Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
0
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
1
AKTUALISASI MAULID NABI MELALUI WISATA KULINER SEBAGAI WUJUD MERAJUT HAMONISASI UKHUAH ISLAMIAH PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semakin tidak menentunya arah dan haluan umat Islam dalam mencapai kehidupannya sukses di dunia dan sukses di akhirat sebagai fakta sosial perlu membutuhkan kontribusi pemerintah melalui PHBI untuk mencerdaskan masyarakat lewat pembinaan aspek jiwa dan raga. Kondisi ini tampak dalam perkembangan dan pergerakan perubahan sosial umat Islam di Maluku
sampai saat ini masih membutuhkan solusi yang persuasif
dengan meneladani hikmah-hikmah perjuangan Rasulullah saw sehingga pergerakan sosial umat Islam di Maluku tahan dan mampu beradabtasi dengan gempa perubahan sosial yang terus berkembang. Gempa perubahan sosial ini jika tidak dibarengi dengan kecermatan pada ajaran Rasulullah saw maka dapat berpotensi terjadinya konflik horisontal dan fertikal yang dapat merugikan semua pihak, akibat kelemahan menata kondisi sosiologis masyarakat yang berimplikasi pada proses dan regulasi pembangunan daerah di Provinsi Maluku. Keadaan ini akibat sebagian masyarakat Islam belum mampu menjadikan Islam sebagai kekuatan dalam menata perbedaan sebagai budaya menuju masa depan yang sukses di dunia dan sukses di akhirat. Dugaan ini keluar dari pernyataan K.H. R. Sanusi Imam besar Masjid Al-Fatah Ambon bahwa umat Islam di Maluku
termasuk
umat
yang
tingkat
konflik
sangat
tinggi,
ada
kecenderungan bahwa ketika natal dilakukan kondisi Maluku terasa damai, sementara perayaan idul fitri umat Islam sulit diatur akibat pawai yang kurang beraturan.
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
Kondisi ini menunjukkan bahwa
sebagian umat
Islam
2
belum
menjadikan visi dan misi Rasulullah sebagai uswatun hasanah dalam menata cara berpikir, berkomunikasi, dan berprilaku yang berakibat retaknya sistem sosial antar umat Islam di Maluku. Sebagai contoh sampai saat ini antar umat Islam masih terjadi perkelahian antar kampung misalnya; Iha VS Luhu, Mamala VS Morella, Larike dan Wakasihu. Sampai saat ini Negeri-negeri Islam belum terselesaikan secara maksimal persoalan sosiologisnya sehingga keadaan ini membutuhkan tradisi baru dengan menterjemahkan kemali perayaan maulid Nabi Muhammad saw yang dilakukan setiap tahun. Berdasarkan hasil diskusi pengurus dan pemikiran PHBI di CafĂŠ Mekar tanggal 2 Januari 2015 bahwa perlu ada cara baru dalam menterjemahkan persoalan
umat
mensosialisasikan
di
Maluku,
hikmah-hikmah
untuk
mendapatkan
perjuangan
model
Rasulullah
saw
dalam dalam
memperbaiki akhlaq masyarakat. Hasil diskusi itu melahirkan beberapa pemikiran strategis yang berbasis local wisdom sebagai model maulid untuk merajut harmonisasi umat Islam di Maluku dengan Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Merajut Hamonisasi Ukhuah Islamiah. Pesan dalam Al-Quran surah al-Hujurat menunjukkan bahwa dalam Merajut persaudaraan menuju hamonisasi ukhuah Islamiah, belum tampak secara maksimal di tengah masyarakat, walaupun perayaan maulid Nabi Muhammad saw setiap tahunnya diselenggarakan oleh PHBI di Maluku. Ketika cermati kondisi sosiologis 20 tahun terkahir di Maluku tematema sentral maulid sampai saat ini belum berpindah dari tema “kerukunan dan persaudaraan� realitas ini menunjukkan bahwa potensi konflik di Maluku sangat tinggi, sehingga ada kecenderungan pemahaman umat saat ini belum berkembang sebagaimana harapan Al-Quran dan Sunnah
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
3
Rasulullah saw sebagai suri tauladan dan panduan memperbaiki moral untuk menata keluarga, masyarakat, dan menata organisasi pemerintahan masih belum maksimal. Ada kecenderungan grafik pergerakan sosial kita kurang berkembang sehingga kecepatan perubahan sosial lebih mendominasi pemahaman kita dibandingkan dengan percepatan pemahaman agama kita sebagai panduan memperbaiki moral di tengah masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu Maluku sebagai Provinsi kepulauan belum mampu memanfaatkan dan meneladani sifat-sifat entrepreneurship Rasulullah sebagai pedagang, birokrasi, dan penggerak organisasi sosial dengan memanfaatkan karunia Allah swt secara berjama’ah. Hal ini juga disebabkan kurangnya para Mubalig menggali keterampilan Rasulullah dalam aspek penataan ekonomi tetapi kerap kali Mubalig lebih orientasi pada akhlaq secara umum sehingga jama’ah di maluku kurang mendapatkan pesan-pesan Rasulullah saw secara praktis setelah selesai mengikuti perayaan maulid. Efektivitasnya sangat rendah sehingga pesan-pesan Rasulullah dalam menata aqidah, intelektual, syari’ah, teknologi, dan ekonomi kurang dibahas secara tuntas. Mencermati kondisi tersebut PHBI Provinsi menterjemahkan
Maluku berupaya
kembali
spirit perjuangan Rasulullah sesuai
dengan
masyarakat
di
kondisi Maluku.
Menurut data Balai Pusat Statistik tahun
Provinsi 2010
Maluku
jumlah
anak
putus sekolah sebanyak 11010
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
4
yang terdiri dari SD 1887, SMP 5329, SMU 2243, dan Perguruan Tinggi 651. Data ini menunjukkan bahwa tingkat keteladanan pada Rasulullah masih sangat lemah sehingga membutuhkan tafsiran baru terhadap pola perayaan Maulid Nabi Muhammad saw di Maluku. Berdasarkan hasil diskusi PHBI dengan KH Sanusi bahwa
dalam
mensejahterahkan kehidupan ekonomi umat di Maluku ajaran Rasulullah tentang wisata dan pameran kuliner perlu dijadikan sebagai model tafsiran baru dalam mewujudkan
perjuangan
Rasulullah
untuk
peemnuhan
kebutuhan dasar jama’ah di Maluku. Wisata kuliner, festival naskah kuno, dan irama gambus adalah wadah yang strategis mempersatukan umat di Maluku dengan menampilkan wisata kuliner khas Maluku. Wisata kuliner khas Maluku inilah sebagai cikal-bakal dalam peningkatan industri kuliner di Maluku khususnya di Komunitas Islam sebagai pilar-pilar ekonomi baru di Maluku. Menterjemahkan pesan-pesan Nabi Muhammad melalui riwayat hidup Rasulullah saw untuk menata keruhanian umat Islam dalam berdabtasi dengan perubahan sosial akibat tingginya migrasi penduduk. Dampak ini dapat megkonstruksi peradaban Maluku menajdi peradaban global yang berimplikasi pada dekadensi moral generasi muda lupa pada ajaran Rasulullah sebagai alat perekat sosial yang supercanggih. Kondisi ini menunjukkan bahwa umat Islam masih jauh tertinggal dari berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang membuat umat Islam di Maluku belum mampu keluar problematika sosial sesuai hasil riset Subair Dosen Sosiologi Agama IAIN Ambon dalam bukunya Segregasi Sosial Umat di Maluku menunjukkan bahwa faktor penyebab umat Islam belum mampu keluar dari ketertinggalannya antara lain adalah sebagai berikut;
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
5
1. Lemahnya umat Islam dalam beradabtasi dengan perubahan sosial yang berimplikasi pada sulitnya menjaga kedamaian sejati di Maluku. 2. Adanya pemahaman yang belum merata dikalangan masyarakat tentang
penataan
ruang-ruang
sosial
secara
baik
sehingga
kecenderungan saling menyalahkan sangat tinggi sehingga sulit keluarg dari rantai pertikaian. 3. Adanya migrasi penduduk yang berlatarbelakang budaya yang berbeda sehingga adabtasi secara sosiologis sering terjadi kebuntuan psikologis yang melahirkan dampak pertiakain fisik. 4. Pertikaian kekuasaan yang semakin tinggi sehingga berdampak pada retaknya sturktur sosial yang berakibat pada benturan sosiologis antar umat. 5. Pemetaan wilayah kekuasaan dan imbas media massa yang mengkonstruksi pemikiran agama masyarakat kurang sesuai dengan tradisi sosial umat Islam di maluku sehingga kerap kali terjadi benturan sosial.
Temuan ini
jika dikomunikasikan dengan term-term Al-Quran dan
Sunnah yang dijelaskan dalam Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 10-13 pemahaman umat Islam masih sangat jauh tertinggal misalnya dalam AlQuran dijelaskan bahwa 1. Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 10. orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. 11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
6
jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. 2. Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. 3. Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. Jangan mencela dirimu sendiri Maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.
Pesan Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat sepuluh Allah swt memberi pesan kepada hambanya bahwa umat Islam itu bersaudara ketika terjadi pertikaian antar saudara maka damaikanlah. Pesan ayat ini ketika dipercakapakan dengan kondisi sosiologis kita di Maluku masih sangat jauh karena masih banyak komunitas-komunitas muslim yang belum aman. Selain itu pesan Al-Quran Surah Al-Hujurat dalam ayat 12 jauhilah perasangkaperasangka buruk antar sesama umat Islam. Selain itu informasi Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 13 menggambarkan pentingnya menata sistem sosial
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
7
saling memberi, saling menghargai perbedaan antar suku, dan saling menghormati antar agama, sesama belum di wujudkan secara baik sehingga sistem sosial di Maluku belum terbangun dalam satu sistem sosial yang sehat secara permanen. Mencapai pembangunan yang majemuk ketika mencermati pesan AlQuran dan Sunnah Rasulullah tersebut ketika melihat kondisi di Maluku prasangka-prasangka antar sesama umat Islam masih sangat tinggi belum ada tradisi saling mengokohkan antar umat menuju cita-cita besar Maluku yang cinta kedamaian yang sejati. Selain itu semua pergerakan politik umat Islam belum mengarah pada haluan yang tepat mencapai puncak kejayaan sehingga membutuhkan pemahaman yang komprehensip pada tradisi maulid yang dapat mendatangkan pencerahan untuk merajut harmonisasi yang sejati. Semua problematika ini ketika tidak dicermati secara baik maka pembangun mental spirituil sulit terwujud secara baik yang berdampak pada regulasi pembangunan di Maluku.
B. DASAR TEOLOGIS DALAM AL-QURAN DAN SUNNAH Dasar teologis dan Sunnah dalam kegiatan aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud
Perekat Antar Umat Islam ini
dijelaskan dalam Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 10-13. No 1
Ayat
Terjemahan Al-Hujurat ayat 10. orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
2
3
8
Al-Hujurat ayat 11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. Al-Hujurat ayat 13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Dari ayat tersebut Nabi Muhammad saw juga mengajarkan lewat misinya innamal buistu liutammima maqarimal akhlaq (saya di Utus kata Rasulullah yang Suci untuk menyempurnakan akhlaq. Perintah akhlaq yang dimaksudkan dalam hadis tersebut dirumurkan dalam maqasit Syari’ah AISYATEK antara lain adalah sebagai berikut; 1. Menata kecerdasan Aqidah 2. Menata kecerdasan Intelektual 3. Menata kecerdasan Sosial dan Syari’ah
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
9
4. Menata kecerdasan Teknologi dan Menata kecerdasan Entrepreneurship Wirausaha. Penjelasan Maqasit Syari’ah tersebut dijelaskan dalam prinsip AISYATEK adalah sebagai berikut: Icon
A
Materi Dakwah Peningkatan Kecerdasan Aqidah
I
Peningkatan Kecerdasan Intelektual
SYA
Peningkatan Kecerdasan Syari’ah
TEK
Peningkatan Kecerdasan Teknologi dan entrepreneurship
Maksud Adanya keyakinan yang tinggi terhadap kecintaan pada Rasulullah saw dengan memperjuangkan visi dan misinya melalui perjuangnnya menyempurnakan akhlaq sebagai spirit cinta Rasulullah saw. Adanya pemahaman abru bagaimana cara mencintai Rasulullah dengan meningkatkan kapasitas pengetehuan Jama’ah visi dan misi Rasulullah dalam menuntut ilmu pengetahuan. sebagai spirit cinta Rasulullah saw. Adanya prilaku secara syari’ah yang dapat memengaruhi asfek afektif kepada menata keluarga, masyarakat, dan negara. sebagai spirit cinta Rasulullah saw.
Harapan Jama’ah mendapat pencerahan melalui Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Merajut Hamonisasi Ukhuah Islamiah
Efek Maulid Adanya perubahan sikap dari aspek pemikiran, kepekaan sosial, dan prilaku cinta sesama lebih tinggi di bandingkan sebelumnya.
Jama’ah mendapat pencerahan dan pemahaman baru melalui hikmah Maulid sebagai spirit cinta Rasulullah saw.
Adanya perubahan sikap dari aspek pengetahuan cara mencintai Rasulullah sangat universal lebih tinggi di bandingkan sebelumnya.
Jama’ah mendapatkan meningkatkan cara mencinta Rasulullah dengan berupaya disiplin menata keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Adanya perubahan sikap dari aspek kedisiplinan melalui hikmah cinta Rasulullah meningkat di bandingkan sebelumnya.
Adanya sosialisasi kuliner melalui teknologi masak khas Maluku yang dapat dijadikan sebagai model kuliner di Indonesia untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui kuliner sebagai spirit cinta Rasulullah saw.
Jama’ah mendapat pemahaman dan pencerahan baru melalui spiritual wisata kuliner khas Maluku
Adanya perubahan sikap dari aspek keterampilan wirausaha sebagai model untuk cinta Rasulullah saw sesama lebih tinggi di bandingkan sebelumnya.
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
10
C. PENERIMA MANFAAT Manfaat dari kegiatan ini yang bertema; Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam adalah Semua unsur masyarakat Maluku dalam upaya meningkatkan rasa persaudaraan umat Islam dan mencegah terjadinya pertikaian antar umat Islam di Maluku dalam mencapai pembangunan Daerah yang lebih santun sesuai perjuangan Rasulullah saw. Kegiatan aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam. Selain itu dapat memberikan kontribusi baru dalam memahami hikmah-hikmah perjuangan Rasulullah saw yang dirincikan sebagai berikut; 1) Kegiatan Maulid Nabi diharapkan dengan adanya wisata kuliner ini dapat merekatkan persaudaraan antar umat Islam yang selama ini sulit beradabtasi dengan perubahan sosial yang berimplikasi pada sulitnya menjaga kedamaian sejati di Maluku. 2) Kegiatan Maulid Nabi dalam bentuk wisata kuliner ini dapat merekatkan silaturrahmi antar umat Islam yang selama ini cenderung saling menyalahkan antar umat Islam yang sangat tinggi sehingga sulit keluar dari rantai pertikaian. 3) Kegiatan Maulid Nabi akan mendapakan kondisi melalui wisata kuliner ini
dapat
merekatkan
persaudaraan
antar
umat
Islam
yang
berlatarbelakang budaya yang berbeda sehingga adabtasi secara sosiologis sering terjadi kebuntuan psikologis yang
melahirkan
dampak pertiakain fisik. 4) Efek Maulid Nabi diharapkan dengan adanya wisata kuliner ini dapat merekatkan persaudaraan antar umat Islam untuk meredam efek sosial yang berakibat pada benturan sosiologis antar umat.
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
11
5) Dampak kegiatan Maulid Nabi melalui wisata kuliner ini dapat merekatkan persaudaraan antar umat Islam yang terkena dampak dan imbas media massa.
D. EFEKTIVITAS KEGIATAN Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua umat Islam di Maluku yang datang menyaksikan perayaan maulid Nabi besar Muhammad Saw. Karena Semakin tinggi tingkat pemahaman terhadap prinsip-prinsip AISYATEK semakin tinggi pula tingkat Imam, Islam, dan Ihsan seseorang. Ketika nilai AISYATEK ini dapat berpengaruh secara kognitif, afektif, dan psikomotorik
maka
tingkat
kecintaan
masyarakat
Islam
dalam
memperjuangkan visi dan misi Rasulullah di Maluku juga semakin tinggi. Inilah harapn besar dari kegiatan Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Merajut Hamonisasi Ukhuah Islamiah di Kota Ambon. E. LAMA KEGIATAN Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari sehingga kemasan maulib Nabi yang dikemas melalui wisata kuliner ini sesuai dengan konsep pembangunan Daerah Maluku sebagai wujud pariwisata spiritual.
F. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan maulid Nabi akan dilaksanakan dipelataran masjid Al-Fatah Ambon
melalui wisata kuliner diseputar pagar masjid Al-Fatah Ambon
sebagai media untuk berupaya merekatkan rasa cinta dan persaudaraan antar umat Islam yang saling bertikai. Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
12
sehingga kemasan maulis Nabi melalui wisata kuliner ini sesuai dengan konsep pembangunan Daerah Maluku sebagai wujud pariwisata spiritual. G. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan kegiatan yang bertema; Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud
Perekat Antar Umat Islam ini akan
dilaksanakan akhir bulan Maulid Nabi yang dilakukan oleh PHBI (Perayaan hari-hari Besar Agama Islam) Provinsi Maluku. Adapun susunan acara dimaksud dapat dideskripsikan sebagai berikut; No Susunan Acara Maulid Wisata Kuliner 1 Sambutan Ketua PHBI 2 Sambutan Gubenur Maluku Hikmah Maulid Nabi dengan Tema: Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam. 3 Pembacaan Rawi antar Kampung dengan menentukan rawi agar waktu dapat diatur dengan waktu yang disepakati. 4 Pembacaan Doa 5 Hiburan Maulid Gambus 6 Wisata kuliner makanan khas Maluku: Setiap stan kuliner ada pesan-pesan Spiritual Perjuangan Rasulullah sebagai model dakwah bi al-Qalam setiap stan masing-masing. 7 Penilaian 8 Pemberian hadian kuliner terbaik 9 Penutupan Maulid Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam.
Waktu 7 Menit 7 Menit 20 Menit
15 Menit
5 menit 30 Menit 1 hari
1 Jam 10 Menit 7 Menit
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
13
H. INDIKATOR KETERCAPAIN KEGIATAN MAULID 1. OUTPUT Output dari Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam ini adalah adanya silaturrahmi antar kampung yang selama ini bertikai untuk merajut perdamaian dengan menanamkan sifat-sifat perjuangan Rasulullah saw dalam merajut harmonisasi antar umat Islam di Maluku.
2. OUTCAME Outcame dari kegiatan Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam. mendapatkan wawasan baru dalam mengungkap nilai-nilai pola kehidupan Rasulullah melalui hikmah-hikmah Maulid melalui rasa cinta sesama umat Islam sebagai karakter membangun kedamaian, dengan menajdikan suritauladan rasulullah sebagai panduan dalam menata moral, etika dan akhlaq di Maluku khususnya menata kelaurga sakinah, lingkungan masyarakat, dan cara meningkatkan etos kerja di tempat kerja kita masing-masing dengan spirit perjuangan Rasulullah dalam aspek Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq. I.
RINCIAN BIAYA YANG DIKELUARKAN Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan Aktualisasi Maulid Nabi Melalui
Wisata Kuliner Sebagai Wujud
Perekat Antar Umat Islam ini berjumlah
43.200.000. (Empatpulutiga juta duaratus rupiah) dengan rincian sebagai berikut;
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam
14
J. PENUTUP Demikian desain program kegiatan maulid nabi yang bertema; Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam ini sebagai acuan dasar untuk pelaksanaan kegiatan Maulid 2015 Provinsi Maluku.
Ambon, 2 januaris 2015,
Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Maluku sebagai media untuk merajut persaudaraan yang sejati di Maluku.