Surabaya Sore - 19 Mei 2014

Page 1

Demokrat Pilih Jadi Oposisi

Nggosip soal John Terry, Pelayan Resto Dipecat

Baca Hal 2

Baca Hal 7

SENIN PON, 19 MEI 2014

www.surabayapagi.com

JAKARTA (Surabaya Sore) – Resmi sudah Jusuf Kalla didapuk sebagai cawapres untuk capres PDIP Joko Widodo. “Setelah melalui pertemuan dan konsultasi dengan partai pendukung, PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura, serta pertimbangan dari Ibu Megawati Soekarkoputri, tadi malam telah kami putuskan, calon wakil presiden yang akan mendampingi saya adalah Bapak Drs Haji Mohammad Jusuf Kalla,” kata Jokowi di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2014). Pencawapresan JK ini juga mendapat respon buruk dari para simpatisan partai berlambang banteng ini. Berdasarkan pantauan Surabaya Sore, komentar-komentar miring terus bermunculan di media sosial. “Jokowi pilih JK, maka saya milih Golput,” tulis salah seorang pendukung Jokowi di akun Facebooknya. Akun lain menulis, “Kok pilihnya yang sudah kadarluarsa?? Apa gak ada yg lain?? Karena dulu aja SBY dibikin puyeng apalagi PDIP apa gak merasa kalau dia dulu jadi wapres selalu berseberangan dengan PDIP? Yah sama saja gak ada perubahan atau perubahan 1/2 hati. Capek dechh.. Golkar lagi yang ngatur...,” tulis akun lainnya. Pendukung dari New York pun ikut berkomentar, “ Gue lagi rapat begitu dengar dari Indonesia Jokowi dipasangkan dengan JK peserta rapat pada lemes alias KECEWA.” Sebelumnya, sesepuh dan pendiri PDIP, Sabam Sirait secara terbuka menolak sosok Jusuf Kalla (JK) menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Jokowi dalam pilpres 2014. Menurutnya PDIP telah melupakan sejarah penindasan orde baru dan Bung Karno yang meninggal dalam tahanan orde baru. Merasa kecewa, Sabam pun menyatakan akan mengundurkan diri dari PDIP. “Rencana pengunduran ini sudah saya bicarakan juga dengan pendiri PDI-P yang lain,” ujarnya. Ia juga membuka rahasia mengapa akhirnya PDIP memilih JK sebagai pendamping Jokowi. Ternyata JK membeli posisi itu senilai Rp 10 triliun. “Saya mendengar JK menyiapkan Rp10 triliun untuk membiayai pilpres jika dia jadi cawapres, saya mengingatkan PDIP agar tidak tergiur dengan iming-iming uang, karena PDIP berkomitmen membangun politik tanpa money politic, dan saya mengingatkan kembali bahwa PDI Perjuangan didirikan untuk tidak diperjual belikan,” kata Sabam, Minggu (18/5).jk/ka

Suasana detik-detik pengumuman cawapres Jokowi di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat

Sabam Sirait bersama Jokowi

Sebelum deklarasi, Jokowi dan JK komp ak berbaju putih dan me nikmati soto


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.