1 minute read

Mentan Ingin Duplikasi Konsep Korporasi Peternak Ala Rajendra Farm

KULON PROGO, TRIBUN - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke sejumlah kabupaten di DI Yogyakarta, Selasa (14/2). Ia mengunjungi Rajendra Farm di Kulon Progo dan panen padi serta bertemu petani di Bantul Pedukuhan Trayu, Kalurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Selasa (14/2).

Dalam kunjungannya ke peternakan domba dan kambing etawa Rajendra Farm di Padukuhan Trayu, Kalurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kulon Progo, Mentan menyatakan komitmen untuk mengembangkan konsep serupa di daerah lain. “Saya komitmen dengan Pak Bupati untuk mengembangkan (konsep serupa Rajendra Farm) tidak hanya di Kulon Progo. Kita berharap bisa diduplikasi. Kementan akan coba bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan agar duplikasi terdapat di berbagai pulau yang ada,” kata Syahrul dalam kunjungannya, sekaligus memantau vaksinasi ternak.

Advertisement

Menurutnya, keberadaan Rajendra Farm sangat mengagumkan, karena mampu mengkorporasi para peternak di Kulon Progo, mulai dari budi daya hingga marketnya tembus sampai Singapura. Saat ini ada 1.100 kambing dan domba di Rajendra Farm. Kementan turut berupaya agar produksi ternak di Rajendra Farm bisa di atas 10.000 di tahun ini. Pengembangan menurutnya bisa mengguna- kan dana kredit usaha rakyat (KUR), di mana pemerintah pusat mengalokasikan anggaran Rp113 triliun untuk permodalan awal bagi para peternak di seluruh indonesia.

Di lokasi yang sama, Penjabat (Pj) Bupati

Kulon Progo, Tri Saktiyana menyampaikan, sejak awal, komoditas ternak di Rajendra

Farm sudah ada penggabungan antara peternakan, pertanian, industri, dan gaya hidup halal. Singapura salah satu mitra utama dari

Rajendra Farm tiap tahun. Tidak kurang dari

4.500 kambing disembelih di Rajendra Farm untuk kaum muslim di Singapura. Untuk meningkatkan nilai tambah, Rajendra Farm juga mengolah produk dalam bentuk kemasan, seperti olahan susu kambing etawa yang tahan setahun tanpa dimasukkan refrigerator. Produk ini disebutnya bahkan sudah tembus pasar ekspor. Oleh karenanya, ia berharap kepada Mentan untuk memberikan referensi dalam memperluas pemasaran.

Di Caturharjo, Pandak, Bantul, selain panen padi, Mentan juga mengajarkan cara membuat biosaka kepada petani setempat.

Biosaka merupakan larutan ekstrak tumbuhan sebagai salah satu upaya perlindungan tanaman berbasis ekologi untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Biosaka adalah kearifan lokal, ini merupakan booster pupuk yang dapat membuat kesuburan tanah. Ini cara orang dulu melakukan penyuburan tanah dan kita coba hasilnya cukup bagus,” kata Mentan. (scp/nto)

This article is from: