Edisi I, 25 Januari - 10 Februari 2015
Pasang Badan Gawe Petani Cilik SOSOKNYA ramah dengan siapa saja, cara berpakaian necis, tapi komitmennya kepada petani cilik ruuaaarr biasa. Siapa dia? Erlangga Satriagung, orang nomor satu di Pasar Induk Puspa Agro ini mempunyai visi misi pemberdayaan petani holtikultura dari cengkeraman tengkulak-tengkulak ganas di Jatim. nBaca Hal ... 2
‘’Dewa’’ Penyelamat Dari Jemundo nBaca Hal ... 3
Erlangga Satriagung
nBaca Hal ... 2
PKL pun Dirangkul, Fasilitas Gratis
| 02 Susunan Pengelola: Penasihat/Pengarah: Erlangga Satriagung Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi dan Penanggungjawab; Gatot Bibit Bibiono Redaktur Pelaksana; Iskandar Redaktur Ardy Abimanyu Reporter; Andriya Pitupulu AnggraeniWidakdo Fotographer: Iksan Sasmito Teknologi Informasi: Nana Firdaus Design & Layout Firman
’’Dewa’’ Penyelamat dari Jemundo DI desa Jemundo - Taman Sidoarjo, Pasar Induk pertama di Indonesia berdiri megah. Sebenarnya cukup strategis lokasinya bakal bisa dijangkau dari semua arah, kalao dilakukan sudetan-sudetan akses jalan ke tol. Pasar ini yang kala itu diresmikan l 17 Juli 2010 oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa yang disaksikan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Pertanian Suswono, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel punya misi keberpihakan ke petani kecil. Pasar ini merupakan pasar induk agrobisnis modern terintegrasi pertama di Indonesia yang bisa meningkatkan perdagangan antar propinsi atau antarnegara, sehingga bisa mendongkrak potensi perekonomian Jawa Timur pada masa depan terutama pelaku pertanian. Pasar itu sepi, tapi sebenarnya tidak merugi, dan tidak gagal. Ada satu added value, yang menjadi asa bagi petani miskin agar tidak terjerat tengkulak. Puspa Agro lah ‘’dewa’’ penyelamatnya. Rancangannya memang bukan sebagai pasar saja, tapi lokasi kunjungan wisata bagi warga Jawa Timur dan dari propinsi di luar Jawa Timur. Anda mau berkunjung ke Pasar Induk Puspa Agro, saya tunjukkan routenya. Kalau anda dari Madura, routenya, menyeberang Jembatan Suramadu anda lewat jalan Mohamad Noer ( dulu Jalan Kedung Cowek) - Jalan Kenjeran - Jalan Kapasari - Jalan Kusuma Bangsa (THR) - Jalan Walikota Moestadjab - Jalan Gubeng - Jalan Biliton - Jalan Sulawesi - Jalan Ngagel - Jalan Bung Tomo - Jalan Ratna - Jalan Ngagel - Jalan Pasar Wonokromo - Jalan Achmad Yani - Bunderan Waru - belok kanan menuju Arah Mojokerto melewati Pintu Tol Waru _ Jalan Raya Taman Sidoarjo - setelan melewati Pom Bensin 2 Taman ada traffict
PASANG BADAN GAWE PETANI CILIK Sambungan dari Hal 1
‘’Saya kasihan terhadap petani di daerah-daerah terpencil. Ada Lombok, sayuran, buah-buahan hasil pertanian, ubi-ubian dan produk holtikultura lainnya, kadang muspro tak terjual karena problem pemasaran. Sementara ada yang belum saatnya panen dikejar-kejar utang oleh tengkulak. Mereka kan butuh makan, biaya hidup, sudah terjerat utang tengkulak sebelumnya. Mau gak mau, menyerahlah, hasil panennya akhirnya dijual murah. Kalau perilaku tengkulak mengganasi mangsanya itu dibiarkan saja, bisa-bisa kemelaratan tambah merajarela. Puspa Agro tergugahlah untuk merubah mindset petani cilik dengan pemberdayaan yang terkonsep didukung fasiitas, ‘’ kata mantan Ketua REI Jatim ini, trenyuh melihat menderitanya petani. ‘’Coba sampean masuk ke pelosok-pelosok wilayah pertanian. Ada yang butuh modal usaha, ada barang panennya teronggok tak terjual. Apalagi musim hujan begini. Ini kewajiban pemerintah untuk membantu petani, memberdayakan petani, kalo pemerintah tidak turun, mau sambat kepada siapa mereka itu,’’ tanya Erlangga. Puspa Agro ini hadir semula komitmennya tidak hanya business an sich. Tapi visi misinya menyelamatkan petani dengan memberikan added value (nilai tambah bagi apa-apa yang sudah dikerjakan, bertani). Caranya, Puspa Agro membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi (selisih lebih
light belok kiri menuju kearah Sukodono Sidoarjo - Sampai di Tujuan yaitu Jalan Sawunggaling Jemundo Sidoarjo belok kiri(Pasar Induk Modern Puspa Agro). Jika anda dari Jawa Tengah atau dari Malang menggunakan angkutan bis , setelah masuk Terminal Bis Bungurasih , naik Taxi dari Terminal Bungurasih - Bunderan Waru belok kiri menuju ke arah Mojokerto melewati pintu Tol Waru - Jalan Raya Taman Sidoarjo - setelan melewati Pom Bensin 2 Taman ada traffict light belok kiri menuju kearah Sukodono Sidoarjo - Sampai di Tujuan yaitu Jalan Sawunggaling Jemundo Sidoarjo belok kiri (Pasar Induk Modern Puspa Agro). (gt, dsb)
tinggi) disbanding tengkulak. Tentu, kata Erlangga yang juga Direktur Utama Jatim Graha Utata, tugas Puspa Agro tidak hanya membeli dengan harga tinggi. Tapi, dengan harga tinggi itu, bagaimana petani bisa mempersembahkan kualitas yang lebih bagus. Itu juga menjadi tugas Puspa Agro untuk membina mereka melalui Gapoktan-gapoktan. ‘’Jadi jangan dikira Puspa Agro, yang dibangun dengan dana APBD sekitar Rp550 miliar itu hanya bisnis oriented, tapi justru di dalamnya ada misi sosialnya, membantu petani mulai dari penyiapan tanam sampai panenan, bahkan paskah panennya agar benar-benar produk yang dihasilkan itu layak konsumtif,’’ ujar pria kelahiran Malang ini. Erlangga, yang sering blusukan ke daerah pertanian mengaku heran takala ada yang menyoroti Puspa Agro rugi, tempatnya sepi pedagang dan pengunjung. ‘’Ya saya jawab ketika hearing dengan dewan. Puspa Agro itu dibangun bukan untuk business an sich. Keberadaannya membantu petani. Jadi kalao dikatakan rugi, rugi yang mana. Wong keuntungannya itu ada di nilai tambah petani itu. Ini yang kurang dipahami beliau-beliau,’’ tambahnya. Menurut Erlangga, Puspa Agro ini move on and mobile (bergerak) membangun jaringan-jaringan di daerah-daerah sampai luar pulau. ‘’Jadi kalo Puspa Agro sepi ya wajar, tapi pergerakan perdagangan jalan terus intersuler. Bahkan semua jaringan business carefour sudah dipasok produk Puspa Agro, terutama holtikultura’’ tambahnya. Bagaimana menghadapi sorotan-sorotan dari de-
wan yang menganggap Puspa Agro, yang dibangun 17 Juli 2010 itu merugi? ‘’Mereka sudah minta saya presentasi. Saya jelaskan semua, Puspo Agro itu bukan business oriented. Ada value yang diberikan kepada petani agar petani lebih mandiri dan punya integritas. Yaa.. mereka memahami,’’ katanya. Soal infrastruktur ke Pakde Karwo yang sudah dua tahun lalu, kata Erlangga, Selasa lalu (20/1), sudah diajukan tapi sampai hari ini belum terealisasi. Itu sudetan jalan dari Puspa Agro ke tol. ‘’Semua kan tahu, persoalan ganti rugi tanah yang belum selesai. Akhirnya barang sulit masuk karena macetnya ruar biasa. Jadi jangan komplin karena Puspa Agro sepi,’’ ujar Erlangga yang juga Ketua Umum KONI Jatim ini. Memang pada satu kesempatan Gubernur Jatim Soekarwo juga mengakui belum berkembangnya Paar Indukr Puspa Agro, yang dikelola PT JGU karena persoalan infrastruktur dan kulture. Gubernur menegaskan, memang perlu dibedakan peran dan fungsi BUMD tidak semuanya profit oriented. Karena tidak semuanya harus berpatokan pada efisien atau bicara untung rugi. Sebab pemanfaatan anggaran untuk puspa Agro untuk kepentingan masyarakat luas. Dana modal sekitar Rp550 miliar itu belum tentu diikuti langsung ke dampak bagi masyarakat. “Puspa Agro memang (pemanfaatan bagi masyakat) belum tebal, tapi sudah menjadi tempat bertemunya pedagang dan pembeli sudah jalan. Pasar grosirnya belum jalan, karena kultur masyarakat kita belum ke situ,” cetus Pakde Karwo ini. (gt)
Puspa Agro dan PKL
| 03
Suasana Pasar Minggu di Pusa Agro
PKL pun Dirangkul, Fasilitas Gratis KEBERADAAN Puspa Agro tidak hanya membantu mendistribusikan hasil panen petanin ke dalam maupun luar kota hingga ke pasar modern. Tapi, pasar induk agrobis ini juga merangkul Pedagang Kaki Lima (PKL). Setelah melakukan penertiban terhadap puluhan PKL mitra binaan yang sebelumnya mangkal di pintu gerbang Puspa Agro dan sekitarnya, mulai Januari 2015, pihaknya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berjualan di area Puspa Agro secara gratis. Program “Pasar Minggu” ini digelar setiap hari Minggu mulai pukul 06.00 WIB. Lokasi yang di-
siapkan, di sepanjang jalan masuk pasar induk sisi selatan. Berbagai produk kebutuhan sehari-hari masyarakat, mulai sembako, sandang, dan aneka kuliner akan tumplek bleg di “Pasar Mingu”. Aneka hiburan rakyat, serta unjuk ekspresi komunitas akan melengkapi “Pasar Minggu” ini. Bahkan, setiap Minggu pagi , masyarakat juga bisa melakukan senam bareng dengan ratusan pesenam di area yang telah disiapkan. Andri, salah seorang PKL yang berdagang pakaian anak mengaku senang dengan yang dilakukan Puspa Agro. “Jujur saya senang dengan adanya
program ini, saya kira setelah ditertibkan kami tidak boleh berjualan lagi di sini. Ternyata, kita dirangfkul dan diijinkan untuk berjualan di area Puspa Agro,” terangnya. Bapak satu anak iini mengaku, persyaratan dari Puspa Agro juga tidak memberatkan. “Cuma diminta menyerahkan foto copy KTP saat mendaftar. Itu saja,” ucapnya. Sementara itu, menurut pengakuan warga setempat, dengan adanya program Pasar Minggu di area Puspa Agro ini sangat baik. “Setelah senam bareng, kami bisa belanja di sini. Saya harap program ini bisa berkelanjutan,” kata ibu tiga anak ini. (isk)
Mengelola Pasar Lelang Komoditas PASAR Lelang Komoditas (PLK) resmi dikelola PT Puspa Agro. Pengembangan PLK dimaksudkan untuk memperpendek mata rantai perdagangan komoditas pertanian. Tujuan lainnya, memberikan kepastian harga, kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan serta cara penyimpanan produk pertanian dengan biaya rendah. PLK juga bertujuan mengubah pola pikir petani agar menjadi lebih modern dan memiliki visi sebagai pengusaha. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Sutriono Edi, mengatakan, pengembangan PLK dimaksudkan untuk memperpendek mata rantai perdagangan komoditas pertanian. “Kami ingin mengubah pola pikir petani yang sederhana menjadi modern. Yakni, petani pekerja menjadi petani pengusaha,” ucapnya. Sementyara itu, khusus menghadapi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Sutriono meminta Puspa Agro memberdayakan petani dan terus memperluas serta memperkuat jaringan pasar. Selain itu, terus memperluas akses pemasaran hasil panen petani dan menghasilkan komoditas yang berkualitas. Dikatakan lebih lanjut, PLK ingin menciptakan insentif bagi peningkatan
produksi dan mutu komoditas hasil pertanian. Dengan adanya PLK, diharapkan tercipta transparansi harga yang wajar, sehingga petani dapat merencanakan pola budidaya tanam. “Dengan demikian, petani lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitasnya,” ucapnya. “Revitalisasi PLK kini lebih mengedepankan kemandirian dan profesionalisme. Diharapkan, revitalisasi ini akan membentuk lembaga penyelenggara PLK yang mampu melihat peluang bisnis dalam mengembangkan pasar lelang sebagai suatu unit bisnis yang mendukung pemasaran komoditas di Indonesia,” tuturnya. Acara peresmian Puspa Agro sebagai penyelenggara PLK ditandai dengan serah terima kewenangan pengelolaan dari Kementerian Perdagangan kepada PT Puspa Agro. Secara simbolik, proses serah terima dilakukan oleh Kepala Biro Pasar Fisik dan Jasa, Kementerian Perdagangan, Retno Rukmawati bersama Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muhibbudin. Retno mengatakan, serah terima kewenangan ini ditujukan agar pengelelolaan PLK lebih mandiri dan profesional. “Kalau masih ditangani pemerintah, pembiayaannya menggunakan APBD dan tentu terbatas, karena
Transaksi Pengunjung dan Pedagang di Area Puspa Agro
ada koridor tertentu yang tidak boleh dilewati,” tuturnya. Meski begitu, jelas Retno, pihaknya tetap akan melakukan pembinaan dan pengawasan untuk memantau perkembangan PLK. Salah satunya, pihaknya akan memantau sistem penjaminan yang bertujuan mengurangi resiko terjadinya gagal serah atau gagal bayar. “Dalam pelaksanaanya, setiap penjual dan pembeli diwajibkan menyerahkan sejumlah dana atau barang sebagai jaminan sebelum melakukan transaksi,”
ujar perempuan berkacamata ini. Untuk diketahui, nilai transaksi PLK secara nasional pada periode Januari-November 2014 tercatat sebesar Rp 693,7 miliar. Untuk Jawa Timur, nilai transaksi PLK pada 2014 tercatat sebesar Rp 180,7 miliar. Lima jenis komoditas yang mempunyai nilai transaksi terbesar di Jawa Timur adalah sapi sebesar Rp 50,2 miliar, beras Rp 41,6 miliar, cabe Rp 11,2 miliar, kentang Rp 9,9 miliar dan jagung senilai Rp 9,3 miliar. (isk)
04 |
Puspa Agro dan MEA
Setelah melalui proses pemilahan, hasil panen petani siap dipasarkan di pasar modern untuk memperkuat jaringan pasar
Hadapi MEA, Perkuat Jaringan Pasar
KEBERADAAN pasar induk agrobis Puspa Agro tak hanya menyerap dan memberikan nilai tambah hasil panen petani, PT Puspa Agro juga memperkuat jaringan pasar sebagai antisipasi menghadapi MEA 2015. Upaya memperluas akses untuk memasarkan hasil panen petani dan petambak ini juga diimbangi dengan menghasilkan komoditas yang berkualitas. “Dengan demikian, begitu pasar bebas diberlakukan, petani Jatim tidak hanya jadi penonton. Sebaliknya mampu bersaing dengan kemungkinan gempuran produk impor,� kata Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. Untuk menjalankan fungsi itu, Puspa Agro memperkuat lini divisi Trading House yang terus bergerak dan bermitra dengan kelompok-kelompok tani di sentra-sentra produksi. Selanjutnya, setelah dilakukan pemilahan berdasar kualitas dan pengemasan, komoditas pilihan itu didistribusikan ke pasar-pasar modern, pabrikan atau perusahaan olahan, bahkan untuk memenuhi pasar ekspor. Sementara, sebagian petani, peternak, hingga nelayan di Jatim kini mulai merasakan dan menikmati nilai tambah atas hasil panen mereka yang rata mencapai 25 sampai dengan 30 persen. Sebab, hasil panen para petani tersebut kini mulai banyak diserap pasar modern serta industri pengolahan. Saat ini Puspa Agro berhasil memasarkan aneka komoditas pertanian asal Jatim ke buyer langsung, seperti supermarket berskala nasional yakni Carrefour, hingga perusahaan katering besar yang melayani perusahaan tambang dan pengeboran minyak, serta industri pengolahan makanan dan minuman. Tentang komitmen Puspa Agro untuk meningkatkan nilai tambah petani dapat dicontohkan sebagai berikut. Buah semangka yang biasanya dijual petani ke tengkulak hanya Rp 2.300/kg, Puspa Agro berani membeli dengan harga Rp 4.500/kg. Artinya petani mendapat nilai tambah 29 persen. Kemudian oleh Puspa Agro, komoditas itu dijual ke end user dengan harga Rp 5.304/kg. Sejak Februari hingga September 2014, total aneka buah dan sayur yang dipasok ke gerai-gerai Carrefour di Jatim sekitar 168 ton. Selain ke Carrefour, sejak September lalu Puspa Agro juga dipercaya perusahaan catering, yakni PT Indocater untuk memasok kebutuhan ikan laut dan ikan tambak. Dalam rentang waktu tersebut, telah dipasok sebanyak 14,3 ton atau setara dengan Rp1,8 miliar. Puspa Agro juga memasok semangka, melon, dan jeruk
masing-masing 4 ton pada periode yang sama ke perusahaan berskala nasional yang banyak melayani perusahaan-perusahaan pertambangan dan pengeboran minyak di kawasan Indonesia Tengah dan Timur tersebut. Tidak hanya itu, Puspa Agro juga memasok kebutuhan bahan baku kopi untuk industri pengolahan kopi PT Indokom. Untuk maksud ini, Puspa Agro menyerap kopi dari hasil panen para petani di Jember. Dalam periode Juni-September 2014, sebanyak 364 ton kopi para petani yang tergagung dalam beberapa kelompok tani sudah terserap dan didistribusikan ke pabrikan. (ist)
Puspa Agro dan Pasar Modern
Buka Akses ke Carefour
| 05
Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibbudin memperlihatkan hasil panen petani yang masuk ke pasar modern.
PT Puspa Agro terus mengembangkan nilai tambah hasil panen petani di Jawa Timur (Jatim), selain di pasar tradisional, pihaknya mulai membuka akses memasukkan hasil panen petani ke sejumlah ke pasar modern. Produk petani Jatim, khususnya buah dan sayur-mayur berlabel Puspa Agro, bisa didapatkan dapatkan di gerai Carrefour di seluruh wilayah Surabaya. Pengembangan terus dilakukan hingga menjangkau seluruh counter pasar modern lainnya di seluruh Jatim. Karena itu, PT Puspa Agro membentuk Divisi Traiding House, kinerja divisi ini untuk menyerap hasil panen petani dan memasarkannya ke pasar modern guna meningkatkan nilai tambah petani. “Divisi Traiding House dibentuk untuk meningkatkan rata-rata nilai tambah yang diperoleh petani dari program ini mencapai 25 hingga 30 persen,” kata Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibbudin.
Sebelum masuk ke gerai-gerai pasar modern, aneka produk buah dan sayur itu dihimpun dari para petani penghasil di berbagai daerah di Jatim, di antaranya Kediri, Blitar, Batu, Malang, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan, Lumajang, Jember, dan beberapa daerah lainnya. Dari sentra-sentra produksi tersebut, komoditas para petani dihimpun di pasar induk Puspa Agro. Oleh bagian trading house, komoditas itu lalu disortir dan grading. Setelah dipilah sesuai dengan gradenya, tahap terakhir lalu dikemas dengan label Puspa Agro. Dipastikan, aneka produk buah dan sayur yang dikirim ke gerai-gerai pasar modern adalah produk dengan kualitas terbaik. Selanjutnya, hasil panen buah dan sayuran dari beberapa petani daerah di Jatim dipasarkan di gerai Carefour yang ada di Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Jember dan Banyuwangi. “Ada 50 item buah dan sayur yang kini diserap dari petani kemudian dipasarkan di gerai-gerai Carefour
Hasil panen petani yang telah dipilah siap memasuki gerai Carefour
dengan label Puspa Agro. Hasil panen petani kami beli lebih tinggi, misal, nanas madu dari petani RP 6 ribu, kita beli Rp 7 ribu. Dan pembelian hasil panen petani itu kita bayar tunai,” ungkapnya. Setelah berhasil menyerap dan memasarkan hasil panen petani berupa sayur dan buah, lanjut dia, Puspa Agro mengembangkan dengan menggarap sektor perikanan dan hasil perkebunan. “Kita harap, ke depan peran tersebut bisa terus ditingkatkan sehingga ada kepastian hasil panen petani bisa terserap pasar dengan harga yang bagus,” tuturnya. Sementara itu, untuk komoditas hasil perkebunan, Puspo Argo baru menyerap kopi dari para petani dan kelompok petani di Jember. Kopi yang dihimpun dari petani, didistribusikan ke pabrikan yang selama ini menjadikan kopi sebagai bahan baku utama. “Selama Juni hingga September tahun lalu, Puspa Agro berhasil menyerap kopi para petani sebesar 364 ton dengan nilai Rp 7 miliar,” pungkasnya. (*)
06 |
Puspa Agro Keliling Dunia
Jahe Puspa Agro Melenggang ke India
Cahyono: Saya Dapat Order 4.050 Ton (150 Kontainer 40 Feet)
TRANSAKSI komoditas Pasar Induk Modern Agrobisnis Puspa Agro menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hasil panen petani tak hanya “membanjiri” pasar lokal dan antar pulau. Tapi sudah menembus ke beberapa negara tetangga. Salah satu komoditas yang menjadi favorit yaitu jahe gajah, hasil panen para petani yang ditampung di Puspa Agro ini telah melenggang ke Bangladesh, Pakistan, Dubai dan India. Eksportir jahe gajah, Cahyono, mengaku, hingga Desember 2014, ia mendapat order sebanyak 150 kontener (40 feet) @ 27 ton. Dengan demikian, proyeksi ekspor jahe gajah yang ia lakukan hinga akhir tahun 2014 mencapai 4.050 ton dengan tujuan ke Bangladesh dan India. “Permintaan jahe di luar negeri sangat besar. Sampai-sampai saya kerepotan cari barang. Melihat potensi ini, saya akan mengembankan pasar ekspor ke kawasan Eropa,” ungkap Cahyono yang menjadikan Puspa Agro sebagai base camp. Sementara itu, untuk memenuhi pasar ekspor, ia bekerja sama dengan para petani di sentra-sentra produksi jahe di beberapa kota di Jawa Timur (Jatim), di antaranya Kota Malang, Ponorogo, Lumajang, Bondowoso dan Banyuwangi. Dari para petani, komoditas jahe itu dihimpun di Puspa Agro, dibersihkan, di-grading sesuai spesifikasi yang diminta buyers di luar negeri, sebelum akhirnya dipacking untuk dikirim melalui kontainer. Pelaku ekportir lain juga menyatakan hal serupa, ia juga menerima pesanan jahe asal Jatim dalam jumlah banyak. “Kami siap menerima pasokan jahe gajah dari para suppliyer untuk memenuhi permintaan pasar
Jahe siap diekpor ke beberapa negara
Salah seorang petani panen jahe gajah
ekspor yang luar biasa besarnya. Kita mendapat order sebesar 100 kontainer (40 feet) dengan total volume sekitar 2.700 ton,” terang Devi. Sebelumnya ekspor jahe gajah juga dilakukan Herry Prasetyo, palaku bisnis agro lainnya di Puspa Agro. Lewat bendera Exotic Tropical Rainforest (ETR) memberangkatkan jahe gajah juga ke Bangladesh. Dari negera tersebut, ia menerima order sebanyak 10 kontener atau 270 ton. Herry menambahkan, dari Puspa Agro, ETR selama ini memang spesialis dan konsisten mengekspor sejumlah komodias hasil bumi atau rempah-rempah. Di antaranya kemiri, pinang, kayu manis, kentang, dan jahe. Adapun negara tujuannya, selain Ban-
gladesh, adalah Malaysia, Singapura, dan beberapa negara di Asia Selatan. Sementara itu, Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin, mengatakan, akan terus mengembangkan fungsi ekonomi dan bisnisnya sebagai pusat transaksi komoditas agro. Karena itu, pihaknya juga terus memfasilitasi dan membuka akses pasar kepada para petani dan pedagang yang selama ini berbisnis di Puspa Agro. “Secara bertahap, komoditas yang masuk ke pasar ekspor terus bertambah. Ini membuktikan, bahwa peran ekonomi Puspa Agro sudah bisa memberikan manfaat kepada para petani dan pedagang dan dunia bisnis agro pada umumnya,” tuturnya. (nyos)
PTPN XII dan Puspa Agro
| 07
Dirut PT Rolas Nusantara Mandiri, Khoirul Amal Adi saat memberikan tumpeng pada Dirut PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin
Ekspansi ke Jemundo, Sewa 2 Kios dan 7 Lapak
PTPN XII, lewat anak perusahaannya, PT Rolas Nusantara Mandiri, mengembangkan sayap bisnisnya di Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo. Produsen hasil perkebunan ini menyewa dua unit kios dan delapan lapak di pasar induk modern ini. Ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan Dirut PT Rolas Nusantara Mandiri, Khoirul Amal Adi dan diberikan kepada Dirut PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin, Dirut PT Rolas Nusantara Mandiri, Khoirul Amal Adi, mengatakan, PTPN XII siap mengembangkan bisnisnya dengan cara mendekatkan kantor dan gudangnya ke sasaran pasarnya. Dari Puspa Agro, sejumlah produk andalan Rolas, seperti kopi, teh, air mineral dalam kemasan, dan buah segar siap memasuki pasar-pasar di Jawa Timur.
Menurutnya, keberadaan kantor pemasaran dan gudang di Puspa Agro akan memaksimalkan pemasaran produk-produk Rolas. Sebab, dengan makin dekatnya lokasi Rolas ke kantung-kantung konsumen, laju distribusi bisa dilakukan lebih cepat, karena jaraknya yang lebih pendek. Pada gilirannya kinerja perusahaan, khususnya bagian pemasaran bisa mengoptimal omzet penjualan. “Kami berharap, dibukanya kantor dan gudang di Puspa Agro ini, kami bisa memaksimalkan layanan ke konsumen sekaligus bias melakukan ekspansi pasar,” ujarnya. Dirut PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin menambahkan, pihaknya membuka diri untuk para pelaku bisnis agro, termasuk kepada Rolas. Ia berharap, masuknya Rolas ke Puspa Agro akan lebih
menggairahkan aktivitas pasar induk ini. Sinergi Rolas selaku BUMN dan Puspa Agro (BUMD) bisa menginspirasi perusahaan lain untuk bergabung di pasar induk ini. “Mudah-mudahan, yang lain segera bergabung juga. Sebab ke depan pasar induk ini kami yakini menjadi sentra perdagangan produk agro yang luar biasa,”. Sekedar diketahui, PTPN XII melakukan ekspansi pada Febriuari 2014, di Puspa Agro, Rolas menyewa dua unit kios masing-masing berukuran 3 x 5 meter. Kedua unit kios ini untuk kantor pemasaran dan display produk-produk Rolas. Selain itu, Rolas juga menyewa delapan lapak masing-masing berukuran 4 x 6 meter di area gedung buah. Dengan demikian, total lapak yang disewa untuk gudang ini berluas 192 m2. (ist, mq)
08 |
Perkebunan
Petani kakao usai memanen dan menjemur hasil panen di kebun kakao
Petani Kakao Jatim Harus “Beraksi”
PETANI Kakao di Jawa Timur (Jatim) harus “beraksi”. Ini setelah Kementerian Perindustrian RI menetapkan industri pengolahan kakao sebagai salah satu industri prioritas. Konsumsi atau produksi Indonesia saat ini masih relatif rendah dengan rata-rata 0,6 kg perkapita pertahun, ini jauh lebih rendah dibanding dengan konsumsi negara Eropa yang lebih dari 8 kg perkapita pertahun. Demikian dikatakan Menteri Perindustrian, Saleh Husin. “Industri pengolahan kakao mempunyai peranan penting dalam peningkatan devisa dan peningkatan ekonomi. Untuk itu, Kementerian Perindustrian telah menetapkan industri pengolahan kakao sebagai salah satu industri prioritas untuk dikembangkan melalui hilirisasi.Dalam pengembangan perkakaoan nasional, lanjut dia, pemerintah telah memberikan berbagai fasilitas melalui paket kebijakan,” ungkapnya. Paket kebijaka itu antara lain pembebasan bea masuk atas pengimporan mesin, barang dan bahan, bea keluar biji kakao dalam rangka menjamin pasokan bahan baku biji kakao di dalam negeri.
Pengurangan pajak penghasilan (PPh) bagi investasi baru maupun perluasan di bidang industri pengolahan kakao dan fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidangbidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu, dan pemberian fasilitas pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan dengan persyaratan merupakan industri pionir, rencana penanaman modal Rp 1 Triliun dan telah berproduksi secara komersial. Berbagai fasilitas ini telah memberikan dampak yang cukup signifikan dalam mendorong perkembangan industri pengolahan kakao di tanah air. Ini bisa dilihat masuknya beberapa investor di bidang industri pengolahan kakao seperti PT Cargill Indonesia yang berinvestasi di Gresik, Jawa Timur . Industri itu menggunakan 70.000 MT (Metrik Ton) biji kakao untuk memproduksi cocoa liquor, cocoa butter dan cocoa powder dengan nilai investasi lebih dari 100 juta dolla AS. “Dengan adanya pendirian pabrik itu, dapat mendorong diversifikasi produk olahan kakao sehingga mendorong peningkatan konsumsi cokelat di Indonesia,” pungkasnya. (*)
Pertanian
| 09
Petani saat menyiangi sawah dalam memperkuat sektor pertanian
Hadapi MEA, Jatim Perkuat Pertanian SELAIN Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pendidikan, menghadapi Masyrakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Jawa Timur (Jatim) juga memperkuat sektor pertanian. Perkuatan pertanian menjadi sektor yang penting dalam menghadapi MEA 2015 karena berkaitan erat dengan ketahanan pangan dari daerah tersebut, sedangkan petani adalah ujung tombak terwujudnya swasembada pangan. Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, mengatakan, cara untuk mewujudkan swasembada pangan yakni bersama-sama mengangkat nasib
petani, kepala desa jangan mengijinkan jika ada tanah di desanya yang akan dijual tanpa alasan jelas, apalagi tanah subur yang dialihkan jadi lokasi industri. “Lindungilah para petani. Pemerintah harus memiliki kebijakan yang pro terhadap pertanian dan petani,” ucap wagub Jatim yang akrab disapa Gus Ipul. Sementara itu, terkait dengan penguatan pasar dalam menghadapi MEA 2015, pasar induk agrobis melakukan upaya memperluas akses untuk memasarkan hasil panen petani ke pasar lokal hingga pasar modern, serta luar Pulau Jawa. Karena itu, Puspa Agro memperkuat lini divisi
Trading House yang terus bergerak dan bermitra dengan kelompok-kelompok tani di sentra-sentra produksi. Selanjutnya, setelah dilakukan pemilahan berdasar kualitas dan pengemasan, komoditas pilihan itu didistribusikan ke pasar-pasar modern, pabrikan atau perusahaan olahan, bahkan untuk memenuhi pasar ekspor. “Dengan demikian, begitu pasar bebas diberlakukan, petani Jatim tidak hanya jadi penonton. Sebaliknya mampu bersaing dengan kemungkinan gempuran produk impor,” kata Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. (*)
10 |
Tip dan Trik
Cara Menanam Buah Naga
BUAH naga merupakan tanaman yang tergolong mudah dalam penanamannya. Tidak membutuhkan teknik khusus agar bisa menanam buah naga ini. Pada umumya, tanaman buah naga yang sering ditanam adalah buah naga yang memiliki warna kulit merah dan pada bagian dagingnya berwarna putih dengan biji-biji halus berwarna hitam. Ada beberapa cara menanam buah naga yang bisa Anda lakukan dirumah. Jika Anda ingin menikmati buah naga secara gratis tanpa harus membelinya, maka Anda dapat menanam buah naga pada pot yang sekaligus dapat Anda jadikan sebagai hiasan di depan rumah. Caranya: Siapkan pot terlebih dahulu, Ada beberapa macam jenis pot yang tersedia di pasaran mulai dari pot bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Namun untuk menanam buah naga, Anda dapat memakai pot yang terbuat dari bahan tanah liat, karena buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastis dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Semakin besar ukuran pot maka akan semakin baik, Anda dapat menggunakan pot dengan minimal diameter 40cm. Siapkan tiang panjatan, karena buah naga membutuhkan tiang penopang untuk menahan beberapa cabang produksi agar tidak roboh. Tiang ini nantinya akan dililit oleh beberapa pohon buah naga pada saat penanaman pertama. Cari tiang panjatan yang kuat, bisa terbuat dari besi atau kayu yang kokoh. Menyiapkan media tanam, Anda dapat menyiapkan media untuk menanam buah naga yaitu pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Setelah semuanya siap, Anda dapat menyiramnya dengan air sampai kondisi jenuh. Biarkan kurang lebih sehari semalaman sebelum Anda mulai menanam buah naga. Pemilihan dan penanaman bibit, Anda dapat memilih bibit dari batang yang besar dan sudah tua dan pastikan bibit tersebut bebas dari penyakit. Bibit buah naga biasanya memiliki panjang ideal 30 cm dan kemudian ditanam pada pot dengan kedalaman 10 cm. Setelah Anda menanam buah naga tekan-tekan sedikit tanah sekitar bibit agar tidak mudah roboh. Selanjutnya siram dengan air dan letakkan pot ditempat terbuka yang terkena sinar matahari secara langsung. Masalah yang SeringTerjadi Saat Menanam Buah Naga Setiap budidaya tanaman memang selalu ada hambatan atau masalah ayng terjadi, baik dari proses menanam hingga perawatan saat terjadi pembuahan. Berikut ini beberapa masalah yang sering terjadi saat menanam buah naga dan cara
mengatasinya. Tunas atau batang buah naga pertumbuhannya lambat dan lama. Buah naga lama berbuah. Buah naga berbunga tapi tidak pernah jadi buah. Saat berbuah selalu gagal karena busuk dan gugur. Cara Pemupukan Agar Tunas Buah Naga Cepat Tumbuh dan Panjang Untuk mempercepat proses tumbuhnya tunas buah naga, maka pemukupan harus Anda lakukan. Jika Anda menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang, maka pupuk yang tepat adalah pupuk dari kotoran ayam. Namun jika Anda menggunakan pupuk kemasan, sebaiknya pilihlah yang mengandung unsur N lebih tinggi dari pada P dan K. Cara Pemupukan Buah Naga Agar Cepat Berbuah Pemupukan ini bisa Anda lakukan ketika buah naga sudah tumbuh dewasa. Jika Anda menggunakan pupuk kandang, maka pupuk yang tepat adalah pupuk dari kotoran kambing. Atau jika menggunakan pupuk kemasan, carilah pupuk yang memiliki unsu P lebih tinggi dari pada N. Cara Mengatasi Buah Naga yang Gagal Berbuah Buah naga membutuhkan penyerbukan agar bunga dapat berbuah. Jika tidak ada lebah penyerbukan bunga, maka penyerbukan manual harus dilakukan dengan cara mengawinkan bunga buah naga. Sedangkan untuk mengatasi busuk dan gugur pada bunga, maka dapat diberikan KNO3 saat mulai muncul bakal bunga. Gunakan Pupuk Kandang yang Kering Untuk penggunaan pupuk kandang, sebaiknya gunakan pupuk kandang yang telah kering atau matang. Akan lebih baik lagi jika difermentasi lebih dulu. Kini Anda sudah memiliki tanaman buah naga di halaman rumah. Kini yang harus Anda lakukan adalah perawatan dan pemeliharaan tanaman buah naga agar dapat berkembang dengan baik. Yang harus Anda perhatikan adalah pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan. Pastikan juga bibit buah naga menempel pada tiang penyangga dengan cara mengikatnya menggunakan tali rafia atau kawat. Jangan mengikat terlalu kencang agar tidak berpengaruh terhadap pertumbuhannya saat menjadi besar. Untuk menanam buah naga pada media terbuka seperti pada sawah atau kebun tidaklah jauh berbeda dengan cara diatas. Selamat mencoba..(ist, gog)