Epaper Tanjungpinangpos 2 Maret 2014

Page 1

FASILITAS PENDIDIKAN TANJUNGPINANG TAK MERATA

BACA HAL

4

TANJUNGPINANG POS Minggu RP1.800

2 MARET 2014 / 30 RABIUL AKHIR 1435 H

Imbauan Panitia Jelang MTQ Nasional

Restoran Harus Pajang Sertifikat Halal

Tanjungpinang Jika Belum Hujan, PDAM Terus Turunkan Pelayanan

SOSOK Sri Hastuti Marialyn Purba

Dikepung Kekeringan MARTUNAS TANJUNGPINANG LEBIH separuh penduduk Tanjungpinang tergantung dengan sumur untuk kebutuhan air bersih.

Sebab, berdasarkan data dari PT Tirta Kepri, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), pengelola air minum di Tanjungpinang, saat ini jumlah pelanggan mereka masih sekitar 15.077 pelanggan.

“Dari data perhitungan kita, kira-kira 45 persen yang masuk langganan. Namun, ada sekitar 5.000 calon pelanggan yang masuk

BACA HALAMAN 2

BACA HALAMAN 12

KEPRI MUDA Dwi Fitri Yana

F-MAZPRAM/HUMAS PEMPROV KEPRI

TINJAU: Gubernur Kepri HM Sani dan Direktur PDAM Tirta Kepri Abdul holik saat meninjau Waduk Gesek, belum lama ini. Saat ini, PDAM harus pintar-pintar mengatur produksi air air mencukupi. Sebab, musim kemarau belum diketahui kapan berakhir.

Menkeu Pikirkan Bangun Offshore Banking di Batam

BACA HALAMAN 5

Harry Azhar Azis

BATAM - Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro merespon ide untuk membentuk zona khusus jasa keuangan di salah satu Pulau Batam. Jika ini terealisasi, diharapkan dapat menarik devisa dari warga Indonesia yang selama ini menyimpan dana di Singapura. Menurut Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar

Azis, Jumat (28/2), ide itu sudah berkembang di pusat. "Ke depan, akan dibangun lembaga keuangan di Batam di zona khusus untuk menarik dolar lebih banyak ke Batam. Seperti financial center," ungkap Harry. Menurut dia, keberadaan lembaga ini ke depan, akan mendorong agar dana pengusaha masuk dulu dan bertahan di Indonesia. Renca-

na pembentukan lembaga ini merupakan inisiatif DPR RI. "Ada uang masuk yang dijaga mesti bertahan di Indonesia. Ini inisiatif DPR," sambung dia. Diakuinya, kawasan khusus jasa keuangan ini, konsepnya mirip dengan Malaysia yang punya di Pulau Labuan. "Di Malaysia,

BACA HALAMAN 2

BATAM - Pemko Batam bersama Pemprov Kepri mendorong rumah makan, restoran dan lainnya menerapkan standar halal menjelang pelaksanaan Musabagah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXV di B a t a m , Juni mendatang. Restoran harus memajang sertifikasi halal. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepri mewajibkan seluruh restoran, rumah makan dan katering mengurus sertifikasi halal menjelang MTQ Nasional 2014. Saat ini yang sudah mendapat sertifikasi halal, baru 725 dari 100 ribu tempat makan. Menurut Wakil Direktur LPPOM MUI Kepri, Khaeruddin, sertifikat halal yang mereka keluarkan baru untuk 725 rumah makan dan restoran serta katering. Sementara yang ada di Batam, ada 100 ribuan usaha pengolahan pangan. “Jadi masih banyak yang belum mendapat sertifikat halal,” ungkap Khaeruddin. Pihaknya berjanji akan terus mendorong sertifikasi halal bagi perusahaan pengolahan makanan. Tidak

BACA HALAMAN 2

Puskesmas Harus Dijadikan BLU TANJUNGPINANG - Jika ingin meningkatkan pelayanan yang lebih bagus, maka manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) maupun puskemas harus dijadikan Badan Layanan Umum (BLU). Tjepjep Yudiana, Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Kepri mengatakan, saat ini belum ada puskesmas di Kepri yang sudah BLU. Yang ada hanya beberapa RSUD seperti RSUD Embung Fatimah Batam dan RSUD Provinsi Kepri Batu 8, Tanjungpinang. Dijelaskannya, dengan dijadikannya Puskesmas atau RSUD menjadi BLUD, maka pengelolaan keuangannya berdiri sendiri. Artinya, penggunaan anggaran tidak lagi menunggu APBD cair. Ia mencontohkan, jika RSUD atau Puskemas belum BLU, maka anggaran dalam satu tahun berdasarkan pagu anggaran yang diketok di APBD. Padahal, jika pasien membeludak dan butuh banyak obat, maka di akhir tahun anggaran terkadang sudah habis, namun permintaan obat tetap banyak. Sehingga, pelayanan tak maksimal. Sebab, permintaan obat dari pasien banyak, namun anggarannya sudah habis. Pihak rumah sakit bekerja dengan anggaran yang sudah ditetapkan. Jika kurang, maka layanan tetap diberikan, namun pihak rumah sakit harus nombok dulu alias utang. "Kalau sudah BLU, keuangannya langsung dikelola sendiri. Mereka mengeluarkan biaya sesuai kebutuhan. Beda dengan yang belum BLU, anggaran yang dipakai satu tahun itu sudah ditentukan. Padahal, rumah sakit kebutuhan anggarannya tidak menetap, tergantung banyaknya pasien yang masuk," jelas Tjepjep, belum lama ini. Sudiunega, Bendahara RSUD Tjepjep Yudiana

BACA HALAMAN 2

Keterbatasan Tak Kurangi Prestasi Siswa SLB Tanjungpinang

Bila Sudah Menari, Kekurangan Serasa Tak Ada DESI L PURBA EKOLAH ini, tercatat senantiasa mengikutsertakan para pelajarnya dalam sejumlah acara baik sekedar mempertunjukan kebolehan maupun ikut serta dalam sederet lomba mulai dari tingkat

S WEBSITE: www.tanjungpinangpos.co.id

TANJUNGPINANG Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri bahkan ke tingkat nasional. Seperti dikatakan guru kesenian SLB

EMAIL: redaksi@tanjungpinangpos.co.id

BACA HALAMAN 2

F-DOKUMEN/TANJUNGPINANG POS

Keterbatasan bukan menjadi penghalang dalam menggapai sebuah prestasi. Bahkan tak jarang keterbatasan pula mampu melahirkan semangat seseorang dalam menggapai berbagai kelebihan yang malah sulit dilakukan orang-orang yang normal fisik dan mentalnya. Seperti halnya pelajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri, Tanjungpinang

ADD US ON FACEBOOK Tanjungpinang Pos

MERAKIT: Siswa SLB Negeri Tanjungpinang mahir merakit komputer meski mereka memiliki kekurangan fisik.

FOLLOW US ON TWITTER @TgpinangPos


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Epaper Tanjungpinangpos 2 Maret 2014 by Tanjungpinangpos - Issuu