![](https://assets.isu.pub/document-structure/230228065146-9286757062093f5c57d773ef60da0b31/v1/d658db16bace92df30fdc2098f57ec09.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
3 minute read
Tekad Teruskan Dongeng Indah
CLUB Brugge menjadi paket kejutan di Liga Champions musim ini. Pertama kali dalam sejarah klub, tim asal Belgia ini akan berlaga di sistem gugur saat menjamu Benfica dalam leg pertama 16 besar Liga Champions di Jan Breydelstadion, Brugge, Kamis (16/2) dini hari. Secara mengejutkan, skuat asuhan Scott Parker ini finis kedua di Grup B di depan Bayer Leverkusen, dan langganan Liga Champions, Atletico Madrid.
Setelah memenangkan tiga laga pertama, mereka gagal memenangkan tiga laga terakhir, tetapi untungnya masih berhasil mengklaim posisi dua teratas untuk maju bersama juara grup Porto. Brugge juga mempertahankan lima clean sheet tertinggi dalam prosesnya. Kendati lolos ke babak 16 besar, pelatih kepala Carl Hoefkens dibebastugaskan pada 28 Desember setelah hanya enam bulan bertugas menyusul performa domestik yang buruk. Scott Parker pun maju sebagai pengganti. Namun, Parker belum berhasil memicu kebangkitan di kursi panas Brugge. Hanya bisa membawa hasil lima seri dari tujuh laga pertamanya di Liga Pro Belgia, termasuk hasil imbang 1-1 akhir pekan lalu di kandang melawan Union SG.
Advertisement
Mereka pun harus menghapus harapan untuk mempertahankan gelar juara musim ini, setelah terpaut sampai 20 poin dari Genk di puncak klasemen.
Brugge, yang telah tersingkir dari Piala Belgia, sekarang dapat fokus sepenuhnya pada pertemuan pertama mereka dengan Benfica melanjutkan perjalanan dongeng mereka di Liga Champions.
Dan mereka rekor cukup meyakinkan. Tim berjuluk "Blauw-Zwart" ini sebelumnya telah menghadapi lima lawan Portugal yang berbeda di kompetisi Eropa.
Termasuk di antaranya rival Benfica, Porto, baik kandang maupun tandang musim ini, dengan kemenangan tandang 4-0 yang mengesankan pada bulan September diikuti dengan kekalahan kandang 4-0 hanya dua bulan kemudian. Benfica bagaimana pun lebih difavoritkan untuk melangkah lebih jauh.
Mereka punya pengalaman lebih, dengan lolos ke 16 besar keempat kalinya dalam 11 musim terakhir setelah memuncaki Grup H dengan margin terbaik. The Eagles memenangkan empat dari enam pertandingan grup mereka, termasuk kemenangan tandang telak 6-1 atas Maccabi Tel-Aviv. Benfica pun memuncaki grup
SASCHA SCHUERMANN / AFP di atas tim raksasa Prancis, Paris Saint Germain setelah mencetak gol tandang lebih banyak, sekalipun pun punya poin yang sama (14) dan dengan selisih gol yang sama (+9 ). Pasukan Roger Schmidt ini juga memantapkan posisi mereka di puncak Liga Primeira. Dalam sembilan laga terakhir, mereka memborong tujuh kemenangan untuk unggul lima poin dari rival, dan juara bertahan, Porto. Namun, rekor bagus tujuh laga tak terkalahkan itu berakhir setelah tersungkur di tangan Braga pada perempat final Taca de Portugal, Kamis lalu. Bagaimana pun, Benfica tetap sangat percaya diri untuk kembali ke jalur kemenangan di laga ini. Mereka punya kor bagus melawan wakil Belgia: menang sembilan kali, dan seri empat kali dari 14 duel pertemuan terakhir. The Eagles juga tidak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir di Liga Champions. (Tribunnews/den)
KIBARKAN BENDERA - Dalam foto 1 November 2022 tampak pendukung Club Brugge melambaikan bendera klub setelah memastikan lolos ke babak 16 besar menyusul hasil imbang 0-0 kontra Bayern Leverkusen di Jerman.
Batas Waktu Mutasi Atlet
Porda DIY Menjadi Dua Tahun
YOGYA, TRIBUN - Aturan mutasi atlet pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY ditetapkan menjadi minimal dua tahun sebelum pelaksanaan. Aturan baru ini ditetapkan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY, Sabtu (11/2).
Ketua Umum (Ketum) KONI DIY, Djoko Pekik Irianto mengatakan, aturan ini telah disetujui oleh anggota KONI DIY dalam Rakerda kemarin. Aturan ini, akan diterapkan pertama kalinya pada Porda DIY 2025 mendatang.
“Untuk Porda, memang ada aturan baru yang disepakati bersama dalam Rakerda kemarin. Aturan baru ini terkait batas waktu mutasi atlet yang sebelumnya satu tahun, menjadi dua tahun sebelum pelaksanaan Porda DIY,” kata Djoko, Selasa (14/2).
Djoko Pekik menjelaskan, jika Porda XVII DIY 2025 di Gunungkidul berlangsung September, maka batas akhir perpindahan atlet adalah Agustus 2023. “Batas akhir perpindahan atlet untuk bisa main di Porda DIY adalah 31 Agustus tahun ini,” beber Djoko.
Meski aturan tersebut belum dituangkan dalam sebuah surat keputusan resmi terkait dengan Porda atau belum dimasukkan langsung pada aturan Porda, Djoko Pekik mengatakan, aturan tersebut sudah disepakati seluruh KONI Kabupaten/Kota.
“Kemarin ada usulan dan sudah disepakati bersama. Tinggal nanti regulasi Porda DIY ini selanjutnya akan kami update lagi,” ucapnya. Keputusan perubahan aturan mutasi yang telah disepakati dalam Rakerda akan dituangkan dalam regulasi atau aturan Porda DIY. Penyusunan aturan akan dibahas lagi secara bersama-sama dengan seluruh perwakilan peserta Porda, dalam hal ini KONI Kabupaten/Kota se-DIY.
“Besok aturan-aturan baru akan kami akan rapatkan bersama dengan peserta Porda DIY, termasuk aturan mutasi ini,” tukas dia.
Disinggung mengenai usulan dari KONI Kabupaten Gunungkidul yang meminta agar kepastian cabang olahraga (cabor) atau nomor pertandingan Porda DIY bisa ditetapkan jauh-jauh hari sebelum tanggal pelaksanaan Porda, guru besar FIK UNY ini akan membahasnya bersama juga.
“Kemarin usulan itu belum masuk dalam pembahasan, mungkin akan kami ikutkan dalam pembahasan bersama dengan KONI kabupaten/kota,” ujarnya.
Selanjutnya untuk mempercepat penetapan cabor atau nomor pertandingan atau perlombaan di ajang Porda DIY sangatlah mungkin karena tinggal merubah aturan penetapan entry by number dan entry by name “Nanti akan dibahas bersama. Mungkin opsinya tinggal memajukan entry by number dan by name agar bisa ketahuan cabor dan nomor apa saja yang ditandingkan,” pungkasnya. (tsf)
Halftime
Halftime