2 minute read
Menanti Kepastian
Intensitas Latihan Atlet Wushu DIY Diturunkan Pascarumor Pembatalan IMAG 2023
IMBAS rumor pembatalan Indonesian Martial Arts Games (IMAG) 2023 membuat para atlet dan pelatih cabor beladiri di DIY kebingungan.
Advertisement
Agenda yang sedianya digelar di Solo pada Juni 2023 akan menjadi ajang
Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga
Nasional (PON) 2023.
Sampai April ini sebenarnya belum ada informasi pasti terkait kebenaran kabar tersebut. Akan tetapi dari komunikasi sejumlah pihak terkait, ajang BK PON beladiri benar-benar akan diundur dan digelar di tempat lain.
Atlet Wushu asal DIY, Zefanya Adelia naik. Lalu kemarin dapat kabar dibatalkan, intensitas latihan sedikit diturunkan,” lanjutnya. Dengan intensitas sedang, materi latihan yang dilahap atlet tidak akan terlalu banyak. Zefanya menjelaskan dalam latihan dengan intensitas tinggi, biasanya atlet akan melakukan pemanasan, gerakan nandu sebanyak 20 kali, dan melakukan satu jurus.
Kalau ada kejelasan, program juga jelas, dan latihan lancar.
Sidharta mengaku jika saat ini pelatihnya mengambil keputusan membuat intensitas latihan ke level sedang. Hal ini dilakukan sebagai respon kabar IMAG 2023 akan dibatalkan.
“Kalau sedang gerakan nandu sekitar antara 10 sampai 15. Untuk jurus kami lakukan bisa sampai seperempat atau perbagian saja. Kalau fisik seminggu dua kali, kalau kemarin itu sama masih pembentukan otot, kalau sekarang banyakin aerobik dan vo2max,” jelasnya.
“Kemarin kami memang sempat bingung, karena belum ada kepastian kapan BK PON akan digelar. Saya dan te- man-teman sempat bingung persiapan, tiba-tiba tidak jadi lagi. Tapi kita cuma bisa nunggu kepastian aja,” kata Zefanya, Rabu (12/4). “Awalnya kita tahu kalau bulan Juni akan tanding (BK PON), lalu bulan April ini intensitas latihan mulai kata Zefalatihan mulai
Zefanya berharap PB Wushu segera memastikan jadwal untuk BK PON 2023. Menurutnya, kejelasan waktu akan sangat membantu atlet maksimal dalam latihan tampil optimal saat pertandingan. “Kalau ada kejelasan, program juga jelas, dan latihan lancar,” katanya. Kabar terbaru, BK PON wushu akan digelar sekitar bulan Oktober 2023 di kawasan Bogor, Jawa Barat. “PB Wushu belum kasih tanggal pasti. Kabar terbaru di Bogor, tapi di sana itu belum pasti juga, masih rumor. Itu tanggalnya juga diundur, sekitar Oktober,” jelasnya. Sebagai salah satu antisipasi penurunan performa atlet, atlet yang dipanggil Zefa itu mengatakan, wushu DIY berencana ambil bagian dalam kejuaraan terbuka yang akan digelar di Jakarta pada Juni mendatang. “Kemungkinan antisipasinya kita bakal ikut try out di pertandingan terbuka di Jakarta. Ini bisa jadi kesempatan untuk tetap menjaga mental dan mengukur kemampuan sebelum ke BK PON,” ungkapnya. (tsf)
Butuh Tambahan Fasilitas
SELAMA menjalani program pemusatan latihan daerah (Puslatda) BK PON tahun ini, Zefa mengalami bebeberapa kendala yang menurutnya harus segera diantisipasi. Fasilitas penunjang latihan menjadi yang paling disorot Zefa untuk saat ini.
Menurutnya, fasilitas latihan di cabor wushu jelang BK PON kali ini sebenarnya tidak kurang, namun butuh perbaikan. “Misalnya senjata dan sepatu. Beberapa teman-teman ada yang masih kurang di sana,” katanya.
“Senjata di wushu itu ada jurus satu orang bisa pakai dua senjata, yang pendek dan pajang. Tapi saat ini senjata sama sepatu sudah mulai rusak. Idealnya kami butuh serep (cadangan) untuk latihan dan waktu tampil,” sambung Zefa.
Zefa melanjutkan, untuk persoalan fasilitas ini pihak cabor sudah mengajukan kebutuhannya kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY. “KONI sempat datang ke sasana, sudah disampaikan kendala kami, mulai dari senjata sampai sepatu. Sama KONI sudah di-follow up, kita sekarang tinggal nunggu pencairan dana,” katanya. (tsf)