TANJUNGPINANG POS RP1.800
SELASA 24 MARET 2015 / 3 JUMADIL AKHIR 1436 H
ZULFIKAR-MARTUNAS, Tanjungpinang
S
ELAIN listrik, hal lain yang membuat calon investor eng gan atau takut menginvestasikan modalnya di Ibu Kota Kepri Tanjungpinang adalah ketersediaan air bersih. Hal ini disampaikan Rudi Chua, yang merupakan Dewan Penasihat Apindo Provinsi Kepri. Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi Kepri mencatat, dari empat kabupaten/ kota yang menjadi kawasan free trade zone (FTZ) di Provinsi Kepri, nama Kota Tanjungpinang selalu kalah ngetop bila dibandingkan dengan Batam, Bintan dan Karimun
(BBK). ”Investor sejak beberapa tahun ini kalau mendengar nama Tanjungpinang pasti mundur teratur. Karena listrik dan airnya masih bermasalah,” sebut Rudi Chua, Senin (23/3).
Lanjut ke...Hal. 2 Kebutuhan air bersih penduduk Tanjungpinang sekitarnya 600 liter/detik
-Kapasitas produksi waduk Gesek 100 liter/detik -Kapasitas produksi waduk Sungai Pulai 350 liter/ detik
-Jumlah sambungan PDAM Tirta Kepri 14.769 pelanggan - Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang sekitar 200.000an jiwa (tahun 2013)
MENCARI AIR: Akibat musim kemarau yang melanda Kepri khususnya Tanjungpinang dalam beberapa pekan terakhir ini, membuat sumur masyarakat mulai kering. Nampak warga sedang membawa jeriken mencari air, beberapa waktu lalu. F-ADLY BARA HANANI/TANJUNGPINANG POS
ALAMAK...INVESTOR ”TAKUT” AIR
Tapi bukan takot basah ni wai ...
Cik Brahim
Bayi Dibuang Belum Bisa Diadopsi TANJUNGPINANG - Bayi laki-laki yang ditemukan oleh keluarga Syamsil warga Kampung Kolam, Jalan Salam, Batu 8 Atas, Minggu (23/3) lalu belum bisa diadopsi oleh siapapun. Hal itu karena menyangkut permasalahan penyelidikan polisi dan tes kesehatan yang masih dijalani si bayi tersebut di RSUD Tanjungpinang. Kepala Dinas Sosial Tanjungpinang H Surjadi menH Surjadi gatakan, bayi yang ditemukan di rumah Ssaat ini bayi yang masih berusia beberapa hari itu masih dalam penanganan institusinya. Surjadi sangat menolak bila ada warga yang terburu-buru ingin mengadopsi bayi tersebut. Hal itu dikarenakan, pencarian orang tua biologis dari sang bayi menjadi prioritas utama pemerintah. ”Jangan dulu lah (diadopsi, red). Kita tak bisa langsung kasih. Pokoknya prioritas kita agar bayinya menjalani pemeriksaan kesehatan dulu. Juga agar kasus bayi ini tuntas dahulu diselidiki,” kata H Surjadi, kemarin. Lanjut ke...Hal. 2
Dytha Debrina Mesha Simatupang
Harta Karun Tiongkok di Kijang, Diincar
Perbaikan Generator Sukaberenang Dipercepat TANJUNGPINANG - PLN Area Tanjungpinang terus bekerja ekstra untuk mengurangi defisit daya akibat gangguan PLTU Galang Batang Unit 2 dengan mempercepat perbaikan generator yang mengalami gangguan. Sejalan dengan proses pengiriman mesin sewa CV. Fortuna Abadi, PLN terus menggesa perbaikan generator MAK 7 yang berlokasi di PLTD Suka Berenang dan generator mesin sewa PT. Tiga Bintang Abadi Unit 4 yang berlokasi di PLTD Air Raja yang diperkirakan selesai dalam dua minggu ini. Untuk perbaikan generator MAK 7 diperlukan waktu sekitar 21 hari. Namun, PLN meminta teknisi agar bisa menyelesaikannya 14 hari. Gangguan yang dialami mesin MAK 7 adalah terbakarnya kumparan generator yang terjadi pada awal tahun 2014. Perbaikan ini sudah direncanakan sejak lama. Namun, karena keterbatasan tenaga ahli, generator MAK 7 tersebut baru bisa terealisasi saat ini. ”Pekerjaan ini membutuhkan keahlian khusus dan teknisinya didatangkan dari Jakarta dan Surabaya. Jika kedua generator ini sudah selesai diperbaiki, daya mampu akan bertambah sebesar 2,5 MW,” ujar Harmen Sandri, Asisten Manajer Pembangkitan PLN Area Tanjungpinang.
Lanjut ke...Hal. 2
F-ISTIMEWA
DIPERBAIKI : Sejumlah teknisi melakukan perbaikan generator mesin MAK 7 PLTD Sukaberenang.
Ramai-ramai Datangi Sumur Bambang
INDRA KELANA, Tanjungpinang
BACA HAL 2
WEBSITE: www.tanjungpinangpos.co.id
Lanjut ke...Hal. 2
Saat Tanjungpinang Kekurangan Air Bersih di Hari Air Sedunia
Tanggal 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia. Meskipun hari itu sudah berlalu, tidak ada salahnya kita mengingat kembali pentingnya air.
PRESTASI DARI TULISAN
TANJUNGPINANG - Harta karun kapal tenggelam yang diduga berasal dari Dinasti Song (Tiongkok) pada abad 11 dan tenggelam di sekitar perairan Kijang, Bintan Timur, segera diangkat. Harta karun itu antara lain berupa barang-barang seperti mangkok, guci, dan piring. Lokasi kapal itu berada di bawah 12 mil dari garis pantai, sehingga izin yang dikeluarkan menjadi kewenangan pemerintah daerah. Selain izin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang sudah diperoleh dan kini perusahaan itu sedang meminta izin ke Gubkepri. Dikonfirmasi terkait hal tersebut HM Sani mengatakan, memang sudah ada perusahaan yang sudah melakukan permohonan izin kepada pemerintah untuk melakukan pencarian harta karun di laut. Menurut Sani, izin itu tidak serta merta langsung disetujui. Sebab, ia masih meminta persyaratan serta mekanisme melakukan pencarian harta karun perlu diperjelas. Mengenai persolan mekanisme melakukan pencarian harta karun perlu koordinasi juga dengan Lantamal.
SEJAK diumumkan pada Sidang Umum PBB ke-47, di Rio de Jeneiro, Brazil pada 22 Desember 1992, Hari Air Sedunia (World Day for Water) adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk
pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. Secara formilnya, sejarah hari air sedunia ini diajukan dalam agenda 21 pada pertemuan di Rio de Janeiro, Brazil di tahun1992 oleh PBB yang mengurusi lingkungan dan pembangunan (UNCED United Nations Conferece on Environment and Development). Isu tersebut terus bergulir dan berkembang dan menjadi perhatian serta mendapat dukungan dari publik sampai saat ini. Di saat inipun, Hari Air Sedunia menjadi tren populer di jejaring sosial. PBB dan anggotanya, termasuk Indonesia, menyerukan penetapan Hari Air Sedunia ini dan merekomendasikannya untuk dipromosikan lewat kegiatan-kegiatan nyata. Lanjut ke...Hal. 2
EMAIL: redaksi@tanjungpinangpos.co.id
F-INDRA/TANJUNGPINANG POS
TAK PERNAH KERING : Sumur milik Bambang di Jalan Sidorejo Batu 5 tak pernah kering meski musim kemarau berkepanjangan.
FOLLOW US ON TWITTER @TgpinangPos
ADD US ON FACEBOOK Tanjungpinang Pos