TANJUNGPINANG POS JUMA T 15 MEI 2015 / 26 RA JUMAT RAJJAB 1436 H
RP 1.800
Praktik Ilegal Sudah Tradisi
Manifest Barang Impor Jarang Diperiksa TANJUNGPINANG - Walaupun larangan impor barang dari luar negeri sudah diberlakukan sejak tahun lalu oleh Menteri Perdagangan, ternyata tidak serta mer-
ta membuat praktik impor barang kebutuhan pokok dari luar negeri ke Tanjungpinang terhenti. Pasalnya, praktik impor barang dari
luar negeri ke Tanjungpinang sudah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun. Selain itu, praktik ini juga merupakan ’lahan basah’ bagi sebagian pengusaha dan penguasa di Tanjungpinang. Salah seorang anak buah kapal (ABK) yang kerap membawa barang-barang impor ke Tanjungpinang mengatakan, biasanya setiap seminggu sekali barangbarang impor dari Singapura dan Malaysia masuk ke Tanjungpinang. Barang-barang tersebut diangkut oleh kapal yang pemiliknya merupakan pengusaha di Tanjungpinang. ”Masuk itu biasanya seminggu sekali dan bongkarnya di tengah laut tepat di depan Pelantar Asam (Pasar Baru, red),” ujar pria yang minta namanya tak dikorankan ini kepada Tanjungpinang Pos, Kamis (14/5). Pria yang sudah puluhan tahun menjadi ABK tujuan Tanjungpinang-Malaysia-Singapura ini melanjutkan, ketika barang masuk dan sedang dalam proses bongkar muat di tengah laut, biasanya ada beberapa petugas yang mengawasi. Petugas ini sifatnya hanya melakukan pemeriksaan surat
jalan saja. Sementara untuk pemeriksaan dokumen manifest barang boleh dikatakan tidak pernah dilakukan. ”Semua aparat itu biasanya ada ketika bongkar muat. Mengawasi aja, nampak jelas kok kalau lagi bongkar. Ini sudah biasalah sudah puluhan tahun memang kayak gini. Jadi bukan hal aneh lagi. Kapal-kapal itu punya bos-bos,” sebutnya. Barang-barang yang diangkut itu, biasanya berupa barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, bawang, serta ada juga barang-barang elektronik hingga barang-barang bekas yang semuanya berasal dari Malaysia dan Singapura. Pria ini melanjutkan, selain di depan Pelantar Asam, lokasi lainnya yang kerap dijadikan sebagai tempat bongkar muat barang impor tak resmi berada di Sei Jang dan Dompak. Di lokasi ini, biasanya kapal yang membawa sayuran ke luar negeri ketika kembali ke Kota Tanjungpinang selalu membawa barang-barang yang berasal dari Singapura atau Malaysia.
LANJUT KE HAL 2
BONGKAR MUAT : Lokasi tempat bongkar muat barang impor yang masuk ke Kota Tanjungpinang biasanya dilakukan di tengah laut.
Polisi Patroli Dibekali Senjata Laras Panjang
Begal Nyaris Perkosa Warga MAKIN banyak kisah yang muncul terkait aksi begal motor di jalan Lintas Barat Bintan. Belum lama ini, seorang warga nyaris diperkosa begal di sana.
F-ZULFIKAR/TANJUNGPINANG POS
TIDAK TERBIT
SLAMET-JENDARAS, Bintan
B
ERUNTUNG aksi bejat pelaku begal diketahui war ga. Para begal langsung kabur. ”Korban nyaris diper kosa. Pelakunya kabur,” ujar Bripda Zulman Efandi, Danru Patroli Regu 3 Satuan Sabhara Polres Bintan yang patroli di jalan Lintas Barat. Zulman Efandi membenarkan aksi begal sudah meresahkan masyarakat. Begal biasanya terjadi di Jalur Lintas Barat, namun ada pula aksi begal yang dilaporkan di tempat lain misalnya di Sungai Kecil Kecamatan Teluksebong.
Sehubungan libur nasional Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Tanjungpinang Pos tidak terbit pada, Sabtu 16 Mei 2015. Harian ini akan kembali terbit seperti biasa pada Minggu, 17 Mei 2015. Pembaca dan relasi, harap maklum.
LANJUT KE HAL 2
Begal Nyaris Perkosa Warga
Soal Lahan Tidur Pulau Bintan
Makin gawat wai ...?
Cik Brahim
Nyat Surati Menteri Agraria
HALAMAN 10
SORE INI KELULUSAN SMA DIUMUMKAN
F-ZULFIKAR/TANJUNGPINANG POS
AMBIL AIR : Warga mengambil air dari celah batu yang oleh warga sekitar hutan Mata Kucing disebut Batu Menangis.
HALAMAN 9
ENAM TAHUN GEDUNG SEKOLAH TERBENGKALAI
HALAMAN 8
MALING NENAS PINGSAN DIHAJAR PETANI
Ketika Warga Jalan Kempas Tak Bisa Nikmati Air PDAM
Masyarakat Justru Merasa Ditolong Batu Menangis
LANJUT KE HAL 2
Ada peribahasa untuk menggambarkan peliknya kehidupan meski berada di gudang makanan. ‘Anak Ayam Mati di Lumbung Padi’, begitulah bunyinya.
Rani Karlinda
Ditimpa Ular
BACA HAL 2
WEBSITE: www.tanjungpinangpos.co.id
Nyat Kadir
Waria Tewas Gantung Diri
ZULFIKAR, Tanjungpinang PERIBAHASA ini sepertinya tepat dialamatkan kepada warga Jalan Kempas, Kelurahan Tanjungpinang Timur. Kampung ini menjadi tempat perlintasan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kepri, tapi warga sekitar tak bisa menikmatinya. Warga harus mengambil air untuk memenuhi kebutuhan se-
TANJUNGPINANG - Anggota Komisi IV DPR RI asal Kepri Nyat Kadir akan menyurati Kementerian Agraria terkait lahan tidur di Pulau Bintan. Berdasarkan data yang disampaikan Ketua Ovservasi Tim
F-ZULFIKAR/TANJUNGPINANG
POS
tak jauh dari Batu Menangis. Pipa PDAM Tirta Kepri yang bocor
hari-hari dari batu yang oleh penduduk setempat disebut dengan Batu Menangis. Sudah sejak puluhan tahun lamanya, Batu Menangis menjadi sumber air utama bagi penduduk Jalan Kempas. Sumber air yang terletak persis di ten-
gah Hutan Lindung Bukit Kucing ini menjadi andalan bagi 50 kepala keluarga di kampung tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka seharihari.
LANJUT KE HAL 2
TANJUNGPINANG - Seorang waria bernama Sofian (31) tewas gantung diri di rumahnya di RT-06/RW-03 Tanjungunggat, Kamis (14/5) sekitar pukul 17.00 WIB. Diduga korban nekat mengakhiri nyawanya dengan seutas tali karena masalah hubungan asmara dengan pria hidung belang. Kapolsek Bukit Bestari Kompol Zulkarnain mengatakan, tewasnya korban pertama kali ditemukan abang kandung korban di dalam kamar miliknya. Posisi Sofian saat ditemukan persis dalam keadaan duduk mirip akan melakukan sujud. Saat anak buahnya diterjunkan ke tempat kejadian perkara (TKP), posisi korban sudah diturunkan dalam ikatan tali yang menggantung di bagian lehernya. ”Posisi korban tidak digantungan lagi saat anggota terjun ke TKP. Sudah diturunkan abangnya dari gantungan tali itu,” terang Zulkarnaen kepada Tanjungpinang Pos, kemarin.
LANJUT KE HAL 2
EMAIL: redaksi@tanjungpinangpos.co.id
FOLLOW US ON TWITTER @TgpinangPos
ADD US ON FACEBOOK Tanjungpinang Pos