keterbatasan dari segala – galanya,” tutur perempuan berkacamata itu. Mahasiswa Fakultas Hukum itu berharap Taaruf tahun depan waktunya diperpanjang , karena itu penting menyangkut masalah regenerasi selanjutnya. “Untuk menanggapi bu Lilim, kita saling meminta maaf dan saling mengerti dan istilahnya gak ada clash dan ke depannya penggalangan waktu organisasi itu dioptimalkan,” tutupnya. (Luthfi Apriliasari/SM)

Potret Ospek Kampus ITB Pihak KM ITB pun tidak sembarang memilih pengurus untuk OSKM. Mereka mengadakan diklat panitia selama tiga bulan agar acara nanti berjalan lancar. Ada sekitar 1000 mahasiswa yang ikut andil menjadi panitia, diantaranya angkatan 2011 yang menjadi ketua, dan 2013 yang bertanggung jawab di lapangan.

Tema OSKM tahun ini adalah ASEAN Economic Community (AEC), yang memang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan. Tujuan dari orientasi dilakukan adalah agar mahasiswa baru mempunyai visi hidup, siap menghadapi tantangan besar bangsa dengan tahu tantangan besar yang harus dihadapi di AEC, dan tentang pergerakan mahasiswa. “Setelah mempunyai visi hidup, ketika melihat masalah mereka kan harus bergerak, nah makannya harus ada pergerakan mahasiswa. Bisa juga OSKM ITB 2014 diselenggarakan oleh pihak Kabinet salah satunya dengan memasuki KM ITB ini,” tambah Mahasiswa (KM) atau lebih masyarakat Unisba kenal dengan Presiden Mahasiswa ITB tersebut. sebutan BEM-U ini, rutin diadakan tiap tahunnya dengan tidak melibatkan pihak Universitas. Mulai dari konsep sampai OSPEK jangan hanya dijadikan budaya pada penggarapannya dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini di benar- kalangan mahasiswa, tapi harus ada manfaatnya juga. kan oleh pihak kemahasiswaan ITB, “Semua kegiatan Ospek Keuntungan yang didapat oleh mahasiswa dalam OSKM sudah kami percayakan kepada KM,” tutur Rahmat Badrudin. ITB adalah, mereka tahu arah selama menjadi mahaInstitut Teknologi Bandung (ITB) adalah Perguruan Tinggi yang masih memakai sistem Ospek, mereka menamakannya Orientasi Study ITB (OSITB). Ada beberapa tingkatan dalam pelaksanaannya, pertama: Tingkatan terpusat, yaitu Orientasi Study Keluarga Mahasiswa (OSKM) ITB, ke dua: Minat Potensi Bakat atau UNIT, dan terakhir di tingkat keilmuan yang biasanya dilakukan oleh himpunan.


Foto Oleh: Nahjul I.

O

rientasi Study Pengenalan Kampus atau lebih dikenal dengan sebutan Ospek adalah ritual awal masuk beberapa Perguruan Tinggi. Meski dengan proses dan cara yang berbeda-beda kegiatan yang melibatkan mahasiswa baru ini bertujuan untuk mengenalkan dunia kampus. Sampai saat ini ospek masih ada meski banyak kontrofersi mengenai pelaksanaannya karena sudah banyak korban akibat kekerasan senior selama masa orientasi. Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah Perguruan Tinggi yang masih memakai sistem Ospek, mereka menamakannya Orientasi Study ITB (OSITB). Ada beberapa tingkatan dalam pelaksanaannya, pertama: Tingkatan terpusat, yaitu Orientasi Study Keluarga Mahasiswa (OSKM) ITB, ke dua: Minat Potensi Bakat atau UNIT, dan terakhir di tingkat keilmuan yang biasanya dilakukan oleh himpunan. OSKM ITB 2014 diselenggarakan oleh pihak Kabinet Mahasiswa (KM) atau lebih masyarakat Unisba kenal

dengan sebutan BEM-U ini, rutin diadakan tiap tahunnya dengan tidak melibatkan pihak Universitas. Mulai dari konsep sampai penggarapannya dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini di benarkan oleh pihak kemahasiswaan ITB, “Semua kegiatan Ospek sudah kami percayakan kepada KM,� tutur Rahmat Badrudin. Pihak KM ITB pun tidak sembarang memilih pengurus untuk OSKM. Mereka mengadakan diklat panitia selama tiga bulan agar acara nanti berjalan lancar. Ada sekitar 1000 mahasiswa yang ikut andil menjadi panitia, diantaranya angkatan 2011 yang menjadi ketua, dan 2013 yang bertanggung jawab di lapangan. Tema OSKM tahun ini adalah ASEAN Economic Community (AEC), yang memang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan. Tujuan dari orientasi dilakukan adalah agar mahasiswa baru mempunyai visi hidup, siap menghadapi tantangan besar bangsa dengan tahu tantangan besar yang harus dihadapi di AEC, dan tentang pergerakan mahasiswa. “Setelah mempunyai visi hidup, ketika melihat masalah mereka kan harus bergerak, nah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.