SM Selembar edisi ke #2 periode 15-16

Page 1

EDISI II - AGUSTUS 2015

EDITORIAL

Hikayat Singa Lapar

Suatu ketika, ada seekor singa betina tambun yang sedang mencari makan. Tubuhnya sesak, bukan karena otot tapi lemak yang menggelambir. Barangkali ia tak pergi ke gym seperti anak muda saat ini. Sekerumunan rusa targetnya, dengan cerdik ia mengintai korban, cerdik pula ia menyergap satu, dua, tiga rusa. Dengan lahap ia menyantap rusa itu, satu, dua, tiga semuanya masuk. Namun akibat kekenyangan sang raja savana malah keletihan, ia jadimager buat pulang kekandang. Karena hari telah gelap ia paksakan berjalan, ke gua batunya. Namun dijalan, Singa yang keletihan itu harus pasrah mati terkena tanduk sekolompok kerbau liar. Tentu kalian sedang tidak membaca liputan National Geographic, karena kami tak menurunkan awak media hingga ke Afrika sana. Saya hanya mengumpamankan Unisba tercinta kita ini adalah singa bengkak yang selalu lapar. Buktinya 3.000 mahasiswa ditargetkan Humas berjas almamater biru muda. Dengan jumlah, mahasiswa Unisba yang sekarang bekisar 10.000 jiwa (tanpa angkatan termuda). Yang terbayang dibenak kita, adalah hiruk pikuk yang jauh dari kesan kondusif khas instansi pendidikan. Sejumlah gedung memang disiapkan untuk menyambut mereka (maba 2015) namun apa sudah rampung sebelum mereka datang? Semoga Kampus kita tak senasib dengan singa di atas. Muhammad R. Iskandar Pimpinan Redaksi

NEW MESSAGE Agendakan Pembangunan Gedung Baru, Unisba Naikkan Jumlah Maba Penetrasi Humas yang dilakukan sejak September tahun lalu telah membuahkan hasil. Hal ini menjadi prestasi tersendiri bagi Humas Unisba, umumnya untuk kampus biru yang mampu menunjukkan kebolehannya dalam pencapaian target pendaftar mahasiswa baru. Langkah yang ditempuh untuk memperkenalkan Unisba dilakukan dengan berbagai cara, yaitu melalui iklan di Stasiun Radio, Televisi, bakti kepada masyarakat dan smsblash. Media Sosial yang kini tengah dekat dengan kalangan anak sekolah pun ikut ‘dijamah’, untuk mengatrol nama Unisba dimata publik. Tidak sampai disitu, roadshow yang diselenggarakan ke sekolah di berbagai wilayah pun dinilai cukup efektif. M.E Fuady selaku Kasie Humas menuturkan, bahwa dengan diselenggarakannya kegiatan ini dapat mempresentasikan secara langsung program studi yang terdapat di Unisba. Sosialisasi Humas dilakukan dengan mengunjungi beberapa sekolah di empat wilayah, yaitu Jawa Barat, Lampung, Batam dan Makassar. Pembagian wilayah dalam roadshow yang telah dijalani sejak September 2014 ini, berdasarkan hasil pendaftar ditahun ajaran

lalu. “Setiap tahun roadshow yang dilakukan akan berbeda-beda penempatannya, kita akan merujuk pada data ditahun lalu,” ungkap dosen Ilmu Komunikasi ini. Jumlah pendaftar pada tahun ini mencapai 9.254 orang, sedangkan yang dinyatakan lulus dalam Ujian Saringan Masuk (USM) sebanyak 3.200 calon mahasiswa. Angka ini bukan berarti semua akan melakukan registrasi lebih lanjut. “Dari kuota yang diterima biasanya akan berkurang seiring dengan pilihan individu sendiri, tahun ini diprediksikan 2.900-3.000 mahasiswa baru di Unisba,” tambah pria berkacamata ini. Namun nampaknya bertambah kuota mahasiswa sebanyak 10,7% dari tahun sebelumnya menimbulkan tanda tanya. Dikarenakan pada tahun kemarin jumlah mahasiswa baru ada 2.677 orang, itu tak sebanding dengan fasilitas yang tersedia. Fuady pun memaparkan alasan kenapa kuota mahasiswa untuk tahun sekarang diperbanyak. Menurutnya hal ini harus dilakukan demi target pencapaian berbagai pembangunan gedung baru. Mengingat planning pembangunan gedung Unisba di Tamansari 24 yang akan segera dimulai, setelah rampungnya gedung di Tamansari 21. “Kita memperhitungkan untuk pembangu


nan delapan lantai di Tamansari 24 nanti membutuhkan biaya yang lebih, maka dari itu kuota mahasiswa baru dinaikkan. Karena jika pendaftar ulang disamakan dengan yang tahun lalu itu tidak akan cukup,” ujarnya. Ia pun menambahkan bahwa budget yang dibutuhkanya itu dengan menerima mahasiswa baru sekurang-kurangnya 2.900 sampai 3.000. Berdasarkan masterplan setelah pembangunan gedung (re: Tamansari 21) selesai, Unisba juga akan membangun delapan lantai lagi di Tamansari 24. Nantinya di sana akan dijadikan pusat perkantoran Fakultas dan Dekanat Universitas. Sehingga ruangan yang terdapat di Tamansari satu seluruhnya akan digunakan untuk ruang perkuliahan dan laboratorium. “Mudah-mudahan persoalan keterbatasan kelas akan dapat teratasi. Selama tahap pembangunan mahasiswa dapat menggunakan gedung Pasca Sarjana sesuai kebijakan pimpinan rektorat,” ungkapnya saat ditemui di ruang Humas Unisba. Kemudian untuk ruang parkir kendaraan yang kini telah melebar ke bahu jalan pada Oktober nanti biasa menggunakan basement yang sudah disediakan sebanyak dua lantai. “Kelak jika semua pembangunan sudah rampung, akan dikembalikan sesuai fungsinya masing-

masing. Karena yang namanya pembangunan membutuhkan waktu,” tutupnya. Tanggapan pun bermunculan seiring dengan bertambahnya kuota calon mahasiswa baru di kampus biru. Seperti halnya yang dikatakan oleh M. Hilman Muttaqien, yang menanggapi kenaikan ini dengan penuh kebingungan. “Mahasiswa sebanyak itu mau kuliah dimana, dihari pertama pun nanti akan terlihat bentroknya ruang kelas yang terpakai oleh kelas lain, seperti yang saya alami tahun lalu persisnya. Enggak tahu kalau tahun sekarang, yang katanya semakin bertambah. Enggak bakal beda jauh sepertinya,” tutur mahasiswa Fakultas Ekonomi 2014 ini. Lain halnya dengan Abu Bakar mahasiswa Fakultas Psikologi 2011 yang menanggapi hal ini dengan cukup positif. “Kalau dilihat dari segi pada tau enggaknya, sebelum ditambah kuota juga kampus kita udah padat. Tapi enggak mungkin kampus kita menambahkan kuota tanpa alasan. Yang pasti penambahan ini harus diseimbangi dengan penambahan sarana kampus supaya proses belajar mengajar nyaman, karena sebenernya hal itu mempengaruhi mood tiap orang untuk belajar,” ujar pria berpostur tinggi besar ini.

Unisba Padat, Mahasiswa Semakin Meluap Sebuah pencapaian yang sukses akan menghasilkan kebanggaan tersendiri bagi pelakunya. Universitas Islam Bandung pun mempunyai target pencapaian agar diminati oleh calon mahasiswa baru. Publikasi Humas Unisba bisa dikatakan berhasil mencapai hal tersebut, terbukti dengan naiknya jumlah mahasiswa yang ingin berkuliah di sini. Sekitar 3.000 peserta dipastikan beralmamater biru langit, bila ditotalkan dengan mahasiswa lama yang berjumlah 10.000, berarti ada 13.000 orang yang menempati Unisba. Jumlah itu akan semakin banyak, ditambah dengan dosen-dosen dan staff administrasi, tentu akan meneyebabkan kepadatan. Apakah kampus perjuangan ini siap menanggulangi hambatan dengan meluapnya jumlah mahasiswa? Menurut Ian Bachtiar Kasie Bagian Akademik, Unisba siap menanggulangi masalah dari banyaknya mahasiswa yang berkuliah di sini. Unisba pun sudah mulai berbenah diri terangnya, terlihat dari beberapa fasilitas yang sedang dalam proses pembangunan dan perbaikan. Beberapa diantaranya, proses pembangunan gedung sebelah Rektorat dan pembangunan lima kelas di gedung Pasca Sarjana yang beberapa waktu dekat akan rampung. Tak hanya fasilitas, Sumber Daya Manusia (SDM) juga ikut diperhatikan, penambahan tenaga kerja seperti dosen dan staff administrasi sudah dilakukan untuk mendukung proses mengajar. Namun bertolak belakang dengan pernyataan Ian, Sugeng Riyadi salah satu penasehat Lembaga Kegiatan Mahasiswa (LKM) STUBA, mengungkapkan bahwa

banyaknya mahasiswa tidak akan sebanding dengan fasilitas yang diberikan. Apalagi jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang masuk dan lulus. “Ada beberapa fasilitas indikator lain yang luput dari pengawasan, diantaranya ruang publik yang menjadi tempat mediasi mahasiswa untuk memecahkan masalah dalam perkuliahannya, lab sebagai pelatihan kerja praktek langsung dan perpustakaan tempat dimana mencari sumber gagasan ispirasi dari pemikiran orang lain. Nyatanya tempat-tempat itu masih kurang,” jelas sugeng. Tersedianya fasilitas dan pembangunan beberapa gedung tidak sepenuhnya akan menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan kepadatan sudah terlanjur ada serta terasa, fasilitas yang tersedia pun belum bisa dikatakan memenuhi. Mengenai hal ini Yuhka Sundaya selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi mengatakan, bahwa mahasiswa sebanyak itu akan menyebabkan kepadatan dan memepengaruhi SDM. Ruang kuliah yang sempit dengan kapasitas mahasiswa berlebih akan menyebabkan macetnya proses belajar yang kondusif. Hal tersebut, berdampak pada kualitas dalam pemberlajaran yang nantinya akan mengurangi kualitas mutu kelulusan. Untuk pihak Yayasan, masalah ini menjadi warning dalam mengambil langkah-langkah bagaimana kepadatan itu bisa diantisipasti agar tidak menggangu pembelajaran, karena Universitas tidak berfokus pada perkuliahan saja tetapi harus ada soft skill dan hard skill, harapan Yuhka kedepannya. (Anis Achmad dan Amelia/SM)


INBOX Siasat Unisba Mengatasi Sesaknya Jumlah Mahasiswa

Seperti mikrolet yang dijejali oleh para penumpang, Unisba semakin padat dengan kebijakan menaikan jumlah mahasiswa sebesar 10,7%, pada tahun sekarang. Jika dilihat beberapa tahun kebelakang, nampak jelas ada kenaikan jumlah mahasiswa baru yang diterima. Tahun 2013 lalu kampus biru ini menerima 2271 mahasiswa lewat jalur Ujian Saringan Masuk (USM), dan 384 Melalui Penulusan Minat dan Kemampuan (PMDK), sehingga berjumlah 2655 mahasiswa. Sedangkan 2014 kemarin menerima 2126 Jalur USM serta 551 PMDK, jika ditotalkan di tahun ini ada 2677 mahasiswa. Tidak main-main, di tahun 2015 Universitas Islam Bandung menargetkan 3000 maba, baik jalur ujian tulis, atau prestasi. Ian Bachtiar selaku Kasie Akademik mengungkapkan, bahwa target tersebut merupakan keinginan dari pihak Universitas dan Fakultas. Ian Bachtiar menambahkan, bahwa semua Fakultas mengalami kenaikan kuota sebesar 10%, terkecuali Fakultas Kedokteran. Hal tersebut tentunya menimbulkan kepadatan dan berdampak terhadap seluruh kegiatan di kampus. Disinggung perihal tersebut, M.E Fuady Selaku pihak Humas Unisba menjelaskan, pihak Universitas telah menghitung terlebih dahulu kapasitas gedung, dan mahasiswa aktif. Dengan jumlah ruangan belajar yang ada sekarang, kenyataannya mahasiswa yang mengikuti kegiatan kuliah terkadang bisa mencapai 60 orang dalam satu kelas. Hal ini pun turut dikomentari Yuhka Sundaya sebagai Wakil Dekan satu sekaligus dosen Fakultas Ekonomi. Sewajarnya satu kelas itu hanya menampung 40 orang saja, serta mahasiswa 2011 seyogyanya sudah lulus kalau mau menerima 3000 calon mahasiswa. “Naiknya jumlah mahasiswa akan mempengaruhi kualitas belajar mengajar di kampus, sehingga menimbulkan crowded dan noise," ujarnya. Ian Bachtiar pun menjelaskan, Mahasiswa lama dituntut untuk segera lulus, karena Universitas akan

melakukan tindakan tegas kepada mahasiswa, semisal Drop Out (DO) jika tidak lulus tepat waktu. "Lulus tepat waktu merupakan target Prodi juga," tutur pria berkacamata ini. Pada tahun 2014 lalu mahasiswa penghuni Tamansari satu mau tak mau harus belajar di Pasca Sarjana Unisba, disebabkan padatnya gedung perkuliahan. Untuk mengantisipasi jumlah gedung yang minim, Universitas pun menjadwalkan kuliah lebih pagi, sedari pukul 06.30 WIB sampai 18.10 WIB. Selain itu, M.E Fuady yang juga menjadi dosen Fakultas Ilmu Komunikasi ini menguraikan, Unisba menyiapkan penambahan lima ruangan di gedung Pasca Sarjana, serta kedepannya akan ada proyek-proyek lain. “Sudah dicanangkan akan membangun gedung khusus dekanat dengan lahan yang sekarang menjadi gedung Yayasan, tahun ini InsyaAllah, dengan membereskan gedung kedokteran,� tutur Kabag Humas itu. Kedepannya, bukan hanya ruangan yang telah diantisipasi oleh Universitas, juga ada upaya peningkatan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM). Saat ini ada 600 dosen yang mengajar di kampus ini, Ian Bachtiar yang saat itu ditemui oleh tim Suara Mahasiswa mengatakan, akan ada penambahan staff pengajar serta tenaga administrasi. Yuhka berasumsi banyaknya jumlah mahasiswa tidak menunjang visi Unisba menjadi universitas unggulan di Asia, peningkatkan kualitas SDM yang dihasilkan pun harus turut diperhatikan. Menurutnya peningkatan kualitas SDM bisa terlaksana jika dosen menjadi intellect leader dalam media umum maupun media journal, dan prestasi mahasiswa secara akademik maupun non akademik. Kurangnya mahasiswa yang mengikuti call of paper atau Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di luar Unisba menjadi bukti kurangnya bobot SDM. "Masih banyak yang harus di perjuangankan oleh civitas kampus," tutup dosen Ilmu Ekonomi tersebut. (Wulan/SM)


DATA JUMLAH MAHASISWA DARI 5 TAHUN TERAKHIR DATA JUMLAH MAHASISWA DARI 5 TAHUN TERAKHIR

2011 2011

2010 2010

20 201

2574 2574

2114 2114

Mahasiwa Baru Mahasiwa Baru

2 269

Maha Mahasiw

Mahasiwa Baru Mahasiwa Baru

Ta

Dakwah Dakwah 20142014 20122012

Syariah Syariah 600 600

600 600

600 600

500 500

500 500

500 500

400 400

400 400

400 400

300 300

300 300

200 200

200 200

300 300 200 200

204 204

214 214

218 218

100 100

100 100

2012 2012

2013 2013

67 67 2012 2012

2014 2014

85 85

2013 2013

54 54

100 100

2014 2014

2012 201

Ilm Ilmu

Teknik Teknik 20142014 20122012

MIPA MIPA

600 600

600 600

600 600

500 500

500 500

400 400

400 400

400 400

300 300

300 300

200 200

200 200

200 200

100 100

100 100

100 100

300 300

301 301

20122012

2012 2012

274 274

250 250

20142014

2013 2013

2014 2014

2011 2011

525 525

513 513 423 423

2012 2012

2013 2013

92 92

2014 2014

500 500

376 376

2012 2012


12 2

2013 2013

93

Mahasiwa Baru Mahasiwa Baru

wa Baru Baru

2013 2013

600 600

500 500

500 500

400 400

400 400

200 200

013 2013

187 187

187 187

300 300

219 219

211 211

213 213

200 200 100 100

2012 2012

2013 2013

2014 2014

2012 2012

Ekonomi Ekonomi 600 600

2014 2014

249 249

100 100

2014 2014

438 438

Psikologi Psikologi

600 600

Komunikasi munikasi

09 409

Mahasiwa Baru Mahasiwa Baru

Hukum Hukum

300 300

111 111

2677 2677

2655 2655

Tarbiyah biyah

09 109

2014 2014

558 558 486 486

500 500

533 533

600 600 500 500 400 400

300 300

300 300

200 200

200 200

100 100

100 100

2013 2013

2014 2014

Kedokteran Kedokteran

400 400

2012 2012

2013 2013

2014 2014

164 164

2012 2012

166 166

2013 2013

188 188

2014 2014

DATA: PUSLAHTA UNISBA DATA PUSLAHTA UNISBA


OUTBOX Membludaknya Pendaftar Calon Mahasiswa Baru, Unpas Perbarui Fasilitas

Berbicara tentang Universitas dan mahasiswa, selalu saja ada hal yang tidak sejalan dan seirama. Ditambahnya jumlah kuota mahasiswa baru menjadi hal yang patut diperhatikan bersama, karena jika jumlahnya bertambah tentu harus sebanding dengan fasilitas yang tersedia. Universitas pun pasti memiliki cara yang berbeda-beda untuk menangani persoalan tersebut. Terjadinya peningkatan jumlah pendaftar bukan hanya terjadi di Unisba saja. Beberapa Universitas di Kota Bandung pun mengalami hal serupa. Sebut saja Universitas Pasundan (UNPAS), yang memiliki beberapa gedung yang tersebar dibeberapa tempat. Unpas sendiri mempunyai Target penerimaan mahasiswanya sekitar 8000 sampai 9000. Namun, kenyataannya yang mendaftar selalu lebih dari itu. Dadang Bainur memaparkan, tahun ini pendaftar di kampus ini sudah mencapai 10.000. “Masih ada gelombang tiga yang belum terlaksana. Diperkirakan tahun ini bisa mencapai 15.000 mahasiswa,” ujar Kepala Bagian Humas Unpas itu, pada Kamis (13/8). Mahasiswa yang selalu bertambah di Unpas setiap tahunnya tidak menjadi kendala bagi Universitas tersebut. Untuk mengantisipasi hal itu, Dadang Bainur yang ditemui Suara Mahasiswa di ruangnya menjabarkan, bahwa Unpas memiliki target yaitu dengan menambah fasilitas kampus. Seperti ruang kelas, labolaturium, dan lahan parkir. Menurutnya lagi, idealnya suatu Universitas antara jumlah kuantitas dan kualitas memiliki kesetaraan.

Menurut Adeng Juanda selaku staff humas Unpas menambahkan, kualitas menjadi pokok utama di kampus tersebut. Fasilitas pun harus sesuai dengan kapasitas yang ada disetiap tahunnya. Fasilitas memang menjadi satu hal yang terpenting di Unpas, misal penambahan ruang perkuliahan yang selalu dibuat setiap tahun. “Dibuatnya bangunan tersebut, untuk memenuhi hak mahasiswa berupa fasilitas yang diberikan universitas,” ucapnya di ruangan Humas Unpas Jl. Dr. Setiabudi No, 193. Menanggapi hal tersebut, Andi Mukhsin Shaleh mengatakan bahwa setiap Perguruan Tinggi yang ideal mampu membangun dan mempersiapkan sarana berupa gedung, perpustakaan, labolaturium, dan lahan untuk parkir kendaraan, dan satu kelas pembelajaran maksimal berisi 20 orang mahasiswa. Andi pun merujuk sistem perkuliahan seperti di luar negeri, di mana Perguruan Tinggi harus seimbang antara jumlah mahasiswa dengan sarana dan prasarana kampus yang up to date, dan kualitas dosen yang memadai. Menurutnya jumlah kuantitas sangat dibutuhkan pada pendidikan zaman sekarang. “ Yang penting pendidikan, lapangan kerja, yang tersedia selalu mencari Sumber Daya Manusia (SDM), karena itu salah-satu terbentuknya kesejahteraan,” jelas dosen Bahasa Inggris Universitas Negeri Makassar (UNM) ini. (Devi Fajriati/SM)

PEMIMPIN UMUM Gana Kanzi H. WAKIL PEMIMPIN UMUM Indiana Primordi A. SEKRETARIS UMUM Desyane Putri BENDAHARA UMUM Putri N. Salma PEMIMPIN REDAKSI Muhammad R. Iskandar SEKRETARIS REDAKSI N. Nita Siti Nurjanah REDAKTUR PELAKSANA Insan Fazrul R., Rangga Mahardika O. N., REDAKTUR Winda R. Nelly, Intan Silvia D., Muthia Meilanie P.J., Khalida Sakinah, REDAKTUR FOTO Nahjul Istihsan, ARTISTIK Agam Rachmawan REPORTER Anis Achmad, Wulan Yulianti, Devi Fajriati H., Selvy Fitrianawati S., M. Reza Firdaus, Amelia, M. Febi Ardiansyah, Rifka Silmia S. PEMIMPIN LITBANG Wildan A. Nugraha SEKRETARIS LITBANG Faza Rahim K.P. SDM Yulianti, Salma Nisrina F., Raisha Hillary RISET, DATA DAN PENGEMBANGAN Hasbi Ilman H., Firhan Adi S., Wiwin Fitriyani RUMAH TANGGA Risqa Syuri, Maynolitta, Cynthia Novianti PEMIMPIN PERUSAHAAN M. Noris Thamher SEKRETARIS PERUSAHAAN Riska N. Wijaya PROMOSI DAN IKLAN Marlina Sari, Annisa A. Ulfah SIRKULASI Firdaus M. Alhaq, Siti Rohimah, Nurhuda Rahman PRODUKSI Tanesia Naufal, Ferli Rivaldi,


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.