PARIWISATA PULAU BINTAN KIAN BERJAYA
BACA HAL
4
TANJUNGPINANG POS Minggu RP1.800
8 DESEMBER 2013 / 5 SAFAR 1435 H
SOSOK
Drs. H.Ilyas Sabli MSi TERLAHIR di Kampung Genting, Serasan, 53 tahun lalu, itulah Ilyas Sabli yang kini menjabat bupati di Kabupaten Natuna.
BACA HAL 12 F-ANDRE MEDIANSYAH/RPG
FOTO BERSAMA: Pengagas Festival Sungai Carang, Rida K Liamsi (berkopiah) berfoto bersama dengan perwakilan kampung yang menjadi peserta dan panitia FSC di depan Hotel Confort Kota Tanjungpinang, Sabtu (7/12).
10 KAMPUNG SIAP IKUT FSC DESI
TANJUNGPINANG
SEPULUH kampung di sepanjang aliran Sungai Carang siap untuk ikut memeriahkan Festival Sungai Carang (FSC) yang akan dihelat 31 Desember 2013. Hari ini, Minggu (8/12), pihak kelurahan dan kecamatan yang terkait langsung dengan kesepuluh kampung mulai akan melakukan persiapan. Sebagai peserta FSC, tiap kampung akan diberi dana Rp10 juta.
Apa yang harus disiapkan setiap kampung? Pengagas FSC, Rida K Liamsi, kemarin (7/12) di Hotel Confort Tanjungpinang sudah bertemu langsung dengan beberapa perwakilan kampung-kampung yang dilibatkan dalam FSC. Mereka nampak antusias bertanya dan siap untuk mensukseskan gelaran FSC. Kesepuluh kampung yang menjadi peserta FSC mulai dari dekat hulu Sungai Carang, yaitu Kota piring, Kampung melayu, Kampung Bulang, Tanjungunggat, Kampung Tambak, Kampung Bugis, Senggarang, Kampung Jawa, Teluk Kriting, sampai ke Penyengat.
BACA HALAMAN 2
DPR Bahas DPCLS Kepri Januari 2014 TANJUNGPINANG - Persoalan kawasan hutan di Kepri khususnya Batam mulai menemui titik terang. Hutan lindung yang sudah ditempati masyarakat dan hutan lindung yang sudah dikomersilkan akan terjawab seperti apa penyelesaiannya. Gubernur Kepri HM Sani mengatakan, awal Januari 2014 nanti, Komisi IV DPR RI akan membahas hutan lindung yang sudah dikomersilkan di Kepri. Yang dibahas adalah hutan dengan status Dampak Penting Cakupan Luas Strategis (DPCLS). DPCLS adalah hutan
lindung yang sudah dijadikan perumahan, pusat pemerintahan hingga kawasan industri. “Ketua Komisi IV DPR RI langsung menelpon saya. Bulan ini (Desember 2013, red) mereka membahas persoalan hutan lindung dua provinsi lainnya. Sedangkan DPCLS Kepri dibahas Januari tahun depan. Ada tiga provinsi yang akan mereka bahas,� ujar sani kepada Tanjungpinang Pos, Rabu (4/12) di Hotel Aston. Sani yakin, DPR RI akan memberi rekomendasi kepada Menteri Kehutanan agar memutihkan hutan di Kepri khususnya di Batam yang sudah dikomersilkan tersebut. Sebab, sebelumnya Komisi IV DPR RI sudah turun ke Batam meninjau DPCLS tersebut. Saat itu, mereka berjanji bahwa kawasan
BACA HALAMAN 2
HM Sani
IDE BESAR RIDA K LIAMSI
DI
F-SURYA/TANJUNGPINANG POS
OLAH TKP: Petugas dari Laboratorium dan Forensik Polri dari Medan melakukan olah TKP di lokasi kebakaran Pelandar KUD Tanjungpinang, Sabtu (7/12).
Pedagang Pasar KUD Tolak Direlokasi PEMKO HANYA BISA BANTU URUS DOKUMEN
TANJUNGPINANG - Para pedagang korban kebakaran Pelantar KUD menolak dipindahkan berjualan di tempat lain. Pasalnya, tempatnya dinilai strategis dan sudah turun-temurun berjualan di pelantar tersebut.
BACA HALAMAN 2
MUSYAWARAH AKBAR MASYARAKAT PENYENGAT 2013
Jadikan Penyengat Warisan Dunia PENYENGAT - Tokoh besar seni dan budaya Kepri, Rida K Liamsi kembali menyampaikan ide besarnya. Kali ini, Rida menyoroti nama besar Pulau Penyengat agar tak kian meredup. Nama besar Penyengat sudah terkenal dimana-mana baik di dalam maupun di luar negeri. Bahkan, orang luar lebih mengenal nama Pulau Penyengat daripada Tanjungpinang. Disana terdapat situs budaya dan sejarah Melayu. Karena itu, Rida menyampaikan agar Penyengat diangkat kembali. Marwah Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu harus dibesarkan.
WEBSITE: www.tanjungpinangpos.co.id
Bahkan Rida menyampaikan agar Pulau Penyengat dijadikan salah satu warisan dunia. Ide besar ini disampaikan Rida saat Musyawarah Akbar Masyarakat Penyengat 2013 di Balai Desa Kelurahan Penyengat, Sabtu (7/12). Hadir sejumlah tokoh masyarakat saat itu. Acara ini sendiri diadakan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Tanjungpinang dan dibuka Wakil Wali Kota Tanjungpinang, H Syahrul. Rida K Liamsi menegaskan, di Pulau Penyengat ini harus ada perda dan juga ada infrastruktur yang berkelas internasional. Tidak hanya itu, tetapi juga harus
EMAIL: redaksi@tanjungpinangpos.co.id
menemukan kembali roh budaya Melayu yang tidak lepas dari Islam. Perlu ada agenda besar setiap tahun. Tujuannya mengangkat kebesaran Melayu dan sejarah maupun budayanya serta memberikan edukasi bagi masyarakat Kepri. Pulau Penyengat juga harus dijadikan home center. "Kita kumpulkan orang yang tahu tentang sejarah dan budaya untuk mengisahkan kembali seperti apa Penyengat ini dilihat dari sejarahnya," ucap Rida.
BACA HALAMAN 2
F-ANDRI/TANJUNGPINANG POS
MUSYAWARAH: Rida K Liamsi saat menyampaikan ide besarnya di acara Musyawarah Akbar Masyarakat Penyengat 2013 di Balai Desa Kelurahan Penyengat, Sabtu (7/12).
ADD US ON FACEBOOK Tanjungpinang Pos
FOLLOW US ON TWITTER @TgpinangPos