Oleh: Syarifudin
0
Oleh: Syarifudin
1
HASIL PENELITIAN SAYRIFUDIN TERAKHIR TENTANG “PEMBERDYAAN MASJID�
Masjid sebagai pusat revousi mental sampai saat ini terus enjadi primadona dalam mendesai masyarakat yang yang sehat secara spiritual dan sehat secara fisik dengan pendidikan revolusi jiwa sebagai modal utama dalam menggerakkan pembangunan. Berdasarkan hasil penelitian Azis Muslim (dosen jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga) ada tiga komponen ketika masjid sebagai pusat kebutuhan umat yaitu harus melakukan 3 hal antara lain: 1. PERTAMA, komponen input pemberdayaan, meliputi: lembaga keuangan berbasis masjid, tata kelola masjid, saran pemberdayaan dan kerjasama. 2. KEDUA, komponen proses pemberdayaan, meliputi: membangun spiritualitas, membangun kesadaran wirausaha, pemberian kapasitas, dan pemberian daya. 3. KETIGA, komponen output pemberdayaan, meliputi: penguatan karakter, penguatan ekonomi, penguatan ikatan emosional dan penguatan kelembagaan. Keempat komponen outcome pemberdayaan, yaitu keberdayaan ekonomi jemaah. Dari tiga unsur-unsur pemberdayaan masjid sebagai kebutuhan umat ini menurut Syarifudin perlu menggunakan Teori AISYATEK sebagai software, hardware dan brainware untuk mencapainya. Karena dengan teori AISYATEK inilah manusia sebagai pusat sumber daya yang akan menggerakkan masjid sebagai pusat pembinaan, pemberdayaan, dan penata masjid menjadi masjid yang dapat memberikan solusi terhadap pembangunan budaya, transformasi keilmuan, dan pusat revolusi mental. Revolusi mental itu dapat terwujud ketika
Oleh: Syarifudin
2
melakukan teori AISYATEK sebagai sarana dan prasarana manusia mengolah maindsetnya sesuai peran dalam aktivitasnya pekerjaannya. A QIDAH (Iman, Islam dan Ihsan sebagai ikatan kuat antara Tuhan, Manusia dan alam sebagai pusat segala peradaban dan kebudayaan yang sebagai software yang menggerakkan jiwa, hati, manusia dalam berpikir, berzikir, berkomunikasi dan berprilaku. I NTELEKTUAL sebagai metode manusia mendapatkan strategi, cara untuk memahami, memaknai, menjelaskan, dan membahasakan pesan-pesan Tuhan lewat ilmu pengetahuan yang sesuai dengan ketentuan dan kadar akal yang diberikan manusia untuk mengelolah alam sebagau sumber hidup manusia. Sya RI’AH adalah tatatertib akal, hati, jiwa manusia dalam mendesain serta menata secara cermat masa depannya selama ia hidup di dunia yang sangat singkat dalam mencapai kesejahteraan secara lahir dan batin. Tek NOLOGI adalah cara yang ditemukan manusia untuk memudahkan pola hidupnya dengan Tuhan dan alam sebagai ekosistem emncapai kemakmuran secara personal, sosial, dalam melakukan adabtasi dengan berbagai kultur yang berbeda untuk bersama-sama bergerak menggunakan daya dari Tuhan melalui media teknologi.
Penerapan teori AISYATEK dalam memakmurkan masjid kaitannya dengan surah Attaubah dan Surah Al-Jin sebagai spirit Pembangun peradaban, kebudayaan, dan pemberdayaan masjid.
Oleh: Syarifudin
3
QS Attauba/9:18. hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Tafsiran ayat: Quraish Shihab: Standar orang-orang yang dapat memakmurkan masjid ketika ia beriman kepada Allah, percaya kepada hari kebangkitan dan hari balasan, melakukan salat sebagaimana yang diperintahkan, menunaikan zakat harta mereka dan tidak takut selain kepada Allah. Merekalah yang diharapkan menjadi orang-orang yang mendapatkan petunjuk ke jalan yang benar di sisi Allah.
18. dan Sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.
Oleh: Syarifudin
4
Tafsiran ayat: menurut Quraish Shihab bahwa ayat sebelum surah ke17 memberikan informasi bahwa untuk Kami beri cobaan kepada mereka yang berpaling dari peringatan Tuhannya yang tidak mau memakmurkan masjid, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang Amat berat atau kondisi masyarakat yang sulit diatur. Sehingga Allah mengungkapkan bahwa “Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah fasilitas Allah untuk memakmurkan manusia. Maka janganlah kamu memakmurkan masjid karena motivasi lain karena akan mengundang motif negatif. Sehingga ayat sesudahnya Allah berfirman bahwa ketika hamba Allah yang ingin mencari ridha Allah dengan kerja profesional berupaya memakmurkan masjid syetan selalu mencari teman untuk membisikkan informasi negatif dalam setiap pengurus yang mampu ia goda untuk berpaling. Cara jin-jin yang mengerumuninya pikiran mereka (manusia) untuk menyuruh pada pola kerja instan atau manajemen negatif yang kurang teratur baik agar manusia tidak dapat memakmurkan masjid.
Munasabah (hubungan ayat al-Jin 18 dengan Attaubah ayat 18 Surah Attaubah ayat 18 Surah Al-Jin ayat 18 Pesan ayatnya: sangat teknis. Pesan ayatnya: sangat 1. Iman,Islam, Ihsan dan percaya pada universal (luas). hari akhirat. Bahwa masjid itu media 2. Pemberdayaan Ekonomi melalui untuk bersujud sehingga zakat, infaq, dan shadaqah. semua pikiran dan hidup 3. Manajemen masjid yang canggih. mati kita tundukkan agar 4. Kemakmuran bagi publik jika masjid sistem sosial dapat bisa dimakmuran. berjalan atas ridha Allah 5. Berupaya mencari petunjuk pada Allah swt. yang lebih besar manfaatnya bagi publik.
Oleh: Syarifudin
5
Dari kedua ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan itu di mulai dari masjid untuk merevolusi mental manusia dengan meningkatkan modal dan fasilitas a). Iman, Islam, dan Ihsan, b). Ibadah shalat, c). Ibadah Sosial dengan Zakat, Infaq, Shadaqah, d). Percaya pada hari akhirat, e) Dampak kemakmuran masjid tercermin di tengah masyarakat. Dan ayat al-Jin itu memberikan informasi kepada manusia untuk menundukkan segalanya hanya semata karena Allah bukan karena motivasi tertentu. Program Pemberdayaan Masjid: No Ajaran Program Masjid Pesan Attaubah 18 1 Iman, Islam, dan 1. Iman: masjid sebagai pusat Ihsan, peningkatkan keimanan pada Allah dengan membuta konsep khutbah jumat dengan percaya bahwa setiap kegiatan kita dilihat oleh Allah swt. 2. Islam; masjid sebagai pusat peningkatkan cara selamat dunia akhirat dengan program dakwah. 3. Ihsan; masjid sebagai pusat peningkatkan akhlaq membuat pengajian dan pembentukan karakter jamaah. 2 Ibadah shalat, Masjid sebagai pusat peningkatkan cara shalat yang dapat mencegah manusia dari pola hidup negatif ke pola hidup positif. 3
Ibadah Sosial dengan Zakat, Infaq, Shadaqah,
4
Percaya
pada
Masjid sebagai pusat peningkatkan ekonomi umat perlu mengelolah keuangan yang akuntabel dengan konsep keteraturan sistem yang lebih banyak memakmurkan manusia dari segi pemenuhuhan kebutuhan dasar, untuk mencegah terjadinya kemiskinan yang dapat meningkatkan regulasi sosial yang tidak sehat sehingga tingkat kriminal menjadi tinggi masjid sebagai pusat peningkatkan
Tujuan Umat manusia secara batin sehat sehingga dapat melahirkan ide, gagasan, pikiran yang dapat memproduksi informasi yang dapat mencerahkan manusia, karena manurut teori dakwah; bahwa ekspresi seseorang sangat tergantung pada input informasi yang dikonsumsi.
Untuk merumuskan cara beribadah yang dapat mencegah manusia dari prilaku mungkar. Sehingga tercipta kondisi sosial yang sehat ditengah masyarakat. Menjaga dan mencegah regulasi perekonomian agar masjid memastikan bahwa manusia tidak ada kelaparan.
Masjid
mengkonstruksi
pesan
hari akhirat, 5
Dampak kemakmuran masjid tercermin di tengah masyarakat.
kepercaan umat bahwa dunia adalah pintu sukses di akhirat. Masjid sebagai pusat peningkatkan ekonomi masjid sebagai pusat kesejahteraan lahir batin melalui program dakwah dengan tema pemberdayaan ekonomi umat.
Oleh: Syarifudin 6 bahwa dunia akhirat itu sebagai kehidupan yang sesungguhnya. Sukses di dunia dan sukses di akhirat.