Islam di Era Media Digital

Page 1


DAFTAR ISI 1. Kata Pengantar …………………………………………………….. ii 2. Islam di Era Web Semantik dan Dunia dalam Genggaman…… 3. Skygate 1.0: Selayang Pandang…………………………………. 4. Skygate 2.0: Makrifatullah 2.0…………………………………….. 5. Skygate 2.1: Creativity 2.0…………………………………………. 6. Skygate 2.2: Hipokampus; Telaga Kautsar di Otak Kita… 7. Skygate 2.3: Warfare 2.0………………………………………… 8. Skygate 2.4: Masjid 2.0………………………………………….. 9. Skygate 2.5: Shodaqoh 2.0……………………………………….. 10. Skygate 2.6: Telekomunikasi; Beribroh pada Nabi Allah. 11. Skygate 2.7: Menuju Keshalehan Operator............... 12. Skygate 2.8: People, Product, and Technology; Saatnya Berubah………………………………………….. 13. Daftar Pustaka……………………………………..

ISLAM DAN DUNIA NIRKABEL, SPIRITUAL CO-CREATION DI ERA KOMUNIKASI TANPA BATAS

Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji hanyalah milik Allah SWT, Tuhan Pencipta Semesta sekalian Alam yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan perkenan-Nya buku ini dapat penulis selesaikan dan persembahkan kepada rekan-rekan pembaca, khususnya insan-insan komunikasi dan para pencari ilmu yang tak pernah berhenti mensyukuri nikmat Allah SWT dengan berproses mengunyah dan menelan berjuta kata untuk menguntai sebait makna. Buku kecil ini ditulis sebagai stimulus yang diharapkan akan dapat menggelinding dan membesar selayaknya bola salju yang tengah menuruni sisi


terjal sebuah tebing. Mengapa ? Karena kita telah tiba di era ghazwul fiqr, perang ideologi, dimana penguasaan terhadap sumber pengetahuan akan membawa

keberhasilan

untuk

mengalahkan

“musuh�

berdimensi

baru:

kemiskinan, kebodohan, derau (bias) pengetahuan,dan keterpurukan peradaban. Insan komunikasi akan menjadi ujung tombak perubahan, tetapi tanpa didasari akidah yang kokoh sebagai fondasi dan akhlaq mulia sebagai cerminan pribadi yang terpandu secara spiritual, maka semuanya akan sia-sia karena akan tergerus oleh derasnya arus kapitalisasi. Jiwa-jiwa dan pikiran jernih akan terdistorsi dan mengalami umbalan serta pusaran kepentingan, kebutuhan, dan ketergantungan pada sumber modal. Perusahaan telekomunikasi akan menjadi sekedar pabrik uang dan bukan pabrik nilai. Apa yang terjadi pada konsep pabrik uang ? Pabrik uang dan stakeholdernya akan tercekam ketakutan dan kecemasan jika tingkat persaingan menjadi semakin ketat dan ruang gerak bisnis makin terasa sempit, gerah. Tetapi pabrik nilai justru akan terlecut semangat berprestasinya di saat kompetitor bahkan disinergikan sebagai mitra yang telah mengambil alih sebagian fungsi ( komplementari), sehingga incumbent dapat berekspansi di lahan yang masih sangat luas tersedia untuk dieksplorasi. Peran kompetitor juga dapat menjadi pensubstitusi layanan yang selama ini menjadi beban dan menyita energi karena tidak di�gendong� bersama-sama. Transformasi semacam ini akan dibutuhkan oleh sebuah perusahaan telekomunikasi. Mengapa ? Karena selama ini acapkali begitu banyak energi kreatif tersita hanya untuk merancang tarif yang consumer friendly sekaligus corporate like. Kesulitannya adalah dimensi waktu yang berjalan seiring dengan perkembangan teknologi ( hukum Moore) menunjukkan bahwa teknologi selalu berhasil menyediakan sarana komunikasi yang secara eksponensial makin baik sekaligus semakin murah. Mari bersama kita ciptakan infrastruktur telekomunikasi yang mampu mendorong terciptanya sistem yang sarat dengan spiritualitas dan menjadi bagian yang terintegrasi dengan konsep ibadah.


ISLAM DI ERA WEB SEMANTIK DAN DUNIA DALAM GENGGAMAN

“Ilmu pengetahuan itu bagaikan barang yang hilang dari seorang mukmin, di mana saja dia menjumpainya maka dia berhak mengambilnya” (HR Al-Turmudzi dan Ibnu Majah) Hadist di atas memang bersanad lemah tetapi memiliki makna atau matan yang sahih ( Yusuf Qhardawi, 2003). Senada dengan makna hadist itu pula kini ummat Islam menemukan dirinya

berdiri

perkembangan seolah

bingung

peradaban.

berlawanan

di

tengah-tengah

Perkembangan

arah

dan

ilmu

lajunya

pengetahuan

terpolarisasi

dengan

perkembangan nilai-nilai agama. Dikotomi antara ilmu dan agama

yang

sesungguhnya

digagas

oleh

para

pemuka

agama

Eropa di era abad kegelapan, seolah diadopsi oleh banyak komunitas

Muslim.

Lihatlah

negara-negara

Islam

seperti

Sudan, Somalia, Afghanistan, atau Bangladesh semua seolah terjebak di

“abad pertengahan” di mana ilmu

pengetahuan

dapat dikategrikan sebagai barang mewah nan langka. Tanpa ilmu pengetahuan maka jarak geografis kian terentang dan jurang kognisi sudah pasti terbentang. Bukankah

dasar

akidah

ummat

Islam

adalah

“Iqra”,

membaca, berpikir untuk mencari, kebenaran yang hakiki dan sejati.

Keistimewaan

serta

keutamaan

orang-orang

yang

mengenal dan mendekati Allah lewat kemampuannya “mengaji dan mengkaji” ayat-ayat kauniyah bahkan digambarkan secara puitis

oleh

diriwayatkan berikut:

Rasulullah oleh

Keutamaan

dibandingkan

Al

SAW

Turmudzi

seorang

dengan

dalam

alim

seorang

dan

sebuah Abu

(ahli ahli

hadist

Umamah

ilmu

yang

sebagai

pengetahuan)

ibadah,

ibarat

membandingkan keutamaanku dengan seseorang (yang imannya) paling rendah di antara sahabat-sahabatku. Memang hadist ini tergolong hassan, atau masih ada keraguan di dalamnya,


tetapi

sebagai

sebuah

rujukan

nilai

tampaknya

sangat

memadai. Mempelajari

dan

mengoptimasi

pemanfaatan

ilmu

pengetahuan sebagai metoda untuk mengenal Allah SWT, memang konsekuensi

dari karunia aqliyah

dikarunia

Allah

SWT

atau akal pikiran yang

sebagai

bagian

dari

proses

penyempurnaan sistem syaraf dan terbentuknya kompleksitas pikiran. Ilmuwan orientalis beraliran Marxis yang banyak mendalami

perkembangan

mengatakan dengan

peradaban

Islam,

obyektif bahwa

rujukan utama dalam Islam

Al

sebagai

Maxim

Quran

Rodonson,

sebagai kitab

sebuah referensi yang

sangat rasional. Masih menurut beliau, di dalam Al Quran terdapat bukti-bukti rasional tentang keberadaan Allah SWt yang terrepresentasi melalui penggambaran penciptaan langit dan

bumi,

pergantian

siang

dan

malam,

perkembangbiakan

binatang, peredaran benda-benda langit, dan biodiversitas yang

secara

memenuhi

sistemik

kebutuhan

saling

satu

membutuhkan-terkait-dan

sama

lainnya.

Jika

penulis

diizinkan untuk memberikan interpretasi tersendiri, ingin rasanya menambahkan bahwa semua fenomena literal di atas adalah

bukti

dari

pengorganisasian yang

memiliki

adanya

yang

suatu

sempurna.

utilitas

keterencanaan

Struktur

optimal

adalah

dan

dan

organisasi

cerminan

dari

kesempurnaan sistem perencanaan, perancangan, konstruksi, operasi, kendali, dan evaluasi. Dan semua itu secara indah digambarkan �...bukti

dalam nyata

QS

Ali

Imran

kekuasaan

Allah

ayat bagi

190-191

sebagai

orang-orang

yang

berakal.�

Aqalah adalah sebuah idiom yang kerap muncul dalam Al Quran

dan

pertanyaan

sebagian retorik,

di

antaranya

“apakah

kamu

berkonotasi tidak

berakal

sebagai ?�

Dan

bukti-bukti evolusi fungsi otak dalam ranah neurosainspun menunjukkan

pola

limbik

manusia

mental

yang

serupa.

berkembang

sangat

Bagian serta

rumit.

neokorteks dapat

Sehingga

dan

sistem

melalkukan

proses

orang-orang

bodoh,


kafir,

atau

kufur

berupa

tanda-tanda

yang

“lupa”

nyata

tidak

keberadaan

mensyukuri

Allah

disebut

nikmat dalam

metafor sebagai “orang-orang yang direnggut ubun-ubunnya !” Lobus frontalis dan korteks prefrontalis serta pre orbital adalah

pusat

spiritual

yang

diduga

berhubungan

dengan

perilaku dan akidah seorang manusia. Konsep

ini

memang

sudah

lama

sekali

dipelajari

dan

menjadi bagian inti dari perkembangan kesadaran manusia. Para

filsuf

era

Yunani

menjadikannyan

semacam

“code

of

conduct” dalam mempelajari perilaku manusia, ada dorongan dan

adapula

menunjukkan dengan

etika bahwa

konsep

dalam

di

era

mengakomodasinya.Perkembangan

awal

psikoanalisanya

abad juga

ke-20

Sigmund

Freud

membagi

proses

dasar

mental seorang manusia menjadi 3 ranah yang meliputi id, ego, dan super ego. Tingkatan super ego adalah tingkatan moralitas,

yang

ditandai

dengan

terbentuknya

norma

dan

etika. Konsep ini akan kita bahas secara khusus di akhir bagian ini, sehubungan dengan kontribusi pemikiran muslim dalam filsafat ilmu. Berbicara seputar terminologi dan “sign” pola berpikir sistematis

dan

obyektif

dalam

Al

Quran,

simak

beberapa

idiom berikut : nazhara yang dapat diartikan sebagai proses analisa

(mengurai

tanda),

tafakkara

yang

berarti

proses

kontemplasi dan mengeksplorasi data yang didapatkan melalui indera

dan

serangkaian

sebuah

proses

makna,

alima

proses

pengamatan,

faqiha

yaitu

dan

pengkristalan

nilai

serta

pemahaman yang

dapat

diasosiasikan

dengan

terbitnya

kesadaran dan fitrah kebenaran. Kesemua konsep atau idiom itu terakumulasi dalam semangat pembuktian (eksperimentasi yang bermetodologi). Dalam Quran konsep ini termaktub dalam idiom burhan atau kata kerja aktifnya yang berarti evidence

based dan rationale reasoning ability. Ini semua adalah dasar-dasar metoda berpikir sistematik atau yang dikenal saat

ini

sesungguhnya

sebagai jika

metodologi

penulis

ilmiah.

dizinkan

Konsep

berijtihad,

inilah

merupakan


akidah atau dasar Tauhid dalam mengaji ayat-ayat qauniyah. Secara

eksklusif

makhluk

Allah

khalifah,

kemampuan

di

alam

serta

untuk

semesta

memiliki

menjadi

yang

satu-satunya

menyandang

otoritas

atribut

“co-creation”

dikaruniakan kepada manusia. Maka untuk itulah dalam buku ini dikaji secara khusus fungsi ko-kreasi dari makhluk Alah yang bernama manusia. Jika kita mengacu kepada perilaku ilmiah Rasulullah, maka sekurangnya ada 3 hal penting yang dapat kita jadikan panduan

rasional.

controlling, tingkatan

Yang

pertama

planning and semesta yang dari

adalah

setiap

proses

di

alam

elementer

sampai

di

jejaring

sosial

politik

mengembangkan mekanisme perencanaan secara berkesinambungan untuk mengadaptasi keadaan yang tengah dan akan terjadi. Kisah

Nabi

keberhasilan sangat

Yusuf

AS

metoda

forecasting

yang

tentu

harus

presisi

dan

adalah

role

model

direncanakan

dengan

salah

saja

satu

didukung

kesahihan

Islam

serta reliabilitas data (akurasi yang sangat baik),

wa al-Manhaj al-Ilm, Dr Abdul Aziz Kamil. Dalam konteks infokom (ICT) fenomena Nabi Yusuf AS ini menunjukkan adanya suatu program pengolah data yang memiliki algoritme sangat komprehensif.

Terlepas

dari

ketiadaan

data

kita

tentang

keberadaan smart engine di masa itu, kita harus merenungkan kembali

firman

disimpulkan

Allah

secara

berikut:

terdapat

tanda-tanda

sebuah

masa,

memunculkan reaksi

bahwa

di

dalam

yang

saling

yang

lokal. dapat

setiap

Allah. ruang

cerdas

Quran

yang

menghasilkan

mamupun

“kejeniusan”

interaksi

Al

akan

kekuasaan

perioda,

sistem

dalam

sederhana

sebagai zaman,

SWt

sintesa

keseimbangan

Artinya dan

bila

waktu

?

Setiap

terdapat

berinteraksi

Salah

satu

bersifat

produk

reduksi

dan dari

ataupun

“oksidasi” ini adalah munculnya suatu langkah tertata yang disebut metodologi. Suatu langkah yang dapat mengeliminir terjadinya

ko-insidensi

pengamatan.

Kecerdasan

dan

asosiasi

bermetodologis

keliru ini

akibat

bias

mungkin

yang


digambarkan

oleh

Ian

Barbour

sebagai

proses

“memahami”

jalan pikiran Tuhan. Ibnu Rusyd salah seorang cendekiawan muslim

cemerlang dari abad keemasan

Islam

bahkan

berani

mengeluarkan aksioma bahwa pikiran manusia adalah derivasi dari pikiran Tuhan. Jika

penulis boleh berijtihad lagi,

maka filosofi Rusyd adalah model kongkret dari konvergensi yang kini terjadi akibat kemajuan pesat ICT. Kuantifikasi dan keterukuran dalam sebuah proses riset antropologis Rasulullah

bahkan

SAW

secara

ketika

faktual

hijrah

ke

telah

dilakukan

Madinah.

Baginda

oleh Rasul

memerintahkan sahabat untuk melakukan “field survey” dalam sebuah proses riset yang kini mungkin terkategori sebagai “audience analysis”. Berapa banyakkah orang Madinah yang telah menjadi muslim ? Pertamyaan riset ini analogi dari seberapa

banyakkah

orang

Madinah

yang

telah

“terkomunikasikan” nilai-nilai Keislaman. The core value of

Islam dan the vision of Islam sebagaimana yang digambarkan Sachiko Murata dan William Chittick sebagai “lumonisitas” atau dimensi kemalaikatan yang semestinya bersinar terang dan

memberi

cahaya,

eksperimentasi.

harus

didukung

dalam

konteks

Dan

oleh

sebuah

proses

eksperimentasi

ini

Rasulullah SAW bahkan mendelegasikan secara proporsional, kepada lebih

mereka

yang

mengetahui

dianggap

terhadap

ahli urusan

di

bidangnya,

dunia

“Kalian

kalian,”

(HR.

Muslim). Jadi bila disimpulkan secara sederhana “jalan pikiran Tuhan” yang didelegaskan haruslah dipahami melalui proses perencanaan

yang

mengakomodir

data

terstruktur, secara

metodologi

faktual,

serta

yang

yang

mampu

terpenting

adalah eksperimentasi ! Secara jamak konsep metodologi ilmiah, terutama dalam kajian

historiografi

acapkali

dinisbatkan

kepada

Francis

Bacon dan sekelompok ilmuwan Eropa. Kita tidak mmenafikan kontribusi beliau pada pengembangan filsafat ilmu, hanya saja

perlu

juga

kiranya

kita

menggali

lebih

mendalam


siapakah Bahkan

peletak

jika

fondasi

dibandingakan

metodologi “head

to

ilmiah head”

?

Banyak

antara

!

jumlah

astronom atau ahli ilmu falaq dari kelompok Helenis dengan kelompok

cendekiawan

Islam,

kira-kira

perbandingannya

1

melawan ratusan ! Bahkan the great Dante yang amat terkenal dengan

plot

jeniusnya

dalam

“The

Divine

Commedy”,

terinspirasi oleh Al Farghani, seorang ahli astronomi yang banyak

merumuskan

langit.

Ini

formula-formula

sebuah

pencapaian

pergerakan

besar,

benda-benda

dimana

pengamatan

etrhadap benda langit di zaman tersebut dapat dianalogikan dengan menagamati kutu di seberang pulau tanpa menggunakan mikroskop ! Semua berbasis asumsi, tetapi semua asumsi itu dirasionalisasi

dengan

menggunakan

fungsi

matematis

dan

permodelan. Imajinasi yang liar diarahkan energinya menjadi sebuah

proses

kreatif

hakikat

Iqra,

ketika

pusaran

simulacra

yang

ebrtanggung

seorang

yang

manusia

jawab.

terjebak

mempertanyakan

Inilah

ke

dalam

eksistensiya,

maka

mencari Tuhan melalui ilmu dan pengamatan adalah jawabannya !

Farghani

menyumbangkan

konsep

pergerakan

benda

langit

berdasarkan perhitungan logaritma, dan itu menjawab mengapa orbit senantiasa terjaga dan perubahannya selalu mengikuti kaidah skalar. Sunatullah dapat terpetakan bagi orang-orang yang bertaqwa dan pandai mensyukuri nikmat-Nya ! Bahkan di dalam Al Quran nyata disebutkan bahwa salah satu syarat mutlak

untuk

jahanam,

terhindar

adalah

dari

dengan

proses

degradasi

“mendengar”

dan

ke

neraka

“berpikir”.

Mengakses data dan mengolahnya dengan benar ! Melanjutkan tengok

sejenak

menawarkan

diskursus di pemikiran

sebuah

konsep

atas, maka

besar yang

dari

Al

dikenal

elok

jika kita

Farabi.

sebagai

Farabi

“prinsip-

prinsip universal” (universal principles). Sebagai bagian dari prinsip dasar kesemestaan yang diusung oleh Farabi, teologi epistemologi menjadi pisau nalar membedah

attribute

ability of

God

of

God,

atau

proofs

dalam

of

bahasa

God

yang tajam

dan

existance,

dan

sederhananya

adalah


kemampuan Tuhan, bukti keberadaan Tuhan, dan sifat-sifat Tuhan.

Untuk

mencapai

proses

pemahaman

esoteris

yang

berbobot sangat berat itu, diperlukan pendekatan psikologis yang

bersifat

lebih

pada

tataran

aksiologis.

Apa

yang

diangkat oleh Farabi sebagai “tools” dalam mengenal Tuhan ? Kekuatan

pengetahuan,

manajemen

indera,

pembentukan

persepsi dan abstraksi, niat dan kecerdasan intelektual. Semua variabel itu sesungguhnya jika kita simak baik-baik adalah pengejawantahan langsung dari QS As Sajadah ayat 9. Tetapi Farabi mungkin tidak menyadari bahwa prinsipprinsip

universalitas

yang

diusungnya

ternyata

juga

“dipahami” dan mampu dicerna oleh rekan beda dimensinya, Thomas Aquinas. Konjungsi dan titik singgung antara mereka berdua maujud dalam konsep keberadaan Tuhan yang dianalisa melalui perspektif dinamisitas, gerak dan energi penggerak. Lalu konsep keberadaan (being) yang

necessary contingent being,

terdiri

being

dan

dari

atau keberadaan mutlak sebagai konsekuensi

dari

keberadaan

relatif. Ini adalah premis yang menghantarkan pemahaman sumber

kita

tentang dari

Pendekatan pendekatan

kepada

cause

atau

segala

sebab.

linier

dan

diferensial

akan

bermuara pada satu makna yang sama,

bahwa

ilmu

membuktikan

jika Allah SWT itu ADA ! Dalam

konteks

kekinian,

dinamisitas

teknologi

yang

didorong oleh revolusi infokom seperti tersedianya akses yang

bermutu

dan

murah

serta

berbagai

fasilitas

untuk

saling berbagi, menciptakan suatu “telaga peradaban” baru, sebuah kuat

telaga

untuk

kautsar,

“maju

yang

bersama”,

berciri berjamaah

munculnya dan

keinginan

berlomba-lomba


dalam

kebaikan.

Tahukah

anda

bahwa

secara

genealogis

referensi konsep ini adalah nilai-nilai yang dikandung oleh Al Quran ? Tengok saja konsep “sampaikanlah meski hanya satu

ayat”,

Syndicate) banyak

bukankah

berbasis

ayat

kini

RSS

sekaligus

dengan

kita ?

RSS

bahkan

Banyak

(Really

saling

bewara

dan

Simple

mewartakan informasi

bermanfaat yang dapat didistribusikan kepada ummat dalam waktu yang sangat cepat ? Nyaris real time malah ! Dengan platform Ajax dan Atom jejaring ukhuwah,

sekarang

saatnya

kita

sosial membangun melangkah,

dari

konsep ukhuwah

menuju dakwah ! Jika anda masih tidak percaya, simaklah “lepehannya”

yang

sudah

dicerna

oleh

Al

Razi.

Dalam

kitabnya “The Spiritual Physics” konsep yang diusung adalah

cooperation atau kerjasama yang maujud dalam bentuk mutual helpfullness dan mutual assistance, alias konsep berjamaah dalam

bentuk

semangat

saling

menolong

dan

membantu.

Lihatlah, Sunatullah memang selalu bekerja di antara kita !

Open source dan semangat creative commons kini terbukti telah berhasil meruntuhkan tembok-tembok dingin dan angkuh kuasa kapital beserta agen-agen korporasinya ! Beberapa tonggak capaian dalam proses “menghamparkan” dunia

dan

meruntuhkan

tembok-tembok

“pembodohan”,

dalam

tafsir juz 29 Unisba “menghamparkan” diasosiasikan dengan teori gravitasi, sah-sah saja, tapi saya pribadi cenderung lebih

condong

digitalisasi. terdispersi,

pada

pemahaman

Broadband

yang

dan

terdistribusi

melalui bersifat secara

perspektif ubiquitous, merata

akan

menjadikan dunia sangat sempit. Pagi ini saja ketika sedang menulis artikel yang tengah anda baca, saya chat dengan teman lama di Kedokteran yang sedang bertugas di Medan. Rekan on-line lain saya adalah seorang peserta proram post doctoral di Seattle yang ijin sebentar untuk ber-Skype ria dengan anak dan suaminya, melepas rindu pada keluarga di Indonesia.

Lalu saya

up-load foto-foto dan bahan kuliah

saya di Facebook, dilengkapi dengan assignment yang ditulis


di notes. Dan asisten dosen saya komen, memberikan saransaran yang sangat konstruktif. Asdos di ITB, saya di rumah karena sakit, mahasiswa-mahasiswa saya entah berada dimana. Saya

u-load

pula

foto-foto

rumah

saya,

hingga

saudara-

saudara saya yang tersebar di Belanda, Singapura, dan juga entah dimana bisa melepas rindu dengan pondok kuning di tepi gunung

itu. Buat teman-teman

yang mencaripun rumah

saya mudah ditemukan, bukan karena dekat, tapi karena ada citra Google Earth yang sangat jelas menunjukkan rute ke sana. Tahapan dunia terhampar ini (the world is flat kalau kata

Thomas

teknologi

L

yang

Friedman) acapkali

melalui

kurang

kita

serangkaian cermati.

revolusi Ciri

dari

revolusi teknologi ini adalah produknya selalu merupakan hasil kolaborasi (berjamaah), dan memberi manfaat yang juga sangat banyak bagi ummat.


Contoh

kehidupan

digital

yang

saya

kutip

misalnya, tidak akan terjadi tanpa penemuan

di

hasil

atas kerja

keras dari para ilmuwan imaging yang berhasil mengembangkan metoda kompresi sehingga materi digital dalam format video dan

gambar

bisa

berukuran

kecil

serta

kompatibel

untuk

dikirimkan antar moda. Demikian pula pengembangan teknologi “jalan tol” data, broadband, routing, dan metoda encripting yang

memungkinkan

data

aman

dan

nyaman

di

jalan.

Dikembangkan pula metoda watermarking sebagai alat bantu otentifikasi, yang dalam Islam terkait dengan konsep fiqih

jinayah

atau

perkara

terhadap

hak

orang

dilema,

apakah

pidana lain.

perampasan Memang

semangat

open

atau

kini

penzhaliman

kita

sourcing

menghadapi

juga

berarti

meniadakan konsep kepemilikan. Apakah sudah muncul gejala sosialisme

cyber

merupakan agama

jalan

pemandu

Otentifikasi

?

Maka

tengah,

untuk

Islam maklumlah

menuju

bermakna

memberikan Islam

“jalan

dan

solusi

dikenal

yang

lurus”

berimplikasi

yang

sebagai bukan

luas.

?

Secara

sederhana otentifikasi dapat menjadi alat identifikasi yang efektif,

di

sisi

lain

otentifikasi

adalah

atribut

yang

melekat kepada sebuah hasil karya intelektual dan menjadi “acknowledgment”

bagi

memicu

keinginan

atau

motivasi

berprestasi para peneliti (orang alim). Pada gilirannya cara hidup di era digital konseptual ini

akan

baru

mendorong

yang

lebih

lingkungannya),

terciptanya amanah

memiliki

tatanan

(terutama

standar

masyarakat pada

sesama

“achievement”

yang

dunia dan jauh

lebih tinggi dari sekedar materi, mengembangkan dorongan kuat untuk saling berbagi, dan menjadikan proses interaksi sert komunikasi sebagai bagian dar proses edukasi kita

sendiri

dan

bagi

jejaring

kita).

Wah

ini

(bagi mah

masyarakat dakwa, maka setiap diri kita berpotensi besar untuk menjadi “ustad/zah cyber”. Dan Allah Maha Adil, fenomena ini bahkan secara jitu telah

terpetakan

di

benak

Karl

Marx,

si

Bapak

paham


Marxisme, yang dalam premisnya sebagaimana

dikutip Levi

Strauss menyatakan bahwa cara bagaimana manusia hidup akan menentukan komunis sendiri.

cara

juga

mereka

ternyata

Maksud

Marx

berpikir menemukan

!

Amazing

“Allah�

terasosiasi

secara

!

Provokator

dengan nyata

caranya dengan

perubahan karakater komunitas global saat ini, di antara kita

(masyarakat

global)

telah

terbangun

sebuah

sistem

dengan swa kecerdasan yang dapat menguraikan dan menemukan solusi bagi “simbol-simbol� permasalahan yang maujud dalam bentuk data,data, dan data.

Web 4.0 yang digadang-gadang akan mampu mengakomodir semua kebutuhan manusia, bahkan sebelum kebutuhan itu terpikirkan oleh kita, adalah bukti nyata bahwa kolaborasi kecerdasan parsial akan menghasilkan akumulasi kecerdasan yang mampu mendekati kesadaran dan kecerdasan mutlak. Selamat datang abad luminous, abad cahaya hati, dimana setiap jiwa yang resah akan bertransformasi menuju jenjang muthmainah !


Baithi jannathi, rumahku surga pemikiranku, tempatku menyayangimu istriku, tempat aku membelaimu anak-anakku, tempat aku merebahkan diriku dan merenungkan cinta-Mu ya Allah-ku

Tempatku belajar mendulang ilmu, tempatku berpadu dengan belahan hatiku, tempatku mau mengukir tawa di hati anakanakku, dan tempatku ingin rehat dalam pelukan-Mu ya Allah-ku

SKYGATE 1.0 Ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi telah membawa dunia berevolusi dengan kecepatan perubahan yang teramat tinggi. Banyak hal yang bahkan di penghujung abad ke-20 saja masih terkategori sebagai imajinasi, kini telah terealisasi. Konektivitas, mobilitas, dan


transparansi yang disertai distribusi informasi yang semakin adil dan egaliter telah menjadi ciri dari masyarakat yang terus bersinergi melalui infrastruktur telekomunikasi. Nilai-nilai universal yang dulu terkapitalisasi kini mencair kembali. Pemanfaatan ilmu dan eksklusifitas sumber daya saat ini justru terdorong energi kuat untuk saling berbagi. Dalam buku the World is Flat yang ditulis oleh Thomas L Friedman tahapan perubahan global itu terpetakan dengan sistematis. Dalam Islam sesungguhnya hal ini adalah sebuah keniscayaan, sebuah sunatullah. Konsep dasar tentang hukum-hukum Allah yang berlaku universal. Ilmu yang datang dari sumber ilmu akan terdistribusi dan terbebas dari benturan kepentingan serta manipulasi. Hegemoni kekuasan akan bergeser dari yang semula bersifat eksploitatif menjadi bersifat “nubhuwah” atau nabhawiyah alias mengedepankan value. Apa valuenya ? Spiritual value yang menjadi dasar akidah; kebersamaan sebagai sesama makhluk Allah yang akan jauh lebih berbahagia apabila dapat saling memberi dan bekerjasama (strategy of giving). Secara teologis, kebersaman ini berimplikasi pada pengetahuan bawah sadar (uncosciusness) tentang konsep “awal” dan “akhir”. Bahwa konektivitas adalah irradat dan qudrat Allah yang berlaku mutalk atas semua makhluk-Nya. Maka tasawuf modern akan mencapai maqom makrifatullah pada saat level sama’ (trance) dapat ditransformasikan sebagai sebuah nilai yang diakui secara global. Dunia yang berubah makin adil disertai dengan semakin berkurangnya “penyakit-penyakit” hati seperti ketamakan, iri, dengki, dan sombong, merupakan implikasi dari mulai menyempitnya “gerbang” setan dalam kehidupan sosial. Gerbang apakah itu gerangan ? Sebuah gerbang yang ketika terbuka lebar maka tercetuslah sifat-sifat “kepemilikan” total, ketakutan yang berlebihan, dan keinginan untuk “lebih” dari yang lain. Sebenarnya secara psikologis, aktualisasi semacam ini adalah wajar, terutama bagi penganut mahzab Maslowian. Tetapi psikologi juga mencatat bahwa mahzab Freudian dengan jeli juga telah mengidentifikasi adanya “super ego” yang terkait erat dengan rentang kendali dan titik singgung di dalam sebuah komunitas. Ada batasan- batasan kewajaran yang harus ditegakkan ketika menjalin sebuah hubungan sosial yang sehat. Kelak konsep ini berkembang sebagai pranata-pranata sosial. Jika dijinkan


mengategorikan

perjalanan

peradaban

manusia, tampaknya kini kita telah menginjak dunia 3.0, setelah selama ratusan abad kita berada dalam konteks prasejarah (dunia 1.0), dan beratus abad berikutnya dalam dunia tengah (dunia 2.0) yang terkontaminasi serta terdistorsi hawa nafsu dasar manusia yang

manipulatif. Hampir semua sistem yang dikembangkan

dan

diberlakukan

sebagai standar norma atau sendi-sendi kehidupan, dibangun berdasarkan azas “pemaksaan” kepentingan tertentu yang bersifat sementara. Di dunia 3.0, benihbenih “muthmainah” dan lentera misykat di relung qolbu yang terdalam mulai tumbuh dan bersinar kembali. Kebangkrutan sistem sosialis komunis dan rezim liberalis kapitalis pada akhirnya membuka tirai kegelapan peradaban, yang pertama ditandai dengan runtuhnya Republik Sosialis Uni Sovyet dan yang kedua ditandai dengan krisis global akibat mekanisme pasar modal yang sarat dengan ideologi kapital. Dunia 3.0 adalah dunia yang berbenah untuk mencapai konsep mardhotillah. Ditandai dengan tingginya semangat belajar, mencari, peduli, dan saling berbagi. Konsep shodaqoh atau the art of giving bagi temanteman di belahan bumi utara, menjadi energi dahsyat yang terlibat dalam proses sustainable human development. Saat ini “tanda-tanda” Allah yang harus disyukuri melalui proses dipelajari, semakin terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja yang berniat ! Mari kita simak diagram yang diresume oleh Isriya Paeeripairit dari The World is Flat, era kekinian adalah era akselerasi ! Percepatan pencapaian hakikat manusia yang sesungguhnya. Jika kita jeli dalam menafsirkan firman Allah SWt, sesungguhnya konsep-konsep dalam TWFnya Thomas Friedman sudah termaktub dengan gamblang dalam QS Al Infithar ayat


1-5: dan Al Hasyr 18 : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah

dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya

untuk

hari

esok

;

dan

bertakwalah

kepada

Allah,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Bahkan judul T Friedmann sangat menggambarkan isi dari QS Al Baqarah ayat 22 berikut ini: Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air

dari langit, lalu Dia

menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah , padahal kamu mengetahui. Pada saat misi Islam sebagai agama salam atau agama yang akan membawa keselamatan melalui optimasi potensi sumber daya manusia yang cerdas dan mampu melahirkan produk-produk rahmatan lil alamin, digambarkanlah itu sebagai “tanda-tanda” akhir zaman. Dimana entropi penyempurnaan telah mencapai titik sintropi, keseimbangan yang hakiki. Lihatlah, siapapun pengembang dan pemilik teknologi kini “wajib” hukumnya untuk saling berbagi dan melayani jika tidak ingin diringgal “merana” sendiri. Video ilmu sampai dengan video “sesat” bisa diunduh dan dipunggah ke dalam jaringan, tetapi tren menunjukkan bahwa kebaikan perlahan-lahan mulai mengambil alih kekuasaan. Memang ekses masa lalu tak dapat dipungkiri mulai dipanen hasilnya kini. Untuk Indonesia saja contoh keterpurukan yang fatalis dapat dilihat pada kasus penganiayaan ketua DPRD Sumatera Utara, perkelahian ala gladiator di antara siswi sekolah menengah di Kupang, gojlokan ala geng motor (wanita) di Pati, dan serangkaian kasus korupsi yang justru dilakukan oleh mereka-mereka yang kebutuhan duniawinya sudah lebih dari mencukupi. Ilmu kini gratis, jaringan penghantar ilmu baik itu melalui internet, broadcas services, maupun media konvensional ( cetak) makin murah dan


terjangkau. Wimax

menembus

desa,

4G

memungkinkan

koneksi

data

terintegrasi dengan suara nyaris tanpa batas. Koran, majalah, dan buku pelajaran berubah genre menjadi “free�. Lihatlah Wikipedia yang semula diragukan keberlangsungan dan kebersinambungannya. Lalu sempat pula muncul kontroversi terkait dengan kesahihan dan keabsahan kontennya, tetapi apa yang terjadi ? Manusia, internet, dan konten saling berinteraksi membangun sistem verifikasi berbasis self organizing system. Semua kekurangan dan kesalahan dikoreksi, disempurnakan, dan bahkan di “overclock� fungsinya. Ketercakupan keilmuan juga semkin meluas dan nyaris tak berbatas. Genre cendekiawan muslim yang polimat (multi tasking) mulai tumbuh subur kembali. Keinginan untuk saling berbagi memang akan berkompetisi dengan patologi aktualisasi yang cenderung bersifat narsis serta riya’. Tapi sekali lagi tren menunjukkan bahwa ketulusan dan keikhlasan menjadi pemenangnya. Insentif yang ditawarkan oleh Sunatullah 3.0 yang menjalankan dunia 3.0 ini adalah semakin kayanya si pemberi. Contoh seorang ilmuwan mengup-load data hasil penelitiannya, maka bagaikan air bah, berlomba-lomba pulalah rekan-rekan sejawat maya yang saya yakin hampir 90% nya tak dia kenal akan memberikan tanggapan. Backlink terhadap info awal akan mendorong terjadinya peningkatan status di mesin pencarian ( semacam Google), prinsip ini saat ini dikenal sebagai metoda Search Engine Optimization (SEO), dan pada gilirannya akan semakin membuka pintu akses perbaikan dan masukan konstruktif. Apabila penikmat data tidak berperan sebagai pengaya, maka ia akan berperan sebagai komunikator (menyampaikan lagi ke jaringan atau langsung ke masyarakat, misal pada informasi teknologi tepat guna), dapat pula ia menjadi pemanfaat ilmu sehingga menjadi jembatan aplikasi.


Aplikasi berbagi ilmu lain adalah metoda layanan pencarian yang semakin lama semakin tajam dalam mencari dan menyajikan ilmu sesuai dengan permintaan konsumen. Google sebagai salah satu

penyedia jasa layanan pengetahuan ( knowledge provider) bahkan menyediakan hampir seluruh kebutuhan seorang pembelajar. Karena setiap muslim pada hakikatnya adalah pribadi yang sudah semestinya menjadi pembelajar, maka maafkanlah penulis jika lancang menganalogikan

Google

sebagai

sarana

ibadah

ghoirumahdoh

yang

memfasilitasi konsep zikir 3T kita ( tadabbur, tafakur, dan tasyakur). Google menyediakan mulai dari mesin pencari yang bersifat umum, pencari sekeliling bumi (earth), pencari ke dalam laut (ocean), pencari ke langit (sky), pencari sumber rujukan akademis (scholar), pencari teman, keluarga, atau posisi diri sendiri (latitude), serta sumber penelitian ilmiah tentang perilaku psikososial (trends). Layanan Google yang terakhir ini sungguh dobrakan dahsyat yang membuka hampir

setiap

tabir

rahasia

manusia.

Dengan asumsi bahwa “kata kunci� dalam fungsi search engine adalah representasi dari “insting� dasar manusia yang selalu ingin tahu apa yang penting bagi dirinya (antroposentris), semakin banyak suatu kata dicari maka semakin pentinglah kata


itu. Untuk kasus Indonesia meski tingkat penetrasi internet masih sangat rendah di dalam masyarakat, tetapi secara statistik sudah cukup memenuhi persyaratan sebagai data awal (preliminary) yang sahih dan akurat. Akses internet di Indonesia yang terkendala oleh hendaya infrastruktur menjadikan tingkay literasi internet berkisar di bawah 5% dari total populasi. Tapi ingat, dibandingkan dengan quick count Pemilu atau Pilkada yang sama-sama bersifat random sampling, survey Google memiliki tingkat kepercayaan dan kekuatan hubungan lebih tinggi. Mengapa ? Perhatikan tingkat sebaran, bauran, dan konsentrasi obyek penelitian. Segmen pengguna internet di Indonesia saat ini didominasi oleh kalangan menengah atas, terdidik, dan perpaduan antara mayoritas masyarakat urban dengan sedikit rural. Tingkat pendidikan yang rerata di atas SMA dan kluster geografis yang terkonsentrasi di perkotaan, menjadikan kata kunci Google adalah “entry point” yang cukup ideal untuk memahami “suasana bathin” bangsa Indonesia. Ilustrasi hasil-hasil pengolahan trend oleh Google berikut ini dapat memberikan gambaran kasar tentang “apa yang tengah terjadi” di tengah-tengah dinamisitas ummat dan bangsa kita.

Google Trends Pada grafik tentang seberapa banyak orang dan seberapa sering orang sub region Indonesia mencari informasi tentang penyakit flu, dapat dikaji beberapa faktor terkait berikut: awareness, tren pencarian info secara tidak langsung menunjukkan adanya kepedulian terhadap topik yang ingin dicari keterangannya. Kepedulian ini secara psikologis dapat didasari dan dmotivasi oleh adanya “kebutuhan” (needs). Kebutuhan dalam skala tertentu, dan dalam keadaan tidak terkelola dengan baik serta “terasa” berada di luar rentang kendali adalah bagian dari spektrum “ancaman”. Dan ancaman adalah stimulator terkuat dari respon defensif. Maka pencarian informasi tentang penyakit dapat diasumsikan terkait erat dengan “dimensi ancaman” yang tengah dihadapi. Dalam hal ini issue global, laporan jurnalistik lokal (dapat diperkuat apabila data twitter yang berisi laporan sewaktu dari warga dapat diintegrasikan dalam


Google trends, melengkapi data “news� yang sudah ada), maupun adanya peringatan resmi dari otoritas. Hal ini mirip dengan maraknya pencarian berkata kunci “demam berdarah� di bulan-bulan dan di kota-kota tertentu.

Grafik trend Google global di atas menunjukkan adanya peningkatan trend pencarian berkata kunci flu di saat ada peristiwa-peristiwa terkait yang bertidak selaku trigger atau teaser.

Dimensi waktu juga menjadi faktor menarik lain untuk dicermati. Kemunculan momentum-momentum khusus yang ditandai dengan tingginya pencarian terhadap suatu topik atau tema berkata kunci tertentu dapat berlangsung siklikal (berulang), periodik, ataupun hanya terjadi pada saat yang tak terduga (unpredictable). Berulangnya sebuah fenomena adalah potensi besar untuk proses prakiraan (forecasting) dan sangat bermanfaat bagi proses marketing. Keberulangan sebuah topik amat bergantung kepada siklus klimatologi, trend global, ataupun pada timelines politik (menjelang pemilu, pilkada, atau penerapan peraturan tertentu). Adanya momentum yang bersifat eksklusif dan sarat dengan lokalitas juga mempengaruhi maraknya kata kunci tertentu di sebuah sub region. Misal ketika


Yogyakarta gempa, maka angka pencarian berkata kunci Yogyakarta tinggi sekali. Demikian juga saat Garuda mengalami kecelakaan di bandara Adi Sucipto dan melibatkan beberapa orang penting dan delegasi asing (Australia).

Menariknya apabila data tentang Yogyakarta ini dibandingkan dengan pencarian untuk Bandung, secara head to head Bandung unggul. Siapa yang mencari data tentang Bandung ? Ajaib ! Orang Bandung sendiri ! Ini adalah data awal untuk pemetaan tipologi psikologi atau psikografi tentang penduduk suatu kota. Karakter “narsis� seperti yang ditunjukkan warga Bandung ini kelak dapat dikembangkan untuk memetakan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologis seperti kultur, geomorfologi, iklim, potensi ekonomi, pendapatan perkapita, dan banyak faktor lainnya. Yang jelas “narsis� adalah salah satu atribut pada produk yang bernama manusia Bandung ! Homo Bandungicus pengen tampil teruuuus !


Demikian

pula

tim

sepakbola

kebanggaannya;

PERSIB.

Google

menunjukkan Persib adalah juara yang sebenarnya, setidaknya di pikiran penggemarnya. Mungkin jika diadakan market research yang agak serius di Bandung dan sekitarnya produk yang paling melekat di otak dan menjadi top of mind (TOM) adalah Persib. Dari penelusuran trend Persib berbanding denga Persija didapati bahwa penggemar Persib (bobotoh) mungkin sama saja banyaknya dengan fans Persija (The Jak), tetapi bobotoh jelas lebih melek internet. Data Google menunjukkan bahwa Persib unggul dan laris manis dicari di dunia maya. Tentu harus pula dipertimbangkan kemungkinan ada sekian persen The Jak dan fans klub peserta Liga Indonesia lainnya yang “mengintip� kekuatan Persib melalui teknologi informasi.

Berbicara soal bola yang digandrungi di seluruh dunia, maka kitapun harus mengulas tentang trend pada topik berkata kunci sex. Mengingat inilah issue terbesar yang dikaitkan dengan stigmatisasi buruk jasa internet. Meski sesungguhnya kata kunci sex terkait dengan teori, pengetahuan, dan juga jender, tetapi tak dapat dipungkiri asosiasi dan konotasi terkuat adalah dengan pornografi. Tahukah anda kota mana di Indonesia yang paling banyak mengetikkan kata kunci sex di Google ? Jawabannya adalah Semarang ! Kota pesisir pantai utara jawa yang adem ayem dan tempat saya sekolah ternyata


“ganas� juga kalau di dunia maya ! Semarang, Malang dan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah juara akses data yang dicari dengan kata kunci sex. Budaya, tabu, dan pola komunikasi yang tertutup menjadikan internet berkembang menjadi salah satu pintu katarsis untuk memuaskan pengetahuan tentang hal-hal yang selama ini disembunyikan. Tentu harus dipertimbangkan pula alasanalasan lain yang juga memiliki kemungkinan untuk berkontribusi pada sistem pengambilan keputusan.

Hal lain yang tak kalah menariknya dalam genre budaya populer adalah kengetopan dan keartisan seseorang. Seorang Luna Maya dapat memetakan sebaran penggemar fanatiknya dan posisinya terhadap kompetitor. Wajar jika google saat ini sudah bertransformasi dari yang semula brand atau nama yang melekat pada suatu badan usaha, menjadi kata kerja yang tercantum di dalam Webster Dictionary, dengan kata kerja aktif googling berarti mencari informasi di dunia maya melalui mesin pencari. Kembali ke Luna Maya, ternyata penggemar fanatik terbanyaknya yang aktif menggogling terdapat secara berturut-turut di beberapa kota berikut :


Jakarta, Medan, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung. Maka Luna dapat berstrategi untuk memaintain relationship dengan fansnya. Jakarta dan Medan haruslah mendapatkan atensi yang lebih intensif, terbukti masyarakat kedua kota itulah basis massa Luna Maya di dunia maya. Terkait dengan kompetitor dan trend “masa edar” selebritis, ternyata perlahan tapi pasti Luna Maya berhasil “mengalahkan” Dian Sastro, kecuali di Yogyakarta. Mungkin wajah njawani Jeng Dian mampu merebut hati para netter kota Gudeg yang kesengsem lan kepincut senyum manisnya. Masih dari dunia selebritis, bintang “Empat Mata” atau kini “Bukan Empat Mata” Trans7, Tukul Arwana, ternyata “kebanting” oleh sosok Ayu Azhari, apalagi di saat-saat momentum tersebarnya foto-foto syur Azhari sister. Dalam soal cari mencari Ayu Azhari, Bandunglah juaranya. Jadi meski mojang-mojang Priangan terkenal akan kemolekannya, daya tarik Ayu Azhari rupanya memiliki sensasi tersendiri.


Berbicara soal ikon atau tokoh Bandung asli, maka takafdhol kiranya jika tidak mengulas dan mengupas Aa Gym, da’i kondang yang tenar hingga mancanegara. Setelah kasus poligaminya meledak dan menjadi buah bibir banyak orang serta memberikan banyak profit bagi industri media, sosoknya semakin surut dan tak lagi menjadi ikon yang “wajib” cari. Google trends bahkan memberikan gambaran yang agak ironis, kata kunci Aa Gym ternyata kalah banyak dipakai dibandingkan kata kunci untuk Dewi Persik ! Silahkan anda interpretasikan sendiri dalam konteks pengamatan terhadap posisi agama di kancah budaya populer. Da’i yang paling ngepop dan ngetop saja masih tidak mampu bersaing dengan seorang selebriti seksi yang berasal dari Kediri. Lain hal jika kita berbicara peta geopolitik misal membandingkan antara Pak SBY dengan Ibu Mega, atau partai Demokrat, Golkar, dan PDIP di sub region tertentu, pasti menarik dan bisa dikaji secara lebih mendalam faktor-faktor yang turut mempengaruhi dorongan orang untuk “mencari” partai atau tokoh tersebut di dunia maya. Tetapi ketika kita harus membandingkan sesuatu yang bernuansa absurditas dan fakta menunjukkan bahwa rasionalitas tidak mendapat tempat, kita meskipun sebenarnya sudah tahu hasilnya, akan “terpukul” dan kecewa. Padahal absurd itu hanyalah sebuah fenomena keteraturan yang sedikit “lebih kusut”

daripada

pemahamannya.

biasanya,

dapat

dijelaskan

dan

dicari

simpul-simpul


Maka mungkin pembaca dapat memaklumi “keengganan� saya untuk mencoba memasukkan variasi kata-kata kunci berikut : Dr.dr. Siti Fadillah Supari versus Ponari, ataupun Islam versus ikon-ikon populer lainnya, khawatir “gak kuat� melihat hasilnya ! Tetapi berbicara serius, trend kata kunci di Google ini juga memberikan informasi yang teramat berharga perihal kualitas edukasi publik. Lihatlah, masyarakat justru lebih sering mencari informasi tentang kanker dibandingkan dengan tentang jantung. Padahal fakta mengatakan bahwa pembunuh nomor satu saat ini adalah penyakit jantung dengan berbagai komplikasinya.


Terlepas dari itu semua, kemajuan teknologi perlahan tapi pasti telah mendorong dan menghantarkan kita kepada sebuah tatanan baru dunia. Lebih egaliter, transparan, dan secara adil memberikan kesempatan kepada siapa saja yang memiliki motivasi kuat untuk belajar dan bekerja keras. Fungsi berbagi informasi telah dilampaui, fungsi saling berpartisipasi dan saling berinteraksi tengah dijalani, dan sebentar lagi fungsi informasi yang cerdas, terorganisasi, serta dapat menjalankan peran sebagai guru sekaligus pemandu (web semantik) akan segera terealisasi ! Dimanakah nilai-nilai Islam yang bermotto “rahmatan lil alamin”, ketika itu semua menjadi

kenyataan

?

Bukankah “makhluk” yang bernama teknologi itu juga tunduk

dan

patuh

menjalankan

keteraturan

sunatullah

Maka

?

tak

pelak sebagai khalifah kita harus memhami teknologi dalam kerangka berpikir mengacu kepada fitrah. Fitrah teknologi itu karena datang dan berasal dari Allah, maka harus diyakini pastilah akan dapat memberikan nilai positif bagi segenap makhluk Allah. Konsep pertama bisa dinamakan “huznuzhon”thinking, dimana kita bersama memprasangkai teknologi dengan baik dan jangan bersikap memusuhinya. membenci

Semakin dan

kita

menjauhi

perkembangan teknologi maka akan semakin

jauh

pula

“sumber”nya sebagaimana pepohonan

kita

!

dari

Teknologi

juga

hewan

dan

makhluk

Allah

yang

bertasbih dengan jalan berkembang dan

bertumbuh,

maka

makhluk


teknologi juga berkembang dan bertumbuh. Dalam teknologi internet, konsep web 1.0 yang bersifat pasif dan menyuapi berkembang menjadi ajang berpartisipasi dan saling berinteraksi. Lalu akan bertumbuh menjadi dewasa, yang dicirikan dengan perubahan sifatnya yang semula hanya “mengiqrokan” orang, menjadi bersama-sama ber-iqro, alias sama-sama bertransformasi menjadi makhluk yang sangat cerdas ! Inilah konsep web semantik 3.0 atau 4.0 yang merupakan muara kecerdasan akumulatif dari segenap penjuru dunia. Saat ini pesatnya perkembangan teknologi infokom atau ICT telah melahirkan sebuah tatananan masyarakat dunia yang saling berbagi, bertegur sapa, dan menjalankan fungsi “fastabikhul khoirot” serta ber”amar

makruf

memperingatkan

nahi dan

mungkar”,

saling

berlomba-lomba

dalam

kebajikan. Lihatlah “tabel periodik” web 2.0 berikut yang merangkum situs-situs dan layanan yang kini menjadi wahana sosial dan tanpa disadari membangun sebuah peradaban baru yang bercirikan peningkatan kesadaran global, bersatu untuk memperjuangkan berbagai misi yang terbebas dari kepentingan dan keberpihakan yang bersifat lokal dan personal.


Lalu ibadah Iqro dari milyaran makhluk Allah (menurut data dalam 1 hari saja Facebook diakses sekitar 1,2 milyar kali) itu “berjama’ah”, berthawaf, bertasbih, dan bertakbir, serta bertahmid dengan maujud dalam dedicated web technology yang bersifat simbolik sarat makna semantik. Bersatu dalam asma Allah, menjalankan fitrah secara kaffah. Orang akan semakin terdidik dan semakin

banyak

mengakses

pengetahuan

yang

pada

gilirannya

akan

menghantarkan pada terbitnya matahari kesadaran dan dimulainya proses mencari kebenaran di balik semua pengetahuan. Sumber dari segala sumber kepandaian. Dari konseptual mi’raj menuju spiritual !

Dalam salah satu wacana setengah bercanda, sebagian ahli bahkan berpendapat bahwa “otak” Al Gore yang altruistik dan sangat peduli kepada sesama serta bersifat pejuang “cinta” adalah “engine” bagi web 5.0 ! Bagi kita, ummat muslim, “engine” semua aktivitas kehidupan yang amanah tentulah “Nur Muhammad” ! Maka web ‫ﺐ‬. 0 adalah web makrifah yang penuh dengan mahabbah, dan menghantarkan kita pada tataran hakikah.


Jika berbicara hari ini, lihatlah Facebook, WordPress, Google, dan Wikipedia. Teladanilah Matt Wullenweg pendiri WordPress, Mark Zuckerberg penggagas Facebook, atau Sergey Brin dan Larry Page dari Google, mereka dengan tulus mengembangkan piranti yang memungkinkan ummat manusia untuk saling berbagi. Saat ini lebih dari 150 juta pengguna aktif Facebook


dengan rata-rata jumlah teman mencapai 100 orang dan 3 miliar menit

dihabiskan

dalam

sehari

untuk bersosialisasi. 800 juta foto setiap bulannya diup-load, 13 juta anggota secara rutin mengup-date status mereka, 5 juta video klip juga diup-load, ratusan atau bahkan mungkin ribuan aplikasi baru dengan platform yang disediakan Facebook dibuat oleh beragam orang dari berbagai bangsa. Pengembangan aplikasi berbasis Application Programming Interface adalah terobosan yang sangat brilian, mengingat pada masa terdahulu membuat sebuah program aplikasi, apalagi yang bersifat web based, tergolong sulit. API membuat proses pemrograman menjadi lebih sederhana dan dapat dilakukan oleh hampir setiap orang. Di antara berbagai aplikasi yang ditawarkan di FB, causes adalah aplikasi sosial yang sangat menarik. Ada seorang pengguna sekaligus admin dari aplikasi causes yang berhasil mengumpulkan dana hadiah ulang tahunnya dari sesama anggota FB untuk membangun sebuah sekolah di Kamboja. Sementara

WordPress

adalah

penyedia halaman-halaman blog yang paling progresif. Tak kurang dari 230 juta penduduk dunia menjadi unique visitor atau pengakses tetap dan menulis 35 juta posting baru perbulan. Tercatat hingga hari ini jumlah halaman WordPress yang dilihat dan dibaca sudah

mencapai

6,5

milyar

halaman.

Implikasi apakah yang dapat kita cermati dari perkembangan Google, Facebook, WordPress, Twitter, dan Wikipedia ini ?


Secara duniawiah keterbukaan dan aksesibilitas yang tinggi terhdap informaasi dan pengetahuan adalah kuncu kesejahteraan. Bahkan hasil survey pada tingkat kebahagiaan dan stress di berbagai penjuru dunia menunjukkan hasil yang nyaris seragam. Yaitu kebahagiaan dan rendahnya tingkat stress bergantung kepada tingkat keterdidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Dunia saat ini memang masih terjebak dalam nilai-nilai kapitalisme yang mengedepankan kebahagiaan material. Sebuah kebahagiaan dengan tolok ukur utama daya beli dan kepemilikan alat tukar. Tetapi beberapa anomali terjadi, Filipina misalnya


memiliki indeks kebahagiaan yang tinggi meski GDPnya (gross domestic product) rendah. Beberapa negara balkan juga demikian. Trend memang sedang dalam proses berubah, uang bukan lagi segalanya, kepemilikan hanyalah amanah yang bersifat sementara dan keunggulan manusia lebih akan ditentukan oleh derajat sumbangsih atau kontribusinya bagi peradaban, ummat, dan dirinya sendiri.

Hasil penelitian lembaga survey

seperti

beberapa

Gallup

media

dan massa

terkemuka di USA menunjukkan adanya konsentrasi faktor-faktor penyebab

stress

menurunnya

dan tingkat

kebahagiaan seseorang. Salah satu faktor yang teridentifkasi sangatlah menarik, responden yang

pasti

warga

negara

Amerika rerata mengalami tingkat stress paling tinggi pada hari Rabu ! Mengapa ? Karena energi yang didapatkan dari proses bersosialisasi di akhir pekan “tertelan� oleh kecemasan yang ditimbulkan oleh respon defensif yang bersifat materialistik. Maka dari

hasil

survey

tersebut

disimpulkan bahwa mereka yang bersosialisasi

antara

6-7

jam

perhari akan lebih berbahagia dibandingkan

dengan

kurang dari itu.

yang

Sementara

menurut penelitian White dengan responden sekitar


80.000

orang

di

seluruh

dunia,

didapatkan

hasil

bahwa

Denmark, Switzerland, Austria, dan Islandia terkategorikan sebagai negara yang “berbahagia”. Sementara beberapa negara Afrika seperti Zimbabwe dan Burundi “terpuruk” di urutan buncit.

Memang

tingkat badaniah.

“well

kesejahteraan Pencerahan

faktual memang

being” dan dan

masih akses

amat

terhadap

ketenangan

akan sulit dicapai

ditentukan

oleh

kenyamanan

spiritual

secara

oleh orang-orang dari

kelompok masyarakat yang masih berjuang untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar minimal.

Tapi jangan salah, dalam perspektif psikologi skala kebahagiaan tidak serta merta dapat dikorelasikan dengan variabel finansial. Tidak selalu banyak uang akan mendatangkan kebahagiaan, sebagaimana miskin juga tidak selalu b erarti tidak bahagia. Ada beberapa variabel sosial yang kita duga adalah bagian dari kesenangan justru merupakan stressor psikologis. Kondangan ataupun “ja’im” juga penyebab stress yang lumayan berbobot. Meski bernilai rendah tapi kalau sering atau tersu-terusan ya bisa menurunkan derajat kebahagiaan. Maka hubungan sosial yang egaliter (equal), merit, dan mengoptimalkan potensi setiap


elemen yang terlibat adalah kunci kebahagiaan yang sesungguhnya. Maka konsep berjamaah dalam Islam

adalah

psikososial bertujuan

sebuah

yang untuk

konsep

antara

lain

membangkitkan

kebahagiaan komunal. Maka skala kebahgiaan

Thornton

bukanlah

segalanya, meski memang dalam Islam sendiri kemandirian, tangan di atas, dan kesejahteraan yang terjamin adalah salah satu syarat utama dalam meraih kebahagiaan. Tapi perlu diingat juga, bahwa sesungguhnya Allah SWt telah melengkapi kita dengan kompetensi dasar yang apabila dipelihara serta dikembangakn melalui penerapan konsep ibadah yang komprehensif, tentulah akan menghantarkan kita untuk mencapai derajat mulia di dunia dan Insya Allah kelak juga di akhirat. Banyak

hal

dalam

sebenarnya

dimaknai

sebuah

tekanan

kehidupan

manusia yang

sebagai tidak

membahagiakan. Mengingat fungsi otak kita yang

merekam

semua

hal

tanpa

sepenuhnya kita sadari (20% disadari dan 80% tidak disadari), tekanan berorientasi ketidakbahagiaan

itu

jika

terakumulasi

secara kronis akan menjadikan hidup kita sengsara. Mari kita renungkan kembali, apakah hal-hal “wajar� yang selama ini kita anggap sebagai bagian dari sumbersumber kebahagiaan dan kegembiraan itu memang benar-benar dapat menghadirkan kebahagiaan ? Benarkah datang ke kawinan dan ikut arisan adalah sumber kegembiraan ? Jika datang kawinan dan arisan, atau bahkan kalau sholat hanya sekedar


untuk mendapat atensi (perhatian) dan pujian, maka ketiga proses itu samasama akan tergolong dalam variabel tekanan. Simak tabel nilai stress berikut : Tabel Nilai Stress darin Renner MJ dan Mackin RS (1998)

Peristiwa/Keadaan yang dihadapi

Nilai Stress

Suami/Istri Meninggal

100

Diperkosa

100

Divonis AIDS atau Kanker

100

Dituduh melakukan kejahatan

98

Keluarga/teman dekat meninggal

97

Kehilangan barang berharga

97

Kesulitan ekonomi

84

Ujian

83

Pindah rumah/kerja/sekolah

69

Presentasi dan kompetisi

69

Mengikuti kuliah yang dibenci

62

Macet di jalan

57

Menjaga penampilan (ja’im)

52

Sakit

52

Tekanan peer group

51

Selalu dapat nilai baik (A)

51

Berkenalan dengan orang baru

47

Menghadiri suatu acara

20

Teknologi informasi dan komunikasi sebaiknya kita dudukkan dan posisiskan sebagai “alat” atau medium ibadah “pemancing” kebahagiaan. Ibarat sajadah yang dipergunakan ketika sholat, teknologi adalah fasilitas untuk menyempurnakan konsep iman terhadap Allah. Sebagai bagian dari mengimanbi Allah melalui optimasi fungsi-fungsi luhur yang telah diamanahkan kepada kita, manusia. Teknologi akan menghadirkan kejujuran, keadilan, dan kesetaraan bagi segenap ummat manusia. Kejujuran dan ketenangan hati yang tak merasa


terzhalimilah yang mengundang kebahagiaan ! Revolusi web yang terus melaju dan secara dinamis terus berubah genre ( dari web 1.0 sampai kini web 2.0 dan tengah menjalani transisi menuju web 3.0), mendorong terciptanya perubahan perilaku penggunanya secara berkesinambungan. Ekses seperti proses alienasi, soliter, dan membuang waktu (3 miliar menit/hari untuk FB !) diimbangi secara konstan oleh berbagai kebaikan yang tak terbendung dan terus melaju. Bagaikan ibarat hadist dimana di akhir zaman di era kejayaan Islam “gen Yahudi� tak memiliki lagi tempat untuk bersembunyi. Kebodohan akan hilang dari muka bumi, kerakusan dan keserakahan sistematis akan tergerus, dan ilmu dengan semua kembang variannya akan melompat-lompat quantum, zig-zag maju ke depan dan saling berintegrasi. Kondisi yang selama ini sulit tercapai karena adanya barrier berupa sekat-sekat kepongahan sektoral dan hendaya informasi. Yang bodoh akan berubah menjadi well inform dan akhirnya akan menjadi well educated, yang pandai akan maikn pandai dan berubah menjadi guru ummat. Contoh kongkret : Mas Romi Satrio Wahono,

pendiri

IlmuKomputer.com. Ada sentral dogma yang bisa diangkat dari sosok

yang

satu

ini,

satu

ternyata berbagi ilmu itu tidak membuat ilmu kita berkurang atau habis, yang sudah jelas terbukti ilmu itu malah beranak dan

nambah,

kedua

meluangkan waktu untuk berbagi dan memberi itu tidak membuat miskin, malah membuat kaya (teman, jaringan, dan akhirnya pasti kesempatan), ketiga orang baik itu ngetopnya ngalahin selebriti ! Kalau selebriti album atau sinetronnya sudah lewat orang akan berkata basi...dan nggak ingat lagi sama aktor dan penyanyinya. Tapi kalau orangyang gemar shodaqoh ilmu meski sudah tahunan berlalu, yang namanya guru akan dikenang selalu !

Itulah sedikit hikmah yang

bisa kita petik dari perjalanan hidup si “kutu kupret� van Sompok Semarang yang


berjaya di Jepang tapi malah pulang kandang dan menjadi “panutan” yang terpandang. Terobosan lain dalam perkembangan teknologi, khususnya ICT, adalah proses

invensi

semakin

“murah”.

Penemuan akan dapat dilakukan siapa saja, dimana saja, dan berkolaborasi dengan peneliti handal dari mana-mana. Ilmu pengetahuan dan teknologi akan jadi komoditas massal, murah meriah, dan dapat dikembangkan serta dipakai semua orang. Application Programming Interface membuat kalangan yang “buta program” dapat berpartisipasi di internet. Google scholar yang full of books and journal membuat anak desa nun di pegunungan Jayawijaya

Papua

dapat

membuat

prototipe mesin penyuling energi terbarukan ! Lihat saja keberhasilan Changhuei Yang dari California Institute of Technology ( Caltech) yang mengembangkan teknik pembuatan mikroskop OFM eye floater dengan mekanisme pembiasan secara fluida dengan berbantuan nano sensor optik. Hasil imaging di transfer ke lensa elektronik charge coupled device (CCD) dan ditayangkan di media atau display apa saja deh. Mikroskop jadi murah bangeeeetz ! Dari yang semula berharga sekitar 500 sampai dengan 900 dolar, kini hanya akan berharga 10 dolar saja, alias cepek ceng Bro ! Satus ewu thok ! Kata Mas Romi. Ukur saratus rebu wungkul...kata Teh Yeni van Lembang ! Implikasi ne opo je ? Mari kita sinergikan dengan hasil kerja temanteman di Biomedik ITB. Ada Bu Doktor Yoke yang meski mungil tapi muantaaap punya hasil karyanya. Ada pula guru kita semua, Prof Tati Rajab Mengko yang

cerdas

mengembangkan

nan

bijaksana.

sistem

Biomedik

informasi

ITB

kesehatan


perdesaan alias bahas kerennya rural health information system multbased ( bisa pake web, SMS, atau mungkin juga bisa pake telepon kaleng...he3x). Yayasan Kesehatan Telkom yang dipimpin oleh Pak Wid yang kalem serta diperkuat oleh manajer-manajer area yang handal seperti Bu Teki juga mengembangkan sistem informasi medik yang sangat inovatif dengan berbasis kepada pemrograman web (web based) dengan PHP. Mari kita gabungkan potongan-potongan puzzle itu. Mikroskop murah, sistem interfacing image yang sederhana, dan konektivitas ! Apa yang terjadi ? Terbangunkah gambar mental di otak saudara-saudara ? Ya, sebuah pelayanan kesehatan rural dengan mikroskop yang memungkinkan proses diagnostik menjadi lebih terperinci dan fungsi rujukan web based yang memungkinkan para ahli yang duduk manis di “singgasana kerajaannya� memberikan fatwa eh bukan ding...saran-saran penanganan yang bermutu ! Rakyat makin sehat, negara makin kuat ! Jadi internet bukan sekedar sarana untuk mengumbar aurat ! Lalu proses perdagangan alias marketing akan semakin transparan dan berkeadilan. Maklumlah konsumen akan tidak mudah untuk dibodohi. Supply chain juga akan semakin efisien, sumber daya di mana-mana

akan

teridentifikasi,

jalur

terdekat akan terdeteksi. Konsumen dan produsen akan tahu sma tahu berapa sih sbenearnya

biaya

produksi

dan

cost

operasional yang harus dibayarkan dalam proses manufakturing dan distribusi. Harga-harga menjadi wajar, praktik monopoli, oligarki, dan kartel akan menjadi “old fashion� alias ketinggalan zaman, jadul pisaaaan ahhh !

Management

inventory dan supply chain yang baik juga akan mengoptimasi potensi sebuah industri. Salah seorang sahabat penulis, Mbak Didin van East Jowo yang kuliah di Informatika (IF) ITB, membuat tugas akhirnya sebuah program aplikasi yang membantu perajin dan industriawan tahu Cibuntu. Walhasil mereka menjadi maju dan semakin TAHU ! Itu bukti nyata bahwa teknologi dapat membantu pembuat


tahu menjadi semakin TAHU ! Siapa yang senang ? Ya kita juga dong..tahu jadi bermutu tapi harganya tidak naik melulu ! Kemajuan ICT juga berdampak pada meningkatnya

kualitas

industri

yang

bergerak pada produk jasa. Layanan terhadap konsumen yang membutuhkan jasa akan semakin optimal. Informasi keberadaan

bahkan

kini

sudah

terintegrasi dengan petunjuk atau guideline yang akan membimbing seorang calon konsumen untuk menikmati jasa layanan. Dedicated and Integrated Marketing Solution adalah contoh pengembangan konstruktif dari kemajuan infrastrukstur dan piranti lunak di bidang ICT. Keterbukaan dan konsistensi dalam pelayanan akan sangat membantu membangun sebuah bisnis yang memiliki hubungan personal hangat dengan kelompok konsumennya. Skygate 1.0 juga memetakan betapa transparansi dan keterbukaan informasi juga akan memberikan dampak besar bagi perkembangan profesi. Salah satu profesi yang mendapat sorotan tajam adalah kedokteran (medicine). Why medicine ? Because people getting hurt and afraid to die ! Dokter, rumah sakit, dan fasilitas pelayana kesehatan adalah “gudang” sumpah serapah tentang profesi yang tidak becus dan manipulatif. Dokter adalah tokoh antagonis yang selalu digambarkan dalam stereotipe klasik, “bekerjasama dengan mafia farmasi” dalam berjualan obat ! Dokter adalah tokoh jahat yang mengoperasi organ-organ yang tidak perlu dioperasi, dan menyuntikkan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh, atau malah sebenarnya racun ! Begitulah gambaran di komik bawah sadar setiap pasien, ralat, tidak setiap atau “hampir” di setiap pasien. Lucunya kalau dokter sudah datang dan berbincang dengan pasien atau keluarganya, semua manggut-manggut, nurut, dan berterimakasih sampai bersujud-sujud !

Tapi peran antagonis itu tampaknya akan segera berakhir,

teknologi memungkinkan sebuah film isinya “jagoan” semua ! Salah satu kemajuan di bidang kedokteran dan kesehatan yang cukup signifikan adalah pengembangan sel punca atau lebih dikenal sebatgai “stem


cells”. Capaian semacam ini dapat terjadi karena adanya kolaborasi antar institusi penelitian yang saling berbagi “resep” riset. Bahkan beberapa peneliti menyediakan secara detil langkah-langkah penelitian yang dilakukannya agar dapat direplikasi atau diulang oleh peneliti di belahan bumi lainnya, agat terbimbing menemukan sesuatu yang lebih baru lagi. Sediaan, bahan, dan selsel hasil panenan juga bisa dijadikan “starter kit” bagi peneliti yang baru mulai (beginner). Semua serba terbuka dan bersemangat tinggi untuk bekerjasama. Ini mungkin kunci bangsa Maya ribuan tahun yang lalu bisa sukses berat dalam bidang sain dan melahirkan masterpiece seperti almanak Tzolkin yang legendaris. Sebuah alamanak yang “berhasil” meramalkan atau lebih tepatnya memetakan potensi bencana-bencana kosmos beserta implikasinya bagi bumi dan peradaban manusia. Teknologi kedokteran (medicine 2.0) berkembang pesat dan tidak hanya menembus sekat-sekat geografis, melainkan juga mampu meruntuhkan “dinding tabu”

yang

membedakan

membatasi peran

dokter

dan dan

pasien. Saat ini dan di masa yang akan

datang

pasien

juga

dapat

berperan aktif menjadi dokter bagi dirinya

sendiri.

Akan

lahir

“Medicalbook” alias situs atau layanan berbasis web menyerupai Facebook yang didedikasikan bagi kesehatan. MB akan lebih dahsyat dari FB karena aplikasi di sana akan mendukung proses “self diagnostic” dan “self medication”.

Ambil

sampel

dari

jaringan tubuh anda, up-load, kirim ke pusat analisa jaringan biologis, atur preferensi yang anda kehendaki, dapatkan kiriman hasil digitalnya, konsultasikan secara maya, dan lanjutkan dengan “physical diagnostic” yang tidak betul-betul fisik karena sudah dapat dilakukan secara on-line. Sebagai catatan, Biomedik


ITB saja sudah berhasil mengembangkan prototipe stetoskop dokter yang terhubung dengan komputer dan data suara jantung paru dapat langsung dianalisa oleh piranti lunak yang tersedia. Lalu tahap selanjutnya “dokter maya� (aslinya adalah dosen di FK-Unisba, wakakakakak) akan menerbitkan eprescribtion alias resep digital. Apotik akan menerima dan mendebet kartu BCA kita lalu obatpun datang ! Jadi bukan Cuma Mc Donald saja yang punya delivery system, kita juga punya, apalagi ibu-ibu...ups itu mah delivering baby alias melahirkan kaleeee....! Kalau itu masih kurang canggih, alias masih terkategori medicine 2.0, maka MB dapat menunjang genetical counselling dan DNA therapy. Wah, serius Dok ? Gitu pasti reaksi Arifa, mahasiswa saya yang kerjaannya di kelas kalo nggak molor pasti ngiler....! Sorry guys, didn’t mean it ! Just tell the truth.....wakakakakak . Berikut ini contoh daftar gen yang sudah teridentifikasi dan dapat menjadi database yang baik :


Setelah kita atur dan cocokkan apa yang akan kita periksa, sesuai dengan daftar layanan yang tersedia, kita dapat mengkustomisasi hasil pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan dan advis medis yang etlah kita terima.

Tahap selanjutnya adalah entry sampel dan tunggulah beberapa saat sampai hasil pemeriksaan kita terima. Rangkaian proses tersebut dapat terjadi antar benua, atau bahkan nantinya bisa antar galaksi ! Lebay banget sih !

Gambar di atas adalah contoh database gen, protein (hasil ekspresi gen) dari berbagai jaringan. Teknologi semacam ini sudah ada dan sudah dipergunakan sebagai salah satu bentuk layanan medicine 2.0. Simak hasil penelusuran ekspresi gen berikut, ini adalah hasil pencarian berdasar entry yang kita masukkan :


Pencarian dan pengunduhan data/ informasi biomedik juga dapat lebih presisi dan tajam jika database yang tersedia serta metoda pencarian bersifat lebih kompleks dan komprehensif. Contoh aplikasi penelusuran yang lebih sempurna dapat disimak pada gambar berikut:

Selain dari aspek ICT, perkembangan kedokteran 2.0 dan selanjutnya (3.0,4.0,5.0

dan

seterusnya)

juga

bergantung

kepada

aplikasi

yang


dikembangkan

berdasarkan

keterbukaan

informasi

dan

kemudahan komunikasi. Platform keterbukaan teknologi ini akan menjadi jembatan pengintegrasi dari berbagai disiplin ilmu untuk menghasilkan

produk

yang

sangat

bermanfaat

bagi

kemaslahatan ummat. Contoh nyata yang kini sudah dirintis adalah penggunaan teknologi nano dalam bidang kedokteran (khususnya farmasi dan bedah), teknologi robotika dan kontroling dalam sub bidang pembedahan, teknologi printing (dot matrix) dalam rekayasa jaringan (mencetak jaringan dan organ baru), serta remote diagnostic alias pelayanan diagnostik jarak jauh.

Daging buatan (in-vitro), operasi jarak jauh, dan robot operasi Da Vinci

Apakah kemajuan ICT hanya diperuntukkan bagi marketing dan kedokteran ? Tentu tidak ! Inilah saatnya ISLAM menunjukkan nilai-nilai inti (core values) sejatinya. Kebenaran hakiki yang tidak dapat dipasung oleh nilainilai kesesatan syaithoniah yang manipulatif, koruptif, dan dan bersifat relatif ! Inilah momentum terbukanya gerbang surga ! Momentum yang menurut almanak Maya hanya terjadi 26.000 tahun sekali ! Kemajuan peradaban

tingkat

tinggi

yang

memungkinkan

terciptanya proses SHODAQOH GLOBAL ! Shodaqoh 3.0 ! Lihatlah FB yang memiliki 150 juta anggota aktif, aplikasi setengah gaming yang berjudul Lil Green adalah fasilitas shodaqoh yang tanpa kita sadari sesungguhnya merupakan tools alias alat dalam


menjalankan fungsi khalifatullah. Lil Green menghimpun donasi, kepedulian, dan hati nurani untuk menyelamatkan sepetak demi sepetak, sepenggal demi sepenggal lahan hijau di muka bumi ! Inilah kesempatan kita untuk berdakwah kepada ratusan juta orang di seluruh penjuru dunia. Mungkin ini jugalah pengejawantahan dari ayat Allah bahwa seusai shalat hendaknya manusia “menyebar� ke segenap penjuru bumi mengais

rezeki

sambil

Mengimplementasikan

tak

core

putus values

dan

henti

Allah

SWT

menyebut dalam

asma

setiap

Allah.

aktivitas

kesehariannya. Inilah konsep dasar, akidah, fondasi keTauhidan dan keIslaman seseorang, yang kelak diukur dengan indikator kinerja berupa derajat manfaat bagi ummat ! “magical

Inilah konsep salam yang dapat diinterpretasikan sebagai

welfare

touch�

alias

sentuhan

magis

yang

menghasilkan

kesejahteraan bagi semua pihak ! Mari kita bangun faktor kohesif dan adhesif yang erat di dunia maya dimana langit ketujuh sesungguhnya berada ( ini ijtihad penulis). Membangun kelompok pengubah yang bukan menjadi kekuatan tawar melainkan menjadi enzim pengkatalis, dan dapar ( buffer) yang memungkinkan terjadinya reaksi alkemis. Mari kita berdakwah dengan energi dan semangat baru, semangat ED ! Enzim dan Dapar ! Mengubah tanpa memusnahkan dan mendorong tanpa menyakiti, Ahimsa ! Please, just talking to others, make it fun, and build your honesty. Kejujuran adalah indikator psikologis yang

akan

muncul di garis atau tahapan awal. Teknologi ICT adalah sarana dasar yang mampu memfasilitasi transparansi. Contoh kongkret jika kita membangun aplikasi shodaqoh yang melibatkan ratusan juta orang di seantero dunia, syarat pertama agar muncul trust atau rasa percaya adalah kesahihan data dan amanah yang dibuktikan. Andai kita mampu


menghimpun ribuan teman untuk saling bahu membahu mengentaskan kebodohan, maka peta kebodohan harus jelas, siapa orangnya, siapa kontak personnya, dimana wilayahnya, bagaimana progresnya, dan apa hasil yang diharapkan. Semua harus nyata dan dilaporkan, jika perlu real time atau sewaktu. Kini semua prasyarat itu bukanlah masalah, buat saja aplikasi shodaqoh atau social marketing di FB lalu lengkapi dengan account blog di WordPress yang berisi data-data aktual dari anak-anak atau keluarga yang dibantu. Pelapor terdekat diberi akses untuk mengup-date atau setidaknya memposting perkembangan. Laporan selain real time juga dapat dilengkapi foto (sebagai basis data pengidentifikasi), video laporan kegiatan (mengurangi kesempatan

memanipulasi

bantuan),

komunikasi langsung atau videophone via Skype atau YM (show my camera), dan laporan multimoda (web dan SMS) via Twitter. Selain itu format blog laporan beasiswa

atau

program

penyaluran

shodaqoh juga dapat dilengkapi dengan pencitraan

dari

Google

Earth

lengkap

dengan

data

koordinatnya.

Penyelewengan bantuan akan sangat sulit terjadi, dan perkembangan bahkan dapat ditelusuri tidak hanya melalui kontak person yang ditunjuk melainkan juga secara langsung pada mereka-mereka yang secara geografis berdekatan. Fungsi malaikat akan bekerja di sini, saling mencatat dan mengawasi untuk menjamin terciptanya kebaikan dan keadilan di muka bumi.


Tidak hanya proses shodaqoh saja yang akan menjadi semakin amanah, jurnalisme alias kekuatan media tidak akan lagi menjadi kekuatan pembentuk opini publik yang dirancang sepihak ! Selama ini acapkali media diidentifikasi sebagai “alat propaganda� dan sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendistorsi informasi dan memanipulasi fakta agar menghasilkan efek yang menguntungkan. Kini eksklusifitas jurnalisme dan media penyiaran itu runtuh bentengnya. Setiap orang di berbagai tempat dapat berpartisipasi sebagai bagian dari citizen journalism. Kaidah jurnalistik mungkin memang tidak terpenuhi secara ideal, tetapi kecepatan pemberitaan, dan lokalitas narasumber menjadi keunggulan tersendiri. Lihatlah Twitter yang bersifat multi moda, input dari SMS dibaca di web ataupun sebaliknya, atau dari SMS ke

SMS

melalui

server

gratisan.

Media

konvensionalpun mulai membuka diri dan melihat peluang yang sangat potensial dengan semangat untuk saling berbagi. Lihatlah Kompas, kini ada versi digital (Kompas.com), versi mobile (mKompas), dan versi cetak yang didigitalisasi. Berbagai fungsi komplemen (pelengkap) juga disajikan, ada blog (Kompasiana), ada juga link-link yang bermanfaat untuk memudahkan penelusuran.


Keterbukaan, kejujuran, dan keadilan yang terbangun sebagai e-culture juga terkontrol dari kemudahan untuk melakukan proses riset perilaku secara online. Lihatlah atensi dan interes orang yang tercermin dari Google Trends terhadap 2 brand seluler yang merupakan pesaing abadi (Telkomsel dan Indosat) berikut :

Dari chart di atas terlihat persaingan mereka di semua sub region ketat, meski secara maya. Tetapi secara tidak langsung persaingan di dunia mesin pencari tentulah berhubungan dengan efektifitas iklan dan juga atribut produk serta “perang tarif� yang dilakukan. Konsep AIDA dalam dunia advertising (attention, interest, Desiree, dan Action) akan mengalami sedikit perubahan kecil sebelum action, yaitu adanya tahap pra-action yang ditandai dengan aktivitas browsing dan searching informasi mengenai produk. Tapi intinya keterbukaan dan “keterbacaan� perilaku produsen dan konsumen ini justru akan mendorong terciptanya tarif atau harga yang wajar dan dianggap mampu diterima oleh akal sehat konsumen yang juga menjadi semakin rasional. Semua akan menjadi semakin murah dan terjangkau, fair, dan obyektif berdasarkan data faktual. Sesungguhnya semua aktivitas melalui dunia digital ini lebih mudah dilacak dan terekam secara elektronik dan periodik. Maka survey di internet itu


lebih asyik, cakupannya global dan datanya bisa sangat beragam, mulai dari kebiasan di dalam rumah tangga, surveilans, sampai dengan volume transaksi derivatif. Simak contoh survey (poll) berikut :

Di masa yang sebentar lagi datang, penulis berpikir berbagai media akan segera terintegrasi, dan sudah tidak bisa dipisahkan lagi genrenya. Radio streaming dan siaran antar kota seperti yang sudah diaplikasikan oleh jaringan Delta-Female akan segera menjadi trend broadcast dan jurnalistik baru. Saya membayangkan andai terjadi kolaborasi antara pengguna Twitter dan media citizen journalism lainnya dengan radio net, maka berita tidak lagi hanya bisa dibaca di mobile device atau smartphone seperti Balckberry dan i-Phone tetapi juga dapat diupdate melalui siaran radio. Konsep seperti ini sudah mulai diterapkan oleh radio berita El Shinta, tetapi laporan masih terbatas bersumber


dari laporan telepon dan SMS. Konsep running text di televisi juga akan berubah total jika platform Twitter dimodifikasi menjadi kanal input berita yang selektif. Aspek interaktivitas

televisi yang dulu sangat terbatas akan

berkembang

dan

mampu

mengakomodir

berbagai

kebutuhan pemirsa secara lebih komprehensif. Jaringan televisi digital yang backbonenya adalah jaringan pita lebar berbasis teknologi 4G (OFDM) akan membuka kemungkinan televisi memiliki menu link ke berbagai situs internet. Asyik kan kalau kita sedang membaca running text berbasis platform Twitter yang terus-menerus diup-date (real time lagi !) dengan info dari

berbagai

penjuru

dunia

dan

kemudian kita menemukan info yang sangat menarik, kita bisa segera mengklik di text untuk selanjutnya terbuka multi display di LCD. Display kedua, ketiga dan seterusnya berisi situs pencari atau situs dengan informasi terkait sesuai dengan text yang kita klik di running text. Konsep semacam ini juga sudah mulai diperkenalkan oleh vendor handset terkemuka Sonny Ericsson dalam produk mereka yang dinamai Experia. Jika infrastruktur sudah memungkinkan konsep semacam ini, multimedia yang sesungguhnya, atau mungkin lebih tepat disebut sistem intermedia, akan hadir di rumah-rumah kita. Bukan hanya sekedar TIVO yang dapat mengkustomisasi kebutuhan informasi atau hiburan pemirsa, 4-5 tahun lagi mungkin TVRI Digitallah yang akan menjadi one stop shopping information provider. Atau mungkin Telkom Vision ya ? Ah saya mah gimana yang nyeponsorin aja deh.... Kalau ditanya apakah ide atau gagasan semacam ini sudah mulai dipikirkan oleh para pelaku pasar media di Indonesia atau kawasan regional, jawabannya belum jelas. Mereka masih terjebak dalam upaya mengaplikasikan regulasi, padahal regulatornya sudah sangat aware terhadap teknologi. Kesempatan berlian nih, kata Pak SBY diam adalah emas dan berbicara adalah


berlian, jika menurut hadist Rasulullah jika tak mampu memproduksi kata-kata yang bernilai dan bermanfaat bagi orang lain, termasuk tidak menyakiti atau menzhalimi, maka lebih baik diam. Jadi berlian adalah kata-kata yang mengandung highly and healthy values. Saya mau bikin Gurita TV ah...News and Edutainment Network yang bertugas mencerdaskan ummat tanpa pretensi $$$$, itu mah akan datang dengan sendirinya. Yang penting content bermutu, berdedikasi untuk kepentingan bersama, business process dijalani sesuai dengan konsep syariah, dan tentu saja itu semua jangan hanya berputar di sekitar niat ! Multiplikasi kebaikan dong ! Magnitudo kebaikan akan jauh lebih tinggi intensitasnya

jika

dilaksanakan

dan

dipraktekkan, ini ada hadistnya lho ! Maka setiap perubahan itu adalah ibadah dinamis asalkan mampu kita cerna hikmahnya. Dan syarat untuk mampu mencerna hikmah yang “tercantum� dan menjadi source code di setiap tanda-tanda keberadaan Allah SWT yang diciptakan untuk menjadi media belajar kita adalah kreativitas dalam berpikir, berpersepsi, serta bersikap. Maka lihatlah dua citra berikut, jika anda hanya menemukan bebek dan wajah “sangar� bapak tembem yang overweight, mungkin anda harus lebih relaks dan santai agar hidup tidak terlalu ngoyo dan kita menjadi cepat loyo, bahkan sebelum bisa mengerti maksud dan maknanya !


SKYGATE 2.0 MAKRIFATULLAH 2.0

Dinamisitas dan perubahan yang berkesinambungan adalah salah satu ciri dari

Sunatullah.

segenap

Hukum

makhluk

Allah

yang

meliputi

itu

memiliki

mekanisme khusus dalam menciptakan kesetimbangan dan keseimbangan adaptif di dalam setiap aktivitas kehidupan alam semesta. Untuk mendukung fungsi keseimbangan ( thawadzun) itu setiap makhluk Allah dikaruniai kecerdasan elementer. Kaidah cerdas ini dapat disaksikan pada proses bertasbihnya gunung, pohon, bebatuan, matahari, bulan, oksigen, dan atom ( zarah) di tubuh kita. Karena mereka cerdas mereka dapat menjalankan ketetapan Allah yang serupa dengan standard operational protocol ( SOP) dalam menjalankan perannya masing-masing. Dalam Skygate 2.0 yang menjadi bab fondasi akidah buku Islam dan Dunia Nirkabel, kita akan membahas molekul-molekul yang membentuk kehidupan.

Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS Al Hasyr ayat 24. Secara terperinci seluruh partikel yang terdapat dialam semesta terbagi berdasarkan ukuran, fungsi, dan organisasi. Saat ini penelitian material telah memasuki wilayah-wilayah partikel sub atomik dengan ukuran yang sangat mikro. Terminologi elektron, proton, netron, dan quark dengan konsep fermion dan bosson kini telah menjadi istilah sains yang jamak dijumpai. Pada prinsipnya setiap partikel itu memiliki karakteristik khusus yang berkonsekuensi memiliki


fungsi khas sesuai dengan potensi dan kompetensi yang dimilikinya. Dengan kekhasan karakter dan fungsi itu pulalah mereka diidentifikasi. Perencanaan Allah yang tiada bandingnya terlihat semenjak proses awal penciptaan, sebagaimana dinyatakan dalam QS Al Anbiya ayat 30, bahwa alam semesta semula berasal dari sesuatu yang padu dan kemudian dengan kekuatan kreatif Allah SWT dikembangkan. Lihatlah ilustrasi di bawah yang menggambarkan evolusi materi dari titik nol sampai hari ini, nyata seirama dengan firman Allah tersebut.

Perkembangan konsep Iqro di era conceptual age ini mendorong terjadinya

proses

redefinisi

ilmu

pengetahuan. Jika dulu ilmu dan pengetahuan “product”,

adalah

maka

kini

“tools”

dan

di

kita

era

manusia menjelma menjadi prosumer atau konsumen yang turut berperan aktif dalam proses produksi, maka ilmu menjadi “creative tools” dan pengetahuan bertransformasi menjadi “co-creation”. Berbagai tanda yang telah dikaruniakan Allah SWT sebagai media bersyukur adalah materi-materi pra-pengetahuan yang harus dirangkai, diolah, dan diasah sehingga teridentifikasilah potensi dan added valuenya. Untuk itulah dalam edisi kali ini proses makrifatullah by learning menjadi bahasan yang akan kita kaji secara mendalam. Mengacu kepada sistematika berpikir hirarkial yang memudahkan otak kita untuk membangun pemahaman bertahap dan mengkristalkannya dalam sebentuk persepsi yang jernih, maka perjalanan mengenal Allah melalui tanda-tanda-Nya elok bila kita awali dari mengenal materi.


Secara hirarkial, materi tersusun dari struktur berukuran kecil dan mengorganisasikan dirinya ke dalam tingkatantingkatan yang lebih rumit ( kompleksitas) untuk menjalankan fungsi-fungsi spesifik yang menjadi “konsekuensi� peran/fungsi di tingkat barunya.Mari kita simak skema materi berikut :


Materi atau partikel sub atomik terbagi atas kategori fermion (bermassa)dan disebut perwujud materi serta terdiri dari lepton dan quark. Kategori kedua adalah bosson (tidak bermasa) atau yang kerap disebut sebagai pembawa energi beserta subkategorinya seperti foton dan gluon. Kesemua materi itu saling berinteraksi dan secara konsisten ( istiqomah) mematuhi Sunatullah yang maujud dalam gaya dan energi interaksi seperti gravitasi, elektromagnetik, dan nuklir kuat serta lemah

Untuk mempelajari Sunatullah ini diperlukan pendekatan sistemik yang akan membantu kita untuk memahami sifat Allah yang Maha Pengatur. Pada tahun 1948 Norbert Wiener memperkenalkan konsep “Cybernetics”, atau ilmu tentang “the Regulation of System”. Cybernetics memberikan gambaran gamblang tentang adanya keteraturan setiap sistem. Prasyarat dari terciptanya keteraturan tersebut adalah kemampuan untuk belajar dari umpan balik ( feedback). Umpan balik ini amat beragam dan pada hakikatnya merupakan bagian dari proses adaptasi. Kemampuan dalam mengelola umpan balik ini kemudian akan menghasilkan suatu kemampuan “self regulating system”. Jika kita berbicara tentang atom maka sekumpulan atom akan membentuk senyawa dan molekul, selanjutnya molekul akan membentuk rantai ( misal rantai hidrokarbon). Rantai atau sekumpulan molekul berdasar jenisnya akan membangun entitas kimiawi baru misal asam amino dan protein ( rantai polipeptida dengan gugus peptida dan amin). Kompleks molekul ini akan bersinergi dengan kompleks molekul lainnya seperti gugus asam lemak, glikogen, atau sakarida, dan menjadi bagian dari sebuah sel. Masing-masing tingkatan struktural akan mengembangkan regulasi atau aturannya sendiri. Untuk menerapkan dan menjalankan aturan itu diperlukan sebuah mekanisme kendali ( kontrol). Dalam ilmu manajemen fungsi ini termaktub dalam konsep


“management control system� atau MCS. Secara garis besar untuk menjalankan fungsi MCS diperlukan sekurangnya 4 unsur kelola, yaitu : detector/sensor, assessor, effector, dan network communicator. Detector atau sensor berfungsi sebagai indera yang memberikan informasi mentah dari unit operasional ( kondisi interaksi potensi), sementara assessor memiliki fungsi pengolahan informasi dan mengomparasikannya dengan standar yang diberlakukan ( atribut yang

diberikan),

kemudian

effector

berfungsi

sebagai

eksekutor/rehabilitator/aktivator yang merespon data yang telah diolah assessor. Hubungan fungsional dari sensor ke assessor dan dari assessor ke effector. Hal terpenting yang mutlak harus ada dalam MCS dan dalam setiap sistem di alam semesta adalah kemampuan cerdas atau kemampuan untuk belajar. Mengingat kemampuan memberikan respon dan mengambil keputusan ( decission making) didapatkan dari kompetensi untuk mengolah data. Dalam artificial neural network yang meniru cara kerja sistem syaraf manusia misalnya, sistem belajar mengolah input untuk menjadi output yang tepat melalui 3 variabel dasar, yaitu : activation, processing, dan perceptron. Dimana activation dimanifestasikan sebagai tingkat aktivasi( level of activation), atau intensitas input yang diterima, lalu processing maujud dalam treshold atau ambang batas yang ditentukan, dan perceptron adalah lapis pengolah yang menjadi efektor output ( processing unit). Dalam kehidupan nyata, variabel yang terlibat dalam proses persepsi jauh lebih kompleks dan berlapis-lapis. Sistem syaraf manusia mengenal fungsi treshold dan level activation yang diperankan oleh neurotransmiter ( bisa menghambat/ inhibitory atau memperkuat/ eksitatori), ganglion, dan juga mekanisme saltatoric conduction di daerah axon. Proses belajar berdasar tahap aktivasi dalam neural network berfokus pada 3 faktor, yaitu : pengubahan treshold ( tingkat ambang batas), fungsi sigmoid, dan Gaussian. Apabila terdapat multi layer atau multi proses penghasil persepsi yang mempengaruhi respon/ output, maka pendekatan belajar dapat mengacu kepada aturan Hebb, dimana jika ada lebih dari 1 proses pengolahan data yang berjalan maka perlu dilakukan penyesuaian bobot aktivasi agar semua sel aktif dalam kondisi yang setara ( synergy in harmony). Dapat pula menggunakan aturan


Delta (Widrow-Hoff learning rule atau Least Mean Square/LMS rule) dimana pembobotan disesuaikan untuk meminimalisasi kesalahan pada tingkat aktivasi. Pada dasarnya proses belajar ditujukan agar sistem dapat meniadakan kesenjangan antara output yang diharapkan dengan output yang sesungguhnya. Demikian pula setiap sistem di alam semesta senantiasa secara dinamis belajar ( Iqra) agar menemukan kesetimbangan fungsinya ( tawadzun).  wi = Є * (D-Y) Ii Є = learning rate D = desired output Y = actual output

Semakin rumit ( kompleks) sebuah sistem maka akan semakin bervariasi pula sistem pengaturan dan kendalinya. Dalam perspektif cybernetic hukum ini disebut sebagai Law of Requisite Variety ( LoRV). Dari konteks akidah, sesungguhnya LoRV adalah manifestasi dari gabungan sifat Allah, Al Muttakabir, Al Muhaimin, Al Khaaliq, Al Mushawwir, Al Mubdi-u, Al Ash Shamad, Al Muqtadiru, the ultimate creator, regulator, dan tempat semua sistem bergantung ( Allahusomad), mega sistem cerdas yang menciptakan semua sistem yang menginduk kepada-Nya. Ciri dari kesemua sub-sistem yang tergabung dalam Mega Sistem Allah adalah proses bertasbihnya yang mencerminkan kecerdasan, keteraturan, dan kemampuan beradaptasi. Konsep adaptasi cerdas ini tidak sekedar hipotesis melainkan telah banyak dibuktikan, antara lain oleh Ross Ashby yang membuat mesin homeostat. Mesin ini mampu mempertahankan arus listrik yang diproduksi meski kondisi yang mempengaruhinya berubah-ubah, persis seperti upaya manusia dan beberapa makhluk hidup dalam mempertahankan suhu tubuhnya di lingkungan dengan suhu yang bervariasi. Azas berikutnya dalam ilmu pengaturan hakiki ( sunatullah) adalah kemampuan makhluk Allah untuk mengembangkan “self organizing system”. Sehingga sesungguhnya di balik penglihatan atau pengamatan kita, semua


makhluk bersifat otomatis atau dapat disebut automaton. Lihatlah ketika di stasiun kereta api hanya satu loket tiket saja yang buka, membeludaklah calon penumpang berebut membeli tiket. Walhasil timbul kekacauan yang menguras tidak hanya energi tetapi juga emosi. Lalu berangsur-angsur tanpa ada yang mengatur mereka mulai membentuk antrian. Rapi, tertib, dan bergantian, sebagai suatu hasil dari pengolahan feedback tentang kondisi membeli tiket yang kacau dan melelahkan. Jadi sesungguhnya peran fiqih dan syariah sebagai hukum adalah software untuk mengoptimasi proses self organizing system ( SOS). Contoh kongkret aturan sebagai fasilitator adaptasi adalah pengolahan bijih besi di dalam tanur. Semula bijih besi adalah oksida besi, ketika diproses dengan suhu ( termodinamika) yang dihasilkan oleh pembakaran kokas dan reaksi kimia, maka bijih besi berubah menjadi besi murni. Tanpa adanya konsolidasi yang adaptif dan kemampuan SOS, maka bijih besi hanya akan sekedar melebur dan bertransformasi bentuk saja. Lihatlah pula peran foton dan gelombang elektromagnetik dalam berbagai karakter yang dikondisikan ( takdir, iradatullah, qudratullah) bagi mereka, pasti akan menghasilkan utilitas yang spesifik.Silahkan simak ilustrasi di bawah ini :


Demikian pula dalam proses pengorganisasian makhluk hidup. Dari sekumpulan atom cerdas terjadilah diferensiasi fungsi vertikal yang saling bersinergi, melengkapi, dan mengoptimasi satu sama lainnya. Dar1 3 miliar pasang basa/ nukleotida ( 3000 Mb) terjalin utas DNA yang membawa sekitar 35 ribu sifat manusia yang terekspresikan melalui serangkaian asam amino yang membentuk gugus-gugus protein.


Dengan perantaraan air sebagai reaktor ( medium atau tempat dimana reaksi biokimia dapat berlangsung)terbangunlah jaringan, organ, dan sistem tubuh manusia. Dengan protein sebagai building block ( gugus pembangun) pulalah manusia dilengkapi dengan kemampuan beradaptasi dengan lingkungannya. Proses adaptasi ini melibatkan unsur kimiawi, biologi, dan juga kemampuannya dalam berkomunikasi. Lihat ilustrasi skematik di bawah ini :


Secara berurutan nomor 1 adalah molekul adenin 1 dari 4 abjad genetika, dikenal juga sebagai nukleotida basa. No 2 adalah struktur DNA hasil pengorganisasian dari milyaran pasang nukleotida basa. No 2a dan 2b adalah unsur pendukung reaksi, yaitu molekul air ( 78% kompisisi tubuh manusia) dan molekul ATP yang membawa energi fosfat. No 3 adalah asam amino hasil penyandian dari struktur DNA, dan no 4 adalah neurotransmiter hasil pengorganisasian beberapa jenis asam amino. Dengan neurotransmiter inilah manusia dapat merasakan cinta, bahagia, ketenangan, kemarahan, kegelisahan, dan kecemasan.

Keteraturan, keseimbangan, proporsionalitas, dan kemampuan self regulating serta self organizing menjadi bukti nyata bahwa setiap elemen di alam semesta memiliki tujuan, dengan kata lain proses penciptaannya didasarkan pada sebuah proses perencanaan. Perkembangan ilmu pengetahuan semakin menghantarkan kita pada pengertian bahwa alam semesta ini sengaja diciptakan sebagai ruang hidup manusia. Fisikawan Andrei Linde dari Universitas Stanford bahkan mengatakan :�Tuhan menciptakan alam semesta bagi kemaslahatan manusia� ( Ninok Leksono, Tahun, Semesta, dan Kehidupan, Kompas Rabu 31 Desember 2008). Hipotesa ini diperkuat dengan prinsip-prinsip keteraturan yang terjaga dan seolah masing-masing elemen sudah tahu harus berperan dan mengorganisasi diri menjadi apa. Dalam pendekatan antropik kuat ( alam semesta diciptakan untuk menunjang kehidupan), Freeman Dyson fisikawan di Institute for Advanced Study Princeton menyatakan bahwa: “ alam semesta tahu bahwa manusia akan datang.� Bagaimana alam semesta bisa tahu bahwa manusia akan datang ? Dalam QS Al Anbiya 30 nyata disebutkan bahwa alam semesta berawal dari sesuatu yang padu ( singularity) dan dari air-lah diawali kehidupan. Mari kita simak bias hukum fisika pada kehidupan, jika atom yang terdiri dari proton, netron, dan elektron tidak berada dalam kondisi optimal maka atom akan lenyap ( tidak eksis). Misal proton 0,2%lebih berat dari bobot yang semestinya, maka ia akan tidak stabil dan meluruh menjadi partikel yang lebih simpel, gagallah pembentukan atom, dan tentu kita juga tidak maujud dalam bentuk manusia ( Ninok Leksono, 2008). Contoh nyata di alam semesta adalah bintang-bintang yang massanya bertambah sangat berat akan meluruh/ runtuh dan menjadi supernova. Supernova yang terkategori sebagai pulsar akan


memancarkan gelombang radio yang dapat diterima di muka bumi. Jika tingkat gravitasi bintang-bintang bergeser dan bertambah sedikit saja, maka mereka akan mengerut lebih kuat dan cepat. Mereka akan menjadi lebih kecil, padat, dan panas, serta umurnya tidak panjang, matahari yang juga bintang akan padam lebih cepat dan kehidupan di muka bumi tidak sempat berkembang. Mari kita perhatikan dengan seksama siklus cahaya dalam proses fotosintesa yang melibatkan matahari, paket quanta foton ( cahaya), klorofil ( hijau daun), atmosfer, dan hewan serta manusia. Energi fusi hidrogen dari matahari menjadi motor penggerak utama kehidupan di muka bumi. Terpikirkah oleh kita bagaimana berkas elektron mengorganisir dirinya ke dalam kesatuan-kesatuan paket foton ? Terbayangkankah oleh kita bagaimana sekumpulan atom mengorganisasikan bagaimanakah

dirinya

mekanisme

ke

dalam

awal

molekul-molekul

klorofil

mampu

klorofil

mengenali

?

Dan

air

dan

karbondioksida adalah bahan baku utama proses fotosintesa yang dapat menghasilkan oksigen serta glukosa ?

Energi matahari dikonversi oleh sebuah sistem yang terorganisasi sempurna dan menghasilkan siklus energi yang berkesinambungan

Bukankah ini jenis layanan Allah SWT yang paripurna ? Dimana oksigen dan glukosa adalah sumber energi utama bagi manusia. Allah SWT telah menyiapkan alam semesta yang cerdas untuk menyambut kehadiran makhluk ciptaan-Nya yang paling istimewa, manusia !


Hijau daun menyebar ke seluruh permukaan bumi dan menjadi energi dasar kehidupan, dengan teknologi fotovoltaik manusiapun mengadopsi kemampuan daun dalam mengolah energi matahari

Demikianlah perjalanan kita menelusuri jalan setapak menuju gerbang langit, Insya Allah pemahaman kita tentang Mega Sistem Allah yang sangat terencana, proporsional, dan super cerdas ini akan dapat semakin mendekatkan kita dengan-Nya. Dan Insya Allah kitapun mampu membangun konsep zikir dan tasbih kita sebagaimana seluruh makhluk di alam semesta ini dengan kaffah mengumandangkan tasbihnya dengan menerapkan konsep “self organizing system” dan “self regulating system” sebagai bagian dari kepatuhan terhadap Sunatullah.

SKYGATE 2.1

CREATIVITY 2.0

Ya Allah, karuniakanlah diriku kekuatan iman untuk menerima hal-hal yang tak mungkin aku ubah. Ya Allah karuniakanlah aku keberanian untuk mengubah halhal yang bisa dan harus kuubah. Dan Ya Allah, ya Robb karuniakanlah padaku ILMU untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya…


Berakal dan kreatif adalah fitrah manusia. Dalam konteks sunatullah, akal adalah alat pengubah, dari sesuatu hal yang semula berstatus potensi menjadi kreasi yang merupakan bagian dari solusi. Kecerdasan dalam memaknai tanda dan gejala misalnya, akan mendorong manusia untuk mampu mengembangkan inovasi yang mengeksploitasi manfaat dari berbagai ciptaan Allah yang tersebar di seluruh penjuru alam semesta. Kejelian manusia dalam mempelajari sifat dan karakteristik kimiawi material fosil menghasilkan pemanfataan fosil sebagai sumber energi. Kepekaan dan pola berpikir yang tertata serta mampu mengikuti flow atau algoritme sunatullah membuat orang mengenali sifat listrik, kemagnetan, dan spektrum elektromagnetik. Algoritma yang sama pula yang telah menghantarkan manusia mampu mengembangkan konsep budidaya agrikultural, domestikasi tumbuhan dan hewan untuk memenuhi kebutuhan protein.Memang saat ini kitapun menuai dampak dari proses eksploitasi yang berlebihan dan melampaui batas. Tetapi tanpa mengurangi kelemahan sistematika invensi atau penemuan yang kurang berimbang, proses berpikir yang berkesinambungan dan terus mengeksplorasi “fitrah� berbagai makhluk Allah adalah konsep zikrullah yang sebenarnya. Bertasbih, berzikir, dan mensyukuri nikmat Allah dengan terus mempelajari makhluk, fenomena, dan sistematika makhluk Allah, termasuk mengoptimasi potensi dan kompetensinya untuk bertransformasi menjadi sebentuk manfaat adalah ibadah. Ibadah untuk membantu setiap makhluk Allah untuk menyempurnakan tasbihnya. Betapa bebatuan gunung yang semula diam dalam dingin akan menjadi jauh lebih berbahagia ketika ia menjadi bagian dari sebuah rumah yang mampu menghadirkan kehangatan bagi sebuah keluarga. Dalam diamnya di gunung adalah kebaikan yang sempurna, tetapi ketika kita bantu batu untuk memberi manfaat nyata, maka kebaikannya dan juga kita akan berlipat hingga 700 kali ( hadist qudsi).Lihatlah padi (oriza sativa) yang menjadi makanan pokok kita, semula mereka hanyalah rerumputan yang tumbuh bebas di tengah padang, lihatlah pula elektron-elektron yang kini kita kenal sebagai bagian dari arus listrik yang memiliki tegangan dan mampu menjadi catu daya bagi berbagai fasilitas penunjang kehidupan. Mari kita cermati juga bagaimana pengetahuan tentang


gelombang radio kini menghantarkan kita ke era teknologi informasi yang mampu “mengerutkan” ukuran dunia. Simak pula begitu banyak potensi plasma nutfah, zat aktif yang terkandung di tumbuhan, bakteri dan jamur yang terus ditemukan manfaatnya bagi kemaslahatan manusia. Inilah proses zikir sejati, dimana oleh pikir menghasilkan revaluasi ( penataan kembali nilai) setiap makhluk Allah, dan inilah konsep amal jariah, dimana selama kemanfaatan ilmu masih dapat dirasakan maka selama itu pula ia mendatangkan pahala. Konsep inilah yang kami kemas dalam idiom : iqro in technomotion. Baik yang merevaluasi maupun yang direvaluasi memperoleh added value, keberhasilan mengoptimalkan amanah yang melekat sebagai potensi. Bagaimana cara kita ber-ibrah pada fenomena invensi ( penemuan atau co-creation) ini ? Sebagai model ibadah baru, pengetahuan dan sistematikanya memiliki mekanisme khas yang patut kiranya kita pelajari. Dalam ijtihad Skygate 2.0, fenomena kegagalan mengoptimalkan potensi makhluk Allah karena kurangnya motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan adalah makna yang tersirat dalam ayat Allah yang mengingatkan tentang kegagalan kita mensyukuri ( mengingkari nikmat) tanda-tanda yang telah diberikan-Nya. Ada beberapa ciri dalam sistematika berpikir yang dapat kita pelajari dari para ahli ”ibadah” yang telah sukses dengan ijtihadnya. Sebagai pemanasan mari kita bertanya kepada diri kita sendiri, ”mengapa kita tidak pernah mendapatkan ”pencerahan” dan ide yang brilian ?” Sebelum dijawab, lihatlah gambar berikut, dan jawab dalam hati apa yang anda lihat.

Apa yang anda lihat ? Jika anda melihat sekelompok bentuk geometris yang menyerupai bangunan atau pepohonan, anda sama dengan kebanyakan orang, juga kami. Tetapi jika anda mampu melihat sebuah kata yang merupakan salah


satu arah mata angin, maka anda termasuk orang yang telah mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara multi perspektif. Proses belajar yang selama ini kita alami rupanya bersifat represif dan cenderung membudayakan pola pengamatan linier sesuai dengan apa yang diajarkan saja, atau apa yang dikehendaki oleh suprasistem saja. Apabila produk pendidikan semacam ini menjadi insan cerdas, maka ia akan terkategori sebagai insan cerdas yang mekanistik dan deterministik, sulit untuk berpikir out of the box. Mengapa ada kalangan yang menghendaki produk pendidikan semacam itu ? Sederhana saja, kelompok manusia cerdas semacam ini adalah alat produksi yang sangat efektif. Pandai memahami prosedur atau protokol dan memecahkan masalah yang terkait hanya dengan jenis industri yang ditekuninya. Inilah kelompok pekerja yang bersifat technology user. Apakah konsep ini salah ? Tidak ada konsep yang mutlak salah ataupun benar di muka bumi ini, karena kebenaran hakiki hanyalah milik Allah jua. Produk dengan hard skill yang bersifat vokasional amat diperlukan dalam masyarakat, seperti juga semut pekerja adalah pahlawan devisa bagi koloninya. Hanya saja proporsi dan keseimbangan fungsilah yang akan menentukan capaian akhir. Nilai ibadah kelompok ini akan didominasi oleh keistiqomahan ( konsistensi) yang memiliki bobot lebih dibanding komponen nilai lainnya. Sebaliknya pada kelompok kreatif yang menjadikan eksplorasi �tandatanda� Allah sebagai ibadah ghoirumahdoh, maka dinamisitas atau perubahanlah yang mendominasi dan menjadi semangat untuk terus mencari. Inilah ilmu dan keteladanan Nabi Allah Ibrahim AS. Mari kita lihat di sekitar kita, sudahkah anda meminum kopi dan teh anda pagi ini ? Terpikirkah oleh kita bagaimana pada hari ini teh dan kopi bisa terhidang di meja kita ? Pada awalnya, sekitar abad ke-9, seorang pemuda bernama Kaldi, penggembala domba di Ethiopia, mengalami �musibah�. Dombadombanya menjadi super lincah, energik, dan tidak bisa berhenti berlari-lari. Susah payah ia berusaha mengumpulkan domba-dombanya yang mendadak dangdut itu, ia berpikir dan terus berpikir. Lalu ia mengamati dan mencatat dalam otaknya proses apa saja yang dialami domba-dombanya semenjak pagi.


Ternyata para domba dangduter itu memakan semacam buah yang berwarnawarni dari sebatang pohon setinggi kurang lebih 2 meteran ( antara 180 sampai dengan 300 cm), berbunga putih kecil seperti melati. Tidak mau kalah dengan dombany, Kaldi bergegas mencoba buah sakti itu. Ini yang dinamakan dengan prinsip eksperimental. Walhasil iapun merasa segar dan berenergi. Kasihan domba Kaldi, sekarang terkejar deh ! He3x.. Tidak berapa lama berita tentang buah berenergi itu menyebar, dan sampai ke telinga orang-orang semenanjung Arabia,

mereka kemudian mencoba dan ketagihan juga.

memperkenalkan

teknologi

pengolahan

dengan

cara

Orang Arab

menyangrai,

dan

menghaluskan biji kopi menjadi serbuk. Lalu mereka memperkenalkan pula cara mengonsumsi dan menyajikannya dalam bentuk minuman. Minuman ini disebut qahwa, obat anti tidur. Proses yang dilakukan orang Arab ini adalah value adding ! Berarti kreatif bukan hanya ”how to find something”, tapi juga ”how to utilizing or increasing stuff”. Mari kita lanjutkan dongeng kita. Kalau tadi kita berbicara soal kopi, maka kini agar tidak menimbulkan kecemburuan sesama minuman wajib dalam sarapan, kita akan bahas tentang sejarah penemuan teh. Kalau kopi ditemukan di benua Afrika, maka teh pertama kali dikenal di benua Asia, tepatnya di negeri Cina. Pada tahun 2737 sebelum masehi berkuasalah seorang kaisar Cina yang cerdas dan bijaksana, Shen Nung namanya. Kecerdasan raja ini terlihat dari cara berpikirnya yang jauh melampaui zamannya. Shen Nung telah berhipotesa bahwa air

yang tidak

dimasak

adalah penyebab sakit, untuk itu ia

memerintahkan rakyatnya agar merebus terlebih dahulu air yang akan dikonsumsi.Bayangkan di masa itu mikroskop tentu belum dikenal, apalagi konsep mikroba patogen. Ini juga salah satu ”clue” dalam mereka-ulang anatomi kreatifitas,

”beranilah

berhipotesa”,

tentu

dengan

disertai

kemampuan

pengamatan dan bekal ilmu yang memadai. Kelak konsep dan cara berpikir Shen Nung ini disebut ”rational thinking”. Alkisah suatu hari Baginda Kaisar Shen Nung tengah melakukan sebuah perjalanan keliling negeri yang melelahkan. Di tengah perjalanan ia mengaso di


bawah sebatang pohon dan mulai merebus air untuk minum. Pada saat itu angin agak kencang berhembus dan menerbangkan beberapa helai dedaunan. Beberapa daun itu masuk ke panci perebusan air milik kaisar. Tak lama kemudian air berubah warna menjadi merah kecoklatan.Kaisar Shen Nung penasaran dan memutuskan untuk mencobanya. Ternyata rasanya enak dan setelah meminum air seduhan daun itu, kaisar merasa segar. Sejak saat itulah Shen Nung giat memopulerkan seduhan daun itu sebagai minuman yang menyehatkan dan menyegarkan. Daun itu adalah daun teh dari pohon yang bernama latin Camellia Sinensis. Daunnya mengandung katekin, kafein, tanin, vitamin C, riboflavin, niasin, asam folat, asam pantotenat, magnesium,kalium, mangan, dan juga fluor. Sampai hari ini teh terus menjadi minuman paling favorit di seluruh penjuru dunia. Hikmah dari kisah ini ada beberapa, yang pertama jangan takut untuk mencoba, yang kedua inovasi akan melahirkan lagi inovasi berikutnya. Shen Nung menemukan metoda sederhana merebus air, dan karena proses merebus air itulah ia berkenalan dengan daun teh, demikian selanjutnya. Demikian pula pada saat orang menemukan fungsi komputasi beserta prosesornya maka kelahiran teknologi ikutannya tak dapat lagi terbendung. Inilah prinsip dasar hukum Moore yang memprediksikan perkembangan teknologi dalam laju yang sulit untuk dipahami oleh akal sehat (lihat gambar).


Seorang penemu yang hasil inovasinya kemudian menginspirasi atau mengilhami proses penemuan selanjutnya, bahkan “meledakkan� inovasi secara eksponensial, dalam konteks ruhiyah tentulah akan mendapatkan amal jariah selama produk atau sistem derivatif dari inovasinya masih terus berkembang dan dimanfaatkan orang. Wow ! Sebuah amal ibadah yang menggiurkan ! Kita akan menjadi up-line yang terus menerus menerima bonus ! Sekarang mari kita pelajari proses penemuan makanan yang dikonsumsi sebanyak 65,2 milyar paket pertahunnya oleh orang sedunia. Makanan apakah gerangan itu ? Mie instan ! Ya, mie instan. Makanan murah, mudah, dan tersedia nyaris dalam keadaan siap saji. Siapa penemunya ? Momofuku Ando.Apakah ia seorang juru masak terkenal ? Bukan. Apakah ia seorang peneliti gizi atau ahli kuliner ( gastrognomi) ? Bukan. Apakah ia seorang pengusaha sukses dengan segudang gagasan kewirausahaan ? Bukan juga. Ia hanyalah seorang pengusaha

biasa-biasa

saja,

yang

bahkan

pernah

dipenjara

karena

menggelapkan pajak. Hanya saja ia peka terhadap kebutuhan orang banyak dan pengamat yang cerdas. Ketika orang Jepang tergila-gila dengan mie ramen karena rasanya cocok, sumber karbohidrat, dan murah, maka demand meningkat. Proses pengolahan lama, antrian panjang dan mengular, masyarakat resah. Ando tersentuh mata bathinnya. Ia ingin agar orang-orang mendapatkan kebutuhannya

dengan

mudah,

murah,

dan

akhirnya

bahagia

!

Maka

bereksperimenlah ia untuk mengolah mie. Serangkaian percobaan ia lakukan, dan akhirnya setelah berkali-kali gagal ia menemukan formula yang dianggapnya paling ideal: mie direbus agar menyerap bumbu lalu digoreng, dan akhirnya dikeringkan. Jadilah mie instan ramen pertama. Setelah memasuki skala industri proses pembuatan berkembang dan mulai memanfaatkan teknologi lain seperti penguapan, pemotongan, pengeringan dengan spray dryer, pendinginan, dan pengemasan. Kemasan yang semula mangkok plastik kemudian berkembang dengan memanfaatkan kertas alumunium, dan akhirnya kini kita mengenal mie dalam kemasan kantung plastik.


Demikianlah Momofuku Ando, seorang yang sebenarnya “biasa-biasa” saja tetapi karena memiliki “kepedulian terhadap sesama”, ingin berpartisipasi membantu dan mengurangi kesulitan saudaranya, serta ikhlas melakukan proses yang melelahkan dengan segudang resiko kegagalan, maka berhasillah ia mengubah dunia. Kini mie instan menjadi komoditas dengan frekuensi dan kuantitas penjualan tertinggi di dunia. Jadi jika kita merasa “biasa-biasa” saja, atau bahkan minder karena pernah berbuat kesalahan di masa lalu, tirulah Ando. Ia bangkit dan mengembangkan dirinya menjadi pribadi yang menakjubkan: prestatif, solutif, inovatif, dan kontributif. Inilah ciri orang kreatif ! Sekarang mari kita berjalan-jalan ke Inggris, tepatnya ke Berkeley di tahun 1749. Pada tahun itu lahirlah Edward Jenner, anak seorang pendeta lokal. Perjalanan hidupnya juga tidak mulus, ia ditinggal mati oleh Bapaknya dan dibesarkan oleh kakaknya. Tetapi dengan kerja keras dan keprihatinan yang konstruktif, Jenner berhasil menjadi seorang dokter. Kemudian ia bekerja di sebuah peternakan sapi. Ketekunan dan kecintaannya terhadap ilmu menjadikan Jenner seorang observer yang handal. Secara garis waktu ( timeline) ia mengamati para pekerja peternakan yang terpapar cacar sapi, dan ia menemukan fakta bahwa para pekerja itu lebih tahan ( imun) terhadap penyakit cacar manusia. Langkah berikutnya sungguh gila ! Ia mengambil cairan dari bercak cacar sapi pada seorang pekerja peternakan bernama Sarah Nelmes dan menyuntikkannya pada seorang anak berusia 8 tahun bernama James Phips. Kontan James jatuh sakit, cacar sapi. 6 minggu kemudian Jenner menyuntikkan kuman cacar manusia ( variola) ke tubuh James, ajaib James tetap sehat ! Sejak saat itu metoda penyuntikan bibit penyakit untuk merangsang kekebalan disebut vaksinasi. Berasal dari kata vaccinia atau “cacar sapi”. Metoda Edward Jenner segera saja mendunia, bahkan presiden USA ketiga, Thomas Jefferson, memvaksin dirinya dan seluruh anggota keluarganya. Jenner saves life ! Nilai yang bisa dipetik dari kisah Jenner adalah: kegilaan ! Jenner berani mempertaruhkan segala-galanya, termasuk kredibilitas, karier, dan nyawanya

sendiri

untuk

mencoba

sesuatu

yang

diyakininya.

Tetapi


sesungguhnya apabila kita cermati, Jenner tidak segila itu. Ia telah melakukan pengamatan mendalam yang berkesinambungan. Bangsa Cina, Turki, dan Yunani selama berabad-abad telah melakukan hal serupa, menularkan penyakit untuk mencegah penyakit. Hanya saja terobosan besar yang dilakukan Edward Jenner adalah ia melakukan “pembuktian ilmiah�, yang kini dikenal sebagai uji klinik.Rupanya sekedar menjadi kreatif tidaklah cukup: Buktikan ! Resikonya : orang kreatif sulit untuk diterima zamannya. Edward Jenner tidak pernah bisa menjadi anggota IDI ( ikatan dokter inggris), karena dianggap menyimpang, nyleneh, dan aneh. Tapi ingat, sejarah membuktikan bahwa Windows, Google, My Space, dan Facebook juga dikembangkan oleh orang-orang aneh ! Dan seperti juga vaksin, operating system komputer, search engine, dan jejaring sosialpun telah mengubah wajah dunia ! Kini karena sudah terlanjur ada di Inggris,marilah kita tengok sepintas John Logie Baird dan Richard Trevitic. John adalah penemu televisi yang berangkat dari inspirasi tiga serangkai Alexander Graham Bell, Thomas Alfa Edison, dan Marconi. Sementara Richard si penemu kereta api terinspirasi oleh penemuan mesin uap oleh James Watt. Kedua orang Inggris ini meski perjalanan hidupnya penuh dengan kerja keras dan kegagalan yang datang silih berganti tidak pernah memutuskan untuk berhenti mewujudkan mimpi. Penemuan mereka menjadi teknologi yang membangun peradaban dunia. Bersama Wright bersaudara ( penemu pesawat terbang), Bob Taylor ahli psikoakustik sekaligus Direktur Program Riset Komputer di Defense’s Advanced Research Project Agency (DARPA) dan Larry Robert pionir jaringan komputer di Laboratorium Lincoln Massachusetts Institute of Technology (MIT) serta Sir Tim Berners-Lee di CERN (pengembang world wide web/WWW, jejaring internet), Martin Cooper dan Amos E Joel Jr (pengembang komunikasi seluler, mobile communication), dan rombongan Alexander Flemming- Howard Walter FloreyErnst Boris Chain (penemu antibiotika), serta Rosalind Franklin- Watson& CrickSanger (penemu DNA dan dasar bioteknologi) mereka berkontribusi membentuk


peradaban manusia seperti yang kita kenal saat ini. Jika kita kembali kepada konsep amal jariah di atas, maka mereka adalah calon-calon penerima bonus terbesar dari sistem MLP ( multi level Pahala). Di balik ciri dinamisitas yang menyertai seseorang yang kreatif, ternyata harus dimiliki pula sifat-sifat istiqomah ( konsisten) dan rasa cinta kepada sesama. Karena rasa cinta kepada sesamalah yang akan menjadi enabler terkuat dalam sebuah proses inovasi. Love is a fruit in season at all times and within reach of every hand ( Mother Theresa). Lalu hendak kemana kita sekarang ? Hanya berkontribusi untuk Mama karena berhasil menjadi penemu kelas kamar tidur ? Penemuan kita akan berkisar pada menemukan kaus kaki, baju seragam bekas kemarin, ataupun uang logam 500an yang disangka digondol tuyul ! Jangan salah loh, penemuan semacam itu juga berguna, setidaknya mengurangi beban Mama dan anggota keluarga lainnya yang biasanya jadi repot karena kita suruh membantu. Untuk meningkatkan derajat amal dan pada akhirnya kualitas keimanan, tampaknya sudah saatnyalah kita menjadi “penemu” yang sesungguhnya. Perlu dipikirkan masak-masak, tanpa semangat penemu ini di dalam jiwa kita, bagaimana kita akan “menemukan” Allah SWT ? Mari bersama kita perbaiki sistem pendidikan diri. Dari yang semula berupa upaya mencekoki dan mendikte otak dengan fakta yang dianggap ”benar” atau ”diharuskan” benar, menjadi sebuah upaya mengembangkan kemampuan otak untuk melihat ”kebenaran” yang sesungguhnya. The truth is not out there, the truth is inside ! Jika kita hanya mau menerima kebenaran yang diyakini dan dibudidayakan, maka angin hanyalah udara sejuk yang berhembus dan menyegarkan, air hanyalah sekumpulan molekul penawar kehausan dan dapat menenggelamkan, serta api hanyalah zat yang diperlukan untuk menggoreng tempe dan membakar sate ! Bagaimana mungkin kita dapat terbang mengendarai angin, memanen listrik dari air, dan bertandang ke bulan


dengan dorongan api ? Simak hasil scan dari untaian kalimat berikut, hitunglah ada berapa huruf “F” di sana:

Jika anda menjawab kurang dari 6 maka anda adalah orang-orang yang teraniaya, terzhalimi, dan terepresi oleh sebuah sistem pendidikan yang mendikte otak anda bahwa “sesuatu” yang berada di “depan”lah yang dianggap baik. Padahal setiap sisi fakta menyimpan kebenarannya masing-masing ! Be creative, be faithfully, and be the best for the rest of your life : Insana fi ahsani taqwim !

SKYGATE 2.2 Iqro in Technomotion

HIPOKAMPUS, TELAGA KAUTSAR DI OTAK KITA


Dari Anas bin Malik ra, ia berkta: Pada suatu hari dihadapan kami ( ia maksudkan Nabi Muhammad SAW) ketika beliau tidur sejenak kemudian beliau mengangkat kepala seraya tersenyum, lalu kami berkata kepada beliau : "Apakah yang menjadikan engkau tertawa wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Tadi telah turun kepadaku sebuah surat yaitu: "Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka shalatlah karena Tuhanmu dan sembelihlah binatang kurban. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah orang-orang yang terputus". Kemudian beliau bersabda : "Tahukah kamu apakah Kautsar ( nikmat yang banyak) itu?". Kami menjawab: "Allah dan Rasulnya lebih mengetahui". Beliau bersabda: "Kautsar adalah sungai dan telaga Tuhanku di surga. Tempatnya lebih banyak daripada jumlah bintang. Telaga itu didatangi ummatku, lalu di antara mereka ada yang ditarik, maka aku berkata: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya dia adalah ummatku". Dia berfirman: "Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang terjadi sesudahmu". ( Hadist ditakhrij oleh An Nasa'i)

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rsulullah SAW besabda : Allah Ta'ala berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengungatnya dalam diriKu. Jika ia ingat padaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan kaki maka Aku datang keapdanya dengan berlari-lari kecil". ( Hadist ditakhrij oleh Bukhari)

Dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi saw bersabda dalam apa yang diriwayatkan dari Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar : "Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan". Kemudian Beliau menjelaskan hal itu : "Barang siapa yang bermaksud kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya sebagai kebaikan yang sempurna untuknya. Jika ia bermaksud baik lalu mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus lipat sampai banyak. Barang siapa yang bermaksud buruk namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisi-Nya suatu kebaikan yang sempurna. Jika ia bermaksud buruk lalu mengamalkannya maka Allah mencatatnya sebagai satu keburukan". (Hadist ditakhrij oleh Bukhari).


Hipokampus adalah daerah penting yang mengatur pembentukan emosi, proses belajar, dan pembentukan memori. Hipokampus adalah sumber kebahagiaan, kegembiraan, dan semangat hidup.

Tahukah anda bahwa tepat di tengah-tengah kepala kita terdapat sebuah kompleks yang memproduksi kebahagiaan, kegembiraan, kesedihan, harapan, ketakutan, kecemasan, dan juga kasih sayang, cinta, kekecewaan, serta kebencian. Kompleks itu disebut sistem limbik, sebuah sistem otak yang mengintegrasikan kepekaan rasa, pengolahan memori, pengendalian emosi, dan meregulasi pola-pola belajar seorang manusia. Berbekal sistem inilah kita mampu menyimpan berjuta kenangan indah dan kelak akan selalu mengacunya untuk mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT, dengan sistem ini pulalah kita belajar

hal-hal

yang

meyedihkan,

mengecewakan,

kesengsaraan sehingga kemudian kita dapat

dan

menimbulkan

mengembangkan mekanisme

untuk menghindarinya dan dengan cerdas mengubah potensi kesulitan menjadi peluang kebaikan. Singkat kata sistem limbik inilah yang memberi nafas, warna, dan suasana hidup kita. Bila sistem limbik disetting untuk menangkap gelombang-gelombang kepedihan, maka hari-hari kita senantiasa akan diisi oleh bergemuruhnya gelombang-gelombang kepedihan yang datang bergulunggulung dan tidak lagi menyisakan ruang bagi arus kebahagiaan. Demikianlah Allah telah menyempurnakan penciptaan manusia, lengkap-terpadu-proporsional dan berfungsi dalam sebuah orkestrasi yang sempurna. Kebahagiaan menjadi produk yang pasti didapatkan apabila manusia pandai mengelola potensi dirinya, ikhlas dalam berkarya, sabar dan tawakal dalam menerima hasilnya, serta yang terpenting mampu bersyukur di setiap peristiwa. Kondisi ini akan menjauhkan


kita dari penyakit-penyakit hati seperti munculnya sifat iri, dengki, dan hassad yang menguras begitu banyak energi. Bagaimana sistem limbik bekerja ? Pada prinsipnya dalam mengelola kehidupan sistem limbik haruslah dibekali dengan ilmu yang mencukupi. Mengapa ? Karena konsep ikhlas dalam perspektif Islam adalah sesuatu yang dibangun dengan dasar Ilmu dan Yakin. Bahkan dalam QS Al Mujaadilah ayat 11 Allah SWT berfirman :

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan

kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.�

Dapat

ditafsirkan melalui ayat ini bahwa sesungguhnya orang-orang yang berilmu ( Ulul Albab atau orang yang berhasil menyinergikan potensi pikiran dan hati). Sementara konsep ilmu dan yakin

antara lain terdefinisikan dalam QS

Muhammad ayat 19 dan Al Ahqaaf ayat 13-14 dimana pencapaian ilmu yang hakiki adalah menyadari sepenuhnya tidak ada ilah selain Allah dan teguh ( konsisten/istiqomah) dalam mempertahankan dan mengonsolidasikan nilai berTuhan hanya kepada Allah. Dengan kata lain optimasi kinerja sistem limbik dapat tercapai melalui pendekatan 3K, yaitu : Kompetensi; fitrah manusia yang diciptakan sempurna dan dikembangkan untuk mencapai strata quwwah jasadiyah, quwwah fikriyah, quwwah ruhiyah, quwwah maaliyah, dan quwwah harokiyah. Konsekuensi; Ash Shidqu, siap menerima segala ketentuan Allah, dan benar-benar konsisten untuk mengamalkannya.

Hai orang-orang yang

beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. QS Al Baqarah ayat 208. Dimana godaan setan berupa produk-produk mental sebagai konsekuensi akal akan dibisikkan langsung ke area-area pengambilan keputusan di kulit otak. Konsekuensi menjadi makhluk yang disempurnakan kecerdasannya adalah terbukanya kemungkinan untuk mengambil keputusan sendiri yang mengacu kepada kemampuan sistem pengendalian potensi diri,


termasuk hawa nafsu. Ciri dan indikasi performansi dari orang-orang beriman yang terkategori sukses dalam mengelola potensi nafsu/ motivasi/sistem defensi dasar kehidupan, akal, dan interaksi sosial akan maujud dalam baku mutu sebagai berikut : focus, leadership, involvement of people ( ummat), system approach to life management, continual improvement, factual approach to decision making, mutually beneficial relationship with other.

Dalam bahasa

ruhiyah ciri-ciri tersebut mengkristal dalam sifat-sifat berakidah kuat ( tauhid) yang termanifestasi dalam konsep visi tunggal kehidupan, menjadi khalifah, berinteraksi secara sosial untuk bersama menghadirkan kondisi rahmatan lil alamin, sistematis dan berpegang teguh kepada syariah sebagai aturan main yang diyakini akan membawa kebaikan bersama ( rule of the game), senantiasa memperbaiki

diri

dan terbuka terhadap

kritik

yang membangun serta

menerapkan konsep lifelong education, senantiasa mengedepankan rasionalitas dan responsif terhadap fakta dan fenomena yang dihadapi serta secara kreatif menghasilkan keputusan mental yang bersifat solutif berdasarkan panduan akal dan kecerdasan terintegrasi. Kesemua ciri itu kemudian seolah diapprove, dilegitimasi, dan disahkan secara kolektif apabila aktivitas kita ternyata mampu menghasilkan manfaat maksimal bagi sesama ( khoirun nas anfauhum lin nas). Dan pendekatan yang terakhir serta terpenting dalam proses optimasi kinerja sistem limbik adalah konsistensi atau keistiqomahan yang berperan ganda, sebagai potensi sekaligus ujian. Kemampuan dan kesabaran dalam memepertahankan keistiqomahan dan keikhlasan akan melahirkan cinta. Apabila cinta telah menjadi bagian dari sistematika pengambilan keputusan, maka kinerja otak senantiasa akan diwarnai dengan tingginya tingkat kepedulian dan kemauan untuk saling berbagi, dimana kebahagiaan akan semakin berarti bila dapat dirasakan oleh orang-orang dan setiap makhluk Allah yang dekat di hati. Di sinilah peran sentral sistem limbik. 3 komponen utama sistem limbik myang terlibat adalah talamus, hipokampus, dan amigdala. Talamus adalah organ penerima, penyesuai, dan pemancar sinyal dari dan ke sistem pengambilan keputusan di kulit otak. Sedangkan hipokampus adalah pusat belajar, penyimpanan memori positif ( kebahagiaan, kegembiraan, dan


keindahan), serta pusat manajemen data yang merupakan bagian integratif dari sistem prosesing limbik. Dan amigdala adalah organ sentral yang menerima, mengolah,

dan

ketidaksesuaian

mengirimkan harapan

kembali

dan

sekumpulan

mengemasnya

data

dalam

negatif

paket

berupa

kesedihan,

kekecewaan, serta kecemasan. Tetapi amigdala juga berperan sebagai faktor penyeimbang dengan bertindak selaku pemicu aktivitas rekreasional manusia yang maujud dalam produk mental berupa selera ( makanan, fashion, gaya hidup) dan dorongan seksual. Maka apabila seseorang gagal mengelola tekanan, implikasi yang dapat teramati adalah kecenderungannya untuk secara ekstrem memenuhi kebutuhan nafsiahnya ( makanan, fashion, gaya hidup, dan perilaku seksual yang tidak terpuji).

Kehidupan yang jauh dari rasa syukur nikmat, serta upaya-upaya konstruktif nan sistematis yang kita kerjakan untuk mengingkari nikmat Allah yang nyata-nyata melekat pada diri kita, adalah sebuah mekanisme destruksi yang teramat dahsyat dan mendorong munculnya necrotic value creation, sebuah industri nilai pembusukan arti. Kita secara sadar dan aktif menjadi bagian dari kelompok prosumer yang menempatkan kekecewaan, kesedihan, dan kemarahan sebagai bahan baku produksi yang dirakit dengan prinsip cocreation. Bersama-sama kita membangun industri yang memanufaktur produkproduk yang dijiwai semangat mengompensasi dan mensubstitusi kecemasan serta kemarahan. Produk-produk yang bergenre pemuasan nafsu duniawi yang diasumsikan

dapat

menawarkan

rasa

sakit

akibat

adanya

virus


ketidakbahagiaan, kekosongan, kesepian, kesendirian, dan kekecewaan kronis. Ciri dari produk-produk genre ini adalah memiliki product life cycle ( PLC) yang singkat ( trend, mode, fashion), cakupan utilitas sempit, dan kontra produktif ( contoh produk jejaring sosial, game online, dan fasilitas maya lainnya yang melahirkan generasi Dumbest). Karena PLCnya pendek maka semangat kapitalisme produk menjadi sangat tinggi dan profit taking menjadi aksi utamanya. Tanpa disadari kondisi ini membentuk masyarakat yang bersifat cost leadership, dimana segala sesuatu akan diukur berdasar harga, effort ( best effort), dan hasil optimal yang harus segera dirasakan. Pola-pola ini akan melahirkan sirkuit neuronal yang rentan terhadap munculnya kecemasan. Terjadi disosiasi kronis antara konsep belajar yang bertujuan menumbuhkan empati, kepedulian, communitization, saling mendukung dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan

bersama,

penciptaan

lingkungan

yang

kondusif-adil-dan

transparan, dengan dorongan yang kuat untuk memenuhi kebutuhan defensif yang berada di layer primitif. Disosiasi ini akan mendorong munculnya fenomena dissonance yang berujung kepada kegagalan memetakan kembali secara rasional tujuan hidup. Alih-alih mencapai maqom spiritual co-creation, kondisi yang terjadi di era conceptual age ini secara prediktif justru lebih cenderung akan mengakomodir konsep the world of anxiety. Naudzubillahi minzalik !


Peta cetusan kecemasan di otak kita, dimana stimulus berupa data ditransmisikan oleh talamus ke amigdala dalam 2 jalur. Jalur pertama disebut shortcut/ jalan pintas, dimana stimulus akan langsung dikirim dari talamus ke amigdala. Jalur kedua disebut High Road, dimana data dikirim terlebih dahulu ke kulit otak dan melalui berbagai pusat asosiasi baru kemudian paket data yang telah dimodifikasi ( diperkuat, diperlemah, diubahsuaikan) dikirim ke amigdala. Sementara hipokampus berperan sebagai unit yang mengemas data berdasar memori dan hasil proses belajar sehingga data yang dikirim ke amigdala melalui hipokampus telah diberi tag atau label sesuai dengan muatan emosi yang sesuai. Kegagalan pengendalian emosi di tingkat hipokampus akan menjadikan data yang dikirim ke amigdala terlabeli muatan emosi yang bersifat negatif. Fungsi ini juga bertindak selaku filter yang menyaring dan mampu memodifikasi data agar menjadi stimulus positif bagi amigdala dan kulit otak. Data yang telah diterima oleh amigdala antara lain akan diteruskan ke lokus seruleus, nukleus raphe, dan hipotalamus yang akan mengaktifkan produksi hormon stress ( kortisol), meningkatkan denyut jantung ( proadrenergik), mengaktifkan respon “fight or flight�, dan menghambat aktivitas saluran pencernaan.

Insya Allah dari paparan di atas mulai terlihat fungsi dari struktur beberapa komponen di dalam sistem limbik. Salah satu fungsi terpenting dari struktur hipokampus adalah mengadaptasi stimulus dan data agar sesuai dengan sistem


operasi yang mencerminkan visi dan misi hidup kita. Jika hidup kita berorientasi kepada kebahagiaan, maka hipokampus akan menjadi filter dengan layer bahagia. Mekanisme neurosains inilah yang mungkin dari perspektif psikologi dikenal sebagai “mind setting”. Hasil latihan ( riyadhoh) dan pembiasaan ( habituasi) untuk mensyukuri nikmat dengan cerdas, akan mengoptimalkan dan meningkatkan kepekaan hipokampus. Kondisi ini akan melahirkan sirkuit-sirkuit neuronal dengan pola menunjang munculnya kemampuan untuk “memancing kebahagiaan”. Sekecil dan serendah apapun intensitas nikmat yang dirasakan atau diinderai, maka hipokampus kita sigap untuk mengamplifikasinya dan meningkatkan kualitas sinyal nikmat tersebut. Kondisi ini terkait dengan pekanya reseptifitas dari sel-sel penghasil neurotransmiter ( zat kimia penghubung sel otak) yang bekerja dalam jejaring hipokampus. Secara sederhana dapat digambarkan bahwa “jalur bahagia” menjadi lebih peka dibandingkan dengan “jalur sengsara”. Dengan lebih pekanya jalur bahagia, maka akan semakin banyak pula nikmat yang dapat dirasakan. Demikian pula sebaliknya. Jika setiap data menstimulasi jalur sengsara maka mekanisme lanjutan yang akan diproses otak sudah dapat diprakirakan, yaitu : respon stress.

Jalur bahagia akan mengaktifkan optimisme, motivasi, kinerja intelijensia melalui stimulus neurotransmiter katekolamin seperti dopamin, norepinefrin, dan serotonin. Jalur sengsara akan mengaktifkan respon stress yang akan mengakibatkan tersita dan terblokirnya fungsi cerdas kulit otak dan diproduksinya hormon stress (ACTH dan kortisol) yang akan menekan dan mengganggu kinerja sistem pertahanan tubuh ( imunologi). Akibatnya pada orang-orang yang mengalami stress berkepanjangan terjadi perubahan kepribadian dan menurunnya kualitas kesehatan.


Orang-orang dengan jalur dominan amigdala ( jalur sengsara) akan menjadi pribadi yang gemar berkeluh kesah, bersifat tergesa-gesa, dan bersikap agresif. Mereka terjebak ke dalam kondisi senantiasa mengingkari nikmat Allah dan cenderung menimbulkan kerusakan di muka bumi demi memenuhi tuntutan untuk memuaskan diri sendiri. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS AlBaqarah ayat 26-27 berikut : Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu . Adapun orangorang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan : "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah , dan dengan perumpamaan itu

banyak orang yang

diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh,

dan

memutuskan

apa

yang

diperintahkan

Allah

menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi.

untuk

Mereka itulah

orang-orang yang rugi. Dengan kata lain mereka adalah orang yang mengingkari fitrah dan sunatullah yang telah ditetapkan Allah kepadanya. Akibatnya hidup menjadi tidak berbahagia, dan tingkat ketidakbahagiaan itu akan terus bertambah secara eksponensial, karena diperkuat setiap hari dengan “sugesti� keluh kesah. Kondisi otak yang tidak kondusif ini akan berakibat pada tersitanya energi kreatif oleh metoda dan sistematika berpikir yang tidak terfokus, dan dibebani kekhawatiran serta kecemasan. Beban kekhawatiran dan kecemasan ini pada gilirannya akan mendorong lebih dominannya respon defensif yang ditandai dengan agresivitas dan pendekatan kekuatan ataupun kekerasan. Kondisi pikiran dan tubuh yang lelah akibat deraan stress berkepanjangan akan menurunkan kualitas sistem pertahanan tubuh, maka penyakit infeksi dan penurunan fungsi ( degenerasi) akan meningkat insidensinya.


Sementara orang-orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah akan merasakan sensasi indah berupa hidup bebas dari beban rasa cemas, dijernihkan pikirannya, dilancarkan serta dijaga lisannya. Mereka akan menjadi pribadi berciri produktif, kontributif, empatif, serta partisipatif. Tersedianya energi kreatif yang berlimpah karena tidak ada hal yang dikhawatirkan serta dicemaskan secara berlebih dapat dimanfaatkan oleh kulit otak untuk menunjang proses pemecahan masalah secara konstruktif ( solutif), mengendalikan diri, mengembangkan kemampuan kognisi, serta berpartisipasi di masyarakat ( komunitas) secara aktif. Aktif dan pekanya hipokampus akan mendorong munculnya karakteristik gelombang otak yang didominasi oleh gelombang Alfa ( ά) dan Theta ( θ). Munculnya kedua gelombang “langit” ini akan menjadikan proses filtrasi di hipokampus semakin kuat dan selektif. Kemampuan untuk mencegah kebathilan, fahsya ( dosa komunal, melibatkan dan merugikan orang lain, bersifat keji), dan kemungkaran ( dosa personal, menzalimi diri sendiri) akan semakin efektif, maka sebuah niat buruk apabila gagal dieksekusi sebagai sebuah perbuatan akan mendatangkan kebaikan yang sempurna, sementara niat baik yang belum dilaksanakanpun mendapatkan nilai serupa. Niat buruk yang gagal dilaksanakan adalah konsekuensi filter sifat ”hanif” yang melekat di fungsi hipokampus, sementara dorongan untuk berbuat kebaikan dan kebajikan adalah fitrah yang apabila dicetuskan akan memperkuat algoritma sistem. Proses ini menyerupai


mekanisme layer pembelajaran pada sistem artificial intelligence atau neural network yang akan semakin sempurna fungsinya ( fx) jika semakin kerap dilatih. Fenomena serupa juga dapat diamati pada aktivitas pencarian makanan oleh koloni semut. Dimana jika seekor semut pencari berhasil menemukan sumber makanan ia akan memperkuat penanda jejaknya ( dengan bantuan zat kimia feromon) ketika ia kembali ke sarang utama. Tujuannya jelas, agar koloninya dapat menelusuri kembali jalur yang telah dirintisnya. Pada konteks aktivasi jalur bahagia di hipokampus, setiap niat baik rupanya menjadi ”feromon penguat jejak” yang akan membantu menstimulasi aktivitas hipokampus selanjutnya. Demikian pula keberhasilan melakukan proses ”switching” alias mengalihkan niat buruk menjadi niat baik, atau setidaknya menggagalkan eksekusinya, dapat dianalogikan dengan terciptanya resultante energi vektorial ketika sebuah energi kinetik dengan arah tertentu dibelokkan dan bergabung dengan energi sejenis yang semula memiliki koordinat tujuan berbeda. Energi perubahan ini akan menjadi suplemen yang memperkuat aktivitas hipokampus dan menjadi layer pembelajaran bagi ”firewall” otak dalam menghambat intrusi bisikan-bisikan setan. Hasil yang dapat diraih dalam on going process yang berkesinambungan ini adalah ketenangan dan kedalaman proses berpikir spiritual. Ketenangan dan kedalaman proses berpikir spiritual yang ditandai dengan terdeteksinya gelombang otak di tingkat alfa dan theta seolah bukti nyata dari firman Allah di QS Ibrahim ayat 7 berikut : memaklumkan;

"Sesungguhnya jika kamu

Dan , tatkala Tuhanmu

bersyukur,

pasti

Kami

akan

menambah kepadamu, dan jika kamu mengingkari , maka sesungguhnya azabKu sangat pedih".


Rasa syukur memang terbukti akan berbuah kenikmatan yang berlimpah; mulai dari nikmat psikologis ( bebas stress), nikmat cerdas, nikmat sosial, sampai dengan nikmat sehat. Dan sebaliknya jika keluh kesah, cemas, kecewa, dan penyesalan yang kita installkan ke dalam pikiran, maka azab yang pedih jualah yang akan kita petik sebagai buahnya. Selamat datang di jalur hipokampus, bengawan kebahagiaan dimana semua rasa syukur bermuara, dan riak cinta berkumpul menjadi telaga !

SKYGATE 2.3 WARFARE 2.0

In the name of God, the Most Compassionate, the Most Loving. Praise be to God, the Lord of the Universe. The Most Compassionate, the Most Loving. Lord of the End of the Days.


Spektrum dan dimensi pertempuran yang kini tengah kita hadapi sesungguhnya bukanlah pertempuran fisik yang melibatkan strategi dan kekuatan militer konvensional. Kekuatan sebuah bangsa ( nation strength) kini diukur dan diuji dari indeks kualitas pembangunan manusianya ( Human Development Index) dan berbagai skala lain yang terkait dengan status kesehatan perekonomian makro, mikro, riil ( moneter, fiskal, dan sektor riil). Angka-angka statistik yang kini berhamburan di udara, menggantikan desingan peluru mitraliur, mortir, roket, dan rudal antar benua. Penetrasi teknologi dan ekspansi pasar menjadi senjata “pemusnah� massal yang jauh lebih efisien. Ketimbang menginvasi sebuah bangsa secara geografikal, akan jauh lebih menguntungkan menjajah melalui penguasaan infrastruktur dasar kehidupan dan kemanusiaan. Pergeseran mahzab ekonomi dari yang semula berbasis keunggulan komparatif ( era David Ricardo) menjadi lebih mengacu kepada keunggulan kompetitif ( era Paul Krugman), menjadikan “penguasaan jalur rempah dan minyak bumi�, sebagai bagian dari masa lalu. Lihat saja negara kita, dengan potensi sumber daya alam berlimpah, termasuk minyak bumi, untuk mendapatkan bahan bakar minyak siap


pakai ( premium, solar, dan gas alam cair/LPG) kita masih bergantung kepada negara yang menguasai teknologi. Minyak mentah Indonesia dikirim ke luar negeri untuk diolah ( misal refinering) dengan bantuan teknologi dan dijual kembali ke tanah air dengan harga internasional ( MOPS). Negara pemilik teknologilah yang mendapatkan keuntungan lebih besar dibandingkan dengan negara pemilik sumber daya. Maka semenjak Hertz dan Maxwell memetakan gelombang radio, Sir Charles Wheatstone dan William Cooke mengembangkan sistem telegraf elektromagnetik, Guglielmo Marconi mengembangkan sistem transmisi radio, Alexander Graham Bell mengembangkan telepon, Dr.Martin Cooper dan Hedy Lamarr mengembangkan telepon seluler dengan proses switching dan decoding sinyal, John Vincent Atanassof menemukan komputer elektronis, Ray Tomlinson mengembangkan piranti surat elektronik ( e-mail),dan akhirnya Sir Tim Berners Lee dari CERN melahirkan World Wide Web, wajah peradaban cepat dan pasti berubah. Revolusi ICT adalah lompatan quantum kedua setelah era kertas dan buku serta revolusi industri dengan konsep konversi energinya. Jika T’sai Lun dan Guttenberg mengubah peradaban dengan kertas dan percetakan yang menjadi medium tranfer ilmu, maka kini semua fungsi yang tidak terbayangkan di era mesin cetak dapat menjadi kenyataan. Maka kini konsep perang dan menguasai lahan yang membutuhkan banyak biaya, tenaga, dan konflik yang berkelanjutan digantikan oleh penguasaan pasar, pengondisian komunitas di sebuah negara dengan teori operan, menjadikan kunatitas besar penduduk sebagai captive market, dan pada akhirnya mendapatkan akses terhadap sumber daya, bahan baku, proses industrialisasi yang murah, lengkap dengan pasarnya. Jika tujuan imperialisme adalah memperoleh keuntungan ( profit) sebesar-besarnya, mengapa hal itu harus

dilakukan

dengan

kolonialisme

klasik

?

Tidak

perlu,

dengan

mengedepankan konsep liberalisasi, kekuatan komunikasi publik, kampanye gaya hidup dan produk yang terstruktur serta sistematis, dan menginfiltrasikan konsep-konsep serta paham-paham keekonomian yang menguntungkan pihak bersumberdaya teknologi, maka akan tercapai equilibrium baru, dimana


imperialisme bertransformasi dan menemukan kembali kejayaannya. Konsep industrialisasi dan komoditisasi semua aspek kehidupan bergerak dinamis seiring dengan penetrasi konsep nilai tukar ( uang kartal dan giral). Konsep dasar ini kemudian diinjeksikan dan diinstall sebagai platform dasar atau operating system utama dari semua sistem kehidupan. Maka tak heran apabila kini kita melihat penerapan azas demokrasi di sektor politikpun hanyalah bagian dari sebuah mesin kapitalisasi. Demokrasi menjadi elemen legal yang melindungi kepentingan semu kelompok mayoritas. Pikiran manusia yang terkapitalisasi secara sederhana akan emmbuat shortcut ( jalan pintas) untuk memenangkan pihak yang memiliki akses terhadap modal. Secara kasar fenomena ini terlihat dari praktek money politic, dan secara halus terlihat dari janji-janji kesejahteraan ( welfare) yang indikatornya semata hanyalah angka ( GDP, GNP, pendapatan perkapita, laju inflasi, upah minimal regional, dan angka pemenuhan kebutuhan pokok lokal). Setiap perusahaan negara yang semestinya menjadi pengelola asset berupa sumber daya, terperangkap dalam konsep korporasi multinasional yang standar bakunya berorientasi pada profit dan bukan a comprehensive benefit. Keberhasilan BUMN menjalankan amanah UUD 1945 pasal 33 hanya dinyatakan dalam angka ROI, ROA, dan EBITDA (earning before tax and depreciation assets). Rudal “Stress� Antar Benua Canggihnya

proses

industrialisasi

yang

didukung

oleh

teknologi

dan

pengembangan sistem yang terstruktur ( perbankan, penyediaan bahan baku, pemanfaatan energi, dan mekanisme transaksi serta distribusi) mendorong terciptanya diferensiasi industri dan derivasi potensi. Masing-masing elemen mengacu kepada konsep self organizing competency akan mengoptimalkan fungsi personal dan kelompoknya sebagai bagian dari self fulfilling prophecy. Semua harus ambil bagian ! Semua terkapitalisasi ! Manufaktur tumbuh disertai eksploitasi bahan alam seperti mineral logam, menghasilkan industri retail baru di daerah tambang. Mendorong terjadinya pembukaan lahan untuk menunjang pemenuhan kebutuhan pokok ( logistik), muncul pula industri jasa seperti jasa hospitality ( hotel, losmen, restoran, warung tegal). Semua berkembang menjadi


jejaring uang. Uang mengalir ke sana kemari, bagi yang beruntung dan berhasil meraup laba, maka bank dan instrumen investasi menjadi pilihan. Uang diternakkan, dipupuk, dan dicekokkan pada “sapi perah” ( industri kecil, rumah tangga, dan bahkan sekolah) agar kelak dapat menghasilkan “susu” yang “menyehatkan”. Sistem pembiayaan dan permodalan dikembangkan dan menjadi konsekuensi logis dari pusaran arus utama sungai finansial. Bursa saham diperkenalkan, komoditas dapat diperjualbelikan sebelum diproduksi, reksadana atau jual beli mata uang menjadi sarana mencari keuntungan. Prinsip dasar kehidupan yang semula best effort berubah drastis, tujuan hidup kini menjadi simple, sangat sederhana, memiliki banyak uang tanpa kerja ! Itu saja ! Untuk apa ? Untuk membeli lagi produk-produk yang sudah dikemas dalam paket-paket kebutuhan pokok ( primer), sekunder, tertier, sampai dengan quartener ( life style). Maka banyak orang menggantungkan harapan dan mempertuhan fund manager yang dipercaya dapat memperkaya mereka. Kekuatan elementer kapitalisasi kemudian berinovasi untuk menghadirkan pukulan gelombang kedua, liberalisasi. Keterbukaan personal akan berimplikasi pada keterbukaan pasar. Tidak ada satupun regim politik di muka bumi ini yang mampu menolak perdagangan bebas. Mengapa ? Karena simbiosis telah dimanipulasi menjadi “ketergantungan” (dependensi). Dalam analogi dan metafora apalah bedanya negara “kere” seperti Sudan dan Somalia dengan pecandu narkoba yang “sakaw”? Gelombang ketiga adalah kecanduan kronik eksaserbasi akut ( berlangsung dalam jangka waktu sangaaaaat panjang tetapi disertai “ledakan-ledakan” akut yang bernama trend) terhadap komoditas. Tuhan semakin dipersonalisasikan, semakin membumi dalam wujud kebutuhan dan pemenuhannya. Orang bisa mati bunuh diri sekedar karena alasan ekonomi, dan sebaliknya orang juga tega membunuh orangtuanya sendiri dengan alasan yang sama. Eksploitasi alam menjadi brutal dan sama sekali meninggalkan dan menanggalkan genre ibadah. Global warming hanyalah secuil konsekuensi, dan diributkan karena dampak terbesarnya adalah sistem ekonomi dan proses produksi, sama sekali bukan karena pertimbangan terhadap keberlangsungan


peradaban dan kemanusiaan. Teknologi kini menjadi senjata pamungkas yang sekali tebas menghasilkan lautan darah. Transportasi dan konversi energi fosil menghasilkan manusia mutan yang keracunan timbal karena polusi gas buang bertimah hitam itu. Menurut Royal Psychiatric Institute di London, kadar timbal di atas ambang batas WHO yang hanya menolerir 10 Ăœg/dL akan mengakibatkan merosotnya nila IQ, munculnya perilaku agresif dan sifat impulsif. Tak heran apabila kini para remaja dan juga para orangtuanya lebih senang menyelesaikan masalah dengan cara-cara kekerasan yang mencerminkan aspek buas kebinatangan. Dampak eksploitasi alam lainnya adalah terdegradasinya daya dukung yang menyebabkan prasyarat kondusifitas perkembangan fisiologis manusia terganggu. Otak tak lagi sempurna, ada bagian yang tak berkembang. Jika bagian itu terletak di daerah prefrontalis maka jadilah manusia itu seorang psikopat yang tak mengenal empati, mengalami disonansi dan disosiasi yang berujung pada tak berlakunya tata nilai dalam kehidupan. Gencarnya perang modal dan agresi profit taking membuat orang terjebak dalam genosida nilai. Tak ada lagi nilai yang lebih berarti dibandingkan dengan nilai tukar, alias uang. Banyak calon ibu stress karena masalah ekonomi, atau menjadi stress karena harus hidup bersama dengan suami yang sedang stress karena masalah ekonomi dan gagalnya ekspektasi. Hormon stresspun meninggi, kortisol namanya. Kadar kortisol yang tinggi ditengarai dapat berpengaruh pada pembentukan orientasi seksual bayi ( Jiongjiong dkk, 2006), tak heran homoseksualitas dan penyakit sosial lainnya menjadi marak). Di belahan dunia lain dan juga di negeri kita sendiri hutan digunduli ( sekitar 70 x luas lapangan sepakbola setiap harinya), lalu habitat dan ekosistem virus yang seimbang kita ganggu. Jika dulu ebola dan HIV berdiam diri dengan tenang di darah para kera ( rhesus), maka setelah hutan tiada dan kera menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan protein, maka para viruspun mulai berkelana, mengembara mengenal dunia. Mereka stress ! Mereka bak orang yang tersesat di metropolitan dan menjadi agresif sebagai respon dari ketakutan dan upaya membela diri. Terjadilah kolaborasi: orientasi seksual menyimpang, dan viruspun datang menumpang. Sindroma AIDS namanya. Penyakit sedahsyat AIDSpun pada


akhirnya hanyalah menjadi komoditas. Bagi siapa ? Banyak ! Industri farmasi dengan obat anti retroviralnya, industri alat kesehatan dengan metoda dan mesin diagnostiknya, NGO dengan program penyuluhan, edukasi, dan advokasinya, serta tentu para pemerintah negara berkembang dengan struktur APBNnya ! Demikian juga dengan flu burung dan virus H5N1nya yang beken abiiis ! Triliunan uang berputar dan digerakkannya, sungguh money generator yang baik virus yang satu ini. Bayangkan betapa banyaknya Euro dan dolar yang kini dinikmati oleh industri vaksin dan produsen oseltamivir yang diklaim sebagai satu-satunya obat yang terbukti manjur ! Memang AIDS dan flu burung jauh lebih seksi dibandingkan dengan demam berdarah dan malaria yang bersifat endemik, alias tidak bisa go global ! Semakin global semakin neror bro ! Semakin orang tercekam dan khawatir, semakin mereka mau membeli produk apa saja, yang penting bisa mengembalikan ketenangan. Resep psikologi dagang memang sederhana, untuk menderive buying decission yang perlu diperhatikan adalah karakter produk: barang dagangan ( produk) harus bisa mendatangkan kenikmatan atau mencegah hilangnya kenikmatan. Unlimited comfortability ! Enjoy ajaaaaaa.... Stress dengan pasukan kortisolnya terus menebar teror, hasil riset mutakhir menunjukkan bahwa kadar kortisol tinggi akan mendorong terjadinya penumpukan lemak di hati dan lemak di hati adalah satu dari kuartet maut ( 3 lainnya adalah hipertensi, diabetes, dan obesitas) yang merupakan penyebab utama infark miokardium ( penyakit jantung koroner) dan stroke. Ketika kadar kortisol di hati tinggi, gen HES1 menjadi terhambat, padahal protein HES1 ini adalah aktivator kelompok enzim pengolah lemak (Dr.Stephan Herzig dkk, Deutsches Krebsforschungszentrum). Wuihh sereeem ! Ah tidak juga, bagi dunia industri farmasi dan bisnis layanan kesehatan kejadian ini adalah berkah yang diharapkan.

Selain

insidensinya

tinggi,

penyakit

jantung

dan

stroke

membutuhkan pengobatan dan perawatan yang mahal. Sekali lagi stress ternyata adalah income generating yang efektif. Mau lihat lagi dampak stress yang sangat business friendly ? Karena hypercompetition sudah menjadi bagian dari common sense, dan tanpa


keunggulan dalam berkompetisi berarti miskin dan hidup sengsara, maka kini para orangtua menginginkan anaknya menjadi anak super ! Kecemasan, kekhawatiran, dan harapan massal ini diakomodir dengan baik oleh produsen susu formula dan makanan tambahan yang mengkhususkan diri di segmen bayi dan anak-anak. Maka diciptakanlah dengan bantuan teknologi pangan yang super canggih berbagai jenis susu formula yang sarat dengan ramuan ajaib ( magic potion) untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak. Ini era brainware man ! Otak adalah modal dasar, terpenting, dan harus dipersiapkan semenjak dini. Berlombalah para orangtua �membangun� otak anaknya. Apa yang terjadi ? Brain overgrowth ! Pertumbuhan otak dalam 1 tahun pertama yang terlalu berlebihan. Dr. Navarro dari Texas University merilis hasil penelitiannya, dan ternyata fenomena brain overgrowth ini dicurigai sebagai penyebab terjadinya autisme. Maklum, ketika tumbuh membesar otak tidak memberi kesempatan penginstalasian kabel-kabel syaraf didalamnya dengan benar, semua serba terburu-buru ! Tapi jangan khawatir, autismekan juga memiliki potensi bisnis ! RUDAL KEPOMPONG ANTI STRESS Belajar dan mengadaptasi kearifan grup band Sinden Toska, kehidupan adalah kepompong, mengubah yang susah menjadi indah, maka jadilah mujahid hacker dan cracker yang mendefacing dan membobol situs porno. Jadilah pembuat virus malingsi, rontox bro, aduhai, VBS, atau malware yang menginfeksi situs pembodohan dan situs persyahwatan. Ketika virus teraktivasi atau defacement terjadi maka akan keluar gambar-gambar seperti ini :


Dengan ilmu kepompong juga kita berantas kemiskinan, kebodohan, dan korupsi. Kalau teknologi bisa menjadi alat produksi penting dalam konteks kapitalisasi, maka mengapa tidak kita ubah suai juga menjadi alat pantau kejujuran dan sumber informasi yang cepat, murah, serta terbuka bagi siapa saja. Bukankah ini sunatullah dan fitrah ilmu dari Allah ? Bebas diakses siapa saja dan kapan saja asal mau belajar dan berusaha. Maka janganlah berpangku tangan ¡ Ayo gerakkan jaringan maya sebagai alat produksi dekapitalisasi ¡ Bagibagi ilmu, bagi resep, bagi informasi, dan juga bagi-bagi aplikasi. Jika Cuiwan chui atau kolven, atau chole atau paganica alias golf bisa menjadi olahraga kelas dunia yang secara kreatif menggelitik “semangat” bermain-main, menikmati hidup, dan berkompetisi, mengapa kita tidak bisa menciptakan semangat “golf” baru di dunia maya ¿ Bukankah konsep fastabhikul khoirot (FK) juga merupakan konsep berkompetisi ¿ Hanya saja jika FK sering dikategorikan nirlaba alias tidak ada proses profit taking, maka golf berkembang menjadi bisnis milyaran dolar ( lihat PGA World Tour yang disponsori puluhan perusahaan multinasional). Asyik juga kan kalau FK jadi bisnis milyaran ¿ Lalu lihat olahraga “kecintaan” warga


dunia, sepak bola. Diawali inisiatif kreatif untuk memanfaatkan kebersamaan, pria-pria di Suju distrik linzi kota Zibo semenanjung Shandong, memanfaatkan kantung empedu babi sebagai bola sepak pertama. Lahirlah cabang olahraga yang mampu menyita isi pikiran sebagian besar penduduk dunia di manapun mereka berada. Alangkah indahnya jika program-program “amar makruf nahi mungkar” juga dipelototi oleh milyaran pasang mata dan disambungsiarkan via satelit ke seluruh dunia. Jika

gelombang

ElektroMagnetik

dan

gelombang

otak

saling

berinterferensi dan menjadi hipnotis massal, mengapa pula kita tidak ikut “menghipnotis” audiens untuk kebaikan ¿ Hasil analisa audiens dari Web based health information system menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan bagi para audiensnya. Mari berpikir dengan mainframe “syukur”, maka semua masalah justru akan terlihat sebagai potensi, dan semua ketidaknyamanan akan menjadi energi perubahan ¡ Senjata Pemusnah Massal Masa Depan Dalam konteks perang modern, atau bahkan masa depan, senjata apa yang paling efektif ? Jika saya yang diminta menjadi desainer sistem warfarenya maka saya akan mengreasikan sistem persenjataan yang sudah semenjak awal diluncurkan dapat mendatangkan keuntungan. Produksi saja game berbasis komputer, game on-line, ataupun yang dimainkan melalui gadget seperti Wii atau PS. Dominasi game tersebut dengan warna merah ! Mengapa dominasi warna tertentu menjadi penting ? Warna adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang memantulkan dan memiliki panjang gelombang khusus. Warna adalah bagian dari cahaya tampak antara ultra violet ( ungu) sampai infra merah ( merah).

Vuontela dkk mebuktikan bahwa memori tentang warna akan lebih melekat di otak ketimbang memori verbal. Morton Walker dan


Robert Gerard, PhD dari UCLA menyimpulkan bahwa warna merah apabila dilihat dalam keadaan marah atau trtekan akan merangsang aktivitas kelenjar hipofise dan anak ginjal untuk memproduksi adrenalin. Akibat yang dapat terukur adalah kenaikan tekanan darah dan laju pernafasan. Mata manusia yang menerima sekitar 36.000 stimulus visual perjam akan menjadi penghantar warna yang menyertai ikon dan gambar-gambar menjadi 90% asupan informasi bagi otak. Sementara Dr. Wayne London dan Dee Coulter memformulasikan bahwa cahaya berpendar dari lampu dan layar televisi ataupun komputer ( menurut hasil penelitian anak masa kini menghabiskan waktu sekitar 5 jam di depan display elektronik) akan memicu produksi kortisol, sebagai respon stress. Maka jika dominasi game dengan latar belakang warna merah dikorelasikan dan diasosiasikan dengan storyboard atau rangkaian cerita/permainan yang penuh dengan kekerasan dan ditujukan pada sekelompok remaja yang tertekan secara psikososial diharapkan akan muncul agresifitas dan eksploitasi respon defensif yang tak terkendali.

Warna latar dominan merah dengan ikon yang terasosiasi dengan �pemberontakan� dan anti kemapanan, revolusi, akan sangat berkesan dan berpengaruh pada kelompok-kelompok pemuda yang tertekan secara sosial.

Lalu tidak berhenti hanya sampai di situ, saya juga akan mendorong proses produksi makanan cemilan seperti keripiki kentang atau keripik berbahan baku terigu yang sangat tinggi karbohidrat dan miskin protein serta mineral.


Mengapa ? Karena kadar karbohidrat yang kelewat tinggi meningkatkan kadar hormon Grelin secara berkesinambungan. Tingginya kadar hormon Grelin secara terus menerus akan membuat seseorang memiliki nafsu makan yang tak terkendali.Jangan tanggung-tanggung, sekalian kita siapkan juga jenis cemilan yang rada berat seperti ayam goreng fast food. Wah hebat ! Ayam yang dipakai adalah ayam domestikasi, sengaja digemukkan secara cepat untuk emnjadi ayam pedaging. Komposisi lemak di tubuhnya sudah pasti di atas rata-rata. Kombinasi karbohidrat dan lemak tinggi akan memicu hormon Grelin gila-gilaan ! Ayam ala Harland David Sanders atau Pak Kolonel Sanders yang berasal dari North Corbin negara bagian Kentucky ini, juga kaya akan ion natrium, alias asin. Kadar natrium yang berlebih akan menggangu keseimbangan elektrolit dan metabolit di dalam tubuh, termasuk proses transmisi syaraf. Hampir lengkap sudah. Jika kekenyangan dengan cemilan maka asupan makanan berprotein tinggi tentu berkurang. Padahal menurut Judith Wurtman,PhD seorang peneliti MIT, asam amino sangat penting dalam proses pembentukan kecerdasan. Dua jenis asam amino yang sangat penting dalam mempengaruhi kinerja otak adalah tirosin dan triptofan. Tirosin adalah bahan baku protein neurotransmiter dopamin dan norepinefrin. Kedua neurotransmiter ini merupakan pemicu proses berpikir cepat, atensi, menimbulkan kesadaran, kepekaan pikiran, dan gairah yang energetik.

Sedangkan

Triptofan

adalah

bahan

baku

utama

serotonin,

neurotransmiter yang menghasilkan ketenangan. Kehilangan atau kekurangan asupan kedua asam amino yang dalam seharinya diperlukan sekitar 15-30 gram, akan berkaibat pada hilangnya semangat belajar dan munculnya kegelisahan. Apalagi jika minumannya ikut kita manipulasi. Berikan saja generasi muda ini berjenis-jenis softdrink atau minuman lain seperti teh yang bersifat diuretik, maka mereka akan terkencing-kencing dan tanpa disadari mengalami dehidrasi ringan. Padahal menurut iklan salah satu produk minuman berion di Indonesia, kekurangan cairan 0,1% saja sudah mengganggu kemampuan konsentrasi. Lucu juga ya, banyak minum tapi justru dehidrasi. Tetapi secara meta-analisis, jika makan junk-food yang asin-asin dan minumnya softdrink diuretik maka akan tercipta keseimbangan baru. Yang satu menahan air dan yang lain berusaha


mengeluarkan. Maka kalau makan fried chicken minumnya coca cola ya ! Allah memang sangat adil. Mari kita simpulkan dulu hasil yang didapatkan dari kondisi di atas: otak akan terhambat kerjanya karena terprovokasi untuk menjadi agresif. Diikuti oleh kekurangan asam amino penting dalam proses belajar, dan mengalami dehidrasi. Jika 80% bagian otak adalah air yang peka terhadap perubahan pH dan polaritas lingkungan sekitarnya,

maka otak akan selalu berada dalam

keadaan �alert� dan terkonsentrasi pada mekanisme respon defensif. Maka secara

sederhana

budaya

gaming

dapat

berdampak

pada

penurunan

kemampuan intelektualitas dan memicu perilaku agresif ! Diikuti oleh obesitas dan resiko terjadinya stroke atau serangan jantung akibat tingginya kadar kortisol. Apakah hanya itu dampak senjata �ajaib� ini ? Tidak! Game komputer, PS, dan program TV yang memikat membuat orang tidak bergerak dari tempatnya. Perilaku terdiam dan hanya mengulang aktivitas motorik tertentu akan mengakibatkan pembentukan pola-pola kecerdasan motorik yang monoton. Basal ganglia adalah komponen otak yang paling terpengaruh, terdiri atas dua regio fungsional yaitu nukleus kaudatus yang menerima data dari area asosiasi kulit otak ( korteks serebri) , dan putamen yang menerima data dari girus somatosensori dan somatomotor. Kedua jalur basal ganglia ini dikenal sebagai striatum. Pada gamer dan penonton setia televisi ( termasuk ibu-ibu), maka pola kecerdasan motorik yang seharusnya menjadi bagian dari sistem pembelajaran menyeluruh jadi macet. Carla Hannaford, seorang neurofisiolog, melaporkan bahwa gerakan-gerakan lintas lateral ( misal tangan kanan memegang bahu kiri), akan merangsang otak untuk membangun sirkuit-sirkuit pembelajaran yang lebih kompleks. Sementara Max Vercruyssen, PhD menyimpulkan bahwa gerakan yang dinamis, termasuk berdiri dari posisi duduk, akan meningkatkan kemampuan otak mengalirkan laju informasi serta meningkatkan atensi sampai 20%. Proses berdiri dari duduk yang diikuti oleh meningkatnya detak jantung berkontribusi pada peningkatan aliran darah kaya oksigen ke otak sampai 15% (Eric Jensen, 2007). Hubungan gerakan dengan pembentukan kecerdasan juga dibahas secara mendalam oleh Henrietta


Leiner,PhD dan Alan Leiner,PhD, dimana serebelum ( otak kecil) ternyata memegang peran kunci dalam pengintegrasian antara kemampuan motorik dan kognitif. Selama ini serebelum diduga hanya mengoordinasi gerakan atau respon motorik saja, ternyata terdapat hubungan timbal balik yang rumit antara serebelum dengan kulit otak yang bertanggungjawab dalam hal kognisi. Area di serebelum yang meregulasi transmisi data dan diduga kuat berpengaruh terhadap kecerdasan adalah nukelus neodentata. Bersama-sama sistem keseimbangan seperti kanalis semisirkularis dan nukleus vestibuler di telinga bagian

dalam,

serebelum

mengatur

kecerdasan

motorik,

dan

ternyata

pengaturan ini mempengaruhi kecerdasan secara umum melalui jalur-jalur yang didefinisikan oleh Peter Strick, PhD dari Veteran Affair Medical Center, memiliki kemampuan merangsang pusat-pusat pembentukan memori, atensi, dan persepsi spasial. Tidak heran jika dalam ibadah sholat yang merupakan tiang agama, dintegrasikan kecerdasan kognitif berupa pemahaman terhadap bacaan, kecerdasan emosional yang tercermin dari pengakumulasian konsentrasi dan rasa cinta ( maujud dalam niat), serta kecerdasan motorik yang termanifestasi dalam aplikasi gerakan (berdiri-ruku-sujud, duduk di antara 2 sujud-berdiri lagidan diakhiri dengan attahiyat beserta salam). Berarti di dalam proses sholat jika dilaksanakan dengan benar dan dilandasi ilmu, mkaa kita akan mengaktifkan kulit otak, sistem limbik, serebelum, dan juga basal ganglia, disertai peningkatan suplai oksigen dan optimasi metabolisme di jaringan otak ! Bahkan James Asher seorang

pendidik

membuktikan

dan

pembelajar

kedahsyatan

sholat

revolusioner, melalui

secara metoda

tidak belajar

sengaja yang

diperkenalkannya: Total Physical Response ( TPR). Dalam konsep TPR, Asher memiliki hipotesa unik: �ajarilah tubuh dan tubuh akan belajar sama baiknya dengan pikiran.� Maka Asherpun mengajarkan bahasa dengan peragaan gerakan, kata �lutut� dipadankan dengan gerakan memegang lutut, demikian seterusnya. Bukankah ketika kita sholatpun kita telah mengintegrasikan prosesproses belajar serupa ? Bahkan lebih dahsyat lagi, karena yang kita lafalkan secara mental adalah nilai-nilai kehidupan yang bersifat adiluhung.


Berita yang lebih tidak enak didengar lagi oleh para gamer dan penonton setia televisi serta para pekerja yang berkutat secara terus menerus di depan layar komputer, adalah kurang bervariasinya lingkungan yang dihadapi akan membuat otak �beku�. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang diberi lingkungan menantang dan penuh dengan kesulitan yang harus diselesaikan ( problem based) akan mengalami peningkatan volume otak, jaringan dendritik bertambah, hubungan sinapsis makin baik, produksi enzim dan neurotransmiter yang meningkat, serta terjadi pembelahan sel-sel neuron syaraf sensoris dan sel glia ( neurogenesis). Dengan kata lain, tikus yang mendapat banyak tantangan mental akan menjadi cerdas, meningkat intelijensianya ( Greenough& Anderson, 1991). Sementara penelitian Robert Jacobs, PhD dari UCLA menunjukkan fenomena serupa juga terjadi pada manusia. Riset yang dilakukan oleh tim UCLA berhasil mengidentifikasi adanya perbedaan jumlah koneksi neural sekitar 40% antara kelompok siswa yang terus sekolah dengan kelompok siswa putus sekolah. Koneksi neural ini maujud dalam bentuk peningkatan hubungan dendritik yang pertambahannya bersifat menyamping secara proksimal ( mencari tujuan terdekat), alias mencari �kawan baru�. Proses penambahan dan peningkatan kualitas hubungan dendritik dan sinaptik melalui tantangan dan olah gerak, didukung sepenuhnya oleh peran Brain Derive Neurotropic Factor ( BDNF) dan Neuron Growth Factor ( NGF) ( Irvine& Dienstbier). Kedua sitokin itu diketahui mampu meningkatkan proses Long Term Potentiation ( LTP) atau pembentukan hubungan sinaptik cepat dan berpola yang merupakan dasar pembentukan memori ( Susumu Tonegawa,PhD ,MIT). Gen-gen pengatur memori ( LTP) menghasilkan molekul-molekul seperti c-AMP Response Element Binding Protein ( CREBP) yang bertugas menswitch data mana yang harus disimpan oleh sel-sel otak ( programmable logic control). Jadi kalau mau ngegame atau nonton televisi, carilah program yang menantang, rumit, dan membutuhkan kecerdasan berpikir. Jangan hanya yang menampilkan kekerasan, gosip, dan kriminalitas. Jika itu yang dikonsumsi otak, maka yang terjadi adalah pengaktifan jalur amigdala yang bersifat memediasi peristiwa emosional yang kuat dan memblok kemampuan hipokampus untuk


memediasi memori episodik dan semantik yang berkonotasi kebahagiaan. Pengaktifan

amigdala

yang

berlebihan

karena

adanya

stress

yang

berkepanjangan ( kronis) atau trauma dapat menghalangi fungsi hipokampus sekaligus menyebabkan kematian sel-sel neuron di dalamnya. Last but not least, game, TV, komputer, dan handphone dari hasil penelusuran meta-analisis diduga kuat memberikan radiasi elektromagnetik yang cukup signifikan pada otak manusia. Secara sederhana dapat dibayangkan, otak manusia adalah sebuah prosesor yang bekerja dengan menggunakan aktivitas biolistrik sebagai prinsip dasar operasional. Maka kita mengenal beberapa pola gelombang otak seperti delta (0-4Hz), theta (4-8Hz), alfa(8-12Hz), beta (1216Hz), high beta (16-30Hz), K complex (30-35Hz), dan super beta (35-150Hz).

Gelombang otak di awal tidur, antara 4-12Hz


Gelombang otak khas: K-complex dan sleep spindle. Terjadi karena �kaget� ada rangsang suara dari luar (K-complex), sedangkan sleep spindle dapat diartikan sebagai diaktifkannya saklar pemutus terhadap rangsang sensoris yang datang dari luar

Rapid Eye Movement dengan gelombang theta-beta, dimana terjadi proses pengorganisasian memori dan pertumbuhan sel-sel otak (Aqsa Syuhada, kuliah Psikologi Faal II, Fakultas Psikologi Universitas Surabaya)


Adanya interferensi oleh radiasi elektromagnetik yang datang dari peralatan elektronik, apalagi kalau itu bersifat pulsatif dan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang, tentulah akan menimbulkan pengaruhpengaruh tertentu. Sebagai contoh, pada saat kita tidur otak sesungguhnya bekerja

dan

mengolah

data

yang

kita

terima

seharian

serta

mengorganisasikannya sebagai memori. Jika terlalu banyak distorsi akibat adanya interferensi dari berbagai sumber radiasi elektromagnetik, dikhawatirkan fungsi-fungsi luhur semacam ini akan berkurang kualitasnya, dan tentu saja kita akan menjadi semakin bodoh.

Senjata Pemusnah Massal Jilid 2: Bom ”Nikmat” dan Torpedo ”Korupsi” Dalam ilmu otak dikenal 2 mekanisme neuronal yang mampu menghasilkan kesenangan dan kenikmatan mental. Yang pertama dikenal sebagai sistem ”reward” atau imbalan. Sistem ini melibatkan korteks prefrontal, bagian dari lobus frontalis ( bagian depan otak) yang berfungsi sebagai distributor ”kesenangan” ( kegembiraan, kecintaan, ataupun kenikmatan). Di dalam korteks prefrontal terdapat serangkaian reseptor molekul-molekul pemicu kesenangan yang peka terhadap dopamin dan endorfin. Sesungguhnya sistem ini dirancang sebagai bagian dari proses pembentukan motivasi. Misal jika seseorang rajin membaca dan meng-up date ( memutakhirkan) pengetahuan, maka ia akan berwawasan luas. Dengan wawasannya tersebut kerap ia akan menjadi ”keynote speaker” dalam sebuah dialog, baik formal maupun nonformal.Dalam istilah sederhana, orang semacam ini adalah ”perpustakaan berjalan”. Identitas dan julukan itu menjadi kebanggaan dan ”hadiah” bagi yang bersangkutan, apalagi jika kita kaitkan dengan teori

eksistensi

dan aktualisasi

diri. Kesenangan dan

kegembiraan ini menjadi nikmat yang tiada tara bagi yang bersangkutan,


sekaligus menjadi motivasi terkuatnya untuk terus belajar dan menambah ilmu. Siapa yang tidak mau dipuji sebagai ”orang pintar” ? Dalam Science Daily 4 Maret 1999 dilaporkan Mark Whightman dkk dari North Carolina University telah melakukan serangkaian penelitian di otak tikus yang dipasangi probe elektronik untuk mengukur aktivitas dopamin. Hasil yang didapatkannya memperjelas fungsi dopamin yang lebih cenderung bersifat sebagai molekul pencetus kenikmatan dalam proses belajar atau mengantisipasi imbalan/ hadiah. Sebaliknya penelitian itu juga menunjukkan bahwa dopamin tidak terlibat dalam proses kenikmatan yang bersifat simultan atau berkelanjutan. Dengan kata lain, dopamin adalah molekul ”surprise” atau akan terpicu oleh hadiah, yang meski direncanakan tetapi tidak terduga datangnya. Kenikmatan atau kegembiraan yang dipicu oleh dopamin membutuhkan stimulus-stimulus baru, bergantung kepada seberapa besar intensitas emosi yang dirasakan dan diproses oleh amigdala. Karena amigdala adalah pusat emosi, dimana tersimpan dan terproses data-data yang memiliki intensitas tinggi seperti trauma, fobia, ataupun kesedihan, kekecewaan, dan pengalaman buruk. Dalam kasus ”bom nikmat”, orang yang intensitas emosinya diwarnai ”ketakutan” non verbal ( kecemasan yang tidak dapat diutarakan dalam bentuk bahasa, karena amigdala tidak terkoneksi secara langsung dengan pusat bahasa) cenderung memiliki ketergantungan terhadap stimulus dopamin yang tinggi. Contohnya begini; seseorang yang tidak berbahagia dalam konteks keluarga ( tidak harmonis, kerap

bertengkar

dengan

pasangan),

kehilangan

kemampuan

untuk

mengembangkan rasa senang yang sehat. Korteks prefrontalnya membutuhkan dopamin, tapi dopamin tak kunjung datang. Maka dicarilah dopamin itu dengan berbagai cara, misal dengan menyenangkan diri lewat berbelanja, mengikuti trend fashion, ataupun ke salon berkali-kali. Dalam genre sastra, inilah mungkin yang mendasari pertanyaan: ”apa yang kau cari Palupi ?” Inilah mungkin dasar ilmiah para korban mode yang terus menerus membelanjakan uangnya secara tidak rasional, sekedar untuk mendapatkan kebahagiaan sementara. Dalam beberapa hari kesenangannya terhadap pakaian baru sudah basi, maka merekapun ”mencari” lagi kebahagiaan semu itu lewat


berbelanja baju. Demikian pula teman-teman kita yang menggunakan narkoba, makin hari harus semakin bertambah pula dosis yang dikonsumsinya. Janganjangan wisata kulinerpun demikian, mencari makanan enak untuk melipur hati yang sesungguhnya gundah gulana. Gagalnya amigdala memberikan umpan balik positif pada korteks prefrontal akan mendorong seseorang untuk menjadi pribadi

kufur

nikmat,

alias

tidak

pernah

terpuaskan

hawa

nafsunya.

Sesungguhnya mereka itu hanyalah ”seorang anak kecil” yang ketakutan. Dan untuk mengaburkan persepsi takut itulah mereka menipu diri dengan kesenangan. Inilah inti dari konsep ”bom nikmat”, setelah dibom kok malah minta lagi, lagi, dan lagi..kalau perlu malah minta dibom nuklir sekalian ! Inilah juga penjelasan ilmiah tentang perilaku dan budaya korupsi yang kini kian menggejala. Seorang koruptor yang ”takut” miskin, dan bahkan merasa diri masih ”miskin”, sehingga merasa berhak untuk ”disedekahi” oleh orang banyak ( bukankah uang rakyat adalah uang milik orang banyak ?), semula dimotivasi oleh rasa takut hidup tidak nyaman. Lalu ketakutan itu berakumulasi dan bersinergi dengan rasa takut ketahuan.Sungguh suatu kolaborasi maut ! Dahsyat man ! Bukannya jera dan berhenti, tapi berdasar ilmu otak hampir dapat dipastikan si pelaku justru akan terus korupsi, bahkan dengan intensitas yang terus meninggi ! Hebat kan ? Mengapa demikian ? Dopamin yang dihasilkan tidak lagi dapat merangsang reseptor di korteks prefrontalis, ia kalah oleh intensitas takut yang diproduksi oleh amigdala. Untuk mengalahkan itu dan merasakan kembali kebahagiaan dengan intensitas semula, diperlukan ”hadiah” yang lebih besar lagi. Mula-mula hanya 500 rupiah, sampai 500 milyar juga tidak akan pernah puas ! Ini dosa kutukan koruptor ! Melupakan dosa kecil dengan melakukan dosa yang lebih besar, persis seperti ketika orang makan pete tapi tidak mau mulutnya berbau pete, ia makan jengkol ! Inilah konsep ”torpedo korupsi”, sekali ia diluncurkan, maka ia tak akan bisa kembali, kecuali kalau mau meledak sendiri ! Karena tidak mau ”meledak” itulah banyak koruptor yang lebih rela beresiko untuk masuk bui daripada berhenti ! Seharusnya bagaimana dong ? Untuk menghindari iklim emosional yang mengancam itu sesungguhnya Allah SWT telah mengaruniakan kepada kita


sistem kendali nikmat yang komprehensif ( mekanisme nikmat sehat, mekanisme kedua). Sistem ini terdiri dari gabungan peran antara talamus, hipokampus, dan korteks orbitofrontal. Talamus adalah pusat pengendali data sensoris sekaligus filter pertama emosi. Di talamuslah terjadi proses pemrioritasan atensi manusia, dan di talamus pulalah terjadi proses regulasi produksi neurotransmiter, termasuk dopamin. Sedangkan hipokampus telah kita ketahui bersama adalah pusat belajar, pusat pembentukan memori episodik dan semantik, serta pusat penginderaan kebahagiaan. Dan korteks orbitofrontalis adalah area yang terletak persis di belakang rongga mata di lobus frontalis bagian bawah, serta berfungsi untuk menimbang nilai-nilai luhur, mengelola emosi, dan menerjemahkannya ke dalam pikiran. Dengan kata lain korteks orbitofrontalis ini adalah tempat dimana pikiran dan emosi diintegrasikan dengan sensasi ( Eric Jensen, 2007). Jika talamus tidak mengirimkan sinyal agar serotonin (hormon relaks atau tenang) diproduksi, dan amigdala justru mengirim pesan cemas untuk mengaktifkan produksi norepinefrin (adrenalin), maka aktivitas korteks orbitofrontal menjadi tidak memadai. Gagalnya optimasi korteks orbitofrontal akan berakibat pada munculnya rasa �sengsara� di korteks prefrontal, fenomena inilah yang kemudian mendorong terjadinya perubahan perilaku seseorang. Contoh sederhana, seorang remaja yang �merasa� tidak dicintai oleh keluarga, teman, dan lingkungannya akan terjebak dalam ketakutan dan kecemasan. Serotonin turun, endorfin naik-turun, adrenalin dan kortisol sebagai hormon stress naik tinggi, hidup menjadi sepi dan �kering� sekali. Maka ia akan mencari substitusi hormon cinta yang bisa membuatnya bahagia. Berkenalanlah ia dengan narkoba untuk memenuhi kebutuhan korteks prefrontalnya akan kehangatan dopamin. Ia tertipu. Kehangatan dopamin hanyalah sementara, jika diibaratkan api unggun, dopamin hanyalah bertindak sebagai korek apinya. Serotonin, oksitosin,prolaktin, vasopresin, dan feniletilamin, serta endorfinlah kayu bakar yang sesungguhnya. 4 hormon yang disebut setelah serotonin adalah anggota kelompok hormon �cinta�. Maka agar korteks prefrontal dapat merasakan kenikmatan yang sehat dan berkesinambungan ( continous


pleasure), dopamin haruslah “dikelilingi” oleh para “bidadari cinta”. Slank aja ketika sakaw minta diselamatkan oleh ”bidadari biru” ! he 3x. Bagaimana agar serotonin dan kuartet cintanya bisa terus menjadi bahan bakar korteks prefrontal ? Gampang ! Banyak-banyak puasa dan sholat malam. Loh ? Kok bisa ? Ya bisalah, la wong sudah dari sononya diberi petunjuk begitu. Bagai mobil yang diproduksi oleh pabrik, makin moncer aja jalannya kalo dirawat sesuai dengan buku petunjuk pabrik ! Sholat fardhlu dan sholat malam ( sunat muakkad) sudah dibahas di atas dapat mengoptimalkan kecerdasan dan orang cerdas pasti sabar. Sedangkan puasa tidak lain dan tidak bukan adalah mekanisme paling efektif dalam menyelaraskan dan menyeimbangkan kembali hubungan fungsional antara talamus-hipokampus-amigdala-hipotalamus-korteks orbitofrontal. Bahkan bikin sehat dan awet muda. Loh kok bisa ? Otak yang tenang akan menstimulasi sistem pertahanan tubuh, lalu restriksi atau pembatasan kalorinya akan mengaktifkan gen sirtuin di mitokondria. 2 gen sirtuin yang teraktivasi adalah sirt3 dan sirt5. Terbukti sirt3 dan sirt5 dapat mengefektifkan enzim metabolisme di mitokondria dan menghasilkan molekul NADPH yang berperan dalam proses perbaikan sel (Dr. Clemen Steegborn, Journal of Molecular Biology, 2008). Menjadi orang sabar, awet muda, dan pintar adalah kesuksesan untuk mengelola otak tengah yang sarat dengan emosi berintensitas tinggi. Jika emosi gagal terkendali, maka hawa nafsulah yang akan memegang kendali ! Technology Synchronizer Gerusan teknologi yang berlangsung secara simultan dapat diibaratkan orang mengayuh kano di derasnya jeram-jeram sungai. Arus liar itu dapat menjadi potensi bahaya, dan sebaliknya juga dapat menjadi “energi” untuk memperbaiki keadaan. Sebagai contoh, jika kemampuan cracking dan hacking selama ini dikonotosikan negatif, dan hanya menjadi bagian dari penyakit sosial, maka ke depan para hacker dapat menjadi pasukan pembela kebenaran ! Sepintas pada bagian terdahulu telah dibahas bagaimana sistus-situs porno dapat didefacing. Maka kini kita akan sambung lagi dengan potensi lainnya. Tag metadata ! Metadata dalam buku Wikinomics didefinisikan sebagai data tentang data. Pada


pemrograman XML, data-data yang dilabeli atau ditag akan menjadi jauh lebih mudah untuk dicari oleh mesin pencari/ serach engine ( Googel dan Yahoo).

Perhatikan script pada source code diatas. Pada daerah yang diblok (biru) terdapat serangkaian script meta yang menggambarkan keyword metadata dari situs ini adalah « Tauhid Nur Azhar » . Dengan menggunakan resep sederhana , semacam ini dijamin situs ini akan muncul pada urutan teratas pada hasil pencarian Google. Ini bukan masalah narsis atau tidak, tetapi ada potensi terpendam yang lebih dahsyat ! Jika keyword kita ganti dengan (mohon maaf) : sex, telanjang, dan porno, maka situs kita akan muncul di urutan teratas Google atau search engine lainnya. Apa maknanya ? Apakah kita juga kan menjadi penyedia materi pornografi ? Tentu saja tidak ! Situs kita dapat kita isi dengan content-content menarik tentang sains, teknologi, pengetahuan umum, ataupun materi downloadan gratis yang « menggoda ». Bisa juga kita isi dengan game yang sarat nilai, e-book gratis, atau situs kaya gadget yang akan membuat para pengunjung mau singgah dan berhenti lebih lama. Jika situs « pancingan » kita menarik maka netter yang semula berniat mencari materi porno akan berhenti dan berubah pikiran.


Jadi

bukan

hanya

sekedar

mem »banned »,

memblokir,

atau

menggunakan parenting control software saja upaya untuk mengurangi dampak pornografi, dengan ”operasi intelijen” untuk menyamar jadi ”porno” ternyata juga bisa efektif. Be creative ! Bagaimana kiat supaya content situs umpan ( decoy) itu dilahap oleh pemangsa ? Sajikan saja materi yang « nyerempet-nyerempet » pornografi, tapi dalam konteks keilmuan, misal video (You Tube) orang melahirkan, lengkap dengan materi pengayaan pengetahuan tentang sistem reproduksi. Perkembangan teknologi bukan untuk dilawan atau dimusuhi. Jika dilawan secara frontal tentu akan sangat melelahkan. Salah satu masalah yang dihadapi oleh generasi netter adalah kecanduan « gaming ». Maka strategi yang harus dilakukan adalah membuat game-game super interaktif dan atraktif yang mengandung materi pembelajaran dan dibangun berdasar prinsip dan konbsep pendidikan. Contoh penggemar RPG bisa ditawari untuk bermain game petualangan dengan setting perjuangan Rasulullah SAW. Lihat ilustrasi berikut, ini display dari game yang tengah kami kembangkan :


Strategi sinkronisasi teknologi lainnya adalah dengan memanfaatkan jejaring sosial. Saat ini FaceBook, Friendster, serta My Space dan masih situs pertemanan dan blog lainnya adalah primadona dunia internet. Pertumbuhan penggunanya sangat menkajubkan, dalam 1 minggu bisa bertambah lebih dari 2 juta account baru. Banyak kalangan mengkhawatirkan terjadinya proses nekrokultur alias pembusukan budaya. Jejaring sosial disamping dapat


meningkatkan kerjasama lintas geografis, dikhawatirkan juga dapat membentuk generasi ”dumb best”. Yang secara kriteria kira-kira adalah sekelompok orang yang tercerabut dari realitas keseharian. Mereka terjebak di dunia virtual dan gagal dalam melaksanakan kewajiban yang melekat kepada dirinya di kehidupan nyata. Contoh tragis antara lain adalah ter”drop-out”nya beberapa mahasiswa PTN di salah satu kota besar di Indonesia, akibat melalaikan tugas perkuliahan karena ”sibuk” bermain game on-line. Bagaimana cara kita mengoptimalkan fungsi jejaring sosial seperti FaceBook ? Secara sederhana jejaring sosial sebenarnya dapat kita kembalikan kepada fungsi utamanya, yaitu fungsi sosial ! Motorola Labs kini tengah mengembangkan teknologi jejaring sosial di piranti mobile yang sangat interaktif dan dinamis. Teknologi yang dinamai Mobile Augmented Reality Messaging System (MARMS) ini akan membantu kita ”menilai” sebuah tempat atau situasi. Sebagai contoh, jika kita pergi ke Surabaya dan singgah di sebuah rumah makan Rawon khas Jawa Timur, maka kita dapat memotret resto itu dengan HP dan mengirimnya ke jejaring MARMS. Segera setelah data dikirim, server MARMS akan bekerja mencocokkan data tersebut dengan hasil posting anggota jejaring sosial lainnya. Maka tak lama kemudian kita akan mendapatkan informasi: restoran itu enak sekali, menu terenak/favorit adalah rawon dengkul, dan harganya berkisar antara Rp.15.000 sampai dengan Rp.20.000 perporsi. Demikian pula sebaliknya, jika restoran itu membahayakan, berpotensi menimbulkan penyakit tifus dan diare, maka peringatan akan segera diterima di HP kita. Fungsi seperti ini dapat kita manfaatkan untuk mengoptimalkan ”kesetiakawanan

sosial”,

alias

menjalankan

ibadah

fardhlu

kifayah

mengentaskan keterpurukan ummat. Posting data dhuafa dan lingkungan yang perlu dibantu, sekolah rubuh, anak yatim putus sekolah, pasien gawat di rumah sakit, serta keadaan darurat lainnya yang membutuhkan pertolongan dapat dishare dan diharapkan dapat mempercepat respon pertolongan. Apalagi jika fasilitas ini diperkaya dengan pengambilan gambar yang dipandu pemetaan posisi ( koordinat lokasi) melalui HP atau kamera ber-GPS ( saat ini kamera berGPS yang sudah ada di pasaran adalah Nikon Coolpix P6000).Tidak hanya


sekedar itu saja, informasi ini dipandu lagi oleh sistem peta/navigasi yang lebih terperinci dan dapat memberikan layanan panduan sampai di tempat. Sekelompok manusia sholeh yang gemar bershodaqoh dan tergabung di Mapdeveloper navnet (www.navigasi.net), menginfaqkan sebuah peta yang dapat diunduh gratis di http://www.navigasi.net/goptd.php. Peta dan model pemanduan lokasi GPS akan menghantarkan bantuan kita tiba dengan selamat dan tepat sasaran ! Mau coba yang lebih sederhana ? Aktifkan sebuah account FaceBook untuk menampung laporan kerawanan sosial dan data tentang orangorang yang harus dibantu. Woro-worokan pada komunitas, dan ajak sebanyakbanyaknya netter untuk bergabung, dan menjadi ”ujung tombak” pelaporan keadaan ”perlu bantuan”. Buat pula sebuah account PayGlobalOne (PG-1), ewallet Indonesia yang bisa diisi dari ATM BCA. Ajak teman-teman komunitas kita juga menjadi member PG-1. Mereka sebagai pengguna reguler, sedangkan pemilik FB sosial atau ”admin” kegiatan ini sebagai merchant. Laporan dan saweran untuk membantu dapat ditampung melalui FB dan juga PG-1, untuk selanjutnya disalurkan berdasarkan kesepakatan yang dihasilkan di forum diskusi FB. Bila web dibuat sedikit lebih dinamis, maka laporan dapat berasal dari SMS. Asyik kan ? Betapa bahagianya teman-teman dari berbagai pelosok dan penjuru tanah air yang selama ini kesulitan untuk sekolah kini dapat belajar lagi karena didukung oleh FaceBooker Indonesia. Gimana kalo global ? Gak ada orang

miskin

dan

bodo

bro

!

Jejaring

FB

juga

dapat

menjadi

gerbang/portal/gateway pertukaran potensi. Seorang facebooker memiliki banyak buku pelajaran yang sudah tidak terpakai, sementara di sisi lain ada FBer ada yang memiliki data tentang sekumpulan anak sekolah yang membutuhkan buku, saling kirim deh ! Lebih seru lagi kalo social network itu terhubung dengan stasiun sensor lingkungan seperti pemantau pencemaran, cuaca, peringatan bencana, dan biosensor untuk beberapa penyakit menular. Wuih FaceBook akan jadi bagian dari perubahan peradaban ! Aspek lain yang dapat digarap dari jejaring sosial adalah terbukanya ruang diskusi untuk menemukan solusi bagi sebuah permasalahan. Mengacu kepada keberhasilan Innocentive dan Yet2com, maka jejaring sosial gratisan


seperti Wordpress, blogspot, my Space, FS, dan FB dapat menjadi ajang curah pendapat yang sistematis. Contoh, jika ada masalah penelitian dalam bidang pertanian, maka laporan perkembangan saat ini beserta kesulitan yang tengah dihadapi diup-load. Comment berdatangan, dalam forum dipilih beberapa atau salah satu comment yang paling solutif dan relevan dengan permasalahan. Proses penelitian lanjutan dapat dilaporkan, bahkan dengan video chat (YM atau Skype), atau video streaming. Proses menjadi transparan dan obyektifitas akan terjaga, karena setiap tahapan diikuti oleh komunitas, ini mungkin model community invention, dimana ilmu dinikmati bersama untuk kebaikan bersama pula. Contoh kongkret proses inovasi; mari kita bongkar microwave yang ada di ruang makan kita. Terbayangkah oleh anda bahwa mesin pemasak berwujud kotak sederhana itu sesungguhnya adalah gabungan dari beberapa penelitian yang masing-masingnya memerlukan waktu riset tahunan ? Prinsip dasar mekanisme kerja microwave adalah pemancaran gelombang mikro untuk menimbulkan pengkutuban bolak-balik pada molekul air yang bermuatan positifnegatif. Bolak-baliknya molekul air dengan kecepatan 4,9 juta kali perdetik ini menimbulkan tumbukan dan gesekan ( friksi), akibatnya terjadilah panas. Ini baru 1 penemuan dari bidang kimia dan biokimia. Lalu untuk menghasilkan gelombang mikro yang diperlukan dalam proses pemanasan dibutuhkan pelepasan elektron atau muatan negatif dari katoda menuju anoda yang dihasilkan melalui aktivitas magnetron. Di dalam magnetron ketika dialiri listrik dengan tegangan sekitar 3000 Volt, terjadi percepatan perputaran awan eletron (thawafnya jadi ngebut), dan terjadilah pusaran magnetik yang menimbulkan muatan listrik negatif. Perpindahan elektron dari katoda menuju anoda dengan bantuan proses magnetron akan menghasilkan gelombang mikro dengan spektrum berfrekuensi 2,45 GHz yang resonansinya akan dipancarkan oleh antena. Ini adalah sekumpulan hasil riset di bidang fisika listrik (Maxwell, Faraday, Hertz, dan Volta). Untuk menghasilkan tegangan sebesar 3000 Volt dibutuhkan transformator, kapasitor, dan dioda, yang mampu mengubah dan menyimpan tegangan listrik hasil pengubahan listrik rumah tangga (120 Volt)


menjadi listrik bertegangan 3000 volt. Mari kita bayangkan andai semua proses ini berjalan secara serial alias bertahap, berapa puluh tahun proses penemuan microwave ? Tetapi jika berbagai masalah dan hasil penelitian ini dapat disharing bareng di jejaring sosial, mungkin inovasi-inovasi lain yang tak kalah hebatnya dengan microwave akan banyak lahir dengan waktu penemuan yang relatif jauh lebih singkat ! Last but not least, jejaring sosial ( FB Cs) dapat pula kita optimalkan sebagai content management gateway. Banyaknya urun rembug dari orangorang pinter dan orang yang pengen pinter adalah potensi data collecting dan kesempatan saling mengritisi secara konstruktif. Mengapa kita tidak bangun aplikasi content management multimedia yang dapat diakses dimana saja, kapan saja, dan dengan apa saja. Contoh yang tengah kita coba kembnagkan adalah Islampedia 2.0, lihat ilustrasi di bawah :


Ucing Sumput, pethak umpet, tatarucingan membaca pikiran Tahukah anda bahwa informasi geografis dan epidemiologis (sebaran penyakit perdaerah) influenza di Amerika Serikat dilakukan dengan bantuan Google ? Para ilmuwan kesehatan masyarakat di sana membuat sebuah sistem pendataan dan peramalan epidemiologis berdasar kepada penggunaan Google untuk mencari keterangan tentang flu dan obat flu. Dengan berbagai asumsi dan formula untuk mengoptimasi sampel, maka didapatkan rumus prediksi yang telah mampu meminimalisir bias, seperti fakta bahwa tidak semua orang punya akses internet dan tidak setiap orang yang flu akan searching dan browsing di internet. Untuk kondisi Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya, bias dan kelemahan penelitian pasti terkait dengan masih sangat rendahnya jumlah populasi pengguna internet. Netter aktif yang kurang dari 10% dari total populasi sebuah negara membutuhkan metoda sampling/cuplikan yang lebih kompleks. Bukan

berarti

tidak

bisa,

tetapi

lebih

sulit

dan

power

serta

tingkat

kepercayaannya relatif rendah. Proses pemetaannya sendiri dilakukan dengan mengasosiasikan data flu dengan IP dari netter. Walhasil muncullah angkaangka prediksi beserta data-data penting lainnya yang dapat mengoptimalkan


fungsi supply chain management dan inventory beserta proses penganggaran ( budgetting) atau perencanaan keuangan/ pembiayaannya. Bayangkan jika konsep ini juga ternyata telah dilakukan untuk mengolah data-data bisnis. Formula yang serupa akan dapat memetakan pasar-pasar potensial sebuah produk tertentu, dengan cakupan data meliputi trend yang sedang dan akan terjadi, tingkat kebutuhan pasar, ketersediaan saat ini, dan pemetaan jalur distribusi, serta strategi pemasaran yang paling relevan. Semua data ini akan dapat diekstrak dari sebuah proses surveilans di web. Maka tidak heran jika kemudian muncul pertanyaan terkait dengan semangat global untuk meningkatkan akses terhadap internet dan internet literasi, apakah hanya bertujuan untuk mengedukasi dan memperbaiki kualitas hidup warga dunia ? Jangan-jangan fenomena open source, free access, free content, dan maraknya jejaring sosial yang mewabah saat ini adalah sebuah skenario besar untuk menciptakan pasar yang transparan dan menguntungkan bagi pihak-pihak tertentu ! Bayangkan jika pihak yang mampu mengelola data ini dapat mengetahui secara real time pergerakan permintaan pasar, trend, dan juga ketersediaan komoditas, maka mereka tidak saja akan dapat mengontrol proses perdagangan dan pemenuhan kebutuhan di suatu wilayah, melainkan juga dapat mengontrol bursa, baik saham maupun komoditas. Mereka akan dapat memanipulasi informasi dan menyembunyikan fakta atau hasil prediksi. Harga saham jatuh dan mereka beli, dan sesuai prediksi pasaryang mereka miliki ( kondisi sebenarnya), harga saham tersebut ternyata naik kembali. Kondisi bearish dan bullish semacam ini ternyata tidak sepenuhnya bergantung kepada kondisi pasar, melainkan dapat juga diatur oleh kelompok yang menguasai informasi ! Jangan berhenti berfantasi ! Sekarang mari kita bayangkan bahwa informasi yang bisa digali dan kemudian diekstrak tidak hanya bisnis saja, data politikpun bisa didapatkan. Maka akan terjadi pergeseran strategi geopolitik dengan masuknya tangan-tangan tak kasat mata ini. King maker yang dulu lebih berkonotasi pada kekuatan finansial kini akan bergeser pada kekuatan informasi. Calon pemenang pemilu legislatif dan presiden sudah terprediksi, lobi politik dan


dukungan sudah terarah, dan investasi politik semacam ini akan mendatangkan benefit yang besar sekali, maklumlah power tends to corrupt ! Bukti nyata sudah dapat terlihat dengan jelas. London sudah menerapkan sistem security surveillans, demikian juga National Security Agency ( NSA). Kedua otoritas keamanan itu tanpa pandang bulu menyedot semua informasi yang beredar di wilayah kekuasaannya dan bahkan di luar wilayahnya jika dianggap memiliki potensi yang membahayakan. London memindai, menandai, dan merekam hampir setiap aktivitas warganya untuk alasan keamanan. NSA merekam, mencatat, dan menganalisa data-data sadapan satelit dari lalu linta bacbone internet dan telepon seluler, terutama data yang terfilter dengan keyword khusus, misal : bom, jihad, atau Islam. Aplikasi di bidang security sebenarnya hanyalah etalase teknologi, dari etalase itulah kita dapat melihat bahwa di dalam “toko teknologi” banyak produk yang memiliki utilitas dan fungsi yang sangat beragam. Selamat datang di era Business Intelligence ! Imperialisme berbasis geografis kini basi ! Menjajah dapat dilakukan darimana saja ! Tak heran bila kini kita lihat ada fenomena polisional global yang mendorong negara-negara dunia ketiga agar ”melek” dan sadar teknologi. Tak kurang dari badan-badan resmi PBB turut berperan aktif sebagai operator lapangannya. BTS dibangun dimana-mana, dan internetpun masuk desa. Komunitas pecandu teknologi perlahan tapi pasti mulai terbentuk dan bertumbuh. Di perkotaan Indonesia, gejala ketergantungan terhadap informasi dari internet jelas sudah sangat terasa. Semakin banyak informasi dihadirkan di dunia maya, dan semakin banyak informasi dicari, maka semakin banyak pula potensi pasar terbuka ! Memancing informasi dengan memberi informasi !

Mengirim Doa lewat ”Peluru” yang Bersarang di Dada Pejuang Palestina Pada suatu siang yang panas, saya berjalan di sepanjang trotoar Arab Street di Singapura. Tak sengaja pandangan saya tertumbuk pada selembar kartu pos gratis bertuliskan: Knowing Israel. Di baliknya tertulis beberapa fakta tentang Israel, yang paling menarik adalah informasi tentang SMS ( short message services). Tak diduga, ternyata teknologi text dan pesan instan itu


adalah inovasi ilmuwan Israel. Fakta itu berlalu begitu saja, dan tidak terlalu menjadi beban pikiran, apalagi kita sama-sama mengakui bahwa soal kecerdasan dan prestasi keilmuan bangsa Yahudi memang oke punya ! Baru belakangan ini saya gundah (pada saat buku ini ditulis, terjadi tragedi kemanusiaan di jalur Gaza. Israel melakukan penyerangan brutal yang menewaskan banyak sekali penduduk sipil dan anak kecil), sebagai sebuah kaum

yang melahirkan

sistem

ekonomi

kapitalis

melalui

lobi

Yahudi,

persaudaraan Freemansonry, American Israeli Public Commitee, dan kontrol atas politik dan pasar uang, tentu Israel mematenkan teknologi SMSnya. Implikasinya jelas, setiap jasa SMS akan menghasilkan royalti bagi pemegang patennya, dalam hal ini Israel ! Ketika beberapa SMS untuk mendukung dan mendoakan para mujahid Palestina masuk ke HP saya, ada rasa pahit menohok ulu hati. Pahit sekali, terlebih ketika proses elaborasi pikiran mulai berjalan. Dari ribuan bahkan mungkin jutaan SMS dukungan itu, apalagi yang bersifat pesan berantai, jutaan dolar mengalir ke Israel. De facto patent USA bernomor 7082313 didaftarkan atas nama para penemunya: Yitzhak Sabo, Uri Benchetrit, serta Philip Alper, dan saat ini hak komersialnya berada di Qualcomm Incorporated San Diego. Memang tidak keseluruhan bagian dari aplikasi pesan singkat dimiiliki oleh ilmuwan pro Israel, ada platform utama yang dikembangkan oleh Matti Makkonen dari Finlandia, dan masih banyak lagi peneliti lain yang terlibat untuk menyempurnakan. Tetapi walau bagaimanapun juga tetap terasa bagai satire yang ironis. Bagaimana tidak perih kalau begini ? Setiap SMS yang dimaksudkan sebagai doa dan dukungan bagi para mujahid, ternyata menghasilkan devisa bagi pihak musuh. Jangan-jangan dari devisa itu pula rudal dan peluru yang ditembakkan ke Gaza dibuat atau dibeli ! Inilah perang dalam dimensi pengetahuan. Dengan pengetahuan dan kemampuan untuk memproduksi sistem serta �menggolkan�nya untuk menjadi acuan maka kita telah menguasai satu aspek kehidupan. Kasus SMS adalah sinergi sempurna antara penguasaan teknologi dan kapitalisme yang maujud dalam bentuk paten. Ilmu Allah dikavling-kavling lalu diberi sertifikat hak milik


yang mendatangkan keuntungan sepihak bagi penemunya. Bayar royalti ke pencipta otaknya gak Mas ?

Nuklir Anti Cinta Perang berikutnya yang tidak kalah ganas daya rusaknya adalah perang cinta. Maksudnya ? Sifat tamak dan eksploitatif manusia karena jiwanya terkapitalisasi, mendorong terjadinya kerusakan lingkungan. Pencemaran merajalela, hutan digunduli. Padahal dari 1 hektar hutan

berpohon besar

dihasilkan 600 Kg oksigen yang dapat dikonsumsi oleh 1500 orang perhari. 1 hektar hutan juga mampu menyimpan 900m3 air tanah pertahun, dan mengalirkan 4000 L air perhari. Kemampuan lainnya adalah mengubah debu menjadi humus, menurunkan suhu sampai 80C,mengolah karbondioksida jadi gula dan oksigen, serta memperbaiki kualitas udara yang tercemar ( termasuk logam berat dari emisi gas buang kendaraan bermotor). Masih buruknya kualitas bahan bakar minyak di beberapa negara berkembang juga menjadi penyebab menurunnya kualitas udara perkotaan. Sebagai contoh, hasil penelitian di beberapa SD di kota Bandung oleh tim riset gabungan UI, ITB, dan Unpad, menunjukkan bahwa kadar Pb atau timbal di darah para siswa, 66,6%nya diatas ambang batas yang diperkenankan oleh WHO (10 mgr/dL). Penelitian laboratoris eksperimental di Inggris menunjukkan bahwa tingginya kadar Pb di dalam darah akan mendorong terjadinya penurunan kemampuan intelijensia (IQ), terpicunya sifat agresif, dan perilaku impulsif. Tak heran apabila generasi muda kita saat ini acapkali terlibat perkelahian yang tidak sportif, dan cenderung menyelesaikan masalah dengan kekerasan serta memilih jalan pintas. Tekanan ekonomi yang terstruktur dan sistematis juga membuat pasangan di kota besar harus bekerja keras agar mendapatkan penghasilan yang wajar. Tanpa penghasilan yang memadai kehidupan akan menjadi kesengsaraan yang berkepanjangan. Stress ! Menonton TV, baca koran dan majalah, browsing di internet, ataupun sekedar berjalan-jalan di mal, semuanya tanpa kita sadari membuat diri kita stress. Maka tak heran apabila banyak suamiistri gagal mengembangkan hubungan keluarga yang sehat. Termasuk di


dalamnya adalah rendahnya kualitas hubungan biologis pada pasanganpasangan yang sibuk dan tertekan. Lifestyle telah mendorong terjadinya perubahan perilaku manusia, sifat konsumtif menjadi ciri yang menonjol. Proses pemenuhan kebutuhan maujud dalam konsep ”menginginkan apa yang tidak dibutuhkan” dan menggeser prinsip kebutuhan menjadi ”membutuhkan apa yang diinginkan”. Padahal butuh adalah variabel rasional, sedangkan ingin adalah variabel emosional. Budaya konsumtif, keinginan yang kuat terhadap standar gaya hidup tertentu, penciptaan demand teknologi, dan derasnya arus informasi membuat pasangan atau keluarga semakin kehilangan waktu bersama yang berkualitas. Hubungan suami-istri terganggu dan akibatnya kadar oksitosin ideal tidak tercapai. Mengapa oksitosin menjadi begitu penting ? Oksitosin adalah sebuah hormon yang terlibat dan dihasilkan oleh serangkaian proses fisiologis seperti kehamilan trimester pertama, melahirkan, menyusui, orgasme pada wanita, perasaan hangat pada konteks hubungan sosial, pembentukan memori sosial ( menyantuni dhuafa, menyayangi anak yatim, membantu orang yang dilanda kesulitan). Menurut Ruth Feldman, seorang psikolog dari Universitas Bar-Ilan, menyatakan bahwa wanita dengan kadar oksitosin lebih tinggi di saat awal kehamilan akan memiliki ikatan emosional yang lebih kuat dengan bayinya. Sementara Su Carter dari Universitas Illinois di Chicago dan Tom Insel dari National Institute of Mental Health, mengatakan bahwa tingginya kadar oksitosin terkait dengan kesetiaan pada pasangan, rasa cinta yang tulus, dan hangatnya hubungan kekeluargaan. Reseptor hormon oksitosin di otak manusia tersebar di sirkuit ”reward” dan pusat kenikmatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reseptor oksitosin terdapat secara bersamaan dengan reseptor dopamin di daerah ”pleasure center” yang bernama nukleus akumbens. Nukleus akumbens ini bersama dengan korteks prefrontalis mengatur respon manusia dalam menerima stimulus dari lingkungan. Dopamin berperan dalam mencetuskan kebahagiaan, sementara oksitosin akan mengarahkannya untuk menjadi energi cinta bagi sesama. Paul Zak dari Claremont Graduate University California menyatakan bahwa melonjaknya kadar oksitosin akan mendorong munculnya


sifat �pemurah� (ahli shodaqoh) dan kemauan serta kemampuan untuk bekerjasama ( ahli ibadah muammalah). Jadi marilah kita bayangkan, rudal perang peradaban yang satu ini gawat betul dampak destruksinya. Jika seorang wanita telah berhasil �dijebak� dalam gaya hidup konsumtif, tekanan pemenuhan tuntutan keinginan ( bukan kebutuhan) yang diikuti dengan intensitas pekerjaan yang tinggi ( termasuk tingkat stressnya), dan tidak adanya lagi waktu serta motivasi untuk merawat anak, menyusui, melahirkan dengan cara normal, serta miskinnya motif untuk mengasihi sesama, membelai kepala anak yatim, menggendong bayi tak beribu, ataupun mengulurkan tangan bagi sesama, maka segera saja akan terjadi kelangkaan

oksitosin.

Kelangkaan

oksitosin

akan

memicu

timbulnya

perselingkuhan, ketidakharmonisan, dan perilaku kufur nikmat (kerap berkeluh kesah serta tidak dapat mensyukuri nikmat yang ada pada diri). Jika keluarga sebagai unit terkecil dalam hirarki ummat sudah tidak tertata, maka janganlah berharap

sebuah

bangsa

dapat

bermartabat.

Kemarahan,

agresi,

dan

kekecewaan di rumah akan menjadi motif dalam berpikir, bersikap, serta bertindak di tempat bertugas. Kebiasaan curang dan sekedar mencari kenikmatan akan mewarnai aktivitas profesional, semua diawali dari kurangnya ilmu dalam membangun sebuah model relasional yang proporsional.

SKYGATE 2.4 MASJID 2.0 Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS At Taubah 18)


Pengertian masjid sebagai tempat beribadah dapat dipertimbangkan sebagai suatu dimensi baru bahwa masjid adalah sebuah tempat yang tidak dibatasi ruang. Ruang hanyalah ikon dan simbol, tetapi sebagai sebuah konsep masjid dapat dipersepsikan dengan pendekatan Noam Chomsky tentang bahasa, pastilah memiliki pola yang berangkat dari akar kepentingan yang sama. Masjid adalah dimensi dimana hubungan yang bersifat diametral horizontal (muammalah), atau dimensi sosial berpadu dengan katarsis vertikal, atau tempat meneguhkan dan merecharge keseimbangan diri. Rasulullah ketika ditanya tentang konsep masjid Nabawi yang akan dibangun dan direnovasi, dengan sangat bersahaja hanya menunjuk dengan tangannya tinggi masjid yang tak jauh melebihi tinggi tubuhnya. Hal ini menggambarkan bahwa sesungguhnya dimensi masjid tidaklah terlepas dari dimensi diri, ia melekat dan menyatu dengan kita. Masjid yang tidak hanya mewakili sebuah tempat akan mendorong kita untuk mengembakna konsep diri sebagai ahli masjid, yaitu ahli ibadah tak mengenal waktu (always

praying),

ahli

bersinergi

secara

sosial

dan

psikososial

(berjamaah), dan mendistribusikan beban dalam bentuk strategic business unit (kabilah-kabilah). Konsep masjid sebagai melting point ternyata tidak hanya berlaku bagi dimensi sosial politik, melainkan haruslah menjadi diaita (diet atau jalan hidup). Hal ini menjelaskan mengapa di dalam Al-Quran ummat Islam


diminta setelah selesai sholat berjamaah (di masjid) menyebar ke seluruh penjuru dunia untuk mencari nafkah/rejeki. Hal ini dapat diartikan sebagai upaya diseminasi atau penyebaran bahkan penularan, dimana konsep masjid haruslah tercipta di setiap tempat di seluruh penjuru dunia. Konsep masjid haruslah terpatri dan tercermin dalam setiap sikap dan perilaku (akhlaq dan adab) jamaahnya. Jamaah masjid yang mampu menginternalisasi nilai dan konsep masjid memiliki indikator kinerja (performance indicator) sebagai berikut : memiliki kecerdasan sosial (social intelligence), memiliki kecerdasan intelektual (IQ), memiliki kecerdasan emosional (EQ), memiliki kesadaran Tauhid (SQ dan Mahabatullah Quotient atau generasi Bismillah). Senantiasa mengawali sesuatu dengan Subhanakalluhamma, mengisi seluruh aktivitasnya dengan Salaam (menghadirkan keselamatan dan kesejahteraan) dan menjadi pribadi yang tidak sombong (generasi Alhamdulillah), segala puji dikembalikan kepada satusatunya Yang Berhak untuk dipuji. Konsep generasi Alhamdulillah ini sekaligus dapat dicirikan dari kemampuannya untuk mengoptimalkan kecerdasan dan kemampuan analitik, karena apa ? Karena mampu berpikir dengan jernih (fungsi luhur pikiran) terbebas dari dorongan hawa nafsu kebinatangan (nafs sabbuiyah), dan mampu menempatkan diri secara rasional terpandu oleh logika yang tertata. Konsep Masjid Quba dan Nabawi sebagai contoh nyata berawalnya peradaban Islam dapat kita kupas dan pelajari lebih mendalam sebagai panduan kita untuk memahami konsep masjid. Ketika perubahan besar terjadi pada Islam sebagai agama Tauhid yang mendapat tentangan hebat di zamannya, masjid Quba adalah sebuah dormitory (asrama) jiwa yang dibangun untuk menyatukan persepsi tentang cara hidup selamat, sebuah kawah candradimuka yang menggodok konsep visi dan misi seorang manusia untuk mencapai rahmatan lil alamin. Pribadi marhamah. Fungsi apa saja yang dilakukan oleh sebuah rahim ? Memfasilitasi perkembangan secara integratif, memberikan perlindungan, mengembangkan fungsi transfer pengetahuan, dan yang terpenting dari semuanya adalah sifat MEMBERIKAN yang TERBAIK. Masjid adalah RAHIM yang menawarkan kehangatan, keberkahan, dan kemuliaan yang berujung


kepada kesucian. Apabila dalam ranah antropologi dan kultural kemudian masjid berkembang sebagai sebuah tempat sakral yang disucikan dan dikeramatkan sebenarnya adalah sebuah bentuk untuk melegitimasi proses pengembangan nilainya. Semestinya pribadi-pribadi yang senantiasa �hidup� didalam masjid, karakternya adalah suci dan jujur sebagaimana seorang bayi yang baru lahir (fitrah). Masjid di era kekinian juga dapat dikategorikan menajdi 2, yaitu ada masjid FERMION, masjid materi yang terdiri dari bata, semen, elektron, proton, dan netron, serta masjid BOSSON, yang tidak dapat didefinisikan secara materi. Contohnya adalah foton dari reaksi fusi matahari, ia dikenal sebagai cahaya, didefinisikan sebagai gelombang sekaligus partikel. Ambillah sebuah suryakanta (kaca pembesar), arahkan sinar matahari melalui lensanya, dan letakkan sebatang kayu di titik fokusnya, maka cahaya yang terkonsentrasi akan mampu membakar kayu kering tadi. Karena cahaya adalah sekumpulan gaya dalam paket kuanta yang membawa energi matahari, tidak trelihat materi atau partikelnya, tetapi ketika terkonsentrasi mampu memercikkan api. Masjid juga dapat diartikan sebagai sebuah konsep BOSSON, dimana ruangnya tidak selalu bisa diukur luasnya tetapi senantiasa melingkupi Qolbu. Diri kita adalah masjid bagi jiwa-jiwa di dalamnya. Perilaku berjamaah adalah perilaku normatif yang dalam istilah Carl Gustav Jung disebut sebagai ketidaksadaran dan kesadaran bersama. Dalam tataran psikologi komunikasi sifta dasar atau naluriah untuk saling berbagi ini disebut sebagai empati. Dalam konteks

ibadah

muammalah,

berjamaah

dimanifestasikan

dalam

berkeluarga,zakat, infaq, shodaqoh. Demikian pula ketika kita menunaikan ibadah haji. Kembali kepada konsep masjid BOSSON, maka kita dapat mengintegrasikannya dalam konsep Marketing Mix, dimana place atau tempat menjadi salah satu faktor yang menentukan dalam keberhasilan pemasaran. Bagaiamana kalau tempat penjualan tata nilai yang kita tawarkan itu justru berada di lokasi paling strategis di dalam hidup seorang manusia ? Di hatinya. Sesungguhnya setiap orang membawa masjid Bossonnya, wanahnu aqrobu Illaihi min hablil warid. Ana inda zani abdi bi. Inna ala nasrallahi qorib.


Bila masjid adalah rumah Allah (Baitullah) maka dimanakah rumah itu berada ? Di hati kita. Sesungguhnya setiap orang itu bersifat hanif, berkecenderungan menuju kebaikan jadi sesungguhnya setiap orang itu adalah konsumen bagi nilai yang ditawarkan dalam menuju sebuah konsep keselamatan bersama , ISLAM. Masjid sebagai sebuah strategic business unit ( SBU) bahkan melampaui konsep manajemen marketing yang digagas Peter F Drucker dalam Inovasi dan Marketing. Dalam masjid ada 3 hal yang muncul : konsistensi, inovasi, dan marketing. Ada 9 langkah prinsip dalam manajemen masjid : desegmentation, detargeting, positioning, branding, product/services, packaging,

distribution,

promotion, people. Segmen masjid adalah semua kalangan, target dan misi masjid tak berbatas karakter geografis-antropologis dan trend, melainkan dunia akhirat. Positioning adalah derajat taqwa. Brand adalah kesholehan personal dan sosial. Produk dan jasa adalah keselamatan dan kesejahteraan. Kemasan adalah nilai syariah dan kesantunan. Distribusi adalah dakwah dan syiar, sampaikanlah meski hanya satu ayat. Promosi adalah syiar sistematis melalui personal and community branding, ummat panutan. People, adalah manusia taqwim yang terbangun secara sistematis, proporsional, dan mengedepankan quality of services yang bersifat hasanah, rahmatan lil alamin, dan bermanfaat bagi sesama. Maka jadilah masjid sebagai center of excellent

yang

sebenarnya !

SKYGATE 2.5 Shodaqoh 2.0 “Ya Allah berikanlah manfaat kepadaku atas apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah kepadaku apa yang bermanfaat bagiku, serta tambahkanlah ilmu kepadaku� ( H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Di era teknologi infokom berkembang teramat pesat konsep shodaqoh sebagai bagian dari proses penguatan ummat ( community empowerment) semestinya dapat menembus sekat-sekat geografis dan kultural yang selama ini menjadi hendaya. Beberapa kendala yang teridentifikasi dalam proses pemberdayaan ummat yang telah dilakukan selama ini adalah miskinnya basis data, keterbatasan penyebaran ilmu pengetahuan, dan tidak terbangunnya sebuah sistem cerdas yang bersifat transparan dan antisipatif terhadap perubahan. Teknologi infokom dapat menjembatani dan menjadi solusi bagi permasalahan dalam upaya peningkatan kualitas ummat itu. Salah satu contoh kongkret yang dapat kita pelajari adalah inovasi Sistem Info Tani yang dikembangkan oleh Dr.Yusep dari STEI-ITB. Menggabungkan potensi jaringan seluler dan ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh petani seperti stok pupuk, bibit, kondisi pasar komoditas, tips pertanian, data iklim dan cuaca, sampai informasi kredit mikro, sistem Info Tani jelas sangat membantu kinerja para petani Indonesia. Inovasi lain yang layak diacungi jempol adalah pemanfaatan teknologi infokom untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seperti yang telah dilakukan PT. Telkom, Tbk dengan program internet goes 2 schoolnya, serta upaya penyediaan materi ajar multimedia yang sangat menarik oleh Crayonpedia dan Bamboomedia. Sifat dasar dari teknologi infokom adalah harga dan biaya yang cenderung semakin murah. Mengapa dapat demikian ? Kesadaran global yang menjadi bukti sifat “hanif� manusia mendorong manusia untuk saling berbagi dan membangun sinergi. Di era Wiki kesadaran itu maujud dalam bertumbuhnya konsep open source, kemudahan akses terhadap kepustakaan pengetahuan, dan munculnya jejaring bisnis lintas benua-lintas peradaban. Pertumbuhan dan munculnya gairah untuk saling berbagi ini mendorong manusia untuk meredefiniskan konsep benefit. Multiplier effect dari keterhubungan dan keterbukaan di era Wiki akan menghasilkan benefit kemanusiaan sekaligus memiliki economical values. Dalam bahasa sederhana, model bisnis terbuka yang akan menjadi arus utama di era infokom akan menghasilkan profit yang menenangkan bathin.

Menguntungkan secara ekonomis sekaligus tidak


menimbulkan rasa bersalah dan kegelisahan karena menyadari telah menzhalimi orang lain. Prinsip dasar kapitalisme yang mengkapitalisasi dan memberi label nilai pada setiap produk ( komoditisasi) berorientasi memaksa pasar untuk menjadi konsumen. Sebaliknya di era Wiki, konsumen adalah bagian yang terintegrasi dalam sebuah proses produksi. Dan alat produksi utama yang sekaligus juga bersifat barang modal adalah pengetahuan. Sehingga biaya investasi infrastruktur dan layanan infokom adalah bagian dari upaya ventura untuk memodali banyak produsen dan industri baru agar dapat berproduksi. Manusia di seluruh penjuru dunia kini mulai menyadari arti pentingnya konsep berjama’ah. Sebuah konsep indah tentang kebersamaan, sinergi potensi, dan pengendalian sistem melalui mekanisme kritik dan feedback konstruktif. Konsep ini secara nyata dapat dilihat pada proses latihan yang paling mendasar, sholat ! Kebersamaan dalam mengolah resources dan potensi yang belum tergarap terbukti menghasilkan benefit yang tidak ternuilai harganya. Sebuah perusahaan pertambangan emas Kanada ( Goldcorp) dapat mengoptimasi areal tambangnya dan menghasilkan emas sebanyak 8 juta ounce berkat masukan dari ribuan ahli tambang dari berbagai

penjuru

dunia.

Caranya ? Mereka merilis semua data geologi dan data penunjang yang diperlukan ke

internet

dan

meminta

masukan dari semua orang yang berminat. Proctor and Gambler berbagai

(

P&G) hasil

merilis

penelitian

setengah jalan divisi R&Dnya di web yet2.com dan mendapat feedback positif berupa ide-ide kreatif yang solutif.

Situs Innocentive yang menampung beribu ide ilmiah berhasil menjadi jembatan bagi industri untuk mendapatkan penyelesaian-penyelesaian masalah teknis


yang dihadapinya. Demikian pula di bidang pengembangan sains. Dalam konteks Science 2.0 para ilmuwan dengan ikhlas dan sukarela saling berbagai pengetahuan ( database) dan tools ( software) yang diperlukan untuk melakukan sebuah penelitian. Ilmuwan biologi molekuler dan genetika saling berbagi database gen melalui Merc Gene Index, OMIM, dan Human Genome Project. Tools yang diperlukanpun dapat diunduh dengan mudah dan gratis, dalam bidang biologi dikenal piranti BLAST (Basic Local Alignment Search Tool, piranti “cari

dan

bandingkan�

genom)

yang

amat

membantu

dalam

proses

pengintegrasian data yang dimiliki oleh berbagai ilmuwan di berbagai institusi yang tersebar di berbagai tempat. Kesadaran ini kemudian melahirkan peer group dengan kepekaan nurani yang sama dan mulai membentuk kelompokkelompok fungsional yang cair, bersinergi tidak sekedar untuk mendapatkan keuntungan finansial belaka. Salah satu kelompok fungsional virtual ini adalah konsorsium SNP ( Single Nucleotide Polymorphism) yang saling berbagi data SNP yang penting dalam proses mengidentifikasi penyakit secara molekuler. Keberadaan kelompok fungsional virtual ini akan menghasilkan regim diagnostik, pencegahan, dan pengobatan baru. Kelompok biologg CAMBIA dari Australia juga bahu membahu membangun konsep BIOS ( biological open source license) yang memungkinkan setiap peneliti ilmu hayati dari seluruh dunia untuk mendapatkan data dan software biologi yang bersifat terbuka ( open source).


Massachussets

Institute

of

Technology, salah satu perguruan tinggi teknologi paling berkelas di dunia kini bahkan menyediakan hampir semua materi perkuliahan di tingkat sarjana ( under graduate) dan pascasarjananya ( under graduate) di web dan dapat diunduh oleh siapapun secara gratis ( lihat di www.ocw.mit.edu). Mari kita renungkan, MIT yang notabene adalah sebuah institusi yang dulu kita korelasikan dengan sekularisme, dengan nilai-nilai duniawi yang sarat dengan pendekatan materialisme, kini berubah haluan dan going spiritual ! Secara sadar mereka melakukan sebuah langkah besar, melakukan transformasi nilai ilmu, dari yang semula diyakini sebagai komoditas dan bersifat properti ( dilindungi oleh intellectual property rights), menjadi komoditas sosial yang harus didistribusikan secara universal. Ilmu berubah bentuk, menjadi amorf dan berkembang sebagai amal jariah. Ada pergeseran nilai yang sangat signifikan; orang lebih berbahagia melihat orang lain bertambah pintar dibandingkan dengan sekedar menerima sejumlah uang sebagai alat tukar.

Kesadaran bersama ini sungguh suatu fenomena yang menggembirakan dan pantas untuk disyukuri. Sunatullah ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai “tanda-tanda� Allah SWT yang wajib dinikmati ( dipelajari, dikembangkan, dan diamalkan untuk kemaslahatan) diharapkan dapat merevaluasi nilai-nilai uang dan alat tukar lainnya. Sebenarnya kewajiban kitalah untuk mengoptimasi Sunatullah di alaf peradaban baru ini. Mengapa kita tidak mendesain sebuah sistem shodaqoh berbasis IT ? Saat ini telah berkembang pesat sistem pembayaran dan perdagangan on-line. Kita mengenal konsep e-wallet ( paypal) dan berbagai metoda verifikasi yang menjamin keamanan proses transaksinya. Sifat ebusiness yang menonjol adalah transparansi dan obyektifitas. Orang dapat membandingkan ( compare) produk yang akan dibelinya dengan mengakses banyak vendor yang menyediakan produk sejenis.


Sebagai contoh,mari kita bangun sistem shodaqoh jaminan kesehatan berbasis IT. Saat ini di Indonesia telah diperkenalkan i-wallet bernama PG-1 ( payglobal one) yang bekerjasama dengan perbankan nasional ( BCA). PG-1 menyediakan 2 jenis account, yaitu sebagai merchant dan sebagai pengguna reguler. Merchant adalah pebisnis yang menjual produk dan menerima pembayaran serta dapat menguangkan kembali hasil jual-beli. Bayangkan jika sebuah lembaga sosial seperti rumah sakit, sekolah, panti sosial, ataupun panti asuhan memiliki sistem informasi yang terintegrasi, maka kualitas layanannya tentu akan sangat meningkat. Apabila sebuah lembaga memiliki situs sederhana yang dinamis ( sedikit lebih interaktif dibanding jejaring sosial dan blog), misal berbasis PHP, maka data klien e.g pasien akan dapat diup-date setiap saat. Catatan medis dan diagnosa, serta terapi yang akan atau tengah dijalankan akan dapat diakses darimana saja. Di situs itu juga dibangun Escrow account untuk menampung dana sosial dari masyarakat. Apabila rumah sakit ini bergabung dengan PG-1 sebagai merchant maka transaksi dapat dilaksanakan secara elektronik. Kira-kira bagaimana sistem ini berjalan ? Situs dinamis rumah sakit dilengkapi dengan sistem pelaporan pasien dhuafa lengkap dengan informasi medis terkait. Situs dapat diperlengkapi dengan robot pemeringkat prioritas dan tingkat urgensitas pasien ( engine aoutomasi yang diperlengkapi dengan prasyarat-prasyarat medis sebagai variabel belajar dari multilayer neural network). Dengan demikian setiap saat ( real time) akan ditampilkan pasienpasien dengan tingkat urgensitas penanganan. Sistem ini masih dapat diperkaya dengan sub sistem responsibilitas dan quality assurance dalam hal pelayanan medik, yaitu dengan membangun engine komparasi ( mengorelasikan dan menyesuaikan) dengan data ICD ( international classification of diseases). Transparansi dan obyektifitas dalam pelayanan medik akan bersinergi dengan keterbukaan dan rasionalitas struktur biaya, amanah dan terpercaya. Data yang ditampilkan adalah konfirmasi publik bagi donatur rumah sakit. Dana dari Escrow account dimanfaatkan juga berbasis sistem cerdas berupa software distribusi, dimana data keuangan dapat diintegrasikan dengan sistem pembiayaan rumah sakit lainnya seperti Jamkesmas ( jaminan kesehatan masyarakat atau proteksi


asuransi). Sebagai contoh, kasus dhuafa dengan limit jaminan asuransi kesehatan yang lebih rendah dapat disubsidi dana Escrow account untuk menutup kekurangan biaya pengobatan. Para donatur tinggal menransfer sejumlah uang dari account PG-1nya ke account PG-1 rumah sakit dan akan segera mendapat konfirmasi melalui e-mail. Konfirmasi berupa informasi publik dapat dilihat di situs rumah sakit, laporan keuangan ( neraca) dapat disetting terkirim secara otomatis persatuan waktu ( misal bulanan). Secara teknis kirakira proses yang akan terjadi adalah demikian: pasien dhuafa datang ke RS, pendataan dilakukan, variabel penting yang harus diperhatikan adalah status jaminan kesehatan ( memiliki prasyarat dijamin oleh sistem yang sudah ada). Semua data akan dikoding dan menjadi data operasional bagi sistem penjaminan via PG-1. Perbedaan koding antara tidak ada jaminan, dijamin tidak sepenuhnya, dan dijamin penuh akan menentukan tingkat prioritas bantuan, sehingga tercipta keadilan, bahwa yang paling membutuhkanlah yang akan menerima bantuan ( diprioritaskan). Itulah sepintas gambaran tentang arti pentingnya pemanfaatan teknologi infokom dalam konteks ibadah muammalah. Dengan kata lain, teknologi infokom dapat menjadi “malaikat� pengawas di era baru, atau memang secara sunatullah teknologi infokom memang akan terorganize sebagai malaikat pencegah dosa ? Dalam konteks kesehatan komunitas ( ibu dan anak) teknologi infokom dapat dimanfaatkan

untuk

meningkatkan

kualitas

data

dan

layanan

prevensi

kesehatan. Kita berdoa agar program USO ( universal service obligation) segera dapat mengentaskan “autisme� komunikasi di seluruh pelosok tanah air, maka sistem penunjang yang dapat mengoptimasi manfaatnya adalah dengan membangun sistem komunikasi Posyandu. Kader posyandu yang dilengkapi dengan handset sederhana dapat mengirim SMS dengan format yang telah ditetapkan, berisi antara lain data antropometrik balita, progres imunisasi, dan hasil pemeriksaan lab sederhana seperti pengecatan telur cacing di tinja atau nilai Hb dari sistem Sahli. Dapat dikirim pula data antropometrik dari ibu hamil dan menyusui. Apabila handset dilengkapi dengan kamera, dapat dilakukan pemotretan konjungtiva untuk menscreening kasus anemia. Data mentah dari


kamera handset dapat diolah ulang oleh software pencitraan di server dinas kesehatan kabupaten. Saat ini software pencitraan telah dikembangkan dengan baik oleh STEI-ITB ( Prof. Dr. Ir. Tati R Mengko, dkk, Biomedik). Langkah besar yang harus disiapkan dalam membangun sistem ini adalah mendesain fungsi server dinas kesehatan. Aplikasi database di dinas kesehatan dilengkapi dengan engine untuk mengklasifikasikan data dan mengintegrasikannya dengan data geographical information system dan software program planner. Konsep ini mirip dengan situs Housingmaps yang memadukan iklan tentang perumahan dengan Google Maps, sehingga calon konsumen tinggal memilih range harga dan daerah yang dikehendaki dan dengan segera akan langsung dapat melihat rumah

yang

ditawarkan

beserta

lingkungan dan aksesnya.

Dinas kesehatan akan memiliki peta masalah kesehatan yang terup-date secara periodik dan mendekati waktu sebenar. Lokus ( wilayah, area) gizi buruk akan segera terdeteksi, lokus ibu hamil resiko tinggi akan terdeteksi, lokus rawan epidemi akan terdeteksi. Bila data ini kemudian diup-load di jaringan internet maka kita dapat membayangkan sebuah situs yang menampilkan informasi kesehatan lengkap dengan data kuantitatif-kualitatif, lokasi tepat ( kampung, desa, akses ke sana), dan magnitudo masalah. Jika aplikasi ini dintegrasikan dengan sofware supply chain management yang menjadi bagian dari ERP ( enterprise resource program) dinas kesehatan, diharapkan dapat menjadi pelopor transparansi dan obyektifitas dalam pengalokasian sumber daya beserta pengembangan kemampuan forecaster dalam menyusun program dan budget tahun yang akan datang. Benefit yang dapat dirasakan adalah : cepatnya masalah kesehatan rural terdeteksi, alokasi sumber daya yang rasional, dan jika terkait dengan kepedulian sosial ( shodaqoh) sistem ini dapat menjamin bahwa bantuan akan tepat sasaran. Negara donor dari belahan dunia manapun akan dapat secara spesifik mengirimkan bantuannya langsung ditujukan ke lokus yang


diinginkan. Transparansi dan ketepatsasaran ini juga dapat diperkuat dengan sistem konfirmasi balik melalui SMS ke server yang selanjutnya ditayangkan di web.

Agar efektif menjangkau dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dunia maka ada baiknya sistem IT posyandu terkoneksi dengan web global. Donate now !


Di web yang spesifik untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup manusia, bisa saja sistem mendapatkan tempat di front page. Contoh dilengkapi engine untuk pelaporan dan manajemen data posyandu seperti data lingkar kepala, berat badan, tinggi baan, tabel imunisasi, tabel kecukupan gizi, dan data anemia

Demikianlah kenyataan yang kini tengah dan harus kita hadapi, teknologi telah terdispersi ke dalam setiap sendi kehidupan. Maka agar teknologi dapat menjadi sarana ibadah, kreativitas dan kejelian dalam “membaca� dan mensyukuri “tanda-tanda� Allah adalah sebuah keniscayaan yang senantiasa harus diperjuangkan !

Diagram alir proses klaim pasien dhuafa di RS dengan memanfaatkan i-wallet ( PG-1) dan menyinergikan sistem informasi RS sebagai media transparansi dan kendali obyektifitas

SKYGATE 2.6


TELEKOMUNIKASI, BER-IBROH PADA NABI ALLAH

Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.QS Al Hijr 21

Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan di langit dan bumi dan agar dia termasuk orang yang yakin. QS Al An’aam 75

Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi. Cukuplah Allah sebagai pemelihara. QS An Nisaa 132

Nabi Allah Ibrahim AS adalah bapak metodologi ilmiah, dimana sistematika berpikirnya maujud dalam konsep yang kini dikenal sebagai evidence based approach. Hipotesa tentang konsep Rabb atau Tuhan yang bersifat Al Awwal dan Al Akhir didekati secara deduktohipotetikal verifikatif. Nabi Ibrahim AS menerapkan proses pembuktian yang selaras dengan rasionalitas, kesesuaian fakta, dan kontinuitas yang terjaga. Metoda penelitian Tauhid model Nabi Ibrahim AS menghantarkan manusia yang ditakdirkan bersifat hanif ( cenderung

atau

mencintai

kebajikan

dan

kebenaran)

mengenal

dan

mengeksplorasi elemen-elemen di alam semesta termasuk elemen energi. Kondisi ini terbukti ketika Nabi Ibrahim AS dibakar maka pengetahuan tentang sifat dasar api dapat membuat api “tunduk” dan menjadi bahan yang tidak melukai. Secara hipotetikal interferensi yang saling meniadakan akan mampu mereduksi dinamisitas gelombang dan pada akhirnya kuantitas kalor ( panas). Apabila kita meneladani konsep yang telah beliau canangkan maka kita akan memasuki ranah ibadah yang sangat eksploratif. Mengenal Allah SWT dan menggapai

maqom

makrifatullah

rupanya

memerlukan

“softskill”

untuk

mensyukuri nikmat Allah SWT yang dalam ranah aksiologisnya dapat berupa “mempelajari” dengan benar “tanda-tanda-Nya”. Karena segala sesuatu yang


diciptakan Allah SWT pada hakikatnya adalah ayat-ayat qauniyah yang menjadi rambu-rambu akal atau tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir. Keteraturan, keselarasan, dan ukuran adalah variabel performansi yang dapat dijadikan indikator kesempurnaan Penciptaan dan tentu saja eksistensi Sang Maha Pencipta. Rentang kendali Allah SWT yang tanpa batas ditekankan pada ayat yang secara spesifik menjelaskan tentang keteraturan dan keterkendalian apa-apa yang ada di antara langit dan bumi. Termasuk di dalamnya adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki rentang spektrum khusus, dimana di setiap spektrum ( panjang gelombang tertentu) terdapat keteraturan dan karakter yang apabila dicermati dapat dimanfaatkan sesuai dengan fitrahnya. Inilah bagian nyata dari konsep Sunatullah. Sebagai contoh nyata adalah keberadaan matahari sebagai inti dari sebuah sistem tata surya. Jaraknya yang berkisar antara 149 juta kilometer dari bumi menjadikan matahari adalah sumber foton ideal bagi proses fotosintesis di muka bumi. Begitu teraturnya sistem tata surya ini juga dibuktikan dengan terdapatnya sabuk Van Allen yang melindungi paparan gelombang elektromagnetik matahari yang intensitasnya melebihi kemampuan toleransi makhluk hidup di bumi. Contoh apabila terjadi flare atau Coronal Mass Ejection ( CME) dari matahari, maka dampak yang terjadi dapat diminimalisasi dan hanya akan berakibat pada gangguan telekomunikasi, gelombang radio HF ( high frequency), dan GPS ( Global Positioning System). Penerapan sistematika dan model pembelajaran Nabi Allah Ibrahim AS dapat dicermati pada History and Breakthrough dalam industri telekomunikasi.

Terobosan Sejarah Pada pertengahan abad ke-19 ( 1843) Michael Farraday melakukan serangkaian penelitian untuk mempelajari kemungkinan transmisi/konduksi listrik melalui udara. Di kemudian hari teori konduksi udara ini berhasil dibuktikan oleh Marin Soljacic di MIT ( Massachusset Institute of Technology). Pada tahun 1864 Maxwell memublikasikan karya ilmiahnya yang berjudul : “ Dynamical Theory of


the Electromagnetical Field�, yang merumuskan bahwa listrik, magnet, dan cahaya saling berhubungan.

http://www.lbl.gov/MicroWorlds/ALSTool/EMSpec/EMSpec2.htm

Pada tahun 1875 Thomas Alfa Edison yang tengah mengerjakan riset tentang telegraf akustik berhasil menciptakan gelombang elektromagnetik melalui sebuah vibrator magnetik. Dan akhirnya pada periode tahun 1879 sampai dengan 1886 David Hughes melakukan sebuah terobosan besar dengan keberhasilannya

menemukan

gelombang

radio

yang

tanpa

disadarinya

merupakan cikal bakal dari telekomunikasi seluler saat ini. Heinrich Hertz dari Jerman kemudian mengembangkan teknologi yang mampu memproduksi dan menerima gelombang radio. Tesla dan Marconi kemudian mengeksplorasinya lebih lanjut sebagai teknologi radio yang aplikatif dan kini kita kenal sebagai konsep dasar broadcasting atau penyiaran. Lars M Ericsson dan istrinya Hilda kemudian mulai menekuni dan berupaya mengembangkan konsep radio telepon. Bell Laboratories pada tahun 1924 mengklaim sebagai operator pertama yang menyediakan layanan radio telepon 2 arah. Selanjutnya AT&T Southernwestern Bell memperkenalkan

dan

radio telepon mobil ( mobile radio

telephone) pada 1946. Di tahun 1947 DH Ring dari Bell’s laboratory memperkenalkan gagasan jejaring kerja seluler, yang akhirnya diwujudkan pada tahun 1969 karena adanya penemuan Amos Joel, Jr dalam hal switching yang memungkinkan frequency re-use dan pembagian service area ke dalam wilayah


yang lebih kecil serta tidak membutuhkan transmiter dan receiver bertenaga besar. Sementara Martin Cooper dan kawan kawan dari Motorola juga e=mematenkan teknologi sejenis yang disebut Radio Telephone System. Pada dasarnya proses telekomunikasi nirkabel membutuhkan sebuah handset seluler dengan piranti transceiver ( transmitter dan receiver) serta antena. Dalam satu sel di dalam jejaring kerja seluler terdapat area cakupan ( coverage area) yang digambarkan meliputin daerah hexagonal dengan triangulasi BTS.

Perkembangan teknologi ini membuka ranah kajian baru yang meliputi hampir setiap proses pengamatan aktivitas manusia. Budaya nirkabel dan data sharing melahirkan genre manajemen baru yang dikenal sebagai knowledge management. Telah merubah pula konsep-konsep marketing konvensional menjadi makrketing 2.0 dengan perubahan prinsipil pada konsep produk, yang kini di era new wave dikenal sebagai “co-creation�. Setiap orang ( dalam hal ini konsumen) dapat mendayagunakan secara terkustomisasi produk-produk hasil industri baik jasa maupun manufaktur. Pola pemasaran tradisional dengan pendekatan promosi above dan below the line juga turut bergeser dan tergusur oleh “communitization�, yang berangkat dari pola-pola kultural maya baru yang maujud dalam jejaring sosial ( situs pertemanan), mailing list, dan group diskusi on-line. Bahkan saat ini era marketing virtualpun telah bergeser menjadi mobile marketing, selling by your own hand ( ini makna literasi). Basis data mobile semakin berkembang dan aplikasi pengolahan data atau data management menjadi bagian tak terpisahkan da revolusi seluler. Aplikasi BREW yang bersifat


open source menjadi salah satu kekuatan infrastruktural dalam membangun komunitas programmer pada perangkat bergerak. Amos Joel, Martin Cooper dari Motorola, dan juga Bob Taylor, ahli psikoakustik dan Direktur Program Riset Komputer di Defense’s Advanced Research Project Agency (DARPA) tahun 1966 memiliki visi yang sangat futuristik. Pada masa awal perkembangan radio telepon Taylor mendapat ide untuk menghubungkan komputer- komputer dalam jaringan. Selain Taylor, ada pula

Larry

Robert,

pionir

jaringan

komputer

di

Laboratorium

Lincoln,

Massachusetts Institute of Technology (MIT), satu-satunya ilmuwan di AS yang dianggap bisa mewujudkan jaringan yang dibayangkan Taylor. Dalam konteks teknologi telekomunikasi nirkabel perkembangannya dapat dirangkum sebagai berikut: Generasi pertama: Generasi ini dikembangkan oleh Bell Laboratory dan Motorola, hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System). Generasi kedua: Generasi dimana jejaring seluler telah diup-scaling menjadi

bagian

dari

produk

jasa

layanan

komunikasi

bergerak.

Penggunaannya sudah meluas dan meliputi hampir keselurhan wilayah Amerika utara dan Eropa, serta sebagian Asia. Sistem dan model transmisinya dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. Generasi ketiga: generasi ini berciri pada kecepatan transfer data dan ditunjang oleh fitur-fitur yang bersifat business like. Transfer data digital, mampu dilakukan dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan dapat mengakomodir aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh:


W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS), ADSL (Advanced Digital Subscriber Line), dan CDMA2000 1xEV-DO. Ada pula generasi transisi, disaat platform teknologi sudah mulai dikembangkan hanya saja aplikasi secara komersial belum dapat dilaksanakan. Sehingga antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun/ downlink). Berikut dapat disimak perkembangan teknologi ransfer data yang ditunjang oleh teknologi radio mobile telecommunication.

Perbandingan Metoda Akses Internet Mobile

Standar

LTE

Keluarga

Primer

UMTS/4G Mobile

Teknologi Downlink Radio

OFDMA/MI

(Mbit/s)

326.4

Uplink (Mbit/s)

86.4

Catatan

LTE-


SM

Internet

MO/SC-

Advance

FDMA

d menawar kan kecepata n transfer lebih dari 1 giga bit.

Kecepata n kuotasi hanya dapat dipenuhi di daerah yang

802.16e

WiMAX

Mobile

MIMO-

Internet

SOFDMA

beradius 70

70

sempit, sekitar 10 km ( kecepata n dapat mencapa i 10Mbit/d etik)

Flash-OFDM

Flash-

Mobilitas Mobile

Flash-

5.3

1.8

Radius

10.6

3.6

mobilitas


OFDM

Internet

OFDM

15.9

5.4

s

sampai

mencapa

350km/jam

i 30 km dan maksimal dapat mencapa i 55 km

HIPERMAN

WiBro

iBurst

EDGE Evolution

HIPERM

Mobile

AN

Internet

WiBro

Mobile Inte rnet

iBurst

Mobile Inte

802.20

rnet

GSM

rnet

UMTS/3G Mobile

HSDPA+HS SM UPA

Internet

56.9

56.9

Cakupan OFDMA

50

50

mobilitas (900 m)

HCSDMA/TD

64

64

3–12 km

D/MIMO

Mobile Inte TDMA/FD

UMTS WCDMA

OFDM

D

3GPP 1.9

Release 7

CDMA/FD 0.384 D 14.4 42 CDMA/FD

0.9

0.384

HSDPA

5.76

widely

11.5

deployed . Tipikal


HSPA+

D/MIMO

downlink rates saat ini 1–2 Mbit/detik , ~200 kbit/detik uplink; HSPA+ downlink up to 42 Mbit/detik .

Tercatat kecepata n sesuai dengan IPWireles s yang

UMTS-TDD

UMTS/3G Mobile

CDMA/TD

SM

D

Internet

menggun 16

16

akan 16QAM modulasi yang sama dengan HSDPA+ HSUPA


1xRTT

CDMA20 Mobile 00

phone

CDMA

0.144

0.144

2.45

0.15

3.1

1.8

4.9xN

1.8Xn

EV-DO

EVDO 1x Rev. 0 EV-

CDMA20 Mobile

DO 1x Rev. 00

Internet

CDMA/FD D

A EVDO Rev.B

(Sumber Wikipedia)

Perbandingan sederhana berdasarkan kecepatan akses data dan mobilitas dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik perbandingan kecepatan dan mobilitas di antara Wimax, HSDPA, UMTS, dan GSM

Teknologi terkini yang saat ini sudah mulai dikembangkan dan siap untuk diaplikasikan adalah Wimax dan 4G. Wimax yang akan membuka berbagai kemungkinan baru dalam hal transmisi data berbasis spektrum elektromagnetik. Dapat diprediksi akan tumbuh konsep Ultra Wide Band, Digital ( terestrial) radio,


digital TV dengan standar DVB-T, akses broadband, dan personal broadband akses. Untuk teknologi 4G, setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.Dengan teknologi SIP yang berada di belakang 4G, nomor telepon +62 22 2010159 hanyalah subset, bagian kecil daripada pengenalan / identifikasi telepon. Sebagian besar identifikasi / penomoran telepon akan dilakukan menggunakan URL, contoh : tauhid@gmail.com. Jasa telepon berbayar baik seluler maupun jejaring berbasis ISDN ( Intelligent Network) dan PSTN

( analog network) akan terguncang. Protokol

SS7/IS-41/GSM MAP

intelligent nodes akan menjadi protokol basi yang mahal dan tidak efisien lagi. Regulasi tarif tidak lagi diperlukan, interkoneksi antar operator akan menjadi masa lalu. Bila kita tiba di masa itu maka ilmu dan tanda-tanda yang telah diberikan Allah SWT dalam bentuk ayat-ayat qauniyah akan menjadi sumber nikmat yang tidak terputus, syaratnya sederhana; IQRA. Maka secara ontologis dan epistemologis Islam disampaikan sebagai sebuah agama pembangun nilai dan tidak hanya sekedar peningkat kapasitas ( capacity building). Pribadi pembelajar adalah core valuenya, sementara dalam tahapan aksiologis proses memaknai dan memetakan potensi alam ( dari tingkat sub atomik/ zarah sampai pengenalan karakteristik materi) adalah bagian dari ajaran tentang mensyukuri nikmat berupa tanda-tanda ciptaan Allah SWT . Maka Allah SWT “menyindir� kita, manusia, dengan bahasa yang indah: ...sesungguhnya nikmat Allah manalagi yang akan engkau ingkari..Fabbi ayi ala irobbikuma tukhazibban. Dalam konteks aksiologis yang bersifat eksploitataif terhadap potensi alam semesta, Allah SWT memerintahkan kita agar menjadi

khalifah yang

mengemban misi wa ma arsalnaka illa rahmatan lil alamin ( mendatangkan dan


menggenerate rahmat/ kesejahteraan bagi semesta sekalian alam). Aspek eksploitasi potensi ini tentu didahului dengan rangkaian eksplorasi yang panjang dan bijak, Dapat kita lihat pada beberapa alinea di atas bahwa perkembangan teknologi komunikasi nirkabel didahului oleh serangkaian pengamatan yang cermat dan kejelian berpikir yang kreatif serta futuristik dari beberapa “ulul albab”, atau orang-orang yang memiliki keahlian khusus dalam mencermati “tanda-tanda”

kebesaran

Allah

SWT.

Karakteristik

atom,

elektron,

dan

pembentukan gelombang elektromagnetik pada hakikatnya adalah fungsi Sunatullah, qudrah dan irradatullah. Mereka semua akan sebagaimana apa adanya

saja,

berkarakter

tasbih

mengikuti

hukum

keseimbangan

dan

proporsionalitas interaksi tanpa berinisiatif untuk menyimpang ( ta’lid). Tanpa kita gali dan pelajari secara bermetoda, maka mereka ( partikel zaroh) hanya akan diam

dan menjalankan

fungsi

dasarnya

saja.

Tetapi

ketika

spektrum

elektromagnetik kita kenali, maka nikmat Allah SWT akan mengguyur secara eksponensial, berlipat-lipat dan berpangkat-pangkat. Sungguh sebuah proses pembuka

gerbang

syukur

yang

tiada

tara

intensitasnya.

Kemudahan

berkomunikasi dan transfer data, kemudahan protokol berinteraksi, dan kemudahan memabngun jejaring sosial dan bisnis menjadikan hendaya ( hambatan, barrier, atau handycup) menjadi berkurang dan dunia menjadi semakin sempit. Kendala geografis teratasi, kendala transparansi teratasi, kendala ekonomi karena tingginya biaya produksi karena adanya akumulasi dan terdeposisinya bahan baku dan pengetahuan pada gilirannya akan diubahsuai menjadi komponen biaya dan tentu saja harga ( cost and price). Maka ketika potensi alam berhasil dioptimalisasi tasbihnya, Sunatullah mereka akan menjadi jauh

lebih

berdaya

guna,

bermanfaat

dan

kian menghadirkan

salam,

kesejahteraan. ” Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah ( nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari ( nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat ( Ibrahim 14; 7)” Nikmat Allah SWT dapat disyukuri melalui proses 3 T ( Tadabbur, Tafakur, dan Tasyakur). Mencermati setiap elemen di alam semesta, yang terdapat di antara bumi dan langit, akan menghantarkan kita kepada pengertian tentang


proporsionalitas dan keteraturan di setiap skala dan dimensi. Allah menciptakan setiap makhluk dengan ukuran dan ketetapan fungsional ( utilitas).

Scanning Tunelling Microscope, nano tube, dan sirkuit nano

Tetapi tanpa mengenal karakter elemen tersebut manusia tidak akan dapat menikmati potensinya. Marilah kita simak perkembangan teknologi nano, dengan bantuan kemampuan magnifikasi citra dan pengenalan proses tasbih elemen, kini partikel dengan ukuran 10 pangkat minus 9 dapat “ disekolahkan� dan diprogram

untuk

menjalankan

fungsi-fungsi

khusus.

Dengan

semakin

mengecilnya “device� yang dapat diciptakan manusia maka fungsi-fungsi yang dulu memerlukan ruang dan material dalam jumlah besar kini akan semakin efisien dan dapat bekerja lebih optimal. Sebagai gambaran humum Moore yang meramalkan akan terjadi pertumbuhan eksponensial teknologi kini justru bergeser dan harus direvisi dalam sebuah konsep ekstensibilitas. Pertumbuhan teknologi jauh lebih cepat, dan melompat melampaui prakiraan semula.


Ekstensibilitas Hukum Moore

Dalam ranah prosesing, teknologi nano membuat ukuran prosesor menjadi jauh lebih kecil dengan jumlah transistor jauh lebih besar. Semakin banyak jumlah transistor maka kecepatan prosesing data digital akan menjadi semakin cepat. Perkembangan lain dalam penggunaan teknologi nano adalah terciptanya robot-robot cerdas yang mampu melakukan operasi di dalam jaringan tubuh. Lalu tercipta pula lapisan tipis panel surya. Ada juga material cerdas yang dapat kembali ke bentuknya semula sesuai dengan koordinat awal yang telah ditentukan, material ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat karoseri mobil atau bahkan pengganti tulang manusia ( tulang yang bila patah akan pulih dengan sendirinya).


Contoh partikel dalam ukuran nano yang telah diprogram untuk memiliki fungsi khusus

Warisan Nabi Sulaiman AS Apabila kita renungkan kembali kisah-kisah keteladanan pada nabi dan rasul di alam Al Qurqanul qarim, maka Nabi Sulaiman AS adalah nabi Allah dengan mukjizat yang di zamannya tergolong “super ajaib�. Bagaimana melegendanya kisah pemindahan singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba ke Al-Qadisiyah (Yerusalem), dan betapa terkagum-kagumnya kita sampai hari ini ketika Nabi Sulaiman AS berdialog dengan para semut. Tahun 1997 kita manusia modern mendapatkan kejutan indah ketika University of Innsbruck merilis hasil riset panjang mereka tentang teleportasi quantum. Perpindahan materi, meski baru di tingkat partikel dasar, telah mungkin untuk dilakukan dengan mengubahsuaikan karakter fisiknya mendekati karakter gelombang ( cahaya).

Tahap berikutnya metoda dan pola telekomunikasi juga akan engacu kepada pola-pola quantum yang telah semakin terpetakan dan mampu direplikasi.


Pemanfaatan teknologi kuantum dalam proses komunikasi, kemungkinan analogi terdekat adalah adanya konduksi saltatori di sistem akson syaraf manusia

Coupling atau penggandaan materi yang memiliki karakter “mirip� di area yang sangat berjauhan adalah prinsip dasar coding secara quantum (What’s next in science, 2008). Sementara teknologi futuristik di bidang telekomunikasi nirkabel yang terdekat dan tampaknya dalam waktu tidak terlalu lama lagi akan bisa segera diaplikasikan adalah Long Term Evolution ( LTE) yang dikenal sebagai 4G. Sedikit lebih awal dari teknologi 4G adalah Wi-Max ( 802.16), yaitu sebuah teknologi transfer data dengan kecepatan mencapai 75 Mbit/detik pada cakupan sekitar 48 km. Inti keunggulan dari teknologi 4G adalah sistem modulasi dan multiplexing secara ortogonal, lebih dikenal sebagai OFDM. FDM (Orthogonal Frequency Division ultiplexing) adalah sebuah teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi (multicarrier) yang saling tegak lurus (orthogonal). Masing-masing sub-carrier tersebut dimodulasikan dengan teknik modulasi konvensional pada rasio simbol yang rendah.( Tito Ilyasa, 2008)


Konsep dasar OFDM dimana tercipta Multi Carrier Modulation (MCM) dimana frekuensi bersifat vertikal dan dapat membawa data dalam waktu bersamaan dengan interferensi minimal

Tujuan pengembangan OFDM adalah mencari sistem transmisi data yang dapat meningkatkan efisiensi bandwidth. Dengan mengacu kepada sunatullah atau karakter dasar gelombang dibagilah frekuensi menjadi beberapa sub-carrier yang saling orthogonal untuk menghilangkan bidang penghalang

yang pada

akhirnya akan meningkatkan efisiensi spektrum. Menurut Hazy, 1997 pemakaian OFDM mampu menghemat bandwidth hingga 50%. Semakin efisien penggunaan bandwith maka akan semakin efektif dan optimal pula pemanfaatan jaringan sebagai medium transfer data. ( Dini Anggraini et al, 2008) Bagaimana OFDM bekerja ? Deretan data informasi yang akan dikirim dikonversikan kedalam bentuk paralel, sehingga bila bit rate semula adalah R , maka bit rate di tiap-tiap jalur paralel adalah R/M dimana M adalah jumlah jalur parallel (sama dengan jumlah sub-carrier). Setelah itu, modulasi dilakukan pada tiap-tiap sub-carrier. Modulasi ini bisa berupa BPSK ( B phase shift keying), QPSK, QAM ( quadrature amplified modulation) atau yang lain, tapi ketiga teknik tersebut sering digunakan pada OFDM. Kemudian sinyal yang telah termodulasi tersebut diaplikasikan ke dalam Inverse Discrete Fourier Transform (IDFT), untuk pembuatan simbol OFDM. Penggunaan IDFT ini memungkinkan pengalokasian frekuensi yang saling tegak lurus (orthogonal). Setelah itu simbol-simbol OFDM dikonversikan lagi kedalam bentuk serial, dan kemudian sinyal dikirim. ( Tito Ilyasa, 2008)


Contoh sirkuit transmiter OFDM ( Wikipedia, 2008)

Pada stasiun penerima, dilakukan operasi yang berkebalikan dengan apa yang dilakukan di stasiun pengirim. Mulai dari konversi dari serial ke parallel, kemudian konversi sinyal parallel dengan Fast Fourier Transform (FFT), setelah itu demodulasi, konversi paralel ke serial, dan akhirnya kembali menjadi bentuk data informasi. ( Tito Ilyasa, 2008)

Contoh sirkuit penerima ( receiver) OFDM ( Wikipedia, 2008)

Pencapaian 3GPPLTE dengan berbasis pada OFDM akan menjadikan peradaban “pindah-memindahkan� materi dalam hal ini baru sampai data akan mendekati kondisi di era Nabi Sulaiman AS. Hikmah dari kecepatan data transfer ini adalah “semakin� menyempitnya dunia. Bahkan kecepatan perkembangan teknologi tidak hanya membuat dunia menjadi semakin sempit dalam artian geografis melainkan juga mendorong tumbuhnya eksplorasi ke berbagai penjuru alam semesta. Hal ini persis dan sesuai dengan apa yang diwajibkan Allah SWT kepada kita, ummat-Nya, bahwa setelah usai melaksanakan ibadah sholat di masjid-masjid menyebarlah mencari rejeki di segenap penjuru alam semesta. Kini stasiun luar angkasa ISS ( Solyuz) telah menjadi laboratorium orbiter yang permanen. Di sana telah diteliti bagaimana laba-laba membangun sarangnya


tanpa pengaruh gravitasi, diteliti juga berbagai aktvitas biologis dari beberapa spesies di angkasa luar tanpa pengaruh-pengaruh kebumian. Bahkan perjalanan wisata angkasa luar akan mulai diperkenalkan dan seat untuk penerbangan awalnya telah habis dipesan dari jauh-jauh hari oleh para milyarder yang berniat menjadi orang pertama yang “piknik� diangkasa luar. Nama maskapai angkasa luar itu adalah Virgin Galactic yang akan menembus atmosfer mencapai garis Karman ( kurang lebih 110 km secara vertikal), dan kembali ke bumi.

Pesawat Virgin Galactic yang akan mengarungi dan menjadi pesawat wisata ruang angkasa

Sementara secara sosial kemajuan teknologi telekomunikasi akan berubah wajahnya semenjak tahun 2005 ketika teknologi Wi-Max mulai diperkenalkan. Teknologi ini dapat berfungsi antara lain sebagai Backhaul, yaitu sebagai backhaul hotspot, WiMAX sendiri maupun teknologi lainnya. Dapat pula menjadi tulang punggung Akses Broadband, yaitu untuk memenuhi kebutuhan akses broadband baik untuk enterprise maupun perumahan.

Dan yang tidak kalah penting adalah dukungan terhadap

Personal broadband, yaitu untuk memenuhi kebutuhan baik untuk nomadic maupun mobile broadband. (Gunadi Dwi Hantoro, Telkom R&D, 2005)


Posisi WiMax dalam peta teknologi nirkabel

Arsitektur WiMax 

SS/MS

: adalah Subscriber Station/Mobile Station



ASN

: adalah Access Service Network


BS

ASN-GW: adalah ASN Gateway, bagian dari ASN

CSN

: adalah Connectivity Service Network

HA

: adalah Home Agent, bagian dari CSN

AAA

: AAA Server, bagian dari CSN

NAP

: adalah Network Access Provider

NSP

: adalah Network Service Provider

: adalahBase station, bagian dari ASN

Peran WiMax sebagai backhaul akses broadband

Apa yang tersirat dari Irradatullah dan qudrah teknologi yang telah ditetapkan dan menjadi bagian dari peradaban manusia ini ? Sebagai sebuah teknologi atau alat dalam beraktivitas, dapat saja teknologi nirkabel dan teknologi nano justru menjadi “alat perusak” sebagaimana yang disuratkan dalam Al Quran akan tampak nyata tanda-tanda kerusakan di muka bumi akibat ulah manusia. Kerusakan akhlaq sebagai awalnya dan kemudian kerusakan holistik pada akhirnya. Sebuah proses dekonstruksi yang hirrkial baik secara horizontal maupun vertikal. Akankah teknologi menjadi alat nekropsi, pencabik peradaban ? Bisa ya bisa tidak. Secara tasawuf teknologi adalah kendaraan untuk mencapai strata mardhotillah. Kembali kepada konsep dasar Nabi Allah Sulaiman AS yang beribroh dan belajar menikmati tanda-tanda kebesaran Allah SWT melalui ciptaan-Nya, maka


kini kita akan membahas tentang keajaiban semut. Dunia telekomunikasi modern kini berhutang banyak pada koloni semut. Mengapa ? Dalam paper ilmiah yang ditulis oleh Ying Zhang et al pada tahun 2004 mekanisme routing sensor terefektif ( dalam hal ini tercepat, terdekat, dan termurah secara energi) adalah routing sensor yang diadopsi serta diadaptasi dari pola-pola pergerakan semut di dalam menemukan sumber makanan dan metoda membawanya kembali ke sarang. Inilah yang mungkin dimetaforakan oleh Nabi Sulaiman AS dengan �kemampuan� berbahasa semut. Kemampuan manusia dengan akalnya yang bersifat pengidentifikasi, pengklasifikasi, dan pengkodifikasi data, kemudian akan diikuti

oleh

perkembangan

kemampuan

untuk

mengasosiasikan,

mengorelasikan, dan menyimpan dalam bentukan memori, yang pada gilirannya akan dipergunakan sebagai operating system di dalam sebuah proses pengambilan keputusan ( decision making). Dari identifikasi sampai memori terkategori sebagai learning process. Sedangkan how to develop a decission dan how to communicate adalah bagian dari soft skill yang harus dikembangkan dari hasil belajar. Pada kasus routing sensor berbasis pada pola semut, hasil belajar kita adalah

sekumpulan

informasi

yang

menjelaskan

fakta

bahwa

semut

menggunakan infrastruktur feromon untuk menandai jalur terdekat menuju sumber makanan vis a versa ke kandang. Pola-pola feromonik ini diawali dengan pembentukan dan pemberangkatan tim survey yang telah dilengkapi dengan standard operating procedure ( SOP) yang memiliki algoritme operasional sangat jelas dan dapat diaplikasikan dalam berbagai skenario situasi lapangan. Pola routing semut inilah yang kemudian diaplikasikan dalam jejaring telekomunikasi agar tercapai efisiensi transfer data. Lihat peta perjalanan semut secara digramatis di bawah ini :


Pola pembentukan rute oleh koloni semut ditandai dengan adanya proses penguatan feromonik disertai dengan kepatuhan terhadap jalur feromonik bagi seluruh tim survey dari koloni ( meminimalisasi ego). Proses ini dapat menjadi role model bagi aplikasi pocket switch communication network ( Olu Lafe, 2005)

Perkembangan teknologi Nabi Sulaiman ini kemudian diikuti oleh pemanfaatan spektral gelombang elektromagnetik berbasis radio. Teknologi tua yang masih saja selalu terbuka untuk dieksplorasi. Mobile Ad Hoc Networks/ Manets ( Eric Graham, 2005) memungkinkan hubungan antar nodes menjadi lebih intensif dan algoritmenya menjadikan proses komputasi menjadi lebih sederhana. Sebuah sistem terbuka dengan biaya murah dan kualitas koneksi yang dahsyat siap diwujudkan oleh Manets. Berbagai teknologi nirkabel ini didukung oleh pemanfaatan potensi antariksa berupa penempatan satelit-satelit dengan teknologi relay terkini yang


sangat efisien dan mendukung layanan broadband. Tidak hanya proses transfer data saja yang disupport melainkan juga proses pencitraan, positioning, dan prediksi bencana termasuk didalamnya pemetaan rupa bumi secara geoid terintegrasi dengan gravitometer.

Dunia Malaikat Terintegrasinya proses pencitraan sewaktu dan proses transfer data berkapasitas besar di pita lebar akan menjadikan dunia semakin transparan. Siapa melakukan apa akan menjadi domain publik. Otoritas keamanan kota raya London misalnya, telah menerapkan metoda community surveillance untuk mengamati aktivitas kemasyarakatan di segenap penjuru kota. Infrastruktur berupa kamera digital dan jejaring wi-fi serta serat optik menjadi backbone dari sistem ini. Secara mondial, mekanisme serupa juga sudah sangat mungkin diwujudkan, mengingat aktivitas satelit pengindera seperti yang dapat dilihat di program Google Earth bahkan telah dapat diakses publik dengan mudahnya. Diaplikasikannya 4G, WiMax, dan Manets akan mendorong munculnya peradaban

people

watching

others”.

Saling

mengawasi,

mengamati,

mencermati, dan positifnya adalah saling mempelajari dan meneladani. Fungsi ini barangkali andai penulis dizinkan untuk berijtihad, dapat dianalogikan dengan funsgi malaikat Rakib dan Atid ( pencatat kebaikan dan keburukan manusia). Welcome to the virtual angels era ! Mengimani malaikat adalah salah satu sendi akidah, dan ”malaikat” teknologi yang sudah dekat dan nyata tentu harus pula disikapi sebagai bagian dari mekanisme ibadah yang nilainya harus maujud dalam konsep taqwa dan tawakal. Contoh aplikasi inderaja lainnya yang terkait dengan dunia ”kemalaikatan” adalah antara lain prediksi dan pengamatan aktivitas lempeng bumi dengan bola niobium gravitometri yang kemudian disinergikan dengan pemosisian berdasar amatan satelit. Teknologi ini meskipun belum mencapi tngkat sensitifitas yang diharapkan sudah dapat mengakomodir keperluan early warning system terhadap bencana geologis seperti gempa bumi dan kemungkinan timbulnya tsunami.


Pada prinsipnya pendapat Paul Krugmann tentang bergesernya konsep keunggulan kompetitif menjadi komparatif dan berubahnya konsep kepemilikan sumber daya sebagai sebuah keuntungan lokal, sesuai dengan transparansi, musnahnya iliterasi, dan harga pengetahuan yang semakin murah serta terjangkau. Universitas Wikipedia telah diakui sebagai salah satu rujukan non formal yang kerap kali justru dipergunakan sebagai referensi formal ( contohnya artikel ini).

Jejaring Dakwah Sosial Virtual Teknologi Nabi Sulaiman AS tidak hanya sekedar mampu memindahkan singgasana Ratu Bilqis secara harfiah, tetapi juga haruslah disikapi sebagai sebuah teknologi yang berpotensi untuk memvirtualkan �masjid�. Tempat dan media ibadaha yang 24 jam on-line. Jejaring sosial seperti Friendster, Facebook, MySpace, Multiply, dan juga Blogger adalah media dakwah yang sangat potensial. Terlebih teknologi nirkabel akan segera memasuki era dunia dalam genggaman ( World in Hand). Bukan hanya dunia yang terkoneksi, menjadi datar dan sempit, melainkan juga benar-benar menjadi sebuah hot spot yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja melalui device mobile. Satu langkah blogging, maka terbukalah gerbang amar makruf nahi mungkar, jendela-jendela fasthabiqul khoirot, dan penyampai lebih dari satu ayat. Mari kita refresh langkah-langkah sederhana dalam beribadah lewat blog dengan mengacu pada tulisan di bawah ini. Blog adalah fasilitas di jejaring internet yang diperuntukkan bagi proses pengup-loadan (pemuatan)/posting data berupa data teks, citra, suara, maupun video ( media bergerak) yang memungkinkan setiap pengguna internet memiliki situs pribadi. Aktifitas blogging menjadikan seseorang dapat berbagi data, pengetahuan, pengalaman, dan tips-tips praktis, sampai dengan media storage atau penyimpanan/ pengarsipan data-data pribadi ( catatan harian, foto, peta, link menuju situs-situs penting). Definisi blog menurut situs blogger.com adalah media pemublikasi pikiran : Sebuah blog memberikan Anda suara Anda sendiri


di web. Blog adalah sebuah tempat untuk mengumpulkan dan berbagi hal-hal yang Anda anggap menarik— baik itu komentar politik Anda, sebuah diary pribadi, atau link ke situs web yang ingin Anda ingat. Banyak orang menggunakan blog hanya untuk mengorganisasikan pikiran mereka, sementara yang lain membuat blog yang membuat banyak pengaruh dengan ribuan pemirsa di seluruh dunia. Jurnalis dan amatir menggunakan blog untuk menerbitkan berita terkini, sementara jurnalis personal membeberkan pemikiran terdalam mereka. Sementara definisi blog menurut beberapa blogger senior dan peneliti IT Indonesia antara lain adalah sebagai berikut : Blog adalah cara mudah untuk mengenal kepribadian seseorang Blogger. Topik-topik apa yang dia sukai dan tidak dia sukai, apa yang dia pikirkan terhadap link-link yang dia pilih, apa tanggapannya pada suatu isu. Seluruhnya biasanya tergambar jelas dari Blognya. Karena itu Blog bersifat sangat personal ( Enda Nasution, Bapak blogger Indonesia dikutip dari http://blog.kenz.or.id/2006/02/09/definisi-blog-menurutorang-indonesia.html), Sementara Priyadi mendefinisikan blog sebagai berikut : Berisi tulisan yang disusun secara kronologis - Mengandalkan perangkat lunak CMS - Memiliki fasilitas komentar - Memiliki format sindikasi, misalnya RSS atau Atom - Tulisannya dibuat dari sudut pandang pribadi penulisnya ( Priyadi, dikutip dari http://blog.kenz.or.id/2006/02/09/definisi-blog-menurutorang-indonesia.html). Sedangkan

Labibah

Zain

pendiri

Blogger

Family

mendefinisikan

serta

mengartikan blog sebagai berikut: WEB dan log (weblog) adalah media di mana pemiliknya menuliskan catatan pengalaman pribadi, opini berupa tulisan maupun gambar yang bisa terus diperbarui dan diakses melalui internet. Pemilik weblog-disebut weblogger-bebas


mencurahkan pemikiran baik berupa tulisan maupun gambar di situ, melengkapi dengan desain yang diingini dan melengkapinya dengan fasilitas yang memungkinkan terjadinya interaksi antara pemilik dan pengunjung weblog-nya. Dari hasil penelusuran yang dialkukan dengan kata kunci “blog adalah� oleh pengelola http://blog.kenz.or.id didapatkan definisi dari blog atau welog adalah sebagai berikut : Sebuah Weblog, Web log atau singkatnya Blog, adalah sebuah aplikasi web yang memuat secara periodik tulisan-tulisan (posting) pada sebuah webpage umum. Posting-posting tersebut seringkali dimuat dalam urutan posting secara terbalik, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web semacam itu biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. Singkat kata blogging adalah aktifitas knowledge management yang bersifat personal. Perkembangan akhir-akhir ini bahkan menjadikan blog sebagai situs-situs yang dapat menjadi bagian dari e-business atau e-commerce. Blog dengan hit ( kunjungan) tinggi dapat mendatangkan iklan ( banner, pop up, dsb). Beberapa blog juga bahkan telah dibukukan dan mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat luas. Contoh blog yang sukses dicetak sebagai buku adalah : kambing jantan milik Raditya dan Naked Traveller milik Trinity. Banyak blog juga berfungsi sebagai perpustakaan digital yang memungkinkan orang untuk mengunduh materi-materi digital yang memang disediakan disana untuk diunduh oleh siapa saja. Beberapa penyedia blog yang jamak dijumpai serta sangat popular diantara pengguna internet antara lain adalah :

http://www.blogger.com,

wordpress, multiply, dan berbagai blog yang disediakan oleh pengelola medioa seperti New York Post, Kompas, atau stasiun televise. Beberapa situs pertemanan sosial seperti Friendster, Face Book, ataupun My Space juga menyediakan fasilitas blog sebagai salah satu fitur pelengkap.


Untuk memulai pembuatan sebuah blog, pilihlah salah satu situs blog yang cukup lengkap fasilitasnya. Salah satu penyedia blog yang cukup lengkap dan juga bersifat user friendly adalah blogger. Awali proses blogging dengan meregisterkan

(

mendaftarkan

diri)

melalui

alamat

URL

:

https://blogger.com/start. Ikuti petunjuk yang ada di sana yang terdiri atas 3 langkah praktis, yaitu : ciptakan sebuah account, pilih nama, dan pilih template ( pola dasar/ layout dasar dari blog anda).

Langkah I : Pembuatan Account ( contoh dib logger) Isilah

form

registrasi

on-line

yang

tersedia

di

http://www.google.com/account, karena blogger termasuk dalam fasilitas situs pencari Google. Data yang ahrus dipersiapkan dan dimasukkan adalah alamat-email, kata sandi ( password), dan juga nama pengguna yang akan ditampilkan di dalam halaman blog, sekaligus sebagai alamat blog.


Selain data personal tadi, diperlukan juga persetujuan terhadap persyaratan layanan ( term& services condition). Pada calon blogger yang telah memiliki e-mail atau account di Google dapat langsung melakukan Slogin terlebih dahulu dan akan terbuka halaman seperti ini :


Langkah II, Memberi Nama Setelah membuat account Google dan mendaftar sebagai blogger, maka akan terbuka halaman untuk membuat judul yang akan ditampilkan diblog dan alamat URL dari blog tersebut.


Dalam proses pemberian nama blog ini hal terpenting adalah mencermati ketersediaan alamat URL. Ada baiknya kita emngikuiti nama yang disarankan oleh blogger.com. Nama itu akan muncul di bagian bawah dari kolom kosong alamt blog. Untuk mempermudah, ceklah ketersediaan alamat URL blog melalui fitur “cek ketersediaan�.

Langkah III : Memilih Template ( desain/ layout dasar blog) Berbagai variasi desain awal blog telah disediakan oleh pengelola situs blogger.com. Kita dapat memilihnya sesuai dengan selera dan kebutuhan fungsional. Kebutuhan fungsional biasanya ditentukan oleh jenis dan karakter data yang hendak kita muat ( up-load).

Usai proses pemilihan template kita akan mendapat pesan bahwa situs pribadi kita, blog, atau weblog telah siap untuk dipergunakan dan dikustomisasi ( diisi profil, data, foto, ubah desai dan tata letak dengan fasilitas pick and drop).


Langkah IV : Posting Segera setelah blog kita terdaftar kita dapat memulai proses posting. Proses ini dapat diawali dengan mengetik data posting-an awal seperti kisah di balik pembuatan blog, hobi dan keminatan, perkenalan diri, ataupun hal-hal yang menarik dan akan menjadi topik bahasan utama dalam blog yang kita buat.

Kitapun dapat mengatur dan membuat regulasi dalam proses blogging dan interaksi dalam blog. Misal kita dapat tidak mengijinkan materi dewasa untuk ditampilkan, blog kita dapat dicari melalui mesin pencari ( missal Google), fitur editing cepat, link e-mail,dan berbagai fasilitas pembantu lainnya.


Apabila kita ingin mempersonalisasikan blog kita, maka kita dapat mengubah tata letak dan menambahkan berbagai pernak-pernik web seperti mesin penghitung kunjungan, link dengan mesin pencari, serta berbagai gadget on-line lainnya ( missal kalkulator zakat).

Untuk menambah dan mengubah link kita dapat lakukan melalui proses pengeditan pada HTML. Caranya sangat mudah, pada halaman edit klik box “edit HTML� dan cari text hyperlink yang akan kita ganti, selanjutnya dengan


mencontoh pola script yang ada kita bahkan dapat menambahkan link-link baru sesuai dengan kehendak kita. Selain fasilitas link fasilitas lain yang telah sedikit dibahas di atas adalah penambahan gadget. Ribuan gadget on-line dapat diunduh untuk memperkaya blog kita, salah satunya adalah You Tube :

Pada dasarnya proses membuat blog sangat mudah untuk dilakukan. Yang perlu menjadi perhatian adalah kedewasaan blogger dan kemampuan serta kemauan untuk memposting data-data yang valid, benar secara factual dan teoritis serta tidak menyesatkan pembaca. Hindari pula materi-materi yang mengandung unsur fitnah serta mendiskreditkan pihak lain. Selamat mengekspresikan diri anda di dunia virtual dan selamat berinteraksid alam konteks knowledge management yang bersifat tanpa batas ( borderless).


Hasil akhir blog yang telah kita desain dan posting data awal

Pemanfaatan gadget seperti You Tube dan fasilitas gaming serta piranti lunak aplikatif jelas amat menunjang proses dakwah. Misal kita dapat mengupload materi ceramah dan belajar Al-Quran. Sedangkan gadget aplikatif dapat dioptimalkan dengan piranti lunak semacam Islampedia ( Ensiklopedia Islam mobile), dan aplikasi virtual laboratory untuk mengenal dan mempelajari ayatayat qauniyah. Minimnya pemanfaatan jejaring sosial sebagai media dakwah arus utama ( mainstream) menunjukkan kurangnya kreatifitas dalam syi’ar agama. Seolah produk spiritual tidak in-line ataupun berbeda genre dengan dengan produkproduk yang tergolong sebagai produk lifestyle. Keterjangkauan jejaring internet sampai ke daerah rural dan semakin besarnya kapasitas yang dapat disediakan oleh sistem satelit telekomunikasi semestinya menjadi entry point ideal bagi proses co-creation dari nilai-nilai spiritual.


Peta fungsi satelit, kapasitas, dan utilitas ( kemampuan fungsionalnya)

Coverage dari sistem telekomunikasi satelit yang mengintegrasikan kemampuan dan utilitas dalam bidang navigasi transportasi, transfer data, surveilance, broadcasting, dan wireless comunication

Orbit satelit, jenis satelit, dan coverage areanya berdasarkan koordinat geoid


Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi pada akhirnya telah meciptakan secara sangat sistematis dimensi baru peradaban. Komunitas kini tidak lagi dapat dibatasi “pagar-pagar” konvensional berupa batasan geografis, bahasa, ataupun budaya. Ruang-ruang publik akan semakin hemat energi karena tidak lagi harus berupa community center dengan infrastruktur khusus. Konsumsi energi untuk ruang publik yang bersifat fisik sangat besar dan tidak bersahabat dengan lingkungan. Di masa yang akan datang alokasi ruang publik dan lingkungan persekitaran akan lebih didominasi oleh penggunaannya yang bertujuan untuk mendukung kapasitas lingkungan itu sendiri. Kafe tidak memerlukan mal demikian pula toko-toko consumer goods tak memerlukan ruang pamer/ display yang menyita lahan perkotaan. Manusia semakin ”betah” di ”sarang” tempat tinggalnya. Kini permukiman akan semakin ”cerdas” dengan sistem energi yang efisien, pemanfaatan bahan bangunan yang ramah lingkungan, dan desain yang mencerminkan pengembangan berkesinambungan. Manusia akan berbicara, bercerita, ”curhat”, bercengkerama, dan saling bertukar nasehat melalui dimensi ”ghoib” yang bernama dunia maya. Sungguh sebuah revolusi yang berjalan tanpa kita sadari. Di saat bumi menua dan tertatih menanggung

beban

kerusakan

akibat

ulah

manusia,

maka

muncul

keseimbangan baru yang jauh lebih ramah lingkungan. Siapkah kita ummat Islam untuk membangun masjid di dimensi maya ?


Gambaran dimensi virtual ruang publik di masa kini dan yang akan datang

Pergeseran tata nilai, budaya, dan core value dalam bisnis akan menjadi angin puting beliung yang tak akan tertahankan oleh industri-industri strategis, termasuk di dalamnya bisnis telekomunikasi. Bila kini kita masih berupaya setengah mati untuk menemukan formulasi interkoneksi yang menguntungkan semua pihak ( operator dan konsumen), maka dengan teknologi Manets, 4G ( OFDM), dan WiMax yang semakin berkembang maka sistem penarifan akan semakin murah. Tidak saja iklim kompetisi yang ketat akan mendorong terjadinya perang tarif yang secara arif semestinya disikapi sebagai alat bantu korporat untuk melakukan proses efisiensi, kemudahan akses juga akan mendegradasikan derajat eksklusifitas telekomunikasi yang dulu merupakan cost variable yang tidak alami. Repositioning yang mutlak akan terjadi adalah


bergesernya peran perusahaan telekomunikasi dari yang semula lebih dominan berperan sebagai operator dan provider kini harus beralih fungsi menjadi System and Service Development ( SSD). Menciptakan sistem yang bersifat melayani dan memelihara kebutuhan serta mengakomodirnya dalam bentuk produk yang bersifat futuristik, toward sustainability community services development. Operator telekomunikasi harus menyediakan fitur-fitur yang akomodatif dan menghasilkan benefit serta tidak sekedar profit. Perbedaan mendasar antara profit taking dan benefit building adalah pada terminologi kedua profit akan didapatkan setelah melalui serangkaian interaksi yang bersifat mutual. Kita akan mengenal profit yang bersifat kolateral, didapatkan dari multiplier effect akibat tersedianya infra dan suprastruktur yang menjamin terjadinya proses bisnis. Google, friendster, blogspot, facebook, dan banyak jejaring sharing data gratisan lainnya tidak memungut fee dari produknya secara langsung, tetapi bila terjadi peningkatan hit dan tingginya frekuensi kunjungan maka iklan pun akan berdatangan. Tidak hanya itu, jika mengacu kepada fenomena menurunnya biaya koneksi dan semakin murahnya tarif antara operator ( interkoneksi) maka probabilitas peningkatan kuantitas pengguna justru meningkat tajam. Untung bersama akan didapatkan melalui proses kebersamaan pula. Maka operator nasional seperti PT.Telkom, Tbk haruslah bertransformasi menjadi korporasi System and Service Development yang memiliki tingkat kepedulian tinggi ( caring) dalam memfasilitasi kesejahteraan masyarakat. Perbedaan mendasar antara providing dan caring adalah hubungan provider dengan konsumen akan terhenti sebatas jasa atau produk telah diterima, sementara pada pola caring hubungan bahkan dimulai sebelum sebuah produk diproduksi dan tidak akan berakhir di suatu stage melainkan akan terus ikut berkembang seiring dengan bertumbuhnya produk tersebut. Produk caring bersifat dinamis dan terus memiliki peluang untuk membuka kemungkinan positif secara eksponensial. Communitization adalah salah satu karakter bisnis yang akan tercipta. Operator telekomunikasi yang memiliki future plan baik akan segera bertansformasi menjadi desainer layanan yang akomodatif. Biaya pengembangan sistem dan infrastruktur sebenarnya bagian dari konsep


Corporate Social Responsibility yang terintegrasi. Michael Barkusky dalam paper ilmiahnya

menyarankan

kajian

CSR

dalam

konteks

ekonomi

haruslah

mengedepankan multi period analysis yang bersifat dinamis. Dinamisitas itu tercermin dari adanya learning curve di masa-pasa preliminary. Mengapa demikian ? Sebuah sistem yang tengah berkembang memiliki karakter cost tinggi dengan revenue kurang. Tetap dalam periode berjangka panjang benefit yang akan didapatkan justru bersifat sustainable. Model seperti apakah yang dapat menjadi contoh bagi pengembangan bisnis PT. Telkom, Tbk ? Mengacu kepada prinsip dasar need fulfilling atau prioritas pemenuhan kebutuhan stakeholder utama, dalam hal ini bangsa Indonesia, yang masalah kehidupannya didominasi aspke ekonomi, maka PT. Telkom, Tbk dapat mengusung tema perbaikan ekonomi sebagai platform dasar aktivitas bisnis bernurani. Prioritas berikutnya adalah menegakkan syariah Islam, karena lebih dari 88% penduduk Indonesia adalah beragama Islam. Dengan mengacu kepada kedua kebutuhan dasar tersebut sebenarnya PT. Telkom, Tbk telah berhasil memetakan target market dan captive marketnya. Sebagai ijtihad dan belajar dari teori Joseph Stiglitz tentang pasar uang yang membutuhkan regulasi akan tidak terdominasi oleh keserakahan, maka PT. Telkom, Tbk dapat membangun sebuah sistem bursa ( kapital) dan komoditas syariah yang lebih transparan, berkeadilan serta nyata ( tidak berupa uang virtual/ giral). Skala kecil model bisnis ini dapat dikembangkan di kluster pedesaan dengan pemanfaatan WiMax sebagai backhaul akses broadband.

Dimana peran IT atau internet ? Banyak, terutama dalam hal pelaporan, up-dating data secara real time, dan yang tak kalah penting adalah bagian terintegrasi dari pengembangan pasar ( marketing dan promosi) berikut pembentukan jejaring konsumen, serta infrastruktur transaksi bisnis. Lihat skema dan ilustrasi program pemebrdayaan ekonomi kerakyatan berikut:


Sistem bursa diajukan sebagai alternatif pembiayaan bersama yang menjamin dana zakat-infaq-shodaqoh tersalurkan melalui mekanisme yang produktif dan berdaya guna secara langsung dalam meningkatkan kompetensi dan kapabilitas ekonomi mikro ummat. Economic values yang didapatkan akan bergulir menjadi basis pembiayaan secara multiplier effect bagi variabel welfare lainnya seperti pendidikan, dana sosial untuk pengembangan infrastruktur masyarakat ( masjid, pengolah limbah, pengolah air baku, pengembangan sistem biogas dan industrialisasinya, pabrik pupuk organik, dsb), dan dana pengembangan sistem telekomunikasi pedesaan yang bersifat lanjutan dari Universal Service Obligation ( USO).


Konsep ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa intervensi teknologi seperti

WiMax

yang

memungkinkan

kemampuan

pengelolaan

bursa

pemberdaayan masyarkat dengan lebih transparan sekaligus murah dan mampu menginterkoneksi beberapa daerah sekaligus.


Flowchart atau algoritme di atas menggambarkan alur proses bagaimana sebuah sistem bisnis mikro kerakyatan dapat diwujudkan dalam sebuah kluster masyarakat dengan bantuan teknologi informasi yang kian hari kian murah.

Ilustrasi di atas adalah gambaran kongkret bagaimana sistem ini berjalan dan diaplikasikan di dalam kegiatan nyata.

Sistem IT menjamin terawasinya pergerakan dan tren bursa, sehingga bimbingan berupa pendampingan dan knowledge sharing dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan.


Selain menggarap permasalah modal ( kapital), sistem ini juga dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat Indonesia yang rerata bersandar pada sektor agri dalam membiayai dan memasarkan komoditasnya.

Pada prinsipnya konsep ICT haruslah didukung tgerlebih dahulu oleh sistem yang dapat menjamin fungsi pengelolaan, ICT akan mengakomodir variabel yang muncul dan diperlukan dalam melaksanakan proses tersebut.


Ilustrasi di atas adalah salah satu fungsi pelaporan dalam bursa komoditas mikro yang dapat ditampilkan di sistem ICT pedesaan.

Produk ikutan dari sistem yang dikembangkan adalah terciptanya sebuah sub sistem asuransi yang menjadi back-up dan diharapkan mampu memberikan jaminan �keamanan� bagi segenap peserta program mikro bisnis ini.


Secara overall konsep ini harus terpadu dan menjadi bagian terintegrasi dari konsep telekomunikasi new wave. Apabila kita berpikir dan memandang dari perspektif bahwa infrastruktur yang terintegrasi dengan sistem aplikasi komunitas adalah business enabler dan inovasi, maka benefit yang akan di dapatkan adalah optimalnya pemanfaatan network broadband yang telah disiapkan dan dimiliki oleh PT. Telkom, Tbk. Konsep ekonomi mikro ini bukan bagian parsial dari sebuah bangunan sub sistem ( silo) yang hanya menjadi salah satu produk horizontal. Untuk itu transformasi bisnis PT. Telkom, Tbk idealnya

tidak

hanya

mengacu

pada

paradigma

global,

TIME

(

Telecommunication, Information, Media, dan Entertainment), melainkan harus memiliki added value, TIMES atau Telecommunication, Information, Media , Edutainment, dan System Enabler. System enabler inilah sesungguhnya upaya kongkret dalam meletakkan dasar-dasar akidah. Mengapa ? Karena dengan sistem yang dikembangkan maka akan tercipta tata kelola dan compliance yang merepresentasikan nilai serta menjadi bagian dari ibadah ghoirumahdoh. Dengan demikian apabila sistem dikembangkan hingga menjangkau aspek muammalah yang antara lain terdiri dari upaya kongkret menegakkan syariah melalui mekanisme bisnis yang difasilitasi infrastruktur telekomunikasi yang memadai, sistem ini tidak hanya menjadi business enabler melainkan menjadi ummat taqwa enabler, sebuah sistem yang mendorong terciptanya kondisi mardhotillah. Pada tahapan selanjutnya apabila secara spiritual sebuah sistem adalah ibadah maka faktor rejeki ( termanifestasi dalam konteks revenue dari proses profit taking) akan menjadi bagian dari janji Allah yang sifatnya pasti ! Lewat mana ? Average cost dan marginal cost akan bergeser profilnya seiring dengan adanya perubahan yang ditandai dengan adanya learning curve, termasuk dalam struktur kapital korporasi. Jika saat ini EBITDA ( earning before interest tax and depreciatiation assets) berkisar 60% maka akan terjadi kontraksi terlebih dahulu di awal tetapi kemudian diprediksi ( forecasting) akan melonjak jauh lebih sehat. Mengapa ? Karena system developer akan tumbuh dan berkembang bersama sistem yang dibangunnya. Lihatlah Mc Donald dan Kentucky Fried Chicken, atau Pizza Hut yang tidak pernah merugi dan terus saja


berekspansi ke hampir semua negara. Jangan-jangan niat Mr.Sanders bukan sekedar bisnis belaka melainkan ingin agar setiap orang dapat turut mencicipi kebahagiaannya melalui kelezatan ayam goreng berbumbu racikannya. INSYNC ( Indonesia Synchronize 2014) sebenarnya akan bermagnitudo dengan intensitas lebih kuat apabila harmonisasi dan sinkronisasi PT. Telkom, Tbk tidak saja sekedar memberikan status sehat bagi korporat, melainkan juga dapat menjadi motor perubahan bagi bangsa. 5 pilar bisnis yang saat ini menjadi core business ( fixed phone, mobile phone, network& interconnection, data& internet, dan fixed wireless access) akan lebih berdaya guna apabila korporat dengan business networknya termasuk mitra ABG ( Academic/ R&D, Business, dan Government) dapat menyiapkan platform yang bersifat social aplikatif. Mengapa ? Ini sebenarnya upaya sederhana untuk meminimalisasi �chun� dalam konteks global. Infrastruktur dan fasilitas terpasang tidak akan optimal tanpa adanya proses dan sistem yang disiapkan untuk dimanfaatkan oleh stakeholder. Mari kita cermati dan renungi sejenak revenues composition PT. Telkom, Tbk yang saat ini didominasi oleh bisnis seluler yang mencapai 39,7%, serta data&internet yang mencapai 25,1%. Sedangkan network baru mencapai 15%. Bayangkan di masa yang akan datang dimana kompetisi antar operator akan menjadi ajang pertarungan yang sangat mematikan ( fatalistik). Terjadi perang tarif, dan hampir semua tarif cenderung mendekati nol. Pulsa tidak lagi berharga. Jika 4G ( OFDM) dengan SIP telah tersosialisasi dengan baik maka GSM atau Intelligent Network akan berakhir era kejayaannya. Porsi 39,7% revenue hanya akan menjadi bagian dari sejarah yang indah. Sunatullah akan berlaku, bahwa semua potensi elementer di alam semesta ini pada hakikatnya adalah milik Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya jua. Oleh karena itu penguasaan terhadap barang modal, sumber daya, dan alat produksi yang terkapitalisasi pada akhirnya akan kembali pada fitrahnya yang semestinya tersedia gratis dan dapat diakses oleh semua makhluk Allah. Nilai dri sebuah upaya atau ikhtiar memiliki batas kewajaran sebanding dengan effort yang telah dikerahkan. Lalu nilai itu akan terdilusi dengan sendirinya. Demikianlah Allah telah menetapkan Sunatullahnya sehingga peradaban manusia akan selalu berjalan dengan dinamis karena


diperlukan terus perbaikan dan upaya mempertajam kemampuan diri di setiap detik waktunya. Business valuepun kaffah menjalani sunatullah-Nya ! Mari kita renungkan perjalanan energi yang berisfat siklikal. Manusia mendapatkan dan belajar dari alam, manusia dikaruniai Allah SWT matahari dan tetumbuhan hijau, dari kedunyalah kita belajar tentang konsep pemenuhan energi ( fotosintesa, elektrolisis, fotovolatic).

Mengapa hal ini dibahas ? Konsep energi adalah konsep kebersinambungan sistem yang amat terjaga dan amat peka terhadap efek manipulatif. Pada saat tingkat konsumsi berlebihan maka kerusakan alam akan datang mengimbangi ( fenomena global warming), dan kita dipaksa untuk kembali ke khittah, mematuhi ketentuan sunatullah. Demikian pula bisnis telekomunikasi, apabila selaras dan sejalan dengan ketentuan Allah, termasuk di dalamnya menciptakan kondisi �salam� maka salamatan fid din akan berimplikasi keselamatan bersama baik dunia maupun akhirat.

Go Mobile ÂĄ


Handset dan support systemnya semakin berkembang seiring dengan semakin

tereksplorasinya

spektrum

elektromagnetik.

Dalam

terminologi

manufakturing dikenal istilah handset berteknologi low end dan high end. Teknologi pada akhirnya akan berkorelasi dengan biaya produksi dan harga eceran yang harus ditebus oleh konsumen. Tetapi sesunguhnya dengan penguasaan teknologi dan semakin terbukanya pola-pola bisnis di antara peradaban manusia, maka teknologi low endpun telah dapat dioptimasi untuk mengakomodir beberapa fungsi esensial dari sebuah gadget telekomunikasi. Terlepas dari kemampuannya untuk terkoneksi dengan jejaring internet ( tidak memiliki fasilitas sederhana seperti GPRS) banyak kemungkinan positif yang dapat dikembangkan sebagai bagian dari proses syukur nikmat kita. Fungsi basis data yang melekat pada kemampuan penyimpanan ( storage) meski terbatas dan kemampuan prosesing (yang juga terbatas) sudah dapat menjadi wahana bagi proses edukasi. Aplikasi BREW dengan sangat kreatif suidah berhasil dimanfaatkan sebagai tools untuk mengattach Al Quran kedalam sebuah ponsel ZTE seri C300 yang berharga murah. Sebenarnya masih banyak lagi content dakwah yang amat diperlukan dan sifat kebutuhannya adalah real time. Salah satunya adalah Islampedia, mobile encyclopedia sederhana dengan


fungsi searching yang dapat membantu seorang muslim menemukan jawaban terverifikasi yang sahih untuk menyelesaikan persoalan fiqih harian yang dihadapinya. Dapat pula informasi-informasi terkait dengan keteladanan, nilai, dan anjuran yang bermanfaat diakses di saat-saat kita tengah menghadapi kondisi yang relevan. Aspek lain yang juga dapat dieksplorasi adalah asupan bagi peningkatan kualitas profesi. Knowledge management yang baik adalah salah satu kunci terpenting dalam profesionalitas. Informasi dan referensi yang tepat, cermat, tapi singkat dan padat dapat disajikan di ponsel low end bagi profesi tertentu seperti diketr dan bidan atau tenaga kesehatan lainnya. Acapkali keterbatasan dalam mengakses informasi membuat kualitas layanan kesehatan tidak maksimal. Untuk itu dengan ikhtiar dan aplikasi konsep Iqra dalam upaya kongkret memperbaiki kualitas hidup berteknologi manusia yang full of manfaat, dapat dikembangkan paket basis data sejenis yang siap dibawa kemanapun ( doctor on hand).

Contoh aplikasi data di handset sederhana ( ZTE seri C300)

SKYGATE 2.7 MENUJU KESHALEHAN OPERATOR


Hukum Moore dan analisa Gartner telah menggambarkan bahwa perkembangan

teknologi

infokom

tidak

akan

terbendung

dan

akan

terdisemninasi ke dalam setiap sendi kehidupan. Pada gilirannya teknologi ini akan memahat wajah peradaban. Tumbuhnya komputer literasi dan semakin meluasnya area cakupan layanan infokom terelaborasi dalam aksioma aksesibilitas dan berubahnya profil daya beli. Teknologi infokom memiliki komponen

tinggi

di

masa-masa

awal

pembangunan

infrastruktur

dan

pengembangan teknologi. Investasi ini akan terdispersi dan semakin menyusut seiring meningkatnya utilitas. Lihatlah upaya Depkominfo RI yang terus mendorong operator agar membangun base transceiver station ( BTS) di hampir setiap pelosok negeri. Seiring dengan semakin canggihnya teknologi infokom dan semakin tersedianya prasarana dasar seperti BTS tadi dan adanya kebijakan Univesal Service Obligation ( USO) serta akan dikembangkannya teknologi murah meriah yang mampu menjadi backhaul jejaring lokal ( perdesaan) berbasis WiMax dengan standar IEEE 802.16 yang acap disebut juga Broadband Wireless Access, maka akan tercipta masyarakat yang bersifat dependensi terhadap teknologi. Jejaring sosial akan tumbuh menjamur, sampai saat ini laju pengguna jejaring sosial seperti Friendster, Facebook, My Space, Plurk, blogger, wordpress, dan Microblogging setiap harinya terus meningkat secara eksponensial. Untuk Indonesia saja data APJI menunjukkan bahwa di tahun 2007 pengguna jasa internet telah menacapai 27 juta pengguna dan tampaknya akan meningkat menjadi sekitar 32 juta di akhir tahun 2008. Fenomena ini berkembang semakin dinamis dengan meningkatnya kemampuan


koneksi berbasis mobile. HP mid low end telah mampu mensupport koneksi berbasis GPRS, sementara teknologi 3,5G High Speed Downlink Packet Acces ( HSDPA) juga menjadi semakin murah. Artinya probabilitas kemampuan setiap orang untuk mengakses internet menjadi semakin meningkat pula. Bola salju perubahan peradaban kini siap untuk digulirkan, dan bola stimulus berada di tangan operator infokom, terutama incumbent ( di Indonesia incumbent sekaligus market leader adalah PT. Telkom, Tbk). Peran terpenting dari PT. Telkom, Tbk kini bergeser, dari yang semula hanya bersifat sebagai penyedia jasa dan infrastruktur, kini menjadi key player dalam menentukan akhlaq dan adab ummat. Bukankah teknologi sudah menjadi bagian yang terintegrasi dalam kehidupan bermuammalah ? Jika teknologi infokom sudah menempati kedudukan yang krusial di dalam masyarakat, maka apa peran sentralnya kini ? Menciptakan masyarakat dengan kualitas spiritualitas terpuji, dengan indikator akhlaq mulia dan adab yang menghadirkan ketenangan dan kedamaian bagi ummat. Sungguh suatu tugas dakwah yang berat bagi PT. Telkom, Tbk. Mengacu kepada QS Suart Yunus ayat 10 sebagai performance indicator pribadi ahli surga, maka setiap hembusan spirit bisnis PT. Telkom, Tbk haruslah direvitalisasi sebagai bagian dari “dakwahum fiha subahanakallohuma� atau senantiasa menjadi dakwah/doa/ dan himbauan untuk memuliakan nama Allah SWT.

Do'a mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma" , dan salam penghormatan mereka ialah: "Salam" . Dan penutup do'a mereka ialah: "Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin .QS Yunus ayat 10

Aplikasi dan implementasi yang bersifat operasional bagaimana ? Sederhana ! Setiap aktivitas hidup sesungguhnya adalah bagian terintegrasi sekaligus bagian terpenting dari ibadah. Jika visi setiap aktivitas bisnis adalah menggapai ridhlo Allah SWT melalui capaian konsep mardhlotillah yang ditandai dengan efek psikologis mahabbatullah ( Cinta hanya pada Allah) dan dilandasi konsep knowledge management yang menghantarkan pelaku usaha dalam level ( maqom) makrifatullah, maka misinya akan terjabarkan dalam


konsep “rahmatan lil alamin�.Influence atau pengaruh ( dalam hal ini efek konstruktif)

korporasi

pada

ummat

dan

karyawannya

(

stakeholder)

terimplementasikan dalam terciptanya kondisi rahmat yang berkesinambungan. Sebaliknya dalil rahmatan lil alamin ini memberlakukan azas retroaktif, dimana korporasi yang berhasil mendatangkan rahmah bagi alam semesta terutama lingkungan sekitar akan mendapatkan rahmat dan solusi hidup ( petunjuk mengurai masalah dan mendapatkan peta menuju jalan yang lurus). Mari kita simak QS An Nisaa berikut :

Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada -Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya dan limpahan karuniaNya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus kepada-Nya. Qs An Nisaa ayat 175

Bagaimana konsep ini dapat diimplementasikan ? Mari simak penuturan berikut : Sunatullah Teknologi. Sebagai bagian dari elemen, partikel, dan makhluk Allah yang bertasbih dengan kaffah, maka teknologi yang tercipta dari sinergi berbagai elemen yang tergabung bekerjasama dalam sebuah sistem memiliki konsep tasbihnya sendiri. Sebagai

gambaran teknologi infokom berangkat dari

pemanfaatan spektrum elektromagnetik yang di dalamnya terdapat perpaduan sifat-sifat dasar partikel elementer ( sub atomik). Potensi elementer ini kemudian dipadu dengan karakteristik makhluk yang teratur dan sistematis sehingga dapat dipecahkan dan dianalisa dengan pendekatan matematika. Muncullah modelmodel proses sensoring, routing, switching, dan transmitting, serta receiving. Keistimewaan makhluk Allah yang adaptif terhadap peran yang disyukuri sebagai bagian dari proses syukur nikmatnya dalam menjalankan prinsip dasar Qudrat dan Irradatullah maujud dalam terciptanya keseimbangan, kesetimbangan, dan keterbukaan pengembangan. Setiap potensi alam yang terangkum dalam domain teknologi senantiasa akan dapat dikembangkan dengan arah dan percepatan

yang

terkadang

di

luar

dugaan

(

eksponensial).

Lihatlah

perkembangan device, infrastruktur, piranti lunak, dan sistem transfer voice dan data yang berkembang sedemikian rupa, dimana layanan pita lebar ( broadband)


hari ini telah menjadi layanan dasar yang wajib tersedia. Jarak geografis ternafikan dan kendala pengambilan keputusan serta transparansi kini mulai dapat terkendalikan. Inilah sunatullah teknologi, semakin digali dan dieksplorasi maka akan semakin bertambahlah rahmat Allah menyertainya. Maka sudah sewajarnya apabila dengan kemajuan teknologi manusia semestinya harus menjadi semakin berakhlaq mulia, semakin jujur, efisien dan produktif dalam bekerja, santun dalam berkomunikasi, serta berempati dan pandai menggalang solidaritas sosial untuk membangun kepedulian terhadap sesama. Sergey Brin salah satu pendiri Google berpetuah bahwa semua pengetahuan adalah baik, dan akan lebih baik lagi apabila kita dapat mentransmisikan atau menyampaikan pengetahuan itu kepada khalayak luas. Di dalam Islam konteks ini acapkali disitir sebagai � sampaikanlah meski hanya satu ayat !� Maka dapat disimpulkan bahwa teknologi infokom adalah bagian dari proses IQRA yang berkesinambungan. Dengan Iqra teknologi infokom terbangun, dan dengan tetap mengacu kepada Iqra pula diseminasi pengetahuan berbasis fasilitas infokom akan menjadikan manusia menjadi lebih cerdas. Dan kecerdasan inilah yang akan menghantarkan seseorang menjadi insan kamil yang mampu membumikan ayat Allah yang berbunyi Laqodkholaqna fi ahsani taqwim. Jika teknologi infokom dapat merajut makna dengan mengacu kepada sunatullah teknologi yang akan memfasilitasi kebaikan bagi ummat manusia, lalu bagaimana dengan sistem manajemen infokom ? Jika ICT atau teknologi infokom telah mampu menghantarkan pencapaian web 2.0 dan marketing 2.0 dengan perspektif New Wave-nya, maka sekali lagi bagaimana repositioning sistem manajemen infokom ? Cukupkah dengan hanya bertransformasi menjadi bagian terintegrasi dengan ekonomi syariah ? Tidak cukup, tentu saja. Syariah ditegakkan berlandaskan akidah, maka konsep akidah manajemen infokom haruslah dibenahi terlebih dahulu. Jika saat ini yang dikenal dan menjadi jargon korporasi adalah idiom revenue generator, maka kini saatnya spirit perusahaan harus lebih menyatu dengan takdir semesta : benefit generator. Apa itu benefit generator ? Tak lain dan tak bukan adalah penjabaran dan aplikasi dari konsep rahmatan lil alamin. Secara rasional Joseph Stiglitz seorang ekonom dari MIT


telah memprediksikan bahwa setiap aktivtas bisnis ( dalam hal ini pasar uang) akan ternodai oleh hawa nafsu manusia ( baca: keserakahan). Sektor infokom tak akan terbebas pula dari paradigma dasar psikologi manusia tersebut. Selama keuntungan ( profit) berbanding lurus dengan kenyamanan dan akses terhadap berbagai kesenangan duniawi maka hassad akan senantiasa menyertai. Apabila terpola maka persaingan usaha akan menjurus kepada sebuah kompetisi hubbuddunya ( kecintaan tanpa batas pada dunia materi). Lihatlah kondisi pasar saat ini, dimana pelaku bisnis infokom bergelut memperebutkan pasar dengan segala daya dan upaya. Average Revenue per User ( ARPU) cenderung semakin menurun dar hari ke hari. Untuk Indonesia yang pada tahun 2000 ARPUnya mencapai Rp.90.000 kini angka itu hanya berkisar sekitar Rp.35.000. Jika mencari profit maka bisnis infokom makin hari makin tidak profit. Tetapi jika mencari benefit, maka bisnis ini akan sustain. Salah satu keuntungan dari berlakunya iklim hypercompetition adalah makin optimalnya infrastruktur digunakan. Sebagai contoh utilitas BTS, BSC ( base station controller), atau MSC ( master switching center) akan meningkat apabila MoU ( Minute of Usage) juga meningkat. Apa arti dari fenomena ini ? Artinya sederhana, operator dengan berbasis kepada konsep atau paradigma baru sebagai benefit generator haruslah menjadi pembangun sistem infokom yang aktif mengedukasi dan menjamin akses pelanggannya. Semakin aktif pelanggan memanfaatkan layanan yang tentu sudah terdiversifikasi ( beragam dan mengakomodasi kebutuhan), maka akan semakin optimal juga benefit yang dapat tercipta untuk kepentingan bersama. Tumbuhnya jejaring sosial dan fenomena komunikasi berbasis teknologi lainnya akan mencapai titik jenuh ( saturation point) apabila tidak diimbnagi benefit yang lebih menjamin teraktualisasinya ( piramida Maslow) kompetensi hakiki seorang manusia. Dan pada hakikatnya seorang manusia adalah individu atau entitas pembelajar ( pribadi Iqra). Maka akhirilah persaingan tidak sehat memeperebutkan kanal dan kavling di frekuensi tertentu. Sebagai contoh, kompetisi yang tidak sehat di FWA menjadikan frekeunsi 800 MHz bagaikan arena perang Baratayudha ( lembah kurusetra) yang menjadikan hassad ( dan penyakit hati lainnya) berkuasa.


Akibatnya yang merugi adalah ummat, termasuk kita semua. Bakrie Telecom yang hanya menguasai 3,75 MHz untuk 3 kanal tidak akan mampu berbuat banyak melayani kebutuhan aktual pelanggannya. Service perusahaan tersebut hanya akan berkutat di seputar layanan voice, sementara transfer data melalui teknologi CDMA/ EVDO mungkin ke depan justru akan menjadi prioritas kebutuhan. Mengapa ? Jelas, karena di era Wiki yang mengedepankan kecepatan dan keterbukaan, kebutuhan utama adalah content dan sistem edukasi. Spesies manusia kini sedang berevolusi menjadi makhluk yang lebih mulia dan lebih mampu mensyukuri nikmat Allah melalui potensi tanda-tandaNya. Manajemen infokom semestinya menyadari bahwa konsep tata kelola yang harus diusungnya tidak bisa tidak harus kembali ke FITRAH. Kemana ? Fitrah yang telah ditunjukkan melalui sunatullah teknologi. Mari kita simak dan pelajari kasus IPTV. Saat ini marak sudah kemampuan video streaming menjadi salah satu fasilitas yang ditarkan penyedia layan infokom. Tak berbilang situs gratis yang menjadi penyedia konten video ( sebutlah You Tube, My Space, Facebook, Hulu, dsb). Lalu kini industri broadcasting ( pertelevisian) mulai bertransformasi dan melakukan transmigrasi teknologi. Mereka mau tidak mau harus masuk ke metoda pengiriman berbasis protokol internet. Salah satu hal yang dapat dijadikan pelajaran adalah perubahan mendasar pada proses penarifan akibat masuknya IPTV. Jika selama ini tarif ditentukan berdasar paradigma lama interkoneksi dan routing yang mengedepankan cost based dan termanifestasi dalam best effort, maka kini tarif akan menjadi bagian dari tanggung jawab korporasi terhadap pelanggan. Mengapa bisa demikian ? IPTV akan banyak menggunakan pendekatan teknologi Next Generation Network, dimana referensi network ( jejaring kerja) dan arsitekturnya akan menggunakan Network Attachment Control Functions ( NACF). NACF mendukung proses otentifikasi, konfigurasi IP, Resource Admission Control Function ( RACF), dan Service Control Function. Hal ini sesuai dengan definisi dalam ITU-TY.2012. Apa multiplier effect yang akan terjadi ? Tarif akan lebih transparan dan bersifat


prokonsumen. Layanan IPTV dengan format MPEG4 yang membutuhkan rentang lebar pita 5 kbps sampai dengan 4 Mbps akan sangat bergantung kepada kemampuan service jejaring kerja dan provider. Maka konsep mbest effort operator harus diubah menjadi Quality of Service ( QoS), dan Quality of Experience ( QoE). Hal ini untuk memberi nilai obyektif terhadap layanan yang harus memperhitungkan ketidaknyamanan konsumen akibat adanya jitter ataupun error persatuan periode waktu tertentu yang terakumulasi. Tarif menjadi adil karena pemirsa dan pengguna IPTV akan membayar sesuai dengan tingkat kepuasannya

terhadap

layanan.

Jadi

tidak

semata

cost

based

yang

dimanifestasikan dalam volume based semata yang hanya bersifat kuantitatif. Teori ini sejalan dengan teori economical benefit dari program Corporate Social Responsibility. Semakin sebuah korporasi peduli dan amanah terhadap visi serta misi spiritualnya, maka korporasi tersebut akan semakin mendatangkan berkah bagi konsumennya. Dalam istilah lain, inilah aplikasi dari prinsip Shodaqoh Layanan, melayani dengan hati ( baca : Cinta). Siapa yang akan dilayani dan dicurahi cinta ? Segenap semesta sekalian alam. Maka teknologi haruslah ditunjang oleh konten yang menjadi kebutuhan bersama. Kebutuhan untuk menjadi pribadi berakhlaq mulia dan disajikan secara lintas bahasa dan budaya serta bersistematika. Produk akan diakses apabila dibutuhkan, dan kebutuhan dipenuhi karena motif cinta ! Cintailah yang ada di muka bumi maka yang di langit akan membukakan gerbang-Nya !

SKYGATE 2.8 PEOPLE, PRODUCT, AND TECHNOLOGY : Saatnya untuk Berubah !

Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi: dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanya-banyaknya agar kamu beruntung. QS Al Jumu’ah ayat 10


Di penghujung buku ini tak pelak kiranya jika kita mencermati dan merenungkan kembali perjalanan sains dan teknologi di bidang ICT yang telah begitu banyak mengubah wajah peradaban manusia. Perubahan seolah mendapat energi baru yang bersifat sangat dinamis dan melompat-lompat secara teramat cepat. Betapa kini jarak geografis menjadi jauh lebih sempit dan domain aktivitas fisik menjadi semakin berkurang. Di sisi lain transparansi dan akses terhadap informasi ( termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan) tidak lagi dapat dikuasai oleh segelintir orang dan dimanipulasi sebagai barang modal ( investasi). Perkembangan ini mendorong terbukanya semua pintu-pintu potensi ke arah ranah publik ( ummat). Segala sesuatu yang dahulu merupakan produk eksklusif kini menjadi produk yang murah-meriah dan dapat dimanfaatkan siapa saja untuk dipergunakan sebagai landasan keilmuan yang tentu masih sangat potensial untuk dikembangkan lagi. Produk-produk derivatif atau turunan dari kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi tersebar luas dari hulu ke hilir. Mulai dari sektor domestik rumah tangga, agribisnis, mikroindustri, dan industri padat teknologi kini dapat dipelajari. Proses klarifikasi dan verifikasi data yang dulu diduga akan menjadi masalah karena dapat menimbulkan kerancuan terkait validitas, kini lambat laun mulai dapat diatasi karena terciptanya sistem baru yang selektif dan terbentuk secara natural di dunia maya. Informasi sampah, spam, dan artikel yang tidak memenuhi kaidah ilmiah ( baca tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya), kini dengan sendirinya mengalami seleksi alam dan tidak lagi dikonsumsi oleh pengguna dunia maya. Economical benefit yang dulu hanya dapat diakomodasi oleh pengguna langsung seperti perusahaan IT, vendor IT, vendor dan operator telekomunikasi, pelaku usaha


berbasis IT seperti penggiat bursa, kini bergeser dan multiplier effectnya bahkan sudah dapat dirasakan siapa saja. Misal seseorang yang secara sosial terkategori golongan tidak berkecukupan kini dapat memperoleh layanan kesehatan yang terintegrasi, jelas, terarah, dan yang pasti murah karena adanya back-up sistem IT yang membuat semua institusi pelayanan memiliki basis data yang baik, serta dapat mengklaim pembiayaan kepada pihak penjamin ( asuransi atau jaminan kesehatan nasional). Produk IT tidak hanya memudahkan aspek teknis saja ( misal identitas tunggal, catatan medik, account, social security number), melainkan juga menjangkau aspek teknis di bidang yang tidak terkait langsung. Penggunaan IT misalnya akan dapat mengurangi kebutuhan terhadap tenaga kerja manusia, kelebihan anggaran di sektor ini dapat dialihkan untuk mengoptimalisasi coverage jaminan sosial. Demikian selanjutnya, aplagi bila backbone yang merupakan bagian sistematik dari Next Generation Network telah dapat diaplikasikan maka pergulatan kita tidak hanya sekedar berkutat di masalah access code atau policy untuk bundling dan unbundling ( ULL/ unbundling local loop) saja. Kita harus memetakan potensi secara futuristik dan berpikir dua-tiga langkah ke depan, ciri manusia taqwa dalam QS Al Hasyr ayat 18,

dan

membangun sebuah

sistem

yang komprehensif

dan mampu

mengakomodir visi misi manusia : wa ma arsalnaka ila rahmatan lil alamin. Rahmat dan salam ini baru bisa kita wujudkan jika kita terus belajar ( Iqra) dan beribroh kepada sistem yang telah diciptakan Allah SWT sebagai tanda-tanda yang disyaratkan sebagai nikmat-Nya. Jika teknologi Mobile Ad Hoc Network saja kita sarikan dari kedahsyatan sistem komunikasi dan penginderaan kelelawar, maka mengapa kita tidak mencontoh progressio in harmony-nya ciptaan

Allah

SWT

yang

berkarakter

teratur,

damai,

dan

senantiasa

membahagiakan setiap makhluk-Nya. Untuk itu kita perlu menginventarisasi potensi baik dampak manfaat maupun dampak huruk ( mudharat) yang akan ditimbulkan oleh setiap tindakan kita di alam semesta ini. Perubahan dan perbaikan adalah semangat utama yang harus termaktub di dalamnya.


Pada saat ini ummat menghadapi permasalahan fundamental yang termanifestasi dalam kemerosotan akhlaq yang terepresentasi hampir di dalam setiap sendi kehidupan. Manusia seolah tidak lagi mengabaikan adanya hari esok atau hari pada saat setiap diri dihisab berdasarkan amal perbuatannya. Kemerosotan ini bila dirujuk ke akar masalah sebenarnya tak lain dan tak bukan adalah bagian dari terdegradasinya nilai akidah. Keimanan dan keyakinan terhadap Allah meluntur seiring dengan berkembangnya pola berpikir pragmatis. Dalam konteks psikoanalisis impuls untuk bertahan hidup telah melampaui pagar-pagar etika dan norma. Super ego terdesak ke dalam tataran praktis dimana �Tuhan-Tuhan� baru yang dianggap lebih realistis dan dapat menjadi pemenuhan kebutuhan saat ini (real time) perlahan tapi pasti berhasil menggeser keimanan yang bersifat esoteris. Secara genealogis proses pergeseran keimanan ke arah pragmatisme diawali dari adanya respon defensif manusia untuk memenuhi kebutuhan aktual dirinya. Dengan akal dan sistematika rasionalitas yang cenderung mengacu kepada kapitalisme dan materialisasi mendorong manusia dan kelompok kepentingannya membangun sistem-sistem peradaban yang maujud dalam pranata sosial dan ekonomi. Konsep welfare state dan sosialisme menjadi jargon idealis yang sebenarnya apabila dikupas tak lain dan tak

bukan juga hanyalah sebuah sistem yang dirancang untuk

mengamankan kepentingan kelompok homoekonomikus. Aturan tata nilai dan konsep uang kartal serta giral diperkenalkan, surat berharga (bond), saham, obligasi, reksadana, dan instrumen keuangan lainnya termasuk kredit sindikasi dan bursa berjangka menjadi bagian dari sebuah permainan ultimate game yang menjadikan nilai tukar sebagai Tuhan baru yang disembah dan dimohonkan barokahnya. Naudzubillahi min zalik. Pada saat qolbu yang komponennya meliputi wujud (fisik), ruh yang suci, dan kemampuan mengurai tanda (sensoris) dicemari dengan motivasi takut �kekurangan� dan takut tidak kebagian, maka pada saat itulah keimanan perlahan mulai beralih orientasi.


Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; kamu sedikit sekali bersyukur. QS As-Sajadah ayat 9

Sesungguhnya proses pemenuhan kebutuhan hidup adalah bagian dari nafs. Nafs sendiri adalah karunia Allah SWT yang dapat dianalogikan dengan motivasi untuk berprestasi dan mensyukuri nikmat hidup. Hanya saja apabila dalam proses aplikasinya tidak terkendali oleh rasionalitas dan kepekaan emosi, maka hawwah nafsu akan bergeser, dari yang semula merupakan faktor stimulans menjadi faktor penggerak utama. Nafsu yang sedemikian dapat dikategorikan sebagai nafsu sabuiyah atau memiliki sifat kebinatangan/ hewaniyah. Sifatnya cenderung impulsif dan tidak memikirkan konsekuensi jangka panjang. Proses pemenuhan tuntutan nafsu itu pula yang akan menjadikan setiap aktivitas menjadi sulit untuk dipertanggungjawabkan serta bersifat inkonsisten. Atau dalam terminologi psikologi dapat disebut telah terjadi dissonance atau ketidakselarasan antara konsep idealisme dengan perilaku yang ditunjukkan. Banyak contoh di sekitar kita, dimana orang-orang yang secara teoritis semestinya adalah orang-orang yang paling mnegerti tentang konsep dan batasan moralitas justru menjadi pelaku penistaan moral. Hal ini dapat dilihat di tataran best practise, dimana bahkan perilaku curang dilakukan secara berjamaah, berkongsi, bersinergi, membangun aliansi untuk menjamin kepentingan bersama. Praktek-praktek kartel, pengaturan tarif, insider trading, rekayasa pemenang tender, dan monopoli adalah upaya-upaya kongkret yang disadari sepenuhnya oleh para pelakunya, tetapi senantiasa mendapat prioritas jauh lebih tinggi dibandingkan tuntutan moralitas yang jelasjelas dipahami dan dimengerti oleh yang bersangkutan.


Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. QS An-Nisaa ayat 135

Apa yang sesungguhnya terjadi ? Mengapa �Tuhan-Tuhan� baru dan quantum syirik dengan mudahnya menginfiltrasi hati dan pikiran manusia di negeri ini ? Apakah derajat keimanan dan ketaqwaan kini hanyalah menjadi selembar portofolio yang diisi secara subyektif dan diamini sendiri ? Bagaimana dengan ibadah mahdoh dan ghoirumahdoh yang tampaknya secara ritual justru makin rajin dilaksanakan ? Apakah korelasi antara ibadah dan perilaku individu ataupun kelompok semakin melemah ? Lalu harus bagaimanakah kita ? Pada hakikatnya konsep keimanan adalah konsep yang sangat personalistik antara makhluk dengan Sang Khalik-nya. Keimanan niscaya harus ditumbuhkan dari sebuah pemahaman yang diinternalisasi dan bukan secara instan dicangkokkan dengan sekedar ancaman. Abstraknya konsep Tauhid dan Keimanan menjadikan banyak manusia lebih memilih untuk menjebakkan diri dalam realitas semu kehidupan. Mari kita simak bagian dari surat Al-Baqarah berikut :

mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. QS Al-Baqarah ayat 3


Ketauhidan adalah hal ghaib yang harus diyakini. Ini menjadi sebuah fakta sulit yang harus dihadapi dan ujian terberat dalam membangun iman. Manusia dalam sejarahnya, semenjak zaman Bani Israil dipimpin oleh Nabi Musa AS senantiasa secara kritis menginginkan bukti empirik, sebuah bukti yang nyata. Tetapi apabila kita cermati dengan seksama maka sesungguhnya Allah SWT telah memberikan begitu banyak petunjuk dan tanda-tanda agar kita dapat mensyukurinya. Mengapa harus disyukuri ? Karena dengan membaca dan mengurai tanda-tanda itulah sesungguhnya kita mendapatkan hak eksklusif untuk mengenal sosok Sang Khalik seutuhnya. Tanda-tanda dari Sang Al-Muttakabbir, sang Malikul Mulky adalah ayat-ayat qauniyah yang menggambarkan secara gamblang adanya proses perencanaan, keteraturan, dan sistematika makhluk yang sangat terstruktur. Dalam kasus

disorientasi

akidah, khususnya

dalam bidang

pemenuhan kebutuhan yang terasosiasi dengan aspek ekonomi, tanda-tanda yang diberikan Allah begitu nyata dan begitu tersa oleh para pelakunya. Bagaiamana sistem subprime mortgage di Amerika yang runtuh telah mencipatakan efek domino resesi semi global yang melemahkan sendi-sendi perekonomian makro separuh dunia. Tanda ini jelas menunjukkan bahwa sistem yang dikreasikan manusia dengan berorientasi dan bermotivasi mencari keuntungan dan kemudahan terbukti tidak dapat mencapai titik equilibrium karena adanya faktor keserakahan dan ketergesaan dalam proses pengambilan keputusan. Kegagalan jejaring bisnis energi dunia dalam mengelola dan mengendalikan spekulasi harga minyak mentah perbarrel menunjukkan bahwa kezhaliman kini bahkan telah terstruktur dan memiliki sistematika ilmiah. Tetapi tanda-tanda yang paling signifikan adalah bahwa segala perbuatan yang merugikan dan menimbulkan kesengsaraan bagi banyak orang itu kemudian menjadi sebuah penyakit menular yang bernama kegelisahan (ansietas) yang ditimbulkan oleh rasa bersalah. Rasa bersalah yang selalu dapat dirasakan adalah bagian dari bukti bahwa manusia sesungguhnya memiliki hati nurani. Kini kita dapat melihat betapa beberapa miliarder yang imperium bisninya sangat berhasil merubah orientasi hidupnya menjadi filantropis. Mereka berlomba-lomba berderma dan tersentuh hatinya melihat penderitaan yang dialami oleh saudara-


saudaranya yang kurang beruntung. Kondisi serupa dapat kita cermati pada kasus Umar bin Khattab. Seorang produk budaya Quraisy yang bersifat egosentristik dan acapkali secara komunal membuat aturan-aturan yang bertentangan dengan norma, etika, dan hati nurani. Kita sama-sama mengetahui perlakuan kaum itu pada anak perempuan, budak, dan juga orang-orang yang dianggap minoritas.Hati Umar luluh ketika mendengarkan adik perempuannya membaca surah Thoha. Padahal ketika itu Umar datang dengan niat untuk memberi ”pelajaran” kepada adiknya yang didengarnya telah mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Kelak ketika Umar menjadi khalifah yang kedua, ia menjelma menadi social enterpreneur yang peka terhdap kebutuhan ummatnya. Kisah Umar yang terkenal adalah ketika ia mendapati seorang bu tengah merebus batu untuk membohongi anak-anaknya yang kelaparan. Melihat itu semua Umar begitu terpukul dan bergegas ke Baitul Mal dan memanggul sendiri sekarung gandum untuk diberikan kepada keluarga dhuafa tadi. Esensi dari kisah transformasi Umar ini bukan pada romantisme dan

epik kepahlawanan

sosialnya, melainkan terletak pada proses PERUBAHANNYA. Esensi perubahan di tingkat komunitas atau jejaring sosial merupakan keniscayaan yang dibutuhkan dalam sebuah proses transformasi ummat atau bangsa. Adanya keterpurukan akhlaq yang ditandai dengan bermunculannya penyakit patologi sosial sesungguhnya adalah refleksi dari terakumulasinya kondisi disorientasi individual. Melunturnya nilai-nilai acuan yang dapat diinternalisasi dan menghadirkan ketenangan hati, menjadikan individu lebih condong kepada upaya-upaya praktis pemenuhan kebutuhan, dibandingkan berupaya mencapai derajat aktualisasi diri yang sarat dengan nilai spiritual dan kemanusiaan. Konsep ”SALAM” atau azas kemanfaatan yang bermartabat sejalan dengan hadist ”khoirun nas anfauhum lin nas”, yang menekankan keunggulan kompetitif seorang manusia adalah kontribusinya pada sesama, semakin tenggelam dalam gejolak respon defensif yang cenderung bersifat instan. Manusia menjadi tergesa-gesa dan tidak lagi berpikir panjang dalam memenuhi tuntutan nafsunya. Hassad atau penyakit hati yang merupakan salah satu manifestasi sifat keji dan mungkar yang semestinya direduksi oleh ibadah


sholat justru semakin menjadi-jadi. Iri hati, cemburu, dan dendam menjadi lingkaran negativitas yang menguras energi. Banyak upaya dilakukan hanya berdasarkan kepentingan pemuasan ego yang tidak diimbangi penerapan super ego.

Sistem-sistem fundamental tidak berjalan, terseok karena begitu

banyaknya benturan kepentingan dan etos individual yang tidak lagi sejalan dengan etika. Kota-kota tanpa aturan perlahan tapi pasti menjadi sebuah nekropolis, kota mati yang tak lagi berjiwa dengan penduduknya yang hidup bagai zombi. Hidup tetapi tanpa nurani. Aturan yang menjamin keteraturan (regularitas) dan keterjaminan terlaksananya hak serta kewajiban, ada, nyata, tetapi tidak berlaku dan berlalu begitu saja. Apabila jejaring kota dan desa mulai �nekrosis� , gangren atau pembusukan jaringan moral akan mengikis habis sendi-sendi sebuah negara. Korupsi menjadi budaya dan manipulasi menjadi alat kerjanya. Power

sharing dan power distribution yang tidak merata

mendorong terjadinya power abuse dan tumbuh suburnya hukum rimba. Siapa yang kuat dan berkuasa menjadi lampu neon bagi laron-laron yang bersedia menukar nyawa demi sebuah sensasi gemerlap sementara. Piranti lunak berupa perangkat hukum , peraturan, dan perundangan bahkan dapat menjadi bargaining software yang menguntungkan bagi sekelompok orang yang mendapat power berupa kewenangan sebagai eksekutor (decision making), evaluator (asesor), ataupun legislator. Dalam berbagai proses korupsi tercipta pola-pola induksi-deduksi, dimana sebuah persoalan besar menyangkut nasib orang banyak direduksi menjadi bagian dari pemenuhan kepentingan pribadi. Di sisi lain kepentingan pribadi menjadi motivasi dasar dalam setiap langkah strategis yang seolah merepresentasikan kepentingan negara dan masyarakat. Kita kehilangan semangat kolektivitas atau semangat berjamaah dalam konteks kemaslahatan. Semangat berjamaah yang muncul justru dalam melegitimasi kebejatan moral, saling mendukung dan saling menutupi aib demi kepentingan bersama. Apabila syariat dirusak sendi-sendinya, maka yang runtuh adalah bangunan akidah. Tuhan baru yang bernama uang, alat tukar yang terelasi dengan kenyaman dan kenikmatan duniawi menjadi tak terhindari. Hubbuddunya menjadikan takaran rasional otak bergeser kesetimbangannya.


Tuntunan kebenaran dan niat yang semula menjadi ciri sifat Hanif seorang manusia diblokir dan dinisbikan perannya di dalam sistem limbik otak manusia. Apa jadinya ? Manusia tak takut lagi terhadap dosa, melainkan lebih takut dirinya pada tak terpenuhinya kenikmatan dunia. Padahal, �Inamal hayatu dunya la ibu walahwun�, kehidupan dunia benar-benar hanya sementara, tak terasa usia beranjak begitu cepatnya. Tak lama langit terbelah dan bintang-bintang berjatuhan, kehilangan sistem yang semula diyakini akan menjaganya epanjang masa. Hidup tidak abadi, akhiratlah yang abadi. Maka selamat dunia akhirat adalah doa yang kini seolah terpenggal kalimatnya separuh. Alat tukar hampa yang bernama uang inilah yang kemudian menjadi virus kesengsaraan dalam hampir setiap sistem yang dibangun manusia. Kapitalisasi semua sumber daya menjadikan sebagian besar orang yang memiliki keterbatasan akses terhadap kapital dan sumber daya termarjinalisasi ke daerah kelabu yang didefinisikan sebagai area kemiskinan. Kemiskinan jenis ini adalah kemiskinan struktural yang pada gilirannya akan melahirkan generasi miskin kultural, dengan ciri kemalasan yang merupakan bagian terintegrasi dari rasa keputusasaan. Apabila seseorang tidak terdidik, tidak sehat, dan tidak memiliki kesempatan, apakah mereka dapat berpikir masih memiliki harapan ? Amartya Zen, Joseph Stiglitz dan rekan-rekannya penerima nobel ekonomi dan bahkan Alan Greenspan atau George Soros yang secara genetik adalah keturunan kapitalis murni, ternyata sudah merasakan adanya dorongan nuraniah yang tak terelakkan tentang perlunya revitalisasi bahkan revolusi sistem ekonomi agar azas keadilan dapat lebih dikedepankan. Setiap orang memiliki hak yang sama dalam memperoleh akses terhadap sumber (primary resources) dan bukan hanya memperoleh akses terbatas pada dimensi sekunder, sebagaimana tercermin dalam konsep welfare state dan sosialisme. Setiap orang memerlukan prestasi pribadi yang terukur melalui indikator sifat amanah, fathonah, shiddiq, dan tabligh. Maka manusia dikaruniai kemampuan mengembangkan pola-pola komunikasi ( Al Bayan) dan terkena kewajiban (fardhlu kifayah) untuk beramar makruf nahi mungkar.


Tidak berjalannya sistem yang menjamin terpenuhinya hak dasar seorang manusia serta tidak adanya punishment yang mampu menjaga agar setiap kewajiban terlaksana dengan adekuat, mencetuskan munculnya kemenangan nafsu defensif dalam menjajah aspek-aspek rasionalitas pikiran. Korupsi, suap, kolusi, dan nepotisme semuanya merepresentasikan keinginan komunal yang kuat untuk mengamankan kepentingan-kepentingan individual dengan cara yang cepat dan mudah. Inilah esensi dari ”degradasi akhlaq berjamaah”. Dalam pigura teori Jung : telah terjadi perubahan atau pergeseran nilai-nilai dalam konteks ketidaksadaran massal/bersama. Setting bawah sadar kita telah di-install ulang, bahwa prioritas utama adalah kepentingan duniawi yang meliputi kebutuhan nutrisional (rasa lapar) yang dapat berkembang menjadi lapar terhadap apa saja (rakus dan serakah), serta syahwat atau nafsu seksual yang menjanjikan kenikmatan dan yang ingin dinikmati secepatnya (budaya instan). Sehingga tak heran apabila operating system dan piranti lunak aplikasi otak kita kemudian dipenuhi dan didominasi oleh program-program yang dalam bahasa gaulnya dapat disebut : ”nafsiah bangetz !” Nafsu yang bersifat tidak muthmainah dan bahkan cenderung syaithoniah sebenarnya muncul dari ”ketakutan dan kecemasan” yang terlahir dari orientasi dangkal sebuah hidup yang tidak bervisi dan bermisi. Dengan kata lain, tidak beriman dan bertaqwa. Cirinya di bawah sadar dan di setiap sistem operasi otaknya tertanam sebuah memori yang meragukan keberadaan Allah SWT. Dalam kondisi sedemikian maka nilai-nilai Tauhid sebagaimana yang terkandung dalam QS Al-Ikhlas menjadi terdilusi, kabur, dan luntur. Semakin hari, demi waktu sesungguhnya kita adalah bagian dari orang-orang yang merugi, semakin kita terbelenggu dan terjebak dalam keyakinan palsu yang tersimpan rapat di dalam pikiran dan mencemari qolbu. Rasa takut dan cemas itu kemudian mendorong munculnya umpan balik negatif berupa upata-upaya sistematis dan spontan untuk mencari sensasi-sensasi kebahagiaan sementara yang ternyata bisa didapatkan dari kekuasaan dan kepemilikan atas alat tukar. Orang-orang zhalim inilah yang berniat membeli surga dengan surat-surat berharga, saham, dan juga sertifikat deposito. Orang-orang inilah yang menjadikan cafe, klub


malam, dan diskotek sebagai masjid-masjid baru yang menawarkan pahala instan, siap saji, dan tentu saja dapat terbeli. Berbeda dengan masjid sesungguhnya yang profitnya kurang jelas dan mekanisme profit sharingnya sumir, satu-satunya penawaran menarik yang selalu didengung-dengungkan adalah benefit tak mengenal batas waktu. Maka ketika Al-Quran turun dengan konsep IQRA, kita diminta membaca, menganalisa, dan mengevaluasi tanda-tanda yang telah diberikan Allah SWT, kita diminta untuk ”menemukan” tidak hanya esensi ZAT, melainkan juga esensi ”KEBENARAN”, esensi PERJALANAN (min aina- fa aina), dan esensi HAKIKAT, makna inti dari kehidupan. Shaum dan Sholat adalah media, tools, dan sekaligus kurikulum inti yang bertujuan dan dipergunakan untuk menyempurnakan manusia. Apakah definisi kesempurnaan manusia ? KESEIMBANGAN. Jalan yang lurus (ihdina shirotol mustaqim) adalah analogi sederhana tentang kesempurnaan manusia. Seimbang antara pemenuhan kebutuhan hidup yang diefektori nafsu dengan sistem pengambilan keputusan (decission making) yang digawangi kulit otak (kortex serebri), seimbang antara perspektif ke dalam dan perspektif

keluar

(inward-outward

looking),

antara

hablumminallah

dan

hablumminanas, antara fardhlu ain dan kifayah, antara ibadah mahdoh dan ghoiru mahdoh, dan antara mengkaji ayat qauliyah dan qauniyah. Maka shaum yang dilaksanakan sepanjang bulan Ramadhan dan sholat yang kita kerjakan setiap hari di sepanjang hidup, akan melahirkan integritas dan tercapainya fungsi-fungsi optimal manusia dalam ranah jasadiyah, fikriyah, dan ruhiyah (mind-body, and soul). Pertanyaan fundamental yang kini tersisa adalah, ”bagaimana sebuah proses perubahan dapat berjalan dengan bermodal nilai-nilai yang dapat diunduh dalam ritual ibadah-ibadah tersebut (shaum dan sholat) ?”

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah . Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka


merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS ArRaad ayat 11)

Perubahan harus diawali dengan NIAT dan dilandasi sifat Allah yang RAHMAN dan RAHIM. Atmosfer cinta dan kasih sayang dapat menjadi antibiotik yang mujarab dalam memberantas rasa khawatir, cemas, amarah, dan dendam. Bukankah Rasulullah SAW telah meneladankan kepada kita nilai-nilai kasih sayang yang maujud dalam bentuk keterbukaan untuk saling memaafkan ? Kaum kafir Quraisy tak kurang-kurangnya memberikan berbagai kesulitan dan kesengsaraan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya, tetapi lihatlah bahkan Abu Sufyan sang dedengkotnyapun dimaafkan dan diterima keIslamannya. Khalid bin Walid menimbulkan kerusakan yang dahsyat dalam perang Uhud sehingga menimbulkan kematian 70 syuhada Uhud, diterima dengan tangan terbuka ketika menyatakan ingin bersyahadat. Penduduk Tan’im yang zhalim dan ingin dilempar gunung oleh malaikat Jibril, didoakan dan dilindungi oleh Rasulullah SAW. Pada saat kaum muslimin telah berhasil mengembangkan kekuatan ekonomi, sosial, politik, budaya, dan militer di Madinah, maka sebuah ekspedisi militer besar dikerahkan ke kota Mekah. Apa yang terjadi ? Ekspedisi yang secara strategi militer ini tidak mungkin lagi dihambat pergerakannya oleh kaum kafir Quraisy ini sudah semakin mendekati kota Mekah. Pada saat itu kaum Quraisy mengajak berunding. Hasil dari perundingan itu adalah ekspedisi kaum muslimin justru harus kembali ke Madinah dan sebagian tawanan muslim yang sudah berhasil melepaskan diri dari cengkeraman penguasa Mekah diminta kembali. Secara emosi kondisi ini terlihat sangat tidak menguntungkan bagi kaum muslimin. Tetapi ternyata Rasulullah SAW sebagai seorang pemikir strategis yang sangat futuristik memiliki pertimbangan lain, pertimbangan itu didasari pada prinsip dasar psikologi yang kini berkembang menjadi disiplin psikologi persuasi. Dalam ranah psikologi persuasi, sikap yang diambil Rasulullah SAW dapat memberikan efek


compare dan liking, dibanding-bandingkan dengan diri dan kelompoknya kok kaum muslimin kelihatan keren banget, diamat-amati dan dicermati kok makin menyenangkan hati. Akibatnya dahsyat, selama 1 tahun tenggang waktu sesuai perjanjian Hudaibiyah, berbondong-bondong kaum Quraisy berkontemplasi dan menngevaluasi diri. Sehingga ketika tiba masa ekspedisi kaum muslimin memperoleh haknya untuk memasuki kota Mekah dan melaksanakan ibadah haji, berbondong-bondong kaum Quraisy menyatakan diri berIslam dengan mengucap syahadat. Sebuah kemenangan hati atas hawa nafsu dan emosi untuk memperoleh kejayaan diri ! Dalam

konteks

kekinian,

semangat

persuasi

Rasulullah

SAW

sesungguhnya dapat diterapkan dalam berbagai bidang. Keterpurukan kita dalam lembah kenistaan yang hanya diisi dengan saling hujat dan saling menyalahkan yang tidak produktif dapat diakhiri dengan komitmen bersama yang wajib dilaksanakan secara istiqomah, bahwa kesalahan di masa yang lalu selain dipertanggungjawabkan di hadapan hukum juga harus disertai proses taubat yang termanifestasi dalam konteks perubahan perilaku. Efek jera dan efek pengampunan harus disertai dengan behavior treatment berupa punishment yang teramat berat. Siapa yang akan dihukum sangat berat ? Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam sebuah pakta integritas. Dosa terdahulu dapat diampuni asalkan yang bersangkutan dapat menunjukkan prestasi dan kinerja dalam mengubah perilakunya. Kita semestinya haruslah belajar mencerna dan mengakuisisi nilai yang terkandung dalam konsep Allah SWT yang maha penerima taubat dan pengampun. Sesungguhnya proses taubat yang dimaksud dapat dimaknai secara implisit bahwa Allah SWT senantiasa mendorong dan memfasilitasi PERUBAHAN. Orang yang bertaubat adalah orang-orang yang berikrar untuk mengubah diri menuju kebaikan dan bukan sebaliknya. Proses taubat tidak akan ada artinya apabila hanya sebatas ritual bersujud dan berdoa, tetapi nirkehendak untuk sungguh-sungguh berubah. NIAT untuk berubah baru dapat diukur setelah ikrar dicanangkan, baik itu di-shirr ataupun di-zhahar. Inilah hikmah dari kisah Umar bin Khattab dan Khalid bin Walid di atas, dimana seseorang yang semula telah mengembangkan dirinya menjadi sosok yang sarat


dengan kejahatan, kearoganan, dan memenuhi benaknya dengan nilai-nilai kesesatan, dapat secara total mengubah diri dan membangun kesadaran yang akan memandu dirinya untuk mendekati dan pada gilirannya mendapatkan kebenaran ( hakikat). Energi amarah dan nafsu membalas dendam tidak akan menyelesaikan masalah karena merupakan pintu masuk ideal bagi konsep dasar syaithoniyah. Amarah dan dendam selain tidak konstruktif juga akan membajak kemampuan kreatif-solutif otak manusia, menyita energi lahir bathin, dan bersifat destruktif. Ingat pepatah Jawa �tiji-tibeh� atau mati siji mati kabeh, pemusnahan massal, genosida. Untuk apa ? Hanya untuk sebuah kepuasan semu tentang sensasi kemenangan duniawi yang jelas tidak akan dapat dibawa mati. Mungkin kinilah saatnya kita saling memaafkan dan membangun platform baru berfondasi konsep dasar fitrah manusia. Humanisme yang spiritual dan spiritualisme yang mengembalikan manusia kepada fitrah yang telah ditetapkan Allah SWT. Berpikir luas dengan perspektif bermodelkan Illahiah (Asmaul Husna), dan berpanduan Sunnah (hadist dan perilaku/behavior Rasulullah SAW) akan menghantarkan kita mencapai kesetimbangan baru di setiap sendi kehidupan yang akan menghantarkan kita selamat dan bahagia dunia-akhirat. Konsep kepemimpinan atau leadershipyang menerapkan filosofi kepemimpinan Rasulullah SAW secara istiqomahlah yang kiranya akan menjadi penyelamat kita semua, suatu filosofi yang lebih menitikberatkan pada keteladanan sebagai upaya konstruktif memperbaiki dan merubah umat secara berskala dimulai dari diri sendiri. Mengacu kepada berbagai fenomena yang saat ini berkembang seiring dengan kemajuan teknologi ( khususnya infokom), maka dapat dipastikan akan muncul mekanisme self organizing system, terutama di ranah psokososial. Akan tercipta keseimbangan sistemik baru yang akan mengubahsuai kekurangan menjadi bagian dari energi pembangun. Kelompok-kelompok masyarakat yang merupakan stake holder bisnis infokom akan belajar untuk mengembangkan fungsi kelompok dan sikap sosial khusus yang sesuai dengan kualitas insentif yang ditawarkan oleh teknologi infokom. Salah satu contoh nyata adalah


terbentuknya komunitas jejaring sosial yang memiliki karakteristik hubungan interpersonal yang unik.

Aidil Fitri Komunikasi, Titik Balik menyongsong Sunatullah Teknologi Idul Fitri adalah sebuah titik balik dalam kehidupan kita. Setelah Ramadhan

membukakan

gerbang

pengampunan,

menyediakan

media

pengijabah doa, dan yang terpenting adalah memfasilitasi proses revitalisasi diri melalui pengaturan kembali dan resirkuitisasi sistem pengambilan keputusan kita. Maka Idul Fitri komunikasi adalah konsep titik awal perubahan dimana konsep nafsu yang muthmainah menjadi spirit utama dalam beribadah, dan konsep kemanfaatan teknologi infokom bagi sesama sebagai bagian dari proses


mensyukuri nikmat potensi yang telah diberikan ALLAH SWT menjadi motor utama dalam ibadah muammalah. Perubahan yang terjadi adalah bagian dari proses Reinventing Behavior, dimana untuk mensinergikan nilai-nilai yang disarikan dari ritual ibadah, interaksi antar manusia, dan kemampuan kita untuk memaknai tanda-tanda universal akan terimplementasikan pda cara pandang atau perspektif hidup yang baru. Pada kasus memperbaiki kualitas moral ummat, termasuk di dalamnya para pelaku usaha berbasis teknologi infokom yang berpraktek tidak sesuai dengan kebenaran universal, yang perlu dilakukan adalah upaya-upaya kongkret untuk menginternalisasi nilai dan esensi ibadah ke dalam sistem pengambilan keputusan yang bersangkutan. Untuk itu Allah SWT telah memberikan petunjuk nyata berupa konsep fiqih dan syariah sebagai preseden hukum formal yang perlu diimplementasikan dalam proses penyempurnaan manusia dengan berbagai aspeknya. Dari preseden tersebut maka selain mengoptimalkan proses aktualisasi nilai ibadah dan esensi keTauhidan, maka kita perlu pula membangun sistem dan pranata formal yang bersifat reward and punishment sebagai upaya kongkret dalam menjamin hak dan kewajiban setiap pihak. Secara behavioristik upaya law enforcement itu dapat dimaksudkan sebagai derived factor yang memandu munculnya asosiasi ideal antara konsep hidup dan bahagia bersama dengan kegiatan praktis. Selanjutnya konsep yang sama harus berhasil mengembangkan diri menjadi metoda reinforcement yang efektif, dimana proses perbaikan dan perubahan yang tengah berjalan akan sterus-menerus diperkuat secara berkesinambungan. Konsep ini hendaknya mengacu kepada prinsip dasar sholat yang bersifat repetitif, diulang dan terus menerus diupayakan semakin meningkat kualitasnya. Berawal dari takut akan muncul motivasi untuk mencintai keteraturan dan keadilan. Bukankah dalam konsep tasawuf mendekati Allah SWT memang memiliki 2 sayap, yaitu khauf dan roja. Sebuah sayap virtual yang memadukan antara rasa takut dan rasa cinta. Perubahan, Reinventing Behavior, dan pembumian nilai ibadah adalah bagian dari proses kembali ke fitrah manusia. Dimana dalam konsep ini manusia


diredefinisikan kepada nilai semula bahwa sesungguhnya setiap diri memiliki potensi menjadi sempurna.

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya . QS At-Tiin ayat 4

Strategi Berbagi dan Memberi Manfaat Optimal bagi Semua

Seiring

dengan

menghangatnya kembali konflik klasik

antara

pergulatan

Arab-Israel ideologi

dan yang

mengejawantah sampai berbagai bidang kehidupan, ada sebuah hadist yang kembali mencuat. Jika

ditafsirkan

sederhana,

hadist

secara tersebut

mengindikasikan kejayaan Islam

dengan

ditandai

fenomena

sebagai

yang

akan

datang

kembali

berikut;

kaum

Yahudi

terdesak

(termarjinalisasi) dan tidak lagi mendapatkan tempat ( bersembunyi) di muka bumi. Hanya sebatang pohon borkot saja yang masih mau memberikan perlindungan. Indikator inipun diperkuat dengan ciri-ciri lain yaitu pemerintahan global yang selama ini dikuasai rezim dengan pendekatan kekuatan (power) akan berangsur berganti dengan kelompok pemimpin yang bersifat �nabhawiyah� atau mengacu kepada spiritual value. Andai penulis boleh berasumsi, meski tetap mendasarkan pada data dan fakta saintifik, bahwa analogi bangsa Yahudi dalam konteks yang lebih implementatif adalah �sekumpulan gen�. Mengapa demikian

?

Secara

genealogis

sebuah

bangsa

atau

ummat

akan


mengembangkan pranata sosial, sikap, dan perilakunya berdasarkan input dan proses adaptasinya dengan lingkungan ( Kurt Lewin). Demikian pula perubahan dan paparan dari situasi sosial akan mendorong diekspresikannya sifat-sifat psikologis khas seorang manusia ( Baron& Byrne). Jika sifat-sifat biologis dan psikologis seseorang kita sepakati diatur dan dikendalikan oleh gen di dalam rangkaian molekul DNA, maka sifat-sifat �keyahudian� seperti tamak, manipulatif, tidak syukur nikmat serta skeptis yang berujung fatalis, tentulah �resep�nya terdapat pula di dalam DNA. Nah, serunya disini ! Mengapa ? Karena perbedaan


DNA secara individual sangatlah tipis, kurang dari 0,001%. Lebih sedikit dari formula tersebut maka kita sudah bisa jadi simpanse. Dan perbedaan yang teramat tipis itu sudah maujud dalam bentuk polimorfisme ( yang biasanya berhubungan dengan penyakit dan faktor resikonya) serta ciri-ciri spesifik ras, misal mongoloid berbeda dengan kaukasia, dan negroid. Apa implikasinya ? Dampak dari fakta tersebut adalah; kita harus berpikir ulang dan mengkaji secara lebih mendalam siapa dan apakah Yahudi itu ? Perbedaan gen yang begitu tipis menunjukkan kepada kita bahwa sesungguhnya materi �resep� yang samapun


ada di dalam tubuh kita ! Jadi tak heran bahwa dalam kehidupan yang sebenarnya banyak di antara kita yang jauh lebih ”yahudi” dibandingkan dengan ”yahudi” asli ! Kajian hadist di atas mendorong kita untuk merenungkan kembali makna ”tak ada lagi tempat bersembunyi bagi yahudi.” Bukankah perkembangan berevolusi

ke

IICT arah

kini itu

telah

? Dengan

dekapitalisasi dan dekomoditisasi ilmu bersamaan dengan tumbuhnya jejaring internet global, sifat manipulatif, culas, dan subyektif yang selama ini menjadi ciri dari penzhaliman berupa imperialisme kases dan asset intelektual mulai terurai

? Ilmu dibagi-bagi,

dikembangkan akhirnya

bersama,

disebarkan

diteliti, diverifikasi, dan

bagi

kemaslahatan

bersama. Lihat pertumbuhan

wikipedia yang

semakin besar, selektif, dan

kredibel.

Memang tak dapat dipungkiri

dalam

kurva

pertumbuhannya terjadi distorsi berupa ketidaksahihan konten, tetapi gangguan semacam itu secara self organizing system akan tereliminasi dengan sendirinya. Lihat juga pertumbuhan jejaring sosial seperti pada ilustrasi di atas, dimana


ratusan juta penduduk dunia tanpa memandang asal geografis telah saling terkoneksi dan bersinergi. Dan ajaibnya piranti lunak serta sistem yang mendukung keterbukaan semacam ini terus saja berkembang dengan teramat pesatnya.

Perkembangan

di

sistem

piranti

lunak

diimbangi

dengan

perkembangan jaringan dan piranti keras yang terus juga menjadi semakin murah. Hegemoni

berupa

penguasaan terhadap ilmu, berita, dan informasi ditandai dengan akan runtuhnya

industri

media

konvensional seperti media cetak (koran, tabloid, dan majalah). Media digital yang liberal dan memberikan akses secara merit kepada setiap orang untuk berpatisipasi aktif menjadi trend yang mendunia. Citizen journalism kini menjadi substitusi yang tak terelakkan dalam konsep jurnalistik.. Sangat cepat, efektif, dan membawa energi �worth of mouth� yang sangat kental dengan budaya bertutur dan berbagi manusia. Contoh nyata yang peristiwanya baru saja berlangsung adalah kasus penyerangan hotel Oberoi di Mumbai India, Twitter salah satu situs penyedia layanan

micro

blogging

terbukti

jauh

lebih

cepat

dan

efektif

dalam

menggambarkan situasi di kota Mumbai dibandingkan dengan provider broadcasting konvensional. Sebelum CNN, ABC News, BBC ataupun stasiun televisi dan radio dapat menggali informasi dari lokasi peristiwa, berita realtime telah terpampang di www.twitter.com. Alkisah sebagaimana diliput oleh majalah Intisari edisi Februari 2009, seorang pemuda bernama Prasad Naik telah mewartakan melalui Twitter adanya ledakan keras di Mumbai selatan. Mengacu kepada prinsip kerja Twitter yang mampu menerima pesan singkat dari SMS dan meneruskannya kepada daftar kawan (friends list) yang bersangkutan, serta info teks tersebut juga akan ditayangkan di halaman muka twitter.com, maka setiap orang yang mengakses twitter dapat mengetahui perkembangan terkini dari Mumbai. Demikian juga ketika terjadi serangan Israel terhadap jalur Gaza,


pemboman London, dan yang terakhir adalah pelantikan Barack Obama sebagai Presiden USA. Konsep citizen journalism juga sudah melanda Indonesia, www.panyingkul.com, kabarindonesia.com, dan wikimu.com adalah beberapa situs yang mengakomodir laporan tertulis �warganya�. Manipulasi informasi dan penguasaan terhadap informasi sebagai asset strategis tidak mungin lagi terjadi, semua menjadi transparan dan serba terbuka. Adil dan merata, mereka yang rajin dan senantiasa dinamis mengikuti perubahan akan

menjadi

bagian

dari

sebuah sistem komunitas yang makin

lama

semakin

akan

cerdas.

menjadi Sebagai

gambaran saja, saat ini 2,7 milyar

pencarian

dilakukan

melalui mesin pencari Google setiap

bulannya,

Facebook

sudah

account mencapai

lebih dari 150 juta pengguna dan terus bertumbuh sekitar 3% perminggu, jumlah SMS yang dikirim dan diterima setiap harinya bahkan sudah melebihi jumlah ummat manusia sedunia ! Informasi beterbangan !

Dan dampak positif dari itu semua pabrik ilmu

pengetahuan berputar roda manufakturnya juga dengan sangat deras. Buku yang dulu eksklusif dan bisa dihitung dengan jari penerbitannya pertahun, kini tercatat ada sekitar 3000 buku baru diterbitkan setiap hari ! Dan sebagian besar buku-buku baru itu langsung dibagikan dalam versi digital yang dapat diunduh siapa saja yang berminat dan berkepentingan. Google book dan u/bitorrent misalnya, memudahkan setiap orang untuk berselancar dan mendapatkan bukubuku rujukan yang diperlukan. Demikian pula jurnal hasil penelitian, semua dapat dilihat dengan mudah melalui Google Scholar. Penelitian di hilir akan semakin marak

karena

referensipun

menjadi

semakin

mudah.

Lengkap

dan

komprehensiflah perpustakaan digital kita, kuliah universitas elit dibagi gratis (mit ocw), ensiklopedi berjilid-jilid kini menjadi ringkas (wikipedia), buku dan jurnal


rujukan bebas diunduh ( google book, scholar, dan bittorent), serta korespondensi-interaksi

dapat

dilangsungkan dengan pakar apa saja

dimana

saja

(facebook,

myspace, twitter, friendster, mailing list, groups, dan banyak jejaring sosial lainnya). Perdagangan Rasulullah

SAW

ala yang

transparan

dan

kebuntuan

teori-teori

keunggulan kompetitif menjadi

sangat menembus ekonomi

kompaatif akan

dan

menghablur

keunggulan

bersama.

Teknologi manufaktur yang semakin ramah lingkungan, berbagi potensi,

sesuai

dengan

sunatullah

dan

memberi

manfaat

optimal akan segera maujud dalam, peradaban. Maka perubahan dan ”momentum”nya yang disampaikan oleh Allah SWT sebagai analogi ”kerugian di dalam ranah waktu” (Al- Ashr), serta petunjuk

Allah

diseantero menyebut

semesta

kita

putus

Allah

haruslah

kita

melalui

suatu

sikap.

dengan

senantiasa tidak

nama

implementasikan perubahan

agar

Perubahan,

mencari

rezeki

proses terutama

perilaku, adalah hasil akhir dari sebuah proses

interaksi

fungsional

berkesinambungan antara faktor lingkungan dan

faktor

genetika).

internal

individual

Sebagaimana

(potensi

persamaan

Kurt

Lewin berikut : B=ƒ(P,E) Energi perubahan itu sendiri adalah kreativitas dan inovasi. Maka jika kehidupan ini adalah sebuah model bisnis yang komprehensif (dunia-akhirat).


Inovasi model bisnis menuju bisnis berakidah adalah langkah pertama yang harus

dilakukan.

mengacu

kepada

Apabila fitrah

dan

sunatullah, maka proses bisnis dan

aktivitas

hidup

niscaya

memang harus berubah. Kita termasuk atau tergolong kepada orang-orang yang merugi karena stagnan serta terjebak dalam zona nyaman dan aman. Tetapi jika perubahan itu sendiri adalah bagian terintegrasi dari fitrah dan qudrah Allah, maka tentunya perubahan haruslah memiliki basis atau dasar akidah. Perubahan yang simultan dan terarah adalah sebuah proses pendewasaan sesuai fitrah. Hasilnya adalah semakin dekatnya kita pada hakikat dan makrifatullah. Memang

sudah

menjadi

suatu

aksioma yang tak akan terhindari bahwa di dalam setiap proses perubahan terkurasnya

pastilah sumber

disertai daya

dan

energi, tetapi aksepsi ilmu dan pengembangan teknologi adalah sebuah proses investasi yang akan berdampak di saat ini dan yang akan datang. Sebagai seorang muslim yang mengimplementasikan core value Islam secara kaffah, seni mengubah diri dan lingkungan (fungsi khalifatullah) adalah seni investasi. Sementara hasil-hasil duniawi yang akan diraih adalah �keuntungan-keuntungan� dari produk-produk derivasi. Ummat yang cerdas


adalah ummat yang mampu mengoptimalkan potensi dengan mengacu kepada azas manfaat luas bagi sesama. Azas manfaat luas ini tidak saja terbebas dari genre antroposentris, melainkan juga mengakomodir kepentingan semesta. Bukankah kita dan semesta adalah makhluk-makhluk Allah yang disadari maupun tidak pastilah terkoneksi, saling berkorelasi, dan terasosiasi dalam sebuah tujuan yang hakiki. Lihatlah teori-teori psikologi fisika yang mengaitkan antara perubahan tatanan dan keseimbangan kosmos (inti Bima Sakti) dengan perubahan karakter psikologi manusia-manusia di bumi. Kesadaran dan fungsi luhur manusia amat peka terhadap paparan dan perubahan lingkungan, maka ketika lingkungan rusak, menjadi tidak seimbang, dan mengalami over eksploitasi terjadilah bencana kemanusiaan, atau lebih tepatnya bencana kesemestaan. Sebaliknya pemanfaatan teknologi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan kebaikan

(berkesinambungan)

yang berlipat-lipat

akan

menghasilkan

(eksponensial). Ongkos

resultante untuk

energi

memperbaiki

kerusakan akan jauh lebih mahal dibandingkan investasi yang bertanggung jawab. Demikian pula masalah psikososial yang ditimbulkan, akan sulit untuk dikoreksi karena telah terintegrasi dalam sebuah proses perubahan perilaku yang terpatri secara biologi. Simaklah grafik benefit dari sebuah proses inovasi model bisnis yang dilakukan grup IBM, reduksi biaya dan plastisitas (fleksibilitas) strategi menjadi keuntungan yang sangat menonjol. Sunatullah berlaku dalam


semua sistem kehidupan, maka ber-Ibroh pada manajemen perusahaan modern sebenarnya juga bagian dari sebuah proses atau upaya ibadah. Modifikasi dari strategi �Blue Ocean�nya W Chan Kim dan Renee Mauborgne akan menghantarkan ummat Islam untuk berdakwah dengan ilmu yang bermanfaat. Ilmu dibagi, didistribusikan, dan dijadikan bagian dari bahan bakar perubahan. Energi yang tercipta akan menggeser sifat bersaing menuju semangat berprestasi. Salah satu ciri atau indikator kinerja yang dapat teramati adalah kesejahteraan (salam) yang semakin merata di muka bumi dan mulai terhentinya kegiatan eksploitasi, manipulasi, dan kapitalisasi (termasuk kapitalisasi ideologi yang menjadikan sosialismepun bagian dari kapitalisasi hegemoni kelompok dan keberpihakan). Industri, manufaktur, dan pergerakan orang dan barang yang selama ini mengontaminasi alam akan semakin �sadar diri�. Alampun akan semakin bersahabat, dan teknologi informasi serta komunikasilah tulang punggung utamanya !


Maka demikianlah sekelumit hikmah Islam di era teknologi nirkabel yang dapat kita kupas dan pikirkan bersama. Fakta bahwa Allah telah menciptakan setiap manusia dengan Qolbu dan membekalinya dengan sifat Hanif ( cenderung pada kebajikan), semestinya menjadi modal pengetahuan kita yang layak untuk menjadi bagian dari motivasi perubahan. Era nirkabel bukanlah semata sebuah titik pencapaian, melainkan sebuah titik yang mengawali berjalannya sebuah proses perubahan yang dinamis dan penuh dengan ujian berupa kejenuhan, kelelahan, dan keinginan untuk selalu kembali ke dalam zona nyaman. Memang sesunguhnya perubahan dengan rambu-rambu dari Allah itu adalah kenikmatan yang tiada bandingannya, karena setiap tahapan kemajuan dalam konteks achievementnya senantiasa berbuah manis beraroma surga !


Fabiayiala irobbikuma tukadziban, nikmat Allah mana lagi yang akan engkau ingkari ?

Dapatkah insan telekomunikasi

dan IT Indonesia yang notabene adalah ummat muslim mentrasnformasi diri dan teknologi yang dikuasainya untuk terintegrasi sebagai bagian dari proses perubahan ? Tentu perubahan yang mendekatkan kita semua dalam ridho-Nya jua, Amin ! Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. QS Al Jumu’ah ayat 10

DAFTAR PUSTAKA 1. Lafe O. The Future Wireless Technologies. Presented at John Caroll University in Free Enterprise Event, 2005. 2. Zhang Y, et al. Ant 2004. Workshop on Ant Colony Optimization and Swarm Intelligence, 2004 3. Graham E. Report on Manet. Lafe Technologies 4. Swan

M.

The

Future

Technology.

http//www.melanieswan.com/presentations 5. Ilyasa T. OFDM pada Komunikasi Digital Pita Lebar. Teknik Elektro UI. 6. Purbo. 4G Akhir Kejayaan Intelligence Network, 2002 7. Leksono N. Amos Joel Jr Membuat Berponsel Nyaman. Kompas, 21 Nopember 2008 8. http://www. Wikipedia .org 9. Hantoro GD. Wimax. Telkom R&D, 2005 10. Tapscott D. Williams AD. Wikinomics. Penguin Group ( USA) Inc, 2004 11. Intisari, Edisi Desember 2008 12. M-Bizz. Majalah Kampus; Manajemen dan Bisnis. Institut Manajemen Telkom, Dsember 2008 13. Underground Info Magazine. First Edition, 2008 14. Discover Magazine; Science, Technology, and The Future. August, 2008.


15. Discover Magazine; Science, Technology, and The Future. Special Edition: The Brain. January, 2008 16. Homer T. The Book of Origin, Rahast Book, 2007 17. Jensen E. Brain Based Learning; The New Science of Teaching and Training. Corwin Press A Sage Publication Company. California, 2007 18. Medical Up-Date Magazine, December 2008 19. Osterwalder.A.Management2.0:Competitive Advantage through Business Model Design & Innovation. Arvetica. Guadalajara. June, 2007 20. Supangkat. Suhono Harso. Inovasi Teknologi dan Komunikasi untuk Pembangunan Generasi yang Lebih Baik. Pidato Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung, 27 Februari 2009 21. Greenfield. Susan. Tommorow’s People. Suluh Press. Yogyakarta, 2005 22. Qardhawi. Yusuf. Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Islam. Izzan Pustaka. Yogyakarta, 2003 23. Myers. Eugene A. Zaman Keemasan Islam: Para Ilmuwan Muslin dan Pengaruhnya terhadap Dunia Barat. Fajar Pustaka Baru. Yogyakarta, 2003

material gambar dan foto berlisensi creative commons dan dipergunakan untuk fungsi edukasi

Cover Belakang Era Web 2.0 dan Marketing 2.0 telah tiba ! Sains dan teknologi telah membawa peradaban manusia ke alaf baru yang sarat dengan perubahan. Konsep keilmuan terdahulu yang mengenal hendaya ruang dan waktu, kini terkikis dan nyaris habis. Tidak ada lagi batas antar negeri yang berbasis jarak geografi, yang berbeda kini hanyalah masalah literasi. Akses terhadap ilmu pengetahuan kini terbuka selebar-lebarnya, sehingga setiap orang dapat mengekspresikan


konsep hidupnya. Maka abad ini juga disebut sebagai conceptual age. Sebuah masa dimana setiap orang berhak menentukan secara setara kriteria produk apa yang dibutuhkannya ( New Wave Marketing). Proses ini dinamakan co-creation. Maka ketika buku ini mengambil sub judul “Spiritual Co-Creation di Era Komunikasi tanpa Batas”, pertanyaan terbesar yang muncul, dimanakah posisi agama ? Dalam hal ini Islam tentu saja. Islam 2.0 adalah Islam yang mengartikulasikan konsep IQRO lebih intens dibandingkan era sebelumnya. Jika pada masa terdahulu ummat disibukkan dengan permasalahan eksistensi yang bersifat fundamental (akidah), saat ini dimensi syi’ar yang dihadapi justru kembali pada proses positioning. Konsep Iqro secara aklamasi kini telah diaksepsi oleh semua golongan dan lintas keyakinan. Persoalan yang mengemuka adalah, bagaimana dengan Islam sebagai pemegang prinsipalnya ? Maka dalam buku ini untuk melakukan proses repositioning, perjalanan nalar dimulai dari Makrifatullah 2.0, konsep paling mendasar dalam memaknai hakikat kebenaran sejati. Berlandaskan pengertian tentang Makrifatullah buku ini melompat ke ranah Creativity 2.0, sebuah kiat sederhana untuk eksis di era kiwari dengan mengoptimalkan segenap potensi. Lalu kita melakukan eksplorasi ke dalam diri di Skaygate 2.2. Dan akhirnya kita tiba pada tahapan mengidentifkasi tantangan dan hambatan pada bab Warfare 2.0 yang berisi gambaran “perang” yang sesungguhnya tengah kita hadapi. Bab-bab selanjutnya adalah penjabaran aplikatif dari 4 bab sebelumnya. Bon voyage ! Selamat melakukan pelayaran nalar, tetap sabar, sadar, dan terus belajar !


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.