hal sambungan Utama

Page 1

Rakyat Bengkulu

l Minggu,

sambungan utama

Mundur, Anas Sasar SBY

Sambungan dari halaman 1

Pada kesempatan itu, Anas memulai tudingan adanya pihak yang bermain dibelakang penetapan tersangka kepada dirinya dengan membeber keyakinananya terkait proses hukum di KPK. Yaitu, keyakinannya sejak awal kalau dirinya tidak akan mendapat status hukum di KPK. “Mengapa (yakin)” Karena saya yakin KPK bekerja independen, mandiri, dan profesional. Karena, saya yakin KPK tidak bisa ditekan oleh opini-opini atau oleh hal-hal lain diluar opini, termasuk kekuatan sebesar apapun itu,” sindirnya. Keyakinan Anas mulai goyah ketika muncul semacam desakan agar KPK segera memperjelas status hukum terhadap dirinya. “Kalau benar katakan benar, kalau salah katakan salah,” kata Anas menirukan desakan yang sempat muncul. Kutipan kalimat yang disampaikan Anas itu hampir sama persis dengan pernyataan SBY, saat menanggapi kondisi partainya pasca pengumuman hasil survei Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC). Yaitu, dalam kesempatan jumpa pers di sela

lawatan ke sejumlah negara di Hotel Hilton Arab Saudi pada 4 Februari 2012 lalu. “Ketika ada desakan seperti itu, saya mulai berpikir, jangan-jangan,” kata Anas tetap dengan ekspresi tenang. Keyakinannya pun akhirnya berubah, kata Anas, ketika ada sebuah keputusan kalau dirinya dipersilakan untuk lebih fokus berkonsentrasi menghadapi masalah hukum di KPK. Rangkaian yang terkait selanjutnya, imbuh Anas, adalah bocornya copy surat perintah penyidikan (sprindik) KPK terhadap dirinya beberapa waktu lalu. “Itu rangkaian peristiwa yang utuh, terkait sangat erat. Itulah faktanya, itulah rangkaian kejadiannya. Dan, tidak butuh pencermatan yang terlalu canggih untuk bisa memahaminya,” katanya. Sebagaimana banyak diberitakan, sepulang dari SBY melakukan lawatan ke sejumlah pada awal Februari 2013 lalu, pendiri Partai Demokrat itu langsung mengumpulkan para anggota Majelis Tinggi di kediamannya Cikeas, pada 8 Februari 2013. Saat itu, ada 8 butir keputusan yang kemudian disampaikan secara terbuka. Salah satunya, tentang pengambilalihan kewenangan

strategis partai oleh Majelis Tinggi, sekaligus mempersilakan Anas sebagai ketua umum untuk konsentrasi menghadapi persoalan hukum. Tidak berhenti di situ saja, Anas kemudian juga berusaha menarik kebelakang proses politik yang dihadapinya ketika Kongres PD di Bandung pada 2010 lalu. Dalam proses pemilihan, di Kongres itulah Anas terpilih menjadi ketua umum. “Saya tidak ingin cerita panjang, pada waktunya saya akan cerita panjang. Tapi inti dari cerita itu, ibarat bayi yang lahir, Anas adalah bayi yang lahir tidak diharapkan,” bebernya. Dia menyatakan, bahwa ada rangkaian panjang antara fakta politik itu dan kaitannya dengan kasus yang dihadapinya menjadi panjang. “Pada titik ini, saya belum akan menyampaikan secara rinci, tetapi ada konteks yang jelas menyangkut peristiwa politik itu (dengan status tersangka),” kata Anas. Di bagian akhir konferensi pers itu, Anas juga memberikan penegasan bahwa semua yang dialaminya saat ini bukanlah akhir segalanya. Menurut dia, yang ada saat ini justru baru permulaan. (dyn/ sof/pri)

Taklukkan Cannes dengan... Sambungan dari halaman 1

Berbeda dari Hard Rock Calling di London, sejak 1967 Midem merupakan sebuah ajang berkumpulnya seluruh elemen industri musik besar di dunia. Setiap tahun Midem menghadirkan 6.950 partisipan yang berasal dari 78 negara dan diramaikan 600 artis. “Pada 2007, awal kami masuk industri musik, Midem hanya sebatas poster yang bisa kami pajang di kamar. Rupanya, kami berangkat enam tahun sesudahnya,” papar Endah Widiastuti saat ditemui Jawa Pos di kantor manajemennya. Endah (29) yang duduk di sebelah kiri suaminya, Rhesa Aditya (29), mengatakan, tampil di panggung utama Festival Midem bukan tanpa perjuangan. Endah N Rhesa harus bisa menyisihkan setidaknya 600 grup band indie sedunia dalam sebuah pertarungan voting yang diadakan Indaba Music lewat internet. Hasilnya, berkat voting yang besar lantaran dukungan penuh dari para fans, Endah

N Rhesa memperoleh pertimbangan khusus dari tim juri. “Sebenarnya yang dipilih hanya sepuluh band. Tapi, lantaran yang vote kami banyak, juri akhirnya memasukkan kami menjadi grup kesebelas,” sambung Rhesa. Di Midem, Endah N Rhesa disejajarkan dengan band dan musikus terkenal seperti Madness (band Ska asal Camden Town, London), C2C (Prancis), Asaf Avidan (penyanyipenulis lagu, dan musikus Israel dengan aliran folk rock), Lu Doillon (Prancis), Balthazar (alternatif pop band asal Belgia), Drunken Tiger (KoreaAmerika Hip Hop), Birdy Hunt (Prancis), Yes Sir Boss (band blues Balkan), dan Archive (London, Inggris). Pada perhelatan setahun sebelumnya, meski tidak di panggung utama, White Shoes and The Couples Company adalah band indie Indonesia yang juga berhasil manggung di Midem. Sepekan sebelum keberangkatan ke Midem pada 26-28 Januari, catatan hidup Endah

dan Rhesa bak roller coaster. Selain pengumuman yang cukup mendadak dan mengagetkan, mereka butuh ongkos yang tidak sedikit untuk berangkat. Secepat kilat, Endah N Rhesa melayangkan proposal ke kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf ). Awalnya mereka mengirim pesan pendek (SMS) ke staf di Kemenparekraf dan berbalas persetujuan. Namun, tiga hari kemudian, tak disangka, proposal itu mendadak dibatalkan. “Alasannya, kegiatan itu harus disetujui Kementerian Keuangan terlebih dahulu,” tutur Endah. Untung, dalam situasi yang mepet tersebut, beberapa musikus memberikan simpati dan bersedia mengulurkan bantuan. Di antaranya, Tompi, Glenn Fredly, dan Idang Rasjidi. Setelah itu, sokongan dana berdatangan dari sejumlah sponsor Dari situ, Endah N Rhesa pun bisa menggelar warm up concert di Soehanna Hall, The Energy Building, Jakarta, 17 Januari. (**)

Sadar Bunuh Ayah, Pilih Gantung Diri Sambungan dari halaman 1

Menurut Zakaria (30), kakak kandung korban, sudah satu minggu Buryanto dirawat di RSJKO. Yaitu sejak 14 Februari 2013 lalu. “Saya dapat kabar dari pihak RSJ jam 8 pagi tadi (kemarin,red) adik saya ditemukan tewas tergantung di dekat jendela kamarnya,” tutur Zakaria di temui RB di kamar mayat RS Bhayangkara Jitra. Sebelumnya tidak ada tandatanda bahwa korban akan berbuat demikian. Karena berdasarkan pemeriksaan dari RSJKO sebelumnya, korban

11

24 Februari 2013

dinyatakan kondisi psikologi dan emosinya sudah cukup baik. Sebelumnya menurut Zakaria, adiknya itu mengalami gangguan kejiwaan setelah sekitar 6 bulan lalu nekat membunuh ayah kandungnya sen-diri. “Belakangan ini keadaannya sudah cukup membaik. Dari sinilah kemungkinan dia ingat dan menyadari perbuatannya (membunuh.red). Menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri mendorong dia berbuat demikian (bunuh diri),” terang Zakaria. Sementara itu menurut

Wahyudi (33), petugas Dokpol RS Bhayangkara, berdasarkan hasil visum sementara ditemukan bekas jeratan tali di leher korban. Namun untuk kepastian apakah korban bunuh diri atau dibunuh, harus dilakukan otopsi. Pihak RS Bhayangkara menunggu permintaan keluarga korban. “Untuk sementara baru itu hasil yang dapat kita informasikan, karena kita masih menunggu tim ahli untuk menangani hal ini,” ujar Wahyudi. Dari RS Jitra jasad korban dibawa oleh pihak keluarganya di tanah kelahirannya di Desa Benua Ratu, Kaur.(mg5)

Waka DPRD BU Ngaku Dipaksa... Sambungan dari halaman 1

Diungkapkan Sasmidi, awal kedekatannya dengan Meti karena wanita yang mengaku honorer di salah satu Pemda Kabupaten itu adalah rekan mantan istri keduanya bernama Sri. Waktu itu Sasmidi masih berstatus menikah. Ia menilai kedekatannya dengan Meti hanya sebatas kedekatan biasa, itupun diketahui oleh istrinya saat itu. “Saya memang sangat dekat dengan Meti, tapi untuk hubungan lebih jauh apalagi pernikahan itu tidak ada,” terang Sasmidi. Juga mengaku kerap bertemu dengan Meti di beberapa tempat hiburan dan karoeke, namun beberapa kali pertemuan itu Sasmidi didampingi oleh istrinya saat itu. Kedekatan itu terus berlanjut hingga Sasmidi bercerai dengan istrinya. Sasmidi menilai jika Meti seperti mengambil kesimpulan lain tentang kedekatannya. Bahkan ia mengaku berulangkali Meti mengajaknya menikah yang terkesan memaksa, namun hal itu ditolaknya karena mengetahui jika Meti sudah memiliki suami. “Bahkan saya pernah langsung menanyakan dengannya (Meti,red) kalau kamu sudah bercerai mana surat nikah cerainya,” ungkapnya. Buat Surat Nikah Palsu Tak hanya mengajak menikah, bahkan pertengahan tahun lalu Meti juga sempat membuat surat nikah siri palsu antara dirinya dengan Meti yang tertulis wilayah menikah di Padang Sumatera Barat. Surat itu sempat digunakan untuk mengancam Sasmidi untuk menikahinya dan jika tidak akan menyebarkan surat nikah palsu tersebut. “Karena saya sempat diancam, makanya saya katakan pada dia (Meti,red) silakan saya dilaporkan ke polisi, tapi buktikan juga jika surat nikah itu asli,” terang Sasmidi. Puncak keributannya dengan Meti adalah saat dua minggu lalu Meti mendapati Sasmidi tengah makan malam dengan Ita (mantan istri pertamanya)

yang telah kembali dinikahinya pada 12 Desember 2012 lalu. Saat itu Sasmidi langsung mengenalkan Ita pada Meti sebagai istrinya. Diduga kesal, Meti lantas merampas kunci mobnas yang digunakan Sasmidi berikut STNK dan meninggalkan mereka di rumah makan tersebut. “Saya ancam mau melaporkannya ke polisi, tapi istri saya menenangkan saya, dia tak ingin memperpanjang masalah itu. Bahkan sampai 2 jam saya menunggu di rumah makan sampai kunci cadangan diantarkan dari Arga Makmur,” terang Sasmidi. Selang beberapa hari, Sasmidi menerima pesan singkat (SMS) dari Meti yang isinya ancaman. Meti mengancam akan menghancurkan kerier politik Sasmidi dengan cara apapun kalau dia menolak menikahi Sasmidi. “Saya bingung dengan wanita ini, dia memaksa saya menikahinya dan bersedia dimadu. Sedangkan sudah berulangkali saya jelaskan jika kedekatan kami cuma kedekatan biasa dan jangan disalahartikan, apalagi sampai menikah,” ucap Sasmidi. Bukan Foto Pribadi Terkait foto alat kelamin yang dikirimkannya pada Meti yang disebut wanita itu sebagai foto asli punyanya, politisi Partai Amanat Nasional itu tegastegas membantah. Foto tersebut diunduhnya dari salah satu situs internet. Ia juga tidak bermaksud melecehkan Meti karena menilai hal itu biasa mereka lakukan, bahkan juga pernah dilakukan oleh Meti kepadanya. “Itu biasa saja, karena kami memang dekat, saya juga bingung mengapa ini dilaporkan, seperti pernah dia ancamkan kepada saya. Soalnya, dia juga pernah melakukan hal serupa (ngirim foto porno),” terang Sasmidi. Terkait masalah hukum, ia mengaku menyerahkannya kepada polisi. Ia pun mengaku siap mendatangi kantor polisi jika keterangannya dibutuhkan terkait laporan yang dilayangkan Meti.

BK Tunggu Laporan Tertulis Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD BU Tantawi Dali, S.Sos, MM mengaku belum mengetahui kronologis laporan tersebut lantaran ia tengah berada di Jakarta terkait kepartaian. Sedangkan hingga kemarin tidak ada laporan dari Anggota BK terkait adanya laporan yang dilayangkan untuk DPRD. “Kalau nanti ada laporan tertulis untuk DPRD yag menyangkut anggotanya dalam hal ini Pak Sasmidi, baru akan kita proses,” terang Tantawi Dali. Terkait sudah adanya laporan yang dilayangkan ke polisi, menurutnya hal tersebut adalah penindakan secara hukum dan tidak ada kaitannya dengan dengan penindakan secara disiplin atau kelembagaan DPRD. Ia mengharapkan Meti melapor langsung ke DPRD jika memang ingin masalah ini diproses secara etik. Di tempat terpisah,Ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE mengatakan belum mendapatkan klarifikasi dari Sasmidi. Dalam waktu dekat, DPW PAN akan memanggil Sasmidi. Bila penyebaran foto porno kepada Meti itu benar dan terbukti, dia memastikan akan memberikan sanksi kepartaian. Namun sayangnya Helmi belum mau menegaskan apa bentuk sanksinya. “Nanti kita akan panggil, kalau faktanya memang benar akan kita beri sanksi,” tegas Helmi yang juga Walikota Bengkulu ini. Yakin Foto “Milik” Sasmidi Meti alias Meti dihubungi RB via telepon kemarin (23/2) sore mengaku sedang berada di Kepahiang kembali menegaskan keyakinannya kalau foto alat kelamin yang dikirim Sasmidi melalu BBM itu memang asli milik yang bersangkutan. “Saya yakin itu fotonya dia, saya tau karena kami pernah dekat. Saya rasa sama-sama tau lah. Saya rasa anda tahu yang saya maksud,” ujarnya tanpa mau menjelaskan lebih rinci kenapa ia merasa sangat

kenal dengan gambar kelamin itu. Wanita berkerudung ini menyatakan tak akan surut menghadapi bantahan Sasmidi. Ia berharap polisi memproses secara hukum hingga tuntas. Meti tak membantah kalau ia mulai kenal dengan Sasmidi sekitar tahun 2011, hingga terjalin hubungan dekat. Namun hubungan mereka mulai renggang dikarenakan Sasmidi mulai dekat kembali dengan wanita bernama Ita yang sepengetahuan Meti masih berstatus mantan istrinya Sasmidi. Dikatakan Meti, sebenarnya tidak pernah terjadi ribut mulut antara dirinya dengan Sasmidi ataupun Ita seperti yang diceritakan. Dirinya memang memergoki Sasmidi sedang makan siang bersama Ita. Dia kemudian menghampiri mereka dan berkata “Enak ya yang makan berdua”, namun tidak ada terjadi ribut mulut. Soal pernyataan Sasmidi kalau ia mengirim foto porno itu sekadar iseng dan tak ada maksud tertentu, menurut Meti itu hanya alasan yang dibuat-buat. “Kalau itu hanya iseng, kenapa sampai 5 kali dia mengirim gambar tersebut kepada saya?,” kata Meti seraya menyebutkan ia ke Kepahiang untuk menenangkan diri usai melaporkan kasus foto porno itu ke Polsek Teluk Segara. Meti membantah pernyataan Sasmidi bahwa dia juga pernah dikirimi gambar porno. “Saya tidak pernah mengirim gambar porno kepada dia, kalau memang ada, mana buktinya?,” tantangnya. Dibagian lain terkait pengusutan kasus ini, Kapolres Bengkulu AKBP. Joko Suprayitno melalui Kapolsek Teluk Segara Kompol. Harry Irawan, SH mengatakan kasus ini masih akan dipelajari lebih lanjut. “Kasus ini masih kita pelajari, karena kita belum bisa memastikan bahwa alat kelamin dari foto porno tersebut benar punyanya pengirim atau foto dari internet. Untuk itu kita akan melakukan pemeriksaan saksi-saksi terlebih dahulu,” tegas Harry.(qia/mg5)

Wagub Tak Penting! Sambungan dari halaman 1

Dia juga khawatir, bila pilwagub dilaksanakan akan menimbulkan polemik yang berkepanjangan. Polemik itu juga berpotensi menggangu stabilitas pemerintahan daerah. Terlebih lagi bila kandidat yang kalah tidak menerima. “Apapun hasilnya akan menimbulkan kecurigaan dan fitnah. Kasihan yang kerja. Apalagi nanti ada pihak yang kalah dan tidak puas. Jadi ribut lagi. Yang menang difitnah, kalah ribut. Kapan gubernur akan bekerja. Sedangkan masyarakat

menginginkan gubernur bekerja lebih baik,” tambah Anggota DPR RI Dapil Bengkulu itu. Bahkan menurut Rully, Pilwagub tidak perlu dilakukan bila tanpa wagub Junaidi sudah dapat bekerja membangun Bengkulu. Dan tidak ada aturan yang memaksakan agar kursi wagub harus diisi. “Sepanjang gubernur menganggap tanpa wagub dapat bekerja dengan baik. Dan kompak, didukung oleh semua aparat dan DPRD, saya kira tidak ada masalah,” tambah Rully. Skenario tidak adanya wagub semakin menguat, terindikasi

belum adanya pengusulan nama-nama cawagub dari Partai Amanat Nasional (PAN). Sementara Junaidi masih menunggu usulan dari partai yang dinahkodai Hatta Rajasa itu. Ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu, H. Helmi Hasan mengatakan pihaknya baru akan mengusulkan setelah prosesi Pergantian Antar Waktu (PAW) 2 anggota DPRD Provinsi tuntas. Keduanya adalah Helmi sendiri yang telah menjadi Walikota Bengkulu dan Heri Susanto yang meninggal dunia. Namun ditanya soal Rekso Wardoyo yang disebut-sebut

juga telah mendaftarkan diri ke DPP PAN, Helmi belum dapat memastikannya. “Daftar dimana saja boleh,” kata Helmi seraya meninggalkan awak media menuju mobil dinasnya. Junaidi Hamsyah yang juga ditemui usai menghadiri rapat kerja Partai Golkar, kembali memberi jawaban diplomatis. Soal pilwagub dirinya masih menunggu pengusulan cawagub dari PAN. “Kami diusung 2 partai, dari Demokrat dan PAN. Sekarang kita tunggu dari PAN dulu. Kalau PAN tidak, tentu nanti ada pernyataan resmi,” kata Junaidi. (ble)

Soal Buku Porno, Diknas Harus Tegas Sambungan dari halaman 1

Seperti diketahui sebelumnya, Buku pelajaran untuk siswa Sekolah Dasar (SD) bergambar porno atau bergambar wanita telanjang yang semula di temukan di Bengkulu Selatan ternyata juga telah masuk ke SD di Kota Bengkulu. Buku terbitan Lentera Abadi berjudul Ensiklopedia Sains dan Teknologi jilid 5 visual Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), di halaman 441 didapati gambar wanita telanjang. “Kalau saya setuju buku itu untuk ditarik saja dulu, dan jika buku itu hanya sekadar refrensi para guru dalam mengajar, jangan ditempatkan di perpustakaan sekolah. Dari pada nanti malah menimbulkan polemik dari orangtua siswa,” jelas Politisi PKB ini. Terpisah, pernyataan cukup keras dilontarkan Ketua PGRI Provinsi Bengkulu Prof. Sudarwan Danim. Dia mendesak penerbit buku tersebut di blacklist. Sudarwan sangat menyesalkan kembali ditemukannya buku yang mengandung unsur pornografi. Mirisnya, untuk kali kedua dan sama-sama ditemukan di jenjang sekolah

dasar. ‘’Penerbit harus diberi sanksi dengan menarik peredaran buku-buku tersebut dan tidak perlu lagi menggunakan buku dari penerbit yang sama,’’ tegasnya. Menurutnya, hal demikian (buku berisi gambar porno) tidak perlu terjadi, kalau penerbitannya difilter sedemikian rupa. Mulai dari penulis atau editornya, pihak yg mengeluarkan ISBN (International Standard Book Number), hingga pemakainya, termasuk guru-guru. Lanjut Sudarwan, jika mekanisme kontrol ini berfungsi, kegaduhan itu tidak perlu terjadi. Namun itulah Indonesia, seringkali nilai-nilai edukasi dikalahkan oleh kepentingan bisnis dan tawaran rabat (discount) yang menggiurkan. Namun jika buku itu disediakan untuk kepentingan siswa melalui proyek pengadaan buku, tentu pihak terkait harus ikut dimintai pertanggungjawaban. “Saya tidak tahu, apakah kegaduhan ini bisa masuk ranah hukum atau hanya akan berada dalam wacana sanksi masyarakat. Bagi saya, selayaknya buku itu ditarik dari perbedaharaan sebagai sanksi kepada penerbit. Sudah sangat

sering hal semacam ini terjadi. Jangan-jangan hal ini menjadi cerminan moralitas bangsa,” sesal Sudarwan. Dia menambahkan Indonesia memang sangat bebas untuk produk visual yg berbau pornografi, bahkan mungkin paling liberal di dunia. Hal inilah yg mengundang tindakan wajar dari banyak pihak, termasuk produk visual berbau porno untuk buku bacaan anak-anak. Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan cukup terkejut dengan pemberitaan ditemukannya buku bergambar wanita telanjang masuk ke sekolah. Dia sangat perihatin atas kenyataan ini. Dirinya meminta Dinas Diknas untuk memperketat pengawasan terhadap sejumlah sekolah. “Saya turut perihatin, jika itu benar beredar dan sudah ada siswa yang melihat ataupun membacanya. Yang jelas kita minta Dinas Diknas untuk perketat lagi pengawasan buku yang beredar di tiap sekolah. Karena hal itu penting dilakukan, demi terciptanya pendidikan yang berkarakter dan bermoral,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Dinas Diknas Kota Bengkulu Drs. Anwar Buadin, M. Pd

membantah kalau buku Ensiklopedia Sains dan Teknologi yang ditemukan di SD merupakan buku porno. Melainkan salah satu kelompok buku referensi selain dari kamus (dictionary). Secara umum buku referensi sering lebih dikenal dengan perkataan “Buku Rujukan”. “Perlu diketahui buku itu hanya dimiliki oleh para guru saja dalam mengajar sebagai bahan refrerensi kepada muridnya. Dan buku itu tidak diedarkan kepada murid, itu beredar untuk guru maupun biasanya bisa ada di perpustakaan,” ungkap Anwar Buadin. Menurut Anwar, untuk meng awasi beredarnya buku di tiap sekolah tidak perlu ada tim khusus. Ini lantaran Diknas sudah memiliki tim pengawas untuk masing-masing sekolah. “Kalau Ensiklopedia kita tidak bisa menariknya, itu buku refrensi guru dalam mengajar. Ensiklopedia itu juga biasanya ada di perpustakaan umum. Yang jelas kalau buku atau LKS untuk siswa pasti selalu kita pantau dan mengawasinya. Karena buku siswa itu harus sesuai dengan standar badan standar nasional pendidikan (BSNP),” terangnya.(new/ mg9/key)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.