Buletin Puspa Agro 19

Page 1

Edisi XIX, 10 - 25 November 2015

Perlawanan terhadap Produk Impor

Bank UMKM Jatim Siap Rangkul Puspa Agro BANK UMKM Jawa Timur (Jatim) siap merangkul Puspa Agro dalam pembiayaan pedagang maupun Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) yang berada di bawah naungan pasar induk modern itu.

nBaca Hal ... 2

Subawi, SE, MM Direktur Utama Bank UMKM Jatim

Peternak Optimis Semakin Maju

Sektor Peternakan Malang Kian Menguat

nBaca Hal ... 3

nBaca Hal ... 5


Trading House

| 02

BANK UMKM JATIM Sambungan dari Hal 1

BANK UMKM Jawa Timur (Jatim) siap merangkul Puspa Agro dalam pembiayaan pedagang maupun Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) yang berada di bawah naungan pasar induk modern itu. Ditemui di ruang kerjanya, Direktur Utama Bank UMKM Jatim, Subawi, SE, MM, menyatakan siap bekerjasama dengan Puspa Agro. “Ya, kita siap bekerja sama dengan dengan instansi manapun , termasuk Puspa Agro,” tegasnya. Ia menambahkan, kerjasama ini bertujuan un-

Susunan Pengelola: Penasihat/Pengarah: Erlangga Satriagung Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi dan Penanggungjawab; Gatot Bibit Bibiono Redaktur Pelaksana; Iskandar Redaktur Ardy Abimanyu Reporter; Andriya Pitupulu Anggraeni Widakdo Fotographer: Iksan Sasmito Teknologi Informasi: Nana Firdaus Design & Layout Firman

tuk mengangkat pelaku UKM, koperasi maupun petani. “Tujuan hanya satu, untuk meningkatkan kehidupan ekon omi masyarakat kecil, sehingga mnereka bisa bertahan di era persaingan yang semakin ketat ini,” jelasnya. Apalagi,. lanjut dia, Puspa Agro juga memiliki misi yang sama, yakni mengangkat taraf hidup petani. “Nah, bila Puspa Agro ingin bekerja sama, kita siap membantu. Khususnya pembiayaan pada petani yang sudah tergabung dalam Gapoktan dan berada di bawah naungan Puspa Agro. Intinya kita siap kapan pun itu,” ungkapnya. Lebih lanjut, Subawi menambahkan, selama ini pihaknya telah merangkul UKM-UKM yang

ada di Jatim. “Alhamdulillah, usaha mereka berkembang pesat. Nah, bila Puspa Agro siap bekerjasama dengan kami, pintu kerjasama ini kita buka lebar. Semua itu kembali lagi, untuk mengangkat perekonomian rakyat. Khususnya UKM dan petani,”. “Pada prinsipnya tujuan kami sama yaitu ingin berpartisipasi lebih dalam pembangunan daerah. Untuk itu langkah yang tepat adalah melakukan koordinasi untuk membentuk suatu holding company yang bisa menjadi sebuah kekuatan financial di regional Jatim, agar potensi yang ada di Jatim dapat digarap bersama demi kesejahteraan masyarakat Jatim,” pungkasnya. (iskandar)

Disnak Malang Siap Gandeng Puspa Agro DINAS Peternakan (Disnak) Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) siap menggandeng pasar induk modern Puspa Agro guna mengangkat taraf hidup peternak di daerah setempat. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Ir Sudjono M.P, mengatakan, di Kabupaten Malang ada dua peternakan sapi. Pertama sapi potong dan kedua adalah sapi perah. “Semuanya milik rakyat dan masih kelompok. Kalau Puspa Agro berniat membuat jaringan maka kami terima, karena kami akan membuat asosiasi sapi potong khusus pengemukan,” ungkapnya. Jumat lalu, lanjut dia, kita baru membentuk dan mengkondisikan. “Nah jika ada media seperti Puspa Agro yang mau menampung hasil peternak di sini itu lebih bagus, karena bisa mengangkat taraf hidup peternak,” ucapnya. Di Kabupaten Malang, peternakan cukup besar hanya sentranya berdiri sendiri, karena tidak punya hitungan bisnis. “Tahun ini kita mulai mengkondisikan dari 10 kelompok. Mereka kita ajak membentuk organisasi,”ujarnya. Sudjono menyatakan, akhir bulan November ini ada 500 ekor sapi yang siap dijual. “Tiap tahun jumlah kelahiran

sapi mencapai angka 6oo ribu ekor,”. Sekedar diketahui sektor peternakan yang menjadi salah satu unggulan Kabupaten Malang makin diperkuat. Hal ini ditegaskan dengan dibentuknya kantong-kantong peternakan di setiap kecamatan sesuai dengan potensi masing-masing atau disebut dengan Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Komitmen bersama ini secara spesifik akan lebih memberdayakan dan mengembangkan para peternak melalui program yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Untuk itu, dibentuklah gugus-gugus SPR dengan program pemberdayaan dan juga pembinaan yang nantinya akan lebih terarah. Penguatan sektor peternakan melalui SPR di Kabupaten Malang dilakukan dengan menggandeng civitas akademisi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Dalam SPR ini, juga dibentuk Gugus Perwakilan Pemilik Ternak (GPPT) yang merupakan wakil dari pemilik setiap ternak (dalam hal ini diKabupaten Malang ada sapi potong, sapi perah dan kambing). (rachma)


Trading House

Peternak Optimis Semakin Maju MELALUI program SPR yang akan segera diselenggarakan, Dinas Peternakan Malang berharap ke depan sektor peternakan bisa lebih bergairah lagi. Itu karena tahun ini, ragam acara juga semakin banyak. Terlebih, baik pengunjung maupun jumlah peserta termasuk ternak yang dipamerkan serta dilombakan juga tak kalah ramainya. Seperti yang diungkapkan Suyono, salah satu peternak sapi potong asal kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, para peternak di Malang dianjurkan untuk masuk dalam kelompok-kelompok ternak agar hasil ternak dapat bersaing pada tingkat nasional hingga internasional. “Para peternak memang sangat membutuhkan kelompok ternak

seperti ini, terlebih lagi kami sangat berterima kasih dengan adanya program SPR ini,� ujar Suyono yang merupakan salah satu anggota dari kelompok ternak Mitra Maju. Di Kecamatan Pakis sendiri, saat ini terdapat sekitar 40 kelompok, salah satunya adalah kelompok Mitra Maju yang memiliki 48 Anggota peternak. Suyono meyakini, dengan menjadi anggota kelompok maka akan mendapatkan banyak keuntungan diantaranya fasilitas mantri gratis, timbangan gratis, pertukaran informasi-informasi positif. Sehingga dengan adanya kelompok ternak yang ditunjang dengan program SPR ini maka hasil ternak pun menjadi sangat berkualitas dan mampu bersaing dengan hasil ternak lain. (rere)

| 03


04 |

Trading House

Kiat Sukses Beternak Sapi Potong MESKI membutuhkan investasi yang tidak sedikit, beternak sapi potong itu mudah. Bahkan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur kini tengah getol-getolnya memompa peternak untuk lebih maju. Meski hanya memiliki dana dalam skala kecil, peternak akan mendapat keuntungan yang baik jika dilakukan dengan prinsip budidaya modern. Penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi dewasa dalam keadaan kurus untuk ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat (3-5 bulan). Beberapa hal yang berkaitan dengan usaha penggemukan sapi potong adalah sapi Bali. cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis belut). Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru. Sapi Ongole, cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik. Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah. Sapi Brahman. Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala. Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia. Sapi Madura.Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata, terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah. Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan rendah. Dan Sapi Limousin. Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik Sementara, untuk pemilihan bakalan merupakan faktor yang penting, karena sangat menentukan hasil akhir usaha penggemukan. Pemilihan bakalan memerlukan ketelitian, kejelian dan pengalaman. Ciri-ciri bakalan yang baik adalah berumur di atas 2,5 tahun.Jenis kelamin jantan.Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, panjang minimal 170 cm tinggi pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm. Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena kurang pakan, bukan karena sakit). Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus serta kotoran normal Secara umum, kandang memiliki dua tipe, yaitu individu dan kelompok. Pada kandang individu, setiap sapi menempati tempatnya sendiri berukuran 2,5 X 1,5 m. Tipe ini dapat memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakan digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena banyak bergerak.

Pada kandang kelompok, bakalan dalam satu periode penggemukan ditempatkan dalam satu kandang. Satu ekor sapi memerlukan tempat yang lebih luas daripada kandang individu. Kelemahan tipe kandang ini yaitu terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih kuat cenderung cepat tumbuh daripada yang lemah, karena lebih banyak mendapatkan pakan. Berdasarkan kondisi fisioloigis dan sistem pencernaannya, sapi digolongkan hewan ruminansia, karena pencernaannya melalui tiga proses, yaitu secara mekanis dalam mulut dengan bantuan air ludah (saliva), secara fermentatif dalam rumen dengan bantuan mikrobia rumen dan secara enzimatis setelah melewati rumen. Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan dengan mengandalkan pakan berupa hijauan saja, kurang memberikan hasil yang optimal dan membutuhkan waktu yang lama. Salah satu cara mempercepat penggemukan adalah dengan pakan kombinasi antara hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang digunakan adalah ampas bir, ampas tahu, ampas tebu, bekatul, kulit biji kedelai, kulit nenas dan buatan pabrik pakan. Konsentrat diberikan lebih dahulu untuk memberi pakan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap dan aktif mencerna hijauan. Dalam pengendalian penyakit, yang lebih utama dilakukan adalah pencegahan penyakit daripada pengobatan, karena penggunaan obat akan menambah biaya produksi dan tidak terjaminnya keberhasilan pengobatan yang dilakukan. Usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sapi adalah pemanfaatan kandang karantina. Sapi bakalan yang baru hendaknya dikarantina pada suatu kandang terpisah, dengan tujuan untuk memonitor adanya gejala penyakit tertentu yang tidak diketahui pada saat proses pembelian. Sapi yang digemukkan secara intensif akan menghasilkan kotoran yang banyak karena mendapatkan pakan yang mencukupi, sehingga pembuangan kotoran harus dilakukan setiap saat jika kandang mulai kotor untuk mencegah berkembangnya bakteri dan virus penyebab penyakit.c. Vaksinasi untuk bakalan baru. Pemberian vaksin cukup dilakukan pada saat sapi berada di kandang karantina. Vaksinasi yang penting dilakukan adalah vaksinasi Anthrax.Beberapa jenis penyakit yang dapat meyerang sapi potong adalah cacingan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kembung (Bloat) dan lain-lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi daging adalah pakan yang berkualitas dan dalam jumlah yang optimal akan berpengaruh baik terhadap kualitas daging. Perlakuan pakan dengan NPB akan meningkatkan daya cerna pakan terutama terhadap pakan yang berkualitas rendah sedangkan pemberian VITERNA Plus memberikan berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak sehingga sapi akan tumbuh lebih cepat dan sehat. (rachma)


Trading House

| 05

Sektor Peternakan Malang Kian Menguat SEKTOR peternakan yang menjadi salah satu unggulan Kabupaten Malang makin diperkuat. Hal ini ditegaskan dengan dibentuknya kantong-kantong peternakan di setiap kecamatan sesuai dengan potensi masing-masing atau disebut dengan Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Komitmen bersama ini secara spesifik akan lebih memberdayakan dan mengembangkan para peternak melalui program yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Untuk itu, dibentuklah gugus-gugus SPR dengan program pemberdayaan dan juga pembinaan yang nantinya akan lebih terarah. Melalui SPR kedepan kegiatan beternak tidak lagi hanya sebagai usaha sambilan, namun bisa menjadi usaha utama yang hasilnya sangat menjanjikan. Dengan meningkatnya

usaha peternakan, tentu nantinya akan muncul ekonomi kreatif-ekonomi kreatif dimasyarakat. Selain itu juga, usaha peternakan pastinya akan mendorong tumbuhnya industri-industri kreatif seperti olahan hasil peternakan. Terlebih saat ini, dengan dibentuknya Sentra Peternakan Rakyat (SPR) maka kedepan peternakan diharapkan akan lebih bisa memberikan hasil yang nyata (kesejahteraan peternak). SPR ini nantinya akan dibentuk dari 12 kelompok ternak yang ada di kota Malang, Jawa Timur yang memiliki sekitar 203.000 ekor sapi potong dan 706 ekor sapi perah dan diperkirakan dari 390 Desa, pada bulan ini terdapat sekitar 500 ekor sapi yang siap di jual. (rere)


06 |

Trading House

Puspa Agro Menuju Green Market DIREKTUR Utama PT Puspa Agro Jawa Timur (Jatim), Abdullah Muchibudin, memiliki keinginan untuk menjadikan Puspa Agro sebagai green market terbesar dan terlengkap di Jatim. Ia menuturkan, bahwa Green market sekarang ini suda menjadi trend di seluruh dunia. “Bahkan di negara tetangga seperti Thailand misalnya, pengelolaan sampah pada sentra-sentra pasar sangat maju,” ucapnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, pada Februari 2015, Puspa Agro direncanakan menandatangi MoU kerjasama pengelolaan sampah pasar dengan lembaga dari Swiss FORWARD EAWAG-Sandec. Program kerjasama ini

akan berlangsung mulai 2015 sampai dengan pertengahan tahun 2017. Program ini berupa riset metode pengelolaan sampah. Pihak FORWARD EAWAG-Sandec berinvestasi memodifikasi bangunana lahan komposting untuk beberapa metode pengelolaan sampah pasar. Dari catatan tahun 2014, setiap hari sekurangnya 6 kubik sampah dihasilkan PuspaAgro. Sampah itu terdiri dari jenis sampah organik. Selain itu, sebuah rumah kompos dilengkapi mesin pencacah, serta mesin pengayak dan 2 unit truk sampah dioperasionalkan. “Dengan menggandeng operator dari Swiss

kami akan berupaya melakukan riset sekaligus membuat metode pengelolaan sampah. Dan pihak Swiss memodifikasi bangunan lahan komposting atau rumah kompos yang ada untuk mengembangkan pengelolaan sampah menjadi lebih modern,” tuturnya. Diharapkan ke depan nanti, sampah yang dihasilkan Puspa Agro sehari-hari itu dapat digunakan untuk hal lain yang dapat memberikan manfaat. “Untuk itulah kami berharap kerjasama ini dapat memberikan pengetahuan baru dalam pengelolaan sampah, sekaligus memanfaatkan sampah itu sendiri,” pungkasnya. (iskandar)

Format Baru Puspa Agro Rangkul Petani SELAMA ini beberapa petani di Jawa Timur (Jatim) masih di bawah “rangkulan” tengkulak dalam menjual hasil panen. Akibatnya, hasil panen dibeli dengan harga rendah. Untuk itu, PT. Puspa Agro terus melakukan inovasi dan pembenahan dengan melakukan inovasi format baru dengan merangkul petanipetani di Jatim agar tak jatuh dalam “dekapan” tengkulak. “Kami terus melakukan format baru dan terus berupya bekerjasama dengan petani. Puspa Agro akan membeli hasil panen dengan harga sesuai dan tidak merugikan petani,” kata Komisaris PT. Puspa Agro, Erlangga Satriagung. Dalam melakukan transaksi dengan petani, lanjut dia, Puspa Agro tidak mengambil keuntungan besar. “Kami hanya mendapat keuntungan 2 persen dari nilai transaksi,” ucapnya. Ia menambahkan, dalam membeli hasil pnen petani, pihaknya tidak mengambil banyak keuntungan. “Hal ini sekaligus bertujuan untuk melawan peredaran produk impor yang masuk ke dlam negeri,” jelasnya. Untuk tahun ini, kata Erlangga, pihaknya terus melakukan pembenahan kinerja Puspa Agro untuk meningkatkan produk lokal nantinya. “Disisi lain lanjutnya, peran pemerintah ikut andil dalam menjaga produk petani. Salah satunya, membenahi infrastruktur atau akses menuju Puspa Agro untuk petani,” jelasnya. Dikatakannya, jika ini terus dilakukan ia yakin Puspa Agro akan

menjadi pusat pasar induk terbesar di Indonesia. “Kita targetkan tahun 2025 nanti akan menjadi pusat transaksi Agro di dunia. Apa lagi kami juga dibantu terbukanya 26 kantor cabang dibeberapa wilayah indonesia,” ungkapnya. (iskandar)


Trading House

| 07

Perkuat Sektor Agrobis UNTUK memperkuat sektor agrobis yang bertujuan meningkatkan hasil petani, Pasar Induk Moderen tak hanya menggandeng ritel, tapi juga menjalin kerjasama dengan perusahaan katering. Direktur Utama PT Puspa Agro, Abdullah Muchibudin, mengakui, langkah tersebut telah dilakukan oleh sejumlah negara yang telah berhasil mengembangkan sektor agrobis, seperti Thailand, Korea, Vietnam, maupun Australia. “Di negara tersebut, pasar induk agrobis telah berhasil mengendalikan harga. Kami siap dan berupaya untuk menjadi agen pemerintah untuk stanilisasi harga pangan, ucapnya. Ia menambahkan, misi Puspa Agro adalah meningkatkan

nilai tambah bagi petani. “Terkait pengembangan usaha tahun ini, Puspa Agro terus memperkuat dan menambah komoditas di tingkat petani, pengembangan pasar, hingga pengelolaan sampah,” jelasnya. Saat ini, lanjutnya, ada 8 komoditas yang telah dipasar oleh divisi trading house, yakni buah, sayur, ikan, rempah, ayam, telur, kopi, dan wortel. Tahun 2015, pihaknya bakal menambah pengelolaan beberapa komoditas baru, seperti jagung, dan coklat. “Selain untuk pasar ekspor, kami juga telah menggandeng sejumlah perusahaan katering besar, serta salah satu perusahaan ritel modern terbesar di Tanah Air,” ungkapnya. (iskandar)

Serap Hasil Tambak dan Tangkapan Laut DI sektor perikanan, Puspa Agro menyerap aneka jenis ikan, baik dari hasil budi daya (tambak) maupun tangkapan (ikan laut). Selanjutnya, ikan-ikan itu didistribusikan ke perusahaan katering nasional yang selama ini melayani sejumlah perusahaan di kawasan Indonesia Tengah dan Indonesia Timur, di antaranya perusahaan pertambangan dan pengeboran minyak. “Sementara ini kami memang belum bisa maksimal menyerap hasil panen

para petani. Tetapi, paling tidak kami sudah ikut berperan dalam memberikan kepastian kepada para petani bahwa sebagian hasil panen mereka bisa terserap oleh pasar dengan harga yang bagus,” kata Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. Ikan-ikan itu dihimpun dari para petani atau nelayan dari Brondong, Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Kediri, Tulungagung, dan Probolinggo. Pengiriman aneka jenis ikan itu

terus dilakukan menyusul terus mengalirnya permintaan pasar. Sebelumnya, aneka buah dan sayur dihimpun dari para petani di beberapa daerah di Jatim untuk dipasarkan di pasar modern, yakni di gerai-gerai Carrefour di Surabaya, Mojokerto, Pasurusan, Jember, dan Banyuwangi. Aneka komoditas buah dan sayur itu dijual di di Carrefour dengan label Puspa Agro. (iskandar)


08 |

Kacang Tanah

Biji Berwarna Kehitaman Siap Tanam UNTUK hasil panen yang baik, khususnya budidaya kacang tanah, biji berwarna kehitaman dan apabila dibuka tidak memiliki selaput pada bagian dalam cangkang itu berarti siap tanam. Setelah benih dipanen, sortasi terlebih dahulu kemudian jemur selama 4-5 hari. Untuk menjaga kualitasnya, benih kacang tanah sebaiknya disimpan selama 3-6 bulan saja. Cangkang kacang sebaiknya tidak dikupas selama masa penyimpanan. Buka cangkang hanya apabila benih akan digunakan. Benih yang paling baik untuk ditanam adalah benih yang baru. Untuk mendapat hasil maksimal, tanah tempat budidaya kacang tanah harus digemburkan terlebih dahulu dengan dibajak hingga menjadi butiran halus. Kemudian tambahkan kapur sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan secara merata dengan tanah yang telah dibajak, diamkan selama 2 hari. Gunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos sebagai pupuk dasar. Apabila tersedia, gunakan campuran pupuk kandang dari kotoran ayam dengan kotoran kambing atau sapi. Campurkan dengan tanah secara merata. Budidaya kacang tanah bisa dilakukan dengan bedengan atau tanpa bedengan. Bedengan diperlukan apabila lahan yang digunakan rawan tergenang air. Drainase yang baik diperlukan untuk menjaga kesehatan tanaman.Penanaman kacang tanah dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak tanam 25Ă—25 cm. Isi setiap lubang dengan satu butir benih. Diperlukan sekitar 50 kg benih untuk satu hektar luasan tanam. Setelah benih ditanam, siram setiap pagi dan sore. Kacang tanah akan berkecambah setelah 4-7 hari. Kacang tanah sudah tumbuh serempak setelah satu minggu dan mulai

berbunga pada umur 20 hari dan berlanjut hingga umur 75 hari. Hanya bunga yang keluar diatas umur 30 hari yang akan menjadi polong. Setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan, akan tumbuh ginofor atau bakan buah pada hari ke-3 sampai ke-4. Kemudian ginofor tersebut akan menuju dan menembus tanah untuk membentuk polong. Perawatan yang diperlukan pada saat tanaman berbunga antara lain, pemberian pupuk tambahan. Sebaiknya tambahkan pupuk yang banyak mengandung posfor, supaya buahnya bagus dan banyak. Selain itu, lakukan penyiangan dan pembubunan tanah sehingga menutupi akar, batang dan daun bagian bawahnya. Hal ini bertujuan untuk memperbanyak biji. Beberapa hama yang biasanya menyerang tanaman kacang tanah antara lain uret (pemakan akar), ulat penggulung daun, ulat grayak, dan ulat jengkal. Sedangkan, jenis penyakit yang sering dijumpai adalah penyakit layu, sapu setan, bercak daun, gapong, sklerotium, dan penyakit karat. Pengendalian hama dan penyakit tersebut adalah dengan melakukan olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman. Tanaman berpenyakit dicabut, dibuang dan dimusnahkan, sanitasi lingkungan dan menanam varietas tanaman yang tahan penyakit. Kacang tanah dipanen pada umur 90 hari setelah tanam. Ciri-ciri fisik kacang tanah siap panen antara lain batangnya mengeras, daun mulai menguning dan berguguran. Selain itu kita juga bisa mengambil sampling dan memeriksa secara langsung apakah bijinya sudah terisi penuh atau tidak. (tim)


Pisang

Sukses Budidaya Pisang Bersaing dengan Buah Impor DI Indonesia pisang yang ditanam baik dalam skala rumah tangga ataupun kebun pemeliharaannya kurang intensif. Sehingga, produksi pisang Indonesia rendah, dan tidak mampu bersaing di pasar internasional. Agar mampu bersaing dengan produk luar negeri ada beberapa langkah agar hasil panen pisang menjadi lebih baik. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis.Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07 persen. Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl. Untuk pembibitan perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan). Tinggi anakan untuk bibit 1 – 1,5 m, lebar potongan umbi 15 – 20 cm.Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit. Penyiapan Bibit. Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2×2 m. Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9. Untuk pengolahan media tanam lakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak. Gemburkan tanah yang masih padat.Buat sengkedan terutama pada tanah miring dan buat juga saluran pengeluaran air.Dianjurkan menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedan. Sedangkan, tekhnik penanaman, ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm pada tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat. Penanaman baiknya dilakukan menjelang musim hujan (Sep-

tember – Oktober). Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Buah 80 – 100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat.Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan. Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah. Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali. Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3 – 10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif. (tim)

| 09


10 |

Wortel

Agar Panen Wortel Melimpah TERDAPAT tiga jenis wortel. Pertama, jenis imperator. Umbinya bulat dan panjang, ujungnya lancip, terdapat akar serabut pada umbinya. Kedua, jenis chantenay. Umbinya bulat dan panjang bersih dari akar serabut, ujungnya tumpul cenderung membulat. Ketiga, jenis nantes. Sifat dan bentuknya campuran dari kedua jenis di atas. Budidaya wortel paling cocok dilakukan di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1000 meter dpl. Meskipun begitu, budidaya wortel masih bisa dilaksanakan pada lahan di atas 500 meter dpl. Tanaman wortel menyukai tanah yang mengandung banyak humus dan gembur dengan tingkat keasaman antara pH 5,5-6,5. Lahan untuk budidaya wortel harus dibajak atau dicangkul sedalam kurang lebih 40 cm. Kedalaman ini sangat penting mengingat tanaman wortel akan dipanen umbinya. Tanah yang gembur memberikan keleluasaan pada umbi untuk tumbuh dengan sempurna. Budidaya wortel pada struktur tanah yang keras akan menghambat pertumbuhan umbi. Bentuk umbi menjadi pendek-pendek dan tumbuh cabang pada badan umbi. Setelah tanah digemburkan buat bedengan dengan lebar satu meter dan panjang disesuaikan dengan bentuk lahan. Ketinggian bedengan sekitar 20-30 cm. Saat membentuk bedengan, campurkan pupuk kompos atau pupuk kandang sebagai pupuk dasar. Dosis pemberian pupuk sebanyak 15-20 ton per hektar. Jumlah tepatnya sesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Buat larikan pada permukaan bedengan untuk menaburkan benih. Jarak antar larikan 20 cm dengan kedalaman sekitar 5 cm. Penanaman benih dalam budidaya wortel bisa dilakukan secara langsung, tanpa tahap penyemaian terlebih dahulu. Kebutuhan benih untuk budidaya wortel kurang lebih sebanyak 3-5 kg per hektar. Benih wortel berasal dari biji, bentuknya kecil-kecil dan cenderung menempel karena mempunyai serabut seperti bulu pada permukaannya. Jadi, sebelum ditaburkan gosok-gosokkan terlebih dahulu dengan telapak tangan agar benih tidak saling menempel. Atau, campurkan abu pada benih tersebut. Taburkan benih diatas larikan kemudian tutup dengan tanah. Apabila tanahnya kering siram sedikit untuk menjaga kelembabannya. Tanaman wortel akan tumbuh setelah 10 hari. Pemupukan susulan diberikan setelah tanaman berumur satu bulan. Untuk budidaya wortel secara organik, gunakan kompos atau pupuk kandang. Bisa juga dengan mengimplementasikan pupuk cair organik atau pupuk hayati. Pupuk kompos ditaburkan dipermukaan bedengan sekitar tanaman. Dosisnya 10-15 kg per hektar. Untuk budidaya wortel non organik, gunakan campuran pupuk urea dan KCl dengan perbandingan 2:1 sebanyak 300 kg per hektar. Pemberian pupuk ditaburkan dalam bentuk alur yang berjarak 5 cm dari pangkal tanaman.

Selain pemupukan lakukan juga penyiangan gulma dan penjarangan tanaman. Agar pertumbuhan umbinya sempurna, atur penjarangan tanaman sehingga jarak antara satu tanaman dengan yang lainnya berkisar 5-10 cm. Hama yang paling umum dijumpai dalam budidaya wortel adalah ulat tanah dan kutu daun. Ulat tanah bisa diberantas dengan cara mencari sarangnya, kemudian diambil manual dan dibasmi. Lakukan pada pagi hari. Untuk mencegah serangan ulat, jaga selalu kebersihan lahan dan siangi gulma secara teratur. Bila serangan mengganas, bisa menggunakan pestisida jenis furadan. Kutu daun menyerang pucuk daun dengan menghisap cairan dan merusak bentuk daun menjadi keriting. Untuk mengendalikan kutu daun lakukan rotasi tanaman agar siklus hidupnya terputus. Penyemprotan bisa menggunakan insektisida. Sedangkan penyakit yang sering menyerang budidaya wortel adalah bercak daun dan bintil akar. Bercak daun disebabkan oleh sejenis cendawan Cercospora. Penyakit ini menyerang daun tua, gejalanya berupa bercak-bercak coklat dengan pinggiran hitam. Penyakit bercak daun bisa dikendalikan dengan memilih benih yang sehat atau benih diberi larutan fungisida terlebih dahulu. Untuk menurunkan resiko serangan penyakit bercak daun, jaga selalu kebersihan kebun. Usaha tani budidaya wortel sudah bisa diambil hasilnya setelah 3 bulan hitung sejak benih ditanam. Waktu pemanenan harus benar-benar diperhatikan. Apabila umur tanaman terlalu tua tekstur umbi menjadi keras dan rasanya tidak enak. Cara memanen dilakukan dengan dicabut. Kemudian cuci atau bersihkan kotoran tanah yang menempel pada umbi dengan air bersih. Batang dipangkal umbi bisa dipotong atau dibiarkan. Tergantung dari keinginan pasar yang dituju. (tim)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.