YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
LAPORANTAHUNAN
WWW.BALIEYE.ORG
HELPING OVER 35,000 CATARACT BLIND SEE AGAIN Telah membantu lebih dari 35.000 orang buta katarak bisa melihat kembali
Contents
PRINTING PROUDLY SPONSORED BY Biaya cetak disponsori oleh
Daftar isi 3
Chairmen’s Report Laporan Ketua
“Serving the Servers”
“Serving the Servers”
Lotus Food Services is the pioneer in distribution of temperature-sensitive products with strategically located distribution centers and demo kitchens in 3 (three) major cities: Bali, Jakarta and Surabaya effectively servicing the hospitality and retail industry across the archipelago.
Lotus Food Services adalah pelopor dalam distribusi produk-produk dalam suhu sensitif dan meletakkan secara strategis pusat distribusi dan dapur demo di 3 (tiga) kota-kota besar: Bali, Jakarta dan Surabaya untuk melayani dengan efektif industri pariwisata dan ritel di seluruh Nusantara.
Lotus Food Services distributes high quality products from both international and national manufacturers with extensive range of fresh fruit & vegetables, dairy, meat and processed food. They currently assist the farmers of Bedugul in the distribution of their products to the hotels, restaurants and villas in the island.
Lotus Food Services mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi dari produsen berkala nasional dan internasional dengan berbagai pilihan buah segar & sayur-sayuran, susu, daging dan makanan olahan. Mereka saat ini membantu para petani di Bedugul dalam distribusi produk mereka untuk hotel, restoran dan vila-vila di pulau.
4
The Founder’s Report Laporan Pendiri
5
The CEO’s Report Laporan CEO
6
Board Structure Struktur Dewan Pengurus
8
The Teams Tim
10
Sight Restoration & Blindness Prevention Penanggulangan & Pencegahan Kebutaan
22
Children’s Corrective Surgery Operasi Bedah Perbaikan Anak-Anak
24
Assistance to Desperately Ill Children & Young People Bantuan Penderita Penyakit Kronis Bagi Anak-Anak & Remaja
26
Education Assistance Program Program Bantuan Pendidikan
28
Equipment Donation & Shipment Bantuan Peralatan & Pengiriman
30
Promotion & Fundraising Promosi & Penggalangan Dana
32
Team Development Pengembangan Tim
INSIDE COVER Sampul dalam
33
Other Volunteers Para Relawan Lainnya
34
Recap of Program Outcomes Rekap Dari Hasil Program
Ibu Afiah & her husband, Tahole, share their joy now that they can see again post-cataract surgery Ibu Afiah & suaminya, Tahole, berbagi kegembiraan mereka bahwa sekarang mereka dapat melihat lagi pasca-operasi katarak
35
Financial Summary Ringkasan Laporan Keuangan
Partner in
Working together to eliminate avoidable blindness
2 | ANNUAL REPORT 2011 | WWW.BALIEYE.ORG
PT Wahana Boga Nusantara Jalan Bypass Ngurah Rai No. 18 Jimbaran – Bali 80364 P : (62) 361 701650 F : (62) 361 702330 www.lotusfood.com COVER Sampul Ibu Afiah from Morotai, North Moluccas, Indonesia, gives two thumbs up after her cataract surgery...for the last 17 years needlessly cataract blind Ibu Afiah dari Morotai, Maluku Utara, Indonesia, mengacungkan dua jempol setelah mendapatkan operasi katarak... setelah selama 17 tahun terakhir hidpunya sia-sia karena buta katarak
layout, photos & artwork Layout, Foto & Artwork All produced in-house by Promotion & Graphics Designer Wayan Helmy Semua diproduksi in-house oleh Promosi & Graphics Designer Wayan Helmy
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
chairmen’s reports Laporan Ketua
D
meaningful year.
uring 2012 we continued to focus on our core activities and achieved significant results with over 57,000 screenings, 2,149 cataract operations and over 31,000 pairs of glasses issued. Added to this were 85 cleft lip and palate operations and 35 prosthetic eyes provided to both adults and children in need. Our education assistance program has been consolidated with 371 children under sponsorship. It has been a very
Our results are down slightly on our previous two years mainly because donations have fallen. During challenging financial times like these, we simply have to work within a budget, and we are proud of the resourceful team in Bali, who have managed to reduce costs and continue our great work. The year was also noteworthy in positioning the Foundation for the future and preparing for succession. With LeRoy Hollenbeck, our new Chief Executive in place, we are confident that the Foundation is well-equipped to move into the next generation. LeRoy is working closely with John Fawcett and the team and it is wonderful to have him on board. This year also marked the end of an era as we wished fond farewells to several long standing Board members. To the immediate-past Board members who retired during the year -- Graham Robertson, John Lake, Melanie Bartlett, Evan Simeon and Dennis Sims -- thank you all for your significant contributions. To remaining Board Members -- Win Jones, Alan Herald and Pat Emery -- and other past Board Members, donors and volunteers, your generosity has been outstanding. Thank you. Finally, we welcomed newly appointed Board members Assoc Prof John Crompton, Renate Hamilton and Bruce Wallace. With these new members and LeRoy at the helm, the future of the Foundation looks bright indeed. Special note from outgoing Chairman, Robert Foord After nine years on the Board and six years as Chairman, my retirement in December brings mixed emotions as I write my final report as Chairman of The John Fawcett Foundation. The journey has been significant and it has been an absolute delight to work with so many wonderful people. To our highly skilled and dedicated Bali team who take enormous pride in their work, I say thank you for all your efforts. I look forward to maintaining your friendship. May you continue to prosper in all you do. I also pay special tribute to our founder, Mr John Fawcett, without whom none of the work of the Foundation would have been possible. Thank you, John, for the privilege of working with you and every best wish as you continue to dream!
Mr Robert Foord Chairman, JFF Australia
Dr Dewa Putu Sudana General Chairman, JFF Indonesia
S
elama tahun 2012 kami melanjutkan perhatian kami pada kegiatan inti dan telah mencapai hasil yang sangat signifikan yaitu lebih dari 57.000 pasien yang diperiksa, 2.149 operasi katarak dan lebih dari 31.000 kacamata diberikan. Disamping itu ada 85 operasi bibir sumbing dan 35 protese (mata palsu) telah diberikan kepada pasien dewasa maupun anakanak yang membutuhkan. Untuk program bantuan pendidikan telah dikonsolidasikan dengan mensponsori 371 anak. Ini menjadi tahun yang sangat berarti. Hasil-hasil kegiatan kami mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya terutama disebabkan sumbangan yang kami terima mengalami penurunan. Dengan tantangan seperti ini kami harus bekerja berdasarkan atas anggaran yang ada, dan kami bangga dengan cara kerja tim di Bali yang telah berhasil mengurangi biaya sehingga kami masih bisa melanjutkan pekerjaan yang baik ini. Tahun ini merupakan tahun yang amat penting dalam memposisi Yayasan untuk masa depan dan mempersiapkan teransisi kepimpinanan. Dengan LeRoy Hollenbeck sebagai CEO baru kami, kami sangat yakin bahwa Yayasan telah siap untuk gerak ke generasi berikutnya. LeRoy sedang bekerja erat dengan John Fawcett beserta tim dan senang bisa menempatikan LeRoy dalam keanggotaan. Tahun ini juga ditandai sebagai era akhir dimana kami mengucapan salam perpisahan untuk beberapa anggota Dewan Pengurus lama. Untuk para anggota Dewan yang mengakhiri masa jabatannya pada tahun ini -- Graham Robertson, John Lake, Melanie Bartlett, Evan Simeon dan Dennis Sims -- terima kasih atas kontribusi anda yang hebat. Untuk anggota Dewan yang tersisa -- Win Jones, Alan Herald dan Pat Emery -- dan para anggota mantan Dewan yang lainnya, donor beserta sukarelawan, kemurahan hati Anda telah luar biasa. Terima kasih. Akhirnya, kami menyambut baik anggota Dewan yang baru yaitu Assoc Prof John Crompton, Renate Hamilton dan Bruce Wallace. Dengan anggota baru ini dan Leroy sebagai CEO, masa depan Yayasan terlihat cerah. Catatan khusus dari Ketua yang akan berakhir, Robert Foord Setelah sembilan tahun dalam keanggotaan dan enam tahun sebagai Ketua, saya mengakhiri jabatan pada bulan Desember dengan penuh emosi dan menulis laporan akhir saya sebagai Ketua The John Fawcett Foundation. Pekerjaan saya sangat penting dan telah mendapatkan kenikmatan mutlak bekerja dengan begitu banyak orang hebat. Kepada tim Bali yang punya kemampuan yang tinggi, dedikasinya dan melaksanakan tugas mereka dengan kebanggaan besar, saya mengucapkan terima kasih atas semua upaya Anda. Saya berharap untuk tetap mempertahankan persahabatan. Semoga Anda terus makmur akan semua yang Anda lakukan. Saya juga memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada pendiri kami, Mr John Fawcett, tanpa beliau tidak mungkin Yayasan bisa mendapatkan hasil yang hebat. Terima kasih, John, atas kehormatan bisa bekerja sama dengan Anda dan harap setiap keinginan terbaik Anda teruslah bermimpi! WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 3
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
THE FOUNDER’S REPORT Laporan Pendiri
2
012 marked the 21st anniversary of our Sight Restoration and Blindness Prevention Programme. The challenges we faced during the year, be they financial, human resources capacity, or a dynamic government environment, cannot be overemphasised. Both Chairmen and the CEO reference these in their respective reports. But challenges bring out the best in all of us. Program cuts in 2011 that continued into 2012, combined with our ability to remain within budget, have generated in-line results detailed in the Chairmen’s Report. Equally remarkable are our achievements since 1991 -three quarters of a million poor men, women and children screened for eye problems; nearly 36,000 cataract operations performed; and over 300,000 pairs of eye glasses and half a million medicines for treatment of minor eye ailments distributed…all free of charge. Added to these impressive statistics are the significant two-decade outcomes from our service to the poor via our Children’s Corrective Surgery -- 1,918 cleft lip / palate surgeries and over 900 children provided financial assistance since our Education Assistance Program began in 2001. I am grateful for contributions made by our new CEO, LeRoy Hollenbeck, who joined us mid-year. LeRoy’s skills and experience have expanded our humanitarian efforts leading us to a brighter future. I finish by thanking once again our many supporters. Without your generosity we could not do the work we do, and it is my fervent hope that you will assist us once again in 2013 and beyond.
John Fawcett, AM Founder JFF Australia & JFF Indonesia
4 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
2
012 menandai ulang tahun kita ke 21 dari Program Penanggulangan dan Pencegahan Kebutaan. Tantangan yang dihadapi kita sepanjang tahun, baik masalah keuangan, kapasitas sumber daya manusia, maupun lingkungan pemerintah yang dinamis, tidak terlalu ditekankan. Ketua dan CEO menjelaskan ini dalam laporan mereka masingmasing. Tapi tantangan membawa kita kearah yang lebih baik. Pengurangan kegiatan program tahun 2011 yang terus dilanjutkan dalam 2012, digabung dengan kemampuan kita menjalankan sesuai anggaran, telah mencapai hasil yang dirinci dalam laporan Ketua. Begitu luar biasa prestasi kami bahwa sejak tahun 1991 - tiga perempat dari satu juta orang miskin baik laki, perempuan dan anak-anak telah mendapatkan pemeriksaan dengan keluhan mata; hampir 36.000 operasi katarak dilakukan; dan lebih dari 300.000 kacamata dan setengah juta obat-obatan untuk penyakit mata ringan telah diberikan...semua tanpa punggutan biaya. Ditambahkan dengan statistik ini adalah hasil yang sangat signifikan dalam dua-dekade dari pelayanan kami kepada masyarakat miskin melalui operasi bedah perbaikan pada anak-anak kita – 1.918 operasi bibir sumbing / bedah langitlangit mulut dan lebih dari 900 anak-anak disediakan bantuan keuangan sejak Program Bantuan Pendidikan kita dimulai pada 2001. Saya berterima kasih atas kontribusi yang dibuat oleh CEO baru kami, LeRoy Hollenbeck, yang bergabung dengan kami pada pertengahan tahun. Dengan keterampilan dan pengalaman yang dimiliki LeRoy telah mampu mengembangkan upaya kemanusiaan kita menuju masa depan yang cerah. Akhirnya saya mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada para pendukung kami. Tanpa kemurahan hati anda, kita tidak bisa melakukan pekerjaan yang kita lakukan ini, dan untuk itu saya sungguh berharap bahwa Anda akan membantu kami lagi pada tahun 2013 dan seterusnya.
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
THE CEO’s REPORT Laporan CEO
I
t is an honour to be writing this message for my first Foundation Annual Report. I did not imagine while in Beijing in mid-2011 that one year later I would be in Bali as CEO of The John Fawcett Foundation. A three decade-long relationship with John was the tipping point in my decision to make a major, mid-life career change, one which has provided me daily gifts of satisfaction each time the Foundation provides the gift of sight to people in need. As our Chairmen rightly pointed out, we continued to face numerous challenges throughout the year, not least of which financial. Our significant accomplishments, despite a downturn in donations, are remarkable, and everyone who worked so hard during the year is to be commended. I am proud to be an integral part of a great team assembled over the years by John. I do want to acknowledge our status as full member of both ACFID (Australian Council for International Development, http://www.acfid.asn.au/) and the International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB, http://www.iapb.org/). These milestones are part of our strategy to increase the Foundation’s visibility, contribute to achieving the goals of Vision 2020 and make a difference in the lives of so many poor Indonesian men, women and children. Our successes are our donors’ successes. We thank all of you for your generous support throughout 2012. We shall continue to rely on your collective support and generosity as we uphold the name and prestige of the Foundation and move ahead with the critically important humanitarian efforts we undertake.
I
ni adalah suatu kehormatan untuk menulis pesan ini untuk laporan tahunan pertama saya di Yayasan. Saya tidak membayangkan bahwa dalam pertengahan tahun 2011 pada saat saya berada di Beijing bahwa setahun kemudian saya akan di Bali sebagai CEO dari John Fawcett Foundation. Tiga dekade-panjang hubungan saya dengan John menjadi titik balik dalam keputusan besar saya dalam perubahan karir separuh hidup saya, perubahan yang telah memberi saya setiap hari hadiah kepuasan saat setiap kali Yayasan memberikan bantuan penglihatan kepada orang-orang yang membutuhkan. Seperti apa yang ketua kita sebutkan dalam laporan mereka, bahwa kita terus menghadapi banyak tantangan sepanjang tahun, yang tidak sedikit dari segi masalah keuangan. Prestasi yang hebat kami, meskipun ada penurunan dalam sumbangan, adalah luar biasa, dan kami patut puji kepada semua orang yang bekerja keras selama tahun ini. Saya bangga menjadi bagian dalam tim yang hebat ini yang telah dibuat oleh John Fawcett selama bertahun-tahun. Saya ingin mengakui status kami sebagai anggota penuh dari ACFID (Australian Council for International Development, http://www.acfid.asn.au/) dan Badan Internasional untuk Pencegahan Kebutaan (IAPB, http://www.iapb.org/). Tonggak sejarah ini merupakan bagian dari strategi kami untuk meningkatkan visibilitas Yayasan, berkontribusi untuk mencapai tujuan dari Vision 2020 dan membuat perbaikan dalam kehidupan begitu banyak orang-orang Indonesia yang miskin baik laki, perempuan maupun anak-anak. Keberhasilan kami adalah keberhasilan para penyumbang kita semua. Kami berterima kasih kepada Anda semua atas dukungan serta kemurahan hati Anda sepanjang 2012. Kita akan terus mengandalkan dukungan dan kemurahan hati dari Anda sejalan kami menegakkan nama dan prestasi dari Yayasan dan melanjutkan upaya kemanusiaan yang penting dilakukan kami.
LeRoy Hollenbeck CEO JFF Australia & JFF Indonesia
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 5
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
board structure Struktur Dewan Pengurus
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION - australia (incorporated) ABN 81 338 697 784
Robert Foord Chairman
John Fawcett founder
LEROY HOLLENBECK ceo
Renate Hamilton Secretary
Winston Jones Member
Alan Herald Member
Assoc Prof John Crompton Member
Bruce Wallace Member
6 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
Patrick Emery Treasurer
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
YAYASAN JOHN FAWCETT - INDONESIA (formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia) No akta : 2 / 5 October 2011
John Fawcett founder
Drs I Gusti Made Bagiadi Supervisor
Made Suambara Supervisor
Drs Wayan Sukajaya chairman
Ni Gusti Ayu Susilawati Treasurer
I Gede Bingin Secretary
Dr Dewa Putu Sudana general chairman
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION - uK Charity no : 1115274
John Fawcett trustee
Renate Hamilton trustee
JEREMY HOPE HON. ADMINISTRATOR
ROGER SHAW INDEPENDENT EXAMINER
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 7
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA
under
construction
Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
THETEAMS Tim
Top row - left to right | Baris atas - kiri ke kanan Nyoman Juliarta Technical Assistant Ketut Triasa Projects Assistant Ketut Wardika Projects Assistant Wayan Wijaya Prosthetic Eye Technician Dewa Putu Artana Biomedical Technician Anak Agung Alit Putra Projects Assistant
Ketut Arsa Projects Assistant Made Indrawan Projects Assistant Dewa Made Artawan Projects Assistant Fernando O T Emor Nurse Nengah Sariyasa Optometry Technician
Middle row - left to right | Baris tengah - kiri ke kanan Komang Wardhana Projects Manager Wayan Darma Senior Nurse Coordinator Dr Made Juli Arsana Consulting General Practitioner Gede Bingin Communications Manager I Made Parwata Nurse Nyoman Murdika Project Coordinator
I Kadek Ngurah Sucipta Projects Assistant Nyoman Lanus Accounts Assistant Sudaryono Projects Assistant I Wayan Pasek Juniawan Nurse Dewa Made Arjawa Nurse Wayan Helmy Promotion & Graphics Designer
bottom row - left to right | Baris bawah - kiri ke kanan Desak Ketut Nuriadi Nurse Wayan Merina Novita Nurse Ni Luh Gede Eka Wahyuni Nurse Drs Wayan Sukajaya Senior Projects Manager LeRoy Hollenbeck CEO John Fawcett Founder
8 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
Dr Wayan Gde Dharyata, SpM(K) Consultant Ophthalmologist Dr Dini Dharmawidiarini, SpM Ophthalmologist Ida Ayu Made Sudiatmawati Nurse Susilawati Accountant Made Artini Receptionist & Projects Assistant
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
lombok team | Tim Lombok Top row - left to right Baris atas - kiri ke kanan Fahmi Nurse Lalu Didien Project assistant Andi Kurniawan Refractionist Marwan Suryadi Nurse
bottom row - left to right Baris bawah - kiri ke kanan Achmad Ramli Nurse Nurul Khaironi Nurse Haironi Project Coordinator
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 9
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN KEMANUSIAAN INDONESIA
sight restoration & blindness prevention
Penanggulangan & Pencegahan Kebutaan
O
ur long-running and highly successful Sight Restoration and Blindness Prevention Program remains a core Foundation activity. Begun in 1991 with a single, Rotary-funded mobile eye clinic, we now have six buses able to reach the poorest villagers, not only on the island of Bali, but throughout the Indonesian archipelago. During the year the Program continued to provide comprehensive services, not only to those who are needlessly cataract blind, but also for those who may need only eye glasses and / or treatment for various eye ailments. The amazing and heartfelt reactions we get from patients, whether post-cataract surgery or who obtain eye glasses or medicines after rigorous refraction and testing processes by our trained professionals, make each mission memorable. And our patients leave with better vision and a better life, whether it
10 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
P
rogram jangka panjang kami yang sangat sukses untuk penanggulanan dan pecegahan kebutaan tetap menjadi program utama Yayasan. Sejak 1991 berawal dengan satu bis klinik mata yang didanai oleh Rotary, sekarang kami telah memiliki enam bus klinik mata yang dapat menjangkau desadesa tertinggal, tidak hanya di pulau Bali, tapi juga sepanjang kepulauan Indonesia. Sepanjang tahun, program terus berjalan dalam penyediaan pelayanan yang menyeluruh, tidak hanya kepada mereka yang mengalami buta katarak, tapi juga pada mereka yang membutuhkan kacamata dan / atau berbagai gangguan kesehatan mata lainnya. Reaksi yang menakjubkan dari pasien, baik yang mendapatkan tindakan setelah operasi katarak atau mereka yang memperolah kacamata, obat-obatan setelah direfraksi dan dites secara teliti oleh tenaga profesional kami
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN KEMANUSIAAN INDONESIA
is becoming more economically productive or turning young children into better students. Two mobile eye clinics continued to serve Bali – one travelling throughout the island while the other was stationed at the office providing clinic support on Wednesdays and Fridays. In addition two buses undertook their respective missions offBali – one on the island Lombok just east of Bali and a second one to the north of Bali in the province of South Kalimantan. The two remaining buses, because of insufficient funding, are parked at the Foundation’s warehouse in Bali waiting to be put back in service when donations become available.
yang terlatih, membuat setiap misi ini mengesankan. Sehingga pasien kami dapat hidup dengan pengelihatan yang jauh lebih baik, secara ekonomi menjadi lebih produktif maupun anakanak menjadi lebih pintar. Dua bis klinik mata melanjutkan pelayanannya di Bali - satu bis klinik mata berkeliling sementara mobil klinik mata yang kedua ditempatkan di halaman kantor Yayasan untuk persiapan klinik mata pada hari Rabu dan Jumat. Dua bis klinik mata lainnya beroperasi di luar pulau Bali, yaitu satu di Pulau Lombok dan satu di Kalimantan Selatan. Dua bis klinik mata yang lainnya diparkir di halaman gudang Yayasan sementara menunggu sumbangan dana agar dapat beroperasi kembali.
Above: A happy patient and family post-cataract surgery in Morotai, North Moluccas Atas: Seorang pasien bersama keluarganya mendapatkan operasi katarak di Morotai, Maluku Utara
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 11
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN KEMANUSIAAN INDONESIA
Our two outreach medical centres, one each in Gresik and Surabaya that are part of our outreach program, ceased operations at the end of the first quarter due to a funding constraint. Their contribution to the overall performance of the Foundation is significant...nearly 13% of all cataract surgeries performed in 2012 were from these two facilities. It is important to source additional funding for the outreach component of our Sight Restoration and Blindness Prevention Program as it generates significant results at a lower per cataract patient cost compared to the mobile eye clinics. Within our flagship Sight Restoration and Blindness Prevention Program, key components remain:
• Field eye screening and identification of people with impaired sight,
• Treatment of minor eye ailments with medication, • Distribution of eye glasses, • Sight-restoring operations in villages for poor cataractblind men and women,
• Cataract surgery for children in cooperating hospitals, and
• Prosthetic eyes. During 2012 our four active mobile eye clinics combined undertook missions to 70 locations on Bali, held 33 day-clinics at the Foundation headquarters in Sanur (Bali), served over 20,000 people on the island of Lombok, undertook a mission in collaboration with the Doctors Children Fund associated with Newmont on the island of Sumbawa, maintained mobile eye clinic operations in South Kalimantan, and flew with the Indonesia Air Force to Wates, Jogjakarta on Java and to the island of Morotai (North Moluccas), the latter in conjunction with Indonesian national program “Sail Morotai 2012”. Above: Dr Dini performs hi-tech cataract surgery in the Foundation’s mobile eye clinic Atas: Dr Dini melakukan hi-tech operasi katarak di bis klinik mata keliling Yayasan
12 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
Dua pusat pelayanan (outreach centres) kami yang berada di luar, masing-masing di Gresik dan Surabaya merupakan bagian dari program kami, terpaksa harus menghentikan kegiatannya pada quartal pertama karena keterbatasan dana. Hasil kinerja mereka sangat berarti terhadap keberhasilan Yayasan yang mencapai hampir 13% dari seluruh hasil operasi katarak di tahun 2012. Dana tambahan sangat diperlukan untuk program outreach centres yang merupakan salah satu komponen dari Program Penanggulangan dan Pencegahan Kebutaan karena program mencapai hasil yang hebat dengan biaya lebih murah jika dibandingkan dengan program bis klinik mata. Unsur-unsur penting pada Program Penanggulangan dan Pecegahan Kebutaan adalah sebagai berikut:
• Pemeriksaan mata di lapangan dan indentifikasi pada orang yang mengalami penurunan pengelihatan,
• Pengobatan terhadap pasien yang mengalami gangguan kesehatan mata ringan,
• Pemberian kacamata, • Operasi perbaikan pengelihatan akibat buta katarak bagi orang dewasa di desa tertinggal,
• Bekerjasama dengan pihak rumah sakit untuk operasi katarak pada anak-anak, dan
• Protese (mata palsu). Selama 2012 empat bis klinik mata kami yang aktif menjalankan 70 misi ke titik lokasi di seluruh Bali, 33 kali klinik mata di Yayasan yang berbasis di Sanur (Bali), memberikan pelayanan kepada 20.000 lebih masyarakat yang berada di pulau Lombok, menjalankan misi bekerjasama dengan the Doctors Children Fund yang terkait dengan PT Newmont yang berada di pulau Sumbawa, mengawasi pelaksanaan bis klinik mata di Kalimantan Selatan, dan terbang bersama TNI AU ke Wates, Jogjakarta, serta ke pulau Morotai (Maluku Utara) yang merupakan partisipasi kami terhadap program nasional pemerintah Indonesia “Sail Morotai 2012”.
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Left: Some of the Foundation’s participating ophthalmologists when they gathered at Ganesha Hospital. From left to right are: Letkol Kes Dr Elisa S. Manueke, SpM, Dr Fitria Romadiana, SpM, Dr Jean-Louis de Sousa, Kolonel Kes Dr M. Soewandi, SpM, Dr Dini Dharmawidiarini, SpM, Dr Gunawan Effendi, SpM, Letkol Kes Dr Djonny Djuarsa, SpM Kiri: Beberapa dokter spesialis mata Yayasan sedang berkumpul di Rumah Sakit Ganesha. Dari kiri ke kanan: Letkol Kes Dr Elisa S. Manueke, SpM, Dr Fitria Romadiana, SpM, Dr Jean-Louis de Sousa, Kolonel Kes Dr M. Soewandi, SpM, Dr Dini Dharmawidiarini, SpM, Dr Gunawan Effendi, SpM, Letkol Kes Dr Djonny Djuarsa, SpM
We also launched in 2012 an innovative approach at raising funds. Our new ”Adopt a Mobile Eye Clinic Mission” completely underwrites the costs of keeping our mobile clinics in the field restoring sight to those in need. This unique and successful fundraising effort undertook two funded missions during the year and we expect more missions will be “adopted” in the coming years. Maintaining our excellent reputation for provision of high quality services depends not only on our professional nurses, refractionists, technicians and support staff, but also our dedicated ophthalmologists....a very special thanks to all of them. Dr Wayan Gde Dharyarta, SpM(K), the Foundation’s Consultant Ophthalmologist, has provided invaluable support for our eye programs for over 20 years through his selfless contributions to training new ophthalmologists, assisting with strategic planning and offering his superior surgical skills in restoring sight to thousands of people who cannot afford a cataract operation. Dr Dini Dharmawidiarini, SpM, has been providing her expert services to the Foundation for 5 years. Her skills and professionalism, combined with her constant desire for learning new eye surgery techniques, have made her a critical asset of our team.
Di tahun 2012 kami juga meluncurkan pendekatan yang inovatif dalam penggalangan dana. ”Adopt a Mobile Eye Clinic Mission” dimana sumbangan mendukung membiayai seluruh biaya operasional bis klinik mata agar tetap dapat beroperasi dalam penanggulangan kebutaan bagi mereka yang membutuhkan. Pada akhir tahun kami berhasil mendapatkan dua penyumbang yang membiayai misi yang unik dan sukses ini serta kami berharap dapat “mengadopsi “ lebih banyak pada tahun-tahun berikutnya. Untuk menjaga reputasi baik kami dalam ketentuan pelayanan yang berkualitas tinggi tidak hanya tergantung pada tenaga perawat, refraksionis, teknisi dan staf pendukung, namun juga pada dedikasi para dokter spesialis mata kami, kami mengucapkan terima kasih yang sangat khusus terhadap mereka semua. Dr Wayan Gde Dharyarta, SpM(K), merupakan dokter mata Konsultan Yayasan, telah memberikan dukungan yang tak ternilai untuk program mata kita selama lebih dari 20 tahun melalui kontribusi tanpa pamrih dalam memberikan pelatihan terhadap dokter mata yang baru, membantu dalam perencanaan yang strategis, serta melakukan pembedahan yang terbaik didalam penanggulangan kebutaan terhadap ribuan orang yang miskin membayar operasi katarak. Dr Dini Dharmawidiarini, SpM, telah memberikan jasanya terhadap Yayasan selama 5 tahun. Keterampilan dan profesionalismenya, tergabung dengan keinginannya untuk terus-menerus mempelajari teknik operasi mata terbaru, telah membuatnya menjadi aset penting dalam tim kami.
Dr Endro Pranoto, SpM and Dr Gunawan Effendi, SpM have served our Lombok Eye Project well for the last 8 years. Their dedication and enthusiasm to provide high quality services to poor patients on Lombok have proven valuable in helping us reach our annual targets.
Dr Endro Pranoto, SpM dan Dr Gunawan Effendi, SpM telah memberikan jasanya untuk mendukung proyek mata kami di Lombok dan telah berjalan dengan baik selama 8 tahun. Dedikasi dan antusiasme mereka dalam memberi pelayanan yang berkualitas tinggi terhadap pasien miskin di Lombok telah terbukti sangat berharga dalam pencapaian target tahunan kami.
Dr Uyik Unari DK, SpM; Dr Fitria Romadiana, SpM and Dr Armanto Sidohutomo, SpM(K) have been instrumental in providing eye services at our outreach centres in Gresik and Surabaya.
Dr Uyik Unari DK, SpM; Dr Fitria Romadiana, SpM; dan Dr Armanto Sidohutomo, SpM(K) ikut berperan penting didalam memberikan pelayanan mata di masing-masing pusat klinik (outreach centres) kami di Gresik dan Surabaya.
Finally, Letkol Kes Dr Elisa S. Manueke, SpM; Letkol Kes Dr Djonny Djuarsa, SpM; Kolonel Kes Dr M. Soewandi, SpM and Letkol Kes Dr Sri Harto, SpM have been instrumental in advancing our relationship with the Indonesia Air Force, whether on remote missions or at our cooperative outreach centres in Solo, Bandung and Jakarta.
Terakhir, Letkol Kes Dr Elisa S. Manueke, SpM; Letkol Kes Dr Djonny Djuarsa, SpM; Kolonel Kes Dr M. Soewandi, SpM dan Letkol Kes Dr Sri Harto, SpM ikut berperan penting didalam memajukan hubungan kami dengan TNI AU, baik untuk misi kami ke daerah-daerah terpencil maupun pusat-pusat klinik yang kooperatif di daerah Solo, Bandung dan Jakarta.
Program Outcomes
Hasil Kegiatan
In 2012 our mobile eye teams screened 57,656 people from the lower socio-economic group, distributed 31,387 pairs of eye glasses, treated 11,277 patients for minor eye ailments and performed 2,149 sight-restoring cataract operations. The reduced numbers from the outreach centres in East Java were slightly compensated for by an increased effort on Lombok, as well as through our two missions carried out in cooperation with the Indonesia Air Force.
Dalam tahun 2012 tim bis klinik mata kami telah melakukan pemeriksaan 57.656 orang dari masyarakat ekonomi lemah, pemberian 31.387 kacamata, mengobati 11.277 pasien dengan keluhan mata ringan dan melakukan 2,149 operasi katarak. Penurunan jumlah pasien pada pusat-pusat pelayanan (outreach centres) kami yang berada di Jawa Timur ditebus oleh peningkatan upaya kegiatan di Lombok, dan dua misi yang lainnya yang bekerjasama dengan TNI AU.
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 13
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN KEMANUSIAAN INDONESIA
JFF / Wheelton Foundation Lombok Eye Project
JFF/ Wheelton Foundation PROYEK Mata di Lombok
The JFF / Wheelton Foundation Lombok Eye Project wound down its activities after a very successful year with funding coming to an end in December 2012. During the year, the project, with generous funding from Paul Wheelton and strong local government support, implemented the blindness prevention program for the poor on the island of Lombok, NTB province. By year’s end, our JFF Lombok team had screened 20,077 people, distributed 7,374 pairs of eye glasses and achieved the target of 1,064 cataract operations. While the contribution from Mr Wheelton made a significant reduction in the number of cataract cases on Lombok, much work remains. We want to extend our sincere appreciation to Mr Wheelton for making 2012 a year the people of Lombok will long remember. Our Lombok mission is not yet finished and further funding from a variety of sources is being sought to keep the project running in 2013.
Proyek Mata The JFF/ Wheelton Foundation di Lombok mengakhiri kegiatannya setelah mengalami kesuksesan dari tahun sebelumnya dengan dibarengi berakhirnya pendanaan pada akhir Desember 2012. Sepanjang tahun 2012, dengan pendanaan dari Paul Wheelton didukung oleh pemerintah kabupaten setempat, melaksanakan program penanggulangan kebutaan untuk masyarakat miskin di pulau Lombok provinsi NTB. Diakhir tahun, tim JFF Lombok telah melakukan pemeriksaan 20.077 orang, memberikan 7.374 kacamata dan berhasil mencapai target mengoperasi 1.064 pasien katarak. Atas sumbangsih dari Mr Wheelton telah memberikan hasil yang berarti dalam menurunkan angka kebutaan katarak yang terjadi di Lombok, tapi masih ada banyak yang perlu dikerjakan. Kami ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Mr Wheelton yang telah meninggalkan kenangan yang berharga di tahun 2012 yang akan selalu diingat oleh masyarakat Lombok. Misi kami di Lombok belum berakhir dan kami sedang berusaha menggalang dana dari berbagai sumber agar proyek tetap berjalan di tahun 2013.
Top: Patient returns home after receiving her cataract operation in the mobile eye clinic Paling atas: Pasien kembali pulang setelah mendapatkan operasi katarak di bis klinik mata keliling Above left: Dr Endro in pre-op screening session in Lombok Atas kiri: Dr Endro sedang melakukan pemeriksaan pra operasi di Lombok Above right: Dr Gunawan operating in the Lombok mobile eye clinic Atas kanan: Dr Gunawan sedang melakukan operasi di bis klinik mata keliling Lombok
14 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Mass Eye Screening and Cataract Operations Sumbawa
Pemeriksaan Mata Masal dan Operasi Katarak di Sumbawa
The John Fawcett Foundation, with generous funding from the Doctors Children Fund (DCF), has undertaken sightrestoring missions in West Sumbawa (NTB) since 2011. DCF is a dedicated group of volunteers composed of spouses and employees from PT. Newmont and its contractors. In the two missions conducted since the partnership commenced, our professional team conducted screening for 2,093 patients spread among four different villages:Tongo, Sekongkang, Maluk and Jereweh; provided free of charge 1,355 pairs of eye glasses and 1,000 bottles of eye drops; and performed sight-restoring surgery on 38 cataract blind patients. Our partnership with DCF provides a significant impact on improving eye health, especially for poor men, women and children needlessly suffering from cataract blindness as well as contributing to the reduction of blindness in the West Sumbawa regency.
The John Fawcett Foundation, dengan kebaikan the Doctors Children Fund (DCF) atas dukungan dananya, telah menjalankan misi pemulihan pengelihatan (sight-restoring) di Sumbawa Barat (NTB) sejak 2011. DCF merupakan kelompok relawan dari karyawan dan karyawati dari PT Newmont beserta kontraktornya. Semenjak terjalinnya kemitraan dan dua misi antara kedua belah pihak, tim profesional kami melaksanakan pemeriksaan mata untuk 2.093 pasien yang tersebar di empat desa: Tongo, Sekongkang, Maluk dan Jereweh; pemberian 1.355 kacamata secara cuma-cuma dan 1.000 botol obat tetes mata; dan melaksanakan operasi pemulihan pengelihatan bagi 38 pasien buta katarak. Kemitraan kami bersama DCF memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kesehatan mata, terutama untuk masyarakat miskin sehingga tidak perlu menderita katarak serta memberi kontribusi dalam mengurangi angka kebutaan di kabupaten Sumbawa Barat.
The Buleleng Eye Mission As part of the “Adopt a Mobile Eye Clinic Mission” launch, The John Fawcett Foundation performed eye screening in three villages in north Bali. The team examined 1,800 patients, distributed 801 pairs of eye glasses and 462 bottles of eye medicine for those with minor eye infections and performed 17 cataract surgeries. As has become standard practice during nearly every mission, the final half day in the villages was dedicated for eye health examinations for elementary school children. During this mission, 719 children attending three local elementary schools were screened and, when necessary, were provided eye glasses and medicines. Full funding for this mission was generously provided by the Social Justice Fund, a sub-fund of the Australian Communities Foundation. We want to extend sincere appreciation to our Social Justice Fund supporters and look forward to future collaboration of this burgeoning partnership. Top: Mass eye screening in Sumbawa Paling atas: Pemeriksaan mata masyarakat di Sumbawa
Misi Pemeriksaan Mata di Buleleng Sebagai bagian dari peluncuran “Adopt a Mobile Eye Clinic Mission”, The John Fawcett Foundation melaksanakan pelayanan pemeriksaan mata di tiga desa di Bali bagian utara. Tim kami telah memeriksa 1.800 pasien, memberikan 801 kacamata dan 462 botol obat tetes mata untuk penderita yang mengalami infeksi mata ringan serta telah mengoperasi 17 pasien yang menderita katarak. Merupakan kebiasaan pada hampir setiap misi pelayanan kami, setengah hari kami melakukan pemeriksaan mata terhadap anak-anak sekolah dasar. Selama misi ini, 719 anak dari tiga sekolah dasar diperiksa dan saat dibutuhkan, kami menyediakan kacamata dan obatobatan. Pendanaan untuk terlaksananya misi ini didukung sepenuhnya oleh the Social Justice Fund, yang merupakan sub dana dari The Australian Communities Foundation. Kami ingin menyampaikan penghargaan yang tulus atas dukungan the Social Justice Fund dan semoga di masa yang akan datang kemitraan kita dapat berkembang dengan pesat.
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 15
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Cooperation with the Indonesia Armed Forces
Kerjasama Dengan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
With the launching in 2011 of the purpose-built mobile eye clinic that can be accommodated inside a Hercules C-130 aircraft, Foundation cooperation with the Indonesia Air Force “took off” in 2012. The Air Force facilitates provision of our services beyond the range of our mobile eye clinics enabling us to reach people over the full extent of the Indonesian archipelago. Complementing our extended reach is the Solo (Java) outreach centre which assists in contributing to attainment of our stellar results. We greatly value the support of the Indonesia Air Force and look forward to an even more expanded cooperation program in 2013.
Dengan peluncuran perdana bis klinik mata yang dapat dimasukkan kedalam pesawat Hercules C-130 pada tahun 2011, Yayasan bekerjasama dengan TNI AU “took off” pada tahun 2012. TNI AU memfasilitasi pelayanan kami dengan menerbangkan bis klinik mata ke daerah-daerah yang cukup sulit dijangkau melalui jalan darat di kepulauan Indonesia. Memperkuat jangkauan kita adalah outreach centre (Java) di Solo yang dijalankan oleh TNI AU yang membantu mencapai hasil pelayanan yang cemerlang. Kami sangat menghargai dukungan dari TNI AU dan berharap peningkatan kerjasama pada program-program selanjutnya di 2013.
Missions to Wates, Jogjakarta, and Morotai, North Moluccas
Misi ke Wates, Jogjakarta dan Morotai, Maluku Utara
We worked with the Indonesia Air Force mid-year in a mass cataract screening operation in Kulonprogo, Wates, Jogjakarta. Spearheaded by our team of 23 professionals and two mobile eye clinics we screened 2,387 people, including 508 students, and performed 44 cataract operations during the 3-day visit. Three months later, we accepted the Indonesia Air Force Air Marshall’s invitation to join “Sail Morotai 2012”, an annual Government effort to spearhead Indonesia’s economic thrust in the Pacific region. During our mobile cataract eye mission, we screened over 1,800 poor men, women and children; provided eye exams, refraction and distribution of over 900 pairs of eye glasses; and performed free cataract operations on 44 patients. We are grateful to our partner, the SMEC Foundation from Australia, for their generous financial contribution to the successful “Mission to Morotai”.
Di pertengahan tahun ini kami bekerjasama dengan TNI AU mengadakan pemeriksaan dan operasi katarak di Kulonprogo, Wates Jogjakarta. Dengan mengerahkan dua puluh tiga tenaga professional dan dua bis klinik mata, kami melakukan pemeriksaan 2.387 orang, termasuk 508 murid, dan melakukan 44 operasi katarak selama 3 hari kunjungan. Tiga bulan kemudian, kami menerima undangan dari Marsekal TNI AU untuk ikut berpartisipasi pada peringatan “Sail Morotai 2012”, yang merupakan agenda tahunan pemerintah dalam upaya mendorong perekonomian Indonesia di kawasan Pasifik. Selama kami bertugas di Morotai, kami telah melakukan pemeriksaan lebih dari 1.800 pasien miskin yang terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak–anak; pemeriksaan mata, refraksi dan pemberian 900 kacamata; serta operasi katarak sebanyak 44 pasien. Kepada mitra kami SMEC Foundation Australia, kami sampaikan terima kasih atas dukungan dananya untuk mensukseskan “Mission to Morotai”.
Below: In Wates, Air Chief Marshall Imam Sufaat witnessing the miracle of restored sight as pads are removed from patients following cataract surgery Bawah: Di Wates, Marsekal TNI Imam Sufaat menyaksikan keajaiban penglihatan setelah perban penutup mata dilepaskan.
12 | ANNUAL REPORT 2011 | WWW.BALIEYE.ORG
Above: The team often works outdoors and here ophthalmologist Dr Dini shades a patient’s eyes during an eye test.
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Technology Transfer and Upgraded Skills Training
Alih Tekhnologi dan Pelatihan Peningkatan Keahlian
A critically important component of the Foundation’s sustainable activities is upgrading skills levels of professional staff and ensuring that the latest in eye surgery technology is properly transferred to the Foundation’s doctors. Our visiting specialists’ program ensures these are accomplished. We were fortunate during 2012 to have three such trainings. Dr Jean-Louis de Sousa made another trip to Bali to continue the training program for Dr Dini in follow-up to her February visit to Perth and to provide training to five surgeons from the Indonesia Air Force. During the two-day training, 12 patients with front of eye disorders had surgeries. Dr Dini, with her training in ophthalmic plastic (oculoplastic), reconstructive and orbital surgery, commenced operating in Bali’s Ganesha Hospital in a new theatre established for her by the Foundation with equipment donated from Australia. Our sincere appreciation goes to the Royal College of Surgeons, Dr de Sousa, Dr Gajdatsy and Dr Anastas for making this tailored training program possible.
Meningkatkan keahlian secara berkesinambungan bagi staf profesiaonal merupakan komponen penting Yayasan dan memastikan bahwa alih tekhnologi terbaru dalam operasi mata kepada dokter-dokter Yayasan. Kunjungan para ahli sukarelawan kami memastikan hal tersebut tercapai. Selama tahun 2012 kami telah melaksanakan tiga kali pelatihan. Dr Jean-Louis de Sousa datang ke Bali untuk melanjutkan program pelatihan terhadap Dr Dini yang merupakan tindak lanjut kunjungannya ke Perth pada Pebruari lalu dan memberikan pelatihan kepada lima ahli bedah dari TNI AU. Selama dua hari pelatihan, 12 pasien dengan gangguan mata telah dioperasi. Dr Dini, dengan pelatihan ophthalmic plastic (oculoplastic), reconstructive dan orbital surgery, melaksanakan operasi di ruang operasi yang baru di Rumah Sakit Ganesha Bali dengan menggunakan peralatan yang disumbangkan dari Australia. Penghargaan dan terima kasih kami kepada the Royal College of Surgeons, Dr de Sousa, Dr Gajdatsy and Dr Anastas atas terlaksananya program pelatihan tersebut dengan baik.
Top: Dr Jean-Louis de Sousa conducting oculoplasty surgery training session in Ganesha hospital with ophthalmologist Dr Dini and ophthalmologists from Indonesia Air Force Paling atas: Dr Jean-Louis de Sousa sedang memberikan pelatihan operasi oculoplasty di rumah sakit Ganesha bersama Dr Dini dan Dokter dari TNI AU Above left: Dr Dini at Lion Eye Institute, Perth, Western Australia, during her oculoplasty and orbit observation training program Atas kiri: Dr Dini di Lion Eye Institute, Perth, Western Australia, pada saat mengikuti program pelatihan oculoplasty dan orbit observation Above right: Dr Jean-Louis de Sousa demonstrates oculoplasty surgery in Lions Eye Institute, Perth, Western Australia Atas kanan: Dr Jean-Louis de Sousa menunjukan teknik operasi oculoplasty di Lion Eye Institute, Perth, Western Australia
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 17
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
In May at the invitation of the Foundation, our senior consultant Assoc Prof John Crompton from Adelaide provided SICS (small incision cataract surgery) training for six young, local ophthalmologists from the University of Airlangga and the Indonesia Air Force. All of the participants were pleased with receiving the enhanced skills training to even better serve future patients.
Pada bulan Mei kami mengundang Assoc Prof John Crompton dari Adelaide yang merupakan senior konsultan mata kami untuk memberikan pelatihan SICS (small incision cataract surgery) kepada enam dokter mata yang berasal dari Universitas Airlangga dan TNI AU. Semua peserta merasa puas dengan adanya pelatihan peningkatan keterampilan dan pelayanan terhadap pasien di masa yang akan datang.
Also during the year, Foundation ophthalmologists received glaucoma training from visiting eye surgeon and glaucoma specialist, Prof Bill Morgan, who worked with Dr Dharyata and Dr Dini, as well as with Dr Virna and Dr Agus Kesumadjaya from the University of Indonesia and Sanglah Hospital, respectively. Over the course of the training, 24 patients were examined and 4 operations carried out on three adults and one 2-year old baby from Kintamani suffering with glaucoma since birth.
Sepanjang tahun 2012, spesialis glaucoma Prof Bill Morgan berkunjung ke Bali untuk memberikan pelatihan terhadap dokter mata dari Yayasan, yaitu Dr Dharyata dan Dr Dini, berserta Dr Virna dari Universitas Indonesia dan Dr Agus Kesumadjaya dari RSUP Sanglah. Selama pelatihan berlangsung, telah di periksa 24 pasien dan empatnya mendapat tindakan operasi yang terdiri dari tiga dewasa dan satu anak berusia 2 tahun dari Kintamani yang menderita glaucoma sejak lahir.
Finally, Covidien Singapore office provided technology transfer and practical, hands-on skills upgrading training for Foundation and local hospital technicians. The Foundation is indebted to all of those who volunteered their time and shared their knowledge with our Bali-based doctors and technicians. Monitoring Surgical Outcomes Ensuring high quality care for all our patients is top priority. To this end all surgeons work is assessed and, when necessary, they are provided additional training in SICS procedures in use by our ophthalmologists. In addition we regularly monitor program implementation and check surgical outcomes in our mobile clinics and outreach centres. Surgical Outcomes Survey The comprehensive and extensive surgical outcomes survey undertaken in 2011 is now completed and is expected to be published in 2013 in a leading Australian ophthalmic journal. Our sincere thanks to Assoc Prof John Crompton from the University of Adelaide, with assistance of his medical students Lachlan Farmer and Cecelia Innes-Wong; and to Professor Robert Casson and the entire team from the South Australian Institute of Ophthalmology, Royal Adelaide Hospital. This critically important survey is the only large-cohort six-month follow up audit conducted in a developing country.
Akhirnya, kantor Covidien Singapore memberikan pelatihan dan praktek hands-on skills kepada teknisi Yayasan dan rumah sakit setempat. Yayasan berutang budi kepada mereka yang telah menyediakan waktu dan membagi ilmunya terhadap tim medis dan teknisi yang berada di Bali. Pengawasan Pasca Operasi Prioritas utama kami adalah memastikan perawatan yang berkualitas tinggi terhadap semua pasien. Untuk tujuan ini, semua ahli bedah dievaluasi dan, bila perlu, mereka diberikan pelatihan tambahan dalam prosedur SICS oleh dokter mata kami. Selain itu kita secara teratur memonitor pelaksanaan program dan memeriksa pasca bedah yang dilakukan di bis klinik mata serta di pusat-pusat pelayanan (outreach centres) kami. Penelitian Pasca Bedah Penelitian pasca bedah yang menjangkau secara keseluruhan dilakukan pada tahun 2011 kini telah selesai dan diharapkan akan terbit pada tahun 2013 dalam sebuah jurnal masalah mata istimewa dari Australia. Terima kasih yang tulus kami ucapkan kepada Assoc Prof John Crompton dari Universitas Adelaide, beserta mahasiswanya Lachlan Farmer and Cecelia Innes-Wong; dan juga kepada Profesor Robert Casson beserta seluruh tim dari South Australian Institute of Ophthalmology, Royal Adelaide Hospital. Hasil penelitian ini adalah satusatunya audit enam bulan pasca operasi yang dilakukan di negara berkembang.
Above left: Assoc Prof John Crompton provides training in ophthalmology for Airlangga University (Surabaya) ophthalmologist and ophthalmologists from Indonesia Air Force Atas kiri: Assoc Prof John Crompton sedang memberikan pelatihan kepada dokter spesialis mata dari Universitas Airlangga (Surabaya) dan TNI AU Above right: Professor Bill Morgan, with Dr Dharyata, in a training session at Puri Raharja Hospital Atas kanan: Professor Bill Morgan bersama Dr Dharyata dalam sesi pelatihan di rumah sakit Puri Raharja
18 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN KEMANUSIAAN INDONESIA
Children’s Cataract Surgery
OPERASI KATARAK PADA ANAK-ANAK
In March Dr Dharyata conducted a special session for cataract surgery on children. Three children received sight-restoring surgeries at the Puri Raharja Hospital in Denpasar assisted by local anaesthetists. We are grateful to the cooperating hospital for providing theatre access and medical team support for these difficult operations.
Pada bulan Maret Dr Dharyata melakukan sesi khusus untuk operasi katarak pada anak-anak. Tiga anak mendapatkan operasi pemulihan penglihatan di RSU Puri Raharja Denpasar dibantu oleh dokter anestesi setempat. Kami sangat berterima kasih kepada pihak rumah sakit atas kerjasamanya yang telah menyediakan ruang operasi dan dukungan tim medis untuk operasi yang sulit ini.
Top: Dr Dharyata, Foundation consultant ophthalmologist, checking a baby with cataracts Paling atas: Dr Dharyata, dokter mata konsultan Yayasan sedang memeriksa bayi buta karena katarak Above left: Dr Putu Panji, anaesthetist, giving general anaesthesia to a young patient in Puri Raharja hospital Atas kiri: Dr Putu Panji, spesialis anastesi, memberikan anestesi umum utuk pasien remaja di rumah sakit Puri Raharja Above right: Children waiting for their eye pads to be removed during post-op Atas kanan: Anak-anak menunggu perban penutup mata mereka yang akan dibuka pada saat pemeriksaan pasca operasi
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 19
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
World Sight Day 2012
HARI PENGLIHATAN SEDUNIA 2012
This year Foundation staff participated in World Sight Day (11 October) through a mission to Lombok lasting from 7 – 12 October. While in Lombok, our team provided free screening to 1,773 patients, distributed 1,028 pairs of eye glasses and over 700 bottles of eye drop medication to those with minor eye disorders, and performed 85 cataract surgeries for the poor men, women and children in the villages of Labuhan Haji, Priggabaya and Poh Gading, East Lombok.
Tahun ini staff Yayasan ikut berpartisipasi dalam peringatan Hari Pengelihatan Sedunia (11 Oktober) melalui misi ke Lombok berlangsung pada 7-12 Oktober. Selama di Lombok, tim kami melakukan pemerkisaan gratis 1.773 pasien, memberikan 1.028 kacamata dan lebih dari 700 botol obat tetes mata untuk orang-orang dengan gangguan penyakit mata ringan, serta dilakukan 85 operasi katarak bagi laki-laki, perempuan dan anak-anak miskin di desa Labuhan Haji, Priggabaya and Poh Gading, Lombok Timur.
16 | ANNUAL REPORT 2011 | WWW.BALIEYE.ORG
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Prosthetic Eyes
Protese (Mata palsu)
Our prosthetic eye program continues to improve people’s lives and confidence and in 2012 we provided artificial eyes for 28 adults and 7 children. In Balinese culture, a young person who loses an eye has little hope of a productive life. For a girl, marriage is unlikely and for a boy the disfigurement means that many job opportunities are closed to him. When fitted with a prosthetic eye, the recipient gains hope and confidence enabling him or her to lead a more normal life that otherwise would not be possible.
Program protese kami terus meningkatkan tarap hidup dan kepercayaan diri masyarakat dan pada tahun 2012 kami menyediakan protese untuk 28 orang dewasa dan 7 anakanak. Dalam budaya Bali, remaja yang kehilangan mata memiliki sedikit harapan hidup yang produktif. Untuk seorang gadis, pernikahan tidak mungkin dan untuk anak laki-laki, kecacatan berarti banyak kesempatan kerja yang tertutup baginya. Ketika dilengkapi dengan protese akan dapat meningkatkan kepercayaan diri penderita yang memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih normal.
Above: Komang Dwiastra before and after the fitting of his prosthetic eye Atas: Komang Dwiastra sebelum dan sesudah pemasangan mata protese
PROGRAM VOLUNTEERS Relawan Dr Peter Graham, ophthalmologist (Western Australia) Assoc Prof John Crompton, ophthalmologist (South Australia) Dr Jean-Louis de Sousa, ophthalmologist (Western Australia) Assoc Prof Adam Gajdatsy, ophthalmologist (Western Australia) Dr Constantine Anastas, ophthalmologist (Western Australia) Dr Alexandra Taylor, ophthalmologist (Western Australia) Professor Ian McAllister, ophthalmologist (Western Australia) Professor Bill Morgan, ophthalmologist (Western Australia) Dr Annette Gebauer, ophthalmologist (Western Australia) Dr Josephine Richards, ophthalmologist (Western Australia) Dr Geoffrey Cohn, ophthalmologist (New South Wales) Dr Wayan Gde Dharyarta, consultant ophthalmologist (Bali Indonesia) – discounted rates Dr Putu Panji, anaesthetist (Bali Indonesia) Dr Putu Pramana, anaesthetist (Bali Indonesia) Dr Wayan Sukra, anaesthetist (Bali Indonesia)
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 21
children’s corrective surgery Operasi Bedah Perbaikan Anak-Anak
D
uring a routine eye screening visit, we discovered a young baby girl with severe cleft lip and palate deformity. Our surgeon operated and afterwards the father proclaimed, “It was unbelievable…I never thought it could be done this way and the difference from before and now is like miles away!” Heartwarming stories like these make our humanitarian efforts so worthwhile. program Outcomes During the year we provided 85 children and young people this life-changing operation giving children (and their parents) confidence that they can lead productive lives free from disfigurement and social stigma...stellar examples of the great humanitarian work being done by the professionals associated with the Foundation. These operations were made possible through the generous donor support from Mr Dimitri and Ms Suzanne Aretzis, the Peter Brown family, R.K. Fawcett-Powles of ANZA Medical Sponsorship Jakarta, Bali Advertiser, the ongoing support of Poppies Bali and to all the other individuals who support these life-changing operations. Thank you for your donations. Technology Transfer and Upgraded Skills Training In October, Dr Tim Cooper, plastic surgeon from Perth, volunteered his valuable time and skills to provide skills training as part of our Children’s Corrective Surgery Program. Dr Cooper observed the work of Dr Anom, and volunteer Balinese anaesthetists Dr Pramana, Dr Panji, Dr Wibawa and other anaesthetists in the Puri Raharja Hospital, Denpasar. Over an exhausting three days of teaching and practical sessions, the Balinese doctors operated on 21 children with cleft deformities, all from very poor families unable to seek medical treatment for their children.
22 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
P
ada kunjungan pemeriksaan mata rutin kami, kami menemukan seorang bayi perempuan dengan cacat bibir sumbing dan lubang langit-langit yang cukup parah. Dokter bedah kami melakukan operasi dan setelah itu ayah dari pasien tersebut berujar, “Sulit dipercaya ... Saya tidak pernah berpikir hal itu bisa dilakukan dengan cara ini dan perbedaan dari sebelumnya dan sekarang sangatlah jauh!” Cerita yang mengharukan seperti ini membuat upaya kemanusiaan kita begitu berharga. Hasil Kegiatan Selama tahun 2012 kami telah berhasil melakukan 85 operasi bagi anak-anak dan remaja, dimana operasi ini mengubah hidup mereka dan memberikan anak-anak (serta orang tua mereka) rasa percaya diri untuk menjalani kehidupan yang produktif bebas dari cacat dan stigma sosial...ini adalah salah satu contoh tindakan kemanusiaan yang sangat baik yang dilakukan oleh para profesional yang bekerja bersama dengan Yayasan. Operasi ini bisa terwujud berkat dukungan dari para penyumbang seperti Mr Dimitri and Ms Suzanne Aretzis, keluarga Peter Brown, R.K. Fawcett-Powles dari ANZA Medical Sponsorship Jakarta, Bali Advertiser, dukungan yang berkelanjutan dari Poppies Bali dan semua pihak yang mendukung operasi ini untuk kehidupan yang lebih baik.Terima kasih atas sumbangan Anda. Alih Tekhnologi dan Pelatihan Peningkatan Keahlian Pada bulan Oktober, Dr Tim Cooper, ahli bedah plastik dari Perth, menyisihkan waktu secara sukarela serta memberikan ilmunya yang berharga untuk memberikan pelatihan sebagai bagian dari operasi bedah perbaikan anak-anak. Dr Cooper meninjau kinerja Dr Anom, dan relawan anestesi Bali Dr Pramana, Dr, Panji, Dr Wibawa serta anestesi lainnya di RSU Puri Raharja, Denpasar. Selama tiga hari sesi pelatihan dan praktek yang melelahkan, para dokter Bali mengoperasi 21 anak-anak dengan cacat bibir sumbing dan bedah langit-langit mulut, semua berasal dari keluarga miskin dan tidak mampu bayar untuk memperoleh tindakan medis untuk anak-anak mereka.
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Top: Dr Juli and visiting volunteer Dr Tim Cooper during cleft palate pre-op Paling atas: Dr Juli dan relawan Dr Tim Cooper sedang memeriksa pra bedah pasien bibir sumbing Above left: One of our major donors with a cleft lip baby Atas kiri: Salah satu penyumbang utama kita bersama bayi bibir sumbing Above right: Dr Anom performs corrective surgery accompanied by visiting volunteer Dr Tim Cooper Atas kanan: Dr Anom sedang mengerjakan operasi bedah perbaikan ditemani oleh relawan Dr Tim Cooper
PROGRAM VOLUNTEERS Relawan Dr Tim Cooper, plastic surgeon (Western Australia) Dr Ketut Anom Ratmaya, surgeon (Bali Indonesia) – discounted rates Dr Wayan Sukra, anaesthetist (Bali Indonesia) Dr Putu Panji, anaesthetist (Bali Indonesia) Dr Putu Pramana, anaesthetist (Bali Indonesia) Dr Ketut Wibawa Nada, anaesthetist (Bali Indonesia)
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 23
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN KEMANUSIAAN INDONESIA
assistance to desperately ill children & young people Bantuan Penderita Penyakit Kronis Bagi Anak-Anak & Remaja
V
olunteer surgeons and supporting hospitals continued to help families whose children have complex medical conditions. The need is great because there remain many poor people on Bali with medical problems that are not attended too because of the high cost. Despite available financial assistance through the Government’s two schemes – the national Government JamKesMas and the provincial Bali Government JKBM scheme, poor families need additional financial assistance for costs are not covered by either scheme. The Foundation rose to the challenge and assisted with two major cases during the year.
24 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
R
elawan ahli bedah dan rumah sakit selama ini terus mendukung untuk membantu keluarga yang memiliki anak dengan kondisi medis yang rumit. Kebutuhan ini masih diperlukan dikarenakan masih banyaknya orang miskin di Bali yang memiliki masalah medis dan tidak mampu mengakses pengobatan karena tingginya biaya. Meskipun saat ini tersedia bantuan oleh pemerintah dengan dua skema, yaitu JamKesMas oleh Pemerintah pusat dan JKBM oleh Pemerintah Provinsi Bali, keluarga yang miskin masih tetap membutuhkan bantuan tambahan untuk biaya yang tidak tercakup oleh kedua skema tersebut.Yayasan siap menghadapi tantangan ini dan membantu kedua kasus yang terjadi sepanjang tahun ini.
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Incredible Journeys
Perjalanan Yang Luar Biasa
Gede Yasa
Gede Yasa
Young Gede Yasa suffered a crippling accident that crushed his leg to the knee. After four unsuccessful surgeries to save his leg, the family finally agreed to amputation. The Foundation’s orthopaedic surgeon, Dr Bram, assisted by anaesthetist, Dr Sukra, volunteered to remove Gede’s leg at the Dharma Yadnya Hospital, Bali. Ready for a prosthetic, Gede was flown to Perth where his prosthetic leg was fitted by Fremantle Orthotic Service (FOS). Special thanks to Alan Crumlin and FOS for providing their services and facilities at no cost. Gede is looking forward to the day when he can not only run again but kick a soccer ball.
Gede Yasa seorang remaja mengalami kecelakaan parah yang menghancurkan kaki hingga lututnya. Setelah empat kali operasi mengalami kegagalan untuk menyelamatkan kakinya, pada akhirnya keluarganya setuju untuk dilakukan amputasi pada kakinya. Ahli bedah ortopedi Yayasan, Dr Bram, dibantu oleh dokter anestesi, Dr Sukra, secara sukarela mengamputasi kaki Gede di Rumah Sakit Dharma Yadnya, Bali. Siap untuk kaki palsu, Gede diterbangkan ke Perth untuk pengukuran dan pemasangan kaki palsu oleh Fremantle Orthotic Service (FOS). Ucapan terima kasih secara khusus kepada Alan Crumlin dan FOS yang telah menyediakan layanan dan fasilitas tanpa biaya. Gede melihat ke depan dimana ia tidak hanya bisa berjalan tapi mampu menendang bola.
Rifai The Foundation responded to a request from passengers on the MV Orion II cruising Indonesian waters to assist 11-year old Rifai from Riau, Sumatra, whose plight touched the hearts of the ship’s passengers. Through overwhelming generosity of passengers and crew, Rifai and his mother were put aboard the MV Orion II and transported to the KK Women’s & Children’s Hospital, Singapore, for a CT scan and further diagnosis of his facial encephalocele. Rifai, doing exceptionally well, is waiting for his surgery, also to take place at KK Women’s & Children’s Hospital. Our sincere appreciation goes out to MV Orion II passengers and crew and Orion Expedition Cruises for financing travel to Singapore and medical expenses of Rifai and his mother. Follow-up surgery is being arranged through the cooperation of Singapore Rotary contact, in particular Dr Ivor Thevathasan, past District Governor D.3310.
Rifai
Left page: Gede Yasa during his physical therapy at a gym in Perth, Western Australia, after being fitted with his new prosthetic leg Halama kiri: Gede Yasa sedang melakukan terapi fisik di gym, Perth, Western Australia, setelah pemasangan kaki protese. Above left: Rifai on his way to Singapore Atas kiri: Rifai dalam perjalanan ke Singapura Above right: Rifai having CT scan in KK Women’s and Children’s Hospital, Singapore Atas kanan: Rifai sedang diperiksa CT Scan di Rumah Sakit KK Woment’s and Children Singapura
PROGRAM VOLUNTEERS Relawan
Yayasan menindaklanjuti permintaan dari penumpang pada MV Orion II yang berlayar di perairan Indonesia untuk membantu Rifai, anak berusia 11 tahun dari Riau, Sumatera, dimana penderitaannya sangat menyentuh hati penumpang kapal. Dengan kemurahan hati yang luar biasa dari para penumpang dan awak kapal, Rifai dan ibunya dinaikan ke atas kapal MV Orion II dan diberangkatkan ke Rumah Sakit KK Women & Children, Singapura, untuk CT scan dan didiagnosis menderita encephalocele. Sekarang Rifai merasa lega dan menunggu dengan sabar tentang kepastian operasi yang akan dia jalani di Rumah Sakit KK Women & Children.Apresiasi dan terima kasih diberikan kepada penumpang dan awak kapal MV Orion II dan Orion Expedition Cruises untuk pembiayaan perjalanan serta biaya medis Rifai dan ibunya waktu di Singapura. Tindak lanjut operasi diatur melalui kerjasama dengan Rotary Singapura, lewat Dr Ivor Thevathasan, mantan District Governor D.3310.
Dr Tim Cooper, plastic surgeon (Western Australia) Alan Crumlin (Fremantle Orthotics Service, Western Australia) Dr Bramantya Karna, orthopaedic surgeon (Bali Indonesia) Dr Wayan sukra, anaesthetist (Bali, Indonesia)
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 25
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN KEMANUSIAAN INDONESIA
education assistance program Program Bantuan Pendidikan ur Education Assistance program provides funding support for children and young people from poor Balinese families giving them an educational opportunity they would otherwise not have.
O
Program Bantuan Pendidikan kami menyediakan bantuan dana untuk mendukung anak-anak dan remaja yang berasal dari keluarga miskin di Bali guna memberikan kesempatan kepada mereka untuk pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan.
Donors either nominate specific children they wish to support or donate generally to the Program. Funds for one year, deposited in interest-bearing bank accounts, are withdrawn monthly by families to cover various school expenses. Three tiers of funding are available - primary school at A$100, junior high school at A$150, and senior high school at A$200.
Para penyumbang dapat memilih anak tertentu yang mereka inginkan atau menyumbang secara umum untuk Program ini. Dana untuk satu tahun, disimpan dalam rekening bank mereka, ditarik setiap bulan oleh keluarga untuk menutupi berbagai keperluan biaya sekolah. Tiga tingkatan pendanaan yang tersedia - sekolah dasar A$100, SMP A$150 dan SMA A$200.
At the end of 2012 the Program was supporting 371 school children bringing to 966 the number assisted by the Program since inception in 2001.
Pada akhir 2012 Program ini telah membantu 371 anak-anak sekolah sehingga menjadi berjumlah 966 anak yang telah dibantu sejak dimulainya Program ini pada tahun 2001.
Above: Primary school children in Bali Atas: Anak - anak sekolah dasar di Bali Below: Donors to the Education Assistance Program meet their sponsored children Bawah: Para penyumbang Program Bantuan Pendidikan bertemu dengan anak-anak yang mereka bantu
26 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Helena College
Helena College
Annual Student Mission to Perth
Misi Tahunan Pelajar ke Perth
Since 1996 two Balinese students who have completed Year 12 and are judged to benefit from an overseas experience are selected each year to attend Helena College in Perth. The students spend three months with host families, attend the College, learn English and computing skills and assist with the College’s Indonesian language and culture program.
Sejak tahun 1996 dua siswa Bali setiap tahun yang telah lulus Sekolah Menengah Atas dan dinilai layak untuk memperoleh kesempatan serta pengalaman belajar di luar negeri terpilih dan kirim ke sekolah Helena College di Perth. Siswa-siswi ini tinggal tiga bulan dengan keluarga angkat, bersekolah, belajar bahasa Inggris dan komputer serta membantu para siswa Helena College dalam program bahasa Indonesia dan kebudayaan.
This year’s students were Ni Putu Kartika Dewi and Ni Nyoman Puspayani. Ni Putu Kartika Dewi was a Foundation Education Assistance Program recipient since grade 3 primary. After returning from Helena Dewi wants to continue her education at university next year. Helena Club Members Meeting Helena Club Alumni gathered twice during the year. The first meeting at The John Fawcett Foundation Bali office welcomed back Kadek Fitriyani and Putu Widi Cahya, two students who in 2011 attended Helena College in Perth. There are now 26 Helena Club alumni. During the meeting, members selected former Helena College alum Made Edy Riawan (Edy) as Chairman for the coming year. At their end-of-year gettogether the end of December, alumni welcomed back to Bali the two most recent students, Putu Kartika Dewi and Nyoman Puspayani, who spent three months at the College. Our special thanks to Helena College and the families who looked after our bright young kids. Duty of Care Children’s privacy in this program remains our utmost concern. Meetings between donors and students are frequently arranged but always in the company of Foundation staff and in a neutral location
Above: Ni Putu Kartika Dewi and Ni Nyoman Puspayani at Helena College, Perth, Western Australia Atas: Ni Putu Kartika Dewi dan Ni Nyoman Puspayani di Helena College, Perth, Western Australia
Pada tahun ini yang terpilih adalah Ni Putu Kartika Dewi dan Ni Nyoman Puspayani. Ni Putu Kartika Dewi adalah mahasiswi yang menerima Program Bantuan Pendidikan sejak kelas 3 SD. Setelah kembali dari Helena College Dewi ingin melanjutkan pendidikan di universitas tahun depan. Pertemuan Anggota Helena Club Alumni Helena Club berkumpul dua kali tahun ini. Pertemuan pertama diadakan di kantor Yayasan The John Fawcett di Bali untuk menyambut kembali Kadek Fitriyani dan Putu Widi Cahya, siswa siswi ini yang pada tahun 2011 menghadiri Helena College di Perth. Sekarang total anggota dari alumni Helena Club adalah sebanyak 26 orang. Dalam pertemuan tersebut, para anggota memilih seorang ketua dari anggota alumni dan yang terpilih sebagai Ketua adalah Made Edy Riawan (Edy). Dalam pertemuan akhir tahun mereka, para anggota alumni mengucapkan selamat datang kembali ke Bali kepada dua siswi terbaru, Putu Kartika Dewi dan Nyoman Puspayani dari kunjungan mereka selama tiga bulan di Helena. Kami sangat berterima kasih kepada Helena College dan keluarga yang menjaga mereka dengan baik. Aturan yang perlu ditaati Dalam Program ini kami sangat mengutamakan serta menjaga privasi anak–anak. Pertemuan antara penyumbang dan siswa/ siswi dapat diatur akan tetapi selalu ditemani oleh staff Yayasan dan pertemuan dilakukan di tempat yang netral.
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 27
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN KEMANUSIAAN INDONESIA
Equipment donation & shipment Bantuan Peralatan & Pengiriman
A
40 foot container containing hydraulic beds, operating tables, eye surgery microscopes, wheelchairs and other health equipment from Australia arrived during the year. This aid was distributed to Ganesha Hospital, local Class 3 facility, to better serve poor patients on the island of Bali. Ganesha in Celuk, Gianyar, is a partner of the Foundation and
28 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
S
atu peti kemas berukuran 40’ kaki yang berisi dengan sumbangan tempat tidur hidrolik, meja operasi, mikroskop untuk operasi mata, kursi roda dan lain-lain datang dari Australia. Bantuan ini telah disalurkan kepada RS Ganesha, sebuah rumah sakit kelas 3, untuk meningkatkan pelayanan lebih baik kepada pasien-pasien miskin di Bali. Rumah Sakit
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN KEMANUSIAAN INDONESIA
has been instrumental in helping with cleft lip and cataract surgeries. Our special thanks to volunteer members of The John Fawcett Foundation in Australia who helped coordinate this critically important shipment. Above: The Foundation container arrives at the Foundation warehouse Atas: Kontainer Yayasan pada saat tiba di gudang Yayasan
Ganesha di Celuk, Gianyar, adalah mitra dari Yayasan dalam program kemanusiaan seperti operasi bibir sumbing dan operasi katarak. Kami berterima kasih kepada anggota relawan Yayasan di Australia yang membantu mempersiapkan pengiriman ini.
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 29
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Promotion & Fundraising Promosi & Penggalangan Dana Immanuel Primary School Visit
Kunjungan Sekolah Dasar Immanuel
In October The Foundation hosted an enthusiastic group of students and teachers from Immanuel Primary School, Adelaide. Accompanied by our professional team, they saw firsthand screening and mobile clinic activities in east Bali, watched cleft lip and palate surgeries at a Denpasar hospital and visited with Foundation scholarship students and their families in the village of Keramas. Upon returning home, the Immanuel Primary School students began rolling out their “Young Ambassadors” fundraising initiative for the John Fawcett Foundation.
JFF menerima rombongan para siswa dan guru yang penuh dengan antusiasme dari Sekolah Dasar Immanuel Adelaide yang berkunjung pada awal bulan Oktober. Para siswa-siswi dan guru, ditemani oleh tim kami yang sangat profesional, melihat langsung kegiatan pemeriksaan mata dan aktivitas di bis klinik mata di sebuah desa Bali bagian Timur, melihat operasi bibir sumbing di Rumah Sakit di Denpasar dan mengunjungi siswasiswi penerima bea siswa dari JFF beserta keluarga mereka di desa Keramas. Pengalaman ini akan bermanfaat bagi para siswa Sekolah Dasar Immanuel waktu pulang ke Australia dan melaksanakan program “Duta Muda” salah satu inisiatif dalam menggalang dana untuk JFF.
Kapal-Laut Bali Jewellery The Foundation and Kapal-Laut Bali Jewellery joined in a unique marketing and fund raising campaign via Facebook. During a dedicated week in December, Kapal-Laut Bali Jewellery (http://www.facebook.com/KapalLautBali) donated to The John Fawcett Foundation Rp1,000 for every new “Like” on their home page. We thank Kapal-Laut Bali Jewellery for initiating this innovation and look forward to implementing similar marketing and fubnd raising campaigns in the future. The Glass House “Wishing Tree” Long-time Foundation supporter, Elizabeth Travers, raised funds via The Glass House in Bali, through an innovative Christmas holiday fundraising campaign,The Wishing Tree with the tag line, “Do You See What I See?” Restaurant patrons purchased Christmas balls for $25 each with contributions going for a cataract operation. Our thanks to Elizabeth for such a successful campaign. Alila Painting Exhibition & “Night Under the Stars” Two very successful fundraising events occurred during 2012. The first was the John van der Sterren “Vibrant Strokes and Imaginative Sketches” Exhibition at the beautiful Alila Villa Soori, Tabanan, organised by JFF Board member Mr Bruce Wallace. The second was the “Dinner Under the Stars” at Taman Bhagawan, Tanjung Benoa, organised by Mr Alistair Speirs from P.T. Phoenix Communications. Monies raised from these two events are a welcomed contribution in helping those in need, not only on the island of Bali, but in all the locations where the Foundation is active. JFF (UK) FUNDRAISING Our affiliate JFF (UK) has been successful in raising funds for 6 years attested to by the following numbers: 2007: £34,960; 2008: £38,620; 2009: £19,625; 2010: £46,978; 2011: £49,935; and 2012: £63,039. As the strain on social services becomes more extreme, especially within a shrinking economy, more people chase after less available money. Nevertheless, income being received by UK registered charities operating overseas has not, so far, deteriorated in the same way. The majority of JFF (UK) generated funds are raised from Charitable Trusts. JFF(UK) continues to explore every opportunity to “think out of the box” to access funds; ensure every person, company, organisation and trust understands the importance of the Foundation’s work and that so little is required to create “A Miracle” in a blind person’s life. We want to express our immense gratitude to all our donors as we recognise the
30 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
Kapal-Laut Bali Jewellery Yayasan dan Kapal-Laut Bali Jewellery bergabung dalam pemasaran yang unik dalam menggalang dana melalui kampanye di Facebook. Selama seminggu khusus di bulan Desember, Kapal-Laut Bali Jewellery (http://www.facebook. com/KapalLautBali) menyumbang ke John Fawcett Foundation sebesar Rp. 1000 untuk setiap “Like” di halaman Web site mereka. Kami berterima kasih kepada Kapal-Laut Bali Jewellery atas inisiatif inovasi ini dan berharap dapat diimplementasikan untuk penggalangan dana kedepan. The Glass House “Wishing Tree” Pendukung jangka panjang Yayasan, Ms Elizabeth Travers, menggalang dana lewat The Glass House di Bali, melalui inovasi penggalangan dana Libur Natal, yaitu ‘Wishing Tree’ dengan tema “Apakah Anda Lihat Apa yang Saya Lihat?” Tamu yang makan di rumah makan ini membeli bola–bola Natal dengan harga $25 per biji, dimana hasil pembelian ini jadi sumbangan yang digunakan untuk operasi katarak. Terima kasih kami kepada Elizabeth untuk kampanye yang sukses. Alila Painting Exhibition & “Night Under the Stars” Dua acara penggalangan dana yang sangat sukses terlaksana selama tahun 2012. Yang pertama adalah John van der Sterren dan Pameran “Strokes Vibrant and imaginative schetces” di Villa Alila Soori, Tabanan, tempat yang indah, diselenggarakan oleh anggota Dewan JFF Mr Bruce Wallace.Yang kedua adalah “Dinner Under the Stars” di Taman Bhagawan, Tanjung Benoa, yang diselenggarakan oleh Mr Alistair Speirs dari PT Phoenix Communications. Kontribusi dana dari kedua acara tersebut akan digunakan dalam membantu mereka yang membutuhkan, tidak hanya di pulau Bali, namun di semua lokasi di mana Yayasan aktif. PENGGALANGAN DANA JFF (UK) Mitra kami JFF (Inggris) telah berhasil mengumpulkan dana selama 6 tahun dibuktikan oleh jumlah berikut: 2007: £34.960; 2008: £38.620; 2009: £19.625; 2010: £46.978; 2011: £49.935, dan 2012: £63.039 Pada situasi perekonomian global yang menekankan bagi yang melaksanakan pelayanan sosial, maka lebih banyak orang mencari sumbangan sedangkan dana yang tersedia sedikit. Namun demikian, pendapatan yang diterima oleh badan amal Inggris yang terdaftar dan beroperasi di luar negeri sejauh ini tidak mengalami hal yang sama. Mayoritas dana diterima JFF (Inggris) hasil dari Trust Amal. JFF (Inggris) terus mencari setiap
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
generosity of our support base. The John Fawcett Foundation (UK) remains committed to making full use of exciting fund raising opportunities in support of the Foundation’s work in Bali and Indonesia. ADELAIDE AND PERTH SUPPORTERS GROUPs Members of both the Adelaide Supporters and the Perth Supporters continued their enthusiastic support. Funds raised by these two important groups contribute significantly to our humanitarian work enabling us to maintain our level and quality of service and professionalism. Corporate Social Responsibility Programs (CSR) In 2012 our Foundation was fortunate to have continuing support from many organizations and companies which assist in financial and other ways with our humanitarian work.These include:
Indonesian air force
Indonesian army
Indonesian Navy
Indonesian national police
bkkks provinsi bali
kesempatan untuk “berpikir keluar dari kebiasaan” atau “think outside the box” untuk memperoleh akses dana; memastikan bahwa setiap orang, perusahaan, organisasi dan trust amal mengerti pentingnya pekerjaan yang dilakukan Yayasan untuk membuat “Mujizat” untuk kehidpuan bagi orang yang mederita kebutaan. Kami ingin menyampaikan terima kasih atas kedermawanan dari semua penyumbang yang mendukung kita. JFF (Inggris) tetap berkomitment dalam penggunaan dana dalam mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan di Bali dan Indonesia. KELOMPOK PENDUKUNG DARI ADELAIDE DAN PERTH Anggota kelompok Pendukung Adelaide melanjutkan dukungan keuangan mereka dan begitu pula Pendukung Grup dari Perth melanjutkan dukungan antusias mereka. Dana yang diperoleh oleh kedua kelompok ini memberikan kontribusi besar untuk kegiatan kemanusiaan kami program Corporate Social Responsibility (CSR) Pada 2012 Yayasan kami beruntung telah mendapatkan dukungan dari banyak organisasi dan perusahaan yang membantu dalam bentuk dana dan lain-lain untuk membantu kegiatan kemanusiaan kami. Ini termasuk:
klinik mata tritya
puri gede karangsem
Media Support
dukungan Media
Promotional support from the media in Indonesia and Australia continued throughout 2012, with the following media offering their facilities free of charge:
Dukungan promosi dari media di Indonesia dan Australia terus berlanjut sepanjang 2012, media-media berikut menawarkan fasilitas mereka secara gratis:
Newspapers, Magazines and Television
Channel 10 perth, western australia
This support from the media is invaluable in raising local and international awareness of our work.
seven network operations
Dukungan dari media sangat berharga dalam meningkatkan kesadaran lokal dan internasional dari kegiatan kami.
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 31
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Team Development PengembanganTim
A
P
t the end of 2012 our Foundation employed 36 Indonesian staff – 29 in Bali and 7 in Lombok. We encourage professional and personal development of all staff. Development takes the form of specialised training for medical staff, training for drivers as well as other team building activities. Football ranks as the top sporting interest of the Foundation’s male staff. At the first opportunity, but never in conflict with regular working hours, staff tune in to watch the England Premier League and we actively field two teams each Wednesday to play against one another at an indoor facility in Denpasar.
ada akhir 2012 Yayasan mempekerjakan 36 tenaga staf – 29 staf di Bali dan 7 staf di Lombok. Kami selalu menekankan profesionalitas dan pengembangan pribadi terhadap semua staf. Pengembangan staf meliputi pelatihan khusus untuk para medis, pelatihan untuk para supir, serta tim lainnya yang ikut dalam pengembangan staf. Sepak bola menjadi olah raga yang paling digemari oleh staf laki-laki. Setiap ada kesempatan, selama tidak berbenturan dengan jam kerja, staf selalu menonton Liga Premier Inggris bersama dan setiap hari Rabu kita membagi staf menjadi dua tim untuk bermain futsal di Denpasar.
To commemorate 17 August 2012, “Indonesian Independence Day”, all staff and family members of The John Fawcett Foundation Indonesia and Villa Swasta gathered at Renon Park in Denpasar. A wide range of exciting activities was organised by the staff and participated in by all family members. The children thoroughly enjoyed the games while the boys had a rousing but friendly soccer competition, all part of our efforts to strengthen ties of brotherhood, friendship and solidarity among JFF staff.
Untuk memperingati 17 Agustus 2012, “Hari Kemerdekaan Republik Indonesia”, semua staf dan keluarga besar The John Fawcett Foundation Indonesia beserta Villa Swasta berkumpul di lapangan Renon, Denpasar. Berbagai macam kegiatan yang menarik diselenggarakn oleh staf dan semua peserta ikut berpartisipasi. Anak-anak sangat menikmati permainan, sementara staf laki-laki bermain sepak bola, semua ini adalah usaha kami untuk mempererat tali persaudaraan, pertemanan dan solidaritas antar staf.
Festive Celebrations
Merayakan Hari Raya
Foundation staff, children and even some of our patients joined in the Christmas festivities. Santa Claus made an appearance to the delight of all the children, enjoyed distributing Christmas gifts and sharing seasonal happiness and love. As with all Foundation Christmas celebrations, this was a time family and friends to share joy and happiness after a year of hard but extremely satisfying work.
Staf Yayasan, anak-anak serta beberapa pasien ikut merayakan hari Natal. Kehadiran Santa Claus membuat anak-anak gembira, menikmati hadiah Natal dan berbagi cinta serta kebahagiaan. Sama seperti perayaan Natal sebelumnya, ini adalah waktunya bagi mereka untuk berbagi kebahagian bersama, setelah setahun bekerja keras dengan pencapaian yang sangat memuaskan.
Above: A friendly Foundation team soccer match to commemorate Indonesian Independence Day Atas: Pertandingan sepakbola persahabatan antar tim Yayasan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia
32 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN KEMANUSIAAN INDONESIA
Other volunteers Para Relawan Lainnya
Gede Wiryadana & Wayan Sudiarta
Suriko Tirto
Dean Bowker
s well as those already mentioned in this report there is another group of equally important volunteers who help to keep our Foundation performing above expectations.
A
S
Top: Dr John Lake and his wife, Nonie, accompanied by Wayan Sukajaya during a field eye screening Atas: Dr John Lake bersama istrinya Nonie ditemani oleh Wayan Sukajaya berkunjung ke tempat pemeriksaan
Gede Wiryadana and Wayan Sudiarta, IT technical support (Bali Indonesia)
elain yang telah disebutkan dalam laporan ini, terdapat juga kelompok relawan yang sama pentingnya didalam mendukung kinerja Yayasan untuk melampaui target.
Suriko Tirto – Web site design and maintenance (Bali Indonesia) Margaret Jones – Logistics (Western Australia) Renata Hamilton – Secretary, The John Fawcett Foundation Dean Bowker, fundraising consultant to JFF Board (Western Australia)
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 33
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
RECAP OF PROgram OUTCOMES Rekap Dari Hasil Program
SIGHT RESTORATION & BLINDNESS PREVENTION PENANGGULANGAN & PENCEGAHAN KEBUTAAN ASSISTANCE | BANTUAN
2010
2011
2012
107,252
71,586
54,632
Free cataract operations | Operasi katarak gratis
2,712
3,640
2,146
Glasses issued | Pengeluaran kacamata
80,523
50,950
31,387
29
19
20
2,128
1,126
3,024
32
106
35
2010
2011
2012
Cleft lip operations | Operasi bibir sumbing
83
45
49
Cleft palate operations | Operasi langit-langit
56
37
36
2010
2011
2012
9
3
3
ASSISTANCE | BANTUAN
2010
2011
2012
Patient consultations at office clinic | Pasien konsultasi di klinik kantor
170
238
215
CHILDREN ASSISTED | ANAK YANG TELAH DIBANTU
2010
2011
2012
Primary school children | Anak-anak SD
336
228
144
Junior secondary school children | Anak-anak SMP
167
135
153
Senior secondary school children | Anak-anak SMA
86
76
74
Total | JUMLAH
589
439
371
Total supported since inception of the Program JUMLAH YANG DIBANTU sejak PROGRAM DIMULAI
926
976
976
Patients screened & treated for eye problems | Pasien mata yang diperiksa & diobati
Children’s cataract & other eye operations | Operasi katarak & lainnya pada anak-anak School children screened | Anak-anak sekolah yang diperiksa Prosthetic eyes | Mata protese CHILDREN’S CORRECTIVE SURGERY OPERASI BEDAH PERBAIKAN ANAK-ANAK ASSISTANCE | BANTUAN
ASSISTANCE TO DESPERATELY ILL CHILDREN & YOUNG PEOPLE BANTUAN PENDERITA PENYAKIT KRONIS BAGI ANAK-ANAK & REMAJA ASSISTANCE | BANTUAN Operations / major treatment | Operasi / perawatan besar GENERAL MEDICAL CLINIC VISITS KLINIK UMUM KUNJUNGAN
EDUCATION ASSISTANCE BANTUAN PENDIDIKAN
34 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Financial Summary Ringkasan Laporan Keuangan
T
he Financial Reports represent the consolidated summary of financial statements for the John Fawcett Foundation and the Yayasan Kemanusiaan Indonesia. All donations and expenditures have been converted to Australian dollars. Pro Bono Auditors We are indebted to and express our sincere thanks to Mark Thornton (Western Australia), Ernst & Young (Jakarta) and Roger Shaw (Independent Examiner UK) who on a pro-bono basis undertake financial audits for the Australian, Indonesian and UK Foundations, respectively. This not only saves our Foundation a great deal of expense, their combined efforts establish our financial credibility. Optimising Your Donations The Foundation strives to keep overheads low and one way we do this is through in-kind donations of equipment and medical supplies and the very valuable contribution medical specialists and skilled volunteers who travel to Bali at their own expense to train local personnel in our programs and to provide other specialist training. When added together and if costed, the total value of these contributions is significant. We remain grateful for these donations and volunteerism as it allows us to use donated funds for undertaking more surgeries, providing more eye glasses and medicines and serve the poor at no cost to them. This is and will always be our mission.
L
aporan Keuangan menyajikan laporan konsolidasi antara laporan keuangan The John Fawcett Foundation Australia dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia. Semua sumbangan dan biaya sudah dikonversi ke dalam mata uang dolar Australia Auditors Sukarela Kami sangat berterimakasih kepada Mark Thorton (Australia Barat), Ernst & Young (Jakarta) dan Roger Shaw (pemeriksa independen UK) yang secara gratis melakukan audit / pemeriksaan masing–masing atas laporan keuangan The John Fawcett Foundation (Australia), Yayasan Kemanusiaan Indonesia dan The John Fawcett Foundation (UK). Hal ini tidak hanya menghemat biaya atau pengeluaran Yayasan, tetapi lebih pada upaya meningkatkan kredibilitas atas laporan keuangan Yayasan. Optimalisasi Sumbangan Yayasan berusaha untuk mengurangi biaya administrasi dan ini dilakukan melalui sumbangan dalam bentuk peralatan dan perlengkapan medis dan kontribusi yang sangat berharga dari spesialis tenaga medis dan relawan yang memiliki keahlian tertentu yang datang ke Bali dengan biaya sendiri untuk melatih staff kami sehubungan dengan program Yayasan dan memberikan pelatihan khusus lainnya. Jika digabungkan dan dibiayakan, maka total nilai kontribusi tersebut sangat berarti. Kami sangat berterimakasih atas kontribusi tersebut karena kami bisa menggunakan sumbangan tunai untuk melakukan operasi, memberikan kacamata dan obat-obatan lebih banyak untuk melayani masyarakat miskin tanpa memungut biaya. Hal ini akan selalu menjadi misi kami. Ini berarti bahwa:
This means that:
$1 CASH + $1.97 VOLUNTEERS, EQUIPMENT & SUPPLIES = $2.97 TO THE HUMANITARIAN WORK $1 CASH + $1.97 RELAWAN, PERALATAN & SUPPLIES = $2.97 KE KEGIATAN KEMANUSIAAN
21%
45%
34%
VOLUNTEERS RELAWAN A$925,664
DONATIONS OF EQUIPMENT & SUPPLIES SUMBANGAN PERALATAN & SUPPLIES A$427,843
CASH DONATIONS SUMBANGAN DANA $685,443
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 35
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
BALANCE SHEET 2012 | NERACA 2012 BALANCE (A$) JUMLAH (A$)
DESCRIPTION | KETERANGAN Funds at bank and on hand | Kas & Bank CURRENT ASSETS AKTIVA LANCAR
463,766
Advances | Biaya Dibayar Dimuka
4,637
Inventories | Persediaan Obat-Obatan & Peralatan
67,757
Villa No 18 - Tirta Nadi
38,294
TOTAL | JUMLAH
574,454
Motor vehicles - net of depreciation | Kendaraan Bermotor Bersih NON-CURRENT ASSETS AKTIVA TIDAK Furniture & fittings - net of depreciation | Perabotan Bersih LANCAR Equipment - net of depreciation | Peralatan Bersih
26,561
TOTAL | JUMLAH
37,035
TOTAL ASSETS | TOTAL AKTIVA
611,489
CURRENT LIABILITIES HUTANG LANCAR
(5,150)
Accrued Expenses | Biaya yang Masih Harus Dibayar
505 9,969
TOTAL LIABILITIES | TOTAL HUTANG
(5,150)
NET ASSETS | AKTIVA BERSIH
606,339
EQUITY EKUITAS
Retained surplus | Laba Ditahan
611,758
Current year surplus/(shortfall) | Surplus (Defisit) Tahun Berjalan
(5,419)
TOTAL EQUITY | TOTAL EKUITAS
606,339
EXPENSES 2012 | BIAYA 2012
78.2%
9.9% 12.7%
PROGRAM EXPENDITURE TOTAL BIAYA PROGRAM A$536,178
OTHER EXPENDITURE BIAYA LAIN A$67,553
Note: Expenditures in excess of 2012 donations funded from previous cash carryover Catatan: Kelebihan pengeluaran dari sumbangan 2012 ditutupi dari kas carryover
36 | ANNUAL REPORT 2012 | WWW.BALIEYE.ORG
ADMINISTRATION Administrasi A$87,131
THE JOHN FAWCETT FOUNDATION YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
DONATIONS 2012 | SUMBANGAN 2012 FULL YEAR (A$) SETAHUN (A$)
% OF TOTAL DONATIIONS % DARI TOTAL SUMBANGAN
GENERAL | UMUM
468,622
68.4%
TOTAL GENERAL | TOTAL SUMBANGAN UMUM
468,622
68.4%
Assistance Desperately Ill Bantuan Penderita Penyakit Kronis
5,299
0.8%
Children's Corrective Surgery Operasi Bedah Perbaikan Anak-Anak
53,915
7.9%
939
0.1%
Education Assistance Bantuan Pendidikan
41,516
6.1%
Lombok Eye Project Proyek Mata di Lombok
100,708
14.7%
TOTAL PROGRAM | TOTAL SUMBANGAN PROGRAM
202,377
29.5%
Interest received | Pendapatan Bunga
12,589
1.8%
Other sundry donations | Donasi Lain - lain
1,855
0.3%
DESCRIPTION | KETERANGAN
Program DONATIONS SUMBANGAN UNTUK PROGRAM
OTHERS LAIN - LAIN
Children's Cataract Surgery Operasi Katarak Pada Anak-Anak
TOTAL OTHER | TOTAL SUMBANGAN LAIN
14,444
2.1%
TOTAL DONATIONS | TOTAL SUMBANGAN
685,443
100.0%
FULL YEAR (A$) SETAHUN (A$)
% OF TOTAL DONATIIONS % DARI TOTAL SUMBANGAN
Assistance Desperately Ill Bantuan Penderita Penyakit Kronis
14,014
2.0%
Children's Corrective Surgery Operasi Bedah Perbaikan Anak-Anak
36,354
5.3%
Children's Cataract Surgery Operasi Katarak Pada Anak-Anak
5,543
0.8%
Education Assistance Bantuan Pendidikan
41,804
6.1%
Equipment Acquisition Pengadaan Peralatan Rumah Sakit
8,611
1.3%
Sight Restoration General Penanggulangan & Pencegahan Kebutaan
326,444
47.6%
Lombok Eye Project Proyek Mata di Lombok
103,406
15.1%
536,178
78.2%
EXPENSES 2012 | BIAYA 2012 DESCRIPTION | KETERANGAN
pROGRAM EXPENDITUREs BIAYA PROGRAM
TOTAL PROGRAM | TOTAL BIAYA PROGRAM Fundraising & Promotion | Penggalangan dana & Promosi
24,613
3.6%
Staff Amenities | Fasilitas Karyawan
2,081
0.3%
Administration | Administrasi
87,131
12.7%
Government affairs/Legal | Perijinan
16,779
2.4%
Travel and accommodation | Perjalanan
10,248
1.5%
Bank fees | Biaya Bank
3,957
0.6%
Depreciation | Penyusutan
9,876
1.4%
TOTAL OTHER | TOTAL BIAYA LAIN
154,684
22.6%
TOTAL | TOTAL BIAYA
690,862
100.8%
OTHER EXPENDITUREs BIAYA LAIN
NET DONATIONS OVER FOR PERIOD | SURPLUS (defisit)
(5,419)
-0.8%
WWW.BALIEYE.ORG | ANNUAL REPORT 2012 | 37
YAYASAN JOHN FAWCETT INDONESIA
Formerly Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Jalan Pengembak 16, Blanjong, Sanur, Bali, Indonesia tel : +62 361 270 812 email : yki@indo.net.id
WWW.BALIEYE.ORG