20
Rakyat Bengkulu
TELEPON PENTING POLISI Polda Bengkulu Polres Bengkulu SMS Pengaduan Ditlantas Polda SMS Centre Polres Bengkulu Pos Lantas Simpang Lima Polair Polsek Gading Cempaka Polsek Teluk Segara Polsek Muara Bangkahulu
(0736) 51274/112 (0736) 22110/112 081369211717 08117301110 (0736) 21021 (0736) 52890 (0736) 22937 (0736) 21520 (0736) 7310595
PBK
(0736) 51113
RUMAH SAKIT RSUD M Yunus RS Bhayangkara RS Rafflesia RS DKT RSJKO RS Tiara Sella
(0736) (0736) (0736) (0736) (0736) (0736)
52004/21710 341086 21048 22988 341086 20350
Orang Hilang Gadis Kabur dari Rumah HERMA Juwita Pu t r i (16), warga Jalan
HERMA JUWITA PUTRI
Adam Malik 7 RT 3/1 Kelurahan Pagar Dewa, sudah 3 minggu kabur dari rumahnya. Sejak pamit pergi 5 Februari 2013 lalu, Juwita hingga kemarin (23/2) tidak pulang hingga membuat orangtuanya panik. Meski sudah mencari ke beberapa tempat di dalam Kota Bengkulu, namun Herma tak kunjung ketemu. Ayah korban, Baiti l Zakaria (43) saat mendatangi Graha P e n a RB kemarin sore menceritakan, Juwita mulai pergi dari rumah sejak Selasa (5/2) sekitar pukul 08.00 WIB. Saat pamit pergi, Juwita mengaku akan pergi ke rumah temannya. “Saat itu ia meminta uang kepada saya Rp 20 ribu, dan saya mengatakan silakan pergi tetapi nanti jangan lupa pulang ke rumah,” ungkap Baitil kepada RB, kemarin. Namun hingga hari mulai senja, Juwita tak kunjung pulang. Gadis ini memiliki ciri-ciri tinggi sekitar 170 cm, kulit kuning langsat, berperakan sedang, rambur hitam lurus sebahu, saat meninggalkan rumah mengenakan celana pendek jeans warna biru dan mengenakan kaos merah. Baitil berharap, jika ada warga yang melihat seperti ciri-ciri dan foto di koran ini, untuk menghubungi nomor handphone 082376283897 atau member kabar langsung ke alamat rumahnya.(zie)
Penganiayaan
ARIE SAPUTRA/RB
MELAPOR: Adi di Polsek Teluk Segara.
Rebutan Lahan, Dijotos REBUTAN lahan ngamen, Adi (17), warga Kelurahan Pondok Besi kena bogem mentah temannya sesama pengamen, An, warga Kelurahan Dusun Besar, kemarin (23/2). Hari itu juga Adi melaporkan An ke Polsek Teluk Segara. Diceritakan Adi, keributan itu sekitar pukul 12.00 WIB di Pangsit Tris Jalan Mahoni Kelurahan Padang Jati. Ketika itu, Adi dilarang An mengamen di kawasan tersebut. Pemicunya, diduga lantaran An dendam karena mereka pernah ribut masalah yang sama di wilayah Pasar Bengkulu dan Pangsit Tris Pantai Panjang. “Kami ribut mulut dan tiba-tiba dia memukul kepala saya dengan ikat pinggang,” cerita korban sembari menunjuk luka memar di kepalanya. Kesal dengan ulah temannya, Adi lalu melapor ke Polres Bengkulu. Namun oleh petugas korban disarankan melapor ke Polsek Teluk Segara. “Saya disuruh melapor ke sini (Polsek Teluk Segara, red),” tukas Adi.(mg5)
ARIE SAPUTRA/RB
DIDUGA SELINGKUH: IS saat tiba di Polsek Ratu S a m b a n . Tampak pasangannya, BN diperiksa petugas setelah digerebek di salah satu hotel Kawasan Ratu Samban kemarin (23/2).
Berduaan di Hotel dengan Karyawan Bank
Lebong Digerebek BENGKULU – Betapa hancurnya hati, RA (35) --nama diinisialkan--, pria warga Kelurahan Kampung Bali mendapati istri sahnya, IS (27), berduaan di dalam kamar hotel dengan seorang pria lebih muda berinisial, BN (25), warga Kabupaten Kepahiang, kemarin (23/2) sore. Tidak terima, usai menggerebek istrinya, RA dan keluarganya menyerahkan IS dan BN ke Polsek Ratu Samban. Dibeberkan RA, sejak 2 minggu belakangan ia dan istrinya yang bekerja sebagai honorer di Pemda Lebong, memang sering terlibat cekcok hingga keduanya pisah ranjang namun belum resmi bercerai. Keributan pasangan suami istri (pasutri) ini dipicu kecurigaan RA terhadap istrinya yang disebut-sebut selingkuh dengan Pria Idaman Lain (PIL). “Saya curiga istri saya main serong (selingkuh, red). Tapi selama ini saya tidak punya bukti langsung. Selama ini saya curiga karena di HP istri saya sering ada SMS pria lain. Tapi baru hari ini (kemarin, red) saya mendapati istri saya nginap di hotel dengan pria selingkuhannya,” beber RA yang sudah memiliki 2 anak dari pernikahannya dengan IS. Kronologis penggerebekan, kemarin sekitar pukul 11.00 WIB keluarga RA melihat IS pulang ke rumah dan mengambil barang-barangnya. Saat itu IS beralasan ingin pergi ke rumah temannya di Sentiong. Oleh keluarga RA tersebut, IS lalu diikuti dan tampak naik angkot. Setelah terus diikuti, ternyata IS tidak ke rumah temannya. Melain ke salah satu hotel di kawasan Kecamatan Ratu Samban. Di hotel itu ada BN, karyawan salah satu bank swasta di Provinsi Jambi, yang tampak membawa mobil Daihatsu Xenia nopol B 2836 YD. Mengetahui IS dan BN di kamar hotel, RA yang mendapat kabar itu tidak langsung menuju hotel untuk menggerebek IS. Namun ia meminta saran kepada polisi untuk menggeberebek istrinya. Sekitar pukul 16.00 WIB, RA bersama keluarganya dan 2 anggota polisi lalu mendatangi kamar hotel tersebut. Mereka lalu memergoki keduanya sedang di dalam kamar. Di kamar itu, keduanya masih berpakaian lengkap. “Saya memang sejak awal sudah mencurigai hal ini. Dan sekarang saya melihat sendiri istri saya bersama pria lain,” ucap RA tampak mencoba tegar dengan kenyataan yang ia hadapi. Setelah sempat diinterogasi, IS dan BN lalu digelandang ke Polsek Ratu Samban. Pantauan RB, keduanya kembali diinterogasi polisi setibanya di Polsek. Hingga kemarin, baik IS dan BN masih menjalani pemeriksaan petugas.(Mg5)
Minggu, 24 Februari 2013
Korban Oknum PNS Dinkes 20 Orang Penipuan Modus Jual Beli Tanah BENGKULU – Subdit Harda Bangtah Ditreskrimum Polda Bengkulu terus menggeber kasus penipuan modus jual beli tanah dengan tersangka oknum PNS Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, AA (35), warga Kelurahan Lingkar Timur. Hasil pemeriksaan penyidik, diduga korban AA ada 20 orang. Direktur Reskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Dedy Irianto, SH melalui Kasubdit Harda Bangtah AKBP. Wika Hardianto, SH, S.IK mengungkapkan, dari keterangan tersangka kepada penyidik, yang menjadi korban tidak hanya 4 warga yang sudah melapor ke Polda Bengkulu. Ada sekitar 20 warga lainnya yang menjadi korban namun belum melaporkan. Wika menjelaskan, modus operandi yang digunakan AA
kepada korban-korbannya, hampir serupa. Yakni dengan menawarkan lahan tanah yang berada di Desa Anyar Kecamatan Pondok Kubang dengan harga yang bervariasi, mulai Rp 30 hingga 40 juta. Untuk mengelabui korbannya, AA berdalih memiliki Surat Keterangan Tanah (SKT) yang belakang diketahui merupakan SKT palsu. Dari sekian banyak korban, diperkirakan AA mendapat keuntungan dari hasil menipu tersebut sebesar sekitar Rp 565 juta. “Untuk tersangka lainnya yang merupakan jaringannya yang berada di Kecamatan Pondok Kubang inisial Kh, saat ini masih buron dan dalam pengejaran,” ungkap Wika. Terungkapnya kasus penipuan dengan kedok jual beli tanah ini berawal dari laporan para korban yang ditipu AA. Empat korban itu, Supriono (51), Ermi Suryani (44), Mediana Silalahi (44) dan Riawati Simamora (30).(zie)
HASRUL/RB
DIAMANKAN: Ri dan Wi diamankan di Polda Bengkulu Sabtu (23/2) pagi.
Karyawan Satria Motor Dipenjara Gelapkan Ban Motor Bos BENGKULU - Ri (16), warga Desa Arau Bintang Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma dan Wi (26) Desa Babatan Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, terpaksa meringkuk di balik jeruji besi Polda Bengkulu karena menggelapkan ban motor milik bosnya sendiri, Erdi (39) warga Jalan Salak Ray No 65 Kelurahan Lingkar Timur. Dua karyawan bengkel Satria Motor di Jalan Salak Raya Kelurahan Lingkar Timur itu, ditangkap kemarin (23/2) pagi setelah dilaporkan Erdi. Hingga kemarin, keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif penyidik Polda Bengkulu. Kronologis kejadian dibeberkan korban, sekitar Juli 2012 lalu korban sering kehilangan barang dagangannya, berupa ban motor dengan berbagai merek.
Korban lantas melakukan pengintaian. Hingga akhirnya ia mencurigai Ri dan Wi yang mengambil ban di dalam bengkel. Ban tersebut dipindak ke sebelah toko korban. Setelah itu, korban langsung menangkap keduanya dan diserahkan ke Polda Bengkulu untuk diproses secara hukum. “Saya sudah sangat sering kehilangan, tapi hilangnya sedikitsedikit. Memang saya sudah lama curiga, namun selama ini belum ada bukti dan saksi yang melihat,” ungkap korban ditemui saat membuat laporan di Polda Bengkulu kemarin. “Keduanya masih diperiksa, guna mengetahui pelaku lainnya, diduga masih ada pelaku lain dalam kasus ini,” tambah Direktur Reskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Dedy Irianto, SH melalui Kanit Opsnal Polda Bengkulu Kompol Max Mariners, S.IK.(zie)
Penipuan Modus Bisnis Valas
Oknum Guru Tipu PNS Rp 300 Juta BENGKULU – Penipuan berkedok investasi valuta asing (valas), kembali terjadi. Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemda Provinsi Bengkulu, Baksir Lair (50), warga Jalan Merapu Ujung 6 No 104 RT 8/3 Kelurahan Panorama, Sabtu (23/2) siang melaporkan ke Polda Bengkulu karena mengaku ditipu oknum guru SD Kota Bengkulu berinisial Tz, hingga Rp 300 juta. Diceritakan korban ke petugas Polda Bengkulu, kejadian tersebut bermula saat ia diajak Tz untuk berbisnis valas. Ketikan itu Tz menjanjikan keuntungan sebanyak 6 persen dari bisnis valas dari modal sebesar Rp 100 juta. Tertarik, korban termakan rayuan Tz untuk ikut menanam saham. Korban lalu menyetorkan sahamnya Rp 100 juta yang disetorkan langsung ke salah
satu bank di Kota Bengkulu 9 Juni 2010 lalu. Selanjutnya korban kembali menyetorkan uang sebesar Rp 200 juta pada 1 Desember 2010. Awalnya, korban diberikan keuntungan dari saham yang sudah diberikan kepada Tz tersebut, namun hanya dari Juli 2010 hingga Januari 2011 saja. Setelah Januari 2011, Tz tidak memberikan keuntungan 6 persen sesuai janji Tz tersebut. Bahkan hingga sekarang keuntungan tersebut tidak kunjung diberikan Tz. Korban lantas meminta modalnya dikembalikan, namun tak kunjung dipenuh Tz. Hingga akhirnya korban melapor ke Polda Bengkulu. “Laporan sudah kami terima, secepatnya terlapor akan segera dipanggil untuk dimintai keterangan,” tegas Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP. Heri Wiyanto, SH.(zie)