Edisi XXII, 25 Desember 2015 - 10 Januari 2016
Perlawanan terhadap Produk Impor
Puspa Agro Mulai “Banjir” Tawaran Kerjasama
Tujuh Komoditas Tembus Mancanegara nBaca Hal ... 3
PERJALANAN yang dilalui PT Puspa Agro cukup panjang. Beragam rintangan telah dilalui pasar induk modern yang berada di kawasan Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) ini demi mengangkat taraf hidup petani. Tak sia-sia, Puspa Agro kini mulai “kebanjiran” tawaran kerjasama. Baik itu dari petani maupun kepala dinas yang ada di Jatim.
Tak “Lelah” Angkat Hasil Panen Petani nBaca Hal ... 4
nBaca Hal ... 2
| 02
Trading House
PUSPA AGRO Sambungan dari Hal 1
PERJALANAN yang dilalui PT Puspa Agro cukup panjang. Beragam rintangan telah dilalui pasar induk modern yang berada di kawasan Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) ini demi mengangkat taraf hidup petani. Tak sia-sia, Puspa Agro kini mulai “kebanjiran” tawaran kerjasama. Baik itu dari petani maupun kepala dinas yang ada di Jatim. Peternak sapi Desa Pakis Kembar, Pakis, Malang tertarik dengan metode kerjasama Puspa Agro. Karena manajemen pasar induk modern yang ada di kawasan Jemundo ini siap membayar langsung. “Saya tertarik dan siap mensuplai hasil ternak ke Puspa Agro, kerjasama seperti inilah yang kita inginkan. Karena dengan pembayaran tunai di depan, kita bias membeli kebutuhan pakan ternak dan ternak baru,” kata Gozali selaku Bendahara Kelompok Ternak Sapi “Putra Maju”. Ia mengungkapkan, selama ini, transaksi yang dilakukan hanya menjual hasil ternak ke pasar di wilayah setempat. “Terkadang kita hanya melakukan barter sesame anggota. Intinya kita siap bekerjasama dengan Puspa Agro. Ini semua kan demi kepentingan dan kemajuan anggota,” ucapnya. Demikian juga dengan petani jeruk Kota Batu mengaku siap bekerjasama dengan Puspa Agro. Salah satu alasan bukaninduk moderen ini siap membeli dengan harga yang lebih tinggi, tapi juga untuk menghadap gempuran produk impor. Ketua Kelompok Tani Bumi Jaya 3, M Yusuf, mengatakan, jeruk lokal, terutama jeruk keprok 55 ini tak kalah dengan jeruk impor. “Mulai dari rasa, warna buah dan tentunya lebih aman, karena dalam penanamannya kita tak menggunakan bahan berbahay untuk mengusir serangan hama,” terangnya. Meski demikian, ia tak menyerah dengan kondisi saat ini. Bahkan, dirinya terus berusaha utuk memperluas pasar. “Selain di dalam Kota Batu, hasil panen kami juga kita sebabar di beberapa kota besar, seperti Surabaya, Jakarta, Solo dan Semerang,”. Selaian di Surabaya, lanjut dia, penjualan sudah tembus ke luar Susunan Pengelola: sejumlah Pulau Jawa. Seperti, MaPenasihat/Pengarah: nado. “Dan di Erlangga Satriagung beberapa pulau lain yang sudah Pemimpin Umum/ menjadi pelanPemimpin Redaksi dan gan tetap kami. Penanggungjawab; Jadi setiap Gatot Bibit Bibiono masa panen, 40 orang petani jeRedaktur Pelaksana; ruk di sini akan Iskandar mensubkan hasil panennya ke Redaktur lokasi-lokasi Ardy Abimanyu itu,” terangnya. I a m e n g aReporter; ku, hasil panen Andriya Pitupulu para petani di Anggraeni Widakdo desa itu sudah Fotographer: masuk dalam Iksan Sasmito Grade A. Karena itu, dia dan Teknologi Informasi: beberapa rekan Nana Firdaus seprofesi yakin mampu mengDesign & Layout hadang gemFirman puran jeruk
impor. Apalagi, ia berencana akan bekerjasama dengan pasar induk moderenPuspa Agro. “Kami siap bekerjasama, asal harga cocok dan tidak merugikan petani jeruk di sini. Insya Allah, dalam waktu dekat ini. Contoh buah juga akan kita kirim ke Puspa Agro, ini merupakan salah satu bukti bahwa kami siap menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Tentunya untuk mengangkat tarf hidup petani di sini,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, mengatakan, sebenarnya konsep Puspa Agro sama dengan Sub Terminal Agrobisnis Mantung di Kecamatan Pujon. “Baik di Mantung maupun Puspa Agro, konsepnya hampir sama. Meski demikian, kita berharap ada sinergitas dengan Puspa Agro sehingga dapat mengangkat taraf hidup petani,” tuturnya. Di Sub Terminal Mantung, kita sudah ada link, jadi setiap hari selalu up date jumlah dan kapasitas produksi harga. Di Mantung juga, masih kata dia, kita juga juga sudah link dengan pasar di beberapa daerah. “Seperti di Jawa Tengah dan beberapa kota lain,” ujarnya. Ia berharap, di Puspa Agro juga seperti di Mantung, dimana juga di link dengan kami. “Sehingga kita, termasuk petani dapat mengetahui harga komoditas terkini,”. Ia mengaku tertarik dengan langkah-langkah yang nantinya akan mengangkat taraf hidup petani. Apalagi, produk holtikultura di Kabupaten Malang memiliki kualitas bagus. “Alhamdulillah, mulai dari buah-buahan, sayuran, ikan hingga peternakan memiliki kualitas terbaik dan tak kalah dengan daerah lain,” terangnya. Meski demikian, sebelum melangkah pada sinergitas dengan Puspa Agro, pihaknya akan melakukan perbincangan lebih lanjut. “Kami berharap sinergitas ini akan lebih dapat mengangkat taraf hidup petani dan menghapus pergerakan tengkulak,”. Namun, sebelum melangkah pada hal tersebut, pihaknya berharap ada pemetaan agar tak
merugikan petani. Menurutnya, pemetaan di masing-masing wilayah ini sangat diperlukan. “Ya, agar tak merugikan petani, peternak maupun pekebun yang akan menjual hasil panennya”. Demikian halnya dengan Bank UMKM Jawa Timur (Jatim) siap merangkul Puspa Agro dalam pembiayaan pedagang maupunGapoktan (Gabungan Kelompok Tani) yang berada di bawah naungan pasar induk modern itu. Direktur Utama Bank UMKM Jatim, Subawi, SE, MM, menyatakan siap bekerjasama dengan Puspa Agro. “Ya, kita siap bekerja sama dengan dengan instansi manapun,termasuk Puspa Agro,” tegasnya. Ia menambahkan, kerjasama ini bertujuan untuk mengangkat pelaku UKM, koperasi maupun petani. “Tujuan hanya satu, untuk meningkatkan kehidupan ekon omi masyarakat kecil, sehingga mnereka bisa bertahan di era persaingan yang semakin ketat ini,” jelasnya. Apalagi,. lanjut dia, Puspa Agro juga memiliki misi yang sama, yakni mengangkat taraf hidup petani. “Nah, bila Puspa Agro ingin bekerja sama, kita siap membantu. Khususnya pembiayaan pada petani yang sudah tergabung dalam Gapoktan dan berada di bawah naungan Puspa Agro. Intinya kita siap kapan pun itu,” ungkapnya. Lebih lanjut, Subawi menambahkan, selama ini pihaknya telah merangkul UKM-UKM yang ada di Jatim. “Alhamdulillah, usaha mereka berkembang pesat. Nah, bila Puspa Agro siap bekerjasama dengan kami, pintu kerjasama ini kita buka lebar. Semua itu kembali lagi, untuk mengangkat perekonomian rakyat. Khususnya UKM dan petani,”. “Pada prinsipnya tujuan kami sama yaitu ingin berpartisipasi lebih dalam pembangunan daerah. Untuk itu langkah yang tepat adalah melakukan koordinasi untuk membentuk suatu holding company yang bisa menjadi sebuah kekuatan financial di regional Jatim, agar potensi yang ada di Jatim dapat digarap bersama demi kesejahteraan masyarakat Jatim,” pungkasnya. (iskandar)
Trading House
Tujuh Komoditas Tembus Mancanegara UPAYA PT Puspa Agro untuk meningkatkan taraf hidup petani di Jawa Timur (Jatim) semakin nyata. Bukan hanya membeli hasil panen dengan harga pantas, namun, tujuh komoditas tembus mancanegera. Ketujuh komoditas itu di antaranya kubis, rumput laut, kemiri, pinang, kayu manis, kelapa dan jahe gajah. Untuk komoditas kubis, rumput laut, kemiri, pinang, kayu manis, kelapa telah menembus pasar ekspor dengan tujuan Taiwan, Hong Kong, Malaysia, dan Thailand. Bahkan salah seorang eksportir jahe gajah menjadikan Puspa Agrosebagai base camp bisnisnya. Salah seorang eksportir mendapat order sebanyak 150 kontener (40 feet) @ 27 ton. Dengan demikian, proyeksi ekspor jahe gajah yang ia lakukan hinga akhir tahun lalu mencapai 4.050 ton dengan tujuan ke Bangladesh dan India. Untuk memenuhi pasar ekspor tersebut, dirinya bekerja sama dengan para petani di sentra-sentra produksi jahe di beberapa daerah di Jatim. Di antaranya di Malang, Ponorogo, Lumajang, Bondowoso, Banyuwangi. Dari para petani, komoditas jahe itu lalu dihimpun di Puspa Agro, dibersihkan, di-grading sesuai spesifikasi yang diminta buyers di luar negeri, sebelum akhirnya di-packing untuk dikirim melalui kontener. “Kami terus mengembangkan fungsi ekonomi dan bisnis sebagai pusat transaksi komoditas agro. Karena itu, kita juga terus memfasilitasi dan membuka akses pasar kepada para petani dan pedagang yang selama ini berbisnis di Puspa Agro,” jelas Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. Sementara, komoditas jahe gajah, kembali menjadi favorit pelaku bisnis agro diPuspa Agro. Para buyer di beberapa Negara, seperti Bangladesh, Pakistan, Dubai, dan India memastikan diri memesan jahe gajah asal Jatim yang dihimpun oleh pelaku bisnis di Puspa Agro. (iskandar)
| 03
04 |
Trading House
Tak “Lelah” Angkat Hasil Panen Petani MESKI menghadapi beragam rintangan, namun, pasar induk modern Puspa Agro tak pernah lelah mengangkat hasil panen petani. Tak hanya mengoptimalkan pengelolaan, tapi, pasar induk modern yang berada di Jemundo ini juga terus berupaya mengangkat hasil panen petani untuk menghadang gempuran produk impor. Tak dipungkiri, di MEA 2015 nanti, berbagai produk akan “membanjiri” pasar Indonesia, tak terkecuali produk holtikultura yang nantinya bisa mematikan hasil panen petani lokal. Apalagi, masyarakat lebih suka dengan produk luar negeri dibanding dengan produk dalam negeri. Padahal, tak sepenuhnya produk dari luar negeri itu murni hasil dari Negara asal. Tengok saja sepatu merek tertentu, dimana bahan kulit berasal dari Indonesia. Dinegara yang dimaksud, bahan mentah tersebvut diolah menjadi sepatu, tas, ikat pinggang dan dompet yang diberi merek. Kemudian, setelah “matang” produk tersebut dikirim kembali ke Indonesia. “Ya, ini merupakan sebuah tantangan dan menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi kami. Meski demikian, kita tak patah semangat. Kami telah menyiapkan formula mengahadapi gempuran produk impor, khususnya di sector holtikultura,” kata Komisaris PT Puspa Agro, Erlangga Satriagung. Erlangga menuturkan, formula yang dimaksud adalah dengan merangkul para petani yang ada di Jawa Timur (Jatim). Yakni mengubah pola piker dan pola kerja petani yang sederhana menjadi petani modern melalui akses pasar yang lebih luas. “Pendekatan yang kita lakukan tak hanya membeli hasil panen petani dengan harga pantas. Dimana mereka juga tidak dirugikan, sehinga taraf hidup petani terangkat. Langkah ini juga bertujuan untuk mematikan tengkulak yang kerap merugikan petani,” tuturnya. Untuk itu, strategi yang diilakukan Puspa Agro adalah
dengan mebentuk divisi trading house awal tahun 2014 lalu. Dimana, staf divisi turun langsung ke petani, nelayan dan peternak untuk menyalurkan produk-produk unggulan ke pihak penyedia layanan agro untuk konsumen. Petani, nelayan dan peternak pun dapat menerima pembayaran langsung dari Puspa Agro. Di sisi lain, lanjut dia, kita juga memeberikan edukasi pada petani agar dapat memperbaiki mutu produksinya, sehingga hasil panen mereka dapat memenuhi grade yang dibutuhkan pasar. “Baik itu pasar lokal hingga pasar ritel,” ucapnya, Langkah yang dilakukan pasar induk modern ini bukan hanya isapan jempol belaka. Sebab, strategi yang dilakukan Puspa Agro telah dirasakan oleh para petani di Jatim. (iskandar)
Erlangga Satriagung
Trading House
Konsen Sertifikasi Komoditi JELANG dilaksanakannya Asean Free Trade Area (AFTA) 2016, Puspa Agro akan berkonsentrasi untuk melakukan sertifikasi pada semua produk yang dikelola selama ini. Termasuk berbagai usaha trading. Pasar induk ini dipastikan bakal berkonsentrasi untuk melaksanakan sertifikasi pada semua produk yang dikelola selama ini, termasuk berbagai usaha trading, dalam rangka menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA) tahun 2016 mendatang. “Kami sebenarnya sudah melakukan sertifikasi itu. Ada sejumlah produk atau komoditi yang kami kelola telah memiliki sertifikasi internasional. Tetapi hingga hari ini memang tidak terekspose media maupun diketahui masyarakat luas. Tahun ini kami harapkan upaya sertifikasi itu dapat kami lalui menjelang AFTA 2016 nanti,” tutur Direktur Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. Ia menyebutkan bahwa sejumlah komoditi buah-buahan yang dikelola Puspa Agro memang sudah bersertifikasi. Hanya saja para distributor itu enggan menempelkan sertifikasi tersebut. “Kalau yang pernah kami tanyakan langsung ke distributor dan para petani, penempelan bukti sertifikasi itu tidak berpengaruh bagi konsumen,”. Tetapi, kata dia, anggapan itu harus segera ditepis lantaran kedepan nanti, apalagi memasuki
AFTA 2016, sertifikasi itu menjadi sangat penting dan dibutuhkan untuk memasarkan produk-produk yang ada dapat memasuki pasar global. “Ini harus disampaikan pada distributor dan petani. Agar mereka memahami betapa penting sertifikasi itu,” tegasnya. Menjelang pelaksanaan AFTA 2016, Puspa Agro Jawa Timur dipastikan bakal mencoba menembus pasar Eropa agar lebih dapat memasarkan produk-produk lokal Indonesia dan menjadi satu diantara agen pemerintah yang dapat menjaga harga sekaligus ketersediaan berbagai komoditi pangan. (iskandar)
| 05
06 |
Infrastruktur
Kemacetan di Jalur Puspa Agro Harus Bisa Diurai KEMACETAN yang kerap terjadi di pertigaan Taman Kletek dan belum adanya jalur khusus ke Puspa Agro sering kali dikeluhkan pedagang. Kami berharap, pemerintah daerah Provinsi Jawa Timur bisa secepatnya mengurai kemacetan. Demikian dikatakan Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. “Ketepatan waktu perputaran bisnis di Puspa Agro memiliki peran cukup sentral bagi pelaku usahanya. Kemacetan yang luar biasa itulah menjadi keluhan para pedagang,” jelasnya. Sebenarnya, lanjut dia, pemerintah daerah propinsi Jawa Timur melalui dinas PU Bina Marga Kabupaten Sidoarjo, sudah menjanjikan adanya pelebaran jalan dari pertigaan Kletek hingga menuju Puspa agro . Namun, itu belum juga terealisasi. “Jika tidak ada langkah cepat untuk mengatasi kemacetan parah di pertigaan Kletek menuju Puspa Agro ini,
bisa dipastikan beberap bulan ke depan volume kemacetan akan semakin parah,” terangnya. Ia menandaskan, dengan beroperasinya pusat karantina ikan yang dikelolah kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), maka volume truk kontener pengangkut budidaya ikan dan segala jenis produknya yang melintas di jalan ini akan semakin tinggi. Pada pertengahan tahun 2015, sedikitnya 500 truk kontener produk perikanan akan masuk ke Puspa Agro. “Kita berharap akan segera ada langkah kongkrit dari pemerintah untuk mengurai kemacetan dan menjawab keluhan para pedagang ini,”. Sekedar diketahui, dari pertigaan Kletek menuju pusat kelolah terpadu untuk produk unggulan pertanian, peternakan dan perikanan Jawa Timur yang berjarak 1,2 km, harus ditempuh sekitar satu jam. (iskandar)
Produk Impor
Petani Harus Tahan Gempuran Produk Impor PETANI di Jawa Timur (Jatim) khususnya harus bisa bertahan menghadapi gempuran produk impor begitu pasar bebas diberlakukan. Karena itu PT Puspa Agro terus berupaya memperluas akses pasar. “Dengan demikian, begitu pasar bebas diberlakukan, petani Jatim tidak hanya jadi penonton. Sebaliknya mampu bersaing dengan kemungkinan
gempuran produk impor,� kata Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. Untuk menjalankan fungsi itu, Puspa Agro memperkuat lini divisi Trading House yang terus bergerak dan bermitra dengan kelompok-kelompok tani di sentra-sentra produksi. Selanjutnya, setelah dilakukan pemilahan berdasar kualitas dan pengemasan, komoditas pilihan itu didistribusikan ke pasar-pasar modern, pabrikan atau perusahaan olahan, bahkan untuk memenuhi pasar ekspor. Sementara, sebagian petani, peternak, hingga nelayan di Jatim kini mulai merasakan dan menikmati nilai tambah atas hasil panen mereka yang rata mencapai 25 sampai dengan 30 persen. Sebab, hasil panen para petani tersebut kini mulai banyak diserap pasar modern serta industri pengolahan. Saat ini Puspa Agro berhasil memasarkan aneka komoditas pertanian asal Jatim ke buyer langsung, seperti supermarket berskala nasional yakni Carrefour, hingga perusahaan katering besar yang melayani perusahaan tambang dan pengeboran minyak, serta industri pengolahan makanan dan minuman. Tentang komitmen Puspa Agro untuk meningkatkan nilai tambah petani dapat dicontohkan sebagai berikut. Buah semangka yang biasanya dijual petani ke tengkulak hanya Rp 2.300/kg, Puspa Agro berani membeli dengan harga Rp 4.500/kg. Artinya petani mendapat nilai tambah 29 persen. Kemudian oleh Puspa Agro, komoditas itu dijual ke end user dengan harga Rp 5.304/kg. Sejak Februari hingga September 2014, total aneka buah dan sayur yang dipasok ke gerai-gerai Carrefour di Jatim sekitar 168 ton. (iskandar)
| 07
08 |
Peternakan
Membuat Pakan Sapi dengan Fermentasi HEWAN ternak sapi jelas membutuhkan suplai makanan yang cukup untuk mencapai berat ideal yang dibutuhkan pasar. Pada musim penghujan, masalah pakan ini mungkin tidak terlalu memberi masalah. Namun seiring dengan bergantinya musim, cadangan hijauan seperti rumput bisa saja menipis. Untuk mengatasi masalah inilah, setidaknya harus ada inovasi yang dilakukan. Salah satunya adalah dengan mempelajari aneka pakanfermentasi yang bisa dipilih untuk sapi. Fermentasi ini biasanya berasal dari bermacam-macam limbah pertanian. Salah satu bahan limbah pertanian yang bisa dipilih dalam pakan fermentasi adalah tangkai jagung kering. Memang, jika dibandingkan dengan jagung, tangkai jagung ini secara praktis hanya bagian dari sisa panen jagung. Tongkol jagung juga layak dipakai untuk bahan pakan ternak. Ini tidak lepas dari kenyataaan bahwa tongkol jagung sebenarnya punya kandungan serat dan protein yang
dibutuhkan sapi. Untuk hasil terbaik, fermentasi tongkol jangung sebaiknya berupa batang yang dipecahkan bukan yang sudah menjadi tepung. Meskipun fermentasi bisa dilakukan pada berbagai limbah pertanian, cara fermentasi secara teknis harus anda kuasai. Salah satunya adalah terkait dengan komposisi dalm proses fermentasi itu sendiri. Misalnya jika anda ingin menerapkan fermentasi pada limbah jerami, cara membuat yang benar akan memberikan hasil yang sesuai dengan harapan. Jerami kering dicampur dengan polar dengan perbandingan 10 banding 2 lalu air ditambahkan secukupnya. Campuran ini kemudian diletakkan di dalam tabung fermentasi sekitar 1 minggu. Tanda bahwa fermentasi jerami kering berhasil adalah aroma harum dan tektur jerami yang tidak berubah dari sebelumnya. Keunggulan pakan organik alternatif yang diperoleh dari fermentasi tidak hanya terkait dengan soal biaya. Secara alami, sapi sebenarnya melakukan proses frementasi dalam proses pencernaannya. Dengan adanya pakan yang sudah difermentasi ini, setidaknya tubuh sapi bisa langsung menyerap sari makanan. Meskipun demikian, perlu juga dicatat bahwa jumlah total pakan yang harus diberikan pada sapi setidaknya mencapai 10% dari total berat sapi. Pemberian pakan yang kurang hanya akan menghambat kesehatan reproduksi sapi. (tim)
Peternakan
| 09
Sektor Peternakan Mulai Bergeliat DINAS Peternakan Malang berharap kedepan sektor peternakan bisa lebih bergairah. Itu karena tahun ini, ragam acara juga semakin banyak. Terlebih, baik pengunjung maupun jumlah peserta termasuk ternak yang dipamerkan serta dilombakan juga tak kalah ramainya. Seperti yang diungkapkan Suyono, salah satu peternak sapi potong asal kecamatan Pakis, kabupaten Malang, para peternak di Malang dianjurkan untuk masuk dalam kelompok-kelompok ternak agar hasil ternak dapat bersaing pada tingkat nasional hingga internasional. “Para peternak memang sangat membutuhkan kelompok ternak seperti ini, terlebih lagi kami sangat berterima kasih dengan adanya
program SPR ini,� ujar Suyono yang merupakan salah satu anggota dari kelompok ternak Mitra Maju. Di kecamatan pakis sendiri saat ini terdapat sekitar 40 kelompok, salah satunya adalah kelompok Mitra Maju yang memiliki 48 Anggota peternak. Suyono meyakini, dengan menjadi anggota kelompok maka akan mendapatkan banyak keuntungan diantaranya fasilitas mantri gratis, timbangan gratis, pertukaran Informasi-informasi positif dan lain-lain. Sehingga dengan adanya kelompok ternak yang ditunjang dengan program SPR ini maka hasil ternak pun menjadi sangat berkualitas dan mampu bersaing dengan hasil ternak lain. (rachma)
Potensi Peternakan Semakin Meningkat DINAS Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang yang merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian mepunyai peranan yang strategis dalam upaya peningkatan kecerdasan masyarakat melalui penyediaan pangan asal ternak sebagai sumber protein hewani. Hal ini didukung penuh oleh Pemkab Malang dengan penyetujuan program-program dari Dinas Peternkan Malang. Disamping itu juga memiliki peranan dalam peningkatan nilai tambah pendapatan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan, oleh karenanya pembangunan sektor ini dapat menjadi sumber pertumbuhan baru yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal maupun
regional. Kabupaten Malang memiliki potensi peternakan yang cukup besar dengan produk unggulan peternakan di Kabupaten Malang antara lain sapi perah, sapi potong, ayam ras (petelur dan pedaging) dan kambing terutama Kambing PE (Peternakan Etawah). Produk unggulan peternakan tersebut berkembang dan terkonsentrasi dalam kawasan pengembangan sentra produksi antara lain sentra produksi sapi perah di Malang Timur, Barat dan Utara, kawasan sentra produksi sapi potong di daerah Malang Selatan dan kawasan sentra produksi ayam ras potong dan petelur di daerah Malang bagian tengah serta kawasan produksi Kambing PE di daerah Malang Timur, Utara dan Selatan. (rere)
10 |
Budidaya Apel
Langkah Tepat Budidaya Apel BILA dikelola dengan benara maka budidaya buah yang satu ini sangat menguntungkan. Memetik untuk dari si apel merah ini juga sangat menjanjikan. Berbagai teknik budidaya apel bisa dipelajari dengan seksama sehingga kita bisa benar-benar memulai budidaya apel dengan lebih baik dan tentu menghasilkan hasil panen yang baik pula. Kita bisa memulai belajar dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan, sampai akhirnya memanen hasil buah apel tersebut. Nah, berikut adalah hal-hal penting yang perlu anda ketahui mengenai apel dan bagaimana memelihara pohon apel supaya tumbuh dengan baik dan memberikan hasil panen berkualitas; Pembibitan apel bisa dilakukan dengan cara vegetatif dan juga generatif. Namun untuk hasil yang lebih baik, pembiakan secara vegetatif lebih baik daripada generatif karena pembiakan generatif sering kali menyimpang dari induknya. Pembiakan generatif adalah dengan menggunakan biji, dan vegetatif adalah dengan stek atau okulasi. Pilih apel dengan syarat batang bawah dan pekarangan yang luas. Pohon haruslah kokoh dan daya adaptasinya tinggi. Sifat-sifat unggul haruslah terlihat dan ini adalah wajib. Bibit bisa dipilih dan ada beberapa tipe bibit yang bisa kita temukan. Yang pertama adalah anakan yang merupakan tunas dari tanaman apel. Tunas tersebut haruslah dari pohon apel yang produktif dan mencapai tinggi 30cm. Anakan bisa dicabut lalu dipotong-potong cabangnya dan segera ditanam pada bendengan yang memiliki lebar 60cm dan dalam 40cm. Yang kedua adalah rundukan dimana tanaman apel yang
memiliki batang memanjang ditempelkan pada tanah dan ditimbun sampai akhirnya memunculkan tunas baru. Setelah 4 bulan, rundukan bisa dipotong. Yang ketiga adalah stek yakni memperoleh bibit apel dengan melalui stek. Caranya adalah dengan memotong salah satu dahan apel dengan panjang 20cm dan lalu dicelupkan bagian bawahnya ke dalam larutan Roton F yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar dengan lebih cepat dan juga lebih baik tentunya. Lahan yang akan digunakan untuk menanam apel adalah lahan dengan kandungan nutrisi yang baik. Biasanya sebelum dilakukan penanaman apel, lahan diolah dahulu dengan mencampurkan pupuk kandang agar tanah menjadi lebih baik kondisinya. Jangan lupa untuk memilih tanah dengan pH yang sedang yakni jangan lebih dari 6. Penyiraman juga diperlukan untuk menjaga kelembaban tanah agar lebih baik untuk bibit tanaman apel tadi. Untuk cara tanam sendiri, tanaman apel haruslah ditanam dengan jarak yang teratur. Jarak yang dianjurkan adalah sekitar 2-3 meter. Namun mungkin untuk varietas tertentu akan sedikit berbeda. Untuk cara menanam pohon apel adalah bibit yang sudah disiapkan bisa dimasukkan kedalam lubang yang telah disediakan dan padatkan lagi tanah disekitar bibit agar tidak goyah. Bibit yang sudah ditanam bisa selanjutnya dirawat dengan baik. Merawat tanaman apel memang gampang-gampang susah dan anda bisa melakukan pemupukan serta penyiraman tanaman dengan teratur agar tanaman apel bisa berbuah dengan baik. Nah, tanaman apel sendiri juga perlu dipangkas karena mungkin ada bagian dahan dan pucuk yang tidak produktif. Penyemprotan pestisida juga penting agar terhindar dari hama yang merusak tanaman dan buah. Ini akan membuat hasil panen maksimal nantinya. (tim)