Edisi XXXII, 25 Mei - 10 Juni 2016
Perlawanan terhadap Produk Impor
Puspa Agro Getol Serap Panen Beras
PASAR induk modern PT Puspa Agro kini semakin getol menyerap hasil panen beras petani di Jawa Timur (Jatim) yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan. Wilayah binaan dan pemasaran terus dilakukan untuk memaksimalkan serapan hasil panen dan membuka akses pemasaran seluas-luasnya. nBaca Hal ... 2
Panen Petani Tembus Mancanegara
Makin Banyak Petani “Lirik� Puspa Agro
nBaca Hal ... 2
nBaca Hal ... 4
Trading House
| 02 PUSPA AGRO ....
Sambungan dari Hal 1
PASAR induk moderen PT Puspa Agro kini semakin getol menyerap hasil panen beras petani di Jawa Timur (Jatim) yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan. Wilayah binaan dan pemasaran terus dilakukan untuk memaksimalkan serapan hasil panen dan membuka akses pemasaran seluas-luasnya. Sedikitnya 100 ton per hari atau 3.000 ton per bulan beras petani dihimpun dari para petani/ Gapoktan dan didistribusikan kepada mitra-mitra bisnis Puspa Agro. Intensifnya serapan komoditas beras ini tak lepas upaya manajemen Puspa Agro yang ingin terus meningkatkan serapan hasil panen petani, peternak, dan nelayan di Jatim. Diharapkan, tahun 2016 ini Puspa Agro, lewat divisi trading house-nya mampu mengantongi omzet Rp 100 miliar. Sementara realisasi omzet tahun 2015 tercatat Rp 62,31 miliar . Nilai itu dihimpun dari transaksi sebesar 4.895 ton aneka komoditas agro.. Untuk merealisasikan program tersebut, Puspa Agro terus memperkokoh perannya sebagai pusat perdagangan komoditas agro yang memfasilitasi pemasaran hasil petani, peternak, dan nelayan/petambak di berbagai daerah di Jatim. Selain terus memacu kinerja divisi trading house untuk menyerap langsung hasil panen petani, peternak, dan nelayan, pengelolaan pasar induk sebagai sarana untuk memasarkan hasil panen petani, peternak, dan nelayan juga terus didongkrak. Demikian juga pasar lelang --yang menjadi sarana mediasi perdagangan komoditas agro-- antara pemilik barang (petani/Gapoktan dan pebisnis agro) dan pembeli dari pabrikan dan pedagang besar , juga terus ditingkatkan perannya. Dalam dua tahun terakhir, misalnya, Puspa Agro telah banyak menyerap hasil panen petani, peternak, dan nelayan di sejumlah daerah di Jatim. Di antaranya Malang, Batu, Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, Jember, Kediri, Tulungagung, Jombang, Magetan, Ngawi, Ponorogo,
Susunan Pengelola: Penasihat/Pengarah: Erlangga Satriagung Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi dan Penanggungjawab; Gatot Bibit Bibiono Redaktur Pelaksana; Iskandar Redaktur Ardy Abimanyu Reporter; Andriya Pitupulu Anggraeni Widakdo Fotographer: Iksan Sasmito Teknologi Informasi: Nana Firdaus Design & Layout Firman
Gresik, Bojonegoro, juga Lamongan. Sejumlah komoditas yang telah diserap dari petani lalu didistribusikan ke perusahaan-perusahaan mitra Puspa Agro, di antaranya aneka buah dan sayur, ikan, rempah-rempah, ayam, telur, kopi, jagung, dan aneka komoditas palawija. Sejak pertengahan April 2016, Puspa Agro melakukan terobosan baru dengan memaksimalkan serapan hasil panen petani untuk komoditas beras dengan target sedikitnya 100 ton per hari atau 3.000 ton per bulan. Untuk merealisasikan program ini, Puspa Agro melibatkan para petani/Gapoktan di beberapa daerah, di antaranya Jombang, Mojokerto, Tulungagung, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, dan Tuban. Saat ini, Puspa Agro bekerja sama dengan lebih dari 28 kelompok tani dan asosiasi petani dan peternak.Tahun iniu Puspa Agro menambah kerja sama dengan gabungan kelompok tani
(gapoktan) jagung diBojonegoro dan Gresik. Masing-masing kerja sama dengan gapoktan diproyeksikan menghasilkan 800 ton jagung untuk sekali panen. Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin, berharap tahun ini ada pertumbuhan 50 persen untuk transaksi komoditas. Di sisi lain, Puspa Agro menambah sertifikasi buah-buahan, yaitu mangga salak pondoh dan belimbing. Ini merupakan strategi pasar induk modern menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Sebetulnya hampir semua produk sudah disertifikasi. Tapi selama ini petani malas memasang labelkarena belum terlalu paham. Kami akanterus memberikan sosialisasi karena sertifikasi sangat penting untuk meningkatkan daya saing,”. iskandar
Panen Petani Tembus Mancanegara STRATEGI pendekatan pasar induk modern yang berada di Jemundo dalam merangkul petani untuk meningkatkan taraf hidup tak sia-sia. Selain dapat mengangkat kondisi perekonomian mereka, di bawah pengelolaan Puspa Agro, hasil panen petani tak hanya mengalir ke pasar lokal, namun juga tembus ke mancanegara. Tengok saja komoditas jahe gajah, Komoditas yang satu ini kembali menjadi favorit pelaku bisnis agro di Puspa Agro. Para buyer di beberapa Negara, seperti Bangladesh, Pakistan, Dubai, dan India memastikan diri memesan asal Jawa Timur (Jatim) yang dihimpun oleh pelaku bisnis di Puspa Agro. Sebelumnya, komoditas kubis, rumput laut, kemiri, pinang, kayu manis, kelapa juga menembus pasar ekspor dengan tujuan Taiwan, Hong Kong, Malaysia, dan Thailand. Bahkan salah seorang eksportir jahe gajah menjadikan Puspa Agro sebagai base camp bisnisnya. Dari para petani, komoditas jahe itu lalu dihimpun di Puspa Agro, dibersihkan, di-grading sesuai spesifikasi yang diminta buyers di luar negeri, sebelum akhirnya di-packing untuk dikirim melalui kontener. “Kami terus mengembangkan fungsi ekonomi dan bisnis sebagai pusat transaksi komoditas agro. Karena
itu, kita juga terus memfasilitasi dan membuka akses pasar kepada para petani dan pedagang yang selama ini berbisnis di Puspa Agro,” jelas Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. Secara bertahap, lanjut dia, komoditas yang masuk ke pasar ekspor terus bertambah. “Ini membuktikan, bahwa peran ekonomi Puspa Agro sudah bisa memberikan manfaat kepada para petani dan pedagang dan dunia bisnis agro pada umumnya,” pungkasnya. iskandar
Trading House
| 03
Kembangkan Wilayah Binaan PT Puspa Agro terus mengebangkan wilayah binaan dan jejaring pemasaran terus dilakukan untuk memaksimalkan peran ekonomi di berbagai daerah di Jatim. Setelah menggarap sejumlah daerah dalam menyerap hasil panen petani, peternak, dan nelayan, kini Puspa Agro menggandeng Pemkab Lamongan. Sasarannya adalah memberdayakan para petani di wilayah Kab. Lamongan yang memiliki produk unggulan dan layak dipasarkan ke berbagai dearah di Indonesia, maupun untuk tujuan ekspor. Lewat kelompok tani atau koperasi yang terkoordinasi dalam program Gemerlap (Gerakan Membangun Ekonomi Rakyat Lamongan Berbasis Pedesaan) –yang digelar Pemkab Lamongan-Puspa Agro siap menampung hasil panen mereka untuk selanjutnya didistribusikan ke mitra bisnis di berbagai daerah di Indonesia. Di antara komoditas unggulan yang telah disepakati untuk diserap dan didistribusikan adalah jagung, beras, melon, lele, telor ayam, aneka ikan tangkap (laut), dan beberapa komoditas lainnya. Diharapkan, dengan kerja sama ini, peran ekonomi Puspa Agro untuk memberdayakan para petani, peternak, dan nelayan Lamongan bisa direalisasikan. Kerja sama juga dimaksudkan untuk menghidupkan Pasar Induk Beras Lamongan (PIBL) yang dibangun PT Jatim Graha Utama (JGU), perusahaan holding dari Puspa Agro. Ke depan, pasar induk ini tidak hanya menangani komoditas beras, tetapi juga produk pangan lainnya. Tahun 2016 ini, manajemen Puspa Agro, lewat divisi Trading House-nya terus meningkatkan serapan hasil panen petani, peternak, dan nelayan di berbagai daerah di Jatim. Dalam dua tahun terakhir, Puspa Agro telah banyak menyerap hasil panen petani, peternak, dan nelayan di sejumlah daerah di Jatim. Di antaranya di antaranya Malang, Batu, Pasuruan, Lumajang,
Probolinggo, Jember, Kediri, Tulungagung, Jombang, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Gresik, Bojonegoro, dan kini mulai menggarap Lamongan. Target meningkatkan serapan hasil petani, nelayan, dan peternak tidak saja terkait dengan keragaman komoditas, tetapi sekaligus mengembangkan jangkauan area di berbagai daerah di Jatim. Untuk maksud ini, pengembangan jejaring pasar dan mitra bisnis juga terus dilakukan untuk memaksimalkan pemasaran komoditas yang dihimpun dari para petani, nelayan, dan peternak. iskandar
04 |
Trading House
Makin Banyak Petani “Lirik” Puspa Agro KINI semakin banyak petani di Jawa Timur (Jatim) yang “melirik” atau ingin bergabung dengan Puspa Agro. Di Kabupaten Gresik, PT Puspa Agro akan menggandeng petani jagung. Langkah ini tak hanya untuk meningkatkan taraf hidup petani setempat dan memperkeil ruang gerak tengkulak yang kerap merugikan petani. Tapi, untuk memenuhi kebutuhan pasokan pabrik. Puspa Agro dengan PT Palawija Gosari membentuk lembaga Puspasari untuk memberdayakan ekonomi masyarakat petani di Gresik Utara. “Rencananya, Puspasari memasarkan jagung dari petani. Hasil panen itu dibeli dengan harga normal, namun, masih belum ditentukan berapa,” kata Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibbudin. Wilayah Gresik Utara. Alasannya, secara iklim dan tanah potensial untuk menanam jagung. Hanya saja, harga jagung para petani lokal tersebut belum bisa bersaing dengan jagung impor. “Salah satu sebab adalah produktivitas lahan dan hasil panen yang relatif rendah. Karena itu kita berupaya menggandeng petani jagung Gresik sehingga dapat memberdayakan ekonomi masyarakat setempat,” ungkapnya. Tak hanya di wilayah Kabupaten Gresik saja, namun, langkah pasti dalam menggandeng petani juga dilakukan di Jember. Di kabupaten ini, pasar induk modern ini merangkul petani kopi melalui Gapoktan setempat. Saat ini sudah ada lima kelompok tani dan koperasi tani telah menjalin kerja sama dengan Puspa Agro. Dari para petani, komoditas biji kopi dihimpun dengan cara membelinya secara tunai dengan harga yang sesuai. Selain di Jember, Puspa Agro juga “mendekap” kelompok tani di Kabupaten Blitar, yaitu Gapoktan cokelat yang tergabung dalam Koperasi Guyub Santoso. Selain petani kakao, Puspa Agro juga menjalin kerja sama dengan petani belimbing yang tergabung dalam Kelompok Tani Margo Mulyo. Selain membeli hasil petani setempat dengan harga yang pantas. iskandar
Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibbudin
Mudahnya Budidaya Pare
| 05
Mudahnya Budidaya Pare
BUDIDAYA pare sebenarnya sangat mudah. Pare bisa tumbuh di jenis tanah yang berbeda dengan ketinggian hingga 1.500 m di atas permukaan laut. Untuk tumbuh optimal pada tanah dengan pH 5-6, banyak mengandung humus dan gembur. Pare tanaman tidak memerlukan banyak sinar matahari sehingga dapat tumbuh di tempat yang agak teduh atau berbayang. Pare tanaman dikembangkan dengan menggunakan biji. Kebutuhan benih untuk lahan seluas 100 m² sebanyak 70 gram. Sebelum menanam bibit dipilih dengan memasukkan benih ke dalam air. Benih yang mengapung harus dibuang, sedangkan biji yang tenggelam bisa ditanam. Benih dapat ditanam langsung dilahan atau berkecambah. Lahan yang akan ditanami pare cangkul sampai gembur, kemudian membuat tempat tidur dengan lebar 1,5 m, tinggi 25 cm dan panjang untuk menyesuaikan lahan. Tanah dicampur dengan pupuk kandang sebanyak £ 100 mendarat 100 m². jarak 0,75 m x 0,75 m. Lubang tanam ditugal dengan kedalaman 3-5 cm. Bibit dimasukkan ke dalam lubang sebanyak 2-3 biji tanaman pare. Setelah itu ditutup dengan tanah. Selang 4-7 hari setelah tanam benih pare dapat tumbuh. Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari. Namun, jika curah hujan tinggi harus dipertimbangkan agar air tidak menggenang selokannya dilahan. Setelah usia dua minggu atau tinggi tanaman mencapai 50 cm, terbuat dari high-1,5 sampai 2 meter. Hal ini dibuat dengan tujuan untuk menyebarkan sulur tanaman sulur-. Pare propagasi juga dapat dilakukan dengan saham atau teralis yang bisa dibuat dari bambu. Setelah usia tiga minggu, tanaman harus pare sudah bercabang dan cabangcabang dipotong atau dilakukan pemangkasan agar tunas tumbuh sehingga bisa menyebar lebih produksi. Pilih dua cabang yang paling besar dan sehat. Sisa dari cabang lain yang
tumbuh di batang hingga ketinggian 1,5 m dari permukaan tanah yang akan dipangkas. Pemangkasan kedua dapat dilakukan pada usia 6 minggu untuk memangkas cabangcabang yang telah menjadi tua dan tidak lagi serta daun dan cabang tua rusak oleh hama. Selain pupuk organik, pupuk buatan juga diberikan kepada pare tanaman. Dapat diberikan 2-3 kg pupuk NPK per 100 m² atau menggunakan Urea, TSP, KCl dalam rasio 1: 2: 2 sebanyak 15 gram setiap tanaman (3 g urea, 6 gram TSP dan 6 gram KCl) . Pemupukan dilakukan oleh pupuk TPA di sekitar tanaman sejauh 10 cm dari batang. Pemupukan harus dilakukan pada tanaman berumur satu bulan bersama dengan penyiangan. Setelah 1,5-2 bulan tanaman berumur mulai berbunga pare dan bunga betina yang muncul bisa menjadi buah. Pare bunga dan bertangkai panjang kuning. Tanaman pare jarang terserang hama penyakit, namun ada beberapa hama dan penyakit yang dapat meyerang pare diantaranya adalah : Hama lembing atau oteng-oteng (Epilachma sparsa) Hama ini bulat runcing, warna merah dengan bintik-bintik hitam sebanyak 12-26 buah. Hama ini menyerang daun dan serangan yang parah daun pergi, hanya menyisakan tulang daun. Pengendaliannaya antara cara lain dapat dilakukan dengan mengambil telur, larva atau
lembing, ditangkap lalu dimatikan. Bisa juga dilakukan dengan rotasi tanaman. Jika sudah parah bisa diterapkan insectisida bahan aktif carbaryl (Sevin 85 SP, Truper 3 GR). Penyakit embun bulu (Pseudoperenospora cubensis) Gejala yang terlihat ketika daun bagian atas bintik-bintik kuning, sedangkan daun yang lebih rendah bulu ungu. Tindakan pencegahan adalah untuk menjaga kondisi tanah yang tidak terlalu lembab. Jika sudah parah bisa diterapkan fungisida dengan bahan aktif propineb (Trivia 73 WP), mandipropamid (Revus 250 SC), metalaksil (Metalax 35 SD). Ketika menyerang batang, maka batang akan membengkak seperti bisul. Untuk mencegah hama ini dapat dilakukan membungkus buah muda dengan menggunakan kertas atau daun pisang kering. Bisa juga menggunakan perangkap serangga yang ditempatkan di sekitar pare tanaman, sehingga lalat buah yang ada di sekitar dapat ditangkap dan mati di daerah tangkapan. Pare bisa dipenen sekitar usia 2,5 bulan setelah tanam. Buah pare dipanen tidak boleh terlalu lama karena akan mempengaruhi rasa. Pare tanaman siap panen saat buah telah memiliki jerawat dan keriput masih agak ketat dan plot belum melebar. Panen terlambat akan menyebabkan pare tidak enak. Untuk memanen potong tangkai buah menggunakan pisau atau gunting. Tanaman terawat dapat menghasilkan 30 pare setiap pohon. Pacsca penanganan panen dilakukan dengan mengumpulkan pare ke dalam keranjang bambu secara teratur dan rapi. Dalam rangka untuk pare kulit tidak rusak, dicari tidak terlalu banyak gesekan, termasuk di pengangukutan berusaha untuk tidak guncangan keras. Untuk daya tahan, dapat pare dismpan pada suhu 10-20Âş C. pare Panen dapat dilakukan dengan interval 5-7 hari sampai usia 4 bulan. tim
06 |
Pepaya Calina
Benih dari Buah Masak Lebih Bagus BUDIDAYA Pepaya Calina dapat tumbuh di dataran rendah dan tinggi 300 – 1000 meter di atas permukaan laut, curah hujan 1000 – 2000 mm / tahun, suhu udara optimum 22-26 ° C dan kelembaban sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu lebat/kencang baik untuk penyerbukannya. Tanah yang subur, gembur, mengandung humus dan harus banyak menahan air, pH tanah yang ideal adalah netral dengan pH 6 -7. Benih pepaya yang digunakan adalah bibit tanaman yang berasal dari buah masak dan yang berasal dari tanaman yang baik. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikering-anginkan ditempat yang teduh. Biji yang bernas diambil untuk dijadikan benih dan yang kurang bernas di buang. Benih yang siap langsung dalam polybag ukuran 10 x 15 cm atau di atas try. dalam waktu 3 minggu benih akan tumbuh menjadi bibit.
Pemeliharaan benih harus diintensifkan agar bibit dapat tumbuh sehat dan normal sampai waktu dapat dipindahkan kelapangan. Lahan tanaman pepaya calina perlu dipersiapkan sekitar 1 sampai 2 minggu sebelum tanam. Termasuk persiapan lahan, pembersihan, pembuatan gundukan atau bedengan, penanaman penentuan jarak, Pembuatan lubang tanam, serta pupuk organik sebagai pupuk dasar. Benih yang telah ditabur di polybag selama 2 bulan adalah benih yang telah siap tanam. Proses penanaman dalam lahan budidaya dilakukan dengan hati-hati karena tanah di polybag tidak harus dihancurkan. Karena akan menyebabkan bibit layu bahkan kematian. Sebaiknya, satu hari sebelum penanaman lahan irigasi di muka. Proses penanaman harus dilakukan saat sore hari, untuk meminimalkan penguapan di pabrik baru dipindahkan. Jarak tanam terbaik adalah 2,5 x 2,5 m. Proses penyulaman dilakukan sesegera mungkin apabila ada tanaman yang mati atau tumbuh menyimpang akibat kesalahan teknis penanaman maupun karena serangan hama dan penyakit. Proses pemeliharaan selanjutnya adalah penyiraman. Pepaya mencintai air tetapi tidak tahan genangan air cepat menyebabkan busuk batang. Jadi sistem irigasi harus tepat. Membuat saluran drainase yang tidak membuat air yang dikelilingi pohon pepaya misalnya membuat parit di sekitar lubang tanam. Penyiangan harus dilakukan untuk mengurangi tanaman pepaya kompetisi dengan persaingan gulma baik untuk nutrisi, air, dan sinar matahari, terutama untuk tanaman yang tidak menggunakan mulsa. Pembumbunan dilakukan sekitar pabrik ini berguna untuk meningkatkan drainase dan aerasi tanah sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Penyiangan dan pembumbunan harus dilakukan hati-hati agar tidak melukai akar banyak tanaman Untuk hasil produksi yang optimal dan unggul, dapat menggunakan pupuk organik sehingga buah pepaya jauh lebih sehat untuk dikonsumsi. Selanjutnya, penambahan pupuk organik dilakukan setiap 4 bulan. Pemupukan menggunakan pupuk non-organik memakai NPK jenis pupuk dilakukan pada hitungan 200 gram pupuk per pohon satu setelah tanam. 300 gram ketika tanaman memasuki usia 3 bulan, 500 gram usia 6, 9 sampai 12 bulan per pohon. Setelah berbuah, menambahkan KCI pupuk sehingga daya tahan buah kuat dan manis. Beberapa jenis hama yang menyerang tanaman pepaya Calina antara lain kutu putih hama, kutu daun, dan tungau. Diserang dengan menghisap semua cairan yang terkandung dalam daun muda pohon pepaya Calina. Pengendalianya adalah dengan menyemprotkan insektisida atau akarisida. Jenis penyakit pepaya calina Phytphora parasitica, P, palmivora, Collectricum dan Pythium yang menyerang daun, akar, batang dan buah di musim hujan. Kontrol dapat dilakukan dengan menyemprotkan larutan fungisida dicampur dengan air. Pemanenan dilakukan pada umur 8 s.d. 9 bulan. Tanda-tanda buah matang yang ada semburat kuning di buah pepaya utama di ujung buah. Pemanenan harus dilakukan dengan memotong tangkai. Gunakan gunting untuk memangkas dan juga bisa dengan pisau tajam. Pemanenan dilakukan dengan periode waktU dari 10 hari. tim
Pisang Kepok
| 07
Meraup Untung dari si Pisang Kepok BUDIDAYA tanaman yang satu ini cukup mudah dilakukan, tak salah bila banyak petani yang membudidayakannya. Ya Andapun bisa meraup untung dari si pisang kepok. Pisang kepok pada dasarnya bisa tumbuh di mana saja, namun untuk mendapatkan kualitas buah yang baik Anda harus memilih lahan yang telah memenuhi persyaratan lahan tanam. Permintaan pasar yang tinggi membuat pisang ini menjadi primadona untuk dibudidayakan. Agar pisang yang Anda budidayakan bisa menghasilkan buah banyak dan memiliki kualitas yang baik, Anda bisa mengikuti tatacara budidaya pisang kepok yang sesuai dengan standar pertanian. Pada dasarnya budidaya pisang kepok sama saja dengan budidaya pisang jenis lainnya. Dia bisa tumbuh di lahan basah atau pun lahan kering, sebab pisang bisa menyimpan cadangan air di batang. Hanya saja bila lingkungan kering tentu saja hasil buah yang dihasilkan tidak bisa diharapakan. Kondisi yang paling baik untuk pertumbuhan pisang adalah iklim tropis yang cenderung basah dan juga lembab. Selain itu kondisi angin juga harus Anda perhatikan. Jangan menanam pisang kepok di wilayah yang sering terkena angin kumbang, karena akan merusak bagian daun serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pohon pisang. Perhatikan curah hujan yang turun, wilayah yang ideal untuk pisang apabila memiliki curah hujan 1.520 sampai 3.800 mm per
tahunnya Dengan catatan dua bulan kering. Cermati juga curah hujan harus seimbang dengan ketinggian tanam, karena bila ada air yang tergenang akan merusak kualitas batang pisang. Sama dengan tumbuhan lainnya pisang akan tumbuh subur bila ditanam di media tanah yang gembur dan kaya akan humus. Jauh lebih baik bila Anda menanam pohon
pisang di tanah yang mengandung banyak tanah kapur. Pisang termasuk tanaman yang banyak menyerap nutrisi dari tanah, sehingga akan lebih baik bila ditanam dalam tanah yang mengandung bayak humus, serta diperbaharui secara berkala dengan menggunakan pupuk. Jangan menanam pisang pada kondisi tanah yang sering mengalami erosi, itu akan
08 |
Pisang Kepok
mengganggu hasil panen. Pastikan lahan yang Anda tanami pisang memiliki daya serap yang tinggi terhadap air, karena pisang akan susah tumbuh pada lahan yang memiliki kandungan garam sekitar 0,07%. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya pisang dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 1000 m dpl sampai 2000 mdpl. Cara yang lazim digunakan dalam pembibitan pisang adalah dengan cara vegetatif yaitu dengan menggunakan anakan yang berupa tunas-tunas muda. Bibit anakan yang baik memiliki ketinggian 1 meter hingga 1.5 meter. Sebaiknya bibit tunas ini diambil dari pohon pisang yang kualitas baik, produktif serta buahnya banyak. Dalam menanam bibit pisang sebaiknya jarak antar bibit agag lebar sehingga 3 bulan pertama bisa menggunakan pola tanam lorong atau tumpang sari antar pisang. Tanaman tumpang sari bisa berupa sayur mayur atau tanaman lain seperti kopi, kakao, kelapa dan lain-lain. Hal ini tentu akan memberikan keuntungan ganda bagi petani. Untuk lubang pada media tanam sebaiknya dibuat dengan ukuran 50x50x50 cm jika medium tanamnya berat. Sedangkan bila medium tanamnya gembur bisa membuat lubang dengan ukuran 30x30x30 cm. Untuk jarak tanam antar pisang berkisar 3Ă—3 meter. Proses penanaman pisang kepok biasanya diawali pada musim hujan yang biasanya terjadi antara bulan September-Oktober. Satu hal lagi yang perlu Anda lakukan, berilah pupuk kandang pada lubang sebelum ditanami pohon, banyak pupuk berkisar 20 kg. Hal ini akan sangat berpengaruh nantinya pada kualitas buah pisang yang dipanen. Proses pemeliharaan Anda dituntut untuk memilih pisang yang mempunyai kualitas baik dan membersihkan gulma yang mengganggu. Proses penyiangan gulma harus dilakukan secara teratur pada daerah sekitar pohon pisang. Langkah penyiangan sebaiknya dengan cara menggemburkan tanah agar akar dan tunas makin banyak. Selain itu penting juga untuk melakukan penjarangan, biasanya satu rumpun hanya diisi oleh 3-4 pohon saja. Jika ada yang lebih dari itu, Anda bisa melakukan proses penjarangan yaitu dengan mengurangi jumlah pohon yang berada dalam 1 rumpun. Proses pemeliharaan selanjutnya adalah dengan membersihkan daun yang sudah mengering. Hal ini harus rutin Anda lakukan. Sementara itu proses pemupukan harus Anda lakukan dua kali dalam setahun. Pisang memerlukan banyak sekali zat kalium, dalam satu hektar lahan Anda membutuhkan sekitar 207 kg pupuk urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCI dan 200 kg batu kapur. Untuk pemupukan pertama bisa Anda lakukan pada 6 bulan pertama setelah tanam. Selanjutnya adalah proses pengairan dan penyiraman yang harus dijaga. Pengairan dilakukan dengan cara mengalirkan air pada saluran air yang telah dibuat yang terletak pada barisan pisang itu sendiri. Setelah pohon pisang telah berbuah, maka jantung pisang yang telah berjarak 25 cm itu harus dipotong. Bila jatung pisang tidak dipotong hal itu akan membuat perkembangan buah pisang terhambat. Bila sisir buah telah terisi penuh dengan sempurna maka Anda bisa membungkus buah pisang tersebut dengan menggunakan plastik yang bening. Jangan lupa untuk memberikan lubang pada plastik tersebut dengan diameter sekitar 0,5 mm. Jarak antar lubang sekitar 7,5 cm. Proses panen pisang kepok. Biasanya dalam waktu satu tahun pisang sudah bisa dipanen, atau Anda bisa melihat dari umur serta bentuk buah. Daun yang sudah mulai mengering itulah salah satu ciri buah sudah siap untuk dipanen. Biasanya usia buah yang telah siap dipanen berkisar dari 90-100 hari. Lokasi penjualan juga harus Anda pertimbangkan agar buah tidak busuk sebelum sampai ditangan konsumen. Buah pisang bisa bertahan selama 8-10 hari setelah masa panen. tim
Perikanan
| 09
Wow...Sistem Bioflok Hasilnya 10 Kali Lipat BADAN Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan mendukung pembudidayaan ikan lele menggunakan sistem bioflok. Sistem ini dinilai jauh lebih menguntungkan karena dapat menghasilkan lele hingga 10 kali lipat dari budidaya biasa. Jika di kolam biasa satu meter kubik bisa dimuati 60 ekor lele, maka di kolam bioflok yang sama bisa berisi 600 lele Pada sistem bioflok tidak diperlukan lahan kolam yang luas untuk budidaya lele. Cukup kolam buatan menggunakan bahan terpal dengan rangka bambu atau besi. Namun, dengan kualitas air yang ditingkatkan menggunakan mesin airator yang memasok sirkulasi oksigen dalam kolam. Budidaya ikan lele sistem bioflok dilakukan dengan menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budidaya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil (floc) yang justru bermanfaat sebagai makanan alami ikan. Pertumbuhan mikroorganisme dipicu dengan cara memberikan kultur bakteri nonpathogen (probiotik) berupa minyak dari tepung ikan yang difermentasi dan molase (tetes tebu) ke dalam kolam, ujarnya. setelah beberapa hari dan muncul jentik-jentik mikroorganisme baru ditebarlah
benih ikan lele ukuran sekitar 7-10 cm. Jika keasaman kolam meningkat dinetralisir dengan garam dan kapur karena pada sistem ini air yang berkualitas diutamakan. Dalam waktu 45 hari, lele yang sudah berbobot enam-sembilan ekor per kg tersebut siap panen, tambahnya.
Sistem bioflok ini mampu mendongkrak produktivitas karena dalam kolam yang sempit dan waktu yang relatif singkat dapat diproduksi ikan lele yang berlipat kali lebih banyak, sehingga biaya produksi berkurang dibandingkan dengan budidaya secara konvensional. tim
Budidaya Lobster Bisa di Rumah LOBSTER air tawar mulai dikenal masyarakat Indonesia sejak tahun 2000. Lobster ini berasal dari Australia tepatnya Queensland. Budidaya lobster air tawar bisa dilakukan di mana saja, termasuk di rumah dengan media kolam terpal. Tahapan budidaya lobster skala rumahan dengan menggunakan media kolam terpal, yakni sediakan terpal untuk kolam yang cukup tebal. Pastikan lokasi di sekitar rumah memiliki kontur tanah yang rata dan banyak terkena sinar matahari. Buatlah kolam dengan media terpal/plastik dengan ukuran 1x2 meter dengan ketinggian sekitar 80 cm Selanjutnya isi kolam dengan air bersih dengan ketinggian sekitar 60 cm. Usahakan tinggi kolam jangan sampai sesuai dengan tinggi kolam karena lobster bisa kabur. Jadi usahakan ketinggian air kurang 10-30 cm dari tinggi kolam. Masukkan eceng gondok atau tanaman air lainnya, serta potongan pipa atau kakyu sebagai media berkumpul lobster. Masukkan lobster ke dalam kolam, usahakan jenis lobster betina lebih banyak dari pejantannya Ketika lobster betina sudah terlihat mempunyai telur maka segera pisahkan ke kolam lain karena lobster termasuk kanibal. Biarkan betina menetaskan telurnya pada kolam terpisah Jika telur menetas, pindahkan betina tersebut ke kolam penetasan Berilah makan secara rutin, dan sekitar beberapa bulan kemudian lobster pun akan tumbuh dewasa. tim
10 |
Perikanan
Tanah Liat Tak Berporos Baik untuk Ikan Patin BUDIDAYA ikan Patin memerlukan beberapa persyaratan dan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangannya antara lain. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikan patin adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi. Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium adalah antara 26–28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater (pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil. PH air berkisar antara: 6,5–7. Pembibitan ikan patin merupakan upaya untuk mendapatkan bibit dengan kualitas yang baik dan jumlah yang mencukupi permintaan. Cara Tradisional bibit ikan Patin diperoleh dengan menangkap dari habitat aslinya yaitu sungai, rawa, danau dan tempat-tempat lain. Untuk tujuan komersial bibit harus diupayakan semaksimal mungkin dengan pembibitan di kolam. Persiapan dan langkah-langkahnya sebagai berikut : Induk patin yang hendak dipijahkan sebaiknya dipelihara dulu secara khusus terlebih dahulu dengan pemeliharaan yang intensif. Selama pemeliharaan, induk ikan diberi makanan khusus yang mengandung protein tinggi. Selain itu, diberikan juga rucah dua kali seminggu sebanyak 10% bobot ikan induk. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad. Hormon perangsang dibuat dengan menggunakan kelenjar hipofise ikan mas, kelenjar hipofise dapat ditemukan pada bagian otak ikan mas, berwarna putih dan cukup kecil. Ambil dengan hati-hati dengan pinset. Setelah diambil dimasukkan ke dalam tabung kecil dan ditumbuk sampai benar-benar halus dan lebut, selanjutnya dicampur dengan air murni (aquades) yang dapat dibeli di apotik. Benih ikan patin yang berumur 1 hari dipindahkan ke dalam akuarium atau bak berukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm, bisa dalam ukuran yang lain. Setiap akuarium atau bak diisi dengan air sumur bor yang telah diaerasi. Kepadatan penebaran ikan adalah 500 ekor per akuarium. Aerator ditempatkan pada setiap akuarium agar keperluan oksigen untuk benih dapat tercukupi. Untuk menjaga kestabilan suhu ruangan dan suhu air digunakan
heater atau dapat menggunakan kompor untuk menghemat dana. Benih umur sehari belum perlu diberi makan tambahan dari luar karena masih mempunyai cadangan makanan berupa yolk sac atau kuning telur. Pada hari ketiga, benih ikan diberi makanan tambahan berupa emulsi kuning telur ayam yang direbus. Selanjutnya berangsur-angsur diganti dengan makanan hidup berupa Moina cyprinacea atau yang biasa dikenal dengan kutu air dan jentik nyamuk. Pemeliharaan Pembesaran ditujukan untuk pemenuhan Ikan Patin konsumsi. Ikan Patin dikonsumsi dalam berbagai ukuran, antara lain 200 gram sampai 1 kg. Masa panen menyesuaikan dengan permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih senang ukuran kecil sekitar 200 gram ada yang lebih dari itu. Pada Usia 6 bulan ikan patin sudah mencapai bobot 600-700 gram.Ikan Patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir cukup baik, meski demikian bisa juga dipeihara pada kolam semen yang tidak mengalir, tetapi perlu diperhatikan kualitas air agar tetap dalam konsisi yang baik. Langkah-langkah pemeliharaan Ikan Patin Sebagai Berikut: Pada kolam lumpur idealnya perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan patin ditebarkan. Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan makanan alami dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pemakaian Produk Nasa berupa TON ditambah 50% pupuk kimia dasar yang biasa di gunakan. TON di tebarkan di saat proses pengeringan air kolam, lalu setelah 3-5 hari masukkan air setinggi 5 – 10 cm, kemudian endapkan selama 1 minggu. Setelah 1 minggu tambahkan air menjadi 30 cm dan selanjutnya masukkan ke dalamnya POC NASA. Biarkan selama 3 hari. Pemanenan adalah saat yang ditunggu pada budidaya ikan patin. Meski terlihat sederhana pemanenan juga perlu memperhatikan beberapa aspek agar ikan tidak mengalami kerusakan,kematian, cacat saat dipanen. Sayang jika budidaya ikan patin sudah berhasil dengan baik, harus gagal hanya karena cara panen yang salah. tim