Edisi XII, 25 Juli - 10 Agustus 2015
Perlawanan terhadap Produk Impor
2025, Target Kuasai Pasar Agrobis TAHUN 2025, Puspa Agro menarget dapat menguasai pasar agrobis di Indonesia. Ini merupakan keinginan Erlangga Satriagung selaku Momisaris PT Puspa Agro. “Pada tahun 2025 kita target Puspa Agro akan menguasai pasar agrobis
di Indonesia. Untuk mencapai target itu kita terus berupaya melakukan pengembangan sekaliogus inovasi di bidang usaha ini. Kami yakin, bila kinerja sejalan maka target tersebut dapat terpenuhi,” jelasnya. nBaca Hal ... 2
Erlangga Satriagung
Lima Langkah Pasti Hadapi MEA Dan Gempuran Produk Impor dengan Strategi Edukasi LANGKAH-langkah Puspa Agro dalam menghadapi MEA 2015 dan gempuran produk impor semakin matang. Pasar induk moderen yang terletak di kawasan Jemundo ini pun telah menyiapkan lima strategi. Strategi yang pertama yaitu siap melakukan edukasi pada petani di Jawa Timur (Jatim). Langkah ini dilakukan agar kualitas hasil panen memiliki kualitas yang sejajar dengan produk negara-negara Asean lainnya. Di sisi lain, ini merupakan salah satu strategi pasar induk modern dalam menghadapi MEA 2015. nBaca Hal ... 2
Kemacetan Harus Segera Diatasi
“Manisnya” Omzet si Sawo Jumbo
nBaca Hal ... 3
nBaca Hal ... 4
Trading House
| 02 LIMA LANGKAH:
Sambungan dari Hal 1
Edukasi yang dilakukan itu berupa cara peningkatan teknik pertanian.”Sehinga pertanian kita dapat bersaing dengan produk holtikultura negara-negara ASEAN lain. Puspa Agro siap melakukan edukasi pada petani melalui Trade House Division,” kata Direktur Puspa Agro Abdullah Muchibuddin. Selain edukasi, lanjut dia, kemampuan untuk melakukan gradding, atau pemilahan juga harus dipahami petani berdasarkan referensi yang berlaku secara internasional. Minimal untuk tingkat Asean harus terlebih dahulu dipahami. Karena dengan kemampuan gradding atau memilah maka produk pertanian itu akan dibagi-bagi dalam kwalitas yang berbeda-beda. Ini juga harus mampu dilakukan para petani kita sebelum memasuki pasar bebas MEA 2015. Kedua, dengan meningkatkan taraf hidup petani dengan membeli hasil panen dengan harga yang yang berkeadilan. PT Puspa Agro juga memperluas pasar petani.Upaya ini juga dibarengi dengan terus menghasilkan komoditas yang berkualitas. Hal ini dimaksudkan mengimbangi mulai berlakunya pasar bebas ASEAN. Sementara untuk merespon tren naiknya permintaan akan hasil perikanan, Puspa Agro tengah menyiapkan pembangunan sarana pemprosesan (processing) ikan yang akan melengkapi cold storage yang sudah ada. Dengan sarana ini, kelak diharapkan produk nelayan/petambak tidak saja memenuhi pasar dalam negeri atau antarpulau, tetapi diproyeksikan masuk ke pasar internasional (ekspor). Sebab, sarana processing ikan ini akan dibangun sesuai standar untuk pasar ekspor,. Strategi ketiga, yaitu jelang dilaksanakannya Asean Free Trade Area (AFTA) 2016, Puspa Agro akan berkonsentrasi untuk melakukan sertifikasi pada semua produk yang dikelola selama ini. Termasuk berbagai usaha trading. Pasar induk ini dipastikan bakal berkonsentrasi untuk melaksanakan sertifikasi pada semua
Susunan Pengelola: Penasihat/Pengarah: Erlangga Satriagung Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi dan Penanggungjawab; Gatot Bibit Bibiono Redaktur Pelaksana; Iskandar Redaktur Ardy Abimanyu Reporter; Andriya Pitupulu Anggraeni Widakdo Fotographer: Iksan Sasmito Teknologi Informasi: Nana Firdaus Design & Layout Firman
produk yang dikelola selama ini, termasuk berbagai usaha trading, dalam rangka menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA) tahun 2016 mendatang. “Kami sebenarnya sudah melakukan sertifikasi itu. Ada sejumlah produk atau komoditi yang kami kelola telah memiliki sertifikasi internasional. Tetapi hingga hari ini memang tidak terekspose media maupun diketahui masyarakat luas. Tahun ini kami harapkan upaya sertifikasi itu dapat kami lalui menjelang AFTA 2016 nanti,” tutur Direktur Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. Ia menyebutkan bahwa sejumlah komoditi buah-buahan yang dikelola Puspa Agro memang sudah bersertifikasi. Hanya saja para distributor itu enggan menempelkan sertifikasi tersebut. “Kalau yang pernah kami tanyakan langsung ke distributor dan para petani, penempelan bukti sertifikasi itu tidak berpengaruh bagi konsumen,”. Tetapi, kata dia, anggapan itu harus segera ditepis lantaran kedepan nanti, apalagi memasuki AFTA 2016, sertifikasi itu menjadi sangat penting dan dibutuhkan untuk memasarkan produk-produk yang ada dapat memasuki pasar global. “Ini harus disampaikan pada distributor dan petani. Agar mereka memahami betapa penting sertifikasi itu,” tegasnya. Manajemen Puspa Agro memfasilitasi petani hidroponik melalui Koperasi Petani Hidroponik Jawa Timur untuk pengembangan budi daya sayur dengan sistem hidroponik ini. Pada tahap pertama pihaknya menyiapkan lahan
seluas 800 m2. Pola ini akan terus dikembangkan sesuai tuntutan pasar. “Kami akan terus men-support pengembangan mitra binaan lewat koperasi yang ada. Termasuk membantu mencarikan akses pasarnya,” ujarnya. Langkah kelima, yaitu menjadikan Puspa Agro sebagai green market terbesar dan terlengkap di Jatim. Ia menuturkan, bahwa Green market sekarang ini sudha menjadi trend di seluruh dunia. “Bahkan di negara tetangga seperti Thailand misalnya, pengelolaan sampah pada sentra-sentra pasar sangat maju,” ucapnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, pada Februari 2015, Puspa Agro direncanakan menandatangi MoU kerjasama pengelolaan sampah pasar dengan lembaga dari Swiss FORWARD EAWAG-Sandec. Program kerjasama ini akan berlangsung mulai 2015 sampai dengan pertengahan tahun 2017. Program ini berupa riset metode pengelolaan sampah. Pihak FORWARD EAWAG-Sandec berinvestasi memodifikasi bangunana lahan komposting untuk beberapa metode pengelolaan sampah pasar. “Dengan menggandeng operator dari Swiss kami akan berupaya melakukan riset sekaligus membuat metode pengelolaan sampah. Dan pihak Swiss memodifikasi bangunan lahan komposting atau rumah kompos yang ada untuk mengembangkan pengelolaan sampah menjadi lebih modern,” tuturnya. (isa)
2025:
masuk dan keluar di Puspa Agro yang selalu padat,” ucapnya. Sementara itu, agar hasil panen petani diminati pasar retail moderen, Puspa Agro telah memiliki usaha pengepakan produk pertanian sendiri. Sehingga produk yang dijual lebih mahal dan higienis sehingga lebih diminati konsumen. “Kami terus memastikan tak ada produk impor yang dijual di tempat kami, sehingga petani Jatim yang menjadi mitra kami benar-benar terlindungi. Dan secara bertahap kami juga mampu menguasi pasar di berbagai provinsi diluar Jatim dan Indonesia,” jelasnya. (owo)
Sambungan dari Hal 1
Target yang dicanangkan itupun tak mainmain, tahun ini saja, Puspa Agro mulai mengawali dengan perdagangan antar pulau dan mengembangkan berbagai sentra agrobis di luar pertanian, seperti ikan laut dan ikan air tawar. “Tahun depan, untuk ikan kami mampu mengirim antara empat puluh sampai lima puluh kontainer produk ikan kemasan setiap harinya. Saat ini, kami hanya terkendala akses
Petani Jambu Apel Lirik Puspa Agro SALAH seorang petani jambu apel mulai melirik Puspa Agro. Ia berencana memasok hasil panen ke pasar induk moderen, sebab, hasil panen buah di kebunnya memiliki grade A.“Buah yang akan kita memiliki grade A. Buah yang memilii kualitas terbaik diukur dengan empat jari. Bila bagian bawah buah selebar empat jari tangan orang dewasa, berarti jambu apel itu masuk dalam Grade A. Karen kita, saya mulai melirik untuk memasok hasil panen ke Puspa Agro,” ungkap Rahmat Hardianto Panen hampir bisa dilakukan setiap minggunya itu tak lain dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan. “Kita lebih menggunakan perawatan secara alami, baik itu ekosistem serta penunjang lainnya. Inilah yang kita namakan teknologi ramah lingkungan. Dantentunya tak menggunakan pestisida untuk mengusir hama,” jelasnya. Di sisi lain, guna menjaga buah dari serangan lalat buah, ia menenam tanaman barier. “Untuk tanaman barier ini kita gunakan ketumbar, sebab tanaman yang satu ini tidak disukai lalat buah. Aroma tanaman ketumbar ini dapat mengusir lalat buah yang kerap menyerang jambu kristal. Sementara, untuk tanah melakukan pemuliaan dari farmentasi kotoran kambing dan ziiolit yang ditaburkan setiap satu bulan sekali,” tuturnya. Sementara itu, agar dapat diterima pasar premium, yaitu masuk ke pasar ritel, ia mengemas buah yang telah dipanen. Pengemasan itu pun dilakukan dengan cara tradisional. “Bukan mesin atau alat, yang utama buah ini dapat terlindung. Kita cukp menggunakan alat tradional untuk mengemas buah jambu kristal
ini sebelum dikirim ke pasar ritel,” terangnya. Ia mengaku, potensi pasar jambu kristal ini cukup besar, sebab belum banyak pesaing yang masuk ke market ini. “Apalagi sasaran kita masuk ke konsumen menengah dan menengah atas,”. Dalam waktu dekat ini, ia akan memasukkan hasil panen ke pasar induk moderen Puspa Agro, dengan harapan, hasil panen miliknya dan beberapa rekan petani di desa setempat dapat lebih terangkat lagi. “Kami berharap, bila hasil panen ini dapat diterima Puspa Agro dapat juga mengangkat petani jambu kristal di sini. Kami siap bekerjasama dengan Puspa Agro, sebab, hasil panen kita termasuk dalam Grade A,” pungkasnya. (pri)
Transportasi
“Kemacetan Harus Segera Diatasi !” KEMACETAN di Puspa Agro harus segera diatasi. Sampai saat ini pertigaan Taman Kletek dan belum adanya jalur khusus ke Puspa Agro sering kali dikeluhkan pedagang. Ketepatan waktu perputaran bisnis di Puspa Agro memiliki peran cukup sentral bagi pelaku usahanya. Kemacetan yang luar biasa itulah menjadi keluhan para pedagang. Demian ditegaskan Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin, saat ditemui di ruang kerjanya pekan ini. Ia menambahkan, sebenarnya, pemerintah daerah propinsi Jawa Timur melalui dinas PU Bina Marga Kabupaten Sidoarjo, sudah menjanjikan adanya pelebaran jalan dari pertigaan Kletek hingga menuju Puspa agro . Namun, itu belum juga terealisasi. “Jika tidak ada langkah cepat untuk mengatasi kemacetan parah di pertigaan Kletek menuju Puspa Agro ini, bisa dipastikan beberap bulan ke depan volume kemacetan akan semakin parah,” terangnya. Ia menandaskan, dengan beroperasinya pusat karantina ikan yang dikelolah kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), maka volume truk kontener pengangkut budidaya ikan dan segala jenis produknya yang melintas di jalan ini akan semakin tinggi. Pada pertengahan tahun 2015, sedikitnya 500 truk kontener produk perikanan akan masuk ke Puspa Agro. “Kita berharap akan segera ada langkah kongkrit dari pemerintah untuk mengurai kemacetan dan menjawab keluhan para pedagang ini,”.
Sekedar diketahui, dari pertigaan Kletek menuju pusat kelolah terpadu untuk produk unggulan pertanian, peternakan dan perikanan Jawa Timur yang berjarak 1,2 km, harus ditempuh sekitar satu jam. (dar)
Abdullah Muchibuddin
| 03
04 |
Sawo Jumbo
“Manisnya” Omzet si Sawo Jumbo BUAH berbentuk seperti telor ayam ini tak hanya mudah ditanam. Selaion memiliki rasa yang manis, omzet si sawo jumbo ini juga cukup menggiurkan. Bahkan, sawo berukuran hingga dua kali bola tenis ini bisa meraup omzet Rp 50 juta sebulan. Teguh, salah seorang pembudidaya sawo jumbo australia mulai merintis usaha penjualan bibit sawo jumbo sejak tahun 2008 lalu. Kini omzetnya mencapai Rp 50 juta per bulan. “Dari pendapatan bibit itu, saya mengantongi laba bersih 70 persen,” ucapnya. Ia mengungkapkan, bibit sawo jumbo australia membutuhkan perawatan yang ekstra hati-hati. karena, tanaman buah ini gampang stres. Akibatnya, bisa tidak berbuah atau cepat mati. Hanya, usaha pembibitan sawo termasuk sawo jumbo australia tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas. Dengan lahan setengah hektare saja, sudah bisa menampung 10.000 bibit. Dari 10.000 bibit itu, Bibit sawo jumbo australia sekitar 5.000 batang. Sisanya bibit sawo lain termasuk sawo varian mentimun. Bibit sawo jumbo australia memiliki tinggi mulai 80 centimeter (cm) hingga 100 cm. Untuk bibit yang berukuran 80 cm, Teguh membanderol dengan harga Rp 85.000 per batang. Sedang yang ukuran 100 cm dijual Rp 100.000 per batang. Prospek usaha pembibitan sawo jumbo australia masih cerah. Sebab, peminatnya sangat banyak. Terlebih, sawo jenis ini bisa ditanam di pekarangan rumah. “Peminat bibit sawo jumbo tersebar, mulai dari Lampung, Bandung, Bogor, Malang, hingga Papua,” ujarnya. Menurutnya, salah seorang pekebun yang membudidayakan sawo jumbo australia, untuk menghasilkan bibit sawo jumbo berkualitas bagus, awalnya petani harus menanam bibit sawo biasa di polybag sampai tinggi 15 sentimeter (cm). Setelah itu dilakukan okulasi dengan batang pohon sawo australia sehingga ketinggian menjadi 20 cm–30 cm. “Taruh bibit yang sudah diokulasi pada polybag ukuran 30 cm x 30 cm saja,” imbuhnya. Selanjutnya, beri pupuk kandang, pupuk bio organik cair super (BOCS) dan vitamin B1 berbentuk cairan untuk mempercepat pertumbuhan pohon. Hal ini supaya tanaman yang baru dilakukan penyambungan alias okulasi tidak layu. Proses selanjutnya adalah memperhatikan asupan gizi bibit sawo.
Bibit sawo jumbo harus mendapatkan sinar matahari selama 6 jam–8 jam dalam sehari. “Lakukan penyiraman sekali saja. Kalau dua kali bisa membuat akar bibit sawo busuk,” katanya. Cara penyiraman yang rutin juga bisa menangkal sarang semut yang biasanya bersemayam di akar-akar sawo, jika dibiarkan akar sawo akan dirusak semut. Jangan lupa, dalam tiga bulan bibit sawo harus diasupi pupuk B1 minimal sekali. Setelah berada di polybag selama satu tahun, sawo umumnya sudah mempunyai tinggi 80 cm sampai 1 meter. Kata Teguh, sebaiknya pindahkan pohon sawo ke lahan lebih luas jika sudah setinggi 1 meter. “Kalau belum, pohon bisa cepat layu dan mati,” terangnya. Bila perawatan dilakukan secara baik umumnya pada usia satu tahun setelah bibit ditanam pohon sawo jumbo sudah mampu berbuah. “Pada usia ini sudah bisa dijual ke para petani,” ungkapnya. Tapi jika perawatan kurang baik, pohon sawo jumbo baru bisa berbuah setelah berusia tiga tahun. Dia menjelaskan, kalau sudah berbuah normal, pohon sawo jumbo bisa memiliki 50 buah dengan berat sekitar 500 gram. Masa produktif sawo juga bisa sampai 10 tahun jika dirawat dengan baik. “Sawo biasanya tumbuh lebih baik jika ditanam di pekarangan rumah,” jelasnya. (kan)
Budidaya Sawo
Kiat Sukses Budidaya Sawo MENILIK dari omzet budidaya sawo, kurang rasanya jika kita tak ikut mencoba membudidayakan tanaman yang satu ini. Tanaman buah tropis yang mempunyai rasa manis, berkulit tipis, dan berbuah tebalakan tumbuh optimal di daerah yang beriklim basah sampai kering. Perawatan buah sawo juga mudah dan bisa dilakukan meski tanpa keahlian bercocok tanam yang mumpuni. Meski demikian, sebelum mencoba berbudidaya sawo, kita harus pandai memilih bibit. Pilih bibit yang berasal dari cangkokan atau sambungungan. Jika bibit berasal dari biji akan lambat menghasilkan buah. Pilih bibit yang sehat dengan daun segar berwarna hijau dan sempurna serta bebas hama penyakit. Cari cabang atau ranting yang bagus, mulus, dan sehat. Tanaman sawo dari biji berbuah pada umur 7 tahun. Ambil biji dan keringkan selama 3-7 hari. Simpan beberapa waktu dan tanam dengan media pasir setebal 10-15 cm kemudian tutup lagi dengan tanah setebal 1-2 cm. Siram untuk menjaga tanah agar lembab, setelah 7-15 hari maka biji akan berkecambah. Setelah panjang kecambah 2-5 mm dapat segera dipindahkan. Sedangkan untuk bibit cangkokan dipilih dari batang yang sudah berumur 3-6 bulan dengan diameter batang 0,3–0,7 cm. Jika bibit dari sambung pucuk ambillah batang dengan ketinggian 15-20 cm dari permukaan tanah, kemudian sayat membentuk huruf V sepanjang 3-5 cm. Sayat cabang sambungan sepanjang 4 cm sesuai ukurahn sayatan. Sambung dan ikat dengahn kantong plastik bening selama 10-15 hari. Bibit sambungan dan cangkokan bisa dipindahkan setelah umur 1,5-3,5 bulan. Penanaman, buatlah lubang dengan jarak tanam untuk sawo berukuran 12 m x 12 m. Buat lubang tanam dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Pisahkan tanah galian bagian atas sedalam 30 cm dan campur dengan pupuk kandang sebanyak 20 kg. Biarkan lubang tanam terjemur sinar matahari selama 1-2 Minggu. Masukkan di lubang tanam selanjutnya timbun dengan tanah galian atas. Lakukan penyiraman dengan teratur sehingga tanah tetap terjaga kelembabannya. Lakukan penyiangan tanaman setelah 1-2 bulan tanam agar tanaman tumbuh maksimal. Pembubunan juga harus dilakukan untuk menggemburkan pada areal tanaman sawo juga untuk mem-
perkokoh batang tanaman sawo. Berikan pemupukan sebanyak 250-500 gr urea per pohon per tahun sebelum berbuah. Berikan pupuk NPK 10:20:15 sebanyak 500 gr/pohon per tahun. Jika ingin pemberian pupuk organik maka berikan 10 kg pupuk kandang/pohon. Pemberian dilakukan di sekeliling lingkaran dengan lebar dan kedalaman 10 cm. Lakukan penyiraman paling sedikit 2 minggu sekali. Penyiraman dilakukan sampai tanaman berumur 3-4 tahun, selanjutnya berikan penyiraman jika tanah kering dan cuaca panas. Lakukan juga pemangkasan jika sudah mencapai ketinggian 20 m. Pemangkasan dilakukan pada batang yang sudah memiliki panjang 100-160 cm. Sawo sudah bisa dipanen buahnya setelah umur 3-5 tahun. Ambil buah dengan ciri-ciri berukuran maksimal, kulit berwarna cokelat muda, daging buah agak lembek, dan mudah terlepas dari tangkainya. Panenlah menggunaakan galah berjaring agar tidak rusak karena jatuh ke tanah. Cuci dengan segera setelah panen dilakukan. Keringkan dan simpan sebelum didistribusikan. (pri)
| 05
06 |
Budidaya Ikan
Halaman Sempit untuk Menjala Rupiah MEMILIKI halaman sempit terkadang membuat kita bingung, sebab tak banyak yang bisa dilakukan. Akan tetapi, jika kita kreatif, halaman sempit pun dapat digunakan untuk menjala rupiah. Ada banyak hal yang bisa anda lakukan dengan lahan yang sempit tersebut. Dengan kreatifitas yang ada dan sedikit petunjuk yang berharga maka bisa membuat kolam ikan, salah satunya dengan beternak ikan nila. Untuk memulai budidaya ikan nila dihalaman yang sempit maka harus tahu cara budidaya ikan nila di kolam terpal. Karena dengan terpal tidak perlu lahan yang terlalu luas dan juga anda tidak perlu menggali halaman terlalu dalam selain itu dengan terpal tidak perlu terlalu sering memasok air ke kolam. Dengan kolam terpal maka sedikit modal yang harus anda keluarkan. Kali pertama yang harus dilakukan, kolam harus dibuat dengan kedalaman kurang lebih 50-75 cm agar memberikan ruang yang cukup untuk ikan nila berkembang biak dengan sempurna. Sembari anda mempersiapkan kolam, maka anda perlu memikirkan pembenihan untuk kolam yang akan anda buat. Benih ikan nila bisa dibeli dari toko benih ikan atau dari dinas perikanan. Benih yang bagus berukuran 5-10 cm. pilih benih yang sehat dengan cara melihat keaktifan mereka bergerak. Kita kembali ke kolam yang anda buat. Setelah kedalam kolam sudah mencapai 50 cm, maka anda harus memadatkan dasar kolam dan dipinggir kolam dibuat tanggul dan diperkuat dengan batu bata atau batako. Dasar kolam juga bisa diberi batu bata agar dasar menjadi rata dan keras. Setelah itu diberi sekam yang merata dan terpal bisa dipasang. Cara ini mirip pembuatan tambak didaerah pantai untuk mencegah kehilangan air. Setelah terpal terpasang, pastikan terpal terkunci dengan baik dipinggir-pinggir kolam. Untuk
memastikan, beri batako atau batubata diatas pinggiran terpal agar terpal tidak mudah berubah bentuk yang bisa menyebabkan kebocoran air. Setelah semua terpasang dengan baik, isi kolam dengan air. Hal ini untuk mengecel apakah ada yang bocor atau tidak setelah diisi air, kolam dikeringkan lagi untuk tahap berikutnya yaitu persiapan. Sementara, tahap persiapan beternak nila, setelah kolam dikeringkan kembali, perbaiki sistem pengisian air serta sistem pembuangan air dan perkuat pinggiran kolam. Beri dasar kolam dengan kapur sebanyak 25 gram 1kg/m2 dan juga pupuk kandang dengan ukuran ½ KG/m2. Setelah itu, kolam kembali diisi dengan air. Biarkan air tergenang selama 5-7 hari sebelum bibit disebar. Untuk bibit, maka sesuai petunjuk cara ternak ikan nila adalah dipilih yang sehat dan aktif serta tidak terserang virus dan bakteri. Setelah 5-7 hari anakan nila sudah bisa disebar dengan ukuran 5-10 ekor/m2. Untuk membuat nila tumbuh dengan cepat maka dibutuhkan pakan ikan nila yang baik. Pakan nila yang baik biasanya adalah pelet ikan dengan komposisi protein 20% – 30%, Lemak 70% dan karbohidrat 70% serta daun-daunan. Cara memelihara ikan nila cukup mudah, yang penting anda rajin memberi makan setiap hari. Menurut cara beternak ikan, maka ikan nila bisa dipanen setelah masa 6 bulan. Pada saat itu, ikan nila sudah berukuran layak konsumsi dengan berat antara 400gram – 600 gram. Jika ingin mencari indukan, maka pilihlah dari kolam anda ikan nila jantan dan betina yang sehat kemudian pisahkan kedalam kolam pembiakan. Jika melakukan cara budidaya ikan nila dengan baik maka tidak mustahil anda bisa mengembangkan usaha anda ini menjadi mata pencaharian utama. (dar)
Petani Kopi
Angkat Petani Kopi
PT Puspa Agro tidak main-main dalam mengangkat taraf hidup petani di Jawa Timur (Jatim), pasar induk moderen ini juga mulai menyerap hasil panen petani kopi di Jatim. Tentunya dengan harga yang tidak merugikan petani. Untuk sementara, petani kopi melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang bekerja sama dengan Puspa Agro baru di Jember. Pasar induk moderen yang berlokasi di Jemundo ini berencana terus kengembangkan kerja sama dan menjangkau petani di daerah lain yang menjadi sentra penghasil kopi. Saat ini sudah ada lima kelompok tani dan koperasi tani telah menjalin kerja sama dengan Puspa Agro. Dari para petani, komoditas biji kopi dihimpun dengan cara membelinya secara tunai dengan harga yang sesuai. Artinya, harga yang disepakati dipastikan di atas rata-rata ketika mereka menjual kepada tengkulak. Oleh manajemen Puspa Agro, kopi yang terhimpun ini kemudian
didistribusikan melalui mekanisme pasar, baik ke pabrikan, perdagangan antarpulau, maupun ekspor. Sementara itu, selama periode Juni sampai dengan Oktober 2014, kopi petani yang sudah terserap sebanyak 415 ton dengan nilai Rp 8,7 miliar. Puspa Agro terus berupaya meningkatkan kapasitas serap, baik terkait volume komoditas maupun area jangkauannya. Diharapkan, pola ini memberikan harapan dan jaminan kepada para petani, bahwa hasil panen mereka terserap pasar dengan harga yang bagus dan terbayar secara tunai. Sebelumnya, Puspa Agro juga telah menyerap hasil panen petani untuk komoditas aneka sayur dan buah-buahan, telor, ayam potong, ikan, serta rempah-rempah. Ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan nilai tambah petani/ nelayan. Sebab, selain membeli secara tunai, harga yang dipatok Puspa Agro di atas rata-rata pasaran yang selama ini dikuasai para tengkulak. (tan)
| 07
MEA
08 |
Perkuat Sektor Pertanian Selain Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pendidikan, menghadapi Masyrakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Jawa Timur (Jatim) juga memperkuat sektor pertanian. Perkuatan pertanian menjadi sektor yang penting dalam menghadapi MEA 2015 karena berkaitan erat dengan ketahanan pangan dari daerah tersebut, sedangkan petani adalah ujung tombak terwujudnya swasembada pangan. Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, mengatakan, cara untuk mewujudkan swasembada pangan yakni bersama-sama mengangkat nasib petani, kepala desa jangan mengijinkan jika ada tanah di desanya yang akan dijual tanpa alasan jelas, apalagi tanah subur yang dialihkan jadi lokasi industri. “Lindungilah para petani. Pemerintah harus memiliki kebijakan yang pro terhadap pertanian dan petani,� ucap wagub Jatim yang akrab disapa Gus Ipul.
Sementara itu, terkait dengan penguatan pasar dalam menghadapi MEA 2015, pasar induk agrobis melakukan upaya memperluas akses untuk memasarkan hasil panen petani ke pasar lokal hingga pasar modern, serta luar Pulau Jawa. Karena itu, Puspa Agro memperkuat lini divisi Trading House yang terus bergerak dan bermitra dengan kelompok-kelompok tani di sentra-sentra produksi. Selanjutnya, setelah dilakukan pemilahan berdasar kualitas dan pengemasan, komoditas pilihan itu didistribusikan ke pasar-pasar modern, pabrikan atau perusahaan olahan, bahkan untuk memenuhi pasar ekspor. “Dengan demikian, begitu pasar bebas diberlakukan, petani Jatim tidak hanya jadi penonton. Sebaliknya mampu bersaing dengan kemungkinan gempuran produk impor,� kata Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. (isa)
Nilai Ekspor
Optimis Ekspor Cokelat Terealisasi KOPERASI Guyub Santoso, blitar, Jawa Timur (Jatim) optimis ekspor cokelat bisa terealisasi. Keyakinan ini muncul setelah pihaknya bekerjasama dengan PT Puspa Agro. Ketua Koperasi Petani Kakao Guyub Santosa Blitar, Kholid Mustofa, mengatakan, melalui kebun kakao yang pengembangan bisnisnya kian mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat maka volume produksi kakaonya bisa mencapai 180 Kilogram per hari. “Dari angka tersebut, dominasi 70 persen produksi dijual ke Malaysia dan sisa 30 persennya di pasar lokal,” ucapnya.Sementara itu, Direktur Utama PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin, mengatakan, melalui kerja sama yang ditingkatkan setiap saat dengan kalangan petani terutama
yang berbadan usaha koperasi maka produk agrobisnis di Jatim bisa dikenal. “Selain itu, menciptakan Jatim sebagai Provinsi Agro. Hal tersebut sekaligus memudahkan Jatim khususnya dari sektor agrobisnis untuk berbenah menjelang MEA 2015,” jelasnya. Kami, lanjut dia, fokus untuk membangun sistem perdagangan produk agrobisnis dan menstabilkan harganya sehingga tidak ada lagi disparitas harga mencapai 500 persen per barang. Kalau di Kampung Cokelat, menjelang diberlakukannya MEA 2015 maka Koperasi Guyub Santosa dan pihaknya berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satunya dengan mensertifikasi seluruh petani kakao dan karyawan di usahanya tersebut secara bertahap. (dar)
| 09
10 |
Bibit Unggul
Cara Tepat Pilih Bibit Kakao
KAKAO merupakan salah satu tumbuhan yang mempunyai nilai harga jual tinggi, Karen itu, bukanlah hal yang mudah untuk memilih bibit yang berkualitas. Pemilihan bibit kakao bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti dengan cara Generatif yaitu memanfaatkan biji kakao sebagai bibit untuk kemudian disemai di ladang yang akan di tanami kakao. Cara selanjutnya adalah Vegetatif yaitu melakukan stek atau okulasi untuk mendapatkan bibit kakao yang diinginkan. Penanaman bibit kakao dengan cara generatif biasanya lebih sulit daripada vegetatif, oleh karena itu banyak petani kakao yang memilih menggunakan cara vegetatif atau stek. Untuk bibit jenis ini, bibit kakao yang baik untuk ditanam adalah bibit yang berusia 4-5 bulan. Bibit ini biasanya memiliki tinggi 50 cm dengan diameter batang sekitar 8 mm. Tanah yang Baik Untuk Tanaman Kakao atau CokelatDari berbagai pendapat dan penelitian bahwa tanaman cokelat akan tumbuh dengan baik pada tanah yang mengandung humus dengan pH antara 6,1 - 7. Di Indonesia pohon cokelat akan dapat tumbuh subur di daerah yang curah hujannya lebih dari 3.000 mm, atau pada daerah yang curah hujannya 1.700 mm. jadi bila diperhatikan secara seksama bukan curah hujan yang penting, melainkan pembagiannya. Jarak tanam harus ditentukan terlebih dahulu sebelum pembukaan ataupun persiapan dilakukan. Pemancangan patok-patok ataupun anjir-anjir semuanya ditentukan oleh jarak tanam kakao. Kalau di Indonesia jarak tanam kelihatan lebih mantap, yaitu antara 4 m x 4 m ataupun 4 m x 4,5 m dan 5 m x 5 m. Kakao dapat pula ditanam tanpa okulasi, yaitu yang disebut dengan nama tanaman semai. Karena tanaman semai ini hasilnya rendah, maka tanaman semai yang telah berusia setahun biasaanya disambung dengan klon-klon kualitas baik, yaitu: DR 1, DR 2 dan DR 38 atau bisa juga disambung dengan klon-klon KWC 1, DRC 13, DRC 15, dan DRC 16. Sedangkan untuk batang bawah dibutuhkan biji-biji dari klon-klon yang tertentu pula agar dijamin pertumbuhan dan perakaran yang
kuat. Untuk itu biasanya dipakai jenis klon DR 1, DR 2 G 8, dan GC 8, yang telah melalui percobaan dan ujian-ujian dibalai penelitian. Perkecambahan biji ini dilaksanakan dalam bedengan perkecambahan. Tempat ini biasanya berukuran 0,80-1 meter dan panjangnya tergantung dari keperluan. Bedengan ini harus dibuat pada tanah-tanah yang gembur dan diatasnya dilapisi dengan pasir setinggi 15cm. Untuk menghindari tetesan air hujan atau pun sengatan matahari, perlu dibuatkan atap. Tinggi atap tersebut kurang lebih 1,5 meter untuk yang sebelah timur dan 1,20 untuk yang sebelah barat. Cara meletakkan biji dinamakan eye atau radical yaitu tempat keluarnya akar, diletakkan di sebelah bawah. Jika eye atau mata atau radical tidak dapat dibedakan, maka biji dengan ujung yang besar, diletakkan di bawah. Dengan meletakan mata berada di sebelah bawah, lembaga tanaman tidak kehilangan energy untuk mengangkat kepingnya ke atas tanah. Biji di susun dengan jarak alur kurang lebih 3 cm, dan jarak biji satu dengan lainnya dalam alur kurang lebih 1 cm. Biji kita pendam secukupnya, hingga hanya sebagian kecil saja yang tersembul dari tanah. Setelah biji dikecambahkan, bedengan kecambah segera disiram. Penyiraman bedengan kecambah kakao ini haruslah dilakukan sehari dua kali, yaitu pagi dan sore. Pemindahan kecambah setelah 4 atau 5 hari biji-biji itu mulai berkecambah, demikian juga dengan biji-biji yang lainnya. Pada hari ke-12 semua biji akan berkecambah. Kemudian dipindah, ditanam ke dalam keranjang. Setelah bibit berusia antara 6 sampai 8 bulan, barulah dipindahkan ke lapangan perkebun. Di dalam keranjang yang berukuran diameter 15-20 cm dengan tinggi antara 3035, diisi dengan tanah kompos (yang telah betul-betul menjadi tanah) yang dicampur dengan pasir dalam perbandingan 1 : 1. Keranjang atau kantong plastik yang sudah diisi tanah tersebut dengan 1-2 cm di bawah tepi. Pada keranjang atau kantong plastic yang sudah terisi kecambah dipindahkan untuk kemudian dipelihara secara baik-baik. Pemeliharaan bibit dalam keranjang atau-
pun kantong plastic yang berisi kecambah tersebut disusun teratur di tanah yang agak ditinggikan dan permukaannya ditutup dengan batu sabak atau batu merah. Peneduh yang di pergunakan dapat dengan pohon pelindung atau dengan atap yang pembuatannya sama seperti pada atap bedengan kecambah. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Seminggu setelah bibit dipindahkan ke keranjang, pemupukan perlu diberikan. Pemangkasan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalang pemangkasan pohon kakao, diantaranya adalah membentuk pohon yang baik dengan bentuk percabangan yang seimbang sehingga distribusi daun merata dalam penerimaan sinar matahari, kemudian menghilangkan cabang-cabang yang tidak perlu atau pun tidak dikehendaki. Misalkan saja tunas-tunas air, tunas-tunas sapu, cabang-cabang yang sakit, cabangcabang yang kering, cabang-cabang yang tak dapat berasimilasi sendiri / cabang yang terlindungi, kemudian menjamin aerasi yang baik untuk mempertinggi produksi yang diperoleh. Penyiangan adalah membersihkan tanaman atau rumput penggangu yang tumbuh disekitar tanaman utama, penyiangan biasanya hanya membersihkan yang jaraknya dekat dengan tanaman utama yaitu kakao, sedangkan tanama atau rumput yang tumbuh tetapi jaraknya cukup jauh dengan tanaman utama tidak perlu dibersihkan. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur-unsur yang kurang dari dalam tanah. Kalau dilihat dari labolatorium maka tanah di Indonesia ini pada pada umumnya kekurangan unsure N, dengan demikian pemberian Urea atau ZA selalu member respon paling nyata. Buah kakao yang layak panen adalah buah yang sudah cukup besar dan warnanya berubah menjadi soklat keunguan, biasanya buah kakao memerlukan waktusekitar 5 bulan untuk matang. Ciri lain buah kakao yang sudah matang adalah ketika diguncang maka terdengar bunyi dari dalam buah, hal itu karena biji kakao sudah terlpas dari kulit dalam. (pri)