2 minute read

Piaggio Zip 2012 Berdapur Pacu Vespa Sprint

IAGGIO Zip satu ini jelas-jelas ‘menipu’. Tampilannya kalem, tapi berani diajak lari ke mana pun, kapan pun, melawan skuter-skuter matik yang jauh lebih muda.

Advertisement

Berbekal mesin 150 cc iget yang biasanya disematkan di Vespa Sprint, Zip ini mampu dijadikan kaki maupun diajak berkendara turing ke luar kota.

Makaio Scooter menggarap proyek ini dengan hitungan presisi. Jadi, ini bukanlah Zip biasa. Meski sudah berumur sedasawarsa, tapi tenaganya anak muda.

Memo dari Makaio Scooter memaparkan, Piaggio Zip lansiran 2012 ini dibekali dapur pacu Vespa Sprint I-Get (Italian Green Experience Technology) 2020.

“Unit Piaggio Zip ini kami restorasi modifikasi. Restorasi karena Zip ini kan sekarang sudah discontinue, jadi kami remajakan, kembalikan ke bentuk aslinya,” terang Memo kepada Tribun Jogja, beberapa waktu lalu.

Piaggio Zip merupakan skutik mungil entry level yang sempat dipasarkan di Indonesia pada medio 2010-an, dan kini harganya perlahan-lahan merangkak naik. Hal itu seiring komunitas bermunculan, bengkel yang menangani semakin banyak, juga makin populer khususnya di kalangan kawula muda berkat kekuatan sosial media.

Performa Meningkat 3-4 Kali Lipat

Padahal, saat awal mengaspal di Indonesia Piaggio Zip cenderung kalah dari saudara senegaranya, Vespa series berbodi klasik yang juga turut dipasarkan bersamaan. Di sisi lain, harga beli Piaggio Zip yang relatif lebih mahal dibanding motor matic pabrikan Jepang kala itu, membuat populasinya pun tak banyak.

“Bukan hanya merestorasi, kami juga modifikasi juga. Kebetulan, konsep modifikasi yang dipilih yakni clean and sleeper, jadi digunakan untuk penggunaan harian pun tak terlalu eye catching. Sleeper itu merujuk pada bagian engine sebenarnya, sebab motor ini kita swap enginenya pakai Vespa Sprint tahun 2020 I-Get, jadi sudah kami konversi dari karburator ke injeksi,” lanjutnya.

“Engine kami swab, tapi tidak banyak ubahan. Dapur pacu pakai aslinya Sprint, yakni 150 cc tanpa bore up,” tambah Memo.

Sekadar informasi, mesin I-Get ini merupakan pengembangan dari mesin 3V, jadi secara komposisi klep masih sama yaitu 2 klep intake dan 1 klep exhaust. Meski begitu, ada beberapa perbedaan antara 3V dengan I-Get, semisal bentuk intake manifold, posisi injector, dan sistem injeksi close loop.

Dengan beberapa perbedaan itu, proses pembakaran di ruang bakar I-Get menjadi lebih efisien dari Vespa matic 3V. Bukan hanya itu, Vespa Matic I-Get juga mendapatkan peningkatan pada bagian CVT. Tepatnya, di material kampas ganda yang lebih baik dan adanya alur pelumas di dalam bagian driven pulley. Dengan adanya kedua upgrade tersebut, makanya Vespa matic I-Get ini lebih jarang yang mengeluhkan munculnya gredek dan getar saat akselerasi atau tarikan awal. “Technical upgradenya hanya terletak pada (Engine Control Unit)

LANTARAN dapur pacunya sudah dikonversi ke Vespa Sprint 150 cc, Memo mengklaim performa Piaggio Zip berkelir putih ini meningkat bahkan hingga 3-4 kali lipat.

“Performa jauh, 3-4 lipat dari Piaggio Zip standard, motor ini kami set untuk penggunaan touring maupun harian,” terang Memo.

ECU. Untuk ECU kami pakai standalone, jadi ECU yang programmable karena ada next project mesin kami tingkatkan kapasitasnya ke 200 cc, jadi kami butuh ECU programmable itu,” terang Memo.

Modifikasi lainnya yang dilakukan Makaio Scooter, ialah mengganti knalpot menggunakan merk Polini, handle gas SIP, disc brake Galfer, serta repaint bagian bodi. Sedangkan, untuk fairing depan pun sudah diganti, menggunakan Piaggio Zip SP Italy yang berbeda pada bagian grillnya. “Modifikasi lainnya yakni penambahan fog meter di speedometer. Project Piaggio Zip ini masih terus berjalan, dan rencananya ada beberapa sparepart yang akan diganti misal bagian kaki-kaki pakai single fork, mengganti bagian velg,” jelasnya. (han)

“Kalau di compare, Piaggio Zip ini Power to weight ratio (PWR) lebih besar. Jadi, logikanya ini lebih kencang daripada Vespa Sprint,” tambahnya.

Dijelaskan Memo, project Piaggio Zip yang sudah menghabiskan biaya sekira Rp40 an juta di luar harga unit motornya tersebut, digarap ku- rang lebih dalam rentang waktu 1 bulan.

“Mengenai perawatan, tentu saja kini lebih mudah karena ketersediaan sparepart sudah banyak di Indonesia. Perkembangan Piaggio dan Vespa matic juga sudah ramai, jadi ketersediaan sparepart tak lagi susah didapat,” tandasnya. (han)

This article is from: