![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131120444-cef0ddc985f6aca9de0c1af8a41f3035/v1/0320ca7f8218b845ed8626e015987e95.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
4 minute read
Pancing Pelancong Lewat 60 Agenda Wisata
Pemkab Sleman Meluncurkan Calendar of Event 2023
SLEMAN, TRIBUN - Kabupaten Sleman akan menggelar 60 event sepanjang tahun ini, yang dikemas dalam Calender of Event 2023. Beragam agenda ini diharapkan bisa memancing wisatawan untuk mengunjungi kabupaten tersebut.
Advertisement
“Tahun kemarin capaian jumlah wisatawan ke Sleman 7,1 juta lebih. Di tahun 2023, kami targetkan 8 juta wisatawan,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, saat launching Calendar of Event 2023 di Sleman City Hall (SCH), Jum’at (20/1).
Ishadi optimistis target kunjungan wisata tersebut dapat terpenuhi. Sebab, selain menyelenggarakan beragam acara, angka kunjungan tahun ini diperkirakan meningkat karena sudah tidak ada lagi pembatasan. Artinya, pandemi Covid-19 saat ini sudah sangat melandai dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah dicabut. Hal tersebut diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan.
Peningkatan jumlah kunjungan tentu dibarengi dengan bertambahnya pendapatan asli daerah (PAD) yang didapat pemerintah dari retribusi. Jika di tahun 2022 retribusi wisata di
BANYAK ACARA z Kabupaten Sleman akan menggelar 60 event sepanjang tahun ini. z Beragam agenda itu berskala lokal, nasional, maupun internasionl. z Ditargetkan angka kunjungan bisa mencapai hingga 8 juta wisatawan pada tahun ini.
Kabupaten Sleman mencapai Rp4,6 miliar, di tahun 2023 target PAD dinaikkan. “Tahun 2023 ini, mudah-mudahan kita bisa Rp5 miliar-6 miliar,” kata Ishadi. Mantan Panewu Prambanan ini mengatakan, sekitar 60 event berskala lokal, nasional dan internasional akan diselenggarakan di Kabupaten Sleman sepanjang tahun 2023. Dari puluhan acara yang disiapkan, beberapa di antaranya menjadi unggulan. Di antaranya, Festival Van Der Wick (2-3 Juni). Prambanan Jazz Festival (7-9 Juli dan 14-16 Juli).
Tour De Merapi 25 Juli. Sleman
Creative Weeks (20-22 Oktober), Sleman Temple Run (5 November), Ngayogjazz (18 November) dan Jogja Internasional Heritage Walk (18-19 November).
Ada Cuti Bersama
Imlek, Reservasi Kamar Hotel DIY
Hampir 90 Persen
YOGYA, TRIBUN - Momen cuti bersama perayaan Imlek pada Senin (23/1) membuat reservasi hotel di DI Yogyakarta meningkat. Hal itu lantaran banyak wisatawan yang memanfaatkan libur panjang untuk berlibur.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan okupansi hotel di DIY masih tinggi sejak awal Januari. Meski sempat menurun, okupansi hotel kini masih sekitar 85 persen. Cuti bersama Imlek membuat reservasi hotel meningkat hampir 90 persen.
“Memang cuti bersama itu mendongkrak jumlah kunjungan. Karena dari awal Januari sampai hari ini okupansi 85 persen, dan mulai besok, Sabtu (21/1) reservasi itu 87,8 persen, hampir 90 persen,” katanya, Jumat (20/1).
Ia menyebut reservasi kamar hotel merata di seluruh wilayah DIY, namun masih didominasi di wilayah tengah. Reservasi paling banyak di hotel bintang, sementara untuk non-bintang sekitar 6080 persen. Deddy optimistis, okupansi hotel selama libur Tahun Baru Imlek bisa mencapai 100 persen.
“Harus bisa (100 persen). Karena, sekarang ini wisatawan banyak yang langsung datang, tidak reservasi dahulu,” terangnya.
Saat ini DIY masih didominasi oleh wisatawan nusantara. Namun, ada pula wisatawan mancanegara, khususnya dari Asia Tenggara.
Melihat dampak cuti bersama yang signifikan terhadap jumlah kunjungan wisata, ia mendesak agar usulan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno agar hari kejepit nasional (harpitnas) dijadikan libur bersama segera direalisasikan. Menurutnya hal itu akan mendongkrak pergerakan wisatawan. Tidak hanya perhotelan yang diuntungkan dengan kehadiran wisatawan, tetapi juga pelaku UMKM hingga restoran.
“Harus segera direalisasikan (harpitnas menjadi libur bersama). Kami mengapresiasi usulan itu, karena dalam produk perekonomian saat ini yang sulit, pergerakan ekonomi ditopang figur itu (wisatawan). Ini sangat berkaitan dengan krisis global. Kalau perputaran uang itu beredar, krisis itu enggak terjadi di Indonesia,” imbuhnya. (maw)
“Dengan Calender of Event tahun 2023, wisatawan nusantara maupun mancanegara diharapkan dapat merencanakan waktu kunjungan ke Sleman. Sehingga, dapat meningkatkan belanja dan lama tinggal wisatawan di kabupaten Sleman, yang pada akhirnya dapat menggerakkan sektor lainnya, seperti pertanian, ekonomi kreatif, UMKM, transportasi, akomodasi, dan usaha jasa pariwisata,” harap Ishadi.
Bupati Sleman Kustini berharap, peluncuran Calender of Event 2023 dapat menjadi promosi pariwisata kepada seluruh masyarakat, bahwa di Kabupaten Sleman ada 60 event sepanjang tahun 2023. Wisatawan bisa memilih agenda mana saja yang akan dikunjungi, sehingga dapat mendongkrak kunjungan wisata. Menurut dia, dalam upaya promosi wisata, pihaknya tidak bisa berdiri sendiri. Karenanya membutuhkan peran semua stakeholder mulai dari Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS), pihak hotel, ASITA, maupun Pemerintah DIY.
“Harapannya (kunjungan wisata di Sleman) bisa naik 20 persen dengan kerja sama stakeholder yang ada. (Agar) meningkatkan pariwisata di Sleman terus maju untuk meningkatkan perekonomian,” kata Kustini. Penggerak Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengungkapkan, satu di antara penggerak wisatawan domestik adalah penyelenggaraan event. Menurutnya, acara yang baik tentu akan mendatangkan wisatawan. Pemkab Sleman disebutnya sudah menyelenggarakan event yang berkualitas dan sudah sangat bagus, sehingga wisatawan dari luar DIY maupun mancanegara sudah berpartisipasi dalam event yang digelar.
“Tahun 2022, kita (DIY) jadi rangking pertama rasio pergerakan wisatawan nasional dan kami berharap 2023 ini akan terus ditingkatkan. Sehingga, tidak hanya dari sisi jumlah wisatawan tetapi dari sisi spending (belanja turis) dan length of stay (lama tinggal) wisatawan,” katanya. Ia juga menyebut, spending bukan hanya jumlahnya, tetapi perlu didukung dengan produk wisata dan produk kreatif UMKM, sehingga bisa mendukung belanja wisatawan itu sendiri. Hal ini menurutnya akan berefek terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. “Itu yang ingin kita capai untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata dia. (rif)
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
KHAS IMLEK - Pengunjung melihat hiasan dan pernak-pernik
Imlek di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Jumat (20/1). Jelang perayaan Tahun Baru China atau Imlek 2574/2023 yang jatuh pada Minggu (22/1), warga Tionghoa mendatangi tempat-tempat perbelanjaan untuk membeli berbagai macam pernak-pernik khas Imlek seperti lampion, angpao, dan hiasan untuk menyambut tahun baru shio Kelinci Air tersebut.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131120444-cef0ddc985f6aca9de0c1af8a41f3035/v1/ff7db5cedc4f4b5cf2fc948a7ae175a8.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Konsumen Gugat Relokasi
SLEMAN, TRIBUN - Bupati Sleman, Kustini angkat bicara terkait adanya gugatan oleh konsumen Pasar Godean ke Pengadilan Negeri Sleman. Ia menilai gugatan itu sebagai hak rakyat, dan dirinya akan menyiapkan jawaban.
“Kami terima gugatan itu, (karena) hak rakyat. Saya juga memiliki hak menjawab,” kata Kustini, ditemui pada Jumat (20/1).
Menurutnya, yang digugat konsumen atas nama Kunto Wisnu Aji itu adalah lahan transit pedagang di Sidokarto. Lahan tersebut memang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman untuk