Epaper Tanjungpinang Pos 3 November 2015

Page 1

TANJUNGPINANG POS SELASA 3 NOVEMBER 2015 / 21 MUHARAM 1437 H

RP 1.800

Ancam Tutup Jalan Masuk ke Pelabuhan

Lis Sebut Pelindo seperti VOC Permasalahan bagi hasil pas masuk pelabuhan antara Pemko Tanjungpinang dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I cabang Tanjungpinang terus berlanjut. Dari Rp 5.000 pas masuk penumpang di Pelabuhan Sribintan Pura (SBP) yang dikelola PT Pelindo I, belum ada yang disetorkan ke Pemko Tanjungpinang.

ZULFIKAR, Tanjungpinang ALAM Memorandum of Understanding (MoU) yang disepakati kedua belah pihak sebelumnya, 10 persen atau Rp 500 per tiket

Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) berkantor pusat di Oost-Indisch Huis, Amsterdam, Belanda. VOC merupakan kongsi dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) yang didirikan, 20 Maret 1602. VOC adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia zaman itu.

¾LANJUT KE HAL 2 ANTARPULAU: Penumpang antarpulau saat akan naik kapal di Pelabuhan Sribintan Pura Tanjungpinang, Senin (2/11).

H Lis Darmansyah

F-ZULFIKAR/TANJUNGPINANG POS

Ternyata Sudah Banyak Penambang Tersambar Petir

Pengedar Bungkus Sabu dengan Tisu TANJUNGPINANG - Beragam cara dilakukan pengedar narkoba untuk menyembunyikan barang haram yang akan dijualnya. Kali ini, seorang pengedar berinisial Kr (40) menyembunyikan sabu miliknya di dalam tisu. Namun, aksi pelaku tetap juga diketahui. Yang pertama mengetahuinya adalah masyarakat lantaran curiga dengan aksi Kr selama ini. Kemudian warga melapor ke polisi. Rabu (28/10) lalu, Kr ditangkap jajaran Satnarkoba Polres Tanjungpinang di pelataran parkir Bintan Mall Jalan Pos sekitar pukul 14.00. Saat digeledah petugas, Kr sempat berkilah tidak bersalah apa-apa. Namun polisi tidak percaya begitu saja. Sebab, perbuatan Kr sudah meresahkan masyarakat selama ini dan mengetahui gerak-geriknya.

¾LANJUT KE HAL 2

TANJUNGPINANG- Kadir yang merupakan Ketua Penambang Pompong Pelantar II mengungkapkan musibah tersambar petir di sekitar lokasi perairan Kampung Bugis sudah berulang kali terjadi. Terhitung sejak beberapa tahun lalu, Kadir mengingat sudah 4 kali peristiwa penambang pompong yang meninggal akibat tersambar petir. Dalam ingatannya, hampir rata-rata kejadian itu berlangsung serupa, yakni saat hujan badai disertai petir. ”Aku sudah lama juga nambang. Semenjak aku nambang sudah 4 kali kejadiannya. Tapi dulu tak pernah diekspos. Biasanya warga tahu langsung bantu angkut ke rumahnya,” ungkap Kadir, kemarin. Menurutnya, peristiwa tenggelamnya penambang pompong juga sudah cukup banyak. Selain karena tersambar petir, ada juga disebabkan karena penyakit atau kecelakaan di lokasi. ”Kalau yang jatuh sudah banyak kali,cuma dia jatuh bukan petir,” kata Kadir. Selama mencari korban tenggelam di lokasi, jenazah Sibli itulah yang paling mudah ditemukan. Kadir menceritakan, saat mencari korban di lokasi kadang hingga berbulan-bulan.

F-ZULFIKAR/TANJUNGPINANG POS

SIDAK BERAS: Petugas dari Pemko Tanjungpinang saat sidak beras di swalayan yang ada di Km 11, Tanjungpinang, belum lama ini.

DPR RI Setuju Impor Beras di Kepri TANJUNGPINANG - Permintaan agar keran beras impor di Kepri dibuka kembali mendapat dukungan dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman. Menurutnya, impor beras bisa dilakukan jika itu demi kebutuhan dan kemakmuran masyarakat. Hal itu dikatakan Herman saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kepri, Senin (2/11). Herman membahas persoalan beras impor ini

¾LANJUT KE HAL 2

dengan Penjabat Gubernur Kepri Agung Mulyana yang didampingi Sekdaprov Kepri Robert Iwan Loriaux di Kantor Gubernur Kepri di Dompak, kemarin. ”Saya rasa tidak menutup kemungkinan (beras impor dibuka, red). Namun yang memberikan keputusan tetap pemerintah pusat. Saya sebagai wakil rakyat jika untuk kebutuhan dan kemakmuran rakyat pada prinsipnya setuju,” ujarnya saat konferensi pers. Dijelaskannya, untuk mendapatkan izin ekspor pemerintah perlu memastikan kuota, sistem pengawasan serta bagaimana pengamanan pangannya. Nanti pihaknya akan meminta Bulog sebagai institusi resmi yang menangani ketahanan pangan di Kepri. Melalui penjelasan Bulog, akan didapatkan jawaban apakah ketahanan pangan di Kepri melalui luar daerah atau luar negeri.

F-INDRA/TANJUNGPINANG POS

MENYELAM: Masyarakat saat menyelam mencari jenazah Sibli, yang tewas disambar petir, Minggu (1/11) lalu.

¾LANJUT KE HAL 2

BACA HAL 2

Andik Raden

Nabrak Tembok

Cik Brahim

Cerita Edison, Penjual Es Pisang Ijo

Puasa Dinantikan, Hujan Tak Diminta Membuka usaha pasti ada halangan yang dilalui. Salah satunya jualan es. Saat musim panas, laris manis. Saat musim hujan, membuat kantong pedagang menipis. ANDRI DWI S, Tanjungpinang

F-ANDRI/TANJUNGPINANG POS

JUALAN: Edison jualan es di Jalan Bayangkara Teluk Keriting.

EDISON merupakan salah satu pedagang Es Pisang Ijo yang selalu mangkal di Jalan Bhayangkara Teluk Keriting. Edison sudah jualan sekitar empat bulan di sana sejak bulan puasa lalu. Lelaki berusia 33 tahun ini harus terbiasa dengan pendapatan yang tidak pasti setiap hari. Jika musim panas seperti beberapa bulan lalu, dirinya bisa senyum. Es jualannya laris manis. Namun, jika kondisi hujan seperti saat ini, akan membuat

omzetnya turun. ”Kalau hujan begini, paling dapat Rp 50 ribu sampai Rp 80 ribu sehari. Turunlah penjualan kalau hujan,” ujarnya saat berbincang dengan Tanjungpinang Pos, kemarin. Hari yang paling dinantikannya adalah saat bulan puasa. Dalam satu bulan itu, Edison bisa berpenghasilan hingga Rp 8,5 juta. Setelah itu, Edison harus pintar-pintar menggunakan uangnya.

¾LANJUT KE HAL 2

Lis Sebut Pelindo Seperti VOC Angkat senjate wai ...

Senin, 2 November 2015

USD

13.750

AUD

9.820

SGD

9.818

JPY

11.420

GBP

21.223

MYR

3.207 SUMBER : BI

WEBSITE: www.tanjungpinangpos.co.id

EMAIL: redaksi@tanjungpinangpos.co.id

FOLLOW US ON TWITTER @TgpinangPos

ADD US ON FACEBOOK Tanjungpinang Pos


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Epaper Tanjungpinang Pos 3 November 2015 by Tanjungpinangpos - Issuu