Edisi XLIX, 23 Februari - 10 Maret 2017
Perlawanan terhadap Produk Impor
Penggemar Burung Kumpul di Puspa Agro Frekuensi Latihan Latber Ditambah
PUSPO Agro kini menjadi menjadi lokasi favorit bagi penggemar burung berkicau di Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya. Latihan bersama yang menjadi even rutin pun ditambah frekwensinya dari dua kali menjadi tiga kali seminggu. nBaca Hal ... 2
Puspa Agro Kembangkan Kemitraan Bisnis
nBaca Hal ... 2
7 Bulan Pepaya Bangkok Sudah Panen nBaca Hal ... 3
| 02
Trading House
PENGGEMAR .... Sambungan dari Hal 1
PUSPO Agro kini menjadi menjadi lokasi favorit bagi penggemar burung berkicau di Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya. Latihan bersama yang menjadi even rutin pun ditambah frekwensinya dari dua kali menjadi tiga kali seminggu. Penambahan frekwensi latihan bersama (latber) dilakukan karena animo para peserta terus meningkat. Karena itu, untuk mengakomodasi besarnya peminat yang ingin menguji ketangguhan burung mereka di arena latber, penge-
lola yang tergabung dalam Agro Community menambah jadwal berlatih atau pertandingan. “Sejak berdiri tahun lalu latber kami gelar dua kali seminggu. Namun sejak dua bulan terakhir ini, kami tambah sekali lagi, sehingga menjadi tiga kali seminggu,” ujar Yudi Crestianto, Koordinator Agro Community, komunitas penggemar burung berkicau yang menjadikan Puspa Agro sebagai home base latber. Semula, latber di Puspa Agro cuma dua kali seminggu, yakni pada hari Minggu pagi dan Rabu sore. Namun, sejak dua bulan terakhir jadwal latber ditambah sekali lagi, pada Jumat sore. Dengan demikian, dalam seminggu latber
di Puspa Agro sebanyak tiga kali. Para penggemar burung berkicau anggota Agro Community merasa puas dan nyaman mengikuti latber di Puspa Agro, selain lokasinya strategis, luasnya area gantangan dan parkir, serta area yang bersih menjadi magnet bagi mereka. “Lokasi di Puspa Agro ini sangat pas untuk menggelar berbagai kegiatan baik untuk skala latihan bersama (latber), latihan prestasi (latpres), maupun even skala nasional,” tandas Yudi, seraya menambahkan, dalam sekali latber, ratusan pemilik burung memadati arena untuk mempertandingkan burung mereka. iskandar
Puspa Agro Kembangkan Kemitraan Bisnis MANAJEMEN PT Puspa Agro terus mengembangkan kemitraan bisnis di sektor agro, baik terkait kewilayahan maupun peningkatan volume komoditas yang diperdagangkan. Komitmen ini sebagai bentuk kepedulian untuk meningkatkan nilai tambah petani, peternak, dan nelayan di Jatim. Upaya pengembangan kemitraan bisnis itu dilakukan dengan terus menggenjot nilai transaksi atau serapan hasil panen petani, peternak, dan nelayan (selanjutnya disebut petani). Pada gilirannya upaya tersebut berdampak pada peningkatan nilai tambah petani. Karena itu, dua sayap bisnis Puspa Agro, yakni trading house yang menyerap langsung hasil panen petani dan pengelolaan pasar induk, terus dikembangkan. Dan, perlahan namun pasti. Inilah gambaran kinerja PT Puspa Agro dalam mengelola dan mengembangkan pusat perdagangan agro. Hal ini ditunjukkan lewat capaian omzet trading house yang terus mengalami peningkatan secara signifikan. Di sisi lain, pengelolaan pasar induk yang diharapkan menjadi sentra distribusi dan pemasaran hasil panen petani terus dikembangkan. Saat diuji-coba pertengahan 2014 lalu, serapan terhadap hasil panen petani, nelayan, dan peternak baru mencapai 780 ton dengan nilai transaksi Rp Susunan Pengelola: 14,37 miliar. Tahun 2015 capaian Penasihat/Pengarah: itu meningErlangga Satriagung kat drastis Pemimpin Umum/ menjadi Rp Pemimpin Redaksi dan 78 miliar Penanggungjawab; dari total Ariel volume 5.485 ton. Dan, Redaktur Pelaksana; tahun 2016 Iskandar omzetnya kian melejit Redaktur dengan nilai Ardy Abimanyu hampir Rp 200 miliar. Reporter; “Untuk Andriya Pitupulu trading house, Anggraeni Widakdo alhamdulillah kami mampu Fotographer: mencatat kinIksan Sasmito erja yang bagus karena tiap Teknologi Informasi: tahun meningNana Firdaus kat secara signifikan. Design & Layout Sementara Firman
untuk pengelolaan pasarnya, kami terus berharap komitmen pemerintah untuk membenahi infrastruktur, khususnya jalan menuju lokasi pasar,” kata Dirut PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. Dikatakan, untuk meningkatkan peran ekonominya, Puspa Agro terus memaksimalkan peran trading house sambil menunggu perkembangan pengoperasian pasar induk. Seperti diketahui, pasar induk Puspa Agro yang diharapkan menjadi salah satu pengungkit perekonomian Jatim dan membantu pemasaran hasil panen petani Jatim hingga kini belum maksimal perannya. Selain dukungan infrastruktur yang kurang memadai, karena arus lalu lintas yang menuju atau keluar pasar induk di Desa Jemundo, Kec. Taman, Sidoarjo ini cenderung macet, untuk menghidupkan pasar induk, rata-rata memerlukan waktu sekitar 20 tahun. Sementara pasar induk Puspa Agro baru berjalan efektif enam tahun. Karena itu, sambung Muchibuddin, saat didampingi Humasnya, Suhartoko, untuk bisa
tetap menyerap hasil panen petani, nelayan dan peternak di Jatim, Puspa Agro melakukan langkah percepatan lewat divisi trading house-nya. Selain menyerap berbagai komoditas pertanian, Puspa Agro juga terus melakukan pengembangan mitra bisnis untuk membantu pemasarannya. Di sisi lain, terobosan menjalin kerja sama dengan mitra bisnis untuk mempercepat pemasaran aneka komoditas yang diserap dari petani, juga terus dilakukan. Beberapa BUMD dan BUMN, serta perusahaan-perusahaan swasta telah menjalin kerja sama pemasaran. Akhir Agustus lalu, Puspa Agro melakukan terobosan pemasaran melalui kerja sama strategis dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Demikian juga dengan Bulog serta sejumlah perusahaan katering, hotel, rumah sakit dan sebagainya. Karena itu, Puspa Agro juga melibatkan kelompok-kelompok tani untuk mempercepat penyerapan hasil panen petani. iskandar
Peluang Usaha
| 03
Menguntungkan, 7 Bulan Pepaya Bangkok Sudah Panen BERCOCOK tanam tanaman yang satu ini bisa dikatakan menguntngkan, karena dalam waktu 7 bulan sudah bisa memanen. Bila tertarik untuk bercocok tanam pepaya tahiland atau bangkok ini maka yang pertama kali anda harus lakukan adalah mencari info sbanyak-banyaknya dari berbagai majalah pertanian serta internet bagaimana teknik budidaya pepaya bangkok yang benar dan efektif untuk menghasilkan buah yang besar, manis, bebas hama. Pepaya bangkok sangat digemari sebagai buah segar yang banyak mengandung vitamin dan juga bisa diolah menjadi berbagai panganan seperti keripik pepaya. Hal pertama yang harus anda persiapkan untuk memulai menanam pohon pepaya ini adalah pembibitan. Untuk mempermudah maka Anda bisa mencari bibit pepaya bangkok dengan genetika unggul dari berbagai toko pertanian atau anda buat sendiri dengan mengambil biji dari buah pepaya yang sudah masak dan kesehatanya sempurna. Tips untuk teknik menanam / pembibitan, keringkan dahulu bibit dengan dijemur baru kemudian direndam dalam fungisida dan pupuk cair agar akar tumbuh baik. Bibit pohon disemaikan ditempat teduh sampai kira-kira tingginya 10-15cm. sembari menunggu pembibitan pepaya unggul ini maka anda bisa mempersipkan lahan. Gali lobang dengan ukuran 150cmx150cm dengan kedalaman 45cm. Sebar pupuk kandang dan biarkan selama 1-2 minggu. Tim-
bun kembali dengan tanah sampai seminggu sebelum penanaman bibit pepaya. Hal ini untuk membuat mikroorganisme yang merugikan mati didalam tanah. Untuk mulai penanaman pohon pepaya yang efektif, maka benih yang disemai dan sudah tingginnya 15 cm, diambil dari tempatnya. Seminggu sebelum penanaman, lobang harus digali lagi dan mendapat sinar matahari. Tanam pepaya seperti cara menanam buah lainnya namun jangan terlalu dalam karena bisa merusak akar pepaya yang getas dan lemah. Cara tanam yang benar adalah polybag disobek dipinggirnya dan plastik diambil. Jangan memegang bibit pada batangnya karena akan mudah sekali patah. Jika sudah tertanam, sirami dengan air agar pepaya unggul ini bisa cepat adaptasi dan tumbuh akarnya. Rajin-rajinlah menyiram tanaman dengan air, terutama saat cuaca panas. Setelah cukup besar, maka pemupukan harus dilakukan lagi. Pergunakan campuran pupuk kandang dan pupuk pabrik untuk mendapatkan hasil yang baik dan sekaligus membasmi hama. Dengan perawatan yang telaten, dalam jangka 7-9 bulan maka pepaya thailandsudah bisa dipanen. Jangan biarkan buah terlalu matang dipohon karena jika dijual maka buah akan cepat busuk. Ambil pepaya jika sudah ada semburat kuning di ujung buah yang menandakan pepaya sudah tua. Jualah pepaya-pepaya tersebut dan anda akan mendapat banyak keuntungan. tim
04 |
Bercocok Tanam
Teknik Bercocok Tanam di Lahan Sempit SALAH satu hal yang wajib ada saat melakukan cocok tanam yaitu ketersediaannya lahan yang layak. Seperti kita sadari, semakin bertambahnya populasi manusia, tidak bisa kita pungkiri bila ketersediaan lahan akan semakin berkurang. Lalu bagaimana cara bercocok tanam di lahan yang sempit bisa dikembangkan? Metode bertanam ini menggunakan media-media yang bisa dijadikan sumber lahan sangat beragam. Beberapa media yang bisa digunakan yaitu pot, polybag atau container. Karena bercocok tanam dengan menggunakan media pot/polybag maka harus berfungsi baik sebagai pengganti tanah, sesuai dengan kebutuhan tanaman. Bahan yang harus dipersiapkan untuk media ini yaitu tanah, kompos, dan arang sekam/ sabut kelapa. Jangan lupa taruh media di area yang terkena sinar matahari cukup. Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Dan sebagai pengganti nutrisi yang dihasilkan tanah, maka harus membutuhkan air yang ditambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Teknik yang terkenal dari cara bertanam yang satu ini yakni hidroponik wick, teknik menggunakan botol plastik. Caranya dengan memotong botol dua bagian, dan lubangi di bagian leher botol, beri sumbu dan aliran udara, bagian atas botol diisi sekam, pecahan batu atau pasir. Lalu masukkan bibit tanaman, campur dengan air dan unsur hara. Jangan lupa siram
media tanamnya. Teknik ini tidak membutuhkan lahan khusus untuk menanam buah/sayuran dengan memanfaatkan bidang vertikal. Caranya dengan membuat kebutuhan vertikal di rumah. Cara bercocok tanam kebun vertikal yaitu dengan menanam tanaman dalam media bisa pot, kemudia menggantungnya. Cara ini bisa dilakukan untuk jenis tanaman merambat agar mudah untuk dikembangkan secara vertikal. Cara bercocok tanam sudah sering digunakan. Medianya hampir sama dengan menaman pada pot namun pot yang digunakan harus berbahan tanah liat atau kayu. Keduanya sangat baik untuk menjaga kelambaban karena terdapat pori-pori. Bila menggunakan media ini, tanaman harus diletakkan di tempat terbuka penuh sinar matahari, sering dilakukan penyiraman terutama kemarau, dan harus sering melakukan pemupukan karena media hanya sedikit menyimpan nutrisi untuk tanaman. Cara bercocok tanam terakhir dengan memanfaatkan udara sebagai mediannya. Akar tanaman akan menggantung di udara, sedangkan nutrisi didapat dari air atau larutan hara dengan cara menyemprotkan langsung ke akar tanaman. Caranya dengan menanam bibit tanaman ke busa, lembaran Styrofoam atau gabus. Lubangi media gabus agar akar dapat tumbuh. tim
Budidaya Jeruk Bali
Pastikan Ditanam di Area Bersuhu 30 Derajat Celcius KARAKTERISTIK budidaya jeruk bali sama dengan jenis jeruk lainnya, seperti jeruk lemon maupun jeruk nipis. Syarat tumbuh buah jeruk bali pastikan lahan Anda tidak sempit karena satu pohon buah jeruk bali membutuhkan area sekitar 7Ă—8 meter agar tumbuh optimal dan berbuah banyak. Pastikan buah jeruk bali ditanam di area bersuhu maksimal 30 derajat celcius. Buah jeruk bali paling baik jika ditanam di daerah dataran tinggi. Namun demikian, di dataran rendah pun buah ini dapat tumbuh asalkan cukup air, banyak sinar matahari dan bebas hama. Buah jeruk bali membutuhkan banyak sinar matahari sepanjang hidupnya. Tanaman buah jeruk bali menyukai tanah lempung berpasir. Tanaman ini tidak terlalu menyukai angin karena dapat merontokkan buah.dan bunga. Tanaman jeruk bali membutuhkan keasaman tanah sekitar 5,5 hingga 6,5. Tanaman ini tidak menyukai air yang menggenang sehingga diperlukan drainase di tempat ia tumbuh. Seperti halnya membudidayakan jenis tanaman lain, budidaya jeruk bali juga dapat dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut ialah penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan penyiraman (perawatan) serta pemanenan. Seperti halnya tanaman lainnya, penanaman jeruk bali juga membutuhkan lahan yang subur dan gembur. Untuk itu, sebelum Anda mulai menanam bibit jeruk bali Anda, penggemburan dapat Anda lakukan dengan cara mencangkuli lahan dan mencampurnya dengan pupuk. Untuk pemetakan lahan yang akan ditanami masing-masing bibit, idealnya Anda menyediakan petakan tanah sebesar 7Ă—8 meter untuk tiap bibitnya. Hal ini bukan tanpa alasan karena saat bibit buah jeruk bali ini membesar, ketinggiannya bisa mencapai 5 meter. Tentunya dengan ketinggian sebesar ini maka rantingnya pun akan rimbun dan menutupi cahaya sinar matahari yang dibutuhkan oleh pohon jeruk bali ini. Untuk itu, diperlukan petakan tanah yang besar dan arah mata angin yang tepat untuk menumbuhkan pohon jeruk bali. Arah timur ke barat merupakan arah mata angin yang tepat bahi pohon jeruk bali agar senantiasa tercukupi sinar
matahari. Setelah penyiapan lahan Anda lakukan beberapa minggu sebelum penanaman, kini giliran Anda menyediakan bibit buah jeruk bali yang baik. Pembibitan ini memegang kunci penting dari hasil panen maksimal yang akan Anda raih. Mengapa demikian? Karena cara pembibitan buah jeruk bali ini sebagian besar dilakukan bukan dengan metode biji atau stek, melainkan dengan cangkok. Cara tanam metode cangkok dipilih bukan tanpa alasan karena para petani jeruk bali memiliki pengalaman cara menanam yang baik dengan metode cangkok ini yakni masa buahnya yang tidak terlalu lama dan daya tahan pohon yang kuat. Ciri bibit buah jeruk bali yang baik ini adalah batangnya yang lurus dari atas ke bawah serta diameter batang sekitar 2-3 cm. Setelah Anda mendapatkan bibit jeruk bali yang tepat, kini tibalah saatnya bercocok tanam bibit tersebut dengan teknik menanam yang tepat. Tanamlah masing-masing bibit di petakan tanah yang telah Anda sediakan (kurang lebih 7Ă—8 meter). Adapun waktu kapan Anda menanam bisa Anda lakukan kapan saja karena buah jeruk bali bisa tumbuh di musim kering maupun musim hujan asalkan syarat tumbuhnya terpenuhi. Pemupukan dapat Anda lakukan selama maksimal 3 x dalam setahun. Pemupukan yang pertama dapat Anda lakukan dengan menggunakan pupuk kandang. (antara bulan Juli-Agustus). Sedangkan pada tahap pemupukan kedua dapat Anda lakukan dengan pupuk NPK (antara bulan Oktober-November). Penyiraman perlu Anda lakukan saat musim kering agar pohon jeruk bali Anda tidak kekurangan air. Perawatan lainnya adalah penyiangan (pencabutan rumput liar), pengusiran hama dan ulat serta pembatasan jumlah ranting dan buah pada musim panen pertama. Panen besar mulai dapat Anda nikmati setelah tahun ke-tiga. Sebelum tahun ini memang buah jeruk bali telah tumbuh namun Anda belum bisa memanennya karena Anda harus memperhatikan aspek yang lebih utama di masa yang akan datang, yakni pembatasan buah dan ranting agar tumbuh maksimal di tahun berikutnya. Semakin tua umur pohon jeruk bali, semakin banyak buah yang dihasilkan. tim
| 05
Hodroponik
06 |
Lebih Dekat Mengenal Hidroponik I
STILAH hidroponik (hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Di kalangan umum, istilah ini dikenal sebagai “bercocok tanam tanpa tanah�. Di sini termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan porous lainnya, seperti pecahan genting, pasir kali, kerikil, maupun gabus putih. Dahulu, peneliti yang bekerja di laboratorium fisiologi tumbuhan sering bermain-main dengan air sebagai media tanam dengan tujuan uji coba bercocok tanam tanpa tanah. Sebagian orang menganggap metode itu sebagai aquakultur (bercocok tanam di dalam air). Uji coba tersebut ternyata berhasil dan patut diberi acungan jempol sehingga banyak ahli agronomi yang terus mengembangkan cara tersebut. Pada perkembangan selanjutnya, media air diganti dengan media yang lebih praktis, efisien dan lebih produktif. Cara kedua ini lebih mendapat sambutan dibandingkan cara yang hanya menggunakan media air. Oleh karenanya, pada perkembangan selanjutnya, teknik itu disebut hidroponik. Hidroponik ini kemudian dikembangkan secara komersial. Menurut literatur, bertanam secara hidroponik telah dimulai ribuan tahun yang lalu. Diceritakan, ada taman gantung di Babilon dan taman terapung di Cina yang bisa disebut sebagai contoh Hidroponik. Lebih lanjut diceritakanpula, di Mesir, India dan Cina, manusia purba sudah kerap menggunakan larutan pupuk organik untuk memupuk semangka, mentimun dan sayuran lainnya dalam bedengan pasir di tepi sungai. Cara bertanam seperti ini kemudian disebut river bed cuultivation.
Ketika ahli patologis tanaman menggunakan nutrien khusus untuk media tanam muncullah istilah nutri culture. Setelah itu, bermunculan istilah water culture, solution culture dan gravel bed culture untuk menyebutkan hasil percobaan mereka yang menanam sesuatu tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Terakhir pada tahun 1936 istilah hidroponik lahir, istilah ini diberikan untuk hasil dari Dr. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA, berupa tanaman tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak berisi mineral hasil uji cobanya. Sejak itu, hidroponik yang berarti hydros adalah air dan ponics untuk menyebut pengerjaan atau bercocok tanam, dinobatkan untuk menyebut segala aktivitas bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat tumbuhnya. Gericke ini menjadi sensasi saat itu, foto dan riwayat kerjanya menjadi headline surat kabar, bahkan ia sempat dinobatkan menjadi orang berjasa abad 20. Sejak itu, hidroponik tidak lagi sebatas skala laboratorium, tetapi dengan teknik yang sederhana dapat diterapkan oleh siapa saja termasuk ibu rumah tangga. Jepang yang kalah dari sekutu dan tanahnya tandus akibat bom atom, pada tahun 1950 secara gencar menerapkan hidroponik. Kemudian negara lain seperti irak, Bahrain dan negara-negara penghasil minyak yang tanahnya berupa gurun pasir dan tandus pun ikut menerapkan hidroponik. Keberhasilan metode hidroponik tergantung dari kebersihan wadah, media, dan tanaman yang digunakan. Oleh karena itu, semua media dan wadah yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan dipanas-
kan atau dicuci sehingga bebas dari hama dan penyakit. Setelah media dan wadah hidroponik dibersihkan, barulah tanaman ditanam pada media tersebut, kemudian diberikan larutan nutrisi. Larutan ini mengandung unsur makromolekul, mikromolekul, hormon, dan bahan mineral yang dibutuhkan tanaman. Keuntungan menggunakan teknik hidroponik adalah hasil tanaman berkualitas tinggi, bebas hama penyakit, penanaman tidak harus mengikuti musim tanam, tidak memerlukan tanah yang lebih luas, serta penggunaan air dan pupuk menjadi lebih hemat. Tanaman hidroponik bisa dilakukan skala skecil di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman hidroponik antara lain ramah lingkungan, hemat air karena penggunaan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin. Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas. Lebih hemat aktu dan tenaga karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari. Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga. Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu dan dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim. Tanaman hidroponik menjadi unggul bukan hanya di kalangan pebisnis tanaman dan sayuran tetapi juga dikalangan masyarakat yang hobi bercocok tanam terutama di daerah urban dan perkotaan. Beberapa tanaman hidrponik yang umum adalah sayur-sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan strowbery, dan beberapa jenis tanaman lainnya. (tim)
Hodroponik
Keuntungan Metode Hidroponik J
ANGAN anggap menanam sayuran tanpa tanah bisa mengurangi khasiat dan kesegaran sayuran tersebut. Malah, ada beberapa laba dibandingkan menanam secara konvensional. Salah satu kelebihan budidaya sayuran hidroponik ialah pada hasil panennya. Sayuran maupun buah-buahan yang dihasilkan lebih baik dari pada sistem tanam konvensional. Sayuran hidroponik tumbuhnya lebih cepat besar dan tentu masa panennya pun relatif singkat. Pemberian pupuk yang intensif dan perawatan tanaman menentukan hasil akhirnya. Kelebihan berikutnya ialah bentuk sayuran lebih menarik, rona lebih cerah dan hijau. Diameter daun lebih lebar. Selain itu, kualitas sayuran sangat berpengaruh dengan harga jual di pasaran. Rata-rata harga sayuran hidroponik lebih mahal di pasaran. Kelebihan lainnya adalah sistem budidaya hidroponik tidak memerlukan tempat yang luas, cukup mengembangkan di halaman rumah . Atau bahkan di lantai atas rumah. Atau di ruang kosong dimana saja asalkan tersedia air dan sinar matahari dapat menerpa ruangan. Disisi lain, budidaya sayuran sistem hidroponik dapat menghemat media tanam, pupuk dan tidak memerlukan pestisida sama sekali. Media yang ada dapat dipakai berulang-ulang. Sistem hidroponik ini sebenarnya mengacu pada pertanian organik. Dalam tanaman hidroponik, kita dapat mengatur kadar nutrisi yang kita inginkan. Tanaman membutuhkan beberapa unsure hara buat tumbuh sempurna, maka dari itu jangan pernah lupakan buat memberikan kadar air dan pupuk dengan benar. Cara terbaik dalam memaksimalkan nutrisi dalam sayuran hidroponik ialah dengan memakai pupuk yang dikhususukan bagi sayuran hidroponik. Bagi yang sedang mencari alternative bisnis, sayuran hidroponik bisa dijadikan celah untuk mendatangkan keuntungan. Jika berhitung-hitungan secara bisnis dengan bercocok tanam secara konvensional, sayuran hidroponik dapat menghasilkan laba berlipat. Jika anda berbisnis sayuran hidroponik, maka biaya produksinya akan lebih sedikit. Tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk
membeli tanah. Bahkan, pupuk dan air yang digunakan dapat sampai berulang kali. Pada saat musim kemarau, Sayuran hidroponik juga tak perlu ditutupi plastik layaknya ketika menanam dengan cara biasa. Yang perlu diwaspadai hanya ulat. Untuk memastikan apakah ulat menggerogoti tanaman, coba cek di bawah sayuran apakah ada kotoran ulat atau tidak. Ulat-ulat ini biasanya hanya datang di malam hari. Ada beberapa jenis sayuran yang dapat dibudidayakan secara hidroponik, seperti selada. Kebutuhan selada sangat tinggi di pasaran. Harga selada relatif stabil, oleh sebab itu jenis sayuran ini sangat menguntungkan dibudidayakan. Selain itu masa tanam seleda hanya 40 hari setelah itu langsung di panen. Selain selada, sawi putih, bayam, pakcoy dan kangkun, melon juga juga dapat dibudidayakan dengan cara hidroponik. Karakter tanaman melon tumbuhan merampat. Selain itu melon merupakan tanaman semusim. Kelebihan melon yang ditanam secara hidroponik rasa buahnya lebih manis, selain itu ukuran buah pun dapat dikontrol. (is)
| 07
08 |
Terong Belanda
Memetik “Nikmatnya” Terong Belanda DI daerah tropik terong belanda dapat tahan hidup di ketinggian 1000 m dpl atau lebih, bahkan tanaman ini masih dapat hidup di atas 2000 m dpl. Rasa buah akan menjadi lebih baik pada hari-hari cerah yang panas dan malam-malam yang dingin pada musim kemarau di daerah tropik daripada selama musim dingin dl dataran tinggi. Bila tepat dalam penanaman dan pemilihan bibit serta pupuk, maka kita dapat MEMETIK “NIKMATNYA” Terong Belanda. Pemeliharaan Kebun buah terong belanda hendaknya berdrainase baik; seringkali tanaman ini dipelihara di punggung guludan atau di atas bedengan. Karena sistem perakarannya dangkal, penanaman terlalu dalam hendaknya dihindari, sebaliknya pemberian mulsa sangat menguntungkan. Pohon muda yang berasal dari benih dipenggal sampai tingginya tinggal 1 m agar percabangannya bermunculan, dan setiap tahun diadakan pemangkasan di awal daur kehidupannya. Pemangkasan tahunan ini terdiri -atas pemotongan cabang dan penjarangan cabang-cabang yang telah pernah berbuah, agar terjadi peremajaan cabang yang akan berbuah, dan mengurangi terpencarnya cabangcabang pohon. Waktu pemangkasan akan mempengaruhi saat panen. Untuk tanah-tanah yang kurang subur di Selandia Baru dianjurkan pemberian pupuk dengan kombinasi 110-170 kg N, 35-55 kg P2O5, dan 100-200 kg K2O per tahun. Pelaksanaannya dipecah menjadi pemupukan bagian dasar, persis sebelum pemangkasan untuk mendorong pertumbuhan pucuk, dan pemupukan bagian atas setelah buah terakhir terbentuk guna mendorong pertumbuhan buah. Di daerah tropik pemakaian sejumlah besar bahan organik dan pupuk kandang ketika membuat guludan untuk penanaman akan mengurangi perlunya pemberian pupuk tambahan. Pengairan selama musim kemarau penting untuk mempertahankan pertumbuhan dan untuk memperbaiki ukuran buah dan hasil panen. Hama dan Penyakit Masalah-masalah utama disebabkan oleh infeksi virus, antara lain virus-virus mosaik terong belanda, mosaik mentimun, mosaik Arab dan satu atau beberapa virus yang belum teridentifikasi. Virus-virus tersebut cepat menyebar (vektor utamanya mungkin afid) menyebabkan turunnya hasil kebun terong belanda itu. Tanaman yang sehat (asal dari benih) hendaknya ditanam sejauh-jauhnya dari pohon yang lebih tua; kesehatan kebun buah secara ketat dan pemberantasan vektornya merupakan jalan utama untuk mencegah adanya virus. Nematoda bongkol akar (Meloidogyne spp.) juga berbahaya dan bersama-sama dengan virus akan menyebabkan terjadinya tanaman kerdil dan tidak produktif; suhu dan kelembapan yang tinggi akan memperburuk keadaan.
Adanya beberapa penyakit jamur, di antaranya embun tepunglah yang paling mengganggu. Jika serangannya gawat, akan menyebabkan daun tua rontok lebih awal. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara perlakuan secara teratur sulfur atau fungisida yang lebih khusus lagi; alternatif lain ialah mempertahankan kecepatan tumbuh yang cukup tinggi untuk menggantikan kembali daun-daunnya yang hilang. Tidak banyak usaha dapat dilakukan untuk memberantas serangan bakteri yang disebabkan oleh Pfeudomonas syringae. Panen dan Pasca Panen Panen Mengukur waktu pembungaan akan menjurus ke masa panen yang panjang. Buah terong belanda tidak akan matang setelah dipanen, dan karena hanya buah yang matang penuh yang merupakan kualitas prima, maka pohonnya perlu dipanen beberapa kali sepanjang musim panen, yang lamanya 5-7 bulan atau lebih. Hal ini jelas menambah ongkos produksi. Pemetikannya mudah saja, karena tangkai buah mudah sekali patah di bagian lapisan absisinya yang berada 3,5-5 cm dari pangkal buahnya. Hasil Di Brazil pohon terong belanda yang jarak tanamnya cukup dengan produksi penuh, menghasilkan 20-30 kg buah per tahun: Produksinya di Selandia Baru juga hampir sama, sedangkan hasil komersial umumnya 15-17 ton/ha. Pohon terong belanda ini dapat memberikan hasil yang balk selama 11-12 tahun, tetapi umumnya menurun setelah berumur 5-6 tahun. Penanganan pasca panen Buah terong belanda dagingnya keras dan kulitnya licin dan liat sehingga mudah dikelola. Dalam keadaan kehangatan yang normal, daya tahannya sekitar 1 minggu, tetapi pada penyimpanan dingin dengan suhu 3,5° C ± 1° C buah dapat disimpan selama 8 minggu atau lebih. Colletotrichum dan Phoma yang menyerang buah yang tersimpan harus diberantas dengan perendaman dalam air panas dan pelapisan kembali dengan lilin. (*)
Bibit Tanaman
| 09
Bibit yang Baik Lebih Tahan Hama KUALITAS bibit yang unggul tentunya juga berasal dari bibit yang unggul. Pemilihan bibit sebagai cikal bakal tanaman sangat berperan penting dalam menciptakan sebuah tanaman yang memiliki kualitas unggul. Salah satu ciri bibit yang baik adalah lebih tahan hama. Sebuah bibit bisa dikatakan unggul apabila memiliki beberapa ciri umum diantaranya adalah: 1. Pertumbuhan Bibit Seragam Bibit dikatakan memiliki kualitas yang unggul apabila saat ditanam secara serempak, juga akan tumbuh secara serempak. Tak ada bibit yang sebagian tumbuh dengan sangat baik dan sebagian lainnya lagi mati. Jika memang ada bibit semacam itu berarti bibit tersebut tidak bisa dikatakan sebagai bibit yang berkualitas. 2. Tahan Saat Dipindah Bibit berkualitas unggul memiliki ciri-ciri apabila saat dipindah dari tempat satu ke tempat lain tidak mati. Biasanya beberapa jenis bibit tanaman harus disiangi terlebih dahulu sebelum ditanam agar bisa tumbuh dengan baik. Nah, jika bibit tanaman mudah mati dan tidak bisa tumbuh dengan baik saat dipindah dari tempat penyiangan ke dalam lahan tanam, berarti bibit tersebut kurang memiliki kualitas yang unggul. 3. Tumbuh Lebih Cepat Selain itu, bibit yang memiliki kualitas unggul dapat tumbuh dengan cepat saat ditanam. Namun dengan catatan seperti yang telah disebutkan tadi, bahwa tumbuhnya juga harus seragam atau serempak. Jadi kesimpulannya, bibit yang berkualitas unggul tumbuhnya lebih cepat dan serempak. 4. Memiliki Akar Yang Banyak Bibit yang berkualitas juga memiliki ciri-ciri memiliki akar yang
banyak. Misal bibit padi yang memiliki akar serabut subur akan lebih cepat hidup dan tumbuh besar dibanding dengan yang akarnya sedikit, karena akar sendiri merupakan jalan masuk makanan untuk tumbuhan. 5. Kokoh dan Menghijau Bibit tanaman yang berkualitas juga memiliki ciri-ciri fisik yang kokoh dan berwarna kehijauan alias tidak layu. Bibit seperti itu dapat tumbuh dengan cepat saat ditanam. 6. Tahan Terhadap Hama Ciri-ciri bibit yang memiliki kualitas unggul adalah tahan terhadap berbagai macam serangan hama saat sudah ditanam. Bibit yang seperti ini dikatakan unggul karena bisa menghemat biaya perawatan karena tidak perlu lagi perlakukan khusus untuk menekan serangan hama pada tumbuhan. Selain itu bibit yang tahan hama akan mampu memberikan hasil panen yang baik. 7. Tahan Terhadap Perubahan Iklim Salah satu ciri dari bibit tanaman yang memiliki kualitas unggul adalah yang tahan terhadap berbagai perubahan iklim saat sudah ditanam. Bibit yang tahan iklim akan membuat tanaman tidak mudah mati saat sudah ditanam dalam menghadapi perubahan iklim, misal dari penghujan ke kemarau, atau sebaiknya. 8. Produktivitas Tinggi Hal terpenting yang dapat menandai bahwa bibit dikatakan unggul apabila hasil produk yang dihasilkan oleh bibit itu tinggi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Biasa nilai ekonomis yang ditawarkan oleh bibit dengan tingkat produktivitas tinggi juga cukup mahal. Misal harga bibit jagung yang mampu menghasilkan 3 jagung di setiap pohon, lebih mahal dibanding dengan bibit jagung yang hanya bisa menghasilkan 2 buah jagung dalam 1 pohon. (owo)
10 |
Alpukat Mentega
Kiat Sukses Budidaya
Alpukat Mentega
PARSEA americana atau alpukat merupakan tumbuhan penghasil buah yang sering dijadikan sebagai campuran es buah. Saat ini Alpukat sudah banyak dibudidayakan di banyak negara dan juga termasuk di Indonesia. Alpukat sering juga dijadikan sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman di pekarangan pada daerah-daerah tropika di dunia. Bila sebelumnya alpukat lebih sering dikenal sebagai tanaman keras yang hanya akan berbuah setelah masa tanam lebih dari 7 tahun. Namun kini dengan keberadaan alpukat mentega atau alpukat miki, maka tanaman alpukat sudah berbuah pada masa tanam sekitar tiga hingga empat tahun. Bibit Alpukat Mentega Ketika ingin membudidayakan tanaman alpukat mentega, maka hal pertama yang harus dipikirkan adalah mengenai bibit. Untuk mendapatkan bibit alpukat mentega miki, dapat diperoleh dengan cara okulasi. Ini merupakan cara terbaik untuk memperoleh bibit dengan sifat induk yang tidak berubah. Proses okulasi dapat dilakukan dengan cara menyambung pucut alpukat mentega miki terhadap tunas dari biji alpukat lain. Adapun proses penyambungan dapat dilakukan saat tunas berusia dua bulan atau tinggi sekitar 50 cm. Budidaya Alpukat Mentega Untuk budidaya alpukat mentega diperlukan berbagai pertimbangan yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah mengenai tempat pertumbuhan tanaman ini yang sangat cocok bila ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian maksimal 1.500 meter di atas permukaan laut. Hal lainnya yang perlu diketahui ketika membudidayakan
tanaman alpukat mentega adalah disaat muda tanaman ini harus dipupuk dengan dedaunan atau dengan menggunakan kompos agar pertumbuhannya lebih cepat. Dengan pertumbuhan pohon yang lebih cepat memungkinkan tanaman ini juga akan semakin cepat berbuah. Pertumbuhan alpukat mentega juga akan semakin baik bila ditanami di daerah yang memiliki suhu antara 15 hingga 30 derajat Celcius dengan curah hujan 5 sampai 6 bulan basah. Hanya saja, lokasi paling bagus, ya di dataran tinggi dengan ketinggian maksimal 1.500 meter di atas permukaan laut. (*)