1 minute read
40 Pelajar Selesai Jalani Masa Pembinaan di Polsek
MAGELANG, TRIBUN - Sebanyak 40 pelajar tingkat SMA/SMK di wilayah Kabupaten Magelang dikembalikan ke sekolahnya setelah menjalani masa pembinaan khusus di Polsek Muntilan selama beberapa hari.
Kapolsek Muntilan, AKP Abdul Muthohir mengatakan, para pelajar tersebut mejalani masa pembinaan karena telah melakukan aktivitas yang meresahkan masyarakat seperti tawuran, perang sarung, dan kekerasan jalanan lainnya.
Advertisement
TRIBUN JOGJA/NANDA SAGITA GINTING
PEMULANGAN - Proses pemulangan pelajar ke sekolah masing-masing setelah menjalani masa pembinaan di Polsek Muntilan, Rabu (12/4).
“Setelah dikembalikan ke sekolah harus bisa lebih baik dari sebelumnya dan menggunakan media sosial (medsos) dengan bijak. Ingat, para siswa jangan mudah terprovokasi dengan konten-konten ajakan tawuran maupun kekerasan,” terangnya pada Rabu (12/4). Dia juga mengimbau kepada pelajar agar tetap menjunjung nilai sopan santun dan etika, baik di dalam maupun di luar sekolah.”Jaga etika, sopan santun, dan lebih disiplin di sekolah maupun di luar sekolah. Kalian saya serahkan dan kembalikan ke sekolah dan orang tua,” pesannya. Proses pengembalian 40 pelajar ke sekolah ini pun turut dihadiri perwakilan guru dan orang tua pelajar masing-masing. Salah satunya Afifah Rahmana yang merupakan perwakilan pengajar dari SMK Negeri 1 Salam.
“Kami berterima kasih sekaligus senang kepada Polsek Muntilan karena sudah rela meluangkan waktu memberikan pembinaan beberapa siswa kami. Harapannya, semoga siswa yang sudah menjalani pembinaan ini, bisa lebih baik,” ucapnya. Hal serupa diungkapkan oleh Akhmad Fauzan, perwakilan guru dari SMA Negeri Ngluwar. Menurutnya, pembinaan ini merupakan pelajaran berharga bagi pihaknya agar ke depan siswa-siswanya tak mengulangi lagi perbuatan yang dilarang. Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang sudah mengimbau kepada sekolah-sekolah untuk selalu mela- kukan koordinasi dan komunikasi dalam upaya mengantisipasi kenakalan remaja
“Kami berharap kepedulian bersama agar anak-anak juga bisa melakukan aktivitas sesuai kedudukannya sebagai pelajar dan bisa menghindari pelanggaran hukum, melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat untuk bisa mencapai cita-citanya,” harapnya. Dengan diberikan ruang yang cukup untuk menggali potensi belajar anak-anak, maka diharapkan dapat meminimalisir hal-hal negatif yang terjadi pada anak usia sekolah. “Pengawasan orang tua dan masyarakat di lingkungan juga harus terus ditingkatkan,” urainya. (ndg)