hal 22 Pro Otonomi

Page 1

22

Pro Otonomi

PRO OTONOMI 2 Dua Sapi Dipotong Maling Rakyat Bengkulu l Minggu,24 Februari 2013

Lintas

Kakek Nyaris Tewas

PINO RAYA – Nahas dialami Anil (65), warga Desa Selali, Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan. Kakek ini ditimpa tiang listrik yang roboh. Akibatnya korban nyaris tewas dengan kondisi kritis dan luka memar dan patah tulang belakang. Tak hanya itu, korban juga sempat tidak sadarkan diri. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB kemarin (23/2) di Simpang Selali tak jauh dari rumahnya. Korban dilarikan warga ke RSUD Hasanudin Damrah Manna. Namun karena kondisinya cukup parah dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu. Data diperoleh, kejadian yang mengegerkan warga itu terjadi berawal ketika korban dari rumahnya berniat pergi ke rumah anaknya yang tak jauh dari kediamannya. Saat itu korban pergi dengan berjalan kaki sendirian. Setelah beberapa jam usai dari rumah anaknya, korban pulang. Sialnya di perjalanan menuju rumahnya itulah korban ditimpa tiang listrik. Korban juga awalnya sebelum ditimpa tiang lisstrik itu masih sempat bergurau dengan beberapa anak-anak yang duduk di sekitaran warung menuju rumahnya. Belum sempat korban tiba di rumah, tiang listrik yang terbuat dari semen tiba-tiba tumbang. Seketika tiang tersebut menimpa bagian belakang korban. Saking kerasnya benturan itu membuat korban langsung tertelungkup. Untungnya warga yang mengetahui korban ditimpa tiang litrik itu cepat datang dan berusaha menyelamatkan korban. Baca KAKEK...Hal 31

Daging Ditinggalkan

Harga Beras Naik CURUP – Tahapan verifikasi APBD 2013 Rejang Lebong (RL) tidak hanya berpengaruh besar terha dap sejumlah kegiatan pembangunan. Tahapan ini juga sangat memberikan pengaruh terhadap berbagai aktivitas perekonomi lainnya. Salah satunya, proses jual beli sejumlah bahan pokok kebutuhan masyarakat sehari-hari. Penelusuran RB, pasca paripurna pengesahan Rancangan APBD RL seminggu lalu ternyata menjadi kabar baik yang ditunggu pedagang di sejumlah pasar tradisional di RL. Setelah APBD disahkan, harga sejumlah kebutuhan pokok mendadak naik. Salah satunya, harga beras lokal, produksi petani RL. “Sekarang ini harga beras lokal naik. Berbeda dengan harga sebelum APBD kita disahkan,” kata seorang pedagang beras, Pasar Atas, Ruri (30). Ruri bersama sejumlah pedagang beras lainnya mengaku sebelum pengesahan pedagang tidak berani mengambil spekulasi untuk memasok beras lokal yang diakui kualitasnya lebih baik. Jika terlalu berani memasok beras tersebut malah tidak laku dijual. “Selain kualitas, harganya juga tinggi. Sementara peminat beras ini sebagian besar adalah PNS, khususnya para pejabat. Nah kalau APBD belum disahkan siapa nanti yang mau beli,” ujar Ruri. Diakui Ruri, kenaikan harga beras lokal juga merupakan dampak telah disahkannya APBD RL. Sebab, pedagang yakin jika setelah APBD disahkan maka ekonomi kembali berputar. “Ya paling tidak, harga naik tidak terlalu besar, kisaran Rp. 1.000 hingga Rp. 5.000 per kilogram. Walaupun naik dari harga biasanya, tapi kami yakin beras ini tetap akan laku dijual,” ujar Ruri. Diketahui, beras asli produksi petani RL yaitu IR Talang Benih dan IR Rimbo Recap sebelumnya dijual dengan harga Rp 140 ribu – 145 ribu per kaleng. Sedangkan saat ini dijual dengan harga Rp 160 ribu – 175 ribu per kaleng.(cuy)

HARMOKO/RB

DIPOTONG: Inilah potongan badan dan kepala dua ekor sapi milik Sakri (45) warga Padang Ulak Tanjung yang ditinggalkan di lokasi pemotongan oleh pencuri.

Optimalkan Gedung Diklat, Jalan Harus Diperbaiki CURUP – Salah satunya langkah awal untuk mengoptimalkan Gedung Diklat Rejang Lebong (RL) di kawasan Danau Mas Harun Bastari (DMHB) sebagai lokasi kunjungan wisata serta lokasi berbagai even kegiatan daerah, jalan sebagai akses utama harus diperbaiki. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) RL, Drs. Rusli Jalam, MM, Gedung Diklat tersebut harus memiliki akses jalan yang baik. Ia tak menampik kondisi jalan sekitar 1 km menuju komplek Gedung Diklat cukup memTUSDA/RB prihatinkan. “Kalau jalannya RUSAK PARAH: Kendaraan yang ingin menuju Gedung Diklat rusak, bagaimana orang mau RL harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan yang rusak parah. memanfaatkan gedung di sana. seperti perampokan dan pemerasan. Apalagi untuk menikmati keindahan alamnya,” Sementara mengenai kondisi bangunan, Rusli ungkap Rusli. mengaku saat ini sangat memprihatinkan. BeHal lainnya yang perlu diperhatikan yakni berapa banguan sudah rusak tidak terawat sama jaminan keamanan di wilayah tersebut. Diketa- sekali. hui beberapa kali sempat terjadi aksi kejahatan Baca OPTIMALKAN...Hal 31

TALANG EMPAT – Pencuri ternak (curnak) beraksi di wilayah hukum Polsek Talang Empat tepatnya di Desa Padang Ulak Tanjung Kecamatan Talang Empat. Dua ekor sapi milik Sakri (45), warga Desa Padang Ulak Tanjung dipotong pencuri. Namun, potongan badan ternak itu tidak dibawa pelaku. Diduga pelaku tidak sempat lagi membawa potongan daging hewan tersebut karena sudah keburu siang. Aksi curnak ini terjadi Sabtu (23/2) dini hari. Sakri mengaku, dia baru tahu sapinya hilang setelah melihat kandang sapi di belakang rumahnya, kemarin pagi. Waktu itu dia sangat terkejut melihat sapi miliknya tidak ada lagi di dalam kandang. Sakri lalu berupaya mencari sapinya yang hilang. “Sekitar pukul 06.00 WIB saya baru tahu sapi itu tidak ada di kandang. Setelah dicari, sapi itu ditemukan namun sudah dipotong orang jadi beberapa bagian,” terang Sakri. Tambah Sakri, dia memelihara sapi tersebut sudah 6 tahun. Kerugian dari kejadian tersebut diperkirakan sekitar Rp 16 juta. Meskipun dagingnya tidak sempat dibawa, dia tetap merasa rugi. Baca DUA...Hal 31

Honorer K-I Tinggal Tunggu Pembekalan NIP Sudah Keluar TUBEI – Penantian 58 pegawai honorer kategori I (K-I) di Kabupaten Lebong untuk segera mendapatkan SK 80 persen atau CPNS, segera tercapai. Saat ini, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lebong sudah menyelesaikan seluruh kekurangan 14 berkas honorer K-I. Bahkan NIP dari 58 honorer K-I tersebut sudah diterima oleh BKD Lebong. Dikatakan Kepala BKD Lebong H. Muhammad Ali A. Hadi, SH melalui Kabid Pengadaan Pegawai dan Organisasi H. Guntur, S.Sos mereka juga sudah menyelesaikan SK 80 persen dan SK petikan bagi 58 honorer K-I, sehingga saat ini tinggal menunggu pelaksanaan pembekalan. “Mudah-mudahan minggu pertama Maret 2013 ini pem-

bekalan sudah bisa dilaksanakan oleh Bidang Diklat BKD. Untuk SK 80 persen 58 honorer K-I, berikut SK petikannya juga sudah ditandatangani oleh bupati dan sekda. Jadi tinggal menunggu jadwal pembekalan dari Bidang Diklat BKD lagi. Setelah itu baru SK kita bagikan kepada masing-masing honorer KI,’’ ungkap Guntur. Ditambahkan Guntur, nantinya untuk penempatan bagi masing-masing honorer KI, sementara tetap sesuai dimana mereka mengabdi sebelumnya. Honorer KI ini tidak sama seperti CPNS reguler lainnya. Mereka sudah memiliki instansi tempat bertugas. “Kita lihat kondisinya ke depan. Kalau nanti dibutuhkan, maka mereka akan kita buatkan Surat Perintah Tugas (SPT) yang baru sesuai kebutuhan,” ungkap Guntur.(dtk)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.