hal 26 kepahiang

Page 1

kepahiang

26 telepon penting Polres Kepahiang RSUD Kepahiang PBK

(0732) 392316 (0732) 391425 1. Kasat Pol PP 082180722666 2. Kabid PBK 081271158895

Lintas FKPD

Honorer Hanya Tiga Orang ASISTEN III Setda Kepahiang Khaidir, S.Sos, MM mengatakan, sesuai surat edaran Bupati Kepahiang, SKPD hanya diperbolehkan memiliki tenaga kontrak sebanyak tiga orang. Terdiri dari sopir, cleaning service dan penjaga kantor. Selebihnya, Pemda Kepahiang tidak bisa menanggung beban honorer bagi para tenaga kontrak tersebut. Sementara untuk RSUD dan Disdikpora masih membutuhkan evaluasi. “Kami hanya berdasarkan surat edaran dari pak bupati saja. SKPD tidak boleh memiliki tenaga kontrak atau honor lebih dari tiga. Kalau lebih dari tiga, dan SKPD yang menanggung beban honornya, itu perlu dipertanyakan. Dari mana SKPD punya anggaran untuk membayar honor para honorer dan tenaga kontrak itu. Tapi setiap tahun akan dilakukan evaluasi lagi,” ujar Khaidir. (fiz)

payang

Rakyat Bengkulu

l

Minggu, 24 Februari 2013

Gratis, Ruko Terminal Merigi Tidak Diminati KEPAHIANG – Kendati sudah disewakan secara gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun, namun belum juga ada seorang pun masyarakat yang berminat untuk berjualan di toko yang berada di belakang terminal Merigi. Bahkan lapak-lapak pasar pagi yang dibangun di belakang toko ini juga terlihat sepi. Kondisi ini sudah terjadi satu tahun lebih, padahal dana pembangunan terminal dan toko mencapai Rp 1 miliar. Pengamatan RB di lokasi toko 8 pintu tersebut, terlihat seperti tidak terawat. Plafon toko banyak yang lepas. Bagian dinding sudah terdapat coretan. Aspal masih terlihat bagus pertanda sangat jarang ada

kendaraan yang melintas di dalam terminal, apalagi sampai melintas di depan toko yang disewakan secara gratis tersebut. Begitupun dengan lapak yang berada di belakangnya. “Ya seperti inilah kondisinya, sudah lama tidak dipergunakan. Tapi wajar saja kalau warga di sini tidak mau jualan di toko ini, sebab sepi. Kalau ada orang lain yang mau jualan, warga juga tidak mungkin mau mendatanginya. Terlebih lagi kini

tidak ada satupun kendaraan umum yang mau masuk ke dalam terminal. Jadi tidak mungkin ada yang mau jualan di tempat sepi,” ujar Joni warga sekitar terminal. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikas, Informasi, Budaya dan Pariwisata (Kadishubkominfobudpar) Kepahiang Amirudin Dalip mengatakan, sudah menyebarkan pengumuman sewa gratis toko kepada camat, desa dan kelurahan. Namun

belum ada seorang pun yang berminat. Alternatif lainnya, Dishubkominfobudpar pun akan menertibkan angkutan trayek. “Belum ada juga yang berminat. Kami sudah berusaha semaksimal mugkin menyampaikan pengumuman itu, mulai dari tingkat kecamatan sampai ke desa-desa. Tapi belum ada hasilnya. Kalau nanti tidak ada juga yang mau berjualan di toko itu, terpaksa untuk menghidupkan terminal Merigi ini, kami akan tertibkan angkutan umum untuk masuk ke dalam terminal,” kata Dalip. (fiz)

Lintas

Korban Dirujuk ke RSMY KEPAHIANG – Lantaran luka yang diderita cukup parah, korban kecelakaan lalu lintas Sukarna (58) harus dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu. Kendati sudah mendapatkan perawatan di Kepahiang, namun kondisi Sukarna tak kunjung membaik dan tak kunjung sadarkan diri. Sementara itu, sang sopir travel Supriadi (33) masih diamankan di Polres Kepahiang untuk menjalani pemeriksaan. Hasil pemeriksaan sementara, diduga kecelakaan lalu lintas terjadi lantaran kelalaian Sukarna. Hal ini berdasarkan keterangan beberapa saksi mata di lokasi kejadian. Sebab, saat kejadian, Sukarna nekat mengambil jalur lawan, walaupun posisinya berada di tikungan yang tajam. Sesuai dengan peraturan tertib lalu lintas, mendahului kendaraan lain di tikungan jalan itu tidak diperbolehkan. Selain itu, diketahui Sukarna tidak mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor. Kendati demikian, polisi pun tidak mau memastikan terlalu dini. Sementara itu, Supriadi masih terlihat berada di ruangan pemeriksaan unit Lantas Polres Kepahiang. Begtiupun dengan mobil travel yang dibawanya. “Untuk sementara ini dugaan sementara kecelakaan lalu lintas itu terjadi karena kelalaian pengendara motor. Dimana, pengendara motor memasuki jalur lawan saat memasuki tikungan. Sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Tapi kami masih melakukan pemeriksaan,” ujar Kapolres Kepahiang AKBP. Sudarno, S.Sos, MH melalui Kasat Lantas AKP. Dedi Kusnadi, SH. (fiz)

KOSONG : Kendati sudah disewakan secara gratis selama satu tahun, namun belum ada seorang pun masyarakat berminat berjualan di toko ini.

FAZLUR/RB

Sekda Tidak Persoalkan Belum Dengar Ada Bantuan Sengon Pejabat Simpan Softgun KEPAHIANG – Sekda Kepahiang Drs. H. Hazairin A Kadir, MM sudah mengetahui kabar banyak pejabat PNS Pemda Kepahiang menyimpan softgun. Selama softgun tersebut sesuai peruntukkannya, menurut Hazairin, hal itu bukan masalah. Namun, Hazairin tetap akan mengirimkan surat edaran kepada pemegang sofgun. Isi surat edaran itu bukan permintaan untuk mengembalikan softgun kepada pihak kepolisian, melainkan agar pemegang softgun dapat mentaati peraturan dan sesuai peruntukkannya. “Kalau softgun mungkin yang harus kita lihat kegunaannya untuk apa dulu ya? Kalau hanya untuk latihan menembak seperti anggota Perbakin itu saya rasa tidak masalah, berbeda kalau hanya untuk gagahgagahan,” terang Hazairin. Hazairin menambahkan, kebanyakan softgun yang dipegang pejabat PNS tidak boleh dibawa kemana-mana kecuali ke lokasi

lapangan tembak. Sesuai dengan pembelian softgun. Hazairin pun mengaku tak melarang PNS membeli softgun, selama hanya digunakan untuk latihan menembak. Dan bukan untuk pamer apalagi sampai untuk menakuti orang lain dengan menggunakan softgun. Hazairin berharap tidak hanya di kalangan PNS saja, namun kalangan warga biasa maupun yang lainnya juga diterapkan hal yang sama. Untuk diketahui, sebelumnya hasil penyelidikan Polres Kepahiang diketahui ada sekitar 35 oknum pejabat PNS yang memiliki softgun. Bahkan ada diantaranya yang memiliki amunisi besi baja, yang sudah masuk dalam kategori senjata api (senpi). Dari jumlah itu, sebanyak 14 sudah dikembalikan ke Polres Kepahiang dalam empat hari ini. Ada yang mengembalikan lengkap dengan kotak dan amunisinya, namun ada juga yang mengembalikan softgunnya saja. Diamankannya softgun tersebut karena pemiliknya tidak memiliki izin. (fiz)

KEPAHIANG – Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kepahiang Ir. Ris Irianto mengaku belum mendapatkan kabar kalau Kepahiang mendapatkan bantuan budidaya Sengon sebesar Rp 1 miliar. Bantuan itu sendiri disebut-sebut datang dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT). Ris mengaku hanya mengetahui informasi bantuan dari KPDT untuk Sengon tahun 2012. Itupun, sambung Ris, bantuan dari KPDT tersebut dialihkan untuk pembelian pupuk yang dibagikan pada petani. Terkait adanya informasi bantuan sebesar Rp 1 miliar itu, Ris mengatakan, akan melakukan pengecekan lagi ke pemerin-

tah provinsi Bengkulu. Namun Ris memastikan untuk tahun 2013 sudah diusulkan sebesar Rp 1 miliar untuk kelanjutan program Sengon. “Saya belum dengar adanya info itu, nanti akan saya cek lagi ke Bengkulu. Benar atau tidaknya. Untuk saat ini kami masih fokus pada usulan anggaran Sengon dari APBD Kepahiang dulu, sebesar Rp 1 miliar yang kami ajukan ke Badan Anggaran kemarin. Untuk berapa yang disetujui kami lihat dulu karena kan belum ketok palu (pengesahan RAPBD). Nanti akan kami cek lagi,” terang Ris. Kalaupun benar ada bantuan dari KPDT sebesar Rp 1 miliar, Ris pesimis bantuan diperuntukkan budidaya Sengon.

Buktinya pada tahun lalu dialihkan untuk pembelian pupuk. Hanya saja, untuk bantuan dari pusat sangat diharapkan terutama datang dari Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) KetahunBengkulu. “Untuk program Sengon ini kan kami targetkan dalam satu tahun bisa tertanam sebanyak dua juta batang pohon. Jumlah itu merupakan jumlah total keseluruhan bantuan yang datang. Mulai bantuan dari BP-DAS, APBD dan juga bantuan dari lain-lain. Itulah kami targetkan sebanyak dua juta pohon per tahun. Kalau untuk usulan anggaran Rp 1 miliar yang kami usulkan itu, paling hanya Rp 900 juta untuk bentuk fisiknya,” terang Ris. (fiz)

Pemda Siap Serahkan Dokumen RAPBD 2013 KEPAHIANG – Sekda Kepahiang Drs. H. Hazairin A Kadir, MM mengatakan RAPBD 2013 sedang dalam proses, begitupun dengan buku dokumen RAPBD yang diminta dewan. Menurut Hazairin,

tidak ada masalah dalam persoalan permintaan buku dokumen RAPBD seperti yang disampaikan anggota Badan Anggaran (Banggar). Hazairin menegaskan dokumen APBD tersebut akan diberi.

Terkait pernyataan salah satu anggota Banggar bahwa ada SKPD yang menolak memberikan daftar anggaran, Hazairin membantahnya. “Semuanya masih dalam proses, termasuk buku dokumen itu. Tidak benar kalau dikatakan ada SKPD yang tidak mau menyerahkan daftar anggarannya. Tulis itu saja ya, kalau semuanya sedang diproses, nanti kalau sudah selesaikan akan diserahkan,” ujar Hazairin. Seperti yang diketahui, beberapa anggota DPRD Kepahiang menolak untuk memparipurnakan pengesahan RAPBD 2013. Menurut Ketua Komisi I DPRD Kepahiang, Edwar Samsi S.IP, MM, ada SKPD yang enggan memberikan daftar anggarannya. “Cukup sudah kami (Banggar) dipermainkan oleh eksekutif. Selama ini eksekutif sudah sering mengubah-ubah anggaran yang sudah disepakati bersama,” tujas Edwar. (fiz)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.