The TRUTH

Page 1

Al-Khaaliq PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN

D

iawali dari satu keterpaduan yang sempurna, alam semesta kemudian tercipta dan mengembang secara dinamis. Materi terbentuk dan saling berinteraksi. Elektron dan positron yang bersifat elementer tak terbagi lagi, bersama dengan netron dan proton membangun atom pertama. Lalu reaksi fusi dan juga fisi atau penyatuan dan pemisahan menghasilkan energi dari proses eksitasi. Daya tercipta dari sifat yang terintegrasi dalam sebuah materi. Lalu materi sederhana yang semula hanya dikenal sebagai atom tunggal hidrogen mampu memancarkan berkas cahaya berupa paket kuanta. Cahaya berperan sebagai gelombang juga sebagai materi, di satu sisi ia merambat dan di pihak lain ia melompat. Di satu sisi ia bergerak linier, dan di sisi sebaliknya ia Hipotesis Everett-Wheeler-Bryce De Witt: Alam secara konstan membelah menjadi cabang-cabang yang tak terhingga jumlahnya, semua berasal dari pengukuran seperti interaksi antara beribu-ribu komponennya. Lebih dari itu setiap transisi kuantum yang terjadi di setiap bintang, di setiap galaksi, di setiap sudut alam semesta yang jauh sedang membelah dunia lokal kita di bumi ini menjadi beribu-ribu salinannya sendiri. Fungsi gelombang Schrodinger menyebabkan alam semesta memiliki kemungkinan untuk bercabang secara paralel dalam jumlah yang infinitum (tak berhingga), setiap kucing Schrodinger yang bertahan hidup di alam nyata sesungguhnya ia mati di alam paralelnya.

AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 1


berinterferensi. Cahaya tampak adalah suatu contoh radiasi yang disebut radiasi elektromagnetik. Contoh yang lain adalah sinar-X, sinar ultraviolet, sinar infra merah, gelombang radar, dan gelombang radio. Jenis-jenis radiasi ini terdri dari medan listrik dan medan magnet yang berosilasi saling tegak lurus dan kedua-duanya

tegak lurus terhadap arah propagasi atau arah penerusan dari radiasi. Jenis-jenis radiasi tersebut memiliki perbedaan pada macam frekuensinya. Osilasi yang berhubungan dengan radiasi elektromagnetik berupa gelombang sinus dengan propagasi gelombang v, panjang gelombang l, dan frekuensi n. n= v/l. Teori cahaya sebagai gerak gelombang, dikemukakan oleh Huygens yang menerangkan bahwa apabila cahaya yang berupa gelombang bertemu dengan suatu penghalang (celah), titik-titik pada celah dapat berfungsi sebagai gelombang baru yang akan meneruskan gelombang-gelombang baru tersebut ke segala arah. Gelombang-gelombang

Elektron memiliki sifat baik sebagai partikel maupun gelombang, sehingga secara inheren elektron tidak memiliki suatu lokasi geografis yang absolut (multi dimensi). Menurut Einstein ruang tidak bersifat 3 dimensi dan waktu bukanlah sebuah entitas yang terpisah. Ruang dan waktu merupakan aspek-aspek yang berbeda dari sesuatu yang sama. Ruang dan waktu berisikan sebuah kontinuum 4 dimensi dimana tidak ada aliran waktu universal sebagaimana dalam pandangan alam semesta yang deterministik (Newtonian). Ruang waktu memiliki sifat geometris atau lekukan yang tampak dengan sendirinya dalam fenomena seperti gravitasi. Secara konseptual fenomena tersebut dapat diabstraksikan sebagai berikut: “Massa bumi berada di dalam lembar-lembar karet yang luas dan massa bumi akan tenggelam ke dalam struktur ruang-waktu.� Menurut WK.Clifford materi tidak lain adalah kekosongan ruang yang melengkung. Sedangkan JA.wheeler mengkonklusinya menjadi;�Tidak ada sesuatupun di dunia ini kecuali ruang kosong yang melengkung, materi, muatan, elektromagnetisme, dan medan-medan lain (nuklir lemah dan gravitasi) hanyalah manifestasi dari lekukan ruang.�

2 — THE TRUTH


tersebut akan membentuk garis-garis lengkung (difraksi). Bila pada celah datang 2 gelombang atau lebih maka akan tampak pola perpaduan antara 2 gelombang. Perpaduan 2 gelombang dengan frekuensi dan fasa yang sama tetapi dengan amplitudo yang berbeda akan saling memperkuat (interferensi) secara konstruktif. Superposisi 2 gelombang dengan frekuensi sama tetapi dengan fasa berlawanan akan menghasilkan interferensi destruktif.

yang bersangkutan ditemukan, maka patutlah kita renungkan sejenak kemungkinan adanya suatu keteraturan universal yang mendasari segalanya. Perjalanan alam semesta yang sudah menuai jangka 15 milyar tahun ini kemudian diwarnai dengan pengalokasian potensi dan terbangunnya mekanisme interaksi. Gumpalan-gumpalan materi

Tapi mekanisme sederhana ini tidak berhenti di sini, dampak dari adanyanya emisi radiasi berupa paket kuanta cahaya di kemudian hari diolah menjadi sumber energi hayati. Kelak kita mengenalnya sebagai proses fotosintesa. Tetapi sebelum sampai ke sana, materi yang tersusun dan terdiferensiasi dalam waktu super singkat di titik super kritis la kok ya bisa kemudian mengorganisasi diri menjadi beraneka rupa atom yang beragam pula sifat kimianya. Mendeleyev berhasil memprediksi dalam sebuah tabel periodik beragam jenis atom berdasarkan sifatsifat utamanya, beratnya dan nomornya. Bila Mendeleyev dapat memprediksikan beberapa kotak kosong dalam tabelnya jauh sebelum unsur

yang terlontar dalam suhu tinggi , perlahan mendingin dan bersepakat untuk saling membentuk jalur mengitari materi terkuat. Hal ini tidak saja sekedar menunjukkan adanya AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 3


kesepakatan dan KECERDASAN yang terbangun, melainkan menunjukkan pula adanya konsep kepemimpinan atau leadership yang menjadi jaminan dapat munculnya keteraturan. Lalu partikel-partikel elementer itu dengan kecerdasan yang asli terbangun dari sebuah proses interaksi mengembangkan hukum materi. Dalam perspektif diniyah, hukum materi atau hukum

universal inilah yang mungkin dimaksudkan sebagai Sunatullah. Jadi di tingkat partikel elementer, KECERDASAN adalah sebuah bentuk kesepakatan ! Kecerdasan didapatkan dari proses saling memahami, saling beradaptasi, saling 4 — THE TRUTH

berbagi, dan yang terpenting adalah saling berkontribusi bagi kebermanfaatan sesama ! Lalu tahap berikutnya kecerdasan akan melahirkan hukum atau teorema. Selama kita terbuka untuk belajar dan mengupdate pengetahuan yang kita miliki (proses Iqra), maka selama itu pulalah kita dapat melihat sekaligus menjaga keseimbangan yang mendekatkan kita dengan Sang Maha Pencipta. Keseimbangan atau equilibrium itulah yang akan menghantarkan kita kepada JALAN yang LURUS. Keteraturan dan perencanaan itu kemudian berkembang menjadi sebuah sistem terbuka sekaligus tertutup yang sangat kompleks, sekaligus sangat sederhana. Setiap partikel, materi, ataupun setiap elemen yang terlibat dalam proses baryogenesis kemudian akan membangun hukum sekaligus menjadi obyek hukum universal tersebut. Dalam orbital atom kita mengenal konsep Larangan Pauli, dimana dalam satu orbit hanya diperkenankan adanya 1 elektron yang berotasi. Dari hukum ini lahirlah konsep bilangan Grassman, dimana bila dua elektron berada di orbit yang sama nilainya menjadi nihil (nol).


Lalu kita mengenal 4 gaya dasar di alam semesta, yaitu: (1) gaya elektromagnetik yang mengendalikan perilaku cahaya, (2) gaya nuklir lemah yang mengendalikan peluruhan radioaktif, (3) gaya nuklir kuat yang mengikat proton dan netron, (4) gaya gravitasi yang bekerja antar massa dari suatu jarak. Keempat gaya dasar inilah yang menentukan berbagai fenomena alam yang berlangsung secara malar (continuos), pada tataran aplikatif terjadi interaksi dan integrasi diantara gaya-gaya tersebut seperti yang dirumuskan oleh Abdus Salam dalam teori electroweak, selanjutnya berkembang pula Grand Unified Theory, yaitu penyatuan antara gaya elektro lemah Abdus Salam dengan gaya nuklir kuat. Penyatuan gaya dasar lainnya adalah teori Super String yang teramat sangat mendukung adanya proses penciptaan, diawali dari suatu dimensi yang mampat, sangat berat dan kecil. Dengan teori ini yang biasa disebut juga Theory of Everything (TOE), 10 dimensi prasyarat (secara kuantum dan gravitasi) dikerutkan hanya menjadi 4 dimensi ruang waktu yang realistis. Apa yang didapat dari pemahaman rasionalitas alam semesta tersebut?

Pemahaman dengan dasar teori-teori tersebut akan melahirkan suatu peluang hipotetikal untuk merekonstruksi sejarah penciptaan. Dari rumusan tersebut dapat dihipotesiskan bahwa tahapantahapan dalam proses penciptaan alam semesta mulai dari bergabungnya proton dan netron untuk membentuk inti sampai dengan terinflasinya

larutan quark panas semenjak 10 -10 dengan dorongan energi yang tiinggi sekali sehingga mampu meniadakan kesetangkupan (simetri). Ketidaksimetrian memisahkan gaya nuklir kuat AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 5


terpisah dari ketiga gaya lainnya. Darimanakah itu penciptaan akan mengakibatkan runtuhnya alam diawali ? semesta sebelum kehidupan dapat terbentuk.”(1) Secara matematis keadaan inisial dikodifikasi dengan t, t=0. t=0 adalah titik krusial penciptaan, dari tiada menjadi ada, singularitas tak berdimensi, Kun Faya Kun. Akhiirnya rasionalitas membuktikan dirinya dapat berperan pula sebagai salah satu

Dalam klasifikasi berdasarkan partikel atau materi kita mengenal dikotomi fermion dan bosson. Fermion jelas partikelnya, bosson jelas aksinya. Misal benda jatuh dari atas ke bawah, jelas aksinya, tapi siapa sesungguhnya yang “menarik”nya jatuh ?

Lalu berkembang pula teori ketidakpastian Heisenberg, dualitas cahaya de Brogglie, konstanta Planck, relativitas umum dan khusus dari Einstein, persamaan EinsteinBose, teori Maxwell, sampai misteri kucing Schrodinger. Sebuah satire fisika yang amat manusiawi. Schrodinger berteori bila seekor kucing dikurung di dalam sebuah kotak pejal yang tertutup rapat dan dihubungkan dengan sebuah semprotan sianida yang akan teraktifkan bila sebuah Geiger counter mencatat adanya aktivitas radio aktif dari sebongkah atom uranium 235, hanya akan mati bila variabel hidayah. Stephen Hawking berkata : “ kita membuka kotaknya! Dunia dan alam semesta memang di desain Mengapa demikian? Sebelum bukti empirik sebagai wahan kehidupan, karena kemelesetan/ atau fakta kita saksikan sendiri, semuanya adalah ketidakpresisian sebesar 10-17 detik saja pada saat asumsi. Maka meski secara teori radiasi uranium 6 — THE TRUTH


pasti akan mengaktifkan Geiger counter, dan pada gilirannya akan membuat semprotan sianida menyemburkan racun yang mematikan itu, sebelum kotak dibuka peluang si kucing untuk hidup atau mati tetap 50:50. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa alam semesta dan seisinya ini tidak dibangun berdasarkan asumsi. Semua proses yang terjadi di dalamnya adalah mekanisme dan langkah-langkah cerdas yang telah dipetakan detailnya.

Kita sama-sama telah mengetahui bahwa DNA kita di setiap sel adalah sama. Sehingga bila mau dan ada faktor pengaruh yang tepat setiap sel memiliki potensi untuk menjadi apa saja. Tetapi kenyataan atau fakta lain menunjukkan bahwa ternyata sebaran hasil ekspresi gen di tiap-tiap sel berbeda-beda, sesuai dengan tugas utama dan

Hal ini menunjukkan kepada kita tentang begitu besarnya unifikasi semua hukum dan gaya yang berlaku di alam semesta. Mekanika kuantum telah memampatkan dimensi ruang dan waktu, teori super string telah menunjukkan adanya lipatan-lipatan dimensi, dan teori ekspresi DNA telah menunjukkan bahwa setiap variabel pengaruh memiliki probabilitas untuk turut menentukan profil makhluk hidup pada generasi selanjutnya. Konsepsi DNA sebagai regulator utama dalam penentuan tampilan makhluk hidup/fenotip, perlu dipertimbangkan kembali, dengan mengedepankan suatu grand design yang lebih bersifat teleologis. Harold Saxton Burr dari Yale mengadakan suatu penelitian tentang adanya intervensi dari medan-medan elektrodinamis yang mempengaruhi pengkodean struktur-struktur entitas kehidupan (medan ini disebut juga medan L).

AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 7


karakter dari sel tersebut. Sebagai contoh gen est2 (eritroblastosis fetalis) terdapat di semua sel, tetapi jumlah atau kuantitas terbanyak didapatkan di sel-sel muda yang sedang aktif membelah, seperti di sel kelenjar susu atau sistem reproduksi. Siapa atau apa yang mengunci dan membuka sistem ekspresi suatu gen?

Jika kita mencermati dengan seksama prosesproses yang terjadi di alam semesta, dan meyakini dengan logika bahwa segala sesuatu yang kini ada dan tercipta semula adalah suatu kesatuan yang 8 — THE TRUTH

padu, tentu sebersit pertanyaan akan muncul, apakah seluruh elemen di alam semesta saling terhubung dan membangun suatu jejeraing interaksi? Jika benar bagaimana sains menjelaskannya ? Ada sebuah teori fisika partikel yang sangat menarik, teori itu berkisah tentang proses teleportasi kuantum. Pada prinsipnya proses ini dapat berlangsung karena adanya karakter quantum entanglement yang dikenal juga sebagai korelasi Einstein Podolsky Rossen atau EPR. Bila merujuk pada konsep foton atau berkas cahaya yang merambat atau berosilasi dan terpolarisasi sesuai dengan karakter medan magnet dan medan listriknya, maka kesamaan sifat fotonik akan dapat saling bersengkelit dan berkelindan sehingga 2 foton yang terpisah dan benar-benar terisolasi akan memunculkan kesamaan sifat yang presisi. Kesamaan ini dihasilkan melalui suatu proses interrelasi yang dapat terdefinisi dengan tepat ( Agus Purwanto, 2008). Charles H Bennet dan kawan-kawan (1993) serta Anton Zeilinger dari Universitas Insbruck (1997) telah berhasil membuktikan bahwa konsep teleportasi


kecil serta nyaris tidak bermuatan ( sehingga tidak terpolarisasi oleh medan elektromagnetik) dapat menembus bumi dengan mudahnya. Sehingga neutrino hanya dapat dideteksi dengan “menangkapnya” via proses tumbukan dengan elektron dan proton yang akan menghasilkan Untuk menyamakan karakter diperlukan elektron atau positron yang berkecepatan sangat proses koding, dimana partikel elementer tinggi. Partikel super ngebut itulah yang kemudian disandikan menjadi bahasa biner, 0 dan 1. Kondisi akan menghasilkan radiasi Cherenkov. Hamburan neutrino ini tampaknya “unggul” ini persis sama dengan konsep ekspresi DNA, dimana proses translasi di ribosom sel akan bila dibandingkan dengan foton. Sebab foton menghasilkan jenis asam amino yang sama masih terkena kewajiban sebagai materi, yang dimanapun di seluruh penjuru dunia asalkan gen merambat dan melompat-lompat, meski juga di untaian DNAnya memiliki urutan nukleotida menyebar mengisi ruang seperti gelombang. yang sama. Suatu stimulasi faktor transkripsi akan Apakah neutrino dapat menembus barrier menghasilkan inisiasi proses pembuatan protein propagasi waktu dan menjadi “jembatan cahaya”? yang sama diras manusia apapun, bahkan di Mari kita simak di sisi yang sedikit berbeda. plasmid bakteri yang menjadi vektor ekspresi. Implikasi dari teori relatifitas umum yang Kondisi yang sama di dalam skala makropun menyatakan bahwa gravitasi antar materi dapat terjadi, resep Rawon dengan takaran dan jenis terjadi karena adanya ruang-waktu yang bumbu yang sesuai akan menghasilkan cita rasa melengkung, membuat pengamat seolah melihat yang sama persis meski satu dibuat di Malang dan bintang dengan sudut pandang penglihatan satu lagi dibuat di New York city. Pengecatan telor berderajat tertentu, padahal letak bintang cacing di tinja manusia dengan menggunakan sesungguhnya berada dalam garis horizontal. metoda dan cat Eosin, akan menghasilkan citra Secara hipotetikal hal ini menunjukkan adanya telor cacing askaris yang sama dan terstandarisasi, kemungkinan sebuah dimensi ruang yang sehingga orang dapat membuat atlasnya sebagai berhimpitan. Dimensi dimana 4 gaya dasar (nuklir panduan parasitologi. Dalam bahasan fisika teori kuat, nuklir lemah, elektromagnetik, dan gravitasi) lainnya, partikel neutrino yang bermassa sangat berpadu dan membuka gerbang nirmateri. kuantum mampu meminimalisasi efek propagasi perpindahan partikel yang dihambat oleh ruang dan pada gilirannya waktu. Syaratnya sangat sederhana, yaitu kondisi kuantum atom atau partikel yang terlibat di dua belahan tempat yang berbeda saling berkelindan dan memiliki karakter yang sama (simetri).

AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 9


Apakah ini yang dimaksud dengan Ar-Royan atau gerbang surga ? Wallahualam. Jika kita mengacu kepada peristiwa ledakan Supernova yang menghasilkan materi gelap dan kemungkinan adanya lubang hitam dan partikel-partikel eksotis seperti wimps, wino, dan axions. Anehnya sifat materi yang juga gelombang ini menghasilkan efek

berupa tumbukan antar materi dan juga sekaligus interferensi yang menghasilkan difraksi gelombang. Lebih ajaib lagi bila kita mencermati persamaan Schrodinger atau persamaan Eigen, 10 — THE TRUTH

dimana secara matematis sebuah elektron yang dikurung dan dapat bergerak ke kiri dan kanan akan hilang di tengah-tengah. Hipotesis Feynman tentang pemusnahan dan penciptaan elektron juga menunjukkan tendensi serupa. Apa hal penting yang dapat kita kembangkan dari pengetahuan ini ? Barangkali teorema inilah yang akan dapat menjelaskan konsep wahdatul wujud atau manunggaling kawula Gusti yang termanifestasi dalam peristiwa Lailatul Qodar dan Mi’rajnya Rasulullah SAW. Maka tibalah kita pada sebuah konsekuensi keteraturan, dimana planet-planet yang berjajar membentuk tata surya kemudian mengembangkan karakter personalnya. Termasuk bumi, tempat manusia kemudian hadir untuk menjadi khalifahnya. Kilat yang menakutkan dan air yang menyejukkan berkolaborasi untuk menghadirkan kehidupan. Sekumpulan gas metana, hidrogen, dan juga sulfida menyebabkan terakumulasinya elektron yang kemudian saling bertumbukan dan menyambar ke permukaan. Stimulus dan katalis pertama sintesa protein terjadi. Oleh karena apa ?


Oleh karena adanya mekanisme interaksi yang tanpa disadari telah terorkestrasi secara sempurna. Sebuah orkestra yang bentuk mininya telah dimainkan pula oleh Stanley Miller dan Harold Urey di laboratorium mereka.

kesemestaan. Pada sel-sel manusia kemudian dikembangkan sistem kendali operasi dan sistem organisasi yang efektif dan mampu menjawab kebutuhan secara tepat. Pola-pola komunikasi intra sel (transduksi, transkripsi, translasi), antar sel Kehidupan mulai menemukan bentuk- (sitokin dan faktor pertumbuhan), antar jaringan bentuk dan pola-pola dasarnya. Asam nukleat dan organ (hormon, neurotransmiter atau kemudian berkembang menjadi media pewarta pola, sebuah desain kehidupan telah terbakukan dalam untaian 4 abjad nukleotida. Sifatsifat pewarisan keturunan yang tercermati Gregor Mendel melalui kacang-kacang ercisnya. Perpaduan sifat ini kemudian karena sedemikian runtut dan teraturnya dapat diprediksi melalui kotak Punnet dan hukum Hardy Weinberg. Sekali lagi terkuak sebuah kesepakatan atau barangkali “konspirasi� positif tingkat tinggi, di antara semua unsur yang menjalankan sunatullah-Nya. Sel ovum betina bertemu dengan sel nutfah pria, dan konsepsi terjadi. neuropeptida), dan antar sistem tubuh (syaraf dan Satu sel hasil peleburan kemudian mengembangkan diri persis seperti ketika alam endokrin), terbangun secara sistematis dan semesta melampaui titik kritisnya yang kemudian adekuat. Berbagai pertimbangan dalam proses menghasilkan keberagaman materi dan sistematika pengambilan keputusan biologis yang melibatkan AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 11


aspek biokimiawi, ditentukan dan ditetapkan secara otonom dengan mempertimbangkan variabel-variabel pengaruh yang datang darimana saja. Semuanya menunjukkan kehebatan sebuah program yang bersifat antisipatif dan adaptif.

tubuh manusia memiliki kandungan kromosom yang di dalamnya terdapat untaian asam nukleat yang disebut DNA. Secara struktural DNA terbagi atas daerah-daerah yang disebut dengan ekson dan intron. Ekson adalah daerah dimana Marilah kita lihat dan pelajari peran sebuah urutan gen yang terdiri dari rangkaian nukleotida gen di dalam sebuah sel. Secara teori setiap sel siap untuk diekspresikan. Bagaimana caranya ? Gen akan bertindak selaku cetakan atau resep yang siap untuk dikopi (digandakan) oleh RNA caraka melalui konsep anti sense. Sifat dasar DNA yang berbentuk utas rantai ganda (double helix) dengan pasangan adenin-timin dan guanin-sitosin, pada saat penyalinan atau proses transkripsi akan dikopi ke dalam bentuk proyeksinya (cerminan atau pasangannya). Hanya saja di RNA (ribonucleic acid) tidak terdapat nukleotida timin melainkan diganti urasil. Sehingga bila ada nukleotida adenin (A) di gen yang dikopi, maka RNA akan mencatatnya sebagai urasil (U). Proses pengkopian gen ini sudah Gen yang terorganisasi dalam DNA dan kromosom manusia; terorganisasi sedemikian sehingga penggandaan diekspresikan melalui serangkaian proses biokimiawi dan akan terbagi dalam unit-unit kecil yang disebut komunikasi ekstra dan intra seluler kodon.

12 — THE TRUTH


Kodon terdiri atas 3 nukleotida yang disebut sebagai kesatuan triplet. Kode mereka bertiga inilah yang kemudian di tingkat ribosomal akan digunakan untuk merangkai asam-asam amino (baik yang esensial maupun non esensial) untuk membentuk protein. 1 kodon memiliki 1 asam amino, tetapi 1 asam amino dapat cocok dengan lebih dari 1 kodon.

nukleotida yang terhapus, atau ada juga satu bingkai nukleotida yang rusak dan berubah strukturnya. Demikianlah sistem repair dan maintenance hayati senantiasa mengembangkan kemampuan swakelolanya sehingga dapat menghadirkan keselarasan yang adaptif dengan alam semesta.

Apakah proses transkripsi DNA sampai menghasilkan sebuah protein khusus sesederhana itu? Tentu saja tidak ! Keputusan untuk memproduksi sebuah protein memiliki algoritme komando yang sangat rumit sekaligus sangat efektif. Sel memproduksi protein karena adanya “kebutuhan�. Faktor kebutuhan itu antara lain kebutuhan untuk mengganti sel atau jaringan yang rusak (proses repair), tumbuh dan berkembang, serta meng gantikan sel-sel yang mengalami penurunan kemampuan (degenerasi). Khusus proses repair atau Mekanisme keteraturan itu tidak berhenti pemeliharaan biologis, tidak hanya terjadi di hanya sampai di situ saja. Sekumpulan sel-sel tubuh tingkat sel saja, melainkan juga terjadi di tingkat DNA sendiri yang dalam kehidupan keseharian tersebut dengan sangat teristimewa kemudian mengalami berbagai gerusan lingkungan. Ada satu mengembangkan sistem-sistem cerdas yang AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 13


menunjang proses kehidupan. Sel-sel yang terkategori dalam divisi imunologi atau sistem silaturahmi tubuh manusia misalnya, berbagi peran dan membangun piranti-piranti lunak operasional yang sangat spesifik. Mulai dari air mata sampai dengan sel pemangsa mengetahui dengan persis tugasnya.

kelenjar yang terletak tepat di di tengah-tengah dada manusia terdapat sebuah institusi pembelajaran dengan sel-sel dendritik berperan sebagai guru besarnya. Segala ilmu tentang tugas dan kewajiban sel-sel sistem imun di pelajari di sana, sehingga setiap sel sistem imun tahu dengan benar apa yang akan dilakukan dan dikerjakannya. Apakah terpikir oleh kita, bagaimana sel-sel tubuh yang berukuran mikron itu dapat sedemikian cerdasnya mengorganisasi diri dan tahu secara persis fungsi-fungsi yang harus diperankannya ? Untuk mendapat gambaran yang lebih menakjubkan marilah kita simak sedikit petualangan ke alam rahim berikut ini.

Bahkan sel-sel tubuhpun ketika berkembang menjadi sebuah organisasi yang kompleks, membangun pusat-pusat pendidikan untuk pengkaderan. Timus salah satunya, di dalam 14 — THE TRUTH

Terbayangkah oleh kita bagaimana sebuah sel kecil nan sederhana yang baru saja bersatu dari ayah dan ibu kemudian harus berkembang menjadi manusia yang sempurna ? Bagaimana sel-sel itu selepas tingkat blastokista kemudian dapat membentuk sel-sel sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas ? Sebagai gambaran marilah kita simak paparan berikut: sel-sel lapisan terluar dari “baso urat� blastokista mendiferensiasi diri


laut dangkal acapkali kita jumpai segerombolan ubur-ubur yang berenang ke sana kemari di sekitar dermaga atau lambung kapal. Spesies yang satu ini dikenal dengan nama latin Aurelia, tetapi dalam bahasa internasional sering disebut sebagai Helm Perang Portugis. Bentuknya sangat indah dengan badan yang mencungkup seperti sebuah kubah masjid dengan juluran tentakel atau alat geraknya yang berumbai-umbai menjuntai. Bila ia berenang

menjadi sel-sel trofoblas yang kemudian dengan cepat dalam hitungan jam dan hari telah terbagi menjadi sel sitotrofoblas yang tetap berada di dalam blastokista dan sel-sel sinsitiotrofoblas yang terbenam ke dalam lapisan endometrium. Sinsitiotrofoblas kemudian membentuk kantungkantung lakuna yang berisi darah ibu sebagai nutrisi embriotrof. Selanjutnya berkembanglah kolaborasi sempurna antara sel-sel anak dengan sel-sel ibu. Sel-sel anak membentuk lapisan-lapisan ektodermal, mesodermal, dan endodermal. Sementara sel-sel endometrium ibu akan membentuk desidua kapsularis, parietalis, dan maka umbai-umbainya seolah tampak melambaibasalis yang memberikan jaminan kehidupan lambai dalam gerakan yang gemulai. Ubur-ubur ini secara kasat mata jelas sekali berupa suplai darah kaya nutrisi dan oksigen. memiliki struktur tubuh yang teramat sederhana. Marilah kita simak juga keajaiban yang ditunjukkan seekor hewan transparan nan indah Disamping keindahan dan kegemulaiannya bila kita yang bernama ubur-ubur. Di berbagai perairan cermati akan kita sadari bahwa ubur-ubur tidak AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 15


memiliki otak.. Salah satu saudara dekatnya, yaitu Aplisia, sering dipergunakan sebagai obyek penelitian persyarafan. Sistem syaraf Aplisia sederhana, transparan, dan mudah diamati, mirip dengan Chenorabditis sebangsa cacing yang tergolong ke dalam keluarga Nematoda.

Bila dibandingkan dengan sistem syaraf manusia maka sistem syaraf ubur-ubur dan aplisia terlihat sangat primitif dan begitu ringkas. Apabila kita terus renungi timbul pertanyaan yang menggelitik, apakah sesungguhnya kesederhanaan adalah dasar dari seluruh proses penciptaan ? Apakah kompleksitas dan kerumitan manusia dengan pikirannya sebenarnya adalah bentuk-bentuk kesederhanaan yang salah ditafsirkan sehingga menimbulkan kerancuan ? Dalam konotasi yang kini kita yakini, kesederhanaan adalah konsep yang terkait dengan “kekurang lengkapan” dan “kenaifan”. Sebaliknya kompleksitas dan kerumitan biasa kita asosiasikan dengan “kecanggihan”. Sehingga biasanya kita enggan untuk menerima konsep yang merujuk kepada “kesederhanaan” sebagai dasar atau sistematika dari sebuah proses yang tengah kita amati.

Ubur-ubur (aurelia sp) adalah makhluk tak bertulang belakang dengan struktur tubuh sangat sederhana. Dengan sistem syarafnya yang tanpa otak ia dapat mengambil keputusan-keputusan penting terkait peran hidupnya. Demikian pula cacing Bonelia, Aplisia, dan Cumi Sephiotis, mereka selain indah juga sangat efisien menjalankan Sunatullah yang telah ditetapkan atas dirinya. Sebagai contoh Bonelia dapat menentukan jenis kelamin keturunannya dengan cara yang unik, sedangkan cumi Sephiotis dan keluarga cumi lainnya adalah model rujukan bagi penemuan mesin Jet, dimana mereka dapat menghisap air, memampatkannya dan menyemprotkan kembali sebagai daya dorong yang teramat kuat.

16 — THE TRUTH


Tetapi sesungguhnya kita jangan sampai keliru dalam menilai sebuah kesederhanaan. Sebuah sistem yang sederhana terbukti dapat memfasilitasi fungsi yang teramat rumit dan kompleks. Pada spesies-spesies sederhana ini manusia belajar tentang proses transfer data, jenis data yang dikirimkan (ditransmisikan), metoda pengirimannya, bagaimana data dikemas (dekoding), dan bagaimana data tersebut kemudian diurai kembali serta dimaknai sebagai sebuah pesan. Lalu pada gilirannya pesan itu akan menghasilkan respon, dimana jenisnya amat bergantung kepada sistem analisa dan pengambilan keputusan individu yang terkait. Sistem syaraf berkembang dari sebuah peradaban biologis awal yang diduga berasal dari sekumpulan elemen dasar kehidupan. Proses penciptaan manusia dalam AlQuran digambarkan seumpama pembuatan keramik dari tanah. Dalam mekanisme itu terdapat suatu proses yang disebut dengan polimerisasi, yaitu terbentuknya suatu kompleks molekul dengan cara menambah jumlah ikatan antar molekul.

Bila kita merujuk jauh ke sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu, maka materi awal kehidupan adalah sekumpulan elemen yang belum terorganisir. Satu demi satu terbentuklah organisasi sederhana melalui suatu pola yang pasti. Dalam ketidakteratutan dan ketidak pastianpun tercipta sebuah kepastian. Sinergisasi dari berbagai elemen

Courtessy of Asian Diver dan Amazing Thailand, photo by Viora Alessio

AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 17


ini diduga melalui suatu proses belajar yang berkelanjutan. Dalam fluktuasi energi penciptaan yang bergejolak secara dinamis tadi partikelpartikel di tingkat nano mulai mengembangkan pola belajar untuk mencapai posisi dan proporsi yang tepat untuk menjalankan peran jenisnya.

berbagi fungsi sungguh menunjukkan adanya suprasistem yang menjadi otak sebuah proses. Kondisi keteraturan dan kecerdasan asli (genuine intelligence) inilah yang di masa kini menjadi obyek eksploitasi manusia sebagai makhluk berakal. Sebagai contoh Ehud Saphiro dan timnya dari Weizmann Institute mengembangkan sebuah metoda komputasi dengan menggunakan molekul DNA, prosesor dan superkonduktor juga memanfaatkan sifat dasar partikel yang terjabarkan dalam fisika quantum, juga virus M13 kini dijadikan anoda bagi baterai terkecil di dunia, jamur fusarium menjadi “otak� pencari air bagi sebuah robot yang dibuat di Southampton Inggris.

Setiap partikel belajar untuk menempatkan dirinya secara tepat dan menjalin interaksi secara simbiosis mutualisma. Sekumpulan partikel kecil bersama-sama membentuk keluarga quark, untuk selanjutnya membentuk keluarga atom, dimana ada partikel yang berperan sebagai elektron yang mengorbiti inti atau nukleus. Ada yang belajar dari kebutuhan dan suasana lingkungan yang deterministik dan tanpa disadari mengajari partikel-partikel tertentu untuk menjadi proton Teknologi kloning dan rekayasa genetika dan netron. Ada pula yang berperan sebagai mungkin terjadi karena sifat dasar partikel. Bila partikel antagonis seperti positron. merujuk pada konsep dasar bahwa setiap elemen Di dalam sebuah keteraturan dan proses di alam semesta memiliki sebuah sistem yang belajar terdapat pula fenomena keseimbangan. cerdas, maka akan dapat dijelaskan berbagai Konsep seimbang ini berlaku dalam kategori fenomena yang terjadi di masa-masa awal jumlah, bobot, serta peran. Semua itu terjadi penciptaan alam semesta. dalam proses belajar yang berkesinambungan. Kembali ke sistem syaraf, sistem syaraf Kepekaan terhadap kondisi lingkungan dan adalah sebuah sistem yang dibangun sebagai kemampuan untuk beradaptasi dengan prasyarat untuk mampu mengurai tanda dan menjalankan peran jenis yang sesuai adalah sebuah memberi makna dalam kehidupan. Sistem syaraf sistematika yang luar biasa. adalah perkembangan paling mutakhir dari sistem Kemampuan untuk berorganisasi secara peringatan dini (early warning system) dari spesies sinergi dan kemampuan untuk saling mengsisi serta yang secara biologis telah memiliki fungsi 18 — THE TRUTH


kompleks. Pada beberapa spesies bersel tunggal seperti keluarga prokariota, sistem penginderaan dan sensor terhadap lingkungannya diperankan oleh kepekaannya terhadap faktor kimiawi. Hal terpenting yang perlu digarisbawahi adalah kenyataan bahwa setiap elemen di alam semesta memiliki kemampuan belajar ! Konsep belajar secara universal adalah suatu proses untuk mengidentifikasi keadaan, menganalisa, serta menelurkan respon berupa sistem pengambilan keputusan. Kegiatan ini kemudian terpola dan menjadi bagian dari aktifitas dasar kehidupan. Elektron yang tereksitasi dari matahari akan belajar menjalankan fungsi barunya yaitu menjadi bagian dari sebuah kelompok yang yang bernama paket quanta. Paket ini menjalar seperti gelombang dan juga secara bersama-sama menempuh perjalanan antar bintang yang bersifat siklikal. Komitmen untuk menjalankan sebuah fungsi secara berjamaah tampak pada atom-atom karbon penyusun sebuah pokok kayu misalnya, kumpulan atom-atom itu dikelola oleh sebuah sistem biologi

yang bertugas untuk mensupport kebutuhan energi, menjalankan aktifitas ekspresi diri melalui proses translasi protein khusus, bahkan setiap jenis pohon diciptakan sebagai bagian tak terpisahkan dari evolusi lingkungannya. Perhatikan tumbuhan kaktus di New Mexico, ataupun tumbuhan gurun berdaun

dengan bulu tebal dan stomata dapat tertutup rapat pada hari-hari yang teramat panas. Mari kita perhatikan pula kantong semar (nepenthes), putri malu, ataupun berbagai jenis algae yang masingAL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 19


ringan dan tampil sebagai gas. Lalu peradaban manusia berkembang, perkakas dan perabotan mulai diproduksi secara masaal, seni telah menajdi semacam bentuk ekspresi dan penanda eksistensi Ketika bumi mulai mendingin di hari-hari (keberadaan). Lukisan dinding di gua, nekara, awal pasca proses penciptaan, maka atom-atom menhir, dolmen, waruga, piramida, candi, dan cerdas ini mulai membentuk gugus-gugus kerja reruntuhan istana menjadi bukti bahwa sistem syaraf manusia telah berkembang cukup jauh sehingga dapat menjadi subsistem aktif yang turut mewarnai proses berkelanjutan alam semesta yang mekanistik. masing memiliki keunikan tersendiri. Mereka berkembang menjadi sempurna dan selaras dengan ruang hidupnya atau media keberadaannya.

Manusia juga mencerminkan pola-pola mekanistik. Meski terkadang pola tersebut tampak sebagai suatu hal yang bersifat destruktif, tetapi dalam koriodor proses, kerusakan adalah bagian dari perkembangan itu sendiri. Alam semesta senantiasa akan menemukan homeostasis (keseimbangan)nya. Manusia hadir di muka bumi, secara hipotetikal bisa saja merupakan sebuah konsekuensi logis dari sebuah sistem cerdas yang berkecenderungan untuk dan satuan keberadaan, ada yang menjadi sulfur, ada yang menjadi metana, ada yang menjadi oksida, semakin bertambah cerdas. ada yang menjadi logam berat, logam mulia, Kita, saya dan anda adalah salah satu halogen, dan ada pula yang muncul dengan bobot “sekrup� mekanik yang menjamin berjalannya 20 — THE TRUTH


mesin alam semesta di jalurnya yang benar. Bila keberadaan manusia pada suatu waktu akan mengakibatkan terbabat habisnya hutran trpois dan semakin menunrunnya kualitas lapisan atmosfer bumi, maka itu adalah bagian yang diperlukan bumi dan alam semesta secara keseluruhan untuk berproses.

bila mengacu kepada sifat dan proses manipulasinya yang deter ministik dapat dianalogikan dengan enzim yang bersifat katalitik. Kehadiran manusia dapat dianalogikan dengan peran saccharomyces atau ragi kue yang akan mempercepat dan menyempurnakan proses pembuatan sebuah kue. Dalam prosesnya ragi melakukan fermentasi atau pembusukan, demikian juga peradaban. Peradaban melakukan pembusukan secara terstruktur. Budaya dan sistem politik membuat manusia terpolarisasi dan terkerangkeng dalam penjara keberpihakan. Manusia banyak kehilangan energi untuk mengaktualisasikan nilai dan konsep yang diyakini dan menganeksasi keyakinan orang lain.

Keberadaan akal dan posisi tawar serta kemampuan berkomunikasi serta berinteraksi dapat menjadi penyeimbang yang bersifat moderasi. Tetapi lama-kelamaan kapasitas akal yang maujud dalam bentuik capaian teknologi akan kehabisan energi ketika berpacu dengan perubahan status daya dukung. Bumi yang bopeng akan menghimpit dan tidak lagi memberi sekedar ruang Budaya tercipta untuk selalu dibenturkan, bagi manusia untuk menghirup sejumput udara dan menciptakan gegar dan sesar. Bumi menjadi segar. Manusia menempa berbagai jenis logam terbelah, pemikiran selalu mengundang pro dan dengan karakteristik yang berbeda dan dipilah kontra. Lalu manusia mulai merasa ketakutan hanya diambil sifat-sifat utama dan mulianya saja, terhadap bayangan suram dirinya sendiri. Agresi maka kita mengenal titanium alloy. Atom-atom menjadi senjata untuk mencari identitas diri yang karbon dilatih dan ditempa agar menjalani fungsi semakin luntur karena terjadinya disorientasi.

Apakah budaya sebuah produk yang salah barunya yang sangat padat, lentur, tetapi tidak getas, tahan panas (gerak brown dan efek tyndal ? Tidak ! Budaya sudah seharusnya saling berbenturan dan memunculkan perbedaan minimal). Kondisi ini menggambarkan manusia telah persepsi dan perspektif yang teramat lebar dan menciptakan kondisi yang harus diterima oleh tidak bisa dipertemukan. Karena budaya adalah elemen-elemen lain yang notabene mnerupakan bagian dari sistem cerdas kesemestaan yang harus teman hidup di alam semesta. Kehadiran manusia berkembang dengan segala implikasi dan AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 21


konsekuensinya. Jika pada suatu hari gegar budaya yang terjadi sudah tidak terkendali lagi, maka alam akan memfasilitasi hadirnya sebuah tatanan baru (new order).

partikel elementer ataupun di tingkat spesies biologi bersel satu seperti virus. Saat atom diajari menjadi meja maka ia akan berbeda dengan kursi ataupun kulkas.

Homeostasis atau keseimbangan unsur akan Saat sebuah masyarakat berkoloni, muncul tidak saja pada budaya yang saling berkumpul, dan dibesarkan di sebuah lokus yang memahami melainkan akan muncul pula pada melahirkan budayanya yang primordial maka jelas ia akan berbeda dengan budaya yang dilahirkan di lokus-lokus lainnya. Jika demikian, apakah akulturasi harus dihindari ? Tidak ada yang harus dihindari, bila sebuah sistem dapat menghegemoni sistem lainnya dan itu terjadi bahkan setelah dihambat secara mati-matian, maka biarkanlah terjadi. Bila seisisi dunia nantinya akan bernaung dalam sebuah keyakin terhadap nilai tunggal, maka memang sudah semestinyalah hal itu harus terjadi.

budaya yang saling menafikan bahkan saling menghancurkan. Sistem cerdas yang berlaku pada aspek budaya sama sekali tidak berbeda dengan sistem cerdas yang menciptakan tatanan di tingkat 22 — THE TRUTH

Mari kita lanjutkan tur kita di dalam rahim. Lihatlah pembentukan sistem syaraf kita, sistem ini penting sekali, karena dari sinilah kecerdasan dan intelektualitas tercipta. Sistem syaraf berawal hanya dari sebuah lapisan embrional sederhana yang disebut ektodermal. Lapisan ektodermal yang membentuk sistem syaraf membentang dari nodus Hensen sampai


dengan daerah kranial (kepala), selanjutnya lapisan itu menebal dan membentuk sebuah tuba atau pipa yang disebut tuba neuralis. Di sekeliling tuba itu berkumpullah sel-sel yang berkomitmen untuk menjadi bagian dari sistem syaraf. Kumpulan ini disebut neural kres. Bagaimana sebuah sel dapat berkomitmen ? Bagaimana sebuah sel tahu ia akan dan harus menjadi apa ?

gilirannya akan diikuti perkembangan fungsi. Sebagai contoh, dari gelembung otak primer yang hanyan terdiri dari 3 bagian (prosensefalon, mesensefalon, dan rhombensefalon), masingmasing areanya berkembang lagi secara tertata. Prosensefalon menjadi otak besar yang terdiri dari telensefalon dan diensefalon.

Pada tahap berikutnya tuba neuralis berkembang menjadi susunan syaraf pusat yang terdiri dari serebrum (otak besar) dan medula spinalis. Sementara neural kres berkembang menjadi sistem syaraf tepi yang bertugas antara lain menghadirkan fungsi penerima rasa dan penghantar respon motorik melalui syaraf spinalis. Fungsi lain yang tak kalah penting adalah fungsi otonom, dimana organ-organ tubuh seorang manusia dapat meningkatkan dan mengurangi aktivitas biologisnya secara mandiri (simpatis dan parasimpatis). Kehebatan tarian Sementara itu mesensefalon (otak tengah, lempeng neural ini belumlah terkuak semuanya, termasuk sistem limbik) hanya membesar tetapi dengan dahsyat lempeng ini melekuk, bergelung, dan menggelembung. Setiap perubahan volume tidak mengembangkan str uktur. Dan selalu diikuti perubahan struktur, dan pada rhombensefalon berkembang menjadi AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 23


metensefalon dan mielensefalon (batang otak, reseptor (penerima) ephrin B2 dan ephrin B4 pons, dan medula oblongata). ternyata juga peka terhadap stimulus VEGF Keajaiban sistem embriologi atau (Vascular Endothelial Growth Factor) yang permudigahan manusia tidak berhenti sampai di semestinya hanya kompatibel atau cocok dengan sini, bayangkan sebuah kesatuan dan sinergi yang reseptor netrin yang disandi oleh gen UNC5B. harmonis tercipta dari keterpaduan antara sistem Penemuan ini membawa implikasi ganda bahwa syaraf dan pembuluh darah. Tanpa nutrisi dan faktor pembentuk jaringan pembuluh darah juga dapat berperan membentuk jejaring sistem syaraf. Kenyataan berikutnya yang jauh lebih dahsyat adalah ternyata bahwa setiap sel yang berkembang dalam jaringan dan membentuk organ atau sistem tubuh memiliki mekanisme PEMANDUAN. Ada proses pengarahan (directing) dan pengaturan agar tercipta sebuah keselarasan struktur dan fungsi.

suplai oksigen sebuah jaringan tidak saja akan gagal berkembang melainkan juga tidak akan dapat berfungsi secara maksimal. Pemandu pertumbuhan sel syaraf yang terdiri dari sistem 24 — THE TRUTH

Kembali ke Ubur-Ubur, Aplisia, dan sistem syaraf. Sistem ini secara evolutif terus berkembang dan memunculkan wacana baru tentang kebijakan. Muncul diskursus antara otak/sistem syaraf dengan pikiran. Pikiran berkembang menjadi produk abstrak yang mewarnai setiap sistem pengambilan keputusan. Keputusan cerdas selama ini diyakini sebagai potensi yang hanya dimiliki oleh manusia.


kemampuan mengurai tanda dan “pesan” serta “kesan” sensoris menjadi abstraksi, imajinasi, dan proyeksi prospektif diklaim sebagai pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya di alam semesta. Sedikit sekali manusia yang menyadari bahwa kecerdasan dan “kelebihan” pikirannya itu sebenarnya adalah suatu kewajaran yang tercipta seiring dengan proses adaptasi peran diri.

menjadi makhluk yang berada di derajat yang sangat rendah, bahkan paling rendah. Sistem syaraf pada berbagai spesies bila diamati secara cermat memiliki kesamaan yang sangat mencolok, yaitu terdiri atas dua fungsi utama. Pertama menerima rangsang dari dunia luar dan dari jaringan internalnya serta memberikan

Faktor kreasi dan kemampuan untuk “menciptakan” konsep, sistem, serta pola-pola dalamberbagai aspek kehidupan seolah membuat manusia menjadi representasi Tuhan yang berderajat mulia. Padahal secara eksplisit di Al Quran surat At-Tin Allah SWT telah mengingatkan bahwa manusia memang makhluk yang sempurna (taqwim) sebagaimana kesempurnaan semua elemen ciptaan Allah lainnya, tetapi karena “pikirannya” maka kita dapat

Peta daerah asosiasi di otak manusia yang berperan sebagai alat urai data yang datang dari luar. Data yang diterima dapat berupa gelombang mekanik dan diteruskan ke pusat asosiasi dengar di lobus temporal ( bagian samping kepala, dekat telinga), ataupun bersifat gelombang elektromagnetik yang diterima serta diolah di pusat asosiasi visual di lobus oksipital (bagian belakang kepala). Berbagai data tersebut kemudian diolah secara koordinatif oleh beberapa bagian otak secara bersama-sama, untuk kemudian menghasilkan respon sebagaimana yang kita harapkan. Dengan kemampuan tersebut kita dapat menikmati indahnya dunia, mensyukurinya, serta memikirkan keagungan Sang Penciptanya.

AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 25


respon baik motorik maupun otonom sebagai reaksi cerdasnya. Secara epistemologis jaringan dan sel syaraf merupakan hasil diferensiasi fungsi dari sel-sel primordial atau sel-sel awal. Pada mulanya semua sel biologis adalah sejenis dan berkembang sedemikian rupa dengan

(proses konsepsi), maka akan terbentuk sebuah sel yang bernama zygot, zygot akan membelah secara mitosis menjadi 2, 4, 8 sel dan seterusnya. Di tingkat blastokista kumpulan sel tersebut akan “menanamkan diri� di dinding rahim atau endometrium (proses ini disebut nidasi). Setelah itu janin akan berkembang dan berdiferensiasi. Ada 3 bagian/lapis utama dalam proses perkembangan janin, yang pertama disebut endodermal, kemudian mesodermal, dan yang terakhir adalah ektodermal. Dari ketiga lapisan itulah kelak akan terbentuk jaringan-jaringan tubuh yang sangat lengkap dan sempurna. Tulang, otot, organ, jaringan penunjang, epitel, kulit, dan syaraf semua berasal dari sel tunas yang sejenis. Pengorganisasian terjadi di dalam rahim dengan cetak biru yang tercipta karena adanya kecerdasan yang sistematis. Setiap sel menyadari peran diri dan fungsi yang diembannya.

Lalu tahap berikutnya adalah mengedepankan acuan kebutuhan situasional serta proses optimasi potensi melalui tahapan kondisi deterministik. diferensiasi. Sel-sel tunas mengembangkan potrensi Di tingkat embrional dapat kita lihat urutan komunitasnya melalui sebuah proses komunikasi sebagai berikut, setelah sperma membuahi sel telur 26 — THE TRUTH


yang intens, interaktif, dan saling pengertian yang oleh Allah SWT kecerdasan. Banyak teori yang mengajukan hipotesa bahwa diferensiasi terjadi luar biasa. Budaya asertif, atentif, dan empatif karena adanya regulasi faktor stimulans atau menjiwai setiap pengambilan keputusan di tingkat perangsangan ekspresi protein. Rangsangan yang seluler. Perlu diingat bahwa cetak biru pembagian tepat akan menghasilkan sekumpulan sel yang tepat, fungsi tidak hanya tertera di dalam untai asam begitu sederhananya. Tetapi hipotesa tersebut nukleat DNA saja melainkan juga perlu sesungguhnya semakin menunjukkan bahwa setiap mekanisme pengambilan keputusan di saat proses pengekspresian. Bila di tahap awal semua sel tunas bersifat multipotensialitas atau sering disebut totipoten, maka sebenarnyalah bahwa setiap sel dapat berkembang menjadi apa saja sesuka dan sekehendaknya, tetapi fakta membuktikan bahwa setiap sel senantiasa mengembangkan jati dirinya yang tepat dan sesuai dengan kehendak lingkungan. Misteri ini hanya bisa dipahami bila kita memandang bahwa setiap elemen di alam semesta termasuk sel dianugerahi Proses tumbuh kembangnya manusia yang berawal dari sebuah sel telur yang dibuahi oleh sel nutfah. Sel telur dengan cerdas telah menerapkan mekanisme seleksi yang ketat untuk mendapatkan calon mitra terbaik. Dengan kecerdasan yang dahsyat sel membelah dan membagi dirinya dalam suatu sistem organisasi yang rumit. Subhanallah, setiap sel seolah mengetahui peran dan fungsi keberadaan dirinya. Tentu di balik semua keteraturan ini terdapat sebuah rancangan mekanistik yang sangat sempurna. Dalam proses membentuk organ-organ tubuh yang berbeda setiap sel akan mengubahsuaikan dirinya menjadi sel yang dibutuhkan lingkungannya. Demikian pula ketika membentuk jemari, sebagian sel menuruti peran untuk “meninggal� secara bermartabat (apoptosis) agar tercipta sela antar jari.

AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 27


sel memiliki kemampuan logika dan rasionalitas sehingga bisa menunjukkan pengertian dan kepatuhan terhadap kondisi dan stimulans yang menyangkut masa depannya. Setiap elemen tahu secara pasti takdirnya. Inilah yang barangkali bisa disebut sebagai takdir lahir, mereka dan kita sesungguhnya memahami apa arti qadha dan qadar.

Courtessy of Asian Diver, photo by : Marc Nussaume, Viora Alessio, Ethan Daniels, dan Alessandro Dodi

28 — THE TRUTH

Bila kita beranjak dan bangkit untuk sedikit mencermati berbagai teori perkembangan biologis yang kini diyakini, ada suatu arus utama yang meyakini bahwa asal muasal kehidupan terestrial (daratan) adalah berasal dari kehidupan aquatik. Bahkan seorang penulis fiksi ilmiah yang sekaligus seorang guru besar sastra Inggris menulis dalam novel parodi the Da Vinci Code, yang diberinya judul the Va Dinci Cod, bahwa makhluk cerdas yang sesungguhnya mengatur dan menjaga kesetimbangan sistem di muka bumi adalah sekumpulan ikan Cod di sebuah palung nun di lautan Artik sana. Tak pelak teori keluar dari air ini mendapat banyak sanggahan keras. Padahal bila kita cermati dalam beberapa ayat suci Al-Quran tersurat bahwa air adalah dasar dan asal muasal kehidupan, dari airlah segala sesuatu yang hidup diciptakan. Dalam pengertian sains, peran air memang teramat luas mulai dari ranah kimiawi, fisika, sampai dengan biologi. Bahakan kini masalah air telah berkembang menjadi bagian dari kajian politik dan kultural serta ilmu bisnis. Air adalah komoditas terpenting di muka bumi, ia bersama udara


Mengapa khatulistiwa menjadi daerah awal menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah bisnis peradaban daratan ? Karena daerah ini memiliki besar yang bernama “kehidupan�. Teori keluar dari air ini akhir-akhir ini intensitas paparan matahari yang tinggi yang mendapat sebuah fakta biopaleontologi yang memungkinkan sel mengembangkan sangat kuat. Alkisah di sebuah pulau besar kemampuannya untuk mendaur ulang energi bernama Ellesmere (termasuk 10 besar dunia) foton menjadi energi kimiawi berbasis rantai yang terletak di wilayah Kanada, Neil Shubin dan elektron. Alga mengembangkan kemampuan rekan-rekannya dari University of Chicago fotosintesa, Xoozanthela adalah alga hijau yang menemukan sebuah fosil tetrapoda yang mampu beradaptasi sempurna, berdamai, dan diperkirakan berasal dari era Devonian yaitu suatu bersinergi dengan teriknya cahaya matahari. era yang berlangsung antara 300-400 juta tahun Kecerdasan untuk mengoptimasi dan yang lalu. Fosil ajaib itu diidentifikasi sebagai mengefisiensikan energi yang telah dikaruniakan Tiktaalik Roseae, yaitu sejenis ikan berkaki yang oleh Allah secara berlimpah inilah contoh dari bermoncong bak buaya dan hidup di anatar amasa sebuah kecerdasan yang luar biasa. hidup ikan Panderichtys (385 juta tahun lalu) dan tetrapoda Acanthostega dan Ichtyostega ( sekitar 365 juat tahun yang lalu). Tiktaalik seolah menjadi sebuah ujung lorong yang menawarkan kecerahan sinar mentari pagi. Tetrapoda yang satu ini pada saat ditemukan memang terperangkap di sebuah daerah sekitar 960 km dari kutub utara, tetapi pada masa Devonian pulau Ellesmere adalah bagian dari benua Pangea yang terletak di seputaran garis khatulistiwa. Seiring dengan perkembangan dan penyempurnaan bentuk geologis maka benuabenuapun bergeser, gunung-gunung berlari, dan bertasbih menjalankan fungsi yang telah digariskan oleh Sunatullahnya.

Kecerdasan ini bila ditelaah secara lebih menalam akan terkategorisasi menajdi kecerdasan individual atau kecerdasan personal, setiap elemen memeiliki kecerdasan dasarnya sendiri, atau bisa kita istilahkan sebagai kecerdasan elementer. Pada tahap selanjutnya kecerdasan ini akan bersinergi menjadi sebuah kecerdasan jaringan. Kecerdasan ini terdapat pada setiap tingkatan, apda jaringan atom konsep berpasangan dan adanya mekanisme orbital menunjukkan kecerdasan komunal ini, pada tingkat sel kecerdasan ini terdapat pada keteraturan dan kebersamaan pengambilan keputusan serta pengembangan sistem pengelolaan antara berbagai organela dalam sitoplasma. Pada tingkatan organ kecerdasan AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 29


jaringan ini berkembang menjadi kecerdasan fungsional, dimana secara bersama-sama sebuah organ mampu menjalankan tugas yang diembannya. Di tingkat individu maka kecerdasan jaringan semakin meluas dengan berinteraksi di antara kluster-kluster kecerdasan jaringan sekunder. Di tingkat ekosistem, kecerdasan

jaringan ini berkembang menajdi suatu harmoni dalam bentuk interaksi. Dengan kata lain hirarki kecerdasan ini dapat digambarkan sebagai sebuah konsep “kecerdasan Ukhuwah�, yaitu suatu 30 — THE TRUTH

kecerdasan yang dibangun secara bersama-sama dan mengoptimalkan peran dari masing-masing kluster kecerdasan di tataran yang lebih rendah. Kecerdasan ukhuwah adalah kecerdasan orbiter atau kecerdasan Thawaf, dimana setiap lapis putarannya adalah wajib dan berperan secara deterministik dalamn menentukan kualitas akhir yang akan ber muara pada kecerdasan kosmik atau kecerdasan yang berkesadaran Illahiah. Marilah bersama kita renungkan firman Allah yang menyatakan bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan ukuran (proporsionalitas), bukankah kecerdasan adalah ciptaan Allah ? Dan bukankah kecerdasan juga berhak untuk menempatkan dirinya sesuai dengan proporsi yang telah ditetapkan bersama. Mengapa ditetapkan bersama? Karena kecerdasan elementer adalah kecerdasan adapatif yang mampu mengurai tanda dan mengolahnya agar menjadi respon yang sempurna, maka kecerdasan itu menggolongkan dirinya ke dalam kategori peran yang dijalankannya. Setiap ruang hidup (chora) tercipta karena adanya kecerdasan untuk saling mengisi dan mengayomi, bila di dalamnya


terjadi pula berbagai benturan budaya dan agresi berjalan sesuai dengan pola yang telah ditentukan antar makhluk, maka itu adalah bagian dinamis secara musyawarah di antara seluruh elemen yang terlibat. dari sebuah perjalanan alam semesta. Cacing perut adalah spesies evolutif yang Cacing perut misalnya, tercipta karena ia dibutuhkan oleh sebuah sistem yang dikenal berfungsi untuk mengontrol aktifitas sistrem imun sebagai imunitas manusia atau mamalia. Sistem humoral (sistem kekebalan cair) manusia. imunitas tercipta karena adanya kebutuhan Kehadiran cacing perut akan mengaktifkan jalur adapatif dari manusia dan beberapa jenis hewan lainnya untuk bertahan dan berkontribusi maksimal pada lingkungannya. Bukankah sebaikbaiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat pada makhluk lainnya? Tanpa keberadaan manusia maka cacing perut tidak akan lang geng keberlangsungan spesiesnya, sebaliknyapun demikian pula. Setiap sistem harus dilengkapi dengan faktor stimulan dan faktor pengendali, dari fakta ini jelas tampak bahwa sesungguhnya tidak ada sistem yang bersifat chaos. Setiap sistem serumit apapun akan selalu memiliki keteraturan dan Tampak keluarga cacing (Nematoda Usus) seperti Ascaris Lumbricoides dan Necator Americanus serta telur-telurnya yang biasa menghuni rongga usus manusia. Selama ini mereka dikenal sebagai parasit yang tidak bermanfaat bagi manusia, bahkan sering dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan. Tetapi tanpa kehadiran unsur parasit di dalam tubuh kita maka sistem pertahanan tubuh justru akan kehilangan keseimbangannya. Untuk itulah, sebagaimana makhluk ciptaan Allah SWT lainnya, sebenarnya cacing dan seluruh makhluk di alam semesta ini tidak ada yang tercipta untuk disia-siakan.

AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 31


yang disebut jalur Th2 atau jalur yang akan mendorong diproduksinya Imunoglobulin yaitu sejenis protein yang larut dalam cairan tubuh, proses produksi Imunoglubulin akan mengakibatkan konsentrasi sistem imun terfokus pada prosesi itu, akibatnya sistem imunitas kembarannya yang disebut sistem imunitas seluler

yaitu sistem kekebalan tubuh yang melibatkan peran aktif sel-sel limfosit menjadi sedikit berkurang aktifitasnya. Kondisi ini mengakibatkan adanya sedikit kelonggaran dalam proses 32 — THE TRUTH

penjagaan jalan masuk ke saluran telur, sehingga seorang wanita akan dapat dibuahi oleh sel nutfah pria dengan lebih mudah dan akan memiliki probabilitas kehamilan yang jauh lebih tinggi. Pada tahap selanjutnya kondisi interaksi yang bersifat simbiotik ini akan memudahkan pula proses nidasi atau penanaman blastokista ( hasil pembelahan dari sel telur yang telah dibuahi) ke dinding rahim. Mengapa bisa demikian ? Karena minimnya aktifitas imunitas seluler akan mereduksi kadar interferon gama, suatu zat cair yang biasanya menghambat proses penanaman blastokista ke dinding rahim (dengan mekanisme menekan produksi protein pelekat integrin alfa-1). Memang tidak semua mekanisme kehamilan berjalan sebagaimana ilustrasi di atas, tetapi dari narasi tersebut kita bisa mengambil hikmah penting bahwa setiap elemen yang terlibat dalam kehidupan kita secara bersama-sama membangun sebuah sistem cerdas yang saling mengisi dan bersifat kontributif. Peran diri yang jelas dan diferensiasi potensi serta posisi juga dapat dicermati pada proses pemilahan sel limfosit di


kelenjar timus. Limfosit sebagaimana kita ketahui adalah sebuah sel yang bertugas untuk menjaga tubuh manusia dari berbagai dampak buruk yang terjadi akibat interaksi dengan dunia luar (lingkungan eksternal). Tetapi dalam proses pematangannya (proses maturasi) limfosit haruslah melalui suatu mekanisme penapisan (screening) di kelenjar timus.

tentang rekan dan saudara dari sel limfosit dipaparkan dan dijelaskan secara gamblang kepada calon-calon sel limfosit. Tetapi karena adanya intervensi yang bersifat negatif ataupun dampak dari sebuah proses adapatasi yang tercipta dari sebuah interaksi maka terjadilah “kegagalan” sistem. Apakah kegagalan sistem

Mengapa harus ditapis terlebih dahulu? Karena dalam perkembangannya ada limfosit yang terbentuk tidak sempurna dan tidak mampu mengenali antigen ( protein yang dikenali sebagai agen yang berpotensi menimbulkan masalah) secara proporsional, bahkan sel-sel limfosit ini dapat menyerang bagianbagian tubuh kita sendiri. Mengapa mereka menjadi tidak mampu mengenali rekan dan saudaranya sendiri ? Hal ini berawal dari kegagalan silaturahmi, dimana pada proses silaturahmi tersebut semua data Tampak sel limfosit yang merupakan salah satu unsur utama sistem pertahanan tubuh bersama dengan sel dendritik yang merupakan “guru”nya. Sel limfosit muda akan belajar di kampus timus untuk mengenal siapa mitra dan siapa pendatang yang harus disambut dengan sikap yang tertata. Setelah lulus dari lingkungan kelenjar timuspun sel limfosit akan terus belajar di berbagai nodus limfatikus yang tersebar di sekujur tubuh manusia. Nodus limfatikus ini dapat diibaratkan seperti sebuah pondok pesantren, dimana santri limfosit dapat berkarya dan mengaji.

AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 33


Respon yang sesuai ini memang dimungadalah memang sebuah kegagalan ? Tidak, sebuah kegagalan sistem adalah sebuah “keharusan� untuk kinkan dengan keberadaan DNA, dimana semua mengembangkan sub sistem berikutnya yang cetak biru protein sebagai ekspresi respon sel telah tersedia. DNA juga mungkin telah menyediakan bersifat reparatif. Sebuah proses kegagalan adalah media untuk berbagai piranti untuk menunjang kemampuan mengembangkan sistem perbaikan dan sekaligus cerdas sebuah sel. Tetapi untuk mewujudkan itu sebagai alat penyempurna sistem yang telah semua diperlukan sebuah algoritma atau diagram berjalan. Terbukti dari kegagalan sistem alur yang memungkin sebuah sel mengambil pengkaderan sel limfosit, maka tubuh keputusan untuk menjalankan peran dirinya. mengembangkan sebuah sistem penapisan dengan Kelompok sel-sel investigator dan reviewer di bantuan kelenjar timus. Beberapa sel yang kelenjar timus tahu dengan tepat tugas mereka dan tergabung di dalam kelenjar timus akan siapa yang harus mereka evaluasi. Mereka juga tahu berkoordinasi untuk menjadi tim “penguji� secara persis berapa jumlah sel yang diperlukan kesahihan sebuah sel limfosit muda sebelum untuk menjadi sebuah tim investigasi, jumlah mereka tidak berlebihan juga tidak berkekurangan. mereka diterjunkan untuk bertugas. Peran baru sepereti ini tentu tidak begitu saja tertulis di DNA manusia yang menurut sebagian pakar disebut sebagai sumber rujukan segala sifat biologis. Seandainya memang semua pembagian fungsi sudah tertera di DNA maka pertanyaan berikutnya bagaimana setiap sel yang masingmasing memiliki DNA yang sama bisa berdiferensiasi dan memainkan peranya masingmasing dengan karakteristik yang nyaris berbeda sama sekali dengan sel saudaranya ? Ada beberapa mekanisme lainnya yang menyebabkan sebuah sel dapat bertindak cerdas, mampu mengurai pesan lingkungan, menerjemahkan, menganalisa, dan memberikan respon yang sesuai. 34 — THE TRUTH

Kecerdasan semacam ini bila boleh disimpulkan adalah sebuah kecerdasan terintegrasi yang melibatkan seluruh elemen baik internal maupun eksternal dari sebuah sel. Bila kita menyimak tentang penemuan polimer nano komposit yang dipergunakan oleh salah satu industri otomotit terbesar di dunia untuk menjadi bahan dasar pembuatan bemper mobil, maka kita akan melihat bahwa sekumpulan partikel nanao saja dapat belajar dan dapat diajari. Dengan kata lain pengkondisian akan peran akan direspon dengan ekspresi kepatuhan. Metoda skolastik ternyata tidak hanya berlaku pada sekumpulan manusia saja melainkan dapat pula diterapkan di tingkat partikel.


Polimer nano komposit secara sederhana dapat digambarkan sebagai sekumpulan partikel yang telah dikondisikan dan dilatih utnuk emmperthanakan suatu bentuk awal. Sehingga bila terjadi suatu benturan atau adanya kekuatan mekanis yang mengubah bentuk semula maka sekumpulan partikel tersebut akan dengan cepat menyesuaikan diri, mengkonsolidasi potensi dan kembali kepada bentuk semula yang telah “ditakdirkan” kepada mereka. Kenyataan ini meruyak kesadaran kita tentang konsep takdir. Dengan demikian takdir dapat dianalogikan dengan sebuah pengkondisian atau konsep awal yang yang telah ditetapkan. Lalu konsep tersebut dicangkokkan dan dijadikan memori paling dasar dari setiap partikel elementer. Sehingga kelak secara akumulatif “kontrak lahir” yang telah diteken secara massal oleh setiap partikel elementer itu akan menuruti cetak biru yang telah disepakati bersama.

Demikianlah setiap sel dalam tubuh manusia kemudian berkembang berpuak-puak dan bersuku-suku dengan spesifikasi tugas yang berbeda-beda tetapi tetap dalam satu koridor yang menjamin sinergisitas. Itulah keistimewaan algoritme elementer yang dapat mengembangkan varian pola tetapi tetap dengan satu tujuan dasar yang seragam.

Jalannya mungkin berbeda-beda, akan tetapi hasil akhir tidak akan pernah meleset dari apa yang telah didesain di proses awal penciptaan. Bila sekelompok sel timus dapat bertindak sebagai investigator yang cermat dan bersikap adil, maka sesungguhnya setiap sel manusia lainnya dapat pula memainkan peran serupa, tetapi karena sistem cerdasnya telah menganalisa kebutuhan lokal dan kebutuhan “jamaah”nya (komunitas) maka sel-sel lain tidak semua ikut-ikutan menjadi investigator. AL-KHAALIQ PERENCANAAN DAN PENCIPTAAN — 35


36 — THE TRUTH


Al-Mushawwir MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA

M

anusia diciptakan Allah SWT dengan segala potensi ruhiyah dan jasmaniah. Potensi terpenting dari seorang manusia adalah akal budinya, dimana akal ini terkait erat dengan kemampuan organik otak. Perkembangan otak manusia telah memungkinkan manusia untuk melakukan proses analisa, evaluasi, serta pengambilan keputusan. Dengan demikian seorang manusia memiliki konsekuensi ‘pertanggungjawaban’. Pertanggungjawaban sebagai suatu konsekuensi dari kemampuan berpikir manusia adalah manifestasi pilihan yang dilakukan. Konsep pertanggungjawaban ini mengacu kepada hakikat proses penciptaan. Setiap elemen di alam semesta “bertanggungjawab” dalam setiap mekanisme interaksi yang diulakukannya. Dari proses interaksi inilah kemudian muncul unsur-unsur baru sebagai bentuk kolaborasi dan proses adaptasi. Bila kita meyakini bahwa pada mulanya adalah ketiadaan, maka dengan sebuah sistematika yang runtut partikel demi partikel mengorganisasi diri. Terbentuk komponenkomponen utama alam semesta.

Ciri yang senantiasa melekat pada karakter proses penciptaan di alam semesta adalah ketraturan yang terdistribusi secara proporsional di setiap skala dan ukuran. Partikel sub atomik berkolaborasi dengan sesamanya dan menghasilkan pakta integrasi dan interaksi dalam jejaring fermion dan bosson. Secara bertahap terbentuklah molekul yang lebih kompleks, sampai tercipta manusia. Makhluk yang satu ini bersifat observasional dan mampu mengelola berbagai sumber daya di sekitarnya menjadi produk-produk yang bersifat antroposentris, alias berguna dan bermanfaat maksimal bagi manusia itu sendiri. Manusia adalah anomali di alam semesta, di saat setiap atom memiliki rentang keteraturan yang menghindarkannya dari situasi kritis, maka manusia justru acapkali dengan sengaja menciptakannya. Darimana semua karakter manusia itu muncul? Hipotesa terkuat yang saat ini dapat dipercaya adalah peran dari jejaring syaraf (neural network). Jejaring yang satu ini dibangun dari sekumpulan sel syaraf yang mengembangkan

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 37


(ion natrium berbaris rapi bergandengan dengan ion klorida membentuk kristal garam)

keluar masuknya ion purba natrium dan kalium. Dalam keadaan istirahat natrium terdapat di luar sel dan kalium di dalam sel, tetapi bila ada rangsangan maka natrium akan dipompa masuk ke dalam sel, dan apabila rangsangan tersebut melampaui ambang batas (treshold) yang berkisar sekitar -70 mV maka manusia dinyatakan “merasa�.

Dari rasa yang diterima, manusia mengembangkan kemampuan mengolahnya. Setelah mampu mengolah informasi, maka manusia mampu mengembangkan kemampuan kognisi yang pada akhirnya melahirkan peradaban. Dari yang semula hanya sekedar mempertahankan kehidupan hingga kemudian manusia mampu membuat aturan dan norma yang sesungguhnya hanya mengacu kepada pengamanan kepentingan diri. Regulasi untuk terus mengeksplorasi dan saling berbagi menjadikan manusia makhluk yang mempertuhan dirinya sendiri. Di titik-titik dimana banyak hal belum mampu diselesaikannya, manusia kemampuan untuk menghasilkan potensial aksi. mengintroduksi sebuah nilai yang diyakini Adanya kemampuan untuk mengembangkan merupakan nilai di seberang nalar. beda potensial berkonsekuensi pada dihasilkannya Pengembangan kemampuan berpikir yang biolistrik. Darimana listrik didapatkan? Dari proses bersifat egosentris ini berujung pada terbentuknya 38 — THE TRUTH


sistem budaya, politik, dan ekonomi. Semuanya dilandasi ilmu psikologi yang sangat pesat berusaha menggali naluri terdalam manusia. Lucu sekali, manusia terbukti menciptakan orde, aturan, dan hukum, tetapi mereka juga yang melanggarnya dan bahkan berperang melawan buah pikirannya sendiri. Lingkungan dieksploitasi habis-habisan dan kini manusia kebingungan mengatasinya. Asam mukonat dan hidroksipirena mendominasi kreatinin manusia sebagai bagian dari polusi hidrokarbon. Hidrokarbon berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Suhu naik, beting es Wilkins di Greenland runtuh, muka air laut meningkat. Terumbu karang semakin banyak rusak dan hilang. Oksigen semakin tipis, dan manusia semakin sesak nafas ! Sampailah kita di titik super kritis, sebagaimana air menjadi super fluida di suhu nol absolut (-274), memlasmakan diri sebagai bentuk kompromistis tingkat tinggi. Sebuah kompromi produktif dengan memunculkan sifat-sifat materi baru yang adaptif dan menghasilkan manfaat-manfaat yang tepat secara kondisional. Per Bak sepakat bahwa di titik

ini akan muncul keseimbangan baru yang bersifat sinergistik, bersama kita bisa! Salah satu ciri yang paling menonjol dari keberadaan manusia adalah sifatnya yang manipulatif. Dalam konteks negatif, manipulatif dapat diartikan sebagai kegiatan eksploitatif yang merusak. Sebaliknya dalam pengertian dan

persepsi positif, manipulatif dapat diartikan sebagai upaya konstruktif untuk memberikan nilai tambah kepada suatu sistem ataupun variabel di dalam kehidupan. Pembeda itu kemungkinan

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 39


besar terjadi karena adanya peningkatan tersebar luas dan meliputi multi aspek kecerdasan. kemampuan intelijensi yang signifikan seiring Sebagai contoh kawanan burung belibis memiliki dengan kompleksitas otak manusia. kecerdasan sosial dan kemampuan berempati Sesungguhnya banyak spesies lain di sekitar secara emosional, dengan senantiasa menugaskan kita yang hidup bersama, tergolong sebagai spesies 2 ekor pendamping bagi seekor belibis yang sakit intelijen atau spesies cerdas. Dan kecerdasan yang ataupun terluka dalam sebuah misi penerbangan ditunjukkan spesies saudara-saudara kita itu antar benua. Belibis sakit akan disupport secara mental dan dilindungi secara fisikal oleh kedua “chaperonnya�. Demikian pula burung enggang atau hornbill, yang akan merana dan kemudian perlaya (meninggal) bila diting gal mati pasangannya. Lumba-lumba yang sedari awal sudah kita kategorikan sebagai hewan cerdas, ternyata setelah ditelusuri lebih menakjubkan lagi kecerdasannnya. Sebagai makhluk sosial yang peka dan amat bertang gungjawab terhadap kepentingan bersama, lumba-lumba akan menolong dengan sepenuh hati rekannya yang melahirkan, dengan cara membantu bayi lumba-lumba

Struktur otak manusia mencerminkan terjadinya proses perimbangan antara tuntutan pemenuhan kebutuhan (hawa nafsu) dan langkah-langkah cerdas untuk mengendalikannya. Korpus kalosum dan berkas kapsula interna bersama sistem aktivasi retikuler dan traktus talamiko kortikalis akan mengkoordinasi aliran data yang kemudian membentuk sirkuit-sirkuit atau pola-pola neuronal yang menentukan karakter kepribadaian dan perilaku (akhlaq) manusia

40 — THE TRUTH


yang baru lahir untuk naik ke permukaan dan dijadikan medium tanam jamur. Spora-spora yang beterbangan di dalam lubang pohon kelak mengambil nafas pertamanya. Selain mampu mengembangkan empati dan akan bertumbuh subur di media tanam itu, dan juga mampu mengorganisasikan dirinya secara menjadi koloni-koloni jamur dengan untaian sosial, terbukti dengan distribusi peran yang tidak protein dan zat pati sederhana yang cocok sekali saling tumpang tindih dan sangat teratur, ternyata untuk di konsumsi para semut pekerja yang gagah spesies saudara-saudara kita itu juga memiliki berani. kemampuan suvival atau bertahan hidup yang jauh dari sifat instingtual, karena sangat cerdas dan terencana dengan baik. Sebagai contoh yang indah adalah spesis semut petani jamur. Menyadari segala keterbatasannya dalam mengurai dan memetabolisme sumber makanan yang ada di sekitarnya, maka semut petani jamur mengembangkan sebuah organisasi wirausaha dengan mengedepankan setiap potensi di dalam kelompok sebagai modal yang bersifat intangible, tak terukur secara material. Semutsemut kecil nan lincah dan bergigi tajam bertugas mengerat daun menjadi potongan-potongan kecil yang kemudian diangkut oleh para semut transporter berbadan kuat ke dalam lubang sarang di dalam pohon. Untuk selanjutnya diolah dengan cara dikunyah

Courtessy of Scientific American (cited from Scientific American July 2002)

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 41


42 — THE TRUTH

dengan berbagai tingkat kesulitan, maka bersiaplah dan berjuang kembali untuk menjadi bagian dari solusi. Banyak kisah hewan lainnya yang secara faktual menunjukkan kebijaksanaan endogen, atau nilai kehidupan yang diinternalisasi. Kuda laut jantan misalnya adalah hewan yang paling senang bertoleransi dan contoh dari seorang Ayah yang sangat bertanggungjawab. Ia rela menampung sel-sel telur yang telah dibuahinya sendiri di sebuah kantung di bagian depan perutnya. Pejantan yang hamil ! Ada pula columba si burung dara yang ikhlas menyusui anak-anaknya.

Courtessy of Asian Diver (Takako Uno& Stephen Wong)

Lain pula kisah tentang sang bebek Demoissele, pejuang y a n g tak kenal lelah mengarungi angkasa dan berulangkali menaklukkan puncak tertinggi dunia. Siapa yang tak kenal Sir Edmund Hillary dan Tensing Norgay, sherpa atau pengangkut barangnya, yang menjadi pasangan pertama penakluk puncak Everest di pegunungan Himalaya ? Puncak ini adalah puncak tertinggi di seluruh muka bumi. Tetapi sejarah tidak mencatat bahwa sesungguhnya para bebek Demoisselelah penakluk Everest kultural. Sebab secara budaya mereka adalah bebek migran yang setiap tahunnya sekurangnya dua kali meretas maut menjulang tinggi dan melampaui puncak-puncak tertinggi yang menjadi pasak bumi itu. Tinggal di selatan China yang beriklim ekstrim, para bebek ini harus mengungsi di kala musim dingin menyergap, dan selanjutnya akan pulang lagi apabila habitatnya semula telah kembali bersahabat. Bebek ini adalah contoh pejuang yang selalu berusaha menempatkan asa sebagai sebuah doa, pantang surut semangat dang berjuang tidak mengenal lelah. Dalam Al-Quran secara eksplisit disebutkan bahwa seusai mengerjakan sebuah tugas atau menguraikan sebuah permasalahan


Lalu lihat juga etos kerja para berang-berang yang tak kenal lelah mengumpulkan ranting demi ranting, dan dahan demi dahan untuk membangun bendungan-bendungan tempat tinggal dan berketurunannya. Jangan lupakan para lebah pekerja dan ratunya yang memiliki loyalitas tak berbatas dan kemampuan mengefisiensikan setiap potensi rejeki yang telah diberikan. Sarangnya nyaman dan berutilitas sangat tinggi, produk madunya sarat dengan potensi obat.

(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS An-Nahl/16; 68-9). “Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya dan menjadikan obatnya untuk setiap penyakit. Maka berobatlah tetapi jangan berobat dengan yang haram (HR Abu Dawud)”

Dan yang tidak kalah spektakulernya adalah sang Mantis, alias belalang sembah. Pejantannya ikhlas disantap sebagai tambahan protein bagi proses pertumbuhan larva anaknya. Sebuah keikhlasan yang nyaris tidak terukur karena ditukar dengan nyawa dan umur ! Marilah kita simak hewan yang mendapat tempat terhormat di dalam Al-Quran, dan dikenal sebagai salah satu sumber obat dan sumber nutrisi yang nyaris sempurna. Dan Tuhan-Mu mewahyukan kepada lebah; “ Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.” Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhan-Mu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat Tanda AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 43


Lebah dan Keistimewaannya Lebah, semut, dan laba-laba adalah tiga serangkai hewan kecil yang menjadi sangat istimewa karena bersama lalat, nyamuk, dan belalang adalah hewan-hewan kecil yang namanya termaktub dalam Al-Quran. Bila kita berbicara tentang lebah maka tak pelak kitapun harus berbicara tentang

Laba-laba sebagaimana lebah dan berbagai hewan serta tumbuhan lainnya dengan teramat cerdasnya membangun kemampuan fungsional yang menghasilkan manfaat. Padahal bila kita renungkan kapan laba-laba ataupun lebah mempelajari struktur sarangnya yang rumit itu ?

44 — THE TRUTH

madu. Madu sudah dikenal sebagai minuman yang sangat bermanfaat sejak berabad-abad yang lampau. Hampir semua peradaban manusia mengenal khasiat madu. Budhisme dan budaya Mesir kuno termasuk peradaban manusia di era terdahulu yang telah mengenal kelebihan madu. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang madu, ada baiknya kita sedikit mengenal herwan produsennya, yaitu lebah. Lebah tergolong ke dalam ordo himenoptera, super famili Apoidea dan genus anthopila, ukurannya amat bervariasi mulai dari yang sangat kecil (2,1mm panjuangnya) sampai dengan yang berukuran besar (sekitar 39 mm panjangnya), Megachile Pluto. Lebah penghasil madu yang selama ini kita kenal adalah spesies Apis. Subspesies ataupun varietas dari Apis ini beragam berdasarkan kepada sebaran geografisnya. Kelompok lebah yang berada di belahan bumi utara meskipun bersaudara memiliki sedikit perbadaan morfologi dengan kelompok yang terdapat di daerah tropis atau belahan bumi selatan. Ciri dari keluarga lebah pada umumnya adalah memiliki probosis atau belalai serangga yang


panjang. Probosis panjang ini dipergunakan untuk sangat penting bagi mereka dalam menjalankan menyedot nektar dari tumbuhan, khususnya tugas-tugas kelebahannya. Lebah pekerja tumbuhan berbunga (angiospermae). menghasilkan feromon nasonov sebagai pemandu Lebah yang biasa memproduksi madu ini jejak bagi kelompoknya untuk mencapai daerah (Apis) dikenal bersifat eusosial, karena memiliki yang memiliki banyak tumbuhan bernektar. sistem organisasi yang tertata dengan rapi dan Feromon yang sama (nasonov) juga terdiri dari kelompok-kelompok yang memiliki pertalian saudara. Biasanya satu kelompok lebah dipimpin oleh seekor lebah ratu dan memiliki kelompok pekerja yang terdiri atas lebah-lebah betina keturunan sang ratu. Secara anatomis lebah pekerja dilengkapi dengan kantong serbuk sari (polen) yang terdapat di daerah perut sebelah depan (ventral abdomen). Sementara secara fisiologis lebah pekerja dilengkapi dengan mekanisme untuk menghasilkan medan elektromagentis statis (elektrostatik), yang mengakibatkan serbuk sari dan unsur-unsur penting lain di dalam mahkota bunga terbawa. Karena itulah kandungan madu menjadi begitu beragam. Sementara dalam dipergunakan sebagai penunjuk jalan ketika kajian gabungan antara fisiologi dan pulang. Struktur sarang lebah yang memiliki banyak endokrinologi, lebah dilengkapi dengan pintu masuk ditandai dengan feromon agar lebahkemampuan untuk mensekresikan feromon yang AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 45


lebah pekerja dapat menemukan sarangnya sendiri. Sementara itu lebah ratu memproduksi feromon “kepemimpinan” yang dikenal sebagai “Queen Mandibular Pheromone” atau 4-hidroksi-3metoksifeniletanol (homovanili), yang memiliki kemapuan memblok reseptor dopamin DDR4 di lebah pekerja, sehingga lebah pekerja menjadi penurut dan taat azas. Selain feromon lebah juga memiliki gerakan-gerakan atau manuver khusus yang bisa menjadi petunjuk bagi kelompok tentang lokasi bunga bernektar. Apakah yang dimaksud dengan nektar? Nektar berasal dari bahasa Yunani yang acapkali diartikan sebagai “minuman para dewa”. Sebenarnya nektar adalah hasil metabolisme tumbuhan melalui proses fotosintesis, berupa larutan kaya gula. Fungsi dari nektar sendiri sesungguhnya adalah sebagai “penarik” atau umpan bagi hewan-hewan yang membantu proses penyerbukan (polinasi). Selain sebagai penarik serangga polinasi, nektar juga dapat berfungsi sebagai herbisida, atau sebagai zat pencegah tumbuhnya tumbuhan-tumbuhan yang bersifat parasitik. Nektar ada yang diproduksi di daerah bunga (floral) dan ada pula yang di luar bunga (ekstra floral).

memahami karakter lebah dan madu, ayitu polen (serbuk sari). Polen sebenarnya adalah sel sperma dari bunga pejantan (mikrogametofit) yang berperan dalam proses penyerbukan. Ada tumbuhan yang proses peneyrbukannya tidak perlu dibantu serangga, dan ada pula yang sangat memerlukan bantuan serangga. Anemofilus misalnya, serbuk sarinya akan terbang bila ada angin yang bertiup. Serbuk sari jenis inilah yang biasanya menimbulkan reaksi alergi pada manusia. Pada orang-orang yang memiliki riwayat alergi, serbuk sari yang terhirup akan mengaktifkan jalur hipersensitifitas melalui stimulasi pada sel plasma IgE yang akan menghasilkan IgE spesifik, dimana antibodi tersebut akan merangsang eosinofil, lalu sel mast yang memproduksi histamin. Akibatnya terjadilah proses radang lokal yang ditandai dengan berlebihnya sekresi mukus di saluran nafas, menyempitnya bronkus, dan demam atau rasa gatal di bagian tubuh lainnya. Tetapi selain sifat alergeniknya, polen juga dikenal memiliki kemampuan untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Bahkan di Amerika Serikat polen juga telah diproduksi sebagai suplemen kesehatan.

Keistimewaan lebah tidak hanya tercermin Jika nektar berfungsi sebagai penarik melalui madunya saja, melainkan juga dapat serangga polinasi, maka ada satu unsur penting dicermati di sarangnya. Sarang lebah (honey comb) lainnya yang harus kita pelajari bila kita ingin memiliki unit-unit yang menyerupai apartemen 46 — THE TRUTH


berbentuk heksagonal, sangat efisien dan simetris. Menururt hasil penelitian Jan Brozek diketahui bahwa sarang lebah selalu dibangun dengan aksis horizontal dan memiliki sudut berderajat antara 9 sampai dengan 14 derajat. Sementara hasil penelitian geometrik lainnya yang dilakukan oleh D’Arcy Wentworth Thompson menunjukkan adanya kecenderungan lebah untuk mengulangi pola-pola pembentukan sarangnya. Kerekatan antar ruang digambarkan oleh D’Arcy menyerupai proses pembentukan gelembung-gelembung sabun. Secara keseluruhan gabungan dari unit-unit heksagonal itu akan membentuk suatu bangunan geometrik trihedral, suatu bangunan yang ujungnya mirip piramid. Sudut puncaknya adalah 109 derajat 28 menit dan 16 detik. (Lazlo Fejes Toth). Untuk menambal celah-celah di antara ruangruang heksagonal sarang lebah itu digunakan lilin yang diproduksi dari sekitar 8,4 pound nektar yang dibawa. Selain itu proses perkuatan dan penambalan sarang juga memanfaatkan produk residu yang disebut propolis. Propolis antara lain berfungsi sebagai penguat strutur sarang, pereduksi getaran, sistem pertahanan terhadap gangguan dari luar seperti serangga lain atau tikus, pengendali parasit, dan pemroses sampah. Sampah ? Ya, lebah adalah hewan yang sangat sadar akan arti pentingnya kebersihan. Keistimewaan lain dari lebah, selain

patuh kepada pimpinan (Ratu lebah), mampu memandu rekan-rekannya mendapatkan bunga bernektar, membangun sarang heksagonal yang efisien, memiliki elektrostatis yang dapat menyedot serbuk sari dan mineral berbobot ringan, juga memiliki kebiasaan untuk bolak-balik membuang sampah keluar dari sarangnya. Tidak semua sampah dapat dibuang, sebagian dianataranya haruslah didaur ulang didalam sangkar. Propolislah yang berfungsi sebagai pendaur ulang sampah, kemampuan mengurai protein dan unsur organik di dalam tubuh penyusup menunjukkan adanya aktivitas enzim protease yang cukup kuat di dalam propolis. Ternyata selain memiliki enzim pengurai propolis diduga pula memiliki zat aktif anti jamur dan anti mikroba patogen.

Madu dan Keistimewaannya Jika pada bab sebelumnya kita telah membahas tentang lebah selaku produses madu, maka pada bagian ini kita akan mengupas tuntas tentang madu dan khasiatnya. Madu adalah nektar yang telah diolah oleh lebah dan disimpan di sarangnya. Perubahan struktur yang terjadi pada madu adalah sifat fisisnya yang cenderung lebih padat dari air, yaitu berdensitas 1,36kg/liter atau sekitar 40% lebih rapat dan padat dibandingkan air. Kondisi ini didukung pula oleh kandungan airnya yang hanya berkisar sekitar 17,1%.

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 47


Kadar air yang rendah dan densitass yang padat membuat madu relatif lebih sulit untuk terfermentasi dan terkontaminasi bakteri. Mengapa ? Karena untuk tumbuh, berkembang, dan membentuk koloni bakteri memerlukan medium yang kaya unsur air. Selain faktor fisis yang istimewa, madu juga memiliki kandungan yang tak kalah istimewanya. Menurut hasil penelitian dan pengukuran yang dilakukan oleh USDA dan dilaporkan dalam Nutrient Database, diketahui bahwa nilai nutrisi atau kandungan nutrisional madu per 100 gram atau sekitar 5 sendok teh antara lain terdiri dari kandungan energi total sebesar 300 kilo kalori atau setara dengan 1270 kilo joule.

dalam madu adalah; riboflavin (vitamin B2) sebanyak 0,38 mg, Niacin (vitamin B3) 0,121 mg , asam pantotenat 0,068 mg , vitamin B6 0,024 mg, dan Asam Folat (vitamin B9) 2ĂŹg. Kandungan keluarga vitamin B yang beragam dan memiliki kadar yang cukup tinggi amat berpengaruh kepada kemampuan madu sebagai zat penyembuh. Kandungan lainnya dari madu yang tidak kalah pentingnya adalah mineral. Dalam 100 gram madu terdapat sekurangnya 6 mg 1% ion kalsium, besi/Fe 0,42 mg 3%, magnesium 2 mg 1%, zat fosfor 4 mg 1%, kalium 52 mg 1%, natrium 4 mg 0%, dan Zinc 0,22 mg 2%. Fungsi mineral yang amat beragam di dalam tubuh manusia sangatlah vital. Adanya ketidakseimbangan kandungan mineral tubuh akan mendorong terjadinya kondisi patologis. Kesehatan kita akan terganggu. Kandungan mineral yang terdapat di dalam madu tentulah merupakan salah satu alternatif yang baim dalam hal pemenuhna kebutuhan mineral tubuh.

Sementara kandungan karbohidrat atau zat patinya sekitar 82,4 gram. Sedangkan kandungan gula mencapai 82,19 gram,yang terdiri dari fruktosa sebanyak 38,5%, glukosa 31%, dan sisianya terdiri dari maltosa dan sukrosa, dalam indeks glikemik berarti kisaran angkanya adalah antara 31 sampai dengan 78. Kandungan serat diet Tetapi selain karbohidrat, protein, ataupn atau mikro fiber sekitar 0,2 gram, dan kadar lemak mineral dan vitamin, ternyata madu juga mendekati 0 alias hampir tidak ada. Protein 0,3 mengandung zat aktif yang tak kalah hebatnya, gram yang terdiri dari beberapa jenis asam amino. yaitu anti oksidan. Beberapa zat bersifat anti Kandungan penting lainnya dalam madu yang oksidatif teridentifikasi didalam madu. Zat-zat anti memiliki efek atau dampak terapeutik oksidan tersebut antara lain adalah krisin, (menyembuhkan atau menyehatkan) adalah pinobangsin, asam askorbat (reduktor kuat), keluarga vitamin B. Berturut-turut terdapat di pinocembrin, dan enzim katalase. 48 — THE TRUTH


aktivitas elektron ataupun unsur sub atomik di tubuh manusia. Unsur sub atomik terbagi atas dua sifat dasar yaitu fermion (elektron, proton, dan netron) dan bosson (foton). Yang satu memiliki representasi atau perwujudan materi, sedangkan yang satu lagi lebih bersifat sebagai gaya, terasa tetapi tidak jelas wujudnya. Di tingkat quark, partikel-partikel sub atomik seperti lepton, gluon, Analisa Khasiat Madu dan muon memiliki sifat-sifat dan fungsi yang Apabila kita menyimak satu persatu proses sangat dinamis. fisiologis dari lebah sampai berhasil memproduksi Bila madu merupakan sekumpulan elemen madu, maka sesungguhnya kita dapat menelusuri atau unsur yang terimbas gaya elektrostatik, maka kelebihan-kelebihan yang etrkandung di dalamnya. besar kemungkinan madupun dapat menjadi Mari kita kupas satu persatu. donor atau penyeimbang partikel di tingkat sub atomik. Secara aplikatif dan dalam praktek Karakter Elektromagnetik keseharian fungsi ini dapat terlihat pada Sifat pertama yang amat menarik adalah adanya kemampuan madu dalam membantu proses kenyataan bahwa lebah bersifat elektrostatik. Hal penyembuhan penyakit-penyakit gangguan ritme ini menunjukkan bahwa unsur yang terkandung jantung atau gangguan pemacuan jantung. di dalam madu memiliki karakteristik Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa elektromagnetik khusus, yaitu unsur-unsur yang kontrkasi otot jantung distimulasi dan dipacu oleh tertarik dan melekat apda sifat elektrostatik. Ion- sistem biolistrik. Demikian pula seluruh aktivitas ion yang terdapat didalam madu memiliki polaritas transmisi impuls atau pesan yang melalui sistem atau nilai pengkutuban khusus. Sifat elektrostatik syaraf. lebah akan stabil dan seimbang apabila unsurMasih segar di ingatan kita ketika belum lama unsur yang diambilnya dari alam telah mencapai ini mantan Presiden Republik Indonesia nilai ekuilibrium, atau kesetaraan. HM.Soeharto dirawat selama 24 hari di rumah Dengan demikian madu dapat berperan Sakit Umum Pusat Pertamina Jakarta, dan sebagai zat pengatur (regulator) dan pengendali kemudian meninggal dunia. Ramai media massa

Selain kandungan-kandungan di atas madu juga memiliki kandungan hidrogen peroksida sebesar 1 mmol/l. Hidrogen Peroksida atau H2O2 ini dikenal sebagai agen anti bakterial yang kuat, biasanya terbentuk melalui sebuah peristiwa oksidasi dan hidrolisis.

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 49


memberitakan diagnosa demi diagnosa dan terapi demi terapi yang dilakukan kepada beliau. Salah satu terapi yang menjadi sangat populer di media adalah CRT atau cardiac resynchronization therapy, alias upaya mensinkronisasi kembali kinerja listrik jantung. Untuk itu ditanamkan sebuah alat berelektrode yang diperlengkapi dengan sumber listrik berupa baterai. Listrik yang dihasilkan alat itu kemudian akan merangsang dan meregulasi sistem biolistrik asli yang berada di otot jantung.

genetika akan memicu penyakit yang disebut dengan Intestinal Bowel Syndrome atau IBS. Pada kondisi IBS usus akan berkontraksi (gerakan peristaltik) secara acak, terkadang sangat ritmik dan cepat, terkadang pula melambat dan dapat menimbulkan ileus (usus terhenti). Pengaruh terbesar memang datang dari hormon dan sistem syaraf pusat, tetapi secara teknis aktivitas otot polos di dinding usus tentulah bergantung pula kepada sistem biolistrik.

Sistem listrik asli jantung itu antara lain terdiri dari nodus sinoatrial yang terletak di d aerah atrium atau serambi jantung, nodus atrioventrikular yang berada di daerah ventrikel atau bilik jantung, dan berkas His serta serabut Purkinye. Ketidak seimbangan sistem biolistrik akibat akumulasi gangguan metabolik pada akhirnya akan berdampak pada melemahnya kontraksi otot jantung. Kondisi ini kemudian akan berlanjut pada kegegalan fungsi jantung memompa darah ke seluruh tubuh, kardiak output berkurang. Mengkonsumsi madu secara teratur dapat mengurangi laju kerusakan ataupun mencegah timbulnya gangguan listrik jantung.

Keberadaan madu yang memiliki titik tangkap terapeutik yang luas, mencapai sistem syaraf pusat melalui kandungan mineral dan vitaminya, dan juga langsung di lokasi penyakit, menjadikan konsumsi madu dapat meringankan dampak-dampak buruk dari IBS. Demikian pula pada penderita pasca stroke. Stroke adalah penyakit gangguan pembuluh darah yang ditandai dengan adanya proses penyumbatan ataupun pecahnya pembuluh darah. Kasus yang pertama dikenal sebagai non hemoragik stroke atau stroke tanpa perdarahan, dan kasus yang kedua dikenal sebagai hemoragik stroke atau stroke dengan perdarahan.

Sebenarnya kelainan sistem biolistrik tidak hanya terjadi pada sistem kardiovaskuler saja, melainkan dapat terjadi pada hampir setiap sistem tubuh. Pada saluran pencernaan misalnya, adanya gangguan psikis yang ebrpadu dengan kelainan 50 — THE TRUTH

Proses penyembuhan stroke memerlukan asupan mineral yang meadai, dimana mineral tersebut dibutuhkan untuk membangun kembali jaringan-jaringan yang rusak akibat mengalami hipoksia atau kondisi kurangnya suplai oksigen. Selain kebutuhan mineral dan vitamin yang bersifat


neurotropik (bekerja di sistem syaraf), maka jaringan juga memerlukan karakterisasi elektromagnetik ulang. Sistem biolistrik yang semula padam harus dibangkitkan dan dioperasikan kembali.

Karakter Feromonik Sebagaimana kita ketahui lebah dalam aktivitasnya banyak bergantung kepada sistem feromon. Sedikit banyak sifat-sifat biologis lebah tersebut tentulah terdapat di dalam madu. Kita sekurangnya mengenal 2 jenis feromon penting dalam kehidupan lebah, yaitu Nasonov dan Queen Mandibular Pheromone (4-hidroksi-3metoksifeniletanol atau homovanili alkohol yang merupakan penghambat dopamin biogenik). Yang pertama berperan dalam proses penelusuran jejak kelompok dan penanda sarang, sementara yang kedua berperan dalam konsep kepatuhan yang dianut dalam manajemen operasi lebah. Bila sedikit saja karakter kedua feromon tersebut terkandung di dalam madu, dapat melalui kesamaan elemen penyusunnya maupun karakter biokimia lainnya, maka barangsiapa yang mengkonsumsi madu teratur, secara hipotetikal akan dapat berkembang menjadi pribadi yang mudah diikuti (dicontoh ataupun diteladani) dan bersifat kooperatif serta mampu membangun kerjasama tim yang kuat.

Karakter Imunomodulator Madu adalah nektar yang telah diproses dan disimpan di dalam sarang lebah. Di dalam sarang lebah terdapat sekumpulan residu yang merupakan bagian penambal sarang yang amat kuat. Residu itu dinamai propolis. Bila madu disimpan di dalam sarang, maka ia akan bersentuhan dengan propolis. Salah satu fungsi dari propolis adalah zat yang bersifat imunomodulator atau dapat mengatur dan mengoptimasikan sistem pertahanan tubuh. Selain unsur propolis, sifat imunomodulator juga didapatkan dari keberadaan mineral Zinc. Perpaduan antara zat residu dan zinc atau seng dengan keluarga vitamin B, serta kandungan anti oksidan madu akan menghasilkan efek imunomodulasi yang kuat.

Karakter Anti Virus Adanya kandungan asam askorbat atau biasa disebut vitamin C di dalam madu tidak saja menjadikan madu ebagai reduktor atau anti oksidan yang baik, melainkan juga menjadikan madu sebagai zat anti virus yang baik. Beberapa penelitian tentang aktivitas vitamin C menunjukkan bawha asam yang satu ini memang memiliki kemampuan menghambat proses replikasi atau regenerasi virus. Virus semacam polio diduga dapat dipotong proses perkembangbiakannya oleh vitamin C.

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 51


Tentu kadar vitamin C dalam madu tidak sebesar yang terdapat di dalam jeruk ataupun beberapa jenis buah-buahan lainnya, tetapi dengan didukung keberadaan unsur anti oksidan lainnya, residu propolis, dan adanya beberapa mineral penting seperti kalium, magnesium, kalsium, besi, dan seng, maka aktivitas anti virus madu layak untuk mendapat perhatian. Sekurangnya madu dapat dijadikan zat komplementatif yang dipergunakan untuk melengkapi bentuk-bentuk terapi yang sudah dijalankan.

Karakter Anti Bakteri dan Jamur Sekali lagi sistem sarang lebah menjadi faktor yang amat menentukan manfaat dari madu. Penyimpanan yang memungkinkan madu mendapatkan suplemen dari sarang lebah, menjadikan madu kaya akan zat aktif atau kandungan yang bersifat bakterisidal. Selain faktor sarang, juga terdapat faktor tumbuhan penghasil nektar. Keberagaman tumbuhan penghasil nektar juga menyediakan keberagaman zat aktif yang dapat dikandung oleh madu. Sifat-sifat anti bakteri dan anti jamur (fungisidal) dari madu juga dapat diperoleh melalui seragkaian proses biokimiawi yang senantiasa terjadi di saat nektar dibawa dari tumbuhan dan setelah tiba di sarang.

52 — THE TRUTH

Proses pembentukan gliserin atau lapisan lilin di sarang juga menjadikan madu mengalami proses fermentasi dan pemisahan beberapa asam lemak. Proses-proses inilah yang kemudian mewarnai karakter dri madu yang dihasilkan.

Karakter Anti “Sihir dan Kesurupan” Mengapa madu menjadi sedemikian istimewa? Mengapa madu dan lebah dibahas secara khusus di dalam Al-Quran ? Subhanallah, ternyata madu dan lebah penghasilnya memang terbukti berperan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia. Tentu kita sudah terbiasa dan kerapkali mendengar adanya kasus “kesurupan”. Tentu pula kita sering mendengar atau bahkan sebagian mengalami fenomena “penampakan”. Sebagai seorang muslim ataupun ummat beragama yang taat memang sudah sepatutrnya apabila kita berkewajiban untuk mengimani hal-hal yang bersifat ghaib. Dalam konteks kesurupan, penampakan, maupun sihir (termasuk santet, teluh atau tenung) biasanya keluarga jinlah yang selalu menjadi tersangka utama. Terlepas dari kenyataan bahwa memang sebagian dari kalangan jin itu iseng bin usil, dan juga memang ada bukti-bukti empirik bahwa mereka terlibat di sebagian kasus kesurupan, kita harus secara bijak dan proporsional


juga mencermati kasus-kasus kesurupan, santet, sehingga memang memungkinkan munculnya ataupun penampakan yang terjadi di tengah-tengah prasangka dan praduga adanya faktor “gegedug” atau “preman” setempat. Lalu variabel lain yang masyarakat. Bila di sebuah daerah atau tempat tertentu teridentifikasi adalah kesamaan biologis, biasanya terjadi peristiwa-peristiwa supra natural yang gender (jenis kelamin), umur, dan aktivitas. Sehingga diduga terkait dengan dunia ghaib, maka hipotesa kita bisa melihat adanya berbagai varian hipotesa yang akan segera berkembang adalah adanya yang dapat dikembangkan. Kesamaan biologis dapat dikorelasikan dengan adanya siklus haid yang sama, faktor nutrisi yang sama, tekanan psikologis yang sama, dan paparan lingkungan yang sama. Ternyata bila kita simak dan telaah lebih mendalam, keterkaitan Tetapi marilah kita cermati dengan kepala antara siklus biopsikologis dengan kondisi mental dingin dan pikiran yang jernih, Allah SWT dalam seseorang sangatlah erat hubungannya. Sekelompok wanita yang sedang haid atau QS An-Nas telah berfirman bahwa sesungguhnya “bisikan-bisikan” yang berkonotasi menyesatkan menjelang haid (menstruasi), mengkonsumsi jatah itu muncul dari dalam rongga dada baik dari katering yang minim vitamin B3 (niacin), trace golongan jin maupun manusia. Kemungkinan element Magnesium, asin dan berarti tinggi interaksi antara manusia dan Jin tidaklah sebesar kandungan ion kloridanya, serta tidak memiliki kemungkinan seorang manusia berinteraksi sumber asam amino triptofan, memiliki masalah penghasilan yang pas-pasan dan tertekan di bawah dengan pikirannya sendiri. Teori histeria yang dikembangkan oleh para seorang pimpinan yang berkarakter tangan besi, psikiater dan juga psikolog memang dapat tiba-tiba 20 atau 30 orang di antara mereka diterima, dengan catatan ada faktor etiologi kesurupan. Mereka meracau, menjerit, dan (penyebab) yang dapat diidentifikasi berlaku bagi berteriak-teriak histeris. Kompak, karena adanya semua orang yang mengalami kasus tersebut. Mari aspek feromonik yang memungkin sekelompok kita teliti dengan lebih cermat, pada kasus-kasus orang terhubung secara psikis melalui aktivitas kesurupan massal itu biasanya ada variabel sebuah jalur persyarafan yang disebut sebagai geografis yang sama (tempat atau lokasi sama), nervus terminus atau syaraf ke-0. “penunggu” tempat keramat yang tidak berkenan dengan aktivitas manusia yang berada di sekitarnya. Sementara apabila para ahli psikiatri terlibat di dalamnya maka diagnosa yang senantiasa dimunculkan adalah histeria.

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 53


Apa yang bisa menyembuhkan mereka di saat-saat seperti itu ? Banyak “orang pintar� dipanggil dan unjuk gigi, tetapi kesurupan jalan terus, sadar sesaat dan kesurupan lagi, begitu berulang-ulang, sampai akhirnya orang pintarnya menyerah. Di saat-saat seperti itu dan dalam kondisi yang sedemikian, maka obat paling mujarab adalah madu ! Mengapa madu ? Karena madu memiliki kandungan niacin, magnesium, dan prekursor asam amino triptofan. Mengapa ? Niacin adalah faktor penting dalam hubungan sinaptik dan proses distribusi peran sel-sel syaraf di otak, terutama di daerah-daerah asosiatif. Kekurangan atau defisiensi niacin akan menyebabkan kondisi delusional (tidak menyadari kenyataan dan mengembangkan persepsi tersendiri), magnesium akan berikatan dan bersenyawa denga ion klorida serta membentuk garam magnesium klorida, magnesium juga merupakan unsur penting dalam proses pembentukan energi di mitokondria. Unsur magnesium di alam dikenal sebagai salah satu prasyarat terjadinya proses fotosintesa yang dijalankan oleh klorofil (hijau daun) untuk menghasilkan gula/glukosa (C6H12O6) dan oksigen yang amat kita butuhkan. Dengan asupan magnesium dari madu maka Insya Allah kita akan mendapatkan efek positif berupa aktivitas pembentukan energi fosfat di mitokondria yang berjalan dengan lancar. 54 — THE TRUTH

Mengapa ion klorida dapat pula menyebabkan seseorang terhalusinasi, delusional, dan emosional ? Ion klorida adalah inhibitor atau penghambat alami dari neurotransmiter yang bernama Gamma Amino Butiric Acid (GABA) dan asam amino lysin. Apa peran GABA sehingga dapat menimbulkan kondisi menyerupai kesurupan ataupun histeria ? GABA tergolong ke dalam hormon otak yang bersifat inhibitorik alias meredam reaksi-reaksi dan respon neurologis yang tidak menguntungkan. Kadar GABA yang rendah akan menghasilkan kecemasan yang berkepanjangan, ketakutan yang tidak rasional, dan terlepasnya beberapa hormon otask lainnya tanpa kendali. Bila kadar GABA rendah, maka di nukleus paraventrikularis kelenjar hipotalamus manusia terjadi peningkatan produksi CRH atau kortikotropin releasing hormone. Selanjutnya hormon CRH ini akan merangsang anak ginjal untuk menghasilkan kortisol. Kortisol adalah hormon yang menghadirkan kekecewaan, ketertekanan, dan kesedihan. Maka masalah yang semula kecil, tidak serius, dan juga dapat diselesaikan dengan cara yang mudah, akhirnya berubah menjadi masalah yang sangat pelik, menekan, dan menghadirkan ketakutan yang berlebihan. Ion kecil yang bernama klorida sungguh sangat istimewa, selain penting dalam proses


pertukaran gas karbondioksida di sel darah merah ia juga turut menentukan isi kepala dan pikiran manusia. Maka minum madu yang kaya akan unsur magnesium dan juga kalium akan sangat membantu kita untuk mengendalikan kadar ion klorida yang beredar di dalam darah. Tidak hanya itu saja, madu juga sekaligus dapat menajdi sumber asam-asam amino tertentu yang terlibat dan diperlukan dalam proses pembentukan 5-HIAA atau unsur yang dikenal sebagai serotonin. Kehadiran serotonin dalam jumlah yang memadai di otak kita (tidak berlebih dan juga tidak dalam jumlah yang kurang), akan menghasilkan ketenangan dan kedamaian. Melihat berbagai fakta di atas maka tidak heran apabila kita ingin mengecap kebahagiaan baik dunia maupun akhirat, maka hal prtama yang harus kita tata adalah pikiran dan hawa nafsu, Ya ayatuhannafsuhul muthmainah... dengan kondisi pikiran dan nafsu yang muthmainah maka surga dunia dan akhirat akan tersedia. Apa ikhtiar yang perlu kita lakukan ? Tentu saja beribadah dengan khusyu, menerapkan setiap aspek ibadah dalam kehidupan, dan juga salah satu upaya yang

menunjang ke arah itu adalah dengan mengkonsumsi madu! Mari kita tengok pula keseimbangan di alam sana. Kunci dari keberhasilan semua makhluk mengoptimalkan potensi yang telah diberikan kepadanya adalah apabila yang bersangkutan seimbang dalam proses hidupnya. Para petani

organik van Purwakarta telah belajar banyak dari lahan-lahan sawah padi yang telah lama teracuni berbagai substansi kimia. Peracunan sistematik itu semata hanya berdasarkan motif ekonomi manusia saja.

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 55


Kini para petani kembali mempelajari “ilmu ghaib”, sebagai bagian dari proses untuk menjadi orang yang taqwa ! Mang Endang contohnya, ia belajar mengkultur dan kemudian memanfaatkan jasa baik koloni corynebacterium untuk mengatasi serangan hama keresek alias si Xanthomonas. Mereka mengembangkan pula Trychogramma sp sebagai anti hama pengerek dan trycoderma sp yang memiliki efek anti jamur. Saudara-saudara kita spesies bakteri banyak mengajari kita tentang artinya keseimbangan. Tidak usah jauh-jauh melihat di luar sana, coba tengok berbagai mekanisme imunitas di dalam tubuh kita, sebgaian besar tugas menjaga kualitas pertahanan tubuh kita bebankan pada bakteri-bakteri yang disebut flora normal, bakteri komensal, ataupun prebiotik. Keindahan, harmoni, dan orkestrasi inilah yang semestinya dijaga serta dipertahankan oleh manusia selaku wakil Tuhan. Wakil Tuhan? Ya dengan segala potensi pikiran dan kemampuan mengembangkan sistematika abstraktif yang mampu mendorong lahirnya sebuah gagasan, manusia adalah “pencipta” dalam dimensi dan skala mikro.

saudara kita makhluk Allah SWT lainnya sekedar bagi kepentingan kita saja. Mari kita lihat ulah tuhan “kecil” ini, dengan pisau nalarnya manusia mampu menembus ukuran dan keterbatasan pengamatan. Kini manusia telah memasuki era nanoteknologi (pasca ditemukannya Scanning Tunelling Microscope oleh Binnig&Rohrer, 1981), sebuah dunia super mikro yang berdimensi 10-9 , rekayasa molekul nano menjadikan manusia mampu membuat komputer DNA, motor molekul, membran molekul, dan interface antara sel hidup dengan piranti komputer. Lalu dari titik itu berkembanglah aplikasi nano lainnya seperti nanocoating, nanoporous, nano sensor, nano katalis, dan nano release control. Molekul kita ubah sifatnya untuk menjadi alat kemakmuran dan kesejahteraan ummat. Apakah itu berkonotasi tidak baik ? Belum tentu, pada tulisan selanjutnya kita akan gali secara lebih mendalam tentang hal ini.

Mari kita amati pula dengan cer mat kompleksitas yang dibangun oleh manusia. Apabila semut petani jamur saja sudah mampu mengkreasikan algoritme rumit dan pembagian tugas yang sangat presisi diantara setiap anggota Tetapi marilah kita lihat dan kita simak sedikit komunitasnya, maka sekelompok manusia tentulah perjalanan manusia ini alih-alih mentransformasi dapat membangun sebuah algoritme yang sangat sifat-sifat Tuhan yang antara lain : Ya khoirul kompleks. muhsinin Ya sebaik-baiknya pembuat kebaikan, Lihalah pesawat double deck terbesar yang saat kita cenderung justru mengeksploitasi saudara- ini menjelajahi angkasa kita, Airbus A380. Puluhan 56 — THE TRUTH


bahkan ratusan keping komponennya diproduksi dengan standar akurasi yang tinggi sekali dan dikerjakan tersebar hampir di seluruh muka bumi. Salah satu komponen sayapnya (inboard outer fixed leading edge) dibuat oleh PT. Dirgantara Indonesia. Bayangkanlah proses desainnya, bayangkanlah proses perancangan tiap-tiap komponennya, dan bayangkanlah proses manufakturnya, uji cobanya, dan proses memanajemeni sekian ribu pekerja sehing ga dapat bersinergi dan menghasilkan sebuah mahakarya. Bayangkanlah ketika itu semua di”blending” dan menyatu menghasilkan sebuah citarasa yang kita sebut bersama “sophisticated”.

bentuk sederhana dari sekeping DVD ataupun Blue Ray, tataplah ke dalamnya dan niscaya kau tidak akan menemukan apa-apa selain sebuah lingkaran yang masih relevan ukurannya bila dihitung dengan nilai phi tua. Manusia menembus keghaiban dan membangun peradaban, manusia mulai menjadi tuhan. Tuhan yang kecil tentunya!

Marilah kita bongkar sebuah CPU dari sebuah PC IBM sederhana nan berusia tua, lihatlah main/motherboardnya. Lihatlah ICnya, lihatlah prosesornya. Lihatlah memorinya, dan lihatlah chip-chip yang didalamnya terdapat ribuan transistor. Sebaliknyanya lihatlah Siapakah Aku?

Sebuah pertanyaan yang kerapkali terlintas di benak setiap manusia, termasuk kita. Sebuah pertanyaan yang melahirkan sebuah jalan mendaki dalam mengurai tanda-tanda Illahi. Rene Descartes berusaha menajwab dengan idiomnya: “Cogito ergo sum”, dan Nabi Ibrahim AS justru mendapatkan jawabannya dari sebuah pertanyaan : “Fa ayna tadzhabun? Ke mana engkau akan menuju?”

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 57


Mari kita bayangkan bersama pula betapa rumitnya sistem-sistem ekonomi, sosial, dan industrial saat ini. Bahkan sebuah prosedur laboratorium di bidang biologi molekuler, untukmemndapatkan sampel DNA misalnya, diperlukan lebih dari 10 tahapan yang semuanya memiliki tingkat kesulitan tinggi. Apabila setiap tahapan tersebut memerlukan 2-3 faktor pendukung saja, maka cobalah bayangkan bahwa faktor-faktor pendukung tersebut juga harus diteliti belasan sampai puluhan tahun lamanya, dan tidak ditemukan begitu saja.

Kemampuan akal dan potensi pikir inilah yang menyebabkan manusia menyimpan potensi dasar kebenaran dan sebaliknya memiliki pula potensi dasar kesesatan. Alter ego dan rasio berlaku sebagai efektor yang dapat memanipulasi keluaran (output) sikap manusia. Secara fisiologis Allah SWT telah menetapkan batas restriksi pertanggungjawaban seorang manusia dengan mengacu kepada kematangan biologis dan kesehatan jiwa. Seseorang yang telah akil baliq dan memiliki jiwa yang sehat akan dimintai pertanggungjawabannya atas segala perbuatan dan Siapakah yang berada dibalik kesadaran ini ? tindakan yang dilakukannya. Karena bila kita manusia biasa maka kita hanya Akil baliq sebagai parameter restriksi dapat akan berpikir sebatas maksimal usia produktif kita dijelaskan melalui pendekatan endokrinologi, saja. Tetapi ada semacam kesadaran komunal dan secara umum tingkat kematangan organ perencanaan-perencanaan yang tidak tertulis yang reproduksi akan tercapai seiring dengan telah membuat setiap orang dan kelompoknya optimalnya fase pertumbuhan organ otak. Dengan berkontribusi dalam sebuah lompatan peradaban. demikian pada saat seorang manusia memasuki Meski kelompok ataupun orang tersebut tak akil baliq ia telah dilengkapi dengan organ otak pernah tahu dampak atau manfaat dari apa yang yang sempurna. Hormon-hormon yang terkait telah dihasilkannya. dengan faktor pertumbuhan sel otak antara lain Kemampuan berpikir manusia membuat adalah Dehidroepiandrosteron (DHEA), bila seorang manusia harus mempertimbangkan setiap DHEA tinggi maka faktor pertumbuhan otak hal yang akan dilakukannya. Dengan demikian seperti NGF (Neuron Growth Factor) akan aktif pilihan tindakan yang akan dilakukan oleh seorang memicu proliferasi sel-sel otak, sebaliknya bila manusia membawa dampak bahwa ia harus hormon ini menurun atau dipergunakan untuk bertanggung jawab atas pilihan tindakannya dan kepentingan lain, seperti pertumbuhan gigi, maka laju pertumbuhan sel-sel otak akan berkurang. segala implikasi yang menyertainya. 58 — THE TRUTH


Pada otak terdapat banyak reseptor testosteron, sedangkan pada masa tumbuh kembang testosteron dari testis belum diproduksi, bahkan pada wanita sampai dewasapun tidak diproduksi. Testosteron baik pada pria maupun wanita di usia tumbuh kembang didapatkan dari hasil konversi DHEA, sehingga pada masa-masa ini DHEA sangat diperlukan. Semakin tinggi kadar DHEA yang diproduksi oleh zona retikularis kelenjar anak ginjal (adrenal) maka tingkat pertumbuhan sel otak akan semakin pesat.

bila faktor reproduksi juga merupakan komponen egosentrisme terbesar (ingat teori tentang agresifitas dan mekanisme defensif bermotif reproduktif yang telah kita bahas di bab sebelumnya). Motif egosentrisme dengan ‘keuntungan’ ragawi yang sulit disubstitusi oleh ‘keuntungan’-‘keuntungan’ lainnya akan menempatkan faktor reproduksi sebagai ujian yang sangat berat bagi kemampuan awal potensi analitik dan seleksi serta pengambilan keputusan akal manusia.

Implikasi dari dari konsekuensi faktor reproduksi juga merupakan tanggung jawab yang berat berupa kehadiran generasi penerus, buat manusia akil baliq kondisi ini menempatkan mereka pada ujian pertamanya untuk memilih opsi : kemauan untuk mengendalikan kemampuan reproduktifnya dengan lebih memfokuskan kepada proses penyiapan generasi penerus yang merupakan objek replikasi ‘nilai’ yang kita harapkan dan angankan (idea prediktif/hipotetikal), ataukah sekedar menjadikannya alat pengeruk ‘keuntungan’ Secara filosofis penggunaan akil baliq dan pemuas egosentrisme sesaat ? Ini ujian yang sebagai parameter restriksi waktu pertanggung- sangat berat dan merupakan masa perploncoan jawaban juga terkait erat dengan konsekuensi bagi seorang manusia dewasa baru. Konsekuensi lanjutan dari anugerah akal selain faktor reproduksi. Konsekuensi kematangan reproduksi adalah munculnya kemampuan untuk kemampuan untuk mengendalikan diri dan potensi menikmati stimulasi seksual. Dengan tingkat kesesatan, adalah kewajiban untuk mengenali diri kenikmatan yang teramat tinggi tak pelak kiranya baik sebagai entitas fisik maupun sebagai entitas Perkembangan otak yang pesat, terutama di daerah lobus frontalis, akan berakhir pada usia sekitar 11-14 tahun pada saat kadar testosteron dari alat reproduksi mulai meningkat, pada saat itulah stimulasi transkripsi oleh testosteron mulai didominasi oleh sel-sel somatik dari anggota tubuh (kompetisi dimenangkan oleh pertumbuhan anggota tubuh). Pertumbuhan gigi dan otak juga mengalami kompetisi, dimana kadar DHEA yang tinggi akan dipergunakan oleh sel-sel otak selama belum terbagi dengan pembentukan gigi.

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 59


ruhaniah. Kewajiban untuk mengenali diri erat kaitannya dengan proses kontemplasi dalam mencari hakikat keberadaan dan keyakinan akan adanya sang Maha Pencipta. Sebagaimana telah diwahyukan Allah SWT dalam surah Al-Hajj ayat 5 sebagai berikut : “Hai sekalian manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, maka sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari mani, kemudian segumpal darah, kemudian segumpal daging yang terbentuk atau tidak terbentuk, supaya Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tempatkan di dalam rahim-rahim apa yang Kami kehendaki sampai kepada waktu yang telah ditentukan. Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian kamu menjadi dewasa. Dan diantara kamu ada yang diwafatkan (dalam usia dewasa) dan sebahagian dari kamu ada yang dikembalikan kepada keadaan serendah-rendah umur sehingga dia tidak mengetahui sesuatu sesudah mengetahuinya. Dan engkau lihat bumi itu kering (mati) maka apabila Kami menurunkan hujan di atasnya, ia hidup dan berkembang serta menumbuhkan beraneka tanaman yang indah.� (Surat Al-Hajj ayat 5).

hidrogen, dan fosfat, sehingga dikenal juga gugus basa (purin atau pirimidin) bergula fosfat. Kesemua unsur tersebut adalah unsur utama tanah, dan persis serupa dengan unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah tembikar/keramik, sesuai dengan firman Allah berikut : “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.� (Surat Ar-Rahman ayat 14). Setelah terbentuknya unsur-unsur dasar kehidupan dalam tampilan struktur DNA dan RNA maka tahap selanjutnya adalah pengorganisasian unsur dasar kehidupan tersebut ke tingkat yang lebih kompleks, yaitu sel mani atau sel nutfah, atau sel-sel reproduksi. Sel nutfah adalah satuan biologis dengan struktur organisasi yang sudah mencerminkan pemenuhan kriteria manajerial, dimana fungsi service dan maintenance untuk menunjang performance dalam konteks produktifitas dan pencapaian tujuan utama (objective aims) dari pembentukan organisasi sel nutfah telah dikreasikan dengan sempurna. Pada struktur sel nutfah terdapat membran sel yang terdiri dari dwi lapis lemak yang memungkinkan sel mani bebas intervensi dan memiliki otoritas internal (otonomi), syarat manajerial organisasi ini sesuai dengan prinsip locus delicti (adanya persamaan tempat dan ruang lingkup).

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya, ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa unsur utama dari asam deoksi ribo nukleat (DNA) dan asam ribo nukleat (RNA) sebagai unit terkecil sistem kehidupan biologis setiap makhluk hidup, termasuk manusia, terdiri atas unsur-unsur Otonomi sel diperlukan untuk menghindari utama karbon, nitrogen, oksida, gugus hidroksida, terjadinya power sharing dalam hal energi, seperti 60 — THE TRUTH


sebuah organisasi terbuka yang sangat rentan terhadap pelbagai perubahan lingkungan karena tidak memiliki eksklusifitas internal (terlalu banyak masalah yang bukan core bussiness). Dengan adanya membran sel, maka tercipta suatu lingkungan internal yang terkendali dan dapat menjalankan fungsi-fungsi service, maintenance, dan produksi dengan lebih baik. Sementara hubungan dengan dunia luar tetap terpelihara dengan adanya sensitifitas reseptor di permukaan membran sel serta adanya berbagai media komunikasi baik itu bersifat antar sel maupun yang bersifat antara sel dengan dunia ekstra sel. Di tingkat sel nutfah (germ cell) dan sel-sel somatik (sel anggota tubuh atau organ) pola komunikasi dengan lingkungan eksternal dibangun secara spesifik dan sangat selektif, sehingga informasi yang diterima adalah informasi yang bersifat menguatkan (sinergis konstruktif), sedangkan citra yang dikirimkan/dibangun adalah citra sebenar (real time-real data) sehingga feedback yang didapat dari lingkungan adalah feedback yang memang dibutuhkan untuk perbaikan internal.

Pola komunikasi ini sebenarnya merupakan acuan bagi sistem komunikasi korporat, dimana selama ini banyak korporat membangun citra palsu hanya sekedar untuk meraih kredibilitas masyarakat dalam rangka mereguk keuntungan dari terdongkraknya nilai saham, terutama bagi perusahaan publik. Terjadinya disregulasi dan

Kekuasan Allah meliputi segala ukuran, mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Di dalam setiap tingkatan terdapat sebuah pola keteraturan. Hal ini dapat dilihat pada diri manusia, dari triliunan partikel sub atomik tersusunlah sebuah struktur manusia yang sempurna lengkap dengan Atomnya, DNA, Kromosom, Protein, Enzim, Hormon, Jaringan, dan Organ-organ.

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 61


kekacauan manajerial pada kasus kanker terutama sekali merusak sistem komunikasi ini, sehingga terjadilah suatu penyimpangan objective aims di tingkat sel, sel-sel tidak lagi menjalankan fungsi pencapaian tujuan utamanya. Tampaknya tanpa manajemen yang baik akan terjadi pergeseran perspektif, dan bila hal ini terjadi di tingkat manusia sebagai individu tak pelak kiranya dapat terjadi fenomena syirik atau musyrik. Tetapi sistem manajemen sel tidaklah serapuh itu, yang hanya dengan sedikit krisis bisa merusak tujuan hidup sel. Sel memiliki suatu kiat manajemen krisis atau manajemen solusi. Adapun tahapan-tahapan manajerial yang akan dilakukan oleh suatu sel dalam menghadapi krisis/intervensi pada keseimbangan adalah sebagai berikut : „

„

Mengidentifikasi masalah, sel telah dilengkapi oleh unit pengawasan internal yang secara rutin melakukan proses audit untuk semua unit fungsional. Sistem pengambilan keputusan berjenjang, dimana kepala unit terkecil sistem pengawasan internal dituntut untuk melakukan suatu telaah berbasis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) dimana hasil analisisnya akan menentukan pengambilan keputusan terhadap tindakan yang akan diambil. Aspek penjejangan terjadi pada saat keputusan telah diambil (arrest-repair-apoptosis), arrest adalah

62 — THE TRUTH

suatu keputusan untuk menghentikan (membekukan) sementara semua kegiatan dalam sel, hal ini dilakukan bila identifikasi masalah dan solusi belum dapat dirumuskan, serta dimaksudkan untuk menghindari tingkat kerusakan yang lebih tinggi. Repair, adalah konsep kuratif dimana sumber masalah telah teridentifikasi dan dapat dilakukan upayaupaya perbaikan, penganalogian di tingkat komunitas perusahaan adalah antara lain melakukan upaya-upaya divestasi, difersifikasi, fokus, peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan product liability-after sales services, atau segmentasi. Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk mengeradikasi masalah dan mengembalikan performance. Sedangkan proses apoptosis adalah proses terminasi dimana tingkat kerusakan sudah tidak dapat diatasi, atau sumber masalah tidak teridentifikasi, maupun teridentifikasi tetapi tidak diketahui metoda./cara untuk menghentikannya. Analogi pada komunitas korporat adalah adanya multiplier effect dari sektor makro-mikro seperti kondisi malaise (kelesuan global), tingkat suku bunga tinggi, laju inflasi tinggi, keterbatasan resources , kejenuhan pasar (negative captive market), perubahan tingkat kebutuhan, pergeseran fungsi produk (semula substitutif atau komplementatif, saat ini mungkin


„

menjadi menjadi produk tersier), dan akumulasi berbagai kondisi yang tidak mungkin diatasi. Karena manajemen sel adalah sistem sel, artinya setiap sel sesungguhnya termasuk bagian dari suatu networking, maka apoptosis pada satu-dua sel akan sangat membantu proses pemulihan selsel lainnya karena prinsip resources sharing. Sementara fungsi services dan maintenance akumulatif sebagai parameter produktifitas network dapat disubstitusi oleh konstituen jaringan, sehingga dengan demikian proses pencapaian tujuan utama akan tetap dapat terjaga. Demikianlah pula hendaknya kita sebagai manusia, dalam hidup ada beberapa prioritas yang mungkin harus kita sisihkan bila ingin tujuan akhir hidup kita yang “Lillahita’ala� dapat tercapai. Sistem komunikasi krisis, sebenarnya sel dilengkapi dengan sistem komunikasi yang tidak hanya berperan dalam kondisi krisis melainkan juga pada kondisi-kondisi normal. Sistem komunikasi sel terdiri sitokin dan hormon/endokrin baik yang bersifat autokrin (internal information/local area network), parakrin (komunikasi dengan komunitas lokal, lingkungan terdekat, intranet), ataupun endokrin (komunikasi lintas budaya/lintas lokus dengan bantuan hormon (steroid),

internet). Sistem komunikasi di tingkat sel dan jaringan kerjanya ini sangat membantu dalam memberikan informasi akurat tentang status entitas sel, baik untuk bahan kajian internal, regional, maupun global. Sistem komunikasi sel sangat berperan dalam membantu sistem pengambilan keputusan di tingkat networking untuk menghasilkan tindakan manajerial yang tepat. Sistem komunikasi memungkinkan sel untuk mewartakan citra sebenar, dan mendapatkan data aktual tentang pengaruh regional dan global, sistem komunikasi sel juga memungkinkan terjadinya sinergisasi proses perbaikan dan proses eradikasi masalah. Dengan kata lain perilaku komunikasi sel mencerminkan suatu perilaku komunikasi bersemangat silaturahmi (lokal/ internal, regional, dan global), terbuka, apa adanya, citra sebenar bukan palsu, dan selektif dalam memilah data aktual. Demikianlah hendaknya seorang pribadi muslim mengelola perilaku komunikasinya, tidak semata bersifat manipulatif untuk kepentingan diri (egosentrisme) dan tidak berkontribusi positif bagi komunitas. Efektor lain dalam sistem komunikasi intra/antar sel adalah integrin junction dan inhibisi kontak, serta keberadaan reseptor-reseptor faktor pertumbuhan (sitokin) dan hormon-hormon

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 63


steroid (testosteron dan estrogen). Efektorefektor komunikasi tersebut adalah manifestasi dari suatu implikasi pola komunikasi kekerabatan yang hangat dan erat dengan tetangga (neighborhood) atau keluarga. Kebersamaan menjadi faktor kunci dalam pola komunikasi kekerabatan ini, dimana

kesamaan visi, misi, dan persepsi dalam proses realisasi adalah suatu prasyarat dalam keberhasilan pencapaian tujuan bersama. Sehingga nilai-nilai yang terbangun adalah nilai 64 — THE TRUTH

yang secara komplementatif membentuk suatu anak tangga yang secara bersama bertujuan untuk mencapai cita-cita komunal, cita-cita ummat, cita-cita manusia muslim pengikut Nabi Muhammad SAW. Sinyalsinyal rindu baik dari individu maupun secara beregu adalah sinyal rindu mutlak hanya kepada Allah SWT yang selalu membara di setiap kalbu ! “Kenalilah wujud dirimu dan kau akan mengenali Tuhanmu!� Sementara itu dalam perkembangannya setiap sel akan tumbuh sebagai satuan atau unit otonom yang menyerupai strategic business unit ( SBU). Bila kita sinergikan dengan contoh sel nutfah pada bahasan sebelumnya, maka sistem manajerial sel nutfah sebagai SBU terdiri atas visi sel, yaitu membentuk generasi penerus yang sehat dan sesuai dengan kode genetika (DNA) yang diwariskan orang tua. Visi tersebut kemudian dijabarkan dalam misi menyediakan lingkungan internal yang kondusif bagi keamanan kode genetika, menghantarkan kode genetika dengan selamat sampai bertemu dengan sel telur, dan melaksanakan fungsi pelayanan dan pemeliharaan (services dan maintenance).


Untuk menunjang visi dan misi tersebut sel nutfah dilengkapi oleh unit security (membran sel, nukleus), environmental control (sitoplasma, lisosom), service & maintenance (mitokondria untuk suplai energi, retikulum endoplasma, ribosom, dan apparatus golgi untuk pemeliharaan struktural).

dalam pengambilan keputusan baik itu yang terkait dengan produktifitas maupun yang terkait dengan penataan sistem internal.

Sistem manajerial sel juga dilengkapi dengan fungsi pembagian habis tanggung jawab dengan menempatkan setiap unit sebagai unit otonom yang Pada sel-sel somatik berlaku hal serupa telah dilengkapi dengan kemampuan artifisial dengan titik berat maintenance pada proses sintesa protein dengan mengacu kepada kode genetika DNA yang akan diterjemahkan ke dalam bentuk RNA dengan bantuan enzim RNA Polimerase untuk selanjutnya ditranslasikan menjadi untai-untai asam amino yang akan membentuk protein yang dibutuhkan baik itu berupa enzim, sitokin, faktor pertumbuhan, blok protein untuk menyusun lipoprotein, hormon, ataupun mediator pertahanan tubuh. Itulah dunia sel yang sangat well organized-well managed dengan best output. Di antara sistem-sistem tersebut dikembangkan suatu pola komunikasi yang akurat, tepat, dan efisien inilah sesungguhnya konsep dasar TI (teknologi informasi) dimana penguasaan data merupakan suatu assesment penting

Tampak arsitektur interior sebuah sel, beragam organela atau alat fungsional sel terlibat dalam suatu mata rantai proses biologis yang menyerupai sebuah pabrik dengan sistem operasi yang sangat sempurna. Masing-masing unit dapat menjalankan fungsinya secara optimal, tercipta suatu keseimbangan yang ditandai dengan adanya partisipasi dan kontribusi yang selalu menghasilkan sinergi.

AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 65


intelijen yang dianggap laik dalam menunjang yang inovatif dan tidak terdapat di generasisistem pengambilan keputusan berjenjang. generasi sebelumnya. Dengan otoritas yang jelas dan peta posisi Berdasar filosofi tersebut jadikanlah tali dalam jaringan yang tegas, maka seorang manajer silaturahmi kita dengan sesama, ataupun ikatan madya dan pratama akan dapat melakukan perkawinan kita dengan pasangan menjadi suatu keputusan besar dengan resiko kegagalan minimal, hubungan yang dijiwai sistem alel, dimana terjadi demikianlah yang harus kita lakukan sebagai resultante nilai yang diharapkan bermotif saling manusia muslim, meneladani sel tubuh kita sendiri menguatkan. dalam mensinergikan potensi. Fase tumbuh kembang sebagai seorang Satu hal lagi yang sangat menonjol dalam sistem manajerial sel adalah tidak adanya fenomena one man show melainkan selalu diterapkan sistem manajerial non-linier yang melibatkan banyak pihak dalam jaringan. Kondisi ini memecah faktor resiko secara berjenjang pula dengan harapan penyelesaian/solusi masalah akan jauh lebih komprehensif bila ditelaah dan didekati secara multi aspek.

manusia telah kita bahas di bagian lain buku ini, sehingga yang masih perlu kita bahas di sini adalah peran repositioning seorang manusia pasca akil baliq. Dengan kemampuan analitikal dan sistem pengambilan keputusannya seorang manusia yang dianggap telah mampu bertanggung jawab sesungguhnya dilimpahi wewenang yang luar biasa. Visi yang diterapkan atasnyapun sungguh luar biasa, “rahmatan lil alamin.� Pertanyaan besar yang menggantung adalah bagaimana seorang manusia muslim memposisikan dirinya sebagai khalifah di muka bumi Allah yang segala sesuatu di dalamnya boleh dimanfaatkan dan dipergunakan bagi kepentingan dirinya, sekaligus disaat yang bersamaan keberadaan dirinya dituntut dapat membawa rahmat bagi alam semesta ?

Dalam perjalanannya sel nutfah akan bergabung dengan sel telur dan melakukan suatu aliansi strategis untuk membangun suatu networking yang lebih komprehensif dengan multi fungsi pelayanan fisiologis. Sel nutfah akan melakukan capital sharing dan akan membentuk sistem alel baru yang memungkinkan terjadinya sinergisasi potensi genetik dari 2 belah pihak yang terlibat dalam Ketika alam semesta diciptakan dari sesuatu kontrak biologis (ayah dan ibu). Keutamaan yang padu (QS surat Al-Ambiyaa 30-31), sistem alel ini adalah terbukanya kemungkinan- singularitas tersebut berproses atas kehendak Allah kemungkinan untuk memunculkan potensi baru SWT untuk membentuk berbagai tata surya dan 66 — THE TRUTH


melebarkan medium langit (“Dan langit Kami bangun dengan kekuatan, dan Kamilah yang meluaskannya.” surat Adz Dzaariyaat ayat 47), terciptalah bumi dan langit. Gambaran ini sesuai dengan teori Big Bang dimana gumpalangumpalan materi pasca ledakan lambat laun mulai mendingin dan mengering.

menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi setelah matinya ; sesungguhnya dalam gejala alam itu terdapat ayatullah bagi mereka yang menalar.” surat Ar-Ruum ayat 24.

Terciptalah bumi yang panas dan mulai membentuk kerak-kerak aktif di permukaannya. Penguapan gas sulfur (H2S), karbondioksida (CO2), metana (CH4 ), serta nitrogen perlahan mulai terkondensasi dan menghasilkan hujan asam. Lambat laun dalam tempo jutaan tahun, air hasil kondensasi tersebut keasamannya berkurang, dan dengan bantuan sambaran petir sebagai katalis fisik maka NH4 (amoniak), metana, dan air akan membentuk gugus gula fosfat, basa nukleotida, dan 8 jenis asam amino, “Dan di antara ayat-ayat-Nya, Dia memperlihatkan petir yang Allah SWT adalah “The One”, Sang Sumber, dari suatu keterpaduan dimampatkan untuk membekam energi yang Maha Dahsyat, untuk kemudian diluncurkan sebagai sebuah simfoni kreasionis. Waktu perencanaan, pemilahan, serta pengorkestrasiannya berlangsung dalam tempo 10-43 detik. Subhanallah, kenyataan membuktikan bahwa semua elemen yang terlibat di dalam orkestra kesemestaan itu kemudian berkembang secara cerdas dan menjalankan “perintah-perintah” dalam cetak biru yang telah ditetapkan. Sampai akhirnya terciptalah tata surya, bumi dan manusia di dalamnya. AL-MUSHAWWIR: MANUSIA, JEJARING, DAN POLAH TINGKAHNYA — 67


Dari fenomena tersebut bermunculanlah berbagai tanaman hijau yang indah dan sangat bermanfaat, demikian pula berbagai jenis makhluk hidup lainnya dengan berbagai tingkatan serta berbagai ukuran (QS surat Nuh ayat 14 dan AlQamar ayat 49), lalu terjadi proses adaptasi dan persesuaian kemampuan bagi seluruh isi bumi, spesies apapun yang mampu bertahan secara evolutif akan menjadi pemenang dari ‘survival of the fittest”, “Dan Tuhanmu menciptakan apa saja yang diinginkan dan memilih ; tak ada pilihan bagi mereka ; Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.” Surat Al-Qashash ayat 68.

68 — THE TRUTH


Dzul Jalaali wal Ikraam MEMAHAMI KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH MELALUI TANDA-TANDA-NYA Berpasang-pasangan Dari keteraturan proses penciptaan yang diikuti dengan terbentuknya setiap elemen dengan tugas dan perannya yang saling bersinergi serta berkontribusi, terdapat sebuah ciri yang sangat jelas menggambarkan adanya suatu keteraturan. Ciri itu adalah fenomena berpasangpasangan, bukankah untuk mencapai sebuah kesetimbangan dibutuhkan pasangan untuk saling melengkapi secara proporsional ?

Konsep berpasang-pasangan ini merupakan Sunatullah yang dapat diamati pada setiap

Allah SWT

menciptakan alam semesta secara berpasangan agar tercipta sebuah keharmonisan berupa keseimbangan, Mizan. Untuk mendekati sifat Allah yang Tunggal maka semua makhluk harus melebur, bersatu dengan “pasangan” hidupnya. Itulah tujuan hidup : mencari keseimbangan. Bila kita lihat reaksi di inti matahri maka kita akan mahfum bahwa berpasangan adalah suatu keniscayaan untuk menghasilkan kebajikan. Proton-protonhidrogen tunggal di inti matahari akan bersinergi untuk membentuk atom dengan cara 2 buah proton bergabung sehingga salah satunya berubah sifat menjadi netron dan membentuk deuterium, demikian selanjutnya pasangan ini akan bergabung proton hidrogen lain untuk menghasilkan inti atom helium. Lalu 2 inti atom helium akan berpasangan dan membentuk helium stabil. Kemudian 2 proton dari helium stabil akan terlepas dan melanjutkan proses fusi. Terlepasnya 2 proton ini akan diikuti dengan pelepasan energi yang sangat tinggi. Demikian seterusnya, setiap unsur di alam semesta akan berpasangan untuk mengoptimalkan fungsinya: DNA, kromosom, sel, alat gerak, sampai belahan otakpun berpasangan.

DZUL JALAALI WAL IKRAAM: MEMAHAMI KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH — 69 — 69


tingkatan. Di tingkat sub atomik sebuah elektron memiliki anti partikel positron, di tingkat molekuler seutas asam deoksi ribonukleat (DNA) terdiri dari ikatan rangkap (berpasangan) basa purin dan pirimidin (Adenin-Timin dan Guanin-Sitosin), ditingkat lokus genetik dikenal konsep alela, di tingkat kromosomal dikenal konsep diploid, di

tingkat regulator ekspresi protein ada faktor pemicu (promoter) dan faktor penghenti. Pada tingkatan yang lebih filosofis, sifat selalu memiliki bentuk kontrarefleksi. Fitrah berpasangpasangan ini menjadi prasyarat penting tercapainya kesetimbangan. Sebagai makhluk yang telah ditakdirkan untuk memiliki kecerdasan “super� sebenarnya manusia dapat mengelola mekanisme keberpasangan ini. Kegagalan kelola proses berpasangan ini dapat disimak pada kasus penyakit jantung koroner (PJK), dimana faktor penyebab utama dari aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah) adalah kehadiran molekul radikal (radikal bebas) baik yang berasal dari proses radikalisasi senyawa lemak (LDL) maupun dari asam amino reaktif (homosistein).

Bila keseimbangan dalam sistem terganggu maka akan timbul akibat yang bersifat destruktif atau merusak. Sebagai contoh adalah terganggunya keseimbangan hormonal dan asupan makanan di tubuh manusia. Pada orangorang yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya, kadar hormon adrenalin relatif akan meningkat, hal ini biasanya diiringi proses pemenuhan kebutuhan yang melampaui batas. Kadar lemak jenuh yang masuk melalui makanan akan bersinergi dengan hormon adrenalin. Selanjutnya akan terjadi kerusakan jaringan endotel (dinding pembuluh darah) akibat derasnya aliran darah dan kehadiran radikal lemak bebas. Bila tidak ditangani semenjak dini, maka dapat saja terjadi sumbatan di pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis.

70 — THE TRUTH


Proses radikalisasi antara lain dapat terjadi melalui aktifitas peroksidasi berantai, dimana terjadi pemutusan ikatan rangkap pada gugus lemak tak jenuh yang mengakibatkan adanya elektron-elektron yang tak berpasangan. Sistem oksidasi di hati (Mixed Enzymes Oxydation System) yang diefektori sitokrom P-450 dan mekanisme ledakan respiratorius di selsel fagosit (pemangsa) juga merupakan kontributor hilangnya pasangan elektron pada gugus radikal. Ketidakseimbangan yang terjadi pada orbit elektron radikal bebas akan menimbulkan bencana berantai, di luar kendali sistem. Dari perspektif fitrah, kondisi seimbang yang ideal adalah pada saat keberadaan radikal bebas di dalam tubuh dapat berfungsi secara optimal. Mengapa demikian ? Karena rupanya Allah SWT telah mendesain dengan sangat sempurna fungsi setiap molekul yang ada di semesta. Pada jumlah yang terukur, radikal bebas merupakan bagian dari sistem silaturahmi tubuh yang dikenal sebagai sistem imunitas. Untuk mengawal aktifitas radikalisasi Allah SWT telah menciptakan pasangan fungsionalnya yang bersifat kontra versi, yaitu anti oksidan endogen seperti : Super Oksida Dismutase, Katalase, Mieloperoksidase, Glutation Peroksidase, Glutation Reduktase, sampai dengan asam urat. Lho ? Ternyata asam uratpun pada proporsi yang tepat merupakan bagian dari proses kontrol di dalam tubuh kita. Subhanallah !

Contoh lain dari kegagalan kelola konsep berpasangan adalah penyakit keganasan (neoplasia) atau yang lebih dikenal sebagai kanker. Kanker diawali dengan terjadinya sebuah ataupun serangkain proses mutasi di tingkat DNA. Mutasi atau perubahan yang terjadi dapat berupa mutasi titik tunggal (point mutation) ataupun mutasi sebingkai (frameshift mutation). Lokasi terjadinya mutasipun amat bervariasi, bisa di daerah gena faktor transkripsi, faktor pertumbuhan, regulator siklus sel, protein supresor, protein perbaikan, sampai dengan daerah pengkode protein yang mendukung progresifitas sel. Perubahan pasangan secara sepihak sebenarnya secara fitriyah akan diantisipasi oleh sistem perbaikan yang diperankan oleh mikromolekul MSH-2 dan MLH-1. Akan tetapi pada saat molekul service tersebut gagal menunaikan tugasnya dengan baik maka terjadilah kesalahan pengkodean lanjut. Kekacauan kendali akan mengakibatkan teraktifasinya sistem pengambilan keputusan oleh otoritas lokal (sel). Langkah pertama yang biasa dilakukan adalah mensubstitusi nukleotida basa yang hilang dengan elemen sejenis (belum tentu sama). Perubahan ini dapat mendorong terjadinya perubahan yang lebih mendasar, yaitu perubahan penyandian asam amino, yang akan berakibat pada konformasi struktural protein.

DZUL JALAALI WAL IKRAAM: MEMAHAMI KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH — 71 — 71


Allah SWT yang Maha Adil sesungguhnya selain telah menciptakan penyeimbang berupa sistem perbaikan, juga telah menyiapkan ladang amal bagi para sel untuk berkontribusi maksimal dalam meningkatkan kualitas bermuamalah, yaitu dengan mendesain suatu proses jihad sosial. Proses jihad sosial ini disebut Apoptosis, yaitu suatu

proses peleburan diri sel yang bermasalah ke dalam komunitas demolekulisasi (memecah diri untuk diangkut oleh sel fagosit) agar kerusakan yang dialami oleh satu individu (sel) tidak berdampak pada komunitasnya, sebuah pengorbanan yang layak kita teladani. Selain proses apoptosis, sebenarnya Allah SWT juga telah melengkapi sistem keamanan berkesinambungan di tingkat sel dan jaringan dengan suatu sistem pengambilan keputusan hirarkial, dimana sebuah sel sebelum diperkenankan untuk memperbanyak diri haruslah melalui serangkaian mekanisme seleksi seperti tahapan ujian siklus sel : izin prinsip dari protein regulator/supresor (p53) dengan prasyarat telah lulus tahap Gadd 45 dan MDM-2, selanjutnya mampu menempuh ujian p16 dan p18 yang akan terkorelasi dengan keluarga enzim siklin dan siklin bergantung kinase (CDK).

Bila keteraturan, sistematika, dan regulasi dalam tubuh dimanipulasi sehingga kacau, maka akan terjadi dampak berupa kegagalan pengendalian pembelahan sel (mitosis) yang diakibatkan oleh gagalnya sistem manajemen “Guardian of The Cell� yang diperankan oleh molekul protein p53. Sel-sel akan tumbuh secara liar dan tidak lagi menaati azas. Berbuat semaunya dan menjalankan konsep otonomi tanpa batas. Jalur-jalur distribusi nutrisi disabotase dan dipergunakan untuk kepentingan kelompoknya sendiri. Lingkungan di sekitarnya menjadi terlantar dan lambat-laun akan menuai kematian. Fenomena ini dikenal sebagai Kanker, suatu penyakit ganas yang sulit untuk diobati.

72 — THE TRUTH


Kegagalan pada satu saja tahap ujian akan menghentikan rangkaian seleksi dan mengundang kehadiran pengawas ujian, yaitu keluarga protein p21 dan bcl sebagai tim evaluasi keberlanjutan program. Pertanyaannya adalah : Mengapa sistem yang begitu komprehensif ini bisa gagal ? Jawabannya sederhana, manusia senantiasa berlebih-lebihan dan senang melampaui batas, termasuk di dalam menzalimi dirinya sendiri. Ketidakmampuan manusia untuk menjaga keseimbangan (memapari diri dengan faktor penyebab kanker/karsinogen,merusak lingkungan) akan mengakibatkan DNA secara simultan akan terus kehilangan pasangannya, dan sistem kendali mikro di tingkat sel akan terlampaui pula batas toleransi maksimalnya. Terjadilah bencana kanker, dengan demikian sesungguhnya kanker adalah tragedi kemanusiaan dimana manusia tidak mampu mengelola fitrahnya dan cenderung melampaui batas (eksploitatif dan destruktif terhadap sistem tata nilai).

di atas dapat menjadi bukti nyata. Dalam dunia sel proporsi, struktur dan sistematika tercermin dalam domain fungsional sebagai berikut : regenerasi, mempertahankan hidup dan kinerja hidup dalam bentuk metabolisme (absorbsi-digesti-de/ rekonstruksi enzimatis-detoksifikasi-transportasi seluler/ trans membran-siklus asam sitratĂ rantai elektron mitokondria-molekul berenergi tinggi ATP),katabolisme, dan anabolisme, perbaikan dan rehabilitatif, sistem komunikasi (potensial aksi, sitokin, faktor pertumbuhan, dan hormon), dan sistem pengambilan keputusan terstruktur (nafsĂ endokrin/parakrin/autokrin-reseptorsinyal transduksi-faktor dan regulator transkripsi/ replikasi-faktor kontrol/supresor-faktor penghenti (ubiquitin). Contoh sistematika yang merupakan penjabaran konsep fitrah dapat kita simak pada penjelasan tentang mekanisme memori dan fungsi luhur otak sebagai berikut:Kerja otak adalah misteri terbesar yang dianugerahkan Allah SWT dalam hidup kita.

Secara hipotetikal prinsip kerja otak dapat Proporsional, terstruktur, dan sistematis digambarkan sebagai suatu sistem rumit yang melibatkan setiap tingkatan dalam struktur kehidupan. Parameter lain dari konsep fitrah sistematika yang Dalam bentuk apakah ingatan disimpan? tidak kalah pentingnya adalah keterukuran, Kemungkinan yang paling realistis adalah kesahihan struktur, dan terorganisasinya sistem yang diterapkan. Kondisi ini terekstrapolasi pada dalam bentuk bit yang tercipta dari proses setiap makhluk yang ada di alam semesta. Di polarisasi bolak-balik (antara kutub positif dan tingkat molekuler dan seluler kisah tentang kanker negatif). Proses pengkutuban ini memerlukan DZUL JALAALI WAL IKRAAM: MEMAHAMI KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH — 73 — 73


adanya partikel (besi dan yang sejenis) untuk dimagnetisasi melalui suatu kumparan (listrik) pemicu medan (akselerator dan pengarah partikel). Karena data yang disimpan dalam bentuk satuan bit adalah data biner ,1 dan 0 atau “ya” dan “tidak”, (contoh nyata fitrah berpasangan), maka untuk menyatakan “1” dibuatlah dua lintasan

pengkutuban, dimana satu dan lainnya berlawanan arah (hal ini terjadi karena adanya pembalikan arus pada kumparan). Sedangkan proses untuk menyimpan bilangan “0” dilakukan dengan membuat dua lintasan searah (satu kutub). 74 — THE TRUTH

Data yang menunjang hipotesis ini adalah hasil penelitian Dr.Kirschvink dari Caltech yang menemukan partikel magnetite (mineral campuran feri-fero oksida,Fe3O4, dan bijih besi) sebanyak sekitar 7 milyar tersebar di otak manusia. Proses magnetisasi partikel dapat terjadi melalui perambatan potensial aksi dari jaringan syaraf (sensoris) maupun dari perubahan (de dan repolarisasi) potensial membran istirahat (perubahan gradien elektrokimia). Dinamika persamaan Nernst dan hukum Ohm akan mengakibatkan bervariasinya influks K+/Na+. Dimana pertukaran kedua ion tersebut dapat dikuti oleh ion lainnya yang bisa menembus membran. Fluktuasi gradien elektrokimia bergantung kepada mekanisme aktifasi yang antara lain diefektori oleh peptida hormon dan katekolamin. Ikatan antara peptida hormon/katekolamin pada reseptornya akan meningkatkan influks Ca2+ dan sintesa cAMP. Dimana keberadaan Ca 2+ ataupun K + akan mempertahankan status tereksitasi (terangsang) sambil dimbangi pencapaian equilibrium Nernst (potensial aksinya naik turun). Kondisi ini menjelaskan mengapa memori kita menjadi sangat kuat (sangat hafal) terhadap suatu hal, bila hal tersebut menyentuh perasaan kita atau pada saat yang bersamaan terjadi hal-hal lain yang menyentuh perasaan (sentimentil). Hampir setiap orang tidak bisa melupakan kenangan terindah


bersama orang yang dikasihinya. Potensial aksi yang kapasitas partikel magnitite selaku partikel naik turun rupanya menjadi penulis bit yang baik pengkutuban, untuk itu penulis mengembangkan hipotesa kedua tentang metoda penulisan bit di dan siap mencatat semua data yang masuk. Kecintaan kita yang kuat terhadap Allah SWT otak. Dengan mengacu kepada 4 gaya dasar (Mahabatullah) akan meningkatkan peptida semesta (gravitasi, elektromagnetik, nuklir kuat, dan hormon endorfin,oksitosin, prolaktin,preopioid sub atomik lemah) maka penulis berasumsi bahwa melanocortin,dan enkefalin yang pada gilirannya akan partikel magnetik yang terlibat dalam proses mengaktifkan serotonin dan pada saat yang bersamaan semua hal dan data yang terkait dengan peristiwa “jatuh cintanya” kita kepada Allah SWT akan terekam dengan baik. Sementara itu sebagai pasangan fitriyahnya, cAMP bertugas untuk mereduksi pola eksitatori promemori. Tugasnya tak kalah mulia, karena terkait dengan “pembersihan” dan pemerataan alokasi ruang penyimpanan memori di otak. Bila kita belajar dan berupaya keras semata hanya karena AllahSWT, maka dengan niat yang lurus dan kuat tersebut cAMP akan terurai oleh kompleks Ca2+/K+ pengkutuban dapat diperankan oleh partikel sub kalmodulin (melalui aktifasi enzim fosfodiesterase), sehingga otak bisa terus merekam dengan baik. atomik seperti Meson dalam perpindahan trans nukleus ataupun Gluon dalam perpindahan antar Akan tetapi hipotesis pertama memiliki Quark dalam netron dan proton. kelemahan pembuktian pada sebaran serta DZUL JALAALI WAL IKRAAM: MEMAHAMI KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH — 75 — 75


Perpindahan partikel sub atomik yang mengikuti alur diagram generik dari Feynman dapat diasumsikan seperti terintervensinya suatu kelompok awan foton maya sehingga menghasilkan suatu besaran energi yang bisa diamati (misal sinar X). Pada mekanisme memori, sekumpulan awan foton maya yang ditembak partikel akselerator

(kemungkinan berasal dari potensial membran) akan menjadi penulis bit. Untuk merancang bahasa biner (1 dan 0) maka dirancanglah proses pasca depolarisasi (After Depolaryzation/ADP). Bila 76 — THE TRUTH

hipotesis ini menjadi acuan, maka sumber dari partikel yang akan terlibat dalam proses pengkutuban dapat diambil dari struktur makromolekul protein (gugus berujung –NH/amin). Dengan demikian proses penulisan bahasa biner/bit pada sel neuron dapat terjadi melalui suatu konformasi bentuk dan fungsi protein intraseluler. Hipotesis ini ditunjang oleh hasil penelitian tentang cAMP Responses Element Binding Protein (CREBP). Dimana CREBP bertugas untuk menset-up kembali protein-protein memori ke konformasi semula (kosong). Inilah yang disebut mekanisme penghapusan memori (proses lupa). Subhanallah, tanpa adanya proses lupa ini bisa dibayangkan betapa menderita dan tertekannya hidup seorang manusia. Karakterisasi gelombang otakpun (alfa sampai tetha) dapat menjadi bukti adanya perubahan sifat pada awan foton maya akibat terjadinya stimulus yang bersifat dinamis. Perubahan pada karakter amatan dapat pula diartikan sebagai petunjuk akan adanya perpindahan berbagai unsur sub atomik yang senantiasa mencarai bentuk keseimbangan baru (bertasbih).


Dalam perspektif manajemen data, struktur data yang bersifat fisis seperti foton, laju kinetik partikel, ataupun perubahan tekanan dapat disimpan oleh sel-sel neuron melalui suatu proses konformasi. Pada ranah responsif, atau rangsang yang memerlukan tindak balas, impuls akan berindak selaku suatu stimulator fisis, dalam hal ini sinyal elektrik. Tetapi untuk data yang akan dikemas menjadi data nukilan maupun bentuk-bentuk memori lainnya, struktur fisis data tersebut harus disimpan dalam suatu bentuk protein yang khas.

putaran makromolekul, koefisien gesekan dan geometri molekul, kepekaan magnetik, koefisien difusi, viskositas intrinsik, konduktivitas, maupun konstanta pengandengan hiper-halusnya. Bentukan-bentukan protein intraseluler yang khas di masing-masing neuron memori/pengingat sebenarnya dapat dianalogikan dengan sistem biner

Kekhasan protein informatif tersebut sekurangnya harus mampu mencerminkan karakteristik data, baik adanya muatan elektrik khusus, konformasi bentuk, spin, koefisien Debye-Huckel-Onsager, radius Otak manusia dengan 100 juta reseptor sensoris (indrawi) dan 100 triliun sinaps antar sel syaraf, akan mengembangkan suatu kesadaran holografik yang menjadikan prosesproses dalam otak seperti penyimpanan memori, asosiasi, pembentukan memori, dan imajinasi bisa dijelaskan secara nyata.Setiap memori dalam otak akan menjadi acuan bagi setiap unit informasi lain secara tidak terbatas dalam sebuah pola ambiguitas yang murni, sempurna, dan kreatif (Keith Floyd). Layar kesadaran menurut Floyd adalah adalah sebuah bentukan lempeng holografik organik yang memproses persepsi-persepsi tiga dimensi dan gambar-gambar yang terekonstrusi dengan kecerdasan internal. tak akan membentuk realitas dalam yang dikembangkan dari sensasi dan kemampuan pengolahannya. Realitas ini terletak di ‘ruang proyeksi multidimensional kognitif’. Dengan demikian persepsi terhadap lingkungan eksternal atau bahkan terhadap alam semesta sesungguhnya adalah pola-pola/jara energi neuronal di dalam batok kepala.

DZUL JALAALI WAL IKRAAM: MEMAHAMI KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH — 77 — 77


pada prosesor semikonduktor, hanya saja jauh lebih rumit dan memiliki dimensi yang eksponensal. Peristiwa konformasi, transformasi, serta asosiasi, dan pengenalan molekul penyimpan tidak hanya sekedar ‘ya’ dan ‘tidak’ (0 dan 1) saja, melainkan akan memunculkan konfigurasi 01,02,03…..ad infinitum.

Pengorganisasian informasi yang rumit ditandai pula dengan tidak liniernya proses berpikir, dimana pada proses tersebut terjadi secara serentak (dalam waktu yang bersamaan), paralel, 78 — THE TRUTH

aktifasi dari bberapa jaras asosiatif dan perseptif sekaligus, di saat jaras sensoris masih mengamati serta mengup-load data dari lingkungan (eksternal maupun internal). Kecepatan transmisi data dan koordinasi antar sel neuron, serta kemampuan regulatif dalam suatu proses yang teramat kompleks menjadikan sistem otak sebagai sistem CHAOS (non linier) yang paling deter ministik dalam domain mekanisme, tetapi sekaligus paling unpredictable dalam keluarannya. Secara organik (makromolekul/protein) eksplorasi untuk membuktikan hipotesa tersebut terus berjalan dan berkembang sangat pesat. Kini sekurangnya terdapat 3 ruang lingkup seluler dan 1 ruang lingkup molekuler terus ditekuni oleh para ahli neurofisologi. 3 area seluler meliputi antara lain; (1) Protein dan faktor-faktor membran seperti PIP2, sampai FAAH (Fatty Acid Amide Hydrolase) dan GIRK-1,2, yang berperan amat penting dalam stimulasi protein G dan jalur kaskade rangsang di daerah soma/sel neuron, (2) Protein intarseluler yang berperan pada proses transduksi seperti IP3, Kalmodulin, protein-G, MAP, MAPK,


JAK,STAT,Ras, et cetera, (3) Protein atau faktorfaktor yang berperan dalam mengelola energi seluler dari metabolisme (mitokondria), seperti kompleks I (NADPHOksidoreduktase, Ubiquinon,etc). Sedangkan pada domain molekuler (intra nukleus), telah diketemukan pula beberapa protein khas seperti faktor-faktor transkripsi (myc,jun,fos, FT I, FT II, etc), serta penemuan penting terbaru yaitu protein CREBP yang diduga sebagai ‘gudang’/tempat penyimpanan memori, lengkap dengan enzimnya PP-1 yang bertugas untuk merevitalisasi serta mengosongkan memori yang dianggap tidak bermanfaat lagi.

Energi yang luwes berganti rupa dan bersilang makna adalah energi primordial yang tercipta seusia semesta. Setiap aksi dengan manipulasi energi dan bermedia materi akan tercatat dalam kurva waktu perubahan (time lines motion curve). Berbagai perubahan akan terekam oleh pengamat pasif yang ‘dipaksa’ ikut berubah pada setiap peristiwa dan akan menjadi saksi bisu yang banyak berbicara. Perubahan gelombang elektromagnetik yang tidak statis akan merancukan jalur hantaran yang semula statis. Pancaran gelombang radio, sebagaimana sifat rambatan gelombang akan mengintervensi media yang dirambatinya. File cache sisa rambatan pada media dapat bercerita bila didecoding dan di dicarikan padanan operasionalnya, seperti ketika kita membuat DNA probe yang tingggal dipasangkan dengan “soul mate”nya.

Dari pespektif “keabadian memori” dan teori reinkarnasi atau pewarisan ingatan serta pencatatan pahala dan dosa (tugas Roqib dab Atid), perlu kita cermati konsep penciptaan yang diawali dari suatu ketiadaan terciptalah semesta Free willing atau kebebasan berkehendak yang terus berkembang secara teratur dan adalah entry point bagi perangkap data perubahan, diluaskan dengan kekuatan. Kenisbian dalam suatu keabadian, materi dan bahkan pada saat kita memilih untuk diam. energi adalah saksi penciptaan yang membeku Kumparan energi yang pasif akan mengingat dalam perangkap waktu. Reverse forecasting akan bahwa kita pernah terdiam sesaat. Berdasar mendapatkan menemukan rangkaian sejarah dan perspektif tersebut folder-folder kesadaran dapat kisah materi abadi yang terus berubah dan dinamis menyimpan tak berhingga memori, kenangan menata diri sesuai dengan stimulasi dari indah, suasana, perasaan, dan rekaman peristiwa, transformasi energi. Karbon itu berasal dari di dimensi keabadian semesta yang bak diary raksasa mencatat setiap kesedihan dan juga zaman langit dan bumi masih menyatu.

DZUL JALAALI WAL IKRAAM: MEMAHAMI KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH — 79 — 79


kegembiraan, menulis setiap pikiran dan juga berlaku di sel neuron, melainkan di seluruh sel-sel tubuh manusia. Berbagai perubahan dan gerakan. Kepedihan,kesalahan, dan keadaan yang tidak rangsangan yang diterima oleh setiap sel kita (sesuai diharapkan tidak akan pernah terhapus dari sistem dengan hukum Newton III/aksi-reaksi dan memori sejati, demikian pula kebahagiaan, hukum kekekalan energi) akan dapat diamati kegembiraan, dan keberhasilan. Penyesalan yang sepanjang proses yang berjalan. Hal ini sesuai terdalam sekalipun tidak akan mampu menafikan dengan firman Allah SWT dalam surat Fushshilat rekaman kesalahan yang terbekukan. Penghapusan ayat 21, dimana kelak kulit akan berbicara. memori yang terbaik adalah dengan tidak Subhanallah. Sistematika lain yang tak kalah mengagumkannya dari kerja otak adalah kemampuan analitiknya. Kemampuan ini didukung oleh adanya struktur yang tertata dan organisasi pengelolaan data yang sangat baik. Secara mendasar otak dilengkapi dengan sistem BIOS (Basic Input Output System) alias sistem penunjang hidup (vegetatif) yang diperankan oleh batang otak dan medula oblongata, yang bersifat spartan,terus menerus dan tidak dipengaruhi oleh sistem memori sementara (sistem persisten ini dikenal sebagai flash memory). Ada pula sistem Random Acces Memory (RAM) yang diperankan oleh sebagian sistem limbik, sebagian talamus dan hipotalamus, korpus amigdala,hipokampus, dan korpus kalosum. Tugas dari sistem dapar ini adalah Hipotesis pembentukan memori dan mempertemukan kepentingan/kebutuhan dengan kecerdasan di tingkat sub atomik (meson dan data tersimpan dan program operasi. Bila sistem BIOS diperlukan untuk gluon) akan membuka wacana bahwa memori dan kecerdasan tidak saja bisa tersimpan dan mempertahankan fungsi vital kehidupan, maka

“melakukan�. Ketidak tergesaan dan kemapanan rasionalitas akan menghindarkan kita dari kesalahan yang tak akan terlupakan. Cache-cache di hipokampus berkapasitas kecil berukuran kilo bytes, merupakan shortcut kita, jalan tercepat mengurai/mengekstrak folder yang telah dimampatkan (zip.files). Setelah terhubung maka folder diekstraksi dan dikodifikasi serta dicarikan komponen pendukungnya, yang biasanya berasal dari bahasa aplikasi yang digunakan (situasi dan kondisional). Setelah didapatkan isi folder “di luar sadar� dapat dijadikan referensi proses pengulangan kesalahan yang tidak perlu dilakukan lagi, identifikasi faktor-faktor kondusifitas yang terbukti telah mampu menghadirkan prestasi, komfortabilitas, dan kenyamanan bathin.

80 — THE TRUTH


fungsi RAM adalah mengorkestrasi kerja otak. Data yang masuk dari jalur manapun akan diproses berdasar kebijakan dan kapasitas elemenelemen dalam kompartemen RAM. Sistem operasi yang dipergunakan adalah program yang terdiri dari sederetan variabel fitrah insaniyah (lahut) dan serangkaian variabel kontraversinya (nasut).

Secara sederhana dapat digambarkan bahwa RAM otak manusia mensinergikan secara proporsional kebutuhan BIOS,kebutuhan kekinian/keadaan yang dihadapi misal perubahan suhu, dan ketersediaan program serta data yang dapat dipergunakan dan dioperasikan. Sementara itu sistem prosesing diyakini dijalankan oleh bagian

Rasulullah SAW ketika ditanya sahabat, dimanakah kebenaran? Hanya diam dan tidak menjawab, ketika didesak beberapa kali, Rasulullah meletakkan tangannya di median dada, barangkali di atas sternum (tulang dada). Berarti apakah jawaban simbolik ini ? Sebagai suatu hipotesa atau ijtihad, letak median tangan Rasulullah tersebut dapat digambarkan sebagai suatu persilangan/titik sentral, suatu keterpaduan (integrasi) antara nafs (daya hidup biologis) yang diwakili jantung di sisi kiri, hawwah (respon defensif nutrisional sistem limbik) yang diwakili hati, lambung, dan usus di sisi kanan, serta aql atau rasionalitas yang diwakili oleh otak. Dimanakah cahaya ruh mustaqil ? Didepan membimbing ke arah kanan, “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil berkata ‘Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau maha Kuasa atas segala sesuatu.’” (QS, At-Tahrim ayat 8), jadilah sebuah prisma dengan dasar aql, nafs, dan hawwah. Sensibilitas menjadi dindingnya bersama respon perilaku dan respon perbuatan (bil hal)/ekspresif (lisan, tulisan, aktifitas motorik). Cahaya diatas membimbing dan mengarahkan jalan untuk menyatu dengan kebenaran yang hakiki, cahaya di atas cahaya. “Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki,….” (QS an-Nuur ayat 35)

DZUL JALAALI WAL IKRAAM: MEMAHAMI KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH — 81 — 81


neocortex khususnya kortex frontalis. Dalam hal ini korpus kalosum dan kawan-kawan bertindak selaku bus interface unit alias unit pengakomodasi data. Selanjutnya data yang masuk akan diproses secara aritmetika, mengingat bahasa yang disepakati (hipotetikal) adalah bahasa biner.

Hasil pengolahan data secara aritmetika di Arithmetic Logic Unit ini dapat dieksekusi dalam bentuk tindakan,ingatan, maupun ketidakpedulian. Penentuan sikap keluaran ini dipengaruhi oleh sistem pengambilan keputusan yang sedikit banyak memiliki alur seperti rantai Markov, yaitu membentuk suatu algoritma dari berbagai macam input dan menganalisanya untuk mendeduksi sebuah keluaran logaritmik. Bahasa biner dalam hal ini menjadi sangat menarik karena tampaknya akan lebih tepat disebut sebagai bahasa Tauhid : Lailaha ilallahu, Tiada tuhan selain Allah. Bila Allah satu (1) yang lainnya tidak ada (0).

Desain dan Perancangan yang Sempurna

Tahapan perkembangan Janin yang menakjubkan. Setiap elemen seolah sudah dibekali dengan “buku panduan”. Inilah konsep tasbih elementer, dimana seluruh elemen di alam semesta “mengingat” Allah SWT dengan menjalankan apa yang telah ditetapkannya. Sebagai contoh sel-sel yang tergabung dilapisan endodermal yang menyelubungi arkhenteron akan berkembang menjadi alat atau organ pencernaan.

82 — THE TRUTH

Menurut Sir Fred Hoyle, seorang pakar fisika dari Inggris, manusia adalah makhluk cerdas yang merupakan bagian integratif dari sistematika kecerdasan universal yang sempurna. Sebagaimana unsur lain dalam alam semesta, maka manusia memiliki kesempurnaan yang proporsional dan memiliki sistematika yang berhubungan serta senantiasa berinteraksi dengan


unsur kesemestaan lainnya. Dengan kata lain manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang sempurna dan dirancang secara teramat sistematis, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya”, QS 95;4. Mari kita perhatikan ketika sebuah sel telur dibuahi oleh sel nutfah dari ayah maka kedua sel yang menyatu akan membelah diri menjadi 4 blastomer dan kemudian membelah lagi menjadi embrio bersel 8. Pembelahan berikutnya akan menghasilkan morula (berasal dari kata buah murbei yang menggerombol), lalu membentuk blastula yang bagian tengahnya terdiri dari rongga berisi cairan (blastosul) yang dilapisi oleh sel epitel. Selanjutnya pembelahan berikut menghasilkan gastrula yang mengubah blastosul menjadi arkhenteron, yaitu lekukan yang akan menjadi saluran pencernaan. Di akhir fase ini terjadi mekanisme triploblastik, dimana arkhenteron dilapisi oleh lapisan sel endodermal, dan sebagian dari sempalan arkhenteron menjadi lapisan mesoder mal, serta lapisan ektodermal membentuk dinding luar embrio.

proses yang seolah sudah terotomasi serta mekanistik ini ?” Sebagian ahli menyatakan bahwa sel induk telah mewariskan sitoplasma atau cairan dalam sel yang berbeda-beda sifatnya kepada setiap sel hasil pembelahan. Sebagian lainnya berpendapat bahwa ada semacam aktivasi polarisasi yang mengarahkan sel untuk menjalankan peran sesuai dengan tuntutan lingkungannya. Ada pula yang berhipotesa bahwa setiap sel memiliki morfogen, yaitu zat yang bertanggungjawab dalam menentukan kelanjutan proses tumbuh kembang dan spesifikasi sebuah sel. Sebagai contoh adalah asam retinoat yang kehadirannya di embrio ayam dengan gradien konsentrasi tertentu terlibat dalam proses pembentukan jari di anggota geraknya. Teori lain menyebutkan peran ontogeni gen atau regulasi berdasarkan gen. Tak kalah menariknya teori tentang kehadiran selapis sel yang menjadi semacam “resep” atau cetak biru dalam proses pembentukan organ. Lapisan sel ini disebut sebagai “imaginal disk” atau lempeng imajiner. Lempeng ini bertindak selaku pemandu bagi sel-sel untuk mengorganisasi diri. Teori terkini yang banyak diacu oleh para ahli genetika dan embriologi adalah peran gen Homeoboks.

Proses selanjutnya adalah proses diferensiasi dan pengembangan masing-masing sel menjadi sel Pada manusia terdapat 4 kelompok gen yang sesuai dengan jaringan dan organ. Sebuah pertanyaan besar dan mendasar muncul di sini, homeoboks dengan sekitar 39 jenis yang berbeda “Siapakah yang bertanggungjawab atas semua peran dalam mengatur proses pembentukan DZUL JALAALI WAL IKRAAM: MEMAHAMI KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH — 83 — 83


organ tubuh. Salah satu gen homeoboks yang telah berhasil dipetakan serta diamati perannya adalah yang terdapat di kromosom 2 dengan panjang sekitar 180 nukleotida, dimana kerusakan gen tersebut diduga mendorong terjadinya kelainan pembentukan jemari (sindaktili).

Penulis sendiri memiliki hipotesa yang lebih mengintegrasikan pendekatan fisika kuantum dengan biologi molekuler, dan biokimiawi, yaitu adanya desain struktural dimensi kelima (diluar dimensi ruang dan waktu) yang maujud dalam bentuk konformasi sub atomik. Selanjutnya desain ini akan menjadi “pattern of for mation” bagi reaksi biokimiawi dan biologi molekuler. Contoh yang relevan dengan teori ini adalah kemampuan partikel nano untuk diprogram dan mengembangkan “pattern of recognition”, seperti yang telah diterapkan di industri kosmetika dan otomotif (bumper mobil berbahan polimer nano komposit yang bersifat cerdas dan mampu mengenali bentuk atau struktur yang telah ditetapkan padanya).

Tetapi apapun teori yang coba ditelusuri dan ditegakkan sampai saat ini, belum satupun yang dapat memberikan jawaban yang mampu memecahkan “misteri” desain Allah SWT itu. 84 — THE TRUTH

Dalam sistematika tubuh manusia sebenarnya terdapat banyak contoh tentang kerumitan proses perancangan. Salah satunya adalah koordinasi antara berbagai gen yang menyandi molekul globin. Molekul globin adalah molekul dalam sel darah merah (eritrosit) yang bertugas untuk mengikat oksigen. Sub rantai á-nya disandikan oleh 3 gen fungsional


di kromosom 16, sedangkan sub rantai â-nya disandikan oleh 5 gen fungsional di kromosom 11. Bagaimana kerjasama antar gen dan antar kromosom yang serumit ini bisa terjadi?

dikendalikan oleh 3 kelompok gen yang tersebar di kromosom 2, 14, dan 22. Kombinasi dan rekombinan yang terjadi menunjukkan bukti yang tak terbantahkan terhadap kehadiran algoritma yang telah diprogram oleh Allah SWT. 100 juta jenis molekul imunoglobulin yang merupakan respon terhadap antigen yang memasuki tubuh sungguh muskyil bila hanya sekedar dikorelasikan dengan kemampuan adaptasi biologis semata.

Kerjasama yang indah antara gen yang terdapat di kromosom 11 dan 16 ternyata mampu menghasilkan molekul protein globin yang amat vital dalam proses pengangkutan oksigen. Molekul globin ketika menjalankan tugasnya di dalam sel darah merah (eritrosit) akan bersinergi dengan molekul besi (heme) dan akan membentuk gugus molekul bernama Hemoglobin.

Contoh berikutnya adalah tentang molekul sistem imunitas tubuh kita yang dikenal sebagai imunoglobulin. Molekul ini diproduksi oleh sel limfosit B yang berubah menajdi sel plasma. Tugasnya adalah mengelola antigen asing yang datang dari luar, baik itu virus, bakteri, jamur, maupun parasit. Berdasar tugasnya itu tak heran bila molekul imunoglobulin variansnya bisa mencapai 100 juta jenis. Dan hebatnya itu semua

Perencanaan, pengendalian pelaksanaan, dan jalinan kerjasama antara 3 kelompok gen di kromosom 2, 14, dan 22 ternyata mampu menghasilkan protein antibodi yang adaptif dan sangat bervariasi (mencapai lebih dari 100 juta jenis). Kemampuan ini sangat diperlukan tubuh manusia untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

Lalu ada lagi gen kecil yang disebut sebagai “jumping genes” atau si gen pelompat. Mengapa dinamakan demikian ? Karena sifatnya yang mampu berpindah-pindah (elemen transposon).

DZUL JALAALI WAL IKRAAM: MEMAHAMI KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH — 85 — 85


Salah satunya adalah gen Alu, sebuah gen kecil dengan panjang rantai hanya sekitar 300 pasang basa (nukleotida). Bisa dibayangkan jika dalam sebuah sel manusia terdapat kurang lebih 3 milyar pasang basa yang membangun sekitar 150.000 gen, maka ukuran gen Alu ini super kecil. Tetapi perannya sangatlah signifikan, ia tidak sekedar melompat kesana kemari melainkan juga bertugas untuk mengaktifkan gen-gen fungsional.

Molekul pertama yang kaya akan asam karbonat bersifat lebih asam dan akan selalu berusaha mencari keseimbangan dengan menyumbangkan sebagian potensi keasamannya. Sedangkan pada molekul yang kedua bersifat lebih basa dan juga cenderung untuk mencari keseimbangan dengan jalan berinfaq pada daerah atau jaringan yang tinggi suasana asamnya (banyak proton atau ion H+ ), yaitu jaringan yang memiliki potensi “gas buang” karbondioksida. Pertukaran ini menjadi mungkin karena adanya desain “reaktor” yang luar biasa hebat, sehingga menjamin semua reaksi berjalan normal dan sesuai dengan kebutuhan fungsional.

Masih tentang kesempurnaan desain dan algoritma Allah SWT, kali ini kita akan menyoroti peran sel darah merah. Bila kita bernafas dan udara yang kita hirup melalui jalur hidung-paru dibawa oleh sel darah merah ke sekujur tubuh kita, ada sebuah pertanyaan besar, kapan sel darah Dalam proses ini kita dapat melihat bahwa merah tahu kapan ia harus mengangkut oksigen ternyata setiap elemen sub atomi, atom, elektron, dan kapan pula ia harus mengangkut karbon ion, maupun molekul mampu menjalankan dioksida ? fungsinya dengan cerdas. Pada proses pertukaran Ternyata mekanismenya melibatkan gas di dalam sel darah merah itu ada sebuah ion ke”istiqamahan” unsur dan molekul kimia. Bila kecil yang namanya jarang diingat, apalagi darah merah kaya akan asam karbonat maka ia perannya, yaitu ion klorida. Ion klorida ini cenderung akan bertukar muatan dengan oksigen membantu sebagian asam karbonat keluar dari di gelembung-gelembung alveoli paru, sedangkan sel darah merah dan memfasilitasi reaksi Bila ion bila ia kaya akan hemoglobin yang berikatan klorida jumlahnya terlalu banyak, maka asam dengan oksigen ia akan cenderung untuk berdifusi karbonat yang dikeluakan dari dalam sel darah menembus dinding pembuluh darah terkecil merah menajdi terlalu banyak juga, akibatnya (kapiler) menuju jaringan dengan bantuan enzim proses pertukaran gas antara karbondioksida dan oksigen di alveolus terganggu. Akibat berikutnya 2,3 Difosfogliserat. Mengapa ? kadar oksigen yang dikirim ke otak juga berkurang, 86 — THE TRUTH


Pola hubungan manusia dengan seisi bumi maka seseorang akan menjadi mudah marah dan yang pada dasarnya istiqamah menjalankan bersikap emosional. sunatullahnya, menjadi suatu hubungan yang menarik di mana akal menjadi suatu alat yang bak Keseimbangan pendulum dapat bergeser dari motif manipulatif/ Demikianlah manusia yang harus memper- egosentrisme ke motif khalifutullah, dimana tahankan eksistensinya dihadapkan kepada suatu manusia dituntut untuk bertindak selaku regulator keseimbangan yang mutlak harus dijaga. Pada saat gunung-gunung bersikap istiqamah, konsisten mempertahankan gerak maju kerak bumi, sebagaimana kita ketahui pegunungan adalah suatu konsekuensi geologis dari pertemuan dua lempeng kerak bumi, dan seisi bumi bertasbih dengan jalan memainkan peran sunatullahnya, manusia dikaruniai akal untuk mengkoordinasi, membina hubungan yang tidak mengubah kesetimbangan, sembari di sisi lain manusia dengan kelebihan akalnya juga dituntut untuk mampu memberikan suatu nilai tambah (added value). Teknologi manusia mulai dari tata ruang, telekomunikasi, komputasi, dan rekayasa genetika senantiasa mengeksploitasi alam tanpa mengetahui batasnya. Capaian olmu pengetahuan cenderung hanya berkembang pada tataran mengoptimasi keuntungan sementara. Sebagai contoh penggunaan bahan bakar fosil pada akhirnya berakibat pada pencemaran lingkuingan berupa kerusakan lapisan ozon (bertambanh tebal), hujan asam, dan kerusakan lingkungan lainnya yang merupakan bagian dari efek berantai (muiltiplier effect). Demikian pula kerusakan tata geologi lingkungan yang pada gilirannya membuat daya dukung alam menjadi tidak optimal dan proporsional.

DZUL JALAALI WAL IKRAAM: MEMAHAMI KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH — 87 — 87


kedamaian dan koordinator pendistribusian keuntungan bersama. Semua spesies adalah pilihan Allah SWT (Al-Qashas ayat 68) dan semua konstituen baik biotik maupun abiotik di luar unsur manusia senantiasa bertasbih dan memuji kebesaran Allah SWT dengan jalan memainkan perannya secara proporsional.

kerusakan yang diprediksi oleh para malaikat sebagaimana termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 30 tak pelak akan menjadi kenyataan. Perlu diingat pula bahwasanya setiap komponen dan konstituen alam semesta adalah unit-unit yang telah ‘diridhoi’ keberadaannya, karena Allah SWT secara tegas telah menyampaikan hak prerogatifnya dalam hal menentukan apapun yang hendak diciptakanNya. Dengan demikian berdasar dalil setiap ciptaan memiliki ukuran, tingkat, dan fungsi, maka keberagaman biotik dan keseimbangan abiotik tampaknya perlu dijadikan acuan dalam pola hubungan manusia dengan lingkungannya.

Coba kita lihat patahan Lembang, yang proses pembentukannya menandai berakhirnya riwayat Gunung Sunda Purba yang berkawah di Situ Lembang, patahan geologis itu menunjukkan bahwa gunung-gunung itu ‘berlari’ sesuai dengan proses desakan lempengan yang menjadi bagian Demikianlah kiranya Allah SWT telah integratifnya (Indoaustralia-Eurasia). Gununggunung menunjukkan bahwa sunatullah adalah menciptakan alam semesta dengan kelengkapan bagian dari proses agung penciptaan alam semesta konstituennya untuk bersama-sama berproses mencapai suatu tujuan komunal kosmik, dimana yang terus berkembang dan bertransformasi. Eksploitasi lingkungan yang dilakukan pada setiap bagian integratif yang terlibat sudah manusia tanpa memperhatikan sunatullah masing- jelas tergambar visi, misi, dan prosedur operasional masing komponen yang terlibat di dalamnya akan bakunya, yang merupakan penjabaran manajerial berakibat pada terjadinya pergeseran dari Sunatullah, dan sekali lagi peran manusia kesetimbangan yang akan direspon sebagai suatu adalah yang tersulit, karena dengan karunia akal proses awal dari suatu proses kerusakan yang sebagai alat analitiknya manusia telah ditakdirkan berperan sebagai regulator transformasi, dimana berkesinambungan. arah transformasi bisa bermanifestasi kehancuran Suatu sistem yang terintervensi akan melakukan proses lanjutan/hilir tidak sesuai ataupun berimplikasi kemaslahatan bagi semesta dengan komitmen awal, dengan demikian polah sekalian alam. Secara fisiologis fungsi biologi yang manusia yang ‘mengganggu’ proses ‘tasbih’nya terkait dengan pengaturan sikap dan respon manusia terhadap lingkungan meliputi hampir konstituen alam semesta maka kerusakan demi keseluruhan bagian otak. 88 — THE TRUTH


Pengekspresian sikap bergantung kepada pesan sensoris yang diterima dari seluruh panca indera (mata, telinga, hidung, kulit, lidah pengecap) yang merupakan prekursor informasi. Dimana prekursor informasi yang diterima merupakan simbol-simbol dengan wahana energi foton (untuk organ sensoris visual), gelombang bunyi (untuk audio sensoris), tekanan dan suhu (untuk sensasi sensoris), dan aneka ragam molekul rasa (untuk sensor pengecap). Simbol-simbol yang diterima akan diolah dan dianalisa sebagai dasar manusia untuk merespon dan menentukan sikap. Prekursor informasi pada tahap lanjut merupakan suatu format pembelajaran yang sangat penting bagi manusia dalam proses adaptatifnya dalam jenis kehidupan yang dipilihnya. Memori atau ingatan akan menjadi basis data bagi manusia untuk menentukan pilihan sikapnya dan bekal kemampuannya untuk berkomunikasi dan mensosialisasikan ide dirinya tentang entitas dan keberadaannya. Semua prekurosr informasi yang diterima dan ditangkap oleh reseptor-reseptor sensoris di seluruh sistem tubuh manusia akan ditransmisikan melalui formasio retikularis untuk diproyeksikan melalui talamus ke daerah proyeksi primer di lapisan korteks otak.

suseptibilitas respon. Daerah proyeksi primer yang berada di korteks antara lain adalah daerah pengaturan kesadaran, emosi dan fungsi vegetatif. Jaras retikuler dan jaras asosiasi bertugas menghubungkan reseptor sensoris dengan daerah proyeksi di korteks otak Nukleus kolumna dorsalis membantu mentransmisikan prekursor informasi mengenai tekanan, rabaan, dan proprioseptif serta sensasi postur ke talamus dan selanjutnya ke daerah korteks otak. Kemampuan menerima dan menangkap prekursor informasi tersebut dapat dikendalikan dan diatur intensitasnya secara sadar oleh manusia dengan mengaktifkan fungsi hambatan sensor melalui jaras descendent Prekursor informasi sebenarnya tidak diolah secara parsial oleh organ otak, melainkan diperlakukan sebagai suatu prekursor yang dapat mengaktifasi satu atau lebih sistem pengambilan keputusan.

Keputusan yang diambil dapat berada di ruang lingkup fungsi kesadaran ataupun emosi, akan tetapi secara fungsional berjalannya kedua sistem tersebut tentu memerlukan aktifasi sistem vegetatif yang merupakan efektor dari sikap dan reaksi penerimaan. Sistem vegetatif pada manusia meliputi seluruh fungsi vital sistem tubuh manusia seperti respirasi, sirkulasi, regulasi endokrinologi, Prekursor informasi akan dianalisa di daerah- dan semua respon simpatis dan parasimpatis. daerah dengan persesuaian jenis informasi dan DZUL JALAALI WAL IKRAAM: MEMAHAMI KEAGUNGAN DAN KEMULIAN ALLAH — 89 — 89


90 — THE TRUTH


Al Haadii KECERDASAN “MEMBACA” DAN MENAFSIRKAN PETUNJUK

Manusia secara umum dibekali 3 perangkat dasar untuk mampu bertahan hidup dan mengembangkan kualitas hidup. Perangkat pertama adalah kompartemen archipalium atau gugus fungsional batang otak yang bertugas untuk menjalankan fungsi vegetatif dan pemenuhan kebutuhan biologis dasar. Perangkat kedua adalah sistem limbik dan kelenjar neuroendokrin yang bertugas untuk memadupadankan fakta yang dihadapi di lapangan dengan tuntutan kebutuhan dasar kehidupan serta basis data berupa memori. Secara umum sistem limbik, khususnya korpus amigdala sering disebut sebagai pusat emosi. Bila disederhanakan fungsi sistem limbik dapat disebut sebagai mediator atau fasilitator yang bertindak sebagai “play maker” dalam proses pembentukan respon

Skema susunan syaraf pusat manusia yang mengkoordinasi serta mengendalikan kemampuan manusia untuk menganalisa dan memberikan respon yang tepat terhadap stimulan yang datang dari lingkungan dan dari dalam dirinya sendiri.

AL HAADII: KECERDASAN “MEMBACA” DAN MENAFSIRKAN PETUNJUK — 91


seorang manusia. Untuk mengoptimalkan fungsinya, sistem limbik diharuskan untuk berkoordinasi dengan kortex serebri atau daerah kulit otak yang berperan sebagai pusat asosiasi dan efektor fungsi luhur alias kemampuan kognitif.

berbahasa yang memungkinkannya untuk dapat berinteraksi dengan sesama. Proses interaksi ini penting, dikarenakan manusia memerlukan sebuah jaring sosial untuk mengamankan kepentingannya dan kepentingan komunalnya. Gen kemampuan Sebagai makhluk cerdas, manusia dilengkapi berbahasa pada manusia diduga telah melalui suatu pula dengan kemampuan berkomunikasi atau proses evolusi yang cukup panjang. Penelitian terakhir dari Enard dkk menunjukkan bahwa gen kemampuan berbahasa yang dikenal sebagai gen FOXP2 dan terletak di kromosom 7, tepatnya di lengan q (7q31), telah berkembang dan melalui proses penyempurnaan selama kurang lebih 200.000 tahun (Alec McAndrew,2005). Selain kemampuan berbahasa otak manusia juga dilengkapi.berbagai pusat asosiasi yang bertugas untuk mengolah data eksternal yang diterima oleh sistem penginderaan.

Skema fungsional dan anatomikal dari sistem limbik yang mengatur emosi (hawa nafsu) dan memori manusia. Setiap data, informasi, ataupun keadaan yang dialami oleh seorang manusia akan dikirim dan diolah di dalam sistem limbik. Melalui jalur koordinasi yang sangat dinamis, sistem limbik akan bekerjasama dengan akal dan budi luhur untuk menentukan sikap.

92 — THE TRUTH

Ada pula pusat asosiasi yang bertugas untuk menerima data internal dari berbagai organ tubuh, dikenal sebagai pusat asosiasi somatosensorik. Adanya berbagai pusat asosiasi ini memungkinkan manusia untuk mengkoordniasi, meregulasi, serta memfasilitasi proses-proses faalinya agar kualitas hidupnya baik secara mental maupun biologis optimal.


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin terkuak pula berbagai potensi kecerdasan manusia. Selama ini bila kita berbicara tentang kecerdasan, maka asosiasi kita langsung tertuju kepada otak. Tetapi kini telah dikenal kecerdasan feromonik, yaitu kecerdasan manusia dalam merespon suatu kondisi berdasarkan masukan dari molekulmolekul “hidu” (bebauan) yang diterima oleh reseptor Vomero Nasal Organ atau organ Jakobson. Organ ini terletak di langit-langit rongga hidung dan memiliki hubungan langsung dengan pusat analisis di otak (hipokampus). Ada pula kecerdasan lain yang disebut sebagai potensi Sinestesia. Yaitu suatu kemampuan untuk mengoptimalkan semua pusat asosiasi di otak dalam mengolah stimulus. Potensi ini ditemukan pada bayi-bayi yang baru lahir. Sebagai contoh misalkan seorang bayi dipapari sinar pada matanya dengan intensitas tertentu, maka bagian otak yang terdeteksi aktif oleh Electro Enchepalogram (EEG) bukan hanya pusat penglihatan saja melainkan hampir semua pusat penginderaan menjadi aktif

(Dr.Robert Hoffmann, Departemen Psikologi Universitas Carleton Ottawa). Kondisi ini memunculkan sebuah hipotesis, bahwa setiap fungsi indera bersifat substitutif dan komplementatif, atau dapat saling menggantikan dan saling melengkapi. Sehingga bila dilatih dengan metoda yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan

Skema fungsional otak manusia yang mampu bekerja secara paralel dalam memadukan antara memori, kecerdasan analitik, dan data yang terus-menerus diterima.

AL HAADII: KECERDASAN “MEMBACA” DAN MENAFSIRKAN PETUNJUK — 93


(kondisional), seorang manusia dapat mendengar melalui pengamatan pada aspek biokimiawi, yaitu dengan hidungnya, melihat dengan kulitnya, adanya molekul protein C-AMP Element Binding ataupun meraba dengan telinganya. Protein (CREBP) hampir pada semua sel, dimana Teori baru lainnya yang mendukung potensi fungsi dari protein ini adalah menyimpan data. sinestesia adalah intelijensia atau kecerdasan Penyimpanan data diketahui dilakukan melalui terdistribusi (distributed intelligence). Yaitu suatu proses konformasi protein dan perubahan hipotesis molekuler yang menyatakan bahwa setiap karakteristik fisiko-kimia (medan elektromagnetik dan struktur molekul) dalam bahasa biner (ya dan tidak). Michael Crichton dalam novel fiksi ilmiah “Prey� (mangsa) menggambarkan bahwa partikelpartikel nano yang diprogram dengan bahasa konfor masi molekul ternyata dapat memiliki kecerdasan individual serta dapat mengakumulasikan kecerdasan individualnya menjadi kecerdasan komunal (entitas). Masing-masing partikel nano dapat menjalankan peran kontributifnya sebagai bagian dari suatu individu yang utuh.

sel di dalam tubuh kita memiliki kemampuan cerdas untuk menyimpan data (memori) dan mengambil keputusan. Tentu saja sesuai dengan hirarki fungsionalnya. Hipotesa ini dibuktikan 94 — THE TRUTH

Aspek amatan lainnya adalah aspek imunologi, dimana setiap sel dan setiap jaringan serta organ memiliki sistem komunikasi yang dikenal sebagai sitokin. Adanya sistem ini memungkinkan sel-sel tubuh kita untuk “bermusyawarah�. Fenomena lain yang dapat membuktikan adanya kecerdasan


terdistribusi adalah proses apoptosis atau kematian sel secara terprogram, yang dilakukan bilamana peran sel tersebut sudah tidak signifikan bagi lingkungannya. Konsep kecerdasan terdistribusi dan adanya molekul “cerdas” yang dapat menyimpan serta mengolah data ini bahkan telah mulai diteliti pada tahun 1956 oleh McConnel dkk dengan menggunakan cacing Planaria.

betina maka ia akan berkembang menjadi cacing jantan yang kelak akan terus hidup dalam rongga tubuh cacing betina. Prasyarat dan kondisi lingkungan ternyata diserap oleh sel telur dan dijadikan acuan dalam sistem pengambilan keputusan biologis. Pada keluarga bintang laut dapat dicermati fenomena yang lebih spektakuler, bila salah satu lengannya terpotong, maka reaksi yang akan terjadi adalah demikian : potongan lengan akan tumbuh dan berkembang menjadi bintang laut baru yang sempurna, sementara di bekas lengan yang terpotong akan segera tumbuh jaringan pengganti yang juga sempurna. Sifat cerdas dan multipotensial ini juga sedang dikembangkan oleh seorang ahli bedah di Amerika Serikat yang memanfaatkan protein dari kandung kemih babi sebagai stimulans bagi perbaikan jaringan manusia yang terputus.

Sekelompok cacing planaria diberi stimulasi terkondisi berupa kejutan listrik. Bila cacing tersebut berenang menuju titik yang ditandai dengan lampu maka ia terbebas dari sengatan listrik. “Ingatan” akan kondisi ini ternyata masih ada dan melekat ketika tubuh cacing dibagi 2 dan menjadi 2 cacing baru (pembelahan asesksual). Bahkan lebih ekstrem lagi, saat cacing “bermemori” dicacah dan dicincang serta diumpankan pada sekelompok planaria yang belum mendapat “pelajaran” kejutan listrik, maka kelompok planaria tersebut memiliki memori Kemampuan sinestesia dan kecerdasan terhadap sistem kejutan listrik (Dr.Stephen terdistribusi ini dapat diamati pula melalui Juan,2005). percobaan sederhana. Saat ini teknologi seluler Masih dari dunia cacing, ada spesies cacing (telpon genggam) sudah sangat marak dan sangat laut yang dikenal sebagai Bonellia yang dalam berkembang. Salah satu fasilitasnya yang paling proses reproduksinya memperlihatkan kecerdasan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah SMS terdistribusi. Kecerdasan ini tercermin dari seleksi (short message services). Penulis pernah meminta gender yang dilakukan, bila telur menyentuh dasar beberapa mahasiswa untuk mengetikkan pesan laut maka ia berdiferensiasi menjadi cacing betina, pendek sekitar 100 karakter yang dilakukan sedangkan bila telur “jatuh” pada tubuh cacing dengan tanpa melihat papan kunci (keypad) di AL HAADII: KECERDASAN “MEMBACA” DAN MENAFSIRKAN PETUNJUK — 95


telpon genggam. Walhasil tingkat kesalahannya sangat kecil. Bahkan 25% dari mahasiswa percobaan berhasil mengetik tepat dan betul semua sampai titik komanya. Ketika mahasiswa yang bersangkutan diminta untuk memproyeksikan kemampuan pengetahuan abstraknya terhadap keypad di papan tulis, tingkat kesalahannya cukup tinggi.

di tingkat pusat (otak dan jejaring syarafnya) dengan kebijakan-kebijakan lokal di tingkat sel yantg tersebar merata di seluruh tubuh.

Preferensi sel tubuh untuk menyikapi kondisi yang dihadapi merupakan hasil kompromi antara otoritas lokal dengan kebijakan di tingkat pusat. Dengan demikian kemampauan sensoris untuk merasa bukan lagi semata monopoli sistem syaraf, Dapat disimpulkan secara sederhana bahwa melainkan dibangun secara bersama-sama oleh “memori� keypad mungkin tersimpan di sel-sel ibu segenap komponen tubuh manusia. jari. Atau indera peraba di kulit ibu jari dapat memproyeksikan gambaran keypad ke otak. Atau Peran Gen mungkin pula kedua hipotesa tersebut berlaku Peneliti di bidang neurobiologi, psikiatri, dan secara paralel. Percobaan lain yang tidak kalah biologi molekuler saat ini mulai mengembangkan menariknya adalah percobaan rendam air dingin. suatu hipotesa baru tentang potensi pikiran Orang percobaan diminta untuk berendam air manusia yang meliputi sistem pembentukan sikap, dingin hampir sebatas bahu, lalu perlahan ditetesi perilaku, dan respon terhadap prekursor segelas air hangat di daerah pundak. Apa yang informasi, yang ditengarai merupakan suatu sistem terjadi ? Bersamaan dengan dimulainya proses integratif dengan sifat-sifat genetis yang penetesan air hangat, orang percobaan merasakan diturunkan (herediter). Dengan demikian gen sensasi hangat yang menjalar ke seluruh tubuh, menjadi faktor penentu sikap sosial beserta termasuk tentu saja pada bagian-bagian yang implikasinya. Berbagai penelitian menunjukkan terendam air dingin. adanya beberapa lokus STR (Short Tandem Hal ini menunjukkan bahwa sel-sel tubuh Repeated) (lebih dari 9) yang menunjukkan adanya (somatik) memiliki kemampuan memilah, kemiripan pada penderita-penderita masalah sosial memilih, dan menganalisa kondisi yang (perceraian, tingkah laku agresif, dan egoisme), kompatibel bagi dirinya. Fenomena ini pada beberapa penelitian lain meskipun secara menunjukkan adanya kerjasama yang sinergis genotip belum terbukti, pembuktian secara tidak antara sistem memori dan pengambilan keputusan langsung dengan mengamati dan mengevaluasi 96 — THE TRUTH


kaitan korelatif antara perilaku dengan parameter efektor fenotip dari hormon-hormon limbik (ACTH, kortisol, adrenalin, atau serotonin) menunjukkan adanya unsur korelasi yang sangat signifikan di antara keduanya. Sebuah penelitian yang hasilnya dirilis barubaru ini menunjukkan adanya hubungan yang erat antara mutasi pada salah satu lokus gen di kromosom 22 dengan munculnya Kelainan Obsesif Kompulsif (Obsessive-Compulsive Disease/OCD) pada pria. Pertanyaan mendasar pada kenyataan ini adalah,”apakah potensi-potensi genetis tersebut hanya terdapat pada individu tertentu ?” Mengingat secara struktural gen penyandi neurotransmiter (chemical variable in behaviour) tentulah dimiliki setiap orang. Dalam Islam bahkan secara eksplisit ditegaskan bahwa setiap manusia yang terlahir ke dunia melalui rahim ibunya adalah ‘fitrah’, suci bersih tidak berdosa dan tidak membawa kesalahan struktural terkait dengan aspek sosial. Bagaikan lembar-lembar halaman buku tulis yang putih bersih dengan ornamen seragam garis-garis

bantu pemisah, maka manusia menurut Islam adalah makhluk multipotensi yang dibekali dengan beragam potensi yang bersifat terbuka, dapat ditulisi dan digambari serta dibentuk oleh dirinya sendiri dan lingkungannya. Manusia dalam Islam perlu dan harus menjadi khalifah atas dirinya sendiri dan atas dunia

mikrosnya (mangku jagat cilik), sebelum berpotensi untuk menjadi kontributor nilai positif bagi dunia makrosnya (mangku jagat rat). Secara biologi molekuler menyalahkan gen adalah suatu hal yang

AL HAADII: KECERDASAN “MEMBACA” DAN MENAFSIRKAN PETUNJUK — 97


teramat sangat prematur. Gen bukanlah faktor tunggal yang dapat menentukan ‘hitam-putihnya’ tampilan fenotip. Gen adalah satu sumber dari berbagai sumber penting tampilan fenotip.

panduan herediter satu pihak saja. Dalam sistem kendali mutu, produksi protein dari suatu gen juga di kerjakan dalam suatu jenjang sistem pengambilan keputusan dengan panduan dan Dalam sistem alel yang mencerminkan suatu petunjuk pelaksanaan yang ketat. Supervisi tidak sikap check and balances suatu gen tidak akan hanya dilakukan oleh satu unit melainkan berlapis terekspresikan dengan hanya berdasar kepada dan melibatkan banyak unsur genetis. Faktor promotor sebagai inisiator transkripsi memang memiliki peran yang signifikan dalam mengendalikan proses mulainya suatu transkripsi, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa faktor promotor sendiri haruslah diaktifasi oleh faktor lain yang secara hirakis memiliki garis komando lebih tinggi. Faktor transduksi adalah inisiator aktifasi promotor, akan tetapi perlu diingat pula bahwa faktor transduksi dalam mengaktifasi promotor amat bergantung kepada faktor lingkungan baik eksternal maupun internal. Fungsi kendali organisasi yang canggih dapat dilihat pada sistem transkripsi asam amino di tingkat sel. Setiap tahapan ada unit pengelola khusus, lengkap dengan molekul penanggungjawabnya (seperti Person in Charge di organisasi bisnis). Setiap proses dikawal dengan ketat agar sesuai dengan aturan dan perencanaan, serta bila ada kegagalan sistem dengan segera manajemen krisis bekerja.

98 — THE TRUTH

Adanya lingkungan promotor yang tidak menunjang (seperti adanya kekacauan mikrosatelit) ataupun tidak adanya asupan prekursor informasi dari jenjang transduksi hulu (sitosolik dan membran) akan mengakibatkan tidak terjadinya


antara lain dikenal sebagai MLH-1 atau MSH-2. Sistematika gena yang rumit tidak berhenti di situ saja melainkan secara holistik juga meliputi evaluasi pasca transkripsional dan pasca translasional. Bila produk protein telah dilaunching dan ternyata terbukti tidak dikenal dalam ruang lingkup (klasifikasi) normalitas maka protein tersebut akan didegradasi melalui aktifasi anti bodi ataupun sistem kekebalan tubuh lainnya secara komprehensif. Bukan itu saja kesalahan nukleotida cetakan Dengan demikian sulit kiranya untuk menimpakan (DNA) sudah diantisipasi dengan sistem repair kesalahan pada sistem pewarisan sifat dengan yang terdiri dari protein-protein montir yang hanya bersandar pada pendekatan fenotip semata. (inhibisi) proses transkripsi. Pada tahap selanjutnya transkripsi tidak akan berjalan tanpa bantuan RNA polimerase, sedangkan RNA polimerase membutuhkan kehadiran molekul pemicu yang wajib terkait di salah satu ujung gugus amino asilnya, dengan demikian bukan hanya faktor transkripsi saja yang berperan penting melainkan ada sistem back-up lain yang terlibat dalam aktifasi jalur tersebut (multi sistem berjenjang).

AL HAADII: KECERDASAN “MEMBACA� DAN MENAFSIRKAN PETUNJUK — 99


100 — THE TRUTH


Ya Maalikul Mulki MANUSIA YANG TERINTEGRASI DENGAN ALAM SEMESTA

“Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah.”

A

llah SWT menciptakan alam semesta dalam sebuah proses yang sangat sistematis. Tahap demi tahap, ukuran demi ukuran, proporsi demi proporsi senantiasa dapat kita jumpai pada setiap sistem di alam semesta. Dalam proses penciptaanpun skala, fungsionalitas, serta waktu sudah dirancang sedemikian presisinya. Yang terhebat dari semua itu adalah kenyataan bahwa setiap elemen di alam semesta ternyata memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan menghasilkan sinergi. Bahkan dalam bentuk-bentuk yang sangat ekstrem dimana dalam pengamatan sekilas tampak sebagai sebuah disharmoni, ternyata yang terjadi adalah justru sebuah orkestrasi. Setiap elemen dalam berbagai bentuk dan ukuran senantiasa bereaksi persis seperti apa yang telah dirancang akan berlaku pada dirinya. Ketentuan inilah mungkin yang dimaksu dengan sunatullah. Suatu rancangan primordial Allah yang maujud dalam bentuk ketaatan dan keteraturan.

Sampai di sini mungkin sebagian dari kita akan protes dan membantah pernyataan tersebut, bagaimana dengan ulah dan tingkah polah manusia yang secara kasat mata nyata-nyata merusak dan menggang gu keseimbangan lingkungan ? Bukankah itu bagian dari sebuah proses asistematis atau berada di luar sistem ? Ajaibnya justru penyimpangan perilaku ataupun yang biasa kita sebuat dengan anomalipun sesungguhnya adalah sebuah keteraturan yang memang diperlukan kehadirannya. Berbicara tentang keteraturan, ketaatan, dan sebuah mega sistem yang maha sistematis, tentulah kita “wajib” untuk mengupas konsep kecerdasan dan kesadaran. Apakah yang dimaksud dengan cerdas ? Apakah sebuah ketaatan dan keteraturan yang sistematis dapat disebut cerdas ? Dan apakah untuk cerdas itu perlu sadar ? Ataukah justru yang terjadi sebaliknya ? Sesuatu hal bisa menjadi sangat cerdas justru bila ia tak menyadari makna dirinya.

YA MAALIKUL MULKI: MANUSIA YANG TERINTEGRASI DENGAN ALAM SEMESTA — 101


Menyadari dan memaknai nilai diri secara sepihak akan menghalangi sesuatu untuk menghablur dengan sesuatu yang lebih besar dan lebih global. Pada saat sesuatu terperangkap dalam sebuah konsep diri maka dunianyapun akan terbatasi pada sebuah prasangka “keakuan”. Kecerdasan luar biasa yang ditunjukkan oleh setiap elemen di alam semesta adalah pada saat mereka kehilangan kesadaran terhadap keberadaan dirinya. Satu-satunya kesadaran yang mereka miliki adalah kesadaran untuk berserah diri dan kerinduan untuk kembali. Mengapa demikian ? Sesuatu yang ikhlas dan berserah diri sepenuhnya akan mengembangkan sistem kecerdasannya untuk dapat mengakses arus utama keteraturan (Sang Maha Pengatur yang Maha Perkasa atas segala sesuatu), dengan demikian keadaan ini dapat digambarkan seperti seorang bayi yang merindukan belaian lembut dan hangatnya dekapan seorang Ibu. Seorang bayi tidak sepenuhnya menyadari keberadaan dirinya, tetapi kehadiran seorang Ibu senantiasa dirindukannya karena dalam skala hidupnya Ibu adalah sebuah tujuan. Dengan demikian sesungguhnya setiap elemen di alam semesta bukannya tidak memiliki atau membangun kesadaran, melainkan telah mengembangkannya menjadi sedemikian mulia dan menempatkannya untuk hanya bisa dilihat 102 — THE TRUTH

melalui perspektif ataupun sudut pandang “peran bersama” dan bukan “peran diri”. Kesadaran dan kecerdasan dari setiap elemen alam semesta jelas ada dan bahkan secara eksplisit telah digambarkan oleh Allah SWT dalam bentuk “perintah” untuk menjalankan proses penciptaan yang berkesinambungan dan “kewajiban” untuk bertasbih. Bukankah proses bertasbih, mengingat Allah, dan memahami makna diri sebagai makhluk memerlukan kecerdasan ? Untuk kita ketahui bersama, sampai saat ini dan juga Insya Allah kelak sampai di akhir zaman nanti, proses penciptaan tidak akan pernah berhenti. Sebuah penelitian dari Arno Penzias dan Robert Wilson menunjukkan bahwa kemanapun kita mengamati di seluruh penjuru alam semesta, selalu saja kita akan menemukan gelombang mikro dengan frekuensi 10-9 siklus/detik. Hal ini sejalan dengan pendapat Bob Dicke dan Jim Peebles dari Universitas Princeton yang mengemukakan teori bahwa proses awal penciptaan dimulai dengan adanya akumulasi energi yang maha tinggi. Alam semesta masih “sangat panas” dan bersinar putih sangat terang. Seiring dengan proses pengembangan alam semesta, atau ekspansi sebagai yang difirmankan Allah SWT dalam AlQuran bahwa langit dilebarkan atau diluaskan dengan kekuasaan dan kekuatan Allah, maka berangsur-angsur panas alam semesta terdispersi


(menyebar). Bila semula sinar yang dipancarkan berintensitas sangat tinggi dengan frekuensi yang juga maha tinggi dan berwarna putih terang, maka kini warnanya berubah menjadi kemerahan dan berwujud sebagai gelombang mikro yang mengayomi seluruh alam semesta. Allah telah menggambarkannya dengan sangat indah bagi kita: Kemanapun engkau menghadap maka engkau akan menemukan wajah Allah‌� Di seantero alam semesta ciptaan Allah inilah kita dapat mengamati dan mencermati berbagai sistem yang sangat seimbang dan proporsional. Tanpa kita sadari ada semacam jejaring halus yang menghubungkan setiap elemen kesemestaan. Sebuah teori dari Edward Lorentz, seorang ahli klimatologi dan meteorolgi (ahli iklim dan cuaca), menunjukkan bahwa terjadi sedikit saja perubahan dalam nilai desimal sebuah angka pecahan ( dari 0,506127 dibulatkan menjadi 0,506 alias berbeda 0,000127 saja) maka rangkaian angka lanjutannya yang bersifat dinamik akan mengalami perubahan yang kontinyu. Tetapi perubahan ini tetap berada dalam koridor keteraturan, dimana semua perubahan ikutan akan memiliki pola yang sama. Teori ini dikenal sebagai efek kupu-kupu dari Lorentz. Sekecil apapun tindakan, perbuatan, dan sikap kita (bisa aktif dapat pula pasif), akan memberikan dampak bagi lingkungan kita, bahkan pada alam

semesta. Teori Lorentz ini kemudian berkembang menjadi teori Chaos, sebuah teori indah tentang sistematisnya ketidakteraturan. Dalam alam semesta ciptaan Allah SWT ini ternyata tidak ada yang namanya ketidakteraturan. ( efek Lorentz/ kupu-kupu Lorentz). Helge Von Koch seorang matematikawan asal Jerman membuat sebuah model matematika geometris sederhana dengan menggunakan bentukan dasar struktur segi tiga. Segitiga yang disusun bertumpuk-tumpuk dan dalam jumlah yang berkembang menjadi banyak sekali hingga tak terhingga dapat memunculkan citra yang sama sekali berbeda dengan gambaran tentang segitiga. Gambaran yang terbentuk tampak bersifat organik dan nyaris tak keruan serta menyerupai segerumbul semak belukar, siapa menduga bahwa ternyata bentukan dasarnya adalah sebuah bangunan geometris sama sisi (segitiga) ? Inilah bukti bahwa di balik berbagai

YA MAALIKUL MULKI: MANUSIA YANG TERINTEGRASI DENGAN ALAM SEMESTA — 103


fenomena yang menurut pengamatan sepintas kita tampak tidak beraturan dan tidak memiliki pola yang jelas ternyata disusun dan dibangun dari sebuah keteraturan yang sistematis, Subhanallah !

sementara di sisi lainnya adalah agen perusak. Apakah Allah SWT akan membiarkan pernyataan para malaikat, bahwa manusia hanyalah akan menjadi perusak yang saling menumpahkan darah serta menimbulkan kehancuran di muka bumi ? Tentu saja tidak, bahkan Allah telah menugaskan manusia sebagai sang penebar rahmah, pembawa kebaikan dan kebajikan, “wa ma arsalnaka illa rahmatallilalamin..”, tetapi dalam konsep kesetangkupan dan relatifitas makhluk, manusia “wajib” untuk memiliki bayang-bayang atau zona gelap sebagai sebuah konsekuensi ilmiah.

Kurva Koch membawa kita pada suatu pemahaman baru tentang hakikat dan keberadaan Allah SWT sebagai sang Maha Pencipta. Berangkat dari fenomena inilah peran manusia dalam kehidupan di dunia sedikit demi sedikit mulai dapat kita kuak. Bila melihat potensi aqliyah dan nafsiah yang selama ini melekat sebagai suatu kelebihan sekaligus kekurangan manusia, maka manusia inilah sebenarnya yang merupakan faktor Mari bersama kita mengingat salah satu ayat Lorentz Atractant, alias faktor pengubah yang Allah dalam surat Al-Falaq, yang menganjurkan seolah hadir sebagai variabel perancu. kita untuk berlindung kepada Allah SWT sang Bila setiap unsur dan elemen lain di alam Penguasa Subuh dari kegelapan apabila ia menjadi semesta senantiasa bertasbih dan menjalankan gulita. Sisi gelap adalah bagian dari konsekuensi perannya secara kaffah karena tidak biner, dimana sebuah perintah baru akan dapat mengedepankan kepentingan pribadi yang dijalankan bila telah mewakili kesetangkupan. bersumber dari persepsi dan pengetahuan, maka Bukankah Allah sendiri menyukai bilangan ganjil manusia adalah sebaliknya. Kita seolah terlahir atau bilangan prima, sebagai sebuah perlambang untuk memanipulasi dan mengubah dunia. Semua bahwa Allahlah yang akan melengkapi seleuruh nilai yang didapatkan dalam berbagai proses elemen ciptaan-Nya, dan Allah pastilah hadir dalam interaksi akan diinternalisasi dan dikembangkan elemen ciptaan-Nya. menjadi suatu “motivasi” yang bersifat egosentris. Mari kita perhatikan sebuah alat kecil yang senantiasa menemani kita dalam bekerja atau Kondisi ini bila diperhatikan secara sepintas akan mendorong kita untuk berpendapat bahwa beraktivitas dengan menggunakan perangkat manusia sebenarnya adalah makhluk paradoksial komputer personal, alat itu bernama Mouse. Sebuah yang di satu sisi merupakan agen kebaikan alat kecil berkabel dengan dua tombol lembut di 104 — THE TRUTH


permukaannya. Cobalah kita buka isi perutnya, maka menggelindinglah sebuah bola berat yang bernama “track ball”. Apakah fungsi bola ini ? Ternyata bola ini adalah alat penggerak dua buah tuas beroda gigi yang terhubungkan dengan papan sirkuit terintegrasi (IC) yang dilengkapi dengan transistor dan sejumlah kabel halus catu daya. Teliti dan perhatikan benar bentuk roda gigi yang terpasang pada sumbu vertikal dan horisontal itu, pada daerah keliling rodanya tampak berlubanglubang secara teratur. Apa maksud dibuatnya lubang-lubang ini ? Letak setiap roda gigi diapit oleh dua alat mungil yang merupakan bagian dari papan sirkuit.

mengirimkannya. Kondisi ini berlaku, sekalipun andaikata kurangnya intensitas impuls tersebut hanya berbilang mikron saja. Cara kerja mouse komputer menunjukkan kepada kita bahwa ternyata untuk menggerakkan kursor di layar monitor bukanlah hanya dapat dilakukan oleh arus listrik yang statis tetapi harus melalui rangsangan yang terputus-putus tetapi terus maju ! Dalam bahasa filsafati atau tasawuf, kondisi ini dapat digambarkan sebagai “diam dalam bergeraknya, dan bergerak dalam diamnya”. Manusia adalah instrumen Allah yang akan mampu menggerakkan kursor di layar alam semesta justru dengan sifat paradoksialnya. Peradaban dan pencapaian hakikat baru akan bergerak maju bila kita senantiasa “melompat-lompat” dan menimbulkan bayang-bayang gelap di sela-sela sinar terang nan cemerlang. Sifat buruk itu adalah cermin terindah, satu-satunya yang mampu merefleksikan wajah kebaikan kita !

Logika sederhananya adalah demikian, roda gigi yang dibuat dari bahan isolator tersebut sebenarnya adalah sebuah mesin pengkode yang memberi isyarat 0-1, 1-0 ataupun putih-hitam, hitam-putih, dapat pula gelap-terang, terang-gelap. Suatu isyarat diskontinuum yang dinamis. Dimana pada keadaan diam, aliran listrik arus lemah yang Itulah tasbihnya mouse komputer, selain ia tidak terpotong ataupun terpotong sama sekali membantu kita bekerja dengan komputer personal memberikan efek diam pada kursor di layar iapun membantu kita untuk memahami dan monitor komputer. berdamai dengan “kesalahan-kesalahannya”. Bila Prinsip dasar bekerjanya mouse komputer ini kita menyimak kembali kurva Koch maka kitapun mirip sekali dengan konsep “All or None” pada akan semakin mahfum, bahwa ternyata sifat-sifat transmisi jaringan syaraf. Bila intensitas impuls atau dasar kita sebenarnya adalah segitiga-segitiga yang rangsangan tidak mencukupi batas minimal untuk menyusun gerumbul semak yang tampak keos tak ditransmisikan, maka jaringan syaraf tidak akan beraturan. Tetapi bukankah gerumbul semak itu

YA MAALIKUL MULKI: MANUSIA YANG TERINTEGRASI DENGAN ALAM SEMESTA — 105


sesungguhnya indah sekali dipandang mata? Bukankah hawa nafsu kita sebenarnya mengajari dan memperkenalkan kita pada sebuah jalan pencarian kebahagiaan ? Bukankah rasa marah, sedih, dan putus asa kitalah yang akan menghantarkan kita untuk tiba di teras pengetahuan tentang indahnya kebahagiaan ?

Tanpa semua rasa kecewa dan marah itu maka kita tak akan pernah sanggup untuk mensyukuri nikmat Allah yang telah dilimpahkanNya. Kini tentulah kita akan tiba di sebuah pertanyaan mendasar, “bagaimanakah keteraturan itu dijalankan?” Penjelajahan ilmu pengetahuan yang telah berhasil melompati dan mendobrak benteng-benteng kejumudan, akan selalu menghadapi “zona-zona” kosong baru yang senantiasa terbentang luas tak terbatas di setiap batas tepian penemuan. Einstein dengan teori relativitasnya, Phillipe Lennard dengan teori kecepatan tumbukan elektronnya, ataupun Max Planck dengan konstantanya yang membatasi besarnya energi dengan ketinggian frekuensi ( h = 6,63 x 1027 erg/sec), pada akhirnya akan tiba pada sebuah samudera “kosong” dimana sepanjang mata

Teori fraktal dari Mandelbrot menunjukkan bahwa terdapat sebuah keteraturan dibalik setiap bentuk yang dapat diamati. Keteraturan tersebut mencerminkan adanya sebuah rancangan yang baku. Dapat dilihat diatas mulai dari struktur 3 dimensi DNA sampai dengan Nebula (bintang besar) terdapat sebuah pola yang dapat dikenali dan memiliki derajat kesamaan yang tinggi. Demikian pula antara citra percabangan pembuluh darah hasil pencitraan angiografi dengan ranting pepohonan, titik percabagan dan keputusan untuk mulai bercabang tampaknya memiliki pola perencanaan yang sama.

106 — THE TRUTH


Hasil ini sejalan dengan teori gelombang yang memandang lautan jawaban terhampar menanti menyebutkan bahwa bila sebuah gelombang untuk direnangi. Einstein akan tiba pada sebuah gosong karang “dipaksa” untuk memasuki sebuah celah yang pemahaman bahwa batas kecepatan cahaya lebih pendek dari panjang gelombangnya, maka mungkin saja ada yang dapat melampaui, sehingga gelombang itu akan dimampatkan dan konsep relatif berubah menjadi relatif terhadap apa dihamburkan kembali (terdifraksi). Percobaan ? Lennard akan tiba di sebuah pantai dimana lidah- berikutnya adalah dengan menambah satu lagi celah lidah ombaknya akan mendeburkan pertanyaan, di bidang pembatas. Apa yang terjadi ? Gelombang apakah atau siapakah yang menjaga agar kecepatan cahaya tidak lagi terdifraksi dan dihamburkan elektron-elektron dalam satu paket quanta tetap dalam bentuk lingkaran, melainkan menjadi pitaterjaga dan bersifat konstan ? Max Planck juga akan pita cahaya dengan intensitas yang berbeda-beda. terdampar di sebuah pulau kegamangan yang helai- Pita paling tengah tersinari cahaya paling terang, helai daun nyiurnya akan membisikkkan pertanyaan berturut-turut semakin ke tepi kiri dan kanan maka tentang energi atau frekuensi yang tak lagi bisa intensitas cahaya di dinding menjadi semakin gelap atau berkurang. diperbandingkan secara linier. Teori ketidakpastian Heisenberg dan ilustrasi kucing Schrodinger telah menghantarkan kita pada perkenalan dengan faktor “X” yang sangat menentukan dalam setiap “peluang” yang tidak bisa diprediksi dengan teori probabilitas manapun. Marilah kita simak dan analisa percobaan difraksi gelombang yang dilakukan oleh Thomas Young, sebagai berikut : Thomas Young melewatkan suatu berkas cahaya melalui sebuah celah sempit di suatu bidang pembatas, ia lalu mengamati titik jatuhnya cahaya di dinding sebelah belakang bidang pembatas. Apa yang terlihat ? Cahaya terdifraksi sempurna dan membentuk sebuah lingkaran terang.

Pada fenomena kedua ini yang terjadi bukanlah lagi difraksi, melainkan interferensi gelombang. Yang dapat saling berinterferensi sebenarnya adalah partikel cahaya, sehingga dengan demikian kita mendapat sebuah pemahaman bahwa sebenarnya cahaya memiliki dualisme sifat, yaitu sifat gelombang dan partikel. Partikel-partikel yang saling berinterferensi adalah partikel-partikel yang terdapat dalam puncak gelombang tertinggi dan dasar gelombang terendah. Percobaan ini semakin meneguhkan kita terhadap pemahaman bahwa sebagai manusia sudah seharusnyalah kita mampu mensinergikan sifat-sifat dasar kemanusiaan (nafs yang lawwamah dan

YA MAALIKUL MULKI: MANUSIA YANG TERINTEGRASI DENGAN ALAM SEMESTA — 107


muthmainah), yang pada gilirannya akan utas ganda yang merupakan “buku resep” menghantarkan kita kepada “jalan yang lurus…Ih kehidupan, tetapi siapakah “sang Koki” dina shirottol mustaqim.” sesungguhnya ? Miliaran asam nukleat yang terbagi Ilustrasi lain tentang jalan yang lurus juga dalam empat abjad, Adenin-Guanin-Timin-Sitosin tercermin dari percobaan pistol foton. Bila menyusun resep-resep asam amino dalam percobaan Thomas Young menggunakan berkas rangkaian-rangkain triplet yang disebut sebagai cahaya, maka pada percobaan pistol foton yang kodon. Lalu mereka membagi diri dalam areaditembakkan atau dipancarkan adalah satu buah area ekspresif dan non ekspresif, yaitu ekson dan foton. Ketika foton melalui 2 buah celah pada intron. bidang pembatas, maka ia dapat memilih untuk Untaian DNA yang melingkar-lingkar bak ular melewati salah satunya dan kemudian membentuk melilit batang kayu, bergelung dan membentuk pita cahaya seperti yang dihasilkan oleh berkas gelendong-gelendong benang kromatin. lengkap cahaya. Bagian paling terang pada pita Gelendong-gelendong ini akhirnya akan cahaya itu tetaplah pita yang terletak di tengah. dipersatukan dalam sebuah “bal” besar yang Dua hikmah muncul dari percobaan tersebut, bernama kromosom. Tetapi untaian DNA “bagaimanakah foton tunggal dapat memilih celah tetaplah untaian DNA, sekedar asam nukleat yang yang akan dilaluinya ?” Dan “bagaimanakah foton meski sudah dibariskan berurut tetaplah hanya tunggal itu dapat membentuk pita cahaya ?” Inilah bagaikan sebuah lembaran buku resep yang fenomena “malaikat”. Dimana Allah tidak akan terbuka. Ia akan disalin oleh faktor transkripsi dan pernah meninggalkan hamba-Nya yangs enantiasa difoto kopi menjadi RNA caraka atau asam ribo “ingat” kepada-Nya. Inilah fenomena elemen nukleat utas tunggal utusan. RNA caraka akan kelima, dimana suatu bentuk energi cinta yang mengalami proses penyandian di ribosom dan bekerja di dimensi yang berbeda mempengaruhi pada akhirnya di ribosom akan diproduksi hukum-hukum fisika. Sebuah energi yang sama berbagai jenis asam amino. yang mengatur aktivitas ekspresi DNA dan Asam-asam amino ini pada gilirannya akan menggerakkan “pengetahuan” di tingkat molekul. membentuk beraneka jenis protein yang Pernahkah anda berpikir bagaimana DNA dibutuhkan oleh makhluk hidup. Itulah sekilas bekerja ? Watson dan Crick memang telah berhasil gambaran tentang peran dan kinerja DNA. Tetapi menunjukkan kepada kita struktur asam nukleat pernahkah kita berpikir, faktor-faktor apa sajakah 108 — THE TRUTH


sebenarnya yang mempengaruhi fungsi DNA kondisi yang nyaris serupapun terkadang sebuah tersebut ? gen memiliki respon yang berbeda. Dalam satu Bila kita menelaah secara berurutan proses kondisi protein yang disandinya diproduksi, biokimiawi yang terjadi di tingkat sel, maka kita sedangkan dalam kondisi yang nyaris serupa di akan segera melihat bahwa semua faktor yang waktu lain, protein tersebut tidaklah diproduksi. terlibat seperti faktor mediator (sitokin dan Siapakah yang mengatur itu semua ? Memang hor mon), faktor fisika seperti medan proses interaksi merupakan sistem inputan yang elektromagnetik dan gaya-gaya dasar, faktor kimia seperti tonisitas, ikatan molekul, dan pertukaran ion serta reaksi entalpi-entropi, sampai dengan faktor biokimiawi seperti enzim dan kadar-kadar metabolit tertentu hanyalah terlibat dalam proses interaksi. Di balik semua itu tentu ada proses perencanaan dan cetak biru yang maha canggih yang dirancang untuk mampu meregulasi atau mengatur berbagai proses interaksi yang terjadi. Kondisi ini tampaknya mengikuti per modelan teori ketidakpastian Heisenberg, dimana “peluang” ditentukan oleh berbagai proses tawar-menawar yang terjadi pada semua unsur yang terlibat. Sebuah gen yang bertanggung jawab sebagai “resep” bagi proses produksi sebuah protein misalnya, bisa diekspresikan dan bisa juga tidak. Bahkan pada

Regularitas dan proporsionalitas tercermin di setiap bagian alam semesta, mulai dari proses awal penciptaan sampai mekanisme regenerasi sel semuanya berjalan dengan sangat terencana, terkendali, dan teratur.

YA MAALIKUL MULKI: MANUSIA YANG TERINTEGRASI DENGAN ALAM SEMESTA — 109


sangat multivariabel, dimana setiap perubahan yang sangat kecil sudah pasti akan menghasilkan reaksi yang berbeda, ingat teori Lorentz. Tetapi keteraturan itu benar-benar terlalu canggih, bahkan sampai stimulus yang sangat kecilpun dapat mempengaruhi hasil akhir. Sebagai contoh, di masa embrional setelah melalui tahapan janin (zygot)-

morula-gastrula- dan blastokista, maka mulailah embrio seorang manusia berdiferensiasi, alias membangun berbagai kelengkapan tubuhnya. Pembangunan infrastruktur tubuh itu disertai pula dengan pengembangan piranti lunak sistem operasinya, persis seperti sebuah komputer personal yang sedang dirakit dan piranti lunaknya sedang di-install-kan. Sistem operasi dasar memungkinkan kelak di masa-masa pertumbuhannya seorang manusia akan dapat mengadopsi dan mengkopi berbagai piranti lunak aplikasi. Pada saat proses diferensiasi ini berlangsung terbentuk lapisan-lapisan mudigah yang terdiri dari lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Dari masing-masing lapisan itu akan terbentuk cikal-bakal berbagai jenis organ tubuh manusia. Misal terbentuk tuba neuralis yang kelak akan berkembang menjadi susunan syaraf pusat dan tulang belakang (medula spinalis), lalu tulang akan

Kecerdasan universal tergambarkan dengan sangat sempurna di setiap tingkatan, mulai dari sistem syaraf yang mampu mentransmisikan data dengan memanfaatkan perbedaan potensial listrik melalui mekanisme repolarisasi-depolarisasi, sampai dengan keputusan yang tepat dari sel makrofag untuk “menelan� antigen yang dianggap dapat membahayakan tubuh, serta dapat pula dilihat pada sel yang secara ikhlas mampu menuruti kematiannya yang telah diprogram ( apoptosis).

110 — THE TRUTH


mulai terbentuk diikuti oleh jaringan otot dan juga kulit. Demikianlah, keajaiban itu seolah terus berlangsung tanpa kita sadari siapakah sebenarnya yang mengaturnya sehingga dapat berlangsung sedemikian indah? Ada sebuah proses dalam masa embrional yang luar biasa ajaibnya, yaitu pada saat jari-jemari tangan dan kaki kita terbentuk. Semula lengan dan tungkai kita bentuknya menyerupai sosis besar, alias mirip dengan tabung daging berujung tumpul. Lalu sebagian dari sel-sel penyusun “sosis” itu mulai melakukan proses yang disebut apoptosis, atau proses kematian sel yang bermartabat. Dalam bahasa biologi proses ini dikenal juga sebagai proses kematian sel terprogram. Dari sekian banyak sel yang jumlahnya miliaran bagaimana selsel yang harus menjalani apoptosis tahu bahwa dirinyalah yang mendapat kepercayaan?

bagaimana berbagai organ yang berlainan fungsi dan jaringan pembentuknya dibangun. Proses diferensiasi atau proses pembedaan fungsi sel terjadi secara berkesinambungan dan terus menerus. Bagaimanakah sekumpulan sel itu membagi diri dan “memilih” peran yang akan dijalaninya ? Jika kita berbicara tentang genom, maka setiap sel memiliki gen yang sama. Setiap sel embrional atau sel tunas bahkan sudah diklasifikasikan sebagai sel yang bersifat multipotensial atau totipoten.

Sifat totipoten ini ternyata pada gilirannya akan ditanggalkan dan setiap sel akan segera menjalani pilihan hidupnya masing-masing. Apakah yang mendorong sebuah sel untuk tinggal diam dan bergabung menjadi lapisan mesodermal, misalnya, apakah gennya yang memilih ? Tentu tidak, karena gen bersifat pasif, persis seperti Bila faktor interaksi menjadi faktor yang lembaran buku yang terbuka, tanpa disalin atau deterministik atau sangat menentukan, maka yang dibaca maka semua resep itu akan tetap statis, terimbas dampak interaksi baik itu dengan diam dan ada di sana. hormon, faktor pertumbuhan, maupun enzim Pada saat kita telah beranjak dewasa dan telah tentu tidaklah hanya sel-sel “pilihan” yang akhirnya memiliki kelengkapan serta kesempurnaan organ berapoptosis itu. Tentu ada sebuah mekanisme tubuh, maka sesekali waktu terjadilah kerusakan lain yang membantu proses penentuan dan di sana-sini. DNA yang rentan terhadap paparan pemilihan itu, inilah hakikat takdir yang dapat sinar ultra violet misalnya, akan mengalami berbagai dipelajari di sistem biologis. Sebelum kita kerusakan dan keausan meski dalam intensitas yang melangkah terlalu jauh di dalam proses apoptosis rendah. Tetapi jangan khawatir, ternyata di dalam ada baiknya juga bila kita renungkan sejenak tubuh kita ada sistem “servis”nya, persis seperti YA MAALIKUL MULKI: MANUSIA YANG TERINTEGRASI DENGAN ALAM SEMESTA — 111


sebuah bengkel dan montir bagi mobil atau motor. Protein tukang reparasi itu dikenal sebagai MLH2 dan MSH-1, mereka senantiasa berpatroli dan giat memperbaiki berbagai kerusakan DNA yang mereka temui. Kita dapat mahfum bila berdiskusi tentang bagaimana protein repair tersebut diproduksi, tetapi yang masih sulit untuk kita pahami adalah “siapakah yang merencanakan serta mengatur proses operasionalnya ?” Ada sebuah interaksi yang berjalan di balik setiap interaksi. Ada “malaikat-malaikat” yang bekerja dalam sebuah dimensi yang memiliki karakter berbeda dengan dimensi fisika yang dapat kita amati, tetapi gayagaya yang bekerja di dimensi itu ternyata dapat “berpartisipasi aktif ” di dimensi fisika, atau dimensi pengamatan kita. Sebaliknya, gaya-gaya yang bekerja di dimensi pengamatan kitapun sangat mungkin mempengaruhi kinerja sistem “malaikat” tadi. Teori superstring atau dawai super menunjukkan bahwa konsep ruang dan waktu hanyalah 4 dimensi yang berasal dari 7 dimensi yang saling berhimpit. Ingatlah bahwa Allah telah menciptakan tujuh langit dan tujuh jalan-jalan bagi elemen ciptaan-Nya, dan yang kita sebut dan lihat sebagai langit saat ini disebutkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran sebagai “langit yang dekat”, yaitu langit yang dihiasi bintang-bintang.

112 — THE TRUTH

Ada sebuah wahana demonstrasi sains yang sangat menarik di Pusat Sains Singapura, yaitu sebuah gitar berdawai karet hitam yang dijadikan alat peraga gelombang. Pada saat dawai karet hitam dipetik biasa maka terdengar bunyi dan tampak sekilas bahwa dawai bergetar, itu saja. Tetapi pada saat sebelum dawai karet hitam dipetik, sebuah silinder berlapis kertas putih dengan garis-garis horizontal hitam yang dipasang di belakang dawai diputar cukup kencang, maka ketika dawai kita petik maka terlihatlah bentukan gelombang lengkap dengan puncak dan lembah amplitudonya. Alat peraga ini memperlihatkan kepada kita bahwa sebenarnya banyak “peristiwa-peristiwa” yang terjadi tetapi luput dari pengamatan kita. Gambar gelombang itu seolah menunjukkan pada kita bahwa sebagian dari proses yang berlangsung baru dapat diamati bila dikomparasikan, disandingkan, atau dikompetisikan dengan proses yang lainnya.


Al Muhyii DENGAN AIR DIHIDUPKANLAH SEGALANYA

S

ekarang marilah kita tengok air, unsur dominan dalam kehidupan kita. Kecerdasan partikelnya tidak perlu diragukan lagi, sangat teratur dan sangat adaptif, setiap stimulus yang diterimanya dari proses interaksi akan segera ditanggapi secara tepat dan sangat presisi. Sebagai contoh, ketika proses evapotranspirasi terjadi, maka air akan mulai menguap dan berubah fasa pada saat suhu atau kalor yang diterima telah mencukupi untuk merubah konformasi atau bentukan dasarnya. Ia terbang membumbung dan mencapai ketinggian dengan lapisan suhu udara yang dingin. Masuknya inputan kedua tentang penurunan suhu akan kembali disikapi dengan mengubah konformasi, menjadi fasa cair. Suhu yang lebih rendah di ketinggian yang jauh lebih tinggi akan membuatnya mengkristalkan diri. Pada saat tercapai kondisi ideal untuk kembali ke permukaan bumi, maka air akan tercurah dalam bentuk butiran-butiran atau tetesan air yang sangat proporsional. “Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran…” (QS 23;18).

Coba kita bayangkan seandainya air tidak cerdas dalam membatasi diri, maka dapat saja ia berikatan dengan sebanyak-banyaknya molekulmolekul yang belum berikatan, akibatnya butiran air dapat saja berukuran sebesar meja makan ! Kecerdasan air sebagai suatu “strategic business unit” ini dapat kita teladani dan nilainya kita terapkan dalam kehidupan keseharian kita. Air memberi tauladan yang indah tentang efektifitas dan kemampuan mengoptimalisasi serta membatasi diri. Konsep ini mengingatkan kita akan prinsip mengoptimalkan estimasi, kemampuan mengukur diri. Meskipun potensi yang dimiliki sangat-sangat memungkinkan, tetapi air memilih untuk membentuk suatu unit bisnis strategis yang sarat manfaat dan tidak menzhalimi unsur lain di lingkungan sekitarnya, coba bayangkan bila tetes air hujan berukuran semeja makan ? Setiap hujan akan banyak rumah sakit yang kewalahan dan toko material yang menjual genteng akan laku keras. Subhanallah, Allah telah menciptakan semua elemen dalam kehidupan secara sangat sempurna,

AL MUHYI: DENGAN AIR DIHUDUPKAN SEGALANYA — 113


dan setiap elemen itu mengandung hikmah, baik dari skala ontologis sampai dengan aksiologis. Komposisi air di tubuh manusia mencapai lebih dari 70%. Sedemikian pentingnya air hingga semua proses metabolisma dan reaksi kimia di dalam dan di luar tubuh manusia memerlukan kehadirannya. Bahkan Allah SWT dalam QS 21:30 berfirman bahwa segala sesuatu yang hidup

Gambar 23 : Air adalah komponen dominan di bumi dengan prosentasenya yang melebihi 70%. Tidak hanya sekedar dominan tetapi sifat-sifatnya yang istimewapun menjadikan air sebagai media “ibrah� kita bersama.

114 — THE TRUTH

(kehidupan) diciptakan/dijadikan dari air. Sedemikian istimewanya kedudukan air dalam proses kehidupan di alam semesta ini. Melihat kenyataan tersebut hikmah apa sesungguhnya yang dapat kita petik dari keteladanan sifat air? Air memiliki sifat dasar kesederhanaan (zuhud). Secara struktural hanya terdiri dari dari 3 molekul (ganjil) yaitu 1 oksigen dan 2 hidrogen. Ikatan antar molekul air juga sangat sederhana tetapi sangat istimewa. Ikatan itu dinamai ikatan hidrogen. Keistimewaan ikatan hidrogen ini adalah karakter ikatannya cukup kuat,cukup erat, dan cukup akrab, tetapi tidak terlalu kuat dan tidak berkehendak untuk saling memiliki. Karakter ikatan hidrogen ini menjadikan air sebagai molekul yang sangat adaptif dan dapat bertindak sebagai stabilisator. Pada saat suhu meningkat dan gerakan molekul menjadi sangat dinamis maka ikatan hidrogen akan terputus dan gerakan molekul yang berlebihan akan tereduksi. Kondisi ini juga akan mendorong terjadinya proses penyesuaian berupa perubahan fasa, misal dari cair menjadi gas (uap). Pada saat tubuh kita mengalami infeksi dan terjadi proses peradangan, maka suhu tubuh akan meningkat, peran air sebagai stabilisator


suhu menjadi sangat penting. Suhu tubuh yang naik tadi menandakan adanya energi kinetik yang besar, dengan sifat air yang adaptif maka energi tersebut diserap untuk memutuskan ikatan hidrogen.,dengan terputusnya ikatan hidrogen maka energi kinetik bebas yang tadinya meningkatkan kalor akan tereduksi.

ditambahi es batu, ternyata tidak luber meskipun prakiraan kita semula tentu air dalam gelas akan tumpah keluar. Hikmah dari keutamaan air ini, khususnya yang terdapat di dalam tubuh kita adalah kebijaksanaan air dalam menyikapi kondisi yang terjadi pada dirinya. Manusia dalam sistem pengambilan keputusannya melakukan proses pertimbangan dengan melibatkan sub sistem pertahanan diri (respon defensif) yang diwakili oleh batang otak (action brain), kenangan, memori, dan perasaan yang diwakili oleh sistem limbik (feeling brain), dan juga rasionalitas yang diwakili oleh neokortex.

Sifat air lainnya yang berperan penting di dalam tubuh adalah sifat kohesif, yang memungkinkannya merambat naik secara kapilaritas, memiliki tegangan permukaan (meniskus), dan kemampuan untuk membawa nutrisi ke seluruh pelosok tubuh. Kohesifitas air menjadi sangat istimewa karena dengan kemampuan kohesif air mampu mensiasati Untuk itu mengacu kepada sifat air yang telah gravitasi atau gaya tarik bumi. Sifat lain yang tidak dibahas diatas, seharusnya manusia dapat meniru kalah penting adalah polaritas atau perkutuban air sifat air yang ikhlas , tidak semata ingin memiliki yang netral. dan terwakili kepentingan dirinya sendiri. Sifat kedua Sifat netral air membuatnya menjadi pelarut yang perlu ditiru adalah adaptif, dimana keputusan paling ideal. Ion-ion dan molekul polar dapat dan keberanian untuk bersikap haruslah mengacu terdispersi (tersebar) secara merata dalam medium kepada fakta dan kondisi obyektif yang dihadapi, air. Sesungguhnya ada satu lagi keajaiban air, yaitu untuk itu diperlukan rasionalitas dan kecerdasan bila dalam kondisi padat (menjadi es) maka emosional yang terjaga. Sifat ketiga adalah kohesif, tangan-tangan ikatan molekul air justru menjadi dimana dengan persatuan dan kebersamaan maka saling menjauh. Sehinggga dalam rapatnya barisan segala rintangan akan dapat dihadapi. Pada air justru terdapat kerenggangan (celah) yang kemampuan anti gravitasi air misalnya, sekumpulan memungkinkannya untuk tidak bersifat serakah molekul air yang berenergi rendah dapat menjalin dan menyita ruang bagi molekul lainnya. Coba kerjasama harmonis dengan molekul-molekul perhatikan saat air di gelas yang hampir penuh dinding permukaan media yang dilaluinya (jika AL MUHYI: DENGAN AIR DIHUDUPKAN SEGALANYA — 115


berasumsi pada dunia manusia dapat diartikan sebagai “ruang hidup�) , untuk selanjutnya dapat ‘merayap’ naik melawan energi gravitasi yang merupakan bagian dari gaya dasar alam semesta, proses ini dikenal sebagai efek kapilaritas.

terima di bumi sebenarnya adalah paket foton yang terdiri dari sekumpulan elektron yang terlontar dari sebuah proses eksitasi helium yang berasal dari reaksi fusi atau plasma trivalensi hidrogen (hidrogen, deterium, dan tritium).

Fenomena ini menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan, asalkan kita memiliki kemauan dan kesadaran terhadap arti pentingnya kebersamaan. Kemauan maujud dalam bentuk niat dan tekad, sedangkan kesadaran terimplementasi dalam bentuk evaluasi diri dan proses belajar mengoptimalkan potensi yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT.

Helium sendiri adalah keluarga hidrogen, alias unsur utama sebuah molekul air. Jadi matahari yang panas sebenarnya masih kerabat dekat dengan air yang sering kita konotasikan sebagai sesuatu yang bersifat dingin. Dalam firman Allah lainnya bahkan air juga disebut sebagai salah satu unsur penting firdaus atau surga. Digambarkan dengan sangat indah di dalam Al-Quran bahwa di surga mengalirlah dibawahnya sungai-sungai. Mendengar ini kesan pertama yang kita dapatkan adalah kesejukan dan ketenangan yang menghanyutkan, terlebih bila kita menghayati benar gemericik percikan-percikan air yang memecah permukaan. Gambaran-gambaran tadi seolah mengaskan kepada kita betapa penting dan bermaknanya air bagi kehidupan manusia.

Ilmu pengetahuan modern semakin meneguhkan betapa pentingnya peranan air dalam kehidupan. Lebih dari 70% unsur kimiawi dalam tubuh kita adalah molekul air. Atmosfer menjadi lembab dan lapisan udaranya layak untuk dihirup oleh paru-paru juga karena peran air. Proses metabolisme dalam sebuah sel juga dapat berlangsung serta reaksi kimianya dapat berjalan secara proporsional juga karena peranan air. Proses fotosintesa untuk menghasilkan gula dan oksigen juga di awali oleh peran air. Bahkan cahaya matahari yang kita rasakan sehari-hari dan merupakan karunia Allah yang tak berbatas serta menyokong penuh kehidupan, ternyata tak terlepas pula dari peranan unsur air. Sebagaimana kita bersama ketahui bahwa cahaya matahari yang kita 116 — THE TRUTH

Mengingat betapa pentingnya air dalam kehidupan maka kita selaku muslim yang kaffah sudah semestinya dapat memanfaatkan peran air seoptimal mungkin sesuai dengan besarnya kemanfaatan yang telah diciptakan Allah SWT. Air sebagai peng ganti cairan tubuh haruslah memenuhi persyaratan kandungan yang tepat,


jumlah ion, mineral, dan derajat keasaman, serta air kita meningkat dan pemenuhannya terhambat maka akan tampak tanda-tanda dehidrasi yang sebaran bakteri haruslah proporsional. Untuk itu sebelum mengkonsumsi air minum antara lain dapat dilihat pada turgor kulit yang pelajarilah dulu dengan seksama kualitas air yang menurun, bila dicubit sulit dan agak lama untuk akan diminum. Air minum yang baik tidak kembali kepada posisi dan bentuk semula. Air mengandung mineral secara berlebiha ataupun adalah unsur yang sangat mempengaruhi aktifitas memiliki derajat keasaman dan kebasaan yang juga fisika dan kimiawi tubuh, maka bila dikonsumsi berlebihan. Sebagian air minum perkotaan secara tepat akan menjadi proses pengoptimasian diproses dengan bantuan zat kimia tertentu seperti sistem tubuh yang merupakan awal dari sebuah tawas dan kaporit, bila secara fisis kedua zat proses rantai elektron. air yang masuk tubuh akan tersebut masih teridentifikasi ada baiknya air yang menjadi media penyejuk dan penyelaras sistem akan dikonsumsi diendapkan terlebih dahulu dan tubuh dengan mengedepankan sifat polaritasnya disaring agar zat pembersih itu tidak turut dalam yang netral. Kehadiran air akan memberikan sumbangan proton dan gugus oksida yang pada gilirannya akan membantu setiap sel untuk bertasbih dengan khusyuk. Bila setiap sel berhasil bertasbih dengan khusyuk maka hati kita akan tenang, sifat kita menjadi sabar, dan lisan, pikiran, serta perbuatan Kebutuhan akan air dapat dihitung dan kita akan menjadi cerdas serta terjaga. Fungsi air lainnya yang tak kalah penting adalah diamati berdasar tingkat diuresis dan jumlah keringat serta penanda dehidrasi. Diuresis diukur saat berwudhu. Air yang mengalir di ujung-ujung dari volume air seni harian, semakin banyak dan permukaan tubuh kita akan menghasilkan sebuah sering kita buang air, maka semakin banyak pula mekanisme penyaluran muatan “negatif � dari kita membutuhkan substitusi air dari air minum. sekujur tubuh kita. Secara umum manusia terkena Demikian pula bila kita banyak beraktifitas dan sunatullah berupa adanya 4 gaya dasar yang berkeringat maka semakin banyak pula kita bekerja di alam semesta, yaitu gaya membutuihkan air pengganti beserta ion dan elektromagnetik, gaya fusi kuat dan fusi lemah, mineralnya. Jika pada suatu ketika kebutuhan akan serta gaya gravitasi. Peranan air ataupun debu air minum kita. Berapa banyak sebaiknya kita minum ? Sebenarnya tubuhlah yang memiliki sensor cerdas kebutuhan terhadap air. Jumlah konsumsi air minum sangat bervariasi. Bergantung keapda aktifitas serta proses metabolisme yang sedang terjadi di tubuh masing-masing orang.

AL MUHYI: DENGAN AIR DIHUDUPKAN SEGALANYA — 117


ketika kita bertayyamum atau berthaharoh adalah menyeimbangkan kinerja gaya-gaya dasar tersebut yang bekerja di tubuh kita. Sehingga pada saat kita beribadah ataupun melakukan aktifitas lainnya dalam keseharian kita (bukankah kita senantiasa diminta untuk menjaga wudhu ?), kita senantiasa berada dalam kondisi pikiran dan tubuh yang optimal. Mengapa bisa demikian ? Karena pada saat kita berwudhu lonjakan energi yang mendorong ke segala arah disinergikan dalam bentuk vektor untuk membentuk poros vertikal dari hawa nafsu (batang otak) ke sistem limbik dan akhirnya bermuara di korteks otak. Dengan kata lain, orang yang benar proses wudhunya akan memiliki prioritas hidup yang berjenjang mulai dari pemenuhan kebutuhan hawa nafsu yang proporsional, berpegang teguh pada kenangan akan kebaikan dan keyakinan (keimanan), serta mengekspresikan esensi diri dalam bentukbentuk cerdas. Bukankah untuk kenal, dekat, dan dikasihi Allah kita harus menjadi pribadi yang cerdas ? Bukankah kata pertama yang turun sebagai pembuka Quran adalah Iqra ? Marilah bersama-sama kita jadikan air sebagai sarana utama untuk menggagas semangat Iqra dalam kehidupan kita. Berikut ini rangkaian hikmah yang dapat kita pelajari bersama dari air; Dalam setiap 12 km3 terdapat 0,01-0,09 mg emas (Au)

118 — THE TRUTH

dalam bentuk aslinya, secara tersirat hal ini menunjukkan bahwa di balik kesederhanaannya air sesungguhnya menyimpan “nilai” yang sangat berharga, hanya saja air adalah “penjaga” yang sangat unik. Emas itu dapat diidentifikasi, diukur, serta dinilai, tetapi sulit sekali untuk dipisahkan atau dimurnikan. Bayangkan berapa kandungan emas yang bisa kita dapatkan dari seluruh air di samudera ? Tetapi air dengan arifnya “membiarakan” emas itu untuk tidak tersentuh. Air mengajarkan kepada kita, bahwa tanpa proses yang benar dan sistematis maka potensi apapun tidak akan pernah akan dapat menghasilkan manfaat. Sangat dekat terlihat, tetapi tidak dapat dinikmati. Dengan demikian air mengajari kita bahwa yang namanya berproses adalah fardhu a’in, suatu kewajiban personal yang harus kita lakukan. Negeri ini tampaknya perlu belajar dari air, mengingat banyak hal di sini dilakukan tanpa melalui proses yang benar. Budaya instan yang menggejala dan kita terapkan di hampir setiap sektor kehidupan tampaknya mendorong air untuk berperilaku yang sama, maklumlah dalam kesemestaan Allah ini ada pola-pola yang senantiasa berulang dan memiliki sifat-sifat baku. Maka airpun “protes” dalam bentuk gelombang pasang Tsunami mengikuti proses pergeseran lempeng bumi, dan iapun mengikuti fitrah dan sunatullahnya yang mengharuskan air menjalani


kesenangan dan menghindari kesakitan, lalu secara aktif memodifikasi lingkungan dan terkadang bersifat pasif atau akomodatif, semua itu didasari oleh orientasi pada diri sendiri atau berorientasi pada lingklungan terdekat. Kondisi bencana yang Masih belum pupus dari ingatan kita betapa sesungguhnya merupakan suatu proses dahsyatnya Tsunami di Aceh, gempa bumi tektonik “kesakitan” pun akan diakomodasi sebagai suatu di DIY dan Jawa Tengah, longsor dan banjir jalan untuk mendapatkan kesenangan. Contoh mutakhir tentang fenomena ini dapat bandang di Sinjai, kita sudah diingatkan lagi melalui gempa dan tsunami di pantai selatan Jawa. Tetapi kita cermati pada kasus lumpur panas Lapindo benar menurut Butet Kertaradjasa, seorang Btrantas di Porong. Ada sebagian warga desa yang budayawan dari Yogya, bahwa elan atau etos bahkan desanya sama sekali tidak terkena dampak moral bangsa kita telah melorot sampai ke titik lumpur panas justru berdemo menuntut aparat nadir. Orang-orang Bantul yang ulet berubah desanya agar mengusahan santunan bulanan menjadi orang-orang yang “beringas” sebesar tiga ratus ribu rupiah perbulan. Ditinjau menyerobot bantuan, menjadi kehilangan harga dari logika manapun, tuntutan ini tentu sulit untuk diri dengan “menghadang” setiap orang untuk dijelaskan. Tetapi itulah kita, itulah manusia. Dengan dimintai sumbangan. Bencana alam ini berbagai bencana yang terjadi di tanah air, maka sesungguhnya seolah direncakan Allah sebagai sudah seharusnyalah kita semakin menyadari apa suatu pintu pembuka untuk memperlihatkan yang sebenarnya selama ini telah terjadi dan kita “bencana” kemanusiaan yang sesungguhnya, di alami. Kita telah berubah menjadi manusiamana wajah-wajah kita yang sebenarnya muncul manusia manipulatif yang semata-mata hanyalah mengejar bahkan mempertuhan kebutuhan ke permukaan. Banyak kebaikan dan ketulusan hati duniawi. pola difraksi gelombang, menyebar dalam bentuk lingkaran yang baru terhenti ketika terhempas ke bibir-bibir pantai. Tetapi setelah mendapat berbagai pelajaran dari alampun, kita manusia belum saja tergugah kesadarannya.

mendapatkan jalan dan media berkreasi, dan banyak pula kekurangan yang manusiawi terkuak dari persembunyiannya. Perilaku manusia ini digambarkan Millon dalam salah satu teori biologi sosial tentang polarisasi, yaitu senantiasa mengejar

Mari kita simak sejenak berbagai fenomena “aneh” lainnya yang terjadi di sekitar kita. Menjelang hari kemerdekaan kita. Banyak sekali pungutan sumbangan untuk perayaan peringatannya, permohonan sumbangan itu

AL MUHYI: DENGAN AIR DIHUDUPKAN SEGALANYA — 119


“setengah” memaksa dengan cara menghadang di jalan-jalan. Untuk memperingati hari kemerdekaan, mengapa justru kita “menjajah” orang lain agar menyukseskan acara kita. Acara yang kelak hanya akan diukur makna kesuksesannya melalui seberapa ramai panggung hiburan dan lomba-lomba yang diselenggarakan. Ya, tampaknya memang jujur harus kita akui bahawa even-even semacam itu pada dasarnya juga merupakan salah satu cara manusia memperturutkan kesenangan dirinya. Tetapi inilah sesungguhnya kesalahan mendasar kita bersama, inilah kesalahan kita dalam berfardhu kifayah, sebuah kesalahan dalam ranah habluminnanash. Kita membiarakan diri kita terlena dalam jebakan “law of effect”nya Thorndike, dimana sebuah pengalaman yang mendatangkan kesenangan akan meningkatkan dan menjadi motivasi yang luar biasa kuatnya untuk mengulangi lagi perbuatan tersebut. Kita sudah terbuai akan nikmatnya mengurus surat ijin mengemudi tanpa ujian, kita sudah terlena akan nikmatnya mengurus kartu tanda penduduk tanpa perlu bertemu dengan pak RT dan Pak Lurah, kita sudah ternina bobokkan dengan nikmatnya mencegat angkot tepat di muka halaman rumah kita, dan kita sudah lama “pingsan” atau terbius dengan sangat dalamnya dengan berbagai kemudahan nirproses yang telah kita ciptakan 120 — THE TRUTH

sendiri. Tak heran bila ternyata secara neurologi sikap dan perilaku itu akhirnya tertanam dan tercangkokkan sebagai sebuah memori yang senantiasa mendasari sistem pengambilan keputusan kita. Gray mengkategorikan berbagai kesenangan nirproses ini sebagai sistem penggerak perilaku atau “Behaviour Activation System”. Sebaliknya proses berliku-liku dan berbagai ketidaknyamanan yang menyertainya akan menjadi bagian utama dari “Behaviour Inhibition System”, dimana semuanya akan terekan di sistem limbik dan pusat produksi hormon-hormon otak. Akibatnya bahkan sebelum proses dimulai hormon-hormon “penolakan” telah terlebih dahulu diproduksi ! Fakta lain tentang keindahan air yang sistematis dapat kita cermati pada sistem ikatan molekulnya. Ikatan antara H-O adalah ikatan kovalen yang terjadi karena adanya struktur elektron dan sifat elektronegatifitas dari oksigen. Ikatan ini sangat solid dan memerlukan energi untuk memutuskannya sebesar lebih dari 80 kcal/mol. 1 kilo kalori sama dengan 4,186 joule dan 1 mol dalam persamaan Avogadro sama dengan 6 x 1023 gram/nomor molekul. Molekul air juga bersifat asimetrik dalam muatannya (asymmetric charge). Sebuah atom hidrogen yang telah berikatan dengan O misalnya telah menyumbangkan


elektronnya pada pasangan akan tetapi ia masih memiliki muatan positif parsial yang dapat membentuk ikatan dengan atom elektronegatif. Ikatan ini lemah, energi yang diperlukan untuk mengurainya hanya sekitar 180 pikometer saja, ikatan ini dinamakan ikatan hidrogen. Bila kita simak secara cermat maka kita akan melihat suatu fenomena yang sangat harmonis, dimana kelebihan dan kekurangan pasangan justru menjadi faktor perekat yang menghasilkan sinergi.

yang diangkut tersebut. Air memberi contoh kepada kita untuk bersikap proporsional, dimana hal-hal yang bukanlah kewenangan atau otoritas kita janganlah dicampuradukkan dengan tugas pokok kita.

Memang benar bahwa kita dikenai kewajiban untuk saling mengingatkan dalam kebaikan, untuk berlomba-lomba dalam kebajikan, tetapi mencoba untuk menanamkan kebajikan secara paksa kepada unsur lain yang mungkin lebih bajik Oksigen dan hidrogen masing-masingnya dan bijak dari kita adalah sebuah perbuatan yang memiliki kelebihan dan kekurangan lalu mereka melampaui batas. Sebuah perbuatan yang tidak berkolabaorasi, tetapi hasil kolaborasi itu ternyata pernah dilakukan oleh air. tidak menutup potensi masing-masing untuk Air mencontohkan pula kepada kita, berinteraksi dan memaksimalkan potensi dengan bagaimana sesungguhnya pola interaksi yang tidak menjalin kerjasama dengan unsur lain. Untuk itu saling memanipulasi atau saling menyakiti. Ketika air dikenal memiliki bentuk-bentuk kerjasama lain tiba saatnya air harus melepaskan zat yang telah seperti melalui ikatan non kovalen yang larut di dalam dirinya, maka ia dengan ikhlas akan menghasilkan polaritas. Ikatan non kovalen terjadi melepaskan sesuatu yang disadarinya memang karena adanya perbedaan muatan ( charge) dan bukan miliknya seutuhnya. Rasa nirkepemilikan tidak bergantung kepada struktur orbital dan serta kekaffahan menjalankan peran diri inilah yang jumlah elektron. Ikatan non kovalen menghasilkan menyebabkan air tidak pernah satu kalipun bentuk asimetrik dan menghasilkan polaritas. menyakiti mitra interaksinya. Dengan adanya polaritas ini maka air dapat Coba kita bandingkan dengan diri kita menjadi media perantara dan pelarut banyak zat sendiri, bila kita berhubungan dengan orang lain, di alam semesta. khususnya yang menyangkut cinta dan kasih sayang Air bisa bersikap sebagai pembawa yang tidak maka dengan egoisnya kita akan segera mencampuri urusan zat-zat yang dibawanya, tidak merubahnya menjadi sebuah bentuk kepemilikan. pula merubah atau menuntut penyesuaian dari zat Sebuah bentuk ikatan yantg tidak asimetris karena AL MUHYI: DENGAN AIR DIHUDUPKAN SEGALANYA — 121


telah didominasi oleh tuntutan kenyamanan sepihak. Rasa kepemilikan adalah bagian dari “Behaviour Activation System” yang dimanifestasikan sebagai sebuah perlindungan terhadap munculnya gelombang tsunami rasa takut akan kehilangan. Sayangnya mekanisme perlindungan inia dalah sebuah “bunker” palsu yang sejatinya hanyalah menunda gelombang rasa kehilangan sehingga biasanya justru gelombang itu akan terakumulasi dalam sebuah gelombang beramplitudo raksasa yang pada gilirannya akan menghancurkan dan memnghempaskan apa-apa saja yang dilaluinya. Perpisahan bagi seorang manusia, apapun bentuknya dan apapun obyeknya selalu saja menajdi sebuah badai yang menyakitkan. Mengapa? karena semenjak awal kita sudah berlari menghindarinya. Pada saat rasa kehilangan itu masihlah berupa riak-riak kecil yang semestinya dapat kita arungi dengan sampan sederhana yang akan menghantarkan kita ke pantai-pantai keikhlasan, justru kita enggan berlayar dan memilih menunda-nunda waktu dengan harapan gelombang-gelombang akan menjadi sirna. Sebuah fantasi utopis yang tidak akan pernah menjadi kenyataan. Air mengajari kita untuk senantiasa siap menghadapi kenyataan tentang sebuah perpisahan, air juga mengajari kita tentang konsep dasar kepemilikan, air mengajari kita 122 — THE TRUTH

bahwa semua yang ada p-ada diri kita sebenarnyalah hanya pinjaman belaka ! Air juga aktor yang luar biasa hebat ! Ia dapat memerankan tokoh protagonis seperti yang telah banyak kita bahas di atas, dan juga dapat memerankan tokoh antagonis sebagaimana perannya “menakut-nakuti” molekul-molekul hidrofobik (molekul takut air). Molekul hidrofobik akan saling mengagregasikan diri untuk meminimalisir kontak dengan air. Kondisi ini terjadi kareana molekul hidrofobik adalah molekul non polar (sudah stabil dan seimbang dalam sistemnya). Hidrofobik adalah kasus nyata dimana air mendamaikan dan mempekuat aliansi yang sudah terbentuk. Antagonis bukanlah berarti “musuh”, melainkan juga sebuah sikap yang dikedepankan bagi kebaikan sesama. Mungkin pada suatu saat kita dituntut untuk menjadi pribadi yang menjengkelkan, menyebalkan, dan kehadiran kita diemohi oleh hampir setiap orang, tetapi justru dari rasa jengkel itulah mungkin suatu tujuan bersama dapat dihasilkan. Contoh kongkretnya adalah profesi guru. Kehadiran sosok guru terkadang justru disambut oleh koor cemoohan dan tatapan kekecewaan murid-muridnya, yang kenyamanan bersantainya terganggu. Sebuah peristiwa yang menggambarkan konsep insentif dari Steven D Levitt, dimana


setiap kegiatan manusia akan selalu diasosiasikan dengan seberapa nyaman hasil yang akan di dapatkannya. Proses belajar di sekolah, sosok guru, dan materi-materi pelajaran memberikan insentif negatif jauh lebih kuat daripada insentif keberhasilan menjadi orang yang terpelajar.

penuturan beliau, seringkali apra pelanggan atau penyewa mobilnya melampaui batas waktu yang telah ditetapkan. Tetapi demi menjaga hubungan baik dan sebagai bagian dari proses menservis relasi, maka rekan tadi membiarkannya saja. Ia baru akan menegakkan denda ataupun penalti bila Sebagai contoh lain dapat kita simak dari waktu keterlambatannya sudah melebihi 2 jam. sepenggal kisah penelitian yang disampaikan oleh Apa yang terjadi pada kedua usaha jasa ini ? Levitt dan Dubner dalam bukunya Ketika mereka mulai mengakkan aturan dan (Freakonomics), sebuah kisah tentang penelitian memberlakukan program denda, maka justru di pusat penitipan anak di Israel. Para pasangan pelanggan yang “terlambat” semakin bertambah orang tua karier, dimana baik ayah maupun ibu banyak jumlah dan frekuensinya ! Apa yang terjadi sama-sama bekerja, maka anak-anak mereka ? Ketika sangsi pada akhirnya dilegal-formalkan dititipkan di sebuah pusat penitipan anak. Karena dan menjadi semacam ritual normatif maka rasa tingkat kesibukan para orangtua yang tinggi, sungkan dan tidak enak hati akan luntur. Azas acapkali mereka terlambat menjemput anaknya. “tidak enak hati” ini dipopulerkan oleh seorang Memang keterlambatan itu secara individual tidak psikolog persuasif Italia yang bernama Roberto begitu signifikan maknanya bagi bisnis penitipan Cialdini sebagai azas resiprositas. Terjadi anak, karena hanya berkisar sekitar beberapa menit pergeseran nilai dari “tidak enak hati” menjadi saja. Tetapi bila diakumulasikan secara total maka “sama-sama enak” ! biaya operasional yang harus dikeluarkan ternyata Air juga mengajari kita tentang fleksibilitas besar juga. dan dualisma, dimana satu molekul air dapat Kasus yang nyaris serupa terjadi pada seorang rekan penulis (mitra siaran di radio Zora Bandung), Alhamdulillah rekan muda yang satu ini memiliki jiwa kewirausahaan yang amat kuat, sehingga meskipun masih duduk di bangku kuliah sudah mengembangkan bisnis rental mobil pribadi disamping karier kepenyiarannya. Menurut

menajlin hubungan yang harmonis dengan dua jenis ion yang karakteristiknya nyata-nyata berbeda. Kemampuan untuk “merangkul” semua golongan ini tampaknya mutlak kita pelajari, mengapa ? karena selama ini kita senantiasa mengedepankan pola orientasi ke dalam. Ada saatnya kita harus pula mengembangkan pola yang ebrorientasi

AL MUHYI: DENGAN AIR DIHUDUPKAN SEGALANYA — 123


“melingkar� seperti air, jadi baik ke dalam maupun keluar dapat berjalan di waktu yang bersamaan. Kepentingan internal kita akan dapat bersinergi dengan kepentingan unsur-unsur lain di luar kita. Ikatan ion akan terjadi bila air bertemu dengan sebuah molekul yang terdiri dari anion dan kation yaitu ion bermuatan negatif dan ion bermuatan positif. Seperti dalam proses pelarutan garam dapaur, sisi positif air akan berinteraksi dengan sisi negatif ion (Cl-) sebaliknya juga demikian sisi negatif air akan berikatan dengan ion natrium. Dengan demikian air juga berfungsi sebagai perekat, pemimpin, dan koordinator dari sebuah orkestrasi unik ionik. Marilah kita teladani peran air yang dapat menjadi “juru damai� kepentingan yang senantiasa menerpa dan merupakan bagian dalam keseharian hidup kita. Dua hal yang semula bermusuhan dan bertolak belakang, berkat peran mediasi air akan dapat mengoptimalkan fungsinya masing-masing.

Konsep ini dapat kita petik hikmahnya sebagai sebuah kebijakan dalam menciptakan ruang hidup dan ruang-ruang berekspresi. Allah dengan sangat sistematis telah memberikan kemudahan dan keleluasaan bagi makhluk-makhluk aquatik di daerah kutub untuk terus dapat emmepertahankan eksistensi kehidupannya. Kita sebagai amkhluk Allah yang secara eksplisit telah ditunjuk untuk menjadi khalifah ataupun perpanjangan tangan Allah SWT di muka bumi, semestinya dapat meneladani akhlaq air yang teramat mulia itu. Kita seharusnya senantiasa menyediakan ruang-ruang ekspresi bagi unsur-unsur dan elemen-elemen lain dalam kehidupan. Sudahkah kita memberikan ruang yang cukup agar anak-anak kita, istri atau suami kita, tetangga kita, rekan kerja atau sekolah kita sebuah ruang kondusif untuk menentramkan hatinya ? Gangguan afeksi yang terjadi pada sebagain besar manusia Indonesia saat ini, salah satunya karena adanya gangguan ataupun hambatan di salah satu fase tumbuh kembang psikologi. Seorang anak yang direpresi dan ditekan terus menerus akan mengalami perlambatan fase oral. Mengapa demikian ?

Salah satu keajaiban air lain yang patut untuk kita renungi adalah fenomena berat air. Bobot air paling berat adalah pada suhu 4 derajat celsius. Sehingga kita dapat menemui sebuah fenomena unik Air laut beku di daerah antartika ternyata hanya terdapat di sisi permukaannya saja. Air laut yang Fase oral adalah sebuah fase dimana lebih hangat dengan suhu sekitar 4 derajat justru hubungan primordial dengan ibu dan kehangatan emnajdi media apung bagi lapisan es di atasnya. alam rahim biasanya dimanifestasikan dalam 124 — THE TRUTH


bentuk kontak-kontak dengan daerah sensistif di bibir dan mulut. Keadaan ini mengingatkan seorang manusia pada sebuah memori kinestetik yang menghantarkan kita kepada proses mengulum ibu jari yang kita lakukan ketika kita berada di dalam rahim yang rahmah. Lalu bibir, lidah, dan mulut yang mengulum ibu jari juga akan menghantarkan sistem limbik dan hipokampus kita untuk mengenang masa-masa bahagia ketika air susu ibu yang hangat bukanlah barang eksklusif yang sulit untuk mendapatkannya.

tingginya tingkat depresi yang dialami oleh sebagian besar kaum urban di perkotaan. Ketakutan dan kecemasan sistematik itu bagiakan sebuah “seismic gap” yang tercipta karena adanya rekahan-rekahan lempeng bumi yang berpotensi untuk saling bertumbukan. Ketika tumbukan itu terjadi, maka kelembaman materi yang terkena gaya akan

Mengapa kini kita “senang” menghambat aliran kasih sayang kepada sesama manusia dengan cara menutup dan mempersempit ruang-ruang ekspresi sesama kita ? Sekolah dan target-targetnya yang disertai rangking menjadikan tujuan pendidikan bergeser dari semula upaya meningkatkan kualitas manusia menjadi sekedar sebuah bengkel las untuk membangun “robot-robot” peradaban.

menghantam dalam bentukan gelombang Tsunami Lalu di balik semua topeng dan kepalsuan, anak-anak kita terlahir dengan kecemasan yang yang menghancurkan. Sistem-sistem sosial, peradaban, dan budaya mewarnai alam bawah sadarnya. Ketakutan akan kita dapat digambarkan sebagai “energi-Energi” masa depan yang materialistik tercermin dari AL MUHYI: DENGAN AIR DIHUDUPKAN SEGALANYA — 125


tak kasat mata yang menciptakan “seismic gap”, dimana sewaktu-waktu tumbukan kejenuhan terjadi maka badai kehancuran akan merontokkan setiap pertahanan jiwa manusia. Sistem yang kejam dan menempatkan sosok manusia sebagai sebuah alat atau bagian dari roda kehidupan yang emkanistik akan direkam oleh gen-gen yang gelisah. Seorang anak yang dibesarkan dalam ketakutan, kecemasan, kegelisahan, dan kekalutan seolah “direndam” di dalam saus hormon kemuraman (frown hormone). Maka kini kita mengenal dunia yang sarat dengan kesedihan, kegetiran terasa dimana-mana, gejalanya membekukan dan mematikan sebagain dari hati. Mengapa kita tidak belajar dari air yang dibalik “kekerasan” bentukan kristal esnya, ternyata ia menyimpan kelembutan yang cair dan menghanyutkan ! Bisakah juga kita meneladani gaya Van Der Walls yang diperankan air ? Ketika berada dalam jarak optimal sangat erat ikatannya dengan molekul sekitarnya, sedangkan bila berada dalam keadaan jauh maka dapat saling hidup mandiri, serta bila sangat dekat justru akan saling tolak menolak. Hikmah apakah yang bisa dipetik di balik semua fenomena ini ? Kembali air mengingatkan kita kepada prinsip dasar konsep “amanah”.

lingkungan yang indah dan kondusif, kutu kepala, lalat, semut, dan nyamuk serta banyak lagi alinnya yang sulit untuk disebutkan satu-persatu, lalu kita mengembangkan konsep kepemilikan dan kapitalisasi. Semua yang dititipkan kita sertifikasi emnajdi “hak milik”. Rasa memiliki yang sangat kuat ini biasanya beralasan karena “mencintai”. Bukankah sesuatu yang dicintai menjadi wajar apabila “dijaga” dan “dilindungi” ? Pertanyaan sesungguhnya adalah, siapakah yang dimiliki dan memiliki ? Karena sebenanrnya semua manusia menyadari bahwa konsep kepemilikan di alam dunia ini semu belaka, yang diberikan keapda kita hanyalah “Hak Guna Pakai” saja dan bukan hak milik yang berkekuatan hukum tetap. Hukum yang kita jadikan acuan saja tidak berkekautan tetap, dan hanya berdasarkan aklamasi dan konsensus semata, apalagi soal kepemilikan dan hhak atas sesuatu yang nyata-nyata bukan milik dan ciptaan kita.

Manusia yang terjebak dalam rasa kepemilikan yang teramat dalam akan terbenam dalam sebuah lautan yang rasa “asin” garamnya akan memberikan dampak seperti rasa “asin”nya air laut. Apda saat kita kehausan di tengah laut, semakin banyak kita reguk air laut yang asin maka kan semakin hauslah kita. Semakin banyak air laut Allah SWT telah menganugerahkan kepada kita minum selain semakin haus maka semakin pula kita anak,suami atau istri, keluarga, rekan, kita tidak bisa membuang air kecil. Tubuh kita akan 126 — THE TRUTH


membengkak dan sela-sela jaringan tubuh kita dipenuhi oleh deposit air laut. Mengapa demikian ? Semakin tinggi konsentrasi garam di air, khususnya kadar ion natriumnya, maka akan semakin reaktif pula cairan itu menarik molekul air.

molekul air yang terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen akan memiliki bentukan 3 dimensi menyerupai prisma dengan sudut angulasi sebesar 104,50 atau kira-kira sama dengan sudut yang kita bentuk pada saat melakukan proses sujud dalam ibadah shalat ! Air ternyata tidak hanya Proses tarik menarik ini dapat terjadi karena bertasbih, tetapi juga bersujud, menyerahkan adanya sifat khusus ion natrium dan fenomena dirinya kepada Allah SWT dengan ikhlas dan kimia-fisika yang disebut osmosis. Perostiwa menjalankan fungsinya secra kaffah. osmosis terajdi apda saat cairan dengan Ternyata air yang bersujud dapat konsentrasi dan tekanan osmotik tinggi akan menjalankan perannya dengan sempurna, tentu menarik sebagai cairan hipotonis yang etrpisah demikian pula dengan kita, bila proses sujud kita membran dalam rangka menyetarakan konsentrasi benar adanya dan dilandasi niat yang lurus, maka muatannya. Inilah satu lagi contoh dari sistem Insya Allah sikap kaffah kita sebagai makhluk Allah Allah SWT yang Maha Seimbang. Manusialah yang akan maujud dalam perilaku keseharian kita. Sabar menggangu proses kesetimbangan ini dengan dan shalat adalah penolong kita, tentu bila kita melakukan tindakan-tindakan yang tidak memiliki menjalankannya dengan sempurna. Untuk menjadi dasar keilmuan! Fenomena ini sekaligus dapat sesempurna air tentu sulit, karena kita manusia menganalogikan “rasa haus” akan kebutuhan dikaruniai akal yang mendorong kita untuk duniawiah yang bersifat sangat-sangat sementara. senantiasa “menguji” diri kita sendiri, dengan soalJiwa-jiwa kita menjadi resah dan sistem fali tubuh soal yang yang juga selalu kita ciptakan sendiri ! kita tentu akan segera berubah, kacau balau tak Pada saat kita bersujud sebenarnya tidak saja secara tentu arah. psikologis kita menempatkan diri dalam posisi Hikmah lain dari air yang Subhanallah, sangat terendah di hadapan Allah, melainkan pula secara luar biasa, adalah bentukan struktural molekul dan fisik ataupun postural kita “belajar” berendah hati kumpulan/kelompok molekulnya. Pada dan berendah diri. Di hadapan Allah minder itu perhitungan teoritis yang mengacu dan berdasar wajar kok ! Di hadapan orang-orang yang sholeh kepada jenis ikatan dan atom yang terlibat dalam malu itu wajib kok ! Pada saat secara psikologi pembentukan moleku air, maka didapatkan air dan postural kita bersujud merendahkan diri, maka AL MUHYI: DENGAN AIR DIHUDUPKAN SEGALANYA — 127


akan terjadi suatu proses pendobrakan terhadap shalat semata hanya akan menjadi sebuah ritual dinding yang disebut oleh Gray sebagai saja. Terintegrasinya aspek hormonal, psikososial, “Behavioural Inhibition System”. dan fisikal dalam sebuah ritual shalat memang Yaitu suatu sistem pengatur perilaku yang sebuah keniscayaan. Mengapa misalnya shalat kerjanya membatasi rasa ketidaknyamanan dan rasa diwajibakan untuk dilakukan pada waktu-waktu “kalah” yang menyedihkan. Padahal bersikap rendah tertentu, dan tidak bisa kita kerjakan kapan saja dan hati dan bahkan rendah diri adalah sebuah seenaknya ? Karena pemilihan waktu yang tepat ketidaknyamanan yang luar biasa. Pada saat kita juga merupakan kunci keberhasilan shalat. Apa bersujud terjadi suatu proses integratif yang indikator dari shalat yang berhasil ? Hati menjadi diperankan oleh beberapa sistem fisiologis tubuh tenang, sifat sabar menjadi dominan, dan logika secara bersamaan. Posisi dengan letak dahi menjadi jernih, kemudian cara bersikap dan menempel di lantai dan sejajar dengan lutut berperilaku kita pada gilirannya akan “menolong” menimbulkan titik gravitasi terbesar pada bagian diri kita sendiri. Inilah yang dimaksud oleh Allah frontal korteks serebri. Bagian ini adalah bagian yang SWT sebagai jiwa-jiwa yang muthmainah, tenang dan mengembangkan konsep-konsep rasional. penuh dengan keridhoan-Nya. Jiwa-jiwa inilah Rasionalitas kita akan terfokus, terkonsentrasi, dan yang akan rukun, sakinah, mawwadah, warrahmah tersedot menuju satu arah secara konvergensial. dengan keluarga besarnya, keluarga besar seluruh Mengkerucutnya logika dan rasionalitas ini akan elemen ciptaan Allah SWT. Orang yang berhasil diikuti oleh “keruntuhan” sistem emosi dan memori shalatnya tidak akan menginjak atau melangkahi dan memudarnya konsep-konsep ketidaknyamanan. sebutir kerikilpun tanpa sempat ia berpikir Mari kita perhatikan, bila shalat kita terpaksa tentangnya. Jiwa shalat adalah jiwa empatis, yang atau hanya karena menjadi sebagian dari obligasi emndorong kita untuk menjadi khalifah yang sosial, maka rasa malas dan enggan akan rahmatan lil alamin. Allah merancang dan menghantui pada saat akan mulai menciptakan kita dalam bentuk jejaring yang melaksanakannya. Tetapi bila rasionalits telah berhubungan dan berkesinambungan. Saya pribadi agak kurang setuju ketika seorang terkonsentrasi dan semua perilaku yang didasari ahli gempa dari Badan Meteorologi dan Geofisika oleh keinginan untuk pemenuhan kebutuhan duniawiah masih mendominasi jalur “Behavioural menyatakan bahwa berbagai gempa yang terjadi Activation” dan “Inhibition System” kita maka ditanah air kita belakangan ini saling tidak 128 — THE TRUTH


berhubungan. Tetapi sekali lagi sang ahli gempa juga benar, dalam artian ia memang harus berperan seperti itu untuk merangsang kita bertanya dan berpikir. Dengan demikian setiap unsur ciptaan Allah ternyata memiliki arti dan peran yang jelas. Kita yang terdorong untuk berpikir kemudian akan mengembangkan pengamatan. Beberapa hari setelah gempa tektonik dahsyat yang mengguncang pantai selatan Jawa, terjadilah hujan badai yang cukup hebat di seputaran kota Bandung. Kristal es seukuran ibu jari orang dewasa berjatuhan bak dicurahkan dari sebuah freezer di langit yang pintunya terbuka. Apakah fenomena alam ini berhubungan dengan Tsunami di Pangandaran ? Insya Allah tentu ada ! Dinamisitas dan kelembaman adalah ciri energi Allah yang senantiasa berputar dan bergerak terus untuk mencapai tujuan hakikinya. Perubahan kolom air sebesar yang terjadi di saat tsunami hampir dapat dipastikan merubah karakter siklus hidrologi, belum lagi perubahan muatan medan elektromagnetik yang muncuk karena friksi dan percepatan perjalanan gelombang. Pernah dengar seorang remaja usia belasan tahun di salah satu negara Anglo Saxon yang tersambar petir karena asyik masyuk berHP ria di saat hujan ? Di sekitar tempat ABG tersebut berteduh, tumbuh subur berbagai jenis pohon rindang yang batangnya tinggi menjulang. Dalam

kasus ini prinsip dasar bahwa petir akan menyambar tempat tertinggi untuk “membumikan” muatannya, untuk melepaskan kerinduan para elektronya, ternyata bisa berubah tujuan di saat ada stimulans. Dalam hal ini pancaran gelombang mikro dari piranti seluler yang berbasis gelombang elektromagnetik “menggugah” barisan elektron petir untuk berempati dan “mampir” untuk mengajak saudara-saudaranya mengikuti perjalanan “merindui” bumi ! Sekecil apapun intensitas faktor pengubah tentulah akan menghasilkan resultante perubahan yang signifikan secara proporsional. Perubahan terjadi secara linier meskipun terdapat beberapa faktor pereduksi (distorsi) dan juga faktor penguat (stimulan sekunder). Arah perubahan bergantung kepada interaksi yang terjadi, tetapi perubahan itu sendiri pasti, pernahkah anda melihat air sungai yang sama 2 kali ? Sungai yang kita lihat dan beri nama sebenarnya bukanlah sungai yang sama lagi saat keesokan harinya kita sambangi lagi. Air dan dasar serta tepiannya adalah selalu baru. Molekul air baru, pasir baru, lumpur baru, dan juga ikan dengan sel-sel tubuh baru. Sel tubuh kitapun senantiasa berubah, sebagian tumbuh sebagian lagi menua dan mati. Kita inipun bukanlah kita sesungguhnya, kita adalah sesosok yang selalu perlu dimaknai lagi dan dikenali lagi terlebih dahulu. Siapakah aku kini ? Dan siapakah aku nanti?

AL MUHYI: DENGAN AIR DIHUDUPKAN SEGALANYA — 129


130 — THE TRUTH


Al Mujiib MANUSIA DAN PERBUATANNYA

B

ila kita berusaha untuk memahami serta Berperang atas Nama Agama. Lalu Yerusalem atau Al-Qadisiyah menjadi sebuah kota suci yang memaknai nilai kehidupan dari seorang manusia maka tak pelak kita haruslah merunut secara cermat pola-pola kebudayaan yang berkembang di berbagai belahan dunia dari lapisan kurun waktu yang berbeda-beda. Semua menunjukkan suatu kesamaan pola yang bersifat konsisten. Marilah kita tengok rumahrumah peri di Cappadochia Turki, rumah gua di Matmata Tunisia, istana tebing di Petra, marilah kita tengok berbagai piramida mulai dari yang berada di Giza Mesir, piramida Inca, Piramaida Maya, dan Piramida Aztec, serta jangan lupa piramida Budha di pusat tanah Jawa, Borobudur. Semua berpola serupa, mengkerucut secara vertikal. Sebuah ekspresi monoteisme yang religius. Relijiusitas manusia tercermin dalam budaya dan nilai-nilai Sebuah tanya menyeruak di benak apakah akulturatif yang tercipta dalam interaksinya dengan alam semesta. Tetapi terkadang demi memenuhi keinginannya untuk makna religiusitas itu ? Karen Armstrong pernah mencapai sebuah kenyamanan yang abadi, realita drekayasa menulis sebuah buku indah, yang diberinya judul dan nilai-nilai spiritual direduksi dan dikemas menjadi produk bergenre “siap saji�.

AL MUJIIB: MANUSIA DAN PERBUATANNYA — 131


justru mungkin paling banyak menumpahkan darah umat beragama. Pada peristiwa perang legendaris di Tanduk-Tanduk Hittin (Horns of Hittin) 20.000 jiwa pasukan Crusader menemui ajalnya dan 30.000 orang lainnya menjadi tawanan perang, Alhamdulillah, Salahuddin Al Ayubi adalah seorang tokoh bijak yang welas asih dan penuh dengan toleransi, semenjak kepenguasaannya Yerusalem menjadi sebuah kota yang menyediakan kehangatan bagi semua pemeluk agama Samawi. Sejarah panjang negeri yang satu ini memang sangat unik, 3200 tahun yang lampau bangsa Filistin tiba dari Pulau Kreta (wilayah Yunani) di lautan Mediterania menyeberang dan menempati sebagian wilayah yang menjorok dari lembah Jordan sampai dengan dataran tinggi Golan. Di sana mereka berinteraksi dengan bangsa Yahudi yang berasal dari Kanaan. Nenek moyang orang Yahudi yaitu Ibrahim atau dikenal juga sebagai Abraham datang dari Kanaan ke Hebron dan mengembangkan komunitas baru melalui jalur Ishak dan Rachel. Sementara dalam salah satu pengembaraannya iapun menurunkan suku-suku semenanjung Hijjaz melalui jalur Ismail. Ditanah suci semua agama samawi itu pula terdapat sebuah batu sakral yang menjadi altar persembahan Nabi Ismail As atau Nabi Ishaq AS menurut versi 132 — THE TRUTH

Kristiani sebagai bukti ketaatan Ibrahim kepada Allah SWT. Di batu bersejarah itu pulalah Nabi Muhammad SAW mengawali perjalanan mi’rajnya. Batu ini tentulah sebuah gerbang dimensi, sebuah pintu bintang yang menghubungkan manusia dengan sebuah dimensi imajiner dimana semua karakteristik fisik tidak lagi berperan dan berarti. Tanah suci 3 agama ini dapat dikatakan sebagai tempat dimana peradaban diawali, disinilah Nabi Daud mengembangkan kerajaannya, lalu dilanjutkan oleh Nabi Sulaiman yang membangun Baitullah dan memperkenalkan pengertian teknologi. Lalu hampir semua peradaban manusia ingin menjadi penguasa negeri ini. Nebucadnezar dari Babilonia, Iskandar Agung yang membangun imperium Alexandria, Cyrus dari Persia, Bangsa Parthians, Herodes, Pilantus Pontius, bangsa Mamluk dari Mesir, kekhalifahan Ummyah, Abbasiyah, dan Fatimiyah, Timur Leng dari gurun Gobi, dan Kesultanan Ottoman, sampai Amerika Serikat dan Inggris meski secara tidak langsung, juga ingin memiliki akses khusus di tanah suci. Sampai pada akhirnya pada tahun 1917 Jenderal Allenby dari pasukan Inggris menguasai Yerusalem dan sekitarnya. Tak lama kemudian dideklarasikanlah Perjanjian Balfour yang mengawali berdirinya negara Israel. Sebuah negeri bagi orang-orang Yahudi yang selama ini terluntalunta dan senantiasa terusir dari berbagai negara.


Mulai semenjak zaman Nabi Musa dimana mereka terusir dari Mesir di era Firaun Amenhotep III sampai dari dataran Rusia, Jerman, Polandia, dan sebagian besar Eropa Utara. Bahkan di Ethiopiapun dimana ras melanoid bertempat tinggal mereka terusir.

kini menjadi Presiden Bank Dunia. Perkembangan bangsa Yahudi yang luar biasa itu seolah mengajak kita merenung, bahwa peradaban manusia berawal dan bermuasal dari sebuah daerah segitiga emas yang terdapat di sebagian selatan Eropa, Asia kecil, dan sebagian pangkal Afrika.

Sebagian dari mereka menjadi tokoh-tokoh dunia yang sangat menonjol, sipa yang tidak kenal dengan Karl Marx dengan Das Capital dan Communist Manifestonya, siapa yang tidak kenal dengan Kafka ? Siapa yang tidak kenal dengan Einstein ? Dan saiap pula yang tidak kenal dengan Rotschild dan Rockefeller ? Bahkan kini Ehud Saphiro dan Kobi Benenson menjadi ilmuwan yang paling dihormati di seluruh dunia dengan penemuan meraka dalam bidang komputasional DNA. Bangsa Yahudi menyebar ke seluruh penjuru dunia dan mengembangkan peradabannya secara luar biasa. Peradaban yang Kita kenal kota Ionia di Turki tempat Thales mereka bawa juga ternyata merubah sebagian besar wajah dunia. Dalam bidang ekonomi makro mengembangkan embrio konsep filosofi Yunani, dan pasar uang dunia mereka merajalela, dengan kemudian kita kenal kerajaan Babnilinoa dengan tokohnya George Soros dan Paul Wolfowitz yang taman gantungnya yanglegendaris, kemudian kita AL MUJIIB: MANUSIA DAN PERBUATANNYA — 133


para penganut monoteisme. Tempat-tempat sakral tersebut itu berkembang menjadi sebuah embrio sistem budaya pontifis, dimana pada skenario lanjutannya biasanya akan dilengkapi dengan identitas dan pembagian peran. Sebagai contoh di Teotihuacan dewa tertinggi bernama Tloquenahuaque, dewa grade dua adalah Tlaloc sebagai dewa hujan, lalu Huehueteotl sebagai Konsep atas bawah samping kiri-kanan diakui dewa api, Xype sebagai dewi kesuburan, dan secara aklamsi sebagai penuntun arah yang baku. Chalchitlique sebagai dewi air. Konsep ini juga dapat kita temukan di Manusia membangun piramida del sol dan piramida de luna di Teotihuacan sekitar 100 tahun berbagai peradaban kuno, dewa Osiris di Mesir setelah masehi, piramida dengan konsep yang sama Purba, konsep Avathara di agama Hindu dengan juga ditemukan di Bosnia Herzegovina tepatnya di klasifikasi dewa berdasarkan fungsi, misal Brahma perbukitan Visocica di daerah Visoco. Ada suku sebagai dewa api, Bayu sebagai dewa angin, Indra Azteca yang membangun piramida Tenochtitlan sebagai dewa hujan, Darma sebagai dewa akal dengan dewa mereka yang bernama Uitzillopochtli. budi, Kamajaya-Kamaratih sebagai pasangan Suatu fenomena yang nyaris serupa berkembang penguasa cinta, Yamadipati sebagai dewa maut. di dalam dinamisitas peradaban manusia, semua Lalu kita jumpai pula konsep sejenis dalam konsep tempat suci dibangun dengan konsep pandangan mitologi Yunani, Zeus, Venus, Mars, Apolo, vertikal kubah St Basil di lapangan Merah Moscow, Jupiter, Poseidon, Neptunus, Aprodite, sampai Borobudur, Prambanan, Mendut, Kalasan, Jago, Cupid semua memiliki konsep utilitas yang Sukuh, Muara Takus, dan candi Gedong Songo di departemental. Indonesia juga menjulang bak hendak membelah Di dataran Cina kita mengenal bahkan lebih langit. Lalu bermunculan pula tempat-tempat suci banyak lagi dewa dan bertingkat-tingkat pula yang diziarahi dan menjadi inspirasi bagi banyak derajatnya, satu yang terkenal adalah Dewi Kwan orang dari seluruh penjuru dunia. Im yang tingkat kesakralannya hampir menyamai kenal peradaban Mesir dengan piramida dan kota ilmu pengetahuan Alexandria, lalu kita juga mengenal Baghdad. Marilah kita tengok kubah masjid Nabawi, Haram,. Dome of Rock, Katederal Basilika, berbagai gereja dengan desain Moskovit Rusia yang kesemuanya berujung runcing menuding langit sebagai tempat bersemayamnya kekuatan yang serba Maha.

Ada beberapa tempat di permukaan bumi Dewi Sri di pulau Jawa. Konsep salib suci yang menjadi “gerbang-gerbang Langit� bagi kristianipun sebenarnya mengacu kepada sakralitas 134 — THE TRUTH


dewi Yunani pramodern, hewan suci umat kristiani ritual kronis yang seolah wajib dijalankan oleh yaitu ikan atau ichtus adalah perlambang dari setiap generasi manusia, sebuah fenomena aneh yang harus kita jawab bersama. Ahuizotl telah kesucian dewi pagan di eropa selatan. Dalam Islampun konsep malaikat mengorbankan 20.000 jiwa musuhnya di kuil menyerupai konsep-konsep dewa yang telah lebih Tenochtitlan, Julius Caesar mengorbankan ratusan dulu berkembang. Tetapi kajian epistemologsinya ribu nyawa prajuritnya dan juga prajururit memungkinkan penjabranb makna yang lebih lawannya dalam perang Munda untuk merebut substansial dan sarat nilai. Malaikat bukanlah sessok figur ataupun ikon yang dapat dipersonifikasi. Malaikat adalah suatu diskursus, suatu wacana yang maknanya berkembang seiring perkembangan kognisi sosial. Lalu sekali lagi manusia ingin mengerucutkan logikanya, menyatu dengan kebenaran yang sejati. Tetapi manusia berkembang menjadi makhluk yang kejam dan senangnya menumpahkan darah. Sebuah misteri dimana hampir semua peadaban mengalami sebuah peristiwa yang disebut peperangan. Peperangan menjdi Manusia dalam sejarahnya dikenal sebagai makhluk yang gelisah, di satu sisi kita membangun peradaban kita agar dapat menikmati dan memahami hidup dengan lebih bermartabat, tetapi di sisi lain kitapun selalu terlibat konflik, peperangan, budaya kekerasan, dan saling menghancurkan. Semakin berkembang teknologi, maka selain pendukung kualitas hidup kita meningkat, semakin marak pula perkembangan senjata dan pemusnah massal lainnya. Sejarah setiap bangsa hampir dapat dipastikan selalu mencatat peristiwa kekerasan dan ekspresi kegelisahan yang distimulasi oleh ketakutan dan keserakahan.

AL MUJIIB: MANUSIA DAN PERBUATANNYA — 135


semenanjung Iberia, Zerzes mengerahkan 250.000 orang tentara untuk membinasakan 300 orang Sparta, dan Jenderal William Sherman memimpin pasukan Union mengalahkan pasukan Konfederasi dalam Perang Saudara (Civil War) yang memakan korban jutaan orang Amerika.

Lalu peristiwa 11 September 2001 menelan korban sekitar 6000 jiwa hanya dalam hitungan menit, jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki menewaskan ratusan ribu jiwa dalam sekejap dan menyisakan derita bagi jutaan lainnya untuk jangka waktu yang lama. Perang di kawasan Teluk yang berkepanjangan telah membunuh puluhan ribu manusia, genosida di Bosnia, pembantaian suku di Rwanda, kekisruhan di Somalia, konflik berkepanjangan di Afghanistan, dan banyak lagi perang yang memakan korban jiwa yang sia-sia terus saja dilakukan dan dipertahankan sebagai sebuah tradisi yang sakral oleh manusia. Ritual dan tradisi lainnya yang senantiasa berkembang dengan tumbuhnya peradaban manusia adalah keinginan untuk mengembara dan mengeksplorasi media hidup di sekitarnya. Manusia mengembara ke berbagai sudut dan pelosok dunia, bahkan bulanpun dijelajahinya.

Mitokondria adalah organela warisan ibu yang mengandung untaian DNAnya sendiri. Dengan demikian jejaknya lebih mudah untuk dilacak. Setiap kali manusia berketurunan maka warisan DNA Mitokondria meskipun mengalami sedikit perubahan dan penyesuaian di sana-sini akan tetap dapat dikenali dan diidentifikasi sebagai penghubung dengan garis ibu. Para peneliti bioantropologi telah mengembangkan metoda untuk “menjejaki� proses menegmbara manusia dengan melihat kemana saja DNA mitokondria sebuah kelompok (berasal dari satu ibu) menyebar di permukaan bumi.

136 — THE TRUTH


Berbagai suku bangsa semenjak zaman prasejarah sudah mengekspresikan rsa ingin tahunya terahdap keluasan alam semesta. Ibnu Battutah, Marcopolo, Li Sanbao alias Sinbad atau Cheng Ho semuanya dikenal sebagai petualang-petualang penjelajah yang tak kenal takut. Guilberto Zapata Alonzo membuat sebuah hipotesa menarik tentang penyebaran suku Maya ke hampir seluruh dunia, candi tikal di Guatemala mirip dengan piramid Naksei Chan Crong di Angkor, Kamboja,candi palenque di Mexico mirip dengan candi Ajanta di India, beberapa simbolnya dapat ditemukan diberbagai candi di Indonesia (sukuh, muara takus).

Jepang, Cina, India, dan Mesir. Di India dan Cina mereka di sebut dengan bangsa Naga, di India bangsa Naga disebut juga bangsa Danava dan tinggal di seputaran Nagapur, angka-angka yang dikenal oleh bangsa Maya sama persis dengan yang dikenal kaum Naga. Bahkan nenek moyang orang Jepang, bangsa Ainu mengembangkan 40%

Dalam buku Educadores del Mundo, Ignacio Magaloni Duarte membuat sebuah hipotesa menarik bahwa bangsa Maya pernah mengembara sampai ke timur jauh dan menyambangi serta berinteraksi dengan komunitas-komunitas di

Manusia mengembangkan kemampuannya dalam memaknai hidup dan interaksi di dalamnya. Tanpa kenal lelah manusia terus menjelajahi setiap sudut ruang hidupnya, mengeksplorasi rasa ingin tahunya dan terus mengejar sebuah jawaban tentang tujuan penciptaan Berbagai teknologi dikembangkannya untuk mengoptimalkan kualitas kehidupan, tetapi alat transportasi dan komunikasi serta perekam kenangan (foto dan video) adalah teknologi yang selalu secara antusias amat diminati. Mengapa ? Karena dengan teknologit transportasi dani komunikasi kendala jarak teratasi, dan dengan teknologi perekam kendala waktulah yang diajak berkompromi.

AL MUJIIB: MANUSIA DAN PERBUATANNYA — 137


Teknologi kemudian berkembang dengan perbendaharaan kosakata bahasanya diduga berasal melakukan lompatan-lompatan quantum yang dari bahasa Maya. Lalu tidak hanya bangsa Maya saja, hampir terkadang tampak tak dapat diprakirakan dengan seluruh suku bangsa manusia mengembangkan tepat. Era penjelajahan secara fisik kini mulai budaya mengembara, membangun sebuah harapan. bergeser seiring dengan semakin pesatnya Komunitas Gipsi yang saat ini masih bisa ditelusuri perkembangan teknologi. Eksplorasi dan jejak langkahnya di Eropa, khususnya eropa timur eksploitasi kini amat bergantung dan amat diprakirakan berasal dari India. Daerah-daerah memanfaatkan teknologi. Guttenberg dengan baru yang terbentuk pasca berfluktuasinya muka mesin cetaknya telah berhasil mendorong lahirnya air di muka bumi menjanjikan peluang dan rasa revolusi industri informasi, dengan cepat tingkat pemahaman dan intelektualitas manusia meningkat ingin tahu yang sangat kuat. Kota dataran tinggi seperti Bandung adalah secara tajam dan tidak lagi dibatasi oleh kendala contoh suatu lokus hunian manusia yang terbentuk geografis ataupun aksesibilitas. akibat adanya pengerinagn danau purba, sisa genangan air laut yang terperangkap di sebuah cekungan pada saat air laut surut. Seiring dengan perkembangan geologis muka bumi , gubahan masa dari ruang hidup manusiapun berkembang. Daratan meluas dan komunitas manusia berkembang diseantero muka bumi, dari gua-gua batu di Perancis selatan yang kaya akan ragam lukisan dinding berwarna merah tembaga, gambaran peradaban tumbuh dari era neandertal yang sederhana sampai di era post modern yang kembali menjadi sederhana lagi. Grafiti di Brooklyn kini kembali mengangkat motif-motif geometris dan organik yang seolah hendak bercerita tentang sebuah proses pencarian seorang manusia. 138 — THE TRUTH

Perkembangan itu semakin menggila saat pilot proyek ARPA-net tentang sistem jaringan world wide web terbukti dapat berfungsi dengan efektif. Kini dunia tampak semakin mengkerut, dengan fasilitas VOIP (Voice on Internet Protocol) misalnya telah mampu menghadirikan fitur komunikasi yang sangat cepat sekaligus juga sangat murah.Video streaming mampu memperpendek jarak yang biasanya harus ditempuh dengan sebuah pesawat Boeing 747 selama 18 jam penerbangan menjadi suatu persitiwa yang “real time�. Bila semula dunia hanya terdiri dari sebuah benua purba Pangea yang luas dan sunyi maka semenjak akhir zaman es, berkembanglah berbagai peradaban modern yang terus saja berkelana dan mengembangkan pola-pola interaksi yang


sedemikian rancak. Dari Ionia di Turki dan AlQadisiyah di semenanjung Arab berkembanglah budaya intelektualitas yang terus menerus mempengaruhi cara pandang manusia terhadap lingkungannya. Filsuf era awal dari pulau Lesbos adalah Shappos, seorang wanita yang memeprtanyakan eksistensi, lalu disusul oleh Anaximender, Phytagoras, Democritus lalu era Socrates di Athena dan Italia, Plato dan sampailah di era Ibnu Rusyd, Farabi, Al Kindi, Renaissance, Augustinus Comte, Derrida, Sartre, Engels dan Marx, Focault, dan Levi Strauss. Sigmund Freud seorang psikiater Austria berusaha mengupas makna manusia melalui pendekatan psikoanalisanya yang terkenal.

eksistensialisme, dan lahirlah pemahaman panteisme atau panta rei. Perkembangan sejarah keilmuan menunjukkan bahwa proses pencarian terfokus pada hakikat manusia dan etika. Paham positivisme Auguste Comte dan Frederich Nietzhe mengubah cara poandang dunia. Kematian sudah

Konsep dasar Democritus tentang atom adalah dasar pembentuk segalanya termasuk jiwa, menempatkan konjungsi yang hebat antara materialisme dengan Bervisi mengiblat adalah menjalankan fitrah diri dengan mengacu kepada Sunatullah. Visi atau cara pandang jauh ke depan mencerminkan sebuah konsep keimanan, dimana integritas tercermin dari kualitas ketaqwaan dan kemampuan untuk memaknai setiap aktivitas agar memiliki arti. Dalam konteks ini dapat diartikan pula bahwa seorang manusia yang ber-Visi adalah seorang manusia yang mampu menjabarkan tata nilai spiritual (aqidah dan fiqih) yang terangkum dalam bentuk-bentuk ritual ibadah menjadi tatanan perilaku yang berciri akhlaqul kharimah.

AL MUJIIB: MANUSIA DAN PERBUATANNYA — 139


semenjak lama menjadi ketakutan terbesar manusia. Arketipe Ibu menjadi dasar kepribadian seorang manusia, konsep anima-animus dan persona mewarnai pandangan gender manusia. Agama-agama purba saling merivitalisasi dan mempertahankan eksistensi dengan transformasi simbol dan ritual. Mithraisme yang diyakini adalah agama resmi Romawi di era Julius Caesar mengenal hari suci minggu dan peringatan hari besar keagaaman puncaknya jatuh pada tanggal 25 Desember pernanggalan masehi.

Keindahan Islam justru terletak dalam kesederhanaan dan kesaratmaknaan dari setiap detil ajarannya. Islam mengajari kita untuk mengawali segalanya dengan menyebut nama Allah SWT, Bismillahirahmanirrrahim,” sebuah hal yang tampaknya kecil dan mudah tetapi sesungguhnya memiliki konsekuensi esoteris yang sangat luar biasa. Konsep dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dapat diibaratkan dengan diikrarkannya sebuah sumpah jabatan. Kalimat tersebut adalah sebuah “surat keputusan” yang menjadikan manusia sebagai “duta besar” Allah SWT di muka bumi dan mengemban tugas terpenting sebagai penebar semangat kasih dan sayang.

Lalu datanglah Islam melalui seorang jujur, yang ummi. Seorang cerdas yang belum terkontaminasi faktor-faktor stimulan manipulasi. Kebeningan hati dan tertatanya hawa nafsu pribadi menjadikan Rasul terbesar ini menjadi nabi pamungkas yang dianugerahi Allah peran sebagai Pada saat seorang manusia telah Sang Pembuat Kesimpulan”. mendeklarasikan peran dirinya tersebut maka pola Perjalanan panjang dari era Thales, bahkan pikir yang menginisiasi setiap tindakannya di dalam dari era jauh sebelumnya, era Adam seolah kehidupan semestinya mengacu kepada konsep menemukan jawabannya di zaman Nabi menyebarkan kasih sayang. Contoh dalam sebuah Muhammad SAW. Islam dengan indahnya prosesi makan, ketika jiwa kasih sayang menjadi mengawali kehadiran tata nilai dan peradaban baru acuan maka langhkah pertama adalah pemilihan yang bertujuan untuk memperbaiki dan tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan. meningkatkan akhlaq manusia. Parameter Tanggung jawab dalam konsep ini adalah keberhasilannyapun terukur dan terangkum dalam konsep yang luas dimana proporsionalitas, sebuah definisi taqwa, “Inna aqramaqum rasionalitas, dan regularitas menjadi tertata dan indallahu atqaqum.” terjaga karena semuanya berjalan dengan kesadearan sepenuhnya. Mengambil nasi 140 — THE TRUTH


secukupnya sesuai kebutuhan tubuh dan sesuai dengan ketersediaan, serta keadilan distribusinya, mengambil lauk secukupnya dan sesuai selera serta mengacu keapda kaidah gizi yang seimbang, semuanya dapat dihabiskan licin tandas dalam tempo yang terukur dan ritme yang terjaga. Konsep ini melatih kita untuk senantiasa tidak melampaui batas, termasuk batas kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap tindakan yang telah kita lakukan. Melatih kita pula untuk tidak tergesa-gesa dan merencanakan setiap langkah kita dengan tenang dan diperhitungkan setiap akibatnya. Tak luput pula kita akan terlatih untuk tidak berkeluh kesah dan mampu menikmati karunia d\engan keselarasan sudut pandang yang berimbang. Bila kalimat sakti itu benar telah kita terapkan dalam kehidupan keseharian kita maka segtala sesuatunya akan berjalan di jaluirnyta yang lurus. Kita tidak akan terjebak dalam proses saling menzalimi baik disengaja maupun tidak.

timbulnya rasa disakiti, marah, dan kecewa maka sang inisiator tentu secara berkeadilan akan mendapat beban hukuman terberat. Konsep dosa dalam Islam adalah “multi level marketing”, barangsiapa mendidik, mencontohkan, serta memfasilitasi dengan cara mendorong ataupun menciptakan suasana yang kondusif bagi terjadinya suatu kezaliman maka ia pula yang akan mendapat imbalan terbanyak. Dan konsep ini tidak dibatasi oleh waktu, semua berjalan secara linier dan sewaktu-waktu dapat berubah dan berfluktuasi intensitasnya. Seorang ayah yang “mendorong” anaknya berkembang menjadi pribadi yang posesif misalnya, pada saat anak telah dewasa dan menimbulkan masalah akibat perilaku posesifnya tersebut tentu ayah yang ikut andil atau memiliki saham dalam proses pembentukan karakter anak akan memikul beban tanggung jawab yang cukup besar. Sungguh tidak mudah menajdi orangtua. Sebaliknya demikian pula yang terjadi pada proses kebaikan. Perbuatan baik yang berlangsung secfara kontinuum dan diklakukan oleh berbagai generasi penberus juga akan menjadi amal jariah, amalan yang tak terputus hanya karena usia.

Setiap manusia akan memiliki kecenderungan untuk mengedepankan bentuk kepribadiannyan yang asertif, atentif, dan empatif. Seorang yang akan naik angkot juga akan mempertimbangkan faktor pengguna jalan lainnya dan kemungkinan munculnya kezaliman berantai yang diakibatkan Tak heran bila ilmu, pengetahuan, dan oleh tindakannya. Bila seseorang melakukan teknologi akan menghantarkan para pejuangnya sebuah keasalahan kecil dan secara beruntun orang untuk masuk ke dalam jajaran orang-orang dengan lain emgalami peristiwa yang berujung pada investasi batiniah bersaham “bluechip”. Orangtua AL MUJIIB: MANUSIA DAN PERBUATANNYA — 141


yang berhasil menghantarkan anaknya memasuki jenjang kehidupan yang jauh lebih baik juga merasakan manisnya “bunga� yang akan mereka petik dari upaya deposito berjangka character building yang telah mereka lakukan dengan berjuang ekstra keras dan penuh dengan kesabaran. Keberhasilan hidup seorang manusia dalam konsep Basmallah, adalah pada saat ia mampu memberi ruang yang sebesar-besarnya kepada mitra hidupnya untuk mengekpresikan dirinya secara optimal. Pribadi yang mampu memfasilitasi berjalannya proses sunatullah bagi mitra-mitar hidupnya agar mereka senantiasa dapat “bertasbih� dengan tenang dan tidak terkacaukan oleh pusaran kezaliman. Pribadi-pribadi yang tidak akan membiarkan sebulir nasi melewatkan kesempatan pertamanya untuk menjalani konsep dirinya.

suatu rangka masa, dan mata kita menjadi tirainya. Kerinduan itu sebagaimana renjatan gairah sang daun yang jatuh menjunam dan tak kunjung mencumbui bumi. Hidup itu adalah seumpama perjalanan sehelai daun kering nan tua yang melayang dengan gayanya, menghamba pada gravitasi, dan merindu mencumbui bumi. Sesampainya ia di pelukan bumi, seperti juga kematian yang menjadi awal dari sebuah kehidupan. Perjalanan jatuh bebas yang ikhlas, sekedar mendamba terjadinya sebuah pertemuan!

Mari sekarang kita sejenak bersama merenungkan juga, betapa tragisnya kisah dan tragedi kemanusiaan yang setiap hari kini kita tonton sebagai komoditas hiburan di berbagai media. Seorang ayah membunuh anaknya, seorang suami membunuh istrinya, seorang istri Ada sebuah konsep menarik yang perlu membunuh anaknya atau juga suaminya, seorang disimak disini, Allah itu sebagaimana prasangka bawahan membunuh atasannya, dan seorang anak hamba-Nya, dan jika engkau bertanya dimanakah membunuh dirinya sendiri. Ada apa ini ? Allah jawablah sesungguhnya Allah itu dekat. Rasa Apakah ini juga bagian dari sebuah proses cinta kita terhadap sesama adalah representasi yang sistematis. Dalam konteks psikologi Allah, bila Allah itu dekat dan sesuai dengan kepribadian yang mengacu kepada pendekatan prasangka kita maka sebenbarnya nilai Allah biososial, terungkap sebuah teori yang maujud dalam diri kita, dalam sikap kita, dan mengklasifikasikan polarisasi seorang manusia. dalam tindakan kita. Cinta itu tidak pernah tumbuh Menurut Millon, penggagas teori tersebut, manusia dan tidak pernah pergi, ia hanya kadang terlihat memiliki kecenderungan untuk mencari dan ada kalanya tidak. Cinta itu terbingkai dalam kenyamanan dan menghindari kesakitan, lalu 142 — THE TRUTH


manusia juga aktif memodifikasi lingkungan dan data sensoris dari lingkungan, lebih mudah bersifat akomodatif adaptif. berempati dan berpandangan keluar, berbeda Manusia membangun orientasi dirinya dengan pria yang didominasi pandangan ke dalam mengacu kepada dirinya ataupun keapda orang dan mementingkan “penghargaan” diri di atas di sekitarnya. Sedangkan menurut Eysenk seorang segala-galanya ( Havilland, Malatesta, dkk). manusia terpolarisasi pada kesakitan dan Konsep “penghargaan diri” yang melampaui kesenangan berdasarkan peran struktur batas akan menghantarkan manusia kepada biologisnya seperti sistem limbik. Sedangkan penulis secara pribadi lebih cenderung menggunakan pendekatan aktivitas Reticular Activating System yang berangkat dari formatio retikularis untuk mendistribusikan data-data yang diterima dari lingkungan. Pada dasarnya respon yang diberikan oleh seorang manusia mencerminkan niatan kuat untuk memfiksasi kesenangan, menghindari kesakitan, dan memperoleh penghargaan. Wanita dalam hal ini lebih dapat menata Manusia mengembangkan fungsi luhurnya dengan berinteraksi dan berkomunikasi (Al-Bayan) sebagai bagian dari proses Ar-Rahman. 3 pusat bahasa yang teridentifikasi di otak manusia adalah area Broca yang terdapat di girus frontalis superior lobus frontalis (biasanya di belahan otak kiri, terdiri dari 2 sub bagian penting yaitu pars triangularis yang berfungsi menginterpretasikan rangsang dan mengonduksi respon verbal. Sub bagian lainnya adalah pars opercularis yang bertugas mengoordinasi aktivitas motorik yang menghasilkan bunyi (wicara). Bagian kedua adalah area Wernicke yang terletak di girus temporalis superior lobus temporalis dekat fissura Sylvian atauperbatasan antara lobus temporalis dengan lobus parietalis. Fungsinya adalah memproses stimulus bunyi dari pusat pendengaran dan membentuk pemahaman bahasa. Kedua area ini dibantu oleh area fungsional Broadmann yang memiliki sitoarsitektur khusus dalam proses pembentukan persepsi wicara.

AL MUJIIB: MANUSIA DAN PERBUATANNYA — 143


kegagalan memaknai realitas, akan timbul disorientasi dan dilusi. Sebagai contoh bila seorang manusia mengalami tekanan yang berat pada mekanisme afeksinya, maka ia cenderung untuk mengeksploitasi elemen lain di sekelilingnya sebagai “hak milik�, mengapa ? Karena ia merasa bahwa ia tidak memiliki dan juga tidak dimiliki

oleh siapapun. Bagi yang tereksploitasi akan muncul; sensasi tekanan bahwa ruang hidupnya atau ruang ekspresinya dibatasi secara virtual. Sebuah kebaikan yang tidak disadari ataupun sebuah kebaikan yang menzhalimi. Jangan salah, dalam konteks ini kebaikan dapat menghasilkan ketidakbaikan, sebaliknya sesuatu yang tampak tidak baik bisa saja justru menghasilkan kebaikan. Seorang suami yang tampak secara tulus mencurahkan segala cintanya kepada sang istri, belum tentu dianggap sebagai sebuah kebaikan oleh sang istri, demikian pula sebaliknya. Pertanyaan utamanya adalah, baik untuk siapa ? Rerata manusia yang kemudian mengembangkan perilaku obsesif diawali dari pembiasan konsep baik menjadi baiknya (menurut saya). Elemen lain yang terjebak dalam pusaran arus kebaikan harus menjalankan peran barunya sebagai alat produksi kebaikan ataupun komoditas kebaikan.

Tampak sistem pengambilan keputusan manusia yang dibangun oleh kemampuan menangkap tanda dan data (sensoris), kemampuan mendefinisikan dan mempersepsikan estetika, kemampuan kalkulatif dan berpikir logis, serta kemampuan meramu dan meracik fakta dengan memori dan emosi. Dalam definisi struktural fungsi-fungsi tersebut diperankan oleh lapisan kortex serebri, belahan hemisferium kanan dan kiri, serta kompartemen sistem limbik. Keseimbangan hidup akan tercapai bila ketiga sistem fungsional utama pengambilan keputusan tersebut berada di zona optimalnya masing-masing.

144 — THE TRUTH


Suatu kondisi dimana lama kelaman akan terjadi suatu krisis identitas yang berat. Pada titik dimana krisis identitas ini telah menggerogoti sendi-sendi pemahaman diri, maka yang akan muncul adalah disorientasi, alias “kebingungan” dalam menentukan tujuan hidup. Pada kondisi ini polarisasi Millon menemukan jawabannya, manusia hanya akan terfokus pada kenyamanan pribadinya saja. Jangan keliru, kenyamanan pribadi bukan berarti selalu terkait dengan materi, tetapi sensasi ketika berhasil mensupremasi, menghegemoni serta menyutradarai sebuah film atau sepenggal fragmen kehidupan saja, sudah merupakan kenayamanan pribadi. Rasa tertekan hebat ini mewarnai proses produksi hormonal, serotonin dan 5-HIAA menurun dan mengumumkan kondisi cemas berkepanjangan. Kondisi cemas berkepanjangan ini akan mendorong terciptanya “kegersangan” proses syukur nikmat.

“aku” tunggal berubah menjadi nilai kebaikan bersama nirkepemilikan. Mari kita renungkan doa Rasulullah ketika menikahkan Ali Bin Abi Thalib dengan putri beliau, Fatimah Azzahra. Rasulullah memohonkan kepada Allah untuk mempersatukan kebaikan dari keduanya. Lebur, dan menghablurlah 2 manusia menjadi pasangan milik Allah. Pernikahan bukanlah semata prosesi legalisasi kepemilikan, melainkan suatu tahapan pencapaian reidentitas diri. Siapa kita sesungguhnya pada saat hidup yang kita duga “milik” kita saja ternyata harus berbagi. Pernikahan menjadi ajang untuk saling berbagi dan seharusnya untuk saling menyadari bahwa kita sebenarnya tidaklah boleh saling memiliki. Pada saat pernikahan terjebak ke dalam sebuah ikatan untuk saling memiliki maka yang terjadi adalah eksplotaisi berlebih yang bahkan nyaris tak kenal batas pada potensi hati kita.

Dunia seolah mengkerut dan tinggal menjadi selebar batok kepala. Semua masalah adalah “aku”, dan “aku” harus selalu senantiasa melakukan upaya-upaya untuk “menyelamatkan” diriku. Sebuah pernikahan bisa menjadi momok yang mengerikan. Sebenarnya dalam konsep Islam sebuah perkawinan adalah sebuah proses ibadah yang bernilai tinggi. Dalam proses perkawinan terjadi peleburan nilai “keakuan”, sehingga nilai AL MUJIIB: MANUSIA DAN PERBUATANNYA — 145


146 — THE TRUTH


Al Mughnii MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA

S

ocialite adalah sebuah istilah yang menunjukkan kelas tertentu dalam sebuah tata pergaulan di masyarakat perkotaan modern. Manusia telah mengembangkan kemampuan intelektualitas dan rasa estetikanya sedemikian pesat. Komoditisasi terjadi tidak hanya pada produk-produk yang terkait secara langsung dengan kebutuhan hidup primer, melainkan telah merambah sampai di tingkatan aktualisasi diri. Selera manusia tanpa disadari telah menajdi komoditas yang dapat dikondisikan. Dalam teori Pavlov tentang stimulus dan respon yang dapat dikondisikan, selera manusia dapat dikategorikan sebagai media stimulans yang berfungsi dengan sangat baik. Respon yang ditunjukkan adalah reaksi-reaksi kebutuhan yang terkadang menjadi hal dengan prioritas sangat tinggi. Di sebagian kalangan tertentu, mengikuti perkembangan mode dan selera “massal” yang di”arahkan” oleh sekelompok industriawan fashion bahkan menjadi jauh lebih penting daripada kebutuhan primer.

aktualisasi melalui mode ini dapat mengakibatkan depresi dan seringkali juga menimbulkan gejalagejala kecemasan serta panik. Histeria yang kerap timbul dalam masyarakat seperti ini juga dapat dipicu karena kecemasannya terhadap kegagalan pemenuhan kebutuhan untuk tampil aktual. Memang kondisi ini secara historiografis sulit untuk dipetakan, siapa memulai apa.

Apakah industri fashion yang tumbuh dan mulai “meracuni” pikiran masyarakat, ataukah kebutuhan aktualisasi dan estetika masyarakat atau personal yang mendorong lahirnya industri fashion ? Mengapa Milan, Paris, dan New York kini berkembang menjadi ibu kota mode dunia ? Faktor apakah yang menyebabkan seseorang dapat begitu menyukai dan bahkan fanatik terhadap rancangan-rancangan busana Giorgio Armani, Luis Vitton, Donna Karan, Jimmy Cho, Chloe, Vera Wang, Esprit, Benetton, Old Navy, Levi Strauss, ataupun begitu tergila-gila pada tas Prada, Hermes Croco, begitu terpesona pada keharuman parfum Carolina Herrera, Hugo Boss, YSL, Di beberapa negara dan kelompok Trussardi, begitu bergantung apda stilletto dari masyarakat kegagalan pemenuhan kebutuhan AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 147


Manolo Blahnik, Bally, dan harus berolahraga Maka tak heran bila kita sambil setengah dengan Reebok ? berbaring di sofa yang empuk dengan ditemani Mengapa mall-mall di negara dunia ketiga setoples kacang garing yang renyah asyik dipenuhi dengan franchise merek internasional ? memelototi hujan rudal di kota Baghdad. Rupert Zara, Mango, Next, U2 menjadi merek-merek Murdoch dengan jejaring medianya dan korporasi yang dihapal mati oleh para pelajar SMA dan broadcasting Star TVnya juga menjejali benak kita mahasiswa. Manusia juga berkembang menjadi dengan aneka ragam informasi dan hiburan. Di budak hiburan seperti film-film produksi Indonesia tak kalah maraknya, grup MNC dengan Hollywood dan Bollywood. Selain itu juga industri berbagai genre sajiannya juga tak hentinya film Hongkong, Taiwan, Jepang, dan Korea juga menggelontor benak kita dengan sajian informasi maju teramat pesat dan filosofi produknya kini dan hiburan-hiburan yang dibutuhkan. telah bergeser menjadi kebutuhan primer di Lalu tak afdhol rasanya bila kita juga tak banyak negara serta berbagai komunitas. membicarakan media massa yang lain yang disebut Meledaknya serial televisi seperti F4, Dae Jang dengan surat kabar. Bila di awal-awal Geum (Jewel in The Palace), Emergency Room, ditemukannya surat kabar lebih memerankan diri Six Feet Under, Sex and The City, Friends, sebagai sumber informasi yang bersifat berita, atau Crossing Jordan, the Pretender, sampai X-files mewartakan peristiwa maka kini surat kabar, telah menajdikan film sebagai suatu hal “wajib� tabloid, dan majalah sudah menjelma menjadi yang sudah sewajarnya bila hadir dan mewarnai media dimana jurnalisme sudah berpadu padan kehidupan manusia. dengan opini, analisa, trend setter, serta panduan Program televisi juga saling bersaing dan gaya hidup (life style). Akurasi dan kecepatan kini saling berebut kavling di benak manusia. CNNnya bukan lagi sebuah ukuran kesuksesan sebuah Ted Turner memasok berita-berita dari seluruh media, nilai tambah dan kesesuaian pemenhuhan dunia dan menyampaikannya kembali kepada kebutuhan telah menjadi prasyarat utama laku milyaran pemirsa di berbagai penjuru bumi nyaris tidaknya sebuah media. secara sewaktu (real time). Bahkan beberpa Kebutuhan afeksi kini telah bergeser, teori momen penting yang sangat bernilai informasi dinamika kepribadian kini harus lebih disiarkan secara langsung on the spot, saat itu juga mengeksplorasi peran berbagai media dalam dari tempat berlangsungnya peristiwa yang diliput. menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan 148 — THE TRUTH


oleh seorang manusia.Media telah menjungkirbalikkan teori-teori psikologi tentang konsep thinking-feeling, judging-perceiving, dan berbagai kategori lainnya tentang need manusia. Sifat dasar manusia untuk mensubstitusi kekosongan jiwanya yang bisa terisi ketakutan mengkristal menjadi senang untuk menghibur diri dan menghadirkan kenyamanan yang bersifat sementara.

Mereka dibentuk oleh kalangan industriawan media dan dikembangkan menjadi kelompok “dewa-dewi� yang tak tersentuh realita. Saat mereka kesakitan, kita orang biasa, akan puas dan senang sekali rasanya melihat seringai kesakitan di wajah mereka. Saat mereka didera penderitaan karena hubungan-hubungannya yang tak

Infotainment yang berisi berita kaum selebriti menjadi program dengan rating yang sangat tinggi. Kaum selebriti menjadi penambal kekosongan dengan menampilkan imaji atau citra ideal manusia. Sebenarnya mereka tidak secara sengaja menampilkan diri mereka dengan citra yang kita kenal saat ini, glamor, dan penuh dengan balutan kemewahan dan berbagai atribut yang tidak akan dapat dengan mudah didapatkan atau dipergunakan oleh kalangan “biasa�. Manusia mengembangkan kemampuan dirinya untuk mensinergikan potensi yang dimilikinya. Setiap orang belajar dari informasi yang diterimanya, diolah, dan kemudian dijadikan tanggapan. Proses belajar untuk mendapatkan tanggapan yang sesuai inilah yang perlu memperhatikan eksklusivitas potensi. Bagi seorang pria yang dikaruniai sistem hormon, otot, tulang, dan otak yang kuat, lurus, dan tegas (berpola linier), maka proses bermain dan menjelajah atau mengembara adalah salah satu metoda belajar yang paling ideal.

AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 149


harmonis, karena sisi kepribadiannya dikupas habil oleh media massa, dan saat mereka terengah-engah berlari mencari sedikit ruang untuk menyimpan sekelumit kisahnya agar tidak menjadi komoditas publik, kita tersenyum bahagia.

menjadi orang biasa yang masalahnya tak seberat mereka, begitu pikir kita.Lalu semua kesedihan kita pribadi sirna, lalu kepenatan masalah kita terlipur oleh penderitaan mereka. Menurut Roberto Cialdini ini adalah salah satu efek dari comparison Kaum “dewa-dewi” ternyata nista dan jauh atau memperbandingkan. Kita akan merasa lebih menederita dibanding kita. Bersyukurlah kita bahagia dan nyaman bila melihat bahwa ada hal yang lebih buruk, sebaliknya kita akan merasa bersalah bila kita menduga bahwa penderitaan orang lain disebabkan oleh karena perbuatan kita (resiprositas).

Studi kultural menunjukkan bahwa budaya pop dan gaya hidup adalah “agama”-”agama” baru yang menawarkan surga dunia dan ibadah “instan” sebagai tujuan pilihan dan cara untuk meraihnya.

150 — THE TRUTH

Televisi dan Radio kini telah berkembang menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan afeksi. Televisi menawarkan obat penahan dan penawar rasa sakit sementara yang melenakan dan terkadang memabukkan. Reality show menjadi genre acara yang tak kalah menjulangnya. Kemiskinan, kesakitan, dan kesengsaraan orang dieksploitasi habis-habisan. Wajahwajah manusia yang merintih dan memendam rindu dendam terhadap uang di zoom dan di close-up, sekedar untuk memperlihatkan bahwa ternyata memang uanglah pangkal dari segala kebahagiaan, bahwa uanglah solusi dari segala kesulitan.


Betapa peristiwa seperti yang terjadi dalam reality show itupun sebenarnya amatlah kita harapkan terjadi pada diri kita. Tiba-tiba datang rezeki nomplok tanpa perlu bersusah payah berusaha. Lalu kita akan pingsan, tak kuat menahan ledakan dan luapan rasa gembira, seolah semua yang telah kita lalui dalam hidup melulu hanyalah derita. Lalu kita menjadi kalap dan ingin “membeli” semua hal yang selama ini rasanya dijauhkan dari kita. Belum lagi andai kita harus berbicara tentang tayangan mistik dan talkshow atau feature-feature investigatif yang berkonotasi seksual. Tayangan dari genre mistik menunjukkan bahwa “peran” makhluk ghaib dieliminir menjadi sekedar pasangan “kegelapan” yang layak untuk dieksploitasi dan “dipermalukan” oleh manusia. Pasangan kegelapan itu dimanfaatkan sebagai komoditas hiburan yang mampu mengguncang urat syaraf ketegangan dan ketakutan manusia. Melihat betapa menakutkannya fenomena yang terjadi saat kita berhubungan dan berinteraksi dengan dunia ghaib menjadi sebuah kenyamanan tersendiri. Mengapa bisa begitu ? Karena ketika kita menikmati itu semua, kita menjerit-jerit ketakutan dan menutup mata sambil menyeruput secangkir cappucino instan di sebuah sofa yang empuk. Ketakutan orang lain, mitos, dan kehebatan yang bersifat instan serta tak terukur

secara obyektif, coba apa parameter untuk mengukur kehebatan seorang dukun ? Begitu menarik dan membetot perhatiannya tayangan ini, sehingga seolah tayangan mistik telah menjadi salah satu contoh agenda setting media yang paling berhasil. Pola pikir masyarakat kini dipenuhi dengan alur pemenuhan jawaban yang bermuara pada sebuah laguna multi kemungkinan. Sebuah jawaban yang tepat dengan cara cepat dan sebuah “alasan” yang saat ini dianggap paling bermartabat. Menagap demikian ? Coba saja kita bayangkan bersama, betapa mudahnya mencari jawaban atas terjadinya keretakan mahligai sebuah rumah tangga atau bagaimana peliknya kisah cinta sepasang remaja dengan mengacu kepada sebuah alasan sederhana, “ini pasti ada keterlibatan unsur supranatural !” Sebuah jawaban instan yang dapat dimasak untuk semua persoalan. Sebuah solusi yang memang sangat dirindukan oleh sebagian besar bangsa kita yang muak dan mengalami keletihan kronis ketika harus merenangi lautan kenikmatan dengan buaian ombak-ombak kemalasannya. Sebuah bangsa yang begitu mengenal ayat-ayat Quran, kecuali satu kata yang membukanya; “IQRA”. Sebuah ironi dimana pengetahuan global tumbuh subur karena kontribusi para cendekiawan muslim, dan saat ini mayoritas kaum muslimlah yang terjebak dalam kejumudan menelan makna-makna supranatural AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 151


secara harfiah dan tidak melakukan penjelajahan baru yang berhasil menafikan dimensi jarak dan waktu. Radio streaming, video streaming, chatting, eksploratif yang lebih bersifat ilmiah. Tampaknya kini seluruh naluri dasar manusia dan juga mailing dapat menempuh jarak ribuan tengah diaduk-aduk dan diulen menjadi adonan mil hanya dalam hitungan detik bahkan boleh donat yang krispi, manis dan renyah. Budaya instan dikatakan nyaris sewaktu. Greenwich Meridian Time dan budaya “kadal� (dabhun) menjadi label ( GMT) seolah dipermalukan dan kalah secara kepraktisan yang melonggarkan semua norma telak ketika harus berhadapan dengan internet. Pola akidah, akhlaq, dan adab. Bagaimana semua itu tidur-bangun dan aktifitas harian manusia di dapat mengisi ruang-ruang pikiran kita ? berbagai belahan dunia bisa diporak-porandakan Bagaimana semua itu dapat menjadi panduan dan oleh kehadiran internet. acuan hidup kita ?

Batas pengetahuan dan eksklusifitas keilmuan menjadi tipis, kini bahkan orang awampun dapat berbicara dengan bebas dan berdasar tentang fisika kuantum, yang dahulu tentunya hanya merupakan hak prerogatif para profesor fisika kuantum di universitas-universitas tua yang bergengsi. Kritisisme dan tatanan psikologi sosial baru yang digagas oleh mahzab Frankfurt dengan Jurgen Habbermas dan Hokkheimer sebagai tokohnya justru maujud bukan dalam bentuk media yang menghegemoni melainkan melalui internet. Protes sosial dan himbauan anti kemapanan mengalir deras dalam media blog ataupun situs-situs komunitas. RRC ketakutan dan berusaha menghambat peredaran informasi yang memang dapat saja bersifat tidak sahih.

Tetapi kita juga belum menjawab pertanyaan yang paling krusial, mengapa semua itu seolah dengan mudahnya mewarnai dan mengatur segala desain interior benak kita ? Mengapa budayabudaya bergenre populer dan jelas-jelas bermotif ekonomi itu mampu dan dengan leluasa menjajah benak kita ? Sebelum kita jawab mari kita mengembara dahulu menelusuri lorong-lorong teknologi yang di ujung depannya berlabel informasi dan komunikasi. Kini kita mengenal teknologi internet, sebuah teknologi yang benarbenar merubah wajah dunia. Dimana semua informasi yang selama ini seolah jauh dan tak terjangkau menjadi mungkin untuk diakses siapa saja. Mendadak seiring dengan kehadiran internet Banyak negara juga menerapkan kebijakan net ini sebagian besar umat manusia menjadi makhluk yang sarat dengan pengetahuan. Tetapi tidak hanya nanny, semacam parental advisory yang ditujukan itu saja, internet juga menawarkan pola interaksi untuk melindungi akhlaq generasi muda. Tetapi 152 — THE TRUTH


itu semua akan terlindas oleh kemajuan teknologi yang kini sudah semakin menampakkan wujud aslinya. Internet tidak lagi memerlukan piranti yang statis tetapi juga telah bersimbiosis dengan piranti mobil yang bersifat multifungsi. Orang dengan berbekal gadget yang semakin lama harga teknologinya akan semakin ekonomis akan dapat mengakses informasi dan data apapun dimanapun dan kapanpun ia mau. Dan aksesibilitas ini akan terus meningkat secara pesat karena salah satu alasannya adalah harga teknologi akan menjadi semakin murah dan akhirnya informasi akan menajdi komoditas nirlaba yang akan dapat dikunyah dan dimuntahkan siapa saja. Muntahan itu bahkan masih dapat dipulung dan didaur ulang berdasar kepentingan kita. Hot spot tidak lagi akan menjadi primadona, jaringan komunitas tidak lagi akan menjadi barang langka karena akan tiba masanya dimana seluruh gadget akan bersatu dalam sebuah sistem multi utilitas yang memungkinkan seorang manusia untuk mendapatkan segalanya dengan mudah termasuk informasi. Akan tercipta sebuah tatanan dunia baru dimana dimensi ruang dan waktu perlu proses pemaknan ulang. Dimana pesawat-pesawat berbadan lebar seperti Airbus A-380 hanya akan menjadi pesawat kargo. Atau mungkin juga bahkan harus dikandangkan karena akan semakin miskinnya tingkat permutasi manusia.

Untuk apa manusia bepergian bila seluruh proses transaksi bisnis, manajemen organisasi, proses produksi, marketing, dan research developing dapat dilakukan di mana saja. Untuk apa kita bepergian ke Venezia bila seluruh citra dan nuansa Venezia dapat kita hadirkan di tengah kehangatan ruang keluarga, lengkap dengan suara kecipak air yang biasa terdengar bila sebuah gondola melewati lorong sempit di bawah jembatan Rialto. Untuk apa kita bersusah payah menjelajahi ganasnya hutan rimba di pedalaman Amazon, bila anakonda dan piranha dapat kita proyeksikan di layar lebar ruang keluarga kita ? Dengan efek surround yang sempurna dan teknologi lanjut virtual reality maka sempurna sudahlah pengalaman bathin kita. Tokh sebuah perjalanan yang sesungguhnya juga hanya akan dibingkai dalam satu rangkaian memori yang seiring waktu hanya akan direview sewaktu-waktu, diceritakan ulang dalam even arisan dan pengajian. Bukankah kondisi seperti ini yang memang kita harapkan semenjak awal ? Bukankah kita ingin memuaskan imajinasi kita dengan tingkat keamanan dan kenayaman maksimum ? Bukankah hidup kita yang sesungguhnyapun kita anggap sebuah mimpi yang sudah sepatut dan sewajarnya bila indah terus selamanya, dan bila mimpi kita itu memang ternyata indah maka kita berharap tak akan pernah bangun lagi juga untuk AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 153


selamanya. Karena itu pulalah kematian menjadi guncangan membangunkan yang amat menyeramkan dan menjadi selingan mimpi yang sangat menakutkan. Bukankah ketika kita menjeritjerit saat menonton film horor di rumah kita yang nyaman, sesungguhnya kita tak alang kepalang gembira dan bahagianya karena sadar sepenuhnya

Pencitraan dan pembentukan persepsi tentang nilai ideal dalam kehidupan terkadang menggiring kita ke dalam sebuah ilusi, dimana kebahagiaan sekedar dibungkus oleh balutan materi. Pada saat kondisi itu terjadi sesungguhnya kita telah terjebak dalam dilusi dimana terkadang motif kita tak lagi bersandar pada kepentingan bersama

154 — THE TRUTH

bahwa kita berada dalam sebuah ruangan yang seratus persen aman ? Bahwa rasa takut yang muncul itu dapat saja kita hentikan sewaktu-waktu? Sensasi takut yang dimunculkan adalah sebuah proyeksi keinginan yang kuat untuk menafikan dan menertawakan ketakutan yang sebenarnya. Takut itu ditumbuhkan di sebuah ruang yang nyaman, sebuah keinginan untuk memperoleh kemampuan seperti ketika kita menonton film horor, sewaktu-waktu kita mampu untuk menghentikannya, yaitu dengan cara mematikan TV atau merubah channelnya ! Sayangnya kematian tidak dapat diubah channelnya! Berkembangnya internet dan juga teknologi seluler secara biopsikologis mengakibatkan munculnya sebuah fenomena yang akan meruntuhkan keimanan seorang Nietzhe. Jaringan internet adalah lahan subur bagi tumbuhnya tata nilai di alaf peradaban baru. Satu sistem sosial mengembang dan mekar menjadi “keimanan� di sebuah zaman dan diberi label yang bertuliskan ideologi. Kita telah melihat ideologi kekuasan mutlak sistem kekaisaran yang berkembang semenjak era


Babilonia, kaum Helenis, Alexandria, Persia, Kekaisaran Romawi dengan imperiumnya, Kekaisaran Cina, Kesultanan dan Kekhalifahan yang berdasar garis darah, sistem monarki ini lambat laun runtuh dan tertelan zaman karena tidak lagi mampu menmgakomodir ekspresi aktualisasi bersama. Kini sisa-sisa pengusa berciri monarki hanya tinggal di balik dinding-dinding istana seremonial seperti Inggris dan Keraton Ngayogjakarto Hadiningrat. Lalu kita juga melihat Marx, Engels, dan Lenin membangun sebuah sistem yang mereka anggap lebih mengedepankan keadilan dan eksistensialisme manusia, sistem itu dikenal sebagai sosialisme dan komunisme. Dalam sistem ini terjadi pergeseran otoritas dari semula didominasi oleh otoritas personal menjadi sebuah sistem komunal dengan otoritas terletak pada “kamerad” negara. Kesejahteraan menjadi tanggung jawab bersama, proses produksi dan kapitalisasi bisnis berada dalam sistem sel yang diatur dan dikontrol dengan ketat oleh negara. Setiap orang memiliki obligasi dan kewajiban yang wajib untuk dilaksanakan. Reward diberikan berdasarkan tingkat kontribusi dan tetapi dengan batasan yang memungkinkan tercipta pemerataan.

dingin arus globalisasi meng gilas dan menggerusnya habis. Bagaimana globalisasi dan borderless world dapat mengalahkan benteng-benteng tiran komunis ? Jawabannya sebenarnya sederhana saja, produksi, distribusi, dan pemenuhan kebutuhan suatu negeri akan berkembang dalam deret eksponensial, tingkat konsumsi energi ataupun konsumsi “public goods” akan semakin meningkat dan satu-satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan saling berbagi dan melakukan berbagai program sinergi. Sebagai contoh, bila sistem produksi yang dimiliki sebuah negara begitu baik dan efisiennya, maka pada suatu ketika dapat dipastikan negara tersebut cepat atau lambat akan memerlukan pasar untuk diekspansi, lalu pada gilirannya akan diperlukan juga sumbersumber bahan baku yang akan semakin sulit dipenuhi sendiri.

Sebenarnya bukanlah globalisasi yang meruntuhkan tembok-tembok tirani sosialisme dan komunisme melainkan teknologi. Pada glirannya teknologi akan menjadi “tuhan” dan ideologi baru yang akan meruntuhkan keyakinan Nietzhe bahwa tuhan telah mati. Tuhan akan selalu hadir dengan berbagai jalan dan senantiasa mempengaruhi kehidupan manusia. Teknologi kini bahkan telah memungkinkan untuk Sebuah proses berkeadilan yang nyata tidak menyatukan bebragai proses produksi yang adilnya. Tak lama sistem ini bertahan, seusai perang terpisahkan oleh jarak ribuan mil. AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 155


Mari kita perhatikan, kini banyak surat kabar telah dicetak secara jarak jauh dimana materi berupa data lunak ditransmisikan dan diterjemahkan menjadi perintah cetak disebuah percetakan yang terletak ratusan bahkan ribuan kilometer dari tempat data tersebut disiapkan. Di masa yang akan datang bisa saja industri otomotif

memberikan inspirasi yang maksimal bagi pra desainernya. Lalu desain tersebut akan dikirim dan didiskusikan ke kantor manufaktur di salah satu perfektur di Kyoto, dan dikirimkan lagi sebagai suatu program kerja bagi pabrik dengan teknologi robotikal di Kun Ming, Szen Szen, atau Guangdong yang kaya akan deposit mineral dan tenaga kerja murah. Apalagi bila negara tempat manufakturing juga memiliki kebijakan fiskal yang kondusif, misalnya diberlakukan tax holiday bagi industri otomotif yang ramah lingkungan. Kondisi ini semakin mendekati kenyataan ketika konsep “printer 3 dimensi� kini mulai dikembangkan. Secara konseptual dapat dibayangkan bahwa printer 3 dimensi adalah sebuah “printer� yang dapat mencetak produk apa saja sesuai dengan apa yang telah diprogramkan.

di Jepang menempatkan kantor desainnya di Tonga yang tenang dan lambaian nyiurnya serta deburan ombak pasifik yang biru kehijauan ketika menyapa lembut laguna nan bening akan dapat 156 — THE TRUTH

Teknologi juga akan tumbuh sebagai ideologi baru pada saat terjadi krisis energi yang parah, disaat energi fosil telah mencapai ambang kepunahan. Teknologi yang dihasilkan melalui olah pikir sebagai bagian dari konsep IQRA yang telah ditetapkan Allah atas manusia akan dapat mengatasi


masalah krisis energi ini dengan inovasi yang sangat penting. Fuelcell akan mendobrak peradaban manusia karena menjadikan sumber energi menjadi sangat berlimpah dan limbah emisinya justru berupa air yang sangat dapat bdimanfaatkan untuk keperluan lain.

Bila di matahari terjadi reaksi fusi yang berkelanjutan, maka dalam piranti fuelcell hidrogen akan dipecah menjadi elektron dan proton melalui sebuah membran pemisah proton yang disebut sebagai Polymer Electrolyte Membrane, elektron akan melompat ke katoda dan menghasilkan energi listrik. Sementara proton akan bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan molekul air. Limbah yang terjadi adalah air dan panas, dimana pada tahap lanjut air dan panas ini biusa diubah lagi menjadi tenaga uap atau keperluan lain.

Masih dalam konsep pemanfaatan energi sahabat virtual saya, Mas Arief Budi Witarto malah mengusulkan peng gunaan enzim PQQ dehidrogenase untuk mengubah glukosa menjadi glukonolakton yang menghasilkan 1 elektron untuk kemudiuan elektron ini ditangkap di katoda dengan enzim bilirubin oksidase.Metoda ini adalah metoda untuk arus lemah dan daya rendah. Teknologi semakin lama akan tumbuh semakin bijak dan semakin efisien. Handphone atau piranti mobil lainnya seperti PDA akan semakin Fuelcell akan merubah paradigma bahwa berkembang fungsinya. energi haruslah berasal dari sumber daya alam yang Jika saat ini sudah sampai pada tahapan tak terbaharukan. Hidrogen sebagai bahan baku fuelcell terdapat amat berlimpah di alam dan dapat browsing, video streaming, dan penentu lokasi didaur ulang. Ilmu pengetahuan kini mulai (dengan GPS), maka ke depannya piranti mobil “memahami’ makna sebenarnya dari surat As akan dapat dikembangkan menjadi identification Syams yang terdapat dalam Al-Quranul qarim. device yang menyimpan data pribadi pemilik termasuk data kesehatan teraktual, data asuransi, AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 157


automatic dialer untuk kondisi emergency, piranti transaksi bisnis dan perbankan, serta menjembatani fungsi-fungsi spiritual tidak hanya mampu menyimpan Quran beserta tarjamahnya melainkan juga kumpulan hadis shahih serta almanak atau ensiklopedia keIslaman. Berbagai pertanyaan serta berbagai tausiyah dan dialog

melekat dengan kehidupan manusia kelak bila sumber catu daya (energi) telah berhasil merecharge dirinya sendiri kapanpun dan dimanapun. Konsep ini sudah sedikit dibahas di awal buku, yaitu prospek digunakannya virus (contoh jenis M13) yang direkayasa secara genetika agar mampu mengambil molekul kobal oksida dan molekul emas. Virus ini akan menjadi anoda dan katoda yang terus aktif dan bahkan dapat dengan mudah menggandakan diri. Bayangkanlah suatu masa di mana baterai handphone dan juga gadget mobil lainnya tidak akan pernah lagi perlu dicharge. Uang juga pada akhirnya akan kehilangan bentuk fisiknya, akan terjadi pergeseran arti dari uang kartal dan uang giral, di masa yang akan datang semua transaksi dapat dilakukan melalui gadget mobil.

agama dapat muncul baik dalam format basis data maupun dalam bentuk multi media seperti file video ataupun dala format High Definition Television (HDTV). Fungsi gadget mobil ini akan semakin 158 — THE TRUTH

Uang akan semakin bergeser maknanya menjadi nilai yang tidak sekedar nominal, melainkan bernilai prestatif. Konsep dinar atau keping emas sebagai nilai tukar yang terstandarisasi dan tidak mengenal unsur fluktuasi dinamis nilai tukar yang spekulatif akan tergantikan oleh dinar “virtual�. Bila selama


ini aktiftitas sosial tidak pernah menghasilkan profit finansial, maka akan datang suatu masa dimana aktifitas sosial bisa saja menghasilkan pertambahan nilai yang berdampak pada alat tukar. Apa yang telah ditetapkan oleh Allah tentang pahala dan konsep kemalaikatan seperti Rokib dan Atid dapat maujud dalam suatu pranata sosial baru.

dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

Dalam perjalanan hidupnya manusia senantiasa akan berusaha untuk mendapatkan suatu kondisi dimana kemampuan untuk mengendalikan instrumen-insrumen dalam hidupnya yang mampu menjamin kenyamanan dan terbebasnya manusia Setiap orang yang berkontribusi positif dari rasa cemas akan terus dikembangkan. kepada ummat, beramar makruf nahi munkar ataupun bersodaqoh tenaga, materi, maupun ilmu akan mendapat point reward yang berdampak pada kemampuan membeli (purchasing power parity). Akan datang suatu masa dimana orang-orang sholeh akan memiliki pundi-pundi nilai yang akan dapat didermakan atau ditukar dengan berbagai fasilitas yang akan menghadirkan kenyamanan hidup. Setiap orang akan termotivasi untuk menjadi sholehah dan sholeh. Inilah suatu bentuk sosialisme virtual yang jauh lebih adil dan tidak memukul rata, inilah sebuah sistem di masa yang akan datang yang mungkin bisa disebut sebagai sosialisme prestatif ataupun muammalah prestatif. Setiap orang akan terdorong untuk berbuat kebaikan kapanpun dan dimanapun. Sebuah esai fiktif akan disertakan dalam bab ini agar pembaca

Perjalanan akan semakin cepat dan aman serta murah. Penyakit akan semakin direduksi, rekayasa genetika dan upaya-upaya membuat manusia bersifat kebal penyakit akan terus dijalankan. Bahkan bila kita jujur, maka sesungguhnya yang AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 159


diinginkan manusia adalah teknologi yang mampu membuatnya immortal alias tidak akan pernah mati. Karena kematian adalah ketakutan terbesar manusia dalam hidupnya.

tetapi Allah menawarkan jalan keluar yang lebih bermartabat, yaitu dengan menjadikan upaya pencapaian ketenangan dan kebahagiaan berupa aktualisasi diri selama kita hidup di bumi ini sebagai Dapat dikatakan bahwa manusia mengem- ibadah yang hanya ditujukan kepada Allah semata. bangkan akalnya untuk membangun kecemasan Dengan demikian kita berorientasi pada konsep sebagai motif dan orientasi dasar tujuan hidupnya. ketidakterbatasan (ad infinitum). Orientasi kepada ketidakterbatasan akan menghantarkan kita menjadi most powerful, karena memiliki sumber daya yang juga tak berbatas. Azas manfaat kita akan semakin kuat dan kita akan menjadi lebih berprestasi karena manfaat keberadaan kita (eksistensi) diapresiasi oleh semakin banyak makhluk Allah lainnya. Semakin kita mencintai sesama makhluk Allah maka Allahpun akan semakin mencintai kita; “Allah SWT berfirman,’orang-orang yang saling mencintai semata-mata karena Aku, maka mereka akan mendapatkan (balasan) Rasa gelisah, cemas, dan cekaman ketakutan mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya mendorong manusia berpikir keras untuk yang membuat para nabi dan syuhada iri mengatasinya, motif inilah yang melahirkan kepada mereka� (HR Tirmidzi; hadist hasan). teknologi. Apakah hal itu salah ? Tentu saja tidak, 160 — THE TRUTH


Salah satu respon manusia dalam menghadapi kegelisahan hidupnya adalah dengan membuat model dirinya yang lebih ideal. Untuk itu di dalam ilmu psikologi dikenal mekanisme proyeksi. Konsep nilai diri yang digandakan seolah menghadirkan ketenangan bagi kita karena kita melihat bahwa banyak yang akan bernasib “sama” dengan kita.

informasi. Bila dulu seorang guru dibedakan stratanya dengan para murid karena guru memiliki pengetahuan yang belum dapat diakses murid, atau memiliki satu-satunya kunci untuk membuka akses terhadap pengetahuan itu, tetapi kini pengetahuan dan materi pendidikan dapat diakses siapapun secara individual/mandiri. Bahkan manusiapun

Kitapun menjadi lebih tenang karena nasib kita tidak akan menjadi lebih “buruk” dibandingkan yang lainnya. Sekali lagi ini mengingatkan kita kepada ultimate game, dimana seseorang secara signifikan akan lebih menyukai orang lain tidak mendapatkan hal-hal yang juga tidak kita dapatkan. Dalam bahasa yang lebih sederhana;”kita senang melihat orang lain susah”. Islam sebagai akses terhadap konsep rahmatan lil alamin kini tiba di sebuah era dimana perubahan yang terjadi tergolong super cepat. Bila dulu pengusasan terhadap informasi beserta aksesnya adalah sebuah kekuatan yang absolut, maka dengan perkembangan ICT informasi adalah komoditas publik. Siapapun dapat memiliki akses tak terbatas terhadap

kemudian mengembangkan budaya informasi yangs arat dengan distorsi dan nilai-nilai virtual, dimana nilai-nilai kebenaran, akurasi, dan validasi mennjadi semakin sumir. AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 161


Batas antara kebohongan dan fakta semakin tidak jelas. Siapa yang bisa mengklarifikasi kesahihan identitas di blog ataupun jejaring sosial yang ada di internet. Perkembangan lanjut menunjukkan bahwa konsep alter ego dalam ilmu psikologi kini mendapatkan wahana dan media barunya. Sejarah dan budaya menunjukkan bahwa

manusia senantiasa berusaha menemukan hakikat dirinya melalui mekanisme homunculus, melihat miniatur dirinya, sebuah model yang dpeenden terhadap kehendak dirinya. Bima Ruci dalam 162 — THE TRUTH

budaya wayang purwa contohnya, adalah alter ego Bima yang gelisah mencari hakikat keberadaan dirinya. Model diri yang sumir, dan terkadang menampilkan sisi-sisi yang justru tidak dimiliki di dlaam kehidupan nyata menjadikan Ict dan jejaring sosialnya adalah sebuah dunia dimana kita dapat menjadi tuhan yang maha berkehendak. Apapun yang kita maui untuk terjadi pada diri kita akan bisa kita ciptakan secara maya. Ada sebuah film yang dimainkan oleh Jim Carrey, berkisah tentang Trumann seseorang yang dikondisikan untuk menjadi model hidup yang memenuhi konsep alter ego kita sebagai tuhan, semuanya diatur oleh manusia, bahkan nasib dan takdirnya seolah khusus dikreasikan oleh sutradara. Truman hidup dan dibesarkan di sebuah kota yang merupakan studio buatan (Seaheaven). Semua penduduk kota, kerabat, dan orang yang berinteraksi dengannya adalah aktor, semuanya adalah palsu. Truman tumbuh, berkembang, dan menjalani hidupnya dalam sebuah realitas buatan yang diperuntukkan bagi dunia hiburan. Setiap aktivitasnya adalah siaran


karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni’mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri , dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Al Anfaal 53.

langsung yang dapat disaksikan di segenap penjuru amerika, bahkan dunia. Ia menikah, bekerja, dan mengalami konflik hanyalah sebagai bagian dari skenario film nyata tentang dirinya. Sungguh suatu upaya memoderasi fungsi tuhan di dalam diri kita. Memang benar adanya bahwa nasib atau takdir adalah suatu ketetapan yang bersifat dinamis dan peka terhadap stimulus perubahan. Bila mengacu kepada mekanisme entalpi dan entropi serta kekekalan massa dan energi, perubahan itu sebuah keniscayaan. Masalah memang tidak dapat dimusnahkan, tetapi tentu saja dapat diubah arahnya dan menghasilkan suatu kondisi yang justru mendatangkan harmoni. Kemajuan teknologi pastilah memberikan ekses, tetapi dengan infrastruktur teknologi pulalah semestinya kita ummat manusia mengubah nasib, sebagaimana firman Allah SWT: “.... yang demikian itu adalah

Dengan motivasi sedahsyat itu sesungguhnya jelaslah bagi kita bahwa komfortabilitas atau kebahagian dunia akhirat itu haruslah diperjuangkan ! Dipertahankan melalui sebuah upaya “konservasi” nilai. Mekanisme apakah yang dapat melestarikan nikmat Allah ? Tentu mekanisme yang didasari oleh konsep fundamental rahmatan lil alamin. Teknologi membuka begitu banyak lahan dakwah. Teknologi juga membawa semangat segar upaya mengeksplorasi “misteri” AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 163


diri, dimana manusia akan lebih mengenal produk utamanya meliputi seluruh aspek Khaliqnya dengan mencermati “kecanggihan� kehidupan dan membangun tata nilai, maka Islam ciptaan-Nya. tidak cukup hanya membuka kedutaan saja, karena alam semesta ini sudah merupakan Kedutaan Besar Allah SWT maka yang perlu dipertimbangkan adalah pembentukan kantorkantor Marketing Virtual untuk memandu para turis kehidupan mendapatkan nilai-nilai fundamental (akidah), sistem operasional (fiqh dan syarii), serta metoda berkomunikasi dan berinteraksi yang bermartabat.

Kita tak patut kiranya berpangku tangan dan bersimbah air mata, menyesali masjid yang tak lagi ramai dikunjungi. Jangan menjadi resah karena fenomena itu, perluas dan perlebar masjid kita ! Jadikan ruang virtual yang nyaris tak berbatas sebagai sebuah masjid, dimana setiap orang yang berinteraksi di dalamnya senantiasa bertasbih dan memuliakan Allah SWT melalui karya nyata, karyakarya yang mengangkat harkat dan martabat Kantor marketing virtual ini haruslah manusia! menjadikan Islam dengan konsep rahmatal lil alamin, Bila Argentina telah memanfaatkan jejaring liquid dan memiliki equity yang baik di pasar. Islam sosial Second Life dengan membuka kedutaan besar harus dapat menawarkan customer value yang virtual pertamanya, maka bagaimana dengan berbasis kepada produk yang mudah diakses, Islam. Sebagai sebuah holding company yang diperlukan, memiliki konsekuensi kebaikan bagi 164 — THE TRUTH


semua, dan menghadirkan ketenangan, serta kebahagiaan yang meliputi aspek materiil dan non materiil.

Perkembangan-perkembangan peneltian yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan arah perkembangan yang saling bertolak belakang. Majunya bidang information, communication and Dalam pengembangan teknologi dan bisnis technology mendorong tumbuhnya pemanfaatan yang mengedepankan pendekatan dunia akhirat teknologi tersebut di berbagai belahan dunia , hal terpenting yang perlu dilakukan adalah mengimplementasikan makna dari nilai surat AlHasyr 18 yaitu merencanakan masa depan, menata hidup bagi kemaslahatan bersama, membangun peradaban yang bersifat rahmatan lil alamin. Teknologi berkembang dengan arah yang bersifat antroposentris, semata demi kepentingan manusia dan dalam ranah waktu yang bersifat saat ini. Untuk itu diperlukan suatu paradigma baru yang lebih dapat mengakomodasi peran manusia selaku khlaifah di alam semesta ini. AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 165


infrastruktur penunjang dibangun dimana-mana, akan berdampak pada terjadinya kegagalan dan pada gilirannya dampak-dampak negatif penyerbukan oleh beberapa spesies tertentu. Rantai ataupun ekses mulai dirasakan. makanan terganggu. Sebuah artikel yang ditulis oleh seorang Di sisi positif kemajuan teknologi seluler juga peneliti DARPA mengutip sebuah hasil penelitian memberikan kemudahan bagi ummat manusia di Jer man menunjukkan bahwa ternyata dalam proses peningkatan kualitas hidupnya. keberadaan BTS operator seluler ternyata tidak Komunikasi dan dakwah yang dahulu terkendala hanya menimbulkan EMI (electromagnetic status geografis, bahasa, dan budaya kini luntur, interference) bagi saluran komunikasi penerbangan meleleh dan menerobos batas-batas klasik yang saja, melainkan dapat mempengaruhi sistem imun dikenal. HP dapat mengambil alih fungsi pada spesies lebah. Akibat dari defisiensi sistem pembayaran (m-wallet), alat pindai dengan imunitasnya, populasi lebah merosot tajam karena teknologi RFID, alat chatting, alat belajar, banyak di antara mereka yang mati karena tidak berinteraksi, dan juga alat surveillance dan mampu mengatasi infeksi parasitik yangs pengontrol keamanan. esungguhnya merupakan kompetitor alamiahnya. Merosotnya populasi lebah mendorong terjadinya efek berantai (multiplier effect) yang

Komputerpun berkembang sangat pesat, prosesor semakin mengecil dan semakin efisien. Kini Intel telah memperkenalkan teknologi nano 166 — THE TRUTH


prosesingnya dengan seri Penryn, dimana ukuran transistornya 45 nm sehingga di dalam 1 prosesor bisa terdapat 1,2 juta transistor. Saat ini tengah dikembangkan pula transistor sebesar 32 nm sehingga kelak di dalam satu prosesor bisa terdapat 1,9juta transistor. Bayangkan sistem operasi yang bisa dijalankan, algoritme rumit seperti Dijkstra untuk mencari pemecahan dan jalan tercepat dapat dikerjakan dalam hitungan detik. Jadi sekumpulan sel syaraf mencit yang terlatih telah berhasil menerbangkan sebuah pesawat dengan selamat. Lihat saja hasil penelitian memori fotografis simpanse yang ternayta mampu mengungguli daya ingta seorang manusia. Kemampuan dasar dapat dikembangkan dan diledakkan bila metoda yang dipergunakan tepat.

Dalam perkembangan lanjut setelah komputer DNA yang dikembangkan oleh tim Prof Ehud Saphiro di Israel yang mengoptimasi notasi bahsa program dengan 4 abjad DNA, maka kini kemampuan belajar dan plastisitas selsel neuron/syaraf (dari mencit) telah dimanfaatkan sebagai prosesor dalam proses simulasi terbang yang sesungguhnya.

Teknologi transportasi juga berkembang dengan sangat pesat, pesawat dengan emisi karbon rendah, berbadan semi plastik, dan hemat mulai berseliweran di angkasa kita. Kereta api dengan teknologi Maglev atau magnetic levitation membuat kereta melayang berdasar perbedaan kutub yang terjadi silih berganti. Melompat-lompat dan sama sekali tanpa emisi. Terutama bila sumber listrik untuk polarisasi menggunakan tenaga matahari dan angin ataupun gelombang samudra.

AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 167


Tetapi teknologi dan kapitalisme juga mendorong lahirnya kejahatan-kejahatan korporasi dan persaingan usaha yang tidak sehat. Raksasa retail multi nasional seperti Carefour masuk ke segmen-segmen domestik dan menerapkan strategi yang menjadikan entry barrier yang sangat tinggi. Sebagai syarat rekanan, pemasoknya tidak diperbolehkan memberikan harga yang sama bila ingin memasukkan barang/produk ke retail atau toko lainnya. Demikian pula produk lainnya seperti jasa telekomunikasi. Bagaimana Islam menyikapi dan berstrategi ? Tentu saja harus dengan merevitalisasi kembali konsep “kekhalifahan� Allah SWT secara universal. Sifatsifat dan karakter makhluk di dalamnya harus dicermati dan dijadikan basis data agar azas manfaat universal bisa kita rancang roadmapnya.

168 — THE TRUTH

Di bidang lingkungan dampak yang ditimbulkan manusia sangat parah. Sebagai contoh Inggris yang penduduknya hanya 60 juta orang memiliki jejak karbon melebihi jejak karbon gabungan Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Vietnam yang btotal penduduknya 472 juta orang. Sementara itu New York, satu kota saja di USA yang berpenduduk 19 juta orang memilki jejak kaki karbon setara dengan yang dihasilkan oleh 766 juta orang di 50 negara berkembang. Bagaimana manusia mengeksploitasi lingkungan untuk mendapatkan kebutuhan pangannya ? Pembukaan lahan (deforestasi) untuk menanam beras, kelapa sawit, jagung, dan juga gandum menimbulkan pemanasan global dan mengurangi koefisien serapan air. Mari bertanam padi dengan media kompos dari sampah, pupuk


Kota-kota dan ruang hunian yang bersifat antroposentris akan semakin tertinggal karena semakin terasa menghimpit dan tidak “ramah�. Untuk itu kehadiran tekonologi ramah lingkungan, bersahabat, dan menjamin pemenuhan kebutuhan dan kepentingan yang berkesinambungan akan semakin mendominasi peradaban. Islam menuntut ummatnya untuk bersikap adaptif dan senantiasa berpikir secara dinamis.

organik, dan lahan tanam yang berada di sekitar permukiman dan area publik lainnya. Dr.Mubyar Purwasasmita menunjukkan bahawa pola tanam padi RSI dengan media kompos dan minim air justru dapat menghasilkan panenan yang berlimpah.

Saat ini perkembangan teknologi kedokteran telah mencapai era pengembangan jaringan substitusi dari sel tunas dan selangkah lagi menjelang penggunaan nanobot dan nano material sebagai sistem repair tubuh.

AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 169


imun. Pesan dan tanda yang membuat sistem imun mengenal bakteri, virus, serta jamur akan mampu membuta mereka bersikap profesinal dan proporsional, sehingga akan terjadi harmonisasi. Milyaran mikroba ynag semula dianggap patogen (penyebab penyakit) akan dapat dijadikan sahabat, jadilah tubuh kita sebuah kekhalifahan seperti di zaman nabi Nuh yang menampung beragam spesies untuk hidup berdampingan dengan damai.

Perkembangan teknologi sel tunas dan juga teknologi nano memungkinkan dunia kedokteran untuk menciptakn teknologi yang sesuai dengan konsep rahmatan lil alamin. Tidak seperti genre saat ini yang lebih mengedepankan aspek destruksi. Infeksi mikroba dihadapi dengan antibiotika yang besifat memusnahkan. Dengan rekayasa sel tunas sebagai “kendaraan� bagi proses pengenalan mikroba, maka para ilmuwan dapat membuat sebuah kebun binatang raksasa di tubuh kita.

Sel tunas (stem cells) juga telah berkembang menjadi sebuah harapan baru yang terkemas dalam konsep tissue and cells replacement. Baik yang bersumber dari jaringan embrional, umbilical chord blood ataupun dari sistem hematopeietik (sumsum tulang), sel-sel tunas ini bersifat totipoten alias memiliki kemampuan universal untuk mendiferensiasikan diri menjadi sel-sel yang spesifik. Sementara nanobot dan nano material akan mampu menjangkau daerah “frontier� dimana operasi dan obat selama ini tak mampu menjangkaunya.

Ungkapan tak kenal maka tak sayang tak pelak dapat menjadi titik masuk dalam proses menghadapi agen penyebab penyakit. Sel-sel tunas yang direkayasa untuk membawa sebagian dari tanda pengenal bakteri ditumbuhkan bersamasama sel-sel hematopeietik lainnya di sum-sum tulang dan pada gilirannya akan terbawa ke kelenjar timus yang akan mendidik sel-sel sistem

Nano teknologi juga akan menghantarkan manusia untuk mensubstitusi organ tubuhnya dengan material cerdas yang bersifat adaptif dan mampu melakukan self repair atau self healing. Bayangkan sebuah tulang pipa (tibia atau tulang kering) yang sebagian materinya telah diganti dengan polimer nano composit yang mampu mengorganisir dirinya ketika patah atau terjadi

170 — THE TRUTH


suatu proses deformitas bentuk atau gangguan struktur lainnya. Beri waktu sejenak bagi seorang pemain bola yang kakinya patah karena terkena sliding tackle, maka ia akan segera pulih dan dapat bermain seperti biasa lagi !

berapa saja. Selain itu plasma darahnya sudah mengandung cukup sitokin dan faktor pertumbuhan ajringan yang menunjang e.g Insulin Like Growth Factor-1 (IGF-1), Transforming Growth Factor Beta (TGF-B), Platelet Derived Growth Factor Beta (PDGF-B) atau Eritrpoietin. Sedangkan babi akan menimbulkan masalah karena tidak halal, maka dengan memanfaatkan teknologi kloning dan vektor dari plasmid yang bersifat ekspresif (mampu mentranslasikan protein) maka gen pengatur ekspresi protein homeobox yang meregulasi pertumbuhan ulang organ secara sempurna dimanipulasi,direstriksi, diseleksi, dan diinsersikan setelah terlebih dahulu “digunting” dan “disambung” ke plasmid yang akan bertindak selaku vektor ekspresi. Lalu kita akan dapat melakukan panenan secara in-vitro.

Tetapi ada terobosan lain yang tak kalah hebohnya, fungsi totipotensialitas dan diferensiasi sel pada manusia mengenal limitasi atau batasan biologis, misal jemari tangan yang putus tidak akan tumbuh lagi dan menjadi cacat yang permanen. Sebaliknya pada beberapa spesies reptil seperti kadal dan cicak, proses pertumbuhan jaringan yang terputus sudah lazim dan menjadi bagian dari sistem pertahanan tubuhnya. Belum lama ini para peneliti biomedik teleh menemukan sebuah mekanisme regenerasi jaringan manusia yang dapat distimulasi oleh kelompok protein khusus yang diekstraksi dari vesica urinaria babi (kandung Bila kita memanfaatkan hasil riset Mas Arief kemih babi) dan dapat menumbuhkan kembali Witarto maka kita dapat mengekspresikan jaringan tubuh sesuai dengan struktur dan kelompok protein ini melalui tumbuhan e.g fungsinya. tembakau, tomat, atau pisang. Hasil isolasi protein Gagasan terobosan yang bisa muncul dari homeobox ini dapat dikonjungsikan melalui remedia sini adalah proses pembuatan sebuah formula konstituen dengan stem cells yang diambil dari regenerasi jaringan yang terdiri dari stem cells sumsum tulang (auto transplan). Langkah (hematopoeietik) yang dicampur dengan selanjutnya “formula ajaib” ini dideliverykan ke kelompok protein bukan lagi hasil isolasi dari organ yang akan diperbaiki dengan metoda kandung kemih babai melainkan hasil kloning menyerupai alat hepatosit sitotransplantator. Yaitu ekspresi. Mengapa stem cells hematopeietik ? Karena dengan mengembangkan sebuah sirkulasi artifisial bisa didapatkan dari siapa saja dan dalam usia semi tertutup yang akan memanfaatkan darah AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 171


sebagai media pembawa sel tunas beserta “pupuknya�. Tetapi dengan perkembangan teknologi nano, bisa saja dihantarkan oleh nanobot terpandu menuju lokasi perbaikan. Maka jaringan akan kembali tubuh sempurna dan membentuk organ baru yang serupa dengan organ yang rusak, tidak sekedar cell replacement belaka melainkan juga terjaga keteraturan (regularitas) strukturnya.

Mengapa harus demikian ? Bila sekedar mengganti sel saja maka saat inipun mudah untuk melakukannya, tetapi misal ini terjadi di jantung dan justru terjadi penebalan otot jantung di daerah ventrikel yang diterapi dengan stem cells maka yang akan terjadi justru disritmia dan difungsi pemompaan karena ada salah satu bagian otot jantung yang menjadi lebih dominan dibandingkan dengan bagian lainnya. Ide nakal lainnya adalah dengan pemanfaatan gen telomerase yang juga dapat kita ekspresikan in-vitro, sehingga nanti formula perbaikan jaringan tubuh ini dapat digunakan juga sebagai agen perpanjangan usia sel. Sudah diganti yang rusaknya dan sel penggantinya bersifat imortal, sungguh sebuah proses perbaikan yang permanen! Bagaimana dengan infeksi virus seperti HIV dan Avian influenza (H5N1) ? Apakah teknologi bioengineering dan nanoteknologi akan membawa perubahan yang berarti ? Ada 2 entry point penting dari kedua infeksi virus tersebut, yang pertama pada HIV sesungguhnya ada kekebalan endogen yang diperankan oleh sebuah chemokin spesifik. Bila chemokin ini muncul maka jalur patogenesitas HIV menurun drastis (virus menjadi tidak kompatibel), protein per mukaan gp120 kesulitan untuk docking dan selanjutnya virus sulit untuk “menyusup� ke sistem sel (CD4). Gagasan terapinya adalah manipulasi stem

172 — THE TRUTH


cell hematopoetik dengan menginsersikan gen Bagaimana dengan avian influenza ? chemokin anti HIV. Kematian karena kasus flu burung sebagian besar Bagaimana caranya ? Dengan memanfaatkan justru terjadi karena reaksi autoimunitas virus yang dimodifikasi hingga kehilangan alias bereaksinya sistem imun kita secara kemampuan patogennya (penyebab sakitnya) dan berlebihan. Seperti juga yang terjadi pada kasus biarkan virus itu menginfeksi kultur stem cells yang demam berdarah dengue. Paradigma harus kita akan menajdi alat terapi. Metoda ini sudah jamak balik, vaksin bukan lagi sebagai zat yang dilakukan pada proses pembuatan vaksin. Stem cells yang sudah membawa sifat over ekspresi dari chemokin khusus ini (mungkin distimualsi via faktor transkripsi ataupun promotor areanya) akan kita transfusikan bersama plasma darah dan sebagian komponen darah lainnya setelah pasien HIV/ AIDS disupresi sumsum tulang belakangnya misal dengan pemberian imunosupresor kuat. Tujuannya agar komponenkomponen darah baru yang akan diproduksi adalah berasal dari stem cells titipan. Sehingga pada saat virus HIV akan bereplikasi dan mencari CD4 sasaran maka yang akan didapatinya adalah CD4 yang tidak kompatibel memperkuat pattern of recognition atau proses dengannya, lambat laun viral loadnya akan pengenalan yangs elanjutnya akan dilanjutkan berkurang dan pada tahap selanjutnya justru akan dengan proses pemusnahan, melainkan diswitching menjadi mebuat sistem imun “cuek� berangsur habis. AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 173


dan virus itu “tidak penting�. Bagaimana caranya ? Ubah pola pengenalan sistem imun. Sisipkan antigen hemaglutinin dan neuraminidase ke stem cells (dengan cara yang sama dengan pada kasus HIV) dan cangkokkan ke sumsum tulang sebagai prekursor progenitor. Biarakan ada yang emnajdi sel dendritik dan ada yang emnjadi limfoblas atau bakal sel limfosit. Mereka akan bertemu di timus dan sistem imun tubuh kita akan mengenali sebagian antigen H5N1 sebagai bagian dari self antigen, karena sudah berkenalan di kelenjar timus dalam proses seleksi sistem imun seluler. Jadi kita bisa bersahabat dengan avian influenza, demam berdarah, dan mungkin juga banyak virus lainnya. Konsepnya bukan kenal untuk saling menyakiti, melainkan kenal sebagi bagian dari awal proses silaturahmi yang bersinergi secara berkesinambungan. Rahmatal lil alamin ! Dari teknologi ini apakah ada manfaat lain ? Dalam masalah psikososial misalnya ? Ada. Kita dapat memanipulasi bibit-bibit pohon yang kelak akan ditanam di sepanjang jalur hijau perkotaan dengan gen yang menyerupai QMP (queen mandibular pheromone) dari Ratu Lebah yang mampu mereduksi ekspresi gen reseptor dopamin (DDR4) di otak lebah prajurit sehingga mereka bersikap tenang dan tidak agresif. Bayangkan bila pohon-pohon di Jakarta saat berfotosintesa, stomatanya yang membuka lebar 174 — THE TRUTH

selain melepas gas oksigen juga melepas QMP like substance, maka warga kota yang melintas di jalanraya akan merasa segar sekaligus sabar ! Hidup menjadi damai dan penuh warna ! Keseimbangan dan keteraturan hasil perencanaan Allah SWT yang sistematis dan dinamis juga dapat dilihat dari mekanisme kerja komponen sel-sel darah di sekujur tubuh manusia. Kita semestinya tidak cukup hanya kagum pada panjangnya yang spektakuler, melingkar-lingkar dan tersusun secara cermat sehingga dapat menempati ruang-ruang sempit yang tersedia secara efisien. Kita juga tak semestinya hanya berhenti terheran-heran ketika pembuluhpembuluh halus kita berorganisasi menyusun glomerulus ginjal dan bertindak selaku saringan yang membersihkan kembali darah kita dari cemaran limbah. Kita juga semestinya tidak sekedar berdecak takjub ketika melihat pembuluhpembuluh halus yang sama juga bergelung-gelung menyusun bola-bola alveolus di paru-paru. Bolabola yang terdiri dari gelendong kapiler atau pembuluh darah terkecil nan halus yang memungkinkan terjadinya proses difusi gas. Di sanalah, di bola-bola itu terjadi proses tukar menukar gas oksigen dan karbondioksida yang memungkin manusia untuk menghasilkan energi melalui proses metabolisme yang disokong oleh pembakaran gas asam (O2). Tidak hanya struktur,


melainkan di balik dunia mikro darah dan pembuluh darah tersimpan masih banyak lagi keindahan sistematika ciptaan Allah. Sel-sel darah yang terdiri dari eritrosit atau darah merah, leukosit atau darah putih, trombosit atau keping darah, serta limfosit dan monosit (varian sel darah putih), senantiasa menjalankan tugas yang telah ditetapkan Allah melalui sunatullahNya. Mari kita ambil sebuah contoh sederhana, trombosit atau keping darah bertugas untuk membantu proses pembekuan darah pada saat kita terluka. Bila ada daerah yang cedera dan cairan plasma darah merembes atau bahkan bocor keluar maka trombosit akan membentuk “bola penambal� yang disebut trombus. Tetapi pernahkah kita berpikir, mengapa pada kondisi normal trombosit tidak bergerombol atau menempel yang tentu saja akan mengakibatkan terjadinya sumbatan atau sekedar halangan pada aliran di pembuluh darah ? Rupa-rupanya Allah SWT telah menetapkan adanya sebuah mekanisme pemanduan dan mekanisme pengaktifan yang berbasis kepada faktor keseimbangan. Trombosit

baru akan beraksi bila ada gang guan keseimbangan, demikian pula sel darah putih. Mereka memiliki memori ataupun hasil belajar yang mampu diterapkan di dalam kehidupan nyata dan menjadi bagian dari ketrampilan cerdas sistem tubuh (body smart vocational). Sel-sel trombosit baru akan teraktifkan dan melakukan aktivitas

pembekuan (dengan melibatkan potensi internalnya seperti kandungan yang terdapat di kantung dense granule dan alfa granulenya) apabila ada “sinyal� dari lingkungan. Sinyal atau tanda itu AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 175


dapat berupa perubahan muatan elektrostatik atau muatan listrik sel, dari yang semula semuatan (sama-sama positif) menjadi berbeda muatan (jadi negatif). Perbedaan muatan ini akan menim bulkan efek pengkutuban atau polarisasi dan magnetisasi. Sel-sel trombosit akan tertarik, mendekat, dan merapat ke daerah yang membutuhkan.

Selanjutnya berbagai zat kimiawi dilepaskan untuk melancarkan tugas. Tidak hanya itu, usai bertugas dan apabila telah berhasil mengatasi keadaan, selsel trombosit juga diperlengkapi dengan sistem 176 — THE TRUTH

dan infrastruktur maintenance atau pemeliharaan sehingga jaringan yang baru saja diperbaikinya dapat dikembalikan ke keadaan nor mal sebelumnya yang sempurna. Maka apabila kita mengganggu sistem tubuh kita sendiri melalui perilaku yang tidak Islami, akan terjadi rentetan peristiwa semacam ini; stress yang tinggi karena tidak ikhlas menyikapi hidup akan mengakibatkan meningkatnya efek simpatomimetik alias terjadinya peningkatan aktivitas adrenalin dan kawan-kawan. Jantung berdegup lebih kencang dan aliran darah berlomba-lomba kebut-kebutan bak para pembalap liar di jalan raya. Di setiap tikungan pembuluh darah, sel-sel pagar pembuluh darah yang disebut sebagai sel endotel tergerus dan terluka. Di saat yang bersamaan pola hidup stress dan tak pandai mensyukuri nikmat pada gilirannya akan berkolaborasi pula dengan ketergesaan sikap karena adrenalin tinggi. Yang penting enak dan mumpung ada, budaya instan merajalela. Tanpa disadari sistem tubuh tercederai dan terlukai, lalu mereka tidak lagi optimal dalam membantu kita menjalani


hidup secara kaffah, maka tak heran apabila kini kita dapat dengan mudah menemui preman yang menyaru menjadi jaksa, mahasiswa, polisi, dan bahkan juga ulama. Kembali pada pola hidup tergesa dan budaya instan, reaksi atau respon tubuh adalah memunculkan tanda gang guan keseimbangan. Metabolisme yang terganggu protes dan demo secara damai. Apa media protesnya ? Kadar kolesterol total yang meninggi diikuti kadar trigliserida dan LDL yang tentu juga meningkat tajam. Bila ada yang naik secara tak berimbang maka tentu ada pula yang turun dan terhunjam, HDL contohnya, asam lemak lipoprotein yang bertugas menjaga kesimbangan dan memproteksi terjadinya proses oksidasi. Maka kadar lemak tinggi berkolaborasi dengan dinding pembuluh darah yang sudah boncel-boncel, lemak akan teroksidasi dan menghasilkan anarkis-anarkis radikal. Jadi mahasiswa radikal itu sesungguhnya korban dari sebuah sistem yang gagal mengentaskan ketidakseimbangan di sebuah reaktor kehidupan. Jika kita fokus dan konsentrasi kembali pada soal sel-sel darah yang terzalimi,

radikal lemak yang berkeliaran akan berkelindan dengan luka-luka di dinding pembuluh darah dan mengakibatkan penepian secara paksa sel-sel trombosit. Terbentuklah trombus atau gundukan yang seharusnya merupakan “gundukan penyembuhan�. Tetapi memang tak selamanya

mekanisme kebaikan akan menghasilkan kebaikan pula, terkadang mekanisme tersebut gagal berprestasi, terutama karena adanya gangguan sistematis pada sistem yang telah direncanakan AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 177


dengan sempurna. Walhasil terbentuklah sumbatan pada pembuluh darah yang kita kenal sebagai aterosklerosis, pangkal dari kelainan yang dikenal sebagai penyakit jantung koroner. Maka ketika manusia kemudian melakukan kerusakan di muka bumi, dampak kerusakan itu perlahan menggerogoti semua sistem yang sudah memiliki keseimbangan potensi, termasuk di dalamnya tubuh manusia itu sendiri. Maka benarlah adanya ketika Allah SWT berfirman bahwa sesungguhnya semua nikmat itu bersumber dari Allah, sedangkan semua musibah itu datangnya akibat dari ulah manusia. Sejenak marilah kita tengok juga saudara sel trombosit yang bernama lekosit si darah putih. Kurang apa canggihnya sel yang satu ini hingga kita masih juga tak mau mensyukuri nikmat Allah yang telah maujud dalam bentuk tanda-tanda dalam kehidupan keseharian. Melekat dan menyatu pula dalam tubuh yang kita bawa dan senantiasa kita gadang-gadang sebagai potensi diri dalam kehidupan. Lekosit adalah patroli penjaga keamanan yang senantiasa meronda ke setiap jengkal wilayah tubuh. Pendekatannya ramah, persuasif, dan acapkali bertindak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perdamaian. Hebatnya meski kecil mungil dan tak lebih dari 1 mikron saja ukurannya, kecanggihannya 178 — THE TRUTH

sungguh tak terperi. Mereka memiliki sensorsensor dan radar-radar sophisticated yang ditempatkan di sekujur tubuh manusia. Sehingga apabila sewaktu-waktu ada kondisi yang tidak dikehendaki atau peristiwa di luar normal alias anomali, maka respon imunitas yang diberikan bersifat real time, atau berlangsung seketika. Sistem pemantauan itu diperlengkapi pula dengan sistem komunikasi yang sangat canggih. Sejauh dan seterpencil apapun lokasi kejadian, misal luka robek dan masuknya beraneka ragam bakteri penyebab sakit (patogen), maka sistem komunikasi kimiawi yang disebut sebagai sistem chemoattractant akan secepat kilat mengabarkan kepada semua unit lekosit yang sedang bertugas. Unit terdekat akan menjalankan SOP (Standard Operating Procedure) yang telah dilatih dan disepakati, yaitu melakukan manuver mendekati lokasi kejadian dan menepi (marjinalisasi). Setelah itu menjalin koordinasi dengan otoritas lokal (RT/ RW setempat). Dengan keajaiban yang hanya mungkin dipelajari sistem manajemen manusia di tingkat pendidikan MBA, sel-sel dinding pembuluh darah beserta jajarannya, dalam hal ini sel-sel jaringan ikat, otot, dan juga sel-sel pendukungnya “membuka jalan� dan memfasilitasi masuknya unit lekosit olah TKP (tempat kejadian perkara). How come ? Padahal sel-sel endotel beserta jajaran aparatur dan keluarga besarnya itu belum pernah


fakta akademik. Tetapi terkadang kita lupa bahwa alam semesta ini terbentang dan terisi penuh oleh berbagai elemen ciptaan Allah SWT, yang terlihat dan terukur, maupun yang tidak terlihat apalagi Kalau berbicara bisa nggak bisa, terpaksa terukur. Sebagai contoh kongkret, plasmodium kita harus membongkar file-file lama, bahwa setiap elemen dan partikel di alam semesta ciptaan malaria berhenti tumbuh dan bahkan mati karena Allah SWT ini telah disiapkan jalur karier dan nasibnya. Loh kok nasib ? Kesannya jadi jabbariyah gitu, sedikit-sedikit buntutnya nasib. Apa tidak ada upaya yang kongkret dan relevan dengan penentuan masa depan kita sendiri ? La jelas ada dong ! Bukankah nasib kita tentukan melalui seberapa optimal kita mampu mensinergikan bentuk-bentuk interaksi. Anak terlahir dengan kesepakatan dan perbuatan. Tanpa proses pernikahan yang disusul upaya biologis, maka seorang ibu tak akan pernah mengandung darah dagingnya. Kapan kesepakatan itu dibuat ? Kapan proses kehamilan itu berlangsung ? Semuanya dipengaruhi oleh dipajani medan elektromagnetik berintensitas interaksi antara manusia dengan lingkungannya. khusus secara berkesinambungan oleh tim peneliti Yang kasat matalah yang selama ini dibahas dan parasitologi di kedokteran UGM. Prof Sam dibuktikan melalui pengalaman empirik dan fakta- Milham dari Mount Sinai School of Medicine bertemu secara langsung dengan lekosit, belum pernah kuliah bareng, bahkan belum pernah mengalami kejadian serupa di masa yang lalu, tapi lah kok ya bisa toh ? Subhanallah.

AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 179


mendekatkan langit ke benak kita”.....lailatul qodr min alfi sahr, tana zalul malaikatuhu waruhu fiha...” Langit yang dekat yang hanya disadari oleh orang-orang yang berpengetahuan dan tulus kepada jati dirinya, sehingga ia sanggup Berbicara struktur berarti berbicara tentang merasa bahwa sesungguhnya Allahpun melekat fenotip sebuah sel, tampilan hasil cetak sebuah teramat dekat, “wanahnu aqrobu illaihi minhablil template genetika. Berarti pula berbicara tentang waridz !” Jika kita kembali mengkaji masalah trend dan pengaruh-pengaruh kepada DNA. Sehingga secara sederhana DNA seorang manusia peka dan life style maka kitapun akan menemui sebuah misteri rentan terhadap faktor stimulan yang datangnya lain yang menyertai perkembangan peradaban dari lingkungan. Maka sesungguhnya kita harus manusia. Misteri tersebut adalah selera manusia arif dalam mencerna ayat-ayat qauniyah Allah yang terhadap makanan dan minuman. Selera kuliner manusia ini boleh dikatakan sebagai salah satu termanifestasi dalam bentuk tanda-tanda alam. Setiap detik seorang manusia berinteraksi cermin budaya yang dapat langsung diamati.

New York membuktikan melalui sebuah penelitian prospektif case control di Kanada bahwa pajanan medan elektromagnetik yang ditimbulkan perangkat telepon seluler mampu merubah struktur otak anak.

dengan alam semesta setiap detik itu pula sesungguhnya seluruh tubuhnya belajar hal-hal baru yang terintegrasi mulai dari yang kasat mata sampai dengan variabel-variabel yang “ghoib” bagi kita saat ini. Neutrino juga ghoib dan tak pernah terlihat mata telanjang, tetapi ia selalu datang dan dengan enaknya menembusi isi perut bumi kita. Maka tak heran apabila Allah menekankan konsep taqwa adalah berciri “Aladzina yu’minuna bil GHOIBI, wayuqimuna sholata wamima rozaknahum yun fiqun...” Mengimani hal yang ghoib adalah materi utama perkuliahan kita di muka dunia, maka tak heran apabila di saat-saat istimewapun Allah 180 — THE TRUTH

Bahkan beberapa jenis makanan dan ritualnya berkembang menajdi mitos yang sudah sedemikian mengakar dalam budaya. Sebenarnya mitos yang dikembangkan oleh berbagai komunitas dalam kultur mereka adalah sebuah bentuk perlawanan terhadap ketidakberadayaannya mengubah keadaan. Contoh paling aktual adalah kepercayaan di berbagai komunitas tentang makanan atau minuman tertentu (misal Yohimbin, Pasak Bumi, Purwoceng, Tangkur Kuda, ataupun Tongkat Ali) yang berpotensi untuk meningkatkan keperkasaan dan gairah seksual. Bila dicermati secara lebih mendalam sesungguhnya yang menjadi akar


permasalahan adalah tingkat apresiasi terhadap kualitas kepuasan hidup, dimana potensi seksual seolah menajdi alat ukurnya. Mitos juga menjadi ventilasi psikologis yang paling ideal dalam “menghembuskan� kekesalan dan ketegangan massal. Sebuah ketakutan yang tersinkretasi dalam gejolak dan gegar budaya yang bersifat multifaktorial dapat berkembang menajdi sebuah mitos yang diyakini kebenarannya. Bisa kita lihat bangsa Dravida yang hidup di sepanjang sungai indus menyebut bangsa naga yang datang dari belahan bumi lainnya sebagai Danava, yang dalam bahasa perwayangan yang sampai ke Indonesia sering disebut dengan Denawa atau bangsa raksasa. Kisah perseteruan budaya ini pulalah yang mungkin mengilhami kisah Ramayana, dimana negara Alengkadirja tampaknya identik dengan negara para raksasa. Sementara Rama dan Laksmana dari Ayodya merepresentasikan homosapiens yang berprofil antropologi sebagaimana manusia India pada umumnya. Pasukan kera Prabu Sugriwa dan Hanoman yang diceritakan mungkin saja spesies phitecantropus yang masih tersisa atau ramaphitecus yang masih setengah kera. Dalam hal budaya dan aneka rupa serta warna pranata yang menyertainya, jenis makanan dan minumanlah yang paling lengkap

menggambarkan sebuah bangsa ataupun suku bangsa. Makanan dan minuman tidak saja dipengaruhi oleh keanekaragaman hayati di suatu daerah (mengingat ketersediaan bahan baku), iklim, kondisi geografis, maupun kondisi pendidikan, melainkan meliputi hampir semua faktor yang berpengaruh dalm kehidupan seseorang. Selera terhadap rasa, jenis masakan, dan cara memasaknya serta bahan yang dipergunakan adalah cermin terhadap pemuasan kebutuhan yang paling hakiki. Banyak budaya yang terpisahkan oleh jarak berbilang ribuan kilometer memiliki kesamaan filosofi makanan. Bila di Belanda orang memakan ikan Herring dari laut utara tanpa memasaknya cukup dengan hanya membubuhkan garam dan cuka, maka saudara-saudara kita keturunan bangsa Ainu dari pulau Sakhalin di Jepang sana juga memakan potongan ikan tuna mentahnya hanya dengan merendamnya sejenak dalam larutan shoyu alias kecap kedelai asin. Bila dibeberapa negara di daerah sub tropis dikenal minuman berfermentasi seperti anggur maka di jazirah Arabiapun minuman sejenis ini ada dan dikenal sebagai khamar. Meskipun semua rasa makanan secara universal hanya mengikuti 2 jalur utama perasa di lidah yaitu saluran ion dan reseptor protein G serta ditransmisikan ke otak melalui kolesistokinin dan neuropeptida, tetapi varian seleranya amat tinggi. Mulai dari gado-gado sampai burito, mulai dari roast turkey sampai dengan suiseki, mulai dari AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 181


keindahan dan kesenangan yang semula subjektif dan bersifat sangat relatif dan amat bergantung kepada sisi pengamatan, kini mulai bergeser dan menemukan kesamaan-kesamaan universal. Semula kita berpikir bahwa kapitalisme, kepentingan bisnis, dan gurita ekonomilah yang menjadi mesin penggerak homogenisasi selera manusia. Tetapi ternyata “Kombu broth” alias kaldu rumput laut hasil olahan Ikeda berhasil menembus sekat-sekat selera dunia, dan dikenal sebagai rasa “umami”. Kini kita mengenalnya Gen-gen yang diekspresikan oleh sel tubuh sebagai sensasi MSG atau monosodium glutamat manusia adalah gen-gen yang akan memproduksi alias penyedap rasa. Semula kita mengira bahwa raksasa-raksasa protein yang diutuhkan oleh manusia pada saat itu dan di tempat itu. Untuk itu berdasarkan data industri bersama kroni-kroni birokratis-politislah lingkungan yang bersifat situasional dan yang membidani hipnotisme massal yang kondisional, ada beberapa gen tertentu yang akan “mengarahkan” preferensi atau kecenderungan diekspresikan secara dominan. Gen-gen tersebut seseorang. Sepakbola adalah contoh lain, hampir pada gilirannya akan memerlukan asam-asam 1/3 penduduk dunia akan duduk melotot di amino yang sesuai. Agar asupan asam amino ini hadapan televisinya di saat ajang piuala dunia yang berlangsung 4 tahun sekali itu tiba. Rokok, contoh terjamin maka dikembangkanlah selera. Dari sejarah dan perjalanan makananlah maka lainnya, 1,82 milyar batang diproduksi di Inonesia kini kita mulai mengatahui bahwa manusia seiring dan terserap habis setiap tahunnya. Starbucks dan dengan waktu yang berjalan mulai Mc Donald mungkin hanya tidak punya cabang di mensinkretiskan diri dan menuju ke sebuah titik Antartika dan kepulauan Malvinas/Falkland saja, persamaan universal. Selera makanan, musik, dan selebihnya dimanapun anda akan menjumpainya.

Papeda Papua sampai dengan caviar Beluga. Makanan berkembang menjadi akar budaya dan mewarnai proses pembentukan karakter. Bangsa yang menyukai rasa pedas dan panas dari ramuan berbagai rempah biasanya memiliki budaya lisan atau bertutur yang dinamis. Berbicara dari perspektif genetika dan biologi molekuler, makanan dimasak denganrasa dan kandungan sebagaimana kini terhidang di berbagai rumatangga dan budaya tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai sebuah bentuk adaptasi biologis.

Keseragaman desain hunianpun terus gaya berpakaian menunjukkan bahwa hegemoni selera tertentu tampak jelas mewarnai hampir berkembang menajdi lebih sederhana dari hari ke semua peradaban. Ukuran dan parameter hari, semula dari kerumitan desain gothic yang 182 — THE TRUTH


kelam, berubah menjadi desain Barok-Roccoco yang detil dan organik, kini kembali menyatu dengan alam dan bentuk-bentuk dasar geometri yang bersahaja. Bila dahulu varian warna pelangi dan keemasan menjadi primadona, maka kini hitam,putih, dan abu-abu serta warna pastel saja yang masih bersisa dalam acuan kegemaran manusia. Makanan Cina dengan bumbu dasar berbasis bawang putih dan rasa gurih kaldu kini mendunia dan bisa dipesan dimana saja, Kari India yang menyengat dan berwarna kuning keemasan dalam balutan kuah yang pekat juga banyak didapati dalam berbagai bentuk modifikasinya. Semua jenis makanan kini hadir di seluruh pelosok dunia, tetapi dalam bentuk yang jauh lebih sederhana daripada aslinya. Semua kesederhanaan ini akan menuju kepada sebuah persatuan. Sebuah kesadaran baru tentang nilai-nilai kemanusian dan kehidupan, tentang peran diri dan implikasinya dalam bentuk-bentuk interaksi, mulai tumbuh subur dan makin merindang saja cabang rantingnya. Pengkajian identitas diri dan peran yang harus dijalankannyapun semakin mengkerucut, kebenaran-kebenaran yang hakiki mengambil posisi superlatif, alias mengungguli berbagai pengertian yang tidak berlandaskan rasionalitas.

interaksi kultural dan pola adaptasi pertahanan diri serta kelompok. Demam buku dan film Da Vinci Code seolah menjadi tonggak kebangkitan kritisisme rasional terhadap warisan kultural yang dogmatis dan tidak logis. Silogisme justru mucul sebagai suatu pencerahan spiritual baru, dimana para “pencari� kini mulai memahami makna ke Maha Sisteman Allah. Sebagian dari anak-anak muda kini dikategorikan sebagai generasi Indigo oleh para psikolog, hal ini terkait dengan kemampuan mereka untuk menembus batasan dimensi waktu yang absolut dimana semua algoritma kehidupan telah dibentangkan. Kesadaran spiritual semacam ini telah memberikan angin segar kepada tumbuhnya semangat baru untuk merasionalisasi pemaknaan di seberang tanda atau ikon. Sebuah film Indonesia yang berkisah tentang seekor ayam yang menjadi maskot sebuah perusahaan kecap merupakan gambaran realistik tentang kekuatan sebuah keyakinan. Keyakinan notabene adalah dasar dari keimanan.

Kepada siapakah kita akan beriman ? Dan menaruh seluruh kepercayaan tanpa pretensi. Di penghujung film itu disimpulkan bahwa apalah arti sebuah ikon dibandingkan dengan sebuah nilai yang harus diyakini. Dan nilai yang harus diyakini Kemajuan capaian nalar telah merobohkan itu kini mulai merekah seperti mentari pagi yang banyak mitos yang diciptakan sebagai bentuk mulai menyingsing di ufuk timur. Siapakah yang AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 183


dulu akan menduga bila Mbah Marijan, penjaga gunung Merapi dengan gelar mas Ngabehi Suraksohargo, yang begitu teguh dengan keyakinannya akan mendapatkan kebenaran dan jawaban atas pengharapannya. Kita juga masih terbengong-bengong menyaksikan bagaimana Starbucks, Pizza Hut, Kentucky Fried Chicken, masakan Tiociu dan Hokkien bisa merasuk dan menjadi gaya hidup masyarkat urban di berbagai pelosok dunia ? Bahkan di Bandara kemal Attaturk Istanbul, gerai siap saji terfavorit dan paling diminati pengunjung adalah Chinese food. Berapa banyak rumah makan Jepang yang dapat kita jumpai di sebuah kota besar ? Mulai dari yang menjual ramen, udon, donburi, tepanyaki, katsu, bento, sampai dengan sushi, sasimi, sukiyaki, dan tempura bertebaran di hampir setiap sudut jalan utama dan sentra bisnis di kota-kota besar dunia. Lalu manusia merupakan makhluk pencari, penjelajah, dan makhluk yang paling penasaran dengan konsep diri dan tempat huniannya. Tak heran bila orang-orang Foenisia telah berlayar dengan rutter navigasi berdasar posisi rasi bintang. Alangkah hebatnya perjalanan ekspedisi penaklukan Iskandar Agung dari daerah Helen (Yunani) sampai melalui celah Kaiber di Afghanistan. Terbayangkah juga oleh kita perjalanan Chang Chien yang menjelajahi gurungurun tak bertanda Takla Makan dan Gobi sampai 184 — THE TRUTH

ke daerah Ferghana di negara yang sekarang dikenal sebagai Tazikistan dan Uzbekistan. Bahkan perjalanan-perjalanan yang dilakukan pada tahun 139 sebelum masehi itu sampai merambah ke daerah aliran sungai Danube (kini wilayah Austria). Tetapi bahkan sebelum Chang Chien tiba di eropa, suku Yueh Chih yang terbuang karena intrik politik di Cina juga telah mendiami Bactria, sebuah wilayah yang terbentang dari laut kaspia sampai dengan laut Marmara. Pada awal abad keempat belas Ma SanBao atau Cheng Ho atau dikenal juga di semenanjung Arabia sebagai Sindbad melakukan ekspedisi pelayaran besar melintasi Laut Cina Selatan, Samudera Hindia, dan berlayar sampai ke Aden di mulut laut merah. Armadanya terdiri dari 317 kapal perang dengan kayu tahan rayap yang dilabur dengan kapur dan getah beracun biji Sryandra Cordifolia. Cheng Ho adalah seorang suku Hui, sebuah suku Mongol Cina Muslim, ia dan ayahnya sudah pernah memnunaikan ibadah haji ke Mekkah. Tetapi sebelum Cheng Ho tiba di selat Malaka, bahkan di Palembang telah lama bercokol dan berkuasa taipan cina selatan yang bernama Chen Tsu’I. Marcopolo penjelejahah Italia juga menelusuri jalur sutra yang keras. Ibnu Battutah menjelajahi laut Merah sampai menjumpai kerajaan Samudera Pasai kerajan Islam pertama dengan seorang Sultannya yang juga seorang ulama besar Malikussaleh.


Jauh sebelumnya orang-orang Indian Amerika Selatan dari pegunungan Andes ada kemungkinan telah mencapai Papua atau sebaliknya, terbukti dari tanaman ubi jalar (Cassava) yang kini di dapati di Papua sebenarnya adalah tanaman endemik Amerika Selatan. Selain mencari manusia juga saling menghancurkan. Sudah tak terhitung berapa banyak peperangan dikobarkan oleh manusia demi sepotong otoritas, rasa berkuasa dan aman untuk sementara. Semenjak manusia mengenal peradaban dan terjadi proses tarik menarik dan benturan kepentingan, maka manusia telah mulai saling menyakiti. Peristiwa pertama terjadi pada saat Habil dibunuh oleh Kabil ( Cain). Semenjak itu manusia seolah menuai kutukan sebagaimana yang semenjak awal telah dikhawatirkan oleh malaikat, yaitu akan saling menumpahkan darah di muka bumi. Seorang khalifah yang gagal dalam menjalankan misi hidupnya. Karena hobinya untuk menghancurkan segala hal yang tidak bisa dimilikinya itulah maka manusia sering disebut sebagai self demolition creature. Spesies yang tidak dipunahkan oleh lingkungan seperti keluarga dinosaurus, melainkan punah oleh karena ulahnya sendiri. Kita sama-sama dapat melihat dan menelaah bahwa orang-orang besar yang membangun peradaban manusiapun tangannya berlumur darah dan tindakannya diwarnai kekejian.

Nyawa seorang manusia khususnya dalam perspektif seorang pria terkadang pada suatu saat menjadi tidak begitu berharga. Di saat yang lain bila kita telah menghilangkannya maka akan timbul penyesalan yang berkepanjangan. Dinasti emas kekaisaran Cina yang terdiri Hsiang, Shang, dan Chou misalnya, selalu saja di setiap era kepemerintahannya diwarnai intrik dan pertumpahan darah. Sun Tzu sebagai seorang cendekiawan yang saat ini begitu dihormati serta dipuja-puja di seluruh dunia sebagai seorang ahli strategi militer yang ulung, serta banyak ilmunya diterapkan dalam konteks politik dan bisnis, sebenarnya adalah seseorang yang sangat kejam dan nyaris tak berperikemanusiaan. Untuk menggambarkan konsep manajemen militernya tak segan-segan ia memenggal dua orang istri selir Kaisar. Pada peristiwa itu Sun Tzu ingin menunjukkan bahwa ketaatan terhadap perintah dan hirarki amat menentukan keberhasilan sebuah unit militer. Sekelompok pasukan wanita yang tidak pernah mengenal dunia militer dilatih secara singkat dan diuji dengan diberikan perintah-perintah militer sederhana. Ternyata kelompok prajurit wanita pimpinan dua selir kaisar itu justru tertawa-tawa geli dan tidak mematuhi perintah. Akibatnya untuk mempertontonkan konsekuensi dari sebuah ketidak disiplinan pasukan, Sun Tzu memerintahkan para algojo untuk memenggal kedua selir kaisar tersebut. AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 185


Konsep seperti inipun kelak dipraktikkan oleh Goerring, Rommel, dan bahkan mungkin oleh rekan-rekan Laksamana Maeda, perwira tinggi Jepang kongsi bangsa Indonesia di era awal-awal kemerdekaan. Kaisar Sih Huang Ti membangun sebuah tembok super besar yang melingkar-lingkar bak ular naga untuk melindungi negeri Cina dari serangan musuh-musuhnya yang terdiri dari bangsa-bangsa Nomad. Kekerasan dan saling menyakiti adalah bagian dari pemenuhan aktualisasi diri. Di banyak budaya manusia menumbuhkan pengertian bahwa perang, pertumpahan darah, intrik dan kesakitan adalah bagian hidup yang layak untuk dilalui. Tradisi menyakiti diri dapapat kita lihat diberbagai zaman dan kluster budaya. Pada hari Asyura banyak pemuda di kota Qom, Basrah, dan Kufah menyakiti diri mereka sendiri dengan logam dan benda-benda tajam yang menyebabkan darah berceceran ke sana kemari. Di kota-kota bertradisi Cina Kong Hu Cu pada saat-saat toapekong ada tradisi menyakiti diri di salah satu sekte yang bahkan lebih sadis lagi, kedua belah pipi ditusuk tembus dengan sebatang besi. Di India, amerika latin, sampai dengan sekte-sekte tertentu di dalam gereja mengenal budaya menyakiti diri ini. Ordo terkenal yang populer lewat novel Da Vinci code (Opus Dei) misalnya, menyakiti diri sendiri dengan calice atau rantai kawat tajam yang dibenamkan di 186 — THE TRUTH

daging pengikutnya sekadar untuk menghayati penderitaan Tuhan mereka. Dalam genre postmodern dan populer, budaya ini berkembang menjadi budaya piercing, dimana sebagian besar anggota tubuh diberi asesoris yang proses memasukkannya akan menghadirkan rasa sakit yang membebaskan. Tato dan rajah dengan motif yang sangat beraneka juga menjadi ventilasi dan jendela katarsis yang sekaligus bertindak selaku pigura pamer. Desain yang rumit dan pilihan ikon adalah cerminan dari sikap dan keyakinan sang pemilik tubuh. Secara fisiologis rasa sakit itu memang diperlukan, sebuah respon relatif yang memberikan arti dan makna terhadap rasa nyaman. Berperan pula sebagai respon peringatan dini yang akan mengubah tanggapan tubuh secara umum. Pada budaya menyakiti diri dan sebenarnya pada hampir semua budaya lainnya, tujuan yang dapat dihipotesiskan sebenarnya adalah “meledakkan� rasa nyaman pasca kesakitan dan pasca ketakutan. Aliran adrenalin yang menggemuruh pada gilirannya akan menghadirkan lautan ketenangan serotonin dan kecipak lembut hormon endorfin. Serotonin adalah hormon yang bertugas menghadirkan kedamaian dan ketenangan, sedangkan endorfin adalah hormon yang fungsinya dikaitkan dengan mood dan kegembiraan. Pada saat seseorang menyakiti dan menindas orang


lain atau dalam konteks sosiologi sering dikenal sebagai banalisme sesungguhnya dirinyapun teramat sakit. Bahkan derajat kesakitan yang dialaminya jauh melampaui kesakitan dan ketakutan yang dirasakan oleh orang yang disakiti. Anehnya rasa sakit ini juga multi dimensi sekurangnya bilingual, dua bahasa. Ada rasa sakit dalam ranah jaringan syaraf, rasa sakit ini secara subyektif sering digambarkan sebagai nyeri, pedih, rasa tertusuk, rasa terbakar atau berbagai varian rasa lainnya. Bahasa sakit yang satu ini menggunakan ikon dan alfabet kimiawi seperti turunan amin (kinin dan saudarasaudaranya), turunan asam arakidonat, neurotransmiter dan mengaktifkan jaringan syaraf sensoris dan pusat asosiasi nyeri di otak. Sakit ini dapat pula disebut sebagai nyeri organik. Sakit yang lain adalah sakit pikiran atau lebih dikenal sebagai sakit hati. Yaitu sering dikaitkan dengan ketidaknyamanan perasaan dan kegundahan pikiran. Bahasa sakit ternyata tidak hanya dilantunkan oleh umat manusia saja melainkan dapat maujud sebagai bahasa alam. Bahasa alam dapat kita simak pada beberapa fenomena alam seperti meletusnya gunung Merapi dan gempa tektonik yang terjadi di Samudera Hindia (8,26 LS dan 110,31 BT). Pada pukul 5.50 Merapi yang telah lama “batukbatuk� mengeluarkan helaan nafasnya yang berat,

awan panas begulung-gulung menuruni punggung gunung ke arah barat dan memasuki lembah sungai Boyong. Muntahan uap lava itu diawali sebelumnya oleh getraran-getaran gempa vulkanik. Tepat pukul 5.53 sebuah gempa tektonik dengan kekuatan 5,9 skala richter dengan episentrum di kedalaman 33 Km dengan jarak 37,6 Km di selatan Jogja, tepatnya di koordinat 8,26 LS dan 110,31 BT, mengguncang dengan dahsyat pemukiman padat di seputaran lembah sungai Progo-Opak. Masih belum lekang dan pupus dari ingatan kita persitiwa Tsunami dan gempa tektonik dahsyat yang terjadi di Aceh dan Nias.

Peta reka ulang Tsunami yang terjadi di Samudera Indonesia

AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 187


Lalu susul menyusul gempa dan tsunami di Pangandaran, gempa di Sumatera Barat. Longsor di Manggarai, dan beberapa kapal laut tenggelam, beberapa pesawat terbang jatuh, hilang, serta terjerembab, beberapa kereta api anjlok dan terguling. Apakah itu semua berhubungan ? Suatu pagi di sebuah tayangan TV seorang Ustadz mengklaim mampu menyembuhkan pasienpasiennya dengan air putih yang telah didoai dengan doa Nubbuat. Menurut beliau air itu dapat berubah menjadi unsur yang “dahsyat” bila didoakan dengan benar. Apa memang demikian? Apa memang alampun berbahasa sebagaimana tersurat dalam salah satu lirik lagunya Marcell ? Apakah “penguasa” gunung Merapi berkomunikasi dengan “penguasa” Laut Selatan ? Siapakah dan apakah sebenarnya konsep “penguasa” itu ? Apakah konsep ini berhubungan juga dengan konsep “penguasa” manusia ? Mari kita simak, sebelum rangkaian peristiwa ini terjadi, “raja” Jawa terakhir, mantan Presiden Suharto mengalami penurunan kondisi kesehatan ,lalu terjadi “ontran-ontran” dalam keluarganya. Menantu kesayangannya melabrak putra sulung Pak Harto di kediaman istri mudanya yang seorang artis. Apakah ini yang disebut sebagai sandyakalaning zaman ? Apakah sebenarnya “jin” itu ? Apakah sebanrnya penguasa kegelapan itu ? mengapa terjadi “penampakan” dan permaknaan 188 — THE TRUTH

asosiatif seperti genderuwo, kuntilanak, drakula, vampir, ataupun sundel bolong dan pocong ? Mereka adalah hantu imajinasi, yang tumbuh subur dalam budaya bertutur dan budaya bertukar “rasa” tanpa terasa. Isi pikiran kita, perasaan dan emosi kita, bahkan keculasan dan niat buruk kita secara psikobiologis dapat ditularkan dan dirasakan oleh orang lain di sekitar kita. Melalui media apa ? Salah satu yang sudah terbukti secara ilmiah ialah dengan menggunkaan aktifitas feromonal, yaitu sejenis hormon yang bersifat aerosol dan dapat menguap dengan memanfaatkan panas tubuh kita. Beberapa kelenjar eksokrin di tubuh kita secara reguler memproduksi feromon yang mengkomunikasikan kondisi psikobiologis kita ke lingkungan sekitar. Sebuah organ kecil di atas rongga hidung yangbernama vomero nasal Organ atau Jacobson’s organ menerima paparan feromon tersebut dan meneruskannya ke area pusat penghiduan di dalam sistem limbik (pusat olfaktorius/bulbus olfaktorius). Sistem limbik yang telah mendapatkan sinyal lingkungan ini akan meneruskannya ke area asosiasi yang lain di kortex serebri. Selanjutnya kita akan merasa, dan mampu memebrikan respon berupa mood, emosi, dan aktivitas psikomotorik yang tepat. Tetapi apakah memang ada “penguasa”


gunung, sebagaimana malaikat pengatur hujan doa yang luar biasa maknanya adalah doa memohon diberikan cahaya ke sekujur tubuh kita, begitu ? Mari sedikit kita simak konsep dosa dalam dengan kata lain kita minta kepada Allah SWT perspektif biologi dan fisika kuantum, segala dikaruniai kesempurnaan dan cucuran kebaikan perbuatan kiat yang bersifat aktif maupun pasif yang akan meningkatkan kualitas “energi” kita. yang berrsifat dinamis maupun stati akan Kita ingin selalu bereksitasi dan menempati orbitmemberikan kontribusi signifikan berupa orbit yang lebih tinggi, kita ingin terus menari dan perubahan pada semua elemen yang berinteraksi berputar seperti para Darwis Turki yang dengan kita. Kita diam saja, elemen di sekitar mewujudkan cintanya pada Allah dengan kitapun akan emncatanya sebagai sebuah perubhan menggasingkan diri. “(Dia adalah Tuhan), linier tidak beraksi yang tetap akan dikalikan Yang mengetahui yang ghaib, maka Dia dengan waktu (t). Kondisi ini mengakibatkan tidak memperlihatkan kepada seorangpun suatu proses kodifikasi universal. Barangsiapa yang tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul dapat mendekodingnya, maka akan terkuaklah yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia semua rahasia kehidupan beserta seluruh peristiwa mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di interaksi di dalamnya. Dalam konsep tersebut, muka dan belakangnya. Supaya Dia malaikat pencatat kebajikan menjadi terlalu old mengetahui, bahwa sesungguhnya Rasulfashion bila masih dibayangkan an digambarkan rasul itu telah menyampaikan Risalahsebagai sebuah ikon bersayap, dengan pengertian risalah Tuhan-Nya, sedang (sebenarnya) itu ia berubah dan bermetamorfosa menjadi Ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada sebuah suprasistem yang jaringan komputernya mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu meliputi semua elemen yang ada di alam semesta. satu persatu.” (QS Al-Jinn 26-28). Konsep dosa biologi kuantum yang menempatkan dosa adalah sebuah ketakutan karena pengingkaran juga memberikan simpulan yang sinergi, dimana dosa dicatat justru oleh tubuh dan psike manusia. Seorang pendosa akan semakin berkurang intensitas “energi”nya, semakin meredup pula cahayanya. Tak heran bila salah satu

Lalu bila para “penguasa” itu kita definisikan sebagai suatu bentuk interaksi, maka penampakan itu bagaimana penjelasannya ? Perwujudan adalah merupakan pengejawantahan imajinasi personal ke dalam imajinasi komunal, teori alam bawah sadar Freud dan ketidaksadaran massal Jung berlaku di sini. Bila seseorang telah mendapatkan doktrinasi AL MUGHNII: MANUSIA DAN GAYA HIDUPNYA — 189


budaya yang hegemonik (tanpa disadari), maka sebuah ikon semiotik bersama akan dapat hadir di tengah komunitas yang “dipaksa” untuk percaya ? Bukankah seorang sholeh di jajaran pemerintahan Sulaiman mampu menghadirkan singgasana Ratu Bilqis hanya dalam hitungan seseperkejapan mata belaka ? Bukankah semua musibah dan bencana itu telah tertuliskan dan tergambar di lauh mahfudz? “...dan (demi) jiwa serta penyempurnaan (ciptaanNya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesung guhnya, beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS 91;7-10).

190 — THE TRUTH


Ar Rasyiid MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA

J

ika dalam perspektif malaikat di awal proses penciptaan, manusia digambarkan seolah berperilaku merusak dan gemar menumpahkan darah ( keji), maka dalam pandangan psikobiologi sesungguhnya seorang manusia berada tepat di atas titik kritis dimana nafsu dan keimanan berkelindan di dalam potensi biologis. Potensi biologis itu terdiri dari sistem neurosains dan neuroendokrin yang kompleks tapi sekaligus teramat sederhana untuk dipelajari, dan tentu saja pengetahuan terhadapnya diterapkan dalam proses penataan kehidupan. Secara psikobiologi untuk menghindari terekspresinya sifat bengis, keji, culas, pembohong (reaksi defensif terhadap bahaya), egois dan sombong (reaksi tidak peduli/tidak berkepentingan) dapat ditelaah baik melalui pendekatan organik maupun pendekatan fungsional termasuk fungsi genetis. Agresifitas dan kemarahan biasanya terkait erat dengan jalur adrenergik yang mempunyai efektor adrenalin, tetapi adrenalin tidak begitu saja dirilis oleh depo kelenjar anak ginjal bila tidak ada suatu impuls dari sistem saraf pusat. Dengan demikian

kemampuan seorang manusia untuk mengendalikan efektor (hormonal) emosinya banyak terkait dengan kemampuan aktifasi dan sensitisasi jalur desenden. Jalur desenden berperan penting dalam menyaring prekursor informasi sensoris dari organ sensoris manapun. Langkah berikutnya adalah mensinergikan faktor integrasi yang diperankan oleh korteks non spesifik, dimana asupan prekursor informasi dari jalur inlet didistribusikan secara proporsi fungsional, apakah mempengaruhi kesadaran, emosi, ataupun respon vegetasi. Area korteks dengan berbekal basis data memori haruslah melakukan suatu analisa fungsi luhur dengan langkah-langlah intelijensia yang bersifat futuristik. Memori menjadi bagian yang teramat penting dalam sistem pengambilan keputusan korteks frontalis. Dengan basis data memori yang berisi informasi-informasi ‘sebab-akibat’, experiences (pengalaman yang baik dan buruk), hipotesa, dan asumsi maka korteks akan dapat menentukan respon spesifik. Tipologi basis data menjadi bergantung kepada informasi pedagogik natural

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 191


dan artifisial yang diterima, pengalaman atas respon terdahulu, dan kemampuan sel-sel neuron untuk mengembangkan berbagai alternatif hipotesa pada suatu kasus (hipotesa alternatif selalu ada pada setiap jalan pikiran manusia yang tidak linier).

Tipologi memori pada akhirnya akan menjadi software enhancer bagi pemilihan efektor terkait. Memori juga menentukan tingkat ‘bahaya’ yang teridentifikasi dan secara tidak langsung juga mempengaruhi pengambilan keputusan yang akan dilakukan. Sumber informasi pada usia tumbuh kembang adalah prekursor informasi audio dan visual yang bisa ditemui pada lingkungan internalnya. Patronisme orangtua dan nilai keteladanan tampaknya merupakan suatu model yang sulit terbantahkan sebagai suatu sumber pengalaman yang sangat penting. Seiring dengan perkembangan teknologi, fungsi-fungsi tersebut banyak disubstitusi oleh mediamedia audio-visual dan individu lain yang berperan sebagai substitutor orang tua. Di tingkat gen, respon korteks frontalis secara tidak langsung akan mempengaruhi proses transkripsi gen efektor (melalui faktor

Manusia dilengkapi oleh Allah SWT dengan 3 respon defensif dasar, yaitu : nutrisional, reproduktif, dan aktualisasi diri. Ketiganya memiliki efektor berupa hormon. Sifat keji dan mungkar adalah ekspresi dari penerapan respon defensif yang berlebihan dan cenderung melampaui batas. Dalam kondisi seperti itu hormon takut (skotofobin), cemas (kortisol), dan marah (adrenalin) akan menjadi lebih aktif. Sebenarnya bila hormon perilaku tersebut ditata dan dioptimalkan fungsinya maka hidup kita akan jauh lebih berbahagia. Salah satu kiat penataannya adalah dengan merujuk kepada siklus sirkadian, dimana hormon perilaku berfluktuasi kadarnya mengikuti siklus harian matahari.

192 — THE TRUTH


Ketidakmampuan untuk tampil apa adanya adalah suatu kegagalan pengintegrasian antara memori nilai ideal diri dengan prekursor informasi aktual menyangkut keberadaan diri. Kebohongan adalah suatu fenomena patologis yang dipicu antara lain adanya gangguan terhadap internal secure system, yang Reaksi defensif juga dapat dianalisa melalui perlu ditambal dengan ilusi dan fantasi agar tidak pendekatan ‘penolakan’ atau rejeksi. Toleransi ‘mengancam’ keselamatan dan integritas personal. Fenomena kesombongan dan kebohongan terhadap prekursor informasi yang berwujud secara patobiologis sesungguhnya adalah rejeksi amat menentukan reaksi korteks frontalis. Proses ini dikenal juga sebagai suatu parameter kombinasi yang sangat menarik antara dua jaras kesabaran. Rejeksi sendiri dapat dikategorikan sistem sosial saraf pusat, yaitu; sistem dalam 2 terminologi, yaitu rejeksi yang bersifat noradrenergik yang progresif, terbuka, internal, minder (under estimate), terpuruk dengan komunikatif, dan mempengaruhi lingkungan asupan informasi terdahulu yang menggambarkan eksternal (dengan kebohongan), dengan sistem kekurangan diri/pribadi, ketidakmampuan serotoninergik yang berimplikasi pada mengkomunikasikan ide secara verbal, dan rejeksi ketidakbertanggungjawaban sosial (tidak peduli eksternal dari pihak kedua dalam lingkungan. atas dampak kebohongan dan kebanggaan Toleransi terhadap rejeksi bergantung kepada semunya). kemampuan mengendalikan jalur desenden Kedua jalur tersebut dalam jalur utama dimana prekursor informasi yang diterima monoaminergik adalah dua jalur yang kontradiktif, disesuaikan dengan realitas dan kebutuhan internal akan tetapi pada pendekatan kebohongan(egosentrisme terbatas). kesombongan dapat berlaku serial dan linear Mekanisme defensif yang berlebih juga dimana ketidakpedulian serotoninergik muncul dapat terwujud dalam bentuk pengingkaran dan sebagai pemicu penguatan positif ekspresionis kebohongan, serta pengekspresian kesombongan. adrenergik dalam program penyelamatan citra diri. Mengeksploitasi suatu potensi secara berlebih dan Di sisi lain kebohongan adalah manifestasi hasil melebih-lebihkan suatu potensi adalah bentuk analisa berbasis data memori alur sistematik proyeksi kegagalan penerimaan atas entitas diri. ‘keuntungan’. Bohong dilakukan karena adanya transkripsi dan sinyal transduksi). Dengan demikian peran gen disini adalah sebagai penyedia potensi, bila dikehendaki untuk terus menerus ditranskripsi dan memproduksi protein efektor tertentu maka gen akan menjalankannya sesuai perintah.

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 193


informasi dasar yang secara impulsif mensuplai reproduksi yang penuh dengan potensi rejeksi imaji bahwa kebohongan akan menguntungkan dapat menjadi pemicunya, demikian pula reaksi individu bersangkutan. tingkah laku nutrisi yang penuh dengan kompetisi, Pada dasarnya bengis, keji, culas, sombong, dan interaksi antar citra pribadi yang secara tidak dan pembohong adalah mekanisme defensif sehat sering dijiwai semangat kompetitif dapat terhadap berbagai reaksi fisiologis yang pasti pula menjadi faktor pemicu. Tetapi terlepas dari dialami oleh setiap manusia. Reaksi tingkah laku semua faktor pemicu yang perlu diamati, dipelajari, dan dibenahi adalah bagaimana mengaransir dan mengintrodusir basis data yang baik serta sistem pengambilan keputusan sistem saraf yang rasional dan terukur. Selama ini ilmu psikologi enggan untuk memasuki ranah hubungan antara paparan lingkungan dengan karakteristik atau bahkan tipologi seseorang. Padahal perkembangan ilmu fisika teori menunjukkan bahwa dalam setiap detik kehidupan kita, tak berhingga partikel sub atomik berhamburan dari segenap penjuru alam semesta. Mulai dari radiasi kosmis yang terlontar semenjak Gambar 30 : Kemarahan, kesedihan, kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan memiliki area otak khusus untuk mengaturnya. Korpus amigdala, girus cingula, dan hipokampus bahu-membahu mengatur “mood� seorang manusia agar hari-harinya senantiasa terasa indah. Tetapi semua itu akan terasa jauh lebih menyenangkan dan membahagiakan ketika cinta datang menyapa. Hormon yang terlibat dalam proses munculnya rasa cinta antara lain adalah oksitosin, vassopressin, dan feniletilamin.

194 — THE TRUTH


awal penciptaan (Big Bang) yang diprakirakan mendiferensiasikan materi dalam 10-43 , sampai dengan “materi kegelapan” atau dark matter yang senantiasa menerpa permukaan bumi tanpa terlihat dan juga tak terasa. Neutrino dari bintang saja dapat dengan bebasnya melenggas menembus keluar-masuk bola dunia, mengapa ? Karena partikel tersebut nyaris tak bermassa.

cahaya, paket kuanta, dan rambatan serta lompatan foton sebagai bagian dari dualisme materi. Tetapi kita belum banyak mengupas apa dampak atau implikasi dari perubahan manzilah (tempat, posisi, jalur) dari benda-benda langit ? Secara logika pergesran posisi bumi myang bersifat siklikal akan mengakibatkan perbedaan intensitas

Lalu kita seolah mengabaikan begitu banyak”tanda-tanda” dari Allah SWT tersebut yang semestinya menjadi bagian dari proses belajar berkesinambungan kita. Apakah kita juga memperhatikan bumi kita yang oval ? Mengapa tidak bulat sempurna? Karena dengan keovalannya itu tercipta sudut edar 23,5 derajat yang mengakibatkan terjadinya pergantian musim dan perbedaan iklim. Semua nyata dan saling melengkapi. Perjalanan bumi sebagai salah satu benda langit yang berjarak 150 juta kilometer dari bintang induknya (matahari) memberikan paparan kosmis yang menerpa tiap-tiap region di implikasi yang sangat luas dalam kehidupan. Saat muka bumi. Bukan hanya intensitas fotovoltaik ini kita baru menggali pengetahuan tentang konsep saja yang berbeda, tetapi juga paparan materimateri langit yang senantaisa berjatuhan di AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 195


permukaan bumi. Seamakin jauh dari matahari raya ini yang tidak saling terkoneksi dan maka akan terjadi perubahan vektor gravitasi. berinteraksi. Dengan demikian ilmu psikologi di Jika gravitasi kita jadikan limit, maka f(x) atau masa yang akan datang seharusnya lebih dapat fungsi limit paparan terhadap bumi menjadi mengeksplorasi sifat dasar atau karakter seorang bergantung kepada jarak antara bumi dan manusia dengan tidak hanya mendasarkan kepada matahari. Geseran dari kanan atau kiri pada model keluaran (output) berupa motif-motif persamaan limit akan menentukan seberapa besar “mendapatkan dan mempertahankan kenyamanan� (Millon), tetapi lebih dapat pengaruh paparan pada bumi dan seisinya. memetakan fitrah manusia berdasarkan Limit suatu fungsi menggambarkan apa yang terjadi dengan nilai-nilai fungsi yaitu interaksinya dengan alam semesta. Apakah terpaan “dark matter� dan hamburan apabila mendekati suatu nilai tertentu. neutrino bersama radiasi kosmis awal penciptaan Perhatikan contoh berikut : mempengaruhi ekspresi gen di sebuah untai DNA Misalkan fungsi didefinisikan sebagai . Jika mendekati maka nilai-nilai ? Apakah posisi matahari dan rembulan mempengaruhi sifat psikologis seorang manusia ? dapat dilihat pada tabel berikut :

*disadur dari materi matematika on-line FMIPA-IPB

Besaran dan intensitas paparan yang mungkin memengaruhi bumi dan seisinya amat bergantung kepada sistem jejaring kesemestaan. Tidak ada materi dan makhluk di seluruh jagat 196 — THE TRUTH

Apakah melintasnya komet Halley yang hanya 76 tahun sekali memang mendorong timbulnya perubahan pranata sosial politik dalam peradaban manusia ? Apakah konstelasi bintang-bintang dan benda langit juga memberi pengaruh signifikan


dalam “nasib” manusia ? Tampaknya semua bintang mengakhiri hidupnya. Bagi sebuah bintang jawabannya adalah “YA”. Mengapa? besar yang kehabisan atom hidrogen di intinya, Mari kita perhatikan fenomena proses biasanya ia akan mulai menggunakan persediaan reproduksi cumi-cumi di malam bulan purnama, di lapisan yang lebih luar, demikian selanjutnya. fenomena cacing laut Nyale yang hanya muncul Sehingga di saat-saat menjelang kematiannya, di waktu-waktu tertentu, dan tentu saja bintang tersebut nampak menggelembung dan penggolongan karakter manusia berdasar kriteria waktu lahir dan fenomena alam yang menyertainya, yang secara empirik terbukti banyak benarnya. Bukankah primbon dan pat kwa banyak diyakini meski tak banyak digali aspek ilmiahnya. Astrologi dan zodiak kemudian dikotakkan kepada golongan ilmu supranatural yang bersifat parailmiah serta dianggap tidak rasional dan tidak sejalan dengan logika. Padahal di balik itu semua sesungguhnya terdapat “tanda-tanda” yang harus kita baca dan pelajari bersama (Iqra). Marilah kita lihat peristiwa matinya sebuah bintang, dan simak apakah rangkaian proses sebab bersinar sangat cemerlang. Proses ini disebut akibat yang ditimbulkannya tidak mungkin dengan nebula. mempengaruhi kehidupan kita ? Setelah fase nebula, memberikan yang terbaik, “............ada sebuah teori dari Hertzprungusai ia akan mengempis dan menjadi bintang kecil Russel yang menggambarkan bagaimana sebuah AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 197


berwarna putih bergravitasi tinggi (berbobot). Bintang itu menjadi sumber nilai yang bijaksana, sederhana, suci, dan sangat berbobot. Namanya adalah Bajang Putih, dapat dibayangkan sebagai menjadi tua, tenang, dan bijaksana. Sebaliknya sebuah bintang megalomania berukuran sangat besar, akan mengakhiri hidupnya dengan cara yang

Pentas atau show terakhir sang mega bintang. Tetapi apa hasilnya ? Supernova menghasilkan bintang neutron atau lubang hitam. Bintang neutron adalah bintang yang menyerap semua elektron kulitnya ke dalam inti. Kekosongan hati diganti dengan kesenangan-kesenangan semu. Akhirnya bintang neutron hanya bisa memancarkan cahaya membentuk sebuah garis (keluar-kedalam, atau ke kiri ke kanan), seolah hanya memikirkan diri sendiri dan hal-hal yang terkait dengan dirinya saja. Pribadi yang sangat egosentrisme. Sedangkan lubang hitam lebih mencemaskan lagi, ia menyedot segenap energi dan materi yang berada di sekitarnya. Materi yang tersisa dari proses ini berkelana ke segenap penjuru alam semesta. Menembus dan mengubah spin elektron di utas DNA kita. Maka kita menjadi pribadi sesuai dengan apa yang berinteraksi dengan kita di “ruang waktu� yang kita tempati.

berbeda. Bintang super raksasa ini seolah ingin mengakhiri hidupnya dengan spektakuler, ia meledak dengan sangat dahsyat dan mengundang segenap perhatian seisi semesta sekalian alam. Ledakan dahsyat itu bernama Supernova. 198 — THE TRUTH

Bila kita tidak begit yakin terhadap pengaruh unsur-unsur eksternal dalam pembentukan karakteristik psikologi atau kejiwaan kita, mengapa kita tida sedikit menyimak serta mencermati proses terekamnya cahaya sebagai


pembentuk citra di otak kita. Citra terbentuk di pusat asosiasi penglihatan (visual) sesungguhnya adalah sebuah proses maya yang mengkonformasikan sinyal yang diterima dengan memori hasil belajar yang telah kita rekam. Dari sana muncullah asosiasi dan persepsi. Bayangkan pantulan cahaya saja dapat menghasilkan sensasi visual ! Prosesnya kira-kira demikian: ada sebuah benda, katakanlah bola, bola itu “ditimpa� cahaya. Selanjutnya cahaya tersebut terpantul. Pantulan cahaya yang sesungguhnya foton berjalan dalam paket kuanta, diterima oleh retina. Kehadiran foton mengakibatkan terjadinya beda potensial. Karena sinap neuron bersifat konduktif maka beda potensial itu secara beruntun menggetarkan elektron sepanjang syaraf. Diujungnya ia mengetuk protein cis dan trans untuk selanjutnya menjadi stimulans beda potensial atau pengubah karakteristik fisik dari protein transducin dan rodopsin.

transkripsi. Proses transkripsi bisa menghasilkan protein neurotransmiter sebagai efektor atau unit perintah bagi adanya respon ataupun sebagai unit caraka/penghubung yang pada gilirannya akan mengeksitasi neuron-neuron pemikir di area asosiasi dan frontalis. Algoritme di tingkat ini sangat rumit dan bersifat eksponensial, di saat yang bersamaan jutaan sinyal menyebar ke amigdala, hipokampus, lobus frontalis, girus cingula, ataupun ke medula oblongata dan otak kecil. Masih banyak fungsi yang berjalan serempak pada kecepatan antara 109-107 antara lain memberkasnya menjadi memori bila objek yang dilihat dipandang perlu menjadi data retrival/nukilan. Pemberkasan jangan disangka semudah itu perlu dikirim terdahulu kepada sistem kelayakan pemberkasan yang berbasis software operating system untuk kemudian ditanyakan kepada sistem limbik untuk menyesuaikan dengan kebutuhan aktual/saat ini, baru berkas dinyatakan layak simpan. Dieksitasinya membran sel neuron penyimpan direspon dengan transkripsi protein pengingat dengan ciri karakteristik fisik khas mulai dari energi potensialnya sampai konformasi struktur morfologisnya, wallahualam.

Foton itu mengetuk secara berantai sampai di struktur molekuler sel bacillus dan konus. Terjadi diferensiasi peran, dimana kriteria inklusi mulai diterapkan. Efek fotonik terus berjalan sampai menyeberangi chiasma dan tiba di pusat penglihatan. Disini jutaan membran sel neuron Selanjutnya proses saling mempengaruhi tereksitasi dan segera mengirim sinyal transduksi antara partikel elementer dan pikiran dapat pula ke nukleus (inti sel) untuk memulai proses berjalan dengan arah yang berlawnan. Bila pada AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 199


premis pertama kita meyakini bahwa alam semesta mempengaruhi kepribadian dan cara berpikir kita, maka dapatkah keyakinan dan pola berpikir kita mempengaruhi partikel elementer di alam ? Ada sebuah kisah nyata yang sangat menarik untuk disimak. Arkian dalam menjalankan ritual sebuah proses pengujian keimanan, seorang pemuda yang menjalani pendidikan sebagai rahib di salah satu cabang atau aliran Buddha diminta untuk melakukan sebuah proses yang nyaris mustahil untuk dilakukan oleh seorang manusia.

Kisah ini nyata, sebagaimana kisah yang jauh lebih nyata dan jelas otentik serta tercantum sebagai bagian dari hikmah Al-Qur’an. Yaitu kisah tentang seorang sahabat Nabi Sulaiman AS yang mampu mengngguli wakil tercerdik dari bangsa jin (Ifrit) dalam hal memindahkan singgasana Ratu Balqis. Sang sahabat yang ahli kitab itu (Zabur dan Taurat) mampu memindahkan singgasana Ratu Balqis, bahkan sebelum Nabi Sulaiman AS mengejapkan matanya. Apakah penjelasan rasional yang paling mungkin pada kedua fenomena ini ? Tampaknya telah terjadi suatu interferensi yang bersifat konstruktif antara kesadaran yang dibangun di ruang waktu absolut dengan kesadaran inderawi yang terjadi di ruang waktu atau layar alam semesta yang relatif serta kita kenal. Pada ruang yang absolut, entitas materi tidak mengalami konsekuensi fisis dan menjadi tidak terbatas oleh ruang dan jarak, ia menjadi bebas dan tidak memiliki lokasi geografis (ingat fenomena elektron). Ketika kita mampu menginterferensikannya secara konstruktif maka pola’tembus-menembus’ ini akan menafikan keberadaan ruang waktu yang bersifat Euclidian. Fenomena lubang cacing juga tampaknya mendasari dirinya pada fakta ini.

Pemuda tummo gundul itu diperintahkan untuk duduk bersila di pucuk pegunungan Himalaya. Astaga, setelah diamati dari jarak lebih dekat, gila, sangat gila, ia tak berbusana, bahkan tak tampak selembar celana dalam sekalipun. Suhu di puncak sana tak kurang dari -200C, dinginnya menembus tulang tentu. Sudah tak memiliki sehelai rambut, sehelai kainpun ia tak punya. Tetapi, Subhanallah, disekelilingnya, dalam radius kurang lebih satu meter mengitari tubuh kurus bak papan penggilasan itu salju dan es mencair dan udara terasa hangat. “Bagaimana bisa, bagaimana mungkin, bagaimana caranya ? “ Sembur kita pasti. “Sederhana saja”, katanya. “Aku hanya membayangkan ada seonggok api unggun kecil yang menyala membara di tulang ekorku !”, Bagaimana dengan fenomena Nabi Ibrahim ujarnya.”Aku percaya dan menempatkan itu AS yang mampu mendinginkan api, dan Nabi sebagai realita.” Khidir AS yang mampu memprediksikan masa 200 — THE TRUTH


depan (baca: kehendak Allah SWT). Dan bagaimana pula Deddy Corbuzier dapat memprakirakan headline news sebuah surat kabar sebelum koran itu terbit? Atau bagaimana beliau dengan tepat dapat menebak kemenangan Spanyol di piala Eropa melalui gol tunggal Fernando Torres? Apakah materi tunduk pada pikiran? Dan bagaimana mekanismenya pikiran dapat mengubah materi? Bahkan mengubah masa depan? Kesadaran Nabi Ibrahim AS dengan bimbingan dan petunjuk dari Allah SWT, serta keteguhan imannya untuk senantiasa percaya kepada lindungan serta ridho Allah SWT pada akhirnya mampu mengintervensi vibrasi molekulmolekul akselerasi dan menahan proses nyala api yang normal beserta konsekuensi karakteristik fisisnya (suhu tinggi). Panas dari api adalah panas yang terjadi akibat adanya akselerasi vibrasi molekulmolekul yang bersifat akseleratif. Kemampuan untuk menstrukturkan realitas ini dapat diumpamakan seperti kemampuan kesadaran untuk berperilaku acak sesuai dengan gerak Brown.

Psikomatematika untuk Mengubah Masa Depan Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang ? Dan apa pula yang sebenarnya mempengaruhi tingkat kepatuhan seseorang kepada aturan, etika, dan norma ? Mengapa Allah menurunkan kitab suci Al-Quran

dan menugaskan Rasulullah SAW menjadi “benchmark� dalam proses peningkatan kualitas akhlaq ? Tanpa mempelajari dan mendalami tentang rumusan keteraturan di alam semesta yang

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 201


amat matematis, maka penerapan panduan hidup dalam hal ini syariat, akan menemui kesulitan penerapan. Kita hidup di sebuah dunia dengan tatanan yang sarat dengan tujuan-tujuan kebaikan yang utopis. Tujuan kebaikan bersama itu diwujudkan dalam bentuk regulasi dan piranti-piranti hukum yang diharapkan akan melahirkan keteraturan. Singapura sebagai contoh, adalah sebuah negara yang dikenal sebagai “fine city”, karena semua hal yang bertentangan dengan aturan akan berakhir dengan punishment berupa denda. Dalam artikel ini saya tidak akan mempermasalahkan teori Skinner tentang “reward and punishmentnya” ataupun pendapat Jean Michael Focault dengan menara Benthamnya, saya hanya ingin mengetahui seberapa terukur kemungkinan matematis orang untuk melakukan sebuah tindakan. Dalam hal ini tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang ekstrem dan bertentangan dengan etika tetapi sesuai dengan logika, ataupun sebaliknya tindakan yang sesuai dengan etika tetapi bertentangan dengan logika pada saat itu.

terdekat di sebuah peta yang menghubungkan 2 daerah tertentu, orang yang taat azas akan segera menelusuri jalur-jalur jalan di peta dan berusaha menemukan alternatif terdekat menuju titik tujuan. Tetapi seseorang yang mengedepankan logika dan mengacu pada pernyataan matematika “mencari jalur terdekat di peta”, akan segera membuat garis lurus yang menghubungkan kedua titik tersebut ! Tetapi pada intinya kepatuhan seseorang untuk menjalankan sebuah perintah atau aturan didasari dan dimotivasi oleh status kenyamanan yang akan diperolehnya dari proses yang dijalaninya.

Kegagalan menjalankan perintah atau aturan biasanya terasosiasikan secara otomatis dengan ketidaknayamanan mental. Demikian pula sebaliknya, kepatuhan selalu berkorelasi positif dengan “hadiah” mental. Pada tahapan ini seorang manusia akan terpolarisasi sebagaimana yang digambarkan Millon dan Eysenk serta Thorndike, dimana kenyamanan, orientasi, dan modifikasi atau manipulasi merupakan tonggak-tonggak tujuan yang akan mendominasi lapang pandang seorang manusia, baik dari perspektif biososial maupun Bila mengacu kepada bahasa pemrograman neurofisiologis. atau algoritma matematika, kondisi yang pertama Regulasi dan etika moral untuk mematuhi menggunakan pola yang disebut “fuzzy logic”, sebuah aturan sebenarnya adalah sebuah model dimana rasionalitas akan mengalahkan hampir matematika bersyarat, akan menimbulkan semua “barrier” etika. Sebagai contoh adalah konsekuensi negatif bila ada konstanta lain yang ketika seseorang diminta untuk mencari jalur mempengaruhi. Dalam hal ini pengawasan dan 202 — THE TRUTH


“rasa takut” artifisiallah yang menjadi variabel pengubah. Seberapa intenskah upaya mengatur dan mengakomodir kepentingan bersama akan menjadi pola yang dinikmati ? Tidak jelas. Apakah yang akan terjadi pada warga Singapura ? Apakah mereka akan mengalami proses dehumanisasi ? Apakah mereka akan “meledak” karena sisi agresinya selama ini direduksi oleh sebuah ketakutan yang terstruktur ? Apa yang terjadi pada sebuah masyarakat yang terhegemoni oleh nilainilai yang mereka ciptakan sendiri ? Apakah mereka akan kehilangan identitas personal dan menghablur dalam reidentifikasi diri dengan mengacu kepada nilai-nilai komunal ?

sesungguhnya memiliki makna lain sebagai “Tuhan-Tuhan” baru jiwa-jiwa yang lelah dalam kecemasan ? Ansietas telah berkembang menjadi suatu gejala massal yang ditandai dengan munculnya berbagai histeria yang amat adaptif dengan kultur komunitasnya. Di Indonesia yang masyarakatnya lebih dicekam ketakutan karena tidak adanya kepastian dan keteraturan, ledakan yang terjadi adalah sikap egois dan mementingkan diri sendiri yang menjadi budaya harian. Orientasi pada model polarisasi Millon cenderung dimodifikasi ke dalam. Apapun yang dilakukan selalu didasari pada “keselamatan” diri. Pada saat ini terjadi, rasionalitas dimarjinalisasikan, tertepikan, sehingga terkadang bagi pengamat yang jeli tindakan-tindakan ini tampak seperti sebuah “perlawanan” yang keos, alias tak berpola. Sebenarnya bila dicermati ada sebuah keteraturan sebagaimana yang digambarkan dalam kurva Mandelbrot. Dalam kurva Mandelbrot, gerumbul semak-semak yang tampak tak teratur dan sering disebut orang sebagai bentukan organik, ternyata bisa diurai menjadi pola sekumpulan segitiga yang amat rapat.

Apakah setiap orang dapat menjadi individu yang benar-benar mengetahui tujuan hidupnya ? Fenomena yang saat ini terjadi di Singapura, New York, Milan, London, ataupun Paris menunjukkan bahwa “ketakutan” akan sistem yang represif akan memunculkan katarsis berupa reorientasi dan modifikasi peran diri serta tujuan hidup. Kita kini mengenal masyarakat yang terkapitalisasi dan menentukan sendiri nilai-nilai acuan hidupnya berdasarkan tingkat “kenyamanan” dan Demikian pula yang dapat kita amati pada “kesenangan” yang telah berubah tidak lagi sekedar menjadi obat melainkan telah menjadi kurva Ratami, dimana bentukan geometris dasar heksagonal bisa saja “luput” dari pengamatan kita candu. Apakah kita menyadari jika perkembangan karena maujud dalam bentukan yang sama sekali mode, gaya hidup, dan budaya urban berbeda dengan struktur aslinya. Sebagai contoh AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 203


pada citra cahaya yang terdifraksi dalam percobaan Thomas Young, bentuk lingkaran bergerigi tumpul bila diurai satu-persatu akan memberikan gambaran setumpuk bentukan geometris yang salaing menghablur dan membaur. Bauran keteraturan yang amat rapat sering kali dapat mengacaukan persepsi kita, sehingga tidak

dapat dengan jernih memotret persoalan yang sebenarnya.

Kurva Ratami, modifikasi Kurva Mandelbrot pada Difraksi Cahaya dan Struktur Kakbah ( Tauhid NA,2006)

Sifat perubahan yang terjadi tampaknya terstruktur dan terkendali seiring dengan ramburambu teori yang berusaha untuk diletakkan di tempat-tempat yang tepat. Tetapi sesungguhnya

204 — THE TRUTH

Sebaliknya pada masyarakat yang menurut kacamata kita telah mencapai suatu strata kemakmuran seperti yang terdapat di negaranegara Anglo Saxon, fenomena “ketakutan� dan kecemasan termanifestasi dalam sebuah histeria terhadap proses obligasi sosial yang maujud dalam bentuk iritasi, oposisi, dan adaptasi ( Gabriel Trade) terhadap nilai komunal yang diyakini sebagai suatu panduan dalam memunculkan perilaku dalam ranah aksi sosial Max Weber. Dimana semua perilaku sosial sebenarnya ditujukan untuk menghasilkan sebuah aksi yang efisien dan paling optimal dalam memberikan kenyamanan pada individu pelakunya. Lalu pembangunan dan pembenahan secara integratif dijadikan sebagai suatu moda bersama yang digunakan sebagai faktor pengubah tata nilai sosial (LR Hobhouse).


sebuah siklus “mulur-mungkret”, atau “kembangkempis” terjadi. Setelah suatu masyarakat berlomba-lomba mengedepankan liberalisme “fitrah” kemanusiaannya, maka mereka akan menemukan bahwa untuk membangun suatu pola interaksi yang egaliter, merit, dan adil diperlukan suatu jaring sosial yang mampu menahan laju kebebasan. Gejala post liberalisme ini berkembang menjadi sebuah gerakan psikologi sosial protes yang digagas oleh para cendekiawan mahzab Frankfurt (Jurgen Habermas dkk). Pola ini tampak keos dan adaptif terhadap tuntutan perkembangan peradaban, tetapi sesungguhnya ini adalah suatu model matematika dengan kurva perubahan yang dapat diduga (predictable). Mari kita lihat juga bersama sebuah fenomena alam berikut; sebuah aliran sungai kecil mengalir dengan deras di sela-sela bebatuan pegunungan yang secara geometris “tampak” tidak teratur, apa yang terjadi ? Di setiap jeram berbatu dengan tonjolan yang amat variatif, satu-dua gugus molekul air terlempar dan memercik ke arah yang sedikit berbeda dengan aliran yang merupakan “mainstream”. Bila kita perhatikan dengan lebih cermat, percikan itu tidak pernah memiliki frekuensi yang ajeg dan kuantitas serta kualitas yang konsisten pula. Setiap percikan intensitasnya senantiasa berbeda dan terjadi pada kurun waktu yang

selangnya berbeda-beda pula. Lebih aneh lagi, arah percikannyapun nyaris selalu berubah-ubah, tidak jatuh menetap di satu titik. Mengapa demikian ? Padahal batunya sama, volume aliran sungainya sama, kecepatan alirnya sama, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi berada dalam kondisi nyaris statis, alias tidak mengalami perubahan yang berarti. Pengamatan kita dalam hal ini mungkin dpat disamakan dengan ketika kita berusaha untuk menjawab sebuah soal cerita matematika sederhana dalam sebuah acara games yang ditayangkan TVRI. Pertanyaannya adalah; berapa jumlah kelereng setiap anak sebelum diberikan sebagian kepada seorang rekan mereka yang ingin ikut bermain. Lengkapnya demikian, 4 orang anak bermain kelereng dan kemudian datang menyusul seorang anak lain yang ingin ikut bermain tetapi tidak memiliki kelereng sendiri. Masing-masing anak kemudian menyumbangkan sejumlah kelerengnya agar anak tersebut dapat ikut bermain, anak pertama menyumbang sebutir, anak kedua 2 butir anak ketiga 3 butir, dan anak keempat 4 butir. Kini total jumlah kelereng yang tersisa pada keempat anak itu adalah 42 butir kelereng. Untuk menjawab pertanyaan ini kita biasanya berasosiasi bahwa ada suatu pola yang ribet dan mengharuskan kita membuat sebuah persamaan matematika yang rumit; (a-1)+(b-2)+(c3)+(d-4) = 42.

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 205


Dimana a,b,c, dan d seolah mengalami sebuah bentuk operasi yang tidak equal, sehingga persamaan ini menjadi sebuah persamaan non linier. Apakah benar demikian ? Apakah fenomena percikan yang tidak terpola itu juga merupakan sebuah persamaan non linier ? Padahal jawaban pertanyan itu sederhana saja, jumlah kelereng

Fenomena psikomatematika seperti ini akan muncul dalam penerapan berbagai perangkat dan piranti sosial, dalam hal ini konteks syariah yang menjamin keberlangsungan proses amar makruf nahi munkar. Apakah seseorang membuang sampah begitu saja dari jendela mobil akan jauh lebih buruk daripada bila seseorang itu tidak lagi membuang sampah dari jendela mobil tetapi beralih profesi menjadi pembunuh serial ? Tentu untuk menegakkan kepatuhan dan menentukan batasan ideal sebuah bentuk interaksi pasca liberalisasi (kemerdekaan yang lambat laun menghasilkan anarki), diperlukan suatu parameter obyektif yang terukur dan dapat diformulasikan sebagai acuan yang baku.

Dinamisitas sistem sebenarnya dapat diprediksi, sebagai contoh dalam sistem biologis misalnya, populasi suatu spesies sebenarnya amatlah sukar untuk diikuti fluktuasinya. Begitu banyak faktor yang terlibat dan mempengaruhi, masing-masing anak sebelum disumbangkan serta tidak ada satu faktor yang dominan dan sebagian adalah 13 butir. So simple, sangat deterministik. Hampir semua faktor kontributif sederhana dan linier sekali! dan memberikan efek Lorentz. Yaitu suatu efek yang memiliki potensi “bola salju�, sekecil apapun 206 — THE TRUTH


perubahan yang terjadi tetap saja hasil akhirnya Ny)(Hz^Cy)+ ë (Ny).(1-Ny)(Hy^Cz) = ë (Ny).(1-Ny) [Cy]. ë (Ny).(1-Ny) [Hz I Cy] + ë akan sangat jauh berbeda. Selama ini probabilitas dalam ilmu statistika (Ny).(1-Ny) [Cz]. ë (Ny).(1-Ny) [Hy I Cz] = 2/3. biasanya hanya terpaku pada kemungkinan biner, P sebagai besaran perubahan perilaku positif ya dan tidak. Sebenarnya probabilitas selalu disubstitusi oleh Nx sebagai variabel perubahan, menyediakan opsi ketiga yang sebenarnya mungkin jadi dapat disimpulkan bahwa peluang akan bukan merupakan variabel pilihan. “tangan- semakin besar bila variabel perubahan bersifat tangan” tak terlihat inilah yang sebenarnya ajeg. Konstanta (ë) yang menentukan laju variabel “menjamin” hadirnya suatu keteraturan. perubahan adalah sub variabel/ faktor optimasi P(Hz^Cy)+P(Hy^Cz) = P(Cy).P(Hz I Cy)+ seperti azas resiprositas, pengetahuan, dan “liking”. P(Cz).P(Hy I Cz) = (1/3.1)+(1/3.1)=2/3 (Marylin Vos Savant) Dengan demikian kemungkinan pilihan tidak lagi hanya pada ranah ya-tidak melainkan ada alternatif ketiga yang bisa dari salah satu opsi ataupun bukan keduanya. Kecenderungan secara psikologis untuk mendapatkan hasil yang positif sebenarnya adalah 2/3 berbanding 1/3 bila pilihan dilakukan secara dinamis. Ada faktor perubahan dan ada energi pengubah yang bekerja menghasilkan gaya perubahan. Seberapa besar gaya tersebut dapat bekerja amat bergantung kepada konstanta kesetimbangan, yaitu Nx=ë (Ny).(1-Ny) (Robert May, George Oster, Jim Yorke). Dalam hal sifat dan perilaku psikologis Nx diasumsikan menjadi P dimana bila P stabil maka perubahan perilaku ecara umum akan berada dalam bentuk kurva yang optimal. Subtitusi dan konjungsi dari kedua rumus itu bisa menjadi demikian : ë (Ny).(1-

Resiprositas akan menjadi beban yang bersifat represif pada saat sub faktor a dan a’nya menghasilkan resultante negatif, demikian pula pengetahuan dan “perasaan menyukai”. Apabila pengetahuan dan kepentingan serta rasa menikmati bergeser menjadi sebuah obsesi maka konstanta yang muncul adalah konstanta yang mendorong menggejalanya fenomena obsesif-kompulsif di masyarakat. Robert May dan kawan-kawan menemukan sebuah fenomena yang unik pada persamaan ini, bila ë kurang dari 1 maka nilai Nx atau P (probabilitas untuk patuh) akan semakin kecil sampai tidak ada seorangpun yang akan mengikuti aturan tersebut. Bila nilai ë antara 1 dan 3 maka tingkat kepatuhan dan probabilitas untuk cenderung patuh dan memahami peraturan meningkat pesat lalu bertahan dalam posisi stabil ( grafik 1).

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 207


Sedangkan bila nilai ë lebih dari 3 maka tingkat kepatuhan akan berfluktuasi secara dinamis yang diduga akibat adanya fenomena reluktansi dan perlawanan terhadap pembakuan tatanan kehidupan ( grafik 2).

Peraturan dalam hal ini sudah menjadi “musuh” komunal yang membangkitkan semangat perlawanan bersama. Hal ini mengingatkan kita kepada peristiwa jatuhnya rezim Orde Baru. Dari rumus May didapati bahwa nilai N yang mendekati 1 menunjukkan tingginya tingkat kepatuhan dan pemahaman terhadap aturan atau regulasi yang ditetapkan. Sedangkan bila semakin mendekati 0 maka semakin rendah pula tingkat aksespsi terhadap regulasi. Dari rumus tersebut sebenarnya kemungkinan seseorang utnuk mematuhi aturan, regulasi, dan etika moral memiliki peluang untuk diaksepsi dan diterima 100% oleh masyarakat atau subyek hukumnya. Tetapi formulasi Marylin Vos Savant memberikan gambaran kepada kita bahwa akan selalu ada “pilihan” yang bersifat dinamis di benak ( pikiran) manusia. Sehingga dorongan manusia untuk melakukan pilihan “benar” memiliki peluang sebesar 66,6666%. Hal ini sesuai dan Insya Allah dapat menajdi bukti kebenaran salah satu firman Allah SWT dalam kitab suci Al-Quran yang menyatakan bahwa sesungguhnya manusia itu berkecenderungan untuk berbuat baik ( Hanif). Dari pemarapan dan penyintesaan formulasi dan model matematika di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menegakkan syariah sebagai pola panduan keteraturan dan keterjaminan hak

208 — THE TRUTH


serta kewajiban memerlukan perumusan parameterparameter yang obyektif serta sangat terukur untuk kemudian dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi pengaruhnya ke dalam skala ordinal. Selanjutnya nilai dalam skala ordinal dari masing-masing variabel pengaruh itu diklasifikasikan lagi sesuai dengan fungsinya, mana yang menjadi bagian dari konstanta (ĂŤ), dan mana yang menjadi nilai H dan C ( faktor pengubah internal). Sedangkan nilai Ny dapat diperoleh dari data statistik tentang tingkat kepatuhan ummat terhadap aturan yang sudah diterapkan dalam kurun waktu tertentu.

Wa aqimisholata ina sholata tanha anil fahsa iwal munkar. Tegakkanlah sholat, karena sholat menghindarkan kekejian dan kemungkaran. Mengapa hati menjadi tenang dengan mengingat Allah ? Apa yang ada di benak kita ketika kita mengingat Allah. Apa yang menjadi penyebab hati kita terbolak-balik ?

........Mengenal diri kita dan potensi akal yang diberikan pada kita adalah kata kuncinya ! Bagaimana otak dan pikiran kita dapat memproduksi kebaikan, kasih, sayang, dan perhatian terhadap sesama? Alla bidzikrillahi tathma innul quluub, ingatlah bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Ya Apakah struktur dan fungsi otak manusia muqolibal qullub tsabit qolbi ala dinni. Ya Allah Sang Maha pembolak balik hati dapat dioptimasi dan dapat menghasilkan ketenangan. Jadikanlah sabar dan sholat sebagai balikkanlah hatiku hanya pada-Mu. penolong, sholat yang khusyuk, dan khusyuk itu AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 209


sulit, Al-Baqarah 3. Apa yang dimaksud dengan area asosiasi, dan area cortex, serta ke sistem sabar ? Mengapa sabar dan sholat dapat menjadi neuroendokrin (neuropeptida) atau hormon otak. jalan keluar/solusi/ penolong ? Sebagai stasiun radio pemancar talamus Acapkali kita menerima pesan verbal yang secara terus menerus merelay data yang diterima menyakitkan hati, lalu kita terusik dan merasa dan menyiarkannya kembali dengan memperkuat marah. Mengapa kita bisa salah langkah, lepas intensitasnya. Di daerah yang menerima data dari kendali, dan bersikap mungkar dan keji ? Ketika talamus terjadi proses analisa dan pertimbangan. kita mendengar sebuah infomrasi maka daun Secara bersamaan pula data-data dan sebagian telinga, lubang telinga luar, selaput timpani, lubang hasil analisa yang telah dikerjakan dikirim ke areatelinga dalam, rumah siput, dan bulu-bulu getar area lain untuk menjadi bagian dari sebuah proses serta cairan endolimfe menghantarkan hentakan- pengambilan keputusan. Jalur perputaran data ini hentakan mekanik gelombang suara. Gelombang meliputi : indera perasa (organ sensoris), talamus, itu ketika memasuki jaringan syaraf diubah sistem limbik (pengatur emosi dan memori), area menjadi energi listrik. Intensitas, volume, dan cortex asosiasi sensoris, area cortex asosiasi frekuensinya sudah menunjukkan gelombang motorik, area frontal dan prefrontal (tempat pertimbangan budi luhur), kelenjar hormon, suara itu membawa jenis pesan macam apa. Ketika datangnya bergemuruh dan korpus kalosum (jembatan antara dua belahan menghentak dengan keras, mungkin si pengirim otak), batang otak, medula oblongata, otak kecil, gelombang sedang marah dan tak mampu dan juga medula spinalis atau sumsum tulang mengendalikan diri. Ketika ia datang dengan belakang. tersendat, lirih, dan terputus-putus serta tidak teratur mungkin si pengirim pesan sedang sedih dan merasa putus asa. Apapun jenis gelombang yang datang sistem syaraf akan menghantarkannya ke pusat asosiasi pendengaran melalui sistem transmisi talamus. Setiap data yang datang dari luar dan dalam tubuh akan dilewatkan pada sistm talamus. Dari talamus data ini dipancarulangkan ke berbagai tujuan, antara lain ke sistem limbik, 210 — THE TRUTH

Untuk menghubungkan semua daerah itu dengan cepat dan tepat diciptakan jalur-jalur komunikasi dan transfer data khusus. Salah satu jalur utama yang menjadi tulang punggung komunikasi di dalam sistem syaraf pusat adalah Formatio Retikularis yang dikenal pula sebagai Sistem Aktivasi Retikuler. Jalur besar ini menghubungkan antara batang otak dengan daerah korteks otak (kulit otak) dan sebaliknya


dengan melalui sistem limbik dan sistem hormonal. Data suara yang kita dengar akan diubah menjadi gelombang listrik dan dikirim oleh talamus nyaris serempak ke sistem limbik dan area asosiasi sensoris melalui sebagian jalur sistem aktivasi retikuler. Segera data dikomparasikan dengan memori yang telah disimpan di hipokampus dan hasilnya dikirim ke korpus amigdala. Di sini ditentukan sikap yang akan diambil. Bila memori di hipokampus mengaitkan data yang datang dengan sesuatu yang menyedihkan, tidak nyaman, serta menimbulkan ketakutan maka amigdala akan memberikan informasi itu kepada kelenjar hormon otak untuk memproduksi hormon-hor mon yang mencerminkan ketakutan atau kecemasan. Adanya proses produksi hormon kecemasan tentu akan mereduksi atau bahkan menghambat (menginhibisi) hormon ketenangan (serotonin). Tentu perkaranya tidak semudah dan sesederhana itu, setiap hormon otak dan juga hormon lainnya memiliki titik kesetimbangan fungsional. Setiap respon akan mengakibatkan perubahan kesetimbangan hormon. Adanya perubahan kesetimbangan itu pada gilirannya akan menimbulkan upaya-upaya dinamis untuk menyeimbangkan kembali. Sebagai contoh bila ketakutan datang mencekam maka serotonin akan

turun kadarnya, karena kadar serotonin turun maka akan ada kekosongan hormon jenis ini di jaringan otak. Dan kekosongan ini kemudian menjadi sinyal bagi diproduksinya hormon sejenis (katekolamin). Salah satunya adalah dopamin atau hormon semangat. Kenaikan dopamin akan diimbangi dengan upaya kelenjar serotonin untuk memproduksi serotonin lagi. Demikian seterusnya siklus mencari keseimbangan itu akan terus berlangsung. Sehingga pada kasus keterkejutan yang dialami karena menerima berita “buruk”, akan disikapi sebagai sebuah ancaman. Ancaman ini akan menimbulkan badai ketakutan. Badai ini melanda sistem limbik yang akan menyikapi antara lain dengan merangsang hipotalamus (sebuah kelenjar hormon yang menjadi induk bagi seluruh sistem kelenjar hormon) untuk mengaktifkan jalur “cemas”. Akibatnya anak ginjal akan memproduksi hormon “stress” atau kortisol. Kehadiran kortisol atau keluarga glukokortikoid lainnya akan merangsang respon “perlawanan” yang diperankan oleh hormon adrenalin. Hor mon ini ter masuk dalam sistematika simpatomimetik atau hormon yang merangsang sistem syaraf otonom dari organorgan penting manusia untuk bergiat lebih aktif. Maka jantung berdegup lebih kencang,

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 211


pembuluh-pembuluh darah melebar, hormon insulin yang bertanggung jawab dalam hal suplai gula atau makanan menjadi lebih aktif, dan pada gilirannya bagian otak yang bertanggungjawab untuk menemukan solusi mendapatkan energi yang mencukupi untuk berpikir dan mengambil keputusan. Apakah semua keputusannya baik ? Belum tentu ! Mengapa ? Bila intensitas ketakutan dan kecemasan itu melampaui ambang batas rasionalitas yang dijaga bersama-sama oleh hipokampus, amigdala, dan kortex frontalprefrontalis serta area asosiasi di kortex maka filter Sistema Aktivasi Retikularis akan menutup. Tertutupnya katup retikularis berarti memunculkan sistema darurat yang hanya membuka jalur utama saja sebagai upaya penyelamatan terakhir. Jalur utama itu adalah jalur yang menghubungkan antara batang otak dengan korteks otak. Dengan demikian yang terjadi adalah keputusan atau respon yang dilakukan adalah respon tercepat untuk menyelamatkan diri, respon tercepat untuk mengembalikan kenyamanan, dan respon termudah serta hanya membutuhkan energi yang paling minimal. Dengan kata lain, respon yang dilakukan adalah respon “termurah”. Ciri respon murahan adalah : tergesa-gesa dan picik (hanya melihat satu aspek saja), di luar batas 212 — THE TRUTH

kewajaran, dan senantiasa setelah dipikirkan kemudian akan selalu menimbulkan penyesalan. Ketiga respon inilah yang pada akhirnya menjadi fenomena psikologi yang disebut dengan polarisasi kepentingan. Idealnya dengan adanya peningkatan aktifitas segenap sistem dan organ tubuh, maka produktifitas mental akan meningkat pula kualitasnya. Analisa menjadi lebih tajam, dan sistem perasa akan menjadi lebih peka, serta sistem kendali emosi akan menjadi lebih efektif. Ciri dari seorang yang berhasil mengoptimalkan potensi mentalnya adalah ia akan semakin “kinclong”, produktif, dan solutif di saat-saat didera oleh masalah. Dengan demikian masalah adalah “sumber gizi” yang sangat menyehatkan bagi pribadi-pribadi yang mampu menyeimbangkan diri. Demikian pula bagi sebuah perusahaan atau unit bisnis, “masalah” adalah program pelatihan yang sebenarnya, seberapa seimbang sistem manjemen pengambilan keputusan yang dimilikinya. Siapa yang ingin dipermudah/dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia selalu menyambung tali kasih sayang dengan bersilaturahim (HR Muslim). Innahu allimum bi dzaatizh shuudur, sesungguhnya Dia mengetahui segala isi hati, (Huud 11:5)


Ibrahim dengan berbekal keyakinan yang ditumbuhkannya melalui sebuah proses belajar, eksplorasi, dan eksploitasi potensi yang panjang berhasil “mendinginkan” nyala api yang membakar sekujur tubuhnya. Prinsip dasar ini kelak dipergunakan oleh Anthony Robbins dalam program pelatihan motivasi. Moses atau Musa dengan proses belajar yang nyaris serupa plus mendapat tutorial tentang ketiadaan ketidakmungkinan dari Khidir, akhirnya mampu membelah laut merah. Sulaeman atau Solomon dan kabinetnya pernah berhasil mendatangkan Singgasana Ratu Bilqis dari negeri Saba dalam hitungan sepersekian detik. Prof Jann Hidayat dari SBM-ITB pernah melatih para mahasiswa pascasarjananya untuk memecahkan selembar keramik yang keras dengan menggunakan lampu bohlam yang getas. Siti Hajar istri Ibrahim dengan berbekal keyakinan dan konsistensi menunjukkan integritas yang sangat kuat dan akhirnya mendapatkan air yang diinginkannya. Tanpa keyakinan yang teruji melalui konsistensi mungkin Siti Hajar tidak akan pernah mendapatkan apa yang diinginkannya. Bila dominasi rasionalitas mewarnai pengambilan keputusan Siti Hajar, maka yang akan didapatkannya hanyalah kekhawatiran yang akan berakhir dalam sebuah keputusasaan !

Semua fakta di atas membawa pesan tunggal bahwa keyakinan (trust&faith) akan mewujudkan segalanya !

Bagaimana sains menjelaskannya ? Jika kita telah mencermati fungsi otak maka kita akan menjumpai adanya kenyataan sebagai berikut: setiap bagian terkoneksi dan terintegrasi. Integrasi yang terjadi secara fungsional diperankan oleh beberapa sistem seperti koneksi kimiawi, fisika, dan biologi. Hormon otak (neuroendokrin) sebagai konektor antar jaringan yang selama ini kita kenal rupanya hanya merupakan salah satu sub sistem saja. Interaksi yang lain terjadi secara biolistrik melalui gap junction atau hyperneuron. Intensitas data yang ditransfer melalui Gap Junction ini lebih besar, kuat, dan membentuk sebuah medan aksi. Ada pula proses penguatan sinyal melalui konduksi saltatory alias lompatan quantum melalui daerah non myelin yang memungkinkan terjadinya akumulasi energi kinetik karena adanya “hentakan” sejenis. Sebagai contoh fungsi pikiran yang terintegrasi dapat dilihat pada mekanisme pembentukan respon pada apa yang kita lihat. Adanya obyek visual dengan bentuk, tekstur, warna, dan jarak serta refleksi cahaya yang menyertainya akan diterima oleh mata, disalurkan menuju jaringan syaraf melalui retina, dan

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 213


menimbulkan perubahan potensial aksi melalui konformasi protein yang dilanjutkan dengan proses repolarisasi-depolarisasi muatan listrik. Data tersebut akan tiba di talamus yang akan segera “menyiarkan�nya atau mentransmisikannya ke berbagai daerah fungsional di otak kita secara paralel. Prinsip dasarnya sebenarnya lebih mirip dengan konsep Code Division Multiple Access (CDMA) pada jaringan seluler dibandingkan dengan sistem radio. Paket-paket data yang berasal dari mata ini akan diterima oleh hipokampus, amigdala, hipotalamus, batang otak, area asosiasi visual di lobus opksipital, dan juga area-area prefrontal.

fungsionalnya. Ciri dari sebuah fungsi yang teroptimasi adalah adanya keseragaman karakter. Dalam istilah spiritual acapkali disebut sebagai bertasbihnya partikel kesemestaan. Penelitian neurosains telah berhasil memetakan beberapa jenis gelombang otak yang diproduksi pada saat seseorang berada dalam keadaan tertentu. Gelombang theta misalnya, yang teridentifikasi pada 3,5 sampai dengan 7 siklus perdetik (cycle persecond) menandai hadirnya ketenangan, kedamaian, dan sensasi keselarasan yang lembut dan menyejukkan.

Sementara itu dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Arno Penzias dkk, diketahui bahwa Data disalurkan melalui formatio retikularis di alam semestapun terdapat sebuah gelombang dan corpus kalosum. Bercermin dari mekanisme mikro berfrekuensi spesifik (10-9). dimanapun dan tersebut tampaklah bahwa seluruh bagian otak kita kapanpun gelombang mikro itu selalu hadir. terlibat secara bersama-sama untuk memproses suatu data dan menghasilkan respon. Setiap proses belajar dan pembiasaan (habituasi) tentu pula akan mengaktifkan seluruh area yang sama. Dengan demikian respon yang timbul dari diri kita, sebenarnya adalah hasil proses “tawar menawar� (bargaining) di dalam otak atau pikiran kita. Pertanyaannya kapan proses pengambilan keputusan atau produksi mental tersebut berjalan secara ideal atau optimal ? Yaitu pada saat setiap partikelnya mulai dari tingkat sub atomik sampai kesatuan sistem berjalan sesuai dengan fitrah 214 — THE TRUTH


Bila kita meyakini adanya sinkronisitas, maka kedua fenomena alam tersebut tentulah saling berhubungan. Eksplorasi lebih lanjut menunjukkan bahwa keseragaman karakter setiap partikel di alam semesta adalah sebuah keniscayaan.

didalam kondisi dan memiliki karakter yang sama, maka sangat memungkinkan bagi kita untuk “mengubah, mendorong, memodifikasi, menambahi, mengurangi, dan bahkan merencanakan kemabali” semua hal yang ada Jadi pada saat seorang manusia berada di disekitar kita, bahkan di alam semesta. Syaratnya dalam kondisi gelombang theta maka ia mudah, kita sadar sepenuhnya dan dapat meyakini. sesungguhnya sedang “tunelling” atau tune-in di Karena kesadaran diperlukan sebagai frekuensi semesta. Oleh karena itu ia dapat merasa panduan langkah dan aktifitas apa yang akan kita tenang dan damai. Sementara itu hasil penelitian kerjakan, kalau mau merubah, merubah apa ? Jika neurosains lainnya menunjukkan bahwa kesadaran ingin memperbaiki, memperbaiki apa ? Jadi dan persepsi atau “kenyataan” duniawi ini kesadaran dan persepsi sifatnya mutlak. Tanpa terbentuk pada kondisi osilasi gelombang otak pengetahuan, pemahaman, dan proyeksi ke depan, berada pada frekuensi 30-100 cps. Dari hasil maka tidak akan ada perubahan. Sementara pengamatan serial dan statistik diketahui bahwa keyakinan dan kepercayaan (trust and faith) modus frekuensinya berkisar di 40 cps. adalah kata kunci untuk mencapai kesepahaman, Gelombang kesadaran ini disebut dengan saling pengertian, dan keselarasan, dengan kata lain gelombang gamma, atau gamma oscillation. adalah syarat bagi proses produksi dan Ketika kita dapat mengurai tanda dan pembentukan gelombang theta. mempersepsikan dunia serta “sadar” terhadap Kok jadi runyam begini ? Di satu sisi kita keberadaan, sesungguhnya kita tengah berada dituntut agar berada dalam kondisi superrelaksasi dalam kondisi memproduksi gelombang gamma. dimana gelombang theta dapat diproduksi, Terobosan terpenting dari teori ini adalah jawaban dari berbagai fenomena yang tersirat dalam kasus-kasus di atas. Kasus Ibrahim, Musa, dan Hajar, serta Sulaiman bisa dijelaskan bila kita memahami karakteristik setiap unsur di semesta ini yang senantiasa menggambarkan regularitas, sinkronisitas, dan sistematika. Bila kita berada

sementara di sisi lain kita juga dituntut harus sadar sepenuhnya agar mampu berkehendak bebas dan menjalankan sebuah proses yang disadari dan dilakukan dengan mengedepankan rasionalitas. Apakah mungkin osilasi gamma bertemu dengan gelombang theta ?

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 215


Mari kita perhatikan sebuah fakta teknologi yang dapat kita amati di sekitar kita, belum lama berselang PT.PLN meluncurkan sebuah program layanan internet berbasis jaringan kelistrikan. Program ini dinamai powerline. Dalam program powerline, transfer data dan koneksi jaringan yang dilakukan bukanlah menggunakan tegangan utama yang 220 volt, melainkan memanfaatkan medan yang tercipta akibat adanya arus dan tegangan yang tersalurkan melalui kabel transmisi listrik. Medan yang semula hanyalah imbas yang tak termanfaatkan kini dioptimalkan fungsinya sebagai media pentransfer data. Hal ini juga sekaligus menunjukkan sebuah fakta bahwa arus berintensitas lemah bisa muncul menyertai sebuah arus berintensitas dan bertegangan tinggi. Demikian pula karakter gelombang otak, bisa saja sebuah gelombang dengan karakteristik yang berbeda muncul secara bersamaan dan saling mempengaruhi gelombang otak lainnya.

digital yang terprogram mampu mengarahkan, mengelola, dan mengendalikan sebuah pesawat terbang berukuran raksasa mengarungi luasnya angkasa. Pada kasus kita dimanakah kiranya gelombang theta itu harus diproduksi dan muncul secara berkesinambungan? Mari kita ingat-ingat bersama bahwa semua data sensoris diproyeksikan dan ditransmisikan oleh talamus, dengan demikian talamuslah satusatunya unit otak yang memiliki akses ke semua bagian otak. Bila talamus beserta sekondannya seperti pineal dan amigdala (mungkin juga hipokampus dan hipofisa) (beberapa ahli mengistilahkannya sebagai “limbic loop”) berada dalam naungan kesadaran semesta, maka ia akan mewarnai kesadaran gamma. Dalam kondisi ini seluruh potensi mental kita akan berada dalam kondisi yang optimal, demikian pula seluruh potensi tubuh kita. Mengapa ? Karena “ketenangan” ini akan diproyeksikan ke seluruh tubuh melalui aksis hormonal HPA (hipothalamuspituitary-adrenal). Selain melalui aksis HPA, kondisi ini juga disebarluaskan melalui jaras asosiatif sensoris dan motorik yang berada di dalam sistem saraf pusat dan tepi (perifer).

Selama tidak terjadi proses interferensi atau saling meniadakan, maka gelombang theta malah dapat difungsikan sebagai “pengendali” gelombang gamma. Dengan kata lain kehadiran gelombang theta di satu titik khusus akan mampu Perlu diingat juga bahwa sistem komunikasi mengarahkan dan mengelola aktivitas gelombang gamma. Kondisi ini mirip dengan sistem kendali antar sel, antar jaringan, bahkan antar unusr di alam pesawat terbang yang menggunakan teknologi semesta juga dapat dilakukan dengan “fly by wire”. Rangkaian fungsi kendali elektrik memanfaatkan semua potensi fisika, kimia, dan 216 — THE TRUTH


Contoh lain adalah ketika kita habis melakukan olahraga ataupun bekerja keras, maka kadar gula darah kita akan turun. Tubuh terasa lemas dan kita merasa haus dan lapar. Mari kita perhatikan, ternyata sel-sel tubuh yang kelelahan dan kekurangan zat gula akan mampu memberikan Fakta terakhir menunjukkan kepada kita informasi yang memadai kepada sel-sel beta bahwa pelbagai perubahan di tingkat jaringan, sel, maupun molekul dapat menghasilkan karakteristik materi yang khas. Karakteristik materi ini ditransmisikan dan diterima sebagai sebuah informasi. Sebagai contoh di setiap sel terdapat sebuah molekul protein yang bernama Cyclic-AMP Response Element Binding Protein (CREBP), perubahan bentuk dan proyeksi struktur molekul ini terkait dengan memori. Bila setiap sel mampu mengembangkan memorinya, berarti setiap sel memiliki kemampuan untuk “belajar� dan menghasilkan respon yang sesuai dengan kebutuhan. Proses belajar tentulah memerlukan metoda langerhans di kelenjar pankreas agar memproduksi hormon insulin. Dimana di saat sel-sel tubuh penerimaan atau asupan data. Salah satu media transfer data yang paling kekurangan gula, hormon insulin dibutuhkan untuk masuk akal adalah potensi elektromagnetik. menghantarkan gula darah ke dalam sel. biologi. Gaya elektromagnetik misalnya, setiap sel di dalam tubuh memiliki kapasitas fungsional dari berbagai faktor biokimia seperti enzim, kinerja enzim akan menghasilkan antara lain senyawa atau unsur baru, perubahan bentuk atau konformasi, dan tentu juga konfigurasi elektron.

CONTROL LOOP

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 217


Mekanisme komunikasi semacam ini merupakan contoh nyata bahwa ternyata ada banyak sekali moda komunikasi yang mungkin untuk dikembangkan oleh sistem tubuh, baik untuk melayani kebutuhan internal maupun untuk berinteraksi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal. Secara spesifik bila kita berbicara tentang sel syaraf (neuron) bahakan ada sebuah fakta ajaib yang berhasil diungkap oleh Donald Hebb, mengenai metoda komunikasi antar sel (neuron). Selama ini persepsi kita tentang hubungan antar sel syaraf hanyalah berkutat pada keberadaan suatu zat perantara yang disebut dengan neurotransmiter yang berfungsi menghantarkan sinyal dari satu sel syaraf ke sel syaraf lainnya. Secara sederhana koneksi atau hubungan ini tampak seperti arus listrik yang mengalir di seutas kabel. Tetapi Hebb menunjukkna kepada kita bahwa ada sebuah fenomena yang terjadi pada sel-sel neuron yang sudah terlatih dan terbiasa dirangsang dengan stimulan yang tetap, yaitu sel-sel syaraf di sebelah hilir (terletak lebih jauh dari pusat rangsangan) sudah mengaktifkan diri di saat rangsangan baru diberikan kepada sel-sel di hulu. Teori ini disebut dengan teori “Fire Wire”, alias belum ditoel kok udah nyosor duluan ! Hasil penelitian yang kemudian dikenal sebagai Hebbian Theory of Enagrams and Learning ini 218 — THE TRUTH

memperlihatkan kepada kita bahwa di setiap sel syaraf terdapat “kesadaran” yang selalu mendahului datangnya kejadian. Mengingat kondisi ini muncul pada keadaan-keadaan yang dihasilkan melalui suatu program pelatihan, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi “kesadaran” ini merupakan suatu kemampuan yang dapat dikembangkan. Potensi forecasting ataupun prediksi terhadap kondisi yang akan dihadapi akan melahirkan mekanisme kesadaran yang cerdas. Masih terkait dengan fenomena sejenis, peneliti lain yang bernama Libet mendapatkan hasil yang tak kalah spektakulernya. Secara sederhana percobaan yang ia lakukan dapat digambarkan seperti ini : seorang sukarelawan dipindai aktivitas area asosiasi sensoris di kulit otaknya (cortex cerebri). Kemudian pada yang bersangkutan dilakukan stimulasi atau perangsangan di daerah kulit lengan (dicubit), seketika itu juga daerah asosisasi di kulit otak menunjukkan peningkatan aktivitas, atau dapat dikatakan bereaksi terhadap rangsangan yang diberikan. Nyaris tidak ada perbedaan waktu sama sekali antara proses pemberian rangsangan dengan proses “dirasakannya” rangsangan tersebut di otak. Tetapi ketika kemudian proses perangsangan itu dipindahkan langsung ke titik perasa di area asosiasi sensoris di kulit otak maka respon otak untuk “merasakan” justru baru muncul setelah 500 msec. Aneh ! Apa yang menyebabkan rangsangan di lengan


lebih cepat direspon dibandingkan dengan yang sebelum sebuah keputusan diambil Artinya kita langsung diberikan di pusat asosiasinya (perasanya)? semua mutlak memiliki sebuah potensi yang dapat Lengan yang sudah biasa dicubit dan sudah disebut sebagai BERKECENDERUNGAN disetting untuk menerima banyak rangsangan BAIK ! Mengapa kesadaran dan niat yang baik rupanya sudah terlatih untuk mengembangkan itu kerapkali terdistorsi dan respon yang kemudian sebuah pola komunikasi respon alias tindakan. dimunculkanpun terkadang bersifat negatif ? “Kesadaran” lengan ini akan merangsang sel syaraf yang menghubungkannya ke otak dengan mekanisme Fire Wire, sehingga secepat cahaya stimulus itu sudah tiba di otak, dan dapat dirasakan. Dalam bahasa adikodrati dapat dikatakan bahwa manusia sesungguhnya sudah “sadar” 500 msec sebelum sebuah tindakan, peristiwa, ataupun stimulan berlangsung. Hebatnya potensi ini adalah; bila kita selaras, harmoni, dan mampu mempertahankan tempo serta irama dengan sistem kesadaran universal (tasbih semesta) maka kesadaran kitapun akan selalu diwarnai dengan kebenaran absolut dan NIAT yang sesuai dengan Inilah distorsi limbik dan batang otak yang NIAT semesta (kapabilitas, kompetensi, dan karakter niatnya semata bertujuan untuk terakumulasi sebagai the bad passion. Musuh dari menciptakan kebaikan bersama bagi kepentingan beautiful passion. Apa yang terjadi ? Pada saat bersama). Padahal kesadaran itu muncul 500 msec kesadaran universal (semesta) akan kita jadikan AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 219


patokan atau fondasi dalam mengambil sebuah keputusan (respon) maka arusnya akan mengalir melalui sistema aktivasi retikuler atau formatio retikularis. Dalam perjalanannya terjadi proses penggabungan beberapa “anak sungai” pertimbangan yang berasal dari sistem batang otak, sistem limbik, dan juga sistem asosiasi di kulit otak.

akan berkembang menjadi manusia yang kuat dalam mempertahankan “jalur kesadaran universal” yang telah kita miliki.

Pada tahap berikutnya kemampuan kita secara personal untuk mempertahankan jalur kesadaran universal akan mengimbas pada sikap, perilaku, dan produk mental yang kita ekspresikan dan kita Semestinya mekanisme penguatan ini hasilkan. Akibatnya lingkungan di sekitar kita akan dimanfaatkan sebagai upaya sinergisasi impuls agar terpengaruh dan terbawa dalam “irama keputusan yang dibuat kuat dan adekuat. kehidupan” yang kita mainkan Sayangnya karakteristik frekuensi dan gelombang Yaa ayyuhal ladzinina aammanu taqullaaha wal di beberapa area penunjang keputusan mental tanzhur nafsum ma qodamat li ghadin wat tidak selalu berhasil kita kendalikan atau kelola agar taqullaaha innallaha khabirun bi maa ta’maluun, Al seragam, seirama, dan senada. Kegagalan kita Hasyr 59:18 dalam mengelola memori dan emosi di sistem Wa kanallahu alaa kulli syair raqibiibaa dan Allah limbik yang diikuti kegagalan pengendalian Maha mengawasi segala sesuatu Al Ahzab 33:52. hormonal akan menghasilkan respon “gelisah” dan Maa yalfizhu min qaulin illa ladaihi raqibuun atiid, “ketakutan” dari divisi tersebut. Tidaklah diucapkan suatu perkataan melainkan di Ketakutan ini kemudian mendistorsi dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir Qaaf “kesadaran” awal yang sudah berniat lurus dan 50:18. membawa kebenaran universal, akibatnya Mu’aqabah, memberi sangsi kepada diri keputusan kita “melenceng” dan hasilnya tidak sendiri sebagai suatu proses ujian terhadap sesuai dengan harapan. Demikianlah setiap hari konsistensi pertobatan ataupun penyesalan. Iringi proses tawar-menawar seperti ini selalu terjadi. dosa yang kamu lakukan dengan perbuatan baik, Baik dalam skala individual maupun dalam skala karena perbuatan baik dapat menghapus dosa komunal. Tarik ulur antara kepentingan, ketakutan, (HR Tirmidzi). dan pemenuhan kebutuhan akan menjadikan Kondisi ini menunjukkan adanya sistematika konflik-konflik horizontal dan vertikal, dan dengan yang memiliki kemampuan atau kompetensi untuk senantiasa berlatih menghadapi semua itulah kita 220 — THE TRUTH


mencata dan mereduksi dampak dosa. Apakah dan siapakah yang memerankannya ? Penulis meyakini bahwa sesungguhnya bila pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya akan dimintai pertanggung jawaban, dan pertanggungjawaban itu terkait dengan tingkat penerimaan (aksespsi) kita terhadap pengetahuan Qs Al-Isra 36, maka sesungguhnya kita menghukum dan menghakimi diri kita sendiri dengan menggunkan potensi keadilan yang telah dkaruniakan Allah di tubuh kita yang sempurna ini. Disempurnakan wujud, dihembuskan ruh, dikaruniai pendengaran dan penglihatan lalu dijadikan hati dan sedikit sekali kita bersyukur ( As-Sajdah ayat 9). Dimana didalam nafs telah dilekatkan jalan kefasikan dan ketaqwaan, atau potensi ingkar dan potensi taqwa. Mu’jahadah, senantiasa bersungguh-sungguh dalam beramal, beribadaqh, dan bekerja. Wal ladzina jaahadu fiina la nahdiyannahum subulanaa wa’innallaaha la ma’al muhsinin, Al ankabut 29:69. Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, akan Kami tunjukkan pada mereka jalan-jalan

Kami. Dan sesungguhnya Allah bersamasama dengan orang yang berbuat kebaikan. Maka Ala ina nasrullahi qoriib Al Baqarah 214, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat, dengan syarat tentunya, yaitu orang yang sabar, mengaplikasikan nilai-nilai sholat dalam hidupnya dan tergolong sebagai orang yang bertaqwa. Yaitu

orang-orang yang tidak sombong (mampu mengendalikan sistem limbiknya) dan orang-orang yang tidak melakukan kerusakan di muka bumi (Al-Qashas).

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 221


Yaitu orang-orang yang mampu menyelaraskan antara kebutuhan untuk bertahan dan mensyukuri nikmat hidup dengan cara mengeksplorasi potensi kecerdasan individual dan komunalnya secara berkeadilan dan berkesinambungan. Inti dari tidak melakukan kerusakan di muka bumi adalah kemampuan untuk menjadikan potensi diri dan potensi ummat untuk berjalan secara seimbang dan tidak saling menzalimi satu sma lainnya. Berakhlaq mulia tidak hanya pada diri sendiri dan keluarga melainkan juga kepada lingkungan yang bersifat global.

memprediksi berapa limit atau batasan dari sebuah produk harus diproduksi untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan pasar. Demikian pula kenaikan dan penurunan hasil panen dapat diperhitungkan dengan sistem kepangkatan (eksponensial) dan logaritma. Semua itu menunjukkan bahawa alam semesta dan semua mekanisme serta fenomena yang terdapat didalamnya memiliki satu sifat yang serupa, yaitu : terukur atau dapat diukur (measurable). Perkembangan ilmu bioteknologi dan genetika melihat keteraturan itu juga dapat diamati dan dicermati di setiap aktifitas seluluer dan molekuler. Ayah dan Ibu yang sama-sama menyumbang satu alel pembawa sifat akan diseleksi oleh sebuah molekul protein yang bertugas “memilih� bibit terbaik dari dua kemungkinan yang tersedia. DNA yang akan diekspresikan menjadi proteinpun diawasi secara ketat dan dipertimbangkan melalui banyak jenjang sebelum diputuskan untuk diproduksi. Semua menunjukkan adanya keteraturan dan rentang kendali (fungsi kontrol). Untuk dapat menjalankan fungsi kontrol tersebut diperlukan sistem dan pengetahuan. Ada mega sistem dan mega pengetahuan dibalik setiap fenomena, Inna fidzalika li ayatin li qaumin taqilun.

Titik keseimbangan inilah yang menjadi sebuah jalan lurus, ihdina shirotol mustaqim. Apakah ini bisa dibentuk dan dilatih ? Tentu bisa, alam semesta adalah sebuah universitas atau institusi pendidikan yang disediakan Allah secara tidak terbatas pemanfaatannya. Mari kita lihat ilmu matematika, trigonometri menunjukkan kepada kita adanya nilai rasio yang berlaku tetap pada pendekatan sudut sinus, cosinus, dan tangen, Kita bisa memprediksi dan menduga secara tepat tinggi sebuah pohon dengan hanya berbekal informasi sudut pengamatan dan jarak horizontal. Seorang pilot dapat mendaratkan pesawatnya dengan mulus karena berhasil menghitung dengan tepat berapa derajat sudut pengurangan ketinggian Ana inda zani abdi bi, Allah itu terbang yang harus dilakukannya. Demikian pula sebagaimana prasangka hambanya, prasangka yang seorang manajer produksi dapat dengan tepat bagaimana dan seperti apa ? Ilallahi marjiukum 222 — THE TRUTH


wahuwa ala qulli syain qodir. Ina aqromaqum indallahi atqoqum. Inamal hyatu dunya la ibu walahwun. Ala ina nasrollahi qorib, Allah itu sebagaimana prasangka hamba-Nya, bagaimana itu bisa terjadi ? Apakah pertlongan itu datang dari “langit� ? Tidak, pertolongan Allah itu terjadi karena adanya sistematika yang terencana. Jadikan talamus sebagai stasiun radio atau server yang senantiasa memancarkan gelombang theta (3,5-7 cps) atau menurut penelitian Stanford sekitar 8 Hz. Gelombang ini bila terjadi dan timbul di daerah kulit otak akan memproduksi kecerdasan spasial atau awareness terhadap lingkungan. Bahasa lainnya adalah kepekaan dan kesasmitaan (sangsekerta). Mengapa hanya talamus saja yang boleh memproduksi gelombang theta ? Karena bila seluruh otak kita memproduksi gelombnag theta kita akan berada dalam kondisi tidak sadar atau setengah tertidur, sehingga tidak dapat berakivitas secara produktif. Interaksi sosial tidak akan terjadi dan kita tidak akan menjadi manusia yang sarat manfaat. Mengapa harus talamus ? Karena talamus adalah bagian otak yang paling peka dan paling dapat menyesuaikan diri dengan gelombang kesadaran tubuh dan lingkungan. Selain itu talamuspun memiliki kemampuan untuk memancarsiarkan ulang gelombang berfrekuensi theta itu melalui jalur sistema aktivasi retikuler ke seluruh bagian otak. Apa buktinya ?

Dunia neurosains telah mengenal semenjak lama sebuah istilah; sinestesia, alias kemampuan area asosiasi indera untuk memaknai data yang diterima oleh indera lainnya. Misalnya bila seseorang terganggu indera penglihatannya maka ia akan memiliki kemampuan mendengar yang dapat memberikan gambaran visual bahkan 3 dimensional. Seorang bayi yang inderanya belum sempurna biasa memanfaatkan kemampuan sinestesia ini untuk membangun persepsinya tentang dunia luar. Ia dapat menggambarkan sosok atau figur ibu berdasarkan sensasi kehangatan, kelembutan, dan suara yang menenangkan. Ia damai meski sebenarnya ia tak dapat melihat ibunya secara visual. Kitapun semestinya kembali menjadi bayi, agar dapat merasa damai meskipun tidak dapat melihat Tuhan secara visual. Sinestesia inilah gambaran kerja talamus yang senantiasa memancarkan ulang setiap data yang diterima dari lingkungan, dari indera apa saja, semuanya akan diinformasikan ke setiap bagian di dalam otak. Selanjutnya gelombang theta yang diproduksi serta dipancarkan oleh talamus ini (melalui aktivitas sel piramidal dan sel basket) akan menjadi pemicu dan menyertai pembentukan gelombang kesadaran dan pembentukan persepsi (osilasi gamma). Sel piramidal, basket, dan juga interneuron yang ada di talamus dapat menjaga serta menghasilkan

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 223


gelombang theta secara adekuat karena mereka mengedepankan aktivitas gap junction alias hubungan antar neuron tanpa melalui neurotransmitter. Tidak dipergunakannnya medium kimiawi akan mempercepat dan mengefisienkan proses pengiriman dan pengolahan data.

nilai Allah yang absolut dengan nilai-nilai yang ebrsifat relatif/sementara.

Pada akhirnya manusia yang dapat mengiktiraf peran, orientasi, dan visi hidupnya adalah orang-orang yang tergolong sebagai orang yang ikhlas. Yaitu orang-orang yang sudah mampu mengucapkan atau mengatakan (kul) hu allahu ahad. Allahu somad, dan tidak lagi menduakan

cerdas dan mengolah hasilnya sehingga bernilai tambah. Konsep lahaula wala quwata illa billah hil aliyiladzimpun dapat dikatakan sebagai “mantra” untuk memperluas ruang pikir dan zikir agar masalah yang diluar jangkauan kita justru menjadi terjangkau dan dapat diselesaikan dengan bijak.

Untuk mencapai kondisi tersebut kita sudah semestinyalah mempelajari konsep fitrah manusia, fitrah itu menurut ijma terbagi ats dua, yaitu : fitrah mukhallaqah yang dibawa semenjak penciptaan dan mempunyai sifat berkecenderungan kepada Kemudian gelombang theta yang berasal dari keimanan. Percaya bahwa Allah itu ada. Yang kedua seluruh tubuh dan dari lingkungan sekitar ini adalah fitrah Munazzalah, yaitu fitrah yang meyakini melalui proses relay dan penguatan di talamus akan adanya nilai-nilai kebenaran universal. diterima oleh semua bagian otak secara radial atau Robbi zidni ilman (Thaha 114) dan melingkar dalam waktu yang nyaris bersamaan. Robbisrohli sodri wa yasirli amri wahlul Interferensi dan juga konjugasi atau saling uhdatan minlisani yafqohu qauli adalah mempengaruhi dan saling bersinergi pasti akan sebuah seruan (du’a) pembuka yang ditujukan untuk terjadi, disinilah posisi tawar-menawar untuk memotivasi kita menambah ilmu pengetahuan dan mencapai keseimbangan dimainkan. Di sinilah melapangkan ruang pikiran agar dapat mengambil sesungguhnya konsep dosa dan pahala keputusan yang rasional dan tepat (sistem aktivasi diperkenalkan. Gelombang theta akan mewarnai retikuler dan talamikortikal yang ideal). dan mengawal pembentukan gelombang gamma, Maka du’a makan yang memohonkan sehingga semestinya bila seorang manusia itu barokah dan ketrehindaran dari azqab api neraka “seimbang” ia seharusnya “menyadari” setiap sesungguhnya juga adalah seruan seruan perintah respon atau keputusannya. kepada sistem tubuh kita untuk makan dengan

224 — THE TRUTH


Dan pada akhirnya kita akan tiba pada maqom Innalillahi wa inna illaihi rojiun, mengembalikan segala sesuatunya secara proporsional, yaitu kepada yang Maha Memiliki, Maha Mengatur, dan Maha mMengasihi. Konsep Innalillahi sesungguhnya adalah kunci pembuka kesadaran yang seharusnya maujud dalam kunci kedua yaitu kalimat Basmallah. Yaitu mission statement yang mendorong kita untuk menjadi ummat Allah yang mampu mengaplikasikan nilai-nilai kasih sayang di dalam setiap aspek kehidupan. Alangkah indahnya bila kita marah karena sayang, kita tersenyum karena sayang, dan kita melangkah semata karena cinta. Bagaimana dengan mekanisme “bisikanbisikan” syaithan di hati kita? Kulaudzubirobbinas malikinas ilahi nas minsyari waswasyir khonnas aladzi yu wswisuwisu durinnash minal jinnati wan nas. Sesungguhnya bisikan-bisaikan syaithon dapat didefinisikan sebagai kekacauan pengambilan keputusan yang bersifat destruktif. Terkait erat dengan orientasi, motivasi, dan sistem pengambilan keputusan yang melibatkan pengalaman, memori, proses balajar, respon defensif, dan kemampuan menganalisa masalah. Bila secara akumulatif hasil olah pikir kita mendorong kita untuk melakukan hal yang bersifat merusak, menzalimi orang lain dan diri sendiri, atau tidak membawa manfaat bagi siapapun itulah

bisikan setan yang sesungguhnya. Darimanakah gerangan bisikan setan itu tercipta ? Tak lain dan tak bukan merupakan ekses dari produk mental yang didefinisikan sebagai kesadaran. Kesadaran,kebugaran,kewaspadaan,dan ketaat azasan pada seseorang diatur dan dikendalikan oleh gabungan antara fungsi organik dan fungsi neurokimiawi otak. Secara organik kendali sadar yang terdapat di otak adalah nukleus Raphe yang terdapat di daerah medulla batang otak dan terdiri atas sekumpulan nucleus yang memproduksi serotonin serta terhubung dengan formasiretikularis kauda. Formasi retikularis kauda adalah ujung bawah dari formasi retikularis yang terdapat di daerah mielensefalon. Formasi ini terdiri dari sekitar 100 nukleus yang membangun suatu jaringan kerja (networking) yang mensinergikan fungsi daeerah mielensefalon dengan area tektum dan tegmentum dari mesensefalon. Dimana struktur tektum adalah pusat sensoris yang terdiri dari kolikulus inferior yang bertanggungjawab atas fungsi pendengaran dan kolikulus superior yang bertanggungjawab atas fungsi penglihatan. Sedangkan fungsi umum dari struktur tektum tak terlepas dari fungsi tegmentum yang terdiri dari periaquaduktus abu-abu yang berfungsi sebagai pengolah ‘rasa’, termasuk rasa sakit, substansia nigra dan nucleus merah yang berperan dalam mengolah data sensoris.

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 225


Selanjutnya daerah lain yang berperan besar dalam proses tidur adalah daerah diensefalon, dimana terdapat struktur talamus dan hipotalamus. Talamus antara lain memiliki pusat analisa sensoris yang terdiri dari nukleus genikulatum lateral, nukleus

genikulatum medial, dan nukleus ventral superior, yang bertugas memproses dan menganalisa datadata sensoris dari sistem penglihatan, pendengaran, dan sistem somatosensori (suhu, tekanan, kelembaban, atau kadar oksigen).

Jaras otak dan jalur asosiasi kesadaran psikiatrik dan biologis

Pengaturan dan perencanaan gerakan motorik

226 — THE TRUTH


Sedangkan hipotalamus memiliki struktur nukleus suprakiasmatik yang berperan dalam penentuan siklus tidur-bangun. Nukleus suprakiasmatik memiliki jalur sensor cahaya yang berasal dari serabut nervus optikus yang dikenal sebagai traktus retinohipotalamik. Mekanisme pengaturan siklus sirkadian yang diperankan oleh nukleus suprakiasmatik memiliki mekanisme dasar yang diefektori oleh aktifitas hormon adrenal.

Pensinergian fungsi antara sistem limbik dengan korteks frontalis menentukan keluaran yang akan diambil sebagai suatu bentuk tanggapan. Kontribusi korteks frontalis adalah sebagai supplier memori atau data yang ditanamkan dan pusat fungsional pembentukan persepsi. Untuk menjalankan fungsi-fungsinya sistem limbik dilengkapi dengan jalur-jalur perintah yang berbasis monoaminergik, yaitu jalur neron noradrenergik, dopaminergik, dan serotoninergik. Dimana jalur adrenergik dan dopaminergik merupakan jalur keputusan untuk berespon positif seperti meningkatkan kewaspadaan dan mengamati keadaan sekitar dengan lebih intens. Sedangkan jalur serotoninergik akan memicu munculnya respon “tidak peduli�. Jalur serotoninergik inilah yang memicu terjadinya kantuk.

Secara sekuensial proses kendali kesadaran dapat digambarkan sebagi berikut; adanya berbagai ransang sensoris yang diterima oleh jutaan reseptor sensoris di seluruh tubuh akan diolah dan dianalisa oleh pusat-pusat sensoris seperti tektum dan tegmentum untuk selanjutnya dikirimkan ke daerah talamus yang memiliki struktur nukleus genikulatum baik lateral maupun medial, dan Kantuk secara fisiologis terjadi bila kadar nukleus ventral superior yang bertugas memberi tanggapan akhir yang akan menjadi acuan serotonin meningkat. Peningkatan kadar serotonin secara alami terjadi pada saat terjadi penurunan operasional sistem limbik. Sistem limbiklah yang akan memberikan respon aktifitas jalur adrenergik. Penurunan kadar sesuai dengan asupan data dan kepentingan internal adrenergik secara alami terjadi karena adanya (kebutuhan kita sendiri).Sistem limbik terdiri dari penurunan aktifitas korteks adrenal dalam bagian kortikal (hipokampus, girus parahipokampus, memprodukasi epinefrin (adrenalin) dan girus cingula, dan korteks olfaktorius) dan bagian norepinefrin (noradrenalin). Pengaturan kegiatan harian korteks adrenal sub kortikal (badan amigdala, area septa, dan nukleus talamik anterior. Sistem limbik memiliki hubungan dikendalikan oleh hipotalamus melalui hormon fungsional dengan hipotalamus, korteks frontalis dan Kortikoliberin atau Corticotropin releasing Hormone (CRH) yang akan menstimulasi kelenjar korteks temporalis. AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 227


hipofisa untuk mensekresi hormon kortikotropin atau Adeno Corticotropin Hormone (ACTH). Proses pelepasan ACTH ini berjalan secara siklikal dengan perantaraan sinyal dari nukleus suprakiasmatik. Efek sirkadian itu tampak pada kadar ACTH harian, dimana ACTH akan meningkat mulai dari lepas tengah malam dan semakin meningkat sampai pada puncaknya antara pukul 06.00 sampai dengan 08.00 pagi. Setelah itu kadar ACTH akan terus menurun dan mencapai titik terendahnya pada sekitar pukul 12.00 tengah malam.

tidak terbatas pada produksi adrenalin dan noradrenalin saja melainkan juga meliputi produksi hormon anabolik, aldosteron, dan hormon kortisol (glukokortikoid). Penurunan

Fluktuasi fisiologis dari ACTH menunjukkan bahwa waktu istirahat/tidur yang normal adalah pada saat terjadi proses penurunan kadar ACTH, dimana jalur serotoninergik akan mengambil alih peran pengaturan ritme otak dan membuat aktifitas motorik lebih rileks. Peningkatan kadar ACTH yang dimulai selepas tengah malam merupakan suatu dampak pelepasan efek inhibisi (hambatan) yang diperankan oleh kekurangan cahaya dalam proses produksi CRH dan ACTH. Meningkatnya kadar ACTH memicu peningkatan aktifitas korteks adrenal termasuk dalam memproduksi adrenalin. Puncak kadar ACTH di pagi hari merupakan inisiasi dimulainya peningkatan kadar adrenalin. Sehingga dari pagi sampai petang terjadi akumulasi kadar noradrenalin yang akan mengaktifasi jalur adrenergik. Aktifitas korteks adrenal sebenarnya 228 — THE TRUTH

Siklus Sirkadian Fisiologis manusia dikutip dari Despopoulos A.& Silbernagl S


kadar ACTH dengan perantaraan pengendalian efek sirkadian oleh nukleus suprakiasmatik yang berdampak pada teraktifasinya jalur serotoninergik inilah yang menimbulkan kantuk dan mendorong otak untuk mengambil keputusan untuk tidur.

Maka tidak heran aktivitas ibadah di sepertiga malam yang terakhir membwa dampak positif bagi pengendalian jalur emosi dan kecemasan manusia. Kegagalan pengendalian sistematikan neurohormonal inilah yang pada gilirannya akan Peningkatan kadar hormon kortisol pada menjadikan manusia bersifat tergesa-gesa, acapkali keadaan stress baik fisik maupun mental, dapat melampaui batas, dan sering berkeluh kesah. memicu aktifitas enzim feniletanolamin-N-metiltransferase yang akan mengubah struktur kimia norepinefrin menjadi epinefrin (adrenalin), dimana epinefrin akan menstimulasi hipofise untuk memproduksi ACTH. Peningkatan kadar ACTH akan memicu peningkatan kadar epinefrin. Akumulasi epinefrin akan mengaktifkan jalur adrenergik yang akan mengakibatkan terjadinya peningkatan aktifitas motorik dan kewaspadaan. Akan tetapi sebaliknya akumulasi kortisol akibat aktifitas korteks adrenal merupakan suatu faktor penghambat (inhibitor) terhadap aktifitas hipotalamus dan hipofise dalam memproduksi CRH dan ACTH. Apabila terakumulasi dalam jangka panjang maka Dengan demikian penumpukan hormon kortisol akan mencetuskan fenomena patologi sosial yang dalam jangka waktu tertentu justru akan memicu dapat dikelompokkan sebagai perilaku yang teraktifasinya jalur serotoninergik yang akan bersifat keji dan mungkar. menimbulkan kantuk. AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 229


Bila kita ingin menata hati, menata diri dan kemudian bermuammalah dengan baik agar dapat membangun masa depan yang barokah serta selamat baik dunia maupun akhirat, maka tak pelak kiranya kita harus beruapaya semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan potensi neurosains kita agar berampak pada perbaikan kualitas akhlaq.

setiap skala (tingkatan), ranah (domain), dan dimensi. Islam adalah agama samawi yang menyandarkan prinsip dasarnya pada konsep planning, implementing, regulating, controlling, dan evaluating process. Akidah menetapkan Tauhid selaku piranti dasar yang menjadi sistem operasi bagi seluruh aktivitas kesemestaan (universal activity). Syariah dan hukum (fiqh) menjadi sendi-sendi interaksi yang menjamin tercapainya azas keadilan, meritokrasi, keseimbangan, dan pencapaian kesejahteraan secara berkesinambungan. Visi hidup seorang muslim/ muslimah adalah meng gapai singularity atau berpulang hanya kepada yang Satu jua. Perjalanan pencarian hakikat kehidupan ini akan menghantarkan setiap muslim/muslimah meniti kesetimbangan dari setiap guliran detik waktu yang dilaluinya. Untuk itu dalam “guideline� kehidupan (surat Al-Fatihah) digambarkan fase setimbang itu sebagai suatu jalan yang lurus (ihdina shirotol mustaqim). Untuk Islam Menghadapi Masa Depan mencapai titik kesetimbangan episodik atau Islam adalah jalan hidup yang berdasar kepada periodik itu dibutuhkan kemampuan dan rasionalitas dan kerangka berpikir sistematis yang keterlatihan dalam mengontrol reaksi entropi dan tertata dan memiliki nilai kebenaran absolut di 230 — THE TRUTH


entalpi yang secara dinamis senantiasa berlangsung paripurna terhadap tugas yang maujud dalam desain fungsionalnya. Keberadaan sel syaraf secara keotik (chaos). Padahal chaos adalah sebuah sistematika beserta sinap dan neurotransmitternya adalah geometri fraktal yang dibangun dari keteraturan jaminan yang niscaya akan menjadikan seorang dan keterkendalian. Manusia muslim/muslimah manusia mampu membangun akal budi, demikian dilengkapi dengan konsep fitrah untuk menyikapi pula kandungan atom karbon di sebuah batu atau umur biologis dan umur fungsionalnya. Fitrah itu batang besi, karena sifatnya yang mampu dapat diterjemahkan sebagai titik awal atau starting membuat partikelnya merapat maka ia niscaya point/ initial state dimana dua cabang (bifurcatio) menjadi kokoh dan keras. pilihan dibentangkan. Dikaruniai otak adalah sebuah awal apakah akan dipergunakan untuk berpikir secara sistematis atau hanya untuk mendukung ekstase kenikmatan pribadi (mind voyeurism). Islam menjadikan Tauhid sebagai sebuah visi tunggal yang memungkinkan orientasi hidup yang berangkat dari sudut pandang yang bersifat multi perspektif bermuara hanya kepada sebuah kebenaran tunggal, ahad, awal dari segalanya dan akhir dari segalanya pula. Sesungguhnya ini adalah konsep dasar dari proses kreasionis, dimana diperlukan sebuah grand design untuk mengembangkan sebuah megasistem yang didalamnya akan berlangsung proses distribusi kecerdasan di dalam setiap tingkatan ciptaan. Angin dan batu serta otak manusia adalah contoh yang secara substansial atau materi nyata berbeda, tetapi memiliki kesamaan hakiki, yaitu menjalankan sunatullah berupa penghayatan yang

Kemampuan setiap makhluk/elemen kesemestaan untuk bersikap adaptif adalah bukti nyata bahwa “bertasbihnya” unsur kesemestaan ini adalah bagian dari desain fungsional yang teramat detil. Dengan dasar pemikiran tersebut maka setiap peristiwa/kejadian, fenomena, ataupun interaksi yang terjadi di dalam medium alam semesta sesungguhnya mengikuti pola-pola deterministik yang mungkin kasat mata, ada tapi tak terasa atau teraba. Untuk itu perlu dicermati bahwa motif dari semua peristiwa yang terjadi adalah bagian dari pendistribusian kecerdasan hakiki, pendelegasian kewenangan dan kemampuan untuk mempertahankan keteraturan di berbagai tingkatan. Maka iblis dari sudut semiotika arab berasal dari akar kata “balasa” yang memiliki konotasi keputusasaan. Putus asa adalah kegagalan untuk mengaksepsi kenyataan/fakta. Orang mencontek ketika ujian adalah sebuah ekspresi keputusasaan

AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 231


yang mendalam ketika menghadapi kenyataan yang berseberangan dengan harapan atau ekspektasi. Dimungkinkan juga muncul sebagai kegagalan dalam mengoptimalkan fitrah yang berujung kepada ketakutan dan kecemasan bahwa sebagian dari privilege berupa komfortabilitas dan kenyamanan lain yang melekat sebagai konsekuensinya akan tercerabut. Kegagalan memaknai peran diri secara menyeluruh juga akan berakibat pada munculnya keputusasaan sosial, dimana seorang manusia tak lagi memiliki motivasi untuk berkontribusi bagi sesama dan lingkungannya. Maka dalam hal ini terakumulasi, terkonjungsi, dan tersintesakanlah 3 pilar dasar keimanan: akidah, syariah, dan muammalah. Ciri dari seorang yang teguh dalam akidah (memiliki visi, orientasi, dan misi hidup yang konstruktif, rasional, dan obyektif) adalah konsisten dalam syariah dan prestatif dalam konteks bermuammalah. Karena kepatuhan terhadap sunatullah adalah manifestasi dari Tauhid, dan mengoptimalkan fungsi makhluk adalah adalah bentuk kepatuhan dengan level rasionalitas tertinggi (rasionalitas yang mampu menerima kebenaran sejati), serta hasil akhirnya dapat terukur dalam prestasi obyektif yang dinilai oleh stakeholder dalam hal ini lingkungan dan masyarakat. Untuk itulah gelar Al-Amin yang dianugerahkan kaum Quraisy kepada Rasullulah 232 — THE TRUTH

SAW menjadi sangat krusial, sebuah prestasi yang sesungguhnya mencerminkan sebuah proses panjang yang komprehensif dan merepresentasikan kesempurnaan makhluk yang sesungguhnya. “Khoirunnas anfa uhum linnas�, sebaik-baiknya manusia adlah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Dalam konteks transedental misi seorang manusia sebagai makhluk Allah yang dikaruniai kemampuan analitik dan akal budi (wisdom) adalah menjadi khalifah, ambassador, perwakilan Allah di muka bumi, yang tugas pokoknya adalah “wa ma arsalnaka illa rahmatal lil alamin�, menebarkan kasih sayang tanpa batas, menghadirkan kedamaian dan keselamatan untuk mencapai konsep surga/ firdaus. Sebuah metafora yang indah di QS Yunus ayat 10 menggambarkan bahwa surga adalah sebuah tempat di mana di bawahnya mengalirlah sungai-sungai, dimana sungai dan air adalah perlambang kesejukan, kesuburan, awal kehidupan, vitalitas, dan keindahan. Orang-orang yang berada di dalamnya senantiasa memuliakan Allah, menghadirkan kesejahteraan, kedamaian, ketenangan, dan mengakhiri segalanya secara proporsional dengan mensyukuri nikmat dan mengembalikan segala puji hanya kepada yang berhak memiliki-Nya. Maka manusiapun dapat menghadirkan sensasi surga itu dan mendapat


pertolongan Allah yang senantiasa diberikan kualitas eksplorasi dan optimasi hidup kita (umur kepada siapapun yang memenuhi prasyarat/ fungsional) akan direratakan, bukan hanya dengan requirement untuk mendapatkannya. pendekatan nominal/kuantitatif, melainkan dengan Bayangkanlah Siti Hajar yang duji model nyata yang dihamparkan di hadapan kita, konsistensinya melalui pembenturan antara Idza sama’un fatharat, wa idza kawakibun rasionalitas dan keyakinan, beyond the rationality, tatsarat, wa idza biharu fujirat, wa idza rasionalitas yang terpandu oleh konsistensi, quburi bu’sirat, alimat nafsum wa qodamat loyalitas, dan rasa cinta yang tak berbatas. Hasilnya wal akharat. adalah prestasi dan solusi. Hal ini menunjukkan Untuk mempertahankan kebersinambungan bahwa pertolongan Allah adalah pertolongan semangat pembelajar itulah maka program edukasi sistemik yang melekat pada fitrah makhluk, kita publik ini dirancang. Satu persatu sub topik ditolong Allah setimpal dengan derajat upaya dan diketengahkan sebagai sebuah oase untuk keyakinan yang melandasinya. Maka dalam salah berkontemplasi dan merenungkan hakikat diri. Di satu hadist Qudsi Allah berfirman bahwa Allah seberang hari esok adalah sebuah hari yang sifatitu sebagaimana prasangka hamba-Nya, Allah itu sifatnya direncanakan dan dibangun pada hari ini! sebagaimana mindsetting kita, “Ana inda zanni abdi bi”. Sehingga konsep bahwa pertolongan Allah itu dekat menajdi sangat relevan, Ina ala nashrullahi qoriib, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat, dengan syarat merapatnya hanya secara eksklusif kepada orang-orang yang terkategori sebagai orang yang bertaqwa, Innallaha ma’aladzin at-taqwa. Pada kasus yang sedemikian itulah kita dapat mencermati betapa sesungguhnya tanda-tanda sistematika dalam filsafat Tauhid itu begitu jelasnya, maka tak pelak bila kita gagal mempelajarinya kita tergolong ke dalam kelompok orang-orang yang mengkufuri nikmat-Nya. Inna fidzalika li ayatin liqaumin yaqilun. Pada end pointlah AR RASYIID: MANUSIA MENCARI PETUNJUK DI DALAM DIRINYA — 233


234 — THE TRUTH


Al Wahaab MENUJU TATANAN YANG MARHAMAH

S

eorang manusia senantiasa bertanya tentang eksistensi, tujuan hidup, dan misi yang diembannya. Dalam bahas manajemen sesungguhnya seorang manusia senantiasa berharap mengetahui visi, misi, dan orientasi kehidupannya. Hidup begitu singkat dan konstrain waktu telah digambarkan Allah sebagai sesuatu yang akan menjadi sumber kerugian apabila tidak dimanfaatkan seoptimal mungkin. Tidak pernah ada yang sama di dunia ini, kata cinta yang terlontar 1 detik yang lalu dengan kata cinta yang diucapkan saat inipun meski secara lafal tak berubah secara makna sudah berbeda. Begitulah dunia sekali saja kita berpaling dan menyiakannya maka kita akan terjebak di dalam sebuah ruang penyesalan yang berkepanjangan. Seorang manusia dalam hidupnya senantiasa pula menjumpai berbagai kendala dalam hal interkasi dan komunikasi. Jangankan untuk berkomunikasi keluar, mengenal dirinya sendiri saja merupakan masalah besar yang sampai di penghujung usianyapun biasanya belum terpecahkan. Knowing our self adalah kata kunci untuk mengenal hakikat penciptaan dan makna kehadiran kita yang singkat ini di alam dunia.

Dibandingkan usia alam semesta atau jagat raya yang telah mendekati 15 milyar tahun, maka 6080 tahun kehadiran kita hanya tampak bak setitik noktah yang nyaris tak teramati. Tetapi mengapa kita harus hadir dan berada di sini ? Di saat sebagain malaikat skeptis dengan kehadiran kita (baca : manusia) yang dianggap dengan akalnya justru akan menjadi sumber kerusakan dan akan memicu pertumpahan darah, justru makhluk cerdas inilah yang kemudian diberi kepercayaan sebagai khalifah dengan misi menghadirkan kasih sayang bagi segenap penjuru semesta sekalian alam. Bagaimana kita mampu mengemban tugas super mulia ini ? Apakah dengan bekal akal dan hati yang terkendali maka tugas memberikan kontribusi maksimal bagi segenap sekalian alam akan menjadi mudah dan ringan untuk dijalankan. Bukankah justru kini perkembangan teknologi menempatkan kita, manusia, sebagai destruktor terbesar yang senantiasa bersifat serakah, rakus, dan teramat senang melampaui batas ? Hutan di Riau yang berjumlah ratusan juta hektar kini musnah dan merangas, demi apa ? Demi 1.800 triliun rupiah yang mungkin hanya dinikmati oleh 0,00...persen

AL WAHAAB: MENUJU TATANAN YANG MARHAMAH — 235


penduduk negeri ini. Kita tidak pernah mengkalkulasi seberapa besar sesungguhnya produksi oksigen hasil proses fotosintesa yang terjadi di rimba raya Riau, berapa puluh juta penduduk dunia yang bisa bernafas gratis dengan oksigen itu. Kita lupa bahwa triliunan populasi endofit, bakteri, protozoa, virus, jamur, lumut,

tumbuhan tingkat rendah lainnya, serangga, beburungan, mamalia, dan juga primata yang merupakan mata rantai yang menjamin kesalingber manfaatan dan saling berkesinambungannya proses kehidupan, 236 — THE TRUTH

tercerabut hak-hak hidupnya dan tercerabut pula bersama pembalakan itu kewajiban-kewajiban mereka sebagai makhluk Allah yang semestinya bertugas menjalankan sunatullah dengan berkontribusi bagi terciptanya alam dan lingkungan yang marhamah. Pertanyaan konseptual yang diajukan kepada Nabi Ibrahim AS, “kemanakah engkau akan menuju Ibrahim ?� Sebuah pertanyaan tentang visi, misi, dan orientasi hidup yang meski sederhana tetapi akan menjadi acuan dalam proses mengisi kehidupan. Kemana kita akan menuju tampaknya baru akan dapat kita pahami dan kita kenali kembali terminalnya bila kita telah mengetahui dari mana kita berasal. Karena awal dan akhir adalah sama, satu, ahad, the Source. Bila kita sadari bawha kita berasal dari sebuah ketiadaan, dari sebuah keterpaduan yang menghilangkan nilai-nilai eksistensi kebendaan maka kita akan terdampar di sebuah dunia gelap dimana cahanya adalah kegelapan itu sendiri. Dunia di balik cahaya, di saat kita telah menjadi bagian dari unsur yang kita sebut sebagai cahaya itu sendiri. Aku ada karena aku tiada ! La


illaha illallahu, tiada Tuhan melainkan Allah sebuah zat dimana semua zat bersumber. Para ahli fisika teoritis mengajukan sebuah hipotesa yang menarik tentang kelanjutan atau sekuel setelah terjadinya proses Big Bang, 200 juta tahun setelah dentuman maha dahsyat itu alam semesta gelap gulita. Ada sebuah bola hitam kecil bermassa padat yang melayang-layang di langit yang tak kalah hitamnya. Hamburan partikel elektron dalam paket kuanta yang bernama foton belum lagi dapat terjadi karena prasyarat untuk itu belum terpenuhi. Hidrogen belum stabil sehingga emisi dan radiasi belum sepenuhnya dapat terbaca sebagai cahaya. Ketika akhirnya cahaya datang menyapa maka awal dari sebuah proses yang bernama kehidupan mulai berjalan. Reaksi fisika diikuti reaksi-reaksi kimia, biokimia, dan biologi. Terciptalah sebuah dunia yang dinamis, sebuah dunia yang beragam. Sampai-sampai bila kini kita cermati tak kurang dari jutaan bakteri berlainan spesies menghuni bagian terluar tubuh kita (kulit dan sekitarnya), mereka disebut bakteri komensal ataupun flora norma, entitas kehidupan yang bersimbiosis dengan kita untuk

mencapai sebuah titk kesejehateraan. Bakteribakteri ini menjadi bagian integratif dari sebuah proses tua yang menjadikan interaksi sebagai bagian dari dogmanya. Lyn Margulis seorang biolog evolusi berkeyakinan bahwa organela pada hewan tingkat tinggi seperti manusia adalah “sumbangan� dari sejenis bakteri prokaryota

sederhana. Kemampuan mitokondria untuk memfasilitasi proses respirasi, merangkai rantai elektron, sampai dengan menghasilkan sebuah siklus biokimiawi berutas sangat panjang (siklus

AL WAHAAB: MENUJU TATANAN YANG MARHAMAH — 237


Krebb) dan pada akhirnya menghasilkan energi dari atom fosfat sungguh sebuah anugerah dari Allah yang tak ternafikan. Tetapi apakah itu memang hasil sebuah proses peleburan ? Kapan dan dimana sebuah prokaryota tahu dirinya untuk survive dan eksis haruslah bersinergi ? Tetapi ada fakta sejalan/simetris yang mungkin dapat

menjadi acuan bagi kita. Yaitu, mekanisme simbisosis mutualisma kerapkali dapat kita amati di berbagai makhluk Allah lainnya.

238 — THE TRUTH

Siapa yang dapat menyangkal peran lebah dan kupu-kupu dalam sebuah proses penyerbukan ? Atau mungkin kita dapat merenungkan bagaimana segerombol semut menyelamatkan seekor ulat yang tengah bermetamorfosa dan dirinya terselubung dalam selaput pati yang membuatnya tergolek tak berdaya. Para semut melindungi, menggotong, dan menempatkannya di sebuah lubang pohon yang aman. Para semut secara bergiliran dan bergotong royong menjaga serta memenuhi kebutuhannya. Dan kelak di saat hari si ulat berubah menjadi kupu-kupu, maka para semut mendapatkan hadiah atau imbalannya berupa selubung pati yang kaya akan sumber energi dan kalori. Bagaimana para semut tahu bahwa jerih payah mereka akan berbuah pada akhirnya? Mengapa mereka tidak memangsa saja kepompong si ulat justru ketika si ulat berada dalam keadaan tidak berdaya ? Mungkin para semut tidaklah tulus dalam menolong dan memiliki motif-motif tertentu, tetapi pencapaian tujuannya itu ternyata terkendali dan menghasilkan sebuah orkestrasi yang bersinergi. Mereka selaras


dengan tuntutan alam, sebuah mekanisme yang sulit untuk dipercaya dapat dikerjakan oleh segerombol semut yang acapkali kita anggap naif hanya karena volume otaknya tak sebanding dengan kita.

yang diharapkannya, tetapi orang lainpun tidak mendapatkannya. Suatu hal yang sangat bertolak belakang dengan perilaku semut penolong ulat di atas. Mengapa manusia dapat bertindak seperti itu? Hipotesa yang paling memungkinkan adalah keberadan akal, suatu infrastruktur mental yang memungkinkan manusia mengembangkan sebuah kemmapuan kognitif yang ditandai dengan terciptanya sudut pandang dan persepsi. Persepsi dan perspektif pada gilirannya akan menghasilkan sebuah konsep yang disebut proyeksi. Kita berpikir bahwa apa yang kita pikirkan juga menjadi bagian integral dari yang dipikirkan oleh orang lain.

Di sisi lain kita juga dapat melihat dan bercermin pada perilaku manusia, alias diri kita sendiri. Ada sebuah permainan uji psikologi yang dinamai “Ultimate Game�, dimana peserta permainan (terdiri dri 2 orang) bertindak selaku pemberi dan penerima. Syarat dan ketentuan permainan ini adalah si pemberi akan diberikan sejumlah uang, tugasnya adalah melakukan penawaran berapa persen yang akan diberikannya Dengan kata lain seolah kita tahu apa yang kepada si penerima. dipikirkan dan dirasakn orang lain Bila kita tersakiti Bila si penerima menolak jumlah yang maka kita akan menjadi merasa jauh lebih nyaman ditawarkan maka keduanya tidak akan saat “menyadari� bahwa ada orang lain yang mendapatkan uang. Si penerimapun mengetahui mungkin juga merasakan hal yang sama. Di satu syarat dan ketentuan ini. Rerata bila penawaran sisi kondisi ini bisa terkategorikan sebagai sebuah berkisar antara 40 sampai dengan 60% biasanya fondasi untuk tumbuhnya sifat-sifat empatif, turut kedua pihak sepakat. Tetapi bila si pemberi merasakan, ingin berbagi, dan tentu saja ingin menawarkan kurang dari 40% maka si penerima berkontribusi dalam hal yang bermanfaat. Ini akan menolak dan lebih memilih agar mereka adalah the bright side of our mind. Atau sisi terang berdua tidak mendapatkan apa-apa sama sekali. dari jalan proses mental yang terjadi di dalam Ada kecenderungan pada manusia untuk merasa pikiran kita. senang di saat orang lain merasa sedih atau kecewa. Tetapi bila kita mencoba memahaminya Atau mungkin juga ada ekspresi kemarahan secara paralel, maka kita akan menjumpai sebuah yang irasional, dimana seseorang merasa lebih baik kondisi dimana seorang manusia di saat memiliki dan nyaman bila ia gagal mendapatkan sesautu kesempatan untuk membahagiakan dan AL WAHAAB: MENUJU TATANAN YANG MARHAMAH — 239


menyenangkan orang lain dapat saja mengambil keputusan yang hasilnya akan menyulitkan dan menyusahkan semua orang. Pertanyaan terbesarnya adalah, mengapa Allah memberikan dualitas semacam ini? Apakah proses pencapaian kesetimbangan akan menjadi effort yang layak dalam mencapai sebuah titik kesuksesan ? Sukses dalam

artian keberjalanan sistem yang bersifat sistemik, dimana didalamnya aspek mekanistikdeterministik pasti terjadi dan dapat diprediksi.

240 — THE TRUTH

Diawali dengan ketiadaan dan berkembang menjadi keberagaman materi dan fungsi. Para ahli fisika kini mulai memasuki tahapan membicarakan “ruang� yang mewadahi alam semesta. Prinsip dasarnya adalah bila di alam semesta terdapat domain ruang dan waktu serta terdapat elemen dasar berupa materi berarti sebuah wadah atau tempat adalah keniscayaan. Saat ini berkembang teori tentang warpdrive atau perjalanan menembus sisi terdekat (berhimpit) dari sebuah ruang semesta (kamar Tuhan/ God’s room). Konsep lubang cacing (wor m hole) mulai dipresentasikan sebagai sebuah konsep lintas dimensi. Pada gambar di bawah tampak bila asumsi kita tentang alam semesta yang menyerupai sebuah kain dan bintang serta benda lain dalam galaksi seperti butiran kelereng, maka lintasannya ketika dijatuhkan di kain akan bersifat menyusur dan berputar mendekati inti. Jika kita berasumsi bahwa garis lurus akan jauh lebih dekat dibandingkan dengan lintasan melingkar maka maka kita akan memahami konsep lailtul Qodhar, dimana semua dimensi dimampatkan. Maka mata pikiran kita akan


terbuka dengan konsep Mi’raj yang dijalankan Rasulullah di sebuah malam di saat turunnya perintah shalat. Hipotesa ini juga membantu kita untuk memahami konsep-konsep dasar tentang perpindahan singgasana Ratu Balqis di era Nabi Sulaiman AS.

Konsep dasar mencermati dan membaca tanda-tanda kekuasaan Allah sebagai sebuah manifestasi rasa syukur kita karena fitrah akal, maka manusia mengembangkan konsep-konsep pencarian yang bersifat sistematik dan terdispersi atau tersebar secara merata ke dalam berbagai disiplin ilmu yang kelak mengawali tumbuhnya sebuah sistematika berpikir konstrukstif. Islam dan

para Nabi serta Aulia yang berpikiran terbuka, dicerahkan dan mencerahkan kehidupan manusia melalui sebuah pendekatan filosofi sains yang memperkenalkan kosep deduksi, hipotesa, dan mekanisme verifikasi. Pendekatan sebab-akibat dan penapisan variabel pengaruh menjadikan setiap aspek dalam kehidupan semakin menunjukkan ciri keteraturannya. Semua ciri sains seolah representasi sempurna dari setiap bagian dari otak manusia. Sifat cerdas, tertata, dan memiliki langkah berjenjang seolah menggambarkan perjalanan kumparan mulai dari batang otak, sistem limbik, sampai dengan area neocortex. Ketakutan dan kecemasan manusia, kenangan terhadap nilai-nilai kenyamanan, dan kemampuan untuk menahan diri dalam sebuah proses berbagi menjadi hominid atau homo sapiens dapat bertahan dalam tingkat kompetisi survival for the fittest melalui sebuah mekanisme penguatan yang dihasilkan dari jejaring interaksi. Interaksi pada giliranyna juga akan menghasilkan suatu media baru yang mendorong terjadinya proses invensi ataupun penemuan. Manusia membangun sistem dan subsistem yang menjamin komfortabilitasnya. Sistem ekonomi dibangun dengan dasar Laizes fair, keadilan dan kebersamaan. Sistem politik dibangun dengan berbagai revolusi yang

AL WAHAAB: MENUJU TATANAN YANG MARHAMAH — 241


mengusung konsep liberte,egalite, fraternite. Che Guevara, seorang dokter Argentina menajdi ikon sosialis komunis karena radikalitas pemberontakannya terhadap kemapanan sistem dan nilai-nilai yang berlaku di dalamnya.

humanoid sebagai point of view atau point of refferences, akibatnya apa ? Ilmu kedokteran Islam tak ubahnya dengan ilmu kedokteran lainnya yang selalu menempatkan bakteri sebagai “penjahat� layak bunuh. Menjadikan virus sebagai common enemy, dan menjadikan jamur sebagai tokoh culas yang mengambil keuntungan di saat manusia lengah. Atau mungkin menjadikan kanker sebagai komoditas materiil yang menghasilkan keuntungan finansial melalui terapi dan obat-obatannya yang mahal dan dimonopoli oleh industri tertentu, padahal kanker sesungguhnya sebuah pelajaran berharga tentang bagaimana seharusnya manusia menyikapi tekanan yang terjadi dalam proses interaksi di sepanjang usia manusia.

Pada akhirnya semua sistem yang kini berkembnag menjadi peradanban, budaya, dan teknologi semuanya bersifat prohumanoid, alias didesain untuk memenuhi kebutuhan aktual manusia dan kelompoknya. Banyak upaya-upaya pro lingkungan yang kini digulirkan dan disosialisasikan dengan energi berlimpah, tetapi pada prinsipnya tetap saja itu hanya sebuah pemikiran jangka panjang dan berjenajang tentang kebersinambungan (sustainability) kepentingan manusia. Padahal sebagai khalifah yang bertugas menebarkan rahmah atau kasih sayang ke segenap Tak ada bedanya dengan arsitek dan insinyur penjuru alam semesta, maka manusia haruslah sipil Islam yang sibuk dan terjebak dalam memulai memahami lingkungan dengan eksploitasi struktur, menggabungkan antara menyelami sudut pandang konstituen lainnya. kekuatan dan keindahan, serta fungsionalitas Ini sesungguhnya adalah otokritik terhadap berdasarkan kepentingan. Kepentingan siapa ? perkembangan pendidikan, konsep institusional, Sekali lagi kepentingan kita, manusia. Tidak pernah dan objektif yang kini digadang oleh hampir adakan dalam sejarah, seorang Insinyur yang semua lembaga pendidikan Islam. Secara jujur bertugas membangun sebuah jembatan bertanya nyaris tak ada bedanya sebuah lembaga pendidkan dan belajar memahami keinginan si sungai ? Islam dengan lembaga lain sejenis yang dengan Padahal sungai juga adalah makhluk Allah jujur memposisikan institusinya sebgaai unit bisnis yang berkembang dalam sistem, dinamis, interaktif, pendidikan yang berorientasi profit. Institusi Islam dan secara sunatullah tentu memiliki fungsi khusus terjebak untuk menggunakan sudut pandang bagi kesejahteraan alam semesta. Kita tidak pernah 242 — THE TRUTH


bertanya apakah sungai memiliki rencanaya sendiri terhadap daerah aliran sungainya, catchemnt areanya, kelokan dan tebingnya, delta, dan muaranya. Padahal yang paling tahu dengan tugas sebuah sungai adalah sungai itu sendiri.

Sistem yang dibangun manusia ternyata mengacu, mengadopsi, dan juga tidak terlepas dari sistem universal yang dapat diamati dan teramati. Mari kita lihat pesawat terbang, berbagai peradaban terdahulu telah terobsesi untuk bisa Bagi kita asalkan sebuah jembatan berdiri terbang. Nabi Sulaiman AS dikisahkan adalah kokoh, tidak tergerus banjir, dan mencukupi bagi Avatar Pengendali Angin, si Pengendara Angin. kendaran untuk melaju melewatinya maka itulah adikarya rekayasa keteknikan. Apakah kita lupa bahwa sungai akan berubah, dia akan beradaptasi dengan kehadiran makhluk asing itu, dan reaksinya biasanya berkesinambungan, bisabisa berdampak tujuh turunan. Seperti juga manusia, sungai adalah sebuah satuan unit atau media hidup yang didalamnya terdapat sub-sub kultur populasi. Bila pada manusia sub kultur populasi itu terdiri dari bakteri atau mungkin jamur, maka di sungai dari tingkatan mikroba, bentos, sampai dengan mamalia daerah aliran sungai menjadi suatu kesatuan “tubuh”. Bila jembatan menyakiti salah satunya, maka seluruh sistem tubuh Bangsa Tiongkok juga telah meletakkan dasarsecara bertingkat akan mengalami kerusakan dasar ilmu fluida dalam idiom kuno “Hong Sui” atau Angin dan Air. Mengalir seperti air dan struktural. terangkat karena angin. Leonardo Da Vinci yang AL WAHAAB: MENUJU TATANAN YANG MARHAMAH — 243


futuristik telah merancang helikopter dengan rotor horizontal sebagai sumber daya pengangkat. Dan ilmu pengetahuan yang berbasis sistematika berpikir neocortex mulai merajah budaya manusia.

pembentukan potensial aksi di sel-sel syaraf manusia ! Sel syaraf dapat menghasilkan potensi listrik sebesar kurang lebih 70mV, persel. Manusia saja selnya berjumlah triliunan, jika membuat Mengapa kita tidak peka dan pandai jejaring interkoneksi maka potensi listrik biologis mencermati fenomena alam sebagaimana Galvani seorang manusia bisa dahsyat loh tegangannya. Jika dan Volta dapat menyimpulkan adanya aktivitas kita menggunakan laut, potensi alam gratis tapi sampai hari ini dianggurin. Berdasarkan konsep salinitas (kandungan kadar garam atau NaCl) dan konsep molaritas, kita semestinya menyadari bahwa air laut yang asin dan kaya ion natrium adalah representasi model pembentukan potensial aksi yang terjadi di dalam sel tubuh manusia. Dimana ion natrium yang masuk ke dalam sel dan bertukar dengan ion kalium akan menghasilkan beda potensial melalui proses yang dinamakan depolarisasi.

biolistrik di betis seekor katak ? Mengapa kita tidak membuat prototipe pembangkit listrik tenaga garam alias PLTG ! Wuaduh apa pula ini ? Ternyata kita dapat mengadopsi teori faal tentang 244 — THE TRUTH

Dengan mengamati hipotesis James Lovelock yang ingin memompa isi air laut bagian dalam yang kaya nutrisi ke permukaan agar alga tumbuh subur, maklumlah alga adalah pabrik fotosintesis yang super besar di lautan, maka PLTG juga akan memanfaatkan bagian air samudera yang kaya garam. Caranya?


Pergunakanlah konsep bejana berhubungan, adanya stimulasi awal berupa tekanan inisiasi yang memompakan air laut berkonsentrasi garam tinggi yang akan turun karena gravitasi, maka kolom air dalam pipa raksasa akan terdorong ke bawah dan mendorong area air di area casing bergerak naik dengan energi kinetik akumulatif. Pada saat ada gerakan naik ini terjadi efek pumping, alias pemompaan dan kevakuman kolom air yang bersifat menyedot, dan selanjutnya akan terjadi perpetual motion alias gerakan ritmis dari kolom air laut. Adanya perpindahan air laut dengan perbedaan konsentrasi garam ini kemudian difiltrasi melalui membran-membran semi permiabel berelektroda. Akan tercipta beda potensial, akan terkumpul energi listrik ! Ion natrium akan berlompatan menembus membran dalam kolom dan bertukar dengan ion positif lainnya.

Islam yang Mencerdaskan Apakah Islam memandu ummatnya untuk menjadi umat yang cerdas? Tentu ini adalah pertanyaan retoris yang tidak perlu dijawab. Mengapa harus cerdas ? Karena cerdas identik dengan mengenali potensi diri. Karena cerdas adalah analogi dari insan yang dekat dengan khaliqnya. Mengapa demikian ? Karena Allah itu

dekat, melekat, dan pertolongannya senantiasa menyertai orang-orang yang bertaqwa. Padahal orang-orang yang bertaqwa adlah orang-orang yang ammpu mengimani dan meyakini sesuatu yang bersifat ghoib. Ghoib sebagai bagian dari sebuah sistem. Pada orang-orang bodoh, sesuatu hal yang ghoib akan diimani bukan karena diyakini dan dapat diterima secara rasional, melainkan diyakini dan diterima karena faktor emosional, dalam hal ini ketakutan karena ketidaktahuan. Dengan demikian segala potensi pertolongan Allah kepada ummat-Nya amatlah melekat dengan kecerdasan intergratif manusia, karena itu pulalah manusia disebutkan sebagai makhluk yang sempurna, laqodkholaqnal insana fi ahsani taqwim. Maka konsep kebahagiaan dalam Islampun terkristalisasi sebagai suatu pencapaian dengan indikator jiwa yang tenang dan hati yang puas. Jiwa dan hati yang sempurna ini didapatkan karena kita pandai menolong diri kita sendiri. Ingatlah benchmark yang ditetapkan Allah kepada kita tentang manusia yang bertaqwa: memperhitungkan dan pandai merencanakan masa depan, tidak sombong dan melakukan kerusakan di muka bumi, dan orang-orang dari suatu kaum yang berjuang untuk merubah sendiri nasibnya. Dengan demikian dalam Islam nasib adalah suatu ruang tawar antara keputusan absolut dengan faktor pengaruh berupa usaha kita.

AL WAHAAB: MENUJU TATANAN YANG MARHAMAH — 245


Konsep ini pada gilirannya akan merubah paradigma doa dan sabar, dimana doa adalah kerja keras dan sabar adalah kepandaian bersikap sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Muslim sejati adalah mujjadid dalam kehidupan nyata, seorang inovator yang senantiasa mendobrak dan membongkar jalur-jalur buntu ketidaktahuan, termasuk ketidaktahuan terhadap perubahan dirinya sendiri. Ingatlah kita sebagai manusia tidak pernah sekalipun di dalam kehidupan ini menjadi orang yang sama di setiap detiknya. Bukankah Allah dekat pada orang yang taqwa ? Mengapa demikian ? Karena sesungguhnya seorang yang taqwa itu adalah seseorang yang mampu menempatkan dirinya secara optimal, mampu mengendalikan hawa nafsu, tidak berbuat keji dan mungkar, serta tidak menjadi agen kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah adalah sumber solusi, dimana setiap persoalan di dalam hidup dapat dipecahkan dengan menggunakan alat bnatu berupa pikiran dan panduan dari Allah SWT. Semakin kita merasa dekat dengan Allah, maka sesungguhnyapun Allah mendekat kepada kita. “ Apabila Allah sayang kepada seorang hamba, Ia akan menyampaikannya kepada malaikat Jibril, Sesungguhnya Allah sayang kepada fulan, maka sayangilah dia”,. Kemudian Jibril menyampaikan kepada 246 — THE TRUTH

penghuni langit,’Sesungguhnya Allah sayang pada fulan, oleh karena itu sayangilah dia’. Maka penghuni langitpun menyayanginya kemudian diberikan sambutan baik kepadanya di bumi.” (HR Bukhari;hadist sahih). Hadist qudsi diatas memberikan gambaran yang sangat gamblang kepada kita bahwa jika Allah sayang kepada kita, karena kita sayang kepada-Nya dengan mengembangkan prasangka baik yang pada gilirannya berarti kita mengoptimalkan fitrah yang telah diakaruniaakan tas kita, termasuk akal dan kelembutan perasaan. Solusi akan datang seiring dengan semakin tajamnya kemampuan analisis dan ketepatan pengambilan keputusan. Kini manusia bahkan telah semakin menyadari bahwa dirinya sarat dengan kekurangan yang harus dikendalikannya. Untuk mencapai suatu kondisi pengambilan keputusan yang optimal seorang manusia acapkali mendapatkan hambatan psikologis berupa kecenderungan mengikuti subjektifitasnya. Egosentrisme dan cara pandang yang bersifat inward looking akn mendorong sistem limbik menjalankan sistem operasi emosi yang diwarnai ketakutan dan menggambarkan suatu proses respon defensif. Untuk itu manusia merancang dan menerapkan aplikasi sistem pakar (expert system) dan artificial intelligence beserta neural


networknya (jejaring syaraf tiruan). Tujuannya adalah memproduksi keputusan yang paling optimal atau paling memberikan keuntungan maksimal bagi semua pihak yang terkait. Pada sistem pakar dikenal adanya konsep back propagation atau propagasi kembali, konsep ini memungkinkan sebuah data diverifikasi (tabayyun) dan dioptimasi hubungannya dengan variabel lain dalam proses terkait.

terbebaskannya dari sifat sombong, keji, dan mungkar. Expert system telah memiliki kemampuan untuk mengelola data dan memberikan keputusan yang optimal karena dilengkapi dengan sistem yang nirrasa. Tetapi perlu diingat bahwa sesungguhnya nafsu dan respon emosi seorang manusiapun dibangun oleh konektivitas dan interaksi antara jejaring syarafnya. Jadi secara sederhana dapat diprediksikan bawha semakin rumitnya konketifitas dan interaksi antara jejaring neural network dan sistem kepakaran maka akan semakin terbuka peluang bahwa suatu hari mesin dan komputer akan membangun konsep “perasaannya”. Marilah kita simak firman Allah dalam QS Muhammad ayat 22: “Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan ?”

Manusia bila mengedepankan pendekatan nafsiah akan kehilangan kemampuan itu. Limitasi waktu dan kenikmatan akan mendorong manusia memilih untuk mengambil keputusan yang berorientasi kenikmatan sesaat dan dapat didapatkan dengan waktu yang tersingkat. Komputer dan mesin yang terprogram justru akan mampu menghindari kesalahan keputusan jangka panjang karena tidak memiliki tuntutan nafsu. Yang menjadi perdebatan menarik kini adalah bagaimana sistem emosi dan hawa nafsu manusia Siapapun makhluk Allah yang memiliki itu terbentuk. kesempatan untuk berkuasa akan semakin Bahkan Allah SWT telah mengingatkan kita mengalienasi dirinya, mengasingkan diri di tengahbahwa manusia akan emndapatkan “surganya” bila tengah banyaknya kepentingan yang saling termasuk ke dalam golongan yang berjiwa bertumpang tindih. Untuk itu Allah memberikan “tenang”, ya ayatuhannafsuhu muthmainah, yang solusi canggih berupa rasa empati dan keinginan senantiasa memuliakan asma Allah, menebarkan untuk saling berbagi, termasuk di dalamnya saling kesejahteraan, dan mengembalikan segala puji berbagi kebahagiaan, atau kebahagiaan komunal. semata hanya kepada Allah. Orang-orang inilah Semakin banyak orang yang saling mencintai, yang akan mendapatkan hadiah berupa suami-istri, orangtua-anak, antar kerabat, antar

AL WAHAAB: MENUJU TATANAN YANG MARHAMAH — 247


lingkungan, dan antar bangsa maka akan semakin berkurang pula tendensi untuk memanfaatkan kekuasaan sebagai alat korupsi. Shodaqoh adalah obat korupsi hati yang paling manjur, saling berbagi dalam kesetaraan sebagai makhluk Allah akan mengundang kasih sayang Allah berupa rasa tenang dan terbebas dari kecemasan dan ketakutan. “Allah tabaraka wa ta’ala berfirman,” aku pasti mencintai, mereka yang duduk di dalam satu majelis, dan mereka yang saling berkunjung sematamata karena Aku.” (HR Imam Malik, hadist sahih).

248 — THE TRUTH


Al Jaami’u KEMBALI KE FITRAH

Fitrah dalam konsep Islam memiliki nilai nutfah atau keberagaman (diversitas) biologis, universal yang dikenal di berbagai peradaban, sebagai potensi dasar kemanusiaan, dibentuk oleh unsur biologis yang terhimpun dalam DNA dan kromosom. Setiap orang memiliki konfigurasi genetika yang bersifat universal. Tetapi dalam perjalanannya protein yang diekspresikan bisa beraneka dan berbeda-beda satu orang dan lainnya. Teori biologi terkini menunjukkan bahwa perubahan atau perbedaan di satu saja elemen dasar genetika yang disebut nukleotida, maka telah terjadi proses perubahan fenotipe yang signifikan. Sebaliknya dalam proses peleburan kode genetika antara ayah dan ibu kita terjadi suatu proses cerdas tawar- mulai dari mikroba bersel satu sampai dengan menawar antara alela dari ibu dan dari ayah. entitas moluska yang indah dan rumit Pernahkah pula kita perhatikan, betapa sesungguhnya amat bergantung kepada cara kita terumbu karang yang merupakan sumber plasma bersikap terhadap lingkungan ? Iklan Canon 249


(dalam hal ini Canon Printer) memperlihatkan kepada kita bahwa reduksi kalor atau energi yang dihasilkan oleh sebuah printer akan membantu pengendalian suhu global yang berpengaruh terhadap kehidupan terumbu karang. Upaya yang dilakukan Canon ini setara dengan mereduksi 7 juta ton atom karbon yang harus diasimilasi oleh

terumbu karang di seluruh permukaan laut seantero bumi. Kenaikan suhu permukaan sebesar 0,5 sampai dengan 1 derajat celsius saja telah mematikan dan memusnahkan ribuan hektar terumbu karang.

berusaha menanamkan pipa-pipa berdiameter lebar yang diberi pompa (perbedaan tekanan), agar dapat mengalirkan air yang kaya mineral dari lapisan laut dalam ke permukaan. Tujuannya adalah agar alga dapat tumbuh subur di permukaan laut. Alga yang subur akan melakukan proses fotosintesis dan mendaur ulang karbondioksida. Emisi karbon dari lahan gambut yang terus terbakar dan melepaskan gas juga turut memperburuk kulaitas lingkungan hidup kita dengan efek rumah kacanya. Kasus-kasus ini pada gilirannya mendorong manusia membangun suatu kesadaran terhadap peran dirinya dalam proses interaksinya dengan media hidupnya.

Manusia membangun sebuah jejaring Selain itu terdapat pula fakta lain yang berkisah kesadaran (consciusness network). Dalam bahasa tentang upaya ilmuwan-ilmuwan Inggris yang jawa konsep ini dapat diartikulasikan dalam satu 250 — THE TRUTH


kata : kesasmitaan. Manusia dalam proses pemenuhan kebutuhan hidupnya smpai kepada pengembangan Corporate Citizenship yang lebih mengutamakan nilai sosial (social value) dari produknya dibandingkan dengan nilai ekonominya (economical values). CC selangkah lebih maju dibandingkan dengan corporate social responsibility yang lebih bersifat charity atau berder ma yang terkadang tidak terkait secara kausastif ataupun kolateral dengan core businessnya. Hubungan sebab-akibat tidak langsung ini mengakibatkan sekurangnya dua hal penting yang terjadi: yang pertama aktualisasi atau keberadaan perusahaan/institusi dan individu yang bernaung di dalamnya dibonsai atau dikastrasi (dikebiri) hanya sebatas bermanfaat dengan sejumlah sumbangannya bagi masyarakat, dan sumbangan itu bernilai nominal tertentu (baca: rupiah). Yang kedua, motivasi untuk melaksanakan program CSR menjadi surut karena adanya stigma, bahawa program-program CSR hanyalah bagian dari support sistem bagi kegiatan utama perusahaan. Dalam CC akan berkembang sebuah nilai aktivitas

yang berkorelasi sangat erat dengan pengembangan nilai produk (product values). Teknologi yang ramah lingkungan, tidak bersifat antroposentrik, alias tidak mengedepankan sekedar kepentingan manusia saja dan memberi ruang bagi spesies dan bahkan seluruh makhluk Allah lainnya untuk berekspresi dan

mengembangkan potensi mereka secara optimal secara berkesinambungan. Apa yang didapatkan dari CC ? Minimalisasi dan reduksi rasa bersalah yang signifikan, rasa cinta dan sayang kepada 251


sesama yang terpupuk dengan baik, khoirun nas anfa uhum linnas. Rasa bermartabat akan muncul apabila manusia menyadari bahwa dirinya bermanfaat. Mengapa demikian ? Karena secara fitriah manusia mengkalkulasi, mengkategorisasi, dan memverifikasi suatu subjek berdasar tingkat kontribusinya kepada kita (self orientation). Seorang pria yang rela memberikan apa saja bagi kekasih yang dicintainya, bahkan juga

252 — THE TRUTH

hidupnya, sesungguhnya bukanlah sekedar berorientasi kepada objek cintanya melainkan menjadikan objek itu media proyeksi utilitas atau fungsi manfaat dirinya. Mengapa kita harus merasa ber manfaat ? Karena memberi manfaat menempatkan kita menjadi sesuatu/subjek yang “penting�. Kata penting sebenarnya adalah cerminan dari klasifikasi kita terhdap sesuatu yang berasal baik dari dalam maupun dari luar diri kita.


Al Mu’izzu PERAN AGAMA SEBAGAI PENYELAMAT MANUSIA

M

anusia adalah sekumpulan potensi dinamis yang resah, bagaikan zat kimia setiap jiwa menggelegak di dalam “tabung-tabung” reaksinya, semua mencari keseimbangan. Islam hadir sebagai agama dengan konsep dasar optimasi potensi. Berdasar sudut pandang tersebut dalam Islam terdapat suatu pemahaman universal tentang konsep keadilan yang proporsional. Setiap elemen di alam semesta memiliki kecenderungan dan sifat mencari kesetimbangan dan keadilan. Faktor mutlak yang harus senantiasa hadir dalam konsep kesetimbangan atau keadilan adalah pasangan. Setiap unsur yang ada di alam semesta senantiasa berpasang-pasangan. Konsep berpasangan ini tidak hanya yang berasosiasi materi atau kebendaan saja, melainkan juga maujud dalam bentuk sifat. “Dan, segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kalian merenungkan” (QS 51:49). Tetapi pada penghujungnya setiap elemen di alam semesta akan mencari dan menuju kesempurnaan. Kesempurnaan atas azas kesetangkupan adalah dengan menghablur dengan

pasangannya dan tak lagi mengenal sisi refleksi ataupun proyeksi. Sebuah kebenaran menjadi nilai absolut bila mufakat bulat dan tidak menyisakan ruang bagi keraguan dan keniscayaan bagi penyangkalan. Dan titik kesempurnaan itu adalah sebuah ujung tanpa percabangan atau bifurkatio lagi. Sebab banyak kebenaran relatif yang mengalami kondisi skizofrenik dan pecah kembali dalam serpihan percabangan yang menyisakan banyak wacana yang perlu diinterpretasi. Setiap percabangan di alam semesta yang terjadi akan menimbulkan algoritme pilihan yang pertumbuhan cabangnya meningkat secara eksponensial seiring lajunya waktu (t). Sebagai contoh kongkret adalah sebuah sel sprema dengan jumlah kromosom haploid (separuh dari jumlah kromosom sel tubuh/somatik lainnya) akan berjuang dengan segala daya dan upaya untuk bersatu dengan sebuah sel telur dan menghadirkan sebuah kesempurnaan. Tetapi kesempurnaan ini masih terlonjak-lonjak dalam energi yang dinamis, panta rei ouden menei, dimana pada akhirnya peleburan dan kongsi kesempurnaan itu bercerai253


berai menjadi zigot, morula, dan blastokista, bahkan selanjutnya terjadi dentuman-dentuman besar yang menginisiasi kompleksitas reaksi kehidupan. Tapi pada dasarnya setiap elemen dalam kehidupan telah dibekali dan memiliki rencana untuk kembali. Inilah yang dikenal dengan konsep fitrah, sehingga banyak orang mengartikannya sebagai “terlahir kembali”. Proses capaian kesempurnaan relatif seperti sel sperma yang bersatu dengan sel telur itu sebenarnya dapat diklasifikasikan sebagai suatu proses “reinkarnasi”. Terlahir kembali dalam sebuah wujud kesempurnaan yang sementara. Dalam perjalanan masa banyak sekali reinkarnasi terjadi. Kelahiran demi kelahiran baru bagi setiap unsur yang menemukan hakikat dan jatidiri sementaranya maujud dalam setiap bentuk transformasi.

atma, eter, jiwa yang budding yang dividing, jiwa yang bertunas dan membelah diri. Elemen-elemen kita dan juga elemen lainnya di alam semesta yang masih mererpresentasikan sifat dari Grand Unified Theory ( GUT), masih menunjukkan proses pencarian yang progresif. Dengan karakter “kawin-cerai” fusi dan fisi, mengembangkan konsep muamallah dengan mekanisme interaksi lingkungan yang sensitif, atentif, dan asertif, serta adaptif (memiliki medan elektromagnetik), lalu juga masih mematuhi ikatan norma hidup bersama dan hirarki sistemik. Setiap unsur memiliki aspek graviton yang bersifat mengikat dengan materi induk, dengan ibu bumi. Ikatan perkawinan dan kontrak semacam ini menjadikan sebuah tatanan dan bentuk-bentuk optimal dari sebuah sistem yang dikreasikan secara luar biasa. Dalam ilmu materi dan fisika kuantum konsep ini dikenal sebagai super simetri, dimana setiap elektron memiliki kembaran yang bernama selektron, foton dengan fotino, dan neutrino dengan sneutrino. Setiap partikel elementer baik dari golongan fermion maupun bosson (gaya interaktif) senantiasa memiliki cerminan atau “soulmate”. Demikianlah salah satu tanda dari Allah SWT tentang hakikat makhluk yang selalu berpasangan, karena hanya Allah jualah yang Esa.

Transformasi adalah prasyarat utama sebelum setiap unsur menemukan jawaban atas pencarian kesempurnaan sejatinya. Marilah bersama kita bayangkan bahwa di dalam tubuh kita ini terdapat begitu banyak “kesempurnaan yang tidak sempurna”. Setiap unsur telah menemukan pasangannya, tetapi mereka masih terperangkan dalam kondisi “fragile engadgement”. Sebuah pertunangan yang rapuh. Mengapa rapuh? Karena setiap unsur masih dijiwai Berawal dari pengertian tentang masa dan jiwa yang bertumbuh, nafs hayati, anfus, azwaj, ruang, lalu terciptalah hukum gravitasi, lalu 254 — THE TRUTH


terbentuklah gubahan masa bumi, lalu gas-gas asam dan asam arang serta nitrogen patuh untuk menempati maqomnya yang tidak melebihi ketinggian 30 km. Kondisi ini terjadi bukan hanya karena satu gaya saja yang bekerja melainkan sinergi dari banyak gaya dalam alam semesta. Dan uniknya gaya-gaya tersebut tercipta karena interaksi juga. Setiap elemen terikat dalam kepatuhan gaya dan sekaligus juga turut menentukan gaya apa yang berhak mengatur dirinya.

kehidupan kita banyak hal yang memang “penting tetapi tidak penting”. Mari kita renungkan bersama bahwa seluruh semesta sekalian alam melantunkan tembangtembang kerinduan. Kita semua termotivasi oleh rasa kangen kronis yang menjadi dosa “asal” bagi kita semua. Segenap komponen di alam semesta

Bila dianalogikan barangkali kondisi ini menyerupai undangundang dan produk hukum buatan manusia. Dirancang, disahkan, diberlakukan, dan dijadikan acuan dengan subjek hukum manusia dan objek hukum juga manusia serta dibuat juga oleh manusia. Dalam hal ini kategorisasi subjek dan objek sudah menghablur dan menjadi tidak penting. Mari kita perhatikan pula bahwa dalam Para ahli matematika mengenal sebuah proporsi yang disebut sebagai: Divine Proportion” atau proporsi agung, biasa disebut juga sebagai rasio phi. Mulai dari struktur DNA dan protein sampai dengan proporsionalitas wajah seorang manusia terdapat rasio dan perimbangan indah yang bersifat tetap (konstan). Inilah tanda-tanda yang sangat nyata bagi orang-orang yang mau berpikir, bahwa Allah adalah mutlak keberadaannya, dan Allahlah “perencana” segala yang ada di alam semesta. Bukankah kita dapat mengenali buah karya seorang pelukis, pematung, ataupun arsitek dari ciri khas karya-karyanya? Mengapa sulit sekali bagi kita mengenali ciri khas dari Sang Seniman Sejati?

255


tiada hentinya merintih, menangis rindu dalam tasbih yang terimplementasi dalam ketaatan tak berbatas pada sunatullah. Mari kita bayangkan rantai-rantai elektron yang terpisah dari inti selnya, mereka berbaris dengan kaffah di matrix mitokondria untuk menghasilkan sebuah transformasi energi. Mari kita bayangkan pula

Mengapa mereka begitu bergembira ketika tercerabut dari akarnya ? Karena mereka tumbuh dan wajib mencari sumbernya. Pada akhirnya mereka dan kita semua akan dipersatukan dalam sebuah kesempurnaan yang mampu menafikan gairah mencari. Akhir sebuah pencarian dan muara segala kerinduan.

Konsep baru yang ditawarkan dalam buku ini tentang keghaiban yang fisikawi didasari oleh berkembangnya teori materi. Saat ini di Cern dan di Palo Alto tengah berlangsung riset-riset yang intens tentang keberadaan anti materi dan teleportasi kuantum. Penggunaan partikel akselerator yang memungkin sebuah proon dipusing dalam lingkaran beradius sekitar 20 Km dan kemudian dibenturkan dengan sesama proton akan menghasilkan sebuah anti materi yang nyaris tidak terlacak oleh alat pengamatan yang ada. Yang dapat ditandai hanyalah adanya sebuah lonjakan energi yang perjalanan super jauh yang telah ditempuh oleh sangat besar sebagai sebuah “gerbang bintang� paket-paket kuanta foton yang terdiri dari atau mesin jet propulsi turbo yang diperlukan gerombolan elektron matahari yang dengan riang dalam sebuah proses perubahan materi. gembira menyambangi kita di muka bumi. 256 — THE TRUTH


Hubungan manusia dengan “nafs” atau jiwa alam semesta dalam bentuk suprasistem yang mengatur pencatatan dosa-pahala, penjaga sunatullah pada berbagai sistem alam, dan pengendali keteraturan yang “tidak terlihat” adalah “nafs”. Mungkin bukan sekadar sebuah entitas melainkan sebuah sistem yang deterministik. Ingatlah bawah Allah telah memperingatkan kita untuk senantiasa selalu berlindung dari bisikan (was-was) yang disampaikan ke hati kita, baik dari golongan jin maupun manusia (QS An Nas).

Untuk menyelaraskan energi “pencarian” itulah Allah SWT menurunkan agama sebagai panduan, dengan Al-Quran dan Hadis Rasul sebagai ramburambunya, tak lain dan tak bukan agar kita manusia dapat menelusur jalan-Nya yang lurus. Kelurusan hidup kita itulah yang pada gilirannya kelak akan menjadi sistem “operation excellent” yang akan menghantarkan kita tiba di “tujuan” yang termaktub dalam Visi Iqra kita.

Dalam konteks psikobiologi kondisi ini mencerminkan kecenderungan berbuat kebathilan datang dari sistem yang menalar secara cerdas tetapi kehilangan orientasi. Lalu kita bisa memaknainya sebagai bisikan setan atapun gangguan supranatural. Dengan demikian hantu dan barisan dedemit yang telah lama menjadi mitos berubah pengertiannya menjadi hantu budaya. Imajinasi manusia yang melampaui batas pengamatan adalah salah satu kuncinya. Proses sinestesia yang dapat diartikan sebagai sebuah bentuk integrasi fungsional sistem sensoris atau indra manusia, meskipun telah berkembang sedemikian pesat ternyata tidak mampu melampaui imajinasi yang berkembang secara eksponensial atau mungkin dalam deret Fibonachi. Dimana semua kemampuan kognisi terintegrasi dalam sebuah pencarian yang “liar”. 257


258 — THE TRUTH


Ar Rahmaan MENCARI ESENSI CINTA

M

olekul cinta sebenarnya adalah sebuah partikel yang tidak terkena karakteristik fisikawi sehingga “lolos� dari pengamatan inderawi kita. Mengacu kepada penelitian pemenang nobel fisika Dean Osherrof tentang super fluida (Helium-3), maka substansi karakter yang baku dapat berubah melampaui batas ektrem dan sangat di luar dugaan, pada suhu -275 derajat celcius helium-3 tidak terkena hukum gravitasi dan tidak lagi menjalankan kaidah ikatan kimiawi dalam ranah yang selama ini kita kenal. Bila sebuah unsur dapat distimulasi untuk memiliki karakter yang tidak lagi sesuai dengan kaidah, maka unsur tersebut dapat saja dan sangat mungkin untuk tidak memenuhi syarat-syarat keberadaan seperti “jebakan� ruang. Dalam hal ini sains sekali lagi membuktikan konsep ruh dalam Islam. Sedikit sekali kita diberi pengetahuan oleh Allah SWT atasnya tetapi dengan berbagai penelitian yang ada selama ini kita menjadi semakin yakin bahwa ruh menempati sebuah dimensi dimana ruang dan waktu tidak lagi menjadi faktor yang termaktub di dalamnya.

Pada dimensi kehampaan wujud inilah molekul atau partikel sub atomik cinta bekerja. Hasil kerjanya dapat kita lihat dalam skala yang lebih besar dan lebih dari sifat fungsionalnya. Marilah kita bayangkan bagaimana sel-sel dendritik di dalam kelenjar timus kita dapat melakukan seleksi kepada calon-calon sel limfosit T agar calon terpilih bebas dari sel-sel abnormal yang memiliki potensi destruktif alias dapat merusak jaringan tubuh sendiri (autoimunitas). Para sel dendritik yang bertugas menyeleksi itu tentulah memiliki mekanisme dan sistem kerja yang cerdas, dimana memori tentang bentuk dan fungsi yang sempurna telah menjadi acuan. Kecerdasan yang dimiliki oleh sel dendritik ini adalah sebuah kecerdasan murni yang tidak melibatkan hawa nafsu. Bila hawa nafsu terlibat maka yang akan terjadi adalah munculnya subyektifitas. Keinginan untuk berkehendak akan menjadikan setiap unsur memiliki preferensi, dengan demikian fakta dan data yang valid sekalipun dapat menjadi tidak berarti. Sekarang marilah kita lihat uap air yang menguap dalam 259


Sebuah kompleks interaksi yang rumit, begitu kira-kira penjelasannya. Tetapi yang sering kita lupakan bahwa manusia sekalipun untuk menjalankan suatu aktifitas memerlukan niat ( innama a’malu binniyah). Niat akan menjadi embrio motivasi, tanpa motivasi tidak ada energi, tanpa energi tidak ada dinamika, tanpa dinamika Kemampuan adaptif dan menyesuaikan diri tidak akan ada aksi-reaksi. Semua kerumitan dan kompleksitas sistem itu dengan tuntutan kebutuhan lingkungan memang dapat saja terjadi semata karena adanya faktor membangun sebuah akumulasi energi yang deterministik dari alam dan faktor-faktor terkait diperlukan untuk menjaga keberlangsungan dan seperti gravitasi, tekanan, ataupun kelembaban, kebersinambungan sebuah proses. Guardian of tetapi kepatuhan untuk menjalankan itu semua Proccess inilah yang memastikan bahwa komitmen tentu memerlukan sebuah kekuatan peneguhan. dan “sumpah setia” atau bai’at setipa elemen di Sebuah kesadaran fungsional. Sebuah kesadaran alam semesta berjalan dilaksakana di dalam yang sanggup membimbing pengambilan koridor yang benar. keputusan yang tepat ketika situasi berubah dengan Setiap energi yang tercipta tentu memerlukan cepat. materi dan materi ini tidak harus berada dalam sebuah proses evapotranspirasi, karena adanya panas matahari yang menerpa sebuah daerah perairan. Uap air itu akan terkondensasi pada ketinggian dan suhu tertentu. Saat ia kembali berubah fasa menjadi cair, maka molekul-molekul airnya akan membentuk butiran-butiran air dalam ukuran yang tepat dan sesuai dengan kondisinya.

Ketika butiran air menerpa permukaan lautan, maka input tegangan permukaan dari air samudera akan diterjemahkan sebagai sebuah stimulasi untuk membubarkan konstruksi kelompok butiran dan selanjutnya tanpa bentuk yang rigid maka molekulmolekul air tersebut akan dengan lebih mudah bersatu dengan cara menghablur. Para cendekiawan dapat saja menjelaskan bahwa semua peristiwa itu terjadi karena adanya sebuah sistem yang berkesinambungan dan saling mem’backup’i. 260 — THE TRUTH

dimensi yang terukur dan terpindai. Sebagai contoh gelombang otak yang dapat diamati dengan Elektro Ensefalogram (EEG) misalnya telah diasosiasikan dengan keadaan-keadaan faali tertentu, gelombang delta (antara 0,5 sampai dengan 3 Hz) diasosiasikan dengan tidur tenang masih dengan mimpi, gelombang Theta ( 0-0,5 Hz) diasosiaskian dengan tidur dalam tanpa mimpi dan sangat tenang, gelombang alfa (antara 3-7 Hz) diasosiasikan dengan pikiran tenang, dan gelombang beta (antara 7-13 Hz) dikategorikan


sebagai cerminan dari proses berpikir aktif yang Fenomena lain yang tak kalah menariknya reaksioner. Energi interaksi ini diorkestrasi adalah peran protein Heat Shock Protein (HSP-70 sedemikian sehingga mampu bersinergi, tetapi dan rekan-rekannya) yang muncul dan bekerja untuk itu tentu harus ada efektornya. pada saat sel-sel kita terkena “musibah�, baik itu Contoh lain adalah fenomena Bonelia, yaitu luka karena rudapaksa ataupun karena intrusi suatu spesies cacing laut yang dalam proses kimiawi. Protein HSP ini merangsang jalur reproduksinya jenis kelaminnya ditentukan perbaikan dan mengarahkan respon sel agar berdasarkan seleksi alam. Menjelang kematangan menyikapi cidera dengan sabar dan usia telur sang Induk akan berenang ke arah mengedepankan pendekatan konstruktif. Protein permukaan laut dan melepaskan telur-telurnya, HSP merangsang proses pembangunan kembali telur yang menyentuh dasar laut akan berkembang dan perbaikan sistem-sistem biologis yang rusak. menjadi cacing betina, sedangkan telur yang Fenomana lain yang juga tak kalah heboh “hinggap� di atas tubuh cacing betina yang sudah adalah apoptosis atau kematian sel secar ada di dasar akan berkembang menjadi cacing terprogram. Kematian sel model ini adalah jantan dan selama sisa hidupnya akan tinggal di kematian yang paling bermnartabat, dimana dalam rongga perut cacing betina. sebuah sel berdasar kondisi lingkungan dan Dari fenomena tersebut kita akan melihat menakar potensi dirinya memutuskan secara bahwa interaksi yang terjadi antara telur atau larva mandiri untuk mengakhiri keberadaannya demi bonelia dengan tanah dasar lautan akan sebuah kemaslahatan. Sistem komunikasi yang mengarahkan larva tersebut berkembang menjadi cang gih diantara sel dan sistem tubuh cacing betina. Interaksi ini tentu rumit dan memungkinkan sebuah sel mengukur kualitas melibatkan serangkaian proses enzimatis. Tetapi peran dirinya, bila ia tidak lagi memberikan karena ada “energi� penjaga yang terlibat maka kontribusi maksimal kepada jaringan terlebih bila sistem ini dapat berjalan dengan mulus. Demikian ia ternyata membahayakan sistem secara pula ketika larva jantan menyentuh tubuh cacing keseluruhan, seperti pada kasus kanker, maka ia betina, maka terstimulasi pula rangkaian proses berkompeten untuk membatasi peran dirinya. yang sangat rumit sehingga larva tersebut tidaklah Mekanisme apoptosis juga dapat kita simak tumbuh besar dan “bersedia� tinggal di dalam bersama pada proses embriologi khususnya apda rongga perut. saat terjadinya pembentukan jari-jemari. Pada 261


awalnya lengan dan tungkai kita adalah sepenggal tulang yang terbungkus daging dan kulit serta tidak memiliki bentuk sebagaimana yang kita lihat pada jemari tangan dan kaki kita saat ini. Sebagian sel yang semula ikut membentuk bakal lengan tersebut dengan sangat terorganisir serta sangat “sadar diri” melakukan proses apoptosis alias mengakuisisi diri ataupun menarik diri dari peran fungsionalnya. Sel-sel yang melakukan proses apoptosis ini menjadikan gumpalan bakal lengan ini kemudian membentuk desain yang sempurna. Kearifan mereka untuk berhenti pada saat yang tepat menjadikan terciptanya sebuah harmoni kesempurnaan. Siapa yang mendirigeni itu semua ? Para ahli biologi molekuler tentu akan menjawab DNA (deoksi ribo nukleik asid) sebagai cetak biru dan resep semua protein tubuh. Tetapi dalam hal ini DNA hanyalah sebuah buku resep, kapan resep itu akan dimasak harus ada yang menggerakkan dan mengupayakan. Semua orang memiliki gengen pengatur apoptosis tetapi kenyataan menunjukkan bahwa tidak setiap saat sel-sel kita berapoptosis. Mekanisme apoptosis hanya terjadi pada situasi dan kondisi yang memang membutuhkan apoptosis. Siapa yang menakar, menggerakkan, dan mengatur tanggapan tersebut ? Dan apa pertimbangan serta mekanisme yang dipergunakan agar dari sekian milyar resep yang tersimpan di dalam kode DNA diekspresikan dari segmen (ekson) yang tepat ? 262 — THE TRUTH

Ada sebuah energi regulasi yang bukan sekedar fenomena, selalu berlangsung tetapi tidak terukur serta tidak teramati. Kita hanya bisa menyimpulkan secara sementara dan sangat dangkal bahwa setiap keteraturan berawal dari “tawar-menawar” dalam proses interaksi yang rumit. Dimana setiap variabel yang terlibat memiliki posisi tawarnya sendiri yang khas. Pertanyaan berikutnya tentu adalah “kekuatan” apa yang memungkinkan sebuah variabel untuk “ditawar” dan juga untuk “menawar” ? Tentu ada sebuah sistem yang sangat cerdas dibalik itu semua. Bila kumpulan fenomenanya mengarahkan kita kepada pemahaman tentang adanya materi-materi khusus yang berkarakter regulatif serta sangat super sehingga tak teramati. Ada sebuah riset menarik yang saat ini tengah dilakukan di Inggris, yaitu pembuatan bahan pakaian dengan materi yang dapat membuat penggunanya tidak terlihat secara visual. Bahan pakaian itu dibangun dari materi komposit yang disebut metamateri. Jika riset itu berhasil maka sebuah kenyataan baru akan muncul bahwa sesuatu yang nyata ada belum tentu dapat diamati secara inderawi. Sebuah terobosan besar untuk menjelaskan adanya materi dan energi yang selama ini tak terukur. Contoh lain dari proses tanggapan DNA sebagai buku resep dapat kita lihat pada berbagai


proses rekayasa genetika yang kini marak dilakukan, sebagai ilustrasi mari kita simak proses penggunaan sel ragi Pichia Pastoris yang disisipkan gen human erythropoietin. Pada akhirnya sel ragi itu akan mengekspresikan dan memproduksi glikoprotein yang dibutuhkan oleh manusia untuk membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (eritrosit). Dari contoh tersebut kita dapat melihat, manusia saja dengan satu kekuatan, dalam hal ini teknologi olah protein, dapat “memaksa DNA untuk menghasilkan produk yang diinginkan.

Sifat-sifat energi itu mencerminkan konsep Asma’ul Husna. Bila partikel-partikel materi Asm’ul Husna itu bergabung dan bersinergi di setiap kondisi yang dinamis dan diwarnai dengan karakter yang berbeda-beda maka kumpulan partikel itu akan membentuk kluster-kluster molekul cinta.

Dengan demikian bila kita melihat respon demi respon yang terjadi secara berkesinambungan maka kita dapat memetik suatu kesimpulan bahwa energi responsif yang muncul dari bentuk-bentuk interaksi adalah suatu maha kekuatan yang menjaga keteraturan semesta.

Cinta identik dengan keindahan. Sesuatu yang diawali dengan cinta akan melahirkan keindahan sebagai produknya. Molekul dan energi cinta dari Sang Maha Rahman dan Maha Rahim dapat kita simak melalui harmoni keindahan yang tersebar dan membantang mulai dari palung-palung dasar samudera yang terdalam sampai ke gugusan-gugusan bintang yang terjauh. Kursi Allah meliputi seluruh alam semesta, Allah mengatur dan merencanakan setiap hal, mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Sehingga setiap keindahan tidak sekedar cantik untuk dinikmati, melainkan juga pasti memiliki fungsi dan kontribusi di dalam jejaring kehidupan.

263


Cinta dan kerinduan akan sebuah kepastian adalah semangat paling mendasar dari setiap elemen semesta yang berproses untuk mencari kesetimbangan. Bukankah Allah SWT dalam firman-Nya telah menyatakan bahwa yang dapat mendekatinya adalah jiwa-jiwa yang tenang, jiwajiwa yang penuh dengan kasih sayang dan kelembutan, muthmainah. Semua elemen di alam semesta senantiasa bertasbih dan menjalankan sunatullah yang telah ditetapkan atasnya dengan energi penggerak utama yang terhimpun dalam molekul cinta. Mari kita simak peristiwa yang terjadi seharihari di dalam, dunia bisnis. Untuk mempertahankan merek atau identitas orang telah meng gunakan beragam cara. Seperti mengoptimalkan fungsi asosiasi, kesadaran ( awareness), menjadikan mereknya likuid, diposisikan dengan benar di benak konsumen. Sebagian teori ini adalah teorinya David Acker. Sementara berdasar teori dari Philip Kotler dan Al Ries maka manusia sibuk melakukan proses diferensiasi melalui serangkaian proses inovasi dan melakukan pemantapan serta pencarian posisi. Persaingan dalam kancah bisnis juga menjadikan aktifitas ini seperti sebuah poerang baik terbuka maupun tertutup dengan pesaing. Berbagai strategi bisnis seperti kebijakan harga, strategi promosi dan kampanye, komunikasi bisnis, dan berbagai 264 — THE TRUTH

kejelian dalam memanfaatkan keunggulan komparatif dioptimalkan. Semua “bertempur” untuk mencapai kemenangan berupa tercapainya tujuan material. Para pelaku bisnis kini sibuk mempertajam intuisi untuk memantapkan posisi “jual” mereka. Berbagai upaya seperti positioning, diferensiasi, dan segmentasi dikerjakan, berbagai upaya untuk meningkatkan brand ekuitas dilakukan secar maksimal. Para pelaku bisnis sibuk dengan konsep brand awareness, brand asosiasi, dan brand image. Kita menjadi semkain ketakutan dengan ketidakberdayaan rentang kendali, dimana banyak benak atau pikiran orang lain yang berada jauh di luar kontrol kita. Kita menjadi gelisah di saat kita “buta” terhadap pengetahuan seperti apa yang sebenarnya ada di benak orang lain. Ketakutan akan rentang kendali yang terbatas menjadikan sebuah pemahaman baru dalam ranah ilmu psikologi. Bila selama ini kita mengenal beberapa kategorisasi emosi negatif seperti marah, sedih, kecewa, dan putus asa, maka berangkat dari proses ketakutan seorang manusia yang mengacu kepada rentang kendali maka hampir semua emosi negatif tersebut memiliki genre yang sama. Yaitu suatu kondisi dimana idea atau harapan tidak seusai atau menjadi kenyataan.


Kondisi ini diperkuat dengan fakta-fakta endokrinologi atau respon hormonal. Semua hormon yang terlibat dan berperan aktif dalam menghasilkan respon emosi negatif diatas terdiri dari sekumpulan hormon yang sama. Dari kelenjar gonad ada androgen, androstenedion, ataupun progesteron, dan vasopresin serta prolaktin (lebih utama pada wanita), sedangkan dari keluarga anak ginjal kita mengenal adanya hormon adrenalin, kortisol, dan glukokortikoid. Lalu dari kelenjar pineal kita mengenal adanya hormon serotonin dan melatonin. Masih dari kelompok hormon otak ada pula endorfin, pre-opioid melano kortin, enkefalin, dan skotofobin serta feniletilamin. Kesemua hormon ini secara bersama-sama terlibat dalam proses pengekspresian respon emosi. Sebagai contoh pada saat kita marah, hormon adrenalin kita meningkat, tetapi sebenarnya yang meningkat tidak hanya hormon adrenalin saja melainkan juga hormon-hormon seperti kortisol, glukokortikoid, dan ada beberapa hormon yang menurun seperti serotonin, emdorfin, dan POMC ( pre-opioid melanokortin). Penurunan dan kenaikan beberapa hormon ini terkait erat dengan mekanisme defensif, dimana tubuh yang memiliki kecerdasan futuristik mampu meramalkan skenario-skenario terburuk yang dapat terjadi pada diri kita. Pada saat seseorang merasa terusik kepentingan atau teritorinya maka

sebagai respon defensif akan muncul sifat agresi yang termanifestasi dalam bentuk kemarahan. Pada saat marah kita akan mengaktifkan sistem persyarafan simpatis yang merupakan bagian dari sistem syaraf otonom yang meregulasi kinerja dari berbagai organ tubuh. Ciri dari rangsang simpatis yang terjadi saat kita marah adalah terjadinya peningkatan hormon adrenalin yang pada gilirannya akan mengakibatkan terjadinya peningkatan aktifitas jantung dan pembuluh darah, insulin akan diproduksi oleh pankreas, dan gula darah hati (glikogen) dipecah menjadi glukosa. Gerakan peristaltik usus melambat dan suplai gula darah ke otot rangka menjadi bertambah. Sekresi atau produksi air liur berkurang selera makan menurun. Suhu tubuh meningkat, muka memerah karena pembuluh darah tepinya melebar untuk mengalirkan lebih banyak lagi darah ke bagian-bagian tubuh yang akan bekerja berat. Faktor pembekuan darah teraktifasi serta hormon endorfin dan POMC berada dalam kadar rendah yang sewaktu-waktu akan melonjak tinggi dalam rangka meredakan rasa sakit yang mungkin terjadi. Faktor pembekuan darah yang siap beroperasi secara maksimal itu merupakan suatu petunjuk penting bahwa sebenarnya tubuh kita sudah bersiap sedia seandainya terjadi suatu trauma atau luka yang dapat membahayakan sebagai bagian dari ekses proses marah. 265


266 — THE TRUTH


Al Aakhiiru DAN PADA AKHIRNYA TERBANGUNLAH SURGA

L

alu apakah sebenarnya manusia? Lalu apakah pula konsep jender dalam perspektif Islam perenialis? Manusia pada hakikatnya adalah wanita sekaligus juga pria. Semua manusia adalah pasangan terbelah dari psyche yang dirindukannya. Manusia adalah kupu-kupu bersayap sebelah dan peri yang sedang belajar terbang, mengapung dalam kesempurnaan. Yang akan memasuki “surga” bila telah mencapai Mizan yang ditetapkan. Surga dalam pengertian “capacity building” adalah bila kita telah mencapai kapsitas dengan parameter ahli surga sebagaimana yang termaktub dalam QS Yunus ayat 10, dimana ahli surga digambarkan sebagai orang yang senantiasa memulai aktivitasnya dengan niat memuliakan Allah, menjiwai aktivitasnya dengan konsep mengoptimasi kesejahteraan dan kedamaian, serta mengakhiri setiap prestasinya dengan mengembalikan segala puji kepada Sang Maha Pemiliknya.

hakikat diri. Keberhasilan mengungkap hakikat diri sebenarnya adalah suatu indikator tercapainya tujuan hidup, menyatu dengan Allah SWT, “…dan sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat nadi mereka”, (QS 50;16). Konsep surga dalam Islam menggambarkan secara sangat indah pemikiranpemikiran ini : “ Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya, tidak juga telanjang, dan kamu tidak akan merasa dahaga dan ditimpa pula terik matahari”.

Kondisi ini menggambarkan secara sangat jelas akhir dari sebuah konsep dwi makna “ada dan tiada”. Pada saat sayap-sayap peri telah merekat pada tempatnya dan bersatu dalam kesempurnaan maka melayanglah sejumlah makna yang terkait dengan kesementaraan. Di surga perenial tidak ada lagi nilai multitafsir, “ada” tidak lagi berkonfrontasi radikal dengan “tiada” dan Surga semacam ini dapat dianalogikan sebagai demikian pula sebaliknya. Tidak lapar dapat sebuah oase capaian keberhasilan mengenali dipahami sebagai sebuah pernyataan sampiran dari 267


frase “sudah makan” atau “tidak perlu lagi makan”. Tidak telanjang dapat diartikan sebagai “sudah berpakaian” atau tidak perlu lagi berpakaian. Dalam keadaan ini batas antara “ada” dan “tiada” menjadi tidak nyata. Dapat pula disimpulkan bahwa dalam kondisi surga perenial ini sebagai bagian dari akhir sebuah pencarian maka kebutuhanpun akan berakhir makna dan peran genealogisnya. Dalam ayat itu secara indah digambarkan bahwa surga adalah sebuah kebun ekstase di mana harapan, kerinduan, keinginan, kebutuhan, dambaan, obsesi, atau apapun lagi namanya sudah tidak akan lagi dapat ditemukan. Ultimate finish, suatu episoda akhir yang bermartabat. Konsep tentang surga dan wanita dalam AlQuran yang juga sangat mendukung teori ini adalah peran nilai wanita sebagai “pakaian”. Mari kita bayangkan jubah ayah Harry Potter (dalam novel laris yang ditulis oleh JK Rowling) yang dapat membuat penggunanya tak nampak. Pakaian semacam inilah yang akan menghapus banyak makna dari kamus semiotika dan konsep nilai dunia. Ketika konsep wanita sudah terpasang erat, menyatu, menghablur dan menyelubungi secara rapat, maka tiba-tiba karakter pembeda lenyap bak ditelan bumi. Identitas jender yang selama ini diusung sirna, dan muncullah identitas

268 — THE TRUTH

baru yang utuh, identitas sebenarnya dari jatidiri manusia. Bila selama ini melihat fungsi wanita yang rahim bukanlah sebagai pembawa rahmah atau kasih sayang yang dalam maknanya, maka di saat wanita telah menjadi identitas setiap manusia maka kita diperlihatkan oleh Allah SWT proses “mengandung” atau hamil yang sesungguhnya. Kita semua akan kembali ke dalam rahim yang hangat. Lembut, menenangkan, dan setiap bulir partikel udaranya adalah molekul kasih sayang. “Dialah yang menciptakan kamu dari nafs yang satu, dan daripadanya dijadikan pasangannya agar dia merasa senang kepadanya. Dan ketika dia mencampurinya, dia mengandung yang ringan” (QS 7:189). Interpretasi terhadap ayat ini secara implisit menggambarkan bahwa proses hamil atau mengandung yang kita kenal dan kita ketahui selama ini hanyalah sebuah proses hamil yang “ringan”, dan bukanlah kandungan yang sebenarnya. Konsep “hamil” yang sebenarnya bukanlah sekedar proses menghadirkan sebuah kehidupan biologis baru ke alam dunia, melainkan menghadirkan dan mengentaskan entitas jiwa baru ke dalam kesempurnaan. Proses kelahiran yang sebenarnya adalah justru terjadi pada saat manusia “memasuki” kembali alam rahim. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi ?


Mekanisme yang paling memungkinkan agar kondisi terlahir kembali ini dapat terjadi adalah dengan bertemu, bercinta, dan menyatu dengan pasangan jiwa yang terbelah. Dalam bahasa Quran konsep pasangan ini disebut dengan azwaj. Jiwajiwa yang bergejolak penuh dengan energi pencarian yang selama ini sering disalahartikan sebagai energi pembebasan akan berada di surga bila ia telah berpasangan, berpakaian, dan kembali ke dalam kandungan.

sungai, dan azwaj yang suci, serta keridhaan dari Allah” (QS 3:15) Kapan kita sebagai manusia dapat berubah dan menyatu kembali dengan jiwa “pasangan” kita serta menjadi “wanita” yang sempurna ? Mengolah ayat di atas memerlukan pemikiran yang dalam serta kemampuan eksplorasi yang bersifat

Jiwa kita akan bertransformasi menjadi jiwa-jiwa yang tenang, jiwa-jiwa yang dekat dan akan menyatu dengan Allah SWT. Mari kita simak bersama ayat berikut : “Allah mengetahui apa yang dikandung di dalam rahim setiap wanita.” (QS 13:8) dan Untuk orang-orang yang bertaqwa, pada sisi Tuhan mereka ada surga yang dibawahnya mengalir sungai-

Menjadi “ibu” adalah suatu perjalanan mengoptimasi diri. Adanya sifat rahmah dan rahim bukan saja dicerminkan oleh keberadaan rahim semata, melainkan juga dapat dirunut pada sifat dasar asosiasi di otak dan hormonal (psikoneuroendokrinologi). Wanita adalah keindahan yang sistematis, kemampuan berpikir rasionalnya dan kelembutan hatinya, menyatu dengan kesempurnaan penampilannya. Tak heran bila banyak budaya dan peradaban sering menjadikan wanita sebagai simbol kebahagiaan dan kesejahteraan. Bahkan dalam artian yang sesungguhnya kaum wanitalah yang memelopori domestikasi dan budidaya hewan serta tumbuhan untuk kemaslahatan bersama. Tanpa wanita maka belum tentu saat ini kita bisa menikmati nasi dan roti.

269


integratif. Saat ini berkembang sebuah pengetahuan baru di bidang fisika yang dikenal sebagai konsep “super fluida”. Dean Osherrof seorang penerima hadiah nobel bidang fisika menunjukkan melalui sebuah alat eksperimen yang disebut dengan Pomeranchuk, eksperimen yang dilakukan Dean memperlihatkan sebuah fenomena alam yang sungguh luar biasa dimana suatu unsur (dalam hal ini Helium) tidak lagi mengekspresikan sifat-sifat materi yang selama ini kita yakini. Helium dalam keadaan suhu dan tekanan ekstrem (minus 350 derajat celcius) menjalankan suatu mekanisme sunatullah baru, ia tak lagi terikat dengan aturan dan karakteristik fisikawi yang selama ini mengekangnya. Ia dapat merambat naik ke atas, mengapung, dan terbebas dari berbagai gaya dasar yang semestinya berlaku. Dalam kondisi ini terciptalah suatu keadaan yang dapat dikategorikan sebagai anti teori. Bila mengacu kepada konsep “super fluida”, dimana sungai-sungai mengalir, mengapung, dan menopang surga, maka surga adalah suatu anti teori. Tentu saja hal ini harus dipahami sebagai suatu bentuk pendobrakan terhadap perspektif manusiawi. Surga dimana pasangan jiwa kita menanti dapat diartikan pula sebagai suatu kondisi dimana prasyarat untuk memasukinya adalah bila kita telah “bersatu” dan mengenal peri jiwa kita. Surga adalah media anti teori dimana seluruh karakteristik kemanusiaan tanggal, dimana 270 — THE TRUTH

pengertian rendah tentang konsep wanita yang selama ini kita kenal maujud dalam konsepnya yang sejati. Perintah Allah yang sangat eksplisit agar kita menghormati sesuatu yang haq dan rahim adalah sebuah perwujudan dari pengertian sifat dasar jiwa wanita. Konsep “huri” dalam frase hur al ayn atau hurin in yang terdapat dalam QS 44:54 dan 52:20, menurut Aminah Wadud dalam bukunya Quran& Woman : Rereading the Sacred Text from a Woman’s Perspective , Oxford 1999, adalah gambaran peri yang sangat cantik dalam perspektif bangsa Arab jahiliyah. Sebagian mufasir dan ulama menjelaskna bahwa perumpamaan itu disebutkan sebagai suatu upaya untuk menumbuhkan kesadaran dengan mengacu kepada nilai-nilai lokal. Maklumlah ketika itu jazirah Arab dikenal sebagai suatu daerah dengan budaya yang amat terkebelakang. Peradaban bangsa Arab jahiliyah menempatkan wanita sebagai suatu makhluk berderajat rendah dan bisa dihargai seperti sebuah benda yang memiliki nilai tukar. Peri Huri digambarkan sebagai seorang wanita muda dengan kulit putih, mata hitam besar dan perangai yang teramat menyenangkan. Makna kias dari pernyataan ini dahulu dan bahkan juga sampai kini masih dianggap sebagai suatu perlambang dari sebuah capaian kebahagiaan sejati, tentu saja dari sudut materialisme. Tetapi bila kita berpikir dan


menerawang lebih jauh, kita akan menemukan sebuah kenyataan, bukankah gambaran peri yang sangat cantik ini juga dapat diartikan sebagai Psyche ? Malaikat, jiwa yang terbang bebas, kupu-kupu yang indah, yang setiap kepakan sayapnya mengguratkan bianglala tempat berpadunya seluruh warna-warna yang pernah terlintas dalam pikiran manusia. Bukankah manusia semenjak dapat berpikir dan memulai sejarah peradaban juga menempatkan sosok ibu sebagai sosok yang berderajat mulia? Bukankah banyak bangsa terdahulu menjadikan figur wanita sebagai figur pengayom yang menawarkan sebuah oase ketenangan? Bukankah figur wanita selama ini juga diidiomkan sebagai sumber kehidupan dan tempat untuk kembali ? Gaia misalnya, adalah konsep tentang ibu bumi yang tidak hanya menjadi inspirasi yang menginisiasi kehidupan melainkan

juga menjadi tempat manusia berpulang dalam perjalanan mencari perlindungan dan kehangatan. Bukankah Allah SWT telah menciptakan manusia berpasang-pasangan, bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa agar dapat saling mengenal, saling melengkapi, dan saling menyempurnakan? “Kami menciptakan kalian dari seorang

Wa fi anfusikum afala tubshirrun, sebaik-baiknya manusia adalah yang mengenal konsep dirinya. Bila seseorang memahami benar karakteristik yang melekat pada dirinya, maka akan jauh lebih mudah baginya untuk mengoptimasi potensi yang dimilikinya. Sebaliknya bila kita tidak mengenal diri kita, maka kerancuan sistem sudah akan dimulai semenjak kita “bernegosiasi� dengan diri kita sendiri. Dengan demikian parameter yang termudah untuk diamati ketika kita melakukan proses swa evaluasi (self evaluation) adalah dengan mengukur dampak kontributif yang telah kita akibatkan. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya? Khoirun nas anfa uhum lin nas.

271


lelaki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian dalam pandangan Allah adalah yang paling bertaqwa” (QS 49:13). Dalam hal ini konteks wanita terekstrapolasi dalam pengertian jamak, di satu sisi wanita adalah sesosok makhluk proyektif dari konsep nilai dirinya sendiri. Di sisi lain, wanita adalah suatu konsep nilai yang bahkan dimiliki oleh semua unsur di alam semesta. Kemulian dalam bentuk taqwa sering diartikan sebagai kesholehan dan ketaatan seseorang terhadap panduan dan aturan main yang telah digariskan oleh Allah SWT, menjadi insan yang fitriah yang dikonotasikan dengan kelembutan adalah salah satunya. Bila kita cermati lebih mendalam, maka kita juga akan menjumpai fitrah “buruk” manusia yang antara lain digambarkan Allah SWT sebagai senangnya tergesa-gesa, senang melampaui batas, dan biasanya menyikapi suatu keadaan dengan berkeluh kesah. Dari ketiga fenomena ini hampir dapat dipastikan akan muncul gejala ikutan lainnya yaitu sulitnya seorang manusia untuk mensyukuri nikmat. Hegemoni dominan isi pikiran memang sulit terelakkan, bila seorang manusia kecewa maka kekecewaannya itu akan mewarnai setiap “rasa” yang dikembangkannya. 272 — THE TRUTH

Wanita sebagai nilai dapat terwujud dalam bentuk pencapaian eskatologis yang berkorelasi erat dengan kasih sayang, kesabaran, keikhlasan, dan sikap tawakal dalam ikhtiar. Sedangkan wanita sebagai proyeksi dapat dilihat dalam perspektif manusia pada umumnya dilabeli sebagai “hanya salah satu komponen pelengkap lainnya bagi kaum pria.” Konsep ini dapat dicermati dalam ayat berikut; “Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan pada kesenangan dari perempuan dan anak-anak, dan harta yang banyak dari jenis emas dan perak, dan kuda-kuda yang dicap, dan binatang ternak dan ladang. Ini adalah kesenangan hidup di dunia.Dan, di sisi Allahlah tempat kembali yang baik. Katakanlah: “Maukah kukabarkan kepadamu sesuatu yang lebih dari itu ?” Untuk orang-orang yang bertaqwa, pada sisi Tuhan mereka ada surga.” (QS 3:14-15). Dan seperti apakah surga itu ? Seperti telah kita bahas di atas bahwa surga adalah sebuah media dimana jiwa kita yang resah telah menjadi muthmainah karena telah berpasangan dengan huri-nya, peri jiwanya ! Pada saat jiwa kita telah diseleimuti pakaian “kewanitaan”, pada saat kita menemukan kelembutan, ketenangan, dan kasih sayang yang abadi, yang tak lekang karena mode pakaian dan


nilai kepercayaan yang usang, yang tak surut karena rasa lapar dan dahaga akan rasa kenyang dan kesegaran sementara yang maujud dalam aktualisasi diri tanpa henti, serta yang tak luntur karena teriknya tempaan sinar matahari kehidupan. Sebuah kondisi dimana Allah SWT telah jauh lebih dekat dan rapat dibandingkan dengan perumpaan urat nadi, “ Wa nahnu aqrobu minhablil warid”. Surga adalah kondisi pada saat prasangka kita pada Allah tidak lagi mengenal skala prioritas dan klasifikasi berdasarkan kepentingan. Yaitu pada saat prasangka kita pada Allah telah menjadi prasangka kita pada diri kita sendiri, pada saat prasangka kita telah menjadi identitas jiwa yang husnul khotimah, “Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan rasa puas lagi diridhai oleh-Nya. Masuklah berkumpul bersamasamahamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku”. (QS 89;27-30). Dimanakah surga itu ? Di sebuah masa tak beruang dan tak terbayang dimana prasyarat masuknya sama dengan prasyarat keluarnya. Apakah yang dimaksud dengan “prasyarat keluar surga” ? Ingat kisah Nabi Adam AS dan Siti Hawa yang terlempar dari sebuah kondisi eksklusif kebahagiaan tanpa syarat. Bila kita cermati, saat ini dalam setiap detik kehidupan seorang manusia yang namanya “bahagia” adalah sebuah konsep

bersyarat. “Bahagia” akan tercapai asalkan syaratsyaratnya terpenuhi, dari sana muncullah parameter sebagai tolok ukur dan prosedur standar operasional. Variabel-variabel menuju kebahagiaan dirumuskan, konsep penataan jiwa ditegakkan, aturan dan tata sosial diperkenalkan, konsep ekonomi baik yang berideologi kapitalis-liberal, sosialis-komunis ataupun yang ingin menerapkan semuanya diintroduksi dan diyakini kebenarannya. Semua itu adalah upaya untuk menggapai sebuah konsep yang bernama “bahagia”. Padahal di balik itu semua konsep bahagia yang kekal adalah bahagia yang tak bersyarat. Dimana bahagia adalah semata hanya bahagia dan yah begitu saja ! Dan apa yang terjadi pada Nabi Adam dan Siti Hawa ? Mereka dari makhluk tak bersyarat memilih menjadi bayang-bayang yang bersyarat. Setiap bayang-bayang memerlukan kehadiran sumber cahaya dan obyek yang memberi gubahan massanya. Setan dalam konsep ini adalah bayangbayang proyeksi dari diri dan hakikat manusia yang mulia. Setan adalah sebuah nilai dimana proses interaksi akan menghasilkan sebuah makna dan sebuah keberpihakan yang menghakimi. Setan adalah bayang-bayang proyeksi yang membawa “tabu” relatifitas, dimana sebuah nilai kehilangan makna tunggalnya dan juga menjadi berbayangbayang. Adam dan Hawa mengira bahwa nilai 273


dalam bayang-bayang yang menawarkan bentukbentuk interaksi seperti saling menghargai, saling mengkomunikasikan aktualitas diri, dan saling mengekspresikan keinginan dan kehendak adalah suatu cara untuk mencapai keabadian. Adam dan Hawa ingin mengekalkan eksistensi dengan cara berdamai dan menyatukan dua potensi yang sebenarnya satu. Adam dan Hawa sesungguhnya adalah entitas yang satu, saat yang satu merasa terbelah dua dan ingin kembali bersatu maka di saat itulah kerinduan dan hasrat untuk kembali menggelegak, di saat itulah perjalanan meruaya untuk mencari hakikat sejati dengan disengaja dimulai. Adam dan Hawa bahkan tercerabut dari keberadaan dirinya yang semula nirkehendak. Adam dan Hawa menggerogoti dan akhirnya menelan mentah-mentah buah Quldi yang membawa racun cinta dan menorehkan tanda tangan yang mengekalkan eksistensi setan. Sejak saat itulah manusia dibayang-bayangi oleh setan, bayangan dirinya sendiri yang akan mengikutinya seumur semesta. “….Dan setan membisikkan pikiran jahat kepadanya dengan berkata : Hai Adam, maukah saya tunjukkan sebuah pohon keabadian dan kerajaan yang tidak akan binasa ? Maka keduanya memakan buah (dari pohon itu) dan Adam tidak mematuhi Tuhannya, maka iapun tersesat” (QS 20:115-121). 274 — THE TRUTH

Kapan kita akan kembali ke surga? Pada saat kita telah berhasil memahami dan menyatukan kembali Adam dan Hawa menjadi satu entitas tunggal yang saling melengkapi dan sekaligus saling meniadakan. Kita akan memasuki surga pada saat kita telah lengkap dan menghablur dalam ketiadaan, kita berada di surga saat kita tidak lagi menjadi kita dan berhasil sirna dan menjadi hampa di hadapan satu-satunya Yang Berhak Ada. Mengapa huri digambarkan sebagai sisi kewanitaan yang menjadi syarat hadirnya surga ? Karena semua kisah kehidupan ini bermula dari sebuah konsep Adam yang ingin memaknai bagian Hawa dari dirinya. Saat ia berusaha memaknai dan mengenalnya di saat itu pulalah ia kehilangan perspektifnya. Dari sanalah kita manusia berangkat untuk mencari sisi Hawa, menemukan dan merekatkannya kembali agar semua pertanyaan hidup tuntas dan kita tak lagi terbentuk dalam sosok menyedihkan yang tak pernah puas akan konsep dirinya. Ini adalah dasar psikobiologi yang sangat kuat, bahwa pada prinsipnya setiap manusia baik perempuan maupun lelaki adalah sesosok manusia yang tengah berada dalam perjalanan mencari bagian “kewanitaannya” yang hilang. Ia harus merangkai ulang puzzle demi puzzle, mengidentifikasinya, mewarnainya, menamainya, dan meletakkannya di tempat yang tepat dan


memang seharusnya. Semua penyimpangan Karena sisi “wanita” yang hilang, maka kejiwaan dapat dikatakan berasal dari konsep ini. makhluk proyeksi wanita tentulah membawa Jiwa yang sakit dan merana adalah jiwa yang sebagian besar cirinya. Tak heran bila wanita gagal mengidentifikasi, mewarnai, menamai, dan dikaruniai sistematika berpikir yang jauh lebih meletakkan bagian-bagian dirinya di tempat yang kompleks (rumit), memiliki peran investasi yang benar. Faktor distorsinya amat variatif dan luas, jauh lebih dominan dalam hal herediter (seorang bisa bersifat endogen, eksogen, maupun produk wanita menyumbang sekitar 75% materi genetika dari sebuah interaksi, atau dapat dikatakan sebagai sebuah produk konsekuensi (apapun penyebabnya). Jiwa-jiwa yang sakit juga tercermin dari keadaan “terbisikkannya” atau terhembuskannya “hal-hal” berkonotosi buruk ke dalam qalbu melalui buhul-buhul yang merindu.

Mitokondria adalah pabrik energi untuk beraktivitas selama kita hidup, dan ia hanya diwariskan dari seorang ibu. Inilah organela cinta yang membawa kita untuk belajar mengenali Pencipta kita, dengannya kita melihat, dengannya kita mendengar, dan dengannya pula kita merasakan. Tak lupa dengan mitokondria juga kita menyikapi dan menjalani hidup ini. Secara struktural mitokondria dilengkapi oleh sebuah rantai ganda DNA yang disebut sebagai DNA mitokondria (mtDNA). DNA mitokondria manusia merupakan DNA sirkuler tertutup yang berada pada matriks mitokondria serta mengandung 37 gen, dan berukuran 16569 pasang basa. Dua puluh empat gen (24) diperlukan untuk translasi mtDNA [2RNA ribosom (rRNAs) dan 22 RNA transfer (tRNA)] dan 13 mengkode subunit rantai respirasi, dengan perincian sebagai berikut: 7 subunit untuk kompleks I [ND1, ND2, ND3, ND4, ND4L, ND5 DAN ND6 (ND singkatan dari NADH dehydrogenase)], 1 subunit untuk kompleks III (sitokrom b), 3subunit untuk sitokrom oksidasi (COX1,II,III) serta 2 subunit untuk ATP sintetase. Intinya, hampir semua produk protein (enzim) yang dihasilkan oleh mitokondria adalah prasarana bagi proses yang menghasilkan energi di setiap sel manusia.

275


seorang anak manusia, baik yang berasal dari cDNA maupun mtDNA). Tak heran bila Rasulullah SAW menyebut figur Ibu sebagai tokoh yang paling patut untuk dihargai dan diapresiasi oleh umat manusia. Derajat Ibu secara eksplisit digambarkan oleh Rasulullah SAW 3 kali lipat lebih bermutu dibandingkan Ayah, setidaknya dalam

perspektif metoda analisa kandungan pengulangan suatu hal sampai lebih dari satu kali dapat menggambarkan adanya penekanan secara kualitatif. 276 — THE TRUTH

Sebagai penutup, layak dicermati kiranya konsep tentang disintegritas keimanan yang akan menjauhkan kita dari “surga”, yang digambarkan sebagai salah satu dosa besar. Salah satu dari tujuh dosa besar yang dapat disimak dalam salah satu hadis shahih yang diriwayatkan Bukhari-Muslim adalah menuduh/memfitnah pada wanita dengan subjek perzinahan. Bila konsep anima dalam jiwa seorang manusia di fitnah, dituduh telah “berselingkuh” demi dan dengan kepentingan maka tentu kita sebagai manusia telah kehilangan integritas dan kemurnian tujuan. Kita harus mengedepankan prasangka baik pada jiwa murni kita sendiri, bahwa nafs dan qolbu kita akan menjadi pemandu kita dalam menapaki jalan yang lurus, “Ana inda zhanni abdi bi”, Allah itu sebagaimana prasangka hamba-Nya !

Jadilah yang TERBAIK, Laqod kholaqnal insana fi ahsani TAQWIM!


SARIPATI BUKU

D

i penghujung buku ini ijinkanlah penulis untuk merangkai kembai ingatan kita bersama dan menata kepingankepingan puzzle yang terserak di beberapa bab sebelumnya. Secara sistematika buku ini bercerita tentang konsep dasar proses penciptaan dan implikasi yang terjadi di dalamnya, termasuk proses interaksi antar makhluk dan peran Allah SWT di setiap unsur serta fenomena di dalamnya. Ayat-ayat Al-Quran dengan indahnya telah menuntun pemahaman kita tentang perbedaan makhluk dengan Penciptanya, konsep awal dan akhir yang tunggal, dan kitapun menjelajah ranah tentang perencanaan, sistematika, dan keteraturan. Semua sistem ciptaan Allah SWT tunduk kepada hukum universal yang disebut Sunatullah. Bahkan manusia di luar batas kemampuan pengendaliannya juga termaktub sebagai bagian

yang mengikuti hukum takdir (qadhar), dimana segala potensi yang diberikannya melekat sebagai

modal awal yang bisa dikembangkan atau justru bisa tidak disyukuri dan menjadi masalah yang membebani sepanjang hayat. Kalau penulis boleh berhipotesa, mungkin 99,99% pertolongan Allah

277


dan kesempurnaan potensi sebagai manusia (taqwim) yang dijanjikan telah diberikan ketika sel nutfah ayah bertemu dengan sel nutfah Ibu. 0,001% usaha kita dalam memaknai kasih sayang Allah-lah yang kemudian akan menyempurnakan peran kita selama hidup di dunia.

Tetapi potensi berpikir dan membaca yang telah dikaruniakan ALLAH SWT kepada manusia justru kerapkali menjadi ujian terberat baginya. Manusia acapkali gagal mengoordinasikan pikiran, hawa nafsu, dan kepekaan inderanya, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al Khafi 54 berikut:

“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi Peta genom dan DNA manusia dan berbagai makhluk Allah lainnya menunjukkan bahwa bagi manusia dalam Al Qur’an ini bermacam-macam perbedaan di antara makhluk-makhluk Allah tidak perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah�. sebesar prakiraan kita. Manusia dengan simpanse, dan bahkan sejenis tanaman nyaris sama saja unsur genetikanya, tetapi justru perbedaan kecil yang mampu kita optimasilah yang Insya Allah akan menjadi suryakanta (kaca pembesar) yang akan meledakkan potensi kita sebagai manusia.

278 — THE TRUTH

Seumpama manusia lebih dapat cermat dan jeli dalam mengamati fitrah dirinya yang begitu indah serta terokestrasi dengan sempurna maka ia akan menyadari bahwa setiap tahapan dalam hidupnya adalah sebuah proses pembelajaran yang sarat akan makna.


Ketika kita arif dalam mempelajari ayat-ayat qauniyah Allah yang etrsebar di sekitar kita sebagai tanda, bahkan di dalam diri kita sendiri, maka kita “menemukan� (discovering) ilmu dan petunjuka Allah yang akan menuntun kita menuju kesempurnaan.

Tanpa ilmu dan metoda pengamatan yang terstandarisasi dan obyektif sulit bagi kita untuk dapat mengagumi bahwa di dalam setiap proses interaksi antar makhluk Allah, bahkan di tingkat sel, terjadi sebuah pengorganisasian yang sempurna.

Sedemikian sempurnanya sistematika perencanaan Allah SWT itu sehingga semua sub sistem di dalamnya menjalankan sunatulah secara kaffah. Perbedaan tercipta bukan dikarenakan adanya benturan kepentingan, melainkan adanya kepatuhan yang teramat kuat untuk bersinergi dan saling menyempurnakan. Perbedaan adalah kunci “Yang telah menciptakan kamu lalu untuk mencapai keseimbangan (mizan). Ibarat menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan mu sebuah timbangan, maka posisi setimbang adalah ketika neraca kiri sama beratnya dengan neraca seimbang.� kanan. Sulit bagi kita untuk membayangkan bahwa di setiap lapis sistem dan di setiap proporsi partikel, elemen, ataupun molekul senantiasa terdapat kecerdasan yang terstruktur dan proporsional. Keterukuran dan kemampuan bersikap cerdas itu tergambar dalam firman Allah dalam QS Al Infithar 7 sebagai berikut :

279


Sebagai contoh nyata marilah kita simak paragraf berikut yang menceritakan tentang perbedaan genetika yang mendasari perbedaan pola-pola biologis dan biopsikologis di antara makhluk-makhluk ciptaan Allah. Allah Maha Adil, semua makhluk-Nya mendapatkan potensi awal yang sama baiknya. Perbedaan antar setiap makhluk amat kecil, titik pembedanya biasanya terkait dengan Sunatullah atau fungsi yang diembannya. Manusia dengan simpanse misalnya, memiliki perbedaan yang sedemikian kecilnya, sehingga dari 16 gen yang terdapat di kromosom y, hanya 5 gen pada simpanse yang tidak berkembang. Jadi 11 gen di kromosom Y manusia (pria) sama dengan simpanse ! Tipisnya perbedaan itu membuktikan kepada kita bahwa kesempurnaan potensi itu haruslah kita kembangkan sendiri, kita tumbuhkan dengan energi positif yang bersifat sinergistik dengan makhluk citaan Allah lainnya. Potensi-potensi kita itu sesungguhnya modal awal yang bersifat fitriah. Melekat dan terintegrasi dengan berbagai proses pertumbuhan dan perkembangan hayati, sosial, dan interaksi lingkungan. Perbedaan-perbedaan awal sesungguhnya dikaruniakan Allah sebagai “jalan-jalan� untuk mengembangkan karakter yang istimewa dari setiap individu. Contoh nyata dapat dilihat dari perbedaan genetika antara pria dan wanita. 280 — THE TRUTH

Perbedaan di tingkat kromosomal hanya terjadi di kromosom kelamin, yaitu X dan Y. Secara genom, saat ini terdeteksi 9 untai gen yang berbeda di antara kromosom X dan Y. Gen-gen itu terdeteksi antara lain melalui ekspresi proteinprotein di jaringan otak. Penelitian mendetail dengan menggunakan teknik yang disebut RTPCR (Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction) atau teknik penggandaan gen dan melihat asal-usul protein melalui pemanfaatan enzim transkriptasi terbalik, menunjukkan bahwa beberapa jenis protein otak pria dan wanita memang berbeda. Bila kita asumsikan bahwa perbedaan ini kemudian akan memandu pembentukan jalur-jalur sirkuit yang berbeda pula, maka kita akan mendapati perbedaan-perbedaan karakter fungsi luhur dan sikap mental pada pria dan wanita. Human Molecular Genetics, 2002 Vol 11 No 12, 1409-1419 Oxford University Press, Jun Xu et al. Gen yang diamati adalah Usp9y, Ube1y, Smcy, Eif2s3y, Uty, dan Dby. Sementara di kromosom X terdapat 6 gen amatan yang terdiri dari : Usp9x, Ube1x, Smcx, Eif2s3x, Utx, dan Dbx. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 3 pasangan gen (alela) yang terdapat di pria (kromosom XY), yaitu Usp9x/y, Ube1x/y, dan Eif2s3x/y belum dapat mengompensasi bias yang muncul karena ketiadaan kromosom x. Dapat disimpulkan secara genetika, bahwa pria


bersifat asimetrik, dan bergantung kepada pola dominansi dalam 1 alela, sementara seorang wanita akan memiliki peluang untuk mengekspresikan gen-gen di kromosom kelaminnya dengan lebih stabil.

dalam benang-benag kromatin di sebuah kromosom yang terdapat di sebuah sel, memiliki kesamaan struktur dan fungsi dengan banyak gen serupa di sel-sel lain. Tetapi ternyata gen yang seragam itu mampu untuk menegakkan protokol atau standar operasi yang paling sesuai dengan konsep kebijakan lokal. Ekspresi gena yang sama bisa berbeda-beda di setiap sel yang menjadi induk semangnya, Subhanallah !

Perkembangan embrionik manusia yang melibatkan sekumpulan gen di DNA manusia yang disebut kelompok Hox atau homeobox menunjukkan kepada kita bahwa dari potensi awal yang seragam dapat tercipta kesepahaman untuk berkembang menjadi bagian-bagian spesifik yang saling bersinergi.

Peta genom manusia yang saat ini dianggap Gambar di atas menunjukkan bahwa keberhasilan seorang sebagai pola dasar kehidupan dimana di dalamnya manusia memang turut ditentukan oleh DNAnya, tetapi kita tgertulis bagaimana kita dan akan menjadi apa kita, diberi kemampuan untuk mengoptimalkan kebaikan-kebaikan yang tersimpan sebagai pra-potensi yang belum diaktifkan. Gambar seolah sebuah harga mati yang tidak bisa ditawar sebelah kanan adalah histogram dari kadar protein yang lagi. Padahal Allah SWT telah memberikan pilihan diproduksimoleh DNA di jaringan tertentu. kepada kita dan mengaruniakan “energi� untuk Sedemikian terbukanya kesempatan kita memperbaiki diri. Sebagai contoh, sebuah gen untuk meraih keberhasilan dan kesempurnaan, yang terdapat di dalam untai DNA dan tergulung sampai-sampai Allah SWT mengaruniakan kepada 281


kita sebuah kecenderungan “hanif � yang termanifestasi di organ dan sistem “cerdas� manusia, otak dan jaringan syaraf. Otak dan jaringan syaraf senantiasa bersifat fleksibel, plastis, dan selalu dapat mengakomodir perubahan sepanjang hayat. Pola pikir dan sistem pengambilan keputusan yang termanifestasi dalam bentukbentuk sirkut neuronal (sirkuit persyarafan) selalu dapat dilatih agar menghasilkan kinerja yang terbaik secara kognitif, afektif, dan konatif ( kecerdasan, pengendalian emosi, dan sikap).

langsung dapat diamati dan dirasakan. Musibah demi musibah datang dengan ijin Allah sebagai suatu proses pembelajaran dan peringatan kepada manusia yang telah jatuh dalam kondisi menzalimi dirinya sendiri.

Penyakit akan semakin sulit untuk diobati, air akan semakin sulit untuk dicari, dan bahkan udara kaya oksigen yang saat ini setiap detik kita nikmati akan menjadi komoditas yang eksklusif sekali ! Naudzubillahi min dzalik. Tetapi yang acapkali terjadi pada manusia adalah keterjebakan pada kemampuan cerdas untuk bersifat eksploitatif. Dan sikap itu bersinergi dengan hawa nafsu yang berkecenderungan untuk melampaui batas. Kerusakan tatanan lingkungan dan sosial adalah salah satu manifestasi yang 282 — THE TRUTH

Tetapi sesungguhnya apabila kita, manusia, dapat mencermati dan menjalani sunatullah serta fitrah kita secara kaafh, maka kita berpeluang besar untuk menjadi khalifah yang bersifat pengayom dan menghadirkan keselamatan bagi semua. Dengan sistem analisa yang cerdas dan infrastruktur


yang canggih kita semestinya dapat menata kembali alam, bumi, dan seisinya menjadi sebuah “masjid� besar yang penuh dengan kedamaian.

Janganlah kita takut untuk kehilangan akses terhadap rezeki yang telah djanjikan Allah, karena bermanfaat dan berbuat baik sesungguhnya adalah kunci pembuka gerbang rezeki. Tak Semestinya dengan konsep saling berbagi berhingga makhluk ciptaan Allah mengelanai manfaat kita tidak usah terhantui rasa takut akan ruang di antara bumi dan langit, dan tak satupun merugi dan kehilangan akses terhadap yang tercerabut rezekinya. Semua sudah ditetapkan kenyamanan. Karena justru takut kehilangan itulah yang kemudian meicu munculnya sifat agresi dan manipulatif. Dengan bantuan ilmu dan teknologi kita dapat memetakan kelebihan dan kekurangan kita, serta yang terpenting sesungguhnya adalah kitapun mampu untuk mengukur kebermanfaatan kita sebagai makhluk Allah. Maka ilmu dan teknologi sesungguhnya dapat menjadi lahan ibadah yang mampu mendekatkan kita dengan Allah.

283


untuk mampu meraih rezeki sesuai dengan kapsitas adalah hakikat dari konsep awal. Karena pada yang dikembangkannya sendiri. dasarnya Allah-lah yang mengawali dan Allah Pada akhirnya buku ini mengajak kita bersama pulalah yang akan mengakhiri. Wallahualam untuk merenung bahwa sesungguhnya akhir dari bissawab.*** semua sistem kehidupan yang kita tempuh ini

284 — THE TRUTH


DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Al-Quran Terjemahan Departemen Agama RI Turmudzi. Imam. Kitab Syamail Muhammad Bulugh Al Maram dan Riyadus Sholihin, Kitab Kumpulan Hadist Shahih Pinel JJ. Biopsychology. Mc Graw Hill. Toronto,1999 Despopoulos. Siebernagl. Color Atlas of Physiology. EGC. Jakarta, 2002 Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC. Jakarta, 2004 Solso RL. Et al. Experimental Psychology a Case Approach. 6th edition. Longman. New York, 1998 Sujono Aswin. Dasar Kronobiologi. Jurnal Neurosains, Oktober 2000 Boris Gutkin et al. Mathematical Model: from Neuron to Circuit to System. Journal of PhysiologyParis 97(2003) 209-219 Nature Neuroscience. Volume 9 Number 7. July 2006 Nurazhar T. Manusia Taqwim. Kampung DNA, Bandung 2007 Mishkin M. Appenzeller T. The Anatomy of Memory. Scientific American Special Report, 1995 Pasiak T. Brain Management for Self Improvement. Mizan, Bandung 2007 McGregor S. Piece of Mind. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2005 Novitt-Moreno A. How Your Brain Works.Ziff Davis, USA 2003 Given BK. Teaching to the Brain’s Natural Learning System. The Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD), 2002 Heath C.Heath D. Made to Stick. Gramedia Pustaka Utama, 2007 Surowiecki J. The Wisdom of Crowds. Dian Rakyat, 2007 Narayanan P. Essentials of Biophysics. New Age, New Delhi, 2002 Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. EGC, Jakarta 2003

285


21. 22. 23. 24. 25.

26. 27. 28. 29. 30.

31.

32. 33. 34. 32.

The Society for Neuroscience. Brain Facts : A Primer on the Brain and Nervous System, 2002 Hebb D. Consciousness and Synaptic Process. Somewhere in the Net, 2007 Voxelman. The 3D Human Brain. Hamburg University, Germany 2004 Irawan YS. Materi Ajar Digital Fisiologi: Sistem Syaraf I. Biomedik STEI-ITB, 2007 Hameroff S. Consciousness, Neurobiology, and Quantum Mechanics: The Case for a Connection. Dept of Anesthesiology and Psychology. Center for Consciousness Studies. The University of Arizona. Tucson 2006 Free Lecture Slides of Marketing, Promotion, Market Research, and Business Strategy, Phylantropic Sites, UK 2007 Adrian, E.D. The electrical activity of the mammalian olfactory bulb, Electroencephalogr. Clin. Neurophysiol. 2 (1950) 377-388. Bouyer, J.J., Montaron, M.F., Vahnee, J.M., Albert, M.P. and Rougeul, A. Anatomical localization of cortical beta rhythms in cat, Neuroscience, 22 (1987) 863-869. Bragin, A., Jand , G., N dasdy, Z., Hetke, J., Wise, K. and Buzs ki, G. Gamma (40-100 Hz) oscillation in the hippocampus of the behaving rat, J. Neurosci. 15 (1995) 47-60. Eckhorn, R., Bauer, R., Jordan, W., Brosch, M., Kruse, W., Munk, M. and Reitboeck, H.J. Coherent oscillations: a mechanism of feature linking in the visual cortex? Multiple electrode and correlation analyses in the cat, Biol. Cybern. 60 (1988) 121-130. Eckhorn, R., Reitboeck, H.J., Arndt, M. and Dicke, P. Feature linking via synchronization among distributed assemblies: simulations of results from cat visual cortex, Neural Comput. 2 (1990) 293-307. Eeckman, F.H. and Freeman, W.J. Correlations between unit firing and EEG in the rat olfactory system, Brain Res. 528 (1990) 238-244. Engel, A.K., K nig, P., Kreiter, A.K., Schillen, T.B. and Singer, W. Temporal coding in the visual cortex: New vistas on integration in the nervous system, Trends Neurosci. 15 (1992) 218-226. Engel, A.K., K nig, P., Kreiter, A.K. and Singer, W. Interhemispheric synchronization of oscillatory neuronal responses in cat visual cortex, Science, 252 (1991) 1177-1179. Aharonov, Y., & Vaidman, L., (1990) Properties of a quantum system during the time interval between two measurements. Physical Reviews A. 41:11.

286 — THE TRUTH


33. Albrecht–Buehler, G. (1992) Rudimentary form of cellular “vision”’, Proceedings of the. National Acadamyof Sciences. USA, 89 (17):288-92. 34. Albrecht-Buehler G (1998) Altered drug resistance of microtubules in cells exposed to infrared light pulses: are microtubules the “nerves” of cells? Cell Motility and the Cytoskeleton. 40(2):183-92. 35. Allison, A.C., & Nunn, J.F. (1968) Effects of general anesthetics on microtubules: A possible mechanism of action of anaesthesia. Lancet II:1326-29. 36. Amassian, V.E., Somasunderinn, M., Rothswell, J.C., Crocco, J.B., Macabee, P.J., & Day, B.L. (1991) Parasthesias are elicited by single pulse magnetic coil stimulation of motorcortex in susceptible humans. Brain 114:2505-20. 37. Amitai, Y, Gibson, J.R., Beierlein, M.,Patrick, S.L., Ho, A.M., Connors, B.W., & Golomb, D. (2002) The spatial dimensions of electrically coupled networks of interneurons in the neocortex. The Journal of Neuroscience 22(10): 4142-52. 38. Purwanto A. Ayat Ayat Semesta. Mizan Pustaka Utama. Bandung, 2008 39. Buccaille M. Asal Usul Manusia. Mizan Pustaka Utama. Bandung, 2008 40. Murakami K. The Divine Message of DNA. Mizan Pustaka Utama. Bandung, 2008 41. Scientific American, Nat Geo, Discovery Channel, Material Science Text Book, Microsoft Student (Encarta) 2008 42. Narayanan P. Essentials of Biophysics. New Age International Publisher. Mumba1, 2000 43. Surdia NM. Ikatan dan Struktur Molekul. Ditjen Dikti Depdiknas Proyek PTKPT. Jakarta, 1993 44. Rachmantio H. Pengantar Material Sains I, Buku Atom-Molekul-Padat. Tabernakelindo. Yogyakarta, 2004 45. Nurazhar T et al. Dasar Biologi Molekuler. Badan Penerbit Undip. Semarang, 2000. 46. Jun Xu et al. Human Molecular Genetics. Vol 11 No 12, 1409-1419 Oxford University Press, 2002. 47. Sukirno I. Globalisasi dan Revolusi Saintifik. Unpad Press. Bandung, 2008

287


288 — THE TRUTH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.