Edisi XX, 25 November - 10 Desember 2015
Perlawanan terhadap Produk Impor
Peternak Sapi Pakis Tertarik Puspa Agro PETERNAK sapi Desa Pakis Kembar, Pakis, Malang tertarik dengan metode kerjasama Puspa Agro. Karena manajemen pasar induk modern yang ada di kawasan Jemundo ini siap membayar langsung. nBaca Hal ... 2
Pemkab Malang Dukung Program SPR
Puspa Agro Siap Bentuk Petani Cerdas
nBaca Hal ... 2
nBaca Hal ... 3
Trading House
| 02 BANK UMKM JATIM
Sambungan dari Hal 1
PETERNAK sapi Desa Pakis Kembar, Pakis, Malang tertarik dengan metode kerjasama Puspa Agro. Karena manajemen pasar induk modern yang ada di kawasan Jemundo ini siap membayar langsung. “Saya tertarik dan siap mensuplai hasil ternak ke Puspa Agro, kerjasama seperti inilah yang kita inginkan. Karena dengan pembayaran tunai di depan, kita bias membeli kebutuhan pakan ternak dan ternak baru,” kata Gozali selaku Bendahara Kelompok Ternak Sapi “Putra Maju”. Ia mengungkapkan, selama ini, transaksi yang dilakukan hanya menjual hasil ternak ke pasar
Susunan Pengelola: Penasihat/Pengarah: Erlangga Satriagung Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi dan Penanggungjawab; Gatot Bibit Bibiono Redaktur Pelaksana; Iskandar Redaktur Ardy Abimanyu Reporter; Andriya Pitupulu Anggraeni Widakdo Fotographer: Iksan Sasmito Teknologi Informasi: Nana Firdaus Design & Layout Firman
di wilayah setempat. “Terkadang kita hanya melakukan barter sesame anggota. Intinya kita siap bekerjasama dengan Puspa Agro. Ini semua kan demi kepentingan dan kemajuan anggota,” ucapnya. Selama ini, lanjut dia, tidak ada kendala dengan system penjualan di pasar lokal. Tapi, hanya terpaut harga saja. “Kalau Puspa Agro siap membantu kami dan membeli hasil ternak dengan harga yang agak tinggi di pasaran kenapa tidak, apalagi pembayaran dilakukan di depan,” tuturnya. Sementara itu, terkait dengan pemberdayaan pemerintah pada gugus SPR memang sangat diharapkan. Sukardi, peternak sapi potong asal Desa Kidal, kecamatan Tumpang, mengatakan, para peternak di gugus SPR butuh lebih banyak
sentuhan dan pembinaan. Dikatakan, pihak penyuluh Dister dan Keswan seperti minder memberikan penyuluhan, karena merasa kalah pengalaman penerapan teknologi dengan peternak itu sendiri. “Peternak selama ini lebih banyak belajar dari para distributor pakan ternak atau dokter hewan,” kata peternak yang sudah menggeluti usaha peternakan sejak tahun 2000 ini. Ia mengaku, dalam sehari, bisa menghasilkan hingga 1,5 ton daging potong dari usaha penggemukan sapi yang dilakoninya. Usaha ternak sapi potong diakuinya sangat menjanjikan. Menurutnya, dari biaya pakan per ekor Rp 20 ribu per hari, ia bisa mendapatkan keuntungan setidaknya Rp 26 rbu per ekor dengan harga daging potong Rp 42.000 per kilogramnya. (rachma)
Potensi Peternakan Meningkat, Pemkab Malang Dukung Program SPR DINAS Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang yang merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian mepunyai peranan yang strategis dalam upaya peningkatan kecerdasan masyarakat melalui penyediaan pangan asal ternak sebagai sumber protein hewani. Hal ini didukung penuh oleh Pemkab Malang dengan penyetujuan program-program dari Dinas Peternkan Malang. Disamping itu juga memiliki peranan dalam peningkatan nilai tambah pendapatan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan, oleh karenanya pembangunan sektor ini dapat menjadi sumber pertumbuhan baru yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal maupun regional. Kabupaten Malang memiliki potensi peternakan yang cukup besar dengan produk unggulan peternakan di Kabupaten Malang antara lain sapi perah, sapi potong, ayam ras (petelur dan pedaging) dan kambing terutama Kambing PE (Peternakan Etawah). Produk unggulan peternakan tersebut berkembang dan terkonsentrasi dalam kawasan pengembangan sentra produksi antara lain sentra produksi sapi perah di Malang
Timur, Barat dan Utara, kawasan sentra produksi sapi potong di daerah Malang Selatan dan kawasan sentra produksi ayam ras potong dan petelur di daerah Malang bagian tengah serta kawasan produksi Kambing PE di daerah Malang Timur, Utara dan Selatan. (rere)
Trading House
Puspa Agro Siap Bentuk Petani Cerdas PT Puspa Agro tak janya membantu meningkatkan taraf hidup petani dengan cara membeli hasil panen dengan harga yang sesuai. Tapi, pasar Induk moderen yang terletak di kawasan Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) ini juga siap mendidik mereka untuk lebih cerdas dalam bercocok tanam. Sehingga hasil panen para petani ini nantinya lebih berkualitas dan dapat menahan gempuran masuknya produk impor. Salah satu langkah startegis yang dilakukan Puspa Agro adalah melalui Trade House Division, agar produk atau hasil panen petani dapat bersaing di pasar bebas MEA 2015. “Produk yang dihasilkan para petani harus memiliki kwalitas yang sejajar dengan produk pertanian negara-negara Asean lainnya. Satu di antara beberapa hal penting yang harus dipersiapkan untuk dapat bersaing di pasar bebas MEA 2015 mendatang adalah menyamakan kwalitas produk pertanian kita agar sejajar dengan negara lain di Asean. Kami memang menyiapkan edukasi bagi petani,” kata Direktur Puspa Agro Abdullah Muchibuddin. Menurutnya, edukasi itu menyangkut berbagai hal, termasuk di antaranya peningkatan tehnik pertanian agar dapat menghasilkan produk-produk pertanian yang sesuai dengan negara lain di Asean. “Jika itu tidak dilakukan, maka percuma saja. Produk kita tetap akan terpuruk.” ucapnya. Selain edukasi, kemampuan untuk melakukan gradding, atau pemilahan juga harus dipahami petani berdasarkan referensi yang berlaku secara internasional. Minimal untuk tingkat Asean harus terlebih dahulu dipahami. “Karena dengan kemampuan gradding atau memilah maka produk pertanian itu akan dibagi-bagi dalam kwalitas yang berbeda-beda. Ini juga harus mampu dilakukan para petani kita sebelum memasuki pasar bebas MEA 2015,” jelasnya. Dijadwalkan edukasi terhadap petani terkait dengan MEA 2015 serta fungsionalisasi Trading House Division yang dikelola Puspa Agro Jawa Timur, diperkirakan pertengahan tahun ini. Di sisi lain Puspa Agro terus mematri komitmen meningkatkan pendapatan para petani, peternak, dan pembudi daya sektor perikanan. Komitmen itu tidak hanya memfasilitasi akses pemasaran hasil panen, tetapi juga men-support proses produksi atau budi daya mereka agar hasil panennya optimal. Akses pasar diberikan dengan membantu memasarkan hasi panen petani, peternak, dan petambak maupun nelayan. Sementa-
ra support untuk melipatgandakan hasil panen dilakukan melalui peran Puspa Biotech, yakni pusat studi dan laboratorium bioteknologi yang didirikan Puspa Agro. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. “Untuk dapat bersaing hanya memerlukan strategi pembenahan. Seperti memberikan edukasi pada petani, sehingga pola pikir mereka berubah dan dapat mengubah sekaligus menaikkan taraf hidup petani,” kata Komisaris Puspa Agro, Erlangga Striagung Erlangga menyatakan, Puspa Agro akan menjadi pusat perlawanan produk impor. ”Tidak ada tempat berdagang produk agro yang melarang jualan produk impor selain Puspa Agro. Kami akan terus mengangkat jargon sehingga dapat mengahadang serbuan produk impor. Produk impor sudah masuk ke desa-desa,” jelasnya. Pasar induk modern ini juga bertekad melawan prinsip perdagangan dengan tidak selalu mencari harga termurah karena harus memberi keuntungan ke petani. Pasar induk yang lain, dikatakannya hanya memperhatikan satu sisi. Tapi Puspa Agro berusaha agar market dapat harga wajar tetapi juga petani juga mendapat harga tinggi. Petani bisa mendapatkan keuntungan 20 persen lebih tinggi ketika memasarkan produknya ke Puspa Agro dibandingkan ke tengkulak. Sementara Puspa Agro hanya mendapat keuntungan 2 sampai dengan persen setelah dikurangi biaya sortir, packaging dan transportasi. Saat ini Puspa Agro memiliki enam trading house yang berupaya meningkatkan penyerapan hasil panen petani dan memasarkannya guna mendongkrak nilai tambah bagi petani. Bahkan dengan pemasaran melalui trading house, rata-rata nilai tambah yang diperoleh petani dari program ini mencapai 25-30%. Tidak hanya keuntungan material, petani dibantu dalam proses grading dan packing yang selama ini masih menjadi kelemahan sehingga nilai komoditas dari petani akan meningkat. Divisi ini diharapkan bisa memangkas rantai distribusi dari petani ke end user yang berlapis-lapis hingga akhirnya menaikkan harga hingga berlipat sampai ratusan persen. Keuntungan lainnya bagi petani, ketika produknya diserap Puspa Agro, petani akan mendapatkan pembayaran secara tunai. Tidak lagi dicicil seperti halnya dengan tengkulak yang menyebabkan petani kesulitan modal. Saat ini ada sekitar 50 item buah dan sayur yang kini diserap dari petani kemudian dipasarkan di gerai-gerai Carrefour dengan label Puspa Agro. Sedangkan di sektor perikanan sejauh didistribusikan ke perusahaan catering nasional yang melayani perusahaan pertambahan dan pengeboran minyak di kawasan Indonesia Tengah dan timur. (iskandar)
| 03
04 |
Trading House
Pemkab Malang Bentuk Gugus SPR UNTUK lebih memperkuat sektor peternakan di Kabupaten Malang, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Ir Sudjono M.P, berkomitmen lebih memberdayakan dan mengembangkan para peternak melalui program sentra peternakan rakyat (SPR). Salah satunya, membentuk gugus-gugus SPR dengan program pemberdayaan dan pembinaan yang lebih terarah. Penguatan sektor peternakan ini diantaranya dilakukan dengan melakukan pembentukan Gugus Perwakilan Pemilik Ternak (GPPT) dan Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Dengan pembentukan GPPT dan SPR ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang bersama para peternak
berkomitmen mewujudkan program memiliki 1.000 indukan ternak, 100 pejantan, dan 10 program pemberdayaan. Ada lima poin yang dibacakan perwakilan gugus peternak yang terdiri dari SPR sapi perah, sapi potong, dan ternak kambing. Kepala Dinas Peternakan Malang, Ir. Sujono berharap, SPR dan gugus peternak ini nantinya bisa menjalankan semua programnya dengan optimal. Dikatakan, jika peternak Kabupaten Malang bergairah, maka akan menyumbang swasembada pangan khususnya dari sektor peternakan. “Jika peternakan bagus, Indonesia tidak akan kekurangam stok pangan, khususnya daging. Tidak perlu lagi impor daging dari Australia,� pungkasnya. (rere)
Trading House
Hadapi Gempuran Produk Impor
Petani Jeruk Siap Bekerjasama dengan Puspa Agro PETANI jeruk Kota Batu mengaku siap bekerjasama dengan Puspa Agro. Salah satu alasan bukan karena pasar induk moderen ini siap membeli dengan harga yang lebih tinggi, tapi juga untuk menghadap gempuran produk impor. Ketua Kelompok Tani Bumi Jaya 3, M Yusuf, mengatakan, jeruk lokal, terutama jeruk keprok 55 ini tak kalah dengan jeruk impor. “Mulai dari rasa, warna buah dan tentunya lebih aman, karena dalam penanamannya kita tak menggunakan bahan berbahay untuk mengusir serangan hama,” terangnya. Meski demikian, ia tak menyerah dengan kondisi saat ini. Bahkan, dirinya terus berusaha utuk memperluas pasar. “Selain di dalam Kota Batu, hasil panen kami juga kita sebabar di beberapa kota besar, seperti Surabaya, Jakarta, Solo dan Semerang,”. Selaian di Surabaya, lanjut dia, penjua-
lan sudah tembus ke sejumlah luar Pulau Jawa. Seperti, Manado. “Dan di beberapa pulau lain yang sudah menjadi pelangan tetap kami. Jadi setiap masa panen, 40 orang petani jeruk di sini akan mensubkan hasil panennya ke lokasi-lokasi itu,” terangnya. Ia mengaku, hasil panen para petani di desa itu sudah masuk dalam Grade A. Karena itu, dia dan beberapa rekan seprofesi yakin mampu menghadang gempuran jeruk impor. Apalagi, ia berencana akan bekerjasama dengan pasar indyuk moderenPuspa Agro. “Kami siap bekerjasama, asal harga cocok dan tidak merugikan petani jeruk di sini. Insya Allah, dalam waktu dekat ini. Contoh buah juga akan kita kirim ke Puspa Agro, ini merupakan salah satu bukti bahwa kami siap menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Tentunya untuk mengangkat tarf hidup petani di sini,” pungkasnya. (rachma)
| 05
06 |
Trading House
Perkuat Trading House PASAR induk modern Puspa Agro terus memperkuat peran divisi Trading House yang bergerak dan bermitra dengan kelompok-kelompok tani dan nelayan di sentra-sentra produksi di berbagai daerah di Jatim. Pasalnya, produk yang mereka hasilkan sudah banyak diserap pasar modern serta industri pengolahan. Mata rantai distribusi komoditas pun bisa diperpendek, sehingga harga yang ditetapkan memuaskan, baik di tingkat petani maupun konsumen. Saat ini Puspa Agro berhasil memasarkan aneka komoditas pertanian asal Jatim. Selain aneka buah dan sayur, berbagai jenis ikan, ayam potong, telor, telah terdistribusi ke supermarket berskala nasional dan perusahaan katering besar yang melayani perusahaan tambang dan pengeboran minyak, serta industri pengolahan makanan dan minuman di Indonesia Timur. Puspa Agro juga memasok biji kopi untuk industri pengolahan
kopi. Untuk maksud ini, Puspa Agro menyerap kopi dari hasil panen para petani dan kelompok tani (Gapoktan) di Jember. Komoditas lain, seperti kakao dan jagung juga tengah dijajaki untuk dicarikan akses pasarnya. Diharapkan, peran ini bisa dimaksimalkan sehingga stabilitas harga dan pasokan bebagai komoditas agrobisa dijaga. Pada gilirannya program ini meningkatkan nilai tambah petani dan nelayan/petambak di Jatim. (isa)
Support Mitra Binaan POLA tanam dengan sistim hidroponik ini tak hanya menarik perhatian mereka yang suka berkebun, siswa sekolah pun tertarik dengan pola tanam tersebut. Sebab, minimnya lahan tidak menjadi suatu kendala. Terkait dengan hal tersebut, manajemen Puspa Agro memfasilitasi mereka melalui Koperasi Petani Hidroponik Jawa Timur untuk pengembangan budi daya sayur dengan sistem hidroponik ini. Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin, mengatakan, pada tahap pertama pihaknya menyiapkan lahan seluas 800 m2. “Pola ini akan terus dikembangkan sesuai tuntutan pasar,” ucapnya.
Pria berkacamata ini menyatakan akan terus men-support pengembangan mitra binaan lewat koperasi yang ada. “Termasuk membantu mencarikan akses pasarnya,” ujarnya. Kawasan pasar induk agrobis Puspa Agro segera menjadi sentra pengembangan aneka sayur dengan sistem hidroponik. Menandai tonggak pengembangan budi daya sayur yang menjadikan air sebagai media utama (bukan tanah). Terpisah, Humas Komunitas Hidropinik Surabaya (KHS), Kiptiyah As Shiddiq, mengatakan, selama ini sudah tertanam begitu kuat image, bahwa bercocok tanam itu identik dengan tanah atau lumpur yang bikin kita kotor. “Tapi, dalam sistem hidroponik semua itu bisa ditepis. Ini pasti menarik dan sekaligus peluang bisnis bagi generasi muda atau masyarakat pada umumnya,” ujarnya. KHS merupakan sekumpulan kawula muda Surabaya yang memiliki perhatian tinggi terhadap budi daya dan pengembangan tanaman, khususnya aneka sayuran dengan sistem hidroponik. Berawal dari hobi , komunitas ini kini tergerak untuk menjadikannya sebagaai ladang bisnis dengan area pengembangan yang lebih luas. Selama ini mereka berbudi daya secara perorangan di rumah masing-masing. (*)
Cabe Merah
“Pedas�nya Budibaya Cabe Merah
CABE merah merupakan salah satu komoditas pertanian paling atraktif. Pada saat-saat tertentu, harganya bisa naik berlipat-lipat. Pada momen lain bisa turun hingga tak berharga. Bahkan, “pedas�nya budidaya cabe merah ini pun telah banyak petani yang merasakannya. Lahan yang diperlukan untuk budidaya cabe merah adalah tanah yang gembur dan memiliki porosotas yang baik. Sebelum cabe merah ditanam cangkul atau bajak lahan sedalam 20-40 cm. Bersihkan dari batu atau kerikil dan sisa-sisa akar tanaman. Apabila terlalu banyak gulma dan khawatir menganggu bisa gunakan herbisida. Budidaya cabe merah menghendaki tanah yang memiliki tingkat keasaman tanah pH 6-7. Apabila nilainya terlalu rendah (asam), daun tanaman cabe merah akan terlihat pucat dan mudah terserang virus. Tanah yang asam biasanya mudah ditumbuhi ilalang. Untuk menetralisirnya bisa gunakan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 2-4 ton/ha. Pemberian kapur atau dolomit dilakukan pada saat pembajakan dan pembuatan bedengan.Campurkan pupuk organik, bisa berupa kompos atau pupuk kandang pada setiap bedengan secara merata. Kebutuhan pupuk organik untuk budidaya cabe merah adalah 20 ton per hektar. Selain pupuk organik tambahkan juga urea 350 kg/ha dan KCl 200kg/ha. Panduan umum budidaya cabe merah Untuk budidaya cabe intensif sebaiknya, bedengan ditutup dengan mulsa plastik perak hitam. Penggunaan mulsa plastik mempunyai konsekuensi biaya namun mendatangkan sejumlah manfaat. Mulsa bermanfaat untuk mempertahankan kelembaban, menekan erosi, mengendalikan gulma dan menjaga kebersihan kebun. Buat lubang tanam sebanyak dua baris dalam setiap bedengan dengan jarak 60-70 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuat zig zag, tidak sejajar. Hal ini berguna untuk mengatur sirkulasi angin dan penetrasi sinar matahari. Diameter dan kedalaman lubang tanam kurang lebih 10 cm, atau disesuaikan dengan ukuran polybag semai. Pemindahan bibit cabe merah dari area persemaian dilakukan setelah umur bibit sekitar 3 minggu atau bibit memiliki 3-4 helai daun permanen. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari untuk menghindari stress. Usahakan penanaman dilakukan serentak dalam satu hari. Cara menanamnya adalah dengan membuka atau menyobek polybag semai. Kemudian masukkan bibit cabe merah beserta media tanamnya kedalam lubang tanam. Jaga agar media semai
jangan sampai terpecah. Kemudian siram tanaman secukupnya untuk mempertahankan Penyiraman diperlukan pada saat musim kering, caranya bisa dengan gembor atau dengan penggenangan. Hati-hati ketika melakukan penyiraman disaat tanaman belum terlalu kuat. Penggenangan bisa dilakukan setiap dua minggu sekali. Periksa tanaman pada satu sampai dua minggu pertama untuk melakukan penyulaman tanaman. Apabila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya abnormal segera cabut dan ganti dengan bibit yang baru. Pada budidaya cabe memerlukan pemasangan ajir (tongkat bambu) untuk menopang tanaman berdiri tegak. Tancapkan ajir dengan jarak mnimal 4 cm dari pangkal batang. Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan pada hari ke-7 sejak bibit dipindahkan. Apabila tanaman terlalu besar dikhawatirkan saat ajir ditancapkan akan melukai perakaran. Bila akar terluka tanaman akan akan mudah terserang penyakit. Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan setelah tanaman tumbuh tinggi atau berumur diatas satu bulan. Perempelan atau pemotongan tunas dilakuan setelah 3 minggu untuk budidaya cabe di dataran rendah dan 1 bulan untuk dataran tinggi. Potong tunas yang tumbuh pada ketiak daun dengan tangan yang bersih. Perempelan ini dilakukan sampai terbentuk cabang utama, ditandai dengan kemunculan bunga pertama atau kedua. Pemupukan susulan dilakukan setiap dua minggu sekali atau minimal 8 kali hingga panen terakhir. Pemupukan susulan dilakukan dengan pengocoran pupuk pada setiap lubang tanam. Pemupukan yang paling praktis adalah dengan menggunakan pupuk organik cair. Siramkan 100 ml larutan pupuk yang telah diencerkan pada setiap tanaman. Bisa juga ditambahkan NPK pada campuran tersebut. Penyiangan gulma dilakukan apabila diperlukan saja. Pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya cabe cukup vital. Banyak kasus budidaya yang gagal karena serangan hama dan penyakit. Untuk lebih detail, silahkan baca pengendalihan hama dan penyakit tanaman cabe. Budidaya cabe merah mulai bisa dipanen setelah berumur 75-85 hari setelah tanam. Proses pemanenan dilakukan dalam beberapa kali, tergantung dengan jenis varietas, teknik budidaya dan kondisi lahan. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-5 hari sekali, disesuaikan dengan kondisi kematangan buah dan pasar. Buah cabe sebaiknya dipetik sekaligus dengan tangkainya untuk memperpanjang umur simpan. Buah yang dipetik adalah yang berwarna oranye hingga merah. Lakukan pemetikan pada pagi hari. (*)
| 07
08 |
Jeruk Bali
Mengenal Karakteristik Jeruk Bali
KARAKTERISTIK budidaya jeruk bali sama dengan jenis jeruk lainnya, seperti jeruk lemon maupun jeruk nipis. Syarat tumbuh buah jeruk bali pastikan lahan Anda tidak sempit karena satu pohon buah jeruk bali membutuhkan area sekitar 7Ă—8 meter agar tumbuh optimal dan berbuah banyak. Pastikan buah jeruk bali ditanam di area bersuhu maksimal 30 derajat celcius. Buah jeruk bali paling baik jika ditanam di daerah dataran tinggi. Namun demikian, di dataran rendah pun buah ini dapat tumbuh asalkan cukup air, banyak sinar matahari dan bebas hama. Buah jeruk bali membutuhkan banyak sinar matahari sepanjang hidupnya. Tanaman buah jeruk bali menyukai tanah lempung berpasir. Tanaman ini tidak terlalu menyukai angin karena dapat merontokkan buah.dan bunga. Tanaman jeruk bali membutuhkan keasaman tanah sekitar 5,5 hingga 6,5. Tanaman ini tidak menyukai air yang menggenang sehingga diperlukan drainase di tempat ia tumbuh. Seperti halnya membudidayakan jenis tanaman lain, budidaya jeruk bali juga dapat dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut ialah penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan penyiraman (perawatan) serta pemanenan. Seperti halnya tanaman lainnya, penanaman jeruk bali juga membutuhkan lahan yang subur dan gembur. Untuk itu, sebelum Anda mulai menanam bibit jeruk bali Anda, penggemburan dapat Anda lakukan dengan cara mencangkuli lahan dan mencampurnya dengan pupuk. Untuk pemetakan lahan yang akan ditanami masing-masing bibit, idealnya Anda menyediakan petakan tanah sebesar 7Ă—8 meter untuk tiap bibitnya. Hal ini bukan tanpa alasan karena
saat bibit buah jeruk bali ini membesar, ketinggiannya bisa mencapai 5 meter. Tentunya dengan ketinggian sebesar ini maka rantingnya pun akan rimbun dan menutupi cahaya sinar matahari yang dibutuhkan oleh pohon jeruk bali ini. Untuk itu, diperlukan petakan tanah yang besar dan arah mata angin yang tepat untuk menumbuhkan pohon jeruk bali. Arah timur ke barat merupakan arah mata angin yang tepat bahi pohon jeruk bali agar senantiasa tercukupi sinar matahari. Setelah penyiapan lahan Anda lakukan beberapa minggu sebelum penanaman, kini giliran Anda menyediakan bibit buah jeruk bali yang baik. Pembibitan ini memegang kunci penting dari hasil panen maksimal yang akan Anda raih. Mengapa demikian? Karena cara pembibitan buah jeruk bali ini sebagian besar dilakukan bukan dengan metode biji atau stek, melainkan dengan cangkok. Cara tanam metode cangkok dipilih bukan tanpa alasan karena para petani jeruk bali memiliki pengalaman cara menanam yang baik dengan metode cangkok ini yakni masa buahnya yang tidak terlalu lama dan daya tahan pohon yang kuat. Ciri bibit buah jeruk bali yang baik ini adalah batangnya yang lurus dari atas ke bawah serta diameter batang sekitar 2-3 cm. Setelah Anda mendapatkan bibit jeruk bali yang tepat, kini tibalah saatnya bercocok tanam bibit tersebut dengan teknik menanam yang tepat. Tanamlah masing-masing bibit di petakan tanah yang telah Anda sediakan (kurang lebih 7Ă—8 meter). Adapun waktu kapan Anda menanam bisa Anda lakukan kapan saja karena buah jeruk bali bisa tumbuh di musim kering maupun musim hujan asalkan syarat tumbuhnya terpenuhi. Pemupukan dapat Anda lakukan selama maksimal 3 x dalam setahun. Pemupukan yang pertama dapat Anda lakukan dengan menggunakan pupuk kandang. (antara bulan Juli-Agustus). Sedangkan pada tahap pemupukan kedua dapat Anda lakukan dengan pupuk NPK (antara bulan Oktober-November). Penyiraman perlu Anda lakukan saat musim kering agar pohon jeruk bali Anda tidak kekurangan air. Perawatan lainnya adalah penyiangan (pencabutan rumput liar), pengusiran hama dan ulat serta pembatasan jumlah ranting dan buah pada musim panen pertama. Panen besar mulai dapat Anda nikmati setelah tahun ke-tiga. Sebelum tahun ini memang buah jeruk bali telah tumbuh namun Anda belum bisa memanennya karena Anda harus memperhatikan aspek yang lebih utama di masa yang akan datang, yakni pembatasan buah dan ranting agar tumbuh maksimal di tahun berikutnya. Semakin tua umur pohon jeruk bali, semakin banyak buah yang dihasilkan. (tim)
Pepaya
7 Bulan, Pepaya Bangkok Sudah Panen DENGAN menanam pepaya bangkok maka Anda akan sudah bisa memetik hasilnya dalam waktu 7 bulan, kemudian menjualnya dengan harga yang cukup tinggi karena pasaran pepaya bangkok masih mahal. Tanaman pepaya bangkok memang termasuk pohon yang genjah dan setiap batang pohon bisa menghasilkan lebih dari 15 buah pepaya setiap minggu yang bisa dipanen. Bila tertarik untuk bercocok tanam pepaya tahiland atau bangkok ini maka yang pertama kali anda harus lakukan adalah mencari info sbanyak-banyaknya dari berbagai majalah pertanian serta internet bagaimana teknik budidaya pepaya bangkok yang benar dan efektif untuk menghasilkan buah yang besar, manis, bebas hama. Pepaya bangkok sangat digemari sebagai buah segar yang banyak mengandung vitamin dan juga bisa diolah menjadi berbagai panganan seperti keripik pepaya. Hal pertama yang harus anda persiapkan untuk memulai menanam pohon pepaya ini adalah pembibitan. Untuk mempermudah maka Anda bisa mencari bibit pepaya bangkok dengan genetika unggul dari berbagai toko pertanian atau anda buat sendiri dengan mengambil biji dari buah pepaya yang sudah masak dan kesehatanya sempurna. Tips untuk teknik menanam / pembibitan, keringkan dahulu bibit dengan dijemur baru kemudian direndam dalam fungisida dan pupuk cair agar akar tumbuh baik. Bibit pohon disemaikan ditempat teduh sampai kira-kira tingginya 10-15cm. sembari menunggu pembibitan pepaya unggul ini maka anda bisa mempersipkan lahan. Gali lobang dengan ukuran 150cmx150cm dengan kedalaman
45cm. Sebar pupuk kandang dan biarkan selama 1-2 minggu. Timbun kembali dengan tanah sampai seminggu sebelum penanaman bibit pepaya. Hal ini untuk membuat mikroorganisme yang merugikan mati didalam tanah. Untuk mulai penanaman pohon pepaya yang efektif, maka benih yang disemai dan sudah tingginnya 15 cm, diambil dari tempatnya. Seminggu sebelum penanaman, lobang harus digali lagi dan mendapat sinar matahari. Tanam pepaya seperti cara menanam buah lainnya namun jangan terlalu dalam karena bisa merusak akar pepaya yang getas dan lemah. Cara tanam yang benar adalah polybag disobek dipinggirnya dan plastik diambil. Jangan memegang bibit pada batangnya karena akan mudah sekali patah. Jika sudah tertanam, sirami dengan air agar pepaya unggul ini bisa cepat adaptasi dan tumbuh akarnya. Rajin-rajinlah menyiram tanaman dengan air, terutama saat cuaca panas. Setelah cukup besar, maka pemupukan harus dilakukan lagi. Pergunakan campuran pupuk kandang dan pupuk pabrik untuk mendapatkan hasil yang baik dan sekaligus membasmi hama. Dengan perawatan yang telaten, dalam jangka 7-9 bulan maka pepaya thailandsudah bisa dipanen. Jangan biarkan buah terlalu matang dipohon karena jika dijual maka buah akan cepat busuk. Ambil pepaya jika sudah ada semburat kuning di ujung buah yang menandakan pepaya sudah tua. Jualah pepaya-pepaya tersebut dan anda akan mendapat banyak keuntungan. (tim)
| 09
10 |
Tomat
Kiat Budidaya Tomat Organik KITA bisa membudidayakan tomat organik dikebun kita sendiri. Bibit tomat dapat kita beli di toko-toko pertanian. Biasanya, mereka menyediakan bibit tomat dalam satu kantong atau dijual per gram. Bila kita ingin membeli bibit pohon tomat, kita bisa menggunakan cara ini dalam menentukan banyaknya bibit yang kita perlukan. Untuk 100 sampai 150 gram bibit, kita bisa menggunakannya untuk lahan seluas 1 hektar. Tempat untuk menanam tomat organik juga sangat penting dalam proses untuk membudidayakan tomat organik yang menghasilkan hasil yang bagus. Untuk tanah yang paling baik dalam bercocok tanam tomat organik adalah tanah yang tidak berair. Tanah becek dan mengandung banyak air bisa membuat buah tomat busuk dan gagal tumbuh sempurna. Selain itu, tanah juga harus mempunyai kadar pH sebesar 5,5 sampai 6,5. Dan, akan lebih baik, bila lahan yang akan kita tanami sudah diberi pupuk kandang atau kompos yang akan mempermudah cara tanam tomat organik anda. Proses pembibitan diawali dengan merendam benih tomat organik dalam 1 liter air yang sudah dicampur dengan 1 – 10 ml mikroba dan molase. Setelah itu, sediakan polybag yang diisi dengan tanah dan bokhasi dengan perbandingan 1:1. Masukkan satu biji benih ke tiap polybag. Pakaikan karung untuk menutupi polybag yang telah ditanami oleh benih tomat dan taruh ditempat yang teduh. Setelah bibit mulai tumbuh (sekitar 7 – 10 hari), penutup karung dibuka. Biarkan benih tomat tumbuh sampai setinggi sekitar 10 cm. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk ini sekitar 3 minggu. Setelah itu, tomat siap untuk dipindahkan dan ditanam di lahan yang anda sediakan. Benih tomat yang tumbuh dan siap untuk ditanam dipindahkan dari polybag ke tanah yang anda sediakan. Proses penanaman ini dilakukan pada sore hari agar bibit tomat tidak layu. Perlu juga diperhatikan cara menanam bibit ini agar bibit tidak rusak. Pertama, buat lubang di lahan yang akan anda tanami tomat organik. Pindahkan bibit dari polybag secara perlahan dan jangan sampai akar tomat muda rusak. Masukkan bibit tomat ke dalam lubang di lahan anda secara tegak. Tutupi lubang sekitar tomat dengan tanah dan tekan sedikit agar padat. Ada beberapa teknik budidaya dan pemeliharaan yang perlu anda lakukan, agar tomat organik yang anda tanam
menghasilkan buah yang bagus. Yang pertama adalah penyiraman. Tomat tidak suka terlalu banyak air, jadi, penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari saja. Penyulaman juga penting untuk dilakukan, agar tomat dapat tumbuh dengan baik dan menghilangkan bagian yang rusak yang mengganggu pertumbuhan tomat. Sebaiknya proses ini dilakukan 7 sampai 10 hari setelah bibit dipindahkan dari polybag. Tanaman tomat juga memerlukan pemasangan ajir. Hal ini dilakukan agar tomat dapat tumbuh tegak dan mempermudah proses pemanenan. Lakukan proses ini setelah tanaman tomat berumur 1 minggu. Pasang ajir dan ikat ujung-ujungnya agar membentuk segitiga. Setelah tomat berumur 3 – 4 minggu, perlu dilakukan proses pengikatan pada ajir. Hal ini perlu dilakukan seminggu sekali sampai pertumbuhan batang berhenti. Tunas-tunas baru diketiak daun juga perlu dipangkas agar pertumbuhan terkonsentrasi pada tunas penghasil buah tomat. Selanjutnya, perlu juga dilakukan teknik budidaya perempelan daun. Daun yang mendekati tanah atau terlalu lebat dipotong agar penerimaan sinar matahari optimal. Pemupukan juga perlu dilakukan agar tomat mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh. Pupuk yang kita gunakan adalah pupuk organik, seperti pupuk kandang dan kompos. Perlu juga diberikan pupuk pelengkap cair (PPC) setiap 10 hari sekali. Selanjutnya adalah proses penyiangan. Proses ini dilakukan agar tomat tidak terganggu oleh gulma yang tumbuh disekitarnya. Cara mudah untuk melakukan proses ini, gunakan tangan untuk mencabuti gulma pengganggu. Dan proses pemeliharaan paling penting adalah pengendalian hama. Karena kita menggunakan teknik menanam tomat organik, maka pestisida yang kita gunakan juga harus organik dan aman. Untuk itu, gunakan pestisida nabati yang berasal dari ekstrak dan fermentasi tanaman. Proses penyemprotan pestisida ini sebaiknya dilakukan pada sore atau malam hari, karena pada waktu itu, hama yang menyerang tumbuhan tomat sangat aktif. Setelah tanaman tomat organik berumur sekitar 75 hari, proses pemanenan dapat dilakukan. Ada beberapa tips yang bisa anda pakai untuk memanen tomat. Pertama, pilih buah yang sudah bewarna kekuningan dan bagian tepi daun dan batang mongering. (tim)