Rakyat Bengkulu
l
telepon penting Polres Bengkulu Selatan Telkom UGD RSUD Damrah Manna PLN Ranting Manna Pemadam Bahaya Kebakaran
0811731988 (0739) 21070 (0739) 2118 (0739) 123 (0739) 23141
Info Pembangunan Lanjutkan Rehab HDB PLT Kadis Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), Ridwan Arief, S.Sos, MPh, mengatakan tahun 2013 pihaknya kembali melanjutkan penyelesaian perbaikan rehab Hotel Duta Beach milik Pemda BS di Pasar Bawah. Karena dari realisasi dana tahun 2012 yang disiapkan Rp 1 miliar, belum terealisasai seluruhnya. Sehingga dilakukan pemutusan kontrak. Agar proses rehab bisa terlaksana maksimal pihaknya kembali menganggarkan dana untuk penyelesaiannya. ‘’Kita ingin cepat diselesaikan, karena jelang pelaksanana MTQ tingkat provinsi Bengkulu yang dipusatkan di BS, hotel tersebut diharapkan dapat menjadi tempat penginapan bagi peserta. Kemudian hotel yang akan dikelola Pemda BS itu nantinya bisa mendatangkan PAD. Selama ini kondisinya sudah rusak dan tidak bisa dihuni, karena sudah fasilitas yang ada mengalami kerusakan,’’ tegas Ridwan kepada RB kemarin.(che)
Aspirasi Awasi Pembangunan 2013 TOKOH Pemuda Kedurang, Uni Lufti, mengatakan akan melakukan pengawasan terhadap realisasi pembangunan di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) yang menggunakan dana APBD Uni Lufti dan APBN. Ini dilakukan, agar hasil yang diharapkan masyarakat benar-benar terealisasi. Artinya bukan direalisasikan asal-asalan, sehingga azaz manfaatnya tidak memadai. Pihaknya juga tidak akan segan-segan untuk menindaklanjuti dengan melaporkan kepada aparat penegak hukum jika ada temuan. ‘’Saya selaku putra daerah harus mengawasi pembangunan yang ada. Terutama di wilayah Kecamatan Kedurang dan Kedurang Hilir. Ini agar jangan sampai harapan masyarakat tidak ada manfaat. Seperti irigasi harus jelas-jelas diterapkan dengan baik. Juga pembangunan jalan harus benar-benar dilaksanakan sesuai ketentuan. Bukan asalasalan yang hasilnya cepat rusak,’’ tegas Lufti kepada RB kemarin.(che)
BENGKULU SELATAN
29
SELATAN
Minggu, 24 Februari 2013
Lebih Separuh Jalan Provinsi Rusak Parah MANNA – Karena kurang pemeliharaan, membuat kondisi jalan provinsi dan negara di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) banyak yang rusak. Setidaknya lebih dari separuh jalan provinsi dan negara di wilayah ini, mirip kubangan kerbau. Selain digenangi air, juga disertai lumpur. Dengan kondisi ini tak jarang kendaraan baik roda empat dan dua sering mengalami kecelakaan. Kerusakan jalan provinsi yang cukup parah berada di daerah Kecamatan Kedurang dan Kedurang Hilir yang mencapai 10 kilometer. Dan di wilayah Kecamatan Seginim dan Air Nipis mencapai 20 kilometer. Lalu di wilayah Kecamatan Pino Raya panjangnya mencapai 10 kilometer. Sedangkan untuk jalan negara mulai dari Kecamatan Manna, Bunga Mas, Kedurang dan Kota Manna hanya mengalami rusak berat. Yakni kondisinya berlobang dan tidak ada lapisan aspal lagi. Ini diungkapkan Wakil Ketua I DPRD BS Gustian Armadi, kepada RB kemarin (23/2). Dikatakan Gustian, kerusakan jalan negara yang terparah berada disepanjang jalan Gunung Ayu menuju Kantor Bupati. Lalu sepanjang jalan perbatasan Kabupaten Kaur menuju Kota Manna-ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan. Sedangkan jalan provinsi yang terparah, berada di Kecamatan Kedurang, Kedurang Hilir dan Pino Raya.
IRPANADI/RB
KUBANGAN: Salah satu ruas jalan negara di Kabupaten Bengkulu Selatan kondisinya mirip kubangan kerbau. Sampai kemarin (23/2) belum diperbaiki oleh dinas terkait.
‘’Kita harap para wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD Provinsi Bengkulu, dapat memperjuangkan untuk perbaikan jalan di wilayah BS. Sungguh dipertanyakan selaku kabupaten induk kondisi jalan semua rusak,’’ kata Gustian. Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD
BS, Hadiar Saito, S.Sos, mengakui kalau jalan provinsi di wilayah BS kondisinya banyak yang rusak. Disisi lain, Pemda BS untuk menganggarkan dana untuk perbaikan, belum ada penyerahan dari Pemprov Bengkulu. Seharusnya kalau jalan tersebut milik provinsi harus diper-
tanggungjawabkan. ‘’Wajar kalau beberapa titik jalan-jalan tersebut kondisinya banyak rusak karena kurang dipelihara. Kemudian jalan yang awalnya hanya berlobang kecil, karena tak ditambal, lama kelamaan kerusakannya semakin parah,’’ tegas Hadiar.(che)
2 Tersangka Korupsi TMII, Tidak Ditahan Galian C Ilegal Marak, Abrasi Ancam Dua Desa MANNA – Meski sudah diserahterimakan ke Kejaksaan Tinggi Bengkulu, dua tersangka tindak pidana korupsi dana Pentas Seni Budaya Taman Mini Indonesia Indah (TMII), selamat dari penahanan. Pasalnya, kedua tersangka yakni mantan Kadis Perhubungan Pariwisata Kebudayaan dan Komunikasi dan Informasi Drs. Fz sekaligus calon Sekda BS bersama Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK berinisial Dn hanya dikenakan wajib lapor Senin dan Kamis oleh Kejati Bengkulu. Itu terbukti, saat proses serahterima yang digelar Jumat (22/2), kedua tersangka tidak ditahan selama menjalani proses sidang di Pengadilan Tipikor Bengkulu. Hal itu diungkapkan Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Manna Herry Kurniawan, SH kepada RB kemarin (23/22). Dijelaskan Herry, saat ini pihaknya tinggal menunggu proses sidang. Tetapi dalam persidangan nanti-- pihaknya
Hernowo
akan didampingi tim dari Kejaksaan Tinggi Bengkulu. Saat ini, kedua tersangka sudah menjadi tanggung jawab kejaksaan untuk memproses lebih lajut ke persidangan. Tapi meski tidak ditahan, kedua tersangka tetap akan diminta hadir saat proses persidangan akan digelar. ‘’Kalau jadwal sidang belum diketahui. Karena, masih
menunggu tim dari Kejaksaan Tinggi Bengkulu. Tetapi proses serahterima dari penyidik kepolisian ke kejaksaan sudah selesai. Ini setelah berkasnya dinyatakan rampung alias P21 tahap kedua,’’ tegas Herry. Sementara Kapolres BS AKBP Y Hernowo, SIK, MH, menjelaskan dengan dilimpahkannya kedua tersangka, kini pihaknya tinggal selesaikan satu berkas perkara tersangka lagi. Yakni Ap selaku bendahara. Sementara penyelesaian berkas-- masih menunggu hasil pengembangan di persidangan dari kedua tersangka dan saksi-saksi lainnya. ‘’Sekarang ditahan atau tidak, sudah kewenangan kejaksaan. Selama ini tersangka tidak ditahan, karena dinilai tak akan mempersulit penyidikan. Mereka juga saat diserahterimakan hadir dan koopratif. Sesuai hasil pemeriksaan BPKP bahwa akibat perbuatan mereka negara dirugikan mencapai Rp 146 juta,’’ pungkas Kapolres.(che)
MANNA – Sedikitnya 500 Kepala Keluarga (KK) di dua desa yakni Desa Tanjung Besar dan Ketaping Kecamatan Manna, terancam abrasi. Ini terjadi, karena maraknya aksi penambangan galian C di pinggir pantai dan muara sungai yang terus beroperasi. Akibatnya air laut semakin mendekat dan sudah puluhan hektare sawah rusak karena abrasi air laut. Masih maraknya penambangan galian C, diakui Kadis Kehutanan dan ESDM Kabupaten BS, Ir. Toni Gusnadi melalui Kabid ESDM Drs. Farizal Anwar kepada RB kemarin (23/2). Diungkapkan Farizal, selama ini penambangan galian C masih diberikan kesempatan pada warga setempat karena adanya pertimbangan Pemda BS. Tapi sesuai kesepakatan yang saat itu diketahui lang-
Gunadi Yunir
sung Wakil Bupati bersama DPRD tahun 2012 maka, aksi penambangan tersebut, harus ditutup. Karena dari penambangan yang terus operasi, mengancam keselamatan warga dan lahan pertanian. Maka itu, pihaknya meminta agar masyarakat yang berprofesi sebagai penambang sadar diri untuk berhenti operasi. ‘’Selama ini masyarakat penambang, tidak melakukan penghijauan. Akibatnya, sawah dan kebun warga banyak digerus air laut. Bahkan kini tinggal beberapa meter lagi dengan pemukiman warga. Jadi jka tak cepat diatasi, akan membahayakan masyarakat setempat. Memang Pemda sebelumnya sudah mencarikan jalan solusi terbaik-- dengan menyediakan lokasi penambangan lain. Tapi masyarakat yang tidak ingin pindah,’’ kata Farizal. Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD BS Drs. Gunadi Yunir, MM, minta agar Pemda BS dapat bertindak tegas. Dan dapat mencarikan solusi terbaik kepada para penambang. Karena mereka menambang dengan cara tradisional itu, hanya untuk mencari sesuap nasi. Jangan sampai para penambang tak bisa menghidupi anak istrinya hanya gara-gara lokasi penambangan ditutup. ‘’Kalau Pemda BS ingin menutup sediakan dulu lapangan pekerjaan atau lahan untuk para penambang sebagai lahan mencari nafkah. Jangan asal tutup saja tetapi tidak ada solusi. Semestinya Pemda sendiri yang memprogramkan penghijauan di sepanjang pantai untuk antisipasi abrasi,’’ pungkas Gunadi.(che)