Edisi XXIII, 10 - 25 Januari 2016
Perlawanan terhadap Produk Impor
Puspa Agro Semakin Giat Lakukan Terobosan
PASAR induk moderen Puspa Agro semakin giat melakukan berbagai terobosan. Hal ini dilakukan tak hanya untuk menguasai pasar agrobis pada 2025 mendatang. Tapi juga untuk menghadang gempuran produk asing. nBaca Hal ... 2
Serap Aneka Budidaya Petani
Susun Strategi untuk Kuasai Pasar Agrobis
nBaca Hal ... 2
nBaca Hal ... 3
Trading House
| 02 PUSPA AGRO
Sambungan dari Hal 1
PASAR induk moderen Puspa Agro semakin giat melakukan berbagai terobosan. Hal ini dilakukan tak hanya untuk menguasai pasar agrobis pada 2025 mendatang. Tapi juga untuk menghadang gempuran produk asing. Di sektor komoditas, pihaknya getol menggelar lelang aneka komoditas agro atau pertanian tiap sebulan sekali. Langkah inipun menadapat tanggapan positif dari pelaku bisnis agro, baik petani, pedagang pemilik barang maupun pembeli (buyers). Terbukti, hasil transaksi lelang, pada bulan November lalu mencapai Rp 10,93 miliar, naik 75% dari realisasi lelang bulan lalu.yang tercatat hanya Rp 6,2 miliar. Transaksi lelang yang mencapai Rp 10,93 miliar itu dihimpun dari hasil transaksi tujuh komoditas, yakni jagung, jahe rajang, ayam ras/ broiler, cabe, kunir, garam dapur (grosok), dan tepung gaplek.Dari tujuh komoditas itu, jagung mendominasi (36,6%) dengan nilai Rp 4 milar dari transaksi 1.000 ton. Posisi kedua dihasilkan dari transaksi jahe rajang (25,25%) senilai Rp 2,76 miliar dari volume barang 76 ton, disusul ayam ras/broiler dengan nilai Rp 2,6 miliar dengan volume 26 ton (23,8%). Para peserta lelang tidak saja datang dari Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya, tapi juga berasal dari beberapa daerah, di antaranya Madura, Semarang, Bandung, serta daerah lainnya di Indonesia. Dibanding dengan lelang sebelumnya, Oktober lalu, dari jenis komoditas yang ditransaksikan, lelang bulan november lalu agak berbeda. Pada lelang sebelumnya, komoditas telor ayam mendominasi. Dengan porsi 66%, transaksi telor ayam yang terjadi dalam lelang bertajuk Konsolidasi Pasar Lelang” tersebut mencapai Rp 4,09 miliar untuk volume 264 ton. Sementara posisi kedua ditempati bawang merah (21%) dengan nilai transaksi Rp 1,3 miliar untuk volume 100 ton.Beberapa komoditas agro yang juga ditransaksikan dalam lelang tersebut di antaranya beras, jahe, kopi robusta, mangga arum manis, serta bumbu pecel.
Susunan Pengelola: Penasihat/Pengarah: Erlangga Satriagung Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi dan Penanggungjawab; Gatot Bibit Bibiono Redaktur Pelaksana; Iskandar Redaktur Ardy Abimanyu Reporter; Andriya Pitupulu Anggraeni Widakdo Fotographer: Iksan Sasmito Teknologi Informasi: Nana Firdaus Design & Layout Firman
Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin, mengaku bersyukur atas minat pelaku bisnis agro yang terus meningkat dalam pelaksanaan lelang komoditas ini. Karena itu, ia berharap momentum ini dimanfaatkan secara optimal oleh para petani dan pelaku bisnis agro. Dengan demikian, sebagai sala satu sarana perdagangan, lelang mampu mendongkrak daya serap hasil panen petani dan meningkatkan pendapatan mereka. Untuk pelaksanaan berikutnya, “Konsolidasi Pasar Lelang” diagendakan pada Selasa pekan keempat, Januari 2016. Sementara itu, guna mengangkat taraf hidup petani maupun peternak di Jawa Timur. Pihaknya juga memprereat kerjasama dengan Gapoktan dan dinas-dinas yang ada di bebeapa kabupaten. Tanggapan yang didapatpun menunjukkan hasil positif.
Bahkan ada beberapa petani dan peternak di Kota Malang dan Batu mulai melirik untuk menjalin kerjasama dengan pasar induk modern yang ada di kawasan Jemundo, Sidoarjo ini. Di sis lain, demi mengenalkan Puspa Agro lebih dekat di mata masyarakat, pihaknya juga kerap menggelar berbagai macam kegiatan. Tak hanya merangkul komunitas pecinta burung kicauan, tapi juga pecinta batu akik dan permata. Bursa dan Grosir Akik di Puspa Agro telah menyedot perhatian para pemain bisnis akik. Mereka datang tidak saja dari wilayah Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya, tetapi dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Malang, Ponorogo, Solo, Yogyakarta, Bandung, Kebomen, Padang, Makassar, Palu, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. (iskandar)
Serap Aneka Budidaya Petani DIVISI Trading House PT Puspa Agro terus berupaya meningkatkan nilai tambah petani. Setelah sukses menyerap dan memasarkan hasil panen petani berupa sayur dan buah, kini perannya terus dikembangkan dengan menggarap sektor perikanan dan hasil perkebunan. Di sektor perikanan, Puspa Agro menyerap aneka jenis ikan, baik dari hasil budi daya (tambak) maupun tangkapan (ikan laut). Selanjutnya, ikan-ikan itu didistribusikan ke perusahaan katering nasional yang selama ini melayani sejumlah perusahaan di kawasan Indonesia Tengah dan Indonesia Timur, di antaranya perusahaan pertambangan dan pengeboran minyak. Sementara untuk komoditas hasil perkebunan, sementara ini Puspa Agro baru menyerap kopi dari para petani di Jember. Kopi yang dihimpun dari petani itu kemudian didistribusikan ke pabrikan yang selama ini menjadikan kopi sebagai bahan baku utama. Diharapkan, ke depan peran tersebut bias terus ditingkatkan, sehingga ada kepastian hasil panen petani bisa terserap oleh pasar dengan harga yang bagus dan berkeadilan. “Sementara ini kami memang belum bisa maksimal menyerap hasil panen para petani. Tetapi, paling tidak kami sudah ikut berperan dalam memberikan kepastian kepada para petani bahwa sebagian hasil panen mereka bisa terserap oleh pasar dengan harga yang bagus,” kata Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. Pengiriman perdana aneka ikan diberangkatkan dari are cold storage Puspa Agro, Jumat pekan lalu dengan volume sekitar tujuh ton. Adapun jenis ikan yang dikirim di antaran-
ya tengiri, bawal tawar, bawal hitam (laut), bandeng, kakap merah, gurami, ikan ekor kuning, cumi-cumi, kerapu, mubara, lele, juga udang. Ikan-ikan itu dihimpun dari para petani atau nelayan dari Brondong, Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Kediri, Tulungagung, dan Probolinggo. Pengiriman aneka jenis ikan itu terus dilakukan menyusul terus mengalirnya permintaan pasar. Sebelumnya, aneka buah dan sayur dihimpun dari para petani di beberapa daerah di Jatim untuk dipasarkan di pasar modern, yakni di gerai-gerai Carrefour di Surabaya, Mojokerto, Pasurusan, Jember, dan Banyuwangi. Aneka komoditas buah dan sayur itu dijual di di Carrefour dengan label Puspa Agro. (iskandar)
Trading House
| 03
Produk Lokal Harus Sejajar dengan Negara ASEAN PRODUK yang dihasilkan petani harus memiliki kwalitas yang sejajar dengan produk pertanian negara-negara Asean lainnya. Satu di antara beberapa hal penting yang harus dipersiapkan untuk dapat bersaing di pasar bebas. “Kami memang menyiapkan edukasi bagi petani,” kata Direktur Puspa Agro Abdullah Muchibuddin. Menurutnya, edukasi itu menyangkut berbagai hal, termasuk di antaranya peningkatan tehnik pertanian agar dapat menghasilkan produk-produk pertanian yang sesuai dengan negara lain di Asean. “Jika itu tidak dilakukan, maka percuma saja. Produk kita tetap akan terpuruk.” ucapnya. Selain edukasi, kemampuan untuk melakukan gradding, atau pemilahan juga harus dipahami petani berdasarkan referensi yang berlaku secara internasional. Minimal untuk tingkat Asean harus terlebih dahulu dipahami. “Karena dengan kemampuan gradding atau memilah maka produk pertanian itu akan dibagi-bagi dalam kwalitas yang berbeda-beda. Ini juga harus mampu dilakukan para petani kita sebelum memasuki pasar bebas,” jelasnya. (iskandar)
Abdullah Muchibuddin
Susun Strategi untuk Kuasai Pasar Agrobis MESKI masih sembilan tahun lagi, tepatnya 2025, Puspa Agro kini mulai menyusu strategi untuk dapat menguasai pasar agrobis di Indonesia. Ini merupakan keinginan Erlangga Satriagung selaku Momisaris PT Puspa Agro. “Pada tahun 2025 kita target Puspa Agro akan menguasai pasar agrobis di Indonesia. Untuk mencapai target itu kita terus berupaya melakukan pengembangan sekaliogus inovasi di bidang usaha ini. Kami yakin, bila kinerja sejalan maka target tersebut dapat ter-
penuhi,” jelasnya. Target yang dicanangkan itupun tak main-main, tahun ini saja, Puspa Agro mulai mengawali dengan perdagangan antar pulau dan mengembangkan berbagai sentra agrobis di luar pertanian, seperti ikan laut dan ikan air tawar. “Tahun depan, untuk ikan kami mampu mengirim antara empat puluh sampai lima puluh kontainer produk ikan kemasan setiap harinya. Saat ini, kami hanya terkendala akses masuk dan keluar di Puspa Agro yang selalu padat,” ucapnya. Sementara itu, agar hasil panen petani diminati pasar retail moderen, Puspa Agro telah memiliki usaha pengepakan produk pertanian sendiri. Sehingga produk yang dijual lebih mahal dan higienis sehingga lebih diminati konsumen. “Kami terus memastikan tak ada produk impor yang dijual di tempat kami, sehingga petani Jatim yang menjadi mitra kami benar-benar terlindungi. Dan secara bertahap kami juga mampu menguasi pasar di berbagai provinsi diluar Jatim dan Indonesia,” jelasnya. (iskandar)
04 |
Trading House
Gandeng Pelajar Kembangkan Pertanian LAHAN di Kota Surabaya kian sempit akibat banyaknya gedung-gedung megah berdiri di atas eks lahan persawahan, namun, hal ini tak menyurutkan Puspa Agro untuk terus mengembangkan pertanian. Karena itu, pasar induk moderen Puspa Agro mengajak pelajar mengembangkan pertanian agar dapat mempertahankan Indomesia sebagai Negara Swasembada Pangan. Di kompleks pasar yang berada di Jalan Jemundo, Sidoarjo ini, Puspa Agromenawarkan beragam wisata pendidikan pertanian, mulai bercocok tanam hingga obat pertanian. Direktur Pasar Induk Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin, mengatakan, keberadaan wisata pertanian di kompleks Pasar Puspa Agro bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada generasi muda yang sudah tidak memiliki minat bertani. Wisata pendidikan pertanian di kompleks Pasar Puspa Agro ini menyasar siswa hingga mahasiswa. Tidak lepas
juga anak-anak muda yang punya tekad belajar pertanian. “Sasarannya pelajar mulai SD sampai mahasiswa. Tujuan utamanya orang melirik dunia pertanian, kedua meningkatkan proteksi pangan lokal, karena kita akan menghadapi MEA. Kalau tidak diproteksi mulai dari sekarang, kita kesulitan bersaing,� ungkapnya. Sementara ini, manajemen Puspa Agro menggratiskan lembaga pendidikan yang hendak berkunjung dan belajar pertanian. Menurut Muchibuddin, pihaknya akan memberikan pelatihan sistem pertanian kepada siswa selama 2 kali dalam sebulan. Pelatihan tersebut meliputi bercocok tanam, hidroponik, laboratorium obat-obatan pertanian, termasuk juga sistem kultur jaringan. “Pelatihan akan disesuaikan dengan level pendidikannya. Kalau nantinya antusiasme anak muda tinggi, maka program frekuensi pelatihan akan kita tambah dalam sebulan. Kalau bisa tiap hari,� pungkasnya. (iskandar)
Trading House
Petani Jambu Kristal Lirik Puspa Agro JAMBU kristal Jambu kristal ini merupakan salah satu buah premium, sebab, market hanya masuk ke pasar ritel. Ini dikarenakan harga perkilonya mencapai Rp 17 ribu atau ke atas. Dimana, untuk perkilo berisi tiga buah jambu kristal. “Penyuka jambu kristal didominasi masyarakat menengah atas. Bukan karena harga perkilonya yang cukup mahal, tapi, produksi jambu kristal ini juga cukup sulit didapat, selain di Surabaya, kita juga masuk ke beberapa pasar ritel di luar Pulau Jawa, salah satunya di Bali” kata Pengelola sekaligus pemilik lahan jambu kristal di Desa Bumiajih, Batu, Rahmat Hardianto Menilik segment pasar yang masuk ke market premium, Rahmat tak cukup hanya dengan memanen jambu kristal yang ada di lahannya. Dalam memanen, ia teliti memilih buah. “Buah yang akan kita panen harus memiliki grade A. Buah yang memilii kualitas terbaik diukur dengan empat jari. Bila bagian bawah buah selebar empoat jari tangan orang dewasa, berarti jambu kristal itu masuk dalam Grade A,” ungkapnya. Sementara itu, agar dapat diterima pasar premium, yaitu masuk ke pasar ritel, ia mengemas buah yang telah dipanen. Pengemasan itu pun dilakukan dengan cara tradisional. “Bukan mesin atau alat apa, yang utama buah ini dapat terlindung. Kita cukp menggunakan alat tradional untuk mengemas buah jambu kristal ini sebelum dikirim
ke pasar ritel,” terangnya. Ia mengaku, potensi pasar jambu kristal ini cukup besar, sebab belum banyak pesaing yang masuk ke market ini. “Apalagi sasaran kita masuk ke konsumen menengah dan menengah atas,”. Dalam waktu dekat ini, ia akan memasukkan hasil panen ke pasar induk moderen Puspa Agro, dengan harapan, hasil panen miliknya dan beberapa rekan petani di desa setempat dapat lebih terangkat lagi. “Kami berharap, bila hasil panen ini dapat diterima Puspa Agro dapat juga mengangkat petani jambu kristal di sini. Kami siap bekerjasama dengan Puspa Agro, sebab, hasil panen kita termasuk dalam Grade A,”. (rere)
| 05
06 |
Trading House
Petani Bertekad Perluas Pasar Jeruk Keprok 55 KETUA Kelompok Tani Bumi Jaya 3, M Yusuf, mengatakan, jeruk lokal, terutama jeruk keprok 55 ini tak kalah dengan jeruk impor. “Mulai dari rasa, warna buah dan tentunya lebih aman, karena dalam penanamannya kita tak menggunakan bahan berbahaya untuk mengusir serangan hama,” terangnya. Meski demikian, ia tak menyerah dengan kondisi saat ini. Bahkan, dirinya terus berusaha utuk memperluas pasar. “Selain di dalam Kota Batu, hasil panen kami juga kita sebabar di beberapa kota besar, seperti Surabaya, Jakarta, Solo dan Semerang,”. Selaian di Surabaya, lanjut dia, penjualan sudah tembus ke sejumlah luar Pulau Jawa. Seperti, Manado. “Dan di beberapa pulau lain yang sudah menjadi pelangan tetap kami. Jadi setiap masa panen, 40 orang petani jeruk di sini akan mensubkan hasil panennya ke lokasi-lokasi itu,” terangnya. Ia mengaku, hasil panen para petani di desa itu sudah masuk dalam Grade A. Karena itu, dia dan beberapa rekan seprofesi yakin mampu menghadang gempuran jeruk impor. Apalagi, ia berencana akan bekerjasama dengan pasar indyuk moderen Puspa Agro. “Kami siap bekerjasama, asal harga cocok dan tidak merugikan petani jeruk di sini. Insya Allah,
dalam waktu dekat ini. Contoh buah juga akan kita kirim ke Puspa Agro, ini merupakan salah satu bukti bahwa kami siap menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Tentunya untuk mengangkat tarf hidup petani di sini,” pungkasnya. (rachma)
Peluang Bisnis Paprika Menjanjikan KENDATI paprika masih belum cukup populer untuk dipakai sebagai salah satu bahan memasak sayuran khas Indonesia, namun peluang untuk mengembangkan bisnis di sektor komoditi paprika di Indonesia saat ini terbuka lebar dan menjanjikan. Selain memiliki nilai jual yang bagus, permintaan pasar akan sayuran ini juga terus naik, terutama permintaan-permintaan dari restoran-restoran mewah maupun hotel-hotel. Hal ini bisa kita manfaatkan dengan mengembangkan budidaya tanaman paprika untuk memasok kebutuhan pasar akan paprika yang kian hari kian bagus ini. Lahan yang paling ideal untuk membudidayakan tanaman paprika yaitu di daerah dataran tinggi yang memiliki tingkat kelembaban udara rendah. Suhu dingin antara 15 derajat hingga 25 derajat celcius diketahui
sangat ideal untuk mengembangkan tanaman subtropis ini. Hal ini sebenarnya lebih dimaksudkan untuk menghindari hama dan serangan penyakit pada pohon paprika, karena intensitas serangan hama dan penyakit akan kian meningkat jika tanaman paprika ditanam di dataran rendah dengan suhu tinggi. Lokasi di ketinggian sekitar 750 mdpl diyakini sebagai tempat yang sangat pas. Setelah menemukan lahan di lokasi yang pas, maka saatnya kita mulai menggarap lahan tersebut agar siap ditanami. Jika dikhawatirkan akan terjadi hujan, maka penanaman tanaman paprika sangat dianjurkan dengan menggunakan metode green house dan system hidroponik supaya hasil panen maksimal. Teknik budidaya seperti ini diketahui sangat efisien karena batang pohon maupun buah paprika sangat sensitif terhadap alam, sehingga apabila terkena air hujan mereka akan mudah busuk. Membuat green house memang diperlukan biaya yang lebih besar jika dibandingkan dengan mengolah lahan tanah secara langsung, akan tetapi kalau hasil panen bisa maksimal maka keuntungan akan meningkat juga. Pembuatan green house yang bisa Anda usahakan
dengan dana minim yaitu memakai bahan plastik ultra violet. Selanjutnya media yang dipakai untuk menanam yzaitu arang sekam. Cara menanam tumbuhan ini dibagi menjadi beberapa tahap. Yang pertama yaitu menumbuhkan bibit di baki agar menjadi kecambah. Biasanya bibit akan tumbuh menjadi kecambah tanpa daun dalam waktu satu minggu, selanjutnya kita tempatkan mereka ke dalam polybag-polybag kecil hingga tumbuh daunnya, paling tidak dua atu tiga helai. Proses ini biasanya akan memakan waktu selama kurang lebih dua minggu. Selanjutnya kita baru bisa memindahkan tanaman paprika ke dalam wadah yang sebenarnya, yaitu polybag-polybag besar yang berukuran kira-kira 30 cm x 35 cm. Yang penting untuk diperhatikan mengenai cara tanam ini adalah kita harus sangat berhati-hati ketika memindahkan bibit-bibit paprika sehingga daun-daun dan akar-akarnya tidak rusak. Selanjutnya, kita juga harus memelihara tanaman paprika dengan baik. Agar tumbuh subur, tanaman paprika perlu disiram air dan diberi pupuk secara rutin. Pupuk yang digunakan adalah pupuk cair atau pupuk encer. Selanjutnya setelah tanaman berbunga, kita perlu menyeleksi dengan mengeliminasi beberapa bunga yang tumbuh hingga menyisakan satu bunga terbaik di setiap satu pohon paprika. Setelah buah paprika cukup tua maka bisa kita panen. Itulah sekilas mengenai cara budidaya paprika. (tim)
Bunga Matahari
Bila Tepat, Budidaya Bunga Matahari Kian “Bersinar� BILA dilakukan dengan tekhnik yang tepat, maka budidaya bunga matahari akan semakin “bersinar�. Disamping bisa dimanfaatkan sebagai bunga hias, bunga matahari ternyata memiliki beragam fungsi yang sangat baik bagi kesehatan. Semua bagian dari tanaman bunga matahari ternyata bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan tubuh kita. Bunga matahari diketahui sangat bagus untuk menurunkan penyakit darah tinggi dan juga mengurangi rasa sakit atau nyeri. Bagian batang tanaman memiliki sumsum yang mengandung nutrisi tertentu yang berkhasiat untuk menyembuhkan kanker dan juga melancarkan saluran kemih. Budidaya bunga matahari bisa menjadi pilihan bisnis yang tepat, mengingat manfaat dari tanaman ini sungguh besar. Jika Anda ingin membudidayakan tanaman ini sebagai lahan bisnis ataupun untuk sekedar tanaman hias di taman Anda, berikut akan kita ulas bersama pembahasan tentang teknik budidaya bunga matahari di tulisan ini. Tanaman bunga matahari akan dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam dengan cara menanam yang benar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terlebih dahulu belajar cara budidaya bunga matahari daripada hanya asal menanam. Lokasi lahan kiranya tidak menjadi masalah bagi Anda yang ingin mengembangkan tanaman ini karena tanaman bunga matahari bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi hingga di ket-
inggian 1500 meter di atas permukaan laut. Yang terpenting adalah lahan tersebut harus subur dan mendapatkan pencahayaan sinar matahari yang cukup. Akan tetapi jika Anda berniat membudidayakan tanaman ini untuk bisnis, lokasi yang paling ideal agar hasilnya optimal yaitu pada tempat yang memiliki kelembaban udara cukup tinggi di dataran tinggi atau pegunungan. Pembibitan tanaman bunga matahari dilakukan dengan benihnya yang berupa biji-biji bunga matahari. Tahap awal penanaman yaitu dengan menyemaikan benih-benih tersebut di dalam pot ataupun lahan persemaian sebelum dipindah ke lahan yang sebenarnya. Bibit terlebih dahulu disemaikan hingga tumbuh kecambah yang tingginya sekitar 15 cm atau 20 cm. Bisasanya proses ini akan memakan waktu selama kurang lebih 10 hari saja. Selanjutnya, bibit-bibit tersebut baru bisa dipindahkan ke lokasi atau lahan tanam. Cara tanam bibit-bibit yang sudah siap cukup sederhana. Beberapa minggu sebelumnya tentunya tanah sudah harus kita gemburkan dan kita pupuk. Selanjutnya kita siapkan lubang-lubang tanam dengan jarak kira-kira 1 meter x 1 meter. Bibit-bibit yang telah siap tanam kita masukan ke dalam lubang-lubang tanam dan ditimbun bagian akarnya dengan tanah secukupnya. Selanjutnya kita harus rutin mengairi lahan dan juga melakukan proses pemupukan supaya tanaman dapat berkembang dengan sempurna. (tim)
| 07
08 |
Buah Matoa
Memetik Manis Budidaya Buah Matoa BUAH matoa berbentuk bulat dan sedikit melonjong dengan ukurannya yang tidak terlalu besar. Buah matoa memiliki warna coklat kehitaman.bentuknya yang mirip dengan telur puyuh ini sangat mudah dikenali. Kulitnya licin dan mempunyai bau yang manis. Tanaman ini memiliki banyak kandungan didalamnya. Matoa sangat cocok bagi Anda yang menggemari buah-buahan untuk dapat bercocok tanam dengan buah unik ini. Pada kulit buah terdapat tanin dan juga saponin. Pada biji mengandung adanya lemak dan polifenol. Sedangkan, pada daun terdapat juga tanin dan saponin yang mempunyai kandungan sama dengan kulit buah. Pada kulit batang terdapat lebih banyak kandungan didalamnya seperti flavonida, zat besi, dan pectic substance. Pada buahnya terdapat berbagai macam vitamin yang menjadi kelebihan buah ini. Kelebihan kandungan didalam buah menjadikan matoa sebagai salah satu tanaman yang sangat menarik untuk dibudidayakan. Terlebih, cara budidaya matoa yang sangat mudah dan tidak memerlukan banyak hal. Tanaman ini juga dapat tumbuh di mana saja.
Masa penanaman matoa memiliki waktu yang cukup panjang untuk bisa mendapatkan buahnya. Beberapa orang memerlukan waktu sampai hampir sekitar beberapa tahun. Tumbuhan ini tumbuh memanjang ke atas dan untuk mendapatkan bagian cabang matoa tentu kita harus memotong pada bagian atasnya. Pohon matoa dapat berbuah dua kali. Biasanya pohon matoa akan berbuah pada saat hari raya idul fitri dan kedua sekitar 3 bulan setelah matoa berbuah pertama kali. Namun, hasil buah yang di dapat jauh lebih sedikit dari yang pertama. Pohon ini terhitung musiman. Dalam teknik budidayanya, pohon matoa dapat dikembangkan dengan dua cara, yaitu secara generatif dan vegetatif. Cara generatif yaitu dengan cara menanam biji, sedangkan cara vegetatif yaitu dengan pencangkokan. Pemindahan bibit dari persemaian harus diperhatikan dan dilakukan secara hati-hati. Bibit matoa sangat peka apabila ada perubahan lingkungan. Terutama pada bagian akar matoa. Sebaiknya perpindahan bibit tidak dilakukan dengan cara mencabut. Hal ini dapat merusak laju perkembangan bibit. Menggunakan polibag sangatlah dianjurkan dalam cara menanam tanaman matoa tersebut. Dengan menggunakan polibag, akan jauh lebih memudahkan untuk proses pemindahan bibit. Buatlah persemaian yang teratur didalam pembibitan buah tersebut. Cara tanam matoa tersebut sebaiknya menggunakan pupuk organik, pupuk SP, pupuk urea dan kapur yang sangat baik untuk pertumbuhan bibit matoa. Semua pupuk tdan tanaman galian tersebut dapat dicampur menjadi satu. Cara memelihara buah matoa di atas pohon juga sangatlah mudah. Ketika buah sudah mulai berbunga, ini menandakan bahwa bunga dapat dimakan dalam jangka waktu 2 bulan setelahnya. Jangan menggunakan plastik untuk menutupinya dari hama. Dengan menutupi buah menggunakan plastik, ini tidak akan membantu buah cepat matang, justru sebaliknya, buah akan lebih mudah busuk. Tutupi buah sebaiknya menggunakan jaring. Tanaman ini sangat cocok bagi Anda yang juga tertarik pada bisnis kuliner, karena matoa bisa menjadi salah satu investasi yang baik. (tim)
Bawang
Mei - Juli, Bulan Terbaik Budidaya Bawang Putih KENDALA budidaya bawang putih dataran rendah ialah bila tak terpenuhinya cuaca yang sejuk dan kering saat pembentukan umbi. Untuk mengakalinya, bawang putih ditanam pada bulan mei, Juni, atau Juli. Menanam pada musim hujan tak dianjurkan karena tanah jadi terlalu basah dan temperaturnya tak baik untuk pertumbuhan umbi. Tanah yang disukai bawang putih pH-nya 6,5-7,5. Oleh karena itu, untuk tanah yang asam harus diberi kapur dahulu hingga mendekati netral. Bibit bawang putih yang baik penting untuk mendapatkan pertumbuhan lapang dan hasil yang tinggi. Sebaiknya bibit bawang putih memenuhi kriteria-kriteria berikut. a. Bagian pangkal batang padat (berisi penuh dan keras). b. Siung berpenampilan licin dan tegar, tidak kisut. c. Tunas terlihat segar bila siung dipatahkan. d. Berat siung sekitar 1,5-3 g, bentuk normal. e. Bebas hama-penyakit. Bila bibit yang digunakan beratnya 3 g/siung maka kebutuhan per hektarnya adalah 1.600 kg. Sedang untuk ukuran siung yang kecil (sekitar 1 g) menghabiskan 670 kg/ha. Meskipun yang ditanam sebagai bibit adalah siung, tetapi kalau membeli bibit sebaiknya dalam bentuk umbi. Hal itu disebabkan bawang putih dalam bentuk umbi lebih tahan lama daripada bentuk siung. Umbi boleh dipecah menjadi siung paling tidak 1-2 hari sebelum tanam. Sawah yang sudah ditanami padi adalah lahan yang cocok untuk bawang putih dataran rendah. Petani memang sering menyeling penanaman sawahnya. Bila sawah ingin ditanami palawija juga maka pola tanam yang dianjurkan adalah sebagai berikut. Sebelum penanaman, lahan diolah terlebih dahulu. Tanah yang asam dinetralkan sebulan sebelum tanam. Bila pH kurang dari 6, dosis kapurnya sekitar 1-2 ton/ha. Seandainya bekas panen pada sawah masih ada maka perlu dibersihkan. Lantas buat bedeng-bedengan yang lebarnya 80120 cm dan tingginnya 40 cm. Panjang bedengan bisa disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antar bedengan antara 10-20 cm. Nantinya ini akan berguna sebagai saluran air dan tempat lalu lalang saat melakukan pemeliharaan atau panen. Apabila lahan yang hendak ditanami bukan bekas sawah,
tanah harus dibajak atau dicangkul hingga benar-benar gembur. Bila tak gembur, bisa berakibat fatal pada produksi. Seperti diketahui bawang putih adalah tanaman yang dipanen umbinya. Prinsip budi daya yang diterapkan adalah mengupayakan semaksimal mungkin pertumbuhan umbi tersebut. Tanpa tanah yang gembur umbi akan sulit berkembang. Setelah tanah gembur, dilanjutkan dengan ukuran siung benih yang dipakai. Siung besar membutuhkan jarak tanam renggang sekitar 15 x 10 cm. Untuk pembibitan digunakan jarak tanam 10 x 10 cm. Posisi siung saat ditanam tegak. Kedalamannya 5-7 cm dari permukaan tanah. Lahan seluas satu hektar membutuhkan pupuk kandang sebanyak 10-20 ton. Pemberiannya cukup dengan cara mencampurkan secara merata pada bedengan. Pemberian pupuk kandang umumnya pada saat pengolahan tanah atau sebelum tanam. Jenis hama yang sering mengganggu tanaman bawang putih antara lain Thrips tabaci atau hama bodas. Gejala serangan terlihat pada daun berupa bercak mengilap dan luka bekas gigitan yang berbentuk bintik-bintik berwarna putih. Perkembangan dan penyebaran hama ini cepat sekali. Cara mengatasinya dengan insektisida fosfororganik, seperti Bayrusil 250 EC yang mengandung bahan aktif kuinalfos, Mesurol 50 WP yang mengandung bahan aktif merkaptodimetur, ataupun Azodrin 15 WSC dan Nuvacron 20 SCW yang mengandung bahan aktif monokotofos. Konsentrasi insektisida yang dipakai 2 ml/l air. Semprotkan setiap 7 hari sekali saat tanaman baru tumbuh hingga berumur 10 minggu sebagai pencegahan. Bila ditanam sekitar Mei-Juli maka bulan Agustus-Oktober sudah dapat dipanen. Panen dilakukan saat tanaman berumur 90120 hari dari saat tanam. Ciri-ciri bawang putih siap panen terlihat pada daunnya yang menguning atau kering serta tangkai batang yang mengeras. Bila ciri-ciri ini terlihat sudah 50% dari total tanaman maka panen dapat dilakukan. Panen dilakukan dengan cara mencabut semua bagian tanaman. Di sentral produksi bawang putih panen biasa dilakukan dengan serombongan tenaga kerja yang terkoordinir. Maksudnya agar panen tak memakan waktu terlalu lama dan hasil per petak atau per hektarnya segera diketahui. Kebanyakan petani mengumpulkan bawnag putih dalam bentuk ikatan-ikatan. Satu ikat biasanya terdiri dari 30 tangkai. (tim)
| 09
10 |
Budidaya Jahe
Menjaring Untung dari si Jahe Emprit JAHE emprit merupakan salah satu jenis jahe yang ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan jahe merah dan jahe gajah. Saat ini permintaan pasar terhadap jahe memang cukup tinggi karena tidak hanya digunakan untuk kebutuhan dalam negeri saja tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia. Cara budidaya jahe emprit dalam polybag saat ini memang banyak diminati apalagi semakin terbatasnya lahan yang ada saat ini membuat budidaya jahe menjadi lebih sulit. Oleh sebab itulah polybag merupakan salah satu tempat yang tepat untuk bercocok tanam jahe emprit dan membudidayakannya. Cara menanam jahe emprit dalam polybag sebenarnya tidaklah sulit. Cara tanam jahe emprit hampir sama dengan penananaman jahe di tempat lain. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang cara budidaya jahe emprit, berikut ini langkah – langkahnya. Pemilihan bibit merupakan langkah yang paling penting sebelum memahami teknik budidaya tanaman jahe emprit. Bibit jahe dapat diperoleh dari perkebunan atau pembibitan jahe emprit yang sudah ada. Saat memilih bibit, pilihlah bibit jahe yang bagus dan berkualitas. Pastikan bahwa tanaman jahe memiliki varietas tinggi yaitu dapat tumbuh tinggi dan menghasilkan jahe yang berkualitas atau tidak cacat. Media tanam yang harus dipersiapkan untuk pohon jahe polybag. Jumlah polybag harus disesuaikan dengan jumlah bibit jahe yang akan ditanam. Setelah polybag disiapkan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan media tanam berupa tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang. Tanah yang bagus untuk menanam jahe emprit adalah tanah yang gembur dan sedikit berpasir sehingga memudahkan tanaman jahe untuk lebih cepat tumbuh dan berkembang. Polybag yang digunakan untuk menanam bibit jahe juga harus besar yaitu berukuran 60 x 40 cm karena jahe akan tumbuh besar dan memerlukan banyak tempat untuk pertumbuhan rimpangnya. Teknik menanam bibit jahe sebaiknya ditanam sedalam 5 sampai 7 cm dengan tunas bibit yang menghadap ke atas. Jangan sampai terbalik karena bisa menghambat pertumbuhan tanaman jahe. Penanaman bibit jahe sebaiknya dilakukan saat musim penghujan sehingga Anda tidak perlu repot – repot untuk menjaga kelembaban bibit jahe
yang baru ditanam tersebut. Pohon jahe yang sudah ditanam di dalam polybag memerlukan perawatan yang cukup rutin agar hasil panen jahe emprit dapat memuaskan. Berikut ini langkah perawatan dalam cara budidaya jahe emprit dalam polybag. Tanaman jahe di dalam polybag harus disiram secara teratur setiap hari yaitu pagi dan sore. Pastikan tanah di dalam polybag tidak sampai kekeringan dan selalu berada dalam keadaan lembab sehingga tanaman jahe tidak akan mati. Selain disiram, tanaman jahe dalam polybag juga harus dipupuk. Pupuk yang dianjurkan adalah pupuk kandang beruba kotoran domba atau kotoran sapi. Beri pupuk setiap polybag setelah tanaman mulai tumbuh. Kemudian setelah tanaman memasuki bulan keempat, tanaman jahe bisa diberi pupuk kandang agar lebih subur. Pengendalian hama dapat dilakukan sesuai keperluan. Biasanya penyakit utama pada jahe emprit adalah busuk rimpang yang disebabkan karena bakteri Ralstonia solanacearum. Saat ini masih belum ada cara pengendalian yang memadai. Cara pencegahannya adalah perlakuan benih sehat, penggunaan benih sehat, perglran tanaman, pembuatan irigasi, dan penyiangan gulma. Tanaman yang diserang bakteri sebaiknya segera dicabut dan dibakar agar serangan bakteri tidak meluas.(tim)