TANJUNGPINANG POS
21 AGUSTUS 2016/ 18 DZULQAIDAH 1437 H
RP 1.800
SATUKAN SAINS DENGAN SASTRA
MINGGU USULAN harga rokok dinaikkan menjadi Rp. 50 ribu per bungkusnya dianggap tidak rasional. Pasalnya, yang bisa menentukan harga hanyalah produsen rokok. Menurut anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo, produsen punya dasar perhitungan sendiri untuk menetapkan harga rokok. Misalnya dengan melihat cost recovery atau biaya pengembalian produksi begitupula harga layak jual. ”Kan nggak bisa kemudian seenaknya sendiri orang yang harusnya jual 10 ribu disuruh jual 50 ribu. Nggak rasional,” ujarnya, Jumat (19/8). Dia menuturkan, jika usulan itu diakomodir pemerintah, akan berdampak pada industri tembakau. Menekan rokok dengan harga tinggi, bertujuan agar masyarakat Indonesia tidak merokok, berujung pada penurunan produksi. Hingga pada akhirnya, pabrik rokok gulung tikar. Begitupula para petani tembakau. "Jelas ini mengganggu semuanya," tegas wakil ketua badan legislasi DPR itu.
DESI,Tanjungpinang
¾LANJUT KE HAL 2
Full Day School Menuai Pro dan Kontra Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi membatalkan rencana penerapan full day school atau sekolah sehari penuh. Meski dibatalkan, rencana itu masih menuai berbagai nada minor di kalangan pendidik, orangtua hingga pejabat di Kepri. Ada yang mendukung rencana itu, tetapi tidak sedikit pula yang menentang. Seperti apa penilaian para tokoh pendidikan dan pemerintah daerah tentang peluang penerapan Full Day School di daerah? ¾LANJUT KE HAL 6
HAL 8
SWRO Penyengat Mubazir Riono
PROYEK Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Penyengat sudah selesai sejak beberapa tahun silam. Namun, sejak proyek yang dibangun Satker Air Kementerian PU selesai, masyarakat setempat belum bisa menikmati air bersih yang bahan bakunya air laut itu. Bahkan, Pemko Tanjungpinang sendiri tidak tahu kapan proyek itu akan dioperasikan. Sementara, warga Penyengat kini sudah kelimpungan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
MUBASIR: SWRO yang dibangun di Pulau Penyengat ini dianggap mubazir karena tak kunjung difungsikan.
¾LANJUT KE HAL 2
F-ZULFIKAR/TANJUNGPINANG POS
Insa Ngadu ke Kemenhub
REAL SOCIEDAD VS REAL MADRID
UJIAN PERDANA LOS BLANCOS REAL Madrid akan memulai petualangan mereka di La Liga musim 16/17 dengan bertandang ke markas Real Sociedad di Etadio Municipal de Anoeta (22/8). Di atas kertas, Real akan jadi tim yang SENIN 22/08 PUKUL 01:15 WIB lebih diunggulkan untuk meraih kemenangan. Tapi catatan statistik menunjukkan bahwa Anoeta bukan tempat yang ramah untuk Los Blancos. Mereka memang mampu meraih enam kemenangan dari delapan kunjungan terakhir. Jika ditarik lebih jauh, tim hanya bisa menang tujuh kali dalam 13 kesempatan. Dan jika dicermati, kemenangan Madrid seringkali diraih dengan skor tipis, kecuali ketika duel berakhir 4-0 untuk tim tamu dua tahun silam.
¾LANJUT KE HAL 2
Carlos Vela
Harga Rokok Bakal Jadi Rp 50 Ribu
KOMUNIT AS OMUNITA
HAL 12
Real Sociedad
PAJAK
SOSOK
ASYIK NGEBRIKNYA, BESAR MANFAATNYA
Alvaro Morata
TANJUNGPINANG - Indonesian National Shipowners Association (INSA) Kota Tanjungpinang belum merespon pernyataan tegas Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri yang menyatakan semua izin usaha dan trayek pelayaran di Kabupaten dan Kota wilayah Provinsi Kepri ilegal, karena belum mengantongi Surat Izin Usaha Periusahaan Angkutan Laut (Siupal) dari Gubernur. Sekretaris Indonesian National Shipowners Association (INSA) Kota Tanjungpinang, Abdul Karim, menyebutkan pihaknya belum merespon pernyataan Dishub walaupun sudah ada surat pemberitahuan yang disampaikan untuk masing-masing pengusaha kapal. ”Bukan ilegal atau tidak ilegal sekarang. Masalahnya selama ini pemerintah provinsi belum menerapkan itu. Karena ada temuan Ombudsman baru mereka meminta kami mengurus Siupal. Padahal, kami selama ini sudah mengurus dan mengantongi Siupal dari
Real Madrid
¾LANJUT KE HAL 2
Melayu Square Bagai Mati Suri
Pendapatan Anjlok Sejak Gazebo Dirobohkan Belasan tahun lalu, pegadagang di Melayu Square boleh bangga karena dapat berjualan di kawasan yang selalu ramai pengunjungnya. Bahkan, bisa berjualan di Melayu Square menjadi impian banyak pedagang karena barang yang ditawarkan selalu laris. Dulunya, lokasi ini selalu ramai karena selain panoramanya yang indah juga karena kulinernya yang terkenal nikmat. Seperti apa kondisi Melayu Square saat ini. DESI LIZA PURBA, Tanjungpinang ¾LANJUT KE HAL 2
WEBSITE: www.tanjungpinangpos.co.id
EMAIL: redaksi@tanjungpinangpos.co.id
F-SUHARDI/TANJUNGPINANG POS
MELAYU SQUARE: Suasana Melayu Square yang selalu ramai saat masih memiliki gazebo. Kini, pedagang Melayu Square di ambang kebangkrutan karena sepi pengunjung.
FOLLOW US ON TWITTER @TgpinangPos
ADD US ON FACEBOOK Tanjungpinang Pos